Senin, 20 Agustus 2007

Tak akan pernah ada rasa Puas!!!

Seorang penjual daging mengamati suasana sekitar tokonya. Ia terkejut melihat seekor anjing datang ke samping tokonya. Ia mengusir anjing itu, tetapi anjing itu kembali lagi.

Maka, ia menghampiri anjing itu dan melihat ada selembar catatan di mulut anjing itu. Ia mengambil catatan itu dan membacanya, "Tolong sediakan 12 potong sosis dan satu kaki domba. Uangnya ada di mulut anjing ini."

Si penjual daging melihat ke mulut anjing itu dan ternyata ada selembar uang 10 dollar disana. Segera ia mengambil uang itu, kemudian memasukkan sosis dan kaki domba ke dalam kantung plastik dan diletakkan kembali di mulut anjing itu.

Si penjual daging sangat terkesan. Kebetulan saat itu adalah waktu tutup tokonya; ia menutup tokonya dan bergegas berjalan mengikuti si anjing.

Anjing itu berjalan menyusuri jalan dan sampai di tempat penyeberangan. Anjing itu meletakkan kantung plastiknya, melompat dan menekan tombol penyeberangan, kemudian menunggu degan sabar degan kantung plastik di mulut, sambil menunggu lampu penyeberang berwarna hijau. Setelah lampu menjadi hijau, ia menyeberang sementara si penjual daging terus mengikutinya.

Si Anjing kemudian sampai ke perhentian bus, dan mulai melihat "papan informasi jam perjalanan".

Si penjual daging terkagum-kagum melihatnya. Si anjing melihat "papan informasi jam perjalanan" dan kemudian duduk di salahsatu bangku yang disediakan. Sebuah bus datang, si anjing menghampiri seraya melihat nomor bus, untuk kemudian kembali ke tempat duduknya.

Bus lain datang. Sekali lagi bus lainnya datang. Sekali lagi si anjing menghampiri dan melihat nomor busnya. Setelah melihat bahwa bus itu adalah bus yang benar, si anjing naik. Si penjual daging, dengan kagumnya terus mengikuti si anjing naik ke bus itu.

Bus berjalan meninggalkan kota, menuju ke pinggiran kota. Si anjing melihat pemandangan sekitar. Akhirnya ia bangun dan bergerak ke depan bus, ia berdiri dengan 2 kakinya dan menekan tombol agar bus berhenti. Kemudian ia keluar, kantung plastik masih tergantung di mulutnya.

Ia berjalan menyusuri jalan sambil diikuti si penjual daging. Si anjing berhenti di depan suatu rumah, ia berjalan menyusuri jalan kecil dan meletakkan kantung plastik di salahsatu anak tangga.

Kemudian, ia mundur, berlari dan membenturkan dirinya ke pintu. Ia mundur, dan kembali membenturkan dirinya ke pintu rumah itu. Tidak ada jawaban dari dalam rumah, jadi si anjing kembali melalui jalan kecil, melompati tembok kecil dan berjalan sepanjang batas kebun itu. Ia menghampiri jendela dan membenturkan kepalanya beberapa kali, berjalan mundur, melompat balik dan menunggu di pintu.

Si penjual daging melihat seorang pria tinggi besar membuka pintu dan mulai memukuli si anjing; menendangnya, memukulinya, serta menyumpahinya.

Si penjual daging berlari untuk menghentikan pria itu,

"Apa yang kau lakukan ..??!! Anjing ini adalah anjing yang jenius. Ia bisa masuk televisi atas kejeniusannya."

Pria itu menjawab, "Kau katakan anjing ini pintar ...??? Dalam minggu ini saja sudah dua kali anjing ini lupa membawa kuncinya ..!!!"

Refleksi:

Cerita ini sering terjadi dalam kehidupan kita. Banyak orang yang tidak pernah puas dengan apa yang telah mereka dapat. Seringkali kita tidak menghargai bawahan kita yang telah bekerja dengan setia selama bertahun-tahun. Seringkali juga kita tidak menghargai atasan kita yang dipakai Tuhan untuk memenuhi kebutuhan kita. Kita selalu menonjolkan kesalahan dan kelemahan tanpa melihat kelebihan dan jasa orang lain.

________________________
Kiriman: deddy@bnisecurities.co.id di milis mediacare


""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Seperti matahari yang tiada terpisahkan dengan sinar dan panasnya,
kesadaran tiada terpisahkan dengan perhatian dan kewaspadaan.

~anonymous 060306.
""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""

0 KOMENTAR ANDA:

Posting Komentar