Minggu, 07 Juni 2009

Koq..di Purana Hindu bisa muncul Adam, Nuh, Isa, Muhammad sampe Ke Ratu Victoria??!



Coba deh anda pesiar di google, maka dengan sangat mudahnya anda temukan beberapa artikel yang menuliskan tentang manusia-manusia "unggulan" di agama Abrahamic yang biasa disebut Nabi ato bahkan Tuhan ada di dalam atau diramalkan kitab hindu!

Beberapa artikel saya sebelumnya, selalu membawa saduraan dari Bhavishya purana, yaitu kisah-kisah Adam dan Hawa [lihat di sini, di sini dan di sini], Isa Putra [Yesus] dan Muhammad [di sini dan kisah di bhavishya Purananya di sini]

Apa sih arti Purana?

Pada literatur religius Hindu India, kisah-kisah yang ada, digolongkan menjadi:
  • Kavya, (isinya bisa jadi tidak benar namun dituliskan dengan cara yang sungguh Indah),
  • Purana, (Cerita-cerita yang tidak sungguh-sungguh terjadi namun memiliki nilai pendidikan, tujuannya agar orang mengerti bahwa dengan berbuat baik akan mendapat pahala baik),
  • Itikatha, merupakan kejadian-kejadian yang disusun secara kronologis ataupun kejadian-kejadian yang berbeda-beda dan
  • Itihasa, berasal dari kata ‘hasati’ = tertawa, merupakan bagian Itikata yang mempunyai nilai pendidikan
Bhasviya Purana setidaknya mempunyai 4 versi dan menariknya semua versi tersebut baru muncul di 200-an tahun belakangan, yaitu di jaman Inggris menjajah India [abad 18-an].

Dongeng Bhavishya, atau Bhasvisya purana disamping mengisahkan nama2 di atas, juga memuat ramalan mengenai kedatangan Inggris di India, di jaman pemerintahan ratu victoria (24 May 1819 – 22 January 1901), juga ramalan tentang Inggris yang membangun pabrik di kalkuta dan revolusi Industri di jaman Ratu Victoria. Jadi, di antara semua negara yang ada di dunia ini, Inggris tertulis sangat spesial hingga muncul di ramalan tersebut.

Menariknya, kitab ramalan tersebut, entah mengapa..semuanya terhenti di jaman ratu Viktoria!

Setelah jaman Ratu Victoria, "Tuhan Hindu" tiba-tiba saja berubah menjadi pelit untuk memberikan ramalan tentang adanya:
  • Penemuan Listrik [1879,Thomas Alfa Edison [1879], telepon [1876, Alezander Graham bell], Benyamin franklin, Komputer [1882, Charles Babbage; 1941 conrqd zuse], Micro Processor,dll
  • Perang dunia I [1914-1918, yang memakan korban 40 juta nyawa]
  • Lucunya lagi, tidak ada tulisan mengenai Kemerdekaan India [1947]. India, koq bisa-bisanya, dianggap ngga penting banget dimunculkan di kitab asli tanah India sendiri oleh Tuhannya Hindu sendiri!
  • Munculnya Hitler [1889-1945] dengan Nazi-nya yang mengambil korban 11-14 juta nyawa [termasuk 6 juta Yahudi], Perang dunia II [1939-1949], yang memakan korban 50 juta nyawa], jatuhnya bom atom [1945], di Hiroshima dan Nagasaki. Total nyawa yang hilang di 2 kota itu adalah: 9-20% penduduk meninggal dan impact radiasi terasa oleh mereka hingga hari ini, yaitu sekitar 220.000 nyawa, dan krisis ekonomi terburuk di tahun 1929/1930
  • Keganasan Biadab Komunisme [1917-1991]:

      • Vladimir Ilyich Lenin (1917-1923) membantai 500.000 rakyat Rusia yang menentang penerapan komunisme.
      • Joseph Stalin menghabisi 6 juta petani kulak yang rajin dan makmur. Stalin sangat kejam pada oposisi; dalam masa 28 tahun (1925-1953) ia membunuhi 40 juta rakyatnya sendiri.
      • Mao Ze-dong di RRC (1947-1976) membantai 50 juta bangsanya yang antikomunis.
      • Pol Pot, di kamboja (1975-1979) menghabisi hampir separuh rakyatnya sendiri [2,5 juta manusia].
      • Ketika perang Afghanistan (1978-1980-an), Afghan merah membantai sesama bangsanya sebanyak 1,2 juta orang.
      • Di Afrika tercatat angka 1,7 juta yang terbunuh,
      • Amerika Latin, terbunuh 150,000 orang, dan
      • Eropa Timur terdapat 1 juta korban terbunuh
      [sumber: Stephane Courtois, The Black Book of Communism-Crimes, Terror, Repression, Harvard University Press, 2000]
  • Manusia mejejakkan kaki untuk pertama kalinya di Bulan [1969, "satu langkah kecil bagi orang, satu lompatan raksasa bagi umat manusia."]
Pelitnya "Tuhan Hindu", baru bisa kita maklumi ketika membaca surat Sir William Jones kepada gubernur jendral India saat itu yaitu Sir Warren Hastings, yang mengupas upaya-upaya sistemik para misionaris dan Pemerintah penjajah Inggris me-murtad-kan penduduk India untuk menjadi Kristen dengan cara mengubah2 terjemahan Sanskrit, memasukan terminologi nasrani, nabi2 ke dalam sanskrit dan kemudian menterjemahkannya lagi [Asiatic Researches Vol. 1. Published 1979, pages 234-235. First published 1788]:
    "As to the general extension [spreading] of our pure faith [Christianity] in Hindoostan [India] there are at present many sad obstacles to it... We may assure ourselves, that Hindoos will never be converted by any mission from the church of Rome, or from any other church; and the only human mode, perhaps, of causing so great a revolution, will be to translate into Sanscrit... such chapters of the Prophets, particularly of ISAIAH, as are indisputably evangelical, together with one of the gospels, and a plain prefatory discourse, containing full evidence of the very distant ages, in which the predictions themselves, and the history of the Divine Person (Jesus) is predicted, were severally made public and then quietly to disperse the work among the well-educated natives."
"The Life and Letters of Friedrich Max Müller." First published in 1902 (London and N.Y.). Reprint in 1976 (USA):
    "…I feel convinced, though I shall not live to see it, that this edition of mine and the translation of the Veda will hereafter tell to a great extent on the fate of India, and on the growth of millions of souls in that country. It is the root of their religion, and to show them what that root is, I feel sure, the only way of uprooting all that has sprung from it during the last 3,000 years." (to his wife, Oxford, December 9, 1867)

    "India has been conquered once, but India must be conquered again, and that second conquest should be a conquest by education. Much has been done for education of late, but if the funds were tripled and quadrupled, that would hardly be enough… A new national literature may spring up, impregnated with western ideas, yet retaining its native spirit and character… A new national literature will bring with it a new national life, and new moral vigour. As to religion, that will take care of itself. The missionaries have done far more than they themselves seem to be aware of."

    "The ancient religion of India is doomed, and if Christianity does not step in, whose fault will it be?" (to the duke of Argyll. Oxford, December 16, 1868)
"The true histrory and the religion of India", dinyatakan sebagai berikut:
    So, chapter three discloses such secret evidences (related to the English people) that have never been brought into the light by any of the previous researchers and scholars. For example: the secret suggestion of Sir William Jones to Warren Hastings in 1784 that tells how to confidentially fabricate a false Sanskrit scripture and betray the Hindus (p. 245); the well planned mutilation of the prime Sanskrit dictionary "Vachaspatyam" through Pandit Taranath of Calcutta (this dictionary is still being used in the Sanskrit colleges of India); fabrications in the Bhavishya Puran; the disappearance of Narayana Sastry's research manuscripts of 20 years' of hard work; and so on. [The true history and the religion of India: a concise encyclopedia of authentic hinduism, P 39, Prakashanand Saraswati, Edisi: berilustrasi, Diterbitkan oleh Motilal Banarsidass Publ., 2001, ISBN 8120817893, 9788120817890]
Dalam satu tulisan di tahun 1784, Jones berusaha mendangkalkan berbagai bentuk kesucian Tuhan-Tuhan Hindu. Ia berusaha penuh menghancurkan keyakinan religious mereka, seperti pidatonya pada tahun 1786 yang berkaitan mengenai bahasa sansekerta dan pada pidato kesepuluhnya di tahun 1793 yang berkaitan dengan Kitab Purana. [Juga anda dapat pernyataan yang kurang lebih sama, yaitu Purana-purana Hindu banyak yang sudah di ubah keasliannya selama penjajahan Inggris di India, di sini]

Satu contoh hasil gubahan yang dilakukan Inggris dan para missionaris yaitu seperti pada Bhavishya purana [Pratisarga Parva, Chaturyuga Khanda Dvitiyadhyayah, Ch 19, teks 17 s/d 22]: Saat Raja Shalivahana menaklukan saka (Vikramaditya) yang menandakan dimulainya tahun saka [tahun 78 M]. Di kitab itu, dinyatakan bahwa Raja Shalivahana adalah cucu Vikramaditya, padahal Shalivahana bukanlah cucu Vikramaditya melainkan seterunya!

Kita ketahui bahwa Yesus dikatakan lahir antara tahun 8 s/d 4 SM. Jadi, ketika Yesus [Isha] bertemu dan mempersona raja Shalivahana, usianya adalah dikisaran 82 s/d 86 tahun! Bhasvisya Purana ini, entah mengapa, sama sekali tidak menyinggung apakah Yesus (Isha) itu masih muda ataukah sudah lanjut usia saat itu.

Membaca ini, maka anda yang Nasrani, dihadapkan pada dua kerangka pilihan:
  • mengikuti alur klasik, yaitu mempercayai yesus disalib di usia 33 tahun atau
  • mengikuti alur yang baru-baru ini ditemukan, namun justru lebih baik dari sebelumnya, yaitu Yesus selamat dari penyaliban, menikah dan mempunyai anak serta meninggal di usia tua, yang tertuang di Dead sea scroll
Pilihan yang alot, bukan?!

Note:
Melirik data demograpi India untuk tahun 2001, hasil upaya sistemik pengacauan kitab hindu oleh Pemerintahan Inggris dan misionarisnya selama penjajahan Inggris di India, ternyata tidak menunjukkan output yang signifikan. Jumlah penduduk India yang berhasil dimurtadkan hingga tahun 2001, adalah 2.2% [25-27 Juta]
  • Sebagai pembanding, Patut juga kita lihat ketika Muslim menjajah India [Abad ke 8M s/d 17M]: tahun 2007, jumlah penduduk Muslim India adalah 13.4% dari jumlah penduduk
  • Namun, jika cakupan daerah yang kita pakai yaitu berdasarkan abad ke 8 M - 17M, maka yang disebut India adalah gabungan beberapa negara [Bangladesh, Pakistan dan India], maka di tahun 2007:

    • 30.8% dari total penduduk 3 negara itu adalah Muslim
    • 1.9% dari total penduduk tiga negara itu adalah nasrani
Ini adalah suatu yang menarik! mengapa saya sebut menarik? karena pola yang dilakukan selama penjajahan Muslim di India adalah luar biasa:
    Prof. K.S. Lal, Penulis "The Growth of Muslim population in India", Populasi Hindu berkurang sebanyak 80 Juta jiwa selama 1000 tahun, Tahun Mahmud Ghazni menyerbu India dan tahun 1525 M, 1 tahun sebelum pertempuran di Panipat.

    ..Dari semua catatan sejarah dunia yang di tunjukan Koenard Elst, dalam "the Negationism in India", musnahnya 100 juta jiwa mungkin ini merupakan holocaust terbesar dalam sejarah dunia. [Dari: Daniel Pipes]
Detail mengenai kejadian ini, anda dapat lihat di: Apa perlunya saya tuliskan semua kejadian dan bukti2 di atas?

Karena ini adalah sejarah, kita perlu mengetahuinya dan memastikan bahwa tidak akan pernah terulang lagi sampai kapanpun dan di manapun!


Artikel terkait tentang ini: