Minggu, 11 Oktober 2009

Kelahiran Kembali/Reinkarnasi


Pada suatu hari setan berjalan-jalan dengan satu temannya. Mereka melihat seseorang membungkuk dan memungut sesuatu dari jalan. "Apa yang ditemukan orang itu?" tanya si teman. "Sekeping kebenaran," jawab setan. "Itu tidak merisaukanmu?" tanya si teman. "Tidak, Aku akan biarkan Ia menjadikannya kepercayaan agama" jawab setan. -[Anthony de Mello SJ]

Salah satu ‘Keping Kebenaran’ yang dipungut dan menjadi anggapan umum adalah bahwa doktrin reinkarnasi/kelahiran kembali hanya ada di tradisi ajaran India dan bahwa itu hanyalah dongeng pengantar tidur belaka.

Pernahkah mendengar kisah Jendral angkatan darat Amerika, Patton? Panglima terkenal pasukan sekutu di perang dunia kedua, terkenal akan keberanian dan kemahirannya bertempur. Konon Ia percaya reinkarnasi. Tatkala Patton berusia remaja, Ia beranggapan bahwa dikehidupan lampaunya Ia pernah mengabdi kepada jendral terkenal Hannibal dari Cartago, pernah pula sebagai prajurit Roma kuno, anak buahnya Napoleon, sebagai prajurit kavaleri dari jendral Kerajaan Roma Timur dan lainnya. Pendeknya, berbagai peran dalam pertempuran bersejarah sepertinya pernah dijalaninya. Jadi, Ia menganggap dirinya kelak sudah pasti menjadi pahlawan perang.
    Ketika itu Patton memimpin pasukan di wilayah padang pasir Afrika utara berperang menghadapi tentara Jerman. Suatu kali, seorang perwira Perancis berkendara membawa Patton menuju garis depan memeriksa keadaan medan laga. Di tengah jalan, Patton tiba-tiba memintanya berbelok arah. Perwira Perancis sempat kebingungan, ia mengatakan medan perang bukan di arah tersebut. Sedangkan Patton ngotot bahwa itu adalah medan perang, namun bukan medan perang pada hari ini.

    Akhirnya di bawah arahan Patton mereka tiba pada medan perang kuno 2000 tahun yang lalu. Perwira Perancis menjadi heran bagaimana Patton mengetahui lokasi ini, Patton menjawab bahwa dirinya pernah mengikuti pasukan besar Roma ke tempat tersebut.

    Family clan Patton mempunyai tradisi mahir berperang. Banyak anggota clan termasuk Patton menyatakan pernah secara jelas menyaksikan roh dari leluhur. Kemahiran Patton tentang perang, apakah berkat perlindungan dari leluhur, ataukah berasal dari pengalaman kehidupan masa lalunya? (Erabaru News, Rabu 25 juli 2007 atau "The Fighting Pattons", Brian Sobel, 1997, hal.7-8)
Kelahiran kembali juga dikenal di tradisi ajaran Abrahamic Nasrani dan Islam walaupun para pemuka agama dan pemeluknya masih malu-malu kucing mengakuinya, padahal, kajian Ilmu Modern saja sudah mengakui doktrin kelahiran kembali/reinkarnasi tradisi ajaran India sebagai suatu yang ilmiah, bahkan menjadi bagian kajian di satu disiplin ilmu. Oleh karenanya, setelah anda membaca artikel ini, ujilah diri anda sendiri, apakah masih di ‘keping kebenaran’ yang sama atau tidak.


Nasrani/Kristen: Kelahiran Kembali
    Kisah Jane Evans:
    Pada tahun 1971 lewat sebuah plank iklan "Arnall Bloxham katakan rematik merupakan suatu yang psikologis", Jane Evans [bukan nama sebenarnya], seorang ibu rumah tangga dari Welsh yang berusia 32 tahunan yang menderita reumatik artistik akhirnya melakukan konsultasi dengan Dr Arnall Bloxham [80 tahun]. Bloxham adalah praktisi hipnoterapis bereputasi tinggi dan juga President Ikatan Hypnotherapist Inggris.

    Ketika Jane di rumah Bloxham, atas seijin Jane, Bloxham kemudian menghipnotisnya dan terungkaplah 6 kehidupan masa lalu Jane. Salah satu yang kita ketengahkan saat ini adalah kehidupan ketika ia menjadi seorang Wanita Yahudi berkeluarga bernama Rebecca, yang hidup di kota York, Inggris pada abad ke 12.

    Jane menggambarkan banyak sekali detail kehidupan masyarakat yahudi di jaman itu, bagaimana ia dan juga penduduk Yahudi lokal lainnya dipaksa menggunakan semacam peneng pengenal diri bahwa mereka Yahudi. Ia juga bercerita mengenai satu kejadian mengerikan yaitu pembantaian besar-besaran yang menimpa populasi Yahudi saat itu yang dilakukan para penduduk lokal. Selama kejadian itu, ia juga ingat bagaimana Ia bersama anaknya bersembunyi di sebuah ruang bawah tanah di suatu gereja setempat yang akhirnya ditemukan massa dan kemudian terbunuh.

    Professor Barrie Dobson, Ahli sejarah Yahudi dari York University, diminta untuk mengkaji kebenaran ingatan ini. Ia kemudian menemukan bahwa deskripsi kehidupan Yahudi di abad ke 12 [1189/1190] yang di sampaikan oleh Jane mempunyai tingkat akurasi yang sangat mengagumkan dan bahkan banyak detail informasi tersebut hanya diketahui oleh para ahli sejarah yang sangat profesional.

    beberapa detail awalnya belum tepat, misal otoritas gereja roma menitahkan agar para Yahudi yang ada diseluruh negara kristen harus memakai identifikasi khusus. Dobson mengatakan bahwa titah itu baru dilakukan tahun 1215 M, namun dalam proses investigasi yang lebih mendalam, terungkaplah bahwa pemakaian peneng pengenal diri yang diwajibkan pada para Yahudi ternyata sudah tersebar luas di daerah Ingris selama abad ke 12 bahkan terjadi sebelum titah otoritas gereja. [Perintah pembedaan pakaian terhadap kaum Yahudi, telah dilakukan sejak abad ke 8 di Arab]

    Beberapa detail lainnya keakuratan sangat mengagumkan, misalnya Jane mengatakan bahwa kaum Yahudi saat itu meminjamkan uang pada raja Henry Plantagenet, untuk membiayai perang di Irlandia, sebagai gantinya mereka diperbolehkan berusaha, meskipun juga ditambah dengan membayar retribusi dari 'sepersepuluh bagian' atas apapun.

    Kemudian, Jane menceritakan bahwa setelah Henry meninggal di gantikan oleh Richard yang kemudian segera berangkat ke Perang Salib, mereka merasa telah kehilangan perlindungan terakhir mereka dan sedang bersiap melarikan diri kota. Ia memberikan angka tahun yaitu tahun 1189, di mana Henry telah melindungi mereka selama tiga puluh tahun.

    Jane juga mengatakan bagaimana seorang pastor datang ke York merekrut orang untuk yang sekarang disebut Perang Salib Ketiga. Kaum Yahudi dan Muslim dianggap sebagai kafir. Kebencian ini disampaikan oleh Paus sendiri. Kemudian, bagaimana orang-orang Yahudi dari York menjadi khawatir pada peningkatan aksi kekerasan di kota-kota lainnya yang ditujukan pada ras mereka, yang kemudian membuat suaminya segera mengamankan uang mereka untuk dipindahkan ke pamannya di Lincoln. Dobson sendiri memang telah mempunyai dokumentasi hubungan York-Lincoln di kalangan Yahudi ketika itu.

    Juga mengenai seseorang pria muda bernama 'Mabelise' yang telah meminjam uang kepada suaminya dan kemudian harus membawanya ke 'assizes' [pengadilan setempat] untuk dapat memintanya. Benar tercatat oleh para penulis sejarah, seorang bangsawan lokal bernama Richard Malebisse, yang berutang uang pada orang-orang Yahudi dari York dan kemudian malah memimpin pemberontakan terhadap mereka yang sebagaiannya agar dapat menghindari membayar utang-utangnya.

    Jane kemudian menceritakan bagaimana drama kehidupannya memburuk, yaitu dimulai dari kematian seorang pemimpin Yahudi bernama "Isaac" yang memicu kerusuhan di "coney street" dan ia mengingat bagaimana tetangga mereka, Ayahnya Benjamin yang dibunuh ketika pergi ke London. Dobson sendiri memberikan konfirmasi bahwa Benedict merupakan 1 diantara warga yahudi kaya raya, York yang terbunuh dalam kerusuhan di London ketika pengangkatan Richard dan kemudian dilanjutkan dengan pembantaian terhadap keluarganya.

    Jane mengatakan dirinya bersama keluarganya berlindung di sebuah kastil bersama para yahudi lainnya. para perusuh di hari pertama ada diluar Kastil dan kemudian makin mengganas, sehingga banyak para Yahudi segera membunuh mati anak2 mereka karena saat tertangkap akan mengalami penyiksaan yang sangat mengerikan. Dobson memberikan konfirmasi bahwa ini benar dan para penulis sejarahpun mencatat kejadian ini.

    Kemudian "suami" jane berhasil mengajak anak2nya mencari persembunyian di gereja tepat diluar "big copper gate’. Mereka berhasil mengikat pendeta dan pembantunya kemudian bersembunyi di ruang bawah gereja selama berhari-hari dalam keadaan ketakutan, kedinginan dan kelaparan. Pada beberapa hari kemudian, yaitu disaat Suami dan anak lelakinya mencari makan, Para perusuh mendekat, memasuki gereja, menuju tempat persembunyian mereka, menarik paksa anaknya dan kemudian gelap.

    Dobson, mengatakan bahwa "Gerbang besar Copper [Big Copper Gate)" tidaklah ada, namun pada waktu itu ada jalan yang bernama "CopperGate" memiliki gerbang besar di ujungnya yang mengarah ke Kastil.

    Dari detail cerita jane, Dobson kemudian mengidentifikasi 3 Gereja di sekitar Coppergate dan menjadikan St Mary’s, Castlegate sebagai "tersangka" utama gereja, di mana Rebecca [Jane] dan suaminya bersembunyi. Gereja berada dekat dengan Coppergate dan kastilpun terlihat. Namun, ada satu masalah, yaitu hampir sama dengan seluruh gereja yang ada di daerah itu, tidak mempunyai ruang bawah tanah atau gudang.

    Di tahun 1975, Dobson bersurat pada Iverson dan menuliskan bahwa di bulan September, ketika dilakukan renovasi pada gereja tersebut, Para pekerja bangunan menemukan di bawah Mimbar Gereja, sebuah ruang bawah tanah dengan lingkaran bebatuan melengkung dan kubah. Suatu fenomena yang jarang terjadi pada gereja-geraja di area tersebut. Deskripsi tersebut, menyerupai keadaan bangunan sebelum periode Norman ataupun roman [sekitar 1190 M] dan bukan setelah itu. Namun tempat itu segera di tutup sebelum para arkeolog, York melakukan penyelidikan sepatutnya.

    ---
    Note:
    "The Bloxham Tapes", tahun 1976, merupakan sebuah Dokumenter milik BBC. Jeff Iverson, seorang produser Televisi diminta untuk membuatnya dan kemudian bertemu dengan Arnall Bloxham serta mendengarkan 400an subjek regresinya Bloxham. Kasus "Jane Evans" [Rebecca], ini telah 2 (dua) x di investigasi, yaitu:

    1. Kelompok 1,
      Jeffery Iverson dan Magnus Magnusson; Prof. barrie Dobson, seorang Proffesor sejarah Medieval yang mengajar di York dan Cambridge. Iverson, mendapatkan bahwa JANE pernah 1 sekolah di Newport namun beda tahun kelas dengan dirinya sendiri. Ia memastikan bahwa Jane tidak pernah punya pendidikan lanjutan dan tidak juga pada hal-hal yang relevan berhubungan dengan regresinya dan begitu pula dengan orang tuanya yang tidak banyak membaca atau menunjukan minat besar pada sejarah saat Jane masih muda.

    2. Kelompok 2,
      Di atas tahun delapan puluhan Melvin Harris dan Ian Wilson (bukan Ian Lawton), melakukan investigasi pada Iverson, Dobson, dan Jane.

      Harris menemukan bahwa Jane memang tidak membaca buku-buku sejarah dan juga buku-buku fiksi yang memainkan peranan besar dalam regresinya [ingatannya], namun Harris merujuk novel fiksi "The Moneyman" yang dicurigainya sebagai sumber rujukan ingatan "Jane".

      Sementara Wilson melaporkan bahwa 3 (tiga) korespondennya mengingat ada siaran radio di tahun limapuluhan tentang peristiwa pembantaian di York, namun tidak satupun dari korespondennya dapat mengingat nama-nama dan Wilson pun tidak dapat meneruskan penelusuran lebih lanjut lagi

    Pada "The Bloxham Tapes Revisited", Ian Lawton, mengomentari penyelidikan Melvin Harris, penulis buku "Investigating the Unexplained". Yaitu ketika tahun 1986, Harris menyurati Dobson mengenai ruang bawah tanah dengan kubahnya bukanlah berasal periode sebelum medival, namun periode sesudahnya [± abad ke-17]. Yang Harris tuliskan, berasal dari temuan Komisi Survey kerajaan di tahun 1981, yang "kemungkinan besar penyisipan belakangan".
Pada kisaran kehidupan Yesus, di jaman itu terdapat 3 Sekte kaum Yahudi, yaitu kaum Farisi, Saduki dan Essene (Abad 2 SM – 2 M, Kaum Essene menghilang di masa kehancuran Yerusalem). Sejarahwan Yahudi, Josephus (37-100 M) mengatakan bahwa kaum Farisi dan essene percaya bahwa jiwa itu abadi, spesifiknya adalah kaum Farisi, sekte utama Yahudi, mempercayai reinkarnasi, bahwa jiwa orang baik pindah ke tubuh lainnya, sementara kaum saduki, adalah satu-satunya sekte yang tidak percaya bahwa jiwa itu abadi ["The Wars Of The Jews", Ch 2.8.14 dan "Antiquities of the Jewish", 8.1.3]. Josephus sendiri tampaknya percaya bahwa jiwa itu akan dikembalikan lagi ketubuh yang suci ["The Wars Of The Jews", 3.8.5].

Dalam kepercayaan Yahudi, Seth dan Musa sebagai reinkarnasi Abel (anak Adam: Zohar 32.54b, HaChaim Genesis 4.1), Jethro reinkarnasi Cain, sementara Adam diyakini lahir kembali sebagai juru selamat (Mesias).

Banyak dari para bapak gereja awal kristen, menerima dan mengajarkan ide reinkarnasi, diantaranya: Justin Martir (100-l65), Clement dari Alexandria (150-220), Origen (184-253), Gregory dari Nyssa (257-332), Agustine (354-430) dan Francis dari Assisi (1182-1226). Bahkan Jerome (347-420) menyatakan di awal kekristenan, reinkarnasi diajarkan pada para umat terpilih. Namun kemudian, di konsili umum (ecumencal) ke 5 di abad ke 6 (konsili Konstantinopel, 543 M), kepercayaan tersebut dilarang dan dianggap klenik oleh gereja Katolik, sehingga sejak itu, kekristenan Eropa, yaitu: Perancis, Spanyol, Bulgaria dan dimanapun mengadakan penyidikan yang sangat biadab. Sekte-sekte yang percaya reinkarnasi seperti Cathar dan Bogomil, di abad pertengahan, mengalami penindasan keji dan biadab oleh gereja. [REINCARNATION - Fact or Fallacy?, Douglas Lockhart; "Reincarnation - A Study In Human Evolution", Theophile Pascal, hal.85; "Reincarnation as Taught by Early Christians", I.M. Oderberg]

Firman konsep reinkarnasi di Alkitab, misalnya Yehezkiel 37:1-14,
    ..Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?"

    Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!"

    Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas

    Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali."

    Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku.

    Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali.
    Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.

    Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel.

    Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.

    Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN."

    Note:
    Gemara/Diskusi: Aliran Eliyahu menyatakan ini sebagai perumpamaan. Rabi Yehuda menyatakan itu adalah kenyataan juga perumpamaan. Rabbi Eliezer, putra Rabbi Yosei HaGelili, berkata: bukan perumpamaan, orang mati yang dihidupkan kembali oleh Yehezkiel naik ke tanah Israel/Eretz Yisrael, beristri dan menjadi ayah dari putra dan putri. Rabbi Yehuda ben Beteira berdiri dan berkata: Saya adalah keturunan dari anak laki-laki mereka. Gemara bertanya: Dan siapakah orang mati yang dihidupkan kembali oleh Yehezkiel? Rabbi Rav berkata: Ini adalah keturunan Efraim yang dibunuh kaum Gad (1 taw 7.20-22) [Rashi/abad ke-11, mendukung pendapat ini]. Rabbi Dan Symuel berkata: Orang-orang mati yang dihidupkan kembali oleh Yehezkiel adalah orang-orang yang menyangkal kebangkitan orang mati. Rabbi Yoḥanan berkata: Ini adalah orang mati dari Lembah Dura (Daniel Ch.3), ketika Nebukadnezar membawa kaum Yahudi ke Babilonia (yaitu tentang 3 pemuda (Hananiah, Mishael, dan Azariah), saat itu, Tuhan menyuruh Yehezkiel untuk membangkitkan orang-orang mati di lembah Dura: Pergi dan bangkitkan orang mati di Lembah Dura. [Sanhendrin (sekitar abad ke-2 M) no.92b].

    Targum Jonathan (secara tradisi dianggap karya Jonathan ben Uzziel, murid Rabbi Hillel abad ke-1 SM):
    DAN ketika Firaun telah membebaskan orang-orang itu, Tuhan tidak memimpin mereka melalui jalan tanah Phelishtaee meskipun itu sudah dekat; karena Tuhan berfirman, Janganlah orang-orang menjadi takut melihat saudara-saudara mereka yang tewas dalam perang, 200 ribu orang suku Efraim, mengambil perisai, dan tombak, dan senjata perang, dan pergi ke Gat untuk membawa ternak Phelishtaee; dan karena mereka melanggar ketetapan Firman Tuhan, dan pergi dari Mizraim 3 tahun sebelum akhir perbudakan mereka, yang diserahkan ke tangan Phelishtaee, yang membunuh mereka. Ini adalah tulang-tulang kering yang dipulihkan oleh Sabda Tuhan dengan pelayanan nabi Yechezekel, di lembah Dura..
    ---
    Dua naskah kaum Yahudi di atas menunjukan bahwa ini benar terjadi.
Beberapa komentator Alkitab Nasrani menyangkal bahwa yang tercantum di Yehezkiel 37 BUKAN kejadian nyata. Apabila pendapat ini diterima, maka implikasinya adalah:
  1. Alkitab jelas bukan buku suci dan jelas juga bukan kitab sejarah yang dapat dipercaya akurasi kebenarannya
  2. Alkitab tidak ditulis oleh orang-orang yang diilhami roh kudus atau para penyeleksi kitab tidak terinspirasi dari roh kudus.
  3. Berita keselamatan dan janji surga merupakan khayalan semata dari para pengarangnya.
Yehezkiel 37 mengindikasikan jelas bahwa masyarakat Yahudi saat itu sangat mengenal konsep reinkarnasi dengan baik. Kemudian di Maleakhi 4:5
    Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
Juga Injil Yohanes 1:6-21, tentang ‘Elia akan datang’, ketika Yohanes pembaptis ditanya masyarakat mengenai siapa dirinya.
    Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes...Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?".Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias." Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?". Dan ia menjawab: "Bukan!". "Engkaukah nabi yang akan datang?". Dan ia menjawab: "Bukan!"
Ini membuktikan bahwa kepercayaan terhadap keberadaan reinkarnasi melekat baik dikalangan Yahudi di awal masehi. Apalagi Injil Matius 11:13-15 , 17:18, Markus 9:13, Yesus sendiri mengkonfirmasi bahwa Yohanes Pembaptis adalah reinkarnasi Elia
    Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes dan--jika kamu mau menerimanya--ialah Elia yang akan datang itu. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
Di Injil Yohanes 9:1-3, menunjukan bahwa Yesus dan murid-muridnya tahu PERBEDAAN konsep kelahiran kembali VS dosa turunan:
    Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
Dosa turunan disebutkan dalam kitab keluaran 34:7,
    Aku tetap mengasihi beribu-ribu keturunan dan mengampuni kesalahan dan dosa; tetapi orang bersalah sekali-kali tidak Kubebaskan dari hukumannya, dan Kuhukum pula anak-anak dan cucu-cucu sampai keturunan yang ketiga dan keempat karena dosa orang tua mereka
Spekulasi di kalangan masyarakat mengenai siapa Yesus/Isa sebelum dilahirkan di lukas 9:18-20,
    Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka: "Kata orang banyak, siapakah Aku ini?"

    Jawab mereka: "Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit."

    Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus: "Mesias dari Allah."
Kurang lebih sama juga di Matius 16:13-16; Markus 8:27-29, yang bahkan sekaligus memasukan Yohanes pembaptis yang baru saja meninggal dianggap menitis kepada Yesus, tapi ini tidak mengherankan bagi yang membaca II Raja-raja 2.9, 13-15 (tentang roh Elia hinggap ke Elisa)
    Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu...Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai..Sesudah itu dipungutnya jubah Elia yang telah terjatuh, lalu ia berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi sungai Yordan... Ia mengambil jubah Elia yang telah terjatuh itu, dipukulkannya ke atas air itu sambil berseru: "Di manakah TUHAN, Allah Elia?" Ia memukul air itu, lalu terbagi ke sebelah sini dan ke sebelah sana, maka menyeberanglah Elisa...Ketika rombongan nabi yang dari Yerikho itu melihat dia dari jauh, mereka berkata: "Roh Elia telah hinggap (nûach) pada Elisa." Mereka datang menemui dia, lalu sujudlah mereka kepadanya sampai ke tanah.
Tapi kemudian, spekulasi masyarakat mengenai alternatif reinkarnasi Yesus dari beberapa Nabi, menjadi tidak jelas di Matius 17:1-3; Markus 9:2-4; Lukas 9:28-36. Yaitu saat Yesus bersama Petrus, Yohanes dan Yakubus naik ke atas gunung untuk berdoa
    Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia....Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka. Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia." Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri.
Padahal, Markus, Lukas dan Matius TIDAK ADA DI SANA, Sementara Yohanes menyampaikan ucapan Yesus tentang kelahiran kembali, di Yohanes 3:3-12,
    Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali (gennáō ánōthen), ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

    Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"

    Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali (gennēthēnai ánōthen). Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

    Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?"


    Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?
Kemudian di 1 Korintus 15:32, 35-44:
    Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati"...

    Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: "Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?"

    Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu. Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain.

    Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri. Bukan semua daging sama: daging manusia lain dari pada daging binatang, lain dari pada daging burung, lain dari pada daging ikan. Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi...

    Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah....


    Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi. Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Namun, ada satu hal yang sering digunakan sebagai landasan untuk menolak paham reinkarnasi yaitu Ibrani 9:27,
    Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.
Padahal, siapa penulis kitab Ibrani ini saja TIDAK JELAS, "kritikus modern telah mengkonfirmasi bahwa surat itu tidak dapat dikaitkan dengan Paulus dan sebagian besar telah setuju dengan penilaian Origen, 'tentang siapa yang menulis surat itu , hanya Tuhan yang tahu kebenaran." [An Introduction to the New Testament, Richard Heard]. Jika membuang semua bukti kitabiah keberadaan reinkarnasi di alkibab, hanya karena percaya kitab ibrani yang tidak jelas asal usulnya ini, maka bagaimana kaum Kristen menjawab catatan dokter psikiater dan penulis novel Arthur Guirdham, yang hasilnya telah di investigasi Tony Robinson dan jurnalis sains, Becky McCall?
    Kisah Ny Smith:
    Seorang pasiennya bernama Ny Smith mengaku sejak usia 10 tahun kerap dihantui mimpi bahwa ia pernah hidup sebagai istri pendeta kaum Chatar di abad ke-13.

    Saat dalam perawatan, ia bisa menceritakan detail pembantaian massal terhadap kaum Cathar di Eropa (Perancis) karena diangap sebagai aliran sesat dari agama Kristen. Ny Smith menyebutkan bahwa banyak pendeta Cathar yang dibunuh dan dibakar. Ia sendiri mengaku diikat massa dan dibakar hidup-hidup di tumpukan kayu bakar. Ia juga menggambarkan detail pakaian, struktur bangunan, dan peradaban di masa itu.

    Sang dokter, Arthur Guirdham, seorang yang benar-benar skeptic pada reinkarnasi dan hal-hal yang berhubungan dengan ini, melakukan penelitian detail dan melakukan kroscek terhadap pengakuan si pasien. Ia terkejut ketika menemukan sebuah fakta sejarah yang sejalan dengan penuturan Ny Smith yang sama sekali tidak paham sejarah kaum Cathar.

    Sejarah mencatat bahwa Paus innocent III meluncurkan perang salib brutal atas pengikut sekte cathars yang mempercayai adanya reinkarnasi. Kejadian tersebut menyebabkan terjadinya pembantaian puluhan ribu pria, wanita dan anak2 yang tidak bersalah.

    Dari manakah para pasien ini mendapatkan informasi detail yang bahkan hanya tertulis di literatur yang nyaris tak pernah dipublikasikan untuk awam?
Jika jawabannya di antara dua ini: Itu kuasa Tuhan atau itu Kuasa Iblis/roh kegelapan untuk menipu:
  1. Kuasa Tuhan? Bukankah akan lebih baik bagi Tuhan untuk menunjukan Kuasanya dengan menyelamatkan korban yang dibantai daripada hanya menunjukan ingatan kejadian itu pada Jane dan Mrs Smith? atau Tuhan pun dapat menunjukan Kuasanya membunuh lewat tangan pihak lain?
  2. Kuasa kegelapan/Iblis dan Doktrin Iblis? Contoh di atas membuktikan bahwa mereka yang tidak mempercayai reinkarnasi malah bertindak bak Iblis, suatu ironi, sekte yang mengakui reinkarnasi malah justru dibantai brutal.
Padahal, Alkitab telah juga memberikan konfirmasi bahwa konsep reinkarnasi telah dikenal luas dan bermasyarakat di kalangan Yahudi dari sebelum hingga ketika Yesus ada. Diantara kalangan Yahudi yang berbicara tentang adanya reinkarnasi, misalnya Rabbi Isaac Luria (1534-1572 yang juga dikenal sebagai ARI atau ARIZAL), dikenal luas sebagai Kabbalist dari jaman modern. Ia menuliskan reinkarnasi tokoh-tokoh terkemuka yang ada di Torah dan untuk abad kini, misalnya Rabbi Yonassan Gershom, Ia menuliskan 2 buku mengenai kasus-kasus reinkarnasi dari Holocaust, Ia juga memberikan komentar pada kisah dari Jenny Cockell, yang selalui di hantui oleh mimpi seperti ingatan dari kehidupannya dulu sebagai wanita muda Irlandia yang bernama Mary Sutton, yang meninggal 2 dekade sebelum Jenny Cockell dilahirkan, meninggalkan 8 orang anak. Setelah mencari jejak berdasarkan dari petunjuk-petunjuk ingatannya, Jenny akhirnya berhasil melacak anak-anak Marry Sutton dan menulis buku mengenai pengalamannya, Across Time and Death: A Mother's Search for Her Past Life Children. Berikut ini, komentar Rabbi Yonassan Gershom:
    " Ini adalah satu kasus yang paling menyakinkan dari kasus-kasus reinkarnasi yang saya dapatkan selama ini. Jenny Cockell tidak hanya mempunyai ingatan dari kehidupan lalunya, Ia bahkan menemukan anak-anaknya dikehidupan lalunya. Anak-anak di masa lalunya yang saat ini masih hidup adalah penganut katolik roma taat, yang tidak percaya adanya Reinkarnasi, namun dalam rekaman, mereka berkata bahwa entah bagaimana ibunya ‘berbicara melalui’ Jenny dan mereka telah memverifikasi beberapa detail dari ingatannya. Bertemu Jenny Cockell dalam satu konferensi di Oslo, Norwegia tahun 1994 dan melihat bahwa ia seorang yang sangat tulus dan kredibel . Saya sangat merekomendasikan buku ini!"
BELUM CUKUP? Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! []


Islam: Kelahiran Kembali
    Kisah Imad Elawar:
    Ia lahir pada tanggal 21 Desember 1958 di desa Kornayel Lebanon. anak dari Mohammad dan Nasibeh Elawar. Ketika berusia 1.5 sampai dengan 2 tahun ia mulai membuat referensi atas kehidupannya terdahulu. Ia menyebut sejumlah nama orang dan beberapa peristiwa dalam hidupnya terdahulu, dan juga sejumlah benda-benda yang dinyatakannya dimilikinya. Kadang-kadang ia bicara kepada dirinya sendiri tentang orang-orang yang nama-namanya ia sebut-sebut, bertanya kepada dirinya sendiri dengan suara keras-keras bagaimana keadaaan orang-orang ini sekarang. Disamping berguman terhadap dirinya sendiri, pernyataan pernyataannya tentang hidupnya terdahulu keluar pada saat -saat yang aneh, ketika sesuatu tampaknya merangsang pernyataan demikian. Ia juga berbicara mengenai hal-hal itu dalam tidumya. Imad mengatakan bahwa ia hidup di desa Khirby dalam keluarga Bouhamzy. la meminta kepada orang tuanya untuk membawanya ke Khirby.

    Ayahnya menghardik Imad pembohong karena mengatakan hal-hal mengenai hidupnya terdahulu. Imad tetap membicarakan hal ini.

    Suatu hari Salim el Aschkar, seorang penduduk Khirby datang ke Kornayel. Salim kawin dengan seorang gadis dari Kornayel, karena itu ia sewaktu-waktu mengunjungi desa ini. Ketika Salim lewat Imad sedang berada di jalan bersama neneknya. Ketika Imad melihat Salim, ia berlari menyongsong Salim dan memeluknya. Salim bertanya : “Apakah kamu mengenal saya?” Imad menjawab: “Ya, kamu adalah tetangga saya.” Salim dulu memang tetangga keluarga Bouhamzy, tapi sekarang Salim sudah pindah rumah. Pernyataan yang tak terduga ini menimbulkan kepercayaan pada ayah Imad, tapi keluarganya tidak mengambil tindakan untuk mengecek kebenaran dari pernyataan-pemyatan Imad. Beberapa waktu kemudian, mereka bertemu dengan seorang wanita dari Maaser el Shouf, satu desa dekat Khirby, yang datang ke Kornayel untuk satu kunjungan. Dia menegaskan kepada orang tua Imad bahwa beberapa orang yang nama-namanya disebut-sebut oleh Imad memang ada atau pernah hidup di Khirby.

    Jamileh
    Kata-kata pertama yang diucapkan oleh lmad adalah “Jamileh” dan “Mahmoud”. Imad bercerita tentang suatu peristiwa kecelakaan dimana sebuah truk menabrak seorang laki, mematahkan kedua kakinya dan luka berat lain, yang menyebabkan laki-laki itu meninggal. Imad bercerita tentang pertengkaran antara sopir truk dengan orang yang ditabrak dan yakin bahwa sopir itu sengaja hendak membunuh laki-laki itu dengan mengarahkan truk untuk menabraknya.

    Ayah Imad mencoba menghubung-hubungkan ucapan-ucapan Imad menjadi sebagai berikut. Mahmoud Bouhamzy menikah dengan Jamileh. Kemudian Mahmoud tertabrak truk dan tewas.

    Pada bulan Desember 1963, satu pengumuman dan undangan dari Khirby untuk penguburan Said Bouhamzy, seorang tokoh Druze di Khirby disampaikan ke Kornayel. Paman Imad, seorang tokoh Druze di Komayel dan ayah Imad karena ingin tahu datang ke Khirby. Inilah kunjungan mereka yang pertama ke Khirby. Adalah kebiasaan orang-orang Druze untuk saling mengundang bila ada kematian khususnya bila yang mati itu adalah orang penting. Sebelumnya kedua keluarga ini belum saling mengenal. Dan pada kesempatan itu mereka tidak melakukan pengecekan apapun atas pengakuan Imad.

    Komayel adalah satu desa di pegunungan kira-kira 15 mil di sebelah timur Beirut. Khirby kira-kira 20 mil di sebelah tenggara Beirut. Jarak lurus dari Komayel ke Khirby adalah 15 mil. Tapi bila mengikuti jalan melinakar pegunungan dari Kornayel menuju Khirby jaraknya adalah 25 mil.

    Stevenson ke Lebanon
    Ketika sedang mengadakan penelitian di Brazil Dr. Stevenson mendengar adanya kasus-kasus reinkamasi dari seorang penerjemahnya yang berasal dari Lebanon. Pada bulan Maret 1964 ia datang ke Lebanon. Ketika itu Imad berusia 6 tahun. Dr. Ian Stevenson mengadakan penyelidikan atas kasus ini. Setelah melakukan pengecekan terhadap ucapan-ucapan Imad melalui wawancara dengan 20 orang informan, di Kornayel, Khirby, Baadaran di Lebanon dan Raha di Syria, akhirnya diketahui orang yang dimaksud oleh Imad sebagai hidupnya terdahulu adalah Ibrahim Bouhamzy. Mahmoud adalah paman Ibrahim dari pihak ibu. Sedangkan keluarga Bouhamzy yang meninggal karena tertabrak truk pada bulan Juni 1943 adalah Said Bouhamzy.

    Ibrahim Bouhamzy telah meninggal pada tanggal 18 Desember 1949, dalam usia 26 tahun karena TBC, tujuh tahun sebelum Imad lahir. Ketika masih hidup Ibrahim mempunyai “pacar” (mistress, bhs Bali = mitra) bernama Jamileh. Mereka tidak pernah menikah. Setelah Ibrahim meninggal Jamileh menikah dengan laki-laki lain dan pindah dari Khirby ke desa Aley 8 mil dari Komayel..

    Dari semua orang yang disebut oleh Imad terkalt dengan hidupnya sebelumnya, Jamileh menempati posisi utama. Namanya adalah kata pertama yang diucapkan secara jelas ketika Imad mulai bicara dan sejak itu sering dia ucapkan. Dia mengatakan dia membelikan baju-baju merah untuknya dan membandingkan kecanitkan dan baju Jamileh dengan kecantikan dan baju ibunya, misalnya ia mengatakan ibunya tidak memakai sepatu hak tinggi seperti Jamileh. Kerinduan Imad dengan Jamileh mencapai ekspresi puncaknya ketika suatu hari ia berbarig di tempat tidur dengan ibunya dan ia tiba-tiba meminta ibunya untuk bertingkah seperti Jamileh. Peristiwa ini terjadi ketika Imad berusia sekitar 3 tahun.
[Sumber: di sini, di sini dan di sini. Analisis rinci: di sini dan di sini]

Pendapat mengenai keberadaan reinkarnasi (Tanasukh Al-Arwah dan/atau Raj’ah) dari dua ahli ilmu agama Islam Sekolah Pasca sarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta:

Dr. Kautsar Azhari Noer:
    Secara umum para pemikir Islam menolak paham reinkarnasi. Ibnu 'Arabi yang dikenal liberal itu, dalam penelitian Kautsar, tak punya pandangan semacam itu. Kautsar sendiri menilai pandangan tentang reinkarnasi itu rasional. Menurut Kautsar, bila ada orang yang dari lahir sudah menderita, maka itu bisa dijelaskan sebagai akibat perilakunya pada masa lalu. "Ini rasional sekali. Sehingga kita tidak selalu menjawab misteri keadilan Tuhan dengan kata-kata taqdir Tuhan," katanya. Penganut reinkarnasi, menurut Kautsar, juga mengakui alam akhirat. "Jadi, pesan dasar paham reinkarnasi itu tak bertentangan dengan Islam," paparnya. Misalnya, ia mengakui adanya hari akhirat. Bedanya, untuk menuju akhirat, bagi penganut reinkarnasi, jalannya berulang-ulang. Sedangkan bagi yang tidak percaya, jalannya linear. " Dr Kautsar juga meyakini ada hukum sebab akibat, sehingga mendorong orang berbuat lebih baik,".
Dr. Nasaruddin Umar (Purek IV)
    Ia Menolak konsep reinkarnasi, bila yang dimaksud sama dalam pengertian agama Hindu. "Misalnya, manusia bisa berinkarnasi menjadi hewan atau tumbuhan. Atau jangan-jangan kita berasal dari ruh babi, atau kelak kita menjadi babi," katanya. Bila itu diterima, menurut Nasaruddin, berarti buyar semua konsep Islam. "Tapi, kalau dalam pengertian proses, misalnya, manusia diciptakan dari bumi lalu kembali ke bumi, itu bisa," paparnya.
Pendapat pak Purek IV di atas kelihatannya merujuk pada hadis Muslim dibawah ini:
    Abu Hurairah:
    Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada (kepercayaan) penularan tanpa kehendak Allah, tidak benar kematian karena cacing perut dan tidak benar reinkarnasi menjadi burung. Lalu seorang Arab Badui bertanya: Ya Rasulullah! Lalu bagaimana dengan unta yang berada di padang penggembalaan yang semula bagaikan kijang kemudian didatangi oleh unta berkudis dan setelah bergabung, maka semua unta menjadi ketularan berkudis? Rasulullah saw. bersabda: Lalu yang manakah yang menularkan pertama kali [Hadis sahih Muslim 1281/4116. Atau di Bukhari 5328)

    Note:
    Problem terjemahannya di frase "reinkarnasi menjadi burung" yang memang tidak tepat, karena ada kata "Haamah" = burung hantu. Menurut Imam nawawi dalam syarah muslim tentang sabda Rasul SAW tidak ada haamah, ada 2 takwilan, (1) Orang Arab merasa sial dengan burung hantu/burung malam, "jika burung hantu jatuh dirumah salah satu mereka, itu adalah kabar kematian bagi dirinya atau sebagian keluarganya." atau (2) Malik bin Anas berkata orang Arab mengitikadkan bahwa tulang mayat/ruhnya berubah menjadi burung hantu dan ini adalah tafsiran kebanyakan ulama masyhur (terkenal, tapi belum tentu benar)

    Juga, isi hadis Muslim tentang itu bervariasi: "..dan tidak ada hantu yang gentayangan" [Muslim 4116. 4120] atau "..mayat bergentayangan" [Muslim 4118] atau "..tidak ada pengaruh atau tanda bahaya karena suara burung, dan tidak ada hantu." [Muslim 4119].
Allah dan Muhammad menyatakan bahwa Al Qur’an adalah sebagai penguji dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya sebagaimana disebutkan di Surat Al maidah yang di turunkan disekitar haji Wada, 10 H [632 M], dekat dengan saat meninggalnya Nabi:
    [5:46] Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. [Juga AQ 5:48, 68]
Reinkarnasi (tanasukh Al-Arwah dan/atau Raj’ah) seperti maksud yang tercantum di Alkitab pada kitab Yehezkiel, tampaknya disinggung pula di Alqur’an. Berikut ini beberapa ayat golongan surat Al Makkiya, yang turun sebelum Hijrah yang mengindikasikan Islam mengenal reinkarnasi:
    Surat Ibrahim 14:19-20, "Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan sebenar-benarnya? Jika dia menghendaki, niscaya dia membinasakan kamu dan menggantikan kamu dengan makhluk yang baru. Dan yang demikian itu tidak sukar bagi Allah."

    Surat An Nahl 16:70, Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa

    Surat Al Israa’ 17:48-52, Kami lebih mengetahui dalam keadaan bagaimana mereka mendengarkan sewaktu mereka mendengarkan kamu, dan sewaktu mereka berbisik-bisik (yaitu) ketika orang-orang zalim itu berkata: "Kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir." Lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan terhadapmu; karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar). Dan mereka berkata: "Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?"Katakanlah: "Jadilah kamu sekalian batu atau besi, atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin menurut pikiranmu." Maka mereka akan bertanya: "Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?" Katakanlah: "Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama." Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata: "Kapan itu (akan terjadi)?" Katakanlah: "Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat", yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira, bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja.

    Surat Al Mu’minun 23:82-89, Mereka berkata: "Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan ? Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi ancaman (dengan) ini dahulu, ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu kala!." Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?" ...Katakanlah:.... Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?"

    Surat Al 'Ankabuut 29:18-20, Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan. Dan kewajiban rasul itu, tidak lain hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan seterang-terangnya. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Katakanlah: Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu

    Surat Al Ruum 30:19,27 Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan..Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. Dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Qur’an juga menyatakan bahwa akan dihidupkan kembali sebelum hari kiamat:
    Surat an-Naml 27:83, Allah SWT berfirman , "Dan dan pada hari itu kami bangkitkan dari tiap-tiap umat, segolongan orang yang mendustakan ayat Kami, lalu mereka di bentuk menjadi beberapa kelompok".
Dalam tradisi Islam, di samping menguji kitab-kitab terdahulu, juga terdapat metoda ‘Nasikh Mansukh’ yang kurang lebih berarti ‘ayat yang menggantikan/menghapus ayat yang digantikan/dihapus’
    Al Baqarah 2:106, Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tiadakah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?

    An-Nahl 16:101, Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.
Dari reaksi perkataan orang-orang itu, tampak jelas banyak yang berkeberatan dengan keputusan Allah yang mengubah aturan main dan tentu saja, Allah bersikeras dengan putusannya itu
    Al Ra’d 13:39, Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul kitab (Lohmahfuz).

    Al-Israa’ 17:86, Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, dan dengan pelenyapan itu, kamu tidak akan mendapatkan seorang pembela pun terhadap Kami,
Setelah hijrah ke Medinah, reinkarnasi yang disinggung di berbagai surat-surat golongan Al Makiyya/turun di Mekah, dipertegas lagi misalnya dalam Al Baqarah (turun mulai 2 H, golongan Al Madaniyah/turun di Medina):
    Surat Al Baqarah 2:28, Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?

    Surat Al baqarah 2:56, Lalu kami bangkitkan kalian setelah matinya kalian, agar kalian berterimakasih".
Ayat ini tentang dibangkitkannya kembali sekelompok Bani Israil, yang meminta kepada nabi Musa untuk memperlihatkan Allah kepada Mereka. Dan kalimat terakhir Ayat ini menunjukkan dengan jelas bahwa mereka di bangkitkan di bumi.
    Surat Al baqarah 2:73, Maka Kami berfirman; pukulah dia dengan sebagian itu! Demikianlah Allah menghidupkan orang mati. Dan Dia memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kamu, agar kamu mengerti".
Ayat ini menceritakan, tentang dihidupkannya kembali seorang dari Bani Israel, yang terbunuh oleh kerabatnya sendiri. Dan ia dihidupkan kembali, supaya memberikan kesaksian akan siapa yang telah membunuhnya.
    Surat Al baqarah 2:243, Tidaklah engkau perhatikan orang-orang yang keluar dari tempat tinggal mereka, dan mereka itu beribu-ribu jumlahnya, karena mereka takut mati. Lalu Allah berfirman kepada mereka; Matilah kalian! Kemudian Ia menghidupkan mereka kembali".
Ayat ini tentang Allah telah menghidupkan kembali ribuan Bani Israel, yang keluar dari Mesir lantaran takut dari ancaman mati Firaun, setelah Allah mematikan mereka.
    Surat Al Baqarah, 258-260, Apakah kamu tidak memperhatikan orang[163] yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan."[164]Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim

    Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" Ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari." Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging." Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

    Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah[165] semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

    [163] Yaitu Namrudz dari Babilonia
    [164] Maksudnya raja Namrudz dengan menghidupkan ialah membiarkan hidup, dan yang dimaksudnya dengan mematikan ialah membunuh. Perkataan itu untuk mengejek Nabi Ibrahim a.s.
    [165] Pendapat diatas adalah menurut At-Thabari dan Ibnu Katsir, sedang menurut Abu Muslim Al Ashfahani pengertian ayat diatas bahwa Allah memberi penjelasan kepada Nabi Ibrahim a.s. tentang cara Dia menghidupkan orang-orang yang mati. Disuruh-Nya Nabi Ibrahim a.s. mengambil empat ekor burung lalu memeliharanya dan menjinakkannya hingga burung itu dapat datang seketika, bilamana dipanggil. Kemudian, burung-burung yang sudah pandai itu, diletakkan di atas tiap-tiap bukit seekor, lalu burung-burung itu dipanggil dengan satu tepukan/seruan, niscaya burung-burung itu akan datang dengan segera, walaupun tempatnya terpisah-pisah dan berjauhan. Maka demikian pula Allah menghidupkan orang-orang yang mati yang tersebar di mana-mana, dengan satu kalimat cipta hiduplah kamu semua pastilah mereka itu hidup kembali. Jadi menurut Abu Muslim sighat amr (bentuk kata perintah) dalam ayat ini, pengertiannya khabar (bentuk berita) sebagai cara penjelasan. Pendapat beliau ini dianut pula oleh Ar Razy dan Rasyid Ridha.

    Tabari:
    Ahli Takwil berbeda pendapat tentang orang yang melalui suatu negeri yang temboknya telah roboh menutupi atapnya, sebagian mengatakan: Dia Uzair (perawi riwayat yang menyatakan ini di hal.499-501), sebagian lainnya menyatakan: dia adalah Irmiya bin Halqiya dan Muhammad bin lshaq menduga bahwa Irmiya adalah Khidir. (perawi riwayat yang menyatakan ini di hal.501-502). Sebagian menyatakan yang dihancurkan adalah Baitul Maqdis oleh Bukhtanashar dari Babilonia menghancurkarmya" (hal.502-505), sebagian lainnya menyatakan negeri yang di dalamnya terdapat orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka sedang mereka beribu-ribu jumlahnya karena takut mati (hal 505-506). Yang menghancurkan Baitul Maqdis adalah karena permintaan Irmiya kepada Allah (hal.515) Ketika raja Bukhtanashar telah kembali ke Babilonia dengan membawa tawanan Bani Israil, Irmiya datang menunggang keledai membawa hasil perasan buah anggur dalam kantong kulit dan sekeranjang buali tin sehingga dia sampai di Iliya, maka dia berhenti di sana dan melihat kerusakan yang terjadi, dia dirasuki keraguan, sehingga berkata:"Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah roboh" Maha Allah mematikan orang itu seratus tahun" keledai, minuman, dan sekeranjang buah tin miliknya Allah matikan, dan kemudian dihidupkan kembali (hal.506-520), tapi dari sisi pendapat lain bukan Irmiya yang dimatikan dan dihidupkan tapi Uzair, jumlah tahun 200 tahun (hal.521) [Tafsir Ath-Tabari, Tahqiq Ahmad Abduraziq Al-Bakri, dkk dari Naskah Syaikh Ahmad (dan Mahmud) Muhammad Syakir, vol.4. hal.497-521]
Semua ayat Qur’an di atas adalah menurut versi Hafs (Mayoritas Muslim dunia memakai versi Quran ini). Disamping Qur’an di atas, beberapa hadis di bawah menyinggung tentang kepercayaan terhadap reinkarnasi:
    Ketika Rasulallah SAW wafat, Umar bin Khatab, berkata "Demi Allah sungguh Rasullah akan kembali" [Juga lihat kitab-kitab A qidah Syiah Imamiah. Seperti; Aqaid al-Imamiah,Syekh Muzaffar, hal 109 / Aqidah No 32, juga Al-Ilahiyat milik Syekh Jakfar Subhani, jilid 4, hal 289 dll. Tarikh Thabari, jilid 2, hal 442. Sirah Ibnu Hisyam, jilid 4, hal 305.]

    "Demi Tuhan yang jiwaku dalam genggaman-Nya, seandainya seseorang gugur di jalan Allah, kemudian dihidupkan lagi lalu gugur lagi, kemudian dihidupkan lagi lalu gugur lagi, niscaya ia tidak dapat masuk surga sebelum melunasi hutangnya. (Nasai no.4605)
Dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, Al-Mubarokafuri Abul’ala w 1353H, 10 juz, Darul Kutub Ilmiyyah, Beirut, tt., juz 5, h 222:
    Ketahuilah, tanasukh/reinkarnasi adalah kembalinya roh-roh ke badan-badan di dunia ini tidak di akherat karena mereka mengingkari akherat, surga dan neraka, maka karena itu mereka kafir. Titik. Aku [Al-Mubarokafuri, penulis Tuhfatul Ahwadzi, Syarah Kitab Hadits Jami’ at-Tirmidzi] katakan atas batilnya tanasukh/reinkarnasi itu ada dalil-dali yang banyak lagi jelas di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.

    (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan dihadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan" [AL-Mukmin 23:99-100]
Dengan hanya mengikuti pendapat Al Mubarokafuri, maka Qur’an akan kesulitan menjelaskan dua fenomena di bawah ini:
    Kisah Tang Jiangshan, 2002:
    Edisi ke 7 tahun 2002 majalah “Femina Dunia Timur” dari propinsi Hai Nan – Tiongkok telah memuat sebuah kisah reinkarnasi yang mengharukan, mengkisahkan pengalaman dari Tang Jiangshan dari kecamatan Gan Cheng, kota Dong Fang di timur pulau/propinsi Hai Nan. Tang Jiangshan lahir pada tahun 1976, sewaktu berumur 3 tahun pada suatu hari ia tiba-tiba mengatakan kepada kedua orangtuanya: “Saya bukan anak kalian, pada kehidupan lampau nama saya adalah Chen Mingdao, ayah kehidupan lampauku bernama San Die. Rumah saya di Dan Zhou, dekat laut.” Omongan ini kalau didengar orang lain bagaikan omong kosong, perlu diketahui, Dan Zhou terletak di utara pulau Hai Nan, berjarak 160 km dari kota Dong Fang.

    Selain itu Tang Jiangshan mengatakan bahwasanya dirinya dibunuh dengan menggunakan golok dan tombak di dalam aksi kekerasan pada masa revolusi kebudayaan, konon di bagian pinggangnya masih terdapat bekas luka bacok peninggalan kehidupan masa lalu. Yang membuat orang merasa takjub ialah Tang Jiangshan mampu berbicara dialek Dan Zhou dengan sangat fasih. Orang Dan Zhou berbicara bahasa Jun, berbeda sekali dengan dialek Hok Kiannya kota Dong Fang, seorang bocah berumur beberapa tahun bagaimana bisa?

    Pada saat Tang Jiangshan berumur 6 tahun, mendesak keluarga membawanya mengunjungi kerabatnya pada kehidupan masa lampau. Keluarganya tidak mau, maka ia mogok makan, akirnya sang ayah menurutinya, dan di bawah pengarahannya berkendaraan menuju tempat dimaksud di desa Huang Yu, kecamatan Xin Ying – kota Dan Zhou. Tang Jiangshan langsung menuju ke hadapan pak tua Chen Zan Ying, menggunakan bahasa Dan Zhou dan memanggilnya “San Die”, mengatakan dirinya bernama Chen Mingdao, adalah putra Chen Zan Ying yang pada masa revolusi besar kebudayaan oleh karena bentrokan fisik sehingga dibinasakan orang. Sesudah meninggal terlahir kembali di kecamatan Gan Cheng – kota Dong Fang, kini datang mencari orang tua kehidupan masa lampaunya. Mendengar penuturan itu, Chen Zan Ying sejenak tertegun tak tahu bagaimana harus bersikap. Kemudian si anak kecil menunjukkan kamar tidur kehidupan masa lampaunya, dan menghitung satu persatu benda-benda pada kehidupan lampaunya. Menyaksikan semuanya ini dengan kenyataan pada masa lalu sama sekali tidak meleset, pak tua Chen Zan Ying saking terharunya berpelukan menangis dengan Tang Jiangshan dan memastikan ia memang adalah kelahiran kembali anaknya yang bernama Chen Mingdao.

    Tang Jiangshan juga telah mengenali kedua kakak perempuan dan kedua adik perempuannya serta para sobat kampung lainnya, bahkan termasuk teman wanita pada kehidupan masa lampaunya: Xie Shuxiang. Semua kejadian ini telah membuat takluk kerabat dan tetangga Chen Mingdao. Sejak saat itu, “Manusia aneh dari 2 masa kehidupan”: Tang Jiangshan memiliki 2 rumah dan 2 pasang orang tua. Ia setiap tahun hilir mudik antara Dong Fang dan Dan Zhou. Si tua Chen Zan Ying beserta keluarga dan orang-orang desa pada menganggap Tang Jiangshan sebagai Chen Mingdao. Oleh karena Chen Zan Ying tidak memiliki putra lainnya, Tang Jiangshan berperan menjadi anaknya dan berbakti hingga tahun 1998 ketika Chen Zan Ying meninggal dunia.

    Para petugas bagian editor dari majalah tersebut pada awalnya juga tidak percaya akan hal tersebut, namun melalui pemeriksaan berulang kali dan pembuktian lapangan, mau tak mau juga mengakui kebenaran tentang kejadian tersebut.

    Kisah Cameron Macaulay, 2006:
    Pada tanggal 8 September 2006 harian Inggris "The Sun" telah memuat di internet berita tentang seorang anak lelaki yang bisa mengingat masa lampaunya. Anak lelaki berusia 6 tahun yang bernama Cameron Macaulay, satu-satunya yang membedakan ia dengan anak lelaki sebayanya ialah ia selalu membicarakan bahwa ia mempunyai ibu dan keluarga serta menyukai menggambar rumahnya sendiri, sebuah rumah putih yang terletak di tepi pantai. Kesemuanya itu tidak lagi berkaitan dengan kehidupannya kini. Tempat yang diceritakannya, dia sendiri tidak pernah tahu, dan terletak di pulau Bara berjarak 160 mil dari kediamannya sekarang ini.

    Menurut Norma, ibunya Cameron Macaulay sekarang, semenjak kecil Cameron sesudah mulai bisa bicara, ia sudah lantas mengkisahkan kehidupan masa kanak-kanaknya sewaktu berada di pulau Bara. Ia mengkisahkan orang tua masa lampaunya dan bagaimana ayahnya meninggal, juga kakak perempuan maupun kakak laki-lakinya. Ia juga bilang ibu yang ia sebut-sebut ialah ibu masa lampaunya. Ia percaya penuh bahwa ia memiliki kehidupan masa lampau, Cameron sangat kuatir keluarga masa lampaunya merindukannya. Ia berharap keluarganya di pulau Bara mengetahui bahwa ia kini baik-baik saja.

    Cameron bahkan di penitipan anak juga tak hentinya menceritakan rumah masa lampaunya, mereka melakukan apa, bagaimana ia dari jendela kamar tidurnya menonton pendaratan pesawat…., ia mengomel rumahnya sekarang hanya mempunyai 1 kamar mandi, sedangkan rumahnya di pulau Bara mempunyai 3 buah. Ia menangis menginginkan ibu masa lampaunya, bilang bahwa ia merindukannya.

    Oleh karena Cameron terus menerus memohon Norma membawanya ke pulau Bara, akirnya Norma memutuskan membawanya ke pulau tersebut, juga pakar psikiater universitas Virginia: doctor Jim Tucker ikut mengiringi perjalanan mereka, ia adalah seorang pakar penelitian reinkarnasi anak. Cameron sekeluarga pada bulan Februari 2006 pergi ke pulau Bara. Sewaktu pesawat itu benar-benar mendarat, segalanya persis dengan yang diceritakan oleh Cameron. Pihak penginapan memberitahu Norma, pernah ada bernama Robertson menempati rumah putih di tepi pantai. Maka serombongan orang menuju ke rumah tersebut, akan tetapi para orang dewasa tidak memberitahukan Cameron pergi kemana, mereka ingin menyaksikan apa yang akan terjadi.

    Cameron langsung mengenali rumah tersebut, iapun bersuka cita. Namun ketika mereka melewati pintu masuk, mimik gembiranya telah lenyap dari wajah Cameron, ia berubah sangat pendiam. Penyewa sebelumnya telah meninggal, tapi juru kunci mempersilakan mereka memasuki rumah tersebut. Di dalam rumah itu ternyata terdapat 3 buah kamar mandi, dan dari jendela kamar tidurnya bisa terlihat pemandangan laut. Di dalam ruang tersebut masih terdapat sudut-sudut tersembunyi yang kesemuanya diketahui oleh Cameron. Semenjak mereka kembali ke rumahnya di kota Glasgow, Cameron menjadi lebih pendiam. Norma mengatakan pergi ke pulau Bara adalah suatu hal terbaik yang telah mereka lakukan. Picnik kali ini telah membuat suasana hati Cameron menjadi lapang, ia tidak lagi mendambakan pulau Bara. Para orang dewasa pun memahami Cameron bukan sedang mengarang cerita, mereka telah mendapatkan jawaban yang mereka cari. Akan tetapi yang jelas, memori terhadap kehidupan masa lampau seiring dengan bertambahnya usia si empunya cerita akan semakin memudar. Kisah Cameron telah dibuatkan film dokumenter yang berjudul “Anak Lelaki Ini Pernah Hidup Di Masa Lampau”oleh TV 5 Inggris. [Di kutip dari Era baru: Tang dan Cameron]
Dengan kisah ini, maka pendapat mana yang anda hendak tawarkan sebagai solusinya:
  1. Kontradiktif terjadi di Quran, atau
  2. Qur’an menyatakan bahwa semua adalah atas kehendak Allah dan batas waktu terjadinya reinkarnasi hanya sampai kiamat tiba
Kemudian bagaimanakah menilai pendapat dari Dr. Nasaruddin Umar (Purek IV) diatas yang menolak konsep reinkarnasi, bila yang dimaksud sama dalam pengertian agama Hindu. "Misalnya, manusia bisa berinkarnasi menjadi hewan atau tumbuhan. Atau jangan-jangan kita berasal dari ruh babi, atau kelak kita menjadi babi," katanya. Bila itu diterima, menurut Nasaruddin, berarti buyar semua konsep Islam.

Untuk itu, lihat-lah AL-Mukmin 23:82-89 di atas, Allah telah mengatakan bahwa semuanya adalah karena kekuasaan Allah..Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?"

Juga dalam surat Al Israa’ 17:48-52 di atas yaitu Katakanlah: "Jadilah kamu sekalian batu atau besi, atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin menurut pikiranmu."

Juga, bagaimana Allah mengubah kaum Yahudi yang membangkang hari sabat dijadikan Babi dan kera di Al Baqarah (2 H, 622M) dan di Al Maa’idah (10 H, 632M):
    Surat Al Maa’idah 5:60, Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?." Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.

    Surat Al Baqarah 2:65, Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina". Yang merupakan penegasan dari al makiyya, yaitu surat Al A’raaf 7:166:
    Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina".
Sekarangpun, kita tahu kekeliruan mereka yang membawa hadis muslim di atas, (bereinkarnasi menjadi burung) jika itu sebagai bantahan, karena bahkan Allah menegaskan di Al Israa’ 17:48-53, yaitu "Jadilah..atau suatu mahluk dari mahluk yang tidak mungkin menurut pikiranmu"

Walaupun penuh pertentangan pendapat, namun, sampai dengan saat ini, tidak ada satupun keterangan dari tradisi Islam mengenai bagaimana detail proses reinkarnasi dapat berjalan kecuali atas kehendak Allah. Entah apa yang ada dalam pikiran Dr. Kautsar (Dosen Pascasarjana IAIN syarif Hidayatullah) sehingga yakin bahwa:
    ... pandangan tentang reinkarnasi itu rasional. Menurut Kautsar, bila ada orang yang dari lahir sudah menderita, maka itu bisa dijelaskan sebagai akibat perilakunya pada masa lalu. "Ini rasional sekali. Sehingga kita tidak selalu menjawab misteri keadilan Tuhan dengan kata-kata taqdir Tuhan,"..
[Pustaka: Al Kitab, Al Qur’an, Hadis, DianWeb, Keyakinan Kafir, AQIDAH SYIAH; Antara Raj'ah dan Reinkarnasi, RISALAH TAFSIR: GATRA No. 18/VI, 18-03-2000] []


Ilmu Modern: Kelahiran Kembali
    "Why should there be the method of science? There is not just one way to build a house, or even to grow tomatoes. We should not expect something as motley as the growth of knowledge to be strapped to one methodology." -Ian Hacking ["Representing and Intervening: Introductory Topics in the Philosophy of Natural Science", 1983, hal.137]
Salah satu metoda untuk menarik garis pemisah/demarkasi beda antara sains dan psudosain adalah dengan kreteria pembuktian salah/falsifikasi dari Karl Popper (The Logic of Scientific Discovery, 1959), yaitu membuktikan kesalahan teori umum dengan sebuah bukti. Selama suatu teori belum bisa difalsifikasi, maka teori itu tidak mutlak benar, ketika dapat difalsifikasi, maka, yang mutlak benar adalah bahwa teori umum tersebut salah, contoh: "Semua zat akan memuai jika dipanaskan", namun ternyata, air di suhu 0oC - 4oC tidak memuai malah menyusut, maka teori umum telah difalsifikasi, menjadi mutlak salah dan berkembang menjadi teori ke-2, "Semua zat akan memuai jika dipanaskan, kecuali air di suhu 0oC - 4oC". Teori ke-2 juga bukan kebenaran mutlak, yang mutlak benar adalah salahnya teori ke-1 dan jika kelak ditemukan zat lainnya yang menyusut setelah dipanaskan, maka teori ke-2 pun menjadi telah difalsifikasi.

Menurut Popper, pernyataan-pernyataan dan teori-teori yang tidak dapat difalsifikasi adalah tidak saintifik. Mendeklarasikan suatu teori yang tidak bisa difalsifikasi sebagai saintifik adalah Pseudosain ("Zwei Bedeutungen von Falsifizierbarkeit [Two meanings of falsifiability]", 1989, hal.82-85]

Definisi Sains tentang "mahluk hidup"
Tidak ada satu set definisi yang secara bulat diterima sains untuk mendenisikan sesuatu itu MAHLUK HIDUP atau BUKAN, sekurangnya ada lebih dari 100 definisi tentang itu yang kerap bertentangan satu sama lainnya ("Vocabulary of Definitions of Life Suggests a Definition", Edward N. Trifonov). Salah satu misalnya 7 ciri kehidupan, sehingga seharusnya, jika seluruh definisi TERPENUHI, disebut mahluk hidup dan tentunya, jika 1 saja tidak terpenuhi, seharusnya BUKANLAH MAHLUK HIDUP:
  1. Homeostatis, atau pengaturan kondisi internal untuk mempertahankan keadaan [Demikian pula dengan API dalam mempertahankan keadaannya]

  2. Dapat berespirasi/bernafas, yaitu proses mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida Definisi ini TIDAK VALID untuk bakteri yang hidupnya TIDAK MEMERLUKAN OKSIGEN/bakteri anaerobik, juga pada BINATANG MULTI SEL, yaitu 3 spesies Loricifera, di LAUT MEDITERANIA, yang hidup tanpa OKSIGEN (atau ini). [Demikian pula dengan API, butuh oksigen untuk kehidupannya, sehingga juga berespirasi]. Bahkan bakteripun ada yang didefinisikan sebagai bakteri hidup (Probiotik: living bacteria) dan bakteri tidak hidup (prebiotik: non-living bacteria)

  3. Ada organisasi, dahulu definisinya dengan minimum terdiri dari 1 sel, namun Virus sebagai NON CELLULAR LIFE/ORGANISMA, yang juga mengandung DNA dan RNA, beberapa ilmuwan percaya bahwa virus adalah juga mahluk hidup [Demikian pula, API, juga terorganisir, dapat membesar, mempertahankan kehidupannya dan seterusnya walau tanpa sel, tanpa DNA/RNA]

  4. Dapat tumbuh/membesar, beradaptasi dan/atau merespon rangsangan. [Demikian pula dengan API dapat tumbuh membesar, dapat beradaptasi dengan berubah menjadi bara dan arang, yang ketika terdapat kondisi cukup makanan/materi dan oksigen, akan menjadi api lagi, artinya juga merespon rangsangan. Contoh lain, misalnya Kristal, yang dapat tumbuh, mencapai homeostatis/equilibirium dan merespon rangsangan]

  5. Melakukan Metabolisme, mengubah sesuatu menjadi energi untuk mempertahankan organisasi internal/homeostasis atau fenomena lain terkait kehidupannya [Demikian pula dengan API, yang mengkonsumsi materi dan oksigen dalam mempertahankan bentuk]. Konsekuensi dari metabolisme adalah menjadi lagi satu definisi lainnya tentang ciri hidup yaitu mengeluarkan zat Sisa/Ekskresi [Demikian pula dengan API, yang menghasilkan zat sisa dari konsumsi materi]

  6. Dapat berkembang biak/bereproduksi. sayangnya definisi ini tidak valid untuk beberapa spesies kawin silang misal, Equus mulus: kuda betina vs keledai jantan (BAGAL) atau sebaliknya (NAGIL) yang berakibat mandul sehingga TIDAK DAPAT BEREPRODUKSI atau hanya 1 kelinci/tikus atau manusia yang tidak dapat melakukan proses reproduksi secara alami. [Demikian pula dengan API, dapat berkembang biak, percikan di satu tempat, dapat menghasilkan api lainnya]

  7. Dapat bergerak. Ini menjadi TIDAK VALID dengan jenis Staphylococcus atau lainnya misal Klebsiella pneumoniae dan Yersinia pestis, untuk yang multisel, misal fungi, juga misal untuk jenis hewan yaitu folifera (Sponge). [Demikian pula dengan API yang jelas terlihat bergerak-gerak dalam satu lokasi atau bahkan merambah ke lokasi lainnya]
Berdasarkan 7 kreteria sains tentang "hidup" yang umum dipakai untuk mendefinisikan MAHLUK HIDUP, maka, API ternyata dapat masuk sebagai kategori MAHLUK HIDUP, menakjubkan, bukan? Tentu saja, boleh tidak sepakat, atau menambahkan 1 atau beberapa definisi lainnya, sah-sah saja, karena sains bersifat dinamis, bahkan definisi pun bisa dilakukan dengan kekuatan "politik" seperti tandatangan massal atau lewat pengulangan siaran media atau organisasi sains tertentu untuk memanipulasi opini publik agar berpihak. Sains menjadi mirip dengan definisi AGAMA atau KEPERCAYAAN BARU, hanya saja tidak menggunakan atribut Tuhan/Dewa/Malaikat dan nabi, tapi melalui kumpulan kitab/jurnal, hasil pengamatan, percobaan dan opini ulama/ilmuwan.

Dalam sejarah, beberapa sains dulunya adalah pseudosains, contoh ilmu kimia adalah protosain dari alkemi, astronomi dari astrologi. Lainnya berasal dari bagian ideologi seperti Lisenkoisme atau sebagai respon seperti kreasionisme terhadap teori saintifik tentang evolusi [Wikipedia].
    Sains adalah sebuah proses dan bukan satu set kepercayaan. Jadi, pembedaan sains dan pseudosains tidak selalu terpisah jelas. beberapa produk psikologi dan treatment sebagian besarnya berdasarkan sains dan bagian lainnya dari pseudosain. ["Psychology: From Inquiry to Understanding", Scott Lilienfeld, hal.13]. Carl Sagan menyatakan, untuk menjadi Skeptic yang saintifik kita harus mengadopsi 2 sikap yang tampak berseberangan namun tidak: kemauan berpikiran terbuka pada seluruh klaim dan kedua, kemauan menerima klaim hanya setelah para peneliti melakukan tes-tes saintifik dengan seksama. Skeptic yang saintifik bersedia mengubah pikirannya ketika dikonfrontasikan dengan bukti yang malawan pikiran awalya. Di saat bersamaan mereka mengubah pikiran hanya ketika bukti adalah persuasif..Ketertutupan pikiran ditandai dengan kecenderungan untuk menolak klaim apapun yang berlawanan dengan kepercayaannya. Para skeptik yang berpikiran tertutup (atau 'Scolfer') adalah hanya sama problemnya dengan para individu yang menerima seluruh klaim apa adanya. Keduanya dengan tanpa kritik lagi menerima kepercayaan yang menyenangkan mereka...[hal.19]

    Apa itu sains? Silakan baca ini, ini, ini dan ini
Jadi, skeptisme bukanlah sikap apriori dengan bias emosional akan tetapi sikap dengan landasan logika berpikir yang mampu dipertanggungjawabkan dan mampu menerima bukti yang berlawanan dengan kepercayaan mereka sendiri.

Kelahiran kembali/Reinkarnasi masuk pada cabang ilmu Parapsikologi. Parapsikologi BUKANLAH pseudosains, sejarahnya bermula dari pendirian Society for Psychical Research (SPR) di Inggris tahun 1882 yang menandai awal penelitian psikis modern, yang bertujuan untuk mensistematisasi penyelidikan dugaan fenomena supernatural — seperti materialisasi, trans dan orang yang melayang di udara selama sesi — menjadi sains.

Tahun 1938, Lucian Warner dan C.C. Clark mengirim kuesioner ke 603 anggota penuh American Psychological Association (APA) tentang extrasensory perception (ESP), 352 psikolog menjawab survei, 1/2nya percaya bahwa ESP mungkin dan 90%-nya mengakui Parapsikologi adalah upaya ilmiah yang sah [Mauskopf and McVaugh, "The Elusive Science", Hal.278-279]. Demikian pula survey tahun 1953 kepada member APA, menghasilkan hasil serupa dengan survey tahun 1938, bahwa Parapsikologi merupakan sebuah organisasi valid yang saintifik [Masukopf, hal.305].

Pada tahun 1957, Parapsychological Association (PA) berdiri di Durham, North Carolina

James A. Marcum, "Thomas Kuhn's Revolutions: A Historical and an Evolutionary Philosophy of Science?": di 4 April 1963, R.A. McConnell, BioFisik, Universitass Pittsburg, menyurati Thomas Kuhn untuk menilai proposalnya tentang Parapsikologi, yang menurutnya, "The Structure of Scientific Revolutions" memberi basis untuk menjustifikasi parapsikologi sebagai sains, bersama suratnya terlampir abstrak struktur tulisannya dan meminta Kuhn membacanya apakah berkesesuaian dan akurat dengan ide Kuhn. Di 23 April 1963, Kuhn merespon detail 3 halaman surat, mendorong McConnell dengan projeknya dan meyakinkannya bahwa itu telah berkesesuaian dan akurat [Marchum, Hal.83]

Banyak penelitian Parapsikologi masuk di sejumlah jurnal utama mainstream, di antaranya Science (1965), Nature (1968), Journal of Abnormal Psychology (1967, 1970) dan Psychoanalytic Review (1969).

Tahun 1968, sebuah divisi riset Parapsikologi berdiri di sekolah kedokteran Universitas Virginia

Pada Desember 1969, parapsikologi diterima sebagai disiplin ilmiah yang diakui, setelah Masyarakat/Asosiasi Parapsikologi diterima ke dalam keanggotaan American Association for the Advancement of Science (AAAS) [Melton, J. G."Parapsychological Association. In Encyclopedia of Occultism & Parapsychology", Ed ke-5, 2001, hal.1235], sebuah komunitas saintific terbesar di dunia, di mana Paul kurts juga anggotanya, sehingga Parapsikologi menjadi bagian komunitas sains Amerika.

Tahun 1975, setelah pembentukan formasi RSEP (Resources for the Scientific Evaluation of the Paranormal), Paul Kurtz, mengkampanyekan boykot Astrologi, dengan mengumpulkan 186 tandatangan saintis pada sebuah manifesto “Objections to Astrology”. yang kemudian disirkulasikan pada berbagai media [Part 1 - Birth of a Movement dan CSICOP and the Skeptics: An Overview]

Tahun 1976, Paul Kurtz mendirikan CSI (Committee for Skeptical Inquiry)/CSICOP (Committee for the Scientific Investigation of Claims of the Paranormal) dan memasukan parapsikologi sebagai Pseudoscience. Kelompok ini sangat memonitor gallup poll untuk 13 dimensi paranormal [CSICOP Loses the Thirty Years War]. CSICOP ternyata bukan masyarakat saintifik tapi sebuah grup lobby. Jerome Clark, di New Age Encyclopedia (1990) menggambarkannya sebagai ‘sebuah pergerakan dan grup anti paranormal' [How Scientific is CSICOP?]. Bahkan dalam artikel 31 halaman majalah Fate (October l982), dalam komentar editorial: "Mereka menyebut diri mereka CSICOP. Kenyataannya, mereka adalah sekelompok pembantah yang mengotori investigasi besar mereka, memalsukan hasilnya, menutup-nutupi kesalahan mereka dan mengancam memecat seorang rekan mereka yang mengancam untuk mengatakan yang sebenarnya" [The Gauquelin Effect, CSICOP’s Stalinist Godfather juga lihat: CSICOP and the Skeptics: An Overview].

Berikut beberapa komentar dari pendiri dan anggota elite CSICOP:
Paul Kurtz dalam "The Transcendental Temptation: A Critique of Religion and the Paranormal", di bagian "Reincarnation: Past live", Ia mengatakan "Postulat kepercayaan Hinduism dan Buddhism dalam lingkaran kelahiran kembali, kepindahan jiwa-jiwa..", statemen ini menunjukan Kurtz kurang pengetahuan tentang Buddhism yang tidaklah mengenal adanya perpindahan jiwa-jiwa. Di paragraph selanjutnya, ketika mengkomentari Ian Stevenson, Kurtz berkomentar tanpa disertai detail analisa dan hanya pernyataan singkat, "Pengaruh kesadaran dan bukan kesadaran dari lingkungan sekitarnya pada anak muda tampaknya lebih seperti sebuah penjelasan tentang dongeng yang ia kaitkan". Di paragraph lain, Kurtz nekad membuat pengakuan "TIDAK DIRAGUKAN LAGI, beberapa orang punya pengalaman berada di luar tubuh..". Sebuah statement gegabah dari seorang yang mengklaim diri skeptis. Juga, di paragarap lainnya, Kurtz bahkan membuat pernyataan yang saling bertolak belakang, "Sayangnya, buktinya MASIH BELUM MEYAKINKAN, bahkan minim. Ini belum dikuatkan secara ketat. Selain itu, penjelasan alternatif dapat diberikan untuk laporan. TIDAK DIRAGUKAN LAGI jika ada keinginan untuk percaya pada kelangsungan hidup atau reinkarnasi, bukti-bukti mungkin tampak masuk akal". Anda pun bisa menilai, dengan kualitas pendiri seperti Kurtz, maka organisasi CSICOP, kualitasnya menjadi sangat meragukan.

Carl Sagan, seorang anggota kelompok pendiri CSI/CSICOP, menuliskan di bukunya: "Pada saat penulisan ada tiga klaim dalam bidang ESP yang, menurut pendapat saya, layak dipelajari serius:..dan (3) bahwa anak-anak muda terkadang melaporkan rincian kehidupan lampaunya, yang SETELAH DIPERIKSA TERNYATA AKURAT DAN TIDAK DAPAT MEREKA KETAHUI DENGAN CARA LAIN SELAIN REINKARNASI. Saya memilih klaim ini bukan karena saya pikir mereka mungkin valid (tidak), tetapi sebagai contoh pertikaian yang mungkin benar. Tiga terakhir memiliki setidaknya beberapa, meskipun masih meragukan, dukungan eksperimental. Tentu saja, saya bisa salah. Di pertengahan tahun 1970-an, seorang astronom yang saya kagumi membuat sebuah manifesto sederhana yang disebut 'Keberatan terhadap Astrologi' dan meminta saya untuk mendukungnya. Saya berjuang dengan kata-katanya, dan pada akhirnya mendapati diri saya tidak dapat menandatangani, bukan karena saya pikir astrologi memiliki validitas apa pun, tetapi karena saya merasa (dan masih merasa) bahwa nada dari pernyataan itu adalah otoriter" [Washington Post: February 11, 2007; Carl Sagan, "The Demon-Haunted World Science as a Candle in the Dark, 1995, hal.285]

Keadaan berbalik melawan CSICOP, di tahun 2014, 100 saintis menandatangani "Manifesto for a Post-Materialist Science" melakukan ajakan keterbukaan untuk studi seluruh aspek kesadaran, yang kemudian diikuti tandatangan 200an ahli lainnya (termasuk para ahli parapsikologi di dalamnya).

Sekarang ini ada 5 perguruan tinggi yang mempelajari masalah paranormal yaitu: Princeton University (USA), University of Edinburg (Inggris), University of Amsterdam (Belanda), University of Freiburg (Jerman) dan University of Virginia (USA).

Ian Stevenson
Ian Stevenson, M.D., seorang profesor peneliti dari University of Virginia, Departemen Kejiwaan, Divisi Bagian Kepribadian (DOPS), ia adalah kepala penelitian masalah reinkarnasi. Penelitian DOPS ini dapat dimungkinkan karena adanya sumbangan dari Eminent Scholars Chair (semacam perkumpulan mahasiswa yang ulung) dan sejumlah besar warisan tanah dari Priscilla Woolfan. DOPS menyatakan
    "tujuan utama penyelidikan secara ilmiah atas fenomena yang disarankan, asumsi dan teori yang dapat diterima oleh ilmu pengetahuan tentang sifat dasar dari pikiran ataupun kesadaran, dan hubungannya dengan materi yang mungkin salah."
Artikel yang ia publikasikan pada tahun 1960 (Bukti Memory Kehidupan Masa Lampau), dinobatkan sebagai prolog penelitian reinkarnasi barat modern. 40 tahun lebih sesudah tahun itu, ia berkeliling ke seluruh pelosok dunia, untuk menyelidiki, mencatat, mengumpulkan, menguji, dan mencocokkan orang-orang, terutama anak-anak, yang mengingat "kehidupan masa lalu, dan yang mempunyai tanda lahir atau cacat lahir yang dihubungkan dengan luka, biasanya fatal, pada orang yang mengingat kehidupan masa lalunya." Dr. Stevenson, telah mengumpulkan ribuan rekaman dari anak-anak berumur dari 2-7 tahun yang tinggal di Timur Tengah, Eropa, Asia dan Amerika

Sangat mencengangkan, ditemukan bahwa ingatan akan kehidupan masa lalu akan memudar sekitar umur 7 tahun. Anak-anak akan berbicara secara langsung tentang kehidupan masa lalunya, ingin pulang kembali ke "rumah," rindu sebagai ibu dan suami dari kehidupan yang lain, dan sering ditunjukkan dengan adanya tanda ketakutan yang tidak biasanya dalam keluarga yang sekarang atau yang tidak dapat dijelaskan oleh kehidupannya sekarang. Sebagai tambahan, mereka mengetahui sesuatu hal di mana mereka tidak dapat belajar atau mendengar dari kehidupannya sekarang. Yang sangat menakjubkan, pernyataan anak-anak dapat dibuktikan dengan kehidupan nyata atau kejadian kematian dalam banyak kasus.

Dr. Stevenson menulis, "Sering, anak-anak ini berbicara tentang orang-orang dan kejadian-kejadian dari kehidupan sebelumnya, bukan kehidupan yang samar-samar dari abad yang lalu, akan tetapi kehidupan yang jelas, individu yang dapat dikenali, yang kadang-kadang tidak seluruhnya diketahui oleh keluarganya dan tinggal di kota yang berbeda atau tempat yang berbeda atau tinggal di Negara yang lain." Biar pun, beberapa anak juga kelihatannya mengingat kehidupan sebelumnya yang terjadi pada dasawarsa yang lalu, yang paling mencengangkan, ia menemukan anak-anak yang dapat berbicara bahasa asing.

Dr. Stevenson telah mempublikasikan 10 buah karya kusus serta beberapa puluh tesis ilmiah, banyak diantaranya oleh para peneliti dianggap sebagai “kitab suci” mereka, terutama adalah 2 karya buku, "Twenty Cases Suggestive of Reincarnation" dan "Children Who Remember Previous Lives", yang telah banyak dimanfaatkan oleh peneliti generasi penerus.

Beberapa lainnya misalnya Reincarnation and Biology: A Contribution to the Etiology ofBirthmarks and Birth Defects, Where Reincarnation and Biology Intersect, andCases of the Reincarnation Type; Vol I (India), II (Sri Lanka), III (Lebanon danTurki) dan IV (Thailand dan Birma).

"Twenty Cases Suggestive of Reincarnation" adalah karya Stevenson yang membuatnya menjadi tersohor. 20 contoh kasus reinkarnasi yang tercatat di dalam bukunya, adalah sebagian contoh kasus yang dikoleksi, di-edit dan telah dilakukan verifikasi tatkala ia pada tahun antara 1961 hingga 1965 dari India, Sri Langka, Brazil, Libanon hingga ke Alaska-Amerika. Di dalam buku tersebut ada satu contoh kasus dalam reinkarnasi yang sangat langka dan mengandung contoh yang memiliki nilai penelitian istimewa, professor Stevenson menyebutnya sebagai "exchange incarnation/Pertukaran Inkarnasi".
    Kisah Jasbir:
    Pada tahun 1954, Jasbir, anak dari Sri Girdhali Lal Jat yang berumur 3 setengah tahun dinyatakan mati karena cacar, belum sempat dikubur, pada malam harinya telah hidup kembali.

    Setelah lewat beberapa hari sudah mulai bisa berbicara lagi, sesudah beberapa minggu ternyata bisa dengan jelas mengekspresikan dirinya sendiri.

    Ia mengatakan dirinya bukan Jasbir sang anak, melainkan bernama Sobha Ram dan berusia 22 tahun, putra dari Sri Shankar Lal Tyagi Kepala Brahmana dari desa Vehedi.

    Ia menjelaskan dengan detail kematiannya: Pada tahun 1954, Ia ada di suatu prosesi perkawinan dari satu desa ke desa lain , Ia memakan sebuah permen yang beracun pemberian seseorang yang meminjam uang darinya, Ia menjadi pening dan terjatuh dari atas kereta kuda yang ditumpanginya dan kepalanya terbentur hingga mati. Ia meninggalkan seorang istri (Sumantra ) dan seorang anak lelaki (Baleshwar ). Dalam kematiannya ia bertemu seorang ‘saddhu’ (orang suci) yang menyarankannya untuk mengambil tubuh lain dan ketika itu hanya ada tubuh jabir yang tersedia.

    Karena ia Brahmana, Ia menolak segala makanan dari rumah, untung saja ada seorang perempuan Brahmana yang setiap hari berbaik hati membuatkan nasi untuknya jika tidak ia kemungkinan bisa sungguh-sungguh mati kelaparan. Kemudian kisahnya telah memperoleh pembuktian, anggota keluarga kehidupan masa lampaunya sering mengajaknya keluar bermain. Ia bermain dengan sukaria di “rumah lama”nya, tidak sudi balik ke rumah lagi, karena ia di situ mengalami kesepian dan kesendirian.

    Kisah Ravi Shankar:
    Seorang anak bernama Ravi Shankar dilahirkan 1951 di kota Kanaiy, India Utara. Ayahnya bernama Ram Gupta; sejak berumur dua tahun si anak berkeras bahwa ayah sebenarnya adalah seorang bankir bernama Jogeshwar.

    Dia juga mengatakan bahwa pada kehidupan lalunya dia dibunuh dengan digorok tenggorokannya oleh dua orang – Chaturi dan Jamahar. Sebagai bukti, si anak menunjuk tanda lahir di lehernya, yang memang bertanda-lahir seperti bekas luka potong. Penyelidikan kemudian membuktikan, bahwa ternyata setengah mil dari kediaman mereka, ada seorang bernama Jogeshwar yang mempunyai anak laki-laki bernama Munna yang telah dibunuh, persis seperti yang digambarkan oleh Ravi Shankar.

    Yang berwajib sejauh ini memang sangat mencurigai dua orang sebagai pembunuhnya, seorang binatu bernama Chaturi dan seorang bankir bernama Jamahar, namun mereka dibebaskan karena kurangnya bukti. Munna dibunuh enam bulan sebelum Ravi lahir.
Karya utama Stevenson termasuk: “Reinkarnasi dan ilmu biologi – perjumpaan disini”, “Bahasa yang bisa sendiri tanpa dipelajari – penelitian baru terhadap kemampuan bahasa asing supra natural”, “Contoh kasus bentuk reinkarnasi (4 jilid)” dll.

TERAPI KILAS BALIK
Dalam bukunya berjudul Birthmarks, Dr. Stevenson melaporkan ada lebih dari 200 kasus. Digambarkan dengan detail kematian anak-anak pada kehidupan sebelumnya, seperti terbunuh oleh suatu benda tajam. "Tanda lahir sering dihubungkan dengan luka atau tanda-tanda yang lain pada kematian seseorang yang hidup yang diingat oleh anak-anak." Ia juga dapat menemukan hubungannya dari laporan visum kedokteran dan dapat juga membuktikan ketelitian dari masing-masing ingatan anak.

Tipe penelitian yang lain, seperti disebutkan sebelumnya adalah berdasarkan atas setiap orang yang dihipnotis oleh seorang psikoterapi, untuk memanggil ingatan pada kehidupan sebelumnya. Sebenarnya, "hipnotis" tidak menggambarkan proses untuk memanggil kehidupan sebelumnya. Pada kenyataannya menggunakan teknik yang lebih maju yang disebut "Terapi Kilas Balik Kehidupan Lalu/Past Life Regression (PLR)." Di bawah pengaruh PLR pasien tidak tertidur dan gelombang otaknya berbeda dari kondisi tidur. Lebih jauh, berkenaan dengan gelombang otak, beberapa psikoterapi dapat menyebabkan pasien berada pada tingkat kesadaran yang berbeda daripada kondisi hipnotis tradisional. Kondisi ini lebih dapat disamakan pada kondisi hening yang dicapai melalui suatu kultivasi. Telah diketahui bahwa dalam kondisi kesadaran yang terpusat, pasien dapat melakukan kontak dengan kesadaran yang lebih dalam. Mereka kemudian dapat masuk ke masa lalu, sementara kesadaran sekarang ini masih aktif.

Memang PLR masih sangat kontroversial dan mendapat kecaman yang keras dari sejumlah ilmuwan. Namun demikian, David Quigley menemukan di riset ilmiah dan percobaan dengan PLR ada "sejumlah besar data yang akan membuktikan kepada ilmuwan bahwa banyak ingatan "kehidupan masa lalu" berdasarkan dari kisah nyata sejarah. Kemudian dia mengutip hasil riset dari Helen Wambach (Reliving Past Lives), Marge Riedes Mison ke Marlboro dan 30 kasus reinkarnasi milik Ian Stevenson. Dia berkata, "Siapa saja yang masih tidak mengakui ini, pada kenyataannya, mereka terperangkap dalam 'ajaran' yang tidak irasional, dapat disamakan dengan kepercayaan para "sarjana" gereja di abad ke-16 yang tetap pada kepercayaannya bahwa bumi sebagai pusat sistem tata surya.

Dr. Brian Weiss, M.D
Seorang psikoterapi tradisional, lulusan Universitas Columbia dan Yale Medical School dan Kepala Psikiatri Emeritus di Mount Sinai Medical Center di Miami, adalah orang yang paling terkenal menggunakan PLR. Setelah lulus dari Yale, dia mengajar di Universitas Pittsburgh dan Universitas Miami. Di umurnya yang ke delapan puluh, saat dia menjadi Kepala Psikiatri Emeritus, ia telah menerbitkan kurang lebih 40-an makalah.

Sebagai seorang yang terpelajar, dia tidak terlalu ambil perhatian terhadap parapsikologi. Awalnya dia tidak mempunyai pengetahuan sama sekali, dan tidak tertarik dengan reinkarnasi. Belakangan Dr. Weiss mulai tertarik masalah tersebut. Buku pertamanya yang membahas masalah reinkarnasi Many Lives, Many Masters terjual sebanyak dua juta kopi, dan telah diterjemahkan ke lebih dua puluh bahasa.

Dalam buku Dr, Weiss yang berjudul: “Cinta Sejati Singgah Selamanya”, diantaranya dikisahkan seorang lelaki dan seorang wanita yang selamanya belum pernah kenal mencari doctor Weiss melakukan therapy Mengenang.

Kedua orang masing-masingnya mengingat kehidupan bersama pada masa lampau yakni 2000 tahun yll di Jerusalem, ketika itu mereka adalah sepasang ayah dan anak, si ayah mengalami siksaan pasukan Roma dan mati di pelukan putrinya. Mereka berdua pernah bertemu satu kali di dalam klinik Weiss, namun karena etika profesi, Weiss tidak boleh saling membocorkan memori mereka. Akan tetapi setelah therapy mereka dinyatakan selesai, jemari takdir telah mengembangkan pengaturannya dengan gaib, kedua orang tersebut secara “kebetulan” bersamaan menumpang pesawat yang sama, kemudian saling berkenalan dan saling mencinta. [Reincarnation from a Western Medical Perspective: Past Life Regression Therapy Research]

Dr. Helen Wambach
Dalam buku Dr. Wambach yang berjudul ‘Reliving Past Lives and Life Before Life’ diterbitkan pada tahun 1978 oleh Bantam paperback books. Buku ini memuat bukti dari reinkarnasi selama proses hypnosis. Dr. Wambach, dengan pengalaman profesionalnya semula di bingungkan dan cenderung sinis mengenai hal ini namun menjadi tertarik pada penomena spritual dan mendapatkan satu kesimpulan pasti mengenainya

Ia lakukan survey Dalam sepuluh tahun mengenai kehidupan sebelumnya melalui metoda hypnosis kepada 1,088 orang. Ia memilih subjeknya adalah kulit putih kelas menengah dari california. Usia subjek rata-rata adalah 30 tahun, lahir di setelah tahun 1945. Dalam Hipnosis, Dr. Wambach tanyakan secara sfesifik mengenai waktu kehidupan mereka, status social, keseharian mereka, ras, jenis kelamin, pakaian, perabotan, uang, rumah dan yang mereka suka di kehidupan sebelumnya.

Perlu dicatat, sebelum hipnosis umumnya mereka berpikir bahwa di kehidupan dulu mereka adalah seorang terkenal, sukses atau orang terhormat dan bukan sebagai orang biasa seperti petani atau di kehidupan suku primitif

Hasil analisis dari data yang tekumpul, Dr. Wambach menyimpulkan bahwa informasi melalui metoda hipnosis dengan rekaman sejarah adalah sesuai dengan fakta dengan pengecualian pada 11 subjek, sebagai contoh seorang subjek mengatakan bahwa ia main piano pada abad ke 15, padahal piano ditemuan baru dua abad sebelumnya, sembilan subjek memberikan deviasi tipis pada frame waktu sejarah, 1 % dari seluruh subjek ternyata tidak memberikan informasi akurat selama hipnosis

Dari status sosial, Dr Wambach menemukan hasil bahwa mereka 10% dari Kelas atas, 20-35% kelas menengah dan 55-70% dari kelas bawah dengan proprosi kelas menengah adalah relatif lebih besar pada tahun kehidupan mereka di 1000 SM, kemudian menurun dan meningkat kembali di taun 1700 M dibandingkan dengan tahun 1000 SM

60-77% hidup dibawah standar kemiskinan, memakai pakaian buatan sendiri, rumah dari atap jerami. Mayoritas adalah petani yang bekerja tiap hari di ladang, tidak ada dari mereka yang dahulunya adalah orang terkenal dalam sejarah. Mereka yang memiliki status sosial tinggi kelihatannya tidak menyukai kehidupan mereka, mempunyai beban untuk bertahan hidup. Mereka yang dulunya hidup sebagai petani atau hidup di suku yang primitif puas dengan kehidupan mereka

Mereka pernah hidup di berbagai area geografi, mempunyai warna rambut yang berbeda-beda. Dr Wambach membagi kehidupan mereka sebelumnya ke dalam turunan kaukasus, Asia, Indian, Kulit Hitam dan Timur tengah. Di sekitar kehidupan 2000 SM, 20% subjek adalah ras kaukasus, hidup tersebar di timur tengah, mediterania, eropa dan asia tengah (Kazakhstan, Uzbekistan, dsb yang dulu dinamakan daerah padang rumput).

Antara kehidupan tahun 1900 dan 1945, 1/3 adalah ras asia. Banyak dari mereka meninggal karena penyebab non alami selama tahun 1900-1945, yaitu dua perang dunia, perang sipil di negara2 asia. Mereka segera reinkarnasi setelah meninggal. 69% dari subject meninggal di sekitar tahun 1850-an adalan ras kaukasus. Yang meninggal tahun 1900-1945, 40%-nya ras kaukasus.

Jenis kelamin subjek adalah tidak sama dipelbagai kehidupan, sebagai contoh seorang pria dulunya adalah wanita dan hidup di China pada tahun 480 SM. Pria lainnya dulunya lahir sebagai seorang wanita Indian yang meninggal akibat sulit melahirkan. Pria itu dapat menggambarkan kesakitan yang ia derita. Dari populasi, rasio pria dan wanita di kehidupan dahulunya adalah sama disetiap usianya

mereka yang hidup di tahun 500 SM menyatakan bahwa makanan tidaklah buruk. 20% mengingat bahwa mereka memakan daging unggas dan biri2. Namun di sekitar tahun 25 M s/d 1200 M. Kebiasaan makan masyarakat menjadi lebih buruk, para subjek mengatakan bahwa makanan kurang ada rasanya

Satu orang ingat bahwa ia hidup pada tahun 800 M di daerah yang saat ini dinamakan Indonesia, Ia mengigat bahwa ia makan sejenis kacang2an yang ia tidak pernah lihat dan makan seumur hidup sekarang. Suatu ketika ia melihat jenis kacang itu ada di majalah dan persis dengan yang ia ingat makan selama priode hipnosis, Artikel tersebut mengatakan bahwa kacang2an itu hanya ditemukan di pulau Bali (note: mungkin maksudnya jukut undis) [Evidence for Reincarnation from Western Medical Research: (Part I) Dr. Wambach's Past Life Regression Studies]

Dr Stevenson, Dr Brian Weiss dan Dr Helen Wambach, Dr Arthur Guirdham dan beberapa ahli Psikologi dan Psikiatri, tidak beragama HINDU atau BUDDHA, mereka itu skeptik, pada awalnya, tidak mendukung reinkarnasi namun dari penelitian mereka sendiri, malah menemukan bukti-bukti kuat adanya kelahiran kembali dan berkesimpulan:
    Dr. Helen Wambach:
    'I don't believe in reincarnation — I know it!' (Wambach 1978)

    Dr Arthur Guirdham:
    If I didn't believe in reincarnation on the evidence I'd received I'd be mentally defective' (cited Fisher 1986: 65)

    Dr Gerald Netherton, dibesarkan di lingkungan Methodist yang fundamentalis:
    Many people go away believing in reincarnation as a result of their experience ...What is the logical answer? That it actually is happened! (cited Fisher 1986: 65)

    Dr Alexander Cannon:
    For years the theory of reincarnation was a nightmare to me and I did my best to disprove it... Yet as the years went by one subject after another told me the same story in spite of different and varied conscious beliefs. Now well over a thousand cases have been investigated and I have to admit that there is such a thing as reincarnation ' (cited Fisher 1986: 65)

    Dr Edith Fiore:
    If someone's phobia is eliminated instantly and permanently by his remembrance of an event from the past (life), it makes logical sense that the event must have happened (cited Fisher 1986: 65)
MILENIUM KE-2 MASEHI
Pada tahun 1980 sekelompok kecil Psikiatris dan psikolog secara bersama membentuk perkumpulan yang dinamaan Association for Past-Life Research and Therapies (APRT). Pada tahun 2000, direformasi menjadi International Association for Regression Research and Therapies (IARRT). Selama 20 tahun, asosiasi berkembang dengan 1000 anggota di 20 negara yang memiliki lisensi psikotherapist yang menghasilkan konsistensi bukti-bukti dan juga pertukaran informasi melalui konfrensi, newsletter dan jurnal-jurnal professional. [Reincarnation and Past-Life Regression: A Leap through the Looking-Glass, Greg Paxson]

Kelahiran Kembali dari Binatang dan Mahluk Halus
Situs ini merekam pengakuan orang-orang yang mengklaim pernah dilahirkan sebagai binatang misalnya: Merpati, srigala, Anjing, Unta, Ikan, dan lainnya. Artikel Walter Semkiew, MD, berjudul, " Do We Reincarnate as Animals?" yang mengutip buku Dr Tuckter, memuat riset Francis Story tentang seorang anak Thailand bernama Dalowong, yang mengklaim pernah terlahir sebagai rusa dan kobra dan mahluk halus.

Pada 17 Juni 2009, Di Vihara Sakyamuni, Padang Sambian, Denpasar, dalam talkshow peluncuran buku "Born Again"-nya Dr Walter Semkiew yang ditemani Brenda Ie-Mc Rae (Hypnotheraphist dari IARRT). Di satu sesi tanya jawab, Brenda mengaku pernah menelusuri kehidupan masa lalu kliennya yang terlahir sebagai burung, ikan dan sejenis Ular berdasarkan petunjuk misalnya, kliennya menyatakan tidak mempunyai kaki dan tangan, berenang di dalam air, dan seterusnya.

Survey Percaya Reinkarnasi
Survey 43 Negara (1990-1993) dan 81 Negara (1999-2002) bahwa masyarakat yang percaya reinkarnasi, di negara-negara Nordic 22%, negara-negara Baltic, termasuk Lithuania 44%. Jerman timur 12%, Russia 33%, negara Eropa Barat 22%, dll [nordic Psychology, 2006, 58 (2) 171-180, ARTIKEL: "Popular psychology, belief in lifeafter death and reincarnationin the Nordic countries, Westernand Eastern Europe", ERLENDUR HARALDSSON]

The Telegraph, melaporkan survey di UK pada bulan Oktober-November 1988 bahwa 27% orang Inggris dan 32% orang Skotland percaya reinkarnasi.

Survey George Gallup (sampai tahun 2005): Orang Amerika yang percaya reinkarnasi di tahun: 2005 (20%), 2001 (25%), 1996 (22%), 1994 (27%) dan 1991 (21%) [Juga di Richard Holmes]

Survey Barna Group, NGO riset kristen, 25% Kristen US percaya -[Dr. Joel L. Whitton Ph.D dan Joe Fisher: Life Between Life, penerbit Gafton, 1987, hal 87.] []


Ajaran India
    Kisah Shanti Devi:
    Ia lahir di Delhi tahun 1926, ketika berumur tiga tahun, dia mulai berkata-kata tentang kehidupannya yang lalu. Dia mengatakan bahwa dulu dia tinggal di Mathura (80 mil dari Delhi), dan lahir pada tahun 1902 dari kasta Choban. Dia menikah dengan seorang pedagang kain yang bernama Kedar Nath Chaubey.

    Kendati ia dianggap gila oleh sebagian orang, toh orangtuanya masih menyempatkan diri untuk mencari tahu tentang orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan Kedar Nath Chaubey di Mathura.

    Ketika Shanti Devi berumur 9 tahun, pada tahun 1935, orang tuanya menulis surat ke orang tersebut untuk menanyakan apakah ada orang yang bernama Kedar Nath Chaubey, yang mempunyai pekerjaan sebagai pedagang kain, dan istrinya meninggal sepuluh hari setelah melahirkan seorang anak laki-laki, seperti yang pernah diceritakan oleh anaknya. Kenalan itu menjawab suratnya dengan membenarkan semua hal yang ditanyakannya. Kemudian, keluarga dari suaminya mengirimkan seorang paman (dari kehidupan Shanti Devi yang lalu), Shanti devi segera mengenali & memeluknya ketika dia datang. Selanjutnya tanpa pemberitahuan terlebbih dahulu, suami dan putranya (dari kehidupan yang lalu) datang ke Delhi untuk menemui Shanti Devi. Shanti Devi pun segera mengenali mereka.

    Pada tahun berikutnya, tahun 1936, dibentuk suatu komite untuk mencatat apa yang akan terjadi bila Shanti Devi dibawa ke rumah (yang sering dikatakan oleh gadis cilik ini sebagai rumah di kehidupannya yang lalu) di Mathura. Mereka pergi ke Mathura dengan kereta api.

    Begitu kereta berhenti di stasiun Mathura, Shanti Devi segera mengenali salah seorang kerabatnya, walaupun yang bersangkutan berada di antara kerumunan banyak orang. Dia menggunakan bahasa daerah di tempat tersebut, meskipun dia belum pernah ke sana. Kemudian, dia dinaikan ke sebuah kereta kuda dan kusirnya diinstruksikan untuk untuk mengikuti apa yang dikatakan oleh Shanti Devi. Dia kelihatan sangat hapal dengan jalan-jalan di kota itu, walaupun itu adalah pertama kalinya dia datang ke Mathura. Diapun memberi petunjuk kepada kusir untuk menuju rumah Kedar Nath Chaubey. Rumah itu telah dicat dengan cat yang baru namun dia, dengan mudah, dapat mengenalinya. Di dekat rumah itu ada seorang Brahmana tua, dan dia mengenalinya sebagai mertuanya.

    Waktu memasuki rumah, Shanti Devi ditanya tentang susunan ruang, kloset, dan lain-lainnya. Semuanya dijawab dengan tepat. Kemudian, dia pergi ke rumah sebelah, yang merupakan rumah dari orangtuanya (dari kehidupan yang lalu), dan mengenali orangtuanya, meskipun waktu itu orangtuanya berada di kerumunan sekitar 50 orang. Setelah itu, dia mengatakan bahwa dia pernah menyimpan uang di salah satu sudut dari rumah kerabatnya di dekat rumah itu. Komite menggali di lokasi yang disebutkan oleh gadis cilik itu, tetapi mereka tidak menemukan apa-apa. Shanti Devi tetap bersikukuh bahwa dia telah menyimpan sejumlah orang di tempat itu. Akhirnya, Kedar Nath Chaubey mengaku bahwa dia telah mengambil dan memindahkan uang tersebut. [San Francisco Examiner, 28/8/1928. Detail kisah dan foto shanti Devi lihat di sini]
Manusia sekarang adalah hasil dari ribuan pengulangan pikiran dan perbuatan. Ia bukan sudah jadi; ia menjelma, dan masih menjelma. Sifatnya telah ditentukan oleh pilihannya sendiri. Pikiran, perbuatan yang ia pilih, yang menjadi kebiasaan membentuknya.

Anak kembar yang berasal dari satu telur memiliki kesamaan keturunan dan kesamaan lingkungan. Namun ahli psikologi telah meneliti bahwa mereka berbeda dalam sifat dan wataknya.

Oleh karena itu, mungkin perbedaan ini disebabkan oleh faktor ketiga (selain dari keturunan dan lingkungan), yaitu “pembawaan“ kepandaian yang lampau, dan tingkah laku dari kehidupan yang sebelumnya.

Adanya anak jenius atau yang luar biasa kepandaiannya tidak dapat diterangkan dengan memuaskan dipandang dari segi keturunan atau lingkungan, hanya kepandaian bawaan dari satu kehidupan ke kehidupan lain yang dapat menjelaskan kasus – kasus khusus seperti itu Ambillah contoh kasus kembar siam Chang dan Eng yang terkenal. Ini adalah kasus dengan kesamaan keturunan dan kesamaan lingkungan.

Para ahli yang telah mempelajari tingkah laku mereka melaporkan bahwa keduanya memiliki watak yang berbeda jauh, Chang kecanduan minuman keras, sedangkan Eng tidak minum minuman keras.

Sebab dari perbedaan dan ketidaksamaan kelahiran di kehidupan ini salah satunya adalah atitakamma (perbuatan baik dan buruk dari setiap individu dalam kehidupan yang lampau). Dengan kata lain, setiap manusia menuai apa yang telah ditaburnya di masa lampau. Dengan cara yang sama, perbuatannya sekarang membentuk masa depannya.
    "Setiap kelahiran kembali dimulai dengan satu set kemungkinan tersembunyi yang unik, kumpulan dari pengalaman di masa lampau. Itulah mengapa terdapat perbedaan sifat, mengapa setiap orang diberkahi dengan apa yang disebut oleh penganut teisme sebagai 'karunia'(bakat), dan kemungkinan – kemungkinan yang tak terbatas"-[Dr. Cassius A. Pereira (belakangan Thera Kassapa), "What I Believe", Ceylon Observer, Oktober, 1937, on "Collected Wheel Publications Volume I: Numbers 1–15", hal.381]
Secara garis besar terdapat perbedaan signifikan di antara tradisi India dalam menyikapinya:

Ada atau tidaknya aktor di belakang layar penyebab kelahiran kembali. Definisi Tuhan/Brahman:
  1. Suatu zat abadi dan supranatural atau sebuah bentuk energi atau kesadaran yang merasuki seluruh alam semesta, di mana keberadaan-Nya membuat alam semesta ada; sumber segala yang ada; kebajikan yang terbaik dan tertinggi dalam semua makhluk hidup; atau apapun yang tak bisa dimengerti atau dijelaskan.
  2. Brahman bersifat kekal, imanen, tak terbatas, tak berawal dan tak berakhir juga menguasai segala bentuk, ruang, waktu, energi serta jagat raya dan segala isi yang ada didalamnya.
  3. Meskipun kepercayaan akan Tuhan ada di semua agama, kebudayaan dan peradaban, tetapi definisinya lain-lain. Istilah Tuan juga banyak kedekatan makna dengan kata Tuhan, dimana Tuhan juga merupakan majikan atau juragannya alam semesta. Tuhan punya hamba sedangkan Tuan punya sahaya atau budak.
  4. Penganut monoteisme di Indonesia biasanya menolak menggunakan kata Dewa, hal ini adalah tidak berdasar sebab di Prasasti Trengganu, prasasti tertua dalam bahasa Melayu, Tahun: 1326 M/1386 M, ditulis dengan Huruf Arab (Huruf Jawi), menuliskan Tuhan tidak hanya dengan asma Allah tetapi juga Dewata Mulia Raya.
  5. Untuk definisi Theisme, Atheis, Agnostic, silakan lihat di sini
Hinduism menyatakan Tuhan/Brahman-lah aktor dalam penciptaan. Sementara, Buddhisme menyatakan tidak ada Brahman/Tuhan/Maha pencipta dalam urusan ini

Ada atau tidaknya roh/jiwa/atman/nyawa dalam kelahiran kembali. Definisi roh/jiwa/atman:
  1. Sesuatu (unsur) yang ada di jasad yang diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya hidup (kehidupan).
  2. Merupakan percikan kecil dari Brahman yang berada di dalam setiap makhluk hidup di alam semesta ini [sarwa prani]. Atman di dalam badan manusia disebut: Jiwatman atau jiwa atau roh yaitu yang menghidupkan manusia. Indria tak dapat bekerja bila tak ada atman.
  3. Inti dari mahluk yang membuatnya hidup.
Hinduisme menegaskan bahwa Atman adalah percikan Brahman. Sementara, Buddhisme menolak semua ide Atman dan Brahman ini

Terlepas perbedaan di atas, baik Hindu dan Buddha sepakat menyatakan bahwa Punarbhawa/Punabbhava (puna = lagi/kembali, bhava = menjadi ada/eksis. Proses menjadi ada lagi atau terlahir kembali atau tumimbal lahir) adalah mutlak ada.

Hindu: Kelahiran Kembali
    Kisah Swarnlata Mishra:
    Ia lahir pada keluarga kaya dan intelektual di Pradesh India pada tahun 1948, ketika ia berusia 3 tahun dan bepergian dengan ayahnya melewati kota Katni (lebih dari 100 Mil dari rumahnya), tiba2 ia menunjuk dan meminta supir untuk berbelok arah menuju ‘rumahku’ dan mengajak mereka untuk menikmati secangkir teh disana daripada meneruskan perjalanan

    Beberapa saat kemudian, ia menceritakan lebih detail mengenai hidupnya di Katni (semuanya dituliskan oleh ayahnya). Namanya adalah Biya Pathak, dan ketika itu ia punya 2 anak, ia memberikan detail keadaan rumahnya di Zhurkutia, distrik katni, ada pintu hitam dengan baut besi, empat ruangan di semen namun dibagian lainnya belum selesai, lantai depan dari batu. Dibelakang rumah ada sekolah khusus wanita, di depan jalan ada rel kereta api dan tempat pembakaran kapur yang terlihat dari rumah. Ia menambahkan bahwa keluarga itu punya sepeda motor (barang yang sangat langka di tahun 1950 dan bahkan lebih langka lagi sebelum swarnlata lahir). Swarnlata katakan bahwa Biya wafat karena ‘sakit di tenggorokan’ dan ia dirawat oleh Dr S.C Bhabrat di Jabalpur. Ia juga ingat insiden pada satu perkawinan ketika ia dan temannya sulit menemukan kakus.

    Di musim semi 1959, ketika Swarnlata berusia 10 tahun, berita kasus ini sampai pada Prof Sri H.N.Banerjee, seorang peneliti penomena paranormal keturunan India yang merupakan rekan sekerja Stevenson. Banerjee membawa catatan yang dibuat ayah swarnlata dan mengunjungi Katni untuk memverifikasi ingatan Swarnlata

    Dengan menggunakan deskripsi yang diberikan Swarnalata, Ia menemukan rumah keluarga Pathak yang ketika itu telah diperbesar dan mengalami peningkatan daripada tahun 1939 ketika Biya meninggal. Pathak merupakan keluarga yang makmur, terkemuka, terpelajar dengan banyak keterlibatan bisnis. Mereka tidak mempercayai adanya Reinkarnasi. Pembakaran kapur berada di sekitar tanah milik, sekolah khusus wanita 100 yard dibelakang tanah Patak tapi tidak terlihat dari depan.

    Ia menginterview keluarga dan memverifikasi semuayang dikatakan Swarnlata. Biya Pathak wafat tahun 1939, meninggalkan suami, 2 orang anak lelaki dan banyak adik lelaki. Pathak tidak pernah mendengar tentang keluarga Misra yang tinggal 100 mil jauhnya dan Mishrapun tidak mempunyai pengetahuan apapun tentang keluarga Pathak

    Dari hasil tabulasi stevenson pada kasus Swarnlata. Pada musim panas 1959 Suami Biya, anak dan saudara tertua bepergian ke Chhatarpur, kota tempat tinggal Swarnlata saat itu untuk mencheck ingatan swarnlata. Mereka tidak mengungkapkan identitas dan tujuan mereka pada siapapun di kota, namun terdaftar 9 orang kota menemani mereka kerumah Mishar dengan tidak memberitahukan kedatangan mereka terlebih dahulu

    Swarnlata segera mengenali kakanya dan memanggilnya ‘Babu’ panggilan sayang biya untuknya. Swarnlata yang berusia 10 tahunan berjalan kesekeliling ruangan kepada tiap orang secara bergilir, beberapa ia kenal sebagai penduduk kotanya, beberapa adalah orang asing baginya. Sesampainya Ia didepan Sri Chintamini Pandey, suami Biya. Swarnlata menundukan matanya, tersipu malu seperti layaknya istri Hindu ketika berhadapan dengan suaminya dan menyebutkan namanya.

    Swarnlata juga menyebutkan dengan tepat anak dari kehidupan lampaunya, Murli, yang berusia 13 tahun saat Biya wafat. Murli berencana mengecoh Swarnlata. Selama lebih dari 24 jam bersikeras bahwa ia bukan Murli namun orang lain. Murli juga membawa teman dan juga mencoba mengecoh Swarnlata dengan bersikeras bahwa itu adalah Naresh, anak Biya yang lain, yang seumuran dengan temannya itu. Swarnalata bersikeras bahwa orang itu tidak dikenalnya! Akhirnya Swarnalata mengingatkan Sri Pandey bahwa Pandey pernah nyolong 1200 rupee yang Biya simpan di Box. Sri Pandey mengakui fakta pribadi yang hanya diketahui ia dan istrinya saja!

    Beberapa minggu kemudian, Swarnalata dan ayahnya ke Katni untuk mengunjungi kampung halaman dimana Biya tinggal dan meninggal. Sesampainya disana , Swarnlata segera mengenali perubahan yang terjadi dirumah itu. Ia menanyakan tentang sandaran di belakang rumah, beranda dan pohon neem yang biasa tumbuh di halaman yang semuanya tidak ada lagi setelah kematian Biya. Ia mengenali kamar biya dimana Biya meninggal. Ia mengenali kakak Biya dan menyatakan sebagai kakak ke dua, juga yang ketiga dan yang keempat, istri dari saudara termudanya anak dari kakak keduanya, teman dekat kelurganya (menyebutkan bahwa teman keluarganya itu sekarang memakai kacamata dan dulu tidak) dan istrinya (memanggil namanya ‘Bhoujai’). Ia juga dengan tepat mengidentifikasi pembantu terdahulu, penjual buah pinang tua dan keluarga penggembala sapi, meskipun adik lelakinya berusaha untuk mengetes swarnlata bahwa penggembala itu sudah wafat)

    Kemudian, Swarnalata dihadapkan pada ruangan yang penuh dengan orang dan ditanya ada yang dikenalnya atau tidak. Ia dengan tepat menunjuk sepupu laki2 suaminya, Istri dari ipar Biya, Bidan (yang disapa dengan nama ketika Biya masih hidup, bukan dengan nama saat ini). Anak Biya, Murli dalam satu tes yang lain ia mengenalkan Swarnlata dengan seorang pria yang katakan teman barunya, Bhola. Namun Swarnlata bersikeras bahwa itu adalah anak keduanya, Naresh. Dalam satu tes lain, saudara termuda Biya mengatakan bahwa Biya kehilangan gigi, Swarnlata katakan bahwa Biya mempunyai gigi emas di bagian depan. (Justru si adik lupa bahwa Swarnlata pake gigi emas, namun istrinya si adik menyatakan bahwa yang dikatakan swarnlata itu benar)

    Swarnlata bertindak sangat Pede, berprilaku sebagai kakak tertua di rumah, akrab dengan nama intim dan rahasia keluarga dan mengingat hubungan perkawinan, dll. Swarnlata berprilaku sepantasnya dengan tetua Biyam namun ketika berdua dengan anak2 Biya, Ia begitu relaks dan berprilaku seperti ibu yang jelas janggal bahwa anak 10 tahunan dengan pria2 di usia pertengahan 30

    Saudara2 pria di keluarga Pathak dan Swarnlata mengikuti kebiasaan hindu, Rakhi, di mana kakak dan adik tiap tahun memperbaharui sayang diantara mereka dengan bertukar kado, bahkan keluarga Pathak agak kesal dan kecewa satu tahun ketika Swarnalata lupa upacara itu. Mereka merasa bahwa swarnlata hidup bersama mereka 40 tahun dan hanya 10 tahun dengan keluarga Mishra jadi merasa lebih berhak atasnya. Ini bukti betapa percayanya keluarga itu bahwa Swarnlata adalah Biya. Mereka mengakui mengubah pandangan mereka tentang reinkarnasi sejak bertemu Swanlata dan mengakui bahwa ia adalah kelahiran kembalinya Biya. Beberapa tahun kemudian, ketika waktunya Swarnlata menikah, Ayah Swarnlata berkonsultasi dengan keluarga Pathak mengenai pilihan suaminya.
Hinduisme menyatakan ada campur tangan mahluk adi daya dan juga perbuatan sebagai penyebab kelahiran kembali:
    “Purusa melingkupi dunia, Purusa adalah yang belum dan akan terjadi..dari purusa lahirlah Viraj/Brahman, dari Viraj/Brahman lahirlah Purusa, dari Purusa lahir mahluk di udara, hewan liar dan jinak, 4 Varna (Brahmana, Ksatria, Weisya dan Sudra) dan para Dewa.." [Rg Veda 10.90.1-16]. Purusa adalah Prajapati [Satapatha Brahmana 7.4.1.15, Jaiminya Brahmana 2.47], Hiranyagarbha/Rahim emas adalah Prajapati [RV 10.121.1, 10. Garbha = rahim, telur. Nama lain telur adalah 'anda'], di Rig veda ini, Ka = Prajapati = HiranyaGarbha. Dalam Atharvadeva (AV 10.2.30: Purusa adalah Brahman, maka Prajapati adalah Brahman dan BrahmAnda / Rahim-Brahma / Telur-Brahma adalah Hiranyagarbha). Sebelum penciptaan adalah rahim emas/Hiranyagarbha, tuan dari segala yang lahir pemegang bumi dan surga [Rgveda 10.121.1].

    Ketika Engkau telah membuatnya siap, Jātavedas (Nama lain Deva Agni, di literatur belakangan jadi nama lain Siwa), kirimlah Ia kepada para leluhurnya. Ketika Ia mencapai kehidupan yang menunggunya, Ia akan menjadi pengendali para dewa. Matahari menerima matamu, angin rohmu, pergi, dengan jasamu, ke bumi, atau surga (dyāṃ ca ghachapṛthivīṃ ca dharmaṇā)...Sekali lagi, O Agni, kepada para leluhur kirimlah Ia yang, memberikan persembahan padamu, pergilah bersama persembahan kami, dengan kehidupan baru biarkan Ia perbanyak keturunannya: biarkan Ia bersama kembali dengan tubuh (..saṃ ghachatāntanvā..) [RgVeda. 10.16.2-3, 5]

    Roh-Mu datang kepadamu lagi untuk kebijaksanaan, energi, dan lira, yang mungkin dapat menahan sang Mentari, O para leluhur, semoga para mahluk surgawi memberi kita jiwa sekali lagi, yang membuat kita dapat bersama mereka yang hidup [RV.10. 57.4-5]

    O Asuniti...berikan lagi kami penglihatan, nafas dan kesenangan lagi..semoga bumi mengembalikan pada kita roh vital kita, semoga Surga Dewi dan udara mengembalikannya. Semoga Soma memberi kita sekali lagi tubuh, dan Pūṣan menunjukkan Jalan kedamaian dan kenyamanan [RV 10.59.5-7]
Ke empat Veda, lebih fokus di puja dan puji kepada Dewa Utama sebagai tujuan kehidupan mereka dan hanya sedikit yang menyinggung tentang kelahiran kembali para mahluk, inilah yang kemudian diperjelas dalam Upanisad, misal:
    Pada awalnya hanya ada Ia dalam bentuk Purusha..karena sebelum (pûrva) semuanya ini, Ia bakar (ush) hal jahat, karenanya Ia adalah pur-usha.. Ia kesepian.. membagi dua dirinya.. tercipta manusia.. tercipta binatang..'Aku ciptakan semua ini'..dan mereka yang tahu, hidup dalam ciptaannya...Ia ciptakan para dewa dari bagian yang lebih baik..dulu semua tidak berkembang, kemudian berkembang dengan bentuk dan nama..Ia berada di dalamnya.. dalam semua Diri ini adalah satu. Diri ini adalah jejak dari segala sesuatu..Sesungguhnya pada awalnya adalah Brahman..'Aku adalah Brahman.' Dari itu semua bermunculan. Apa pun Deva yang tersadar (mengenal Brahman), Ia menjadi Brahman; juga rsi..para manusia..jika seseorang menyembah dewa, menganggap dewa itu satu sedang Ia adalah lainnya, Ia tidak tahu...Sesungguhnya pada awalnya adalah Brahman, hanya satu itu..Ia ciptakan Kshatra.. Vis.. Sûdra.. ciptakan dharma.. ciptakan hukum.. [Brihadâranyaka Upanishad 1.4]

    [saat wafat]..kehidupan meninggalkannya, lainnya (prana) meninggalkannya. Ia sadar, sadar ikut meninggalkannya, kemudian pengetahuan dan perbuatannya berkuasa, hal-hal akrab yang dikenal sebelumnya. Diri ini, setelah membuang tubuh..menjadikan dirinya ke bentuk lain apakah itu seperti para Ayah, atau para Gandharva, atau para Dewa, atau Prajâpati, atau Brahman, atau lainnya. Diri adalah Brahman, terdiri dari pengetahuan, pikiran, kehidupan, penglihatan, pendengaran, tanah, air, angin, eter, cahaya dan tanpa cahaya, keinginan dan tanpa keinginan, kemarahan dan tanpa kemarahan, benar atau salah, segalanya. Seseorang menjadi seperti ini atau itu karena perbuatan dan kelakuannya, Bagus karena berbuat baik, buruk karena berbuat jahat, murni karena perbuatan murni, buruk karena perbuatan buruk..seseorang terdiri dari keinginan dan seperti keinginannya, demikian juga keinginannya; dan seperti kehendaknya, demikian pula perbuatannya; apa pun perbuatannya, akan di-tuai-nya.. Apapun objek yang melekat di pikirannya, karenanya ia berkecenderungan pergi bersama perbuatannya, dan memperoleh akhir dari apapun perbuatan yang dilakukannya di dunia, kembali lagi dari dunia itu ke dunia ini.. Tetapi yang terbebas dari keinginan, puas dalam keinginan, atau hanya menginginkan sang Diri, rohnya tidak pergi ke tempat lain, Ia pergi ke Brahman. [Brihadâranyaka Upanishad 4.4]

    Ini telah dinyatakan oleh Rsi (Rv. VIII, 101, 14): '..Yang dikatakan: 'Tiga (golongan) melampaui batas,' adalah apa yang kita lihat di sini (di dunia, dilahirkan kembali) sebagai burung, pohon, tumbuhan, dan ular. Yang dikatakan: 'lainnya duduk disekeliling Yang Mulia,' berarti mereka bersama Agni. Yang dikatakan: 'Yang agung berdiri di tengah-tengah dunia,' berarti di dunia sebagai yang diperagung (Âditya). Yang dikatakan: 'Badai memasuki Harits,' berarti bahwa Vâyu, masuk disemua penjuru dunia [Aitareya-Âranyaka II.1.1]

    Tapi dirinya yang lain, setelah melakukan semua yang Ia lakukan, dan setelah mencapai waktu penuh hidupnya, Ia berangkat. Dan berangkat dari sini dilahirkan kembali. Itulah kelahiran ketiga. Dan ini telah dinyatakan oleh Rsi (Rv IV, 27, 1) [Aitareya-Âranyaka, II.5.1]

    melalui pikiran-pikiran, sentuhan, penglihatan dan kegemaran menanggung penjelmaan diri berturut-turut di berbagai tempat dan bentuk, sesuai dengan perbuatannya…bahwa penjelmaan diri menurut kualitasnya sendiri menjadi banyak bentuk, kasar atau halus dan membuat dirinya menjadi sebab penyatuan dengan hal tersebut, Ia terlihat lain dan lain melalui kualitas perbuatannya dan kualitas tubuhnya [Svetâsvatara Upanishad 5.11-12]

    Ia yang tidak memiliki pemahaman, yang lengah dan selalu tidak murni, tidak pernah mencapai tempat itu, tapi masuk ke lingkaran kelahiran. Tapi Ia yang berpemahaman, yang sadar dan selalu murni, mencapai tempat itu, dari mana ia tidak dilahirkan kembali." [Katha Upanisad I.3]

    Mereka (grihastha/perumah tangga) yang mengetahuinya dan yang tinggal di hutan menjalani keyakinan dan pertapaan (vânaprastha dan parivrâgaka) pergi menjadi cahaya.. seseorang bukan manusia, membawa ke Brahman. Ini adalah jalan para Dewa. 'Tetapi mereka yang mempraktikkan pengorbanan, pekerjaan untuk keperluan umum, dan sedekah, mereka pergi ke asap..ke dunia para ayah,..ke eter..ke bulan..mereka dicintai para dewa..'Setelah berdiam di sana,..kembali lagi seperti ketika datang..ke eter, udara, asap, kabut..awan..padi, jagung, perjalanannya sebagian besar kesulitan..selanjutnya menjadi seperti mereka. 'yang baik prilakunya, dengan cepat mencapai kelahiran baik, kelahiran seorang Brâhma atau Kshatriya, atau Vaisya. Tetapi yang buruk perilakunya, dengan cepat mencapai kelahiran buruk, kelahiran seekor anjing, atau babi, atau Kandâla.. [Chandogya Upanisad V.10]

    Dia yang mengetahui tempat tertinggi dari Brahman itu, dimana dasar dari dunia ini bersinar dengan cemerlang. Orang bijaksana, yang, bebas dari keinginan, memuja Dia, lepas dari kelahiran kembali. Dia yang melayani nafsu, memikirkan mereka, akan lahir kembali di sini dan di sana sesuai dengan keinginannya. Tapi bagi yang puas dalam keinginan, adalah jiwa sempurna, seluruh keinginannya lenyap bahkan disini. [Mundaka Upanisad 3.2.1-2]

    Sanskrit: Karmabhūmiriya brahman phalabhūmirasau mata, iha yat kurute karma tat paratropabhujyate
    Kawi: apan iking janma mangke, pagawayan śubhāśubhakarma juga ya, ikang ri pӗna pabhuktyan karmaphala ika, kalinganya, ikang śubhāsubhakarma mangke ri pӗna ika an kabukti phalanya, ri pӗgatni kabhuktyanya, mangjanma ta ya muwah, tūmūta wāsanāning karmaphala, wāsanā ngaraning sangkāra, turahning ambemātra, ya tinūtning paribhāsā, swargācyuta, narakācyuta, kunang ikang śubhāśubhakarma ri pӗna, tan paphala ika, matangnyan mangke juga pӗngpӧnga śubhāśubhakarma
    (Terlahir menjadi manusia berbuat bajik dan buruk, apapun perbuatan baik atau buruk, akan berbuah; setelah buahnya habis akan terlahir lagi, bekas perbuatan mengikutinya, wasana disebut sangskara, bau dari bekas tersisa, mengikuti setelah dari surga maupun neraka, berbuat apapun di sana sebelumnya, tidaklah berpengaruh, perbuatan baik dan buruk saat inilah yang berpengaruh) [Sarasamuccaya 7]

    Sanskrit: a dhumagrannivarttante jnatayah saha bandhavih, yena taih saha genvyam tat karmma sukrtam kuru
    Kawi: apanikang kadang warga rakwa, ring tunwan hingan ikan pangateraken, kunang ikang tumut, sahayanikang dadi hyang ring paran, gawenya cubhacubha juga, matangnya prihena tiking gawe hayu, sahayanta anuntunakena ri pona dlaha
    (Ketika mati, kerabat menghantar sampai kremasi kemudian kembali, yang menemani mendiang hanya perbuatan baik-buruk semasa hidup; Oleh karenanya, lakukan perbuatan bajik, teman ke alam berikut) [Sarasamuccaya 32]

    Ia yang mengetahui kelahiran dan kegiatan ilahi-Ku yang sejati, tak akan menjelma kembali setelah menanggalkan badan jasmaninya dan datang kepada-Ku, wahai Arjuna [Bhagavad Gita 4.9].
Mahluk hidup tercipta karena Brahman. Brahman (Prajapati/Purusa/HiranyaGarbha) menciptakan dua kekuatan yaitu Purusa/kekuatan hidup (batin/nama) dan Prakerti/kekuatan materi (pradana/rupa). Setelah itu, tercipta "cita"/alam pikiran yang dipengaruhi oleh Tri Guna (satwam/sifat kebenaran/Dharma, Rajah/sifat kenafsuan/dinamis dan Tamas/Adharma/kebodohan/apatis). Kemudian timbul Budi/naluri pengenal, setelahnya timbul Manah/akal dan perasaan, selanjutnya timbul Ahangkara/rasa keakuan, setelah ini timbul Dasa indria/sepuluh indria/gerak keinginan yang terbagi dalam kelompok:
  1. Panca Budi Indria: lima gerak perbuatan/rangsangan: Caksu/indria penglihatan, Ghrana/indria penciuman, Srota/indria pendengaran, Jihwa/indria pengecap dan Twak/indria sentuhan/raba.
  2. Panca Karma Indria: lima gerak perbuatan/penggerak: Wak/indria mulut, Pani/Indria tangan, Pada/Indria kaki, Payu/indria pelepasan dan Upastha/indria kelamin.
Setelah itu timbulah lima jenis benih alam (Panca Tanmatra): Sabda/suara, Sparsa/yang dapat disentuh, Rupa/yang dapat dilihat, Rasa/yang dapat dicicip, Gandha/yang dapat dicium. Dari Panca Tanmatra lahirlah lima unsur materi atau Panca MahaBhuta: Akasa (ruang/ether), Bayu (gerak/angin), Teja (panas/api), Apah (zat cair/perekat) dan Pratiwi (zat padat/tanah). Perpaduan unsur-unsur ini menghasilkan dua unsur benih kehidupan yaitu Sukla/benih laki-laki dan Swanita/benih perempuan. Pertemuan antara dua benih kehidupan ini disebut pertemuan Purusa dan Pradana sehingga terciptalah manusia.
    Dahulu kala, Prajapati menciptakan manusia bersama-sama dengan pengorbanan dan berkata: “Dengan ini semoga engkau akan berkembang biak dan biarlah ini menjadi sapi perahan.-[Bhagavad-Gita 3.10]

    Beberapa jiwa memasuki kandungan untuk ditubuhkan; yang lain memasuki obyek-obyek diam sesuai dengan perbuatan dan pikiran mereka.- [Katha Upanisad 2.2.7]

    Mahluk-mahluk di dunia yang terikat ini adalah bagian percikan yang kekal (Brahman) dari Ku, mereka berjuang keras melawan 6 indria termasuk pikiran. -[Bhagavad Gita 15.7]
Percikan dari Brahman dinamakan Atman/jiwatman yang tak terlukai oleh senjata, tak terbakar oleh api, tak terkeringkan oleh angin, tak terbasahkan oleh air, abadi, di mana- mana ada, tak berpindah- pindah, tak bergerak, selalu sama, tak dilahirkan, tak terpikirkan, tak berubah dan sempurna tidak laki- laki ataupun perempuan.

Percikan itulah yang menghidupkan/menggerakan manusia. Atman/roh/jiwa menghidupkan sarwa prani/makhluk di alam semesta ini. Indria tak dapat bekerja bila tak ada atman. Misalnya telinga tak dapat mendengar bila tak ada atman, mata tak dapat melihat bila tak ada atman, kulit tak dapat merasakan bila tak ada atman. Badan jasmani bisa berubah, lahir, mati, datang dan pergi, namun Atma tetap langgeng untuk selamanya.
    Setelah memakai badan ini dari masa kecil hingga muda dan tua, demikian jiwa berpindah ke badan lain, ia yang budiman tidak akan tergoyahkan -[Bhagawad Gita 2.13]

    Ibarat orang meninggalkan pakian lama dan menggantinya dengan yang baru, demikian jiwa meninggalkan badan tua dan memasuki jasmani baru. -[Bhagawad Gita 2.22]
Atma/Jiwatman bersifat abadi, namun karena Maya, maka Jiwatma tidak mengetahui asalnya yang sesungguhnya. Keadaan itu disebut "Awidya". Hal tersebut mengakibatkan Jiwatman mengalami proses kelahiran kembali yang berulang-ulang.
    Dan bagaimanapun keadaan mahluk-mahluk itu, apakah mereka itu selaras (sattvika), penuh nafsu (rajasa), ataupun malas (tamasa), ketahuilah bahwa semuanya itu berasal dari Aku. Aku tak ada di sana, tetapi mereka ada pada-Ku. Dikelabui oleh ketiga macam sifat alam (guna) ini, seluruh dunia tidak mengenal Aku, yang mengatasi mereka dan kekal abadi. Maya ilahi-Ku ini, yang mengandung ketiga sifat alam itu sulit untuk diatasi. Tetapi, mereka yang berlindung pada-Ku sajalah yang mampu untuk mengatasinya.-[Bhagavad Gita 7.12-14]

    Maya tanpa kecerdasan dan Material mempunyai sifat: kebaikan/selaras (satwam), nafsu/kekuatan (rajas) dan kebodohan/kelambaman (tamas)-[Siwa Samhita 1.79]

    Mahluk hidup diikat oleh sifat-sifat tersebut dan sulit dikendalikan..-[Bhagavad Gita 14.5]

    Mahluk hidup pindah dari satu badan ke badan lainnya dengan membawa kesadaran masing-masing, seperti udara yang membawa jenis bau-bauan tertentu. Berdasarkan kesadaran demikian mahluk hidup meninggalkan badan dan menerima badan baru yang lain.-[Bhagavad Gita 15.8]

    Aku memuja Keagungan Govinda [Krisna/Visnu], dengan kuasa anugrahnya memelihara semua yang belum terlahir, semua yang menjadi ada, semua kebaikan, semua keburukan, Veda-Veda, semua yang menerima hasil pencapaian, semua jiwa, dari mulai Brahma hingga ke serangga terlemah-[Sri Brahma-Samhita 53]
Tradisi India menyatakan bahwa terdapat 84 Lakhs atau 8.400.000 jenis spesies [Hindu Teks: Shrimad BhagvatGita 16-19, Maitrayani Upanishad, Brahma-vaivarta Purana, Garuda Purana, Jain teks: Ashta Pahuda 5.120], yang terbagi kedalam 4 cara lahir yaitu: Jarayuj (viviparous), Andaja (oviparous/telur), Swedaja (born of sweat/tempat lembab), and Udbhijya (Sprouting from soil). Mengenai kemungkinan berinkarnasi:
  1. Ada pendapat yang menyatakan bahwa 84 Lakhs jenis, termasuk didalamnya adalah batu dan logam sedangkan manusia tidak termasuk: Batu, Logam, Tumbuhan, [Cacing, serangga dan reptil], Ikan, Burung dan Binatang lainnya masing-masing terbagi menjadi 6 x 1.400.000 jenis.

    Anda sinis dan tidak percaya? Berikut contoh dari lain tempat:

    Kisah klasik Tiongkok , Hong Lou Meng / Impian Mezanin Merah/ 紅樓夢 yang pada pembukaannya Disebutkan bahwa Jia Baoyu pada kehidupan lampaunya adalah sebuah batu 7 warna (sumber lain 5 warna; lainnya menceritakan terlahir dengan batu dimulutnya), sedangkan Lin Daiyu adalah rumput dewata mutiara merah-tua, oleh karena membalas kebaikan embun maka telah membentuk jodoh kehidupan masa kini dengan Jia Baoyu [Erabaru atau ini, ini dan ini]

    Anda tidak percaya? Malah mengatakan: ‘itukan dongeng bukan real’? Bagaimana dengan dongeng Qur’an, Al Israa’ 17:50 [Katakanlah: "Jadilah kamu sekalian Batu atau besi"]

  2. Versi Padma Purana: 8.400.000 [84 lakhs] spesies terbagi kedalam 900.000 spesies yang hidup di air; 2.000.000 spesies tumbuh-tumbuhan; 1.100.000 spesies serangga; 1.000.000 spesies burung; 3.000.000 spesies binatang buas; dan 400.000 spesies kehidupan manusia. Menariknya, Qur’an juga menyatakan ada kaum Yahudi yang akhirnya menjadi kera [Al baqarah 2:65, Al A’raaf 7:166] dan babi [Al Maa’idah 5:60], kemudian, di situs past life memory Bank, terdapat beberapa pengakuan orang-orang yang mengklaim bahwa mereka pernah dilahirkan sebagai binatang
Variasi hasil karma perjalanan jiwa, jika benar dilakukan, adalah bersatu dengan Brahman, jika tidak, akan terlahir kembali seperti yang disebutkan Padma Purana, juga dapat menjadi Deva, Pitara (leluhur), Denawa, Raksasa, Naga, Kinnara, Gandarwa, Asura dan bahkan neraka. Menariknya, Al Israa’ 17: 51 juga menyampaikan [atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin menurut pikiranmu..]. Dr Zakir Naik sendiri, sebagai "seorang pakar" yang diakui kaum Muslimin, mengutip temuan aliran Ahmadiyah (Abdul Haque Vidyarthi Qadiyanidi, murid pendiri Ahmadiyya, yaitu: Mirza Ghulam Ahmad) bahwa Muhammad yang disebutkan di Purana Hindu adalah ‘Mahamada’ pendiri ajaran ‘Mleecah’ [lihat: Bhasvishya Purana]. Di Purana tersebut, Mahamada adalah reinkarnasi dari asura/Iblis bernama Tripurasura.

Kalau-pun ada kesadaran kalangan Abrahamik untuk mengakui kelahiran kembali, maka pengakuan ini belumlah sebagai pengakuan MAYORITAS. Namun demikian, ada satu persamaan di sini yaitu adanya Ruh/Jiwa berasal dari Tuhan.

Lho, Bukannya memory itu tersimpan di otak, kalau sudah mati, Bagaimana mungkin memori itu dapat juga di bawa oleh Jiwa/Ruh Lahir Kembali?

Ide dasarnya adalah Atman kembali ke Brahman. Untuk kembali ternyata ada jarak di antaranya. Jarak itu, dinamakan unsur, lapisan, ketidaktahuan/Awidya selubung Atma atau selubung Maya dan banyak lagi istilahnya [Brhadaranyaka Upanishad IV.4.vi, Brhadaranyaka Upanishad,, IV.iii.9, Chandogya Upanisad, Taittiriya Upanisad, Bhagawad Gita, dll]. Inilah yang menghalangi Atman kembali ke Brahman, berikut contoh penjelasannya:
    Zat Padat/Tanah, Zat cairan/perekat, Panas/api, Gerak/angin, angkasa/ruang, pikiran, kecerdasan dan keakuan palsu. Keseluruhan delapan unsur ini merupakan tenaga material yang terpisah dariku.-[Bhagavad Gita 7.4, Lima pertama disebut badan materi/ panca mahaButa/Stula sarira dan tiga terakhir disebut tripremana sebagai badan halus/sukma sarira, yaitu manah/pikiran, budhi/kecerdasan dan ahangkara/keakuan palsu. Tripremana-lah yang menyertai roh mengembara dari satu tubuh ke tubuh yang lain]

    Model penjelasan lain:
    mahluk itu terdiri dari 3 Lapisan: badan Materi disebut Stula Sarira, kemudian badan jiwa disebut sukma Sarira dan bagian di antaranya disebut Antakharana-Çarira (Lapisan badan Penyebab). Lapisan badan penyebab atau Antakharana-Çarira, inilah yang sebagai pembawa dari Karma (Karma-Wasana) makhluk sejak berbagai kelahirannya yang lampau.

    Model penjelasan lain:
    Adanya panca Maya kosa (lima selubung yang membelenggu atman):

    1. Annamaya Kosa = unsur dari sari makanan;
    2. Pranamaya Kosa = unsur dari sari nafas;
    3. Manomaya Kosa = unsur dari sari pikiran;
    4. Wijnanamaya Kosa = unsur dari sari pengetahuan;
    5. Anandamaya Kosa = unsur dari kebahagiaan.

    Nomor 3, 4, dan 5 yang dibawa Atman menuju pada kelahiran kembali. Lapisan belenggu/pembungkus yang paling didalam dan yang paling sulit dibuang adalah yang bernama Anandamaya, sehingga atman yang masih terbungkus oleh Anandamaya disebut sebagai Anandamaya atma. Anandamaya adalah kebahagian atau kesenangan hidup yang dialami ketika atman masih mempunyai stula sarira (tubuh) yakni ketika masih hidup di dunia ini contohnya: ketika masih hidup di dunia. Jadi kebahagian dan kesenangan itu sifatnya keduniawian yang dinikmati dari Panca Indria yaitu: pendengaran, penglihatan, penciuman, rasa lidah, dan rasa kulit (termasuk sex).

    Kelahiran kembali (Punarbhawa/Reinkarnasi) terjadi karena Ia harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu (karma)
Hal yang pasti adalah: manusia lahir sendirian, mati sendirian, merasakan hasil dari perbuatan baik dan buruk sendirian, jatuh ke dalam neraka sendirian, dan pulang ke dunia rohani juga sendirian.-[Canakya Niti Sastra 5.13]

Sehingga, manusia sendiri yang menentukan nasib baik/buruk yang akan ia jalani sementara Tuhan yang menentukan kapan hasilnya diberikan (baik semasa hidup maupun setelah lahir kembali. Apabila manusia tidak sempat menikmati pada kehidupan saat ini, maka akan dinikmati pada kehidupan selanjutnya.
    Adapun perbuatan orang yang bodoh, senantiasa tetap berlaku menyalahi dharma; setelah ia lepas dari neraka, menitislah ia menjadi binatang, seperti biri-biri, kerbau dan lain sebagainya; bila kelahirannya kemudian meningkat, ia menitis menjadi orang yang hina, sengsara, diombang-ambingkan kesedihan dan kemurungan hati, dan tidak mengalami kesenangan.-[Sarasamuccaya 1.48]

    Alangkah cepat dan pendeknya kehidupan sebagai manusia ini, tak bedanya dengan sinarnya kilat dan sangat susah pula untuk didapat. Oleh karena itu berusaha benar-benarlah untuk berbuat (sadhana) berdasarkan kebenaran (dharma) untuk menghapuskan kesengsaraan hidup guna mencapai sorga -[Sarasamuscaya 2.14]
Untuk menghentikan lingkaran kelahiran, hinduism menasehatkan untuk mensucikan 3 perbuatan/trikayaparisudha:
  1. Kayika/perbuatan yang benar: tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzina),
  2. Wacika/perkataan yang benar: tidak mencaci, tidak berkata keras, tidak memfitnah, tidak ingkar janji),
  3. Manacika/pikiran yang benar: tidak menginginkan sesuatu yang adharma, tidak berpikir buruk pada orang/mahluk lain,)
Perputaran itu tidaklah terputus sampai Ia melepas belenggu Maya dan menghancurkan Awidya/ketidaktahuan dan menghancurkan enam musuh diri /Sadripu: kama (nafsu), lobha (tamak), kroda (marah), mada (mabuk), moha (angkuh), matsarya (dengki irihati) melalui:
    Yamabrata:
    melatih diri untuk anrsamsa (tidak egois), ksama (memaafkan), satya (jujur), ahimsa (tidak menyakiti), dama (sabar), arjawa (tulus), pritih (welas asih), prasada (berpikiran suci), madhurya (bermuka manis), mardawa (lemah lembut).

    Niyamabrata:
    Melakukan: dana (dermawan), ijya (bersembahyang), tapa (mengekang nafsu jasmani), dhyana (sadar pada kebesaran Ida Sanghyang Widhi Wasa), swadhyaya (belajar), upasthanigraha (mengendalikan nafsu sex), brata (mengekang indria), upawasa (mengendalikan makan/minum), mona (mengendalikan kata-kata), snana (menjaga kesucian lahir bathin)

    Sadatatayi:
    Tidak melakukan kekejaman : agnida (membakar), wisuda (meracun), atharwa (menenung), sastragna (merampok), dratikrama (memperkosa), rajapisuna (memfitnah).

    Saptatimira:
    menghindari kebanggaan/keangkuhan karena surupa (cantik/tampan), dana (kaya), guna (pandai), kulina (wangsa), yowana (remaja), kasuran (kemenangan), sura (minuman keras).
Dengan tekad dan latihan tersebut maka terhentilah roda kelahiran kembali dan mencapai penyatuan atman dan Brahman. Penjelasan lain untuk kembali pada brahman adalah melalui empat jalan yang disebut Catur Marga / Catur Yoga dan ke-empat jalan tersebut adalah sama baiknya
    Dengan jalan bagaimanapun ditempuh oleh manusia ke arahku, semuanya aku terima dan memenuhi keinginan mereka, melalui banyak jalan manusia menuju jalanku, Oh Prtha.-[Bhagawad Gita 5.2]
Jnana Marga/Yoga (kebijaksanaan filsafat atau Penetahuan)
Persatuan Atman dan Brahman dicapai melalui Pengetahuan atau kebijaksanaan filsafat kebenaran. Pengetahuan seorang bijaksana dimulai dengan pengetahuan dalam tingkat ajaran-ajaran suci Weda (Apara Widya)

Kemudian berdasarkan itu menuju pada pengetahuan tingkat tinggi tentang hakikat kebenaran Atman dan Brahman (Pari Widya). Untuk mencapai kebenaran yang sempurna melalui Wiweka (logika) membedakan yang kekal dan tidak kekal, sehingga bisa melepaskan yang tidak kekal dan mencapai kekekalan yang sempurna. Jnana bermain di tataran Kebijakan dan Pikiran.
    Ia yang pikirannya tidak digoyahkan dalam keadaan dukacita dan bebas dari keinginan-keinginan ditengah-tengah kesukacitaan, ia yang dapat mengatasi nafsu, kesesatan dan kemarahan, ia disebut seorang yang bijaksana.-[Bhagawad Gita 2.56]
Karma Marga/Yoga (Perbuatan)
Persatuan atman dan Brahman melalui kerja/perbuatan tanpa pamrih, tulus/ ikhlas dengan melepaskan keinginan untuk memperoleh hasil atau buah dari perbuatan/kerjanya targetnya adalah melepas emosi, lepasnya atma dari unsur-unsur maya sehingga tercapailah kesempurnaan. Idenya adalah bekerjalah,lepaskan keinginan akan hasil.
    Bukan dengan jalan tiada bekerja, orang dapat mencapai kebebasan dari perbuatan. Juga tidak hanya melepaskan diri dari pekerjaan, orang akan mencapai kesempurnaannya.-[Bhagawad Gita 3.4]

    Serahkanlah segala pekerjaan kepadaku, dengan memusatkan pikiran kepada atma, melepaskan diri dari pengharapan dan perasaan keakuan, dan berjuanglah kamu, bebas dari pikiranmu yang susah-[Bhagawad Gita 3.30]

    Bekerjalah kamu selalu, yang harus dilakukan dengan tiada terikat olehnya, karena orang mendapat tujuannya yang tertinggi dengan melakukan pekerjaan yang tak terikat olehnya.-[Bhagawad Gita 3.19]
Bakti Marga/Yoga (Sujud/Bakti)
Persatuan atman dan Brahman melalui cinta dan sujud bakti terhadap Tuhan. Idenya adalah apapun adalah oleh, karena dan untuk Tuhan. Penyerahan diri sepenuhnya dan sujud bhakti pada Tuhan. Jalan Bakti Marga Yoga ini adalah jalan yang paling mudah dan banyak dilakukan/ditempuh oleh manusia
    Orang saleh yang menyembah aku adalah empat macam yaitu, orang yang mencari kekayaan, orang yang bijaksana, orang yang mencari pengetahuan dan orang yang dalam keadaan susah, Oh Arjuna.-[Bhagawad Gita 7.16]

    Diantara ini, orang yang bijaksana yang selalu terus menerus bersatu dengan Hyang Suci, kebaktiannya terpusat hanya kesatu arah (Tuhan) adalah yang terbaik. Sebab aku kasih sekali kepadanya dan dia kasih kepadaku.-[Bhagawad Gita 7.17]

    Dengan bentuk apapun juga mereka bakti kepadaku (Bhakta), yang dengan kepercayaan bermaksud menyembah aku (dengan Sraddha), kepercayaan itu aku tegakkan-[Bhagawad Gita 7.21]
Raja Marga/Yoga (Samadhi/Tapa)
Persatuan atman dengan brahman melalui konsentrasi yang benar dengan melakukan Astangga Yoga/delapan pemusatan, yaitu
  1. Yama/Larangan: Menahan diri/Nafsu,
  2. Nyama/Perintah: adat/adab yang baik, melatih dengan kebisaan,
  3. Asana: sikap duduk yang baik, tumpuan lengan dan kaki dapat membantu mengendalikan kemaluan dan perut,
  4. Pranayama: Pengendalian/ nafas (Puraka/menarik, Kumbaka/menahan, Recaka/menghembuskan),
  5. Pratyahara: Kontrol Indria,
  6. Dharana yaitu: upaya menenangkan pikiran,
  7. Dhyana: upaya memikirkan Brahman dan
  8. Semadhi: Menyamakan Gelombang dengan Brahman.
Seorang Yogin harus tetap memusatkan pikirannya kepada atma yang maha besar (Tuhan), tinggal dalam kesunyian dan tersendiri, bebas dari angan-angan dan keinginan untuk memilikinya.-[Bhagawad Gita 6.10]

Karena kebahagiaan tertinggi datang pada Yogin, yang pikirannya tenang, yang nafsunya tidak bergolak, yang keadaannya bersih dan bersatu dengan Tuhan (Moksa).-[Bhagawad Gita 6.27]

Konsep kelahiran kembali Hinduisme yang memerlukan keterlibatan dua hal, yaitu Tuhan dan Perbuatan merupakan konsep yang unik, karena bukankah Tuhan sendiri dapat berkehendak semauNya atau jika memang perbuatan sendiri adalah penting, maka hanya dengan satu ini saja (perbuatan) hasilnya sudah membuat mahluk berada dalam putaran roda kelahiran kembali sehingga tidak memerlukan lagi campur tangan Tuhan []

Buddha: Kelahiran Kembali
    Kisah Dalai Lhama, Tibet:
    Ketika Dalai Lhama ke 13 wafat tahun 1933, Para tetua Lhama mencari petunjuk dimana reinkarnasi berikutnya dapat ditemukan. Tradisi ini selalu sama dilakukan selama berabad-abad mulai dari Dalai Lhama pertama tahun 1351 M, setiap dari mereka merupakan reinkarnasi dari yang terakhir, yang memelihara kebijakan spritual dari banyak kehidupan.

    Musim semi 1935, Seorang lama senior, Reting Rinpoche, menempuh perjalan menuju danau suci Lhamoi Lhatso yang berbentuk oval, di sebuah lembah 17.000 kaki yang dikelilingi puncak2 bersalju di selatan Tibet untuk medapatkan wangsit/penglihatan. Ketika ia memandang dikejernihan air, tampak olehnya 3 huruf alfabeth Tibet (Ah, Ka dan Ma) mengambang didepannya. Kemudian, dengan jelas terlihat olehnya sebuah bayangan biara tingkat tiga dengan atap emas dan jade. Sebuah jalan bukit yang menurun dari biara menuju sebuah rumah yang beratapkan semacam genteng berwarna biru hijau dan seekor anjing belang coklat dan putih di halaman. Reting rinpoche juga kemudian bermimpi rumah yang sama, namun kali ini ia melihat sebentuk talang atap unik dan seorang bocah cilik berdiri di halaman. Sekarang Ia tambah yakin bahwa huruf Ah yang ia lihat berkenaan adalah Amdo, yang terletak di timur.

    Satu dari tim pencari, dibawah komando Kewtsang Rinpoche, seorang Lhama senior dari biara Sera, melakukan pendekatan ke biara Kumbum di Amdo. Mereka melihat biara itu beratapkan Emas dan Jade, persis seperti penglihatan yang didapat. Mereka mendengar ada satu anak luar biasa di Takster, dua jam perjalanan dari Amdo

    Di musim dingin tahun 1937 Kewtsang Rinpoche, ditemani oleh pejabat resmi pemerintah bernama Lobsang Tsewant dan dua pembantu, sampai di Takster. Untuk menghindari berbagai kesulitan yang mungkin muncul mereka menyamar sebagai pedagang dengan Lobsang Tsewang sebagai kepala rombongan. Kewsang menyamar menjadi pelayannya. Mereka mendekati rumah Lhamo Dhondrub yang berusia 2 tahun dan disambut gonggongan anjing mastiff belang coklat putih terikat di jalan masuk

    Mereka memperkenal diri sebagai pedagang dan bertanya apalah mereka boleh menggunakan dapur untuk minum teh (adat yang lazim di Tibet), melewati halaman rumah, Kewsang rinpoche melihat atap semacam genteng biru hijau dan talang atap unik yang terbuat dari tumbuhan yang di pilin. Saat di dapur, ia mendekati Lhamo Dhondrub kecil. Anak itu naik kepangkuan Kewtsang Rinphoce dan mulai memainkan manik2 peninggalan Dalai Lhama ke 13 yang tergantung di sekeliling leher Rinphoce. Tiba-tiba anak itu beraksi dan memaksa agar manik-manik itu diserahkan padanya dan menyatakan bahwa itu adalah kepunyaannya. Kewtsang mengatakan pada anak itu, ‘Aku akan berikan ini padamu jika kau dapat menebak siapa aku”. Tak disangka-sangka anak itu menjawab ‘Anda adalah Lhama dari Sera’ Anak itu kemudian menunjuk Lobsang Tsewang juga para anggota rombongan dengan dengan nama yang tepat (Saat itu ada ribuan biara di tibet). Tidak hanya ia menjawab benar, iapun menjawab menggunakan dialek tibet tengah yang tidak dikenal di distrik ini.

    Ketika para tamu bersiap untuk pergi di pagi harinya, Lhamo Dhondrub menangis dan meminta ia agar diajak serta, mereka menenangkan dirinya dan berjanji akan kembali

    Mereka kembali dengan cepat kali ini untuk menguji apakah anak ini benar-benar reinkarnasi Dalai Lhama. Para bikhu memberikan hadiah pada keluarga dan memohon ijin untuk dapat bersama dengan Lhamo Dhondrup. Saat malam tiba, mereka masuk kamar tidur utama yang ada ditengah rumah, Mereka menjejerkan sejumlah barang-barang yaitu Kacamata, pensil perak dan mangkuk makan diatas meja pendek. barang2 tersebut adalah peninggalan Dalai Lhama ke 13, Barang-barang tersebut dibuat imitasinya dengan persis. Termasuk ada juga Manik2 hitam, kuning dua tongkat jalan dan gendang tangan dari gading yang digunakan pada ritual religi. Juga sabda suci Samye yang diperintahkan untuk dibawa tim.

    Lhamo dhondrub di undang keruangan, Kewtsang Rinpoche bersama 3 pejabat resmi duduk di sisi meja satunya. Kewtsang Rinpoche menggengam manik2 hitam yang pernah dilihat oleh Anak itu di kunjugan sebelumnya, di tangan lainnya ia memegang imitasinya, anak itu diminta untuk memilih dan memilih dengan tepat, kemudian tanpa ragu sama sekali mengkalungkannya dilehernya sendiri. Ketepatan yang sama ia tunjukan pada Manik2 kuning. Berikutnya adalah tongkat jalan, Permulaan Lhamo Dhondrub menarik sedikit tongkat yang salah namun ia lepaskan kembali dan mengambil yang benar. Ini dianggap masih signifikan mengingat dulunya tongkat yang ‘salah’ itu pernah dipakai sebentar oleh Dalai Lhama sebelumnya sebelum akhirnya diberikan untuk seorang teman. Barang terakhir adalah gendang. Gendang yang palsu di dekor begitu menarik hatinya dengan kain brakat motif bunga sedangkan yang asli kurang menarik hati. Sekali lagi Lhamo Dhondrub memilih dengan tepat kemudian memutar gendang bolak balik dengan tangan kanannya sesuai irama ritual tantrik!

    Berikutnya, anak itu di check 8 tanda tubuh yang hanya dipunyai oleh Dalai Lhama, Kuping yang besar, mata yang panjang, alis yang membelok di ujung, tanda di kaki, bentuk kulit kerang pada telapak di satu tangan. Setelah mendapatkan 3 tanda tubuh maka dipastikan bahwa Dalai Lhama ke 14 telah ditemukan dalam bentuk tubuh anak berusia 2 setengah tahun. Ramalan terpenuhi

    Namun, Pemimpin pasukan perang Muslim di baratlaut China mendengar mengenai pemilihan anak itu, Ia menuntut uang tebusan yang gila-gilaan besarnya untuk dapat mengambil anak itu keluar dari distrik mereka. Saat si banjingan perang itu telah dibayar, ia malah meminta lebih banyak lagi dan juga beberapa artifak religius. Mereka menjadi tak berdaya, Orang-orang tibet akhirnya meningkatkan jumlah tebusannya. Setelah menunggu berbulan-bulan lamanya, Calon Dalai Lhama dan keluarganya berangkat menuju Lhasa, Ibu kota Tibet dan menghabiskan waktu 3 bulan perjalanan. Lhamo Dhondrub bepergian bersama kakaknya yang berusia 6 tahun dan duduk di atas sebuah tandu yang digantung diantara dua bagal.

    Ketika beberapa mil mendekati lhasa mereka disambut dengan prosesi suluh yang menuntun mereka hingga di perkemahan, ditengahnya ada Tenda satin berwarna kuning yang sangat besar dengan langit-langit biru dan putih. Tenda itu dikenal sebagai Merak agung, yang selama berabad-abad hanya digunakan untuk menyambut setiap reinkarnasi balita Dalai Lhama kembali pulang.

    Selama 2 hari kemudian, Lhamo Dhondrub muda duduk diatas sebuah tahta tinggi di merak agung, memberkati 70.000 biksu dan barisan rakyat yang berkumpul menyambutnya

    Paginya, tanggal 8 Oktober 1939, digelar prosesi dimana seorang anak kecil duduk di tandu emas di iring 16 orang, musik, keluarga Dalai Lhama, anggota kabinet, Pengawas dan perdana mentri menuju Istana

    ketika Lhamo Dhondrub diantar hingga di ruangan pendahulunya, Ia tiba-tiba menunjuk sebuah kotak kecil dan berkata ‘Gigiku ada disitu’. Kemudian kotak di buka dan para pelayan dengan takjub menemukan satu set gigi palsu kepunyaan Dalai Lhama terdahulu.

    Beberapa minggu kemudian, Lhama dhondrub yang berusia 4 tahun atau Tenzin Gyatso sebagaimana dikenal sekarang, dilantik sebagai Penguasa tertinggi sementara dan pemimpin spritual Tibet. [Otobiograpi Dalai Lhama dan Buku ‘Exile in the Land of Snows’, by John F. Avedon]

    Note:
    4 tahun sebelum wafatnya, raja Mongol Altan Khan (w.1582) mengundang Sonam Gyatso, kepala biara biksu Tibet aliran gelugpa/biksu topi kuning. Sonam Gyatsho kemudian menyatakan Altan Khan sebagai reinkarnasi Kubilai Khan, sebagai imbalan, Altan Khan memberinya gelar Dalai Lhama, jadi Dalai lhama adalah gelar yang dianugerahi oleh raja mongolia dan Sonam Gyatsho adalah Dalai lhama ke-1, namun Altan Khan, saat itu sekaligus juga memberikan gelar pada 2 pendahulu Sonam Gyatso yang telah wafat, sehingga Sonam Gyatso menjadi Dalai lhama ke-3. Sampai pada Dalai lhama ke-4, mereka hanya pemimpin biara/pemimpin spritual, namun sejak Dalai Lhama ke-5, menjadi pemimpin spiritual dan pemimpin duniawi (pemerintahan, termasuk militer). Dalai berasal dari bahasa mongolia memiliki arti serupa dengan bahasa Tibet Gyatso, yaitu "laut". Arti Lhama (Tibet) = guru (Sanskrit). Lhama bukanlah gelar formal praktisi spiritual, yang secara tradisional, merujuk kepada guru pribadi dan dalam penggunaan lebih umum, lhama diperuntukkan bagi orang terkenal, atau yang telah menyelesaikan praktik seperti retret jangka panjang, Lhama bisa merujuk pada biksu/biksuni biasa, atau praktisi tantra awam. Penggunaan gelar lebih formal yang juga berarti guru spritual atau kepala biara adalah Rinphoce. Seperti juga lhama, rinpoche dapat saja biarawan ataupun umat awam. Pimpinan Biara/aliran Buddhis Tibet, diakui/diklaim sebagai tulku (reinkarnasi seorang guru besar masa lalu, yang diyakini telah membuat pilihan secara sadar/sengaja untuk dilahirkan kembali)
"SIAPA" pembuat lahir kembali dan "APA' yang mengakibatkan lahir kembali? Untuk menjawabnya, kita mulai dari petikan sutta di sekitar pencapaian kesempurnaan Buddha Gautama:
    mengingat ragam kehidupan lampau-Nya: 1 kelahiran, 2, 5, 10, 50, 100, 1000, 100.000, banyak Kappa menyusut/kontraksi, banyak Kappa mengembang, banyak Kappa kontraksi dan mengembang (anekepi saṃvaṭṭakappe anekepi vivaṭṭakappe anekepi saṃvaṭṭavivaṭṭakappe)[..]. Pengetahuan pertama pada malam waktu pertama (rattiyā paṭhame yāme)[..]
    melalui mata dewaNya, melihat mahluk-mahluk wafat dan muncul kembali di ragam alam, terhubung dengan karma mereka sendiri dibedakan menjadi inferior/superior, penampilannya baik/buruk, beruntung/sial;[..]. Pengetahuan ke-2 pada malam waktu tengah [rattiyā majjhime yāme][..]
    pengetahuan penyebab, cara penghancuran noda (asavakkhaya ñãna) dan mengakhir kelahiran kembali [..]. Pengetahuan ke-3 pada malam waktu terakhir [rattiyā pacchime yāme] [MN 36/Mahasaccaka]

    Kappāni viceyya kevalāni (Setelah menyelidiki seluruh Kappa);
    Saṁsāraṁ dubhayaṁ cutūpapātaṁ (dua sisi perjalanan kematian-kelahiran);
    Vigatarajamanaṅgaṇaṁ visuddhaṁ (membersihkan debu kekotoran pikiran, memurnikannya);
    Pattaṁ jātikhayaṁ tamāhu buddhan”ti (mencapai berakhirnya kelahiran, itulah tercerahkan) [SnP 3.6/Sabhiya]

    Note:
    Arti "Kappa" (1) "masa/waktu"; (2) "bentukan (pada saṅkhāra/saṅkhata), kehendak (pada sankappa), keinginan dan pandangan", misal di Snp 3.6 yang sama: "..Devamanussesu kappiyesu, Kappaṁ neti tamāhu nhātakoti...Kappaṁ neti tamāhu ariyoti..", arti kappa = bentukan/kehendak. Oleh karenanya, "masa/waktu" adalah juga bentukan. Kata "saṁsāra" = pengembaraan/perjalanan yang tak berkesudahan

    Teks menyebutkan di malam hari, terdapat 3 yāma (atau prahara): (1) paṭhama/pertama [misal: DN 16, MN 36, dll] = purima/awal [Mnd 14, Mil 3.2.1]; (2) majjhima/tengah dan (3) pacchime [DN 16, MN 36, Mnd 14, dll]. Menurut aṭṭhakathā (Buddhaghosa, abad ke-5): Sammohavinodani 12/jhānavibhanga: "waktu siang-malam/rattindivassa dibagi 6 bagian/chaṭṭha-koṭṭhāsa", artinya lama waktu tersebut per ± 4 jam.

    Bhāskara I (matematikawan, abad ke-7, Āryabhaṭīya 3.2/Āryabhaṭīya 2.176) juga Śrīdhara Svāmin (abad ke-14, komentator Bhāgavata purana): Siang sampai malam (ahorātra) = 8 yāma/prahara (siang: 4, malam: 4). 1 yāma/prahara bergantung musim = 6 atau 7 ghaṭikā (misal: musim dingin, siang, 1 yāma = 6 ghaṭikā; malam, 1 yāma = 7 ghaṭikā). Bhaskara II (matematikawan, abad ke-12): 1 yāma = 7.5 ghaṭikā. Fajar dan Senja (karena bukan malam dan siang), masing-masingnya = 4 ghaṭikā (atau 2 muhūrta).

    India kuno menghitung 1 ahorātra = 30 muhūrta = 60 ghaṭi/ghaṭikā atau (nādī/nāḍikā; nāli/nālikā atau daṇḍa), dari habisnya air dalam wadah berbentuk mangkok (ghaṭikā) atau tabung silinder (nāḍikā/nālikā) [misal: Arthasāstra 2.20.35; Brahmavaivarta Purana, prakṛti-khaṇḍa 54.27-28 atau di Āryabhaṭa Siddhānta] atau di Srilanka jaman Buddhaghosa, dalam atthakatha Majjhima Nikaya (1.122): Bikkhu Kāḷadeva dari vihara Vajagara[giri], mengetahui waktu tanpa menggunakan yāmayantanāḷikaṃ (yanta = alat. nāḷika = tabung air). Dari hasil wadah air tersebut, 1 ghaṭi/ghaṭikā = 24 menit, 1 muhūrta = 2 ghaṭi/ghaṭikā (48 menit), 1 ahorātra = 30 x 48 = 1440 menit (= 24 jam waktu modern) dan 1 yāma = 7.5 ghaṭikā (7.5 x 24 = 180 menit).

    Karena sutta menyebutkan 3 yāma di malam hari, maka sisanya adalah 1 yāma di waktu fajar, 3 yāma di siang hari dan 1 yāma di waktu senja, totalnya 8 yāma. Jika senja adalah jam 18.00, maka 1 yāma terbagi di sebelum dan sesudahnya, masing-masing 90 menit, dari sisi ini, paṭhame/purime yāme: setelah 90 menit + 180 menit (19.30 - 22.30), majjhime yāme (22-30 - 01.30) dan pacchime yāme (01.30 - 04.30).
Dan syair beliau setelah mencapai kebuddhaan:
    Anekajāti samsāraṃ (Mengembarai ragam kelahiran kembali)
    sandhāvissaṃ anibbisaṃ (perjalanan sia-sia)
    'Gahakāraṃ' gavesanto (mencari 'Pembuat Rumah')
    dukkhā jāti punappunaṃ (menyakitkan, terlahir lagi dan lagi)
    Gahakāraka diṭṭhosi (Pembuat Rumah, telah ditemukan)
    puna gehaṃ na kāhasi (tak lagi dapat membuat rumah)
    sabbā te phāsukā bhaggā (semua sendimu telah hancur)
    gahakūṭaṃ visaṅkhataṃ (atapmu telah roboh)
    visaṅkhāragataṃ cittaṃ (bentukan pikiran telah dilucuti)
    taṇhānaṃ khayamajjhagā (belitan kehausan telah dihancurkan) [Dhammapada syair 153-154]
Ternyata, 'Si Pembuat Rumah' adalah kehausan (taṇhā) dan BUKANLAH Tuhan, Sang MAHA PENCIPTA. Tuhan dalam bahasa pali disebut issara (sanskrit: īśvara) yang definisinya menurut agama samawi dan non samawi adalah sesuatu yang dipersonifikasikan (bentuk manusia) atau tidak (tidak menyerupai manusia) ataupun dapat berubah bentuk ataupun tidak berbentuk sebagai sesuatu yang disembah, yang kekal, yang maha kuasa, yang maha pencipta, yang dianggap pemilik dan pencipta semesta dan mahluk di dalamnya, termasuk juga Surga yang kekal dan Neraka yang kekal, yang bagi agama samawi adalah tujuan akhir manusia (samawi) atau bagi non samawi adalah untuk kembali bersatu denganNya.

Pandangan ini ditolak Buddhism, sebagai sebuah pandangan salah dalam Buddhisme. Ide tentang adanya sesuatu yang kekal bertentangan dengan ti-lakkhana (3 ciri: Anicca/tidak kekal, Dukkha/tidak memuaskan dan Anatta/tanpa inti). Namun demikian, pandangan salah ini masih banyak digenggam kebanyakan pengikut Buddhism Indonesia. Variasi pandangan salah tentang ini diantaranya: Mempercayai bahwa Buddha dan/atau Nibbana adalah Tuhan dan/atau Tuhan-Ketuhanan Buddhism adalah Nibbana dan/atau Buddhism juga punya Tuhan seperti definisi di atas.

Kongres pertama Dewan Sangha Buddhis Dunia (WBSC: World Buddhist Sangha Council), Colombo, Sri Lanka, pada 27 Januari 1967 secara bulat menyepakati 9 point. Di point no. 3 adalah tidak meyakini bahwa dunia ini diciptakan dan diatur oleh tuhan. Pendapat ini didukung sutta-sutta Buddhism, di antaranya:
  1. Sang budha menolak 3 pandangan (titthāyatanāni) bahwa: Apapun yang dialami seseorang, apakah itu perasaan menyenangkan, menyakitkan atau perasaan bukan menyenangkan bukan menyakitkan:

    1. Disebabkan tindakan lampau/pubbekatahetū atau;
    2. Disebabkan kuasa TUHAN [Issaranimmānahetū], "Issaranimmānahetū’ ti issaranimmānakāraṇā, issarena nimmitattā paṭisaṁvedetī ti attho (Disebabkan kuasa tuhan, Karena kuasa TUHAN, Dirinya mengalami sepenuhnya kuasa tuhan)";
    3. Tanpa penyebab dan tanpa kondisi/ahetu-appaccayā

    Karena ke-3 pandangan ini, jika sepenuhnya disidik/periksa [samanuyuñjiyamānāni], diteliti [samanugāhiyamānāni] dan dibahas [samanubhāsiyamānāni], akan berakhir pada doktrin tanpa tindakan, SEKALIPUN SUDAH DITERAPKAN KARENA TRADISI. [AN 3.61/Tittha sutta]

  2. "[..] Para bhikkhu, pada suatu masa yang lampau setelah berlangsungnya suatu masa yang lama sekali, ‘dunia ini belum ada’. Ketika itu umumnya makhluk-makhluk hidup di alam dewa Abhassara, di situ mereka hidup ditunjang oleh kekuatan pikiran, diliputi kegiuran, dengan tubuh yang bercahaya dan melayang-layang di angkasa hidup diliputi kemegahan, mereka hidup demikian dalam masa yang lama sekali.

    Demikianlah, pada suatu waktu yang lampau ketika berakhirnya suatu yang lama sekali, dunia ini mulai berevolusi dalam pembentuk, ketika hal ini terjadi alam Brahma kelihatan dan masih kosong. [siklus semesta]

    Ada makhluk dari alam dewa Abhassara yang ‘masa hidupnya atau ‘pahala kamma baiknya’ untuk hidup di alam itu telah habis, ia meninggal dari alam Abhassara itu dan terlahir kembali di alam Brahma.

    Disini, ia hidup ditunjang pula oleh kekuatan pikirannya diliputi kegiuran, dengan tubuh yang bercahaya-cahaya yang melayang-layang di angkasa, hidup diliputi kemegahan, ia hidup demikian dalam masa yang lama sekali."

    Karena terlalu lama ia hidup sendirian di situ, maka dalam dirinya muncullah rasa ketidakpuasan, juga muncul suatu keinginan,

      ‘O, semoga ada makhluk lain yang datang dan hidup bersama saya di sini!

    Pada saat itu ada makhluk lain yang disebabkan oleh masa usianya atau pahala kamma baiknya telah habis, mereka meninggal di alam Abhassara dan terlahir kembali di alam Brahma sebagai pengikutnya, tetapi dalam banyak hal sama dengan dia.'

    Para bhikkhu, berdasarkan itu, maka makhluk pertama yang terlahir di alam Brahma berpendapat:

      "Saya Brahma, Maha Brahma, Maha Agung, Maha Kuasa, Maha Tahu, Penguasa, Tuan Dari Semua, Pembuat, Pencipta, Maha Tinggi, Penentu tempat bagi semua makhluk, asal mula kehidupan, Bapa dari yang telah ada dan yang akan ada). Semua makhluk ini adalah ciptaanku.

      Mengapa demikian?

      Baru saja saya berpikir, ’semoga mereka datang’, dan berdasarkan pada keinginanku itu maka makhluk-makhluk ini muncul.

    Makhluk-makhluk itu pun berpikir,

      ‘dia Brahma, Maha Brahma, Maha Agung, Maha Kuasa, Maha Tahu, Penguasa, Tuan dari semua, Pembuat, Pencipta, Maha Tinggi, penentu tempat bagi semua makhluk, asal mula kehidupan, Bapa dari yang telah ada dan yang akan ada. Kita semua adalah ciptaannya.

      Mengapa?

      Sebab, setahu kita, dialah yang lebih dahulu berada di sini, sedangkan kita muncul sesudahnya".

    "Para bhikkhu, dalam hal ini makhluk pertama yang berada di situ memiliki usia yang lebih panjang, lebih mulia, lebih berkuasa daripada makhluk-makhluk yang datang sesudahnya."

    "Para bhikkhu, selanjutnya ada beberapa makhluk yang meninggal di alam tersebut dan terlahir kembali di dunia.

    Setelah berada di dunia ini, ia meninggalkan kehidupan berumah tangga dan menjadi pertapa. Karena hidup sebagai pertapa, maka dengan bersemangat, tekad, waspada dan kesungguhan bermeditasi, pikirannya terpusat, batinnya menjadi tenang dan memiliki kemampuan untuk mengingat kembali satu kehidupannya yang lampau, tetapi tidak lebih dari itu."

    Mereka berkata :

      "Dia Brahma, Maha Brahma, Maha Agung, Masa Kuasa, Penguasa, Tuan dari semua, Pembuat, Pencipta, Maha Tinggi, Penentu tempat bagi semua makhluk, asal mula kehidupan, Bapa dari yang telah ada dan yang akan ada. Dialah yang menciptakan kami, ia tetap kekal dan keadaannya tidak berubah, ia akan tetap kekal selamanya, tetapi kami yang diciptakannya dan datang ke sini adalah tidak kekal, berubah dan memiliki usia yang terbatas [..]" [DN1/Brahmajala Sutta]

  3. Sang Buddha: "Apabila, O para bhikkhu, makhluk-makhluk mengalami penderitaan dan kebahagiaan sebagai hasil atau sebab dari ciptaan Tuhan (Issaranimmanahetu), maka para petapa telanjang ini tentu juga diciptakan oleh satu Tuhan yang jahat/nakal (Papakena Issara), karena mereka kini mengalami penderitaan yang sangat mengerikan". [MN 101/Devadaha Sutta]

  4. kalimat berulang sang Bodhisatta (Ketika belum jadi Buddha, disebut Bodhisatta), "Sace hi so issaro sabbaloke" (Sebab jika Ia Tuhan sekalian alam), ”Dengan mata, seseorang dapat melihat pandangan memilukan; Mengapa Brahma itu tidak menciptakan secara baik? Bila kekuatannya demikian tak terbatas, mengapa tangannya begitu jarang memberkati? Mengapa dia tidak memberi kebahagiaan semata? Mengapa kejahatan, kebohongan dan ketidak-tahuan merajalela? Mengapa memenangkan kepalsuan, sedangkan kebenaran dan keadilan gagal? Saya menganggap, Brahma adalah ketak-adilan. Yang membuat dunia yang diatur keliru" [Jataka no.543]

  5. Sang Bodhisatta berkata: "Jika Tuhan sekalian alam, yang menentukan bagi seluruh ciptaannya, kebahagiaan atau penderitaan, perbuatan baik maupun buruk, maka manusia hanya menjalankan perintahnya saja, sedangkan Tuhan itu yang diliputi dosa" (issaro sabbalokassa, sace kappeti jīvitaṃ, Iddhiṃ byasanabhāvañca, kammaṃ kalyāṇapāpakaṃ; Niddesakārī puriso, issaro tena lippati) [Jataka no.528]
3 hal terakhir ini menarik, mengingat beberapa agama samawi menyatakan penciptaan manusia direncanakan sejak awal, sebagiannya ditakdirkan menjadi bahan bakar Neraka, karena ditakdir tidak mau menyembahNya. Menurut Buddhisme, Tuhan yang dalam definisi kaum samawi dan bukan samawi ini, hanyalah mahluk yang terjerat dalam lingkaran samsara/kelahiran kembali.

Karena Tuhan bukan sebab pertama, lantas bagaimana Buddhisme menjawab anggapan umum di bawah ini:
  1. Segala sesesuatu ada yang MENCIPTAKAN
  2. Harus ada SATU sebab Awal yang menjadikan segala sesuatunya ADA
"Si pembuat Rumah" dalam syair sebelumnya, sebagai biang terjadinya kelahiran kembali dan sebagai sebab awal adalah kehausan (tanha).
    kehausan (taṇhā) mengarahkan pada kelahiran kembali (ponobbhavikā) yang disertai ketagihan dan kesenangan (nandirāgasahagatā), mencari kesenangan pada ini-itu (tatratatrābhinandinī), haus akan: kesenangan indriya, menjadi sesuatu dan tidak menjadi sesuatu (kāmataṇhā, bhavataṇhā, vibhavataṇhā) [SN 56.11/Dhammacakkappavattana, tentang Dukkhasamudaya/Asalmula ketidakpuasan/penderitaan]

    Anamataggoyaṃ, bhikkhave, saṃsāro (Tak berkesudahan, Para Bhikkhu, samsara/kelahiran kembali). Pubbā koṭi na paññāyati avijjānīvaraṇānaṃ sattānaṃ taṇhāsaṃyojanānaṃ sandhāvataṃ saṃsarataṃ. (Titik awal tak terlihat terhalang ketidaktahuan para makhluk yang terbelenggu kehausan diperjalanan samsara) [SN 15.1, SN 22.9, SN 56.35, dll]
Jadi, titik pertama akan dapat dilihat, jika kebodohan akibat belenggu keinginan telah disingkirkan, oleh karenanya, beliau menyarankan skala prioritas, sebagaimana disampaikan kepada Malunkyaputta
    Ini sama seperti ketika seseorang terluka terkena panah beracun. Teman-teman & sahabat-sahabatnya, sanak saudara & kerabat hendak mencabut dan mengobati dirinya namun orang itu berkata,

    "Aku tidak akan mencabut panah ini hingga aku tahu orang yang melukaiku ini apakah Ia seorang ksatria terhormat, pendeta, pedagang atau pekerja..hingga aku tahu namanya dan marga orang yang melukaiku ini..hingga Aku tahu apakah Ia tinggi, sedang atau pendek..hingga aku tahu apakah Ia berkulit hitam, sawo matang atau keemas-emasan..hingga aku tau kampung halamannya, kabupatennya atau kotanya..hingga Aku tau apakah tali busur yang melukaiku ini dari serat, benang bambu, otot, rami, kulit..hingga Aku tahu apakah bulu pada batang anak panah yang melukaiku ini berasal dari burung manyar, bangau, elang, merak atau burung lainnya..hingga aku tahu apakah batang panah yang melukaiku ini dibalut dengan urat sapi, kerbau, lutung atau monyet..hingga aku tahu apakah batang panah ini merupakan panah biasa, panah berlengkung, berduri, bergerigi, mengecil di ujung atau panah oleander"

    Orang itu akan keburu mati dan hal-hal yang hendak diketahuinya akan tetap tak diketahuinya.
Nasehat tersebut patut diperhatikan, karena panjang sekali waktu yang berlalu jika hendak diselidiki, untuk itu, Sang Buddha sampaikan 4 "makanan" (āhārā) penunjang para mahluk dan kelangsungan untuk menjadi (bhūtānaṃ vā sattānaṃ thitiyā), yaitu jika:
  1. makanan/asupan material (Kabaḷīkāro āhāro) dipahami sepenuhnya [diantaranya dengan tanpa keserakahan dan keinginan, pilih-pilih, rakus, mengutamakan diri, berdelusi dengan yang dimakan, merindukannya lagi, menimbun, bangga, meremehkan, dan bertengkar], maka hasrat akan 5 utas kenikmatan indriya [panca kamaguna: bentuk, suara, bebauan, kecapan, objek sentuh yang dikenali mata, telinga, hidung, lidah dan badan yang diinginkan, disukai, menyenangkan, terhubung dengan kenikmatan indriya, menggoda] juga dipahami sepenuhnya..

  2. makanan kontak/phassāhāro [hasil pertermuan indriya dan objeknya memunculkan kesadaran indriya. indriya+objek+kesadaran = kontak] dipahami sepenuhnya, maka 3 jenis perasaan (menyenangkan, menyakitkan, bukan keduanya) juga dipahami sepenuhnya..

  3. makanan kehendak pikiran (mano­sañ­ceta­nā­hāro) dipahami sepenuhnya, maka 3 bentuk tanha (kehausan akan: kesenangan indriya, menjadi atau tidak menjadi sesuatu) juga dipahami sepenuhnya..

    Manosañcetana: mano: pikiran + san/sam: bersama, tergabung + cetana
    Cetana adalah apa yang dipikirkan [ceteti], dipertimbangkan/dirancang/pikir ulang [pakappeti] dan dicenderungi/bersemayam [anuseti] → menyokong kesadaran → menjadikan sesuatu di kemudian hari [SN 12.38/Cetana Sutta]
    Apa yang dikehendaki, direncanakan dan kecenderungan apa pun yang dimiliki seorang, menjadi dasar pemeliharaan kesadaran. Jika ada dasar maka ada dukungan terbentuknya kesadaran. Ketika kesadaran terbentuk dan telah berkembang, maka ada produksi penjelmaan kembali. Jika ada produksi penjelmaan kembali di masa depan, dengan kelahiran sebagai kondisi, muncul penuaan-dan-kematian, kesedihan, ratapan, kesakitan, kesenangan, dan keputusasaan muncul. Demikianlah asal-mula keseluruhan kumpulan Dukkha/penderitaan ini [SN 12.38-39]

  4. makanan kesadaran (viññāṇāhāro) dipahami sepenuhnya, maka namarupa (mentalmateri/mahluk/ragam bentukan) juga dipahami sepenuhnya.. [SN 12.63]
Tanha dan Avijja pun merupakan makanan, memiliki rantai penyebab kemunculan, memiliki makanan yang membuatnya: ada, tumbuh juga berkembang.
    Titik awal haus menjadi sesuatu/Bhavatanha, tidak terlihat sedemikian bahwa sebelum ini tidak ada haus menjadi sesuatu dan setelahnya menjadi ada
    Makanan haus menjadi sesuatu adalah avijja (Ketidaktahuan) [AN 10.61; AN 10.62]

    (Tanha ← (muncul karena) Vedana/perasaan. Perasaan ← phassa/kontak Indriya. Kontak indriya ← saḷāyatana/6 landasan indriya (mata, telinga, hidung, lidah, badan dan pikiran). 6 landasan indriya ← nāmarūpa/Mental-materi. Mental-materi ← viññāṇa/keadaan menyadari. Keadaan menyadari ← saṅkhārā/paduan kondisi/kehendak. Paduan kondisi/kehendak muncul karena ketidaktahuan/avijja - DN 15, SN 12.2)

    Makanan Ketidaktahuan adalah Panca Nivarana (5 rintangan: (1) hasrat indriya/kamacchanda, (2) permusuhan/penolakan/byapada, (3) kemalasan-kelambanan/thina-midha, (4) kegelisahan-kecemasan/uddhacca-kukkucca dan (5) keraguan/vicikiccha)
    Makanan 5 Rintangan adalah Tīṇi duccaritāni (Tiga tindakan salah lewat: Tubuh, Ucapan dan Pikiran - Iti no.64)
    Makanan 3 tindakan salah adalah indriya-a-saṃvara (Tidak mengendalikan Indriya)
    Makanan tidak mengendalikan Indriya adalah asati-asampajāna (Tidak berdaya ingat kuat, cerdas dalam mengingat, ingat akan ingatan, perkataan dan perbuatan yang telah lama (AN 5.14) - Tidak sepenuhnya memahami/mengetahui kemunculan-berlangsungnya-berakhirnya vedana/Perasaan, vitakka/awal pemikiran dan sanna/persepsi ( SN 47.35))
    Makanan tidak mengingat dan tidak sepenuhnya mengetahui adalah ayonisomanasika (pengarahan pikiran/perhatian tidak benar)
    Makanan pengarahan pikiran/perhatian tidak benar adalah assaddhiya (ketidakpercayaan)
    Makanan dari ketidakpercayaan adalah assaddham-massavanna (mendengarkan bukan dhamma sejati)
    Makanan dari mendengarkan bukan dhamma sejati adalah asappurisasaṃseva (bergaul dengan orang yang buruk) [AN 10.61/AvijjaSutta; AN 10.62/TanhaSutta]
Disebut avijjā karena tidak mengetahui:
  1. 4 Kebenaran Mulia (cattāri ariyasaccāni): (1) Dukkha, (2) Asal-mulanya, (3) Lenyapnya dan (4) Jalan melenyapkannya: 8 Jalan Utama (ariya aṭṭhaṅgika magga)

  2. 3 ciri umum/Tilakkhana:

    Para bhikkhu, MUNCUL atau TIDAKNYA para Tathāgata di dunia, terdapat hal yang tetap, yang pasti dari segala sesuatu, bahwa:

    SEGALA YANG BERKONDISI TIDAK KEKAL (Sabbe saṅkhārā aniccā)..
    SEGALA YANG BERKONDISI TIDAK MEMUASKAN (sabbe saṅkhārā dukkhā)..
    SEGALA HAL (berkondisi, terkondisi, tak terkondisi) BUKAN DIRI (Sabbe dhammā anattā).. [Dhammapada; syair 277-279; AN 3.136]

    Note:
    sabbe = semua/segala
    saṅkhāra/saṃskāra: Saṅ/saṃ (bersama, gabungan) + khāra/skāra atau kriya = perbuatan: (1) bentukan yang berkondisi (2) bentukan pikiran, ucapan perbuatan yang dihasilkan melalui kehendak. Jadi: yang berkondisi adalah bentukan-bentukan dari ucapan, pikiran dan perbuatan melalui kehendak
    anicca: Berasal dari: (1) an+icca/suka = tidak suka atau (2) a+nicca/kekal = tidak kekal. Dalam banyak sutta sang buddha menyampaikan pertanyaan perbandingan yang berlawanan: "niccaṃ vā aniccaṃ vā”ti?", maka anicca = a+nicca = tidak kekal
    dukkha: du/dur/jelek/buruk/sulit/sakit/terlukai + kha/ruang/keadaan = tidak nyaman/memuaskan/menyenangkan; mengecewakan, tidak dapat diandalkan; sulit dipertahankan; tidak stabil
    dhamma = saṅkhāra (berkondisi) + sakhata (terkondisi) + asankhata (tidak terkondisi). 3 ciri “terkondisi”: TERLIHAT (paññāyati): MUNCUL (uppāda), LENYAP (vayo/bhanga) dan PERUBAHAN KELANGSUNGANNYA (ṭhitassa). 3 ciri “tidak terkondisi”: TIDAK TERLIHAT ADA: kemunculannya, kelenyapannya dan perubahannya terlihat [AN 3.47]. Contoh TIDAK terkondisi: Nibbana (Udena 8.3, Thag 16.1) dan inipun juga an-atta
    anatta (an+atta): "an" = "tidak" BUKAN “tidak ada". "atta" = a+d+ta, "ādadāti"/mengambil/menahan/menerima. "atta" = keberadaan, anggapan, sesuatu bentukan yang dianggap tidak berubah, diri. Sample: ~bhāva = menjadi bentuk/individu, ~hita = Kesejahteraan diri. Untuk “ada atta” dan “tidak ada atta”, misal SN 44.10: “Bagaimana, Guru Gotama, apakah ada diri (kiṃ nu kho, bho gotama, atthatta/atthi+atta)? .. Kalau begitu, Guru Gotama, apakah tidak ada diri (Kiṃ pana, bho gotama, natthatta/nathi+atta)?”
    Kata “atta” (pali) = “atma” (sanskrit). Atma (sanskrit) = jiva, roh atau sesuatu yang kekal, inti dari mahluk. Sementara dalam pali, cakupan arti “atta” BUKAN HANYA Jiva/roh namun juga IDENTITAS APAPUN atau SEGALA APAPUN baik itu: bentukan/materi (rupa) atau perasaan/vedana atau persepsi/sañña atau bentukan yang muncul dari kehendak/saṅkhāra atau kesadaran/viññāṇa yang DIANGGAP KEKAL, STABIL/TETAP ADA, ABADI dan TIDAK TUNDUK PADA PERUBAHAN:

      ”apakah, yang para bijaksana dunia ini katakan tidak ada (natthisammataṃ loke paṇḍitānaṃ), dan Aku juga katakan bahwa itu tidak ada (ahampi taṃ ‘natthī’ti vadāmi)?

      [materi/bentukan.. perasaan … persepsi … bentukan kehendak … kesadaran] sebagai yang kekal (nicca), stabil/tetap ada (dhuva), abadi (sassata), tidak tunduk pada perubahan (avipariṇāmadhamma): ini yang para bijaksana dunia ini katakan tidak ada, dan Aku juga katakan bahwa ini tidak ada.

      Dan apakah, yang para bijaksana dunia ini katakan ada (atthisammataṃ loke paṇḍitānaṃ), yang Aku juga katakan bahwa itu ada (ahampi taṃ ‘atthī’ti vadāmi)?

      [Bentukan ..Perasaan … Persepsi … Bentukan kehendak … Kesadaran] sebagai yang tidak kekal (anicca), penderitaan (adhuva), dan tunduk pada perubahan (vipariṇāmadhamma): ini oleh para bijaksana di dunia ini dikatakan ada, dan Aku juga mengatakan bahwa ini ada.

      Bentukan.. Perasaan … Persepsi … Bentukan kehendak … Kesadaran adalah suatu fenomena-dunia (loke lokadhammo). [SN 22.94]

      Kata “loke” jika diganti dengan kata benda/sifat lainnya atau bahkan dengan kata “tathagata/sang Buddha” sekalipun, juga tidak kekal dan/atau tunduk pada perubahan, maka itu juga fenomena-fenomena/lokadhammo dan segala HAL (berkondisi, terkondisi, tak terkondisi) adalah bukan diri/anatta

    Rangkaian: Uppāda (muncul/timbul) - Vayo/Bhanga (berakhir/lenyap) dan ṭhitassa (mempertahankan keberlangsungan) disebut kondisi, kestabilan semu. Tak ada yang abadi dalam rangkaian kemunculan dan kelenyapan, sehingga segala yang berkondisi adalah tidak kekal, tidak memuaskan dan bukan diri.
Karena tidak mengetahui dan tidak melihat 3 ciri umum, seseorang mengalami kebingungan/salah paham dalam memperhatikan sehingga muncul akusalamula atau 3 akar tidak bermanfaat[2]:
  1. Moha: PERHATIAN TIDAK BENAR [atau: MEMPERHATIKAN yang TIDAK LAYAK dan TIDAK MEMPERHATIKAN yang LAYAK], maka kekeliruan tahu yang belum ada menjadi ada, yang telah ada menjadi meningkat kuat.
  2. Lobha/raga: TAMPAK INDAH karena PERHATIAN TIDAK BENAR [ayoniso manasikāro], maka ketagihan yang belum ada menjadi ada, yang telah ada menjadi meningkat kuat .
  3. Dosa/paṭigha (Memusuhi/Kebencian/Menolak karena benci/Jijik): TAMPAK MENJIJIKKAN karena PERHATIAN TIDAK BENAR, maka kebencian yang belum ada menjadi ada, yang telah ada menjadi meningkat kuat. [AN 3.65, 68, 69, It.50]
3 hal yang tidak bermanfaat ini yang menjadi sumber dari bentukan-bentukan kamma [AN 3.34].
    O, bhikkhu, kehendak [cetana] untuk berbuat itulah yang Kunamakan Kamma. Sesudah berkehendak orang lantas berbuat dengan badan, perkataan atau pikiran [AN 6.63]
Agar hal-hal tidak bermanfaat tidak menerobos pikiran, menjadi makanan dari bentukan kamma atau agar “Sipembuat rumah, tak lagi dapat membuat rumah”, maka:
  1. Jalankan moralitas/sila dengan sempurna

  2. Indriya dikendalikan, jika 6 indriya tidak terkendali, maka kondisi buruk tidak bermanfaat berupa ketamakan dan kesedihan akan melanda [DN 13]

  3. Puas dengan apa yang dimiliki [DN 13]

  4. Agar pikiran tidak kacau, tekun dalam mengingat untuk sepenuhnya mengetahui (satisampajana) ketika: maju/mundur; melihat ke: depan/sekitarnya; menekuk/merenggangkan badan; memakai pakaian, membawa sesuatu; makan, minum, mengunyah/menelan, atau mengecap/menelan; membuang air besar/kecil; berjalan, berdiri, duduk, berbaring (salah satu manfaat tertidur dengan satisampajana: para devata menjaganya, AN 5.210), terjaga, berbicara, atau berdiam diri (AN 47.2, MN 107, 119), sibuk di pekerjaan, bersantai di rumah bersama anak-anak [AN 6.10, AN 11.12-13]

  5. menanggalkan kerinduan indriawi, agar bebas dari ketamakan; menyingkirkan itikad buruk dengan pikiran bersahabat pada kesejahteraan semua mahluk dan kehidupan; menyingkirkan kemalasan dan kelambanan dengan mengingat sepenuhnya mengetahui terhadap yang ada dihadapannya; menyingkirkan kegelisahan dan kekhawatiran dengan menenangkan pikiran; Tidak meragukan perbuatan bermanfaat [DN 13]
Jika dilakukan dengan rajin, tekun, bersungguh-sungguh, maka ingatan-ingatan dan kehendak-kehendak keduniawian serta hal yang tidak bermanfaat menjadi ditinggalkan. Alurnya (dari melakukan hal-hal di atas):
    → agar pikiran tidak tercemari hal buruk (abyāsittacittassa), agar terdapat ketidakmenyesalan (avippaṭisāro)
    → memperoleh sukacita (pāmojjaṃ jāyati)
    → sukacita menimbulkan girang (pamuditassa pīti jāyati)
    → tujuan girang adalah ketenangan / pikiran girang membuat tubuh nyaman (AN 11.1: Pīti..passaddhānisaṃsā; AN 10.2/11.2/DN13: pītimanassa kāyo passambhati)
    → tujuan ketenangan adalah bahagia / tubuh nyaman bahagia dirasakan (AN 11.1: Passaddhi..sukhānisaṃsā; AN 10.2/11.2/DN13: passaddhakāyo sukhaṃ vedeti/vediyati)
    → dalam pikiran bahagia pikiran terpusat (sukhino cittaṃ samādhiyati)

    Alur di atas adalah PETA AWAL/KUNCI YANG HARUS MUNCUL KETIKA MELAKUKAN HAL KUSALA/BERMANFAAT APAPUN (lihat DN 13, perumpamaan hutang lunas, sembuh sakit berat, bebas dari penjara, pulang dari padang pasir) dan hasilnya, HARUS SELALU meninggalkan hal tidak bermanfaat

    Misalnya SN 46.3: bahkan hanya melihat para bhikkhu (yang sempurna dalam: moralitas, konsentrasi, kebijaksanaan, kebebasan, pengetahuan dan penglihatan pada kebebasan) saja sudah cukup membantu ... bahkan hanya mendengarkan mereka … bahkan hanya mengunjungi mereka … bahkan hanya melayani mereka … bahkan hanya mengingat mereka … bahkan hanya menerima pelepasan keduniawian dari mereka sudah cukup membantu..Karena ketika seseorang telah mendengarkan Dhamma (ajaran) dari para bhikkhu mereka berdiam dalam keterasingan jasmani (karena dekat/mendekati mereka) dan keterasingan mental (menggali ajaran dan makna)

    Kemudian mengalami alur di atas: Pikiran tidak dicemari hal buruk ... sukacita ... pikiran terpusat. Setelah MENDAPAT KUNCI AWAL ini, terbukalah peluang TERLAHIR DI ALAM BAHAGIA dan/atau mencapai JHANA dan/atau bahkan mencapai PEMBEBASAN/NIBBANA

    → mengetahui dan melihat sebagaimana adanya (Yathā bhūta ñāṇa dassana) → menjadi tidak terkesan (nibbidā) → menjadi tidak menginginkan (viraga) → mengetahui dan melihat kebebasan (vimuttiñāṇadassana) [Gabungan AN 10/2/11.1-2; DN 13 dan SN 35.97]
Panduan untuk membongkar sendi, merobohkan atap, mencabuti bentukan pikiran dan menghancurkan belitan kehausan agar “si pembuat rumah tak lagi dapat membuat rumah”:
    Sabbapāpassa akaraṇaṃ, kusalassa upasampadā; Sacittapariyodapanaṃ
    Segala hal buruk tidak dilakukan, Lakukan hal-hal bermanfaat, sertai dengan pikiran murni [DN14, Dhammapada syair no.183. Note: disebabkan chandā/hasrat indriya, dosā/kebencian, bhayā/ketakutan dan mohā/ketidaktahuan, seseorang berbuat buruk/pāpakamma atau berada di jalan salah/agatigamanāni ~ DN31, AN 4.19]

    Yang cirinya mengalami alur di atas: Pikiran tidak dicemari hal buruk ... sukacita ... pikiran terpusat, sebagai kunci menuju langkah lanjutan.
Karena diri sendiri adalah pemilik, pewaris perbuatan, berasal dan terkait dengan perbuatan dan memiliki perbuatan sebagai pelindung [AN 5.57] dan diri sendiri adalah pelindung bagi diri sendiri (Dhammapada syair no.380) maka HARUS MULAI DARI DIRI SENDIRI: "segala hal buruk yang tidak ingin pihak lain lakukan padanya, maka perbuatan itu juga tidak dilakukannya pada pihak lain".
    Seseorang merenungkan:
    Aku adalah seorang yang ingin hidup, yang tidak ingin mati; aku menginginkan kebahagiaan dan menolak penderitaan.., maka jika seseorang:

    1. membunuhku
    2. mengambil dariku apa yang tidak ku berikan: melakukan pencurian
    3. melakukan hubungan seksual dengan istriku [me dāresu cārittaṃ āpajjeyya]
    4. merusak kesejahteraanku dengan kebohongan
    5. memecah-belahku dari teman-temanku dengan ucapan yang bersifat memecah-belah
    6. berkata padaku dengan ucapan kasar
    7. berkata padaku dengan ucapan yang tanpa tujuan/gosip

    itu tidak menyenangkan dan tidak disukai olehku. dan jika aku:

    1. membunuh orang lain – seorang yang ingin hidup, yang tidak ingin mati, yang menginginkan kebahagiaan dan menolak penderitaan
    2. mengambil dari orang lain apa yang tidak ia berikan: melakukan pencurian
    3. melakukan hubungan seksual dengan istri orang lain [parassa dāresu cārittaṃ āpajjeyyaṃ]
    4. merusak kesejahteraan orang lain dengan kebohongan
    5. memecahbelah orang lain dari teman-temannya dengan ucapan yang bersifat memecah-belah
    6. berkata pada orang lain dengan ucapan kasar
    7. berkata pada orang lain dengan ucapan tanpa tujuan dan gosip

    itu juga tidak menyenangkan dan tidak disukai orang lain

    Apa yang tidak menyenangkan dan tidak disukai olehku juga tidak menyenangkan dan tidak disukai orang lain juga. Bagaimana mungkin aku dapat melakukannya pada orang lain apa yang tidak menyenangkan dan tidak disukai olehku?

    Setelah merenungkan demikian, ia:

    1. menanggalkan [paṭivirato]: pembunuhan, mengambil yang tidak diberikan, melakukan perbuatan indriya dengan cara yang salah, kebohongan, ucapan yang bersifat memecah-belah, ucapan kasar dan ucapan yang tanpa tujuan/gosip

    2. menasihati/mendorong orang lain [parañca..samādapeti] menahan diri dari (veramaṇi): pembunuhan, mengambil yang tidak diberikan,..,dan ucapan yang tanpa tujuan/gosip

    3. memuji tindakan [vaṇṇaṃ bhāsati] yang menahan diri dari: pembunuhan, mengambil yang tidak diberikan,..,dan ucapan yang tanpa tujuan/gosip

    Demikianlah perbuatan melalui jasmani dimurnikan dalam 3 aspek. [SN 55.7]
Dalam memurnikan perbuatan jasmani, ucapan dan pikiran, agar mempertimbangkan perbuatan perbuatan jasmani, ucapan dan pikiran yang dilakukan:
    "..ketika engkau [ingin/kattukāma, sedang/karomi atau telah/akāsi] melakukan suatu perbuatan [jasmani, ucapan atau pikiran], maka engkau lakukanlah pertimbangan terhadap perbuatan tersebut: ‘Apakah perbuatan yang [ingin, sedang atau telah] kulakukan ini mengarah pada merugikan/menyakiti (byābādhā): diriku, makhluk lain atau keduanya? Apakah ini perbuatan tak bermanfaat yang meningkatkan atau menghasilkan penderitaan/dukkha?’

    Ketika mengetahui: ‘Perbuatan yang [ingin, sedang atau telah] kulakukan ini mengarah pada merugikan diriku, mahluk lain atau keduanya' ini adalah perbuatan tak bermanfaat yang meningkatkan atau menghasilkan penderitaan’, maka:

    [Jika belum] jangan lakukan perbuatan itu
    [Jika sedang] harus berhenti melakukan perbuatan itu
    [Jika telah] haruslah diakui, diungkapkan dan diceritakan perbuatan itu kepada guru/teman bijaksana dalam kehidupan suci. Setelah mengakui, mengungkapkan, dan menceritakannya, maka lakukanlah pengendalian diri di masa depan

    Tapi ketika mengetahui: ‘Perbuatan yang [ingin, sedang atau telah] kulakukan ini TIDAK mengarah pada merugikan diriku, makhluk lain atau keduanya; ini adalah perbuatan bermanfaat yang meningkatkan atau menghasilkan kebahagiaan,’ maka:

    [Jika belum] lakukan perbuatan itu
    [Jika sedang] lanjutkan perbuatan itu
    [Jika telah] berada di konsekuensi bahagia/sukhudrayaṃ dan hasilnya membahagiakan/sukhavipāka, dengan hal bermanfaat itu, latihlah siang - malam

    ..petapa dan brahmana manapun [di masa lampau/atīta, dimasa sekarang/etarahi atau dimasa depan/anāgata] telah/akan memurnikan (parisodhe) perbuatan jasmani, ucapan, dan pikiran mereka berulang kali merefleksikannya secara demikian.. [MN 61]
Dengan tidak berbuat buruk, seseorang sedang di jalan mengembangkan brahmaVihāra dan telah melakukan hal bermanfaat, Ketika memperbanyak hal bermanfaat, Ia mensejahterakan dirinya. Ketika Ia mendorong orang agar tidak berbuat buruk dan melakukan hal bermanfaat, maka Ia mensejahterakan dirinya dan juga orang lain.

BrahmaVihāra:
  1. Mettā = abyāpāda (tanpa memusuhi, bersahabat) = Lenyapnya dukkhindriyaṃ (rasa sakit tubuh/kāyikaṃ dukkhaṃ + tidak nyaman tubuh/kāyikaṃ asātaṃ atau perasaan menyakitkan tidaknyaman dari kontak jasmani - SN 48.38, 40), sehingga kehendak buruk/permusuhan tidak menguasai pikirannya [AN 6.13]. Komentar SnA 1.73: berkehendak agar pihak lainnya sejahtera dan baik (hitasukhupanayanakāmatā)

  2. Karuṇā = avihiṁsā (tidak ingin mencelakai)/avihesā (tidak ada kesal, sakit hati) = Disamping telah lenyap dukkhindriyaṃ, juga lenyap domanas­sindriyaṃ (rasa sakit mental/cetasikaṃ dukkhaṃ + tidak nyaman mental/cetasikaṃ asātaṃ atau perasan menyakitkan tidak nyaman dari kontak pikiran - SN 48.38, 40), sehingga kekejaman/ingin mencelakai/kesal/sakit hati tidak menguasai pikirannya [AN 6.13]. Komentar SnA 1.73: berkehendak agar kesedihan/kemalangan pihak lain hilang (hitasukhupanayanakāmatā)

  3. Muditā = rati (tak ada ketidakpuasan, dalam kepuasan tanpa membedakan) = Disamping telah lenyap: dukkhindriyaṃ + domanas­sindriyaṃ, maka akibat lenyapnya pīti, juga lenyap sukhindriyaṃ (rasa senang tubuh/kāyikaṃ sukhaṃ + nyaman tubuh/kāyikaṃ sātaṃ atau perasaan menyenangkan nyaman dari kontak jasmani - SN 48.38, 40), sehingga ketidak-puasan tidak menguasai pikirannya [AN 6.13]. Komentar SnA 1.73: berkehendak agar kesejahteraan pihak lainnya tak terdiskriminasi (hitasukhāvippayogakāmatā)

  4. Upekkhā = a-rāgo (tanpa warna/tanpa keterikatan/nafsu - AN 6.13)/a-paṭigha (tanpa menolak akibat jijik/benci - MN 62) = Disamping telah lenyap: dukkhindriyaṃ + domanas­sindriyaṃ + sukhindriyaṃ, juga lenyap somanas­sindriyaṃ (rasa bahagia mental/cetasikaṃ sukhaṃ + rasa nyaman mental/cetasikaṃ sātaṃ, atau perasaan menyenangkan nyaman dari kontak pikiran - SN 48.38, 40), sehingga keterikatan/kecondongan tidak menguasai pikirannya [AN 6.13, MN 62]. Komentar SnA 1.73: Seimbang tak goyah dalam suka-duka (..kammenā’’ti sukhadukkhesu ajjhupekkhanatā)
Sang Buddha menyatakan ada 4 jenis orang di dunia:
  1. TIDAK mensejahterakan dirinya dan TIDAK mensejahterakan orang lain (Ia sendiri TIDAK MELAKUKAN juga TIDAK MENDORONG orang lain melenyapkan ketagihan, kebencian, dan kekeliruan tahu; atau menjalankan 5 sila; atau dengan cepat memahami, mengingat, memeriksa makna ajaran, melatihnya, mengajarkan, mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan teman-temannya);
  2. mensejahterakan orang lain tapi TIDAK dirinya (Ia MENDORONG orang lain melakukan, namun Ia sendiri TIDAK MELAKUKANNYA), ini lebih unggul dari sebelumnya
  3. mensejahterakan dirinya tapi TIDAK orang lain (Ia MELAKUKANNYA namun TIDAK MENDORONG orang lain melakukan), ini lebih unggul dari sebelumnya; dan
  4. mensejahterakan dirinya dan juga orang lain (Ia MELAKUKANNYA dan juga MENDORONG orang lain melakukan), ini adalah yang terbaik" [AN 4.95, AN 4.96, 4.97-99]
Definisi orang jahat dan orang baik:
    Seorang yang melakukan:

    1. Perbuatan: menyakiti mahluk hidup; mengambil yang tidak diberikan; berprilaku salah dalam kenikmatan indriya; menyatakan yang tidak benar; memecah-belah; berbicara kasar; bergossip; memasukan asupan memabukan yang menjadi landasan kelengahan; tamak/irihati (abhijjhālu); berpikiran buruk (byāpannacitto) dan berpandangan salah [AN 4.201, AN 4.203, AN 4.204] dan/atau
    2. Tidak teguh/tidak berkeyakinan (assaddho); tidak punya rasa malu dalam hal moralitas (ahiriko); Sembrono/menyepelekan (anottappī); kurang pembelajaran (appassuto); malas/kusīto; pelupa/berpikiran kacau (muṭṭhassati); berpikiran pendek/tidak bijaksana (duppañño) [AN 4.202] dan/atau
    3. Berpandangan salah; berkehendak salah; berucapan salah; berperbuatan salah, berpenghidupan salah; berdaya upaya salah; ber-ingatan salah; berpikiran terpusat yang salah; berpengetahuan salah, dan berkebebasan salah [AN 4.205, AN 4.206]

    disebut orang jahat/asappurisa
    Seseorang yang melakukan hal di atas juga MENDORONG orang lain melakukan hal di atas disebut orang yang lebih rendah dari orang jahat

    Seseorang yang MENANGGALKAN (paṭivirato) hal di atas disebut orang baik/sappurisa
    Seseorang yang MENANGGALKAN hal di atas juga MENDORONG orang lain MENAHAN DIRI (veramani) dari hal di atas disebut orang yang lebih tinggi dari orang baik [AN 4.201-206]
Atau, jika sulit menentukan apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk, check dengan:
    jika perbuatan itu dilakukan dan 'kualitas TIDAK BERMANFAAT bertambah dan kualitas BERMANFAAT berkurang dalam diriku’, maka JANGAN DILAKUKAN perbuatan itu, tetapi jika 'kualitas tidak bermanfaat BERKURANG dan kualitas bermanfaat BERTAMBAH dalam diriku’, maka LAKUKANLAH [AN 9.6]
Atau
    Apakah perbuatan tersebut

    1. BERMANFAAT / TIDAK? [kusala/akusala];
    2. DICELA / TIDAK? [anavajjā/sāvajjā];
    3. DIPUJIKAN / DIHINDARI para bijaksana? [viññuppasatthā/viññugarahitā];
    4. MENUJU: bahagia sejahtera / penderitaan? [hitāya sukhāya/a-hitāya dukkhāya saṃvattantīti]

    yang jika dijalankan, membuat atau TIDAK dirinya: tergairahkan, terbanjiri dan tertaklukkan oleh 3 akar tidak bermanfaat (Lobha, Dosa dan Moha)? [AN 3.65/Kesamutti/Kalama Sutta]
Jalan untuk mencabut 3 akar tidak bermanfaat penyebab Dukkha ini disebut 8 jalan mulia dan dikemas dalam ti-sikkha (3 Latihan): Paññā/Kebijaksanaan, Sila/Moralitas dan Samädhi/Pemusatan pikiran. Agar memperhatikan yang benar dapat terlatih sempurna/parami, maka diawali dengan mempelajarinya (Pariyati) kemudian mempraktekannya (Patipatti) agar mendapat pemahaman (Pativedha) sehingga dapat:

mengetahui (jānato) dan melihat (passato) bahwa: (segala) yang terkondisi (abhisaṅkhato) hasil dari kehendak (ābhisañcetasiko) adalah TIDAK KEKAL (anicca), AKAN BERAKHIR (Nirodha-dhamma) [MN 121] dan/atau
[bentukan//materi ..perasaan ..persepsi ..bentukan kehendak/kondisi ..kesadaran] APAPUN di masa lalu, depan, atau sekarang, di bagian dalam/luar, kasar/halus, rendah/mulia, jauh/dekat: diperiksa, direnungkan, dan dengan saksama diselidiki, maka akan dilihatnya sebagai: hampa, kosong, tanpa inti/tanpa diri [SN 22.95].. ‘ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku.’[SN 22.49]

sehingga, pikiran menjadi terbebaskan (cittaṃ vimuccati) dari noda (āsava): hasrat indriya (kāmāsavāpi), penjelmaan (Bhavāsavāpi, dan ketidaktahuan (Avijjāsavāpi). Ketika terbebaskan muncul pengetahuan (ñāṇa): ‘Terbebaskan’ Ia mengetahui: ‘Kelahiran telah dihancurkan (khīṇā jāti), penghidupan BRAHMA telah dijalani (vusitaṃ brahmacariyaṃ), apa yang harus dilakukan telah dilakukan (kataṃ karaṇīyaṃ), tak lagi menjadi mahluk apapun (nāparaṃ itthattāyāti)' [MN 121]

Tidak semua hal disebabkan Kamma
Dalam rentang perjalanan kelahiran kembali, tak terhitung banyaknya perbuatan baik/buruk yang terkumpul dan dilakukan, sehingga bahkan, jika kita memiliki jumlah waktu yang sangat tak terbatas sekalipun, maka waktu yang tak terbatas inipun, tidak cukup mematangkan seluruh hasil perbuatan.

Pada jaman Buddha orang – orang sektarian seperti Nigantha Nataputta, Makkhali Gosala dan lain – lain, memiliki pandangan bahwa apa pun yang dialami individu, baik kenikmatan atau penderitaan atau bukan keduanya, semuanya timbul dari perbuatan sebelumnya, atau karma di masa lampau. [M.101; D.2. Pandangan ini diuji dalam A. i, 137]. Buddha menolak teori mengenai takdir yang eksklusif ditentukan oleh masa lampau (pubbekatahetu). Tidak semua yang terjadi disebabkan oleh perbuatan di masa lampau. Banyak hal merupakan hasil dari perbuatan kita sendiri yang dilakukan dalam kehidupan sekarang, dan sebab – sebab eksternal

Adalah konyol jika seorang siswa yang gagal dalam ujian karena kelalaiannya, menghubungkan kegagalannya karena kammanya di masa lampau atau karena adanya campur tangan Tuhan. Atau misal seseorang yang sedang terburu – buru dengan ceroboh, terbentur batu, kemudian menganggap kecelakaan itu sebagai akibat perbuatan atau karmanya di masa lalu atau pada percobaan biologi tentang daging yang diletakan dalam botol dan pada beberapa waktu kemudian muncul belatung dan kejadian ini dianggap sebagai kemauan tuhan atau malah sebagai sebuah kebetulan semata.

Terdapat banyak sebab selain dari kamma, misal SN 12.20 (paccaya/kondisi: kelahiran - kematian; penjelmaan - kemelekatan - ketagihan - perasaan - kontak - 6 landasan indriya - Namarupa - kesadaran - bentukan kehendak - ketidaktahuan); SN 36.21 (perasaan muncul karena ketidakseimbangan: empedu, dahak, angin, gabungan ke-3nya; cuaca; kecerobohan; serangan; kamma); SN 37.3 (kondisi khusus perempuan: menetap bersama keluarga suami terpisah dari sanak; menstruasi, hamil, melahirkan dan menjadi istri); DN 1 (62 Pandangan salah); AN 3.136 (3 ciri: anicca, dukkha dan anatta); Abhidhamma Patthana 1.1 (24 kondisi: hetu..avigata paccaya. Hanya 2 terkait kamma). Kitab komentar Abhidhammāvatāra-purāṇatīkā (Vācissara Mahāsāmi/13 M atau Sāriputta/12 M: tentang Pancavidhaniyama: utu, bija, kamma, citta dan dhammaniyama. Hanya 1 terkait kamma), dst

Oleh karena tidak semua karena Kamma, maka Sang Buddha menyatakan bahwa kunci kebebasan atau memotong samsara bukanlah dengan melenyapkan kamma masa lalu (apakah dengan mengalami akibatnya atau melalui pertapaan keras) NAMUN JUSTRU dengan melenyapkan noda-noda (asava). Sehingga, dengan terhentinya kekotoran-kekotoran, terhenti pula sebab dan kondisi, terhentinya kelahiran kembali. Tidak ada lagi sebab dan kondisi yang berpotensi mematangkan kamma-kamma sebelumnya.

Alur samsara kaitannya dengan ketidaktahuan dan kemunculan mahluk diringkas dalam paṭic­ca­samup­pāda (Sebab Kemunculan), yang secara sederhananya:
    YM Assaji: "Hal apapun muncul karena sebab (Ye dhammā hetuppabhavā), Sebab-nya telah dijelaskan Sang Tathagata, juga berakhirnya (Tesaṃ hetuṃ tathāgato āha; Tesañca yo nirodho), Ini yang diajarkan Sang Petapa Agung (Evaṃvādī mahāsamaṇo”ti)" [Vinaya, Mahavagga I]. YM Sāriputta: "Apapun itu yang muncul (yaṃ kiñci samuda­ya­dhammaṃ), Semua itu akan berakhir (sabbaṃ taṃ nirodhadhamman)" [Vinaya, Mahavagga I, juga di: SN 56.11, SN 35.74,121, 245; Ud 5.3; AN 8.21; MN 147, dll]
    tak ada kondisi yang muncul tanpa suatu sebab, ‘dengan ini ada, maka muncul itu, Dengan muncul ini, maka muncul itu, Dengan ini tak ada, maka tak ada itu, Dengan ini berhenti ini, maka itu berhenti' [SN 12.21, 37, 41, 49-50, 61-62, SA.358, Ud.1]
    'munculnya ini' sebagai makanan (tadāhārasambhavanti), dengan lenyapnya makanan maka apa yang muncul akan lenyap (tadāhāra-nirodhā yaṃ bhūtaṃ, taṃ nirodhadhammanti) [MN 38]
Rumusan luasnya dalam 11 nidāna [sebab/asal/sumber, misal: DN 15; SN 12.2, 23; MN 9, 38. Namun di teks sanskrit disebut 12 (dvā-daśāṅgaḥ) pratītyasamutpādaḥ. Bedanya pada nidana ke-11. Teks pali: "jāti paccayā jarāmaraṇaṃ .. domanassupāyāsā" tapi teks sanskrit ke-11: "jāti-pratyayā" + ke-12 "jarā-maraṇa .. daurmanasyopāyāsā". paccayā = pratyayā = mengkondisikan]:
  1. avijjāpaccayā saṅkhārā (Ketidaktahuan mengkondisikan bentukan kondisi/kehendak)
  2. saṅ­khā­ra­pac­cayā viññāṇa (Bentukan kehendak/kondisi mengkondisikan kesadaran)
  3. viññāṇapaccayā nāmarūpa (Kesadaran mengkondisikan MentalMateri)
  4. nāmarū­papaccayā saḷāyatana (MentalMateri mengkondisikan 6 landasan indriya)
  5. saḷāya­tana­pac­cayā phassa (6 landasan indriya mengkondisikan kontak)
  6. phassapaccayā vedanā (Kontak mengkondisikan perasaan)
  7. vedanāpaccayā taṇhā (Perasaan mengkondisikan kehausan)
  8. taṇhāpaccayā upādāna (Kehausan mengkondisikan kemelekatan)
  9. upādānapaccayā bhavo (Kemelekatan mengkondisikan penjelmaan)
  10. bhavapaccayā jāti (Penjelmaan mengkondisikan kelahiran)
  11. jātipaccayā jarāmaraṇaṃ soka­pari­deva­duk­kha­do­manas­supāyāsā sambhavanti (Kelahiran mengkondisikan penuaan/jara, mati/marana, sedih/soka, ratapan/parideva, rasa sakit/dukkha, pedih/Domanassa dan putusasa/upāyāsā)
Demikianlah asal-mula keseluruhan kumpulan penderitaan ini. Untuk menghentikan samsara, mulai dengan menghentikan Ketidaktahuan:
  1. Avijjāya tveva asesavirāganirodhā, saṅkhāra-nirodho (Ketidaktahuan sepenuhnya berhenti, bentukan kehendak/kondisi berhenti)
  2. Bentukan kondisi/kehendak berhenti, kesadaran berhenti
  3. Kesadaran berhenti, Mental-Materi berhenti
  4. Mental-Materi berhenti, 6 landasan indriya berhenti
  5. 6 landasan indriya berhenti, kontak berhenti
  6. Kontak berhenti, perasaan berhenti
  7. Perasaan berhenti, kehausan berhenti
  8. Kehausan berhenti, kemelekatan berhenti
  9. Kemelekatan berhenti, penjelmaan berhenti
  10. Penjelmaan berhenti, kelahiran berhenti
  11. Kelahiran berhenti, lapuk/tua, kematian, sedih, rataptangis, rasa sakit, pedih dan putus asa berhenti
Demikianlah berhentinya seluruh bentuk Penderitaan.

DEFINISI MAHLUK BUDDHISME
    Sang Buddha: "Para petapa dan brahmana yang mengingat banyak kehidupan lampau, semua mengingat 5 kelompok yang melekat (pañcupādānakkhandha) atau salah satu di antaranya. Ia ingat, “Aku bermateri demikian di masa lampau”, adalah hanya bentukan/materi yang diingatnya, ... perasaan, ... persepsi, ... bentukan kehendak, ...“aku memiliki kesadaran demikian di masa lampau”, adalah hanya kesadaran yang diingatnya.." [SN 22.79]

    YM Rādha: apa yang disebut Mahluk? (satto-ti vuccatī?), Sang Buddha: "hasrat (chanda), ketagihan (rāga), kesenangan (nandī), haus (tanha) akan: rūpa.. vedana.. sañña.. saṅkhāra.. viññāṇa di situlah mahluk (tatra satta) di situlah terjerat (tatra visatta), itulah disebut mahluk (tasmā sattoti vuccati)" [SN 23.2/Satta Sutta]

    Mara:
    Siapa pembuat ‘makhluk’? (Kenāyaṃ pakato satto)
    Dimanakah si pencipta ‘makhluk’? (kuvaṃ sattassa kārako)
    Dimanakah ‘makhluk’ muncul? (Kuvaṃ satto samuppanno)
    Dimanakah ‘makhluk’ lenyap? (kuvaṃ satto nirujjhatī)

    Bhikkhunī Vajirā:
    Apa (sesosok) ‘makhluk’? (Kiṃ nu sattoti paccesi)
    Ini pandangan usang, Māra (māra diṭṭhigataṃ nu te)
    hanyalah kumpulan paduan (Suddhasaṅkhārapuñjoyaṃ)
    Tak ada ‘makhluk’ (nayidha sattupalabbhati)

    Sebagaimana rangkaian bagian (Yathā hi aṅgasambhārā)
    yang disebut ‘kereta’ (hoti saddo ratho iti)
    demikianlah sebagai gugus (kehidupan) (Evaṃ khandhesu santesu)
    yang umum sepakati sebagai ‘makhluk’ (hoti sattoti sammuti) [SN 5.10/Vajira Sutta]
Jadi, makhluk atau "diri/aku" adalah bauran Pañcupādānakkhandha (5 kelompok yang melekat. Inilah yang umumnya didefinisikan sebagai SATTA/MAHLUK. ref SN.22.56, DN.33), yaitu kelompok yang melekat dari: viññāṇa + vedanā + saññā + saṅkhārā + rūpa). Kelompok yang melekat ini juga disebut dukkha/sankhāra dukkha. Sebutan lain pancakhanda adalah Namarupa

Yang disebut nāma dalam nāmarūpa adalah: vedanā + saññā + cetanā + phassa + manasikāro [SN 12.2]. Sementara itu, di Vibhanga 6, 4 kelompok dari pancupadanakakhanda (viññāṇa + vedanā + saññā + saṅkhārā) juga disebut nāma

"nāma" BUKAN jiva/atta, BUKAN juga citta, TAPI "itu/yang disebut/dinamai" [Kp 4/Kumarāpañhā suttta: "Ekaṃ nāma kiṃ?..Dasa nāma kiṃ? (Apa yang disebut 1?...Apa yang disebut 10?)". Atau di AN 10.96: "Ko nāmo āyasmā? (siapa nama tuan?)"]

Jadi:
  1. NamaRupa: vedanā + saññā + cetanā + phassa + manasikāro + Rūpa
  2. Pancakhanda: viññāṇa + vedanā + saññā + saṅkhārā + Rūpa
Viññāṇakkhandha, Viññāṇa (Vi/khusus+ññā/tahu+suffix "-na" = mengenali/menyadari)
Dalam Abhidhamma: Citta, Mano, Viññāṇa adalah sinonim. Di sutta SN 12.61, 62 dan DN 1, Sang Buddha menyampaikan 3 kata itu sekaligus, oleh karenanya, 3 kata ini seharusnya ada perbedaannya.
  1. Citta = cit (merasa, tahu, berpikir) + ta (past participle) = proses berpikir (misal di vinaya bagian parajika tentang membunuh: cittamano/berpikir dan cittasankappa/berkehendak). Ketika Indriya (cakkhu..mano) mengenali objeknya, kata yang digunakan untuk pikiran yang beraktifitas tidak lagi kata mano namun kata Citta, sample SN 12.61
  2. Viññāṇa = hasil proses pertemuan salah satu antara 6 indriya dan 6 objeknya, sehingga, terdapat 6 bentuk menyadari/viññāṇakāyā: mata menyadari/cakkhuviññāṇa, ..., pikiran menyadari/manoviññāṇa. citta = vinnana: Nāmarūpa­sa­mudayā cittassasamudayo [SN 47.42] = Nāmarūpasamudayā viññāṇasamudayo [SN 22.56]. Keadaan menyadari/Viññāṇa dapat melekat/menggenggam pada (upādiyi) dan bergantung pada (nissitam): 6 Indriya, 6 objek indriya, 6 kesadaran indriya, 6 kontak indriya, perasaan yang muncuul dari 6 kontak indriya, 6 dhatu (catumahabhuta+akasa+viññāṇa), pancakhanda, 4 landasan arupa, dunia ini dan dunia lain, "yang dapat dilihat, didengar, dirasa, dikenali, dijangkau, dicari, diperiksa oleh pikiran/manasā" [MN 143]
  3. Mano = Ceto = Pikiran, sebagai Indriya/alat dan letaknya di kontak/Phassa pikiran dan untuk manusia/binatang, letaknya di jaringan syaraf (otak, jantung, dst). "Mano/pikiran adalah penaung (paṭisaraṇaṃ), yang mengalami wilayah dan objek (nesaṃ gocaravisayaṃ paccanubhotī) 5 indriya fisik (Mata, telinga, hidung, lidah, badan) yang masing-masing dari ke-5 indriya ini punya wilayah (visayāni) dan objek (gocarāni) berbeda dan saling tidak mengalami wilayah-objek lainnya" [MN 43]. Kemampuan pikiran: "yang dapat (yampidaṃ): dilihat/diṭṭhaṃ, didengar/sutaṃ, dirasa/mutaṃ, dikenali/viññātaṃ, dijangkau/pattaṃ, dicari/pariyesitaṃ, diperiksa/anuvicaritaṃ oleh pikiran/manasā" [AN 4.24, SN 11.7-8, 18-21]

    Jika 5 indriya (pañcahi indriyehi) tidak digunakan (Nissaṭṭhena), pikiran yang menyadari yang termurnikan (parisuddhena manoviññāṇena), mengenali (neyyan): ‘ananto ākāso’ti ākāsānañ­cāyata­naṃ..ākiñ­cañ­ñā­yatanaṃ [MN 43] "yang dapat (yampidaṃ): dilihat/diṭṭhaṃ, didengar/sutaṃ, dirasa/mutaṃ, dikenali/viññātaṃ, dijangkau/pattaṃ, dicari/pariyesitaṃ, diperiksa/anuvicaritaṃ oleh pikiran/manasā" [AN 4.24, SN 11.7-8, 18-21]
Nāmarūpa → Viññāṇa → Nāmarūpa
    ‘Kesadaran ini berbalik ke namarupa (paccudāvattati kho idaṃ viññāṇaṃ nāmarūpamhā) tidak lebih lagi (na paraṃ gacchati). Sejauh inilah (Ettāvatā) lahir (jāyetha) atau menua (jīyetha) atau mati (mīyetha) atau lepas/jatuh (cavetha) atau muncul (upapajjetha), yaitu namarupa mengkondisikan kesadaran (yadidaṃ nāmarū­papaccayā viññāṇaṃ); kesadaran mengkondisikan namarupa (viññāṇapaccayā nāmarūpaṃ); namarupa mengkondisikan 6 landasan (nāmarū­papaccayā saḷāyatanaṃ); 6 landasan ...’ [AN 12.65, DN14]
Vedanākkhandho, vedanā (perasaan)
Disebut perasaan karena merasakan/vedayatī/vedeti: kesenangan, kesakitan, bukan ke-2nya [SN 22.79] dan merupakan hasil dari kontak Indriya. Terdapat 6 perasaan/vedanākāyā: cak­khu/mata...mano/pikiran, yang masing-masing terdiri dari: sukhā/nikmat, dukkhā/menderita dan bukan menderita bukan nikmat. atau: somanas­sa/nyaman, do­manas­sa/pedih atau seimbang/upekkhā

Hubungan Perasaan dan Tanha
Perasaan mengondisikan kehausan, kehausan mengondisikan pencarian [pariyesanā], pencarian mengondisikan perolehan [lābho], perolehan mengondisikan pengambilan keputusan [vinicchayo], pengambilan keputusan mengondisikan hasrat-ketagihan [chandarāgo], hasrat-ketagihan mengondisikan keterikatan [ajjhosāna], keterikatan mengondisikan kelayakan [pariggaho], kelayakan mengondisikan ketamakan [macchariya], ketamakan mengondisikan penjagaan atas harta-benda yang dimiliki [ārakkho], dan karena penjagaan harta-benda yang dimiliki, muncullah pengambilan tongkat dan pedang, pertengkaran, perselisihan, perdebatan, percekcokan, caci-maki, kebohongan dan kejahatan tidak terampil lainnya.’....TANHA dan PARIYESANA TERGABUNG MENJADI SATU DALAM PERASAAN (ime dve dhammā dvayena vedanāya ekasamosaraṇā bhavanti) [DN 15]

Terdapat 6 bentuk kehausan/kāyā: bentukan/rūpataṇhā, suara/saddataṇhā, bebauan/gandhataṇhā, rasataṇhā, rabaan/­phoṭṭhab­ba­taṇhā, objek pikiran/dhammataṇhā. atau: kehasan akan hasrat indriya/kāmataṇhā, menjadi sesuatu/bhavataṇhā, tidak mau menjadi sesuatu/vibhavataṇhā

Hasrat indriya/Kāmā: Suatu untaian kenikmatan/kāmaguṇā dari 5 indriya: Bentuk yang dikenali mata..objek sentuhan yang dikenali badan, diharapkan (iṭṭhā), didambakan (kantā), menyenangkan (manāpā), memikat (piyarūpā), disenangi, membuat berhasrat (kāmūpasaṃhita), menggoda (rajanīyā). Hasrat indriya seseorang adalah kehendak dengan ketagihan (Saṅkapparāgo purisassa kāmo). [AN6.63]

Saññākkhandho, Saññā (sa/menyertai+ññā)
Arti Sanna diantaranya: Anggapan, pengertian, pencerapan, persepsi, konsepsi, ide, gagasan, kesan, ingatan. Baik itu dalam bentuk masa lalu, sekarang dan masa depan.

Persepsi adalah akibat dari pengungkapan (Vohāravepakka), disebut persepsi karena mengenali (sañjānāti) sesuatu dan mengungkapkan sesuatu tersebut (voharati). Terdapat 6 bentuk persepsi/saññākāyā dari: Bentuk/rūpasaññā, suara/saddasaññā, bebauan/gandhasaññā, rasasaññā, rabaan/­phoṭṭhab­ba­saññā, objek pikiran/dhammasaññā [AN 6.63], juga, terdapat 3 persepsi akusala: persepsi hasrat indriya/kāmasaññā, byāpādasaññā, vihiṃsāsaññā dan 3 persepsi kusala: pelepasan/nekkhammasaññā, tidak memusuhi/abyāpādasaññā dan tidak kejam/avihiṃsāsaññā [DN 33,34].

Hubungan Pañña, Pajānāti, Viññāṇa, Vijānāti, Saññā, Sañjānāti dan Vedana:
  1. Disebut Pañña/Kebijaksanaan, karena MENGETAHUI/PAHAM/Pajānāti [MN 43], misal: tentang Dukkha, ASAL-MULA, LENYAPNYA, JALAN LENYAPNYA DUKKHA
  2. Disebut Viññāṇa/Kesadaran, karena MENGENALI BEDA/Vijānāti: pahit vs asin vs manis dll, menyenangkan vs menyakitkan vs bukan keduanya. biru, vs merah, dll
  3. Disebut Saññā/Persepsi, karena MENGANGGAP/MEMPERSEPSIKAN/INGAT/Sañjānāti: biru atau merah dll [MN 43, SN 22.79]
Pañña dan Viññāṇa kondisi ini tergabung bukan terpisah, TIDAK DAPAT memisahkan kondisi satu sama lainnya untuk menggambarkan beda antaranya, yang DIPAHAMI/Pajānāti, itu yang DIKENALI/Vijānāti, yang DIKENALI, itu YANG DIPAHAMI. Pañña perlu dikembangkan (bhāvetabbā) sedang Viññāṇa agar diketahui baik (pariññeyyaṃ) ... Vedana, Sanna dan Vinnana, kondisi ini tergabung bukan terpisah (vedanā yā ca saññā yañca viññāṇaṃ – ime dhammā saṃsaṭṭhā, no visaṃsaṭṭhā). Tidak dapat memisahkan kondisi ini satu sama lainnya untuk menggambarkan beda antaranya (Na ca labbhā imesaṃ dhammānaṃ vinibbhujitvā vinibbhujitvā nānākaraṇaṃ paññāpetuṃ) yang DIRASAKAN/vedeti, itu yang DIPERSEPSIKAN/sañjānāti; Yang dipersepsikan, itu yang DIKENALI/Vijānāti (Yaṃ vedeti taṃ sañjānāti, yaṃ sañjānāti taṃ vijānāti) [MN.43] Persepsi, perasaan, (Saññā ca vedanā ca) yang menyertai pikiran (Cetasika: ceto/pikiran + sa/menyertai + ika/yang/di: "Yang Menyertai Pikiran"), kondisi ini terikat dengan pikiran/Citta (ete dhammā cittapaṭibaddhā). Itulah persepsi, perasaan, bentukan kehendak pikiran. (Tasmā saññā ca vedanā ca cittasaṅkhāroti) [MN.44]

Saṅkhārakkhandho, saṅkhārā
Paduan unsur dan kondisi, san/gabungan + khara/bentukan/kondisi = formasi kehendak, sañcetanā, abhisaṅkhara/berkondisi, kamma, sebagai faktor ke-2 dalam 11 mata rantai paṭiccasamuppāda; faktor penggerak; pendorong; kekuatan; faktor pembentuk.

Disebut saṅkhāra karena mengkondisikan terkondisinya (Saṅkhatam-abhisaṅkharoti): bentukan (Rūpaṃ rūpattāya), sensasi (vedanaṃ vedanattāya), kreativitas persepsi (saññaṃ saññattāya), formasi kehendak (saṅkhāre saṅkhārattāya) dan stimulus kesadaran (viññāṇaṃ viññāṇattāya) [SN 22.79]. Terdapat 3 Sankhara, yaitu: badan/kāyasaṅkhāra, ucapan/vacīsaṅkhāra dan pikiran/cittasaṅkhāra [AN 12.2].

Manasikāra (Mano = pikiran; manasi = di pikiran; karoti = membuat, membawa. Arti: perhatian, pemikiran, pertimbangan), hasilnya: yoniso/benar dan ayoniso/tidak benar. Yoni = kandungan, asal. Perhatian tidak benar disebut Moha/kebodohan. Perhatian tidak benar menjadikan objek tampak menarik → muncul ketagihan, jika tampak tidak menarik → muncul penolakan. Manasikara ini proses pikiran

Cetanā (ceta/pikiran+na. Arti: Kehendak/Kamma. Cetana terkait pikiran)
apa yang dipikirkan [ceteti], dipertimbangkan/dirancang/pikir ulang [pakappeti] dan dicenderungi/bersemayam [anuseti] → menyokong kesadaran → menjadikan sesuatu di kemudian hari [SN 12.38-40]. Cetana adalah saṅkhārā: terdapat 6 bentukan kehendak (Chayime..cetanākāyā), yaitu: rūpasañcetanā (Kehendak terkait bentuk)..dhamma­sañ­cetanā (kehendak terkait fenomena-pikiran)" [SN 22.56]
    Sebab kemunculan (Paṭic­ca­samup­panna) senang-susah (sukhadukkhaṃ) karena kontak (Phassaṃ paṭicca). Dengan Jasmani/ucapan/pikiran (Kāye/Vācāya/Mane) ingatan (sati) berakar pada kehendak jasmani/ucapan/pikiran (kāya/vaci/mano-­sañ­ceta­nā­-hetu) memunculkan perasaan susah-senang dalam diri (uppajjati ajjhattaṃ sukhadukkhaṃ) dengan ketidaktahuan sebagai kondisi (avijjāpaccayā).

    Oleh: diri sendiri (sāma) / pihak lain (para) atau diketahui (sampajāno) atau tidak (asampajāno) menghasilkan perbuatan jasmani/berucap/berpikir (kāya/vaci/mano-saṅkhāraṃ abhisaṅkharoti) menyebabkan munculnya perasaan suka-duka dalam dirinya (yaṃpaccayāssa taṃ uppajjati ajjhattaṃ sukhadukkhaṃ), hal-hal yang dipengaruhi ketidaktahuan (dhammesu avijjā anupatitā) [SN 12.25, AN 4.171]
Phassa (kontak indriya)
Terdapat 6 kontak/phassakāyā, yang terkait Indriya: kontak-mata/cak­khusamphassa ... pikiran/manosamphassa.

Hubungan saḷāyatana/indriya, objeknya/arammana, Viññāṇa, Phassa, Vedana dan Sanna
    "viññāṇapaccayā nāmarūpaṃ, nāmarūpapaccayā viññāṇaṃ (Kesadaran mengkondisikan namarupa, Namarupa mengkondisikan kesadaran)" [DN 15, SN 12.65, 67] → "Namarupapaccaya salayatana, saḷāyatanapaccayā phasso (namarupa mengkondisikan 6 landasan indriya, 6 landasan indriya mengkondisikan kontak)" [DN 15, dll] atau "Namarupapaccaya phasso (namarupa mengkondisikan kontak)" [DN 15]

    Dengan mata [cakkhu] dan bentukan/materi [rupa] sebagai kondisi, maka timbul kesadaran-mata [cakkhuviññāṇa]. Pertemuan ke-3nya [tiṇṇaṃ saṅgati] adalah kontak-Mata [cakkhuphassa]..
    Dengan telinga [sota] dan suara-suara [sadde] sebagai kondisi, maka munculah kesadaran telinga [sotaviññāṇa]..
    Dengan hidung [ghāna] dan bau-bauan [gandhe] sebagai kondisi, maka munculah kesadaran hidung [ghānaviññāṇa]..
    Dengan lidah [jivha] dan kecapan [rase] sebagai kondisi, maka munculah kesadaran lidah [jivhaviññāṇa]..
    Dengan tubuh/jasmani [kaya] dan sentuhan-sentuhan [phoṭṭhabbe] sebagai kondisi, maka munculah kesadaran tubuh/jasmani [kayaviññāṇa]..
    Dengan pikiran [mana] dan obyek-obyek pikiran [dhamma] sebagai kondisi, maka munculah kesadaran pikiran [manoviññāṇa]. Pertemuan ke-3nya [tiṇṇaṃ saṅgati] adalah kontak-pikiran [manosamphassa] ..

    Dengan kontak sebagai kondisi, muncul perasaan
    Apa yang dirasakan/vedeti, itulah yang dipersepsikan/sanjanati
    Apa yang dipersepsikan, itulah yang dipikirkan/vitakketi (atau di MN 43: dikenali/vijanati)
    Apa yang dipikirkan/dikenali, itulah yang dikembangbiakkan
    dikembangbiakkannya sebagai: sumber, persepsi dan gagasan, melanda seseorang melalui objek-objek [bentukan, suara,..] masa: lalu, sekarang dan depan yang dikenali 6 Indriya [mata,.., pikiran]
    [MN 18]
Karena pertemuan indriya [salayatana] dan objek-objeknya memunculkan kesadaran, sedangkan Phassa/Kontak adalah gabungan dari 3 hal (objek, indriya dan kesadaran), maka viññāṇa/Kesadaran yang TIDAK DISEBUTKAN di namarupa, keberadaannya ada di Phassa/kontak dan letak kontak ada di Indriya.

Kontak/Phassa mengkondisikan: kāma, kāmaguṇā, Kamma, vedanā, saññā [AN 6.63] atau mengkondisikan: "vedanā, saññā, saṅ­khā­ra, viññāṇa" [MN 147, SN 22.56]

Rūpakkhandho, Rūpa
"Cattāro ca mahābhūtā catunnañca mahābhūtānaṃ upādāya rūpaṃ. Idaṃ vuccati,..rūpaṃ (4 elemen/unsur/materi/dhatu/sifat ("no-upada"/dasar), rupa turunan 4 unsur utama. Ini disebut RUPA). Āhārasamudayā rūpasamudayo (Makanan muncul, rupa muncul)" [SN 22.56]. "para petapa/brahmana yang mengingat banyak kehidupan lampaunya, semuanya mengingat lima kelompok unsur kehidupan yang tunduk pada kemelekatan atau salah satu di antaranya (vā aññataraṃ).."‘Aku memiliki bentuk demikian di masa lampau,’ (Evaṃrūpo ahosiṃ atītamaddhāna) adalah hanya bentuk yang diingatnya (anussaramāno rūpaṃyeva anussarati).." [ SN 22.79]. "..apapun bentukan, segala bentukan (yaṃ kiñci rūpaṃ sabbaṃ rūpaṃ) adalah 4 unsur utama dan rupa turunan 4 unsur utama.." [MN 106, SN 12.2], terdiri dari:
  1. Pathavi-dhatu (padat, landasan, sokongan, bumi/tanah)
  2. Apo-Dhatu (merekat, melekat, cairan)
  3. Vayo-Dhatu (gerak, mengalir, tiupan, getar, tekanan, kondisi, keadaan, sirkulasi, aksi mempertahankan, angin)
  4. Tejo-Dhatu (kekuatan, tajam, menusuk, terbakar, terkonsumsi, terhabiskan, umur, gelombang partikel, panas, temperatur, cahaya, api)
4 mahabhuta ini ada bersamaan tak terpisahkan. Setiap substansi, apakah Pathavi, Apo, Tejo atau Vayo, kecil atau besar terbuat dari 4 elemen ini dengan karekteristik spesifik [Abhidhamma ch.6]. Paṭhavī bertindak seperti dasar/penyokong sifat kaku bagi Āpo, Tejo dan Vāyo; Apo bertindak seperti perekat/ikatan bagi 3 lainnya; Tejo bertindak seperti memelihara/menegakkan 3 lainnya; Vayu bertindak seperti penggelembungan 3 lainnya. [Visudhimagga XI, 109]

Rūpa juga bersinonim dengan kaya/sarira (badan/jasmani) karena dapat berubah, sample manusia/binatang, "disebut rupa karena rusak/berubah (ruppatīti) oleh: dingin, panas, lapar, haus, kontak dengan lalat, nyamuk, angin, matahari, dan ular.." [SN 22.79]

Penterjemahan rūpa = "form/bentuk" belum memberikan gambaran utuh, karena 4 mahabhuta dan turunannya, disamping punya arti literal, juga sifat, berbentuk maupun tidak (misal MN 28 dan Dhammasangi 2.2.3), sebagai indriya (pasada-rupa) dan objeknya (arammana), yang ada di dalam diri (Ajjhattaṃ) maupun luar diri (bahiddhā), di antaranya:
  1. bentuk dan warna sebagai objek mata;
  2. suara sebagai objek telinga;
  3. bebauan sebagai objek hidung;
  4. cita rasa sebagai objek lidah;
  5. suhu, kasar/licin, keras/lembut, sebagai objek kulit/badan; dan
  6. Dhamma/fenomena pikiran (pemikiran, ingatan, konsep, gagasan, khayalan, persepsi) sebagai objek pikiran
  7. Dhatu/unsur ke-5, selain dhatu-catumahabhuta di atas: Akasa (ruang di antara unsur/objek/rupa atau 'tempat' keberadaan diri atau di MN 62: "na katthaci patiṭṭhito"/tak bersandar pada apapun)
  8. Dhatu ke-6: 4 landasan/kelangsungan kesadaran (catasso Viññāṇa-ṭṭhitiyo: karena kemunculan kesadaran akibat pertemuan objek dan indriya) yang objeknya (ā­rammaṇa): Bentukan/rupayam atau Vedanā/vedanupayam atau Saññā/sannupayam atau Saṅkhāra/sankharupayam [DN.33].

    Sang Buddha: "catasso Viññāṇa-ṭṭhitiyo harus dianggap seperti pathavī-dhātu. Kesenangan dan ketagihan (nandirāgo) harus dilihat seperti āpo-dhātu" [SN 22.54]
Sehingga, a-rūpa maksudnya BUKAN tanpa catumahabhuta, tapi tentang landasan kesadarannya (viñ­ñā­ṇaṭ­ṭhitiyo) atau penguasaan landasannya (abhi­bhāyata­nāna) yang TIDAK LAGI terkait persepsi rupa/kāyā/sarīra (rūpasaññāna), sekurangnya: "telah sepenuhnya melewati persepsi rupa, persepsi penolakan lenyap, tidak perhatian pada ragam persepsi". Jadi, landasan kesadarannya adalah SELAIN persepsi rupa dan BUKAN berarti TIDAK bercatumahabhuta, BUKAN berarti TIDAK PUNYA badan/sarira/kaya. Singkatnya: Mahluk a-rupa tetap ber-catumahabhuta:
    Sang Buddha: “Mereka, Sāriputta, para deva di landasan bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi.”. Sariputta: “sebab apakah, Bhante, mengapa beberapa makhluk tersebut (yena midhekacce sattā tamhā) JASMANINYA setelah mati (kāyā cutā) adalah para yang-kembali (āgāmino honti)..” [AN 4.171]. Di DN 1 pandangan no.54-57, beberapa petapa/brahmana yang tahu mahluk arupa itu menyatakan, "yato kāyassa bhedā" (saat hancurnya jasmani)
Cattāro mahābhūtā tampaknya selalu ada, karena sang buddha pernah membuat statement: "bukan hal yang tepat untuk bertanya (Na kho eso..pañho evaṃ pucchitabbo): 'di mana 4 itu lenyap tanpa sisa (kattha nu kho,..,ime cattāro mahābhūtā aparisesā nirujjhanti)', pertanyaan yang seharusnya (evañca kho eso,.., pañho pucchitabbo): 'di manakah 4 hal itu tidak punya landasan? (Kattha āpo ca pathavī, tejo vāyo na gādhati)'". Jawabannya: "ketika kesadaran tak nampak (Viññāṇaṃ anidassanaṃ) dimanapun (anantaṃ sabbatopabhaṃ)" [DN 11, SN 1.27, UD 1.10]

Lautan yang tampak kosong, ada dalam lingkup catumahabhuta demikitan pula angkasa luar yang seolah kosong gulita, terdapat debu/partikel padat kecil juga partikel-partikel cahaya [photon: lepton dan quark], temperatur dingin/panas, getar/gerak, gaya tarik/dorong . Jadi, semesta ini dalam lingkup catumahabhuta. Tubuh tempat indriya dan objeknya-pun terdiri dari catumahabhuta. Oleh karenanya, kesadaran yang muncul, berikut hasil putusannyapun berada dalam lingkup catumahabhuta juga seluruh alam kelahiran, milyaran semesta, juga dalam lingkup catumahabhuta. Ini mirip film fiksi "The Matrix" tentang komputer pintar bernama Matrix yang terhubung sistem syaraf seluruh umat manusia dan seorang hacker bernama Neo yang melihat beberapa ketidakwajaran, mencari tau sampai terlepas dari matrix dan melihat sendiri bahwa seluruh manusia system syarafnya terplug-in dengan mesin namun seolah mengalami sendiri lahir, besar, bekerja, menikah, berketurunan, bepergian kemanapun, padahal tetap dalam keadaan terplug-in hingga mereka mati dan didaur ulang menjadi energi bagi kelangsungan system yang juga didisain untuk proses re-produksi manusia.

Apakah tumbuhan mahluk hidup? Punya kesadaran?
Sang Buddha berkata pada Vasettha:
    "Akan kujelaskan padamu - ragam tingkatan (anupubbaṃ yathātathaṃ) – klasifikasi keberadaan kehidupan (Jātivibhaṅgaṃ pāṇānaṃ) karena satu sama lainnya punya kekhususan (aññamaññā hi jātiyo)
    ketahuilah pohon dan rumput (Tiṇa-rukkhepi jānātha), tidak punya (na cāpi) paṭijānare (paṭi/kembali/lagi + jāna/tahu/ngerti + "re"/orang ke-3 Plural, partisipatif, Arti = MENGETAHUI/PAHAM/MENGERTI), bermacam karasteristik keberadaan (Liṅgaṃ jāti-mayaṃ tesaṃ) satu sama lainnya punya kekhususan (aññamaññā hi jātiyo)
    Kemudian serangga, bersayap dan (Tato kīṭe paṭaṅge ca) seterusnya semacam semut rayap (yāva kunthakipillike)..
    Ketahuilah yang berkaki empat (Di AN 4.67: dvipāda/kaki 2, catuppada/kaki 4 dan bahuppada/banyak kaki), kecil maupun besar..
    Ketahuilah yang perut adalah kakinya (di AN 4.67: apāda/tanpa kaki), ular, berbadan panjang..
    Kemudian ikan, perairan, hidup di perairan..
    Kemudian yang bersayap, burung, yang terbang di angkasa..
    Di antara manusia.." [SNP 3.9, MN 98/Vasettha Sutta]
Jadi, tumbuhan adalah pāṇā/bentuk kehidupan, sementara satta/mahluk hidup adalah pāṇā yang lebih sfesifik. Pana dan satta ada yang berespirasi ada yang tidak. Teks belakangan (Nichiren), menyatakan bahwa "tumbuhan adalah mahluk hidup", berdasarkan komentar Miao-lo dan menyimpulkan, "Buddha dapat menjadi rumput dan pohon"

Apa beda Satta dan Pana?
Bedanya dikelengkapan PANCAKHANDA (Kesadaran, perasaan, persepsi, bentukan pikiran dan RUPA)/nāmarūpa (Perasaan, persepsi, Phassa, cetana, manosikara dan RUPA).

Kesadaran terkait perasaan, pengenalan, kehendak, pikiran, bentukan pikiran [MN 18]. Karena MENGETAHUI/PAHAM/Pajānāti, maka disebut Pañña/Kebijaksanaan [MN 43], karena MENGENALI BEDA/Vijānāti, maka disebut Viññāṇa/Kesadaran, karena dapat MENGANGGAP/MEMPERSEPSIKAN/MEMBAYANGKAN/Sañjānāti, maka disebut Sanna, karena MERASAKAN/vedayatī, maka disebut Vedana dan disebut Saṅkhāra karena mengkondisikan terkondisinya: bentukan, sensasi/rasa, kreativitas persepsi, formasi kehendak dan stimulus kesadaran [SN 22.79]. Pañña dan Viññāṇa kondisi ini tergabung bukan terpisah, TIDAK DAPAT memisahkan kondisi satu sama lainnya untuk menggambarkan beda antaranya, yang DIPAHAMI/Pajānāti, itu yang DIKENALI/Vijānāti, yang DIKENALI, itu YANG DIPAHAMI...Vedana, Sanna dan Vinnana, kondisi ini tergabung bukan terpisah. Tidak dapat memisahkan kondisi ini satu sama lainnya untuk menggambarkan beda antaranya. Yang dirasakan, itu yang DIPERSEPSIKAN/sañjānāti; Yang dipersepsikan, itu yang DIKENALI/Vijānāti [MN.43]. Sanna dan Vedana dan yang menyertai pikiran, kondisi ini terikat dengan pikiran/Citta. Itulah mengapa persepsi dan perasaan adalah bentukan pikiran/Cittasaṅkhāroti [MN.44]

Tumbuhan TIDAK PUNYA: kesadaran, perasaan, persepsi, bentukan pikiran atau singkatnya tidak punya NAMA (perasaan, persepsi, phassa, cetana dan manosikhara) DAN HANYA PUNYA RUPA, oleh karenanya, tumbuhan BUKAN satta/mahluk hidup. Sesuatu yang tidak punya kesadaran ketika mati tidak terlahir kembali.

Penelitian modern ada yang menyatakan bahwa tumbuhan dapat berkomunikasi terhadap sesamanya namun ternyata ketika gelombang suara itu di test, ternyata hanya pergerakan cairan kimiawi melalui pembuluh, penghantar (tanah) atau daun, bunga dan batang yang beberapa diantaranya berfungsi sebagai mekanisme pertahanan diri (DI SINI, DI SINI, DI SINI).

TIDAK ADA ATMAN/JIWA
Buddhism menolak adanya atma/anatta/roh/jiwa yang kekal dan/atau sebagai inti dari mahluk hidup, karena menurut buddhism, mahluk hidup merupakan sebuah bauran, kita ambil contoh roti yang merupakan paduan dari: tepung, ragi, gula, garam, mentega, susu, air, api, tenaga kerja dll. Setelah menjadi roti, tidak dapat kita tunjuk satu bagian tertentu dan mengatakan: ini adalah tepungnya dan/atau ini garamnya dan/atau ini menteganya, dan/atau ini airnya dan/atau ini apinya dan/atau ini tenaga kerjanya dst. Karena setelah bahan-bahan diaduk menjadi satu dan dibakar di oven, maka telah berbaur dan telah berubah
    .. Misalkan, para bhikkhu, ada seorang raja atau menteri kerajaan yang belum pernah mendengar suara kecapi sebelumnya. Ia mendengar suara kecapi dan berkata: ‘Suara apakah ini—begitu menarik, begitu indah, begitu memabukkan, begitu mempesona, begitu memikat?’ Mereka akan berkata kepadanya: ‘Baginda, itu adalah suara kecapi—begitu menarik, begitu indah, begitu memabukkan, begitu mempesona, begitu memikat.’ Ia akan menjawab, ‘Pergilah, bawa kecapi itu kepadaku.’

    “Mereka akan membawakan kecapi itu dan berkata kepadanya: ‘Baginda, ini adalah kecapi itu, yang suaranya begitu menarik, begitu indah, begitu memabukkan, begitu mempesona, begitu memikat.’ Raja itu akan berkata: ‘Aku sudah cukup dengan kecapi ini. Bawakan aku suaranya saja.’ Orang itu akan menjawab: ‘Kecapi ini, Baginda, terdiri dari banyak komponen, sangat banyak komponen, dan kecapi ini bersuara ketika dimainkan bersama banyak komponennya; yaitu, lapisan bidang suara, perutnya, tangannya, kepalanya, dawainya, pemetik, dan keterampilan pemainnya. Demikianlah, Baginda, kecapi ini terdiri dari banyak komponen, sangat banyak komponen, dan kecapi ini bersuara ketika dimainkan bersama banyak komponennya.’ [SN 35.205/426/Vina Sutta. Juga lihat: DN 23/Payasi Sutta]
Bahkan variasinya saja membuat penamaannya berbeda, contohnya sepeda roda 2:
    Rodanya saja tidak dapat dikatakan sebagai sepeda, begitu pula stang, rem, sadel, jerujinya saja. Untuk dikatakan sebagai sepeda roda 2, harus ada rangka, stang, pedal, sadel, rantai, roda, dll. Keseluruhan inilah yang disebut sepeda roda 2.

    Perubahan padanya tidak lagi membuatnya disebut sepeda roda 2, misal ada mesin, ini bukan lagi sepeda roda 2 tapi motor atau rodanya menjadi 3, ini disebut beca atau disamping rodanya menjadi 3, juga ada mesin, ini disebut bemo/bajaj atau roda belakang diganti penyerut, maka ini bukan lagi sepeda roda dua
Demikianlah bauran ini disebut dengan ragam klasifikasi dan penamaan ketika bertumimbal lahir (kemunculan suatu mahluk hidup di alam kehidupan yang sama atau berbeda).

Menurut Buddhisme, setelah Namarupa muncul, maka muncul 6 landasan Indria/saḷāyatana yaitu: Internal/pada diri sendiri/ajjhattikāni (Mata/Cakkha; Telinga/sota; Hidung/ghāna; Kecap/jivha; Badan/kāya; Pikiran/mana) dan luar diri/orang lain/selain diri sendiri atau hal lain diluar dirinya/bāhirāni (bentukan/materi/Rūpa; Suara/sadda; bebauan/gandha; rasa/rasa; Sentuh/phoṭṭhabba; Objek Pikiran/dhamma).
    Pertemuan 6 Indriya [mata, telinga,.., pikiran] dan objeknya [bentukan, suara,.., ingatan/persepsi] sebagai kondisi, memunculkan kesadaran indriya [mata, telinga,.., pikiran].
    Pertemuan ke-3nya (6 Indriya, Objek-objeknya dan kesadaran) disebut Kontak
    Dengan kontak sebagai kondisi, muncul perasaan;
    Apa yang dirasakan, itulah yang dikenali;
    Apa yang dikenali, itulah yang dipikirkan;
    Apa yang dipikirkan, itulah yang dikembangbiakkan pikiran;
    Dengan apa yang dikembangbiakkan dipikirannya sebagai: sumber, persepsi dan gagasan, melanda seseorang melalui objek-objek [bentukan, suara,..] masa: lalu, sekarang dan depan yang dikenali 6 Indriya [mata, telinga,..]. [MN 18/Madhupiṇḍikasutta]
Rangkaian ini kait mengkait, sebab-akibat berkesinambungan dengan pola kemunculan dan kelenyapan. Tidak ada yang abadi dalam kondisi kemunculan dan kelenyapan, segala yang berkondisi jelas tidak kekal.

Jika kita amati diri kita sekarang VS foto diri sewaktu kecil, misalnya saat berumur 5 tahun. Kita tahu (dari saksi yang melihat dan/atau dari ingatan kita) bahwa yang di foto itu adalah orang yang sama dengan kita sekarang namun kita juga tahu persis bahwa yang di photo itu bukanlah orang yang sama lagi dengan kita sekarang. Kita sudah mengalami perubahan proses dan berubah dari waktu ke waktu sehingga bentuk muka, badan dan lain-lainya sudah sama sekali berbeda atau singkatnya, anda yang berusia 5 tahun itu sudah tidak ada lagi, yang ada hanyalah anda yang saat ini.

Dalam kasus manusia dan binatang, secara umum, pertemuan Indera manusia dan Objek-objeknya, diterjemahkan dalam sinyal-sinyal kimiawi dan listrik di dalam dan pada permukaan tubuh manusia, misalnya kekuatan otot adalah akibat daya tarik-tolak muatan listrik, jantung dan system syaraf di otak juga melibatkan aliran arus listrik.
    Prof. Galvani ditahun 1780-1791 melakukan percobaan listrik pada kaki katak yang awalnya Ia hubungkan dengan sumber listrik statis namun kemudian Ia gunakan dua lempeng logam tanpa sumber listrik statis dan hasilnya kaki katak tersebut juga bergerak. Ia menduga bahwa tubuh mahluk hidup terdapat listrik dan magnet. Tidak lama setelahnya, Volta, dengan tujuan untuk menunjukan bahwa potensial (tegangan) listrik adalah berasal karena perbedaan jenis logam, Ia ganti konduktor lembab kaki katak dengan konduktor lain berupa kain lembab berisi cairan garam atau asam cair di antara dua kepingan logam atau karbon sebagai pengganti salah satu logam ternyata juga menghasilkan listrik.

    Temuan mereka ini membuktikan bahwa energi kimia dapat diubah menjadi energi listrik.


Tubuh manusia berisi triliunan sel elektrokimia (cairan elektrolisis, berupa: Na+, K+, CL-, protein, asam nukleat, dll), di mana pada bagian dalam sel mempunyai potensial (tegangan) dengan range -50 mv s.d -90 mv (disebut potensial istirahat neuron, rata-rata: -70 milivolts) yang terjadi karena ion negatif lebih pada bagian dalam membran dari bagian luarnya.

Listrik tubuh dari hasil elektrokimia sel berfungsi sebagai kontrol dan operasi syaraf, otot dan organ di mana neuron melalui kontak sinapsis yang terletak di dendrit dengan multi sensornya menerima rangsangan secara fisik maupun kimiawi seperti panas, dingin, cahaya, suara dan bau yang menyebabkan beda potensial (tegangan) antar membran dan kemudian mengubahnya menjadi sinyal listrik di sepanjang serat-serat saraf/Akson menuju otot, kelenjar dan/atau neuron lainnya. Ketika terjadi perpindahan/difusi ion pada membran yang menyebabkan beda potensial yang menuju pada arah positif voltmeter disebut depolarisasi dan yang menuju arah negatif disebut repolarisasi [lihat:Nervous Systems Part-1].

Mengalirnya aliran listrik akan menimbulkan medan magnet dan medan magnet terkuat tubuh adalah jantung yang terjadi akibat depolarisasi dan repolarisasi. Video di bawah ini memberikan sample apa yang dapat dilakukan manusia sehubungan dengan listrik dan medan magnet yang ada padanya. (sanggahan dari yang tidak percaya di sini)



Kemudian, perlu juga kita saksikan sebuah percobaan sadis yang dilakukan di Soviet, yaitu oleh Dr Sergei Brukhonenko yang membangkitkan kembali beberapa organ anjing yang terpisah mandiri (jantung, paru-paru), kepala anjing tanpa tubuh dan anjing utuh yang telah mati. Dokumentasi percobaan ini dilakukan pada tahun 1940 dengan durasi 19:31 menit.


Percobaan pertama:
menghidupkan organ-organ tubuh anjing yang terpisah mandiri, yaitu jantung anjing yang bekerja normal dalam kondisi buatan khusus; Paru-paru yang dihubungkan kipas sedot-tiup, dialiri darah ke dalamnya dan saat keluar paru-paru, darah tersebut telah mengandung oksigen.

Percobaan kedua,
mulai menit 4:27, yaitu menghidupkan kepala anjing utuh tanpa badan yang terhubung dengan 4 selang (sebagai 2 arteri dan 2 vena), menuju/keluar jantung dan dari jantung ada 2 selang yang menuju/keluar tabung (berfungsi sebagai paru-paru buatan yang berisi darah beroksigen). Aliran darah beroksigen ditarik jantung buatan, dialirkan menuju kepala Anjing, kemudian aliran darah keluar dari kepala anjing menuju jantung buatan dan dialirkan menuju tabung. Kepala anjing itu dibuat hidup selama 1 jam dan diperlihatkan bahwa Indera mata, lidah, telinga, penciuman, peraba yang ada diseputaran kepala anjing tersebut berfungsi normal dalam kondisi tersebut.

Percobaan ke-3,
mulai menit 6:50, yaitu menghidupkan kembali anjing utuh. Seekor anjing hidup dalam keadaan telah dianestesi, darahnya dikuras hingga habis hingga mati secara klinis, terlihat dalam plot grafis aktivitas paru-paru dan jantungnya, yaitu detak jantung melemah seiring terkurasnya darah keluar tubuh dan kemudian berhenti. Juga plot grafis nafas normal, melemah, hentakan akhir dan nafas terakhirnya. Anjing itu dibiarkan mati selama 10 MENIT. Kemudian arteri dan vena tubuh anjing, dihubungkan ke mesin jantung-paru (autojektor, cara kerjanya sama seperti percobaan kepala anjing tanpa tubuh). Setelah beberapa saat, aliran darah yang masuk ke tubuh anjing mulai menggerakan detak jantungnya pertama, kedua dan secara perlahan detak jantung kembali normal, kemudian terjadi hentakan nafas pertama, kedua dan secara perlahan pernafasan kembali normal. Setelah pernafasan dan jantung terlihat normal, mesin dimatikan, sambungan selang ke tubuh anjing dicabut, dijahit kembali dalam keadaan teranestesi, diistirahatkan dan pada 10-12 hari kemudian, anjing tersebut berada pada kondisi normal seperti sebelum percobaan dilakukan.

Tidak terdekteksi keberadaan jiwa/roh dipercobaan tersebut kecuali proses kelistrikan dan kimiawi tubuh belaka.

Sample proses kerja beberapa perasaan dalam tubuh manusia:
Rasa sakit datang ke otak melalui neuron, sel-sel khusus yang ada di seluruh tubuh mengiriman pesan ke otak. Pada serangkaian percobaan, Hargreaves dan tim penelitinya menemukan bahwa kulit menghasilkan molekul seperti capsaicin dalam menanggapi rasa sakit. “Kami mengambil jaringan kulit tikus percobaan, dan memanaskannya pada suhu 43 atau 48 derajat Celcius. Kemudian kita mengamati apa yang dikeluarkan oleh kulit pada kondisi panas itu”, kata Hargreaves. Panas biasanya menimbulkan rasa sakit pada sekitar 47 derajat Celcius. Ketika sampel kulit itu dipanaskan sampai 48 derajat Celcius, kulit itu memproduksi molekul seperti capsaicin dalam bentuk cairan. “Kemampuan cairan ini untuk mengaktifkan rasa sakit pada neuron sangat tergantung pada reseptor capsaicin”, jelasnya.

Kecemasan
Salah satu penelitian berhubungan dengan kecemasan di lakukan oleh Madison Universitas Wisconsin, dalam jurnal “Nature”, yang terbit Rabu (11/8). Tim peneliti menguji 238 rhesus monyet muda menggunakan pemindai topografi emisi positron (PET scan) beresolusi tinggi yang menunjukan menunjukkan aktivitas otak tinggi di bagian “amygdala” dan “anterior hippocampus”. Sang Manusia “penyusup” dipakai untuk berperan sebagai potensi ancaman dengan berdiri dekat kandang monyet saat para peneliti memperhatikan reaksi mereka dan mengukur aktivitas otaknya. Semakin gelisah monyet tersebut semakin tinggi aktivitas di pangkal pusat “amygdala” dan “anterior hippocampus”.

Ketakutan
Pada 1920-an, Psikolog Amerika John Watson, melakukan eksperimen yang kelak dinamakan "little Albert", yaitu mengajari seorang bayi bernama Albert untuk takut tikus putih. Sebelumnya "Little Albert" tidak takut pada laboratorium uji hewan. Dia menunjukkan kegembiraannya saat melihat tikus-tikus, terutama tikus yang berwarna putih dan selalu mengulurkan tangan untuk mereka.

Watson dan asistennya mengajarkan Albert menjadi takut terhadap tikus putih. Mereka menggunakan kondisi Pavlovian (klasik), sepasangan stimulus netral (tikus) diberikan efek negatif yaitu tiap kali Albert meraih salah satu tikus itu, mereka membuat suara keras yang menakutkan tepat di belakang anak berusia 11 bulan.

Albert tidak hanya cepat belajar untuk takut pada tikus putih, menangis dan menjauh setiap kali melihat satu tikus putih, tetapi ia juga mulai menangis jika berhadapan dengan binatang berbulu putih dan sinter klas yang berjanggut putih.

Seperti Albert kecil yang takut pada tikus putih, maka begitupula ketakutan-ketakutan orang pada Tuhan, Setan, neraka yang dikondisikan selama bertahun-tahun pada mereka sendiri. Setelah mereka besar, semua persoalan menjadi terhubung dengan peran tuhan, setan dan neraka.

Ketakutan merupakan reaksi berantai di dalam otak yang dimulai dengan rangsangan stres dan berakhir dengan reaksi kimia yang menyebabkan jantung berdegup, bernafas dengan cepat dan menegangnya otot. Pendorong rangsangan itu bervariasi mulai dari ular, ajaran agama dll. Ada dua jalur di area otak yang konon berjalan bersamaan dalam merespon rasa takut, yaitu Jalan pendek [Hajar dulu, selidiki belakatang] dan jalan panjang [Selidiki dulu baru ambil keputusan].
    Untuk jalan pendek, misalnya pada bunyi di pintu [ini adalah rangsangan awalnya]. Segera setelah mendengar dan melihat gerakan di daerah pintu, indera kemudian menyampaikan ke otak dan mengirimkan data indera ke talamus. Saat ini, thalamus ngga tau apakah sinyal yang diterima itu merupakan tanda bahaya atau bukan. Ini kemudian diteruskan ke amigdala untuk menggali informasi lebih lanjut. Amygdala menerima impuls syaraf dan mengambil tindakan untuk melindungi; Ia mengirimkan sinyal pada hypothalamus untuk menghidupkan respon "Lawan atau lari" yang berguna menyelamatkan diri ketika yang didengar/dilihat ternyata merupakan bahaya

    Masih pada contoh di atas,
    otak juga memakai satu jalur lainnya [yang konon dinyatakan bersamaan] yaitu dengan mempertimbangkan pilihan yang diketahui berupa apakah itu pencuri, HANTU ataukah angin? Proses panjang terlihat seperti ini: Ketika mata dan telinga menerima suara dan gerakan di pintu kemudian disalurkan ke talamus. Talamus mengirimkan informasi ini ke korteks sensorik dan ditafsirkan artinya. Korteks sensorik menentukan bahwa ada lebih dari satu kemungkinan pada interpretasi data yang diterima dan diteruskan ke hipokampus untuk membangun konteks.Pertanyaan yang di ajukan Hippocampus misalnya, "Apakah rangsangan ini pernah terjadi sebelumnya? Jika ya, maka waktu itu rangsangan ini berarti apa, ya?". Beberapa hal memberikan petunjuk lanjutan misalnya, "ini adalah pencuri atau HANTU atau angin badai?!". Hippocampus bisa juga mengambil data lainnya di proses ini, seperti sentuhan cabang pohon pada jendela, suara mirip geraman sengau tertahan di luar atau bunyi perabotan di teras yg terpelanting terbang. Mempertimbangkan informasi tadi, hippocampus menentukan bahwa tindakan pintu kemungkinan besar berasal dari angin dan kemudian hasil itu dikirim ke amigdala bahwa itu bukan ancaman/bahaya. Amigdala kemudian mengirim sinyal ke hipotalamus untuk mematikan respon "lawan atau lari".
Di manakah Ingatan?
Otak tampaknya hanyalah bagian dari organ pikiran, karena jikapun otak kita tidak berfungsi dan/atau dilahirkan tanpa otak, kita masih bisa hidup normal atau misalnya jantung ikan tetap memompakan darah walaupun otaknya rusak. Di artikel ini, Tanpa Otakpun manusia bisa Pintar dan Hidup Normal!, Prof Lober, meneliti dan membuktikan bahwa terdapat banyak manusia yang terbukti dapat hidup normal, ber IQ tinggi dan meraih gelar tanpa memiliki otak. Dalam pertumbuhan janin mingguan [lihat di sini, di sini atau di sini] kita ketahui bahwa jantung mulai berdetak di minggu ke 6 [36-42 hari setelah menstruasi terakhir], Otak mulai terbentuk di minggu ke 7 [Rate pertumbuhan sel otak adalah 100 sel/menit].

Dari perkembangan janin di atas saja, kita-pun sudah dapat melihat bahwa otak bukanlah merupakan pusat kesadaran.

Paul pearsall dari Nexus Magazine, Volume 12, No.3 (April - Mei 2005), "Organ Transplants and Cellular Memories" oleh Paul Pearsall, PhD., Gary E. Schwartz, PhD.,Linda G. Russek, PhD yang meneliti fenomena perubahan kejiwaan dan kepribadian pada lebih dari 100 pasien cangkok jantung. Perubahan itu diantaranya membawa serta “memory” kehidupan sang pendonor pada penerimanya. [beberapa sample kasusnya saya co-pas dan terjemahkan silakan lihat di sini. Untuk informasi lanjutan, silakan klik: Cellular Memory in Heart Transplants]

Kemudian,
Perkembangan Iptek di link ini, memberikan kita satu khazanah referensi bahwa seluruh sel ternyata dapat menjadi tempat letaknya kesadaran.

Karena masing-masing Indriya ketika bersetemu objeknya memunculkan kesadaran, perasaan, persepsi serta bentukan-bentukan pikiran maka TIDAK BENAR bahwa ingatan itu tersimpan di otak atau di jantung saja. Malah karena kesadaran, perasaan, persespi ada di landasan Indriya, maka ingatan pun terbaur di seluruh indriya kita.

Jadi, apapun itu, selama terbukti dapat melakukan kontak Indriya, maka Ia memiliki kesadaran, mengalami perasaan (Suka, benci, marah, biasa-biasa saja) dan mempunyai persepsi, melakukan tindakan atas dasar perasan tersebut. Oleh karenanya ini adalah pancakhanda/namarupa atau Ini adalah mahluk.

Konsekuensinya, karena sang Adi Kuasa atau Tuhan dalam khazanah ajaran ketuhanan dapat mengalami perasaan suka, sedih, kecewa marah, juga berpersepsi tertentu dan melakukan tindakan atas dasar perasan dan persepsi tersebut, tentunya karena Ia melakukan kontak indriya dan mengenali objeknya, oleh karenanya Ia memiliki kesadaran. Maka Ia adalah juga MAHLUK yang berada dalam jeratan lingkaran Samsara dan setelah umurnya habis, Iapun dapat terlahir kembali menjadi mahluk yang lebih rendah.

Itulah mengapa Buddhism menolak mengakui atau tidak mengenal atau tidak mempercayai adanya mahluk/zat yang disebut sebagai Tuhan/Issara/Brahman/Allah atau apapun yang diidentifikasi sebagai maha pencipta, pengatur dari segala yang ada.

Buddhism juga menyampaikan bahwa yang terlahir kembali sebagai manusia dan dewa jumlahnya sangat sedikit sekali dibandingkan mereka terlahir kembali di alam-alam bawahnya:
    Sang Bhagavā mengambil sedikit tanah dengan ujung kuku jari-Nya dan berkata kepada para bhikkhu “Para bhikkhu bagaimanakah menurut kalian, mana yang lebih banyak: sedikit tanah yang Kuambil di ujung kuku jari tangan-Ku ini atau bumi ini?”

    “Yang Mulia, bumi ini lebih banyak. Sedikit tanah yang Bhagavā ambil di ujung kuku jari tangan Beliau adalah tidak berarti. Dibandingkan dengan bumi ini, sedikit tanah itu tidak perlu dihitung, tidak dapat dijadikan perbandingan, tidak sebanding bahkan dengan sebagian kecilnya.

    “Demikian pula, para bhikkhu:

    1. hanya sedikit sekali mahluk yang meninggal dunia sebagai manusia, terlahir kembali di antara manusia namun banyak sekali yang meninggal dunia sebagai manusia terlahir kembali di alam: neraka (SN 56.102), binatang (SN 56.103), mahluk halus (SN. 56.104, 105-107)

    2. hanya sedikit sekali mahluk yang meninggal dunia sebagai deva, terlahir kembali di antara deva, hanya sedikit sekali mahluk yang meninggal dunia sebagai deva terlahir kembali diantara manusia (SN 56.111-113) namun banyak sekali yang meninggal dunia sebagai deva terlahir kembali di alam: neraka, binatang dan mahluk halus” (SN 56.108-100)

    3. hanya sedikit sekali mahluk yang meninggal dunia dari alam neraka, terlahir kembali di antara para deva (SN 56.117-119), hanya sedikit sekali mahluk yang meninggal dunia dari alam neraka terlahir kembali diantara manusia (SN 114-116) namun banyak sekali yang meninggal dunia dari neraka, terlahir kembali di alam: neraka, binatang dan mahluk halus (SN 56. 114-116)

    4. hanya sedikit sekali mahluk yang meninggal dunia dari alam binatang, terlahir kembali di antara para deva (SN 56.123-125), hanya sedikit sekali mahluk yang meninggal dunia dari alam binatang terlahir kembali diantara manusia (SN 120-122) namun banyak sekali yang meninggal dunia dari alam binatang terlahir kembali di alam: neraka, binatang dan mahluk halus (SN 56. 120-122)

    5. hanya sedikit sekali mahluk yang meninggal dunia dari alam mahluk halus, terlahir kembali di antara para deva (SN 56.129-131), hanya sedikit sekali mahluk yang meninggal dunia dari alam mahluk halus terlahir kembali diantara manusia (SN 120-122) namun banyak sekali yang meninggal dunia dari alam mahluk halus, terlahir kembali di alam neraka, alam binatang, alam mahluk halus (SN 56. 126-131)
Apakah ada jeda atau tidak antar kelahiran kembali?
    Kisah Hanan (jarak wafat dan lahir: 10-11 hari):
    Ia lahir di Libanon, di pertengahan 1930an. Ketika berusia dua puluh, Hanan menikah dengan Farouk Mansour, anggota sebuah keluarga Libanon yang cukup berada. Pasangan ini mempunyai dua anak perempuan, bernama Leila dan Galareh. Hanan mempunyai saudara laki-laki bernama Nabih, tokoh masyarakat di Libanon, tetapi mati muda dalam kecelakan pesawat.

    Setelah melahirkan putri keduanya itu kedua anaknya, Hanan terkena gangguan jantung dan dokter menyarankannya untuk untuk tidak melahirkan anak lagi. Tidak mengindahkan peringatan itu, Hanan melahirkan anak ketiganya, lelaki, pada tahun 1962.

    Pada tahun 1963, tidak berapa lama setelah kematian saudaranya Nabih, Kesehatan Hanan mulai memburuk. Hanan kemudian mulai berbicara tentang mati. Farouk, suami Hanan menuturkan bahwa Hanan memberitahukannya bahwa, "dia akan ber-reinkarnasi dan akan bercerita banyak mengenai kehidupan sebelumnya”.

    Ini terjadi dua tahun sebelum Hanan meninggal.

    Pada usia tiga puluh enam, Hanan pergi ke Richmond, Virginia, untuk menjalani operasi jantung. Hanan mencoba menelepon Leila, anaknya sebelum operasi, namun tidak tersambung.

    Hanan kemudian meninggal karena komplikasi satu hari setelah operasi.

    Sepuluh hari setelah Hanan meninggal, Suzanne Ghanem dilahirkan.

    Ibu Suzanne mengatakan kepada Dr. Ian Stevenson,
    Beberapa waktu sebelum kelahiran Suzanne, "Aku bermimpi bahwa aku akan melahirkan anak perempuan. Aku bertemu seorang wanita, sekitar 40 tahunan, menciumnya dan memeluknya. Wanita ini berkata, 'Aku akan datang kepadamu'. Belakangan, ketika melihat foto Hanan, aku merasa ia mirip dengan wanita dalam mimpuku".

    Dengan kata lain, Ibu dari Suzanne Ghanem telah bermimpi bahwa ia akan memiliki anak perempuan yang mirip dengan Hanan Monsour dan impian ini menjadi kenyataan.

    Pada usia 16 bulan, Suzanne menarik ganggang telepon seakan berusaha berbicara dan berkata berulang-ulang, "Halo, Leila?". Keluarga itu tidak tahu siapa Leila itu.

    Ketika ia agak besaran, Suzanne menjelaskan bahwa Leila adalah salah satu dari anak-anaknya dan ia bukan Suzanne, melainkan Hanan.

    Keluarga bertanya, "Hanan apa?" Suzanne menjawab, "Kepalaku masih kecil. Tunggu sampai aku lebih besar dan mungkin aku akan ceritakan pada kalian. Ketika Ia berusia dua tahun Ia menyebutkan nama-nama anak-anaknya yang lain, suaminya, Farouk, dan nama-nama orang tuanya serta saudara-saudara lelakinya, semuanya 13 Nama.

    Ketika mereka mendengar tentang kasus tersebut, Keluarga Monsour mengunjungi Suzanne. Pada awalnya keluarga Monsours skeptic dengan klaim gadis cilik itu dan menjadi percaya ketika Suzanne dapat mengenali semua sanak keluarga Hanan, menunjuk dan memanggil mereka dengan akuratnya.

    Suzanne juga tahu ketika Hanan memberikan perhiasan kepada saudara kandungnya, Hercule, di Virginia sebelum operasi Jantung dan meminta kakaknya untuk membagikan perhiasan itu kepada anak-anak perempuannya. Tidak seorangpun di luar keluarga Monsour yang tahu menahu soal perhiasan itu.

    Sebelum Suzanne dapat baca tulis, Ia mencoret-coret sesuatu sebuah nomor telepon di secarik kertas. Belakangan, ketika keluarga itu pergi ke rumah Monsour, mereka menemukan bahwa nomor telepon itu cocok dengan nomor telepon keluarga Monsour, kecuali dua angka terakhirnya terbalik. Sewaktu kecil, Suzanne dapat melafalkan pidato yang diucapkan saat pemakaman kakak Hanan, Nabih. Keluarga Suzanne merekam pelafalan itu, meskipun akhirnya rekaman itu hilang.

    Pada usia lima tahun, Suzanne menelepon Farouk tiga kali sehari. Ketika Suzanne mengunjungi Farouk, Ia duduk dipangkuan Farouk dan menyandarkan kepala didada Farouk. Pada umur 25 tahun, Suzanne masih menelepon Farouk. Karir Farouk adalah seorang Polisi dan Ia telah menerima Suzanne sebagai kelahiran kembali dari Hanan almarhum Istrinya. Mendukung kesimpulan ini, Farouk menunjukan bahwa dari foto, Suzanne secara akurat dapat mengenali orang-orang yang mereka kenal dan mengetahui berbagai informasi yang hanya diketahui oleh Hanan.
Kematian adalah ketika Jasmani [kaya] kehilangan [Jahanti] 3 kondisi [tayo dhamma]: kekuatan/ayu, panas/usma dan kesadaran/vinnana [MN 43/Mahavedalla sutta, SN 22.95/Pheṇapiṇḍūpamasutta]. bentukan-bentukan: jasmani, ucapan dan pikiran memudar dan sirna, vitalitas/ayu padam, panas/usma berhamburan, dan indria-indrianya terberai dan Ia akan bertumimbal lahir (kemunculan suatu mahluk hidup di alam kehidupan yang sama atau berbeda) namun arus kesadarannya dikehidupan ini dan di kelahiran berikutnya tak terputus dan tanpa jeda:
    "..arus kesadaran manusia yang tidak terputus yang ada di alam ini maupun di alam berikutnya" ["Purisassa ca viññāṇasotaṃ pajānāti, ubhayato abbocchinnaṃ idha loke appatiṭṭhitañca paraloke appatiṭṭhitañca", DN 28/Sampasādanīya Sutta]."Kesadaran itu muncul bergantungan, jika tanpa suatu kondisi, maka tidak ada asal-mula kesadaran." [MN 38, Mahātaṇhāsankhaya Sutta]. "nāmarūpa (MentalMateri) mengondisikan kesadaran dan kesadaran mengondisikan nāmarūpa, nāmarūpa mengondisikan kontak" [DN 15/Mahānidāna Sutta]
Kalangan Buddhisme sendiri punya ragam pendapat mengenai ada atau tidaknya jeda antar kelahiran kembali
  1. Aliran Theravada, tidak mengenal jeda waktu antara satu kelahiran dengan kelahiran lainnya [antara-bhava] yang berarti tumimbal lahir itu berlangsung segera.
  2. Aliran Mahayana, seseorang yang meninggal akan tinggal dalam keadaan alam perantara dalam satu, dua, tiga, lima, enam atau tujuh minggu, sampai hari ke-49. Sehingga dalam Buddhisme Mahayana sering dikenal adanya berbagai praktek ritual upacara kematian yang berlangsung setiap minggu sampai hari ke-49.
  3. Aliran Tantrayana, terdapat istilah `bardo'atau alam perantara, yang memiliki enam keadaan, yaitu saat: di kandungan [kye-nay bardo]; bermimpi [mi-lam bardo]; samadhi yang mendalam [tin-ge-zin sam-tam bardo]; sekarat [chi-kai bardo]; meninggal [cho-nyid bardo]; dan saat pencarian kelahiran kembali [sid-pa bardo]. Tiga keadaan bardo yang terakhir adalah ketika wafat-terlahir, sedangkan 2 lainnya dialami semasa masih hidup.
Tapi seharusnya, memang tidak ada jeda, karena arus kesadaran dikatakan tidak terputus, maka TIDAK ADA tentang definisi alam Bardo atau antarabhava (jeda waktu di keadaan setelah wafat dan terlahir, yang lamanya menurut Mahāvibhāṣa (150 M) dan Abhidharmakośa (abad 5 M): "7 x 7 hari" = 49 hari) atau menjadi suatu mahluk tertentu sebelum akan dilahirkan, yang Garbhāvakrāntisūtra katakan juga punya gender ("Life in the Womb", Robert Kritzer, hal.80]. Bahkan di Abhidhamma pitaka, poin kontroversi, Kathavatthu 8.2 mengatakan: TIDAK ADA antarabhava. Perlu diketahui, Bardo/antarabhava BERBEDA dengan antarāparinibbāyī (Pada periode mana di umur kehidupannya, para mahluk anagami alam suddhāvāsa itu menjadi padam)

Ketika jasmani mengalami kematian, indriya pikiran dan objek-objek pikiran tetap mengalami kontak. Walau jantung telah berhenti, masih ada selisih sekitar 7 menit sebelum matinya otak karena kekurangan oksigen. Karena tidak ada aliran darah, maka tidak ada sinyal syaraf dari/ke Indriya. 5 Indria (mata, telinga, penciuman, pencicipan dan rabaan) menjadi tidak berfungsi namun Indria pikiran masih berfungsi. Pikiran tersebut memuat ingatan yang berisi rekaman perasaan (Menyenangkan, menyakitkan, bukan ke-2nya) dan PERSEPSI dari PERBUATAN-PERBUATAN yang: BARU DILAKUKAN, PERNAH DILAKUKAN dan/atau TERBIASA DILAKUKAN melalui pikiran, ucapan, perbuatan sepanjang hidupnya. Oleh karenanya, terdapat Pertemuan antara Indera pikiran dan objeknya yang berupa Ingatan. Kondisi ini memunculkan kesadaran pikiran atau CUTI CITTA (Kesadaran kematian atau moment pikiran menjelang kematian).

Pertemuan ini SANGAT DERAS karena tidak ada HAMBATAN LAGI dari 5 INDRIYA LAINNYA. Akan muncul ingatan yang DOMINAN yang sangat berkesan dan karenanya muncul KEINGINAN [Untuk menjadi/tidak ingin menjadi sesuatu]. Karena ada keinginan, maka ada kemelekatan, Karena ada kemelekatan, muncul nāmarūpa.
    Dengan munculnya kesadaran (dalam hal ini cuticitta) maka muncul pula nāmarūpa... [MN.9 Sammādiṭṭhi Sutta]. Kesadaran, perasaan, persepsi itu tegabung tidak terpisah. tidak dapat memisahkan kondisi-kondisi ini satu sama lainnya untuk menggambarkan perbedaan antaranya. Karena yang dirasakan, itu yang dipersepsikannya; yang dipersepsikan, itu yang dikenalinya. [MN 43] PERASAAN dan PERSEPSI terikat dengan PIKIRAN/CITTA, maka terjadi BENTUKAN-BENTUKAN PIKIRAN (Citta/Manosankhāra) [MN 44]
Berikut petikan beberapa sutta mengenai kelahiran melalui kandungan
    Sang Buddha/petapa Asita Devala:
    Tuan-tuan, tahukah kalian bagaimana kehamilan terjadi [gabbhassa avakkanti]?’

    7 Brahmana:
    “’Tuan, kami mengetahui bagaimana kehamilan terjadi. Di sini, penyatuan ibu dan ayah, dan ibu sedang dalam masa subur, dan gandhabba hadir. Demikianlah kehamilan terjadi terjadi melalui perpaduan ke-3 hal ini.’

      Note:
      Gandhabba di Rig Veda 10.177.2, "Gandhava dalam rahim" (ghandharvo..gharbheantaḥ), arti: embriyo. Gandha+abba/ava: semerbaknya menarik; gam+tabba: Membuatnya menjadi. Arti lain: Penerus "kesadaran"

      atau di kamus Pali-Inggris:
      It is often stated that the Gandhabbas preside over conception [Mendahului penghamilan/pembuahan]; this is due to an erroneous translation of the word gandhabba in passages (E.g., M.i.157, 265f) dealing with the circumstances necessary for conception (mātāpitaro ca sannipatitā honti, mātā ca utunī hoti, gandhabbo ca paccupatthito hoti).

      The Commentaries (E.g., MA.i.481f ) explain that here gandhabba means tatrūpakasatta - tasmim okāse nibbattanako satto - meaning a being fit and ready to be born to the parents concerned.[Pali-English Oleh G.P. Malalasekera]. Juga lihat di sini

    Sang Buddha/petapa Asita Devala:
    “Kalau begitu, Tuan-tuan, apakah kalian mengetahui dengan pasti apakah gandhabba itu seorang mulia, atau seorang brahmana, atau seorang pedagang, atau seorang pekerja?’

    7 Brahmana:
    “Tuan, kami tidak mengetahui dengan pasti apakah gandhabba itu seorang mulia, atau seorang brahmana, atau seorang pedagang, atau seorang pekerja.’

    Sang Buddha/petapa Asita Devala:
    “’Kalau begitu, Tuan-tuan, jadi siapakah kalian?’

    7 Brahmana:
    “’Kalau begitu, Tuan, kami tidak mengetahui siapa kami ini.’[MN 93/assalayana sutta]

    Sang Buddha:
    “Tiga hal, Para bhikkhu, perpaduan kehamilan terjadi [sannipātā gabbhassāvakkanti]. Di sini, ada perpaduan ibu dan ayah, tetapi bukan musim kesuburan ibu, dan tidak ada kehadiran gandhabba - dalam kasus ini Kehamilan tidak terjadi.

    Di sini, ada perpaduan ibu dan ayah, dan musim kesuburan ibu, tetapi tidak ada kehadiran gandhabba - dalam kasus ini Kehamilan tidak terjadi.

    Tetapi jika ada perpaduan ibu dan ayah, dan musim kesuburan ibu, dan ada kehadiran gandhabba, melalui perpaduan ke-3 hal ini maka kehamilan janin terjadi. [MN 38/Mahātaṇhāsankhaya Sutta]

    Sang Buddha pada Ananda:
    "Kesadaran mengondisikan nāmarūpa (mentalmateri)” ...jika kesadaran, Ananda [Viññāṇañca hi, ānanda] di dalam rahim ibu [mātukucchismiṃ] tidak muncul berbaur [na okkamissatha], akankah nāmarūpa di rahim ibu berkembang?’

    ‘Tidak, Bhagavā.’

    ‘Atau jika kesadaran, Ananda [Viññāṇañca hi, ānanda] di dalam rahim ibu, setelah muncul [okkamitvā] gagal terbaur [vokkamissatha], akankah nāmarūpa dilahirkan dalam kehidupan ini?’

    ‘Tidak Bhagavā.’

    ‘Dan jika kesadaran, Ananda dari makhluk muda tersebut, laki-laki atau perempuan, dipotong, akankah nāmarūpa tumbuh, berkembang dan dewasa?’

    ‘Tidak, Bhagavā.
    ’ [DN 15/Mahānidānasutta sutta]

    Yakkha Indaka:
    Karena para Buddha berkata bentuk bukanlah roh (Rūpaṃ na jīvanti vadanti buddhā), Bagaimanakah jasmani diperoleh? Darimanakah tulang dan hatinya? Bagaimanakah Ia melekat pada rahim?”

    Sang Bhagavā:
    Pertama-tama kalala; Dari kalala (1) muncul abbuda; Dari abbuda (2) dihasilkan pesī; Dari pesī (3) muncul ghana; Dari ghana (4) muncul pasākhā (5) (organ tubuh); Rambut kepala, bulu-badan, dan kuku. Dan apa pun makanan yang dimakan ibu, makanan dan minuman yang dikonsumsinya, dengannya Ia dipelihara, di dalam rahim ibu.” [SN 10.1/Indaka Sutta, juga di Kv 14.2]

      Note:
      Kitab Komentar Yakkhasamyutta: kalala (gumpalan cairan) = berukuran sebesar tetesan minyak di ujung benang yang terbuat dari tiga utas wol; abbuda (gumpalan memadat) = berwarna seperti air bekas mencuci daging. pesī (gumpalan) = menyerupai timah cair; Ghana (padat) = berbentuk mirip telur ayam. Umur tiap tahap = 1 minggu, 4 tahap (kalala s.d ghana) = embriyo, Pasakh = fetus. Selama 42 minggu (4 minggu/embriyo + hingga 38 minggu atau lebih/fetus) terjadi pembentukan organ, kuku, rambut, dll. Katavathu: 6 landasan Indriya di rahim TIDAK muncul sekaligus namun bertahap. [Lihat juga: "Conception and intrauterine life in the Pali Canon", Mathieu Boisvert dan "Life in the Womb: Conception and Gestation in Buddhist Scripture and Classical Indian Medical Literature", Robert Kritzer]
Jadi, terjadi 2 proses berlainan, yaitu:
  1. Proses kesadaran itu sendiri merupakan 1 hal.
  2. Proses awal janin dalam rahim merupakan hal lain lagi.
Yang kemudian menyatu dalam suatu kondisi tertentu.

Sebagai penutup artikel, mari kita simak kisah menarik di bawah ini:
    Kisah Nai Leng (wafat 1 hari SETELAH lahirnya Chaokhun Rajsuthajarn/Choate):
    Ia lahir pada tahun 1863 di desa kecil Ban Kraton, yang terletak dekat kota Surin, Thailand. Daerah ini dekat perbatasan Kamboja dan ada area orang Kamboja tinggal di area ini, yang berbicara bahasa Kamboja yang disebut Khmer. Nai Leng anak tertua dari 7 bersaudara. Ayahnya adalah Wa Sawa dan ibunya bernama Ma Chama, dengan panggilan akrabnya, Ee Mah.

    Nai Leng amat dekat dengan adiknya, Nang Rien, yang setahun lebih muda darinya. Ketika berusia 15 tahun, Nai Leng memiliki pengalaman tidak biasa. Setelah selesai di ladang, Ia dan Nang Rien berjalan pulang, di perjalanan pulang, mereka bertemu seorang wanita yang baru saja melahirkan bayi. Suami wanita itu berusaha membawa istrinya ke rumah ibunya untuk melahirkan, tetapi tidak berhasil dan melahirkan di jalan. Wanita itu sedang beristirahat dengan bayinya sebelum melanjutkan perjalanannya, Pemandangan itu membuat kesan kuat pada Nai Leng.

    Ketika berusia 16 tahun, Nai Leng memasuki biara, di mana mereka punya satu set kitab Buddhism dalam bahasa Khmer. Meski bahasa ibu Nai Leng adalah Thai, ia belajar membaca teks dalam bahasa Khmer. Ini tidaklah mudah, karena karakter Khmer berbeda dengan karakter Thailand. Selain mempelajari teks-teks Buddhisme, meditasi merupakan kegiatan utama dari para biarawan.

    Ketika berusia 25 tahun, Nai Leng memutuskan keluar dari biara untuk menjadi petani. Selain bercocok tanam, Nai Leng menghasilkan uang dari menjual barang dagangan. Ia menggunakan gerobak sapi dan sangat sering mengunjungi Laos sehingga menjadi fasih berbahasa Laos. Ia menikah dan memiliki tiga anak perempuan, bernama Pa, Poh dan Pi. Meskipun tidak lagi menjadi biksu, Nail Leng tetap seorang Buddhis taat yang bermeditasi tiap malam

    Nang Rien, adik Nai Leng, menikah dan memiliki 3 anak. Ketika berumur 45 tahun, Ia hamil lagi. Saat itu tahun 1908. Selama kehamilan ini, berbeda dari kehamilan sebelumnya, Nang Rien menjadi sangat spiritual dan bahkan memutuskan menjadi biarawati. Ia mencukur rambutnya, mengenakan jubah putih dan pindah ke biara Wat Takien, 9 mil/15 km dari Ban Kraton, desa tempat Nang Rien dan Nai Leng hidup.

    [Note:
    Tentang tradisi kebiarawatian Thailand: Perempuan hamil tidak diperbolehkan ditahbiskan menjadi biarawati. Biarawati terakhir Thailand adalah pada abad ke-13 setelah itu Thailand tidak mempunyai biarawati lagi, Baru kemudian sejak 28 Februari 2003, yaitu setelah penahbisan Dhammananda, Thailand mempunyai Biarawati kembali. Perempuan berbaju putih di Biara bukanlah biarawati namun umat awam yang disebut Mae ji]

    Sementara Nang Rien di biara, tepat sebelum kembali ke rumah untuk melahirkan bayi, kakaknya Nai Leng mengalami demam. Nang Rien pulang ke Ban Kraton selama kakaknya sakit, Ia melahirkan anak bernama Chaokhun Rajsuthajarn yang dipanggil Choate pada tanggal 12 Oktober 1908. Nai Leng sakit selama 6 hari sebelum meninggal pada 13 Oktober 1908 di usia 45. Dengan demikian, Choate lahir satu hari sebelum Nai Leng meninggal

    [Note:
    Francis Story, yang mewawancarai Phra Rajsuthajarn mulai pada 1 January 1963, menyatakan bahwa Rajsuthajarn, diautobiographynya menyatakan bahwa Leng wafat pada tanggal 14 Oktober 1908, jadi harusnya 2 hari bukan 1 hari, namun demikian pada bukunya, Francis menuliskan "Anak adiknya lahir sehari sebelum wafatnya"]

    Choate ditakdirkan menjadi seorang biarawan terkenal di Thailand dan di menjelang akhir hidupnya, ia menulis sebuah autobiografi, yang diterbitkan ketika Choate berusia 61 tahun pada tahun 1969. Dalam buku ini, Choate menjelaskan bahwa dalam inkarnasi sebelumnya, ia adalah Nai Leng dan bahwa ia sadar selama kematian dan kelahiran kembali Nai Leng sebagai bayi Choate

    Di autobiographynya, Choate menyatakan ia menyadari peristiwa selama kematian Nai Leng dan kelahiran kembalinya sebagai Choate. Chaote menjelaskan bahwa ia mampu telepati menyadari kegiatan adiknya, Nang Rien, di kuil di mana Ia menjadi biarawati, yang jauhnya 9 mil dari rumah Nai Leng.

    Narasi berikut ini dari otobiografi Choate, karena ia ingat akhir hidupnya sebagai Nai Leng. Latarnya adalah rumah Nai Leng pada bulan Agustus 1908.

      "Pada tahun 1908, ketika saya [sebagai Nai Leng] berusia 45 tahun, memiliki 3 anak, Nang Rien berada di bulan 7 kehamilannya. Ini adalah bulan ke-8 tahun itu. Aku, Nai Leng, sudah sakit dan sembuh berulang selama beberapa bulan. Selama periode itu, kakak beradik ini [Nai Leng dan Nang Rien] berulang saling melihat satu sama lainnya dalam mimpi mereka. Pada bagian Nang Rien itu, sejak konsepsi, ia memiliki keyakinan luar biasa dalam Buddhisme, khususnya yang berkaitan dengan meditasi .... Memang, Ia bahkan ingin menjadi seorang biksuni [biarawati]. Jadi, pada malam perayaan hari raya di tahun itu, masih dalam keadaan hamil tentu saja, Ia meninggalkan ibunya dan suami ke sebuah biara ..."

      [Note:
      Choate sebagai biksu Thailand tampaknya tidak tahu beda antara Mae ji dan Biksuni, juga tidak tahu bahwa saat itu di Thailand, sudah tidak ada Biksuni]

      "Sementara Nang Rien berada di wat (kuil) berdoa dan bermeditasi, Aku, Nai Leng terbaring sakit di rumah. Namun, Aku merasa seolah-olah Aku sangat menyadari kegiatan Nang Rien di kuil ... sementara Nang Rien berdoa dan bermeditasi, Aku tidak hanya tahu itu, tapi melihatnya.

      Seperti tampak bagi ku, Aku selalu ... kira-kira 2 meter di belakangnya . Aku tidak pernah berbicara dengannya .... Mataku tampaknya tidak pernah berkedip sama sekali. Aku hanya menatapnya, terus-menerus bahwa Aku lupa memperhatikan keadaan ku sendiri yatu, bagaimana aku bisa bergerak bersamanya ... Bahkan ketika Ia sedang berdoa dihadapan patung Buddha, Aku masih melihatnya dari belakang. Lalu ia menyalakan sepasang lilin dan tiga dupa... Setelah menyalakan semua lilin, Ia berdoa lagi ... Lalu ia meletakan tangannya ke bawah, menutup mata, dan terus berdoa sampai semua dupa dan lilin terbakar habis ..."

      "Selama ini, Aku tahu dan melihat aktivitasnya. Namun, di harinya Ia pulang [dari kuil Ban Kratom], Aku merasa agak bingung dan tidak ingat apa-apa ... Aku kemudian ingat bahwa aku sakit. Suatu hari, ada 4 orang di rumah - 3 saudara perempuan dan istri Nai Leng, aku membuka mata dan melihat dan mendengar apa yang mereka bicarakan satu sama lainnya: 'pada jam 09:00 tadi malam, Nan Rien melahirkan bayi yang lucu' ... Aku berpikir jika aku normal, aku akan mengunjunginya juga. Tapi aku di sini, terbaring sakit. Yang bisa aku lakukan hanya mendengarkan percakapan mereka.

      Saat itu Aku merasa sedih, dan ingin mengubah posisi berbaring yang lebih nyaman. Melihat mereka [orang-orang lain yang hadir] sibuk berbicara satu sama lain, Aku tidak meminta bantuan mereka. Selain itu, aku bahkan tidak bisa membuat suaraku terdengar. Oleh karenanya, Aku mencoba sendiri beralih ke sisi dinding. Aku berhasil, tapi tidak bisa mempertahankan keseimbangan di posisi itu. Jadi sekali lagi, aku berbaring di punggungku. Aku berkata pada diri sendiri harus puas sementara dengan tingkat kenyamanan itu"

      [Note:
      Choate ingat apa yang sedang dipikirkannya pada puluhan tahun lampau dipembaringan saat sakitnya namun tidak ingat kejadian apa saat Nang Rien pulang dan tidak ingat apakah tanggal 13 atau 14 Oktober, Nang Leng wafat]

      "Berpikir bahwa aku akan lebih baik jika tidur, Aku kemudian menghela napas beberapa kali dan memejamkan mata. Pada saat ini, Aku merasa seolah-olah kembali normal lagi. Aku merasa kuat dan bisa bergerak jauh lebih cepat dari satu tempat ke tempat lain. Tubuhku terasa ringan, seolah-olah itu tidak berat. Aku sangat senang dapat segera bergabung bercakap dengan kerabatku. Tapi tidak ada yang melihat ku. Aku meraih tangan seseorang dan menarik lengan orang satunya, untuk menarik perhatian mereka. Namun, tidak ada yang melakukan apa-apa.

      .."Waktunya makanan lain hari itu. Kerabat ku sedang bersiap-siap pergi. Salah satu dari mereka merasakan kaki Nai Leng. Aku di belakangnya, mencoba meraih tangan dan bahunya. Aku berteriak, 'Aku di sini. Aku tidak lagi sakit. Aku telah pulih sudah. Jangan khawatir atau takut. Jangan panik, Aku baik-baik saja.' Namun, Aku tidak bisa membuat mereka mengerti. Mereka menangis dan meraung. Beberapa dari mereka pergi memberitahu kerabat dan teman-teman lain di lingkungan. Yang belakangan kini menuju ke dalam rumah."

      Ketika itu, Aku merasa aku ada di mana-mana: Aku dapat secara bersamaan melihat orang-orang datang dari 2 atau 3 arah yang berbeda. Selain itu, Aku bisa berada di sana untuk menerima mereka semua pada waktu yang sama. Aku juga dapat mendengar suara mereka serta melihat hal-hal dengan cukup jelas. Tempat yang jauh tampak dekat, karena aku dapat bergerak sangat cepat dari satu tempat ke tempat lain. Aku bisa segera berada di sana untuk mendengar atau melihat. Tampaknya tidak ada hambatan [bergerak atau melihat] dan semuanya. Saat yang bersamaan aku berpikir: 'Aku pimpinan yang ditunjuk sebagai tuan rumah; Aku senang. Akulah pemimpin upacara yang memiliki perkataan akhir tentang segala hal. Aku memiliki otoritas yang begitu besar, yang tidak ada yang mungkin dapat menghambat atau mengganggunya.' Namun demikian, sejauh ini, Aku merasa puas atas apa yang saudara-saudaraku lakukan. Aku sangat bersyukur bahwa aku tidak merasa lapar atau haus. Aku begitu terbawa suasana yang mempesona ini sampai aku lupa tidur dan makan juga tidak pernah merasa lelah.

      Selama upacara pemakaman (saya tahu kemudian bahwa itu 3 hari) , saya merasa agak tinggi - di atas sekitar ketinggian rata-rata orang. Dengan kata lain, jika orang lain duduk, aku merasa aku berdiri; jika mereka berdiri atau berjalan, Aku merasa seolah-olah aku sedang berdiri atau berjalan pada sesuatu tingkat yang lebih tinggi dari mereka. Sementara prosesi menuju ke kremasi, Aku sedang duduk di lekukan gerobak, bagian tertinggi dari gerobak. Gerobak itu, untuk diketahui, tidak memiliki lekukan; itu hanya perasaanku bahwa aku ada di bagian itu. [ini mengacu lekukan yang dapat dipasang pada gerobak untuk memanggul material, seperti karung beras yang sedang diangkut di dalamnya, tapi itu akan dihilangkan saat penangkutan peti mati]

      Setelah kremasi, para kerabat mengumpulkan bekas-bekasnya. Mereka kemudian mengundang para bhikkhu untuk 'upacara relik' yang merupakan fase terakhir prosesi. Saat itu adalah sekitar jam 08:00 malam ketika para biarawan selesai membacakan lantunan syair. Keasyikanku dengan penerimaan tamu entah mengapa agak berkurang saat itu. Para wanita yang datang membantu pergi untuk tidur di rumah, sedangkan para lelaki tidur tak teratur di sebuah bangunan yang dibangun khusus untuk upacara.

      Di teras bangunan ini, 3 laki-laki tua sedang duduk di sekitar kompor. Mereka entah sedang mengunyah permen karet Thailand atau merokok. Mereka mungkin dianggap sebagai semacam penjaga malam. Tiba-tiba, sebuah kilasan pikiran tentang Nang Rien melintas dalam pikiranku. 'Aku dengar bahwa ia baru saja melahirkan bayi. Aku belum mengunjunginya, karena aku begitu sibuk menerima tamu. Sekarang aku bebas untuk pergi.'

      Ketika itu, Aku ada di tempat dimana para biarawan duduk di kuil (wat) tempat kremasi diadakan. Dengan pikiran itu, aku menoleh ke arah rumah Nang Rien, sekitar 200 meter ke barat. Tidak lama setelah aku putuskan pergi aku telah disana. Anak itu, seperti para saudara saya katakan, benar-benar lucu dan menggemaskan. Aku berpikir: Bagaimana aku bisa punya kesempatan menyentuhnya dan memberinya ciuman sayangku? Nang Rien tidur dengan tangan kanannya di atas anak itu. Tak lama kemudian, Ia membuka matanya melihatku dan berkata: 'Saudaraku sayang, kamu telah di dunia lain. Silakan pergi ke tempat yang memberikanmu kegembiraan. Tolong jangan buat penampakan lagi pada saudara laki-laki dan perempuanmu, atau merasa khawatir tentang mereka.' Ini adalah satu-satunya saat dimana orang pernah melihat dan berbicara kepadaku. Aku merasa begitu canggung sehingga aku pergi dan sembunyi. Aku bersandar di dinding depan kamarnya menghadap utara."

      "Tak lama kemudian, berpikir bahwa ia sudah tidur lagi, aku keluar melihat sekilas anak itu. Ia membuka matanya kembali dan mengatakan hal yang sama padaku. Aku sembunyi lagi. Aku berkata pada diriku sendiri bahwa waktunya telah tiba bagiku untuk mengambil keputusan akhir. Aku berada pada dua perasaan. Meskipun aku ingin tinggal namun aku harus pergi; memang aku harus pergi. Akan tetapi, sebelum berangkat, aku ingin melihat anak itu. Kali ini aku tidak berani mendekat agar tidak menegurku lagi. Jadi, Aku hanya menolehkan kepalaku. Setelah melihatnya dengan baik, aku hendak beranjak pergi. Segera setelah aku berbalik, tubuhku berputar seperti gasing. Aku kehilangan keseimbangan. Aku coba menutupi kepalaku, wajah dan telinga dengan tanganku sebelum aku jatuh pingsan. Saat itu aku pikir matilah aku. Aku tidak tah berapa lama aku sadar kembali. Aku bertanya-tanya di mana aku ini. Konsentrasi dan ingatan menyatakan pada ku bahwa sebelumnya Aku adalah Nai Leng. Aku merasa diriku penuh semangat. Mengingat semua masa lalu, aku bertanya-tanya mengapa Aku berada dikondisi tak berdaya seperti ini. Aku merasa agak frustrasi."

      "Lama kemudian, aku sangat senang dapat terbaring tengadah. Terlebih lagi ketika aku dapat mengenali semua yang menemuiku. Aku ingat nama mereka. Aku lambaikan tanganku dan mencoba memanggil mereka. Namun, hanya suara tidakjelas, normalnya bayi yang keluar. Beberapa orang mengenali isyaratku dan membantu memegangku. Aku sangat senang dan Aku tertawa besar. Selama masa ini, ada lebih banyak saat-saat menyenangkan daripada menyedihkan"

      Kemudian sampailah di masa aku belajar berjalan dan berbicara. Suatu hari ketika nenekku datang, bukannya memanggilnya seperti itu, aku menggunakan kata ibu. Saya dikendalikan kenangan masa lalu dalam ingatanku sendiri."

      Nenek Ma Chama terkejut bahwa Choate memanggilnya ibu dan bertanya: "Trus, Namamu siapa jadinya?". Choate menjawab, 'Aku Leng". Dalam otobiografinya, Choate melanjutkan: "Aku bertanya-tanya mengapa mereka tidak bisa mengenaliku. Aku adalah Nai Leng saat itu di sana."

      "Tiba-tiba, Nang Rien berseru: 'Pantaslah. Aku kadang-kadang melihat kakak Leng selama setelah periode wafatnya. Ia pasti telah dilahirkan kembali' Ia kemudian bertanya: 'Jika demikian, nak, sebutkan lagi siapa namamu? Bagaimana dengan istrimu? Di mana kau tinggal? Dan seterusnya dan sebagainya. Aku berikan jawaban yang benar untuk semua pertanyaan. Mereka semua menyimpulkan bahwa Nai Leng telah dilahirkan kembali."

    Mari kita tinjau bagian dari peristiwa ini.

      Choate lahir pada tanggal 12 Oktober 1908. Ketika ia belajar bahasa, meskipun ibunya menjelaskan siapa bibi-bibi dan paman-pamannya, Ia bersikeras merujuk para paman dan bibinya sebagai saudara dan saudari, seolah-olah ia masih Nai Leng. Demikian pula, ia memanggil neneknya, Ma Chama, "ibu." Dia benar-benar ibu Nai Leng.

      Putri Nai Leng, Pa, berusia 24 tahun ketika ia meninggal. Ketika Choate berusia 4 tahun, ia mengenalinya dan berkata, "Aku ayahmu" dan memanggilnya dengan julukan waktu kecilnya. Pada awalnya Pa merasa terganggu dengan pernyataan Choate, tapi seiring berjalannya waktu, Ia menjadi yakin bahwa Choate adalah kelahiran kembali ayahnya.

      Putri kedua Nai Leng, Poh, menyatakan saat kecil, Choate, menyinggung sebuah kejadian dalam kehidupan ayahnya, yang Choate tidaklah mungkin tahu. Ia mengatakan bahwa Choate, saat kecil, mengenali orang-orang yang dikenal ayahnya saat memandang dan memanggilnya dengan nama mereka.

      Putri ketiga Nai Leng, Pi, ingat bahwa Choate menjadi marah saat anak perempuan Nai Leng, yaitu Pa, Poh dan Pi, tidak menyapanya sebagai "ayah."

      Adik Nai Leng, Nem, mengatakan bahwa Choate mengenalinya dengan nama begitu Ia bisa berbicara. Saat kecil, Choate juga mengenali istri Nai Leng dan memanggil namanya dan juga dengan benar menamai orang-orang lainnya yang Nai Leng kenal.

      Saat kecil, Choate benar bisa memisahkan barang milik Nai Leng dari barang milik orang lain. Kemampuan untuk mengidentifikasi harta kehidupan masa lalu secara tradisi digunakan para biksu Budhis mengidentifikasi kelahiran kembali Dalai Lama.

      Saat remaja, Choate spontan teringat peristiwa yang terjadi ketika Nai Leng berusia 15 tahun, ketika Nai Leng bertemu wanita yang telah melahirkan di jalan. Ibu Choate itu, Nang Rien, yang bersama Nai Leng saat ini terjadi, mengkonfirmasi insiden itu. Dalam otobiografinya, Choate, ia sampaikan ingatan itu.

      "Aku adalah Nai Leng di usia 15. Itu adalah malam awal musim tanam. Setelah selesai kerja, adikku, Nang Rien dan aku berjalan pulang seperti biasanya. Dalam perjalanan, kami berpaspasan dengan seorang wanita yang sedang beristirahat setelah baru saja melahirkan anak di jalan. Suami adalah penduduk asli Ban Nua, tapi istrinya berasal dari Ban Tai. Istrinya sangat ingin melahirkan anaknya di tempat ibunya. Saat dekat waktu kelahiran, ia bersikeras meminta pada suaminya agar membawanya ke sana. Suaminya akhirnya setuju, tapi tidak sampai tujuan, karena anaknya keburu lahir. Saat kereta mencapai tempat tersebut, persalinan mulai. Suaminya menghentikan gerobak, membuka ikatan lembu dan menyiapkan tempat bagi istrinya untuk beristirahat. Ini adalah sesuatu yang belum pernah kulihat sebelumnya. Itu aneh bagiku, dan sebagai akibatnya, itu sangat mengesankanku."

      Meskipun Choate memiliki ingatan ini dari inkarnasi lalunya sebagai Nai Leng, ia tidak memiliki pemahaman di mana kelahiran ini terjadi. Suatu hari, ia tengah bersama ternak untuk merumput di padang rumput. Di lokasi tertentu, ia mengalami Déjà vu. Ia menyadari bahwa ia ada di tempat di mana wanita itu melahirkan anaknya di jalan, bahwa ia menyaksikan selama hidupnya sebagai Nai Leng.

      Choate menceritakan adegan berikutnya.

      "Segera setelah saya tiba di rumah malamnya, saya bertanya pada ibuku apakah pernah ada seorang wanita melahirkan bayi di tempat itu. Ia berkata: "Ya, tapi itu terjadi ketika aku berumur 14 tahun dan kembali dari lapangan dengan saudaraku yang berusia 15 tahun 'saudaranya itu adalah aku, yang telah menjadi putra bungsu adik perempuannya"

    Di usia 16, Choate menjadi biksu, mengulang pola hidup Nai Leng. Biara ini memiliki kitab Buddhism dalam bahasa Khmer atau Kamboja. Choate mengetahui biksu-biksu membaca dalam bahasa Khmer ini meskipun ia hanya mendapat pendidikan dalam bahasa Thailand, ia ambil beberapa naskah Khmer ke kamarnya untuk melihat apakah ia bisa membacanya. mengingat bahwa karakter alfabet Khmer sangat berbeda dengan bahasa Thailand. Choate menemukan bahwa ia tidak bisa membaca naskah Khmer pada awalnya, namun pada upaya ketiga, ia bisa memahaminya tanpa kesulitan. Dalam otobiografinya, Choate menceritakan pengalaman ini.

    "Buku itu [dalam tulisan Khmer] berisi 10 lembar. Aku melalui itu dalam satu jam atau lebih. Menjadi takut bahwa di bacaan pertama mungkin tidak benar, Aku mulai lagi. Bacaan ini juga butuh waktu sekitar satu jam. Aku belum cukup puas, jadi aku membacanya untuk ketiga kalinya. Aku sangat senang juga terkejut bahwa aku bisa membacanya tanpa mempelajari sebelumnya. Banyak orang telah melakukan upaya besar untuk itu tahun demi tahun, namun hanya beberapa yang berhasil. Belakangan, aku mulai menulis juga membaca bahasa Khmer ... Sejak itu Aku bisa membaca karya kanonik apapun, baik bahasa Thailand ataupun Khmer. Alasannya sederhana: Aku telah fasih mengenai ini karena sebagai Leng aku pernah menjadi biksu. Untuk pastinya, bagian tentang itu telah lupa, namun ini adalah seperti sebuah kewajaran saja."

    Insiden lainnya yang melibatkan xenoglossy.

    Ketika ia menjadi biksu berusia 19 tahun, Choate melihat bahwa penduduk desa di sekitar biara berbicara bahasa Laos. Choate mendekati desa ini dan menemukan bahwa ia bisa berkomunikasi dengan mereka dengan lancarnya, meskipun ia tidak diajarkan berbahasa Laos. Untuk kemampuan ini, Choate menarik pada pengetahuan masa lalunya mengetahui bahasa laos, yang telah dipelajari Nai Leng

    Saat Choate tumbuh dewasa, kenangan hidupnya sebagai Nai Leng tidak memudar, yang ia dedikasikan pada praktek meditasi selama dua periode kehidupan. Choate wafat pada tahun 1976 di usia 68 tahun sebagai salah satu biarawan yang paling dihormati di Thailand.

    [Tulisan di atas diambil dari artikel Walter Semkiw, MD: "Nai Leng Consciously Experiences Death & Rebirth". Kisah ini juga dimuat Dr. Ian Stevenson. Juga di Francis Story: "Rebirth as Doctrine and Experience: Essays and Case Studies", Bab 19, Kelahiran kembali ataukah kerasukan, hal.142-147. Juga oleh Roy Stemman: "Reincarnation: amazing true cases from around the world", hal 38-39]
Dr. Ian Stevenson melaporkan bahwa komunitas Buddhis menafikan hal ini sebagai suatu kelahiran kembali:
    "Juga ada kasus di Thailand, di mana seorang Biksu, Chaokhun Rajsurhajarn, mengklaim lahir sehari sebelum wafatnya Nai Leng, Kepribadian yang diingatnya. Kasus ini sangat jarang terjadi di negara-negara Buddhis. Buddhis cenderung untuk menganggapnya sebagai tersangka atau bahkan palsu karena tidak sesuai konsep buddhist tentang kelahiran kembali. Aku mempelajari kasus ini dengan penanganan penuh namun tidak menemukan penjelasan atas anomali ini" [Omni Magazine Interview with Dr. Ian Stevenson, By Meryle Secrest, 1988. atau lihat artikel ini di websitenya Carol Bowman M.S]
Komunitas Buddhis mempunyai alasan menafikan kisah ini sebagai bukan peristiwa kelahiran kembalinya Nai Leng menjadi Choate (juga dalam kisah Jasbir), karena biography juga menyampaikan bahwa setelah Nai Leng wafat, Ia menjadi mahluk tertentu. Sebagai mahluk tersebut, bertemu Choate yang masih bayi. Ini membuktikan Choate bukan Eks-Nai Leng. Di sutta Buddhism, terdapat jenis mahluk halus (lahir spontan) yang hidup/tinggal/"melekat" dengan menunggangi/tinggal di tubuh/benda tertentu, sebagaimana disebutkan DN.32/Atanatiya sutta:
    ..Sapi dengan satu sadel terpasang,
    Demikianlah mereka menunggang berkeliling,
    Menggunakan perempuan sebagai tunggangan,
    Demikianlah mereka menunggang berkeliling;
    Menggunakan laki-laki sebagai tunggangan,
    Demikianlah mereka menunggang berkeliling;
    Menggunakan gadis perawan sebagai tunggangan,
    Demikianlah mereka menunggang berkeliling;
    Menggunakan anak-anak laki-laki sebagai tunggangan,
    Demikianlah mereka menunggang berkeliling
    ;..
Kemudian, mahluk jenis tertentu juga berkemampuan untuk menunggangi tubuh lamanya (saat menjadi manusia) untuk dapat berkomunikasi (bukan kesurupan), sebagaimana disampaikan di DN.24/Patika Sutta:
    ...Petapa telanjang Korakkhattiya ini, yang engkau anggap Arahant sejati, akan meninggal dunia dalam 7 hari karena penyakit pencernaan, dan ketika ia mati, ia akan muncul kembali di antara para asura Kālakañja, yang adalah asura tingkat terendah. Dan setelah ia meninggal dunia, ia akan dibuang di tumpukan rumput-bīraṇa di tanah pekuburan. Jika engkau menginginkan, Sunakkhatta, engkau boleh pergi dan bertanya kepadanya apakah ia mengetahui takdirnya. Dan mungkin ia akan memberitahukan kepadamu: ‘Teman Sunakkhatta, aku tahu takdirku. Aku akan terlahir kembali di antara para asura Kālakañja, asura tingkat terendah.’”

    ‘Kemudian Sunakkhatta mendatangi Korakkhattiya dan memberitahukan apa yang Kuramalkan, menambahkan: “Oleh karena itu, teman Korakkhattiya, berhati-hatilah dengan apa yang engkau makan dan minum, agar kata-kata Petapa Gotama terbukti salah!” Dan Sunakkhatta begitu yakin bahwa kata-kata Tathāgata akan terbukti salah sehingga menghitung hari demi hari hingga 7 hari. Tetapi di hari ke-7, Korakkhattiya meninggal dunia karena penyakit pencernaan, dan ketika meninggal dunia, ia muncul kembali di antara para asura Kālakañja, dan mayatnya dibuang di tumpukan rumput-bīraṇa di tanah pekuburan.’

    ‘Dan Sunakkhatta mendengar hal ini, maka ia pergi ke tumpukan rumput-bīraṇa di tanah pekuburan di mana Korakkhattiya terbaring, memukul tubuhnya 3x dengan tangannya, dan berkata: “Teman Korakkhattiya, apakah engkau mengetahui takdirmu?” Dan Korakkhattiya duduk dan mengusap punggungnya dengan tangannya, dan berkata: “Teman Sunakkhatta, aku tahu takdirku. Aku telah terlahir kembali di antara para asura Kālakañja, asura tingkat terendah.” Dan setelah itu, ia terjatuh kembali.’
Demikianlah kira-kira mengapa beberapa kisah adalah bukan kisah kelahiran kembali. []


Artikel Terkait lainnya:
  1. Agama Langit? Agama Bumi? Mmmhh..ato..Agama Kosmis, Aja!
  2. Agama Langit Bilang Kaya Gini: Matahari Yang Beredar Bukannya Bumi!..Mmmhh Trus, Bumi Itu Datar!
  3. Tanpa Otakpun manusia bisa Pintar dan Hidup Normal! [Terdapat lampiran penelitian bahwa transplantasi dapat meneruskan ingatan pemilik lama kepada pemilik barunya]
  4. Koq..di Purana Hindu bisa muncul Adam, Nuh, Isa, Muhammad sampe Ke Ratu Victoria??!
  5. Bhavisya Purana: Purana Hindu Yang Meramalkan Kedatangan Muhammad..
  6. Lho Koq..Muhammad ada di Kitab Hindu dan Buddha?
  7. Benarkah Yesus pergi Ke India?
  8. Buddha ada di Neraka? Yesus di Nubuatkan di Kitab Buddhis?
  9. Menguak Misteri Kematian
  10. Ternyata Masuk Surga itu Mudah!
  11. Kosmologi: Studi Struktur & Asal Mula Alam Semesta, Perbandingan Persfektif Astronomi & Buddhis
  12. Cara Simple Menilai Kebenaran Suatu Ajaran
  13. Benarkah Tuhan Itu Maha Adil???
First saved: 10/19/08,4:14 PM

159 komentar:

  1. mas wirajhana daripada ngebahas masalah Tuhan lebih baik ngebahas masalah bilangan imajiner, apakah anda bisa bantu saya, trims

    BalasHapus
  2. rumusan metematik untuk akar 1, jawabannya +1 atau -1, itulah selaput tipis yang mungkin bisa menguak sesuatu itu ada, awalnya ada tapi darimana kita tidak tahu tapi ada,

    BalasHapus
  3. hiiihiiihiiih, benar sekali, jgn ngomong apa yg bukan keahliannya, akan ketahuan oon-nya. hiiihiiihiiihiiih. Manusia itu sampai kapanpun tak akan pernah mengalami reinkarnasi, manusia itu begitu raganya rusak langsung mati, tak ada reinkarnasi2, yg sebenarnya terjadi adalah jin kodhamnya yg selalu nempel di tiap manusia yg berpindah mengikuti raga manusia/mahluk hidup lain, krn umur jin mmg lebih panjang dr manusia yg ia tempelin. Dan yg disebutkan diatas itu sama sekali tak ilmiah, dlm proses hipnotisasi, kesadaran manusia itu melemah, dalam kondisi rawan seperti inilah, jin dgn mudahnya dpt menguasai raga manusia. Inilah yg sesungguhnya terjadi. Jin khodam itulah yg masih membawa memori dan kebiasaan manusia/hewan yg dulu ia tempeli raganya. Bukan si manusia-nya.

    BalasHapus
  4. Dear Moon,

    Kalau menurut anda, kenapa ada manusia yang dilahirkan kaya atau miskin? cantik atau buruk? cerdas atau tidak? dan lain sebagainya yang tampak tidak adil dunia ini?

    dan apakah anda sendiri bisa menjawab apa yang ditanyakan oleh saudara amin?

    jangan bisanya hanya menyebut orang oon.

    BalasHapus
  5. Hmm... enakan baca posting perdebatan antara Wira vs Moon... lebih seru (daripada artikelnya)
    He he he....

    BalasHapus
  6. @bagus, kok OOT lu! hiiihiiihiihiiihh..

    BalasHapus
  7. Bro melia... kami coba ingin mengutarakan bahwa reinkarnasi itu memang ada, Itupun dr sisi kami. Telebih2 ada sebuah penelitian yg menunjukkan itu. Walau pun anda mengatakan ketempelan.

    Terkadang aq juga mersakan kasihan , anda dikata2in bego. Tp oke lah?

    Sekarang saya mau tanya nih, Kira2 roh itu diciptakan/diproduksi oleh Allah ya? Atau cuma ditiupkan saja? Lain lho...

    Lalu bagaimana Beliau menentukan roh ini jd nabi, roh itu jd babu, roh itu jd bos??? Apakah itu sdh digariskan atau sebuah proses pembelajaran?

    Klo sdh digariskan, mengapa perlu ditest lg di bumi? Langsung aja knp, roh ini masuk surga, roh ini masuk neraka? Beres kan?

    Terus saya mendengar , Itu lah kesempatan yg Allah berikan? Klo mau dibuat kompetisi, ngapain kok tidak diberi garis start yg sama. Semua makin tidak logis...klo anda lahir di bumi ini adalah yg pertama dan yg terakhir.

    Oh ya, saya agak kuatir Allah yg anda maksud itu hanya selevel dewa di ajaran Hindu/Buda. Sebab ya gitu deh...klo dicerita2 india, dilukiskan dewa itu suka dipuja2, sesukanya dia sendiri, cemburuan, bagi yg nyembah dia, akan diberkahi/dilindungi, Bisa ngamuk, klo ngamuk ngawur... ya itulah dewa di ajaran kami.

    BalasHapus
  8. itu panjang penjelasannya, ntar dech kl gue sempet bikin blog gue jelasin. Kl mmg benar ada reinkarnasi harusnya jlm manusia itu tidak terus bertambah spt srkg tapi tetap, jd sama sekali ngak ada ilmiahnya tuh reinkarnasi. Skrg lbh baik kamu bahas tuh ttg pemuda hindu bali yg mengawini sapi, inilah akibatnya kalau percaya dgn reinkarnasi akhirnya hewan pun dikira reinkarnasi istrinya dr masa lampau, dikawini dech. ho ho ho ho ilmiah sekali.

    BalasHapus
  9. Dear M oon,

    Hahahahahahaha..kelahiran kembali dalam perspektif Hindu/Buddha emangnya harus jadi manusia?

    Jumlah manusia berubah2..jumlah binatang berubah2..jumlah mahluk2 yang ada di atas dan di alam manusia..bahkan dalam Hindu/Buddha yang namanya alam manusia itu bukan cuma Bumi yang ada di tata surya ini..disebutkan jumlahnya ribuan dan dari ribuan ini jumlahnya ribuan dan dari ribuan itu jumlahnya juga ribuan

    Pokoknya pengetahuan allahmu belum sampe taraf multi univers, kecuali baru pada tataran bumi diciptakan lebih dulu dari langit, matahari mengelilingi bumi yang berbentuk datar..

    Penjelasan sapi vs pemuda bali..udah tuh dijelaskan dan itu bukan perkawinan..malah saya udah sampaikan pula bahwa di islam perkawinan antara manusia vs binatang di bolehkan...

    baca aja di:
    http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/10/einstein-untuk-kategori-agama-kosmis.html?showComment=1277634606971

    BalasHapus
  10. kamu ngawur, tunjukkan mana ayatnya yg membolehkan kawin antara manusia dgn hewan, yg ada adalah mengatur tindakan apa yg harus dilakukan jika terjadi peristiwa spt yg dilakukan oleh pemuda hindu bali itu mengawini(menyetubuhi) sapi. yakni agar hewannya segera dibunuh dan dibakar! tidak oleh dikonsumsi dagingnya! lalu memberi ganti rugi (bukan mas kawin) kpd sang pemilik hewan itu! Bebal nih kamu!
    Ooooo, jadi tujuan hindu kamu ngotot ttg adanya reinkarnasi itu spy manusia bisa kawin(baca: bersetubuh) dgn binatang ya! Hiiihiiihiihiih, pantas ngotot banget. spy bisa dimaklumi, kan hewan itu adalah perwujudan dari istrinya dimasa lampau, yg bereinkarnasi jadi sapi. ih, amit-amit, gak ilmiah sama sekali, menjijikkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukanya pemuda bali yang berhbngan sex itu juga sudah di ambil tindakan yah?,,
      Klo di situ ajarannya hewannya di bakar tp di bali itu hewan di tnggelamkan ke laut,,, bahkan di adakan pembersihan desa.

      Hapus
  11. Dear M oon,
    Anda katakan:
    kamu ngawur, tunjukkan mana ayatnya yg membolehkan kawin antara manusia dgn hewan

    Selanjutnya anda katakan:
    yg ada adalah mengatur tindakan apa yg harus dilakukan jika terjadi peristiwa spt yg dilakukan oleh pemuda hindu bali itu mengawini(menyetubuhi) sapi. yakni agar hewannya segera dibunuh dan dibakar! tidak oleh dikonsumsi dagingnya! lalu memberi ganti rugi (bukan mas kawin) kpd sang pemilik hewan itu! Bebal nih kamu!

    Saya:
    Hahahahaha..setelah menyajikan BUKTI2 padamu akhirnya KAMU MENGAKUI SENDIRI bahwa tindakan2 itu di restui, di atur dan diperbolehkan, orangnya pun tidak dihukum!..untuk kejadian di sudan malah dikawinkan!

    Beberapa cuplikan jurisprudensi resmi Islam tentang bagaimana aturan having a sex with animal sudah saya kutipkan dan tulis di:

    http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/10/einstein-untuk-kategori-agama-kosmis.html?showComment=1277634606971

    Pelajarilah baik2..karena kamu muslim, maka kesempatan-mu untuk ber-having a sex dengan binatang menjadi lebih leluasa dan di jamin..hahahahaha

    Silakan..jangan malu-malu

    BalasHapus
  12. Dasar idiot, total idiot! Islam itu memikirkan segala kemungkinan, termasuk apa yg telah dilakukan oleh sang pemuda HINDU di bali itu! Islam sama sekali tidak membolehkan perkawinan manusia dgn binatang, spt yg hindu lakukan, justru peraturannya, kalau di Islam, kalau ada kejadian spt yg telah teman seagamu itu lakukan ialah :
    1. hewannya disebelih lalu dibakar, hewan itu tidak boleh pula dikonsumsi! Jelas?!
    2. orangnya dihukum rajam.
    apa yg terjadi si sudan itu berarti hukum adat afrika sbgmn hukum hindu yg justru membiarkan hidup hewan dan pemuda segamamu si pelakunya. Krn kalau dlm Islam, maka si hewan dibakar dan pelaunya dihukum rajam!

    BalasHapus
  13. Dear M oon,
    Kenapa mesti marah2?
    Lha anda bisa baca yurisprudensi Islam yang di akui bahwa menyetubuhi binatang di Islam itu boleh koq..malah di sudan memberikan dowy dulu pada pemiliknya..itu sesuai saat melakukan kontrak jual beli budak di Islam

    ngga percaya?

    baca aja detailnya di:
    http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/10/einstein-untuk-kategori-agama-kosmis.html?showComment=1277634606971

    Menyetubuhi binatang di islam emang di atur tatacaranya..jadi, monggo lakukanlah itu islami koq..

    BalasHapus
    Balasan
    1. waduh panas nih cuaca perdebatan om berdua, kalo cara debatnya gini g akan ketemu damainya.....malah bisa perang, jangan saling menyalahkan karena masing2 punya dasar /sudut pandang sendiri dan tingkat pemahaman setiap orang berbeda2 tentang suatu kasus/kejadian, saya sndiri mengakui nabi SAWW tapi (dalam sudut pandang saya lho) hanya hadits & riwayat dari ahlul bayt, dan tapi juga kami berpendapat surga-neraka, benar-sesat, baik-buruk dll....itu adalh hak prerogatif yg maha kuasa juga masuk surga/nerakanya seseorang bukanlah karena keyakinan yg dianutnya tapi berdasarkan perbuatannya di dunia ini,.... dan yang terbaik adalah bila seseorang memiliki banyak manfaat untuk sesamanya atau lingkungannya (apapun keyakinannya) karena Allah hanya akan menghukumi seseorang sesuai dengan derajat pemahaman orang pribadi itu sendiri akan sesuatu hal......

      Hapus
  14. bukan diatur tatacaranya lantas dibolehkan, lol!
    tapi diatur tatacaranya apa tindakan yg harus diambil jika kelakuan spt yg pemuda hidu itu lakukan terjadi!

    http://www.answering-christianity.com/sex_with_animals_forbidden.htm

    BalasHapus
  15. Dear M oon,

    Di sini link ini:
    http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/08/versi-agama-bumi-datar-matahari.html?showComment=1277828617072

    Anda malah BERSEPAKAT bahwa yang dilarang itu MAKAN dagingnya dan bersetubuh dengan binatang tidak dilarang di Islam,

    Berikut detailnya:
    Narrated Abdullah ibn Abbas: There is no prescribed punishment for one who has sexual intercourse with an animal.[Abu Dawud 38:4450]

    FATWA/HUKUM islam ATURAN SETELAH bersetubuh dengan binatang:

    Radd al-Muhtar ala ad-Dur al-Mukhtar is a book on Islam by 19th century Hanafi Scholar Ibn Abidin. A commentary on Imam al-Haskafi’s Durr al-Mukhtar, it is commonly known as Radd al-Muhtar. It is said to be a compilation of the great Fatwas of Imam Abu Hanifa [May Allah have mercy on his soul], and Hidayah is the name of a famous Hanafi juridical work by Burhan-ud-din Ali bin Abi Bakr al-Marghinani (1152-1197) which is considered widely authoritative as a guide to Fiqh amongst Muslims in Central Asia, Afghanistan and India, and is the basis for much of the Anglo-Islamic law in India and Pakistan.

    “QUOTE”

    If someone does jima [intercourse] with an animal or with a dead or a young girl and there is no inzal [ejaculation], then ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Dar Mukhtar Kitab taharah, masail ghusl, aussi Alamgiri, Kitab taharah)

    If someone enters the penis of an animal in her vagina or dubur [anus], the ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Dar Mukhtar Kitab Taharah Masail Ghusl)

    If someone does wati [intercourse] in the dubur [have anal sex or commit bestiality] of an animal or in his anus and there is no inzal, then Ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Hidayah kitab taharah)

    If someone does wati [intercourse] with a non balighah woman [non adult woman], or with a dead or an animal, there is no hadd [punishment] (Dar Mukhtar Kitab hudud)

    Wow!..walaupun mo bikin muntah bacanya..ternyata bersetubuh dengan binatang itu islami...silakan M oon jangan ragu2..sikat!!!!!

    BalasHapus
  16. Baca tuh secara keseluruhan, baca tuh keseluruhan isi web,
    1- Who are Muslims really allowed to have sex with?

    Aside from Noble Verses 7:33, 7:80-82, 27:54-56 above that clearly demonstrate that men can only have sexual relationships with their legal women, and women can only have have sexual relationships with their legal men.

    BalasHapus
  17. Dear M oon,
    Lha! bahkan kamu juga ngutip sunan abudawud yang sama koq...isinya NGGA BEDA MALAH!

    ...hahahahahahaha

    Jadi, yang saya tulis kutip di atas itu FATWA, FIQH dan HADIS..bukan pendapat sampah..

    ngerti ngga bedanya?

    baiknya nanya dulu gih ama yang agak pinteran..biar ngga oon banget, gitu..

    BalasHapus
  18. Ini untuk yg kesekian kalinya, bgmn dg status hadist itu? bandingkan dgn hadist di link yg aku kasih itu, ada 28 hadist lain yg senada dgn ini
    no_sex_with_animals_3.jpg (9223 bytes)
    Translation: Whoever comes unto an animal, kill him and kill it with him.
    Narrator: Abu Huraira and Ibn Abbas.
    Validity and Authentication: Authentic and undisputed.
    Reference: Sahih Al-Jami'a, page or number: 5938.
    di link

    http://www.answering-christianity.com/sex_with_animals_forbidden.htm

    yg udah aku kasih.

    Lagian mikir atuh, qur'an itu lbh tinggi hierarkinya drpd hadist!

    BalasHapus
  19. Dear M oon,
    Munafik! KAMU juga mengutip yang sama dan memotong2 di hadis berikutnya!

    BUkti:
    http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/08/versi-agama-bumi-datar-matahari.html

    having A SEX with animal itu boleh dan yang ngga boleh adalah makan dagingnya,

    Narrated Abdullah ibn Abbas: "The Prophet (peace_be_upon_him) said: If anyone has sexual intercourse with an animal, kill him and kill it along with him.

    I (Ikrimah) said: I asked him (Ibn Abbas): What offence can be attributed to the animal?

    He replied: I think he (the Prophet) disapproved of its flesh being eaten when such a thing had been done to it. (Translation of Sunan Abu-Dawud, Book 38, Number 4449)"

    NAH BACA LANJUTANNYA DI NOMOR 4450, sbb:

    Narrated Abdullah ibn Abbas: There is no prescribed punishment for one who has sexual intercourse with an animal.[Abu Dawud 38:4450]

    Goblok jangan dipiara!

    BalasHapus
  20. aku sih fair, aku kumpulin semua, baru dipilah-pilah status kesahihannya! dan ternyata yg sahih justru jumlahnya lebih banyak lagi.
    Lagian kan aku sudah kasih link-link nya, makanya dibaca, keseluruhan!

    nih salah satunya hadist sahih itu, lengkap dgn tulisan arabnya :
    no_sex_with_animals_2.jpg (14930 bytes)
    Translation: Cursed is he who profanes his father. Cursed is he who profanes his mother. Cursed is he who kills (an animal or sacrifices an animal) to other than Allah (note: In Islam, Muslims are forbidden to eat a meat of an animal that was killed for a name other than GOD Almighty's such as an idol or anything else. See Noble Verses 2:173, 5:3, 5:4, 6:118, and many others). Cursed is he who alters "takhoom" (I don't know the meaning of the word) of earth. Cursed is he who "kammahu" (I don't know the meaning of the word) blind person from a path. Cursed is he who goes in unto (has sex with in other words in Arabic) an animal. Cursed is he who does what the people of Lot did (sodomy; the people of Sodom and Gomorah).

    Narrator: Abdallah Ibn Abbas.
    Validity and Authentication: Authentic and undisputed.
    Reference: Musnad Ahmad, page or number 3/266.

    http://www.answering-christianity.com/sex_with_animals_forbidden.htm

    BalasHapus
  21. Bisa english gak?! Nah sekarang giliran kamu buktikan mana seloka yg MELARANG perkawinan manusia dengan binatang dalam hindu, kok sampai sekarang tuh sapi masih dibiarkan hidup?! gak ilmiah sama sekali...tuh kalo mau muntah, muntahin aja seloka kamu...

    BalasHapus
  22. Dear M oon,

    Sahih Muslim:
    02:40 “… Our companions have said that if the penile had has penetrated A WOMAN’S ANUS, or A MAN’S ANUS, or AN ANIMAL’S VAGINA or ITS ANUS then it is necessary to wash whether the one being penetrated is alive OR DEAD, YOUNG OR OLD, whether it was done intentionally or absentmindedly, whether it was done willfully or forcefully. …”

    03:11 “… If a woman insert (in her vagina) an ANIMAL’S PENIS she must wash, and if she inserts A DETACHED PENIS (thakaran maktu-an, lit. “a severed male member”; a martial aid perhaps!?) there are two options; the most correct is that she must wash.”

    Lihat arabnya di:
    http://hadith.al-islam.com/Display/Display.asp?Doc=1&ID=75883&S

    kalo nyontek itu lebih baik jelas dulu asal usulnya. Nih Baca:
    http://www.islamicperspectives.com/Stoning5.htm#Chapter5
    By: Dr. Ahmad Shafaat

    Di situ dijelaskan lemah tidaknya, palsu tidaknya hadis kamu!

    Death Penalty for Bestiality

    There is nothing about the punishment for bestiality in Muwatta, Bukhari or Muslim. We find some ahadith on the subject in books of Abu Da`ud, Tirmidhi, Ibn Majah, and Ahmad and, of these muhaddithun those who do express opinions on the authenticity of ahadith they record, do not have a favorable opinion of these particular ahadith.

    Jelas sekali yang bener justru spt kata Ibn ABBAS, bahwa:

    There is no prescribed punishment for one who has sexual intercourse with an animal.

    Ih!

    Btw,
    Silakan jawab tantangan saya [untuk yang ke-4 x], ada ngga sih ajaran hindu/Buddha membolehkan MENGAWINI Binatang?

    Silakan...1 abad waktu untuk kamu membuktikannya...kalo ada.

    Membolehkan having a sex with animal, cuma ada di Islam..ngga ada di ajaran normal yang lain.

    luar biasa! Saluuuuuuuuuuut!!!!!!!!!

    BalasHapus
  23. Translation: Cursed is he who profanes his father. Cursed is he who profanes his mother. Cursed is he who kills (an animal or sacrifices an animal) to other than Allah (note: In Islam, Muslims are forbidden to eat a meat of an animal that was killed for a name other than GOD Almighty's such as an idol or anything else. See Noble Verses 2:173, 5:3, 5:4, 6:118, and many others). Cursed is he who alters "takhoom" (I don't know the meaning of the word) of earth. Cursed is he who "kammahu" (I don't know the meaning of the word) blind person from a path.

    Cursed is he who goes in unto (has sex with in other words in Arabic) an animal.

    Cursed is he who does what the people of Lot did (sodomy; the people of Sodom and Gomorah).

    Narrator: Abdallah Ibn Abbas.
    Validity and Authentication: Authentic and undisputed.
    Reference: Sahih Al-Jami'a, page or number 5891.

    justru hadist ini yg sejalan dgn qur'an.

    lagian yg msh dipertentangkan hanya hukuman bagi manusianya. 2 hadist ttg bersuci itu juga tidak berarti membolehkan, hanya mengatur cara bersuci stl terjadi, stl ia bersuci tidak ada jaminan ia tidak akan dihukum atas perbuatannya itu.

    Urutan hadist kamu itu juga bukan dr Ibn Abas langsung! tapi berurutan dari:
    Ahmad bin Yunus related to us that Sharik, Abu al-Ahwas and Abu Bakr bin ‘Ayyash related to them from ‘Asim (bin Bahdalah Abi al-Najud) from Abu Razin baru from Ibn ‘Abbas!

    Dan saksi yg mengatakan kalau :

    no_sex_with_animals_3.jpg (9223 bytes)
    Translation: Whoever comes unto an animal, kill him and kill it with him.
    Narrator: Abu Huraira and Ibn Abbas.
    Validity and Authentication: Authentic and undisputed.
    Reference: Sahih Al-Jami'a, page or number: 5938.

    ini lebih banyak saksinya (hingga 28 hadist), jadi bukan hanya berasal dari 1 nara sumber saja. Abu Huraira juga mengatakan dan bersaksi seperti itu, selain Ibn Abbas.

    jadi hewannya mmg harus dimusnahkan (ini ilmiah!).

    dan untuk kesekian kalinya lagi, Qur'an itu hukum yg utama, bukan hadist!

    Nah, skrg tugas kamu untuk membuktikan apakah ada LARANGAN dalam agama hindu untuk manusia bersetubuh dg hewan! Jgn2 kamu tidak mengenal agama kamu sendiri! tuh bukti nyata, sapinya masih dibiarkan hidup hingga skrg, hih muntahin aja tuh agama kamu yg masih membiarkn hewannya hidup. amit-amit!

    BalasHapus
  24. Hmmmm...ada ya aturannya di islam, sex dengan hewan... kira2 menurut anda mengapa ada aturan spt itu? Klo sepengetahuan UU/Rule itu dibuat,maka artinya kemungkinan ke arah situ bisa terjadi kan...? Itu dulu yg harus anda pahami dulu. Ttg syarat2nya apa, itu kemudian.


    Klo diajaran kami, justru g ada...klo menghormati sih ada. Ttg Larangan, gini bro...Hindu/Buda bkn agama yg penuh dorgmatik, dimana penuh UU/rule yg dpt dijadikan tebeng/kedok. Di ajaran India... kesadaran spirituallah yg sangat dibutuhkan... Jd butuh penyerapan info yang kemudian di cerna oleh manah dan budi.

    Oh ya menurut anda? kira2 hewan tu berroh atau gak sih? Sebab saya blm pernah di dakwah2 agama anda yg membahas itu. Klo berroh, kira2 masuk ke surga/neraka? Atau jgn2 dipaham anda, Hewan/tumbuhan hanya sbg pemuas manusia saja.

    BalasHapus
  25. whaaahaaahaaahaaa, justru pemuda seagama kamu yg melakukan perbuatan itu kan! Lantas apa kata agama kamu ttg ini?! tak ada? berarti dibolehkan donk, tak ada larangan maupun hukumannya!
    Beda dgn Islam, secara rinci semua kemungkinan itu sudah diperhitungkan, aturan Islam itu mengatur keseluruhan umat manusia, baik yg mslim maupun yg kafir. Jadi kalau ada kafir yg melakukan persetubuhan dgn hewan spt yg umat agama anda itu lakukan, maka sudah jelas hukumnya dilarang, pelakunya dihukum, hewannya dimusnahkan (ini baru ilmiah!) untuk menghindari lahirnya mahluk 1/2 manusia 1/2 hewan!mengerikan....

    BalasHapus
  26. Dear M oon,
    ‘Abd Allah bin Muhammad al-Nufayli..: ‘Abd al-‘Aziz bin Muhammad..: ‘Amr bin Abi ‘Amr..dari ‘Ikrimah Dari Ibn ‘Abbas, Nabi: “Jika seseorang melakukan hubungan sex dgn binatang, bunuh Ia & binatangnya”(‘Ikrimah):“Ku tanya ia (Ibn ‘Abbas): ‘Kenapa binatang?’ jawabnya: ‘Ku pikir(Nabi)ngga setuju daging bekasnya dimakan’”. Abu Da`ud: tidak kuat(Abu Da`ud 3871)

    variasinya di Tirmidhi(1374), Ibn Majah(2554), Musnad Ahmad(2294, 2591). Narasi dari ‘Amr bin Abi ‘Amr dari ‘Ikrimah dari Ibn ‘Abbas.

    Di musnad ahmad dari ‘Abbad bin Mansur sbg ganti ‘Amr bin Abi ‘Amr, tidak disebutkan kata nabi ttg:

    "orang yg melakukan sex dgn binatang ia katakan:'bunuh yg fa`il dan maf`ul bihi'[a]

    Kata2 tsb diquote dari Ibn ‘Abbas[Musnad Ahmad 2597]

    TAPI di al-Hakim [dari ‘Awn al-Ma‘bud 3869], narasi dari ‘Abbad bin Mansur dari ‘Ikrimah, yg Ibn ‘Abbas katakan malah jadi hadis nabi:

    ..ia menyebutkan (dhakara) nabi menyatakan [a]

    kata2 “Ia menyebutkan Nabi” aneh & samar, tdk jelas menyebutkan nabi memerintahkan HUKUMAN MATI. Mrk menakut2i dgn MENGUBAH opini Ibn ABBAS jadi hadis nabi.

    Bahkan meragukan, krn Ibn 'Abbas mengatakan dgn SANGAT BERBEDA:

    Ahmad bin Yunus..bhw Sharik, Abu al-Ahwas & Abu Bakr bin ‘Ayyash..dari‘Asim (bin Bahdalah Abi al-Najud) dari Abu Razin dari Ibn ‘Abbas:“ngga hukuman utk PELAKU sex dgn binatang”. Abu Da`ud:“‘Ata juga berkata itu”. Al-Hakam:“Ku pikir ia seharusnya dicambuk, tapi jumlahnya tidak spt hukuman (utk zina, 100 cambukan)”. Al-Hasan:“Ia spt al-zan.” Abu Da`ud:“Hadis dari ‘Asim melemahkan hadis of ‘Amr bin ‘Amr.”(Abu Da`ud 3872)

    [..] Hadis ttg HUKUMAN MATI utk pelaku sex dgn BINATANG adalah PALSU:

    1. Narasi hadis HANYA dari Ibn 'Abbas [wafat 68H] digenerasi ke-1. Hanya dari ‘Ikrimah (w.104H) digenerasi ke-2 & kebanyakan dari ‘Amr bin Abi ‘Amr (w.144H) digenerasi ke-3 & jarang dari ‘Abbad bin Mansur (w. 152H). Imam Malik, Bukhari, Muslim BAHKAN tidak tahu & TIDAK MEMPERCAYAI.

    2. Narasi dari generasi ke-3 ‘Amr bin Abi ‘Amr & ‘Abbad bin Mansur, TIDAK DAPAT DIPERCYA. Abu Zur‘ah al-Razi: ‘Amr bin Abi ‘Amr thiqah & Abu Hatim, Ibn ‘Adi & Ahmad: la bas bi hi. Tapi al-Nasa`i: ia munkar & tidak kuat. Bukhari:‘Amr bin Abi ‘Amr bisa dipercaya TAPI keliru beberapa kali bhw itu dari ‘Ikrimah. Yahya bin Ma‘in & al-‘Ajli: ia thiqah, menolak hadith yg berasal dari ‘Ikrimah dari Ibn ‘Abbas. Pandangan Ulama ttg ‘Abbad bin Mansur bahkan lebih negatif. Ia digambarkan da‘if hadis dari Abu Hatim, laysa bi shay` dari Yahya bin Ma‘in, layyin dari al-Razi & hadis munkar, qadri, mudallis dari Ahmad.

    3. Satu narasi dari Musnad Ahmad, jg berasal dari ‘Ikrimah dari Ibn ‘Abbas, ternyata itu perkataan Ibn ‘Abbas BUKAN Nabi. Jadi, opini Ibn ‘Abbas berubah jadi kata nabi oleh yg belakangan spt ‘Amr bin Abi ‘Amr.

    4. SANGAT DIRAGUKAN Ibn ‘Abbas mempercayai adanya HUKUMAN MATI ukti PELAKU sex dgn BINATANG, krn diHadis lain Ibn ‘Abbas MENYATAKAN JELAS, "ngga hukuman utk PELAKU sex dgn binatang".

    5. Spt tertulis di 'Awn al-Ma‘bud, 4 ajaran fiqh SUNNI secara BULAT menyatakan ngga ada HUKUMAN MATI pelaku SEX dgn binaang, tapi MUNGKIN ada hukuman lain (yu‘azzar wa la yuqtal).

    KESEPAKATAN diantara fuqaha` sulit dicapai utk menerima hadis bhw nabi perintahkan membunuh pelaku sex dgn binatang.

    [..] Beberapa berkata: 'pembunuhan'disebutkan dimaksudkan utk menakut2i BUKAN dilaksanakan. beberapa berkata: membunuh orang untuk menakut2i, membunuh binatang mesti dilaksanakan. Abu Da`ud: sumber ‘Asim (Menolak ada hukuman apapun bagi pelaku sex dgn binatang) MELEMAHKAN sumber ‘Amr bin Abi ‘Amr (ada hukuman mati)..KITA harus berani mengatakannya itu HADIS PALSU..Jika kita tdk mendeklare hadis ini PALSU maka kita tdk bebaskan diri dari KESALAHAN & KEBOHONGAN muslim2 masa lalu yg tdk JUJUR dgn yg ALLAH & NABI ajarkan [http://www.islamicperspectives.com/Stoning5.htm#Chapter5]
    ----

    Sudah lihat?

    BalasHapus
  27. Yahhh... itulah orang yg dikit2 butuh sebuah UU/Rule, yg terkadang blm tentu UU/Rule tsb pas bagi dirinya atau sekelompok orang. Saya rasa... semakin banyak UU/Rule yg mengatur pola hidup, maka ini menunjukkan tingkat spritual seseorang.

    Hmm... menurut anda...bila tidak ada UU/Rule tersebut, berarti hal tsb boleh dilakukan???

    BalasHapus
  28. Pake otak mu dikit napa! kalau nggak dilarang ya berarti boleh, lol. Jelas-jelas di hindu boleh tuh. tak dihukum apapun sama sekali. huekz mau muntah! hiihiiihiihiih...
    lagian ngapai kamu masih bahas hadist, lha di qur'an sudah dilarang, ngapain berkutat di hadist. Agama Islam itu lanjutan dari ajaran sebelumnya dr kitab suci-kitab suci yg sebelumnya sebelum diselewengkan, nah di kitab suci-kitab suci sebelumnya juga sudah dilarang, hukumannya jelas, hukum mati!
    tuh kalau mau muntah, mutahin aja tuh wedha or tripitaka kamu, yg tak melarang sama sekali manusia kawin dgn binatang hih!

    BalasHapus
  29. si penulis blog ini lagi-lagi sok tahu ttg agama orang lain, padahal dgn agamanya sendiri pun tak tahu apa-apa dia! qur'an dia pelintir sesuka khayalannya. maksud ayat qur'an di tulisan itu bukan reinkarnasi, tapi orang yg sudah menjadi tua kembali menjadi spt anak bayi lagi sifatnya, jadi pikun dan serba tak berdaya, jadi BUKAN reinkarnasi, dasar bego, sok tahu pula!
    Pantas ngotot banget akan adanya reinkarnasi, supaya bisa kawin dengan binatang rupanya, dengan alasan tuh binatang adalah reinkarnasi dari istrinya di jaman majapahit. waaakaaakaaakaak, mau muntah huekz!

    BalasHapus
  30. Hehehehe... oh gitu ya pimikiran islam ya... pokoknya klo g ada aturan, maka boleh... hmmm. (MUNGKIN INI Yg harus dicatat).

    Terus saya pingin tau, kira2 ngapain tokoh2 islam bikin hadist spt itu? Apa karena di AQ tidak ada aturan u/ ngesex dg hewan? (ngesex doang lho...bkn nikah).

    Di Hindu/Budha, kan sdh saya singgung. apapun bentuk dr Senggama, pasti akan mempunyai karmapala. Namun karmapala apa yg masih sesuai dg darma (tugas) kita? Yaitu: karmapala yg menghasilkan anak yg suputra. Shg klo dipikiran kita, sex itu hanya u/ kepuasan terlebih2 hanya untuk diri sendiri, maka bersiap2 lah menanti karma yg buruk.

    Reinkarnasi...anda kurang percaya? Boleh2 saja. Mungkin klo menerangkan sesuatu yg blm terpikir, memang sulit. Apalagi klo saya mendengar di dakwah2 agama abramik, maka seolah2 di alam surga/neraka, masih terbungkus dg alam keegoan, material, dll. Misal: klo laki2 dpt bidadari, dll.
    Artinya sifat kelaki2an blm lepas, dan tak pernah lepas. Bukan begitu bro???

    Terus, Katanya di hari kiamat ada nabi lagi. yg kaTanya itu nabi isa turun lg. Kira2 turunnya itu sdh langsung gede apa dari bayi terus dewasa nih?

    BalasHapus
  31. ya, catat baik=baik, apalagi kalau kamu lagi di jalan raya, yg simple-simple aja, kalau terlalu canggih bisa jebol otak kamu, nih ya, kalau dijalan raya TAK ADA LARANGAN untuk berbelok, pastinya boleh donk orang mau belok, pernah nyetir gak?! Nah, TAPI kalau dijalan itu dipasang tanda LARANGAN untuk berbelok, ini berarti kamu nggak boleh belok! bisa ditlang polisi kamu! Nih ya sekali lagi aku jelasin, supaya nangkep pikirannya, kalau ADA tanda LARANGAN parkir, tentu saja orang nggak boleh donk parkir mobilnya di situ, TAPI kalau tanda larangan parkir tak ada disitu, boleh donk orang parkir disitu, nggak ada yang nglarang, nggak salah donk! Paham?
    Ini aja dulu dech, PR-nya, pelajari baik-baik yach!

    BalasHapus
  32. Dear Wira ama M oon,

    M oon kan udah ngasih petunjuk di ajarannya kaya gini:

    "Pake otak mu dikit napa! kalau nggak dilarang ya berarti boleh"

    Mari sekarang kita aplikasikan kesesuaian dengan hadis terkuat:

    There is no prescribed punishment for one who has sexual intercourse with an animal.[Abu Dawud 38:4450]

    Ada larangan? Tidak.
    jadi, karena tidak dilarang maka seks dengan binatang boleh.

    mufakat dan selesai. titik.

    ***

    Bagaimana di Hindu dan Buddha?

    Perbuatan yang dilakukan itu pemupukan karma buruk yang berasal dari mana?

    Lobha [ketamakan/kemelekatan]? dan/atau
    Dosa [ketidaknyamanan/kebencian/penderitaan]? dan/atau
    Moha [kekeliruan tahu]?

    Perbuatan itu
    apakah membuat kita melanggar tekad untuk TIDAK melampiaskan keinginan menggebu yang berasal dari 6 Indria [panca indera+pikiran]?

    dan/atau

    Melanggarkah anda dari perkataan tidak benar?

    Dengan melakukan perbuatan itu apakah
    bermanfaat bagi diri sendiri dan pihak lain

    atau

    Merugikan bagi diri sendiri dan/atau pihak lain?

    Jika merugikan maka itu merupakan karma buruk jika bermanfaat maka itu merupakan karma baik

    apapun buah hasilnya di nikmati diri sendiri!

    selesai.

    BalasHapus
  33. berarti ini suka-suka, terserah aja, agama kok suka-suka, nggak ilmiah sama sekali! Mana selokanya? apa kata wedha ttg seks dgn binatang? Mana link-nya? nggak ada!
    pantas ngotot ada reinkarnasi, kan spy boleh seks dgn binatang, krn sapi itu adalah hasil reinkarnasi istrinya di masa lalu, hih!
    kl di Islam jelas, di qur'an dilarang! juga di kitab suci sebelum qur'an juga sudah melarang, bahkan hukumannya mati. Ada apa kamu masih berkutat di hadist, yg nggak jelas pula kesahihannya! udah bego, bebal pula, pantas mengira ada renkarnasi segala, oh ternyata ini cuma kedok supaya bisa bersetubuh dgn hewan tho. hih menjijikan, dan sama sekali TIDAK ilmiah! bukti: sapinya mh segar bugar sampai skrg!

    BalasHapus
  34. Dear M oon,
    Hahahahaha...sedih kali rajukan mu...Bulak balik menuliskan tanpa bukti...hahahahahaha..

    Saya sudah bawa bukti Hadis..saya bantu malah mengetengahkan mana yang palsu..hasilnya adalah akhirnya sesuai dengan kalimat terakhirmu sendiri yang semula kamu bantah..yaitu ternyata tidak dilarang!

    Jadi besok2 sebelum nulis..pastikan kamu mengerti apa yang ditulis..masa non-muslim yang ngajari kamu untuk paham ajaran-mu sendiri..hehehehe...

    Btw, tentang kelahiran kembali..buat apa kami perlu ngotot lagi..toh para peneliti barat yang skeptis sudah membuktikan keberadaannya

    hahahahahahahaha..katanya mo ilmiah..koq malah makin memperdalam ilmu bersetubuh..

    heran?!

    BalasHapus
  35. Tar ta bro moon, Tlg dong berikan ayat2 di AQ bahwa secara jelas bahwa kita gak boleh ngesex dg hewan. Biar kami juga mau belajar.

    BalasHapus
  36. woi, baca tuh postingan sebelumnya, sdh ada link-nya, lengkap, ayat2 qur'annya juga sudah ada di sana! Hadist yg melarang dan menghukum pelakunya itu pun bukan hanya 1 orang pemberi kesaksiannya, bahkan hingga 23 orang, dan sumber utama penuturnya pun juga tak hanya Ibn 'Abbas saja, tapi ada sumber lain yaitu Abu Huraira, yg rating dapat dipercayanya selaku perawi berbagai hadist jauh lebih tinggi dr Ibn Abbas. Sedangkan hadist abu dawud itu hanya 1 orang saja sumbernya,dan hanya ada 1 hadit itu saja, lagian misalnya sahih pun, hadist itu hanya menyatakan tidak menghukum, ini bukan berarti tidak melarang! tolol dipiara! Dan sekali lagi, hukum tertinggi dlm Islam itu adalah qur'an, jika ada hadist yg bertentangan dgn ayat qur'an otomatis hadist itu gugur. Paham?! Baca nieh link (bisa engglish nggak sieh?):

    http://www.answering-christianity.com/sex_with_animals_forbidden.htm

    Makanya jangan sok tahu ttg agama orang lain. Urus aja tuh agama kamu yg aneh dan sama sekali tidak ilmiah itu! Main tafsir seenak imajinasi kotornya sendiri. Mau ngeles ya, ditanya mana itu selokanya wedha yg melarang sex dgn binatang? kok malah nanya ttg agama orang lain.

    Ada nggak tuh larangannya seks dgn binatang di wedha? Mana link-nya, jangan cuman ngoceh nggak keruan, kalian beragama dg ocehan kalian sendiri atau berdasar wedha? hiiihiihiihiih, pantes mengira ada reinkarnasi pula, hanya orang tolol yg mengira istrinya reinkarasi jadi sapi, bisa-bisa ibunya pun reinkarnasi jadi babi, trus gimana tuh kl terlanjur disembelih dibuat babi guling, eh ternyata ibu sendiri yg dibikin guling bakar!Huekz, mau muntah!

    BalasHapus
  37. Dear M oon,
    Ngapain anda katakan saya sok tau? Lha yang saya kutip 100% jelas rujukannya dan juga telah di bahas dengan rapi bahwa semua hadis2mu yang mengatakan ada hukuman bagi penjinah binatang malah ditolak oleh Dr. Ahmad Shafaat

    [http://www.islamicperspectives.com/Stoning5.htm#Chapter5]

    Dr Ahmad Shafaat, seorang ahli Qur'an dan hadis menyimpulkan bahwa HADIS YANG MENYATAKAN hukuman mati untuk penjinah binatang adalah lemah!

    malah ia sepakat dengan pendapat IBN ABBAS BAHWA TIDAK ADA HUKUMAN BAGI PENJINAH BINATANG

    The famous Sha'ria expert Abdur Rahman Doi (ref. 9, p.243) writes that according to Imam Malik, Abu Hanifa and Zahir only Ta'azir is to be applied and not hadd. The flesh of the animal is halal when slaughtered.

    Lha..kamu yang ngga tau apa2 malah sok menggurui dan sok tau malah dari yang lebih paham ISLAM

    koq malah kebalik2..kelihatan banget kalo kamu ini berencana menyesatkan para muslim lainnya!

    Ihh!

    BalasHapus
  38. Sekali lagi, hukum utama Islam itu adalah qur'an! bukan si A, si B atau si C atau manusia lainnya! Paham?! Kamu itu menafsirkan seenak udel kamu sendiri, kl ada pendapat yg sesuai dgn imajinasi kotor kamu ya kamu genggam erat2, padahal sudah dijelaskan, dari segi jumlah periwayatnya saja lebih banyak yg menyatakan bahwa ada hukumannya, yaitu mati! dan sumber ini tak hanya dr Ibn Abbas tapi juga dr Abu Huraira. Lebih banyak orang yg bersaksi kalau Ibn Abbas mengatakan hukumannya mati drpd sekedar abu dawud seorang diri yg mengaku-aku bhw ibn abbas mengatakan tidak dihukum! Lagian ini hanya masalah dihukum atau tidaknya. Sedangkan di qur'an sudah jelas DILARANG!

    Nah, masih sok tahu lagi, ngapain juga kamu ngurusin agama orang lain. Urus saja tuh agama kamu yg aneh itu!

    Ada nggak tuh larangannya seks dgn binatang di wedha? Mana link-nya, jangan cuman ngoceh nggak keruan, kalian beragama dg ocehan kalian sendiri atau berdasar wedha? hiiihiihiihiih, pantes mengira ada reinkarnasi pula, hanya orang tolol yg mengira istrinya reinkarasi jadi sapi, bisa-bisa ibunya pun reinkarnasi jadi babi, trus gimana tuh kl terlanjur disembelih dibuat babi guling, eh ternyata ibu sendiri yg dibikin guling bakar!Huekz, mau muntah!

    yg melakukan sek dgn binatang itu kan umat hindu tuh yg di Bali, sekarang dimana ilmiahnya masih membiarkan hewannya masih hidup dgn memberi peluang lahirnya mahluk 1/2 hewan 1/2 manusia.

    Nieh ya, ngomong kenyataan aja, fakta!
    siapa sih yg melakukan seks dgn binatang itu? orang hindu!!! Dan kenyataannya pemuda hindu itu tidak dihukum, ini baru ajaran agama kamu yg katanya nan ilmiah itu, sapinya juga tak diapa-apain tuh, kamu jg nggak bisa menunjukkan seloka wedha yg melarang seks dgn binatang! Jadi memang agamamu itu membolehkan seks dengan binatang, didukung pula dgn konsep reinkarnasi manusia menjadi hewan pula, klop, cocok, tuh kalau muntah, muntahin aja agama kamu sendiri! waakaaakaakaak

    nggak usah ngomong andai-andai, yg penting kenyataannya bagaimana?!

    BalasHapus
  39. Dear M oon.
    ck..ck..ck..kamu ini mau nipu siapa?

    Kamu katakan:
    Lebih banyak orang yg bersaksi kalau Ibn Abbas mengatakan hukumannya mati drpd sekedar abu dawud seorang diri yg mengaku-aku bhw ibn abbas mengatakan tidak dihukum! Lagian ini hanya masalah dihukum atau tidaknya. Sedangkan di qur'an sudah jelas DILARANG!

    Saya:
    Busyet guooblookk amat!

    Membedakan kapan Ibn Abbas dan Abu dawud aja hidup di jaman apa...kau malah ngga mampu..tapi masih aja sok pinter!

    Nih saya ajari..

    Baik Ibn Abbas dan Abu Huraira hidup di jaman Nabi ada..sementara Abu dawud, tidak..

    jelas?

    Yang mengumpulkan riwayat itu bukan cuma Abu dawud saja?!

    Jelas?

    Kalo masih belum jelas, silakan baca tulisan Dr Ahmad Safaat di komentar saya sebelumnya!

    Ayo baca biar ngga ketahuan makin goblok!

    Jelas?

    Kemudian, hadis itu dipergunakan untuk menafsirkan Qur'an dan mengetahui tindak tanduk Nabi dan para sahabatnya..untuk dijadikan panutan dalam menjalankan Islam

    Jelas?

    Jika diperlukan penjelasan atau tidak ada di AQ, maka perlu di tafsirkan!

    Jelas?

    Nah, Hukuman dan larangan bagi penjinah binatang emang tidak disebutkan di AQ, sehingga perlu di tafsirkan!

    Jelas?

    Jika tidak ditemukan padanannya di AQ, maka tafsirnya di cari lewat sunnatullah

    Jelas?

    Nah, dari semua hadis yang ada [termasuk yang kamu sebutkan]dan mengandung unsur hukuman ternyata hadis itu PALSU dan/atau LEMAH!

    Tau dari mana?

    Buset guoblooknya..makanya baca tulisan Dr Ahmad syafaat! Di sana di jelaskan mengapa kalimat hukuman mati itu lemah/palsu!

    [alasan itu juga udah gw terjemahkan agar orang-orang lemot seperti kau bisa baca dengan jelas]

    Dr. Ahmad Safaat itu, seorang scholar muslim yang punya reputasi tinggi di dunia Islam. Ia juga seorang pengajar

    Hadis yang terkuat justru berasal dari Ibn Abbas yang MENEGASKAN bahwa TIDAK ADA HUKUMAN bagi penjina BINATANG!

    Demikian pula dengan Abu huraira..Ia tidakpernah meriwayatkan ada hukuman mati/pecut bagi penjinah binatang!

    Nah, jika tidak ada.. maka buat apa di lebih2kan..

    Paham?!

    BalasHapus
  40. cieh bebalnya, di link yg sdh aku posting, sdh jelas ayat-ayatnya! Jadi kl si A, si B tidak bisa menafsirkan ayat itu lantas mengira hanya Ibn Abbas yg bersaksi bhw hukumannya mati, padahal Abu Huraira pun bersaksi bhw hukumannya mati. Dan ini BUKAN berarti TIDAK dilarang, ya orang itu yg bodoh! Sesuatu yg sudah dilarang di qur'an, berarti tidak boleh ada hadist yg membolehkanya! Paham?! Di Islam itu, bujang yg belum mampu kawin, hukumnya wajib puasa. dan zina dilarang. Jadi pakai tuh logika, zina sj dilarang, apalagi bersetubuh dg hewan!Beda dgn agama kamu yg membolehkan zina! baik poligami maupun poliandri boleh-boleh aja, tuh agama kamu, bahkan ada ritual zina, tukar pasangan suami istri untuk sembahan ke dewa, tuh agama kamu!

    Nah sekarang percuma juga kamu ngoceh pjg lebar melebar ttg agama orang lain, krn FAKTA-nya yg melakukan seks dgn binatang itu adalah orang HINDU!
    Nah, tugas kamu skrg adalah mencari tahu apa hukumnya ttg kelakuan si pemuda hindu itu? Bukannya justru melebar kemana-mana...nggak keruan begini!

    Jangan mengalihkan persoalan. Cari tuh selokanya! Ada tidak larangan dlm wedha manusia bersetubuh dgn binatang! Zina aja boleh kok, apalagi bersetubuh dgn hewan, wuh ini kan hasil reinkarnasi! Huekz!

    BalasHapus
  41. M oon,
    Yang goblok itu kamu!

    Tidak ada ayat AQ melarangan bersetubuh dengan binatang!

    Aliran Syiah dan SUNNI mengatur zina dengan binatang dan tidak menghukum penjinah

    Syiah:
    "Tahrirolvasyleh is an Iranicised version of its Arabic title 'Tahrir al Wasilah', Khomeini's ramblings on fiqh (Islamic Jurisprudence)."

    Arabnya:
    http://www.ethnikoi.org/tahrir.zip

    Isinya:
    A man can have sex with animals such as sheep, cows, camels and so on. However, he should kill the animal after he has his orgasm. He should not sell the meat to the people in his own village, but selling the meat to a neighbouring village is reasonable.

    If one commits the act of sodomy with a cow, a ewe, or a camel, their urine and their excrement become impure and even their milk may no longer be consumed. The animal must then be killed as quickly as possible and burned.


    Sunni:
    Sahih Muslim:
    02:40 “… Our companions have said that if the penile had has penetrated A WOMAN’S ANUS, or A MAN’S ANUS, or AN ANIMAL’S VAGINA or ITS ANUS then it is necessary to wash whether the one being penetrated is alive OR DEAD, YOUNG OR OLD, whether it was done intentionally or absentmindedly, whether it was done willfully or forcefully. …”

    03:11 “… If a woman insert (in her vagina) an ANIMAL’S PENIS she must wash, and if she inserts A DETACHED PENIS (thakaran maktu-an, lit. “a severed male member”; a martial aid perhaps!?) there are two options; the most correct is that she must wash.”

    Arabnya:
    http://hadith.al-islam.com/Display/Display.asp?Doc=1&ID=75883&S

    Budak setara dgn BINATANG ikuti syaratnya:

    ...Malik said, "The generally agreed upon way of doing things among us is that if a man returns a slave girl in whom he has found a defect & he has already had intercourse with her, he must pay what he has reduced of her price if she was a virgin. If she was not a virgin, there is nothing against his having had intercourse with her because he had charge of her."

    Malik said, "The generally agreed upon way of doing things among us regarding a person, whether he is an inheritor or not, who sells a slave, slave-girl, or animal without a liability agreement is that he is not responsible for any defect in what he sold unless he knew about the fault & concealed it..[Malik muwata 31.4.4]

    FATWA/HUKUM:

    Radd al-Muhtar ala ad-Dur al-Mukhtar is a book on Islam by 19th century Hanafi Scholar Ibn Abidin. A commentary on Imam al-Haskafi’s Durr al-Mukhtar, it is commonly known as Radd al-Muhtar. compilation of the great Fatwas of Imam Abu Hanifa [May Allah have mercy on his soul], and Hidayah is the name of a famous Hanafi juridical work by Burhan-ud-din Ali bin Abi Bakr al-Marghinani (1152-1197) which is considered widely authoritative as a guide to Fiqh amongst Muslims in Central Asia, Afghanistan and India, and is the basis for much of the Anglo-Islamic law in India and Pakistan.

    Isinya:
    If someone does jima [intercourse] with an animal or with a dead or a young girl and there is no inzal [ejaculation], then ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Dar Mukhtar Kitab taharah, masail ghusl, aussi Alamgiri, Kitab taharah)

    If someone enters the penis of an animal in her vagina or dubur [anus], the ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Dar Mukhtar Kitab Taharah Masail Ghusl)

    If someone does wati [intercourse] in the dubur [have anal sex or commit bestiality] of an animal or in his anus and there is no inzal, then Ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Hidayah kitab taharah)

    If someone does wati [intercourse] with a non balighah woman [non adult woman], or with a dead or an animal, there is no hadd [punishment] (Dar Mukhtar Kitab hudud)

    Konfirmasi hadis tidak ada hukuman bagi penjinah binatang:

    Narrated Abdullah ibn Abbas: There is no prescribed punishment for one who has sexual intercourse with an animal.[Abu Dawud 38:4450]

    Keabsahan hadis:
    http://www.islamicperspectives.com/Stoning5.htm#Chapter5

    Kesimpulan:
    Berzina dgn binatang dapat dilakukan!

    BalasHapus
  42. sudah gublok, bebal, suka mengingkari fakta pula!

    Jelas-jelas di Islam zina itu dosa besar! dilarang! lagi-lagi yg kamu ajukan itu hadist cara bersuci, kl orang mau sholat dll, pelacur pun boleh sholat, orang habis zina juga boleh sholat, syaratnya bersuci dulu, mandi junub atau wudhu dulu, bersih-bersih dulu! tapi ini tidak lantas begitu sj mnghapus dosa zinanya!
    tidak pula berarti membolehkan zina! tolol dipiara! qur'an udah melarangnya, nggak perlu tafsir apapun, apalagi dgn hadist yg bertentangan dgn qur'an! Makanya jgn sok tahu ttg agama orang lain deh! Hadist itu kedudukannya dibawah qur'an!

    Nah skrg faktanya yg melakukannya itu siapa? Orang HINDU-lah yg bersetubuh dgn binatang! Jadi pakailah hukum hindu. Hukumnya apa? seloka wedha membolehkannya kan?! cari tahu tuh ttg agama kamu sendiri, sebelum melebar kemana-mana ke agama orang lain. Silahkan bersetubuh dgn kucing, tuh hindu tidak melarang seks dgn binatang, Huekz!

    bahkan zina di hindu menjadi salah satu bentuk ritual ibadah tuh, sembahan untuk jin dewanya. Hih!

    BalasHapus
  43. BRO...MOON...Rupanya anda ingin menafsirkan AQ dengan kemauanmu sendiri ya? Klo aq, itu sah2 aja. Toh selama itu km pakai sendiri. Tp klo sdh mengklaim bahwa tafsiran orang lain salah. kok kurang etis lah.
    Sebab baik menurutmu, blm tentu baik juga bagi orang lain. Shg jgn terlalu sok spt menguasai moral. Sekarang mari cari penyebabnya, mengapa ada hadist yg anda anggap itu salah? Gitu dong...baru berforum yg benar...

    Jgn pakai gaya anak2. Dimana klo ditanyai dan g bisa jawab, maka cepat2 balik tanya atau mengejek si penanya, u/ menghindari pertanyaan itu...

    Sekarang bisa gak... berlaku spt pak wira... Tolong carikan link2 ttg Hindu/budha yg searah dg pemikiran anda bahwa Zina adalah ritual Hindu, terus boleh ngesek dg hewan, dll...
    Klo bisa... kan enak...walaupn terlihat saling menghina, tp kedewasaan tetap terjaga. Bukan begitu bro????

    Oh ya... Di mana sih Ayat AQ yg melarang ngesek dg hewan sih? Ayat AQ lho... jgn melangkah ke hadist dl lah

    BalasHapus
  44. Di Islam jelas zina dilarang, sodomi dilarang (cari sendiri ayatnya, byk link-nya)jadi nggak usah secara vulgar disebutkan pun sudah jelas hukumnya seks dgn hewan itu dilarang! Beda dgn agama kamu zina kata si wira dibolehkan! cieh! dan parahnya lagi, kalian nggak mampu menunjukkan mana link dan seloka wedha yg melarang seks dgn binatang dilarang, kan umat hindu yg melakukan seks dgn sapi,jadi coba apa kata kitab sucimu itu atas perbuatan umatnya itu?! Nggak usah mengelak, trus melebar kemana-mana! sebenarnya kamu beragama itu berdasarkan apa sih, kok seloka wedha kitab sucinya aja nggak tahu. Pantas umatnya aneh-aneh, sapilah dikawinin, lha kitabnya aja nggak ngelarang kok, mau zina dlm segala bentuknya boleh-boleh aja. hih!

    BalasHapus
  45. Fakta, pemuda hindu itu yang melakukan seks dgn sapi! di Hindu zina tidak dilarang!

    di Islam beda, hukumnya jelas!
    Bagi pemuda yang belum mampu kawin, hukumnya adalah wajib PUASA! (bukan lantas boleh zina!)
    Hadis riwayat Abdullah bin Mas`ud ra.:
    Dari Alqamah ia berkata: Aku sedang berjalan bersama Abdullah di Mina lalu ia bertemu dengan Usman yang segera bangkit dan mengajaknya bicara. Usman berkata kepada Abdullah: Wahai Abu Abdurrahman, inginkah kamu kami kawinkan dengan seorang perempuan yang masih belia? Mungkin ia dapat mengingatkan kembali masa lalumu yang indah. Abdullah menjawab: Kalau kamu telah mengatakan seperti itu, maka Rasulullah saw. pun bersabda: Wahai kaum pemuda! Barang siapa di antara kamu sekalian yang sudah mampu memberi nafkah, maka hendaklah ia menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih dapat menahan pandangan mata dan melindungi kemaluan (alat kelamin). Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penawar bagi nafsu.

    Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2485
    http://hadith.al-islam.com/bayan/displa ... ind&ID=792

    Nah, skrg bgmn dgn seloka wedha-mu? Apa ada larangan untuk berzina? apa ada larangan untuk seks dgn binatang?!

    Nggak usah muter-muter, jawab nieh!

    BalasHapus
  46. M oon,
    hehehehe..abis napas ya..IJIN yang dikasih oleh 2 aliran Syiah dan sunni itu ASLI lo..boleh having a sex dengan binatang..

    hehehehe...asli lo!

    BalasHapus
  47. haa haa haa dasar toulol! Egini nieh kalau orang bego mencoba-coba menafsir. Nyadar diri deh, ngaca! Kamu ini membedakan tuhan dgn jin saja nggak bisa gitu kok, pohon di sembah, dikasih bunga, perempatan jalan pun disembah, kok sok tahu pula mau main coba-coba menafsir, akhirnya makin kelihatan toulolnya! Haa haaa haa haa. Nih ya, sudah jelas zina itu hukumnya haram kl di Islam, yg diperselisihkan di hadist itu hanya ada tidaknya hukum duniawinya(hukuman akheratnya tetap ada, dosa berarti dilarang), perselisihan itu timbul krn hukuman mati dirasa kejam sekali, padahal ini ilmiah sebenarnya, untuk menghindari lahirnya mahluk 1/2 manusia dan 1/2 hewan. Sedangkan di hindu dibolehkan bahkan hewannya pun tetap dibiarkan hidup. see! kelihatan toulolnya!

    Kamu ini milih agama kok ya aneh begitu, yg membolehkan seks dgn hewan itu agama kamu, yg melakukan juga temen seagama kamu! Ini FAKTA, kamu nggak usah muter-muter kanan kiri,menghindari kenyataan, jgn berhalusinasi ada reinkarnasi segala, akhirnya hewan pun disodomi, hueksz. gara-gara percaya reinkarnasi jadi begini nieh. amit-amit!

    Sekali lagi mana larangan wedha untuk berzina, sodomi alias seks dgn binatang, seks sgn jin, hah? Sampai hari ini pun kamu tak mampu menjawabnya!

    Manusia dlm hindu bisa kawin dgn mahluk lain, jin saja dikasih makan, disembah pula, apalagi dikawinin selain hewan tentu saja, bahkan tanaman juga boleh. Krn merka ini mengira adanya reinkarnasi!
    Waaakaaa kaaa kaaak, agama yg aneh.

    BalasHapus
  48. M oon,
    Anda katakan:
    haa haa haa dasar toulol! Egini nieh kalau orang bego mencoba-coba menafsir. Nyadar diri deh, ngaca!

    saya:
    yang anda sebut orang bego karena mencoba menafsir boleh seks dengan binatang bernama:

    Ibn Abidin, Imam Abu Hanifa, Burhan-ud-din Ali bin Abi Bakr al-Marghinan, Khomeini, Abu dawud, Ibn Abbas, Malik muwatta, Muslim, 'Awn al-Ma‘bud, Dr. Ahmad Safaat

    nah, nama2 itu jauh lebih berbobot dari rengekan anda..

    ***

    Bicara menyembah..
    Maka apa manfaatnya mengelilingi batuk kotak, menciumi batu hitam dan menyembah2 dihadapannya?

    Batu = Allah?

    BalasHapus
  49. Dasar idiot! kalau begi tuh nggak usah ngajak-ajak, bego aja lu sendirian sono!
    Sudah dibilang, di qur'an jelas-jelas seks dgn mahluk selain manusia itu dilarang, nggak spt agama kamu itu, mau zina boleh, mau kawin dgn jin boleh (katanya untuk melanggengkan kekuasaan dan kekayaan, ih!), mau sodomi binatang boleh, dan faktanya sudah ada tuh umat hindu yg menyodomi sapi, mau sodomi pohon nangka juga boleh, asal ada lobang, tancap bleh! hueksz, agama yg gini kok ngaku ilmiah!
    yg para perawi selisihkan itu hanya hukuman duniawinya saja! Juga yg mereka terangkan itu hanya cara bersucinya saja. Namanya orang berdosa, masak nggak boleh sholat tobat! Jadi kalau di Islam sodomi itu apalagi dgn mahlu lain itu ber-dosa! dilarang! yg diperselisihkan hanya ada tidaknya hukuman duniawinya. hanya abu dawud sendiri yg mengira Ibn Abbas mengatakan tak usah dihukum mati. krn ia rasa hukuman mati itu kok kesannya kejam sekali, dan ia terlalu alergi dgn yg bau-bau kitab terdahulu. Padahal kitab terdahulu itu masih lanjutan dan termasuk ajaran Islam juga, tak semua ayat2 di dalamnya palsu, ayat-ayat yg masih selaras dgn isi qur'an jelas masih asli dan masih berlaku. cuma dia sendiri tuh, sedangkan banyak lagi yg bersaksi bhw Ibn Abas mengatakan hukumannya adalah hukuman mati. Dan ini tak hanya Ibn abbas sj yg bilang begitu, tapi Abu Huraira juga! Disamping itu juga ada hadist yg jelas-jelas sahih, tanpa kontradiksi, yg menyatakan bahwa bagi pemuda yg belum mampu kawin, hukumnya adalah PUASA! Juga hadist bagi suami, jika ia timbul hasrat(termasuk akibat tergoda oleh perempuan lain, selain istrinya) maka diperintahkan untuk melakukannya (melampiaskan hasrat tsb) HANYA dgn istrinya. Jadi zina sangat dilarang keras, DOSA BESAR! Hadist itu harus sejalan dgn ayat qur'an sbg hukum pertamanya, kl ada hadist yg tak sesuai dgn perintah qur'an ya gugur dgn sendirinya! Paham?!

    Lagian kebegoan kamu terlihat dgn mengira bahwa muslim menyembah kabah! Bego! memangnya kamu yg ibadahnya dgn menyembah pohon, perempatan jalan, kendaraan bahkan hewan juga disembah, dan jin juga tentu saja, bahkan dikawini, kalau ada alian juga pasti boleh tuh kawin dgn alien!
    kabah itu hanya kiblat saat sholat, hanya arah sholat! Paham?! Tujuannya hany asebagai pemersatu umat muslim seluruh dunia, yg disembah ya hanya Allah, bukan kabahnya! Bahkan kalau di pesawat atau sedang di mobil pun sholatnya boleh menghadap ke mana saja, krn seluruh arah itu sejatinya milik Allah. Bahkan sholat di dalam kabah pun boleh kok! Logikanya dipake! Kalau yg disembah tuh kabahnya kenapa boleh sholat di dalam kabah! Inilah lagi-lagi bukti penafsiran kamu yg sok tahu ttg agama orang lain itu!

    Skrg mana tuh link seloka bahwa zina dan sodomi dgn binatang di wedha dilarang? Ada nggak?! waakaaakaaak....

    Lantas dimana sisi ilmiahnya membiarkan sapi korban sodomi itu masih tetap hidup, dan melahirkan mahluk 1/2 hewan 1/2 manusia itu?
    Juga jelaskan apa sih ilmiahnya menyembah pohon dan perempatan jalan itu? hiii hiii hiiih.
    Kenapa makanannya, kopi dan bunga di kasih di pohon ata di tengah jalan, kan mubazir, mendingan dikasih ke anak yatim piatu. Dasar aneh!

    BalasHapus
  50. M oon,
    agama ilmiah itu ngga ada yang bilang bumi itu datar dan jadi pusat perputaran matahari..nah agama Islam mengatakan demikian!

    kalo kabah ngga di sembah..maka tunggingin aja kabah saat shalat?! hehehehe..koq ngga berani?!

    Agamamu sendiri mengajari menyembah kabah, batu hajar aswad..koq

    Ajaranmu sendiri dari kalangan sunni dan syiah membolehkan sex dengan binatang..koq malah kamu marah2?!

    kamu katakan ini:
    hanya abu dawud sendiri yg mengira Ibn Abbas mengatakan tak usah dihukum mati. krn ia rasa hukuman mati itu kok kesannya kejam sekali, dan ia terlalu alergi dgn yg bau-bau kitab terdahulu.

    saya:
    Hahahaha..kekejaman Islam itu udah terkenal..ngga usah di putar balikan..eh kemarin aja mesjid Syiah di Iran di bom oleh orang muslim sendiri

    koq jeruk makan jeruk..ajaran kaya gini mo ngaku2 ilmiah..menyanyangi sesama manusia saja ngga bisa

    lama2 cara kamu membela ajaranmu ngga pake nalar lagi...

    konyol

    BalasHapus
  51. Dasar idiot!

    mana kata-kata hadist yg bilang: "menyodomi hewan adalah halal?"

    mana? mana? Hah?! Dasar idiot, penipu pula!

    dan hukuman mati itu ilmiah! meski dirasa kejam thd hewan, namun ilmiah! untuk menghindari lahirnya mahluk 1/2 manusia 1/2 hewan!

    Juga pikir tuh, syiah itu termasuk golongan yg selamat atau tidak?

    Nah agama kamu justru membiarkan hewan itu hidup, justru dikalungi bunga segala kok!
    Noh kawin dgn jin boleh, mau sodomi binatang boleh, sodomi pohon jeruk juga boleh tuh!
    Kalau di Islam bersetubuh itu hanya boleh dgn sesama manusia, haram itu mengawini mahluk lain! Emangnya kamu, kala ada mahluk mars yg mampir ke bumi, boleh tuh kamu jadikan istri ke 13 kamu. Dasar idiot! yg membolehkan zina dgn semua mahluk hasil reinkarnasi itu agama kamu itu! Gak menghindar dr enyataan. Terbukti nyata, umat hindu yg menyodomi sapi, umat hindu pulalah yg kawin dgn jin, bahkan menyembah jin!

    yg bilang matahari mengitari bumi itu juga ayat qur'an yg mana? yg ada adalah penjelasan baha matahari itu beredar pada orbitnya, jadi matahari itu tidak diam, ia juga berotasi, dan beredar mengelilingi Pusat Galaksi, dgn membawa seluruh planet&bulan di galaksi masing2 matahari,dibawa ikut mengelilingi Pusat Galaksi!
    ttg bumi, nih ya orang idiot! Justru inilah keindahan bahasa arab, makanya dipilih menjadi bahasa qur'an. Karena 1 kata itu bisa memiliki banyak makna, bisa menjelaskan banyak hal cukup dgn 1 kata saja. Makna Dahaha itu dalam konteks kalimat di ayat itu adalah: bentuk bumi itu sebenarnya dalah "tidak rata" alias "bulat lonjong (tidak sekedar bulat, spt bola, tapi bulat lonjong) seperti telur! Namun krn sayangnya Allah pd manusia, maka manusia diciptakan dlm ukuran yg pas shg pd saat tinggal di bumi, seolah-olah bumi "bagai" dihaparkan baginya, seolah-olah rata! padahal sebenarnya tidak. Coba kalau ukuran manusia itu raksasa, bisa tidak nyaman ia tinggal di bumi, kepleset sana sini akibat bentuk bui yg sebenarnya bulat, namun disamarkan menjadi seolah-olah rata, krn kecilnya ukuran manusia. Kamu sendiri kan sudah tahu bhw riwayat kata dahaha itu adalah telur burung onta (bntukanya bulat lonjong) yg disembunyikan di timbunan pasir yg DIRATAKAN! sehingga dpt menyamarkan telur yg bult lonjong itu! Paham?!
    Dan ini sangat ilmiah sekali, terbukti benar, bahwa meski bentuk bumi itu sebenarnya adalah bulat lonjong, namun dirasakan oleh manusia bagai rata, spt karpet yg dihamparkan. Dan yg lebih mendalam lagi, lebih ilmiahnya lagi, kata ini tak hanya menjelaskan ttg bentuk bumi saja, yg bulat lonjong, bukan bulat spt bola, tapi juga menjelaskan bahwa permukaan bumi itu adalah lempeng yg labil, bagai karpet yg dihamparkan yg bisa bergeser-geser. Terbukti, pulau dan benua itu ternyata bergerak, bergeser dari waktu-ke waktu sesuai usia bumi, tak hanya diam di satu tempat bujur dan lintang!
    Nieh mustinya gue bikin blog aja, percuma nulis pjg2 disini, lu-nya aja yg bego sok-sok tahu nulis2 blog segala!

    ttg kabah sebagai kiblat, yg muslim taati itu bukan menyembah MENGHADAP kabahnya, tapi perintah Allah-lah yg dipatuhi. Jika Allah memerintahkan muslim untuk menganti arah kabah menjadi ke arah monas, sih muslim seluruh dunia akan menggantinya. JAdi bukan krn kabahnya, tapi krn perintah Allah-lah yg dipatuhi! Paham?!
    Logikana dipakai, kl sdg di luar angkasa, muslim bebas menghadap mana saja saat sholat, bahkan bisa sj saat itu ia sedang berada di atas kabah posisinya. tololnya kamu, memang idiot!

    Apa sih ilmiahnya sembah-sembah pohon dan perempatan jalan itu?
    Kenapa kamu menghindar dan gak mampu jawab pertanyaan ini? haa...ha...ha...ha...
    ilmiah dari hongkong! nyembah pohon kok ilmiah!

    BalasHapus
  52. M oon,
    Anda katakan:
    mana kata-kata hadist yg bilang: "menyodomi hewan adalah halal?"

    Saya:
    Ah rupanya anda jadi berminat mau menyodomi ya tapi masih ngga jelas halal atau haramnya.
    Mudah sekali. Dalam kamus fiqih: Halal adalah segala sesuatu yang boleh dikerjakan atau dimakan.

    Mana hadisnya?
    Narrated Abdullah ibn Abbas: There is no prescribed punishment for one who has sexual intercourse with an animal.[Abu Dawud 38:4450]

    Fatwa sunni:
    If someone does wati [intercourse] with a non balighah woman [non adult woman], or with a dead or an animal, there is no hadd [punishment] (Dar Mukhtar Kitab hudud)

    Sunni:
    Sahih Muslim:
    02:40 “… Our companions have said that if the penile had has penetrated A WOMAN’S ANUS, or A MAN’S ANUS, or AN ANIMAL’S VAGINA or ITS ANUS then it is necessary to wash whether the one being penetrated is alive OR DEAD, YOUNG OR OLD, whether it was done intentionally or absentmindedly, whether it was done willfully or forcefully. …”

    03:11 “… If a woman insert (in her vagina) an ANIMAL’S PENIS she must wash, and if she inserts A DETACHED PENIS (thakaran maktu-an, lit. “a severed male member”; a martial aid perhaps!?) there are two options; the most correct is that she must wash.”

    Syiah:
    Syiah bahkan makan itu boleh asal udah di jual ke tempat lain:

    "Tahrirolvasyleh is an Iranicised version of its Arabic title 'Tahrir al Wasilah', Khomeini's ramblings on fiqh (Islamic Jurisprudence)."

    untuk tulisan arabnya, silakan baca di sini:
    http://www.ethnikoi.org/tahrir.zip

    Salah satu isinya:

    A man can have sex with animals such as sheep, cows, camels and so on. However, he should kill the animal after he has his orgasm. He should not sell the meat to the people in his own village, but selling the meat to a neighbouring village is reasonable.

    "The meat of horses, mules, or donkeys is not recommended. It is strictly forbidden if the animal was sodomized while alive by a man. In that case, the animal must be taken outside the city and sold."

    Nah di jual dagingnya keluar daerah dulu baru bisa di makan oleh orang luar daerahnya
    Kalo melakukan dengan yang udah mati..maka dagingnya bisa di makan dengan syarat2 tertentu

    Oke M oon, sekarang lega bukan hatimu kamu bisa melakukan seks dengan binatang sesuai ajaranmu sendiri, bukan..

    ***
    Anda katakan:
    yg bilang matahari mengitari bumi itu juga ayat qur'an yg mana?

    Saya:
    Sesuai tafsir KALANGAN ANDA SENDIRI:
    matahari mengelilingi bumi:
    http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/08/versi-agama-bumi-datar-matahari.html#Fatwa

    bumi itu datar:
    http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/08/versi-agama-bumi-datar-matahari.html#pendapatdatar

    Btw, kan kamu juga SEPAKAT bahwa terjemahan surat [55:10]:
    BUKAN Dan Allah telah mem-bulat telur-kan bumi untuk makhluk(Nya)

    tapi Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya)
    ***
    tentang ka bah dan hajar aswad..hehehe ALlah mu minta disembah ke arah itu..padahal 11 tahun sebelum isra miraj..kamu nyembah yerusalem..setelah tiba2 ada yahudi yang protes karena cara beda tapi ikut2an nyembah yerusalem, maka tuhan mu pindah ke arah kabah yang sebelumnya disembah oleh kaum arab lainnya

    Hehehe..bener2 ajaran yang sangat tidak masuk akal..goblok aja masih mau di kibulin..

    BalasHapus
  53. huf capek ngomong sama idiot!
    ngapain kamu nge-link thread sdg di-link-nya itu sendiri, ini spt orang maturbasi/onani! hih!

    sdh dijelaskan ttg DAHAHA&matahari yg beredar mengelilingi Pusat Galaksi, di posting aku sblm ini, buat orang waras pasti sudah paham. Kl lu begoo itu problem kamu, cape ngulang-ulang, hanya krn comment kamu yg dulu sblm ini blm sempet aku balas BUKAN berarti aku setuju dg opini ngawur kamu itu. Cuma belum sempet aja! Noh baca lagi postingan aku sebelum ini ttg apa itu dahaha dan pengertian peredaran matahari yg dimaksud di ayat qur'an, yi. berorbit mengelilingi Pusat Galaksi!

    ttg hadist2 itu ternyata betul, kamu cuma mentok di ttg hukum duniawinya. Padahal di qur'an jelas-jelas dilarang dan berdosa!

    Nih ya, untuk yg masih bujang, perintahnya adalah puasa! (bukan zina, baik scr sodomi, baik dg manusia maupaun mahluk apapun, termasuk hewan dan jin dan tanaman!) Paham!

    untuk yg sdh menikah, perintahnya jelas, kemaluannya hanya dihalalkan untuk istri/suami atau budak tangan kanan(maksudnya adalah mantan tawanan perang wanita yg telah diangkat jd budak, budak diIslam artinya adalah istri beda suku, yg berasal dr tawanan perang atau hadiah dr kafir yg masih mengakui konsep penghambaan manusia kpd manusia, sbgmana makna tuhan yg jg berbeda antara dunia Islam dgn dunia kafir.
    JAdi di luar itu apa hukumnya? HARAM!
    Jika timbul hasrat akibat tergoda oleh wanita lain, atau mahluk lain(ih amit-amit, cuma orang hindu yg nafsu lihat sapi&jin atau pohon), maka perintahnya juga jelas! Segera datangi istrimu, dan salurkan hasrat itu ke istrimu!

    Jadi jelas sekali zina dlm bentuk apapun, dgn siapapun adalah DILARANG!

    QS. 17. Al Israa'
    ayat 32. Dan JANGANLAH kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.

    mendekati aja DILARANG! apalagi melakukannya!

    byk ayat2 qur'an ttg ini, selain QS 17, cari aja sendiri, jgn malas, sdh bego pakai malas lagi!

    Nih, lagi2 kamu jg mengartikan sesuai khayalan otak kotor mu sendiri!

    Dan makin menunjukkan keidiotan kamu, dgn mengatakan lho sblmnya kan sholat menghadap yerusalem, benar bahkan sblmnya justru Allah membebaskan sholat menghadap ke mana aja. lalu baru diperintahkan menghadap ke yerusalem, untuk apa? agar muslim mengetahui awal mula sejarah Islam, sjk nabi Adam hingga ke nabi Ibrahim dst-nya, ada byk peristiwa sejarah ajaran Isam di yerusalem. Dan bukan yerusalemnya yg disembah, tapi hanya krn taat pd perintah Allah. Lalu pengalihan arah kiblat ke kabah ini bukan krn protes yahudi, tp mmg kehendak Allah utuk memberi kiblat yg lbh bermanfaat bagi muslim sekaligus perintah ibadah tambahan selain sholat, yakni ibadah haji dg thawaf di kabah. Kamu search sendiri di you tube ttg keistimewaan mesir dan lokasi kabah itu! baca juga AFFI, ada penjelasannya di sana! Kala bego itu jgn malas yach!
    Ini terakhir kalinya gue sudi berdiskusi dgn orgil bebal dan malas macam kamu.

    BalasHapus
  54. M oon,
    Anda katakan:
    ngapain kamu nge-link thread sdg di-link-nya itu sendiri, ini spt orang maturbasi/onani! hih!

    Saya:
    Karena sudah dijelaskan dan persis seperti maksud AQ dan HADIS bahwa Matahari mengelilingi bumi dan Bumi itu datar...begitu pula arti dahaha..saya sudah tuliskan bahwa ebih dari 10 penafsir qur'an yang sangat fasih arab tidak ada satupun mengartikan telor onta..

    ucapan rashid khalifa saja koq dipercayai..
    padahal penjahat yang masuk bui itu mencontek lexikon yang sama..tapi ternyata malah tidak utuh di conteknya..sehingganya maksud sebenernya malah keliru..hahahaha telor burung onta..hahahaha

    Kamu katakan:
    ttg hadist2 itu ternyata betul, kamu cuma mentok di ttg hukum duniawinya.

    Saya:
    Hahahahaha..akhirnya kamu akui sex dengan binatang halal..karena FATWA ulama adalah final bagi MUSLIM!

    Anda katakan:
    Nih ya, untuk yg masih bujang, perintahnya adalah puasa! (bukan zina, baik scr sodomi, baik dg manusia maupaun mahluk apapun, termasuk hewan dan jin dan tanaman!) Paham!

    Saya:
    Bos oon,
    Nih gua ajari lo supaya lo ngerti bagaimana yang halal dan haram bagi yang bujang dan bukan bujang di agama lo..

    Yang TIDAK dikategorikan Zina bagi pria muslim adalah jika melakukan hub seks dengan:
    1. Istri
    2. Gendak
    3. Budak belian [termasuk binatang]

    2 dan 3 masuk kategori tangan kanan..jadi saat kamu punya budak/binatang..kamu boleh lakukan apapun juga..namun ketika kalo kamu jual/atau kamu biarkan kawin dengan orang lain..jika kamu masih having a seks baru kamu terkena Zina!

    Nah, untuk urusan syahwat..islam emang topnya dah!

    Untuk pindah nyembah tuhan di yerusalem ke Kabah emang setelah ada protes orang yahudi koq..kenapa mesti ngeles?!

    KH.Drs.A. Masduqi Machfudh menjelaskan bahwa tujuan kiblat ke Baitul Maqdis adalah untuk menjinakkan hati orang-orang Yahudi, karena kiblat mereka adalah Baitul Maqdis dan untuk menarik mereka kepada syari'at Al Qur'an dan agama yang baru.

    Namun Orang-orang Yahudi itu berkata: "Muhammad menyalahi agama kita tetapi mengikuti kiblat kita". Sikap orang-orang Yahudi tersebut membuat Nabi Muhammad saw tidak senang [Khulashatul Kalam fi Arkanil Islam, Sayyid Ali Fikri, KH.Drs.A. Masduqi Machfudh, Ramadlan 1416 H] kemudian lewat perantara malekat jibril, turunlah perintah pindah kiblat Baitul Maqdis ke Ka'bah, yaitu di tempat yang sama di mana kaum Arab selama berabad-abad juga melakukan ritual-ritual pada sesembahannya

    Nyembah batu = allah?

    BalasHapus
  55. Supaya tidak salah mengerti, sy tidak pernah bilang kl sodomi hewan itu halal, dan TAK ADA satupun hadist yg menghalalkannya! Itu otak mesum kamu sendiri. Kamu hanya mengira-ira hadist yg masih meragukan yg kamu kira menyatakan bhw tidak ada hukuman itu sebagai menghalalkan! Halal atau haram itu bukan soal ada atau tidaknya hukuman duniawi! Tapi apakah itu termasuk perbuatan dosa yg dilarang qur'an atau tidak? Dan qur'an jelas-jelas melarangnya!

    Definisi budak dlm Islam itu BEDA dgn kafir.

    Budak wanita
    Dunia Islam: saudara, atau tangan kanan = istri dari beda suku atau mantan tawanan perang.
    Dunia Kafir: hamba atau binatang
    Bhs Inggris: slave
    Bhs Melayu : anak

    see! bisa lihat bedanya! sama juga dgn ini:

    Tuhan
    Dunia Islam : Allah SWT
    Dunia kafir : Dewa Jin

    Kitab Suci
    Dunia Islam : Qur'an
    Dunia Kafir : bukan Qur'an, Wedha, bibel dll.

    Nah jelas kan, semua kata itu memiliki beda makna antara Dunia Islam dgn Dunia Kafir!

    Jadi jgn samakan dan kamu artikan dgn bhs Dunia Kafir untuk menafsirkan Dunia Islam!

    Definisimu ttg bumi, matahari, bulan dll dlm Dunia Islam itu juga salah total. Kamu menggunakan imajinasi kamu sendiri untuk mengartikan apa yg tida kamu tahu, apa yg BUKAN duniamu. Jelas salah!

    Kamu juga nggak bisa membedakan kiblat dgn menyembah! padahal sdh dijelaskan berkali2, tapi masih saja idiot.
    http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1925673

    Sekali lagi, mana jawabanmu ttg ilmiahnya ngasih sesajen ke sembarang pohon dan perempatan jalan itu? Juga menyembah matahari dan bulan itu dimana sisi ilmiahnya?

    BalasHapus
  56. M oon,
    Anda katakan:
    Supaya tidak salah mengerti, sy tidak pernah bilang kl sodomi hewan itu halal, dan TAK ADA satupun hadist yg menghalalkannya!

    saya:
    Plintat plintut! sebelumnya kamu tulis ini:

    "ttg hadist2 itu ternyata betul, kamu cuma mentok di ttg hukum duniawinya"

    Nih baca ULANG:!
    Syiah:
    "Tahrirolvasyleh, Iranicised version of its Arabic title 'Tahrir al Wasilah', Khomeini's ramblings on fiqh (Islamic Jurisprudence)."

    arabnya:
    http://www.ethnikoi.org/tahrir.zip

    contoh isi:
    A man can have sex with animals such as sheep, cows, camels and so on. However, he should kill the animal after he has his orgasm. He should not sell the meat to the people in his own village, but selling the meat to a neighbouring village is reasonable.

    "The meat of horses, mules, or donkeys is not recommended. It is strictly forbidden if the animal was sodomized while alive by a man. In that case, the animal must be taken outside the city and sold."

    Sunni
    Sahih Muslim:
    02:40 “… Our companions have said that if the penile had has penetrated A WOMAN’S ANUS, or A MAN’S ANUS, or AN ANIMAL’S VAGINA or ITS ANUS then it is necessary to wash whether the one being penetrated is alive OR DEAD, YOUNG OR OLD, whether it was done intentionally or absentmindedly, whether it was done willfully or forcefully. …”

    03:11 “… If a woman insert (in her vagina) an ANIMAL’S PENIS she must wash, and if she inserts A DETACHED PENIS (thakaran maktu-an, lit. “a severed male member”; a martial aid perhaps!?) there are two options; the most correct is that she must wash.”

    Radd al-Muhtar ala ad-Dur al-Mukhtar, 19th century, Hanafi Scholar Ibn Abidin, contoh:

    If someone does jima [intercourse] with an animal or with a dead or a young girl and there is no inzal [ejaculation], then ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Dar Mukhtar Kitab taharah, masail ghusl, aussi Alamgiri, Kitab taharah)

    If someone enters the penis of an animal in her vagina or dubur [anus], the ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Dar Mukhtar Kitab Taharah Masail Ghusl)

    If someone does wati [intercourse] in the dubur [have anal sex or commit bestiality] of an animal or in his anus and there is no inzal, then Ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Hidayah kitab taharah)

    If someone does wati [intercourse] with a non balighah woman [non adult woman], or with a dead or an animal, there is no hadd [punishment] (Dar Mukhtar Kitab hudud)

    Abu dawud 38:4450, dari Ibn Abbas jelas bilang:
    There is no prescribed punishment for one who has sexual intercourse with an animal.

    Budak = BINATANG cukup ikuti syaratnya:

    ...Malik said, "The generally agreed upon way of doing things among us is that if a man returns a slave girl in whom he has found a defect & he has already had intercourse with her, he must pay what he has reduced of her price if she was a virgin. If she was not a virgin, there is nothing against his having had intercourse with her because he had charge of her."

    Malik said, "The generally agreed upon way of doing things among us regarding a person, whether he is an inheritor or not, who sells a slave, slave-girl, or animal without a liability agreement is that he is not responsible for any defect in what he sold unless he knew about the fault & concealed it..[Malik muwata 31.4.4]

    Kamu tulis:
    Tapi apakah itu termasuk perbuatan dosa yg dilarang qur'an atau tidak? Dan qur'an jelas-jelas melarangnya!

    Saya:
    soal dosa, simak percakapan jibril dan nabimu:

    Diriwayatkan oleh Abu Dharr :
    Nabi berkata, Jibril datang padaku dan memberi aku kabar baik bahwa siapa saja yang mati tanpa menyembah apapun selain Allah akan masuk surga. Aku bertanya (pada Jibril), "Walaupun dia mencuri, walaupun dia berzinah?" Dia menjawab, " (Ya), "Walaupun dia mencuri, dan walaupun dia berzinah." [Hadis Bukhari Vol 9, Book 93, Number 579]

    Berjina dan mencuri pokoknya cukup nyembah allah..pasti masuk surga

    menjijikan!

    BalasHapus
  57. hhh dasar bebal! ttg hadist itu sptnya jg udah pernah aku jelasin deh, di thread yg lain!
    Hadist orang jgn dipelitir-pelintir! kata-katanya yg tepat adalah begini: Siapa pun yg tidak pernah menyekutukan Allah, akan masuk surga, sekalipun ia pelacur atau pencuri! Hei, jgn edit hadist orang donk! Dasar Idiot penipu!

    Dan tak ada juga hadist yg menghalalkan sodomi dgn hewan! Hadist sunni itu hanya mengatur ttg cara bersucinya. Hadist Syiah itu juga hanya mengatur ada tidaknya hukuman duniawinya. Status hadistnya jg nggak jelas kesahihannnya. Dan yg pasti di qur'an, jelas-jelas dilarang berzina, haram, dosa besar, zina dlm bentuk apapun, dengan apapun (baik itu dg sesama manusia, jin, binatang, tanaman, maupun aliens) adalah HARAM!
    HAdist itu maksudnya adalah Allah maha tahu dan Maha pengampun. Jd tahu niat orang itu mencuri krn lapar atau untuk nafsu memperkaya diri spt korupsi dll itu, juga melacurnya krn dipaksa atau atas kesadaran diri dan penuh nafsu. Krn jika krn nafsu bukan krn terpaksa/dibawah ancaman mau dibunuh, atau mencuri terpaksa krn kelaparan dan hanya untuk sekedar bisa makan untuk hari itu saja, ini belum masuk kategori menyekutukan tuhan. Manusia yg menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya itu adalah manusia yg selalu mematuhi perintahNya dan menjauhi laranganNya. Kl ia melakukan dosa itu bukan krn paksaan, tapi menghamba pada nafsu kekayaan, menyembah materi, demi kepuasan nafsu maka ini sudah masuk kategori menyekutukan tuhan, tidak menyembah Allah, tidak mematuhi segala perintah dan menjauhi segala laranganNya. Jadi ya gak bisa masuk surga! Dan hanya orang yg selalu mematuhi perintah dan menjauhi laranganNya lah yg bisa mengucap Laa illaha illallah. Jai bisa dipastikan orang ini adalah orang yg tak pernag berzina dan mencuri. Kalaupun para pelacur&pencuri yg terpaksa itu, bisa masuk surga stl menebus dosanya dengan terlebih dulu masuk neraka dulu.
    Jadi jelas hukumnya, berzina itu dosa besar, dan mencuri juga dosa, DILARANG!

    Kenapa sih pertanyaan gue ttg sisi ilmiah menyembah pohon dan perempatan jalan itu nggak pernah kamu jawab, kenapa? ibadah kok malu-malu. haaa haaa haa haa haaaa

    BalasHapus
  58. M oon,
    Ajaranmu mengatakan silakan saja mau berjinah [termasuk having a seks dengan binatang], mencuri..mmmhhh..berarti termasuk didalamnya juga membunuh sesama manusia, merampok, memperbudak, dll..pokoknya asal sebelum mati menyembah allah..maka masuk surga..

    ..iihhh..mengerikan kali!

    BalasHapus
  59. Nieh bunyi hadist aslinya:

    Hadis riwayat Abu Zar ra., ia berkata:
    Nabi saw. bersabda: "Jibril as. mendatangiku dengan membawa kabar gembira bahwa barang siapa di antara umatmu yang TIDAK MENYEKUTUKAN Allah dengan SESUATU,yaitu HANYA takut kepada dan menyembah Allah, maka ia masuk surga. Aku (Abu Dzar) bertanya: Meskipun ia pelacur dan pencuri? Nabi menjawab: Meskipun ia pelacur dan pencuri."

    Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 137

    Jadi jelas syaratnya: TIDAK MENYEKUTUKAN Allah dengan sesuatu.

    Nah pikir deh tuh, orang menjadi pelacur dan pencuri itu penyebabnya apa? krn takut miskin, krn takut mati maka ini sama dengan telah menyekutukan Tuhan! karena manusia hanya boleh takut dan patuh, taat kepada Allah saja!

    Jadi jelas orang pelacur dan pencuri itu BUKAN orang yang tak menyekutukan Allah! Selain kepada Allah, ia juga takut pada kemiskinan, takut pada kematian, dll yg membuat ia BERANI melanggar perintah dan larangan Allah, jadi ia lebih takut pada hal-hal lain yg membuat ia menjadi berani menyekutukan Allah.
    Paham?!

    Kalau orang bego sih sulit memahami filosofi, membedakan tuhan dgn jin/setan aja nggak bisa. Pohon dan peempatan jalan kok disembah. xii xii xii xiii....

    Jadi jelas, yg bisa masuk surga itu hanyalah orang yg tidak menyekutukan Allah, dan bagi seorang pelacur dan pencuri tentunya sulit dan mustahil untuk tidak masuk dalam kategori sebagai orang yg tidak menyekutukan Allah!
    Paham?!

    Makanya mendingan sesajiannya tuh dimakan sendiri aja, biar pinteran dikit, spy bisa nangkep, gak kekurangan gizi lagi, lagian makanan kok dibuang-buang di taruh di tengah perempatan jalan, di pohon, jin tuh nggak minum kopi dan nggak makan opor ayam&buah2an tauk! Pohon kok dikasih sajen buah-buahan, emangnya jeruk makan jeruk. hiii hiii hiii hii

    BalasHapus
  60. M oon,
    Apa bedanya hadis yang anda tulis toh sama saja artinya adalah PENJINAH dan PENCURI..juga!

    Ada hadis lainnya yang serupa:
    Narrated Abu Dharr:
    I came to the Prophet while he was wearing white clothes and sleeping. Then I went back to him again after he had got up from his sleep.

    He said, "Nobody says: ‘None has the right to be worshipped but Allah’ and then later on he dies while believing in that, except that he will enter Paradise."

    I said, "Even It he had committed illegal sexual intercourse and theft."

    He said. "Even If he had committed illegal sexual intercourse and theft."

    ,in spite of Abu Dharr’s dislikeness. Abu ‘Abdullah said,

    "This is at the time of death or before it if one repents and regrets and says ‘None has the right to be worshipped but Allah’, he will be forgiven his sins."

    [Sahih al-Bukhari, Volume 7, Book 72, Number 717]

    KEMUDIAN,
    Penjelasan mu itu adalah PENJELASAN super GOBLOK yang ngga ngerti KONTEKS!, nih gw ajarin:

    1. Pencuri dan PELACUR tidak MENYEMBAH UANG/HARTA..ia serakah akan harta
    2. Yang dimaksudkan adalah MENYEMBAH ALLAH bukan ILAH lainnya seperti al-'Uzza, atau al-Lat...bukan konteks takut miskin ngga punya duit!

    Jadi, ALLAH yang dimaksudkan adalah ALLAH untuk disembah bukan untuk dibelanjakan atau untuk disodomi

    Si PEMBUNUH, PELACUR, PENJINAH, PECANDU.."at the time of death or before it if one repents and regrets and says ‘None has the right to be worshipped but Allah"..dapet deh jaminan masuk surga!

    MAKA Tidaklah mengherankan para PEMBUNUH BIADAB itu dalam menjalankan aksi biadabnya selalu berteriak "ALLAHUAKBARRRRRRR"

    BalasHapus
  61. Klo bicara ilmiah.... Maka bagaimana nih maksudnya? Ilmiah itu apakah sesuatu yg sudah dpt dinalar pada saat ini saja? Atau Ilmiah itu apakah sesuatu yg baik sudah dpt dinalar maupun sesuatu yg blm dpt dinalar karena keterbatasan kita?
    Itu saja dulu.... Baru kita enak bicaranya. Krn klo bicara ritual/ibadah...banyak sekali esensi yg sulit kita tangkap o/ nalar kita. Gak usah jauh2, Ngapain ketika naik haji...ada ritual lempar batu /Jumroh??? Ngapain keliling kabah 7kali berlawanan arah jarum jam?
    Bisa gak diterangkan secara ilmiah? Klo gak jebulnya "Itulah keyakinan kami".
    Dah kubilang, tolong carikan link2 ttg Hindu/Budha yg sumbernya dr kelompok yg Valid, Terus sloka2nya coba anda pelintirkan spt Pak wira (yg anda tuduh). Nah.... Baru asik ...

    BalasHapus
  62. haa haaa haaa haaaaa. makin kelihatan begoonya. Pelajari dulu apa itu arti "menyekutukan/dosa syirik" itu! Makanya jgn sok tahu ttg agama orang lain, urusin aja agama kamu yg aneh itu. Makin konyol aja nih kamu.
    Kalau manusia berani melanggar larangan Allah, ini artinya sudah takut dgn hal lain yg membuat ia berani dengan Allah, artinya sudah menyekutukan Allah.
    Haji, thawaf tentu ada penjelasan ilmiahnya, bahkan mulai dr planet, matahari hingga ion atom pun melakukan ibadah thawaf memuji Allah. sorry sy tidak tertarik dgn agama pagan aneh kalian, silahkan dalami agama kalian itu hingga bisa mengerti mana yg tuhan dan mana yg jin.

    BalasHapus
  63. M oon,
    nanya ama yang pinteran dikit gih..biar ngga oon banget..

    Dear all,
    Gw punya Quis:

    Jika ada MAHLUK yang mengatakan/mengakui sbb:

    BUMI tidak berbentuk bulatan namun datar,
    Matahari mengelilingi BUMI,
    Bintang alat pelempar setan,
    Bulan, Bintang, matahari saat kiamat nyebur ke laut..
    Menyatakan BULAN terbelah tapi terbukti tidak

    Panteskah mahluk ini disebut cerdas?
    Panteskah mahluk ini diakui sebagai tuhan?

    Kemudian setujukah anda jika para si penyembah mahluk di atas adalah orang2 yang Idiot?

    Silakan jawab dengan jujur..waktu kalian seumur hidup.

    BalasHapus
  64. haa haa haaa haaa makin desperate aja nih, haaa haaa haaa haaa

    untuk bisa memahami dengan cepat apa maksud kandungan dari suatu ayat itu selain keahlian dlm bahasa arab kuno, juga harus menguasai ilmu pengetahuan lain yg mendukung. contoh: ilmu kedokteran, akuntansi, astronomi, pertanian, geografi, sejarah, ekonomi dll shgdpt dgn mudah dan cepat memahami makna ayat itu secara tepat!
    Manusianya yg bodoh kok menyalahkan tuhan. haaa haaa haaa haaa

    download ebook ttg kebenaran qur'an di ebook jar disini: http://answering-ff.org/board/post137550.html?hilit=e%20book#p137550

    xii xiii xiii menyembah dewa jin matahari alias surya dan menyembah pohon beringin, perempatan jalan, bahkan tikus dan sapi, dll sesama mahluk ciptaan tuhan kok ilmiah hii hiii hiii hiiih.

    BalasHapus
  65. Dear Moon,
    Malu ngejawab Quiznya ya..hahahaha..bukannya menjawab lantas membual spt ini:

    untuk bisa memahami dengan cepat apa maksud kandungan dari suatu ayat itu selain keahlian dlm bahasa arab kuno, juga harus menguasai ilmu pengetahuan lain yg mendukung. contoh: ilmu kedokteran, akuntansi, astronomi, pertanian, geografi, sejarah, ekonomi dll shgdpt dgn mudah dan cepat memahami makna ayat itu secara tepat!

    Saya:
    Hahahahaha..dogol dan munafik!

    ..Muhammad sudah menjelaskan setiap ayat AQ dan didengar oleh rashidun, sahabat..tertuang dalam bentuk Hadis!

    BUKTI maha pintar Allah dengan ilmu yang diturunkan berupa AQ dan sunatullah TELAH di presentasikan dengan sangat baiknya oleh Ibn Baaz!

    Ia infeksi mata di usia 16 dan buta total di usia 20, Ia kemudian belajar bahasa Arab dan sains Islam termasuk penafsiran Qur’an, Sunnah Nabi (saw), Yurisprudensi dan Sejarah Islam hingga tidak ada satupun kitab Islam yang tidak dipelajarinya dengan demikian ia menjadi pakar besar dan dihormati diseluruh Saudi. Tidak ada sains dalam Quran dan hadis yang tidak ia pelajari. Ibn Baz adalah ‘Quran & hadis Berjalan’.

    Ia kemudian menjelaskan mengenai bentuk Bumi yang datar seperti disket, tidak bergerak dan menjadi pusat perputaran matahari!

    Subhan'Allah!

    Allah telah menunjukan kebesarannya! lewat kebutaan ABDUL AZIZ BIN BAZ..Ia LURUSKAN KEMBALI kemurnian ilmu-ilmu asli ISLAM yang suci dari ilmu2 kafir!

    Lantas asal-usul Ilmu-ilmu kafir itu dari mana?

    David E. Duncan, The Calendar, Fourth Estate, London, 1999, pp.150-210 menulis sebagai berikut:

    Pada tahun 773, sekitar 250 tahun setelah kematian Aryabhat (476-550). Suatu delegasi diplomat tiba dari dataran rendah lembah sungai Indus di Ibukota Arab yang baru yaitu Bagdhad. Berpakaian sutra dengan warna cerah, memakai sorban dan dihiasi permata.

    Tiba di luar gerbang kota Al-Mansur (754-775) yang indah, utusan khusus ini membawa seorang ahli astronomi bersama mereka, Kanaka, seorang ahli menenai gerhana, Ia membawa kumpulan kecil pustaka tentang Astronomi India untuk diberikan kepada sang Khalifah, termasuk didalamnya adalah Surya Siddhanta, karya Brahmagupta dan karya Aryabhata. Tidak banyak yang diketahui tentang Kanaka.

    Referesi pertama yang diketahui tentang Kanaka ditulis sekitar 500 tahun kemudian oleh seorang sejarahwan Arab yang bernama Al-Qifti

    Menurut Al Qifti, sang khalifah begitu terpesonannya dengan pengetahuan yang terdapat di tulisan-tulisan bangsa India. Ia kemudian memerintahkan untuk menterjemahkannya ke dalam bahasa arab dan kemudian dinamakan ‘Sindhind yang besar’ (Sindhind adalah kata Arab untuk kata sangsekertanya Siddhanta).”

    Dimana kemudian Mereka (Arabia) pergi ke eropa yang Kristen melalui syria, dan kemudian menduduki spanyol.

    Pada tahun 1126 Sindhind diterjemahkan kedalam bahasa latin.

    Ini merupakan satu di antara lusinan document penting yang memberikan kontribusi pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendorong eropa pada era modern” tambah Duncan

    … Ketika para penduduk Baghdad mengetahui dari karya Aryabhata bahwa bumi itu Bulat dan berdiameter 8316 mil, berputar pada porosnya. Banyak dari mereka yang kemudian mempercayainya dan berkeinginan juga untuk mengukurnya sendiri.

    Inspirasi yang sama membawa mereka para penduduk Abbasid untuk mengembangkan eksperimen-eksperimen.

    ***

    Demi Allah yang berbentuk batu yang di kelilingi, disembah, di shalati! Ekspansi dan penyeberannya dilakukan dengan melakukan pembantaian, pengambilan paksa harta dan wanita atas nama Allah batu sambil meneriakan, "Allahuakbarrr..Allahuakbarrr!"

    Subhan'Allah!

    P.s: Ayo dong jawab Quiznya..Tanggapi dengan reference..kalo cuma mampu memaki, mencela sih anak2 TK juga bisa..Tapi susah juga kali ya..khas muslim sejati..selalu tanpa pengetahuan namun sok tahu..

    BalasHapus
  66. Hah??? ngapain malu, quiz sampah begitu, haaa haaa haa haaa. Manusianya yg bodoh,terbatas pengetahuannya dan perkembangan tehnologinya, tidak bisa mengartikan ayat, kok tuhan yg disalahkan.

    cuma gara-gara segelintir manusia yg tidak bisa membaca ayat qur'an dgn benar, tidak lantas mengurangi kebenaran qur'an yg telah terbukti dengan sendirinya satu-persatu sesuai kemajuan perkembangan tehnologi yg bisa dicapai manusia dari jaman ke jaman, bagi manusia yg berpikir bisa tahu itu.

    haaa haa haaa haaa, nyampah aja lu bisanya...

    tuh yg mustinya malu tuh kamu, perempatan jalan kok disembah-sembah, mana penjelasan ilmiahnya? pohon pun disembah-sembah, malu-maluin manusia aja, hiii hiii hii hiih..bego dipiara.

    BalasHapus
  67. M oon,
    Anda:
    Hah??? ngapain malu, quiz sampah begitu.

    Saya:
    Wah jadi kalo malu menjawab..quis mudah ini jadi sampah buatmu ya..hahahahaha..ato mungkin kamu dah ngira2 idiotnya penyembah tuhan2 seperti itu, tul ngga?!

    Anda
    Manusianya yg bodoh tidak bisa mengartikan ayat, kok tuhan yg disalahkan, haaa haa haaa haaa, nyampah aja lu bisanya...

    Saya:
    Wah maksud anda Ibn Baaz, dan semua periwayat yang mendengar nabi mengucapkan itu di tafsir tentang itu bodoh? wah saya sepakat abis bung!

    Anda:
    cuma gara-gara segelintir manusia yg tidak bisa membaca ayat qur'an dgn benar, tidak lantas mengurangi kebenaran qur'an yg telah terbukti dengan sendirinya satu-persatu sesuai kemajuan perkembangan tehnologi yg bisa dicapai manusia dari jaman ke jaman, bagi manusia yg berpikir bisa tahu itu.

    Saya:
    Apa nya yang benar? Dari dulu Manusia dah tau tuh bumi berbentuk bulatan, berputar pada porosnya dan mengelilingi matahari, bintang bukan alat pelempar setan dan ia adalah matahari juga, bulan tidak pernah terbelah..

    sejak Allah lewat AQ mengatakan..lantas yang benar jadi salah..eh kemudian mereka dapet contekan kitab2 India dan yunani..membuat para orang barat pintar..eh baru ketahuan konyolnya AQ setelah di demonstrasikan orang buta abad 20 yang fasih abis AQ dan HADIS..untung dia buta jadi ngga terpengaruh sains kafir..jadi bisa mempertunjukan keaslian sains Islam....hahahahaha...Allah koq kalah ama anak tk...hahahaha

    Anda:
    tuh yg mustinya malu tuh kamu, perempatan jalan kok disembah-sembah, mana penjelasan ilmiahnya? pohon pun disembah-sembah, malu-lain manusia aja, hiii hiii hii hiih..

    Saya:
    Koq diperempatan jalan di sembah? yang aneh itu batu kotak hitam dan hajar aswad disembah..buang2 uang jauh2 cuma nyembah itu...itukah tuhan? hahahahahaha...kesian amat ya..udah maki2 tuhan lain eh..ternyata tuhannya batu juga..

    hahahahahaha

    BalasHapus
  68. Hah??? ngapain malu, quiz sampah begitu, haaa haaa haa haaa. Manusianya yg bodoh,terbatas pengetahuannya dan perkembangan tehnologinya, tidak bisa mengartikan ayat, kok tuhan yg disalahkan.

    cuma gara-gara segelintir manusia yg tidak bisa membaca ayat qur'an dgn benar, tidak lantas mengurangi kebenaran qur'an yg telah terbukti dengan sendirinya satu-persatu sesuai kemajuan perkembangan tehnologi yg bisa dicapai manusia dari jaman ke jaman, bagi manusia yg berpikir bisa tahu itu.

    haaa haa haaa haaa, nyampah aja lu bisanya...

    tuh yg mustinya malu tuh kamu, perempatan jalan kok disembah-sembah, mana penjelasan ilmiahnya? pohon pun disembah-sembah, malu-maluin manusia aja, hiii hiii hii hiih..bego dipiara.

    gih belajar dulu, apa arti kiblat (beda dgn ngasih sajen makanan ke perempatan jalan&pohon xiii xiii xiii xiiiii), arti dosa syirik, dll nah baru deh belajar ttg ayat2 qur'an, dgn otak yg digunakan untuk berpikir, bukan dr asal ngikut pa kata asal orang arab, asal hapal ini hapal itu, dll tanpa disertai pengetahuan ttg ilmu terkait yg mendukung, para pakar astronomi jepang pun sdh mengakui ketepatan qur'an, makanya download tuh e-book jar di link di atas, biar gak bego-bego amat lu. Cieh, perempatan jalan kok disembah,lol!

    BalasHapus
  69. moon,
    Kiblat?
    hahahahaha..gara2 orang yahudi protes memakai tatacara yahudi tapi nyembah batu ratapan..eh muhammad ngga mau kalah dia pilih batu lainnya untuk disembah...
    hahahaha..ilmiah?
    hahahahah

    Perempatan jalan di sembah? hahahahaha..tau ngga mereka ngapain? hahahahaha..ngga berpengetahuan masih aja komentar...sementara pindah nyembah kirain kemana..ternyata dari batu tembok menjadi batu kotak...hahahaha
    ilmiah

    hahahahahahahahahahahahaha...tolol.

    Anda:
    nah baru deh belajar ttg ayat2 qur'an, dgn otak yg digunakan untuk berpikir, bukan dr asal ngikut pa kata asal orang arab, asal hapal ini hapal itu, dll tanpa disertai pengetahuan ttg ilmu terkait yg mendukung.. biar gak bego-bego amat lu.

    Saya:
    Udah tuh Ibn Baaz..ia hafal hadis dan qur'an..eh malah bertentangan sama sains...koq malah bego banget?

    Ilmu kafir koq malah lebih pinter..eh koq malah di mirip2in...hahahahahahaha..

    bumi datar? bintang alat pelempar setan? tuhan lagi yang ngomong...hahahahaha tuhan koq kalah ama anak tk sih

    kaya gini mo disembah...bener2 idiot.

    BalasHapus
  70. sekarang? setelah mengenal ajaran Islam lalu ajaran agama lain ramai-ramai dimirip-miripkan dgn ajaran Islam, nanggung tauk, mendingan buang aja ajaran pagan yg menyembah jin itu! Toh masih juga byk jin2 ditempat lain yg kalian sembah, buku pun disembah, kendaraan sendiri pun disembah, wow ilmiah sekali ajaran kamu itu. hii hii hiii

    baitullah,kiblat, menyekutukan, pelajari jg tuh artinya apa, masih byk yg kamu belum tahu ttg Islam, tp kamu sok tahu. mbedain jin dgn tuhan aja gak bisa, capek ngomong dgn idiot macam kamu itu, biarin aja tersesat selamanya, dikerjain jin. hii hii hii hiih!

    ada byk cara untuk menyembah jin, sbgmn agama pagan kamu itu ajarkan. xii xii xii xiii.

    BalasHapus
  71. Kiblat:

    Hadits Shahih Bukhari no. 1187
    Dari Abdullah bin Mas'ud r.a. katanya: "Nabi SAW memasuki kota Mekkah, sedang
    di waktu itu di keliling Ka'bah terdapat tiga ratus enam puluh berhala."

    QS 7:191. Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak
    dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan
    orang.

    QS 17:42. Katakanlah: "Jikalau ada tuhan-tuhan (patung Latta, Uzza & Manah) di
    samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari
    jalan kepada Tuhan yang mempunyai 'Arsy."

    ALLAH SWT marah karena dirinya dikawankan dengan patung-patung, dia minta
    dirinya ditauhidkan, dia minta rumahnya dibersihkan dari sekutu-sekutunya yang
    berjumlah 359 itu.

    QS 22:26 "Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di
    tempat baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu
    pun dengan Aku (=Hajar Aswad) dan sucikanlah rumah-Ku (=Ka'bah) ini bagi
    orang-orang yang tawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang
    rukuk dan sujud."

    Nah Allahmu ada disitu..ia cuma marah tempatnya sempit..jadi temen2nya di gusuri..kalo yang lain adalah jin..maka allahmu adalah jin juga dong.

    Sekarang buktikan bahwa hindu menyembah pohon dan permpatan jalan..koq ngga semua pohon dan perempatan jalan di sembahi?..silakan komentar dengan mutu. silakan cari tau dulu

    Moon:
    sekarang? setelah mengenal ajaran Islam lalu ajaran agama lain ramai-ramai dimirip-miripkan dgn ajaran Islam, nanggung tauk, mendingan buang aja ajaran pagan yg menyembah jin itu! Toh masih juga byk jin2 ditempat lain yg kalian sembah, buku pun disembah, kendaraan sendiri pun disembah, wow ilmiah sekali ajaran kamu itu. hii hii hiii

    Saya:
    Lha maksudmu nyuruh nyembah jin yang ngusir 359 jin lainnya di kabah gitu?
    Yah...sama aja ama goblok dong...

    Nah, setelah tau yang kamu sembah ternyata sama saja dengan jin..wajar saja kalo saat Ibn Baaz yang buta itu ia Hafal qu'an dan Hadis ia berpendirian bahwa bumi itu datar, tidak berputar dan mengelilingi bumi...

    Masih mau di bodoh2i ama tuhan yang kalah ama anak tk?

    mikir!

    BalasHapus
  72. sebaiknya kamu urus saja agama kamu yg aneh itu, jgn sok tahu ttg agama orang lain.

    bailtullah saja tdk tahu. kenapa kabah disebut rumah Allah, ini hanya perumpamaan, krn saking banyaknya ibadah yg terkait dgn kabah, spt sholat 24 jam, haji dll, meski ada juga ibadah lain yg tak terkait dgn kabah, spt puasa tidak hrs menghadap kabah saat sahur, ngasih sedekah jg tak hrs hadap kiblat, dll (beda dgn hindu yg hrs menyembah bangunan pura atau pohon saat memberi sesajen &bakar dupa, haa haaa haa haa aneh). Jadi seolah-olah kabah itu bagaikan rumah Allah saja, padahal hanya orang tolol macam kamu ini yg tak tahu bahwa Allah bisa berada dimana saja sekehendak Allah, tak harus selalu hanya di kabah saja. haaa haa haaa, bego dipiara lu.

    BalasHapus
  73. M oon,
    Anda katakan:
    bailtullah saja tdk tahu. kenapa kabah disebut rumah Allah, ini hanya perumpamaan..

    Saya:
    Nih saya ajari kamu, biar kamu tau bahwa sebelumnya munculnya surat AQ 2:143-144, 149-150 baitullah [Rumah Allah = Ka'bah] ngga di lirik jadi Rumah Allah!

    Sebelum Isra mira'j, shalat ngga pernah ada, kemudian setelah tawaran dari 50 x jadi 5 x di peristiwa itu, baru ada ritual menyembah allah. Selama 17 Bulan lebih Allah yang disembah itu adalah tembok ratapan di Yerusalem!

    Di AQ 2:143-144, 149-150, terdapat peristiwa perpindahan Qiblat, yaitu dari arah Baitul Maqdis ke Masjidil Haram.

    KH.Drs.A. Masduqi Machfudh menceritakan protesnya Orang yahudi karena Nabi dan pengkutnya sembahyang tidak dengan ritual Yahudi tapi yang disembahnya justru tempat yahudi menyembah!

    Orang-orang Yahudi itu berkata: "Muhammad menyalahi agama kita tetapi mengikuti kiblat kita". Sikap orang-orang Yahudi tersebut membuat Nabi Muhammad saw tidak senang [Khulashatul Kalam fi Arkanil Islam, Sayyid Ali Fikri, KH.Drs.A. Masduqi Machfudh, Ramadlan 1416 H] dan turunlah perintah pindah kiblat Baitul Maqdis ke Ka'bah [lihat: http://tafsir.com/default.asp?sid=2&tid=3975]

    Tuhan kalian itu tidak dilangit karena hadispun mengatakan spt ini:

    Sahih Muslim Book 4. Prayer. No. 0862
    Jabir bin samura melaporkan:Rasul berkata : Orang2 yang memandang ke langit di saat berdoa diharuskan menghindari itu atau mereka kehilangan penglihatannya

    Sahih Muslim Book 4. Prayer. No. 0863
    Abu Huraira melaporkan: Orang2 diharuskan menghindari memandang langit di saat sedang sembahyang, atau mata mereka akan di renggut.

    QS 2:144. Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram.
    Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

    Hadjar Aswad itu adalah Tuhan Kalian, atau bagian dari tuhan kalian,

    AQ 22:26
    Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud.

    Detailnya baca lagi di komentar tanggal: August 1, 2010 5:21 PM,

    Ia Adalah Allah yang Maha Besar:
    BUKHARI, Vol. 2, Book 26, No. 697:
    Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.:
    Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”

    Hadits Sahih Bukhari Volume 2, Book 26, Number 673:
    Dikisahkan oleh Salim bahwa ayahnya berkata :
    Aku melihat Rasul Allah tiba di Mekah; mula2 dia mencium batu hitam (hajar aswad) ketika akan melakukan tawaf dan berlari-lari kecil di tiga putaran (tawaf) pertama dari tujuh kali putaran (tawaf)

    MUWATTA, Book 20, No. 20.33.113:
    Yahya bercerita padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika Rasul Allah SAW telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan ingin berangkat ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut tempat Batu Hitam berada sebelum berangkat.

    "The hadith of 'Umar refutes the assertions of those who say that 'The Black Stone is Allah's right hand on earth wherewith He shakes the hands of His slaves."'[Fiqh-us-Sunnah, Volume 5, Page 74b: Sunnah of Tawaf, lihat di: http://www.jamaat.net/ebooks/Fus/fus5_76.html]

    Nah, Selepas dari Blog ini kamu dah tau Jati diri Allahmu yang sejati itu

    BalasHapus
  74. dasar idiot, justru makin kelihatan begonya, asal lu tahu ya, masjid-masjid pun oleh muslim disebut sbg rumah Allah, jelas saat sholat dilarang menengadah, ini mau sholat atau mau nantangin tuhan. wuih-wuih makin ngaco aja dgn main cuplik dan plintir ayat sana sini, kalau baca qur'an itu yg utuh & lengkap, jadi gak jadi sesat macam kamu, yg bebal bin bego itu. dasar idiot.

    BalasHapus
  75. M oon,
    Anda katakan:
    jelas saat sholat dilarang menengadah, ini mau sholat atau mau nantangin tuhan.

    Saya:
    alasan koq kaya anak TK..Kalo mo ngasih alasan itu ya ambil yang sesuai dengan Hadis sahih dong...

    Nah alasan ngga boleh menengadah ke langit [ato ke atas]adalah sederhana aja yaitu agar matamu NGGA jadi BUTA [Muslim, book 4 no 0862, riwayat dari jabir bin samura dan no.863 riwayat Abu huraira]

    Hehehehe...

    Kalo gw lihat sih sebenernya tuhanmu mo bilang bahwa dia itu ngga mungkin ada di langit..tapi netep di ka bah..makanya ngga akan ada gunanya menengadah..Jadi diri tuhanmu emang disebutkan di hadis yaitu ternyata hadjar aswad..

    BUKHARI, Vol. 2, Book 26, No. 697:
    Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.:
    Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”

    kalo versi umar:
    'The Black Stone is Allah's right hand on earth wherewith He shakes the hands of His slaves."'[Fiqh-us-Sunnah, Volume 5, Page 74b: Sunnah of Tawaf, lihat di: http://www.jamaat.net/ebooks/Fus/fus5_76.html]

    Hehehehe...

    BalasHapus
  76. @Melia : koq ada ya orang super oot seperti kamu,
    @ Moon : Andakah wujud dari agama islam tsb? Suka menghina ajaran orang, tidak melihat sejarah agama sendiri yang penuh darah. Fanatik Buta. Tidak bisa melihat kebenaran dalam ajaran lain. Merasa yang paling benar. Anda yakin dengan perilaku begini masuk surga? Mungkin anda akan terlahir kembali menjadi ......... Ingat Hukum Karma.

    BalasHapus
  77. si wira ini mmg sablenk. nieh gue kasih tahu.

    QS7:54, QS10:3, QS13:2, QS25:59 : "...Allah bersemayam di atas Arasy ..."

    QS9:129: "..Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung"

    QS40:7: "..(Malaikat-malaikat) yang memikul Arasy.."

    QS69:17: "..malaikat menjunjung Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka."

    Kalau sholat di dlm kabah juga takharus hadap hajar azwad(batu hitam dr surga), bebas hadap mana saja, krn utara, timur, barat dan selatan semua itu milik Allah.

    btw. tak ada itu hukum karma toulol. yg ada itu doa orang yg teraniaya/yg berterima kasih yg dikabulkan doanya oleh Allah, dan tak selalu doa itu terkabul saat it juga, namun ada yg ditunda, bahkan hingga di akherat nanti baru terkabul doanya.

    spt para koruptor yg masih juga bersuka cita foya-foya menikmati hasil kejahatannya selama di dunia,padahal ia telah menyengsarakan rakyat banyak, tapi mana karma buruknya kok tidak ada, ya jelas tidak ada, krn tak ada itu hukum karma, sesungguhnya yg terjadi adalah ini krn hukuman atas dosa korupsinya itu ditunda oleh Allah, hingga saat ia di neraka nanti, baru tahu rasa dia. Selam amasih di dunia ia mmg belum merasakan akibat buruk perbuatan dosanya itu, krn msh diberi kesempatan untuk bertobat, namun rupanya ia tak menyadari perbuatan dosanya itu hingga saat ajal tiba, dan kahirnya ia merasakan sengsaranya tinggal di neraka kekal menderita selamanya akibat odosa korupsinya yg menyengsarakan rakyat banyak!

    BalasHapus
  78. M oon,
    tanggapanmun selalu ngga nyambung selain ngga nyampe..ya udah itu mungkin udah bakatmu.

    Hadjar Aswad udah kita ketahui sebagai AllahuAkbar dari riwayat Ibn Abbas yang merujuk ucapan nabi [BUKHARI, Vol. 2, Book 26, No. 697]

    Nah, sekarang gw ajari yang lain yaitu tentang arsy:

    ‘arsy (عَرْش), disebutkan di Qur'an sebanyak 33 x dan umumnya berarti "bangunan", "singgasana", "istana" atau "tahta"

    Tentang pengertian ‘arsy (عَرْش), ulama memberikan penjelasan yang berbeda-beda. Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manar menjelaskan bahwa ‘arsy (عَرْش) merupakan ”pusat pengendalian segala persoalan makhluk-Nya di alam semesta”. Penjelasan Rasyid Rida itu antara lain didasarkan pada S. Yunus (10): 3, "Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy (عَرْش = singgasana)untuk mengatur segala urusan"

    Jalaluddin as-Suyuthi (pengarang tafsir Ad-Durr al-Mantsur fi Tafsir bi al-Ma'tsur) menjelaskan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Wahhab ibnu Munabbih bahwa Allah Swt. menciptakan `arsy dan kursi (kedudukan) dari cahaya-Nya. `Arsy itu melekat pada kursi. Para malaikat berada di tengah-tengah kursi tersebut.

    Hehehe..ternyata bukan hanya pejabat dan anggota dewan butuh kursi atau bahkan gedung untuk mengatur segala urusan..ternyata allah juga.

    ***

    M oon:
    btw. tak ada itu hukum karma toulol. yg ada itu doa orang yg teraniaya/yg berterima kasih yg dikabulkan doanya oleh Allah, dan tak selalu doa itu terkabul saat it juga, namun ada yg ditunda, bahkan hingga di akherat nanti baru terkabul doanya.

    Saya:
    Hehehehe..sang maha pencipta ini menciptakan orang teraniaya dan orang cacat hanya agar mereka berdoa untuk berterima kasih...

    konyol amat ya..

    M oon:
    sesungguhnya yg terjadi adalah ini krn hukuman atas dosa korupsinya itu ditunda oleh Allah, hingga saat ia di neraka nanti, baru tahu rasa dia.

    Saya:
    Wah ngga tau lo ya..Koruptor itu menurut Islam akan masuk SURGA dan ngga akan di neraka..selama ia menyembah Allah semata hingga sebelum ia mati

    statemen ini menurut riwayat Abu dharr yang merujuk ucapan Nabi mu dari hasil diskusi dengan Jibril [Hadis Bukhari Vol 9, Book 93, Number 579]

    BalasHapus
  79. lho kalau di Islam cukup sholat tobat dan benar-benar tobat, mengembalikan uang hasil korupsinya, menjalani hukuman, tidak mengulangi perbuatannya ini baru benar-benar bertobat, mak abisa sj diampuni, dalam arti bisa masuk surga setelah menjalani hukuman di neraka dulu. beda dgn ajaran idiot loe, harus reinkarnasi berkali-kali jadi kucing lah yg suka mencuri, jadi monyet, jadi cacing, jadi alien penghuni planet mars, dll cerita idiot ajaran loe yg sangat merepotkan dan tak masuk akal itu. haaa haaa haaa haaa. diperdaya and dikibuli setan mau aja. telen mentah-mentah tuh mitos. manusia itu biarpun dikasih hidup sekali lagi saja, tetap aja akan mengulangi dosanya, sudah takdir itu. lagian orang mati itu akan langsung moksa dari duni afana, tak usah harus mengalami reinkarnasi berkali-kalai tak ada itu. Lol. semua itu hanya mitos tipuan jin setan yg kamu sembah. goblokz.
    Dasar idiot, udah dijelasin juga, yg jadi kiblat itu BUKAN hajar aswad(batu hitam dr surga) TAPI kabah-nya. dan ini pun hanya u/ lambang pemersatu muslim di seluruh dunia, kalau lagi diluar angkasa boleh bebas sholat hadap mana aja, juga saat sholat di dalam kabah! Jelas?! dasar bahlul!

    BalasHapus
  80. M oon,
    tentang Karmaphala dan kelahiran kembali..baca dulu deh..bukannya apa2..untuk agamamu sendiri aja kamu ngga ngerti apapun..apa lagi mencoba mengartikan yg belum kamu tau?!

    O ya, Katanya orang masuk surga/neraka dibukakan pintunya nanti setelah kiamat..dan tentunya menurut ISLAM dari sebelum nabi MUHAMMAD bahkan hingga hari ini ngga ada yang masuk surga/neraka duoonggg!

    Tapi ternyata..

    Ada dua bukti sahih yang menunjukan Surga/neraka koq malah udah berpenghuni?!

    1. Pristiwa "ajaib" Isra Mi'raj, dikatakan nabi muu bertemu jiwa-jiwa yang ada di sebelah kiri dan kanan Nabi adam, yang kanan adalah penghuni surga dan yang kiri adalah penghuni neraka!

    2. Ibunda dan Ayahanda Nabi SAW di neraka:
    "Dari Anas, bahwa seorang laki-laki pernah bertanya, "Ya Rasulullah ! Di manakah tempat ayahku ?" Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Di Neraka!"

    Maka tatkala orang itu berpaling hendak pergi, beliau memanggilnya, lalu beliau bersabda, "Sesungguhnya bapakku dan bapakmu tempatnya di neraka" [Hadits shahih Riwayat Muslim juz I halaman 132 dan 133. Periksa kitab Qaa'idatun Jalilah At-Tawassul wal Wasilah, halaman 8 cetakan tahun 1977 Lahore-Pakistan, oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.]

    "Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ziarah ke kubur ibunya, lalu ia menangis yang menyebabkan orang-orang disekelilingnya (para shahabat) turut menangis.

    Lalu beliau bersabda, 'Aku meminta izin kepada Tuhanku supaya aku dibolehkan untuk memohonkan ampun baginya, tapi tidak diizinkan bagiku.

    Lalu aku meminta izin supaya aku dibolehkan menziarahi kuburnya, maka diizinkan bagiku. Oleh karena itu ziarahilah kubur-kubur itu, karena menziarahi kubur itu dapat mengingat mati" [Hadits shahih Riwayat Muslim (3/65), Abu Daud (no 3234), Nasa'i (2/72), Ibnu Majah (no. 1572), Baihaqi (4/76), Ahmad dan Thahawi (3/189), Periksalah kitab : Tafsir Ibnu Katsir jilid 2 halaman 393, 394 dan 395, Ahkamul Janaaiz halam 187, 188 masalah ke-121 oleh Muhaddits Syaikh Muhammadn Nashiruddin Al-Albani]

    "Dari Buraidah, ia berkata, "Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan/safar, lalu beliau turun bersama kami, sedangkan kami pada waktu itu mendekati seribu orang.

    Kemudian beliau shalat dua rakaat (mengimami kami), setelah selesai beliau menghadapkan wajahnya kepada kami sedangkan kedua matanya mengalir air mata.

    Lalu bangkitlah Umar bin Khaththab menghampirinya dan berkata. 'Ya Rasulullah, mengapakah engkau (menangis)?'

    Beliau menjawab, 'Sesungguhnya aku telah meminta kepada Tuhanku Azza wa Jalla untuk memohon ampunan bagi ibuku, akan tetapi Ia tidak memberiku izin kepadaku, maka dari itulah mengalir air mataku karena kasihan kepadanya yang ia termasuk (penghuni) neraka". [Hadits shahih Riwayat Ahmad, Ibnu Abi Syaibah, Hakim (1/376), Ibnu Hibban (no. 791), Baihaqi (4/76) dan Tirmidzi]

    mengapa bisa bertentangan semua dari yang diajarkan ya?

    3. Saat menjelang ajal, nabimu saja ngga yakin masuk surga:
    Narrated 'Aisha:
    I heard the Prophet and listened to him before his death while he was Lying supported on his back, and he was saying, "O Allah! Forgive me, and bestow Your Mercy on me, and let me meet the (highest) companions (of the Hereafter)." See the Qur'an (4.69) and See Hadith No. 719 [
    Volume 5, Book 59, Number 715]

    Jadi, M oon..
    Disamping ajaran kalian itu saling bertentangan dan ngga karuan-karuan..maka bagaimana mungkin mempercayai sebuah ajaran yang bahkan
    1. Tidak bisa di pake menyelamatkan IBU dan AYAHnya sendiri!

    2. sipembawa ajaranpun tidak yakin bisa masuk surga dengan ajarannya sendiri?

    Kepikir ngga di kepala lo yang ngaku ngga idiot ini?!

    BalasHapus
  81. haa haa haaa otak loe yg gak keruan! bingung kan loe, makanya jgn sok tahu, and asal mlintir mengartikan ayat-ayat qur'an TANPA ILMU. nyadar diri deh, lu tuh baca qur'anaja gak bisa, bhs arab jg gak bisa, udah gitu otak loe lemot. jadi sadar diri atas kemampuan, jgn asal jeplak aja. idiot! dgn ajaran agamanya sendiri yg aneh aja gak nyadar kok, mbedain tuhan dgn jin jg gak bisa.

    apa yg dialami nabi pada saat Isra Mi'raj itu hanyalah vision, buat Allah tak ada yg tak mungkin, semua itu mudah bagiNya.

    Nabi itu juga bukan orang yg congkak, beliau sangat rendah hati, bahkan tidak berani mengaku pasti akanmasuk surga mendahului keputusan Allah, padahal pelacur yg ngasih minum anjing pun Allah masukkan surga, dikabulkan pertobatannya. Apalagi nabi, yg odsa di masa lalu hingga masa mendatangnya, sudah diampuni oleh Allah, cari tuh hadist Aisyah ttg ketekunan nabi tetap melakukan sholat tahajud malam padahal Allah sudah mengampuni dosa-dosa nabi. ttg ayah nabi itu hadist statusnya gimana? sahih apa enggak?! lagian namanya afir tetap sj akan masuk surga, gak berlaku tuh KKN, meski ayah seorang nabi seklaipun kalau syirik, menyekutukan allah juga akan masuk neraka. TTg mendoakan orang kafir (ibu nabi) juga tak bakalan nyape krn tuhannya beda, si ibu nyembah jin setan, nabi nyembah Allah. sekali lagi, KKN tidak berlaku, msg2 orang menanggung dosa masing-masing.

    BalasHapus
  82. ralat, siapapun kafir itu akan tetap masuk neraka.

    BalasHapus
  83. M oon,
    Ngapain saya repot, udah ada muslim2 canggih yang mengartikan koq..silakan check aja
    dan kamu juga ngga perlu ralat

    Ajaranmu ini disamping saling bertentangan, ngga bisa dipake nyelametin ayah dan ibunya nabi sendiri

    ehhh...Nabinya sendiri yang jelas-jelas utusan Allah..masih aja ngemis2 minta surga....hahahahaha...yang nabi super disayang aja masih ngga yakin..kebayang ngga kamu kaya apa?

    hahahahah..ngimpi surga ya...hahahaha..ngebom aja kaya amrozy...hahahahahaha...72 bidadari lo...

    Hahahahahahahahahaha

    BalasHapus
  84. loh kalau mmg kafir, siapaun itu ya hanya Allah yg bisa menyelamatkannya, gak kenal tuh KKN!

    sama sekali tak ada pertentangan, otak elu aja yg amburadul gak bisa nangkep maknanya, lah bhs arab aja gak bisa, kok main asal ngartiin ayat dan hadist. tolol dipiara!

    surga atau neraka itu hak mutlak Allah, tuhan itu MAha Kuasa, tak spt tuhan elo yg plintat plintut, and mau aja dibohongi bakalan masuk surga oleh jin setan di patung arca, yg bahkan diem aja gak bisa protes meski sesak napas kena asap dupa. haaa haa haa haaa.

    shalawat nabi itu nabi tidak butuh, tapi manusia yg butuh, sholawat itu sbg ungkapan rasa terimakasih atas jasa nabi menyelamatkan manusia dr kesesatan melalu ajarannya, yg tak bisa manusia balas dgn apapun, manusia hanya mampu mendoakan saja semoga alah yg membalas jasa2 nabi Muhammad. Paham?! padahal tanpa doa dr kit apun nabi sdh pasti masuk surga, dosanya sdh diampuni semua oleh Allah, ibadahnya tekun tanpa cacat cela.

    Dasar orang idiot yg tak mampu membaca ayat lu. Masih aja nggak tahu diri, main plintir sembarangan kitab suci milik agama orang lain. cieh, gak tahu diri loe!

    mencari pembenaran atas ajaran sesatnya dgn kitab suci milik agama orang lain pula. Idiot sih idiot aja sendiri, gak usah nyari-nyari pembenaran.

    Nih ayat-ayat yg kamu plintir dr sekian ulah konyol loe, dasar idiot gak tahu malu, gak sadar dgn keterbatasannya.

    QS 16. An Nahl
    78. Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun (bayi, belum tahu dan belum bisa apa-apa), dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
    70. Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah, yaitu berumur panjang hingga tua renta, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya (pikun). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.

    QS 36. Yaasiin
    68. Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya)[1271]. Maka apakah mereka tidak memikirkan?
    [1271]. Maksudnya: kembali menjadi lemah dan kurang akal
    ada manusia yg berumur panjang, tidak mati-mati, sementara teman sebayanya sudah mati semua, namun ia masih hidup hingga tua renta dan menjadi lemah serta pikun (lupa semuanya).

    Kapir mmg lebay and tukang plintir, masak ayat begitu diartikan sbg reinkarnasi, gila kalee.

    http://answering-ff.org/board/reinkarnasi-moksa-dan-karma-ada-yang-bisa-menjelaskan-t4990-135.htm

    BalasHapus
  85. M oon,
    mo kalo mo ngomong surga/neraka..maka baca dulu deh komentar saya di:

    September 9, 2010 11:56 PM

    Jadi, M oon..
    Disamping ajaran kalian itu saling bertentangan dan ngga karuan-karuan..maka bagaimana mungkin mempercayai sebuah ajaran yang bahkan
    1. Tidak bisa di pake menyelamatkan IBU dan AYAHnya sendiri!

    2. sipembawa ajaranpun sendiri, SEORANG UTUSAN ALLAH yang mengaku PALING DISAYANG tetep aja tidak yakin bisa masuk surga dengan ajarannya sendiri?

    Kepikir ngga di kepala lo yang ngaku ngga idiot ini?!

    ngeri kali....

    Kemudian ttg ayat2 yang lain itu, menurut kamu artinya apa? koq cuma di copas aja

    buset deh..anak2 TK jaman sekarang juga bisa copas bossss!

    BalasHapus
  86. udah dijelasin, nabi pun tak bisa KKN krn Allah itu mutlak, Maha Kuasa, tak spt tuhanmu yg sesak nafas kena asap dupa aja diem aja tak bisa protes. hii hii hii hiih. tuhan ko letoi kayak gitu....surganya pun surga palsu jadi ya diobral dijual murah haa haa haa . bego lu!

    dan sdh dijelaskan itu krn kerendah hatian nabi saja, padahal sdh ada jaminan dr Allah seluruuuh dosa nabi baik di masa lalu bahkan yg dimasa datang sudah diampuni oleh Allah. nabi juga tak butuh doa dr manusia, sholawat nabi itu adalah ungkapan terima kasih manusia atas jasa nabi shg manusia selamat dr kesesatan.

    Nah apa yg tuhan kamu tawarkan sbg surga itu sesungguhnya surga palsu, makanya dijual murah, diobral, pake diskon lagi. haaa haa haa haa

    BalasHapus
  87. M oon,
    Alasan mu sekarang kalo nabi ngga bisa KKN? Kerendahan Hati?

    Hehehe, baca HADIS SAHIH di atas tentang Surga neraka ngga jelas di ISLAM adanya apakah SETELAH KIAMAT ato udah ada sekarang yang isinya di neraka salah satunya adalah BAPAK dan IBU NABI..padahal AMROZY aja abis ngebom..udah di SURGA ya..dengan 72 bidadarinya..hehehehe

    Disamping ajaran kalian itu saling bertentangan dan ngga karuan-karuan..maka bagaimana mungkin mempercayai sebuah ajaran yang bahkan:

    1. Tidak bisa di pake menyelamatkan IBU dan AYAHnya sendiri!

    2. sipembawa ajaranpun, Yaitu UTUSAN ALLAH yang PALING DISAYANG ALLAH yang jelas-jelas NGGA KAFIR, sampe ngga yakin bisa masuk surga dengan ajarannya sendiri?

    Kepikir ngga di kepala lo yang ngaku ngga idiot ini?!

    BalasHapus
  88. udah dijelasin, nabi pun tak bisa KKN krn Allah itu mutlak, Maha Kuasa, tak spt tuhanmu yg sesak nafas kena asap dupa aja diem aja tak bisa protes. hii hii hii hiih. tuhan ko letoi kayak gitu....surganya pun surga palsu jadi ya diobral dijual murah haa haa haa . bego lu!

    dan sdh dijelaskan itu krn kerendah hatian nabi saja, padahal sdh ada jaminan dr Allah seluruuuh dosa nabi baik di masa lalu bahkan yg dimasa datang sudah diampuni oleh Allah. nabi juga tak butuh doa dr manusia, sholawat nabi itu adalah ungkapan terima kasih manusia atas jasa nabi shg manusia selamat dr kesesatan.

    apa yg nabi alami selama Isra Mij'rad itu adalah vision, gambaran masa depan. ttg drmana manusia tahu dirinya akan masuk surga/neraka sblm kiamat tiba, ini krn manusia mati di alam kubur sdh diperlihatkan calon tempatnya nanti di akherat kekal, buat para calon penghuni neraka mengalami siksa kubur, buat manusia calon penghuni surga akan mengalami nikmat kubur.

    Amrozi pun akibat kesalahannya dlm menafsirkan ayat, membuat dirinya masuk neraka, pdhal ia mengira masuk surga,sebenarnya yg ia lakukan itu bukan jihad, tapi bunuh diri biasa. lol!

    Nah apa yg tuhan kamu tawarkan sbg surga itu sesungguhnya surga palsu, makanya dijual murah, diobral, pake didiskon lagi. haaa haa haa haa

    BalasHapus
  89. M oon,
    Isra miraj vision Hahahahahaha..kebenaran kisah itu aja ngga jelas nyata, mimpi ato bahkan alibi karena ada di rumah sepupunya hingga jauh malam..lo bisa baca di sini:

    http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/02/benarkah-ada-isra-miraj-dan-batu.html


    Lagian bossss
    semut, kuda, unta, burung aja..sebagai binatang biasa aja bisa disebutkan keberadaannya di AQ..kemudian MALAIKAT, SETAN juga disebutkan di AQ...eh malah yang namanya BURAQ..ngga ada satupun ayat yang menyatakan itu di AQ

    makin ketauan aja kan...heheheheheh

    BalasHapus
  90. loh kok elu mau ngatur tuhan , ya suka-suka tuhan donk mau dijelaskan atau ditetapkan sbg misteri itu buraq. kok jd elu yg ngatur, toh buraq itu hanya ditujuakan untuk nabi saja.

    capek deh ngomong sama orang idiot. Semua orang yg cerdas dan waras tahu mana yg benar koq. elu gak usah main plintir sana sini ayat kitab suci milik agama orang lain.

    gak usah deh cari pembenaran atas kebohongan reinkarnasi dr ayat2 qur'an, TERBUKTI kebloonan kamu dlm mengartikan ayat-ayat qur'an!

    siapapun bisa tahu keterbatasan kamu dlm membaca qur'an, tapi elunya yg gak tahu malu dan gak tahu diri, asal main jeplak aja.
    semua orang juga sudah tahu keanehan ajaran agama kamu, nyadar deh....

    ciao!

    BalasHapus
  91. M oon,
    ngapain saya ngatur2 tuhan...lha emang aneh koq..masa semut, kuda, onta, burung..bisa masuk di AQ sebagai binatang biasa...trus Mahluk ciptaan ALLAH yang lain MALAIKAT, SETAN, bisa ada di AQ..

    Lha ini BURAQ...koq ngga sama sekali ya

    Makin ketauan kisah isra mira'j itu bener2 ngga beres..

    ehh..disana disebutkan dilangit pertama disisi adam ada jiwa2 yang udah di neraka dan surga..

    Lha katanya SURGA/NERAKA ada setelah KIAMAT?

    trus ada lagi bukti bahwa ibu/bapak yang melahirkan nabi sendiri malah disebutkan dineraka..

    Gimana sih ajaran ini jadi bolak balik ngga jelas?!

    Malah hingga saat2 terakhir nabi sebelum wafat..Ia yang jelas2 MENGAKU sebagai UTUSAN ALLAH yang PALING disayang..yang jelas-jelas BUKAN KAFIR..memelas minta di ampuni dan dimasukan surga

    Lha yang bawa ajarannya aja ngga jelas dia sendiri masuk neraka atau surga...apa lagi yang ngga selevel nabi..

    koq berani2nya ngaku masuk surga

    iihhh ngeri kali ya..

    BalasHapus
  92. buat orang waras semua itu tak da yg aneh, kalau buat orang sinting macam kamu sih ya maklum, mbedain jin dg tuhan aja gak bisa, nyembah arca, pohon, sapi yg gila jelas donk ya kamu itu.
    mendingan orang yg rendah hati meski sudah pasti masuk surga drpd elu yg sok yakin bakalan masuk surga eh tak tahunya surganya palsu, justru masuk neraka, nah baru memelas tuh kamu, nangis-nangis minta dihidupin lagi spy bisa masuk Islam, ptuih tp sorry tak ada tuh reinkarnasi, in your dream! haa haa haa haaa

    riwayat Tabari itu tak diverifikasi jd belum pasti kesahihan ceritanya, dia cuma asal tampung apa yg penutur ceritakan, lagian kisah nabi itu baru ditulis setelah sekian ratus nabi wafat, jadi pasti banyak distorsinya, jd lu jgn sembarangan ngomong, seolah-olah kamu lihat dg mata kepala sendiri. cieh.

    logikanya dipake, kalau pelacur yg ngasih minum anjing aja, diterima tobatnya lalu isa masuk surga, apalagi seorang nabi yg sudah diampuni dosa masa lalu hingga masa datangnya. bego lu piara!

    BalasHapus
  93. M oon,
    Ka bah sebelumnya ada 360 patung berhala dan orang2 arab itu menyembah patung2 itu di Ka bah.

    QS 7:191. Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang.

    QS 17:42. Katakanlah: "Jikalau ada tuhan-tuhan (patung Latta, Uzza & Manah) di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai 'Arsy."

    ALLAH SWT marah karena dirinya dikawankan dengan patung-patung, dia minta dirinya ditauhidkan, dia minta rumahnya dibersihkan dari sekutu-sekutunya yang berjumlah 359 itu.

    QS 22:26 "Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku (=Hajar Aswad) dan sucikanlah rumah-Ku (=Ka'bah) ini bagi orang-orang yang tawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang rukuk dan sujud."

    Nah Allahmu ada disitu..ia cuma marah tempatnya sempit..jadi temen2nya di gusuri..kalo yang lain adalah jin..maka allahmu adalah jin juga dong.

    Sekarang,
    Nabi kamu bilang kalo Ibu dan Ayah nabi mu ada di neraka dan saat diperjalanan ke langit ke-1, ia bertemu Adam dan di sisi kiri/kanan adan ada jiwa yang udah masuk surga dan neraka.

    hehehehe...sementara mau merampok, berzina dengan apa saja, mau membunuh siapa aja, berbohong, menculik dll...selama sebelum mati menyembah pada ALLAH SWT masuk surga [ngga jelas yang mana]

    padahal Nabi mu saja, di menjelang kematiannya..ia yang jelas2 mengaku UTUSAN ALLAH, yang jelas-jelas BUKAN KAFIR karena menyembah ALLAH..masih mengemis2 minta ampun dan ngga yakin masuk sorga!

    Lah selevel nabi aja ngga yakin dengan ajarannya..apa lagi yang bukan selevel itu

    ngeriiiiiii....deh.

    BalasHapus
  94. Kabah in Hindu

    · Rigveda Bk. 3 Hymn 29 ayat 4 menyebutkan tentang “Ilaspad” yg artinya adalah juga baitullah. Dan juga dikatakan berada ditengah2x dunia “prathvi”. Dan kita tahu letak Mekkah ada ditengah dunia pada daerah garis Katulistiwa. Hal yg sama Juga disebut pada Rigveda Bk. 1 Hymn 128 V. 1

    BalasHapus
  95. Islam juga sama sekali TIDAK mengajarkan adanya reinkarnasi!
    Dasar orang idiot yg tak mampu membaca ayat lu. Masih aja nggak tahu diri, main plintir sembarangan kitab suci milik agama orang lain. cieh, gak tahu diri loe!

    mencari pembenaran atas ajaran sesatnya dgn kitab suci milik agama orang lain pula. Idiot sih idiot aja sendiri, gak usah nyari-nyari pembenaran.

    Nih ayat-ayat yg kamu plintir dr sekian ulah konyol loe, dasar idiot gak tahu malu, gak sadar dgn keterbatasannya.

    QS 16. An Nahl
    78. Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun (bayi, belum tahu dan belum bisa apa-apa), dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
    70. Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah, yaitu berumur panjang hingga tua renta, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya (pikun). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.

    QS 36. Yaasiin
    68. Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya)[1271]. Maka apakah mereka tidak memikirkan?
    [1271]. Maksudnya: kembali menjadi lemah dan kurang akal
    ada manusia yg berumur panjang, tidak mati-mati, sementara teman sebayanya sudah mati semua, namun ia masih hidup hingga tua renta dan menjadi lemah serta pikun (lupa semuanya).

    Kapir mmg lebay and tukang plintir, masak ayat begitu diartikan sbg reinkarnasi, gila kalee.

    http://answering-ff.org/board/reinkarnasi-moksa-dan-karma-ada-yang-bisa-menjelaskan-t4990-135.htm

    BalasHapus
  96. Hindu Budah dan seluruh agama-agama selain Islam itu adalah sempalan dari agama Islam yang telah diajarkan sejak manusia pertama hingga manusia terakhir, namun pada masa kevakuman nabi terjadi penyewengan, distorsi-distorsi, salah satunya di Hindu itu adalah penyelewengan cara memuliakan kabah, umat hindu ingin meniru nabi Ibrahim memuliakan kabah, namun caranya keliru, bukan dengan thawaf dzikir memuji Allah, tapi keliru dg menaruh patung2 berhala dan salah menyembah dewa2/patung2 bukan menyembah Allah yg satu/Esa.

    Juga penyimpangan lain adalah ttg reinkarnasi ini.Umumnya umat Hindu percaya apa yg dinamakan “Samsara”, yaitu perputaran kelahiran & kematian berulang kali, yg dikenal dg nama “Reinkarnasi”. Yaitu orang yang sudah mati rohnya akan berpindah pada sosok lain yang akan lahir kembali di dunia. Bila amalannya baik, maka ia akan terlahir kembali dg kehidupan yg lebih baik, tapi bila amalannya jelek ia akan terlahir kembali dg kehidupan yg buruk atau menjadi makhluk yg lebih rendah derajatnya. Begitulah terjadi berulang kali. Mereka mengatakan konsep Samsara inilah yg dapat menjawab mengapa ada orang yang lahir cacat dan miskin. Sebab untuk apa Tuhan menciptakan orang cacat dan orang miskin di dunia ini? Begitulah kepercayaan umum kebanyakan umat Hindu.

    Akan tetapi ternyata hal ini tidak terdapat dalam Weda. Yg disebutkan Weda hanya “Punarjanam” atau hidup berikutnya atau hidup lagi, tapi bukan perputaran hidup-mati. Para cendekiawan Hindu mengatakan bahwa tidak pernah ada konsep perpindahan roh / reinkarnasi dalam Weda.

    * Rigveda Bk. 10 Hymn 16 V. 4 – 5 berbicara mengenai kehidupan sesudah mati, bukan perputaran hidup-mati.

    * Dalam Weda juga terdapat konsep surga dan neraka yg mirip dg konsep dalam Islam. Surga digambarkan sbg tempat yg sangat indah, banyak mengalir sungai susu, buah2xan bermacam-macam, tempatnya indah, dll. Neraka juga digambarkan mrip dg konsep dalam Islam, dimana neraka digambarkan dg gambaran api, dimana di neraka orang akan mengalami penderitaan.

    BalasHapus
  97. M oon katakan ini:
    Rigveda Bk. 3 Hymn 29 ayat 4 menyebutkan tentang “Ilaspad” yg artinya adalah juga baitullah. Dan juga dikatakan berada ditengah2x dunia “prathvi”. Dan kita tahu letak Mekkah ada ditengah dunia pada daerah garis Katulistiwa. Hal yg sama Juga disebut pada Rigveda Bk. 1 Hymn 128 V. 1

    Saya:
    Ilaspad? "Mouse pad"...waduh maksudnya itu apa sehh?

    Payah banget translatean mu ini..

    Ahhh! tentunya ini adalah versi Dr Zakirrrrrrr!

    ..kan udah saya bilang di sini:
    http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/08/bhavisya-purana-purana-hindu-yang.html?showComment=1289494070763

    Yang gerah dari artikel Dr Zakir bukan umat HINDU..namun justru umat Islam sendiri sehingga iapun DIBERIKAN FATWA!

    Untuk itu, Silakan baca di situs2 ISLAM SENDIRI:

    To avoid Dr Zakir Naik in Fiqh issues! [http://www.central-mosque.com/fiqh/zakirnaik.htm]

    The fatwa factory of Darul Uloom Deo-Band has issued a Verdict against this Nalayak [http://sunninews.wordpress.com/2008/05/10/deobandi-fatwa-against-zakir-naikalso-denying-fatawa-against-cow-slaughter/]

    Indian Muslims condemn Gustakh Dr. Zakir Naik [http://criticalppp.com/archives/509]

    Sudah?

    Nah sekarang untuk Rig veda Book 3. hymne 29 MARI KITA BANDINGKAN antara kutipan VS Versi PENTERJEMAH ASING [biar adil saya ambil BUKAN versi HINDU MALAH!]

    ..mana sih yang ngaco punya Dr Zakir ato 2 versi asing ini?!

    Versi Ralph Griffith:
    [http://www.sacred-texts.com/hin/rigveda/rv03029.htm]
    3 Lay this with care on that which lies extended: straight hath she borne the Steer when made prolific.With his red pillar—radiant is his splendour—in our skilled task is born the Son of Iḷā.

    Versi Max muller:
    [http://www.sacred-texts.com/hin/sbe46/sbe46089.htm]
    3. Place it 1 skilfully into her who lies extended [2]. Having conceived she has quickly given birth to the manly one. He whose summit is red—bright is his splendour—the son of Ilâ has been born in the (due) way [3].

    Note 2:
    Comp. above, II, 10, 3. The lower Arani is alluded to, which is considered as a wife and more particularly as the nymph Urvasî (Kâtyâyana V, 1, 30, &c.).

    note 3:
    Prof. Pischel (Vedische Studien, I, 301) takes the genitive ílâyâh as dependent on vayúne: 'wurde der Sohn geboren am Orte (Wege) der Opferspende.' To me it seems unnatural not to connect ílâyâh with putráh, which words are connected also by the Sandhi (the Samhitâ text has ílâyâs putró, not ílâyâh putró).

    Sudah?

    Waduh...koq malah cocok KEMANA2 versinya si OON ini, ya?..kesian amat..nyontek aja ngaco..apalagi suruh ngertiin..xixixixi

    Anda katakan surga islam mirip dengan surga Hindu...padahal bahkan Muhammad aja masih bingung..kalo setelah mati..masuk surga itu setelah kiamat ato bisa langsung setelah mati

    gimana sih..koq malah tambah ngaco aja..puyeng ya..kesian deh

    Kalo lo anggap REINKARNASI ngga ada di Islam..ya udah pasti salah Islam itu..soalnya ilmu modern aja bilang ada..

    BalasHapus
  98. M-oon,
    Ide reinkarnasi/kelahiran kembali udah ada dari ribuan taun sebelum masehi sampe sekarang dan bahkan sekarang juga telah dibuktikan di cabang ilmu MODERN..sehingga yang menolak ide itu maka merupakan ajaran keliru dan lapuk
    [http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/10/from-hero-to-zero-ini-reinkarnasi-bro.html#ilmumodern]

    Kalo kamu masih ngga percaya padahal sudah disertai dengan bukti, sumber dan rujukan yang jelas..maka itu masalah kamu nantinya dan bukan saya.

    M oon katakan:
    Akan tetapi ternyata hal ini tidak terdapat dalam Weda. Yg disebutkan Weda hanya “Punarjanam” atau hidup berikutnya atau hidup lagi, tapi bukan perputaran hidup-mati. Para cendekiawan Hindu mengatakan bahwa tidak pernah ada konsep perpindahan roh / reinkarnasi dalam Weda. Rigveda Bk. 10 Hymn 16 V. 4 – 5 berbicara mengenai kehidupan sesudah mati, bukan perputaran hidup-mati.

    Saya:
    wuiihhh keren ada cendekiawan hindu..btw yang mana ya..tolong dong di sebutkan nama..biar ngga asbun geto...seperti sebelum2nya

    sekalian gw buktikan asbunnya lo di terjemahan ini: RV 10.16.4-5

    Versi Ralph T.H. Griffith:
    4 Thy portion is the goat: with heat consume him: let thy fierce flame, thy glowing splendour, burn him
    With thine auspicious forms, o Jātavedas, bear this man to the region of the pious.
    5 Again, O Agni, to the Fathers send him who, offered in thee, goes with our oblations.
    Wearing new life let him increase his offspring: let him rejoin a body, Jātavedas.

    lantas yg mana maksudnya? hehehehe..

    btw,
    Di hindu disebutkan tanpa kontradiktif bahwa kalo mati maka bisa saja lahir kembali di surga sementara di Islam utk masuk surga apakah harus nunggu kiamat dulu ato bisa langsung masuk surga saja terdapat KONTRADIKSI, bukti dua komentar kontradiksi dari sumber islam sendiri dapat dilihat disini:
    [http://wirajhana-eka.blogspot.com/2007/10/lho-koqmuhammad-ada-di-kitab-hindu-dan_8940.html?showComment=1284056768359#c4839207342324880966]

    Kalo ngga jelas gini maka apa yang perlu dipercaya?

    BalasHapus
  99. ah kamunya yg bingung, dgn agama sendiri aja kamu bingung, apalagi dgn agama orang lain, tapi kamu sok tahu. Jelas semua orang mati,badannya akan membusuk dan rohnya beralih ke alam kubur (moksa dr alam fana ini), menunggu hingga kiamat tiba. Nah baru setelah kiamat ada pengadilan final, yang menentukan siapa yg masuk surga atau neraka. Lalu semua manusia menyeberang jembatan sirat yg terbentang di atas jurang neraka, bagi penghuni surga maka akan dgn mudah secepat kilat menyeberang jembatan sirat ke surga, bagi kafir penghuni neraka akan tergelincir lalu jatuh ke jurang neraka. Jadi cuma kamu aja yg bingung, bodoh sendiri, jelas surga itu setelah kiamat.

    ttg penolakan wedha thd reinkarnasi:
    http://www.sacred-texts.com/hin/rigveda/rv10129.htm
    4 Thereafter rose Desire in the beginning, Desire, the primal seed and germ of Spirit.
    Sages who searched with their heart's thought discovered the existent's kinship in the non-existent.
    5 Transversely was their severing line extended: what was above it then, and what below it?
    There were begetters, there were mighty forces, free action here and energy up yonder
    ttg kabah di wedha:
    http://www.sacred-texts.com/hin/rigveda/rv03029.htm
    4 In Iḷā's place (BAITULLAH) we set thee down, upon the central point of earth (MEKAH),
    That, Agni Jātavedas, thou mayst bear our offerings to the Gods.

    DAN SEKALI LAGI AKU TEGASKAN, tak ada SATUPUN AYAT DI QURAN YG MEMBENARKAN ADANYA REINKARNASI, KAMU JANGAN MENCARI PEMBENARAN AJARAN SESATMU ITU DARI AGAMA LAIN!

    BalasHapus
  100. M-oon,
    kamu katakan: jelas semua orang mati,badannya akan membusuk

    saya:
    kalo kamutau tubuh manusia membusuk saat mati, lantas buat apa ada SEX dengan bidadari di surga? dan ngga abis2 lagi?
    ada makan, minum di surga..

    hehehehe...lucu juga kamu ini...ngomong koq plintat plintut sih

    kamu katakan Veda ngga ada reinkarnasi dengan merujuk RV 10.129.4-5.
    4 Thereafter rose Desire in the beginning, Desire, the primal seed and germ of Spirit.
    Sages who searched with their heart's thought discovered the existent's kinship in the non-existent.
    5 Transversely was their severing line extended: what was above it then, and what below it? There were begetters, there were mighty forces, free action here and energy up yonder

    mana ditulis PENOLAKAN thd reinkarnasi? kamu bisa baca inggris ngga sih?..

    hehehehehehe..

    kemudian kamu katakan kabah di wedha dengan merujuk
    http://www.sacred-texts.com/hin/rigveda/rv03029.htm

    Ternyata yang kamu rujuk ngga ada tuh pada tulisan ASLI oleh Ralph T.H. Griffith

    4 In Iḷā's place we set thee down, upon the central point of earth, That, Agni Jātavedas, thou mayst bear our offerings to the Gods.

    Malah terlihat sekali contekan kamu nambah2in..hahahaha

    kemudian di MAX MULLER:
    Ngga ada tuh ditulis MEKKAH dan BAITULLAH, malah MUller memberikan keterangan dengan pasnya spt ini:

    3. Place it 1 skilfully into her who lies extended 2. Having conceived she has quickly given birth to the manly one. He whose summit is red—bright is his splendour—the son of Ilâ has been born in the (due) way 3.

    4. In the place of Ilâ, on the navel of the earth we will lay thee down, Gâtavedas, that thou, O Agni, mayst carry the offerings (to the gods).

    note 3, nya tertulis:
    Prof. Pischel (Vedische Studien, I, 301) takes the genitive ílâyâh as dependent on vayúne: 'wurde der Sohn geboren am Orte (Wege) der Opferspende.' To me it seems unnatural not to connect ílâyâh with putráh, which words are connected also by the Sandhi (the Samhitâ text has ílâyâs putró, not ílâyâh putró).

    Ngga nyambung kemana2 dengan Baitullah dan Mekkah...

    Tau yang dimaksud dan arti dari Ila atau ilayah dengan sandi fonetisnya?

    arti ila/ilayah adalah aliran, bumi, kalimat, rahim [kandungan]..dan biasanya digunakan sebagai nama yang artinya bumi.

    jadi, kalo mo nyontek..pastikan sumbernya bukan dari pendapat orang ngga jelas model ZAKIR NAIK yang di fatwakan kafir oleh Darul Uloom Deoband yang notabene para ulama islam sendiri yang menfatwakan!

    Pastikan yang punya artikel yg kamu contek paham dikit aja mengenai bahasa..dan pastikan tanggapanmu nanti ngga ngasal lagi

    Sekarang gw makin heran ama lo, dari sekian banyak komentar2 lo..ternyata lo itu bahkan untuk Ngertiin Islam --> goblok, nyontek --> goblok...

    Lantas kebisaan lo itu apa sih?

    BalasHapus
  101. yg masuk surga itu rohm tak bisa melakukan aktivitas badaniyah spt sex minum makan, tapi bisa merasakan nikmatnya! makanya jgn sok tahu, kamu itu memahami apa yg tersirat di kitabmu sendiri aja gak bisa nangkep apaagi ayat agama lain.

    BalasHapus
  102. M-oon,
    Anda katakan: "yg masuk surga itu rohm tak bisa melakukan aktivitas badaniyah spt sex..makanya jgn sok tahu.."

    Saya:
    yang kamu tulis tidak sesuai dengan HADIS dan QURAN:
    Quote>
    At-Tirmidhi also recorded it and said, "Sahih Gharib.'' Abu Al-Qasim At-Tabarani recorded that Abu Hurayrah said that the Messenger of Allah was asked, "O Allah's Messenger! Will we have sexual intercourse with our wives in Paradise'' He said, The man will be able to have sexual intercourse with a hundred virgins in one day.
    <unquote
    [http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/07/jalan-islam-imam-samudra-tetap-tak.html#72bidadari]

    buat apa lagi sih menutup2i yang udah sangat terang benderang, oon?

    BalasHapus
  103. itu perumpamaan, ingat urutannya, pertama quran, lalu baru sunnah dari hadist sahih.
    dr quran dijelaskan bahwa ruh manusia yang berurutan antre masuk surga/neraka, jadi mana mungkin roh melakukan aktivitas badaniah. Nah, maksud hadist itu adalah perumpamaan, karena roh bisa merasakan kenikmatan.
    siapa yg menutupi, kamu yang bodoh tak mengerti cara beragama, pantas sesat.

    BalasHapus
  104. M-oon,
    anda katakan, "itu perumpamaan, ingat urutannya, pertama quran, lalu baru sunnah dari hadist sahih. dr quran dijelaskan bahwa ruh manusia yang berurutan antre masuk surga/neraka, jadi mana mungkin roh melakukan aktivitas badaniah. Nah, maksud hadist itu adalah perumpamaan, karena roh bisa merasakan kenikmatan,meski badan sudah membusuk di tanah bumi."

    Saya:
    ketauan KAMU TIDAK BACA!
    http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/07/jalan-islam-imam-samudra-tetap-tak.html#72bidadari

    Kamu tidak mampu membantahnya..

    Itu bukan perumpamaan, karena bidadarinya disebutkan jelas di AQ diantarannya AQ 36:56, 52:20.

    juga ada penjelasan MUHAMMAD sendiri spt ini
    "The Prophet was asked : 'Do we have sex in Paradise?' He answered: 'Yes, by him who holds my soul in his hand, and it will be done dahman, dahman (that is intercourse done with such shove and disturbance. And when it is finished she will return pure and virgin again.'"
    [Ibn-Kathir, vol. 8, page 11, commentary on Q. 56:35-37, published by Dar Ash-sha'b, editorial footnote by the publisher explaining the meaning of 'dahman'].

    Udah seterang benderang gini masih mau ngibul..tidak tau malu!

    BalasHapus
  105. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  106. Wuiihh... capek bacanya neh artikel Mas Wira jadi ga semuanya aku baca...
    mau nulis juga jadi salah-salah..
    Reinkarnasi? masih sulit saya untuk menjadikannya suatu kebenaran umum..
    Timbul pertanyaan saya neh mohon bisa dijawab:
    1. Jumlah penduduk bumi ini dari waktu ke waktu semakin banyak (bertambah)ini sudah jadi kebenaran umum jadi kalo kita tarik waktu mundur kebelakang bisa ditarik kesimpulan kan jumlah manuasia dari saat ini jumlahnya milyaran awalnya dari jumlah jutaan awalnya lagi dari jumlah ribuan awalnya lagi dari jumlah ratusan awalnya lagi dari jumlah puluhan awalnya dari satuan.. jadi adanya kemunculan manusia pertama haruslah merupakan kebenaran umum.
    pertanyaannya manusia pertama muncul dari ketiadaan menjadi ada apa dari satu orang(bisa laki-laki atau perempuan) atau dua orang (laki-laki dan perempuan muncul)?
    atau seperti cerita diatas dari satu orang? karena akan muncul lagi pertanyaan..
    ke 2. Kalo muncul pertama satu orang koq ada bisa ada kelaminnya/reproduksi untuk berketurunan (tapi dengan syarat ada lawan jenis kelaminnya)lalu kalo versi kemunculannya seperti cerita diatas orang pertama setelah lama ada dibumi berpikir untuk mempunyai teman dan tiba-tiba saya "Baru saja saya berpikir, ’semoga mereka datang’, dan berdasarkan pada keinginanku itu maka makhluk-makhluk ini muncul" maka yang muncul kedua jenis kelaminnya apa? laki-laki atau perempuan dan muncul pertanyaan lagi "loh koq bisa?" kalo hal itu bisa terjadi harusnya sampai sekarang tetap ada manusia yang tiba-tiba muncul dari ketiadaan menjadi manusia sempurna(tiba-tiba muncul dilapangan atau dietalase toko kaya cerita terminator), ga cuma lewat kelahiran aja dari bayi..
    itu aja deh dulu yang aku tanyakan masih puyeng kepalaku mikirin reinkarnasi...
    oh ya satu lagi kalo emang multi universe ada kenapa contoh reinkarnasi masih dari bumi-bumi juga malah banyak yang dari regional yang sama.
    Please jawab ya Mas Wira...
    thanks..

    BalasHapus
  107. Fean,
    Anda katakan:
    1. Jumlah penduduk bumi ini dari waktu ke waktu semakin banyak (bertambah)ini sudah jadi kebenaran umum jadi kalo kita tarik waktu mundur kebelakang bisa ditarik kesimpulan kan jumlah manuasia dari saat ini jumlahnya milyaran awalnya dari jumlah jutaan awalnya lagi dari jumlah ribuan awalnya lagi dari jumlah ratusan awalnya lagi dari jumlah puluhan awalnya dari satuan.. jadi adanya kemunculan manusia pertama haruslah merupakan kebenaran umum.

    Saya:
    Belum tentu demikian Fean, karena penemuan fosil manusia saja [sudah mencapai ratusan ribu tahun], sementara abrahamic menyatakan manusia pertama di kisaran maksimum 5000an tahun yang laluan..jadi asal usul manusia tentunya luar biasa lama..

    terdapat juga kemungkinan dengan bencana skala besar..yang hampir menghancurkan populasi manusia, misal Toba Catastrophe Theory di 70.000 tahun lampau..dst

    kemudian jarak antar satu daratan ke daratan lain dengan teori migrasi juga terlalu jauh untuk memusatkan awal manusia dari 1 tok.

    Fean:
    manusia pertama muncul dari ketiadaan menjadi ada apa dari satu orang(bisa laki-laki atau perempuan) atau dua orang (laki-laki dan perempuan muncul)?
    atau seperti cerita diatas dari satu orang? karena akan muncul lagi pertanyaan ke 2. Kalo muncul pertama satu orang koq ada bisa ada kelaminnya/reproduksi untuk berketurunan (tapi dengan syarat ada lawan jenis kelaminnya)lalu kalo versi kemunculannya seperti cerita diatas orang pertama setelah lama ada dibumi berpikir untuk mempunyai teman dan tiba-tiba saya "Baru saja saya berpikir, ’semoga mereka datang’, dan berdasarkan pada keinginanku itu maka makhluk-makhluk ini muncul" maka yang muncul kedua jenis kelaminnya apa? laki-laki atau perempuan dan muncul pertanyaan lagi "loh koq bisa?"

    Saya:
    Anda nyampur2 untuk menuangkan pemikirannya, di artikel di atas, pada kalimat "baru saja saya berpikir" dst terjadi nya bukan di alam manussa..namun alam lain di atasnya [brahma] yang menandai dimulainya proses alam ini kembali..kemudian tentang jenis kelamin..kemunculannya masiiihhh lama sekali sejak kejadian "baru saja saya berpikir"..dan itu terjadi alam manussa [ngga harus bumi]..dengan rentang yang juga lammmmmaaaa sekali sejak MAHLUK2 PERTAMA hadir..

    silakan di baca ulang utk bagian tsb biar ngga nyampur2 berpikirnya

    Fean:
    oh ya satu lagi kalo emang multi universe ada kenapa contoh reinkarnasi masih dari bumi-bumi juga malah banyak yang dari regional yang sama.

    Saya:
    kalo anda gugle anda akan temukan variasi KLAIM yang mengaku berasal dari planet lain..salah satunya yang ini:
    http://www.generationindigo.com/#Recent_Off_Planet_Incarnates

    namun klaim itu tetep mesti di cross check kebenarannya..Menurut ahli regresi, ingatan anak2..lebih baik dari pada orang dewasa dan juga menghindari False memory akibat bacaan, lingkungan dll.

    BalasHapus
  108. Thanks atas jawabannya..
    Wira:
    Belum tentu demikian Fean, karena penemuan fosil manusia saja [sudah mencapai ratusan ribu tahun], sementara abrahamic menyatakan manusia pertama di kisaran maksimum 5000an tahun yang laluan..jadi asal usul manusia tentunya luar biasa lama..

    Saya:
    Kalo AL-KITAB memang hitunganya ada tertulis kisaran tersebut, namun AL-QURAN tidak memberi hitungan mengenai asal usul manusia sejak ADAM.

    Lalu gimana sejarah kemunculan manusia di bumi?
    dan sebelum di alam Abhassara makluk-makluk hidup ada dimana?

    BalasHapus
  109. Fean,
    Pertanyaan anda mengenai sejarah kemunculan manusia di bumi baca aja di sini:

    http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/10/einstein-untuk-kategori-agama-kosmis.html#pengantar

    Kemudian mengenai pertanyaan anda: sebelum di alam abhassara dimana?

    Alam Abhassara merupakan 1 dari 31 alam di tradisi Buddhism..mengenai apa dan kenapa bisa ada di sana..silakan buka situs2 Buddhis..ato mungkin dapat di mulai dari ini:

    http://ratnakumara.wordpress.com/2008/11/05/alam-semesta-iii/

    salam.

    BalasHapus
  110. Salam pak Wira,

    tolong bisa lebih diperjelas lagi yang ini;

    "Tujuan dengan perumpamaan Foto adalah untuk menjelaskan bahwa Kesadaran TIDAK berpindah, namun kitalah yang berpersepsi bahwa kesadaran yang berpindah mencari tempat untuk lahir kembali!"

    menyambung pertanyaan saya yang di fb, saya tertarik dengan 'tidak ada jiwa/roh' dan artikel rujukan yang bpk sarankan sudah saya baca....

    nah tentang kesadaran itu yang masih saya belum mengerti, juga dengan contoh matrix diatas, trus bagaimana pengaruh karma dengan 'perpindahan' kesadaran ini....?

    Shanti....

    BalasHapus
  111. Pak Ari,
    Terimakasih atas pertanyaan bapak..Kalo boleh sharing, Langkah terbaik yg perlu bapak lakukan adalah melakukan perenungan atas segala informasi yg didapat..biasanya akan membentuk jalan utk merangkainya.

    balik ke topik.

    Selain tulisan ttg foto dan the matrix di atas saya juga tuliskan ttg catu mahabutha [empat unsur]

    Seluruh elemen di semesta ini adalah Catu Mahabhuta, yaitu: Padat/penyokong [Pathavi], cair/perekat [Apo], Sinar/gelombang partikel/temperatur (panas/dingin) [Tejo], Gerak/Getar [Vayo]

    [disebut dgn penamaan "rupa" sehingga penamaan "a rupa" [misal utk alam tertentu] maka artinya sesuatu itu tanpa catu mahabhuta]

    Jika area sekeliling kita dilihat [misalnya di satu tempat ttt] kita akan melihat gunung, padang rumput dan beberapa pohon, batuan cadas deket pantai dan pantai..selebihnya terlihat kosong melompong.

    Benarkah itu kosong?

    Tidak, yg kita lihat saja ada 2 unsur Mahabutha yaitu padat dan cair, selebihnya yg tidak terlihat [bagian yg koson] berisi getar/gerak [udara] dan Gelombang materi/suhu/temperatur

    Jadi, dunia bukanlah kosong melainkan penuh terisi catumaha buta. Tidak ada ruang kosong satu titik pun!

    Begitupula di luar angkasa yang seolah ada ruang hampa udara, namun ternyata tidak kosong karena ada partikel-partikel cahaya [photon (lepton dan quark], temperatur dingin/panas, getar dan gerak.

    Jadi Semesta pun penuh dengan unsur Catu Mahabhuta!

    Tubuh pun demikian, terdiri dari catu mahabutha. Indera kitapun terdiri dari catu mahabutha.

    Objek dari Inderapun sama Indera mata [objeknya terdiri dari padat/cair/partikel warna], telinga [getar/gerak], raba/rasa/penciuman [suhu, gelombang, cair, gerak/getar], dan pikiran [cairan, getar/gerak, gelombang/suhu]

    Pertemuan kontak memerlukan subyek, obyek, mencatat, merekam dan memutuskan..sehingga dinamakan kesadaran..yang menimbulkan Reaksi/aksi atas perbuatan catumahabuta [pikiran, ucapan, badan]

    Kita ketahui bahwa kesadaran juga merupakan unsur-unsur catu mahabhuta. Semua putusan hasil dari kesadaran itupun berupa elemen catu mahabhuta.

    Kumpulan karma sebelumnya [dan saat hidup] + beberapa faktor penyebab lain [diantaranya keinginan tertentu [misalnya sumpah ingin membunuh/membalas/mengawini dll], kegemaran, atau kehausan apapun terhadap rupa dan Nama [viññana, sañña, sankhära, vedanä] akan membentuk pola ttt sebagai landasan utk menjadi sesuatu [bhawa]

    Maka reaksi dari kesadaran dapat memerlukan "RUPA" ataupun tidak memerlukannya [A RUPA, jika tanpa maha butha]

    contoh: ngisi pulsa kita kan ngga selalu butuh pake motor/sepeda/mobil bisa jalan kaki, bisa juga nelpon atau online utk ngisi.

    Dengan demikian, kesadaran ada di lingkungan yang sama [yang dipenuhi dengan catu mahabutha ini] dan tidak kemana-mana

    Selebihnya saya anjurkan utk direnungkan..jika cocok contohnya silakan pakai, jika tidak cocok..maka contohnya yg tidak tepat dan bukan karena esensinya yg tidak tepat.

    Salam.

    BalasHapus
  112. Mas Wira, saya ijin copas artikel ini di Group saya. Jika mas berkenan bisa ikut gabung di Group DISKUSI SPIRITUAL yang saya kelola di FB. Lama ga saling sapa karena kesibukan masing-masing...._/\_

    BalasHapus
  113. Mas DS,
    Silakan di ambil apa saja yg diperlukan..semoga bermanfaat dan dapat mencapai kebahagiaan yg ingin diperoleh..

    salam

    BalasHapus
  114. Makasi pak Wira atas penjelasannya, sepertinya saya masih memerlukan waktu yang lama tuk mencoba memahami akan hal ini, dan juga tentang contoh pulsa juga masih gimana gitu karena jika pulsa maka ada perambatan energi yaitu sinyal dari satu tempat ke tempat lain.

    tanya lagi pak, tentang 'rumah yang dibongkar' trus apa kesadaran dari Sang Buddha yang akhirnya 'kemana' pak setelah 'pembuat' rumah akhirnya dibongkar oleh Beliau???

    atau kesadaran ini nantinya lenyap atau tidak adanya kesadaran baru jika mengacu pada tulisan yang ini;
    "Kelahiran kembali adalah adanya proses berkesinambungan dari Nama/citta/Kesadaran pada kehidupan lampau dengan Nama/Citta/Kesadaran kehidupan baru yang merupakan suatu aksi-reaksi. Jalannya kehidupan-pun demikian."
    ???

    maaf kata2 saya kacau, atau pertanyaan saya yang kurang pas..... ?
    saya harap bpk mengerti maksud saya.


    shanti.....

    BalasHapus
  115. Pak Ari,
    ttg CONTOH pulsa di atas, tidak dimaksudkan pada bagian pulsanya namun contoh jika mau ngisi pulsa ORANG yg hendak mengisi tidak harus pergi kemanapun.

    Kemudian,
    ttg kesadaran, upaya menemukan pembuat rumah dan membongkar rumah maksudnya spt ini:

    Beliau melakukan meditasi hingga mencapai keadaan jhana ke-4, setelah itu beliau mulai mengingat semua kelahiran kembali dirinya sendiri terlebih dahulu s/d ke belakang hingga ber kappa2 banyaknya [terjadi di waktu jaga pertama: jam 18-22].

    Meneropong itu, beliau ketahui bahwa hal itu tidaklah dilakukan oleh oknum tertentu. Kemudian ia lakukan penyelidikan lebih lanjut pada mahluk2 lainnya

    Beliau perhatikan perjalanan kematian/kelahiran [samsara] mahluk2 lainnya berputar-putar di perbagai alam [rupa dan arupa]; menjadi buruk/ganteng, sial/beruntung, dll sehubungan dengan karma mereka sendiri [terjadi di waktu jaga ke-2: jam 22-02]

    Setelah 2 penyelidikan ini, beliau pastikan bahwa penyebabnya adalah nafsu keinginan sebagaimana syair yg di ucapkan pada seorang brahmana bernama Radha:

    "Radha [nama seorang Brahmin], napsu keinginan, kegemaran, atau kehausan apapun terhadap rupa, viññana, sañña, sankhära, vedanä. Ketika sesuatu terperangkap di sana, terikat di sana, maka sesuatu itu disebut sebagai makhluk hidup." [Satta Sutta; Radha Samyutta; Samyutta Nikaya 23.2 (S 3.189)]

    mahluk hidup itu di definisikan sbg NAMA & RUPA [Panca skanda]

    Mengetahui tentang hal tersebut, maka di waktu jaga ke-3 [antara jam 02-04], beliau mencari cara bagaimana menghentikan perputaran tersebut dengan memakai prinsip:

    Di dalam segala sesuatu yang timbul karena suatu sebab terdapat sebab yang membuatnya musnah kembali, atau "Apapun yang memiliki sifat dasar berupa kemunculan, disana juga terdapat sifat dasar penghentian [Samyutta Nikaya IV : 47]

    beliau menggunakan tersebut setelah memperhatikan sebab-sebab terjadinya samsara [perputaran kelahiran kembali], landasan2 yg mendasarinya, bangun dan sifat2 terjadinya serta mengolah formula utk menghentikannya.

    Setelah menemukan itu, percobaan pertama dilakukan pada diri beliau terlebih dahulu dan ternyata dapat memadamkan nafsu keinginan yg menyebabkan tidak akan terlahir kembali di alam2 RUPA dan A RUPA [total sebaganyak 31 alam]

    Pemadaman nafsu keinginan [pembuat rumah] dengan merobohkan atap dan membongkar sendi2nya hingga tak dapat lagi di buat rumah [artinya sampai ke akar-akarnya] maka keadaan itu dinamakan mencapai Nibanna [padam].

    Demikian pak.

    BalasHapus
  116. Seneng juga baca2 artikel2 bpk. Tp mau tanya nih... Keterangan bapak diatas, klo g salah baca itu menceritakan pertapaan Buddha, apa benar begitu?
    Klo benar,maka apa peristiwa itu kapan terjadi? and adakah saksi saat peristiwa itu terjadi?
    Lalu adakah org lain (selain Gautama) yg mengalami peristiwa? dan apakah org lain tsb, ada sebelum Gautama atau sesudah Gautama?

    Mohon diterangkan pak!!!

    BalasHapus
  117. Hmm.. Ternyata saudara Wirahana Eka membuat blog ya... :-) Sudah lama tidak bersua di dunia maya.. masih ingat saya gak ya.. he2..

    Btw, untuk efektifitas dan efisiensi sebenarnya kita tidak perlau jauh2 mempedebatkan hal2 yang tidak bersifat esensial, dik wirajhana. Kita lupa bahwa titik lemah dari struktur yang tinggi dan megah ada di pondasinya. sekuat-kuatnya stuktur bangunan, jika pondasinya kropos, maka sebenarnya struktur tersebut secara keseluruhan adalah lemah. jadi, yang kita kritisi sebenarnya pondasinya saja jika ingin tepat sasaran dan tidak membuang tenaga. Dalam hal agama, pondasi itu adalah soal konsep ketuhanan. Tuhanlah yang mereka puja secara buta. Sosok yang mereka anggap Tuhan sebenarnya bukan Tuhan. Cukup kita serang sisi itu, mereka akan berpikir 1000 kali. Itu masukan saja dari saya.. :-)

    Dan ada hal2 simpel yang bisa kita patahkan dengan mudah sebenarnya, tapi tidak dilakukan oleh dik wira. Contohnya ketika saudara moon berata sbb:

    "ya, catat baik=baik, apalagi kalau kamu lagi di jalan raya, yg simple-simple aja, kalau terlalu canggih bisa jebol otak kamu, nih ya, kalau dijalan raya TAK ADA LARANGAN untuk berbelok, pastinya boleh donk orang mau belok, pernah nyetir gak?! Nah, TAPI kalau dijalan itu dipasang tanda LARANGAN untuk berbelok, ini berarti kamu nggak boleh belok! bisa ditlang polisi kamu! Nih ya sekali lagi aku jelasin, supaya nangkep pikirannya, kalau ADA tanda LARANGAN parkir, tentu saja orang nggak boleh donk parkir mobilnya di situ, TAPI kalau tanda larangan parkir tak ada disitu, boleh donk orang parkir disitu, nggak ada yang nglarang, nggak salah donk! Paham?
    Ini aja dulu dech, PR-nya, pelajari baik-baik yach!"

    Bayangkan... saudara moon ini hanya akan bertindak berdasarkan ada larangan atau tidak, alias otaknya tidak digunakan sama sekali untuk menganalisa sesuatu untuk kebaikan dirinya. Bayangkan jika di suatu tikungan sempit ada kuda sedang berhenti. Saya jamin wajah dia tentu akan menikmati sedapnya aroma pantat kuda. Inilah perbedaannya ajaran Islam dan Hindu. Tidak harus semua dilabeli terlarang atau tidak terlarang untuk mengatakan sesuatu itu aman bagi kita atau tidak. Larangan hanya diperuntukkan bagi mereka yang hidupnya belum memiliki kedewasaan dalam besikap. Orang yang dewasa tidak memerlukan larangan, karena ia akan mengerti sendiri apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukan. Islam banyak larangan karena apa? Anda bisa menjawab sendri kan dengan memahami kalimat diatas.. :-)

    Ok dik wira, sukses dan maju terus ya...

    BalasHapus
  118. pencerahan yg bagus ,keep going.

    BalasHapus
  119. Mungkin juga Buddha menolak konsep Tuhan Brahma,
    Tapi apakah tercatat Buddha menolak konsep Tuhan yg lebih tinggi dari Brahma ?
    Padahal di keyakinan Vedic (dimana ajaran Buddha memulai pijakan) Tuhan tertingi adalah Wisnu yg menciptakan Brahma dan “makhluk-makhluk hidup di alam dewa Abhassara” dimana Brahma berasal.


    "Dengan mata, seseorang dapat melihat pandangan memilukan; Mengapa Brahma itu tidak menciptakan secara baik? Bila kekuatannya demikian tak terbatas, mengapa tangannya begitu jarang memberkati? Mengapa dia tidak memberi kebahagiaan semata? Mengapa kejahatan, kebohongan dan ketidak-tahuan merajalela? Mengapa memenangkan kepalsuan, sedangkan kebenaran dan keadilan gagal? Saya menganggap Brahma adalah ketidakadilan. Yang membuat dunia yang diatur keliru." [Bhuridatta Jataka, Jataka 543]


    Konsep ketuhanan Brahma patut ditolak Buddha, agama2 rumpun Ibrahim pun menolak model ketuhanan Brahma. Tidak ada Tuhan yg pangkatnya rendahan dan yg paling tinggi.
    Namun sekali lagi Buddha TIDAK MAMPU untuk menjelaskan hakikat Tuhan yg lebih tinggi, daripada ketuhanan Brahma yg ditolaknya.
    Dia mengaku” bisa melihat hingga 10 pangkat ratusan tahun dari masa yg telah berlalu, tetapi dia sama sekali nggak bisa “melihat” ketika Allah menciptakan awal sesuatu, sebagaimana diterangkan dalam semua agama (kecuali Buddha tentunya)
    kenyataannya Buddha pun tidak maha tahu seperti klaim Buddhist dalam bualan mereka !
    Buddha tidak mampu menyelami lebih banyak rahasia Tuhan yg sebenarnya !

    Jadi tidak ada alasan bagi anda untuk menyamakan Allah dengan Brahma.
    Allah tidak sama dengan Brahma
    - Allah adalah Rabbal alamin, Tuhannya seluruh alam, kata alamin menunjukkan jamak dari alam, sedangkan Brahma hanya dianggap Tuhan di alamnya sendiri, alam brahma
    - Begitu juga ajaran Hindu & Buddha meyakini ada maha pralaya yg bisa memusnahkan alam Brahma dan bahkan Brahmanya sendiri, ataupun ada kiamat yg lebih besar memusnahkan alam abbhasara dan satu alam diatasnya lagi.
    Sedangkan dlm al Quran jelas ditegaskan, pada hari kiamat nanti justru hanya Allah lah yg mewarisi segala sesuatu, dan satu2nya penguasa.
    Brahma2, Buddha2 bisa mati, Allah tidak pernah mati.

    Kengawuran anda tidak beralasan Wira j_hana_ !



    Wira J_hana_ :
    Jika, TIDAK ADA Mahluk MAHA PENCIPTA, yang disebut sebagai TUHAN/BRAHMA/ALLAH, lantas bagaimana Buddhisme menjawab anggapan umum dibawah ini:
    • Segala sesesuatu ada yang MENCIPTAKAN
    • Harus ada SATU sebab Awal yang menjadikan segala sesuatunya ADA
    Buddhisme tidak mengenal adanya sebab yang pertama. Menurut Buddhisme, segala sesuatu adalah relatif dan saling bergantungan dan saling berkaitan.


    SAYA :
    Itu bukan jawaban, karena memang tidak memberikan jawaban sama sekali !

    Saling bergantungan dan saling berkaitan itu membutuhkan keberadaan obyeknya.
    Yg ditanya adalah dari mana datangnya obyeknya, bukan bagaimana obyeknya.
    Pertanyaan dan jawaban tidak sinkron !

    Buddha hanya bisa mengatakan :
    “Para bhikkhu, pada suatu masa yang lampau setelah berlangsungnya suatu masa yang lama sekali…..”

    Agama Buddha tidak bisa memberikan jawaban atas pertanyaan awal mula kehidupan.
    Sebagaimana ia tidak bisa pula memberikan jawaban atas pertanyaan akhir dari kehidupan.

    BalasHapus
  120. Wira J_hana_ :
    "Radha [nama seorang Brahmin], napsu keinginan, kegemaran, atau kehausan apapun terhadap rupa, viññana, sañña, sankhära, vedanä. Ketika sesuatu terperangkap di sana, terikat di sana, maka sesuatu itu disebut sebagai makhluk hidup." [Satta Sutta; Radha Samyutta; Samyutta Nikaya 23.2 (S 3.189)]


    SAYA :
    Kitab suci Buddha tidak bisa menjelaskan mengapa dan bagaimana unsur2 diatas terperangkap dan saling terikat menjadi makhluk hidup.
    Apalagi memberi tahu kita tujuan dan maksud dari menyatukan unsur2 diatas sebagai makhluk hidup, oleh yg menyatukannya, apa yg menyatukannya dan siapa yg menyatukannya.
    Apakah itu sengaja disatukan dengan tujuan tertentu yg ingin dicapai?
    Atau hanya sekedar ketidak sengajaan / kecelakaan / kebetulan ??

    Juga tidak bisa menjawab mengapa kesadaran bisa hidup, mengapa jasmani bisa hidup, mengapa bisa mati, mengapa mati tidak bisa dihindari, mengapa lahir disini bukan disana, dll

    Sekali lagi Buddha tidak bisa menjawab apa2 !

    Agama Buddha hanya berlaku seperti cabang anatomi dalam ilmu kedokteran, tujuannya mengenali bagian2 tubuh, menemukan penyakitnya untuk diobati.
    Tapi tidak tahu mengapa anatomi ini harus seperti ini, siapa yg mendesign seperti ini, dll


    ****

    Wira j_hana_ :
    Berdasarkan Nama dan Rupa [panca Skanda], perubahan rupam dan juga perumpamaan di atas sangat Jelas terlihat bahwa:
    • Tuhan/Brahma/Allah, hanya merupakan "Mahluk" Panca Skanda dan jelas bukan sebab Awal yang menjadikan segala sesuatunya ADA,
    • Anggapan bahwa atman/roh/jiwa sebagai penggerak juga merupakan suatu yang berlebihan.

    Inilah alasan mengapa ajaran Buddha TIDAK MENGAKUI adanya Mahluk maha Pencipta dan juga adanya roh/atman sebagai Penggerak.


    SAYA :
    Analisa anda ngawur gak tertolong lagi !

    Pertama :
    Istilah “makhluk” itu adalah bhs Arab, artinya ciptaan, Sedangkan penciptanya disebut “khalik”
    Yg dipemasalahkan adalah pencipta dengan hasil ciptaannya
    Jadi itu tidak berkaitan dengan panca skandal yg anda maksud.

    Kedua :
    Panca skanda, atau apapun istilah Buddhist yg anda tuliskan di artikel ini, semuanya berasal dari Tuhan.
    Itu membuat pembuktian terbalik anda gak berlaku !

    Ilmuwan A menciptakan robot manusia yg bisa bergerak dengan mengadopsi system gerak manusia sendiri.
    Karena ada komponen panca skanda, yaitu “gerak” pada robot yg menyerupai “gerak” manusia, maka Buddhist menolak untuk mengakui bahwa robot tersebut diciptakan oleh ilmuwan A yg juga seorang manusia !!
    Mereka bilang : “harusnya yg bikin bukan manusia.”
    Goblok !

    BalasHapus
  121. Wira j_hana_ :

    Para bhikkhu, berdasarkan itu, maka makhluk pertama yang terlahir di alam Brahma berpendapat:
    "Saya Brahma, Maha Brahma, Maha Agung, Maha Kuasa, Maha Tahu, Penguasa, Tuan Dari Semua, Pembuat, Pencipta, Maha Tinggi, Penentu tempat bagi semua makhluk, asal mula kehidupan, Bapa dari yang telah ada dan yang akan ada). Semua makhluk ini adalah ciptaanku.

    Mengapa demikian?

    Baru saja saya berpikir, ’semoga mereka datang’, dan berdasarkan pada keinginanku itu maka makhluk-makhluk ini muncul.

    Makhluk-makhluk itu pun berpikir,
    ‘dia Brahma, Maha Brahma, Maha Agung, Maha Kuasa, Maha Tahu, Penguasa, Tuan dari semua, Pembuat, Pencipta, Maha Tinggi, penentu tempat bagi semua makhluk, asal mula kehidupan, Bapa dari yang telah ada dan yang akan ada. Kita semua adalah ciptaannya.

    Mengapa?

    Sebab, setahu kita, dialah yang lebih dahulu berada di sini, sedangkan kita muncul sesudahnya".


    >>>>
    Setelah berada di bumi ia meninggalkan kehidupan berumah tangga dan menjadi pertapa. Karena hidup sebagai pertapa, maka dengan bersemangat, tekad, waspada dan kesungguhan bermeditasi, pikirannya terpusat, batinnya menjadi tenang dan memiliki kemampuan untuk mengingat kembali satu kehidupannya yang lampau, tetapi tidak lebih dari itu."

    Mereka berkata :
    "Dia Brahma, Maha Brahma, Maha Agung, Masa Kuasa, Penguasa, Tuan dari semua, Pembuat, Pencipta, Maha Tinggi, Penentu tempat bagi semua makhluk, asal mula kehidupan, Bapa dari yang telah ada dan yang akan ada. Dialah yang menciptakan kami, ia tetap kekal dan keadaannya tidak berubah, ia akan tetap kekal selamanya, tetapi kami yang diciptakannya dan datang ke sini adalah tidak kekal, berubah dan memiliki usia yang terbatas [..]"



    SAYA :

    Terus sang Buddha dalam cerita diatas memposisikan dirinya dimana ??
    Diatas Brahma ?
    Diantara makhluk yg lahir di alam Brahma ?
    Atau diantara makhluk yg lahir di alam dunia ?
    Kenapa dia gak memilih jadi Brahma aja supaya bisa mengatur dunia dengan adil ??

    BalasHapus
  122. Wira J_hana_ :
    "Melihat demikian, murid mulia yang telah diinstruksikan dengan baik menjadi kecewa pada tubuh, kecewa pada sensasi, kecewa pada persepsi, kecewa pada bentukan, kecewa pada kesadaran. Setelah kecewa, dia menjadi tidak tertarik.

    Setelah tidak tertarik, dia terbebas sepenuhnya. Dengan terbebas penuh, disana ada pengetahuan, 'Terbebas sepenuhnya.' Dia mengerti bahwa 'Kelahiran telah berakhir, kehidupan suci telah terpenuhi, tugas telah selesai. Tidak ada lagi lebih jauh untuk dunia ini.'"


    Inilah juga alasan mengapa ajaran Buddha TIDAK MENGAKUI adanya Mahluk maha Pencipta dan juga adanya roh/atman sebagai Penggerak.



    SAYA :
    Saya tidak melihat sama sekali hubungan antara ketidak tertarikan pada wujud, sensasi, persepsi dan bentukan dengan penolakan pada atman / ruh , dalam Anatta Lakkhana Sutta diatas.

    Jika benar2 Buddha bisa lepas dari ketertarikan pada hal2 diatas, mengapa dia masih makan ketika lapar, minum ketika haus, berpakaian agar tidak telanjang, berbicara dan mengajar pada orang lain, dll ???
    Bukankah perbuatan2 diatas menunjukkan masih adanya ketertarikan / perhatian pada hal2 tsb ?

    Hanya patung yg sepenuhnya tidak tertarik lagi pada wujud, sensasi, persepsi dan bentukan yg bisa melakukannya,
    dan memang benar bahwa pada patung tidak terdapat ruh yg membuatnya bisa hidup.
    (terlepas dari pemahaman Hindu bahwa atman itu juga meliputi atom2 yg menyusun setiap unsur batu pembentuk patung)

    Sepanjang Orang masih memiliki ruh / atman, maka dia tidak akan mampu untuk benar2 tidak tertarik pada hal2 diatas
    Setidaknya dia tetap tertarik untuk memenuhi tuntutan kebutuhan jasmani (dlm kadar tingkat minimal, “sekedar menegakkan punggung untuk beribadah” [kata Islam] ) serta menjaga perasaan & moral terhadap orang lain,
    Sang Buddha sendiri telah memcontohkan dalam sepanjang hidupnya.


    Anda perlu memberi alasan yg lebih cerdas lagi sebagai dalil penolakan adanya atman / ruh !!

    BalasHapus
  123. Wira J_hana_ :

    Lantas apa yang ‘dibawa’ saat kelahiran kembali?

    Cuma satu, yaitu Nama/Citta (perasaan, persepsi, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran). Nama atau Citta sering juga disebut Kesadaraan.


    Lho, Bukannya ingatan itu tersimpan di otak, kalau sudah mati, Bagaimana mungkin ingatan itu dapat juga di bawa oleh Jiwa/Ruh Lahir Kembali?
    • Di atas, telah kita demonstrasikan bahwa Mahluk hidup adalah satu set Nama dan Rupa, tidak ada pemisahan/dualisme yang disebut badan dan jiwa atau dengan kata lain yang lebih tegas TIDAK ADA Atman/Ruh/Jiwa!

    Pada saat kematian, maka Nama (perasaan, persepsi, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran) terpisah dari tubuh.

    Pada saat kematian maka keinginan untuk hidup yang merupakan sumber ketidaktahuan [avidya/avijja] menyebabkannya untuk mencari keberadaan yang baru dan karma yang dilakukannya pada kehidupan sebelumnya itu akan menentukan tempat kelahiran kembali baginya.

    Dalam proses kelahiran kembali tidak terjadi suatu perpindahan roh/jiwa/kesadaran ke dalam jasmani(rupa) yang baru.

    Kelahiran kembali adalah adanya proses berkesinambungan dari Nama/citta/Kesadaran pada kehidupan lampau dengan Nama/Citta/Kesadaran kehidupan baru yang merupakan suatu aksi-reaksi. Jalannya kehidupan-pun demikian.

    Tujuan dengan perumpamaan Foto adalah untuk menjelaskan bahwa Kesadaran TIDAK berpindah, namun kitalah yang berpersepsi bahwa kesadaran yang berpindah mencari tempat untuk lahir kembali!

    Dengan demikian, kesadaran tetap di lingkungan yang sama [lingkungan dengan catu mahabutha] dan tidak kemana-mana

    Ketika jasmani mengalami kematian, dalam pikiran orang yang sekarat muncul kesadaran yang bernama Kesadaran Ajal (Cuti Citta). Ketika Kesadaran Ajal mengalami pemadaman juga, maka orang tersebut dikatakan sudah meninggal. Tetapi pada saat yang bersamaan pula (tanpa selang/jeda waktu) Citta/kesadaran kehidupan baru muncul.

    Itulah saat seseorang telah dilahirkan kembali, sudah berada dalam kandungan dengan jasmani yang baru berupa janin.


    SAYA :
    Petikan2 artikel diatas bermaksud menunjukkan bahwa menurut anda kesadaran itu tidak berpindah meskipun kematian fisik telah datang, dan kemudian dilanjutkan pada kelahiran berikutnya.
    Itu menjadi teori yg sangat aneh bila dikaitkan dengan keberadaan reinkarnasi, karena umum diketahui oleh semua orang, setiap bayi yg lahir dalam perjalanan hidupnya menuju kedewasaan harus memulai belajar dari nol lagi ! Untuk membedakan mana makanan dan mana tahi aja semua orang harus belajar dari sejak bayi !

    Kalo teorinya kesadaran terus berlanjut, harusya sejak “bayi yg berisi reinkanasi seorang professor” lahir tentulah si bayi udah langsung bisa pergi ke kampus untuk mengajarkan mata kuliah kepada mahasiswa2nya yg ditinggalkan !
    Tapi nyatanya si bayi susah payah harus belajar berkata “papa – mama – mimik - cucu” dulu sebelum memulai lagi pendidikannya di playgroup !

    Lalu dimana kesadaran dan ilmu2 yg telah dikuasinya di kehidupan lalunya ??
    Mengapa hilang begitu saja secara sia2 ?

    Dari sisi ini, ajaran reinkarnasi membuktikan sebagai sesuatu yg tidak berguna sama sekali bagi pembelajaran manusia !
    Trilyunan kali manusia lahir, trilyunan kali pula dia lupa dengan apa yg telah dipelajari di masa lalunya
    Lalu dimana sisi pembelajarannya ???

    BalasHapus
  124. Alasan Budhhist untuk menolak adanya Tuhan sangat lemah & meragukan !
    Kenapa ?
    Karena sang Buddha mempercayai reinkarnasi,
    Reinkarnasi sendiri berasal dari ajaran Vedic bukan ajaran asli Buddha
    Dlm Veda ajaran reinkarnasi tidak bisa dilepaskan dengan masalah ketuhanan
    Jadi jika kepercayaan reinkarnasi dilepaskan dari ajaran ketuhanan, sisanya hanya kelihatan takhayulnya saja.
    Kaum vedic percaya jerat reinkarnasi baru bisa diputus dengan moksa menyatunya jiwa dengan Tuhan, tapi Buddha mengganti istilahnya dengan nibbana.
    Apakah nibbana itu adalah Tuhan ? orang Buddha pasti menolaknya.
    Padahal mereka sungguh mengalami kesulitan untuk menjelaskan apa itu nibbana.
    Mereka tidak mampu menjelaskan AWAL sesuatu dan AKHIR dari sesuatu
    Padahal jelas dalam Veda diajarkan bahwa awalnya dari Tuhan, akhirnya kembali kepada Tuhan. Yg seperti itu sama dengan tujuan hidup dari agama2 rumpun Ibrahim.
    Itu menjadikan Buddha sebagai agama yg gak jelas, selain kumpulan dongeng2 filosofi saja.

    Sang Buddha gak pernah memberitahu pengikutnya asal muasal adanya sesuatu, kecuali cerita yg menggantung kayak gini :

    "[..] Para bhikkhu, pada suatu masa yang lampau setelah berlangsungnya suatu masa yang lama sekali, ‘bumi ini belum ada’. Ketika itu umumnya makhluk-makhluk hidup di alam dewa Abhassara, di situ mereka hidup ditunjang oleh kekuatan pikiran, diliputi kegiuran, dengan tubuh yang bercahaya dan melayang-layang di angkasa hidup diliputi kemegahan, mereka hidup demikian dalam masa yang lama sekali. “

    Kenapa Buddha tidak menjelaskan awal mula adanya “makhluk-makhluk hidup di alam dewa Abhassara” ??

    Apakah Buddha tidak punya kemampuan untuk bercerita lebih jauh ??
    Padahal sebelumnya dia belajar Veda, dan di sana ceritanya lebih jauh lagi sebelum adanya seorang makhlukpun, namun diceritakan dengan penggambaran yg sangat sulit dicerna oleh akal manusia. Abstraknya penggambaran itu membuat interpretasi yg beragam di kalangan penganut vedic yg menjurus kepada saling pertentangan pada hakikat Tuhan mereka.
    Buddha memutuskan untuk meng-cut bagian tsb untuk diceritakan, daripada membikin pengikut2nya terjebak kedalam problema yg sama seperti yg dialami oleh kaum vedic.
    Karena itu Buddha memilih tidak pernah berbicara soal ketuhanan tetapi lebih focus pada permasalahan kehidupan manusia di dunia ini.
    Bagi dia sesuatu yg tidak dijelaskan itu karena urusannya sudah jelas, dan sesuatu yg tidak diterangkan tidak berarti itu tidak ada. Seperti angin yg tidak kelihatan wujudnya, tetapi hakikatnya ada.

    Tetapi pengikut2 Buddha terlalu jauh menanggapi sikap sang Buddha ini sebagai bentuk penolakan adanya Tuhan oleh Sang Buddha.

    BalasHapus
  125. Cerita reinkarnasi Dalai Lama Tibet sangat menyentuh perasaan !
    Orang2 Buddha mestinya menangis pilu atau memutuskan untuk pindah agama saja sehabis membaca kisah itu, daripada sekedar membanggakan bukti kebenaran adanya reinkanasi.

    Kenapa ?
    Harusnya mereka SADAR !
    Orang suci dan pemimpin spiritual tertinggi macam Dalai Lama saja (yg posisinya mungkin setara dengan Paus di mata kaum katholik) gak bakalan bisa mencapai nibbana sampai kiamat, karena setiap habis meninggal langsung terdeteksi dimana jatuhnya roh reinkarnasinya, dan segera setelah itu dilantik lagi untuk memimpin umat meskipun masih berupa bocah ingusan.
    Padahal semua orang tahu dalam ajaran Buddha kehidupan didunia adalah penderitaan,
    Jutaan reinkarnasi berarti jutaan penderitaan, sebelum benar2 diputus dengan mencapai nibbana.

    Nah, seorang suci, pemimpin spiritual tertinggi Buddha Tibet saja harus terjebak dalam rutinitas reinkanasi berkepanjangan. Bahkan parahnya lagi, seorang makhluk setingkat Brahma yg diyakini oleh Hindu dan Buddha sebagai “Tuhan” bagi alam Brahma dan dunia pun tidak bisa melepaskan diri dari jerat reinkarnasi berkepanjangan !!
    Tak kurang sang Buddha sendiri harus lahir sejuta kali sebelum mencapai nibbana.
    Lalu bagaimana bisa budhist2 dodol macam anda ini punya impian untuk mencapai nibbana ?? Goblok !
    Pindah agama ajalah daripada anda tersesat di dunia penderitaan, mumpung masih punya kesempatan
    Atau berharaplah lahir sebagai muslim di kehidupan anda berikutnya !
    dalam Islam kayaknya gak pernah denger deh ada pondok pesantren yg heboh mencari dimana turunnya reinkarnasi dari kyai kharismatik mereka yg telah meninggal dunia.
    Karena para santrinya tahu, pak kyai mereka sudah mencapai nibbana yg diidam2kan orang Buddhist, dan udah krasan disana gak mau kembali lagi ke dunia yg penuh penderitaan ! Jadi gak usah repot2 dicari !
    He..he….

    BalasHapus
  126. @wira
    lg kemana lu wir? lg bertapa apa mencari pencerahan?
    ni sy kasih dikit pencerahan :
    pernyataan sang buddha mendapat pencerahan agung adalah 100% ngibul mengapa?
    1."Dikisahkan bahwa pada saat itu bumi bergetar karena gembira dan di udara sayup-sayup terdengar suara musik yang merdu, seluruh tempat itu penuh dengan kehadiran para dewa yang turut bergembira dan ingin melihat orang yang berhasil mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha...." inikan 100% ngibul, mikir aja gimana mereka tahu kl seseorang telah mencapai pencerahan agung padahal belum ada informasi sama sekali sebelumnya ttg hal itu.
    2. Kl sang buddha telah bisa membongkar "sang pembuat rumah" kenapa sang buddha akhirnya ttp mati juga dan umurnya juga normal ga beda sama manusia normal, kl buddha bs bongkar rahasia terbesar di alam ini harusnya ada tanda pembeda yg mencolok dg manusia lain yg tak dpt membongkar "sang pembuat rumah tersebut" seperti bs melawan "kematian", "melawan ketuaan", menjadi super power seperti "khrisna", gimana orang mau percaya kl sang buddha benar-benar masuk nibbana dan ga tumimbal lahir lg, orang umur dan matinya jg ga ada bedanya sama sekali sama orang normal lainnya.
    3. pencerahan sang buddha sehingga memunculkan konsep tumimbal lahir/reinkarnasi sama aja kaya pencerahan seseorang yg ingin tahu kenapa makanan direstoran begitu beragam ada sate, soto, sayur, pizza, hamburger, nasih gareng dll yg berbeda beda baik rasa, bentuk, aroma, khasiat, harganya dll lalu ia menemukan dapur restoran tersebut dan AKHIRNYA dia dapat pencerahan oh gini toh mengapa soto, sate, sup ayam bisa dibikin, hanya sampai disitu tidak dapat menjangkau lebih jauh lagi yaitu ttg siapa kokinya dan dari mana asal bahan-bahan dan bumbu-bumbu berasal.
    Mikir!!

    BalasHapus
  127. Wira J_hana_ :
    Jika, TIDAK ADA Mahluk MAHA PENCIPTA, yang disebut sebagai TUHAN/BRAHMA/ALLAH, lantas bagaimana Buddhisme menjawab anggapan umum dibawah ini:
    • Segala sesesuatu ada yang MENCIPTAKAN
    • Harus ada SATU sebab Awal yang menjadikan segala sesuatunya ADA
    Buddhisme tidak mengenal adanya sebab yang pertama. Menurut Buddhisme, segala sesuatu adalah relatif dan saling bergantungan dan saling berkaitan.


    SAYA :
    Itu bukan jawaban, karena memang tidak memberikan jawaban sama sekali !

    Saling bergantungan dan saling berkaitan itu membutuhkan keberadaan obyeknya.
    Yg ditanya adalah dari mana datangnya obyeknya, bukan bagaimana obyeknya.
    Pertanyaan dan jawaban tidak sinkron !


    Buddha hanya bisa mengatakan :
    “Para bhikkhu, pada suatu masa yang lampau setelah berlangsungnya suatu masa yang lama sekali…..”

    Agama Buddha tidak bisa memberikan jawaban atas pertanyaan awal mula kehidupan.
    Sebagaimana ia tidak bisa pula memberikan jawaban atas pertanyaan akhir dari kehidupan.

    BalasHapus
  128. NA dan Binatang,
    [bagi yg belum tau kenapa sy sebut si Wong bejo ini binatang, bisa anda baca di sini. Awal mula si Binatang sampe di sini adalah dari artikel ini]

    Ketika kalian coba untuk berceramah ttg ajaran2 India itu, maka sekurang2nya ada beberapa pengertian dasar yg menjadi lucu kalo ternyata masih salah mengartikan misalnnya pada kata SAMSARA, NIRWANA, MOKSA, KALPA..

    Nah, kalo itu aja ngga tau, maka tulisan2mu menjadi sangat kocak ketika di baca, mirip anak berumur 2-3 tahun mencoba menerangkan kegunaan uang pada orang dewasa :).

    Utk belajar dasar2 Buddhisme silakan buka di sini. Silakan dibaca agar pinteran dikit :)

    Sekarang,
    perhatikan baik2 koreksi dan pengertian2 dasar yg saya tulis buat kalian:

    1. Reinkarnasi itu bukan berasal dari Ajaran India [Hindu, Buddha, Jainism, dll] tapi berasal dari Nasrani, yaitu dari bhs latin carne = daging. Di mana, RE + (kembali/lagi) + IN CARNE (latin: daging, yunani: sarki) + TION (menjadi), contoh di alkitab misalnya pd 1 Tim 3:16.

    Pada ajaran India, Samsara (baca: perputaran Kelahiran kembali, tumimbal lahir) ngga harus pake CARNE [DAGING].

    Jadi, pengertian reinkarnasi itu tidak pas, ngerti?

    Kemudian, ketika ia Moksha [baca: bebas, lepas] dari SAMSARA, artinya ia mengalami PADAM [Nirvana (sanskrit), Nibanna (pali)]nya nafsu keinginan.

    Jadi, arti moksha itu bukan putus bersatu dengan apapun, juga bukan mengganti menjadi Nibanna, ya..

    Jika pengertian dasar aja masih blepotan, maka lucu sekali ketika belaga berpidato:).


    2. Ajaran india itu terbagi 2, yaitu Nastika [Na (tidak) + asti (ada)] dan ASTIKA.

    Nastika, juga berarti yg menolak otoritas Veda. Namun TIDAK SERTAMERTA menolak otoritas Veda = tidak mengakui adanya Dewa-dewi. Nasika itu meliputi Buddhism, Jainism, Cravaka & Ajiwika. Cravaka: Ngga mengakui adanya tuhan, dewa2, surga, neraka, kelahiran kembali. Buat mereka tidak ada kehidupan setelah mati. Ajiwika, percaya ada jiwa, kelahiran kembali/reinkarnasi namun tidak percaya pada karma.

    Konsep Ketuhanan di Veda juga bervariasi, karena di Rg veda Rgveda 10.129.6-7, terdapat kata-kata ini, "Siapa yang tahu, siapa yang akan memberitahu dari mana dan mengapa penciptaan ini lahir, karena dewa-dewa lahir setelah penciptaan ini. Sehingga, siapa yang tahu dari siapa semesta ini dilahirkan. Dari siapa penciptaan ini dilahirkan, Ia mendukung atau tidak. Ia bertahta di langit tertinggi, mungkin Ia tahu atau mungkin tidak."

    Bahkan Visnu-pun merupakan deva di alam yang sama dengan mereka semua [RV 1.22.1-21, terutama mulai di hymne 16-21]

    Jika, pengertian dasar aja masih blepotan dan tidak ditunjang dengan pengetahuan yg cukup, maka alangkah kocaknya ketika kalian belaga berpidato:).

    Agar kalia lebih cerdas, ada baiknya tau bahwa Allah semua agama itu ternyata sama aja, silakan lihat di sini

    Bersambung..

    BalasHapus
  129. lanjutan..

    3. Ketika ISLAM dan NASRANI dengan DOGOLnya bicara bahwa manusia baru ada di kisaran < 5000an SM [baca: di sini dan di sini] yang cilakanya BERTENTANGAN 100% dengan temuan ILMU MODERN. Maka, ajaran India [Jainsim, Hinduism, Buddhism] menyatakan bhw kehidupan itu udah berjalan berkalpa2/ber kalacakra2 berulang2! dan bukan cuma 1 Kalpa/kalacakra aja!

    1 Maha Kappa = 1 x periode [Kontraksi - mengembang - kontraksi] semesta.

    Hindu bilang 1 Maha Kalpa = 311.04 triliun tahun.

    Jainism bilang 1 putaran Kalacakra = 2 x [10 pangkat 15] Sagaropam, dimana 1 sagaropama = 10 pangkat 15 Palyopama, dan 1 palyopama = "jumlah waktu yg dibutuhkan menghabiskan 64 kubik gau (512 mil pangkat 3) padat yg di isi rambut bayi berusia 7 hari dan setiap 100 tahun di buang 1 rambut". [di bagi menjadi 12 ara: 6 turun dan 6 naik]

    Buddhism bilang "1 kota seukuran 1 Yojana, yang per100 tahun di ambil 1 wijen namun ketika itu habis maka 1 MK masih belum berlalu" = 3.409 x 10 pangkat 23 tahun dan itu belum mencapai 1 maha kappa! Liat itungannya di sini.

    1 Asankheya kappa = +/- 10 pangkat 140.
    1 Maha Kappa = 4 x assankhya kappa!, nah itu baru 1 Maha Kappa = 1 Kappa di tulis dengan Kappa (huruf K besar,bukan kecil)

    note:
    arti dari kata asankheya, palypoma adalah tak terhitung banyaknya!

    Pengembangan semesta dimulai dengan kemunculan mahluk2 yang terlahir kembali dari alam Brahma terendah. Kemudian berkembang pada penciptaan dan keberadaan mahluk dan Alam Deva2, manusia, binatang, mahluk halus dan neraka. Lamanya panjang waktu hingga adanya alam para deva saja adalah ngga ketulungan panjangnya sehingga wajar sampai mucul ucapan spt di RV 10.129.6-7.

    Kemudian di waktu yg suangattt puanjangg dari kemunculan manusia, barulah muncul ajaran dogol yg kamu anut itu, yaitu ilusi buatan dan bualan nabimu yg menyembah Allah yg doyan banget pingin disembah2 :)

    Baik jainsm, Buddhism dan Hinduism menyatakan telah terjadi buanyak kalli pengulangan, muncul dan musnahnya pengetahuan. Dalam konteks ini, maka veda saja telah berulang2 kali punah dan dibabarkan kembali! begitu pula dengan kehadiran para JINA dan para Buddha.

    Seorang Buddha dapat mengingat ber Asankheya2 Kappa panjangnya dan berKappa banyaknya kelahiran kembalinya sendiri dan juga para mahluk lainnya!

    Jadi, ketika ia menyatakan kebenaran "si maha pencipta", Brahma, Itu karena ia TAU yg terjadi dan juga PERNAH terlahir menjadi itu dan juga menjadi Deva, Brahma, Peta, Binatang dan mahluk2 alam2 lain di kehidupan2nya sebelumnya!

    Sorry ya...kalo Allah ngga masuk hitungan, karena mahluk itu cuma sekedar ilusi buatan yg merupakan bualan Nabimu semata.

    So, ketika kamu mengutip ucapan sang Buddha ttg mahluk2 dari alam abhasara, lantas dengan dogolnya kamu katakan "tidak punya kemampuan untuk bercerita lebih jauh"..hahahahaha...yg kamu kutip dari saya itupun masih belum ada 1 kappanya, dan baru aja di permulaan 1 Kappa, cuy..dan itupun belon bicara BER-Kappa2 ngga terhitung banyaknya yg telah beliau ingat!

    Nah, cerna dulu ini secara perlahan..perlahan sekali..biar kamu paham betapa lamanya dan dahsyatnya ajaran india itu.

    bersambung...

    BalasHapus
  130. lanjutan..


    Kita juga pernah terlahir hampir diseluruh alam itu.

    Kondisi para mahluk yang terlahir kembalipun tidaklah sama. Ada yg lahir spontan (Deva,Brahma, Peta), yang ketika mereka mencoba mengingat kelahiran sebelumnya akan lebih mudah daripada mereka yg terlahir dalam kandungan/telur [baca: tidak spontan], dimana PERHATIAN mereka LEBIH LAMA TERALIHKAN pada kondisi BARUnya serta mengalami JEDA dalam meng akses pengetahuan itu, itulah sebabnya pada ANAK2 proses regresi banyak menghasilkan keberhasilan dalam sekali proses.

    Terlahir kembali berulang-ulang membuat perhatian2 mereka menjadi semakin teralihkan dan teralihkan. Sehingga mengakses lebih banyaknya kelahiran menjadi semakin sulit.

    Btw, pembuktian ttg adanya kehidupan sebelumnya juga telah dilakukan oleh ribuan ahli modern di lebih dari 20 negara, namun jumlah kelahiran kembali yg dapat di ingat tidaklah terlalu banyak. Walaupun demikian, hal itu saja sudah lebih dari cukup utk membuktikan 1 hal penting sederhana yaitu mati 1x selesai adalah HOAX.

    Jadi, ngga perlu lagi repot2 lagi kamu pamerkan sang khalikmu di sini, karena ia cuma mahluk ilusi buatan dan bualan dari nabimu semata.

    Mana ada tuhan yg maha itu malah kalah sama google tingkat ke MAHATAHUANNYA :), tuhanmu ngga tau bumi itu panjang umurnya, ia tidak tahu bumi itu tidak DATAR, ia tidak tau bumi tidak diatas punggung ikan paus..dan parahnya lagi tuhanmu ngga tau ada BUANYAK DAERAH dimuka BUMI ini berbulan2 ngga ada matahari terbit dan tenggelam. Dogolnya lagi dikatakan di menjelang kiamat matahari dan bulan akan nyemplung kelaut.

    Malah Allahmu aja ngga tau bahwa Binatang aja bisa MIKIR!

    Silakan lihat: di sini, di sini, di sini dan di sini.

    Tulisan di paragraph ini udah lebih dari cukup utk mengenali bahwa allahmu itu cuma barang ilusi dan bualan tok. Sehingga, ngga diperlukan harus seorang Buddha utk memberitahu hal ini.

    So, sekarang anda tentunya menjadi semakin paham mengapa ngga ada gunanya kamu angkat2 ajaran dogolmu itu di sini, bukan?

    bersambung..

    BalasHapus
  131. 4. Ketika kamu kutip tulisan gw di artikel ttg Satta Sutta yg dimulai dgn kata "RADHA", yg berisi 1 PERTANYAAN seorang BRAHMANA bernama RADHA ttg apa yg dimaksud dengan SATTA [terjemahan dalam bahasa INGGRIS = BEING; Indonesia = MAHLUK]..jadi ngga ada gunanya kamu repot2 menjelaskan arti mahluk dalam bahasa arab..ngga nyambung bawa ojek, lho.

    Pertanyaannya sang Brahmana emang cuma itu aja...ngga lebih dan ngga kurang.

    Penjelasan sang BUDDHA spt yg gw tulis. mahluk adalah nama rupa dan jika Trus kalo ngga mo menjadi mahluk, maka hilangkan KEMELEKATAN terhadap NAMA [viññana, sañña, sankhära, vedanä] dan RUPA [di sana tertulis form/bentukan: padat,cair, gerak/getar; gelombang partikel/suhu]. SELESAI.

    Namun dengan dogolnya malah kamu tulis, "Kitab suci Buddha tidak bisa menjelaskan mengapa dan bagaimana unsur2 diatas terperangkap dan saling terikat menjadi makhluk hidup + bla..bla."

    Hehehehe...

    Perlu anda ketahui, kitab Buddhime bukan cuma 1 lembar sutta itu aja..sayang..Kalo mo tau mengapa & bagaimana unsur2 itu "terperangkap" disana..ya cari taulah di sutta yg lain.

    Di dalam artikel ini, saya mulai penjelasannya dengan "Perumpamaan Lilin" trus kebawah dan kamu akan temukan "Tidak terdapat suatu kondisi yang timbul tanpa adanya suatu sebab, ‘Dengan adanya ini, adalah itu; dengan timbulnya ini, timbullah itu; dengan tidak adanya ini, tidak adalah itu; dengan lenyapnya ini, lenyaplah itu’-[Udana. 1]"
    dan dilanjutkan dengan tabel "sebab akibat yang saling bergantungan" yang merupakan RINGKASAN dari PACCAYA [baca: KONDISI, PENYEBAB, PENYOKONG] yg dimulai dengan Ketidaktahuan (moha) -> kemelekatan (LOBHA) dan ketidaksukaan (dosa) pada Sankhara [baca: segala sesuatu/bentukan apapun (nama + rupa) yg berkondisi] yg menimbulkan KELAHIRAN/KEMATIAN dan bagaimana proses pelepasannya [baca: moksha] dari samsara [baca: kelahiran kembali] agar tercapai pemadaman [baca: nirvana/nibanna]

    Walaupun mencapai Nibanna itu adalah suatu yg sangat sulit, namun bukanlah tidak dapat dicapai, karena terbukti buanyakk mahluk dari jaman dulu kala dan juga SEKARANG [yg di alam SUDDHAVASA] telah mencapai Nibanna.

    Bagaimana caranya? Silakan baca di sini

    Sehingga setelah membaca itu semua maka pertanyaan itu + lanjutannya menjadi sia-sia kamu tanyakan, bukan? :)

    Nah, cerna dulu ini secara perlahan..perlahan sekali..biar paham betapa dahsyatnya ajaran BUDDHISME itu.

    BalasHapus
  132. yang no. 5 ini untuk Na,
    5. Coba kamu buka MahaParinibanna sutta, cari dan akan kamut temukan 8 sebab terjadi gempa, yaitu utk sebab pertama:

    "Begini Ananda, Daratan Bumi yang besar di sokong cairan, cairan disokong gas/aliran udara/tekanan, dan tekanan udara antar rongga. Dan kemudian, Ananda, ketika terjadi pergerakan tekanan yang dahsyat, pergerakan tekanan menjadikan cairan bergoncang. Dengan bergoncangnya cairan, daratan bumi bergoncang. Inilah alasan pertama, sebab pertama terjadinya gempa bumi yang dahsyat."

    Sebab berikutnya adalah karena kekuatan batin seorang Brahmana tertentu, pemusatan pikiran dari deva tertentu, lahirnya Bodisatta, pencapaian kesempurnaan, pemutaran roda Dhamma, Tekad meneruskan hidup seorang Buddha dan terakhir, saatnya mangkat seorang Buddha.

    Jelas?

    Ga akan ada tuh, yang namanya gempa terjadi karena dan atau disebabkan oleh buanyaknya maksiat di satu daerah, sehingga Allah ngamuk2 ngga jelas dan mengirimkan gempa :) Yah, itu sih pikiran DOGOL, tinggalkan ya..kampungan tau..Kalian mesti tau bahwa MEKKAH dan Saudi arabia saja telah berkali2 kena gempa sejak bersama ajaran dogol itu..so, artinya telah terjadi banyak maksiat juga dong:)

    Selain mengingat banyak kelahiran sebelumnya dan juga efek di atas karena kuatnya pemusatan pikiran dan juga kekuatan batin, anda akan temukan bahwa di ajaran india hal itu bukan lah hal yang sulit, karena dapat dicapai dengan hasil Meditasi. Silakan pelajari bagaimana seorang master MEDITASI dengan latihannya mampu mengapungkan dirinya dari atas tanah ketika bermeditasi dan ini bukanlah hoax! [juga lihat foto ini], karena yg memantaunya adalah seorang PESULAP, Dan White yang malah justru tercengang dan takjub!

    Bersambung..

    BalasHapus
  133. lanjutan..

    Pembuat rumah yg dimaksud kan dah di jelaskan di artikel di atas, yaitu BUKAN TUHAN dan NGGA ADA HUBUNGNNYA dengan MATI/TIDAK? gak juga pernah tuh SEORANG BUDDHA di setiap SUTTA manapun berkata bahwa DIA [dan juga semua yg mencapai tingkatan arahat] NGGA AKAN pernah SAKIT, TUA, MATI.

    Ngga ada tuh.

    Dibandingkan dgn Muhammad, yang katanya nabi kesayangan Allah:) Waduh, ketika hendak wafatnya aja beliau malah mengerang2 kesakitan dan masih mengemis memohon DIAMPUNI dosanya!

    Volume 5, Book 59, Number 715:
    Narrated 'Aisha:
    I heard the Prophet and listened to him before his death while he was Lying supported on his back, and he was saying, "O Allah! Forgive me, and bestow Your Mercy on me, and let me meet the (highest) companions (of the Hereafter)." See the Qur'an (4.69) and See Hadith No. 719.

    Volume 5, Book 59, Number 724:
    Narrated 'Aisha:
    I heard the Prophet and listened to him before his death while he was leaning his back on me and saying, "O Allah! Forgive me, and bestow Your Mercy on me, and let me meet the companions."

    Nah, dua contoh diatas, udah sangat menggambarkan apa yang terjadi pada Pendiri ajaranmu dan tidak ada kepastian apapun bagi dirinya selain meratap meminta-minta pada mahluk yg diciptakannya..ya mana terkabul, jeck :)

    Kalau ternyata tingkah laku nabi saja begini menjelang ajal..maka ini adalah indikasi buruk bahwa masuk islam lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.

    So, hare gini masih ikut ajaran dogol? NDESO!

    Terakhir,
    Tidak peduli apakah anda percaya ato ngga kek, pindah agama ato ngga kek..tidaklah berarti apapun karena Roda kelahiran kembali tetep akan terjadi.

    Padahal hanya untuk sekedar tahu mana ajaran yg benar dan baik tidak lah sulit, untuk itu silakan baca di sini dan di sini. Kemudian untuk menghindari terjatuh di alam-alam tidak bahagia silakan baca di sini dan di sini

    BalasHapus
  134. @wira
    pernyataan "Jika, pengertian dasar aja masih blepotan dan tidak ditunjang dengan pengetahuan yg cukup, maka alangkah kocaknya ketika kalian belaga berpidato:)." adalah juga 100% tepat ditunjukkan buat lu yg belaga nerangin ajaran Islam padahal pengetahuan lu masih sangat dangkal...
    Dan pernyataan lu bahwa Allah semua adalah sama adalah bukti betapa dungu dan dogolnya diri lu..
    Allah di Islam adalah Tuhan Sang pencipta segalanya,Dia maha segalanya, tidak ada yg setara dengan-Nya dan Dia tidak bergantung kepada siapapun tetapi semua bergantung kepada-Nya, Dia yg membuat hukum sebab akibat, Dia yg membuat kebaikan dan kejahatan, Dia bisa berbuat apa saja sesuka Dia dan akibat perbuatannya tidak akan mempengaruhinya, itu sidikit ttg Allah di Islam...
    Kesimpulan sy bahwa inti sari dari ajaran budha lu adalah SEBAB AKIBAT dimana semua bergantung pd sebab akibat. coba disanggah kl sy keliru.
    Kl di Islam inti sari ajarannya adalah ALLAH TUHAN YG SATU (TAUHID) dimana hukum SEBAB AKIBAT adalah salah satu ciptaan-NYA.

    BalasHapus
  135. Wira J_hana_ :
    Sekarang,
    perhatikan baik2 koreksi dan pengertian2 dasar yg saya tulis buat kalian:

    1. Reinkarnasi itu bukan berasal dari Ajaran India [Hindu, Buddha, Jainism, dll] tapi berasal dari Nasrani, yaitu dari bhs latin carne = daging. Di mana, RE + (kembali/lagi) + IN CARNE (latin: daging, yunani: sarki) + TION (menjadi), contoh di alkitab misalnya pd 1 Tim 3:16.


    GUE :
    Telat Wir !
    Kenapa ente (sekarang saya pake istilah ente – gue aja) baru bikin koreksi sekarang ??
    Padahal istilah reinkarnasi udah ente pake sepanjang artikel ente diatas !
    Apa ente punya kebiasaan menjilat ludah sendiri ?
    Menjijikkan !



    Wira J_hana_ :
    Pada ajaran India, Samsara (baca: perputaran Kelahiran kembali, tumimbal lahir) ngga harus pake CARNE [DAGING].

    Jadi, pengertian reinkarnasi itu tidak pas, ngerti?


    GUE :
    kalo udah tahu pengertian reinkarnasi kagak pas, ngapain tetep ente pake dalam artikel ente ?? aneh !!
    padahal artikel ente dilengkapi bukti2 “ilmiah”, seolah2 menonjolkan reinkarnasi itu “kudu” dilahirkan kembali oleh seorang ibu
    Ente sendiri yg ngasih sekilas info macam2 cara kelahiran spt dikatakan sang Buddha ! (Padahal gak ada yg nanyak)
    Sekarang ngomongnya gak perlu daging !
    Ente gak konsisten nih kalo ngebanyol !!

    Kalo samsara gak harus pake daging, terus apa bedanya dengan ajaran Islam ?
    Islam mengajarkan roh itu GAK MATI, hanya pindah2 alam,
    bisa kagak pake daging (alam barsyah, alam ruh), tapi juga bisa pake daging (kebangkitan di padang Masyar, di surga & neraka, dan hebatnya Allah, walau pake daging kagak perlu juga lewat persalinan ibu2 ato telor menetas)
    orang mati di dunia hanya jasmaninya, tapi ruh dan kesadarannya gak mati sedetikpun
    karena itu Islam gak butuh istilah tetek bengek kayak reinkarnasi, tumimbal lahir atau kelahiran kembali

    Kalo sekedar kepingin menunjukkan RUH GAK PERNAH MATI, ente kagak usah bawa2 istilah, reinkarnasi, Tumimbal lahir, kelahiran kembali, dll nya, karena semua kata2 tsb diatas artinya sama saja, yaitu DIBUTUHKAN KELAHIRAN FISIK KEMBALI , seperti lewat persalinan !
    Cukup ente bilang ruh gak mati, muslim pasti bilang : Amin !

    Ente tahu gak ?
    Ruh orang Muslim di alam barsyah aja pada capek ngliatin ruh2 buddhist yg sibuk riwa-riwi keluar masuk alam dunia tanpa jelas kapan kelarnya urusan mereka !
    Kenapa gak duduk manis aja kayak mereka di alam barsyah menunggu ketentuan Allah ?
    He..he…

    Masalahnya kan ente gak percaya ruh itu ada ….
    Makanya ente harus membuktikan, kalo ruh itu gak ada, lantas yg kasih energi kehidupan pada kesadaran / citta dan rupa makhluk menurut ajaran Buddha itu apa ??

    Jawab tuh Wir !! jangan mbanyol doang !!

    BalasHapus
  136. Wira J_hana_ :
    Kemudian, ketika ia Moksha [baca: bebas, lepas] dari SAMSARA, artinya ia mengalami PADAM [Nirvana (sanskrit), Nibanna (pali)]nya nafsu keinginan.

    Jadi, arti moksha itu bukan putus bersatu dengan apapun, juga bukan mengganti menjadi Nibanna, ya..

    Jika pengertian dasar aja masih blepotan, maka lucu sekali ketika belaga berpidato:).


    GUE :
    Kalo tujuannya lepas / padam dari nafsu keinginan mah ada cara paling gampang Wir
    Jadi aja ORANG GILA !
    He..he…

    Gue tahu kalo hakikat Moksa di Hindu itu adalah lepas dari nafsu keinginan (yg negatif tentunya, sedangkan nafsu yg mengajak pada kebaikan – istilah Islamnya “nafs mutmainah”- gak boleh ikut dipadamkan, kalo ikut dipadamkan, manusia gak beda dengan zombie yg gak tahu baik dan buruk)
    Namun orang Hindu sendiri masih bersilang pendapat, sebagian mereka masih menganggap moksa itu bersatu dengan Tuhan.

    tujuan nirwana Hindu bukan sekedar padam nibbana Buddha, tetapi mereka berharap bisa kembali ke alamnya Tuhan (lupa istilahnya, males nyari, loka2 apa gitu, yg jelas bukan gembiraloka, itu mah di Jogja !)

    Kalo nibbana Buddha setelah padam ngapain ? ….pulang ?
    (kayak semboyan PMK aja : Pantang pulang sebelum padam)

    Nibbana dalam Buddha bukan sekedar istilah “PADAM” tetapi ia merujuk pada suatu tempat,
    ada link Buddha yg ente berikan kemarin bilang soal bhiksu yg berkata kira2nya begini, andaikan Sang Buddha tinggal di suatu tempat yg jaraknya berapa jauhpun akan dijalani oleh para bhiksu untuk kesana, tetapi ini sang Buddha udah di nibbana yg tidak bisa dijangkau lagi.
    Jelas itu mengacu pada suatu lokasi rahasia, bukan sekedar padamnya nafsu keinginan !!

    Gak percaya ? cari aja sendiri, tuh kan agama ente !

    BalasHapus
  137. Wira J_hana_ :
    2. Ajaran india itu terbagi 2, yaitu Nastika [Na (tidak) + asti (ada)] dan ASTIKA.

    Nastika, juga berarti yg menolak otoritas Veda. Namun TIDAK SERTAMERTA menolak otoritas Veda = tidak mengakui adanya Dewa-dewi. Nasika itu meliputi Buddhism, Jainism, Cravaka & Ajiwika. Cravaka: Ngga mengakui adanya tuhan, dewa2, surga, neraka, kelahiran kembali. Buat mereka tidak ada kehidupan setelah mati. Ajiwika, percaya ada jiwa, kelahiran kembali/reinkarnasi namun tidak percaya pada karma.

    Konsep Ketuhanan di Veda juga bervariasi, karena di Rg veda Rgveda 10.129.6-7, terdapat kata-kata ini, "Siapa yang tahu, siapa yang akan memberitahu dari mana dan mengapa penciptaan ini lahir, karena dewa-dewa lahir setelah penciptaan ini. Sehingga, siapa yang tahu dari siapa semesta ini dilahirkan. Dari siapa penciptaan ini dilahirkan, Ia mendukung atau tidak. Ia bertahta di langit tertinggi, mungkin Ia tahu atau mungkin tidak."

    Bahkan Visnu-pun merupakan deva di alam yang sama dengan mereka semua [RV 1.22.1-21, terutama mulai di hymne 16-21]

    Jika, pengertian dasar aja masih blepotan dan tidak ditunjang dengan pengetahuan yg cukup, maka alangkah kocaknya ketika kalian belaga berpidato:).



    GUE :
    Itulah anehnya India !
    Satu kandang, satu guru, satu ilmu aja bisa beda2 doktrinnya !
    Benar dan salah dicampur aduk jadi satu !
    lalu menepuk dada dgn bangga : “Inilah kekayaan khasanah India !”
    Duhhh…. !!

    Bahkan ada juga yg bilang (Buddhist pasti meradang kupingnya mendengar ini) :
    Sang Buddha itu adalah salah satu avatara Tuhan (Wisnu / Krisna), untuk mengajarkan AJARAN PALSU kepada umat manusia !
    Cilaka dong ?!
    Kalo Tuhan aja sudah sengaja turun sendiri untuk mengajarkan ajaran palsu, gimana tuh pertanggung jawabannya ??
    Bener2 Cilaka !!
    Gak percaya ??
    cari aja di websitenya narayanasimilikhiti.com



    Wira J_hana_ :
    Agar kalia lebih cerdas, ada baiknya tau bahwa Allah semua agama itu ternyata sama aja, silakan lihat di sini


    GUE :
    Kalo ente menganggap sama saja, itu suka2 ente ajalah !
    Toh sama atau tidak, ente juga gak bakal percaya pada Tuhan !
    Ente kurang kerjaan sekali, repot2 mbandingin yg ente kagak percaya ??
    Sementara para pemilik Tuhan2 yg ente bandingin gak mau sedikitpun percaya pendapat ente, karena mereka dengan ilmu yg mereka ketahui, tidak berfikir seperti ente yg sok tahu aja !!

    Kerja yg sia2 kan !!

    BalasHapus
  138. Wira J_hana_ :
    Pengembangan semesta dimulai dengan kemunculan mahluk2 yang terlahir kembali dari alam Brahma terendah. Kemudian berkembang pada penciptaan dan keberadaan mahluk dan Alam Deva2, manusia, binatang, mahluk halus dan neraka. Lamanya panjang waktu hingga adanya alam para deva saja adalah ngga ketulungan panjangnya sehingga wajar sampai mucul ucapan spt di RV 10.129.6-7.

    Kemudian di waktu yg suangattt puanjangg dari kemunculan manusia, barulah muncul ajaran dogol yg kamu anut itu, yaitu ilusi buatan dan bualan nabimu yg menyembah Allah yg doyan banget pingin disembah2 :)

    Baik jainsm, Buddhism dan Hinduism menyatakan telah terjadi buanyak kalli pengulangan, muncul dan musnahnya pengetahuan. Dalam konteks ini, maka veda saja telah berulang2 kali punah dan dibabarkan kembali! begitu pula dengan kehadiran para JINA dan para Buddha.



    GUE :
    Trus…..??
    Itu udah menjawab kok bisa muncul makhluk2 apa gak ??
    Munculnya gimana ?
    Yg memunculkan apa dan siapa ??
    Kejawab gak Wir ??
    Gak kejawab kan ??
    Ya itu Buddha……
    Jadi ngaku ajalah kalo gak bisa njawab !!
    Gak pake susah2



    Wira J_hana_ :
    Seorang Buddha dapat mengingat ber Asankheya2 Kappa panjangnya dan berKappa banyaknya kelahiran kembalinya sendiri dan juga para mahluk lainnya!

    GUE :
    Ente bukan seorang Buddha kan ??
    Bisa inget gak kehidupan ente seminggu yg lalu ???

    BTW,
    Allah bahkan lebih tahu apa2 yg tidak diketahui sang Buddha
    Asankheya2 Kappa itu gak ada artinya dihadapan Allah Wir !!
    Bahkan pengetahuan Allah lebih panjang dari Asankheya2 Kappa yg diketahui Buddha, yaitu KHALIDUN = Kekal / abadi

    Nah lho, ente percaya Allah atau percaya Buddha ??

    BalasHapus
  139. Wira J_hana_ :
    Jadi, ketika ia menyatakan kebenaran "si maha pencipta", Brahma, Itu karena ia TAU yg terjadi dan juga PERNAH terlahir menjadi itu dan juga menjadi Deva, Brahma, Peta, Binatang dan mahluk2 alam2 lain di kehidupan2nya sebelumnya!

    Sorry ya...kalo Allah ngga masuk hitungan, karena mahluk itu cuma sekedar ilusi buatan yg merupakan bualan Nabimu semata.


    GUE :
    Oh gak usah minta maaf Wir !
    Emang bener omongan ente …
    Buddha gak pernah sekalipun jadi Allah !
    Karena kalo pernah jadi Allah, pengetahuan Buddha gak bakalan hanya sebatas Asankheya2 Kappa aja !
    Dia bakal cerita detail soal darimana datangnya makhluk yg pertama, supaya ente bisa kasih jawaban yg pasti atas pertanyaan2 gue ! Biar gak malu2in Buddha !
    Tul gak ??


    Tapi, tunggu dulu ….
    Gue lihat ente malah jauh lebih pinter dibanding sang Buddha Wir ….
    Buktinya ente tahu sang Buddha juga PERNAH terlahir menjadi itu dan juga menjadi Deva, Brahma, Peta, Binatang dan mahluk2 alam2 lain di kehidupan2nya sebelumnya!
    Apakah sang Buddha sendiri pernah ngomong pernah jadi itu ??

    Ente aja deh Wir yg jadi Buddha…..
    Tunggu berapa juta trilyun reinkarnasi buat ente menjadi Buddha ??
    He..he…


    Wira J_hana_ :
    So, ketika kamu mengutip ucapan sang Buddha ttg mahluk2 dari alam abhasara, lantas dengan dogolnya kamu katakan "tidak punya kemampuan untuk bercerita lebih jauh"..hahahahaha...yg kamu kutip dari saya itupun masih belum ada 1 kappanya, dan baru aja di permulaan 1 Kappa, cuy..dan itupun belon bicara BER-Kappa2 ngga terhitung banyaknya yg telah beliau ingat!


    GUE :
    Emang bener Wir, itu belum 1 kappanya, dan sang Buddha udah gak melanjutkan ceritanya kepada ente ??
    Yg ada tinggal ente yg manyun mengharap sang Buddha melanjutkan ceritanya, agar ente bisa njawab pertanyaan gue dengan pasti dan penuh kesombongan (kayak biasanya lah) !
    Kok gitu amat sih sang Buddha ente ya Wir ??
    Bikin ente penasaran aja !
    Ha..ha…



    Wira J_hana_ :
    Nah, cerna dulu ini secara perlahan..perlahan sekali..biar kamu paham betapa lamanya dan dahsyatnya ajaran india itu.

    GUE :
    Dahsyat…..dahsyat kok ….
    Masih Rafi Ahmad dan Olga Syahputra kan hostnya ??


    Wira J_hana_ :
    Kita juga pernah terlahir hampir diseluruh alam itu.


    GUE :
    Gue gak inget Wir ….Sumpah !!
    lu pasti inget saat ente jadi monyet kan ??

    BalasHapus
  140. Wira J_hana_ :
    Kondisi para mahluk yang terlahir kembalipun tidaklah sama. Ada yg lahir spontan (Deva,Brahma, Peta), yang ketika mereka mencoba mengingat kelahiran sebelumnya akan lebih mudah daripada mereka yg terlahir dalam kandungan/telur [baca: tidak spontan], dimana PERHATIAN mereka LEBIH LAMA TERALIHKAN pada kondisi BARUnya serta mengalami JEDA dalam meng akses pengetahuan itu, itulah sebabnya pada ANAK2 proses regresi banyak menghasilkan keberhasilan dalam sekali proses.

    Terlahir kembali berulang-ulang membuat perhatian2 mereka menjadi semakin teralihkan dan teralihkan. Sehingga mengakses lebih banyaknya kelahiran menjadi semakin sulit.


    GUE :
    Kayaknya teknologi processornya gak mengikuti perkembangan jaman, jadi pembacaan datanya lelet !
    Siapa sih insinyurnya yg bikin ?? kok gak diantispiasi yg kayak gitu ya ??
    Andai steve jobs masih hidup, suruh dia Bantu merancang perbaikan kualitas processornya ! kata ente dia kan Buddhist aliran Zen

    Lalu dimana letak pembelajarannya kalo ternyata pengalaman hidup terdahulu dilupakan begitu saja Wir ??
    Mana keadilannya ???



    Wira J_hana_ :
    Btw, pembuktian ttg adanya kehidupan sebelumnya juga telah dilakukan oleh ribuan ahli modern di lebih dari 20 negara, namun jumlah kelahiran kembali yg dapat di ingat tidaklah terlalu banyak. Walaupun demikian, hal itu saja sudah lebih dari cukup utk membuktikan 1 hal penting sederhana yaitu mati 1x selesai adalah HOAX.

    Jadi, ngga perlu lagi repot2 lagi kamu pamerkan sang khalikmu di sini, karena ia cuma mahluk ilusi buatan dan bualan dari nabimu semata.



    GUE :
    Jadi Yahudi saduki, Musyrikin Makkah emang orang2 yg HOAX semua ya Wir !
    Kan mereka yg meyakini hidup 1x saja setelah itu selesai ??
    Kan mereka para idola ente tuh Wir ??
    dah lupa ya ??

    BalasHapus
  141. Wira J_hana_ :
    Penjelasan sang BUDDHA spt yg gw tulis. mahluk adalah nama rupa dan jika Trus kalo ngga mo menjadi mahluk, maka hilangkan KEMELEKATAN terhadap NAMA [viññana, sañña, sankhära, vedanä] dan RUPA [di sana tertulis form/bentukan: padat,cair, gerak/getar; gelombang partikel/suhu]. SELESAI.

    Namun dengan dogolnya malah kamu tulis, "Kitab suci Buddha tidak bisa menjelaskan mengapa dan bagaimana unsur2 diatas terperangkap dan saling terikat menjadi makhluk hidup + bla..bla."


    GUE :
    Kalo gitu caranya remeh banget Wir !
    Tinggal pingin gak pingin jadi makhluk lagi, beres perkara, gak bakal jadi makhluk !
    Jadi gak perlu ribet2 belajar agama Buddha yg kata ente susyah penerapannya itu !

    Ok lah, maksud gue dari kitab suci ente :
    "Radha [nama seorang Brahmin], napsu keinginan, kegemaran, atau kehausan apapun terhadap rupa, viññana, sañña, sankhära, vedanä. Ketika sesuatu terperangkap di sana, terikat di sana, maka sesuatu itu disebut sebagai makhluk hidup." [Satta Sutta; Radha Samyutta; Samyutta Nikaya 23.2 (S 3.189)]


    napsu keinginan, kegemaran, atau kehausan apapun terhadap rupa, viññana, sañña, sankhära, vedanä maupun rupa, viññana, sañña, sankhära, vedanänya sendiri itu kayak apa sih bentuknya?

    1) Apa kayak jaring laba2 yg ngumpul dipojokan rumah, yg kalo ada sesuatu (yg tadinya gak hidup) datang terperangkap padanya lalu sesuatu itu jadi makhluk hidup ??

    2) Atau setiap sesuatu udah punya bibit2 napsu keinginan, kegemaran, atau kehausan apapun terhadap rupa, viññana, sañña, sankhära, vedanä nya masing2, tinggal bagaimana berkembangnya bibit2 itu pada diri masing2 sesuatu itu, menjeratnya atau tidak.

    kalo spt no 1, berarti ayat diatas menjelaskan proses terbentuknya makhluk hidup, tapi masih ada pertanyaan tersisa, yaitu, kenapa sesuatu itu bergerak ke sana ? dan sesuatu itu apa ? adanya sesuatu dari mana ??

    tapi bila yg no 2, kok bisa itu ada dalam diri tiap2 sesuatu ??
    siapa ato apa yg meletakkannya ke dalam diri tiap2 sesuatu ??
    dan jangan lupa, sesuatu itu asalnya dari mana ??

    adakah ajaran Buddha bisa menjelaskan hal ini ??

    BalasHapus
  142. wira J_hana_ :
    Di dalam artikel ini, saya mulai penjelasannya dengan "Perumpamaan Lilin" trus kebawah dan kamu akan temukan "Tidak terdapat suatu kondisi yang timbul tanpa adanya suatu sebab, ‘Dengan adanya ini, adalah itu; dengan timbulnya ini, timbullah itu; dengan tidak adanya ini, tidak adalah itu; dengan lenyapnya ini, lenyaplah itu’-[Udana. 1]"
    dan dilanjutkan dengan tabel "sebab akibat yang saling bergantungan" yang merupakan RINGKASAN dari PACCAYA [baca: KONDISI, PENYEBAB, PENYOKONG] yg dimulai dengan Ketidaktahuan (moha) -> kemelekatan (LOBHA) dan ketidaksukaan (dosa) pada Sankhara [baca: segala sesuatu/bentukan apapun (nama + rupa) yg berkondisi] yg menimbulkan KELAHIRAN/KEMATIAN dan bagaimana proses pelepasannya [baca: moksha] dari samsara [baca: kelahiran kembali] agar tercapai pemadaman [baca: nirvana/nibanna]


    GUE :
    Nah itulah maksud gue,
    Seperti kata ente dalam tulisan diatas :
    "Tidak terdapat suatu kondisi yang timbul tanpa adanya suatu sebab”

    SEBAB ADANYA SESUATU (sebelum terjerat nafsu keinginan bla..bla…bla… diatas) yg kemudian disebut makhluk hidup itu APA ??

    ‘Dengan adanya ini, adalah itu; dengan timbulnya ini, timbullah itu; dengan tidak adanya ini, tidak adalah itu; dengan lenyapnya ini, lenyaplah itu’

    Nah INI dan ITU nya itu apa Wir ???

    Bisakah ajaran Buddha menjawabnya ???

    Dalam artikel ente diatas, lu kan Cuma bikin mekanismenya aja…
    Tapi gak kasih riilnya apa !
    Adanya SESUATU (sebelum jadi makhluk hidup) itu kan riil wir !
    Maka itu SEBAB mewujudnya SESUATU itu PASTI juga sebab yg riil
    SEBAB terjeratnya mereka sehingga menjadi makhluk hidup pun juga ada unsur2 PENYEBAB yg Riil
    Bisa kasih tunjuk gak apa sebab & penyebabnya yg riil itu ??

    Tunjukkan jika ajaran Buddha bisa menjawabnya



    Wira J_hana_ :
    Walaupun mencapai Nibanna itu adalah suatu yg sangat sulit, namun bukanlah tidak dapat dicapai, karena terbukti buanyakk mahluk dari jaman dulu kala dan juga SEKARANG [yg di alam SUDDHAVASA] telah mencapai Nibanna.


    GUE :
    Iya sih banyak yg udah sampe ke nibbana, hanya soal waktu doang
    Tapi gak tahu berapa trilyun tahun yg dibutuhkan untuk sampe
    Tul gak Wir ?

    Padahal ente kan diatas bilang caranya sebenarnya gampang,
    Cuma modal HILANGKAN KEMELEKATAN.
    Itu kan gampang banget,

    Nih tak kasih cara mudah :
    Kalo ente lahir, bunuh diri ente !
    Lahir kembali, bunuh diri lagi,
    Lahir lagi, bunuh lagi !
    Pokoknya jangan sampe diri ente kena polusi kemelekatan, kalo ada terlintas kemelekatan, bunuh !
    Kayak ajaran Yesus tuh, kalo matamu menyesatkanmu, cungkil !
    Kalo tanganmu menyesatkanmu, potong !
    Tul gak Wir ?? Simple lho, gak usah ente bikin sulit !

    Kalo ente gak mau, ya dasarnya aja ente emang suka melekat, kayak permen karet !
    Tapi suka berlagak : “menghilangkan kemelekatan itu susyaaahhh….!”
    Preeettttt……

    BalasHapus
  143. NUMPANG KOMENT DIKIT @Naldi Amera

    Wira J_hana_ :
    Sebab berikutnya adalah karena kekuatan batin seorang Brahmana tertentu, pemusatan pikiran dari deva tertentu, lahirnya Bodisatta, pencapaian kesempurnaan, pemutaran roda Dhamma, Tekad meneruskan hidup seorang Buddha dan terakhir, saatnya mangkat seorang Buddha.


    GUE :
    Ini mah maksiat yg paling parah dari seorang brahmana atau dewa !!
    Bayangkan gara2 satu orang, bisa timbul korban harta benda dan jiwa ribuan orang !
    Benar2 maksiat yg paling parah dosanya kan ??
    Trus kapan sampe nibbananya kalo semedinya aja bisa mengorbankan jiwa ribuan manusia gak bersalah lainnya ??

    Rupanya nyawa manusia didalam agama Buddha emang begitu remeh
    Maklum sih mati toh juga bakal lahir kembali secepat itu juga

    Makanya kalo dalam tradisi India ada cerita dewa2 tertentu bikin main2 dengan mengorbankan nyawa banyak manusia di dunia, ya jangan kaget !


    Tapi itu gak seberapa
    Dzikirnya seorang muslim bisa menggetarkan langit Wir !
    Padahal gak perlu dia harus jadi muslim yg selevel Brahmana ato Dewa, asal dia tulus aja.
    Dan jangan kuatir bergetarnya langit gak akan bikin jatuh korban harta benda maupun jiwa
    Gak seperti semedhinya brahmana yg bikin petugas Basarnas kerepotan !
    Kalo semedhi bisa bikin gempa, lama2 semedhi bisa dilarang pemerintah lho !


    Wira J_hana_ :
    Dibandingkan dgn Muhammad, yang katanya nabi kesayangan Allah:) Waduh, ketika hendak wafatnya aja beliau malah mengerang2 kesakitan dan masih mengemis memohon DIAMPUNI dosanya!


    GUE :
    Lho justru inilah kehebatan Islam.
    Tuhannya Maha Pengampun, orang minta ampun akan diampuni
    Itu cara paling mudah untuk mencapai nibbana anda itu.

    Anda mau masuk CPNS, mesti ikut seleksi bersaing dengan ribuan peserta yg lain,
    Iya kalo anda pinter, kalo bego gimana ? Pasti gagal kan ?
    Tiap ada pembukaan lowongan CPNS anda daftar, tapi dasar anda OON maka gagal maning, gagal maning !

    Tapi kalo ada orang lain yg punya koneksi dengan pejabat tertinggi di negara ini,
    Enak, mulus bisa melenggang jadi PNS tanpa perlu susah2 bersaing dalam seleksi ketat !

    Ya begitu lah Islam, membangun kedekatan pribadi dengan yg punya nibbana
    Urusan bakal lancar !

    BalasHapus
  144. Khuddaka-Nikaya dalam Sutta Pitaka Udana VIII.1-4, yang menjelaskan Nibanna adalah sebagai berikut:

    O, bhikkhu, ada keadaan[1] di mana tidak ada padat, tidak ada cair/rekat, tidak ada suhu/temperatur, dan tidak ada getar/gerak; tidak ada dimensi ruang tak terbatas, tidak ada dimensi kesadaran tak terbatas, tidak ada dimensi dari kekosongan, tidak ada dimensi dari presepsi dan juga tidak ada bukan presepsi; tidak ada dunia ini atau dunia lain; tidak ada matahari rembulan[2]. Di sini, O, bhikkhu, saya katakan tidak ada kedatangan, tidak ada kepergian, tidak ada yang tinggal, tidak ada kematian, tidak ada kemunculan. Tidak terpancang, tidak dapat digerakkan, tidak ada landasan/penyangga[3] [objek mental]. Inilah akhir dari penderitaan.


    Yang tidak terpengaruh[4] sulit untuk diketahui, Kebenaran tidak mudah dilihat; Nafsu keinginan akan ditembus oleh orang yang tahu, Tidak ada penghalang bagi orang yang melihat.

    O, bhikkhu, ada yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, tidak berkondisi. Jika seandainya saja, O, bhikkhu, tidak ada yang tidak dilahirkan, tidak-menjelma, tidak tercipta, tidak berkondisi; maka tidak akan ada jalan keluar kebebasan kelahiran, penjelmaan, pembentukan, kemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi karena ada yang tidak dilahirkan, tidak-menjelma, tidak tercipta, tidak berkondisi; maka ada jalan keluar kebebasan kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.

    Bagi yang ditopang, ada ketidakstabilan, bagi yang tidak ditopang, tidak ada ketidak-stabilan, bila tidak ada ketidakstabilan ada ketenangan; bila ada ketenangan tidak ada hasrat; bila tidak ada hasrat tidak ada datang-dan-pergi; dan bila tidak ada atang-dan-pergi tidak ada kematian dan kemunculan; bila tidak ada kematian-dan-kemeunculan, tidak ada “di sini” atau “diluar sana” ataupun “di antara keduanya”. Inilah akhir dari penderitaan.




    Gambaran itu semakna dengan konsep ketuhanan dalam Islam
    Nibbana = Allah ?? jika melihat gambarannya, kayaknya jawabannya MUNGKIN IYA !

    Kalo anda bersikeras menolak dengan alasan nibbana diatas menyangkut tempat bukan pribadi, anda keliru !
    Itu penjelasan tentang keadaan / Wujud / eksistensi murni dimana segala sesuatu muncul dan berakhir padaNya.


    bersambung gak cukup ....

    BalasHapus
  145. Sambungan ....


    Kalimat ini :

    O, bhikkhu, ada yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, tidak berkondisi. Jika seandainya saja, O, bhikkhu, tidak ada yang tidak dilahirkan, tidak-menjelma, tidak tercipta, tidak berkondisi; maka tidak akan ada jalan keluar kebebasan kelahiran, penjelmaan, pembentukan, kemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi karena ada yang tidak dilahirkan, tidak-menjelma, tidak tercipta, tidak berkondisi; maka ada jalan keluar kebebasan kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.


    Bisa dipahami bahwa segala sesuatu berasal dari eksistensi ini, termasuk kitab2 suci, ajaran2 agama, adalah suatu bentuk penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu yg berasal pula dari eksistensi ini


    Nibbana bukan seperti pendapat ente, padam, atau kekosongan / kenihilan total,
    Mana bisa kekosongan menjadi tempat kemunculan dan tujuan akhir dari segala sesuatu ??
    Ngerti arti sesuatu gak Wir ???



    Kalo ente tetap menolak eksistensi Tuhan, silahkan saja,
    Setidaknya itu cukup membuktikan kepada gue bahwa Tidak mungkin seorang Buddha yg mengajarkan ajaran luhur tidak mengakui eksistensi Tuhan.
    Itu membuktikan kebenaran ayat Al Quran : pada tiap2 kaum Allah telah mengutus utusanNya untuk menyeru mereka pada kebaikan dan ketakwaan kepada Tuhan, walau syariat yg dibawa beda, tapi pesannya sama saja.

    Kalo ente mau terus tenggelam dalam kedodolan, ya monggo aja ………
    Silahkan ente bersikeras Tuhan gak ada dlm ajaran Buddha, maka ente harus konsekwen menjawab pertanyaan gue tentang bagaimana kemunculan sesuatu ??

    Tapi gak ente jawabpun gua dah ketemu jawabnya !
    Ternyata Nibbana itu sehakikat dengan Tuhan !
    Itu dah cukup menjawab pertanyaan gue !


    Sorry kalo ada kata2 gue sebelumnya yg dianggap menghina sang Buddha, gue minta maaf
    Tidak layak seorang muslim menghina utusan Allah meskipun rasul itu bukan ditujukan untuk kaum mereka


    sekarang tinggal menghajar kedodolan ente aja !!

    BalasHapus
  146. Binatang,
    Rugi besar panjang lebar ceramah yg kamu tulis, selain cuma demostrasi kalap malah juga menunjukan kekacauan pola berpikir baik dalam penguasaan ajaran Islam sekalipun.

    Baiklah, sekarang perhatikan dengan baik koreksi sy atas kekacauan pengertian & istilah di ajaran Islam dan ajaran India tanggapanmu di atas:

    1. Atas koreksi yg saya sampaikan tanggapan mu cuma "Telat Wir ! + bla2..[ngomel]". Hehehe...Rupanya kamu akhirnya paham kalo lagakmu ketika berpidato itu jadi kocak karena tanpa pengetahuan yg cukup. Kemudian jika kamu perhatikan penggunaan kata reinkarnasi tanpa di dalam kurung yg saya tuliskan hanya pada ajaran non India dan di kutipan2 ttg bukti bhw kehidupan bukan cuma 1x dan tidak saya gunakan ketika menjelaskan bagaimana kelahiran kembali di ajaran India.

    Kamu sampaikan bahwa kamu tidak ingat kehidupanmu dulu dengan kata, "Gue gak inget Wir ….Sumpah !!" juga dipostingan lain kamu bilang, "Bisa inget gak kehidupan ente seminggu yg lalu ??? "

    hehehe...

    Kalo ngga inget kehidupanmu seminggu yang lalu apakah itu lantas menjadi bukti bahwa kita tidak pernah ada di minggu yg lalu, binatang?

    Kamu sejenak tidak ingat kehidupanmu seminggu yg lalu adalah karena beberapa sebab, diantaranya Kamu tidak berusaha mengingat atau kamu tidak merasa berkepentingan untuk mengingat maka kamu tidak akan mengingat..namun jika kamu berkepentingan maka dengan sedikit konsentrasi pada objek di 1 minggu sebelumnya maka kamu akan dapat mengingat! So, Makin lama waktu yg telah berlalu maka MAKIN KERAS USAHA yg kamu perlukan untuk mengingat dan bahkan terkadang tidak manjur karena selama waktu yg telah berlalu, PERHATIANMU TELAH TERALIHKAN TERLALU BANYAK pada HAL-HAL BARU, sehingga kamu akan sementara melupakan dan TIDAK MENGAKSES hal-hal yg tidak berlalu.

    Untuk itu ada teknik2 yg dipakai untuk dapat mengingat..yaitu menenangkan diri, memusatkan batin dan mengkonsentrasikan diri..bahkan cabang ILMU MODERN telah membantu dengan HYPNOTHERAPHY, yg dapat membantu seseorang MENGINGAT hal-hal yg SUSAH di ingat karena di BLOK atau karena terlalu lama...bahkan gara-gara itupula dengan metode PLR, banyak terungkap ADANYA KEHIDUPAN SEBELUMNYA!

    Saat ini, saya anggap kamu begitu takutnya untuk mengakui hal ini karena kamu menyadari resiko jika menerima ini maka semua kepercayaan yg kamu anut dengan ajaran dogolmu langsung goncang dan berantakan!

    bersambung..

    BalasHapus
  147. lanjutan..

    2. Kamu berusaha memirip2kan reinkarnasi tanpa daging dgn kalimat roh itu tidak mati dan pindah alam, adanya alam Barzakh, dengan bilang, "Ruh orang Muslim di alam barsyah aja pada capek ngliatin ruh2 buddhist yg sibuk riwa-riwi keluar masuk alam dunia tanpa jelas kapan kelarnya urusan mereka ! Kenapa gak duduk manis aja kayak mereka di alam barsyah menunggu ketentuan Allah?"

    hehehe..

    Namun, QURAN, TAFSIR & HADIS yg berisi ucapan nabimu SENDIRI malah mengatakan yg SEBALIKNYA ttg keadaan setelah mati:

    DI Alam Barzah [AQ 6:93, 9:101, 18:99, 22:7, 23:100-104, 27:82-90, 39:67-75, 40:46, 56:1-56, 75:1-14, 79:34-41, 101:1-11] yg muslim2 konon menunggu dalam posisi DITIDURKAN [manâmihâ] dan non muslim dan muslim2 murtad di siksa kubur.

    Kamu ngaku muslim aja udah nulis tidak sesuai dgn apa yg disampaikan AQ tafsir dan hadis. Ngga ada tuh mereka duduk manis dan melihat "ruh2" lain :)

    Cilakanya,
    Nabi mu sendiri malah mewariskan warta 2 hal yg saling BERTENTANGAN ttg KEADAAN dan KEJADIAN setelah WAFAT

    a. Bahwa setelah koit mereka yg di ajaran muslim menanti di ALAM BARZAH sampe KIAMAT TIBA. Posisi Alam barzah menurut tafsir Ibn kathir tentang ALAM BARZAH [AQ 23:100], Mujahid mengatakan, Al-Barzakh adalah penghalang antara dunia dan akhirat. Muhammad bin Ka `b berkata,"Al-Barzakh adalah apa antara dunia dan akhirat, Bukan orang-orang di dunia ini, makan dan minum, atau orang-orang di akhirat, yang mendapatkan pahala atau hukuman karena perbuatan.''Abu Sakhr berkata, "Al-Barzakh mengacu pada kuburan. Mereka tidak di dunia ini maupun akhirat, dan mereka akan tinggal di sana sampai hari kiamat.'..hehehehe..

    b. Bahwa di kisah Isra Miraj [AQ 17:1, 53:13-18, ] perjalanan ke langit ke-7 yang dilakukan SEBELUM HIJRAH KE MEDINAH, Ia bercerita bahwa di langit ke-1, di SEBELAH KANAN dan KIRI ADAM, ada RUH-RUH yg berjejer! Yang DIKIRI RUH yang DINERAKA sedangkan yang dikanan ruh yang di SURGA. Juga dia lihat beberapa NABI ada di langit2 s/d ke-7!

    Tau ngga bagian yg paling lucu pada dongeng nabimu bersama jibril di langit ke-1 bertemu para ruh neraka dan surga itu juga adam?

    bersambung..

    BalasHapus
  148. lanjutan..

    Jibril tercatat mengenali dan mengenalkan nabi2 yg udah berabad2 mati dimasing2 langit yg dikunjungi [yg TELAK menunjukan tempat yg SOLID]..namun ternyata malah TIDAK MENGENALI: Mutalib, ayah dan ibunya MUHAMMAD yg wafat di puluhan taun sebelumnya! Ato bahkan paman nabi yg matinya di taun yg sama sebelum "ISRA MIRAJ" dimana, seharusnya mereka semua ada di jajaran sebelah kiri ADAM..dan bahkan khadijah yg konon ada di jajaran sebelah kanan..pun tak di kenali...hahahahahaha

    Dongeng Allahmu dan/atau NABImu ini emang kacau dan MEMBINGUNGKAN,bukan?! So, Yg bener itu jadinya yg mana? ISI SURGA/NERAKA itu NUNGGU KIAMAT DULU ato TIDAK??

    Bagaimana nih penjelasanmu, binatang?

    Sekarang, saya ajari kamu sekarang ttg "nafs mutmainah"..perhatikan baik2, ya:

    Nafs mutmainah ada di AQ 89.27 yg turun berkenaan dengan TEWASNYA Hamzah..di AQ, ngga diartikan NAFSU yg baik tuh tapi jiwa yg tenang..Padahal orang itu lagi BERPERANG..saling BUNUH, pengen NGEBACOK diliputi marah dan bukan lagi cium2an ama posisi lagi setelah beol! Kemudian, setelah deket mampusnya timbul erang2an kesakitan, penasaran dan jengkel..Saat dah mampus ya tidak ada kehidupan tidak ada gejolak emosi..tapi itu kan dah MAMPUS bukan tenterem. sama sekali tidak di kondisi "mutmainah" malah!

    Nafs dan ruh itu di ajaranmu di definisikan adalah ketika ruh berkoneksi dengan tubuh maka itu dinamakan nafs. Jadi, nafs itu hanya ketika orang idup, ngerti?!.

    Konyolnya,
    Nabimu mu di menjelang wafatnya malah ngga mendemonstrasikan ocehanmu tentang "Nafs mutmainah" [baca: Bukhari 5.59.715/724]..Ia saat itu telah MENDEMONSTRASIKAN rasanya SIKSAAN PEDIH SEBELUM WAFAT, MENGERANG [pedihnya siksaan racun menjelang kematian], MARAH2 [dengan mengutuk2 suku lain,di hadis lain] dan MENGEMIS2 minta SURGA...hehehe..

    Lohhhh, katanya NABI PALING DISAYANG ALLAH, "yg so pasti MUTMAINAH :)". Koq dgn BUALANNYA sendiri malah ngga Pe-De!

    Makanya baca yg banyak biar ngga ikut2an dogol,ya..

    bersambung..

    BalasHapus
  149. lanjutan..

    3. Kamu juga terlihat tidak punya pemahamn cukup ttg waras dan tidak waras, karena definisi itu terbagi neuratis dan psikotis, dan keduanya mengindikasikan bhw penderita dapat menyukai dan tidak menyukai dan menikmati melakukan pengulangan yg disukai dan pengulangan menolak/menghindar yg tidak disukainya.

    Orang gila itu nafsunya ngga padam, Pikirannya kacau namun ia mengenali objek ttt [kontak objek, mentransmitnya ke pikiran,mengenali objek, mengambil keputusan]. Artinya ada keputusan suka/tidak suka [baca: memilih yg menyenangkan atau tidak menyukai objek, sehingga berusaha MENYINGKIRKANnya atau menghindari objek yg TIDAK DISUKAINYA] ini mengindikasikan bhw orang gila tidaklah telah "padam".

    kamu menyatakan, "Cuma modal HILANGKAN KEMELEKATAN. Itu kan gampang banget, Nih tak kasih cara mudah : Kalo ente lahir, bunuh diri ente ! Lahir kembali, bunuh diri lagi, Lahir lagi, bunuh lagi ! Pokoknya jangan sampe diri ente kena polusi kemelekatan, kalo ada terlintas kemelekatan, bunuh ! "

    Hehehehe...

    Dalam kandungan saja Bayi sudah bisa merasakan suka/tidaksuka, jengkel..Setelah lahir dalam keadaan tidakberdaya maka selama kehidupannya [ngga bisa bunuh diri lah..dan sebelum di bunuh] Ia karena KETIDAKTAHUANNYA [avidya:moha] sehingga tidak menyadari buruk/tidaknya melekati..ia telah mendemonstrasikan ttg menyukai sesuatu secara bernafsu [saat makan], menangis karena marah, kesal, ingin mendapat perhatian..maka itu adalah KEMELEKATAN [lobha] dan ketidaknyamanan/ketidaksukaan [dosa]!

    Sementara itu, terminologi melekati dan tidak menyukai dalam Buddhisme contohnya ketika anak2 yg berulang2 nonton film kartun tertentu dan tidak menyukai makanan tertentu..ato ia tengah main istana2 pasir bisa berjam2 menyelesaikan itu kemudian meninggalkan atau merubuhkan itu ketika tidak menyukai lagi permaianan itu...nah di dalam pengertian itulah tercakup makna kata [AVIDYA: MOHA (Ketidaktahuan: kekeliruan tahu/kebodohanbatin) --> LOBHA (kemelekatan) dan DOSA (ketidaknyamanan/kebencian/ketidaksukaan)]

    Pengertian NIBANNA/NIRVANA [dan juga di kamus] akan kamu temui artinya adalah PADAM. Padam itu merujuk pada keadaan tidak terprofokasi pada objek, tidak melekati objek dan tidak membenci objek..juga bukan berarti TENANG SEIMBANG..ini adalah kondisi lanjutan mental setelah tenang seimbang..dan 100% BUKANLAH LOKASI juga bukanlah tuhan.

    Juga percuma kamu mempersamakan dengan kata bersatu ato mencapai tuhan..apalagi kamu persamakan itu dengan allah..dengan membawa2 Itivuttaka 43 dan Udana VIII.3..hehehehe..jaka sembung Jeck!

    kenapa?

    Karena penjelasannya sekaligusjuga disebutkan di situ:

    "Yang dilahirkan, dijelmakan, dihasilkan, Yang diciptakan, dibentuk, yang tidak kekal, Yang bersatu dengan kelapukan dan kematian, Sarang bagi penyakit, dapat hancur, Yang muncul dari makanan dan tali nafsu- Itu tidak sesuai untuk dijadikan kegembiraan.

    Jalan keluar dari itu, yang damai, Berada di luar penalaran, kekal, Yang tidak dilahirkan, tidak dihasilkan, Keadaan tanpa duka yang bebas dari noda, Berhentinya segala keadaan yang menyengsarakan, Berhentinya yang berkondisi - sukacita.

    Jelas sekali yang dimaksud adalah bukan "tempat" dan juga bukan "mahluk antah berantah" tertentu baik itu di personifikasikan atau tidak.

    Untuk jelasnya pengertian nibanna bukan TEMPAT dan BUKAN tuhan silakan buka di sini.

    bersambung..

    BalasHapus
  150. lanjutan..

    Allahmu itu tercatat se ekor mahluk yg tidak stabil, punya emosi negatif yaitu marah [AQ 43:55, 2:90, 4:93], pendendam [AQ 10:91], mengajarkan dan juga mengijinkan balas membalas keburukan [AQ 7: 96, 16:126, 42:40], gemar menyesatkan orang [14:4; 2:26; 4:88, 143; 5:41; 6:39; 6:125; 7:155; 7:178; 7:186 dan gila sembah [20:14; 21:25; 21:92; 29:56..sehingga tidak mengherankan di hadis bukhari 9.93.579 dan 4.54.445 dinyatakan biarpun ia mencuri dan berzinah sekalipun selama menyembah Allah, ya masuk surga. Jelas sekali tujuan islam ini ada hanyalah agar ada yg grup penyembah yg gila sembah sbgmn tercantum di hadis bukhari 4.52.164 dan Muslim 3.4369]

    Nah, kondisi mental mahluk model2 itu sih bukanlah kondisi mental yg padam padam, namun kondisi negatif dan konyol dan sangat tidak layak di dekati.

    Nabi anda malah mengajarkan agar orang membalaskan dendamnya dengan kalimat, "Siapa yang bisa membantu saya untuk membalas dendam atas orang yang telah merugikan saya dengan memfitnah reputasi keluarga saya?" [Bukhari 3.48.805] Padahal ia dah nyerocos di AQ 16:126 dan 42:40, kalo baiknya adalah memaafkan dan bersabar, "maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah"..contoh yg bener2 membingungkan..tidak heran di saat kematiannya ia dah mengalami siksaan pedih:)

    itulah makanya yg dogol2 dan ngaco2 kaya gini di buang aja ke tong sampah. So, hare gini masih ikut ajaran dogol? NDESO!

    Disamping artikel di link tadi, bahkan jika kemampuan mu berlaga dan memaki setara dengan kemampuan merenung dan beranalisa [baca: cerdas], maka di artikel ini saja anda akan temukan jawaban kenapa "kok bisa muncul makhluk2 apa gak ?? Munculnya gimana ? Yg memunculkan apa dan siapa ?? ", "sesuatu itu apa ? adanya sesuatu dari mana ??", "siapa ato apa yg meletakkannya ke dalam diri tiap2 sesuatu ??", "sesuatu itu asalnya dari mana ??", "Nah INI dan ITU nya itu apa Wir ??? ". Bahkan pengertian ttg "napsu keinginan, kegemaran, atau kehausan apapun terhadap rupa, viññana, sañña, sankhära, vedanä maupun rupa, viññana, sañña, sankhära, vedanänya sendiri itu kayak apa sih bentuknya" udah juga disampaikan artinya dan penjelasannya di artikel di atas. Juga ketika anda menanyakan ulang lagi, "yg kemudian disebut makhluk hidup itu APA ?? " waduh gimana sih anda ini, jawaban itu saja dah disebutkan di SATTA SUTTA yg anda bawa kutipannya itu dalam setiap tanggapan berkali2...eh, koq malah bertanya lagi.

    bersambung..

    BalasHapus
  151. lanjutan..

    4. Allahmu itu baru ada di kisaran <5000an SM [baca: di sini dan di sini], yaitu sejak adanya pengakuan thd adam sbg manusia/nabi pertama dan kronologis nabi2 sesudahnya s.d muhammad..Cilakanya PENGETAHUAN saat ini telah TELAK MEMBANTAH, yaitu keberadaan manusia telah ada JAUUUUUUUUUHHHHHHHH tahun SEBELUM ITU.

    Jadi, bualanmu bahwa allah mu tau apa yg terjadi kisaran jutaan tahun sebelumnya [< 1 kappa]...hehehehe bener2 jaka sembung bawa golok jeck..loyang macem allah mu mana pantas bersanding dengan emas.

    Saya mengetahui kehidupan sebelumnya Buddha lahir sebagai apa saja karena emang tercantum di dalam TIPITAKA yang menyebutkan variasi kehidupan sebelumnya beliau.

    Jadi, ketika anda dengan dogolnya menyatakan Buddha tidak melanjutkan cerita sebelum di alam abhasara..yah itu sih murni karena kebodohan anda dalam mencari tahu saja.

    Pernah di suatu massa di di 4 Assankhya [tak terukur jumlah] Kappa + 300.000 Kappa [semuanya di "K" besar]. Ia terlahir sebagai seorang pertapa bernama SUMEDHA dan Buddha saat itu bernama Buddha Dipankara, Saat itu juga terjadi GEMPABUMI yg dirasakan penduduk ketika Sumedha merenungkan tekadnya untuk menjadi Buddha dan di sampaikan serta mendapatkan konfirmasi akan tercapainya oleh Buddha Dipankara. Tidak ada disaat gempa itu terjadi penduduk2 yg terluka dan mati akibat fenomena itu. Juga ketika Sang Buddha menyatakan akan melepaskan kehidupannya di menjelang parinibannanya yg mengakibatkan gempa, pada saat itu ANANDA ada di pusat gempa malah..ngga ada tuh ia luka apalagi mati.

    Di samping itu, sudah sy pula sampaikan sebab PERTAMA terjadinya gempa,yaitu karena faktor alam saja dengan mengutip Maha Parinibanna sutta:

    "Begini Ananda, Daratan Bumi yang besar di sokong cairan, cairan disokong gas/aliran udara/tekanan, dan tekanan udara antar rongga. Dan kemudian, Ananda, ketika terjadi pergerakan tekanan yang dahsyat, pergerakan tekanan menjadikan cairan bergoncang. Dengan bergoncangnya cairan, daratan bumi bergoncang. Inilah alasan pertama, sebab pertama terjadinya gempa bumi yang dahsyat."

    Ga akan ada tuh, yang namanya gempa terjadi karena buanyaknya maksiat di satu daerah, sehingga se ekor mahluk yg dinamakan Allah jadi ngamuk2 ngga jelas dan mengirimkan gempa :)

    Kalian mestinya tau bahwa MEKKAH dan Saudi arabia saja telah berkali2 kena gempa berikut banyak korban padahal dah ada ajaran dogol itu..jika menganut pendapat dogol itu artinya telah terjadi banyak maksiat juga dong:)

    Agar kamu lebih cerdas, ada baiknya tau bahwa Allah semua agama itu ternyata sama aja, silakan lihat di sini

    Tidak peduli apakah anda percaya/tidak, pindah agama/tidak..Roda kelahiran kembali tetep akan terjadi.

    Kalo cuma sekedar utk tahu mana ajaran yg benar dan baik tidak lah sulit, untuk itu silakan baca di sini dan di sini. Kemudian untuk menghindari terjatuh di alam-alam tidak bahagia silakan baca di sini dan di sini

    BalasHapus
  152. @wira
    hi..hi..hi.. lucunya anak tingkat tk ngajarin "nafs mutmainah", orang yg kurang "ajar" mau "ngajarin", kaya ginilah hasilnya, ga karu-karuan yg bener jd salah yg salah jd bener, kursus bahasa arab dl ya nak biar pinter ntar baru ngajarin orang, biar ga dogol, norak, oon dsb yg malu-maluin.
    (kl ada yg ga tahu kenapa si wira sy suruh kursus bahasa arab dl, bisa baca komen sy di artikel benarkan Tuhan maha Adil)

    Tuh pikirin dl dalai lama sebagai orang yg tingkat kesuciannya sangat tinggi koq lahir kembali ky gitu2 aja bayinya, masih lebih cakep bayi orang eropa yg kulit putih mata biru yg bisa jadi orang tuanya pemabuk, tkg judi, zinah dll yg buruk semua perbuatannya...

    Tolong di jawab kesimpulan sy lg, bahwa sesuai ajaran budha maka ras eropa yg tinggi, putih, mata biru rambut pirang adalah orang yg di kehidupannya dahulu perbuatannya lebih baik daripada kehidupan terdahulu dari orang orang dari bangsa asia apalagi afrika yg item dan kriting.
    Kl bener berarti emang ajaran lu sumber dan biang keladi pengkastaan manusia dan perbudakan.

    @wongbejo
    Mas ga usah baca detil ajaran budhanya si wira, buang-buang energi saja... pondasi ajarannya aja udah morat marit apalagi tetek bengeknya tambah ga karu-karuan...
    Dan ga usah rumit-rumit topik bahasannya soalnya kualitas ilmu yg punya blog masih kualitas anak TK .

    BalasHapus
  153. NA:
    hi..hi..hi.. lucunya anak tingkat tk ngajarin "nafs mutmainah", orang yg kurang "ajar" mau "ngajarin", kaya ginilah hasilnya, ga karu-karuan yg bener jd salah yg salah jd bener, kursus bahasa arab dl ya nak biar pinter ntar baru ngajarin orang, biar ga dogol, norak, oon dsb yg malu-maluin.

    gw:
    Orang yang kamu sebut "anak tingkat tk" dan "orang yg kurang ajar mau ngajarin" adalah IBN KATHIR..KENAPA? Karena pengertian itu justru gw ambil dari TAFSIR IBN KATHIR [AQ 89:27. Utk, pengertian nafs dan ruh di: AQ 17:85]

    So, perbandingan pengetahuanmu VS pengetahuan IBN KATHIR untuk urusan Islam..Duh..sry ya..bahkan kamu kalo di taro ke level anak tk aja..masih terlalu ketinggian..ngerti?

    Nah, besok2 sebelum komentar..lebih baik baca yg banyak ya..agar ngga bikin malu dirimu sendiri.

    oceh?!

    BalasHapus
  154. @wira
    he..he..he.. pengertiannya lu ambil dari tafsir Ibnu Katsir??? Tafsir Ibnu Katsir ga ada masalah bagiku, masalahnya lu aja yg salah ngartiin wir! kaya ngartiin "baarizatan" orang Ibnu Katsir aja ngga ngartiin "baarizatan" sbg "leveled plain" itu kan bisa-bisanya lu aja..

    Yuk kita bahas dikit satu-satu:
    asbabun nuzul QS.89:27 ada dua versi yaitu mengenai tewasnya Hamzah sebagai syuhada dan ttg Ustman bin Affan yg membeli sumur Rumat dan menjadikannya sumur untuk umum, dr sini lu dah bikin 1 salah krn cm nulis ttg Hamzah sj, dan kesalahan ke-2 dr sumber mana tulisan lu ini: "Padahal orang itu lagi BERPERANG..saling BUNUH, pengen NGEBACOK diliputi marah dan bukan lagi cium2an ama posisi lagi setelah beol! Kemudian, setelah deket mampusnya timbul erang2an kesakitan, penasaran dan jengkel..Saat dah mampus ya tidak ada kehidupan tidak ada gejolak emosi..tapi itu kan dah MAMPUS bukan tenterem. sama sekali tidak di kondisi "mutmainah" malah!" krn di Tafsir Ibnu Katsir ga ada di sumber asbabun nuzul jg ngga ada..

    Di Tafsir Ibnu Katsir, ttg ruh, Allah hanya memberi pengetahuan kepada manusia hanya sedikit sehingga tetap ada perbedaan diantara ulama mengenai ruh dan di tafsirnya Ibnu Katsir tdk menyatakan konklusinya mengenai ruh dan nafs yg paling benar, krn hanya Allah-lah yg maha mengetahui kebenarannya.

    Jd kl lu ambil konklusi Ibnu Katsir sbg konklusi yg paling benar maka itu adalah kesalahan ke-3 lu.

    Nah anak tk besok2 sebelum komentar.. lebih baik baca yg banyak dan nanya ke yg lebih pinter ya.. agar ngga bikin malu dirimu sendiri.

    Dan mending jawab pertanyaan-pertanyaan sy aja mengenai tumimbal lahir yg ngga lu jawab-jawab dr kmrn krn sy penasaran pada dalai lama yg lahir kembali tp ngga kunjung membaik keadaannya phisiknya juga IQnya yg ngga jenius padahal dia tolak ukur manusia yg paling mendekati budha.

    BalasHapus
  155. Salam kenal Mas Wira ... dari saya Satrio Piningit. Blog Anda ini menarik sekali. Kapan-kapan saya akan ikutan di sini. Saya adalah seorang EX-MUSLIM (sudah beberapa tahun ini saya telah menjadi seorang ATHEIST secara diam-diam).
    Sekian dulu dari saya ... Makasih banyak.

    BalasHapus
  156. Maaf Mas Wira ... ada sedikit kritik dari saya ... yaitu: update artikel2 di Blog ini mengapa lambat sekali (sudah lama artikel nggak ada penambahan/update). Mohon ada tanggapan ... Terimakasih.

    BalasHapus
  157. orang kayak gini koq di ladenin, malah makin seneng...wong tujuannya udah beda.../saran: jgn pernah jwb apapun celotehan dia..., type org spti ini semakin diladenin semakin orgasme.>cuh

    BalasHapus