- Arjuna Wisada Yoga, menguraikan keragu-raguan dalam diri Arjuna
- Samkhya Yoga, menguraikan ajaran yoga dan samkhya
- Karma Yoga, menguraikan pencapaian yoga karena karma, usaha, perbuatan
- Jnana Yoga, menguraikan pencapaian yoga karena ilmu pengetahuan suci
- Karma Samnyasa Yoga, menguraikan pencapaian yoga karena prihatin
- Dhyana Yoga, menguraikan tentang makna dhyana sebaga satu sistem dalam yoga
- Jnana Widnyana Yoga, menguraikan pencapaian yoga karena budi
- Aksara Brahma Yoga, menguraikan hakikat akan kekekalan Tuhan
- Raja Widya Rajaguhya Yoga, hakikat Ketuhanan sebagai raja dari segala ilmu pengetahuan (widya)
- Wibhuti Yoga, menguraikan akan sifat hakikat Tuhan yang absolut, tanpa awal, pertengahan dan akhir
- Wiswarupa Darsana Yoga, kelanjutan dari Wibhuti Yoga, dijelaskan dengan manifestasi secara nyata
- Bhakti Yoga, menguraikan tentang cara yoga dengan bhakti
- Ksetra Ksetradnya Yoga, menguraikan hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa dalam hubungan dengan purusa dan prakrti
- Guna Traya Wibhaga Yoga, membahas Triguna - Sattwam, Rajas dan Tamas
- Purusottama Yoga, menguraikan beryoga pada purusa yang Maha Tinggi, Hakikat Ketuhanan
- Daiwasura Sampad Wibhaga Yoga, membahas akan hakikat tingkah-laku manusia, baik dan buruk
- Sraddha Traya Wibhaga Yoga, menguraikan kepercayaan dan berkeyakinan pada Triguna
- Moksa Samnyasa Yoga, merupakan kesimpulan dari semua ajaran yang menjadi inti tujuan agama yang tertinggi.
Bhagavad Gita - Bab VIII
Astamo’dhyayah
Bab VIII
Aksara Brahma Yoga
8-1
arjuna uvaca
kim tad brahma kim adhyatmam
kim karma purushottama
adhibhutam ca kim proktam
adhidaivam kim ucyate
“Arjuna inquired: O my Lord, O Supreme Person, what is Brahman? What is the self? What are fruitive activities? What is this material manifestation? And what are the demigods? Please explain this to me.”
Arjuna bertanya:
Apakah Brahman (Yang Mutlak) itu? Apakah sang Diri (Adhyatma) dan apakah kegiatan kerja (karma) itu, wahai Purusottama (Krsna)? Apakah yang dikatakan sebagai bidang wilayah unsur-unsur (Adhibutam) itu? Apakah yang disebut bidang para dewa (Adhidaiva) itu?
8-2
adhiyajnah katham ko ’tra
dehe ’smin madhusudana
prayana-kale ca katham
jneyo ’si niyatatmabhih
“Who is the Lord of sacrifice, and how does He live in the body, O Madhusudana? And how can those engaged in devotional service know You at the time of death?”
Apa yang menjadi bagian dari adhiyajna dalam badan dan bagaimana itu. wahai Madhusudana (Krsna). Bagaimana pula Engkau dapat diketahui pada saat kematian dengan pengendalian sang diri?
8-3
sri-bhagavan uvaca
aksharam brahma paramam
svabhavo ’dhyatmam ucyate
bhuta-bhavodbhava-karo
visargah karma-samjnitah
“The Supreme Personality of Godhead said: The indestructible, transcendental living entity is called Brahman, and his eternal nature is called adhyatma, the self. Action pertaining to the development of the material bodies of the living entities is called karma, or fruitive activities.”
Sri Bhagavan bersabda:
Brahman Yang Mutlak itu kekal abadi, Yang Tertinggi, dan sifat esensialnya disebut sebagai sang Diri. Karma adalah namya yang diberikan pada kekuatan kreatif yang memunculkan mahluk-mahluk
8-4
adhibhutam ksaro bhavah
purushas cadhidaivatam
adhiyajno ’ham evatra
dehe deha-bhrtam vara
“O best of the embodied beings, the physical nature, which is constantly changing, is called adhibhuta [the material manifestation]. The universal form of the Lord, which includes all the demigods, like those of the sun and moon, is called adhidaiva. And I, the Supreme Lord, represented as the Supersoul in the heart of every embodied being, am called adhiyajna [the Lord of sacrifice].”
Dasar dari segala hal yang diciptakan adalah alam fana ini; dasar dari unsur ilahi adalah roh kosmis (semesta). Dan dasar dari segala upacara kurban di sini adalah Diri-Ku sendiri, wahai keberadaan berwujud yang terbaik (Arjuna).
8-5
anta-kale ca mam eva
smaran muktva kalevaram
yah prayati sa mad-bhavam
yati nasty atra samsayah
“And whoever, at the end of his life, quits his body, remembering Me alone, at once attains My nature. Of this there is no doubt.”
Dan siapapun yang pada saat datangnya kematian, menanggalkan badan jasmani, senantiasa berpikir tentang Aku, ia akan sampai pada kedudukan-Ku, hal itu tak perlu diragukan lagi.
8-6
yam yam vapi smaran bhavam
tyajaty ante kalevaram
tam tam evaiti kaunteya
sada tad-bhava-bhavitah
“Whatever state of being one remembers when he quits his body, O son of Kunti, that state he will attain without fail.”
Keadaan apapun yang dipikirkannya pada saat-saat terakhir ketika menanggalkan badan jasmani, kesanalah ia akan sampai, wahai putra Kunti (Arjuna), karena ia senantiasa terserap dalam pemikiran hal itu saja.
8-7
tasmat sarveshu kaleshu
mam anusmara yudhya ca
mayy arpita-mano-buddhir
mam evaishyasy asamsayah
“Therefore, Arjuna, you should always think of Me in the form of Krishna and at the same time carry out your prescribed duty of fighting. With your activities dedicated to Me and your mind and intelligence fixed on Me, you will attain Me without doubt.”
Oleh karena itu, kapanpun juga ingatlah kepada-Ku dan berjuanglah. Bila pikiran dan kecerdasan senantiasa terpaku pada-Ku, tanpa diragukan lagi engkau akan sampai kepada-Ku
8-8
abhyasa-yoga-yuktena
cetasa nanya-gamina
paramam purusham divyam
yati parthanucintayan
“He who meditates on Me as the Supreme Personality of Godhead, his mind constantly engaged in remembering Me, undeviated from the path, he, O Partha, is sure to reach Me.”
Ia yang senantiasa bermeditasi pada Pribadi Tertinggi dengan pemikiran yang disesuaikan dengan pelaksanaan yang terus menerus dan tidak mengembara kemana-mana terhadap yang lainnya lagi, wahai Partha (Arjuna), ia akan sampai pada Pribadi Ilahi Tertinggi
8-9
kavim puranam anusasitaram
anor aniyamsam anusmared yah
sarvasya dhataram acintya-rupam
aditya-varnam tamasah parastat
“One should meditate upon the Supreme Person as the one who knows everything, as He who is the oldest, who is the controller, who is smaller than the smallest, who is the maintainer of everything, who is beyond all material conception, who is inconceivable, and who is always a person. He is luminous like the sun, and He is transcendental, beyond this material nature.”
Ia yang memusatkan perhatiannya pada Yang Maha Tahu, yang terpurba, Yang Mahakuasa, yang lebih halus dari pada yang halus, sebagai penopang segalanya, yang wujudnya tak terpahami, yang kesemarakannya bagaikan matahari itu mengatasi kegelapan.
8-10
prayana-kale manasacalena
bhaktya yukto yoga-balena caiva
bhruvor madhye pranam avesya samyak
sa tam param purusham upaiti divyam
“One who, at the time of death, fixes his life air between the eyebrows and, by the strength of yoga, with an undeviating mind, engages himself in remembering the Supreme Lord in full devotion, will certainly attain to the Supreme Personality of Godhead.”
Ia yang berbuat demikian pada saat kematian tiba, dengan pikiran pengabdian yang mantap dan kekuatan yoga serta memantapkan nafas hidup di tengah-tengah kedua alis mata, ia mencapai Pribadi Ilahi Tertinggi
8-11
yad aksharam veda-vido vadanti
vishanti yad yatayo vita-ragah
yad icchanto brahmacaryam caranti
tat te padam sangrahena pravaksye
“Persons who are learned in the Vedas, who utter omkara and who are great sages in the renounced order enter into Brahman. Desiring such perfection, one practices celibacy. I shall now briefly explain to you this process by which one may attain salvation.”
Aku akan melukiskan secara ringkas kepadamu keadaan yang disebut Abadi oleh mereka yang mengetahui kitab suci Veda, yang dimasuki para pertapa yang bebas dari nafsu dan yang diinginkan oleh mereka yang menjalani kehidupan pengendalian diri.
8-12
sarva-dvarani samyamya
mano hridi nirudhya ca
murdhny adhayatmanah pranam
asthito yoga-dharanam
“The yogic situation is that of detachment from all sensual engagements. Closing all the doors of the senses and fixing the mind on the heart and the life air at the top of the head, one establishes himself in yoga.”
Semua gerbang dari badan dikendalikan, pikiran dikurung dalam hati, daya kehidupannya dipusatkan pada kepala, dan dimantapkan dalam konsentrasi dengan yoga.
8-13
om ity ekaksharam brahma
vyaharan mam anusmaran
yah prayati tyajan deham
sa yati paramam gatim
“After being situated in this yoga practice and vibrating the sacred syllable om, the supreme combination of letters, if one thinks of the Supreme Personality of Godhead and quits his body, he will certainly reach the spiritual planets.”
Ia yang mengucapkan suku kata tunggal AUM, yaitu Brahman, dengan mengingat Aku ketika ia berangkat dengan menanggalkan badan jasmaninya, mencapai tujuan tertinggi.
8-14
ananya-cetah satatam
yo mam smarati nityasah
tasyaham sulabhah partha
nitya-yuktasya yoginah
“For one who always remembers Me without deviation, I am easy to obtain, O son of Pritha, because of his constant engagement in devotional service.”
Ia yang secara terus menerus memusatkan perhatiannya pada-Ku, tanpa memikirkan yang lainnya lagi, Aku mudah dicapai oleh mereka yang menjadi seorang yogi yang senantiasa berdisiplin (menyatu dengan Yang Tertinggi), wahai Partha (Arjuna)
8-15
mam upetya punar janma
duhkhalayam asasvatam
napnuvanti mahatmanah
samsiddhim paramam gatah
“After attaining Me, the great souls, who are yogis in devotion, never return to this temporary world, which is full of miseries, because they have attained the highest perfection.”
Setelah sampai kepada-Ku para roh agung ini tak akan kembali lahir ke tempat kesengsaraan yang tidak kekal ini, karena mereka telah mencapai kesempurnaan tertinggi.
8-16
a-brahma-bhuvanal lokah
punar avartino ’rjuna
mam upetya tu kaunteya
punar janma na vidyate
“From the highest planet in the material world down to the lowest, all are places of misery wherein repeated birth and death take place. But one who attains to My abode, O son of Kunti, never takes birth again.”
Dari wilayah kedudukan Brahma sang pencipta menurun, semua dunia mengalami kelahiran kembali, wahai putra Kunti (Arjuna), tetapi mereka yang mencapai Aku, tak akan lahir kembali ke dunia.
8-17
sahasra-yuga-paryantam
ahar yad brahmano viduh
ratrim yuga-sahasrantam
te ’ho-ratra-vido janah
“By human calculation, a thousand ages taken together form the duration of Brahma’s one day. And such also is the duration of his night.”
Mereka yang mengetahui bahwa satu hari Brahma adalah jangka waktu seribu yuga dan bahwa malam Brahma juga seribu yuga adalah yang mengetahui siang dan malam’
8-18
avyaktad vyaktayah sarvah
prabhavanty ahar-agame
ratry-agame praliyante
tatraivavyakta-samjnake
“At the beginning of Brahma’s day, all living entities become manifest from the unmanifest state, and thereafter, when the night falls, they are merged into the unmanifest again.”
Pada saat datangnya siang hari, segala yang berwujud muncul dari yang tak berwujud dan pada saat malam tiba mereka bergabung kembali dengan cara yang sama, yang disebut tak berwujud tersebut.
8-19
bhuta-gramah sa evayam
bhutva bhutva praliyate
ratry-agame ’vasah partha
prabhavaty ahar-agame
“Again and again, when Brahma’s day arrives, all living entities come into being, and with the arrival of Brahma’s night they are helplessly annihilated.”
Kejamakan eksistensi yang sama ini, yang muncul berkali-kali, dengan tak berdaya bergabung kembali pada saat datangnya malam hari, wahai Partha (Arjuna), dan muncul kembali pada saat datangnya siang hari.
8-20
paras tasmat tu bhavo ’nyo
’vyakto ’vyaktat sanatanah
yah sa sarveshu bhutesu
nasyatsu na vinasyati
“Yet there is another unmanifest nature, which is eternal and is transcendental to this manifested and unmanifested matter. It is supreme and is never annihilated. When all in this world is annihilated, that part remains as it is.”
Tetapi, di luar dari yang tak bermanifestasi ini masih ada Keberadaan Abadi Tak berwujud yang tidak lenyap walaupun ketika segala keberadaan ini lenyap semuanya.
8-21
avyakto ’kshara ity uktas
tam ahuh paramam gatim
yam prapya na nivartante
tad dhama paramam mama
“That which the Vedantists describe as unmanifest and infallible, that which is known as the supreme destination, that place from which, having attained it, one never returns—that is My supreme abode.”
Yang tak Berwujud ini disebut ‘Abadi’, yang dikatakan merupakan tempat kedudukan Tertinggi. Mereka yagn mencapai-Nya tak akan kembali lagi. Itulah tempat-Ku yang Tertinggi
8-22
purushah sa parah partha
bhaktya labhyas tv ananyaya
yasyantah-sthani bhutani
yena sarvam idam tatam
“The Supreme Personality of Godhead, who is greater than all, is attainable by unalloyed devotion. Although He is present in His abode, He is all-pervading, and everything is situated within Him.”
Inilah Pribadi Tertinggi, wahai Partha (Arjuna), sebagai tempat kediaman seluruh keberadaan, dan yang juga meresapi atau meliputinya, yang bagaimanapun juga dapat dicapai dengan pengabdian yang tak tergoyahkan.
8-23
yatra kale tv anavrttim
avrttim caiva yoginah
prayata yanti tam kalam
vaksyami bharatarsabha
“O best of the Bharatas, I shall now explain to you the different times at which, passing away from this world, the yogi does or does not come back.”
Kini Aku akan menyatakan kepadamu, wahai Arjuna, saat para yogi yang meninggal tak kembali lagi dan juga saat bepergian mereka dan kembali lagi.
8-24
agnir jyotir ahah suklah
san-masa uttarayanam
tatra prayata gacchanti
brahma brahma-vido janah
“Those who know the Supreme Brahman attain that Supreme by passing away from the world during the influence of the fiery god, in the light, at an auspicious moment of the day, during the fortnight of the waxing moon, or during the six months when the sun travels in the north.”
Api, cahaya, siang hari, malam cerah (purnama), enam bulan jalan matahari ke Utara, maka perjalanan roh mereka yang mengetahui Yang Mutlak akan pergi menuju-Nya
8-25
dhumo ratris tatha krishnah
san-masa daksinayanam
tatra candramasam jyotir
yogi prapya nivartate
“The mystic who passes away from this world during the smoke, the night, the fortnight of the waning moon, or the six months when the sun passes to the south reaches the moon planet but again comes back.”
Asap, malam hari, dan juga masa gelap, enam bulan jalan matahari ke Selatan, maka yogi yang berangkat pada saat demikian akan mencapai cahaya bulan dan akan kembali lagi ke dunia ini.
8-26
sukla-krsne gati hy ete
jagatah sasvate mate
ekaya yaty anavrttim
anyayavartate punah
“According to Vedic opinion, there are two ways of passing from this world—one in light and one in darkness. When one passes in light, he does not come back; but when one passes in darkness, he returns.”
Terang dan gelap, kedua jalan ini dianggap sebagai jalan abadi; oleh seseorang yang berangkat dan tak kembali dan oleh yang lainnya namun mereka kembali lagi.
8-27
naite srti partha janan
yogi muhyati kascana
tasmat sarveshu kaleshu
yoga-yukto bhavarjuna
“Although the devotees know these two paths, O Arjuna, they are never bewildered. Therefore be always fixed in devotion.”
Para yogi yang mengetahui kedua jalan ini, wahai Partha (Arjuna), tak pernah menjadi bingung. Oleh karena itu, wahai Arjuna, pada setiap waktu mantapkanlah dirimu dalam yoga.
8-28
vedesu yajnesu tapahsu caiva
danesu yat punya-phalam pradistam
atyeti tat sarvam idam viditva
yogi param sthanam upaiti cadyam
“A person who accepts the path of devotional service is not bereft of the results derived from studying the Vedas, performing austere sacrifices, giving charity or pursuing philosophical and fruitive activities. Simply by performing devotional service, he attains all these, and at the end he reaches the supreme eternal abode.”
Yogi yang setelah mengetahui semuanya ini, melampaui hasil-hasil dari perbuatan bajik yang ditandai dengan belajar kitab suci Veda, upacara kurban, melakukan tapah dan amal sedekah dan mencapai kedudukan yang utama dan tertinggi ini.
Di sini berakhir percakapan dalam bab VIII, yang berjudul Aksara Brahma Yoga
[Kembali]
Bhagavad Gita - Bab IX
Navamo’dhyayah
Bab IX
Rajavidya Rajaguhya Yoga
9-1
sri-bhagavan uvaca
idam tu te guhyatamam
pravaksyamy anasuyave
jnanam vijnana-sahitam
yaj jnatva moksyase ’subhat
“The Supreme Personality of Godhead said: My dear Arjuna, because you are never envious of Me, I shall impart to you this most confidential knowledge and realization, knowing which you shall be relieved of the miseries of material existence.”
Sri Bhagavan bersabda:
Kepadamu, yang tidak bersifat rewel, Aku akan menyatakan kebijaksanaan rahasia yang sangat mendalam ini yang dikombinasikan dengan pengetahuan; dan dengan mengetahuinya engkau akan dibebaskan dari segala kejahatan
9-2
raja-vidya raja-guhyam
pavitram idam uttamam
pratyakshavagamam dharmyam
su-sukham kartum avyayam
“This knowledge is the king of education, the most secret of all secrets. It is the purest knowledge, and because it gives direct perception of the self by realization, it is the perfection of religion. It is everlasting, and it is joyfully performed.”
Inilah ilmu pengetahuan tertinggi, rahasia tertinggi sebagai pensuci tertinggi , yang dapat diketahui dengan pengalaman langsung, yang sesuai dengan aturan, mudah dilaksanakan dan bersifat abadi.
9-3
asraddadhanah purusha
dharmasyasya parantapa
aprapya mam nivartante
mrityu-samsara-vartmani
“Those who are not faithful in this devotional service cannot attain Me, O conqueror of enemies. Therefore they return to the path of birth and death in this material world.”
Orang yang tidak memiliki keyakinan dengan cara ini tak akan mencapai Aku, wahai Paramtapa (Arjuna), dan akan kembali ke dunia kehidupan fana (samsara)
9-4
maya tatam idam sarvam
jagad avyakta-murtina
mat-sthani sarva-bhutani
na caham tesv avasthitah
“By Me, in My unmanifested form, this entire universe is pervaded. All beings are in Me, but I am not in them.”
Seluruh alam raya ini terselimuti oleh-Ku melalui wujud-Ku yang tak termanifestasikan. Semua mahluk ada pada-Ku, tetapi Aku tak ada pada mereka.
9-5
na ca mat-sthani bhutani
pasya me yogam aishvaram
bhuta-bhrn na ca bhuta-stho
mamatma bhuta-bhavanah
“And yet everything that is created does not rest in Me. Behold My mystic opulence! Although I am the maintainer of all living entities and although I am everywhere, I am not a part of this cosmic manifestation, for My Self is the very source of creation.”
Namun, mahluk-mahluk tidak berdiam pada-Ku; ketahuilah rahasia ilahi-Ku. Roh-Ku yang menjadi sumber dari segala mahluk menopang keberadaannya tetapi tidak berdiam pada mereka.
9-6
yathakasa-sthito nityam
vayuh sarvatra-go mahan
tatha sarvani bhutani
mat-sthanity upadharaya
“Understand that as the mighty wind, blowing everywhere, rests always in the sky, all created beings rest in Me.”
Seperti udara yang perkasa, yang bergerak di mana-mana, senantiasa berada di ruang angkasa (akasa), ketahuilah bahwa dengan cara yang sama seluruh keberadaan ini berada di dalam-Ku
9-7
sarva-bhutani kaunteya
prakritim yanti mamikam
kalpa-ksaye punas tani
kalpadau visrjamy aham
“O son of Kunti, at the end of the millennium all material manifestations enter into My nature, and at the beginning of another millennium, by My potency, I create them again.”
Seluruh mahluk, wahai putra Kunti (Arjuna), masuk ke dalam sifat alam (prakrti)-Ku, pada setiap akhir siklus (kalpa) dan awal siklus (kalpa) berikutnya Aku kembalikan lagi mereka itu.
9-8
prakritim svam avastabhya
visrijami punah punah
bhuta-gramam imam krtsnam
avasam prakriter vasat
“The whole cosmic order is under Me. Under My will it is automatically manifested again and again, and under My will it is annihilated at the end.”
Diliputi oleh sifat alam (prakrti)-Ku ini, Aku kembalikan berulang kali seluruh mahluk ini yang tanpa daya berada di bawah pengendalian prakrti-Ku
9-9
na ca mam tani karmani
nibadhnanti dhananjaya
udasina-vad asinam
asaktam tesu karmasu
“O Dhananjaya, all this work cannot bind Me. I am ever detached from all these material activities, seated as though neutral.”
Namun kegiatan kerja ini tidak mengikat-Ku, wahai Dhananjaya (Arjuna), yang duduk seakan-akan tak perduli, tak terikat dengan kegiatan tersebut.
9-10
mayadhyaksena prakritih
suyate sa-caracaram
hetunanena kaunteya
jagad viparivartate
“This material nature, which is one of My energies, is working under My direction, O son of Kunti, producing all moving and nonmoving beings. Under its rule this manifestation is created and annihilated again and again.”
Di bawah pengendalian-Ku, prakrti ini menyebabkan munculnya semua hal, baik yang bergerak maupun yang tak bergerak, dan dengan cara ini, wahai putra Kunti (Arjuna), dunia ini berputar.
9-11
avajananti mam mudha
manusim tanum asritam
param bhavam ajananto
mama bhuta-maheshvaram
“Fools deride Me when I descend in the human form. They do not know My transcendental nature as the Supreme Lord of all that be.”
Yang terbingungkan memandang rendah Aku yang mengenakan wujud manusia, tidak mengetahui hakekat-Ku yang lebih tinggi sebagai Penguasa dari segala eksistensi ini.
9-12
moghasa mogha-karmano
mogha-jnana vicetasah
rakshasim asurim caiva
prakritim mohinim sritah
“Those who are thus bewildered are attracted by demonic and atheistic views. In that deluded condition, their hopes for liberation, their fruitive activities, and their culture of knowledge are all defeated.”
Dengan mengambil bagian dari sifat yang bukan sebenarnya dari para setan dan orang-orang jahat, aspirasi mereka sia-sia, kegiatan mereka sia-sia dan pengetahuan merekapun sia-sia dan mereka tanpa pertimbangan sama sekali
9-13
mahatmanas tu mam partha
daivim prakritim asritah
bhajanty ananya-manaso
jnatva bhutadim avyayam
“O son of Pritha, those who are not deluded, the great souls, are under the protection of the divine nature. They are fully engaged in devotional service because they know Me as the Supreme Personality of Godhead, original and inexhaustible.”
Roh-roh agung, wahai Partha (Arjuna), yang memiliki sifat ilahi, yang mengetahui Aku sebagai sumber abadi segala mahluk, memuja-Ku dengan pikiran yang mantap.
9-14
satatam kirtayanto mam
yatantas ca drdha-vratah
namasyantas ca mam bhaktya
nitya-yukta upasate
“Always chanting My glories, endeavoring with great determination, bowing down before Me, these great souls perpetually worship Me with devotion.”
Dengan memuliakan Aku senantiasa, rajin dan mantap dalam sumpah, bersujud kepada-Ku dengan penuh pengabdian, mereka memuja-Ku dengan penuh disiplin
9-15
jnana-yajnena capy anye
yajanto mam upasate
ekatvena prithaktvena
bahudha vishvato-mukham
“Others, who engage in sacrifice by the cultivation of knowledge, worship the Supreme Lord as the one without a second, as diverse in many, and in the universal form.”
Yang lainnya lagi, berkurban dengan pengorbanan kebijaksanaan dan memuja-Ku sebagai Yang Tunggal, sebagai berbeda dan banyak, yang menghadap ke segala penjuru.
9-16
aham kratur aham yajnah
svadhaham aham ausadham
mantro ’ham aham evajyam
aham agnir aham hutam
“But it is I who am the ritual, I the sacrifice, the offering to the ancestors, the healing herb, the transcendental chant. I am the butter and the fire and the offering.”
Aku adalah kegiatan ritual dan upacara kurban; Aku adalah persembahan leluhur dan reramuan obat-obatan; Aku adalah ucapan suci dan keju cair (reramuan persembahan api); Aku adalah api dan juga persembahan.
9-17
pitaham asya jagato
mata dhata pitamahah
vedyam pavitram omkara
rk sama yajur eva ca
“I am the father of this universe, the mother, the support and the grandsire. I am the object of knowledge, the purifier and the syllable om. I am also the Rig, the Sama and the Yajur Vedas.”
Aku adalah bapak, ibu, penopang dan kakek dari alam dunia ini, Aku juga adalah ilmu pengetahuan, pensuci dan suku kata AUM dan Aku adalah mantra-mantra rk, saman, dan juga yajus.
9-18
gatir bharta prabhuh saksi
nivasah saranam suhrt
prabhavah pralayah sthanam
nidhanam bijam avyayam
“I am the goal, the sustainer, the master, the witness, the abode, the refuge, and the most dear friend. I am the creation and the annihilation, the basis of everything, the resting place and the eternal seed.”
Aku adalah tujuan, pengemban, penguasa, saksi, tempat kediaman, perlindungan dan kawan. Aku adalah asal mula dan pelebur, dasar, tempat bersandar dan benih abadi.
9-19
tapamy aham aham varsam
nigrhnamy utsrijami ca
amritam caiva mrityus ca
sad asac caham arjuna
“O Arjuna, I give heat, and I withhold and send forth the rain. I am immortality, and I am also death personified. Both spirit and matter are in Me.”
Aku memberi kehangatan, Akulah yang menahan dan menurunkan hujan. Aku adalah keabadian dan juga kematian; Aku keberadaan dan juga bukan keberadaan, wahai Arjuna.
9-20
trai-vidya mam soma-pah puta-papa
yajnair istva svar-gatim prarthayante
te punyam asadya surendra-lokam
asnanti divyan divi deva-bhogan
“Those who study the Vedas and drink the soma juice, seeking the heavenly planets, worship Me indirectly. Purified of sinful reactions, they take birth on the pious, heavenly planet of Indra, where they enjoy godly delights.”
Mereka yang mengetahuai ketiga kitab suci Veda, yang minum sari soma dan dibersihkan dari dosa, yang memuja-Ku dengan upacara kurban, memohon jalan ke surga. Mereka mencapai wilayah suci Indra (Indraloka) dan menikmati kenikmatan para dewa di surga
9-21
te tam bhuktva svarga-lokam visalam
ksine punye martya-lokam vishanti
evam trayi-dharmam anuprapanna
gatagatam kama-kama labhante
“When they have thus enjoyed vast heavenly sense pleasure and the results of their pious activities are exhausted, they return to this mortal planet again. Thus those who seek sense enjoyment by adhering to the principles of the three Vedas achieve only repeated birth and death.”
Setelah menikmati dunia surga tak terbatas, mereka kembali ke dunia fana, ketika pahala mereka telah habis; demikianlah sesuai dengan ajaran yang dinyatakan oleh ketiga kitab suci Veda dan keinginan akan kenikmatan, mreka memperoleh keadaan yang selalu berubah.
9-22
ananyas cintayanto mam
ye janah paryupasate
tesham nityabhiyuktanam
yoga-ksemam vahamy aham
“But those who always worship Me with exclusive devotion, meditating on My transcendental form—to them I carry what they lack, and I preserve what they have.”
Tetapi, mereka yang memuja-Ku dan hanya bermeditasi kepada-Ku saja, kepada mereka yang senantiasa gigih demikian itu, akan Aku bawakan segala apa yang belum dimilikinya dan akan menjaga apa yang sudah dimilikinya.
9-23
ye ’py anya-devata-bhakta
yajante shraddhayanvitah
te ’pi mam eva kaunteya
yajanty avidhi-purvakam
“Those who are devotees of other gods and who worship them with faith actually worship only Me, O son of Kunti, but they do so in a wrong way.”
Bahkan mereka yang merupakan bhakta dari para dewa lain, yang memujanya dengan penuh keyakinan, mereka juga sebenarnya hanya memuja-Ku, wahai putra Kunti (Arjuna), walaupun tidak sesuai dengan hukum ajaran yang sebenarnya.
9-24
aham hi sarva-yajnanam
bhokta ca prabhur eva ca
na tu mam abhijananti
tattvenatas cyavanti te
“I am the only enjoyer and master of all sacrifices. Therefore, those who do not recognize My true transcendental nature fall down.”
Karena, Aku adalah penikmat dan penguasa semua yajna; tetapi mereka tidak mengetahui-Ku dalam sifat-Ku yang sejati, sehingga mereka gagal dan kembali lagi.
9-25
yanti deva-vrata devan
pitrn yanti pitr-vratah
bhutani yanti bhutejya
yanti mad-yajino ’pi mam
“Those who worship the demigods will take birth among the demigods; those who worship the ancestors go to the ancestors; those who worship ghosts and spirits will take birth among such beings; and those who worship Me will live with Me.”
Para pemuja dewa akan pergi kepada para dewa; para pemuja leluhur akan pergi kepada para leluhur dan yang berkorban pada roh alam akan pergi kepada roh alam, namun yang berkorban kepada-Ku akan datang kepada-Ku
9-26
patram puspam phalam toyam
yo me bhaktya prayacchati
tad aham bhakty-upahrtam
asnami prayatatmanah
“If one offers Me with love and devotion a leaf, a flower, fruit or water, I will accept it.”
Siapapun yang mempersembahkan kepada-Ku dengan penuh pengabdian selembar daun, setangkai bunga, sebutir buah ataupun setetes air. Aku terima persembahan yang dilandasi kasih sayang dan hati yang murni itu.
9-27
yat karosi yad asnasi
yaj juhosi dadasi yat
yat tapasyasi kaunteya
tat kurusva mad-arpanam
“Whatever you do, whatever you eat, whatever you offer or give away, and whatever austerities you perform—do that, O son of Kunti, as an offering to Me.”
Apapun yang engkau kerjakan, apapun yang engkau makan, yang engkau persembahkan dan engkau amalkan; tapah apapun yang engkau laksanakan, wahai putra Kunti (Arjuna), lakukanlah itu sebagai persembahan kepada-Ku
9-28
subhasubha-phalair evam
moksyase karma-bandhanaih
sannyasa-yoga-yuktatma
vimukto mam upaisyasi
“In this way you will be freed from bondage to work and its auspicious and inauspicious results. With your mind fixed on Me in this principle of renunciation, you will be liberated and come to Me.”
Dengan demikian engkau akan terbebas dari belenggu kegiatan kerja yang berakibat baik maupun buruk. Dengan pikiran yang mantap pada penyangkalan, engkau akan terbebas dan mencapai Aku.
9-29
samo ’ham sarva-bhutesu
na me dvesyo ’sti na priyah
ye bhajanti tu mam bhaktya
mayi te tesu capy aham
“I envy no one, nor am I partial to anyone. I am equal to all. But whoever renders service unto Me in devotion is a friend, is in Me, and I am also a friend to him.”
Aku sama bagi semua mahluk. Tak seorangpun yang terbenci ataupun tersayang, tetapi bagi mereka yang memuja Aku dengan penuh pengabdian, mereka ada pada-Ku dan Aku pada mereka.
9-30
api cet su-duracaro
bhajate mam ananya-bhak
sadhur eva sa mantavyah
samyag vyavasito hi sah
“Even if one commits the most abominable action, if he is engaged in devotional service he is to be considered saintly because he is properly situated in his determination.”
Walaupun seandainya orang yang terjahat sekalipun, memuja Aku dengan pengabdian yang tak tergoyahkan, ia harus dianggap sebagai orang bajik, karena ia telah memutuskan jalan yang benar.
9-31
ksipram bhavati dharmatma
sasvac-chantim nigacchati
kaunteya pratijanihi
na me bhaktah pranasyati
“He quickly becomes righteous and attains lasting peace. O son of Kunti, declare it boldly that My devotee never perishes.”
Dengan cepat ia akan menjadi orang bajik dan memperoleh kedamaian abadi, wahai putra Kunti (Arjuna), dan ketahuilah bahwa secara pasti para bhakta-Ku tak akan pernah termusnahkan.
9-32
mam hi partha vyapasritya
ye ’pi syuh papa-yonayah
striyo vaishyas tatha shudras
te ’pi yanti param gatim
“O son of Pritha, those who take shelter in Me, though they be of lower birth—women, vaishyas [merchants] and shudras [workers]—can attain the supreme destination.”
Sebab, mereka yang berlindung pada-Ku, wahai Partha (Arjuna), walaupun mungkin berkelahiran rendah, para wanita, Waisya dan juga Sudra, mereka juga mencapai tujuan tertinggi.
9-33
kim punar brahmanah punya
bhakta rajarsayas tatha
anityam asukham lokam
imam prapya bhajasva mam
“How much more this is so of the righteous brahmanas, the devotees and the saintly kings. Therefore, having come to this temporary, miserable world, engage in loving service unto Me.”
Apa lagi para Brahmana suci dan penedta kerajaan yang budiman; setelah berada di dunia kesedihan yang sementara ini, hendaknya memuja Aku.
9-34
man-mana bhava mad-bhakto
mad-yaji mam namaskuru
mam evaishyasi yuktvaivam
atmanam mat-parayanah
“Engage your mind always in thinking of Me, become My devotee, offer obeisances to Me and worship Me. Being completely absorbed in Me, surely you will come to Me.”
Pusatkan pikiranmu pada-Ku, berbhaktilah pada-Ku; puja dan tunduklah pada-Ku, dan dengan mendisiplinkan dirimu serta menjadikan-Ku sebagai tujuan, engkau akan sampai kepada-Ku
Di sini berakhir bab IX, percakapan yang berjudul Rajavidya Rajaguhya Yoga
[Kembali]
Bhagavad Gita - Bab X
Dasamo’dhayah
Bab X
Vibhuti Yoga
10-1
sri-bhagavan uvaca
bhuya eva maha-baho
shrinu me paramam vacah
yat te ’ham priyamanaya
vaksyami hita-kamyaya
“The Supreme Personality of Godhead said: Listen again, O mighty-armed Arjuna. Because you are My dear friend, for your benefit I shall speak to you further, giving knowledge that is better than what I have already explained.”
Sri Bhagavan bersabda:
Di samping itu, wahai Mahabahu (Arjuna), dengarkanlah kata-kataKu yang termulia ini. Demi kebaikanmu, Aku akan menyatakannya sekarang kepaamu, yang merasa senang dengan kata-kataKu ini.
10-2
na me viduh sura-ganah
prabhavam na maharsayah
aham adir hi devanam
maharsinam ca sarvasah
“Neither the hosts of demigods nor the great sages know My origin or opulences, for, in every respect, I am the source of the demigods and sages.”
Baik para dewa maupun para rsi agung tidak mengetahui asal mula-Ku, karena Aku dalam segla hal merupakan sumber para dewa dan para rsi agung tersebut.
10-3
yo mam ajam anadim ca
vetti loka-maheshvaram
asammudhah sa martyesu
sarva-papaih pramucyate
“He who knows Me as the unborn, as the beginningless, as the Supreme Lord of all the worlds—he only, undeluded among men, is freed from all sins.”
Ia yang mengetahui Aku, yang tak terlahirkan, tanpa awal dan juga pengasa agung dari alam semesta raya ini, di antara mahluk-mahluk fana, ia terbingungkan dan bebas dari segala dosa
10-4 & 10-5
buddhir jnanam asammohah
ksama satyam damah samah
sukham duhkham bhavo ’bhavo
bhayam cabhayam eva ca
ahimsa samata tustis
tapo danam yaso ’yasah
bhavanti bhava bhutanam
matta eva prithag-vidhah
“Intelligence, knowledge, freedom from doubt and delusion, forgiveness, truthfulness, control of the senses, control of the mind, happiness and distress, birth, death, fear, fearlessness, nonviolence, equanimity, satisfaction, austerity, charity, fame and infamy—all these various qualities of living beings are created by Me alone.”
Pemahaman, pengetahuan, bebas dari kebingungan, kesabaran, kebenaran, pengendalian diri dan ketenangan, kesenangan dan kedukaan, keberadaan dan ketidak adaan, ketakutan dan keberanian. Tanpa kekerasan, keseimbangan pikiran, kepuasan, kesederhanaan (tapah), amal sedekah, kemasyhuran dan kehinaan, semuanya ini adalah keadaan dari mahluk-mahluk yang hanya berasal dari Aku saja.
10-6
maharsayah sapta purve
catvaro manavas tatha
mad-bhava manasa jata
yesham loka imah prajah
“The seven great sages and before them the four other great sages and the Manus [progenitors of mankind] come from Me, born from My mind, and all the living beings populating the various planets descend from them.”
Ketujuh rsi agung dan empat Manu jaman dahulu, juga adalah dari sifat-Ku dan lahir dari pikiran-Ku dan dari mereka segala mahluk di dunia ini ada.
10-7
etam vibhutim yogam ca
mama yo vetti tattvatah
so ’vikalpena yogena
yujyate natra samsayah
“One who is factually convinced of this opulence and mystic power of Mine engages in unalloyed devotional service; of this there is no doubt.”
Ia yang mengetahuai kemuliaan dan daya kemampuan-Ku ini, akan disatukan dengan-Ku oleh yoga yang tak tergoyahkan; hal ini tak perlu diragukan lagi.
10-8
aham sarvasya prabhavo
mattah sarvam pravartate
iti matva bhajante mam
budha bhava-samanvitah
“I am the source of all spiritual and material worlds. Everything emanates from Me. The wise who perfectly know this engage in My devotional service and worship Me with all their hearts.”
Aku adalah asal mula segalanya dan dari Aku seluruh ciptaan ini bermula. Dengan mengetahui hal ini, para bijak yang memiliki pendirian yang teguh memuja-Ku
10-9
mac-citta mad-gata-prana
bodhayantah parasparam
kathayantas ca mam nityam
tusyanti ca ramanti ca
“The thoughts of My pure devotees dwell in Me, their lives are fully devoted to My service, and they derive great satisfaction and bliss from always enlightening one another and conversing about Me.”
Pemikiran mereka termantapkan pada-Ku dan segenap kehidupannya dipasrahakannya pada-Ku; dengan saling mencerahi dan senantiasa mempercakapkan-Ku mereka terpuaskan dan bersenang hati pada-Ku
10-10
tesam satata-yuktanam
bhajatam priti-purvakam
dadami buddhi-yogam tam
yena mam upayanti te
“To those who are constantly devoted to serving Me with love, I give the understanding by which they can come to Me.”
Kepada mereka ini, yang secara terus menerus mengabdi dan memuja-Ku dengan cinta kasih, Aku menganugerahi konsentrasi pemahaman yang akan membawanya kepada-Ku
10-11
tesam evanukampartham
aham ajnana-jam tamah
nasayamy atma-bhava-stho
jnana-dipena bhasvata
“To show them special mercy, I, dwelling in their hearts, destroy with the shining lamp of knowledge the darkness born of ignorance.”
Akibat dari rasa kasih sayang kepada mereka itu, yang senantiasa tetap berada dalam keadaan-Ku yang sejati, Aku melenyapkan kegelapan yang berasal dari kebodohan, dengan lampu kebijaksanaan yang bersinar terang.
10-12 & 10-13
arjuna uvaca
param brahma param dhama
pavitram paramam bhavan
purusham sasvatam divyam
adi-devam ajam vibhum
ahus tvam rsayah sarve
devarsir naradas tatha
asito devalo vyasah
svayam caiva bravisi me
“Arjuna said: You are the Supreme Personality of Godhead, the ultimate abode, the purest, the Absolute Truth. You are the eternal, transcendental, original person, the unborn, the greatest. All the great sages such as Narada, Asita, Devala and Vyasa confirm this truth about You, and now You Yourself are declaring it to me.”
Arjuna berkata:
Engkau adalah Brahman Tertinggi, Tempat kediaman dan pemurni Tertinggi, Yang Abadi, Pribadi Ilahi. Yang Pertama dari segala dewa, tak Terlahirkan, Yang meliputi segalanya. Semua orang bijak mengatakan hal ini tentang Engkau, demikian pula rsi surgawi Narada dan juga Asita, Devala, Vyasa dan Engkau sendiri menyatakannya padaku.
10-14
sarvam etad rtam manye
yan mam vadasi keshava
na hi te bhagavan vyaktim
vidur deva na danavah
“O Krishna, I totally accept as truth all that You have told me. Neither the demigods nor the demons, O Lord, can understand Your personality.”
Segala yang Engkau katakan ini, wahai Kesava (Krsna), aku menganggapnya sebagai benar adanya, baik para dewa maupun para raksasa tidak mengetahui manifestasi-Mu wahai Bhagavan
10-15
svayam evatmanatmanam
vettha tvam purushottama
bhuta-bhavana bhutesa
deva-deva jagat-pate
“Indeed, You alone know Yourself by Your own internal potency, O Supreme Person, origin of all, Lord of all beings, God of gods, Lord of the universe!”
Sesungguhnya Engkau sendiri mengetahui Diri-Mu dengan Diri-Mu, wahai Purusa Utama (Krsna); sebagai sumber keberadaan ini, Penguasa mahluk-mahluk; Tuhannya para dewa dan Penguasa jagat raya ini.
10-16
vaktum arhasy asesena
divya hy atma-vibhutayah
yabhir vibhutibhir lokan
imams tvam vyapya tisthasi
“Please tell me in detail of Your divine opulences by which You pervade all these worlds.”
Engkau harus menjelaskan tentang manifestasi Ilahi-Mu tanpa kecuali, yang meliputi segenap alam semesta ini, mendiami dan melampauinya.
10-17
katham vidyam aham yogims
tvam sada paricintayan
kesu kesu ca bhavesu
cintyo ’si bhagavan maya
“O Krishna, O supreme mystic, how shall I constantly think of You, and how shall I know You? In what various forms are You to be remembered, O Supreme Personality of Godhead?”
Bagaimanakah aku dapat mengetahui Engkau, dengan meditasi yang terus-menerus, wahai Mahayogi? Dalam berbagai aspek apakah, wahai Bhagavan, aku dapat merenungkan-Mu
10-18
vistarenatmano yogam
vibhutim ca janardana
bhuyah kathaya trptir hi
shrinvato nasti me ’mrtam
“O Janardana, again please describe in detail the mystic power of Your opulences. I am never satiated in hearing about You, for the more I hear the more I want to taste the nectar of Your words.”
Ceritakanlah kepadaku secara rinci lagi, wahai Janardana (Krsna), tentang kekuasaan dan manifestasi-Mu; karena aku belum puas mendengarkan perkataan-Mu yang bagaikan nektar itu.
10-19
sri-bhagavan uvaca
hanta te kathayisyami
divya hy atma-vibhutayah
pradhanyatah kuru-srestha
nasty anto vistarasya me
“The Supreme Personality of Godhead said: Yes, I will tell you of My splendorous manifestations, but only of those which are prominent, O Arjuna, for My opulence is limitless.”
Sri Bhagavan bersabda:
Ya baiklah, Aku akan menyatakan kepadamu wujud ilahi-Ku, tetapi hanya yang penting-penting saja, wahai Kurusrestha (Arjuna), karena tak ada habisnya rincian wujud-Ku
10-20
aham atma gudakesha
sarva-bhutasaya-sthitah
aham adis ca madhyam ca
bhutanam anta eva ca
“I am the Supersoul, O Arjuna, seated in the hearts of all living entities. I am the beginning, the middle and the end of all beings.”
Wahai Gudakesa (Arjuna), Aku adalah Sang Diri yang bersemayam dalam hati semua mahluk. Aku adalah permulaan, pertengahan dan penghabisan dari semua keberadaan ini.
10-21
adityanam aham vishnur
jyotisam ravir amsuman
maricir marutam asmi
nakshatranam aham sasi
“Of the Adityas I am Vishnu, of lights I am the radiant sun, of the Maruts I am Marici, and among the stars I am the moon.”
Dari para Aditya, Aku adalah Visnu; dari yang bersinar Aku adalah Matahari yang cemerlang; dari para Marut. Aku adalah Marici; dan dari bintang-bintang, Aku adalah Bulan.
10-22
vedanam sama-vedo ’smi
devanam asmi vasavah
indriyanam manas casmi
bhutanam asmi cetana
“Of the Vedas I am the Sama Veda; of the demigods I am Indra, the king of heaven; of the senses I am the mind; and in living beings I am the living force [consciousness].”
Diantara kitab Veda, Aku adalah Sama Veda; diantara para dewa Aku adalah Indra; diantara indra-indra Aku adalah pikiran dan diantara unsur-unsur Aku adalah kesadaran
10-23
rudranam sankaras casmi
vitteso yaksha-rakshasam
vasunam pavakas casmi
meruh sikharinam aham
“Of all the Rudras I am Lord Shiva, of the Yakshas and Rakshasas I am the Lord of wealth [Kuvera], of the Vasus I am fire [Agni], and of mountains I am Meru.”
Diantara para Rudra Aku adalah Samkara (Siva); diantara para Yaksa dan Raksasa Aku adalah Kubera; diantara para Vasu Aku adalah Agni dan diantara puncak gunung Aku adalah Meru
10-24
purodhasam ca mukhyam mam
viddhi partha brihaspatim
senaninam aham skandah
sarasam asmi sagarah
“Of priests, O Arjuna, know Me to be the chief, Brihaspati. Of generals I am Kartikeya, and of bodies of water I am the ocean.”
Diantara para pendeta keluarga, wahai Partha (Arjuna) ketahuilah bahwa Aku lah pemimpinnya, sebagai Brhaspati; diantara para panglima perang Aku adalah Skanda dan diantara danau-danau Aku adalah samudera
10-25
maharsinam bhrgur aham
giram asmy ekam aksharam
yajnanam japa-yajno ’smi
sthavaranam himalayah
“Of the great sages I am Bhrgu; of vibrations I am the transcendental om. Of sacrifices I am the chanting of the holy names [japa], and of immovable things I am the Himalayas.”
Diantara para rsi agung Aku adalah Brhgu; diantara ucapan suci Aku adalah aksara tunggal AUM; diantara persembahan Aku adalah persembahan meditasi hening (Japa) dan diantara benda-benda yang tak dapat bergerak Aku adalah gunung Himalaya
10-26
ashvatthah sarva-vrksanam
devarsinam ca naradah
gandharvanam citrarathah
siddhanam kapilo munih
“Of all trees I am the banyan tree, and of the sages among the demigods I am Narada. Of the Gandharvas I am Citraratha, and among perfected beings I am the sage Kapila.”
Dari segala pepohonan Aku adalah Asvattha dan diantara para rsi Ilahi aku adalah Narada; diantara para gandharva Aku adalah Citraratha dan diantara para orang sempurna Aku adalah Kapila Muni.
10-27
uccaihsravasam asvanam
viddhi mam amrtodbhavam
airavatam gajendranam
naranam ca naradhipam
“Of horses know Me to be Uccaihsrava, produced during the churning of the ocean for nectar. Of lordly elephants I am Airavata, and among men I am the monarch.”
Ketahuilah bahwa diantara bangsa kuda Aku adalah Uccaihsrava, yang muncul dari madu nektar; diantara gajah perkasa Aku adalah Airavata dan diantara manusia Aku adalah maharaja
10-28
ayudhanam aham vajram
dhenunam asmi kamadhuk
prajanas casmi kandarpah
sarpanam asmi vasukih
“Of weapons I am the thunderbolt; among cows I am the surabhi. Of causes for procreation I am Kandarpa, the god of love, and of serpents I am Vasuki.”
Dari segala senjata Aku adalah halilintar; dari bangsa sapi Aku adalah Kamadhuk (pemberi segala keinginan); diantara para pemberi keturunan Aku adalah Kandarpa dan diantara para ular Aku adalah Vasuki
10-29
anantas casmi naganam
varuno yadasam aham
pitrnam aryama casmi
yamah samyamatam aham
“Of the many-hooded Nagas I am Ananta, and among the aquatics I am the demigod Varuna. Of departed ancestors I am Aryama, and among the dispensers of law I am Yama, the lord of death.”
Diantara para naga Aku adalah Ananta; diantara para penguasa air Aku adalah Varuna; diantara para roh leluhur Aku adalah Aryama dan diantara para penegak hukum Aku adalah Yama
10-30
prahladas casmi daityanam
kalah kalayatam aham
mrganam ca mrgendro ’ham
vainateyas ca paksinam
“Among the Daitya demons I am the devoted Prahlada, among subduers I am time, among beasts I am the lion, and among birds I am Garuda.”
Diantara para Daitya Aku adalah Prahlada; diantara para penghitung Aku adalah Kala (Waktu); diantara para binatang buas Aku adalah singa dan diantara para burung Aku adalah Garuda (putra Vinata)
10-31
pavanah pavatam asmi
ramah shastra-bhrtam aham
jhasanam makaras casmi
srotasam asmi jahnavi
“Of purifiers I am the wind, of the wielders of weapons I am Rama, of fishes I am the shark, and of flowing rivers I am the Ganges.”
Dari segala pensuci, Aku adalah anging; diantara para ksatriya Aku adalah Rama; diantara bangsa ikan Aku adalah Makara; dan diantara sungai-sungai Aku adalah sungai Ganga (Jahnavi)
10-32
sarganam adir antas ca
madhyam caivaham arjuna
adhyatma-vidya vidyanam
vadah pravadatam aham
“Of all creations I am the beginning and the end and also the middle, O Arjuna. Of all sciences I am the spiritual science of the self, and among logicians I am the conclusive truth.”
Dari penciptaan, wahai Arjuna, Aku adalah permulaan dan akhir serta juga pertengahan; dari segala ilmu pengetahuan Aku adalah ilmu tentang sang Diri (Atman); dan dari mereka yang berdiskusi Aku adalah dialektika
10-33
aksharanam a-karo ’smi
dvandvah samasikasya ca
aham evakshayah kalo
dhataham vishvato-mukhah
“Of letters I am the letter A, and among compound words I am the dual compound. I am also inexhaustible time, and of creators I am Brahma.”
Dari semua alfabet, Aku adalah huruf A dan dari paduan kata-kata, Aku adalah kata majemuk; Aku juga adalah waktu yang tiada hentinya dan Aku adalah pengembara yang menghadap segala penjuru.
10-34
mrityuh sarva-haras caham
udbhavas ca bhavisyatam
kirtih srir vak ca narinam
smritir medha dhrtih ksama
“I am all-devouring death, and I am the generating principle of all that is yet to be. Among women I am fame, fortune, fine speech, memory, intelligence, steadfastness and patience.”
Aku adalah kematian, pelahap semuanya dan asal mula dari apapun yang akan terjadi; dan dari mahluk wanita Aku adalah kemasyhuran, kemakmuran, ucapan, ingatan, kecerdasan, kemantapan dan kesabaran.
10-35
brihat-sama tatha samnam
gayatri chandasam aham
masanam marga-sirso ’ham
rtunam kusumakarah
“Of the hymns in the Sama Veda I am the Brihat-sama, and of poetry I am the Gayatri. Of months I am Margasirsa [November-December], and of seasons I am flower-bearing spring.”
Demikian pula halnya, diantara puji-pujian Aku adalah Brhatsama; diantara metrum Veda Aku adalah Gayatri; diantara bulan-bulan Aku adalah Margasirsa dan diantara musim Aku adalah musim semi.
10-36
dyutam chalayatam asmi
tejas tejasvinam aham
jayo ’smi vyavasayo ’smi
sattvam sattvavatam aham
“I am also the gambling of cheats, and of the splendid I am the splendor. I am victory, I am adventure, and I am the strength of the strong.”
Diantara para penipu Aku adalah perjudian; diantara yang indah Aku adalah kejelitaan; Aku adalah kemenangan; Aku adalah usaha dan Aku adalah kebaikan dari yang baik.
10-37
vrsninam vasudevo ’smi
pandavanam dhananjayah
muninam apy aham vyasah
kavinam usana kavih
“Of the descendants of Vrishni I am Vasudeva, and of the Pandavas I am Arjuna. Of the sages I am Vyasa, and among great thinkers I am Usana.”
Diantara para Vrsni Aku adalah Vasudeva; dari para Pandava Aku adalah Dhananjaya (Arjuna); diantara para bijak Aku adalah Vyasa dan diantara para kawi (penyair) Aku adalah Usana.
10-38
dando damayatam asmi
nitir asmi jigisatam
maunam caivasmi guhyanam
jnanam jnanavatam aham
“Among all means of suppressing lawlessness I am punishment, and of those who seek victory I am morality. Of secret things I am silence, and of the wise I am the wisdom.”
Diantara mereka yang berhak menghukum Aku adalah tongkat penghukumnya; dari mereka yang mencari kemenangan Aku adalah taktik yang bijaksana; dari hal-hal yang rahasia Aku adalah kebungkaman dan dari mereka yang mengetahui kebijaksanaan Aku adalah kebijaksanaan itu sendiri.
10-39
yac capi sarva-bhutanam
bijam tad aham arjuna
na tad asti vina yat syan
maya bhutam caracaram
“Furthermore, O Arjuna, I am the generating seed of all existences. There is no being—moving or nonmoving—that can exist without Me.”
Dan selanjutnya, wahai Arjuna, apapun yang menjadi benih dari seluruh keberadaan ini, Akulah adanya; karena tak ada sesuatupun yang dapat ada baik yang bergerak maupun yang tak bergerak, tanpa Aku.
10-40
nanto ’sti mama divyanam
vibhutinam parantapa
esa tuddesatah prokto
vibhuter vistaro maya
“O mighty conqueror of enemies, there is no end to My divine manifestations. What I have spoken to you is but a mere indication of My infinite opulences.”
Tak ada akhir dari manifestasi-Ku, wahai Paramtapa (Arjuna). Apa yang telah Aku nyatakan itu hanya ilustrasi dari kemuliaan-Ku yang tak terbatas
10-41
yad yad vibhutimat sattvam
srimad urjitam eva va
tat tad evavagaccha tvam
mama tejo-’msa-sambhavam
“Know that all opulent, beautiful and glorious creations spring from but a spark of My splendor.”
Segala apapun yang ada disana, yang memiliki kemuliaan, anugerah keindahan dan kekuatan, ketahuilah bahwa itu berasal dari kesemarakan fragmen-Ku
10-42
atha va bahunaitena
kim jnatena tavarjuna
vistabhyaham idam krtsnam
ekamsena sthito jagat
“But what need is there, Arjuna, for all this detailed knowledge? With a single fragment of Myself I pervade and support this entire universe.”
Tetapi, apa gunanya bagimu, wahai Arjuna, pengetahuan yang rinci semacam itu? Aku menunjang alam semesta raya ini dan meliputinya dengan sekelumit bagian kecil dari pada-Ku
Di sini berakhir bab X dari percakapan yang berjudul VIBHUTI YOGA
[Kembali]
Bhagavad Gita - Bab XI
Ekadaso’dhyayah
Bab XI
Visvarupa Darsana Yoga
11-1
arjuna uvaca
mad-anugrahaya paramam
guhyam adhyatma-samjnitam
yat tvayoktam vacas tena
moho ’yam vigato mama
“Arjuna said: By my hearing the instructions You have kindly given me about these most confidential spiritual subjects, my illusion has now been dispelled.”
Arjuna berkata:
Oleh rahasia tertinggi berupa wejangan yang berkenaan dengan sang Diri, yang telah Engkau berikan kepadaku atas anugerah-Mu, sekarang keragu-raguanku telah hilang.
11-2
bhavapyayau hi bhutanam
srutau vistaraso maya
tvattah kamala-patraksha
mahatmyam api cavyayam
“O lotus-eyed one, I have heard from You in detail about the appearance and disappearance of every living entity and have realized Your inexhaustible glories.”
Kelahiran dan kepunahan segala sesuatunya telah kudengar secara rinci dari-Mu, wahai yang bermatakan seperti bunga daun teratai (Krsna), demikian pula keagungan-Mu yang abadi.
11-3
evam etad yathattha tvam
atmanam paramesvara
drastum icchami te rupam
aishvaram purushottama
“O greatest of all personalities, O supreme form, though I see You here before me in Your actual position, as You have described Yourself, I wish to see how You have entered into this cosmic manifestation. I want to see that form of Yours.”
Benarlah apa yang telah Engkau nyatakan tentang keberadaan diri-Mu, wahai Penguasa Tertinggi; tetapi aku berkeinginan untuk menyaksikan wujud Ilahi-Mu, wahai Purusottama (Krsna)
11-4
manyase yadi tac chakyam
maya drastum iti prabho
yogeshvara tato me tvam
darsayatmanam avyayam
“If You think that I am able to behold Your cosmic form, O my Lord, O master of all mystic power, then kindly show me that unlimited universal Self.”
Wahai Prabhu (Krsna), bila Engkau berpendapat bahwa itu dapat aku saksikan, mohon perlihatkan kepadaku sang Diri Abadi tersebut, wahai Yogesvara (Krsna)
11-5
sri-bhagavan uvaca
pasya me partha rupani
sataso ’tha sahasrasah
nana-vidhani divyani
nana-varnakritini ca
“The Supreme Personality of Godhead said: My dear Arjuna, O son of Pritha, see now My opulences, hundreds of thousands of varied divine and multicolored forms.”
Sri Bhagavan bersabda:
Saksikanlah kini wujud-Ku, wahai Partha (Arjuna), ratusan, ribuan, berbagai jenis gambaran Ilahi dengan berbagai ragam wujud dan warnanya.
11-6
pasyadityan vasun rudran
asvinau marutas tatha
bahuny adrsta-purvani
pasyascaryani bharata
“O best of the Bharatas, see here the different manifestations of Adityas, Vasus, Rudras, Asvini-kumaras and all the other demigods. Behold the many wonderful things which no one has ever seen or heard of before.”
Lihatlah para Aditya, Rudra, Asvin kembar dan juga para Marut, wahai Bharata (Arjuna), banyak keajaiban yang belum pernah terlihat sebelumnya.
11-7
ihaika-stham jagat krtsnam
pasyadya sa-caracaram
mama dehe gudakesha
yac canyad drastum icchasi
“O Arjuna, whatever you wish to see, behold at once in this body of Mine! This universal form can show you whatever you now desire to see and whatever you may want to see in the future. Everything—moving and nonmoving—is here completely, in one place.”
Sekarang disini, lihatlah seluruh alam semesta, baik yang bergerak maupun yang tak bergerak serta apapun yang ingin kamu saksikan, wahai Gudakesa (Arjuna), semuanya menyatu dalam diri-Ku
11-8
na tu mam sakyase drastum
anenaiva sva-caksusa
divyam dadami te caksuh
pasya me yogam aishvaram
“But you cannot see Me with your present eyes. Therefore I give you divine eyes. Behold My mystic opulence!”
Tetapi engkau tak akan dapat menyaksikan Aku dengan mata manusiamu itu. Aku akan memberimu mata supra natural, lihatlah kekuasaan Ilahi-Ku
11-9
sanjaya uvaca
evam uktva tato rajan
maha-yogesvaro harih
darsayam asa parthaya
paramam rupam aishvaram
Sanjaya said: O King, having spoken thus, the Supreme Lord of all mystic power, the Personality of Godhead, displayed His universal form to Arjuna.
Sanjaya berkata:
Setelah berkata demikian, wahai sang Raja, Hari sebagai Yogesvara kemudian memperlihatkan Wujud Ilahi dan Tertinggi-Nya kepada Partha (Arjuna)
11-10 & 11-11
aneka-vaktra-nayanam
anekadbhuta-darshanam
aneka-divyabharanam
divyanekodyatayudham
divya-malyambara-dharam
divya-gandhanulepanam
sarvascarya-mayam devam
anantam vishvato-mukham
“Arjuna saw in that universal form unlimited mouths, unlimited eyes, unlimited wonderful visions. The form was decorated with many celestial ornaments and bore many divine upraised weapons. He wore celestial garlands and garments, and many divine scents were smeared over His body. All was wondrous, brilliant, unlimited, all-expanding.”
Dengan banyak mulut dan mata, dengan banyak visi luar biasa, banyak perhiasan ilahi serta senjata terhunus. Dengan mengenakan kalung rangkaian bunga dan pakaian surgawi, dengan wewangian dan minyak surgawi, yang semuanya gilang gemilang menakjubkan, tak terbatas, dengan muka menghadap ke segala arah.
11-12
divi surya-sahasrasya
bhaved yugapad utthita
yadi bhah sadrsi sa syad
bhasas tasya mahatmanah
“If hundreds of thousands of suns were to rise at once into the sky, their radiance might resemble the effulgence of the Supreme Person in that universal form.”
Bila sinar ribuan matahari sekaligus bercahaya semarak di angkasa, itu mungkin menyerupai kesemarakan dari Perwujudan yang sangat agung tersebut.
11-13
tatraika-stham jagat krtsnam
pravibhaktam anekadha
apasyad deva-devasya
sarire pandavas tada
“At that time Arjuna could see in the universal form of the Lord the unlimited expansions of the universe situated in one place although divided into many, many thousands.”
Di sana Pandava (Arjuna) menyaksikan seluruh alam semesta dengan berbagai macam bagian yang dikumpulkan jadi satu pada badan dewanya para dewa
11-14
tatah sa vismayavisto
hrsta-roma dhananjayah
pranamya sirasa devam
kritanjalir abhasata
“Then, bewildered and astonished, his hair standing on end, Arjuna bowed his head to offer obeisances and with folded hands began to pray to the Supreme Lord.”
Kemudian ia, Dhananjaya (Arjuna), yang tersentak perasaannya dengan rasa kagum dan bulu romanya berdiri, membungkukkan kepalanya kepada Yang Kuasa dengan tangan mencakup dalam bersembah, lalu berkata:
11-15
arjuna uvaca
pasyami devams tava deva dehe
sarvams tatha bhuta-visesa-sanghan
brahmanam isam kamalasana-stham
rsims ca sarvan uragams ca divyan
“Arjuna said: My dear Lord Krishna, I see assembled in Your body all the demigods and various other living entities. I see Brahma sitting on the lotus flower, as well as Lord Shiva and all the sages and divine serpents.”
Arjuna berkata:
Dalam Wujud-Mu, wahai Tuhan, aku melihat seluruh dewea dan juga berbagai tingkat keberadaan, demikian pula Brahma sang pencipta yang duduk pada singgasana teratai dan semua orang bijak dan para naga surgawi.
11-16
aneka-bahudara-vaktra-netram
pasyami tvam sarvato ’nanta-rupam
nantam na madhyam na punas tavadim
pasyami visvesvara vishva-rupa
“O Lord of the universe, O universal form, I see in Your body many, many arms, bellies, mouths and eyes, expanded everywhere, without limit. I see in You no end, no middle and no beginning.”
Aku melihat-Mu dalam wujud tak terbatas pada segala sisi, dengan tangan, perut, muka dan mata yang tak terhitung banyaknya, tetapi aku tak melihat akhir, pertengahan, dan permulaan-Mu, wahai Penguasa Alam Semesta dengan Wujud Universal.
11-17
kiritinam gadinam cakrinam ca
tejo-rasim sarvato diptimantam
pasyami tvam durniriksyam samantad
diptanalarka-dyutim aprameyam
“Your form is difficult to see because of its glaring effulgence, spreading on all sides, like blazing fire or the immeasurable radiance of the sun. Yet I see this glowing form everywhere, adorned with various crowns, clubs and discs.”
Aku melihat-Mu dengan mahkota, gada, cakram yang berkilau-kilauan di mana-mana bagaikan kilatan sinar yang sulit untuk membedakannya, yang gemerlapan pada semua sisi dengan pancaran nyala api dan matahari, yang tak ada bandingannya.
11-18
tvam aksharam paramam veditavyam
tvam asya vishvasya param nidhanam
tvam avyayah sasvata-dharma-gopta
sanatanas tvam purusho mato me
“You are the supreme primal objective. You are the ultimate resting place of all this universe. You are inexhaustible, and You are the oldest. You are the maintainer of the eternal religion, the Personality of Godhead. This is my opinion.”
Engkau adalah Yang Abadi, Yang Tertinggi yang harus diwujudkan. Engkau adalah tumpuan akhir dari alam semesta dan Engkau adalah pengawal dharma yang kekal. Kupikir Engkau adalah Pribadi Tertinggi.
11-19
anadi-madhyantam ananta-viryam
ananta-bahum sasi-surya-netram
pasyami tvam dipta-hutasa-vaktram
sva-tejasa vishvam idam tapantam
“You are without origin, middle or end. Your glory is unlimited. You have numberless arms, and the sun and moon are Your eyes. I see You with blazing fire coming forth from Your mouth, burning this entire universe by Your own radiance.”
Aku memandang-Mu sebagai tanpa awal, pertengahan ataupun akhir, dengan kekuasaan tak terbatas, tangan yang tak terhitung banyaknya, dengan bulan dan matahari sebagai mata-Mu, dengan muka bagaikan nyala api, yang pancarannya membakar alam semesta ini.
11-20
dyav a-prithivyor idam antaram hi
vyaptam tvayaikena disas ca sarvah
drishtvadbhutam rupam ugram tavedam
loka-trayam pravyathitam mahatman
“Although You are one, You spread throughout the sky and the planets and all space between. O great one, seeing this wondrous and terrible form, all the planetary systems are perturbed.”
Ruang antara surga dan bumi terliputi oleh-Mu saja, demikian pula seluruh penjuru semesta, wahai Mahatman (Krsna), ketika wujud-Mu yang menakutkan, menakjubkan itu terlihat, ketiga dunia ini gemetar ketakutan.
11-21
ami hi tvam sura-sangha vishanti
kecid bhitah pranjalayo grnanti
svastity uktva maharsi-siddha-sanghah
stuvanti tvam stutibhih puskalabhih
“All the hosts of demigods are surrendering before You and entering into You. Some of them, very much afraid, are offering prayers with folded hands. Hosts of great sages and perfected beings, crying “All peace!” are praying to You by singing the Vedic hymns.”
Di sana sekelompok besar para dewa memasuki-Mu dan beberapa kelompok lain dalam ketakutan dengan cakupan tangan memuja-Mu dan kumpulan para rsi serta para siddha menyerukan kata “svasti”, dan memuji-muji-Mu dengan kidung-kidung pujian.
11-22
rudraditya vasavo ye ca sadhya
visve ’svinau marutas cosmapas ca
gandharva-yakshasura-siddha-sangha
viksante tvam vismitas caiva sarve
“All the various manifestations of Lord Shiva, the Adityas, the Vasus, the Sadhyas, the Visvedevas, the two Asvis, the Maruts, the forefathers, the Gandharvas, the Yakshas, the Asuras and the perfected demigods are beholding You in wonder.”
Para Rudra, Aditya, Vasu, Sadhya, Visvedeva, Asvin kembar, Marut dan para Usmapa (roh leluhur) serta para Gandharva, Yaksa, Asura dan para Siddha, yang semuanya kagum memandang-Mu
11-23
rupam mahat te bahu-vaktra-netram
maha-baho bahu-bahuru-padam
bahudaram bahu-damstra-karalam
drishtva lokah pravyathitas tathaham
“O mighty-armed one, all the planets with their demigods are disturbed at seeing Your great form, with its many faces, eyes, arms, thighs, legs, and bellies and Your many terrible teeth; and as they are disturbed, so am I.”
Melihat wujud-Mu yang mahaagung dengan mulut dan mata yang banyak itu, wahai Mahabahu (Krsna), dengan banyak sekali lengan, paha dan kaki; dengan banyak perut ditambah dengan taring yang sangat mengerikan, seluruh alam semesta gemetaran, demikian pula Aku.
11-24
nabhah-sprsam diptam aneka-varnam
vyattananam dipta-visala-netram
drishtva hi tvam pravyathitantar-atma
dhrtim na vindami samam ca visno
“O all-pervading Vishnu, seeing You with Your many radiant colors touching the sky, Your gaping mouths, and Your great glowing eyes, my mind is perturbed by fear. I can no longer maintain my steadiness or equilibrium of mind.”
Ketika aku melihat-Mu yang menyentuh langit, yang cemerlang dengan berbagai warna, dengan mulut yang terbuka lebar dan mata lebar bersinar, hati kecilku gemetar ketakutan dan aku merasakan ketidakmantapan dan kedamaian, wahai Visnu.
11-25
damstra-karalani ca te mukhani
drishtvaiva kalanala-sannibhani
diso na jane na labhe ca sarma
prasida devesa jagan-nivasa
“O Lord of lords, O refuge of the worlds, please be gracious to me. I cannot keep my balance seeing thus Your blazing deathlike faces and awful teeth. In all directions I am bewildered.”
Ketika aku melihat mulut-Mu yang mengerikan dengan taring-taringnya seperti kobaran api pralaya, aku kehilangan arah dan tak menemukan kedamaian. Wahai Penguasa para dewa, tempat berlindung segenap alam semesta, berbaik hatilah padaku.
11-26 & 11-27
ami ca tvam dhritarashtrasya putrah
sarve sahaivavani-pala-sanghaih
bhismo dronah suta-putras tathasau
sahasmadiyair api yodha-mukhyaih
vaktrani te tvaramana vishanti
damstra-karalani bhayanakani
kecid vilagna dasanantaresu
sandrsyante curnitair uttamangaih
“All the sons of Dhritarashtra, along with their allied kings, and Bhishma, Drona, Karna—and our chief soldiers also—are rushing into Your fearful mouths. And some I see trapped with heads smashed between Your teeth.”
Disini semua putraputra Dhrtarastra bersama-sama dengan para raja lainnya, demikian juga Bhisma, Drona dan Karna bersama dengan para panglima perang di pihak kami. Semuanya berduyun-duyun masuk ke dalam mulut-Mu yang menakutkan dengan taring-taring yang mengerikan. Beberapa orang tersangkut diantara gigi-gigi terlihat dengan kepalanya yang remuk jadi tepung.
11-28
yatha nadinam bahavo ’mbu-vegah
samudram evabhimukha dravanti
tatha tavami nara-loka-vira
vishanti vaktrany abhivijvalanti
“As the many waves of the rivers flow into the ocean, so do all these great warriors enter blazing into Your mouths.”
Seperti arus sungai-sungai yang banjir mengalir menuju lautan, demikian pula para pahlawan dunia manusia ini berlomba-lomba masuk ke dalam mulut-Mu yang menyala berkobar-kobar.
11-29
yatha pradiptam jvalanam patanga
vishanti nasaya samrddha-vegah
tathaiva nasaya vishanti lokas
tavapi vaktrani samrddha-vegah
“I see all people rushing full speed into Your mouths, as moths dash to destruction in a blazing fire.”
Bagaikan kerumunan ngengat yang beterbangan masuk ke dalam kobaran api untuk musnah di sana, demikian juga manusia berlarian masuk ke dalam mulut-Mu dengan sangat kencangnya untuk kehancuran mereka sendiri.
11-30
lelihyase grasamanah samantal
lokan samagran vadanair jvaladbhih
tejobhir apurya jagat samagram
bhasas tavograh pratapanti visno
“O Vishnu, I see You devouring all people from all sides with Your flaming mouths. Covering all the universe with Your effulgence, You are manifest with terrible, scorching rays.”
Melahap seluruh alam semesta pada segala sisi dengan mulut-Mu yang menyala berkobar-kobar, Engkau menjilat semuanya. Sinar-Mu yang menggelora memenuhi segenap alam semesta dan membakarnya dengan kilauan cahaya yang dashyat, wahai Visnu (Krsna)
11-31
akhyahi me ko bhavan ugra-rupo
namo ’stu te deva-vara prasida
vijnatum icchami bhavantam adyam
na hi prajanami tava pravrttim
“O Lord of lords, so fierce of form, please tell me who You are. I offer my obeisances unto You; please be gracious to me. You are the primal Lord. I want to know about You, for I do not know what Your mission is.”
Beritahukanlah kepadaku siapakah yang berwujud menyeramkan ini. Aku bersujud kepada-Mu Dewata Agung, ampunilah aku. Aku ingin mengetahui Engkau, yang Maha Esa, karena aku tidak mengetahui kegiatan-Mu ini.
11-32
sri-bhagavan uvaca
kalo ’smi loka-ksaya-krt pravrddho
lokan samahartum iha pravrttah
rte ’pi tvam na bhavisyanti sarve
ye ’vasthitah pratyanikesu yodhah
“The Supreme Personality of Godhead said: Time I am, the great destroyer of the worlds, and I have come here to destroy all people. With the exception of you [the Pandavas], all the soldiers here on both sides will be slain.”
Sri Bhagavan bersabda:
Aku adalah waktu (kala), sebagai pemusnah alam dunia yang tumbuh menjadi masak dan terlibat di sini dalam memusnahkan dunia ini. Bahkan tanpa kegiatanmu, seluruh pasukan yang berdiri dalam formasi tempur ini akan musnah semuanya.
11-33
tasmat tvam uttistha yaso labhasva
jitva satrun bhunksva rajyam samrddham
mayaivaite nihatah purvam eva
nimitta-matram bhava savya-sacin
“Therefore get up. Prepare to fight and win glory. Conquer your enemies and enjoy a flourishing kingdom. They are already put to death by My arrangement, and you, O Savyasaci, can be but an instrument in the fight.”
Oleh karena itu, bangkitlah engkau dan raihlah kemenangan. Taklukkan musuh-musuhmu dan nikmatilah kerajaan yang makmur sejahtera. Sebenarnya mereka semua telah Aku musnahkan; sedangkan engkau hanyalah alat belaka, wahai Savyasacin (Arjuna)
11-34
dronam ca bhismam ca jayadratham ca
karnam tathanyan api yodha-viran
maya hatams tvam jahi ma vyathistha
yudhyasva jetasi rane sapatnan
“Drona, Bhishma, Jayadratha, Karna and the other great warriors have already been destroyed by Me. Therefore, kill them and do not be disturbed. Simply fight, and you will vanquish your enemies in battle.”
Bunuhlah Drona, Bhisma, Jayadratha, Karna dan para pahlawan agung lainnya, yang semuanya telah Aku musnahkan. Janganlah gentar; bertempurlah dan engkau harus menaklukkan musuh-musuh dalam peperangan ini.
11-35
sanjaya uvaca
etac chrutva vacanam keshavasya
kritanjalir vepamanah kiriti
namaskritva bhuya evaha krishnam
sa-gadgadam bhita-bhitah pranamya
“Sanjaya said to Dhritarashtra: O King, after hearing these words from the Supreme Personality of Godhead, the trembling Arjuna offered obeisances with folded hands again and again. He fearfully spoke to Lord Krishna in a faltering voice, as follows.”
Sanjaya berkata:
Setelah mendengar ucapan Kesawa (Krsna) seperti itu, Kiritin (Arjuna) dengan cakupan tangan dan gemetaran, kembali bersujud dan membungkukkan dirinya dengan sangat ketakutan mengucapkan suara tersendat gemetaran kepada Krsna:
11-36
arjuna uvaca
sthane hrishikesha tava prakirtya
jagat prahrsyaty anurajyate ca
rakshamsi bhitani diso dravanti
sarve namasyanti ca siddha-sanghah
“Arjuna said: O master of the senses, the world becomes joyful upon hearing Your name, and thus everyone becomes attached to You. Although the perfected beings offer You their respectful homage, the demons are afraid, and they flee here and there. All this is rightly done.”
Arjuna berkata:Wahai Hrsikesa (Krsna), benarlah bahwa dunia merasa bergembira dan senang dalam memuliakan-Mu. Para Raksasa lari ketakutan ke segala arah dan semua kumpulan para siddha bersujud di hadapan-Mu, bersembah.
11-37
kasmac ca te na nameran mahatman
gariyase brahmano ’py adi-kartre
ananta devesa jagan-nivasa
tvam aksharam sad-asat tat param yat
“O great one, greater even than Brahma, You are the original creator. Why then should they not offer their respectful obeisances unto You? O limitless one, God of gods, refuge of the universe! You are the invincible source, the cause of all causes, transcendental to this material manifestation.”
Dan mengapa mereka tidak memberi-Mu penghormatan, wahai Mahatma (Krsna), yang lebih agung dari pada Brahma, pencipta pertama? Wahai Keberadaan Takterbatas. Penguasa para dewa, tumpuan alam semesta; Engkau adalah abadi, keberadaan dan bukan keberadaan dan yang melampauinya.
11-38
tvam adi-devah purushah puranas
tvam asya vishvasya param nidhanam
vettasi vedyam ca param ca dhama
tvaya tatam vishvam ananta-rupa
“You are the original Personality of Godhead, the oldest, the ultimate sanctuary of this manifested cosmic world. You are the knower of everything, and You are all that is knowable. You are the supreme refuge, above the material modes. O limitless form! This whole cosmic manifestation is pervaded by You!”
Engkau adalah Pribadi Pertama, Yang Pertama dari para dewa, sebagai Tumpuan Alam Semesta yang Tertinggi. Engkau adalah yang mengetahui dan yang harus diketahui serta menjadi tujuan utama. Dan oleh-Mu jualah alam semesta ini diliputi, wahai Yang Berwujud Semesta
11-39
vayur yamo ’gnir varunah sasankah
prajapatis tvam prapitamahas ca
namo namas te ’stu sahasra-kritvah
punas ca bhuyo ’pi namo namas te
“You are air, and You are the supreme controller! You are fire, You are water, and You are the moon! You are Brahma, the first living creature, and You are the great-grandfather. I therefore offer my respectful obeisances unto You a thousand times, and again and yet again!”
Engkau adalah Vayu (dewa angin), Yama (dewa kematian), Agni (dewa api), Varuna (dewa laut), dan Sasarika (bulan) dan Prajapati (leluhur semua mahluk). Bagi-Mu kuucapkan Svasti, svasti ribuan kali. Svasti, svasti berkali-kali
11-40
namah purastad atha prsthatas te
namo ’stu te sarvata eva sarva
ananta-viryamita-vikramas tvam
sarvam samapnosi tato ’si sarvah
“Obeisances to You from the front, from behind and from all sides! O unbounded power, You are the master of limitless might! You are all-pervading, and thus You are everything!”
Sembah sujud di depan-Mu, di belakang-Mu, pada segala sisi-Mu; kekuasaan-Mu tak terbatas dan tak terukur kekuatan-Mu, wahai Semuanya ini. Engkau meliputi segalanya ini, sehingga Engkau adalah Semuanya ini.
11-41 & 11-42
sakheti matva prasabham yad uktam
he krishna he yadava he sakheti
ajanata mahimanam tavedam
maya pramadat pranayena vapi
yac cavahasartham asat-krto ’si
vihara-sayyasana-bhojanesu
eko ’tha vapy acyuta tat-samaksham
tat ksamaye tvam aham aprameyam
“Thinking of You as my friend, I have rashly addressed You “O Krishna,” “O Yadava,” “O my friend,” not knowing Your glories. Please forgive whatever I may have done in madness or in love. I have dishonored You many times, jesting as we relaxed, lay on the same bed, or sat or ate together, sometimes alone and sometimes in front of many friends. O infallible one, please excuse me for all those offenses.”
Terhadap apapun yang telah kukatakan kepada-Mu dengan kasar, dengan berpikir bahwa Engkau adalah kawanku dan tak menyadari akan keagungan-Mu, wahai Krsna, wahai Yadava, wahai Kawan; semuanya berasal dari kealpaan dan mungkin karena keakraban saja. Dan apapun kekurangsopanan yang telah kulakukan pada-Mu dalam senda gurauan ketika bermain atau di tempat tidur, ketika duduk-duduk atau pada saat makan sendirian maupun bersama yang lainnya, aku memohon kepada-Mu, wahai Acyuta (Krsna), ampunan dan maaf yang tak terkira banyaknya.
11-43
pitasi lokasya caracarasya
tvam asya pujyas ca gurur gariyan
na tvat-samo ’sty abhyadhikah kuto ’nyo
loka-traye ’py apratima-prabhava
“You are the father of this complete cosmic manifestation, of the moving and the nonmoving. You are its worshipable chief, the supreme spiritual master. No one is equal to You, nor can anyone be one with You. How then could there be anyone greater than You within the three worlds, O Lord of immeasurable power?”
Engkau adalah Bapak dari dunia yang bergerak maupun yang tak bergerak, Engkau adalah obyek pemujaan dan guru yang dimuliakan. Tak ada yang menyamai-Mu, sehingga mana mungkin ada yang lebih agung dari pada-Mu di ketiga dunia ini, wahai Engkau yang tak tertandingi.
11-44
tasmat pranamya pranidhaya kayam
prasadaye tvam aham isam idyam
piteva putrasya sakheva sakhyuh
priyah priyayarhasi deva sodhum
“You are the Supreme Lord, to be worshiped by every living being. Thus I fall down to offer You my respectful obeisances and ask Your mercy. As a father tolerates the impudence of his son, or a friend tolerates the impertinence of a friend, or a wife tolerates the familiarity of her partner, please tolerate the wrongs I may have done You.”
Oleh karena itu, dengan membungkukkan badanku di hadapan-Mu, Yang Maha Mulia, aku mohon berkah-Mu. Ya Tuhan Engkau harus memandangku sebagai seorang ayah pada anaknya, sebagai seorang teman dengan teman, sebagai seorang kekasih dengan yang dikasihinya.
11-45
adrsta-purvam hrsito ’smi drishtva
bhayena ca pravyathitam mano me
tad eva me darsaya deva rupam
prasida devesa jagan-nivasa
“After seeing this universal form, which I have never seen before, I am gladdened, but at the same time my mind is disturbed with fear. Therefore please bestow Your grace upon me and reveal again Your form as the Personality of Godhead, O Lord of lords, O abode of the universe.”
Aku telah menyaksikan apa yang sebelumnya belum pernah kusaksikan dan Aku merasa senang, tetapi hatiku gemetar ketakutan. Perlihatkan kepadaku wujud-Mu yang sebelumnya. Wahai Tuhan dan berbaik hatilah, wahai Penguasa para dewa dan Tumpuan Alam Semesta Raya ini.
11-46
kiritinam gadinam cakra-hastam
icchami tvam drastum aham tathaiva
tenaiva rupena catur-bhujena
sahasra-baho bhava vishva-murte
“O universal form, O thousand-armed Lord, I wish to see You in Your four-armed form, with helmeted head and with club, wheel, conch and lotus flower in Your hands. I long to see You in that form.”
Aku ingin menyaksikan-Mu semula, dengan mahkota, gada dan cakra di tangan; dalam wujud-Mu yang berlengan empat, wahai perwujudan semesta.
11-47
sri-bhagavan uvaca
maya prasannena tavarjunedam
rupam param darshitam atma-yogat
tejo-mayam vishvam anantam adyam
yan me tvad anyena na drsta-purvam
“The Supreme Personality of Godhead said: My dear Arjuna, happily have I shown you, by My internal potency, this supreme universal form within the material world. No one before you has ever seen this primal form, unlimited and full of glaring effulgence.”
Sri Bhagavan bersabda.
Dengan anugerah dan melalui kekuasaan-Ku, wahai Arjuna, telah Kuperlihatkan kepadamu wujud tertinggi yang cemerlang, semesta tak terbatas dan paling utama, yang tak seorangpun pernah menyaksikannya, kecuali engkau sendiri.
11-48
na veda-yajnadhyayanair na danair
na ca kriyabhir na tapobhir ugraih
evam-rupah sakya aham nr-loke
drastum tvad anyena kuru-pravira
“O best of the Kuru warriors, no one before you has ever seen this universal form of Mine, for neither by studying the Vedas, nor by performing sacrifices, nor by charity, nor by pious activities, nor by severe penances can I be seen in this form in the material world.”
Bukan dengan kitab suci Veda, pelaksanaan kurban, belajar, amal sedekah, upacara seremonial ataupun dengan melakukan tapah, Aku dapat dilihat di dunia manusia oleh siapapun juga kecuali engkau, wahai Kurupravira (Arjuna)
11-49
ma te vyatha ma ca vimudha-bhavo
drishtva rupam ghoram idrn mamedam
vyapeta-bhih prita-manah punas tvam
tad eva me rupam idam prapasya
“You have been perturbed and bewildered by seeing this horrible feature of Mine. Now let it be finished. My devotee, be free again from all disturbances. With a peaceful mind you can now see the form you desire.”
Semoga engkau tidak menjadi takut, maupun kebingungan dalam menyaksikan wujud-Ku yang menakutkan itu. Bebaskanlah dari rasa takut dan bersenang hatilah, lihatlah kembali wujud-Ku yang semula.
11-50
sanjaya uvaca
ity arjunam vasudevas tathoktva
svakam rupam darsayam asa bhuyah
asvasayam asa ca bhitam enam
bhutva punah saumya-vapur mahatma
“Sanjaya said to Dhritarashtra: The Supreme Personality of Godhead, Krishna, having spoken thus to Arjuna, displayed His real four-armed form and at last showed His two-armed form, thus encouraging the fearful Arjuna.”
Sanjaya berkata:
Setelah berkata demikian kepada Arjuna, Vasudeva (Krsna) memperlihatkan kembali wujudnya yang semula. Sang Mahatma setelah kembali mengenakan wujud welas asih-Nya yang menenangkan ketakutan Arjuna.
11-51
arjuna uvaca
drstvedam manusam rupam
tava saumyam janardana
idanim asmi samvrttah
sa-cetah prakritim gatah
“When Arjuna thus saw Krishna in His original form, he said: O Janardana, seeing this humanlike form, so very beautiful, I am now composed in mind, and I am restored to my original nature.”
Arjuna berkata:
Menyaksikan kembali wujud manusia-Mu yang lemah lembut, wahai Janardana (Krsna), aku kini telah menjadi tenang kembali seperti sebelumnya.
11-52
sri-bhagavan uvaca
su-durdarsham idam rupam
drstavan asi yan mama
deva apy asya rupasya
nityam darshana-kanksinah
“The Supreme Personality of Godhead said: My dear Arjuna, this form of Mine you are now seeing is very difficult to behold. Even the demigods are ever seeking the opportunity to see this form, which is so dear.”
Sri Bhagavan bersabda:
Wujud-Ku itu yang sungguh-sungguh sulit untuk melihatnya, telah Engkau saksikan. Bahkan para dewa sekalipun senantiasa berharap untuk dapat menyaksikan wujud itu.
11-53
naham vedair na tapasa
na danena na cejyaya
sakya evam-vidho drastum
drstavan asi mam yatha
“The form you are seeing with your transcendental eyes cannot be understood simply by studying the Vedas, nor by undergoing serious penances, nor by charity, nor by worship. It is not by these means that one can see Me as I am.”
Dalam wujud yang telah engkau saksikan tadi. Aku tak dapat disaksikan baik melalui kitab suci Veda maupun melalui pelaksanaan tapa ataupun dengan amal sedekah atau upacara kurban.
11-54
bhaktya tv ananyaya sakya
aham evam-vidho ’rjuna
jnatum drastum ca tattvena
pravestum ca parantapa
“My dear Arjuna, only by undivided devotional service can I be understood as I am, standing before you, and can thus be seen directly. Only in this way can you enter into the mysteries of My understanding.”
Tetapi dengan pengabdian yang tak tergoyahkan kepada-Ku, wahai Arjuna, Aku dapat diketahui dan benar-benar dilihat dan juga diselami, wahai Paramtapa (Arjuna)
11-55
mat-karma-krn mat-paramo
mad-bhaktah sanga-varjitah
nirvairah sarva-bhutesu
yah sa mam eti pandava
“My dear Arjuna, he who engages in My pure devotional service, free from the contaminations of fruitive activities and mental speculation, he who works for Me, who makes Me the supreme goal of his life, and who is friendly to every living being—he certainly comes to Me.”
Ia yang bekerja untuk-Ku, ia yang memandang Aku sebagai tujuannya dan memuja-Ku, terbebas dari keterikatan, ia yang bebas dari kedengkian terhadap semua mahluk, ia akan sampai kepada-Ku, wahai Pandava (Arjuna)
Di sini berakhir bab XI, percakapan yang berjudul: VIsvarupa Darsana Yoga
[Kembali]
0 KOMENTAR ANDA:
Posting Komentar