Tampilkan postingan dengan label Religi-Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Religi-Islam. Tampilkan semua postingan

Senin, 03 September 2018

Apakah Pemakaian PENGERAS SUARA/TOA di MESJID adalah BIDAH?


Konon Allah mengatakan di Quran:
    "..(alyawma) Pada hari ini (akmaltu) telah Kusempurnakan (lakum diinakum) untukmu agamamu, (wa-atmamtu) dan telah Ku-cukupkan ('alaykum) kepadamu (ni'matii) ni’mat-Ku, (waradhiitu lakumu) dan telah Ku-ridhai bagimu (al-islaama diinan) Islam sebagai agama..” (AQ 5.3)

    Ibn Kathir:
    ..Sehingga, tidak ada yang halal kecuali yang beliau halalkan, tidak ada yang haram kecuali yang diharamkannya, dan tidak ada agama kecuali yang di syari'atkannya.. [Lubaabut Tafsiir Min Ibni Katsiir, Pentahqiq: Dr Abdullah bin Muhammad, Cet ke-1, 1994, Juz 6, hal.18. Pada hal.19: "Asbath mengatakan dari As-Suddi: "Ayat ini turun pada hari Arafah dan setelah itu tidak ada lagi ayat yang turun, yang menyangkut halal dan haram. Kemudian Rasullullah SAW kembali dan setelah itu meninggal dunia"]
Tampaknya, selain dari hal ini, disebut Bi'dah, yang hadis lebih lanjut mendefinisikannya:
    Riwayat [(Ya'qub - Ibrahim bin Sa'ad) dan (' Abdullah bin Ja'far Al Makhramiy dan 'Abdul Wahid bin Abu 'Aun)] - Sa'ad bin Ibrahim bin 'Abdur Rahman bin 'Auf - Al Qasim bin Muhammad - 'Aisyah - Rasulullah SAW: "Siapa yang membuat perkara baru dalam urusan kami ini yang tidak ada perintahnya maka perkara itu tertolak" [Bukhari no.2499 dan juga di hadis Muslim no.3242]
Dan menurut Ulama:
  • Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat yang menyerupai syari’at, yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala. [Imam Asy Syatibi (w. 790 H/1388 M) dalam Al I’tisham]
  • “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Majmu’ Al Fatawa, 18/346, Asy Syamilah) [Lihat Mengenal Seluk Beluk BID’AH (1): Pengertian Bid’ah]
Jadi, bagaimana dengan TOA MESJID sebagai ALAT BANTU memanggil Shalat?

Alat pengeras suara manusia (Yunani: Megaphone) telah digunakan sejak sebelum masehi baik itu untuk keperluan militer oleh dinasti ke-4 Mesir kuno/2723-2563SM ("Challenges and Objectives in Music Archaeology", hal. 242) atau pertunjukan sandiwara, yang menjadi bagian topeng artis Yunani kuno abad ke-6 SM ("New Theatre Quarterly 67: Volume 17, Part 3", 2001, hal.255) dan Romawi kuno abad ke-6 SM ("Face and Mask", Hans Belting, 2017, hal.52) atau keperluan keagamaan sebagaimana tertera di inskripsi kuil dinasti ke-25 Mesir kuno/8 SM ("Music and musicians in ancient Egypt", Lise Manniche, 1991, hal.80), namun di Islam, yaitu pada jaman Nabi, telah dinyatakan segala alat bantu panggilan shalat tidak diperkenankan KECUALI dengan suara orang:
    Riwayat 'Imran bin Maisarah - 'Abdul Warits - Khalid Al Hadza' - Abu Qilabah - Anas bin Malik: "Orang-orang menyebut-nyebut tentang api dan lonceng (dalam mengusulkan cara memanggil shalat). Lalu ada juga di antara mereka yang mengusulkan seperti kebiasaan orang-orang Yahudi dan Nahrani. Maka Bilal diperintahkan untuk mengumandangkan adzan dengan dua kali dua kali dan iqamat dengan bilangan ganjil." [Bukhari no.568, 571, juga no.3198]
Sementara itu, suara pengeras elektronik seperti TOA misalnya, bukanlah suara manusia tapi suara yang keluar dari alat bantu untuk memperbesar suara, sehingga TIDAK WAJIB DIJAWAB, bagi mereka yang membantah ini, maka bagaimana dengan siaran langsung di TV saat shalat tarawih di Masjidilharam, apakah para muslim akan bermakmum pada televisi?

Maka, tidak mengherankan ada sebuah masjid di Kebon Jeruk, Jakarta, justru mengharamkan penggunaan pengeras suara pada 1970-an. “Karena tidak ada pada zaman Nabi,” kata A.M. Fatwa, koordinator Dakwah Islam Jakarta, kepada Kompas, 12 Januari 1977. [Historia.id]. Syekh Mahmud Mukhtar, dari Pesantren Darul Ulumisy Syar’iyyah, Cirebon, dengan bersandar pada hadis Ibnu Majah: “Jannibu masajidakum raf’a ashwatikum/Jauhkan masjid-masjidmu dari suara kerasmu" dan Bukhari: “Lau kuntuma min ahlil balad laauja’tukuma tarfa’ani ashwatakuma fi masjidi rasulillah saw/Kalau kalian asli orang Madinah, niscaya saya hajar kalian dengan pukulan yang menyakitkan, karena kamu mengeraskan suaramu di dalam masjid”, beliau menuliskan: “Apalagi mengeraskan suara dengan pakai corong yang pasti akan lebih keras seribu kali, apalagi setelah azan semakin bertambah dilarang karena tasywisy/bribin, rongeh yang mengganggu ketenangan umum" [Bida'ul Masjid/Bidah-bidah di Masjid, hal. 28, Dari "Speaker Masjid yang Bidah Dalalah dan Intoleran"]

Lagi pula Quran pun telah mengatakan:
    “(walaa ) dan janganlah (tajhar) kamu mengeraskan suaramu (bishalaatika) dalam shalatmu (walaa) dan janganlah (tukhaafit bihaa) merendahkannya (waibtaghi bayna dzaalika sabiilaan) dan carilah jalan tengah di antara kedua itu." ” (AQ 17.110).
    "(ud'uu rabbakum) Serulah Tuhanmu (tadharru'an) dengan merendah diri (wakhufyatan) dan suara yang lembut. (innahu laa yuhibbu almu'tadiina) Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (AQ 7.55).
    "(waudzkur rabbaka) Dan ingatlah Tuhanmu (fii nafsika) dalam hatimu (tadharru'an) dengan merendah (wakhiifatan) dan lembut (waduuna) dan tanpa (aljahri mina alqawli) mengeraskan suara (bialghuduwwi waal-aasaali) pada pagi dan petang (walaa takun minaalghaafiliina) dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (AQ 7.205)
Yang juga didukung hadis:
    Riwayat Musa bin Isma'il - 'Abdul Wahid - 'Ashim - Abu 'Utsman - Abu Musa Al Asy'ari: Ketika Rasulullah SAW perang melawan Khaibar, -atau dia berkata- Ketika Rasulullah SAW melihat orang-orang menuruni lembah sambil meninggikan suara dengan bertakbir, Allahu Akbar, Allahu Akbar laa ilaaha illallah (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah), maka Rasulullah SAW bersabda: "Rendahkanlah, karena kalian tidak menyeru kepada Dzat yang tuli dan Dzat yang ghaib. Sesungguhnya kalian menyeru Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia selalu bersama kalian". [Bukhari no.3883, juga Bukkhari no.2770, 5905, 5930, 6838 juga di hadis muslim no.4873-4, Juga di Musnad Ahmad no.18920]
Kecuali tentunya ditempat sepi yang jarang ada manusia, Nabi telah menyarankannya agar orang itu mengeraskan suaranya sendiri:
    'Abdullah bin Yusuf - Malik - Abdurrahman bin Abdullah bin 'Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah Al Anshari Al Mazini - Bapaknya -Abu Sa'id Al Khudri: "Aku lihat kamu suka kambing dan lembah (pengembalaan). Jika kamu sedang mengembala kambingmu atau berada di lembah, lalu kamu mengumandangkan adzan shalat, maka keraskanlah suaramu. Karena tidak ada yang mendengar suara mu'adzin, baik manusia, jin atau apapun dia, kecuali akan menjadi saksi pada hari kiamat." [Bukhari no.574, 861, 3053, 6993]
Beberapa kemudian memasang TOA di tempat tertinggi di Mesjid, konon, mereka menyandarkan pendapatnya dengan hadis ini:
    Riwayat Ahmad bin Muhammad bin Ayyub - Ibrahim bin Sa'd - Muhammad bin Ishaq - Muhammad bin Ja'far bin Az-Zubair - Urwah bin Az-Zubair - seorang wanita dari Bani Najjar: Rumahku adalah rumah yang paling tinggi di antara rumah-rumah yang lain di sekitar Masjid, dan Bilal mengumandangkan adzan subuh di atasnya, dia datang pada waktu sahur lalu duduk di atas rumah untuk melihat fajar, apabila dia telah melihatnya,....Wanita tersebut berkata; Kemudian Bilal mengumandangkan adzan. Katanya; Demi Allah, saya tidak melihat Bilal meninggalkannya satu malam pun, yakni kalimat-kalimat adzan ini. [Abud Dawud no.435, dihukumi hasan oleh Albani]
Entah mengapa Albani meng-hasankan hadis ini, padahal saya saja dapat melihat bahwa hadis ini sekurangnya punya 2 penyakit, yaitu majhul karena satu perawi tidak diketahui namanya, tidak diketahui apakah Ia dapat dipercaya atau tidak. Juga, mengapa Bilal tiap malam mendatangi rumah seorang wanita, siapa wanita ini, istrinya kah? jika istrinya maka rumah Bilal kebetulan ada di tempat tinggi dan jika bukan, maka sangatlah runyam.

Oleh karenanya, bukankah ini artinya pemakaian PENGERAS SUARA/SPEAKER/TOA DI MESJID untuk keperluan adzan (dan ibadah lainnya) menjadi tidak sesuai sunnah Nabi dan para sahabat?

Note:
Untuk persoalan Toa Mesjid, di Indonesia, sekurangnya terjadi 4 kasus yaitu pada kasus:
Bogor: Mesjid Al Hikmah,
Tanjung Balai: Meiliana,
Papua: Tolikara dan
Banda Aceh: Syeh Hasan

Mancanegara:
Malaysia: Mufti Malaysia Dukung Fatwa Larangan Pengeras Suara Selain Adzan dan Di Penang, Masjid Dilarang Pakai Pengeras Suara Luar Kecuali Azan,
Singapura: Mesjid Sultan, satu satunya yang boleh menggunakan pengeras suara
Rwanda: menutup 700 gereja dan satu masjid terkait urusan pengeras suara;
Jerman: Melarang Adzan dengan pengeras Suara
China: larangan Menggunakan pengeras suara
Jepang: Adzan tidak boleh terdengar di luar Mesjid
Israel: Parlemen menyetujui RUU larangan pengeras suara Adzan
India: Pengeras suara dilarang di seluruh tempat Ibadah (Hindu, Islam, dll) kecuali dengan izin
Saudi Arabia dan Bahrain: Pengeras suara eksternal hanya boleh saat Adzan
Mesir: "Cairo dilemma over prayer calls
Beograd (Serbia): Adzan tidak boleh pake pengeras suara

Sabtu, 11 Agustus 2018

NENEK MOYANG ADAM-HAWA dan KERA


Teori kesamaan moyang antara manusia dan bentuk kera dari Charles Darwin (1809-1882):
    Jika kera, yang punya karasteristik seperti manusia (antropomorfus) dianggap membentuk sub kelompok alami, maka manusia adalah sama dengan mereka (man agrees with them), tidak hanya dalam semua karakter yang dimilikinya sama dengan seluruh kelompok Catarhine (antropoid dunia lama: primata meyerupai manusia, termasuk monyet, kera, hominid/berkerabat dekat dengan manusia: gorila, simpanse, bonobo dan manusia), tetapi juga di karakter khas lainnya, seperti tidak adanya ekor dan dari penebalan kulit tertentu (callosities), dan secara umum, kita dapat duga bahwa beberapa anggota lama subkelompok antropomorfus melahirkan manusia (hal 197) ... Setiap naturalis, yang percaya pada prinsip evolusi, akan mengakui bahwa dua divisi utama Simiadæ, yaitu monyet Catarhine dan Platyrhine, dengan subkelompoknya, semuanya berasal dari nenek moyang yang sangat kuno. [hal. 197-198] ... Monyet Catarhine dan Platyrhine sama dalam banyak karakter, seperti yang terlihat dari mereka yang tidak diragukan lagi masuk dalam satu Ordo yang sama... Dan karena manusia di bawah sudut pandang silsilah adalah milik Catarhine atau bagian dari Dunia Lama, kita harus menyimpulkan, seberapa banyak pun disimpulkan mungkin akan menohok kesombongan kita, bahwa nenek moyang awal kita telah ditunjuk tepat. Tetapi kita tidak boleh jatuh ke dalam kesalahan dalam mengandaikan bahwa nenek moyang awal seluruh keturunan Simian, termasuk manusia, identik dengan, atau bahkan sangat mirip (was identical with, or even closely resembled), kera atau monyet yang ada. (hal. 198-199) ["The descent of man, and selection in relation to sex", Charles Darwin, Vol.1, 1st ed., 1871]

    Note:
    Darwin TIDAK PERNAH menyatakan bahwa manusia berasal/turunan dari monyet/kera. Bahkan dalam buku "On The Origin of Species" (1 Oktober 1859), tidak 1x pun ada kata "evolusi". Di antara yang dituliskan Darwin:

    "Ketika mempertimbangkan asal usul spesies, sangat masuk akal bahwa seorang naturalis, ... , dapat sampai pada kesimpulan bahwa masing-masing spesies tidak diciptakan secara mandiri, namun diturunkan, seperti varietas, dari spesies lain" (hal.3)... "Akhirnya, beberapa kelompok fakta yang telah dibahas di bab ini, bagi saya tampak jelas menyatakan, bahwa spesies, genera, dan famili makhluk hidup yang tak terhitung banyaknya, yang menghuni dunia ini, semuanya diturunkan, masing-masingnya di batas-batas kelas/kelompoknya sendiri, dari orang tua yang sama, dan semuanya termodifikasi seiring perkembangan turunan, sehingga saya sudah seharusnya tanpa keraguan mengadopsi pandangan ini, meski pandangan ini tidak didukung fakta atau argumen lain" (hal.457-458).

    Namun, John Leifchild ketika menanggapi "On The Origin of Species" di tanggal 14 November 1859, telah memberikan intepretasi yang tidak ada di "On The Origin of Species". Leifchild menyatakan "..bahwa manusia turunan dari monyet. Gagasan menarik ini..diwujudkan menjadi semacam kredo/pengakuan oleh Darwin" (hal.659).
Pembuktian teorinya Darwin, terus berjalan,
Di pertengahan abad ke-20, ahli biologi molekuler telah sampai pada kesimpulan bahwa DNA berisi informasi genetik dan rangkaian nukleotida dalam geneik yang dikodekan sebagai rangkaian asam amino dari protein. Ahli imunologi dapat menyimpulkan percabangan antigen protein (atau percabangan genetik) antar spesies mahluk hidup yang mencerminkan percabangan rangkaian asam amino dari perbedaan rangkaian nukleotida, oleh karenanya, dapat dideteksi persamaan antara manusia, simpanse dan gorila, sehingga ditempatkan dalam keluarga Hominidae yang sama, juga melalui analisis filogenetik rangkaian asam amino hemoglobin (protein kaya zat besi dalam sel darah merah) bahwa hemoglobin manusia dan simpanse identik dan sedikit beda dari hemoglobin gorila. [In the Light of Evolution: Volume IV: The Human Condition: Phylogenomic Evidence of Adaptive Evolution in the Ancestry of Humans, Morris Goodman dan Kristin N. Sterner, 2010]

Tahun 1937-1941, Karl Landsteiner, ahli Kimia, Austria menemukan penggolongan darah type Rhesus dari hasil percobaan ADA atau TIDAKNYA antigen D (faktor rhesus/Rh atau "D") dan antibodi (anti-Rh) ketika kelinci (belakangan juga tikus Belanda) disuntik sel darah spesies monyet "Rhesus Macaque". Sel darah Kelinci ini menanggapinya dengan membentuk antibodi terhadapnya. Antigen adalah zat/substansi yang dianggap asing atau berbahaya oleh tubuh yang memicu respon imun berupa produksi antibodi. Antibodi kelinci ini kemudian diujikan pada sel-sel merah penduduk kulit putih kota New York dan 85%-nya mengalami penggumpalan/aglunasi. Nama spesies monyet (Rhesus) kemudian lebih dikenal sebagai nama tes ini dan disebut faktor rhesus (atau faktor antigen D).

Protein Rh/"D" sebagai penanda genetik sfesifik ini bukan hanya ditemukan pada spesies monyet Rhesus namun juga pada ordo primata lainnya termasuk Manusia. Ini menunjukkan, ADANYA PERTALIAN WARISAN DARI LELUHUR UMUM SEBELUM kemunculan kera, monyet, dan manusia. [lihat juga: "Evolution of RH genes in hominoids: characterization of a gorilla RHCE-like gene", Blancher A1, Apoil PA; "Human Blood Group", Geoff Daniels, Ch.5.2, hal.197; "The complexities of the Rh system", M.L.Scott; "Rh Blood Group System" dan "Non-ABO blood group systems phenotyping in non-human primates for blood banking laboratory and xenotransplantation"]

Jadi, ketika darah di test dengan protein antigen D, hasilnya:
  • Bereaksi menjadi senyawa faktor penggumpalan darah, ini disebut Rhesus positif (Rh+ atau antigen D) aau disingkat "+" atau "D";
  • Tidak bereaksi, ini disebut Rhesus negatif (Rh- atau d) atau disingkat "-" atau "d".
Masing-masing dari 4 golongan type darah pada system ABO, juga diklasifikasikan sesuai faktor rhesus/Rh, yaitu "-" atau "+", menjadi A+, A-, B+, B-, AB+, AB-, O+ dan O-. Diantara 8 ini, O- adalah donor paling universal.


Seperti golongan darah, Grup rhesus/Rh atau grup D juga terdiri dari:
  • Rh+/"DD" (homozigot) = "antigen D" diwarisi dari kedua induk;
  • Rh+/"Dd" (heterozigot/hemizigot) = "antigen D diwarisi dari salah satu induk (heterozigot) atau satu induk tidak punya "d" (hemizigot);
  • Rh-/"dd" (nullizigot) = Null atau TIDAK ADA "D" diwarisi dari kedua induk.

  • Kemudian terdapat mutasi genetik yang disebut Du Varian, yaitu hasil seharusnya adalah Rh+ (D), namun karena dalam tes (D) sangat lemah terlihat, ini menjadi terbaca sebagai Rh-/"d"
Secara kasar, dikatakan 85% populasi manusia mempunyai Rh+, sedangkan 15%nya Rh-. ["Rh factor", The Columbia Encyclopedia, 6th ed. dan "Immunology for Pharmacy - E-Book", Dennis Fleherty, hal.26. Wikipedia memuat variasi sejumlah negara dengan Rh+ antara 71% s.d 99 %]

Apa implikasinya faktor Rhesus?
Kaum Abrahamik mengklaim bahwa seluruh manusia berasal dari ADAM-HAWA dan HAWA berasal dari RUSUK ADAM (atau di kloning atau seperti kembar identik), jika benar demikian, maka mereka seharusnya kembar identik dalam susunan DNA, namun masalahnya:
  • Jika benar mereka adalah perintis, seharusnya, sel darah mereka TIDAK MENGANDUNG "zat yang dianggap asing/berbahaya oleh tubuh" (antigen D), sehingga TIDAK juga ada anti D. tapi TIDAK MUNGKIN KEDUANYA mempunyai Rh-/"dd" (homozigot), karena turunannya menjadi TIDAK AKAN PERNAH mewarisi Rh+/"D"
  • Juga, TIDAK MUNGKIN KEDUANYA punya Rh+/"DD" (homozigot), karena turunannya menjadi TIDAK AKAN PERNAH mewarisi Rh-/"dd"
  • Malah, keduanya PASTI punya Rh+/"Dd" (heterozigot), karena 75% turunannya, akan mewarisi Rh+/"D".
Karena keduanya Rh+/"Dd" (heterozigot) maka TIDAK MUNGKIN mereka manusia pertama, karena mereka-pun harus mewaris gen tersebut dari kedua orang tuanya, oleh karenanya, kedua orang tua mereka, pastilah berbagi LELUHUR YANG SAMA dengan spesies KERA (karena harus Rh+/"D").

Sebelumnya,
Di tahun 1901, Karl Landsteiner, telah menemukan penggolongan dengan system ABO, yaitu ADA atau TIDAKNYA 2 protein yang disebut antibodi A atau antibodi B pada plasma darah/serum DAN ADA atau TIDAKNYA 2 protein yang disebut antigen A atau antigen B pada sel darah merah/eritrosit manusia, hewan pengerat dan kelompok kera (misal: simpanse, bonobo, dan gorila):
  • Disebut golongan darah A adalah karena adanya antigen A dan adanya antibodi B (antibodi ini melawan antigen B/golongan darah B yang reaksinya adalah terjadinya penggumpalan/aglutinasi dalam darah). Golongan darah A merupakan GRUP/KELOMPOK dari warisan gen sepasang induk yang masing-masing memberikan 1 gen A dan/atau O, sehingga warisannya bisa AA atau AO
  • Golongan darah B (antigen B, antibodi A), genotifnya adalah BB dan BO,
  • Golongan darah AB (ada antigen A & antigen B, tidak ada antibodi A & B), genotifnya adalah AA, BB dan AB
  • Golongan darah O (tidak ada antigen A & B, ada antibodi A & B), genotifnya adalah OO. (awalnya namanya bukan "O" tapi "C" sebagai bagian dari ABC tapi kemudian ABC diubah menjadi ABO, dimana O adalah zero/null)

Tidak hanya pada manusia, bahkan primata pun, beberapa diantaranya, punya 4 type darah system ABO (A, B, AB dan O) seperti manusia, sample:
  • Monyet dunia baru, spesies: Cebus apella, Cebus apella apella, Saimiri ustus
  • Monyet dunia lama, spesies: Macaca fascicularis, Macaca mulatta, Macaca irus, Babon Papio anubis
  • Kera/Hominoid, spesies Orang utan Kalimantan: Pongo pygmaeus pygmaeus [Lihat: "Blood ties: ABO is a trans-species polymorphism in primates", lihat tabel hal.41 dan "The ABO blood group is a trans-species polymorphism in primates"]

Konon golongan darah type AB adalah spesial (karena ada yang mengklaim bahwa golongan darah ADAM-HAWA adalah AB), namun selain monyet dan kera di atas, golongan darah type AB juga dipunyai orang utan Sumatera, owa/gibbon, monyet tupai, monyet malam, tamarin Saguinus midas niger.

Golongan darah system ABO pada primata modern semuanya berevolusi dari nenek moyang yang sama, sekitar 20 juta tahun lalu, sebelum terpisah menjadi spesies unik, berevolusi pada leluhur yang sama dan bertahan pada setiap spesies sejak saat itu. ["The ABO blood group is a trans-species polymorphism in primates", Laure Ségurel]

Apa implikasinya dengan golongan darah system ABO?
Kaum Abrahamik mengklaim bahwa seluruh manusia berasal dari ADAM-HAWA, bahwa HAWA berasal dari RUSUK ADAM (atau di kloning atau seperti kembar identik), maka ADAM-HAWA seharusnya mempunyai susunan DNA yang sama yang mengandung SEMUA jejak genetik untuk kelompok golongan darah dan juga pada SEMUA variasinya, jika tidak, maka HAWA TIDAK MUNGKIN berasal dari rusuknya ADAM, malah:
  • Jika benar mereka ini perintis, maka seharusnya sel darah mereka, TIDAK MENGANDUNG "zat yang dianggap asing/berbahaya oleh tubuh" (antigen), dan itu adalah O, namun masalahnya, jika bergenotip OO, TIDAK AKAN PERNAH turunannya mewarisi golongan darah A, B dan AB
  • Juga, TIDAK MUNGKIN KEDUANYA, entah bergenotif AA atau BB, karena turunannya menjadi TIDAK AKAN PERNAH mewarisi golongan darah O
  • Juga, TIDAK MUNGKIN KEDUANYA, bergenotip AO, karena turunannya menjadi TIDAK AKAN PERNAH mewarisi golongan darah B dan AB
  • Juga, TIDAK MUNGKIN KEDUANYA, bergenotip BO, karena turunannya menjadi TIDAK AKAN PERNAH mewarisi golongan darah A dan AB
  • Oleh karenanya, salah satu dari ADAM atau HAWA, HARUS bergenotip AO dan lainnya BO, agar turunannya, mewarisi golongan darah A, B, AB dan O
Malah, misalkan ADAM bergenotip AO, maka ADAM-pun harus mewarisinya dari kedua orang tuanya, salah satu dari kombinasi pasangan: AA x OO atau AO x OO atau AO x AO atau AO x AB atau AO x BO. Demikian pula HAWA jika bergenotip BO, punya 5 kemungkinan kombinasi pasangan orang tua, namun, di antara kombinasi tersebut, hanya AO x AB dan AO x BO yang berpeluang berketurunan yang bergenotip AO (ADAM) maupun BO (HAWA) dari orang tua yang sama.

Jadi,
ADAM-HAWA keduanya JELAS TIDAK BERKODE DNA sama atau dengan kata lain, HAWA BUKAN BERASAL dari rusuk ADAM, dan ADAM-pun, BUKAN BERASAL dari KENDI atau TANAH, malah, DAPAT DIPASTIKAN, ADAM-HAWA dan kedua orang tua mereka, berbagi leluhur yang sama dengan monyet.

Sabtu, 21 April 2018

Taman di Eden, Yeru-Salem dan Yeru-Salem Baru: PL VS PB


Ditemukan pemukiman berusia 7000 tahun, di Shu'fat, Utara Yerusalem
Ditemukan pemukiman berusia 10.000 tahun, 15 mil di luar Yerusalem, di Jericho
Ditemukan sisa-sisa kamp berusia 23.000 tahun, berikut pisau sabit batu api dan sisa-sisa botani di pantai Laut Galilea
Ditemukan landskap buatan manusia berusia 500.000 tahun dengan 75 alat di tiap meter perseginya, di Pleistocene, Libya
Ditemukan alat canggih dari batu berusia 3,3 juta tahun di Lomekwi, Kenya

...keberadaan manusia, jauh lebih lama dari berita usang kaum Abrahamik melalui keberadaan Adam-nya..

Menurut Abrahamik (Yahudi, Kristen dan Islam), umur semesta dari Adam sampai kiamat, hanyalah berusia 6000 - 7000 tahun saja (6 hari penciptaan: Alkitab: Genesis 1, 2; Keluaran 20.11, 31.17; Quran: AQ 32.4, 7.54, 10.3, 11.7, 25.59, 50.38, 57.4. Di mana 1 hari Tuhan = 1000 tahun manusia di Alkitab: Mazmur 90.4 dan 2 Petrus 3.8; Quran: 22.47):
    Talmud:
    R. Kattina: 6000 TAHUN LAMANYA DUNIA INI ADA, dan 1000, akan menjadi senyap, seperti ada tertulis: Hanya Tuhan sendiri yang akan ditinggikan pada hari itu (Yes 2.11). R.Abaye: Itu akan menjadi senyap 2000 TAHUN, seperti yang dikatakan, Setelah 2 HARI, Ia akan menghidupkan kita: PADA HARI KE-3, Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup dihadapannya (Hos 6.2). Ini telah diajarkan sesuai dengan R. Kattina:...1000 tahun dari ke-7 akan menjadi kosong, seperti ada tertulis, Dan Tuhan sendiri akan ditinggikan pada hari itu, 'dan selanjutnya dikatakan, Mazmur dan nyanyian untuk hari Sabat (Mazm 92.1), artinya hari itu seluruhnya Sabat - dan juga dikatakan, Sebab 1000 tahun dimatamu, namun seperti kemarin, ketika berlalu (Mazm 90.4). Dalam Tanna yang diajarkan Elijah: DUNIA INI ADA 6000 TAHUN. 2000 TAHUN PERTAMA SEPI (tanpa taurat); 2000 TAHUN TAURAT BERKEMBANG; DAN 2000 TAHUN BERIKUTNYA ERA MESIANIK

    [Babylonian Talmud: Tractate Sanhedrin 97a. Tahun ke-6000, sebagai akhir dunia terjadi di tahun 2240 M. ERA MESIANIK, mulai dari hari ke-1 bulan Tishiri/ mulai di TAHUN 239 M atau sekitar 172 tahun setelah kehancuran kuil ke-2/69 M]

    Menurut PENANGGALAN Rabbi Yose bin Halafta (Abad ke-2 M, Rabbi periode Mishana dari Sepphoris, Galile): Dunia diciptakan tanggal 25 Elul tahun ke-0 AM/Julian: 22 Sep 3760 SM dan di hari ke-6, Adam dan Hawa diciptakan: tanggal 1 Tishri 0 AM/Juslian: 7 Ocktober 3761 SM (AM = Anno Mundi, "dalam tahun di dunia", Lihat juga: "History of the World", R. Rachel M. Solomin; Juga "Haaretz)

    Elijah berkata kepada R.Yehuda, saudara laki-laki R. Salia: 'Dunia akan ada tidak kurang dari 85 TAHUN JUBILE, dan DI JUBILE TERAKHIRNYA, anak Daud akan datang (Mazm Sulaiman 17.21). R. Yehuda: 'Di awal atau di akhir (Jubile terakhir)?, Elijah: 'Aku tidak tahu'. R Yehuda: 'Akan selesai penuh atau tidak [Jubile terakhir]?'. Elijah: 'Aku tidak tahu,'. R. Ashi: Elijah kemudian berkata padanya, 'SEBELUM ITU, JANGAN BERHARAP (kedatangannya), SETELAHNYA ENGKAU BOLEH MENUNGGUNYA'.

    R. Hanan b.Tahlifa lewat R. Joseph: Saya pernah bertemu seorang pria yang punya sebuah gulungan/naskah dalam bahasa Ibrani dengan karakter Asyur...Di dalamnya dinyatakan bahwa 4231 tahun (atau 4291 tahun) setelah penciptaan dunia akan seperti yatim-piatu/tak ada yang urus. [Tahunan kemudian] beberapa akan dalam perang MONSTER LAUT/tanninim, dan beberapa dalam perang GOG dan MAGOG (Yeh 38/39), sisa [periode] akan menjadi era Mesianik, sementara Yang Kudus, yang diberkatiNya, akan memperbarui dunia hanya setelah 7000 tahun. R. Abba putra Raba: Statementnya adalah setelah 5000 tahun"

    [Tractate Sanhedrin 97b. 1 jubile = 50 tahun, 85 Jubile = 4250 Tahun yaitu di tahun 489 M. Jubile terakhir mulai tahun 449 M. Untuk 4231/4291 Tahun = di tahun 470 M/530 M]

    Untuk kapan kedatangan Mesiah? (Lihat artikel ini)

    Nasrani:
    Barnabas
    : "dalam 6 hari, yaitu, dalam 6000 tahun, semua ini akan selesai. . . Ini berarti: ketika AnakNya, datang [lagi], akan menghancurkan waktu orang-sesat, dan menghakimi orang durhaka, dan mengganti matahari, dan bulan, dan bintang-bintang, maka akan Dia benar-benar beristirahat pada hari ke-7. (Epistle of Barnabas 15.4-6, sekurangnya dari abad ke-4 M, namun telah dikutip Bapak gereja Alexandria, Titus flavius Clement di abad ke-2)

    Irenaus (Abad ke-2 M): "..Karena hari Tuhan sama seperti 1000 tahun; 2 Petrus 3.8 dan dalam 6 hari tercipta hal-hal yang telah diselesaikan: itu adalah bukti, oleh karena itu, bahwa semua akan berakhir pada tahun ke-6000." ["Against Heresies", 5.28.3]

    Hippolytus dari Roma (abad ke-2/3 M): "Untuk kemunculan pertama Tuhan kita di dalam daging terjadi di Betlehem, di bawah (Kaisar) Augustus, pada tahun 5500; dan Dia menderita pada tahun 33. Dan 6.000 tahun harus dipenuhi, agar Sabat dapat datang, selebihnya, hari suci “di mana Allah beristirahat dari semua pekerjaan-Nya.”...ketika mereka “akan memerintah bersama dengan Kristus,” ketika Dia datang dari surga, seperti yang dikatakan Yohanes dalam wahyu-nya: karena “1 hari dengan Tuhan adalah sama dengan 1000 tahun.” Karena, kemudian, dalam 6 hari Tuhan menciptakan segalanya, maka itu berarti bahwa 6.000 tahun harus dipenuhi. Dan mereka belum digenapi, seperti yang dikatakan Yohanes: “5 jatuh; 1 sekarang, ”yaitu, yang ke-6; “Yang lain belum datang."

    Commodianus (240-260 M): "..Kita akan abadi ketika 6000 tahun selesai. Pohon apel dicicipi, kematian telah masuk ke dunia.." ("Of the Tree of Life and Death", 35) "..ketika 6000 tahun selesai, dan dunia telah berakhir.." ("The Name of the Man of Gaza", 80)[Ante-Nicene Fathers, Vol.4, "Instruksi Commodianus..Melawan Dewa Kafir")

    Lactantius (240-320 M): "dunia harus terus berada di kondisi sekarang melalui 6 usia, yaitu, 6000 tahun. . . pada akhir 6000 tahun semua kejahatan harus dihapuskan dari bumi, dan kebenaran berkuasa selama 1000 tahun ..." (buku 7, ch 15) "...Saya telah tunjukkan di atas, bahwa ketika 6000 tahun akan selesai, perubahan ini harus terjadi, dan bahwa hari akhir dari simpulan ekstrem sekarang sudah dekat." (Buku 7, ch.25) [Ante-Nicene Fathers, Vol.7]

    Methodius (270-312 M) "Karena dalam 6 hari Tuhan menjadikan langit dan bumi, dan menyelesaikan seluruh dunia, dan beristirahat pada hari ke-7 dari semua pekerjaan-Nya...yang menandakan bahwa, ketika dunia ini akan diakhiri pada 7000 tahun, ketika Tuhan akan menyelesaikan dunia, Dia akan bersukacita di dalam kita.." (Ante-Nicene Fathers, Vol. 6, Methodius, Kotbah ke-9, Tusiane]

    Agustinus dari Hippo/Aurelius Augustinus (354-430 M) bahwa umur semesta kurang dari 6000 tahun: "..menurut tulisan suci, kami temukan bahwa belum 6000 tahun berlalu.." (buku ke-12, bab 30, hal.495).. "..menurut Kitab Suci, kurang dari 6000 tahun telah berlalu sejak Dia mulai ada, saya akan menjawab mereka berkenaan dengan penciptaan manusia.." (buku 12, bab 12, hal.496) ["The City of God, Vol.I, Aurelius Augustine]

    Islam:
    7000 tahun dan 6200 tahun telah berlalu
    (Riwayat Ibn Humayd -Yahya b. Wadilh -Yahya b. Ya'qub - Hammad - Sa'id b. Jubayr - Ibn 'Abbas) VS 6000 tahun dan 5600 tahun telah berlalu (Riwayat Abu Hisham -Mu'awiyah b. Hisham - Sufyan - al-A'mash - Abu Salih - Ka'b dan Riwayat Muhammad b. Sahl b. 'Askar - Ismail b. 'Abd al-Karim -'Abd al-Samad b. Ma'qil -Wahb)

    ["The History of Al-Tabari, Vol I, "General Introduction and From the Creation to the Flood, Franz Roshenthal, 1989, hal.172-174]

    Riwayat Musaddad - Yahya - Sufyan - Abdullah bin Dinar - Ibnu Umar - Nabi SAW: "Sesungguhnya perumpamaan jaman kalian dan jaman umat-umat sebelum kalian, hanyalah bagaikan jarak atara shalat Ashar dan terbenamnya matahari...

    [Bukhari no.4633; Ahmad no.5641; Tabari, Ibid, hal.174-175 (Musaddad - Yahya - Sufyan - Abdullah bin Dinar - Ibnu Umar - Nabi SAW), menurut Tabari hadis ini Sahih; Juga Bukhari no.3200 (Qutaibah bin Sa'id - Laits - Nafi' - Ibnu 'Umar - Rasulullah SAW) dan Tirmidhi no.2797]

    Riwayat al-Hasan b. 'Arafah - Abu al-Yagzan 'Ammar b.Muhammad, anak adik perempuan Sufyan al-Thawri - Layth b.Abi Sulaym - Mughirah b.Hakim - Abdallah b.'Umar - Rasullullah: hanya tersisa dari dunia ini punahnya umatku dari matahari ketika shalat azhar. [Ibid, Hal 174-175]

    Tabari:
    ..Lebih lanjut, panjang waktu rata-rata shalat Azhar adalah ketika bayangan apapun 2x ukurannya, menurut asumsi terbaik ('ald al-taharri) -[hingga magrib] adalah panjang waktu 1/2 x 1/7 [= 1/14] hari kurang lebihnya. [Ibid, Hal 182]

    Ini seharusnya 1/14 x 1000 tahun = 71.42 tahun tersisa, namun Tabari berpendapat bukan tentang hari itu tapi 1 minggu.

    Tabari:
    ..hadis sahih dari Ahmad b. 'Abd al-Rahman b. Wahb - 'Abdallah b. Wahb - Mu'awiyah b. Salih - 'Abd al-Rahman b. Jubayr b. Nufayr - Ayahnya Jubayr b. Nufayr - Sahabat Nabi, Abu Tha'labah al-Khushani - Rasullullah: "Tentunya, Allah tidak akan membuat bangsa ini tidak mampu (bertahan) 1/2 hari - mengacu pada hari 1000 tahun"...karena 500 tahun adalah 1/2 hari dari 1000 tahun, .. waktu yang telah berlalu hingga pernyataan Nabi adalah 6500 tahun" [Ibid, 182-183]
YHWH, sejak membuat Taman Eden dan mengusir tukang tamanNya, yaitu Adam, TIDAKLAH PERNAH, Ia nyatakan kepada ADAM, NUH, ABARAHAM, MUSA, YOSUA BIN NUN, DAUD, SULAIMAN, hingga ke AMOZ bahwa ada taman lainnya. Adalah Yesaya bin Amoz, melalui penglihatan/chazown (atau mimpi/chalown, kata ini, saling menggantikan, lihat: Yes 29.7, Daniel 2.28, 4.5) bahwa di satu masa, segenap tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung [Yesaya 34.4], kemudian, YHWH menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru YANG DISEBUTNYA SEBAGAI YERUSALEM [Yes 65.17-18], sejak itulah, terutama setelah kehancuran kuil ke-1 dan ke-2, bermunculanlah spekulasi surga alternatif selain TAMAN EDEN di kalangan Yahudi dan Nasrani, yang kemudian disebut sebagai YERUSALEM BARU. Bahkan, Islam-pun mengembangkan varietas lainnya dari spekulasi ini dan menjadikannya makin aneh.

Untuk kronologinya, karena Islam sendiri masih kebingungan dengan ADA atau TIDAK, GAJAH yang menyerang KABAH, juga TIDAK JELAS kapan kepastian tahun kelahiran Nabinya, maka, kronologinya, kita gunakan Alkitab (Perjanjian lama) yang digunakan bersama oleh kaum Yahudi dan Kristen, maka, dengan asumsi bahwa kata tahun hanya berarti tahun, tanpa membedakan tahun lunar/solar atau tahun definisi lainnya, berikut kronologinya:

ADAM – BANJIR (Adam - Nuh, 10 Generasi):
Adam (Hari ke-6, , 1 Tishri 0/7 Ocktober 3761 SM/Kalender Julian) + Set (lahir ketika usia Adam 130) + Enos (ketika usia Set 105) + Kenan (90) + Mahalaleel (70) + Yared (65) + Henokh (162) + Metusalah (65) + Lamekh (187) + Nuh (182) + Sem/SEMIT (500) + Banjir (100) = 1656 Tahun (I) + Arpakhsad lahir (2 tahun setelah air bah) = 1658 Tahun
    Kapan mulai Banjir Nuh?
    Walau tertulis terjadi di tahun 1656 setelah Adam, ini tidak sederhana, karena ada 2 versi pengakuan tentang kapan bulan ke-2 yang dimaksud, sehingga akan berselisih 6 bulan, yaitu, jika menurut versi Rabbi Yehoshua, adalah setelah Nissan = 17 Iyyar 1656 (4 May 2104 SM), tapi jika menurut Rabbi Eliezer, adalah setelah Tishri = 17 Heshvan 1656 (9 Oktober 2105 SM)

    Banjir Nuh, rupanya tidak menghancurkan TAMAN di EDEN (Masoretik: "GAN BA EDEN" atau LXX: "PARADEISON EN EDEM"/"παραδεισον εν εδεμ", kej 2.8,15) yang setelah banjir, area itu menjadi milik turunan SEM bin NUH (JUBILEE Ch 8.18 atau ini)

    Kata TAMAN/KEBUN = (Yunani/LXX: PARADEISO/"παραδεισω"/KE'PO/"κηπω") = FIRDAUS = (Persia: PAIRIDAEZA, arti: tertutup tembok) = (Akkadian: Pardesu) = (Ibrani: PARDES/GAN) = (Arab: JANNAH) merujuk pada BARANG YANG SAMA yang ada di EDEN yaitu taman tempat Adam sebelum di usir BUKAN 2 TAMAN BERBEDA, namun di Islam, arti kata yang sama itu digabung sehingga menjadi aneh, "jannaatu al firdawsi" ("TAMAN-TAMAN TAMAN", AQ 18.107).

    Padahal dari asal usulnya, harusnya ini adalah barang yang sama dengan "jannaati/taman-taman 'adnin/EDEN" (AQ 16.61, 20.76, 35.33, 38.50, 40.8) yang konon adalah "jannaati/taman-taman al nna'iimi/kenikmatan"(AQ 20.56), "jannatu/taman al khuldi/kekal" (AQ 25.15) dan "jannaatu/taman-taman al ma'waa/kediaman" (AQ 32.19), juga sebagai: "maqaamin/kuburan-kuburan amiinin/aman" (AQ 44.51. Misal: Maqam Ibrahim, AQ 2.193/3.97) atau "daara/tempat al muqaamati/menetap"(AQ 35.35. maqām = tempat, muqām = tinggal + "-ati") atau "daaru/tempat alssalaami/aman" (AQ 6.127)

    Di sebut Jannah/kebun karena "ada pohon kurma dan anggurnya" (Lisan al-Arab, ibn Manzur, Jilid 13. hal.100) atau "lebatnya pohon yang menghalangi pandangan" (Mu’jam Mufradat Alfaz al-Qur’an, Al-Asfahani, Beirut, hal.204). Taman yang juga kuburan, misalnya: taman Uza tempat Manasye dan putranya, Amon dikubur (2 Raja 21.18, 26), Sirus yang Agung (546 SM) dan banyak lainnya. Taman tersebut merupakan sebuah warisan (AQ 43.72-73, AQ 19.63, AQ 7.43) ketika "KAMI" menciptakan manusia dari suatu saripati dari tanah (AQ 23.10-12) dan kemudian mengusirnya.

    Lokasi taman-Nya Allah adalah di Bumi, Ia gunakan kata "Ihbituu"/"ַותָצ״ץזתַ" [AQ 2.36,38, 7.24, artinya "turun" atau "pergi": misal AQ 2:61, "ihbithuu mishran"/"Pergilah ke suatu kota", yaitu dalam kisah Musa dan kaum Israel di padang gurun, dan Sinai jika dibandingkan Mesir, berada pada ketinggian yang sama], yaitu dekat pohon bidara terujung (Sidratil Muntahaa) yang berada DI UFUK YANG TERANG (bialufuqi almubiini, AQ 53.7, 81.23) tempat jibril dilihat Muhammad (AQ 81.23), yaitu, "raaahu (Ia dilihatnya) nazlatan ukhraa (datang lagi/turun lagi) inda (di sisi) sidratil muntahaa (pohon bidara/bekul ujung. Sidra = pohon Bidara/bekul, AQ 34.16, 56.28 + Muntaha = ujung/akhir, AQ 5.91, 53.42, 79.44) indahaa (dekat itu) jannatu almawaa (taman tempat tinggal)" (AQ 53.13-17).

    kata Ufuk = batas/horizon, misalnya, ufuk timur/barat tempat terbit/tenggelamnya matahari, "dan awal waktu maghrib saat matahari terbenam dan waktu akhir saat menghilang di ufuk dan awal waktu isya saat menghilang di ufuk" [Tirmizi no.139] dan lokasi pohon bidara ter-ujung/Sidratul Muntahal bervariasi: di surga ke-6 (Muslim no.252) atau di surga ke-7 (Muslim no.234. Bukhari no.2698, 3598, 6963. Ahmad no.12047, 12212). "..Di bawah Sidratil Muntahal terdapat 4 sungai, 2 tak terlihat dan 2 terlihat..adapun 2 sungai tak terlihat adalah 2 sungai yang berada di surga, sedangkan 2 sungai yang terlihat adalah NIL dan EUFRAT" [Bukhari no.3598, 2968, 5179]. Bahkan, sungai Nil dan Eufrat-pun bervariasi, yaitu di surga ke-1 [Bukhari no.6963], surga ke-2 [Bukhari 9.93.608] atau di surga ke-7 [Muslim 1.314 dan Bukhari 4.54.429; 5.58.227] sesuai yang dilihat Nabi ketika Isra' Miraj, dengan menunggangi Buraq

    Imam Sadiq (Jaffar al Sadiq, w.148 H) tentang keberadaan Adam: "Di taman, taman di bumi tempat di mana matahari dan bulan meneranginya, dan jika itu surga yang dijanjikan, Mereka tidak pernah keluar" ("جنة من جنات الدنيا يطلع فيها الشمس و القمر و لو كان من جنان الاخرة خرج منها ابد")[Syiah: Shaykh Saduq (w. 381/991 AH), ‘Ilal al-Sharayi’, vol. 2, hal. 600 dan al-Qummi, Ali bin Ibrahim (W. 307 AH), Tafsir al-Qummi, vol. 1, hal. 43].

    Di manapun itu, BEDA TINGGINYA LANGIT VS DARATAN, TIDAKLAH TERLALU BERJAUHAN, karena: Ketika Adam diturunkan dari surga, kepalanya menyentuh langit sehingga menjadi botak, turunannya mewarisi kebotakannya ["Kitab Al-Tabaqat Al Kabir", Vol.1, 1.3.42 (Riwayat Ibn Sa`d - Hisham Ibn Muhammad - Ayahnya - Abu Salih - Ibn `Abbas). Juga di Tabari, Vol.1 hal.297]
ADAM – ABRAHAM LAHIR (Nuh - Abraham = 10 Generasi):
Banjir (2) + Selah/Salikh (Usia Arpakshsad 35 tahun) + Abir/Eber/HEBREW (saat Selah 30) + Peleg/Qasim (34) + Rehu (30) + Serug (32) + Nahor (30) + Terah/Azar (29) + Abraham (70) = 292 Tahun (II)
Banjir – Abraham lahir = 100 + (II) = 392 Tahun (IIa)
Nuh lahir – Abraham lahir = 500 + 100 + (II) = 892 Taun (IIb)
Adam – Abraham lahir = (I) + (II) = 1948 Tahun (III)
    Saat Abraham lahir, 292 tahun setelah banjir, SEMUA MOYANGNYA, MASIH HIDUP:
    NUH wafat350 tahun sesudah air bah (Kej 9.28. Abraham: 58);
    SEM/SEMIT wafat 500 tahun setelah Arpakshad lahir (Kej 11.11. Ishak: 110, Yakub: 50);
    ARPAKSHAD wafat 403 tahun setelah Selah lahir (Kej 11.13. Abraham 148, Ishak: 48);
    SELAH wafat 403 tahun setelah Eber lahir (kej 11.15. Ishak: 178, Yakub: 118);
    EBER/HEBREW wafat 430 tahun setelah peleg lahir (Kej 11.17. Ishak: 139, Yakub: 79);
    PELEG/QASIM wafat 209 tahun setelah Rehu lahir (Kej 11.19. Abraham: 48);
    REHU wafat 207 tahun setelah Seruq lahir (Kej 11.21. Abraham: 78);
    SERUQ wafat 200 tahun setelah Nahor lahir (Kej 11.23. Abraham: 101, Yakub: 1);
    NAHOR wafat 119 setelah Terah lahir (Kej 11.25. Abraham: 49) dan
    TERAH wafat 135 tahun setelah Abraham lahir (Kej 11.32)
MENARA BABEL, PENYEBARAN BANGSA dan BAHASA (Abraham: 48 tahun):
NIMROD (atau AMRAFEL) bin KUSH bin HAM bin NUH mendirikan menara Babel di Sinear (Kej 10.6-12) disekitar masa dewasanya ABRAHAM dan PELEG MASIH HIDUP ("DI MASANYA (Peleg) BUMI TERPECAH", Kej 10.25. Juga Flavius Josephus, "Antiquities of the Jews" (93 M), Buku 1, Bab.6). Setelah wafatnya Peleg (usia Abraham 48), NAHOR (usia Abraham 49) dan Haran, Terah membawa keluarganya MENUJU Kanaan/Haran dan menetap disana [Kej 11.31], sehingga waktu pecahnya bangsa dan bahasa, tidak lebih dari ketika Abraham berusia 48 tahun.
    Kitab Genesis Rabba XXXVII 6-7, tentang Kej 1.25, "Bagi Eber lahir dua anak laki-laki; nama yang seorang ialah Peleg, sebab dalam zamannya bumi terbagi", R. Jose b. R. Halafta: Eber pastilah nabi yang hebat, mengingat bahwa ia menamai anaknya berdasarkan peristiwa masa depan.
    Seder Olam Rabbah 1.2: ..Nuh hidup 10 tahun setelah perpecahan bahasa, Umur Abraham 48 Tahun diperpecahaan bahasa
    Kitab Jasher bab.10.1 (Abad ke-13 M): Umur Abraham 48 Tahun.
    Kitab Jubilee (Abad ke-2 SM): Kota dan menara mulai dibangun 14 tahun sebelum Nuh wafat, selama 43 tahun, kemudian bangsa dan bahasa pecah [Jubile, translasi R. H. Charles, 1917, bab 10.18-27].
    Pierke Rabbi Elizer: "Rabbi Jehudah: "Pakaian yang dibuat Allah untuk Adam dan istri, diberikan HAM kepada NIMROD sehingga semua binatang bersujud padanya, Para turunan manusia anggap karena kekuatannya, maka mereka menjadikannya raja..". Nimrod mengajak mereka membangun kota dan menara.. ABRAHAM PUTERA TERAH, LEWAT tempat itu, saat mereka membangunnya dan mengutuk mereka.. Rabi Simeon: Allah bersama 70 malaikat menyerakkan mereka menjadi 70 bangsa dan 70 bahasa.. Rabi Meir: ESAU/EDOM, saudara YAKUB, melihat pakaian NIMROD dan menginginkannya, Ia membunuh NIMROD..." [Pirkei DeRabbi Eliezer, Talmud babilon, 630 - 1030 M, terjemahan Gerald Friedlander, London, 1916, Ch 24.4-12. Tabari, "Prophets and Patriarchs", Trans. William M. Brinner, 1987, Vol.2, hal 108: "..di hari itu manusia menjadi 73 bahasa dan sebelumnya hanya satu yaitu Syria.." untuk tafsir AQ 16.26].
    L. Ginzberg: 10 TAHUN SEBELUM NUH WAFAT, turunannya menjadi jutaan...Dari 12 orang alim, ABRAHAM menolak pembangunan kota dan menara BABEL oleh Nimrod bin Kush..[Legends of the Jews, pengarang: Louis Ginzberg, 1909, Vol 1.4.93. Tabari, opcit, hal.15, 16: "Nimrod bin Kush bin Ham", Hal.18: "Nimrod bin Kush bin Kanaan bin Ham". Hal. 50: "Nimrod bin Kanaan bin Kush bin SEM", Hal 105: "Nimrod bin Kush bin Kanaan bin Ham"]

    Untuk asumsi populasi, kita gunakan rumus ke-2, Henry M. Moris, apologi Kristen Amerika, pendiri riset dan masyarakat penciptaan dan Institut riset penciptaan, yaitu Sn = 2 x [C(n+1) - 1] / (C - 1), di mana, sepasang orang tua = 2; C = Jumlah pasang anak (laki & perempuan) yang dilahirkan, dan n = jumlah generasi yang diasumsikan TIDAK ADA KEMATIAN hingga 10 Generasi, jadi, jika masing-masing orang tua, dianggap punya 4 pasang anak (Nuh punya 3 anak laki-laki, Yafet = 7, Ham = 5 (Nimrod di usia tua), Sem = 5), maka total jumlah keluarga hingga generasi ke-10 (saat Abraham lahir) = 2.796.202 orang (pria dan wanita) dan untuk 4 pasang orang tua = 11.184.808 orang [Variasi lain: World Population Since Creation, Lambert Dolphin atau lihat populasi tahun pertahun sejak 10.000 SM (Chart di atas)]

    Banjir - Hancurnya menara Babel/Pecahnya bangsa dan bahasa: IIA (392) + 48 = 440 tahun (1665/4 SM)
MELKI/ADONI-SEDEK (Abraham: 78) dan SODOM-GOMORAH (Abraham: 99 tahun):
Abraham meninggalkan Haran menuju Mesir diusia 75 tahun (Kej 12.4) dan menetap di Kanaan (Kej 13.12), bertemu raja Salem, Melkisedek (Kej 14.18. namun di Jasher 16.11-12, Adoni-SEDEK, raja Yerusalem = Sem, masalahnya, SEDEK adalah dewa utama kaum Yebusit, sementara arti Adoni adalah "Tu(h)anku". Usia Abraham saat itu, 78 tahun). Abraham mengawini Hagar, setelah 10 tahun di Kanaan (Abraham 85 tahun, Kej 16.3) Ismail lahir (Abraham 86 Tahun, Kej 16.16) dan terjadi kehancuran Sodom-Gomoroh (Abraham 99 tahun, Kej 17.1, 19).

ADAM – YAHUDI KELUAR DARI MESIR:
Abraham lahir – Keluar dari Mesir = Ishak (Usia Abraham = 100, 1 tahun setelah Sodom-Gomora/391 tahun setelah banjir, Kej 18.4) + Yakub (Ishak berusia 60) + Yakub dan keluarga di mulai Mesir (Yakub berusia 130) + Musa membawa Yahudi keluar Mesir (430) = 720 Tahun (IV)
    Note:
    Musa adalah Piutnya Yakub: Levi (anak: wafat 137 tahun) - Kehat (cucu: wafat 133 tahun) - Amram (cicit/buyut: wafat 137 tahun) - Musa (Piut: 80 tahun saat eksodus) [Kej.46.11; Kel 6.15-19]. Yakub berusia 130 tahun saat tiba di Mesir (Kej 47.9) = Usia Yusuf 39 tahun (usia 30 tahun bertemu Firaun, Kej 41.46 + 7 tahun masa berlimpah, Kej 41.53 + 2 tahun masa kelaparan, ketika Yakub sekeluarga tiba di Mesir, Kej 45.6) dan Yakub wafat di Mesir pada usia 147 tahun (Kej 48.28):

    • saat Yusuf lahir, Yakub berusia 91 tahun (130 - 39 tahun),
    • saat Lewi lahir, Yakub berusia 79 tahun (91 - 12 tahun),
    • saat tiba di Mesir, Yakub berusia 130 tahun, Lewi berusia 51 tahun (130-79 tahun) atau 48 tahun ("Wasiat Levi" no.58),
    • saat Kehat lahir, Lewi berusia 35 tahun (Wasiat Lewi no.51), saat di Mesir, Kehat berusia 13/16 tahun (48/51 - 35),
    • saat Amram (cucu Levi dari Kehat) dan Yokhebed (anak perempuan Lewi) lahir, Lewi berusia 64 tahun (Wasiat Lewi no.55, 57), Kehat berusia 29 tahun (64 - 35 tahun), Jarak tahun saat tiba di Mesir sampai Amran/Yokhebed lahir = 13/16 tahun
    • saat Amram mengawini Yokhebed, Lewi berusia 94 tahun (Wasiat Lewi no.57), Kehat berusia 49 tahun (94 - 35 tahun), Amram berusia 30 tahun,
    • saat Musa lahir, Yokhebed berusia 130 tahun (Midrash Rabbah 1.19), artinya kaum Israel sudah 143/146 tahun di Mesir (13/16 + 130 tahun) atau menurut sumber lain, jarak waktu antara wafatnya Levi - Musa = 48 tahun ("The Annals of the World", James Ussher, hal.34), artinya saat Musa lahir: kaum Israel sudah 134/137 tahun di Mesir (137 - 48/51 + 48) dan Yokhebed berusia 121 tahun (137 - 64 + 48). Usia Yokhebed melahirkan ini bahkan jadi lebih tua dari Sarah (istri Abraham, yaitu 90 tahun, Kej 17.17)

    Menurut Alkitab, lama jarak tahun saat di Mesir sampai Eksodus adalah 400 tahun (Kej 15.13) / 430 tahun (Kel 12.40-41), namun jika merujuk pada jumlah umur para ayah saat mereka lahir sejak di Mesir hingga Musa berumur 80 tahun saat eksodus, maka hanya: 134/137 atau 143/146 (hingga Musa lahir) + 80 (usia Musa saat eksodus) = 214/217 atau 223/226 tahun

    • Tabari: Riwayat Ibn Humayd - Salamah b.Al-Fadl - Muhammad b.Ishaq: Seseorang selain Ibn Ishaq berkata: Lewi lahir ketika Yakub 89 tahun, Kohat lahir ketika Lewi berusia 46 tahun, Izar/Yizhar lahir dari Kohat, Amram lahir dari Izar/Yizhar. Amram dan Jochebed lahir, ketika Izar/Yizahar berusia 60 tahun..Musa lahir dari Amram ketika Amran berusia 70 tahun.. [Tabari, Vol.3, hal.30-31. Di Alkitab, Amram dan Izar adalah saudara kandung karena keduanya anak Kohat, Kel.6.17], maka maka jaraknya adalah 210 tahun [60+70+80 tahun].
    • Josephus: Jarak wafatnya Yusuf dan Musa adalah 4 generasi sejumlah hampir 170 tahun ["Against Apion" buku ke-1 no.35], oleh karena Yusuf wafat di usia 110 tahun [Kej 50.22, 26], Ia hidup 71 tahun (110-39 tahun) sejak Yakub sekeluarga tiba di Mesir, sehingga lama waktu kaum Isrel di Mesir sampai eksodus, jika mengikuti petunjuk Josephus, adalah hanya: 241 tahun
Yakub di Mesir – Musa lahir = 430 – 80 = 350 Tahun (V)
Abraham lahir – Musa lahir = (IV) – 80 = 640 Tahun (VI)
Banjir - Musa lahir = (IIa) + (VI) = 1032 Tahun (VIa)
Nuh lahir - Musa lahir = (IIb) + (VI) = 1532 Tahun (VIb)
Adam – Musa lahir = (III) + (VI) = 2588 Tahun (VII)
Adam – Yahudi keluar dari Mesir = (III) + (IV) = 2668 Tahun (VIII)

ADAM – KUIL KE-1/KUIL SULAIMAN:

Setelah keluar dari Mesir - Daud lahir = Daud memerintah di usia 30 tahun, lamanya 40 tahun, hingga tahun ke-4 Sulaiman/Tahun ke-480 setelah keluar dari Mesir = 480 – 4 – 40 – 30 = 406 Tahun (IX)
Setelah keluar dari Mesir – Kuil Selesai = Tahun ke-4 Sulaiman mulai bangun kuil/480 tahun setelah keluar Mesir dan selesai di tahun ke-11 = 480 + 11 - 7 = 487 Tahun (X)

Musa lahir – Daud lahir = 80 + (IX) = 486 Tahun (XI)
Abraham lahir – Daud lahir = (IV) + (IX) = 1126 Tahun (XII)
Banjir - Daud lahir = (VIA) + (XI) = 1518 Tahun (XIIa)
Nuh lahir - Daud lahir = (VIb) + (XI) = 2018 Tahun (XIIb)
Adam – Daud lahir = (VIII) + (IX) = 3074 Tahun (XIII)
Adam – Kuil Sulaiman = (VIII) + (X) = 3155 Tahun (XIV)

ADAM – KUIL SULAIMAN HANCUR:
Kuil ke-1 Selesai - Kuil ke-1 Hancur = Tahun ke-11 sampai tahun ke-40 pemerintahan Sulaiman (29) + Rehabeam (Lamanya memerintah = 17 tahun) + Abia (3) + Asa (41) + Yosafat (25) + Yoram (8) + Ahazia (1) + Ratu Atalya/Yoas sembunyi (6) + Yoas (40) + Amazia (29) + UZIAH/Azarya (52) + Yotam (16) + Ahas (16) + HIZKIA (29) + Manasye (55) + Amon (2) + Yosia (31) + Yoahas (3 bulan) + Yoyakim (11) + YOYAKHIN (3 bulan) + Hari ke-7 Bulan ke-5 (AV) tahun ke-11 Zedekia/Tahun ke-19 Nebukadnezar II/587 SM, (Memerintah: 605 – 562 SM)/Kuil ke-1/Kuil Sulaiman hancur = 422.5 Tahun (XV)
    Abraham Ibn Ezra dalam komentar Yesaya 6.1: "..kematian Uziah harus diletakan ditahun yang sama ketika YESAYA menjadi Nabi". Adam - tahun ke-14 Raja Hizkia = 3155 + 297 = 3452 Tahun. Yesaya menyebut tentang Taman Eden namun dalam perumpamaan (Yes 51.3). Pembicaraan Yerusalem, di langit dan bumi baru, mulai antara tahun ke-15 sampai tahun ke-29-nya Hizkia atau 125 tahun sebelum kehancuran kuil Sulaiman. Yesaya - Hancurnya Kuil ke-1 = 171.5 tahun. YEHEZKIEL (Yeh 28.13, 31.9, 16, 18) menjadi nabi dari tahun ke-30 pembuangan BABEL/tahun ke-5 pembuangan raja YOYAKHIN (Yeh 1.1-2) dan di tahun ke-11, YHWH menyampaikan tentang taman di Eden-Nya kepada Yehezkiel (Yeh 31.1). Kitab Yehezkiel (terutama bab 40-48) berisi catatan awal tentang Yerusalem Baru, berikut deskripsi ukuran Bait Suci dan lainnya. Kitab Zakharia berisi pengembangan Yerusalem barunya Yehezkiel, harapan mereka saat pembuangan Babel, setelah hancurnya kuil ke-1, Yehezkiel fokusnya di membangun Kuil, sementara Zakharia fokus bergeser menjadi perantaraan tuhan dalam pendirian Yerusalem Baru.
Musa lahir - Kuil ke-1/Kuil Sulaiman Hancur = 80 + (X) + (XV) = 989.5 Tahun
Abraham lahir - Kuil ke-1 hancur = (VI) + (XVa) = 1629.5 Tahun
Banjir - Kuil ke-1 hancur = (VIa) + (XVa) = 2021.5 Tahun
Nuh lahir - Kuil ke-1 hancur = (VIb) + (XVa) = 2521.5 Tahun
Adam – Kuil ke-1 hancur = (XIV) + (XV) = 3577. 5 Tahun (XVI)
    Tahun ke-11 Zedekia/Tahun ke-19 Nebukadnezar II 587 SM. Karena, 7 AV 3575 (Kalender Yahudi) = 2 Agustus 186 SM (Julian)/12 Juli 185 SM (Gregorian) atau jika dikonversi agar mendapat 587 SM, maka 27 Juli 587 SM (Julian)/21 Juli 586 (Gregorian) = 7 AV 3174 (Kalender Yahudi). Sama-sama berselisih 401 tahun, setara dengan membuang seluruh tahun pemerintahan raja-raja dari selesainya kuil Sulaiman s.d Yoyakim. Walaupun dengan rata-rata hari tiap bulan (29.53 hari) kalender Yahudi (x 12), maka untuk 3575 tahun = 106.52 tahun, selisih 295.48 tahun untuk menjadi 587 SM
ADAM – KUIL KE-2 (walau bukan herod yang buat, namun disebut kuil Herod/Tembok Ratapan):
Kuil ke-1 Hancur/587 SM - Kuil ke-2 selesai tahun ke-6 Darius I/517 SM (Memerintah: 522 – 486 SM) = 70 Tahun (XVII) [Masa ini disebut masa pembuangan Babel. Hitungan ini menurut kalender Solar/Matahari]

Kuil ke-1 selesai – Kuil ke-2 selesai = (XV) + 70 = 492.5 Tahun
Adam – Kuil ke-2 selesai = (XVI) + (XVII) = 3647.5 Tahun (XVIII)

Kuil ke-2 selesai – 0 MASEHI = 517 Tahun
Kuil ke-1 selesai – 0 MASEHI = 492.5 + 517 = 1009.5 Tahun
Musa Lahir – 0 MASEHI = 989.5 + 587 = 1576.5 Tahun
Menara BABEL/Penyebaran BANGSA dan BAHASA – 0 MASEHI 1629.5 - 48 + 587 = 2168.5 Tahun
Abraham lahir – 0 MASEHI = 1629.5 + 587 = 2216.5 Tahun
Banjir – 0 MASEHI = 2021.5 + 587 = 2608.5 Tahun
Nuh – 0 MASEHI = 2521.5 + 587 = 3108.5 Tahun
Adam - 0 MASEHI = (XVIII) + 517 = 4164.5 Tahun

Kuil ke-2 selesai – Hancur oleh Titus/70 M = 517 +70 = 587 Tahun
ADAM – KUIL KE-2/KUIL HEROD HANCUR oleh Titus = 4164.5 + 70 = 4244.5 Tahun

Demikianlah kronologinya, banjir Nuh, di 2608an tahun SM, TIDAKLAH MUNGKIN terjadi di kehidupan nyata (apalagi jika terjadinya di tahun 2104/5 SM menurut kaum Yahudi), sementara Yerusalem, telah ada lama, jauh sebelum perpecahan bangsa di jaman Abraham dan milik bangsa lainnya.

YERUSALEM ("اورشليم / "ירושלם)
  • KAUM YEBUSIT: NUH - HAM - KANAAN - YEBUSIT (Kej 10.6.16)
  • KAUM FILISTIN: NUH - HAM - MISRAIN -... - FILISTIN (Kej 10.6,10-13-14)
  • KAUM ISRAEL/YAHUDI: NUH - SEM/SEMIT - ARPAKSAD - SELAH/SALIKH - ABIR/EBER/IBRANI/HEBREW - PELEG/QASIM - ... - ABRAM/ABRAHAM/IBRAHIM - ISHAK - YAKUB/ISREL - YEHUDA/YAHUDI - ... (Alkitab Kej 11.11-26, Kej 25.19, Kej 29.35, "Sirah Nabawiyah", Ibn Ishaq, jilid 1, hal.4)
  • KAUM ISMAIL: NUH - SEM/SEMIT - ... - EBER/IBRANI/HEBREW - PELEG/QASIM -... - ABRAM/ABRAHAM - ISMAIL - ... (Alkitab Kej 11.11-26, Kej 25.19, Ibn Ishaq, op.cit, hal.4)
  • KAUM JURHUM/Istri ISMAIL: NUH - SEM/SEMIT - ARPAKSAD - SELAH/SALIKH - EBER/ABIR - QATHAN/YOKTAN - ... [Ibn Ishaq, hal.3, Tabari Vol.2, hal.15]
  • KAUM ARAB: NUH - SEM/SEMIT - [ARAM/IRAM dan LAWAD/LAWID], yaitu:

    SEM - IRAM - AUS - AD
    SEM - IRAM - EBER/ABIR - TSAMUD, JADIS/JUDAIS
    SEM - LAWAD - TASM, IMLAQ, UMAIM.

    Jadi, KAUM ARAB: Turunan dari AD, THAMUD, JADIS/JUDAIS, TASM, IMLAQ dan UMAIM ("Sirah Nabawiyah", Ibn Ishaq, jilid 1, hal.4, Tabari, Vol.2, hal.17-18]
Dari kronologi versi Alkitab, sebelum bangsa-bangsa tersebar dengan ragam bahasanya, TELAH ADA kaum Yebusit bin Kanaan bin Ham bin Nuh, di Yerusalem, kota Sikhem (Kej 12.6. Kej 33.18, "salem ir sikhem"/"שלם עיר שכם"/Kota Sikhem, Salem), rajanya bernama Melki-SEDEK (Kej. 14.18, Namun di Jasher 16.11-12: Adoni-Sedek BUKAN Melki-sedek, tempatnya Yerusalem BUKAN Salem). Oleh karenanya, dari sejak awal, Yerusalem, memang BUKAN MILIK Yahweh, TIDAK TERKAIT Kaum Israel NAMUN MILIK kaum YEBUSIT, yang menyembah Dewa lain.

YHWH berjanji kepada Musa akan memberikan tanah KANAAN, jika kaum Israel keluar dari Mesir, namun, hingga 40 tahun kemudian, sampai Musa wafat di tanah MOAB, janji ini tidak pernah terpenuhi, malah kaum Israel hanya terlunta-lunta di padang pasir Moab. Musa wafat digantikan Yosua bin Nun, mereka menyebrangi sungai Yordan, di tanah Kanaan, di situ pula, YHWH berjanji akan menghalau suku Yebusit (turunan Kanaan, Kej 10.15-16) penduduk Yerusalem (Yos 3.10).

Sampai tahun ke-5 setelah wafatnya Musa (Yos 14.10), dikatakan, Yosua bin Nun berhasil membunuh Adoni-Sedek, raja Yerusalem (Yos 10.26) maka seharusnya Yerusalem sudah berhasil dikuasai, namun bahkan hingga Yosua wafat dan digantikan kaum Yehuda, ternyata Yerusalem masih tetap milik Yebusit, kaum Yehuda tidak mampu menghalau mereka (Yos 15.65) dan Kanaan masih milik bangsa lain (Hakim 1.1).

Malah, jika sebelumnya Adoni-SEDEK, dikatakan mati ditangan Yosua, namun dikitab hakim-hakim, dinyatakan mati ditangan kaum Yehuda dan namanya-pun, Alkitab ubah menjadi Adoni-BEZEK (Hakim 1.7) kemudian dikatakan kaum Yehuda membakar musnah Yerusalem (Hakim 1.8), namun anehnya, juga dikatakan, Yebusit tetap menduduki Yerusalem (Hak 1.21).

Bahkan 436 tahun kemudian, yaitu jaman Raja Daud/David-pun, Yebusit tetap sebagai penduduk asli Yerusalem (2 Sam 5, 1 Taw 11.4) dan David hanya mampu menguasai bagian bawah Timur gunung Sion ( = benteng/kota david dan Istana David) (2 sam 5.6-9, 1 Taw 11.5-6) dan 44 tahun kemudian, di jaman Raja Shlomo, lokasi kuil Sulaiman-pun hanya di arah Utara kota David, yaitu tempat tertinggi pada bagian Timur gunung Sion. Sementara, bagian Baratnya, tetap milik Yebusit.

Asal-usul Yerusalem
Josephus, sejarahwan Yunani suku Yahudi abad ke-1 M menyatakan bahwa Jerusalem dahulu disebut "SOLYMA" ("Antiquities Of The Jews" VII 3.2) atau "SALEM" ("War Of The Jews", VI 10.1). Mitologi Yunani: Musuh BELLEROPHON adalah para SOLIMI (Iliad.6, Homer/8 SM), yang merupakan anak-anak SALMA/SALEM, Dewi musim Semi dan sebagai maskulin, Ia adalah Dewa Matahari Solyma atau Selim, Salomo, atau Ab-Salom ["The Greek Myths", Robert Graves, hal.363]. Solyma tinggal di area pegunungan (Odyssey.5, Homer) di Lykia (Iliad.6). Di Krete, Minos (anak Zeus-Europa) mengusir Sarpedon (anak Zeus-Laodamia) dan lainnya hingga menyingkir ke Milya di Asia, area yang dulu dihuni bangsa Lykia disebut Milya, dan waktu itu bangsa Milyus disebut Solymoi (History of Herodotus, 1.173). Tactitus (56-120 M), sejarahwan Yunani yang hidup sejaman Josephus, dalam "Histories", buku 5. 2-5 (atau ini), menuliskan:
    Asal-usul Yahudi, ada yang berkata berasal: dari buronan/pengungsi pulau Kreta yang menetap di pantai terdekat Afrika/perbatasan Libya saat Saturnus digulingkan Jupiter, merujuk nama gunung Ida di Kreta yang dihuni kaum Idaei (Idae adalah mahluk supranatual pelayan Juptiter/Saturnus) kemudian menjadi Yudaei; lainnya: dari masa pemerintahan Isis di Mesir dan populasi berlebihan, Hierosolymus dan Yuda memimpin mereka pergi ke daerah-daerah tetangga; lainnya: dari turunan Ethiopia/Aethiopia (Punisia) bermigrasi karena takut/tidak suka pada Raja Cepheus (Ayah dari Andromeda, raja Iope/Joppa); Lainnya: dari pengungsi Asyur, mereka tidak punya tanah sendiri, menduduki daerah di Mesir dan membangun kota; lainnya: dari turunan Solymi (nama Pahlawan di epik/itihasa-nya Homer, anak-nya Zeus/Ares), mendirikan kota yang disebut Hiero-solyma.

    Sebagian besar penulis sepakat bahwa ada suatu penyakit mengerikan yang mengubah bentuk tubuh melanda Mesir. Setelah raja Bocchoris (dinasti ke-24, Mesir, abad ke-8 SM, memerintah 5/6 tahun) berkonsultasi dengan peramal dari Amon/Hamon, mereka mengumpulkan para penderita penyakit tersebut mengangkutnya ke tempat lain dan ditinggalkan di Padang pasir, ketika dalam kesedihan, salah satunya bernama Musa/Moyses menyatakan agar mereka tidak minta bantuan kepada dewa atau manusia, karena keduanya telah meninggalkan mereka, agar percaya pada diri sendiri. Ia kemudian menjadi pimpinan mereka, setelah berjalan panjang, di hari ke-7, sampai di sebuah kota, mengusir penduduknya dan mendirikan kota dan kuil. Moyses mengenalkan kultus baru, kebalikan dari semua agama saat itu. Di kuil mengkuduskan hanya satu binatang (yaitu keledai), mengurbankan domba jantan olok-olok bagi Dewa Amon/Hamon, Lembu jantan karena Mesir menghormati Dewa Apis, tidak makan Babi, karena derita mereka terinfeksi kusta dan dianggap berasal dari hewan ini, Puasa mengenang peristiwa kelaparan panjang yang mereka alami, Roti tanpa ragi mengenang peristiwa perebutan jagung, hari ke-7 penghentian kerja, mengenang Dewa Saturnus, karena berasal dari Idaei terkait terusirnya Saturnus, atau dari 7 benda langit, orbitnya terjauh. (Hari Sabbath/ke-7, di Midrash kitab Kejadian/abad ke-5 M: benda langit ke-7 Saturnus/Saturn shabtai. Penyair Latin bernama Tibulus, abad ke-1 SM: "dies Saturni sacra"/hari saturnus/ke-7 keramat)
Arti dari Hiero/Jeru-Solyma/Salem:
  • Hiero biasanya diartikan suci/sakral/keramat. Namun tampaknya Hiero berasal dari hēr = "penjaga/pelayan/pelindung". Hero dalam epik-nya homer no.75: Sebutan untuk Anchises, Pria kecintaan Aphrodite; Bentuk feminim adalah Hera = ciri-ciri yang menonjolkan/terlihat.

  • YIREH ("יִרְאֶה" = Melihat BUKAN menyediakan: "pelihat" di 1 SAM 9.9; 1 Taw 9.22; Amos 7.12) + SHALEM ("שלם" = Dewa Shalem/Dewa Fajar atau "Adil/damai" atau lembah Syawe, Moria, raja Sodom, Melkisedek dari Salem menuju tempat Abraham yang dalam pelarian dan memberkatinya, Kej 14.13-20).

    Tempat ini, oleh Abraham, menurut teks versi Masoretik kej 22.14, disebut, Y@HOVA YIREH/Tuhan melihat. NAMUN di teks Qumran/4QGen-Exod, Kej 22.14, yang lebih tua dari Masoretik, kalimatnya: ELOHIM YIREH/Para Allah melihat dan ini justru konsisten dengan Kej 22.8-nya teks Masoretik, yang menggunakan: ELOHIM YIREH. Gambar di samping ini dari: "The Dead Sea Scrolls: A Very Short Introduction", Timothy H. Lim, hal.53-54).

    Namun, karena telah ada pula kata "Yeru-el/Yeru-baal/Yeru-sha/Yeru-yah", JUGA, Yerusalem telah ada sebelum Abraham lahir, maka "Yireh" BUKANLAH asal dari "Yeru"-nya Yeru-salem.

  • Yeru ("יְרוּ"/Yarah) = diletakkan/didirikan (Ayub 38.6) → terdapat 5 kata terkait "Yeru":

    (1) "ירו-אל"/Yeru-EL (2 taw 20.16, Yeru/"ירו" + EL/"אֵל"/Tuhan);
    (2) "יר-בעל"/Yeru-Baal (Hakim 6.32, "בעל"/Baal/Tu(h)an);
    (3) "צרו-יה"/Zeru-Yah/Yeru-Yah (2 Sam 2.13. Yoab bin Yeruyah. Kata "Yah" dianggap kependekan dari "YAHWEH");
    (4) "ירו-שׁא"/ (2 Raja 15.33, "שׁא"/Sha (har?), "Yerusha bat zadok ("בת צדוק"/anak perempuan Zadok/Sedek)". Sangat mungkin kata "Sha" juga kependekan dari "Shahar"/Dewa Fajar) dan
    (5) "ירו-שׁלם"/Yeru-Salem (Yosua 10.1, Adoni-Zedek/"אדני צדק", Raja/"מלך" Yerusalem) dan di Kej 14.18, "Melki-Sedek/"ומלכי צדק", Raja/"מלך" Salem/"שלם" atau di Jasher 16.11-12: disebut Adoni-Sedek BUKAN Melki-Sedek, tempatnya disebut Yerusalem BUKAN Salem. Dewa Salem = Dewa Senja, Sementara, Dewa Sedek = Dewa Fajar".

    Di 5 kata di atas, "El", "BAAL", "SALEM" adalah nama-nama Tuhan/Dewa lain, oleh karenanya, asal kata Yerusalem, TIDAK TERKAIT bangsa Yahudi dan Yahweh
Kaum Yebusit, pemuja Dewa EL-LYON yang punya nama lain, SEDEK dan SALIM. Nama SALIM menjadi nama anaknya David, yaitu SHLOMO (Ibunya orang kanaan, Batsheba) dan juga nama kota itu. ["A History of Religion East and West: An Introduction and Interpretation", Trevor Ling, hal.45].

SEDEK, kata "Sidki-ilu" muncul dalam nama Jalan (764 SM), "Sidki-Milk" dalam koin phoenisia, 449-420 SM dan Sabean: "Sidki-el". Philo dari Byblos menyatakan dewa Sydyk/SEDEK adalah dewa Phunisia. ["The Book of Judges: with Introduction and Notes", C. F. Burney, hal. 41-42] dan juga terkait dengan Shamas. ZEDEQ adalah ANAK DEWI MATAHARI, SHAMAS ["Reinstating the Divine Woman in Judaism", Jenny Kien, hal.65]. EL-SEDEK, Dewa Utama Kanaan kuno, disebut MELCHI/MALKI/MALEK/ADONI-SEDEK atau "SEDEK adalah RAJAKU" ["Why Priests?: A Failed Tradition", Garry Wills].

SALEM/"שלם", di kebudayaan Ugarit/kanaan adalah Dewa SENJA. Kata “SALEM” muncul di tablet EBIA, abad ke-24 SM, di Tell Mardik, Syria, juga di teks Mesir, abad ke-18/19 SM, dalam kata "RUSHALIMUM", di surat Armana abad ke-14 SM, permintaan bantuan raja Abdi-Heba, “URUSALIM” ke Raja Mesir untuk melawan Habiru dan di teks Assyria, Sennachrib abad ke-8 SM dalam kata "URSALIMMU". Arti Yeru = "diletakan", dari kata Yeru-el, "Diletakan Tuhan", jadi Yerusalem = "Diletakan Salem", salah satu dari 2 dewa kaum Ugarit (Shahar/Dewa Fajar dan Shalim/Dewa Senja). Dalam Sumeria, tanda URU di "URUSALIM" berarti KOTA. Dalam latin, "Ieroysalem" dan "HeieroSOLyma". Di mana, SOL = Dewa Matahari ["Cities of the Biblical World: An Introduction to the Archaeology, Geography, and History of Biblical Sites", LaMoine F. DeVries, hal.200, juga di "The Archaeology of the Jerusalem Area, W. Harold Mare, hal.20, juga "The International Standard Bible Encyclopedia, Vol.2, Geoffrey W. Bromiley, hal.1000 dan "Getting Back Into the Garden of Eden", Edward Conklin, hal.22]

Salem, Dewa senja Kanaan, adalah Dewa KETERATURAN dan KEADILAN. Baik David maupun Shlomo menghindari friksi, tidak hanya antar dua kebudayaan, yaitu Kanaan dan kaum pendatang baru Yahudi, namun juga antar Dewa SALEM dan Dewa YAHWE, Dewa perang kaum Yahudi. Untuk menghormati Salem, Shlomo mengubah kuil yang asalnya terbuka menjadi beratap dan mengayomi dua grup kepercayaan berbeda. Bernhard Lang, menambahkan dalam catatan kakinya, tulisan Keel, "Die Geschichte Yerusalem undi Entstehung des Monotheismus", vol. 1, hlm. 264-333: "bukti yang berasal dari nubuat alkitabiah yang kata-kata aslinya, meski dikaburkan dalam teks Ibrani, dapat direkonstruksi berdasarkan teks Septuagiant/Yunani: 'Matahari tahu dari langit bahwa Yahweh akan tinggal dalam kegelapan. Jadi, bangunlah rumah bagiku, sebuah rumah yang agung sehingga aku dapat tinggal di dalamnya lagi '(direkonstruksi dari 1 Raja-raja 8:53 teks Yunani; bahasa Ibrani hanya memiliki fragmen yang diedit dalam 1 Raja-raja 8: 12-13). Implikasinya adalah Dewa matahari butuh sebuah kuil dengan ruang gelap untuk menampung tamunya, Yahweh" ["Hebrew Life and Literature: Selected Essays", Bernhard Lang].

Kuil yang dibangun Shlomo dalam masa emas ini disebut kuil pertama, namun TIDAK ADA BUKTI tentang masa keemasan tersebut, TIDAK ADA BUKTI Israel merupakan bangsa besar dan TIDAK ADA BUKTI keberadaan kota-kota dengan kemegahan struktur bangunannya. Karakter Shlomo, Dewa Matahari dari On merupakan versi Israel dari Dewa matahari Mesir, Ra, dari Heliopolis. TIDAK ADA BUKTI ARKEOLOGI kuil Shlomo kecuali hanya dari alkitab Ibrani. ["Hiramic Brotherhood: Ezekiel’s Temple Prophesy", William Hanna].

Malahan, ditemukan pemukiman berusia 7000 tahun, di Shu'fat, Utara Yerusalem atau penemuan pemukiman berusia 10.000 tahun, 15 mil di luar Yerusalem, di Jericho atau penemuan sisa-sisa kamp berusia 23.000 tahun, berikut pisau sabit batu api dan sisa-sisa botani di pantai Laut Galilea atau penemuan landskap buatan manusia berusia 500.000 tahun dengan 75 alat di tiap meter perseginya, di Pleistocene, Libya atau penemuan alat canggih terbuat dari batu berusia 3,3 juta tahun di Lomekwi, Kenya.
.
...Keberadaan manusia jauh lebih lama dari berita usang kaum Abrahamik melalui keberadaan Adam-nya..

YERUSALEM BARU: PL VS PB
Dalam penglihatan/mimpi YESAYA bin AMOZ, dikatakan bahwa YHWH menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru YANG DISEBUTNYA SEBAGAI YERUSALEM [Yes 65.17-18]. Yerusalem di langit dan bumi yang baru-nya Yesaya, kelahiran dan kematian MASIH AKAN ADA:
    "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan LANGIT YANG BARU DAN BUMI YANG BARU hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati...YERUSALEM penuh sorak dan penduduknya penuh kegirangan..tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erangan..(masih ada kematian dan kelahiran:) Tidak ada lagi bayi yang berumur beberapa hari atau orang tua yang tidak genap harinya, SEBAB SIAPA YANG MATI DI UMUR 100 TAHUN MASIH AKAN DIANGGAP MUDA, DAN SIAPA YANG TIDAK MENCAPAI UMUR 100 TAHUN AKAN DIANGGAP KENA KUTUK. Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga..umur umat-Ku akan sepanjang umur pohon,..TIDAK AKAN MELAHIRKAN ANAK YANG AKAN MATI MENDADAK..[Yes 65.17-25]

    ..kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah .. kamu akan dihibur di Yerusalem....Mereka itu akan membawa semua saudaramu ...ke atas gunung-Ku yang kudus, ke Yerusalem...dari antara mereka akan Kuambil imam-imam dan orang-orang Lewi,..Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku,..demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap..seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku..Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam... [Yes 66.12-24]
Pembicaraan Yesaya tentang Yerusalem, di langit dan bumi baru, mulai antara tahun ke-15 sampai tahun ke-29-nya Hizkia atau 125 tahun sebelum kehancuran kuil Sulaiman (kuil ke-1). Yerusalem baru-nya Yesaya bin Amos berada di tempat di mana kuil ke-2 berdiri pasca kehancuran kuil ke-1 oleh Nebudkadnezar II.

Rentang waktu penglihatan Yesaya dalam kitabnya adalah sekitar 250an tahun (sampai akhir abad ke-6 SM), mulai dari tahun menjadi Nabi, hancurnya kerajaan Aram dan Kerajaan Israel-Samaria (Yesaya 7 - 9), hancurnya Kuil ke-1 = 171.5 tahun + 70 tahun pembuangan ke Babilonia (Yesaya 39-55, Yesaya 44.22, 28) + selesainya pembangunan kuil ke-1 yang kemudian disebut kuil ke-2 (tahun ke-6-nya Darius, 517 SM) (Yesaya 55-56). Yesaya 34–35 tentang janji Yahweh akan mengembalikan kaum Israel dari pembuangan ke Yerusalem. Yesaya 40–54 tentang pemulihan Yerusalem dan bait suci (kuil ke-2) dan tentang Raja Persia Koresh sebagai Mesias. Yesaya 55–66 adalah nasehat kepada kaum Yahudi untuk menaati perjanjian.

Yeremia menyampaikan firman Allah tentang segenap kaum Yehuda di tahun ke-4 Raja Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, yaitu tahun ke-1 raja Nebukadnezar, raja Babel. [Yer 25.1] ... demikianlah firman TUHAN--menyuruh memanggil Nebukadnezar, raja Babel, hamba-Ku ..dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel 70 tahun lamanya. Kemudian sesudah genap ke-70 tahun itu,..Aku akan melakukan pembalasan kepada raja Babel. [Yeremia 25.9-12] ..kepada nabi-nabi dan kepada seluruh rakyat yang telah diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnezar dari Yerusalem ke Babel....Apabila telah genap 70 tahun bagi Babel,..Aku akan menepati janji-Ku kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini [29.1-10]

Daniel menyampaikan bahwa di tahun ke-3 raja Yehuda, Yoyakim, Raja Babel Nebuchadnezar mengepung Yerusalem (Dan 1:1), perkakas rumah tuhan diserahkan kepadanya (Dan 1.2), beberapa kaum Israel dibawa dan salah satunya Daniel/Beltsazar (Dan 1.3-6), Ia bertemu Raja Nebuchadnezar di tahun ke-2 (Dan 2.1) = Tahun ke-4 Yoyakim. Di tahun ke-19 Nebukadnezar/tahun ke-11 Zedekia raja Yehuda, Yerusalem dan kuil ke-1 hancur, terjadi pembuangan kaum Yahudi selama 70 tahun (Yeremia 39.1-2; 2 Raja 25.1-9; Yeremia 25.9-12, 29.1-10). Kemudian Daniel mendapatkan mimpi pada jaman raja Babel, Belsyazar tentang 2 binatang:
  • di tahun ke-1, tentang 4 binatang besar yaitu 4 raja yang akan muncul, Binatang ke-4 bertanduk 10, yaitu 10 raja dalam kerajaannya, sesudah itu muncul seorang raja dan akan merendahkan 3 raja, Tuhan menyerahkannya selama 1 masa (‛iddân), dan 2 masa (wə‘iddānîn) dan 1/2 masa (ūp̄əlaḡ ‛iddân) [7.1-25]
  • di tahun ke-3 (Dan 8.1), yaitu sampai lewat 2300 petang dan pagi, baru tempat kudus dipulihkan dalam keadaan wajar (Dan 8.14) ( = 1150 hari, karena korban bakaran sehari 2x), Gabriel menyatakan bahwa ini tentang akhir masa, yang akan terjadi pada akhir murka ini, tentang akhir zaman (Dan 8.17-19), bahwa binatang ke-1: Domba jantan bertanduk 2, yaitu raja Media dan Persia. Binatang ke-2: Kambing jantan yaitu raja Yunani, tanduk besar di antara mata adalah raja ke-1, setelah pata tumbuh 4 tanduk, yaitu 4 kerajaan dari Yunani [8.20-27].
Di tahun ke-1 Raja Media, Darius, Daniel memperhatikan kumpulan Kitab .. firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni 70 tahun [9.1-2]. Gabriel datang [9.21] mengajari Daniel: 70 minggu ("שבעים שבעים"/sabuim sibim) telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus [9.24]. Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, 7 minggu; dan 62 minggu ("שבעים שבעה ושבעים ששים ושנים"/sabuim sibah wa-sabuim sissim usenayim) kota itu akan dibangun dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan. [9.25] dan sesudah (wa ahare) ke-62 minggu (wa-sabuim sissim usenayim) akan disingkirkan seorang yang diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah kaum dari seorang raja ('am nagid) memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan. [9.26] Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu minggu (sabua ehad) dan pertengahan minggu itu (wa-hasi has-sabua) akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu" [9.27]

Di tahun ke-3 raja Persia Koresh, Daniel diceritakan tentang apa yang tercantum dalam kitab kebenaran (Dan 10.1-21), tentang 4 raja di Persia, yang terakhir akan melawan Yunani [Dan 11.2]; Peperangan 2x raja Utara lawan Mesir (raja Selatan), pertama Selatan menang, setelahnya Utara Menang (Dan 11.3-20). Daniel diminta menyembunyikan dan mematerai kitab kebanaran itu, SAMPAI AKHIR JAMAN [Dan 12.4, 12.9]. Waktunya 1 masa (lə mōw‘ךḏ) dan 2 masa (mō·w·‘ד·ḏמm) dan 1/2 masa (wā·ḥך·ṣמ) (Dan 12.7), sejak dihentikan korban harian dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan adalah 1290 hari, dan berbahagialah yang menantikannya sampai 1335 hari [Dan 12.11-12]. Tentang "1 masa, 2 masa dan 1/2 masa" (Dan 7.25, 12.7) tafsirnya sangat bervariasi, begitu pula ketika diterjemahkan sebagai tahun, apakah itu 1260 tahun atau 1290 tahun atau 1335 tahun atau bahkan 2300 tahun:
  • Sanhedrin 97b: yaitu lama waktu keluar dari Mesir
  • Untuk 1260 tahun, kitab wahyu 11.2-3; 12.6,14 dan 13.5: 42 minggu = 1260 tahun. Isaac Newton, bapak ilmu fisika dan astronomi modern, dengan ayat Daniel berargumen bahwa dunia akan berakhir 1.260 tahun setelah berdirinya Kekaisaran Suci Roma di Eropa Barat pada 800 M, yaitu dunia akan berakhir pada 2060.(sumber: Antara).
  • Untuk 1290 tahun, komentar Torah Daat Zkenim: 400 tahun keluar dari Mesir + 480 tahun eksodus dari Mesir + 410 tahun kuil ke-1 bertahan
  • Untuk 1335 tahun, Rashi untuk tafsir 7.25: 480 tahun (eksodus dari Mesir sampai Kuil ke-1 dibuat) + 410 tahun (lamanya kuil ke-1 bertahan) total 890 tahun, 1/2nya jadi 445 tahun, jumlah seluruhnya 1335 tahun
  • Untuk 2300 tahun, terdapat variasi 66 pendapat tanpa adanya konsensus hasil.
Untuk kurun waktu 70 minggu (70 x 7 = 490 tahun), setelah Daniel perhatikan kitab yang ada firman Tuhan kepada Yeremia, ini mulai dari Nebudkadnezar mengepung Yerusalem:
  • Awal dari 70 Tahun: Mulai dari tahun ke-3 Yoyakim, Nebudkadnezar mengepung Yerusalem [Daniel 1.1]. Tahun ke-4 Yoyakim = tahun ke-1 Nebudkadnezar (605 SM) [Yeremia 25.1] dan tahun ke-19 kehancuran Yerusalem (Yer 52.12/587 SM)

  • 7 minggu (7 x 7 tahun = 49 tahun): Kehancuran Kuil ke-1 (587 SM) sampai runtuhnya kekaisaran Babilonia baru (Raja Nabbonidus, 559 SM - 538 SM) = 587 SM - 538 SM = 49 tahun, oleh Koresh yang Agung/Persia dan di tahun itu, perintah membangun kuil ke-2 (Ezra 1.1, 5.13; 2 Taw 36.22), selesai 21 tahun kemudian di tahun ke-6 Darius ke-1/517 SM. (ini juga 70 tahun sejak kehancuran kuil ke-1). Jumlah 49 tahun + 19 tahun = 68 tahun, selisih 2 tahun adalah dari perintah, masa kepulangan dan menetap untuk membangun kuil.

  • 62 minggu (62 x 7 = 434 tahun): Mulai pengepungan Yerusalem (605 SM) - 434 = 171 SM, kisaran waktu ONIAS yang diurapi terbunuh.

  • Dalam 1 minggu (= 7 tahun): 171 SM - 7 tahun, masa penderitaan jaman raja Antiokus IV, Epifanes (175 SM - 164 SM), setelah kematian Onias, selama 3.5 tahun (pertengahan minggu) terjadi perampokan bait Allah, membuat kaum Yahudi menyembah Zeus hellenios (II Makabe 5.15-16, 6.2), memotong babi di bait Allah (1 Makabe 1.47, II Makabe 6.21, 7.1, Antiquity of the Jews, XII) dan menghentikan praktik rutin kurban penebusan selama 3.5 tahun ("The Jewish War", 1.32) dan di megilat Antiokhus/gulungan Hasmonian (Abad ke-2 M) dikatakan bahwa ia menenggelamkan diri ke laut
Yehezkiel (Yeh 28.13, 31.9, 16, 18) menjadi nabi dari tahun ke-30 pembuangan BABEL/tahun ke-5 pembuangan raja YOYAKHIN (Yeh 1.1-2). Kitab Yehezkiel (terutama bab 40-48) berisi catatan awal tentang Yerusalem Baru, berikut deskripsi ukuran Bait Suci dan lainnya.

Zakharia juga berada di Babel dan kitabnya berisi pengembangan Yerusalem baru-nya Yehezkiel, harapan mereka saat di pembuangan Babel, Jika Yehezkiel fokusnya pada upaya membangun Kuil, Zakharia fokus bergeser menjadi perantaraan tuhan dalam pendirian Yerusalem Baru.

Terjadi pergeseran makna dan maksud dari Yerusalem baru itu sendiri pada kitab-kitab belakangan pasca kehancuran Yerusalem d tangan Nebukadnezar. Ada yang tetap melihatnya sebagai janji tentang Yerusalem yang akan di bangun kembali [Tobit 13.8-18], tapi lainnya berubah menjadi sebagai taman lain yang berbeda, "para orang suci beristirahat di Eden dan para orang benar beristirahat di Yerusalem baru" [Tambahan Dan, 5.12-13, Terjemahan Charles R.H] yang lokasi rumah baru pun berada di bekas rumah lama:
    Tuhan..memukul bumi..bumi terbelah..semua..jatuh dari antara domba-domba itu dan ditelan di bumi..sebuah takhta dipasang di tanah yang menyenangkan..Tuhan..duduk di atasnya.. dan yang lainnya..membuka buku-buku itu di hadapan Tuhan..Tuhan memanggil..membawa ke hadapan-Nya...semua terikat..berdiri di hadapan-Nya..penghakiman diadakan.. dinyatakan bersalah..dilemparkan ke dalam JURANG MAUT di tengah bumi..di sebelah kanan bangunan/rumah itu..penuh api dan pilar api yang menyala..mereka melipat bangunan lama itu..menenggelamkan..meletakkannya di suatu tempat di selatan negeri ini...di sisi kanan bumi...Tuhan membawa sebuah rumah baru...lebih besar dan lebih tinggi dari yang pertama..memasangnya di tempat yang pertama yang telah dilipat..["The Book of Enoch", R.H. Charles, 1917, Bab 90.28-29]
Sementara di sisi lain, para Rabi memaknai "langit dan bumi baru" (sebagai komentar Kej 1.3 dan Kej. 2), dengan cara yang lain pula:
    R. Judah b. R. Simon: "..'jadilah malam' tidak tertulis di sana namun malam telah ada. maka kita tahu ada tatanan waktu sebelum ini. R. Abbahu: Ini menunjukan bahwa yang Kuasa, terus menciptakan dunia dan menghancurkannya sampai Dia menciptakan yang satu ini..Rabbi Phinehas: Ini adalah alasan R.Rabbahu: Dan Tuhan melihat segala sesuatu yang Dia buat dan lihatlah, itu sangat baik ini menyenangkanKu, tapi yang lainnya tidak menyenangkanKu [Genesis Rabbah 3.7. Juga dalam 9.2: "..R. Tanhuma: Dunia diciptakan saat itu karenanya, dan dunia yang diciptakan sebelumnya tidak cocok.."]
Pada perjanjian baru,
Penglihatan Yesaya, tentang Yerusalem baru ini, dikemas berbeda oleh Yohanes, yaitu dalam plot kejadian akhir jaman dengan 2x termin per 1000 tahunan:
  • Masa 1000 tahun, mulai setelah disalib, Yesus dibangkitkan dan bertahtah di Yerusalem baru:
    Yesus Kristus,..yang pertama bangkit dari antara orang mati [Wahyu 1.5]..di dalam Bait Suci Allah-Ku...kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru [Wahyu 3.12-13].. Akupun..duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya [Wahyu 3.21] seorang malaikat turun dari sorga.. menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan..mengikatnya 1000 tahun lamanya..melemparkannya ke dalam JURANG MAUT (Abussos/Abyss), menutup jurang maut dan memeteraikannya supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa sebelum berakhir masa 1000 tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya...Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus..dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa 1000 tahun...Inilah kebangkitan pertama [Wahyu 20.1-6]
---> TIDAK TERJADI
  • Masa 1000 tahun berikutnya:
    "..Dan setelah masa 1000 tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan.. pergi menyesatkan bangsa-bangsa..dan mengumpulkan mereka untuk berperang..mengepung tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi..Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka..disiksa siang malam sampai selama-lamanya…Lalu dari hadapan-Nya lenyaplah BUMI (Gaia) dan LANGIT (Ouranos)LAUT (Thallassa), menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan MAUT (Thanatos) dan KERAJAAN MAUT (Hades) menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya.. dihakimi.. menurut perbuatannya…maut dan kerajaan maut itu dilemparkan ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu dilemparkan ke dalam lautan api itu… mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan..akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya [Wahyu 20.6-15]
---> TIDAK TERJADI

Klaim kiamat yang disampaikan Tuhan, orang yang diberikan hikmat dan buku suci ini tampaknya akan MELESET jauh, konsekuensinya, Yerusalem Baru sebagai surga, hanya akan menjadi isapan jempol belaka.

Yerusalem baru-nya Yohanes digambarkan mirip taman di Eden, sebagai tujuan akhir dan walaupun digambarkan TIADA LAGI kelahiran dan kematian, lucunya para penghuninya masih bisa sakit:
    Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan yang jernih bagaikan kristal dan MENGALIR (ekporeuomai) ke luar (ex) dari takhta (thronos) Allah (theos) dan Anak Domba (arnion). Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa [Wahyu 22:1-2]
Padahal, sewaktu ADAM masih di EDEN, jangankan untuk pengobatan, mengulurkan tangan dan mengambil buah pohon kehidupan saja, ALLAH SANGAT MELARANG:
    Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang JANGAN SAMPAI IA MENGULURKAN TANGANNYA DAN MENGAMBIL PULA DARI BUAH POHON KEHIDUPAN DAN MEMAKANNYA, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya." Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, UNTUK MENJAGA JALAN KE POHON KEHIDUPAN [Kejadian 3:22-24]
Nenek moyang mereka, yaitu ADAM dan HAWA saja DILARANG MENGUSIK POHON KEHIDUPAN, apalagi turunan mereka. Di seluruh kitab perjanjian lama, TIDAK PERNAH ADA KOREKSI ucapan Allah tentang pohon kehidupan, jadi, Allah TIDAK PERNAH akan membiarkan pohon kehidupan terjamah siapapun, sampai kapanpun juga.

Figur Dewa-dewi Yunani dalam mimpu Yohanes
Tentu saja mimpi tidak wajib masuk akal, sehingga tidak perlu heran mengapa di mimpi Yohanes, LAUT masih ada padahal BUMI dan LANGIT sudah hilang. Namun, jika melihatnya sebagai figur, dewa-dewi, yang mana Yohanes gunakan figur dewa-dewi YUNANI, yaitu: GAIA/Dewa Bumi, istri dari OURANOS/Dewa langit, juga THALLASSA/Dewi Laut, THANATOS/Dewa maut dan HADES/Dewa alam bawah, maka dapat dimengerti jika Dewa Gaia dan Dewa Ouranos sudah tidak lagi ada lagi tapi dewi Thallassa tetap ada. Sayangnya, dewa-dewi Yunani tidak pernah menyatakan akan berkediaman di Yerusalem baru.

Mimpi Yohanes mengkaitkan antara Abaddon/Apollyon, Yohanes mendengar Yesus berkata "Aku memegang kunci maut/Thanato dan kerajaan maut/Hades (echō tas kleis tou thanatou kai tou Hades)" [Wahyu 1.18], kemudian Yohanes:
  • Melihat: "bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut/Abussos" [Wahyu 9.1] "Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah ABADON dan dalam bahasa Yunani ialah APOLION" [Wahyu 9.11]

  • Melihat: "malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya 1000 tahun lamanya, melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa 1000 TAHUN itu.." [Wahyu 20.1-3]. Tempat peperangan antara tentara langit vs Tentara IBLIS/SETAN adalah di har-magedon (Wahyu 16.16, "bukit kota Magiddo", tempat Saul dan Yosia mati terbunuh)
Dewa Apollyon, di risalah Syiria (6 M), tertulis Apollo, merupakan Dewa Yunani penunggang griffin yang bersenjata panah dan TITUS, sang penghancur kuil ke-2 adalah pemimpin legiun XV Apollinaris.

Abbadon kadang berpasangan dengan mitologi kanaan: Dewa Mawuth/mot (lawannya Baal) kadang dengan mitologi Amorit: dewi Sheol: "Terbuka SHEOL di hadapannya, dan tanpa tertutup ABBADON/arowm saowl negdow waen kasut la abbadon" (Ayub 26.6); "Sheol dan abadon dihadapan Yahwe/saowl wa abbadon neged Yhwh" (Amsal 15.11) dan "ABBADON dan MAWUTH berkata: Hanya desas-desusnya yang sampai ke telinga kami" (Ayub 28.22), hanya di ayat terakhir, Abadon adalah mahluk, selain itu, Abadon adalah nama salah satu dari 7 tempat alam bawah, namun sayangnya tidak ada dewa/dewi dan tempat yang terkait Abadon di tablet Ugarit dan Kanaan

Bisa jadi juga ini berasal "abba"/Ayah + "DAN" (keadilan atau Hakim, anak ke-5 YAKUB, yang akan mengahakimi suku bangsanya sebagai suku Israel, Kej 49.16), nama yang tercantum di pintu gerbang Timur Yerusalem-nya Yehezkiel, yaitu Yusuf, Benyamin dan DAN (Yeh 48.32) tapi entah mengapa, Yohanes di kitab Wahyu-nya, membuang nama DAN serta menggantikannya dengan MANASYE bin YUSUF (Wahyu 7.3-8).

Ini akhirnya akan menjadi pertanyaan, mimpi manakah yang lebih benar? Versi Yehezkiel-kah atau Yohanes? Dan walaupun Apollo bukanlah dewa kematian, tidak ada kaitannya antara Abadon dan Apollyon, namun Yohanes mengkaitkannya dengan Titus.

Dinasti dan Raja-raja sebelum kiamat
Yohanes yang kenal baik mimpi Daniel, tentang binatang ke-4 bertanduk 10, yang berarti kerajaan ke-4 dengan 10 raja dari dinasti itu (Daniel 7) dikemasnya ulang menjadi binatang berkepala 7 dengan 10 tanduk, di mana 7 kepala yang melambangkan 7 raja
    "ke-7 nya adalah 7 raja: 5 di antaranya sudah jatuh, yang 1 ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal seketika saja. binatang ..adalah raja ke-8..Dan ke-10 tanduk adalah 10 raja, yang belum mulai memerintah, tetapi satu jam lamanya mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan binatang itu." [Wahyu 17.10-12].
Kaum Kristen biasanya mengkaitkan 7 raja ini sebagai DINASTI: Mesir, Asyur, Babel, Media-Persia, dan Yunani. Entah kenapa, mereka MENGECUALIKAN dinasti kuat lainnya yang ada di belahan buminya, alasannya mungkin saja karena dinasti lain di belahan lain ini tidak terkait dengan Yerusalem


Namun, juga tidak jelas mengapa ini harus mulai dari MESIR dan mengecualikan beberapa DINASTI LAIN yang terkait Yerusalem dan tidak memasukan Romawi kedalamnya, padahal, jika turunnya TAURAT yang dijadikan ACUAN, maka, para rabbi TANNA, telah menyampaikan bahwa periode taurat mulai sejak tahun ke-2001 sejak Adam atau dari 1761 SM, maka akan LEBIH BANYAK dinasti yang terkait Yerusalem, yaitu: (9) Hasmonian, (8) Masedonian, (7) Persia, (6) Babilonia (5) Asyria, (4) Israel-Judah, (3) Yebusit, (2) Mesir dan (1) Kanaan. Kemudian, jika merujuk pada tahun ke-4001 atau mulai dari 361 M, yang dikatakan sebagai masa Mesianik, maka menjadi makin runyam, karena kemunculan Yesus jauh sebelum masa Mesianik. Pun, jika dibatasi, misalnya SETELAH DANIEL atau dinasti YANG MENGHANCURKAN KUIL ke-1/kuil SULAIMAN, maka pilihannya dimulai dengan BABILONIA atau dinasti YANG MEMBANGUN KUIL KE-2, yaitu PERSIA.

Namun yang manapun juga, JUMLAH DINASTINYA TETAP BUKAN 5 dan masalahnya tetap sama, karena SETELAH ROMAWI, yaitu menjadi dinasti Byzantium, KEKUASAANNYA di Yerusalem, tidaklah sekejap namun ke-2 terlama di antara 6 sebelumnya.

Karena mimpi Yohanes berkaitan dengan Yesus, maka harusnya merujuk di saat Yesus hidup yaitu dinasti Romawi, sehingga raja-raja yang dimaksudkan, HARUS ada di masa dinasti Romawi, HARUS terkait Yesus, HARUS terkait kehancuran kuil ke-2 dan HARUS terkait pengasingan Yohanes di pulau Patmos (nama pulau ini tidak dikenal, namun kemudian dianggap ada di Yunani).

Beberapa bapak gereja percaya bahwa Yohanes hidup di masa Kaisar Domitian. Maka 5 raja dinasti ROMAWI adalah SETELAH Nero (54-68, 13 tahun, di masa akhir, terjadi pemberontakan Yahudi), yaitu:
  1. Galba/7 bulan,
  2. Otho/3 bulan,
  3. Vitellius/8 bulan,
  4. Vespasian (69-79, 10 tahun, Ia diperintahkan Nero memadamkan kerusuhan kemudian dilanjutkan anaknya, Titus, saat itulah kuil ke2 hancur) dan
  5. Titus (79-81, 2 tahun 3 bulan).
Raja ke-6, Domitian (81-96, 15 tahun) dan raja ke-7, Nerva (15 bulan). Sayangnya ini tidak tepat, karena dalam mimpi Yohanes, BAIT ALLAH, MASIH ADA,
    "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci (NAOS) Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya. Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain" [Wahyu 11.1-2]
Sedangkan hancurnya kuil ke-2, terjadi pada masa kaisar Vepassian, yang ketika itu, memerintahkan anaknya, Titus memadamkan kerusuhan dan berujung pada hancurnya kuil ke-2. Oleh karenanya, beberapa lainnya berpendapat bahwa Yohanes hidup di masa Kaisar Nero,
    “Seluruh penulis kristen terawal untuk urusan wahyu, dimulai oleh Irenaeus berlanjut ke Victorinus dari Pettau dan Commodian di 4 M, Andreas di 5 M, dan St. Beatus di 8M, mengkaitkan Nero, atau beberapa kaisar Rowawi, dengan wahyu tentang Iblis” ["The Early Days of Christianity", Farrar, F.W, 1882, Hal.472]
Yang mengakibatkan Nero dikaitkan dengan angka setan 666, yaitu menggutak-gatuk aksara Yunani = Neron Kesar/“nrwn qsr” (n=50, r=200, w=6, n=50, q=100, s=60, r=200. Total = 666) biarpun fragmen MSS Kitab Wahyu, P155, yang tertulis 616 BUKAN 666, gutak-gatuknya tetap digunakan dalam aksara Latin = Nero Caesar/"nrw qsr" (n =50-nya hilang, total = 616).

Walau dianggap ada di masa Kaisar Nero-pun, jumlah Raja TETAP TIDAK 5 (Agustus/27 SM – 14 M, Tiberius/14-37, Caligula/37-41 dan Claudius/41-54) beberapa bahkan menambahkan Yulius Caesar (49 SM – 44 SM) sebagai raja terawal. Ini TIDAK TEPAT, karena di periode antara Julius – Agustus, TIDAK ADA penguasa tunggal Romawi

Malah, sepanjang keberadaan kekaisaran romawi-pun terdapat begitu banyaknya DINASTI dan begitu banyaknya RAJA, dan tidak satupun dapat dikaitkan dengan kreteria mimpi-nya YOHANES.

Jadi, Yohanes entah yang mana ini, jangankan melihat masa yang LEBIH PANJANG, bahkan untuk melihat yang segera terjadi di masanya saja pun, GAGAL. Maka wajar saja, jika kemudian, kitab wahyu diragukan keasliannya baik terhadap penulisnya sendiri maupun terhadap isinya, misal:
    Paus Dionysius dari Alexandria (w. 264 M):
    "..Orang-orang tertentu yang karenanya sebelum sekarang mendiskreditkan dan sekaligus menolak buku ini, telah memeriksa bab demi bab dan menyatakan ini sebagai tidak dapat dipahami dan tidak meyakinkan dan membuat pernyataan salah dalam judulnya. Karenanya mereka katakan itu bukan Yohanes, juga bukan "Wahyu," karena beratnya selubung tebal ketidakjelasan yang menutupinya: dan tidak hanya pengarang buku ini bukan salah satu dari para Rasul tapi bahkan juga bukan salah satu dari orang-orang kudus dan juga bukan gerejawan; Ini adalah Cerinthus, pendiri ajaran sesat yang disebut Cerinthian...

    ..Karena saya simpulkan bahwa dia tidak sama (1) dari karakter masing-masing, (2) dari gaya bahasa dan (3) dari apa yang disebut sebagai susunan buku ini..

    ..tapi John mana tidak jelas. Karena dia tidak mengatakan, seperti di banyak tempat di dalam Injil,,,,Tentunya dia akan menggunakan salah satu uraian yang disebutkan...tapi tidak dilakukan..Saya kira banyak orang memiliki nama yang sama dengan Rasul Yohanes,..bahkan sebanyak..Paulus atau Petrus. Juga ada Yohanes lain di Kisah Para Rasul, yang disebut Markus,..dan dikatakan: "Dan mereka menyuruh Yohanes sebagai pelayan mereka." jika dia penulisnya, saya harus mengatakan tidak. Karena tidak tertulis bahwa ia tiba di Asia bersama mereka, tetapi "Paulus dan kawannya," katanya, "berlayar dari Paphos dan sampai ke Perga di Pamfilia; dan Yohanes berpisah dari mereka dan kembali ke Yerusalem." Dan saya pikir ada lagi yang lainnya di antara orang-orang yang ada di Asia, karena mereka katakan ada dua makam di Efesus dan masing-masing sebagai makam Yohanes...

    ..saya mengamati dialek dan gaya Yunaninya yang tidak tepat, memakai ungkapan-ungkapan barbar dan terkadang bahkan konstruksinya salah, yang mana sekarang tidak diperlukan untuk disampaikan, karena saya tidak menyebutkan hal ini untuk mencemooh, jangan biarkan orang berpikir demikian, tapi hanya untuk menunjukkan ketidaksamaan tulisan-tulisannya..." [St. Dionysius of Alexandria, Letters and Treatises, "On the Promises" juga, "WHY THE BOOK OF REVELATION IS HERESY"]

    Uskup Eusebius dari Caesarea (w. 340 M): kitab Yakobus, Judas, 2 Petrus, surat Yohanes 2 dan 3 sebagai KITAB BERMASALAH meski dikenal banyak orang; Kitab Wahyu sebagai "kitab yang diketahui" dan NON KANONIK, bermasalah, ditolak oleh sebagian, diakui oleh lainnya; Juga menyebutkan Kitab-kitab NON KANONIK LAINNYA: Kisah Rasul Paulus, Gembala Hermas, Wahyu Petrus, Didache, Surat Barnabas dan Injil kepada orang Ibrani.

    Uskup Cyril dari Yerusalem (w. 386 M) dalam susunan kitabnya, TIDAK DIMASUKKAN kitab wahyu.
Demikianlah, gutak-gatuk mimpi ini, tidak juga akan mengubah asal usul kepemilikan YERUSALEM YANG BUKAN MILIK kaum YAHUDI, ARAB, KRISTEN ataupun MUSLIM. YHWH dan ALLAH SWT adalah anak-anaknya EL-YON, masing-masingnya telah El-Yon berikan warisan dan YERUSALEM, bukan milik mereka, tapi milik Dewa SEDEK-SALEM