Hampir setiap agama dan kebudayaan memiliki mitos alam semesta. Mesir kuno mempercayai bahwa Dewa Khnumm menciptakan alam-semesta kemudian membuat manusia dari tanah liat, lalu Dewi Hathor meniupkan hidup kepada mereka. Yunani kuno mempercayai, bahwa segala sesuatu dibuat oleh Oceanus, air yang pertama. Cina kuno mempercayai P'an Ku memahat alam-semesta yang sebelumnya berantakan, setelah mati tulangnya berubah menjadi bukit, dagingnya menjadi tanah, giginya menjadi kandungan logam dan seterusnya, keseluruhan kejadian itu berjalan selama 18.000 tahun. ALBERT EINSTEIN menyatakan bahwa:
Para ilmuwan yang menyokong teori Big Bang melihat ekspansi semesta ditentukan oleh sejumlah energi yang memperlambat dan mempercepat ekspansi. Energi yang memperlambat ekspansi ini kemudian bergerombol dalam galaksi, bintang dan planet. Energi yang mempercepat ekspansi ini diistilahkan sebagai "energi gelap".
Namun Steinhardt dan Turok melihat bahwa materi semesta tidak sekadar terdiri dari energi biasa dan "energi gelap", tapi juga "spesies ketiga". "Kami melihat rasio energi yang membentuk semesta adalah 70 persen materi unik dan 30 persen materi biasa," ujar Steinhardt. Materi biasa yang dimaksud Steinhardt adalah materi yang membuat ekspansi semesta lebih pelan, yang mengijinkan gravitasi menciptakan galaksi, bintang dan planet, termasuk bumi. Sementara percepatan ekspansi didorong oleh "energi gelap" yang menyatukan sejumlah zat dan energi. "Energi ini, sekali mengambil alih semesta, mendorong segala seuatu pada pusat percepatan. Sehingga semesta akan berukuran dua kali lipat setiap 14 hingga 15 miliar tahun sepanjang ada energi gravitasi yang mendominasi semesta," ujar Steinhardt.
Big Bang muncul ketika "energi gelap" mengubah karakter ini. Dengan alasan inilah, kedua ilmuwan fisika tersebut menolak bahwa Big Bang merupakan penyebab kelahiran alam semesta. Karena semesta sudah ada sebelum dentuman itu terjadi. [Sumber: Fisika Net (atau telegraph); Mengapa big bang itu keliru silakan lihat juga di: Is the Big-Bang a Religious Hoax?, Why the Big Bang is Wrong, Big bang or Big Hoax, BIG BANG? Hah!, False vs. True science: Mini Big-bangs in a Fractal Universe, fractal universe, Fractal cosmology]
Keberadaan mahluk hidup dari sudut menurut kacamata Ilmu modern mengikuti dua teori yaitu Abiogenesis dan Biogenesis namun sejak Louis pasteur berhasil dengan percoabaan leher angsanya maka teori yang diakui para Ilmuwan Modern adalah biogenesis, secara ringkas teori Louis Pastur terangkum dengan kalimat:
Sekarang, mari kita lihat Semesta dari kacamata 4 agama terbesar di dunia:
Abrahamic: Penciptaan Semesta
Di tahun 1951, Paus XII menyatakan kesesuaian Big bang dengan Alkitab: "..sains masa kini, ..telah memberi kesaksian tentang awalan 'Fiat lux' itu. pada saat "jadilah Terang" diucapkan bersamaan dengan materi, muncullah dari tidak ada lautan cahaya dan radiasi, yang kemudian partikel dari unsur kimia terbelah dan terbentuk menjadi jutaan galaksi ... dengan demikian, penciptaan terjadi pada waktunya, ada sang pencipta, Tuhan Ada"
Benarkah? Berikut penciptaan langit, bumi dan segala isinya di Kejadian 1:
(Pada permulaan) RESITH/BARESITH/בְּרֵאשִׁ֖ית (membentuk) BARA/בָּרָ֣א (Para TUHAN) ELHAYAM/ELOHIM/אלהים 'ET/אֵ֥ת (LANGIT) HA-SHAMAYIM/הַשָּׁמַ֖יִם (dan BUMI) WA'ET/וְאֵ֥ת HA-ERETS/הָאָֽרֶץ׃ [Kej 1.1]. (Dan Bumi) WAHA-ERETS (menjadi) HAYATAH/HAYAH (belum berbentuk/kacau) TOHUW (dan kosong/tak berpenghuni) WA BOHUW (dan gelap) WA KHOSHEK/HOSEK' (dihadapan/menghadapi) AL PAWNIM' (dalam) TEHOM (Roh) WA RU'AKH (Para Tuhan) ELHAYAM/Elohim ("מְרַחֶ֖פֶת"/tpxrm = bergetar) MERACHEFET (dihadapan/menghadapi) AL PAWNIM' ("הַמָּֽיִם"/air yang banyak/luas, banjir) HA-MAYIM [Kej 1.2. Juga Yes 45.18]
Mulai Kej 1:3 kata Firman ["וַיֹּאמֶר" atau "אמַר" = yomar/amar = berkata/firman] digunakan ELHAYAM/ELOHIM. Kata itu TIDAK MUNCUL di Kej 1.1-2:
Dan Berfirman ('Wayomar) Para Tuhan (ELHAYAM/ELOHIM): DATANGLAH (Yehi/hyh/hayah) TERANG/cahaya/FAJAR/kilat ('OWR) dan datanglah 'Owr ('owr Wayhi) [Kej 1.3]; Dan melihat/tahu (Way Yar) Para Tuhan (ELHAYAM/elohim) OWR (Ha'Owr) sebab/karena/bahwa/apabila (kiy) baik/lebih baik/menyenangkan (TOWB). Dan memisahkan/mengkhususkan/mengucilkan (wayyaḇdêl) Para Tuhan (ELHAYAM/elohim) dari/antara (BEYN/bên) OWR (ha-owr) dari/antara (ūbên) gelap/kesengsaraan (KHOSHEK') [Kej 1.4]; Dan disebut/dinamai (wayyiqrā) Para Tuhan (ELHAYAM/elohim) 'OWR (lā'owr) Dewa Yam/waktu/siang/hari ("יוֹם"(YWM)/"ים"(YM)) dan KHOSEK (wəla KHOSHEK') disebut (qārā) (LAYIL/LAYLA, LILITH). Dan Datang (wayhמ) petang ('EREB) dan datang/jadi (wahyi) Pagi (BOQER), YAM SATU/TUNGGAL (YAM/YOM 'ECHAD) [Kej 1.5]
Legenda di atas, jika mengikuti terjemahan umum, maka langit, bumi, air/samudera, siang/malam, pagi/petang keberadaan semuanya, mendahului kemunculan matahari, bintang dan bulan. Malah, keberadaan Para Allah telah ada bersama bumi dan air. Tidak jelas di mana Allah sebelumnya, bagaimana kemunculannya, apa keperluan Ruh Allah di sana, mengapa melayang di atas samudera dan apa motif Ruh Allah mengadakan ini semua.
Mulai pengerjaan Langit:
Allah membentuk cakrawala (raqiya) memisahkan air (mayim) yang ada di bawah dan di atas cakrawala. Menamakan cakrawala itu langit (Shamayim), YOM SHENIY/SENIN (terjemahan umum: hari ke-2) [Kej 1.6-8]
Mengumpulkan air di bawah langit pada satu (echad) tempat (maqam) hingga terlihat yang kering, yang kering dinamakan bumi/daratan (erets), kumpulan air dinamakan laut/samudera (Yam). Bumi (erets) mengeluarkan tunas muda, tumbuhan berbiji, segala pohon buah berbiji, YOM SH@LIYSHIY/SELASA (hari ke-3); [Kej 1.9-13]
Melanjutkan pengerjaan Langit:
Menjadikan benda penerang yang besar (Matahari), yang kecil (bulan) dan bintang (kowkab) untuk menerangi bumi dan diletakan di cakrawala untuk memisahkan siang dan malam, terang dan gelap, datang (hayah) tanda (owth) masa (mo'ed) hari (Yom), tahun (shaneh). YOM R@BIY`IY/RABU (hari ke-4) [karena 1 hari = 1000 tahun, maka matahari, bulan dan bintang baru muncul 4000 tahun kemudian] [Kej 1.14-19]
Melanjutkan pengerjaan di BUMI dan LANGIT:
Di air (Mayim) melimpah (sharats) mahluk hidup (NEPHESH HAYAH), MAHLUK YANG BISA TERBANG ('OWPH) beterbangan ('UWPH) di bumi di lintasan kubah langit ('al 'erets 'al paniym raqiya shamayim). ELHAYA/ELOHIM membentuk ('bara) MONSTER (Tanniyn) besar (gadol), segala jenis (kol miyn) mahluk hidup bergerak (NEPHESH HAYAH HAROMESET) melimpah di air, dan segala jenis mahluk bersayap ('OWPH KANAPH), YOM CHAMIYSHIY/Kamis (hari ke-5) [Kej 1.20-23]
Melanjutkan pengerjaan Bumi:
Bumi mengeluarkan (erets yatsa') segala mahluk hidup, melata, ternak, liar, membuat (asah) Adam dari gambar (tselem) dan rupa (d@muwth) Elohim, laki-laki (ZAKAR), perempuan (N@QEBAH), bertambah banyak, YOM SHISHSHIY/Jum'at (hari ke-6) [kej 1.24-31]. Elohim sabath (berhenti) dari pekerjaannya, YOM SH@BI'IY [hari ke-7] [Kej 2.2]
Legenda ini menyatakan bahwa bumi dan air sudah ada saat itu bersamaan dengan roh Elohim. Ada terang yang dinamakan siang yang berbeda dengan kegelapan yang dinamakan malam namun matahari, bulan dan bintang belum ada. Tidak dijelaskan siapakah pencipta bumi/daratan, air, Ruh Allah, mengapa ruh Allah di sana saat itu dan bergetar menghadapi air namun di legenda bangsa lainnya, kita temukan alasannya:
Kapan malaikat/Iblis muncul?
Kata "LAYLA/LAYLI/LILITH" selain muncul di Kejadian 1, juga di Yesaya 34.14 ("LIYLIYTH/LILITH"/HANTU MALAM, yang bertempat di sungai-sungai EDOM) dan Mazmur 91.5 ("PACHAD LAYLA/LAYLI" = Teror Malam) dan Lilith yang juga ada di legenda bangsa lainnya.
Selain Lucifer, para penghulu iblis lainnya yang disebut sebagai "Para allah asing" (ELOHIM NEKAR) adalah BELIAL
Bagaimana dengan suhu neraka dan lokasinya?
Kitab wahyu mengatakan, "..di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang.." dan lokasi neraka tersebut ada di permukaan bumi yang merujuk pada peristiwa setelah kebangkitan pertama, yaitu iblis dilepaskan dari penjaranya, menyesatkan 4 penjuru beserta para tentaranya (para orang mati di alam kubur dalam bumi) yang naik ke seluruh permukaan bumi, kemudian dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya [Wahyu 20.5-10. Ini kembangan lanjutan dari mimpi Daniel, di Dan 12.2, 'Banyak orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal' dan juga, kembangan lanjutan mimpi/penglihatan Yesaya di Yes 34.8-10, 'Hari pembalasan..Sungai-sungai Edom akan berubah menjadi tיr, dan tanahnya menjadi belerang; negerinya akan menjadi tיr yang menyala-nyala. Siang dan malam negeri itu tidak akan padam-padam, asapnya naik untuk selama-lamanya'].
Sehingga, neraka dalam kitab Wahyu adalah seluas daratan di bumi = 148.94 x 106 KM2 (29.2% Bumi) dan berada dalam tekanan atmospir ruang terbuka. Suhu neraka adalah sepanas suhu elemen sulfur yang mendidih cair di 832 ÷F atau 444.6°C
Ini berarti, suhu Surga 80°C atau 145÷F LEBIH PANAS dari suhu Neraka. Dengan selisih suhu yang sebesar ini, bisa jadi, para penghuni SURGA Yerusalem baru lebih memilih bareng para pendosa di danau hukuman, di neraka.
Jadi, jelas sudah bahwa Alkitab kej 1:1-31, hanya kisah pertikaian para Dewa daripada kisah penciptaan semesta dengan ledakan yang luarbiasa. Ini sama sekali tidak ada relevansinya dengan hipotesis Big Bang.
[Kembali ke artikel "bumi itu datar versi alkitab"]
***
Di Al Qur’an terciptanya Langit dan bumi dilakukan dengan frase kata ‘jadilah..’
[Note:
innamaa qawlunaa lisyay-in idzaa aradnaahu an naquula lahu kun fayakuunu
[16:40] Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", maka jadilah ia]
Frase kata yang sama yaitu ‘jadilah, maka jadilah ia’ atau ‘kun fayakoonu’ merupakan frase ke-MahaKuasa-an, Itu tercantum pada 8 ayat [Al Baqarah 2:117, Ali Imran 3: 47, Ali Imran 3: 59, Al Anaam 6: 73, An Nahl 16: 40, Maryam 19: 35 Yasin 36: 82, dan Al Ghafir 40: 68] Yaitu saat penciptaan langit dan Bumi, Penciptaan Adam & Isa, serta penciptaan lainnya yang dikehendaki Allah:
Qur’an ayat 51: 47 menyatakan bahwa "Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa".
Beberapa orang menterjemahkan kata ‘kami benar-benar berkuasa menjadi ‘kami meluaskannya’. Tafsiran ‘kami meluaskan’ dikemukakan oleh Harun Yahya yang muncul hanya baru-baru ini saja, yaitu ketika hipotesis BigBang dan alam semesta yang terus mengembang sedang populer-pupulernya. Namun berdasarkan 3 ayat di atas tentang ‘jadilah!’ maka samasekali tidak menunjukan kecocokan apapun dengan hipotesis Big Bang maupun Alam semesta yang terus mengembang.
Detail penciptaan Langit dan Bumi menurut Al Qur’an terdapat di surat [7:54, 10:3, 11:7, 21:30, 25:59, 32:4, 57:4, 41:9-12 dan 79:27-33].
Surat Al Anbiyaa' 21:30, menunjukan keadaan Bumi dan langit saat yang awal mula:
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya ("سِتَّةِ", anna) langit-langit ("السَّمَاوَاتِ", al-samāwāti) dan bumi ("وَالْأَرْضَ", wal-arḍa) dahulu adalah ("كَانَتَا", kānatā) suatu yang padu ("رَتْقًا", ratqan), kemudian (Kami) pisahkan keduanya ("فَفَتَقْنَاهُم", fafataqnāhumā). Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? [AQ 21.30]
Tampaknya ini juga perbedaan signifikan antara Yahudi/Kristen VS ISLAM, yaitu posisi awal Allah sebelum penciptaan.
Surat AR RA'D (GURUH)13:2,
Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.
Tafsir Ibn kathir untuk ayat [13:2],
Surat Fushshilat 41: 9-12, menyajikan urutan pengerjaan Bagaimana penciptaan yang dilakukan Allah:
Tampak jelas para pemikir islam, allah dan Muhammad memang tidak berpengetahuan apapun tentang semesta dan bahkan tidak mempunyai kemampuan dalam membedakan antara bintang, matahari, planet, bulan, asteroid, komet, metoroid, meteor dan meteorit:
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, [..]
Frase Arab "سِتَّةِ" (sittati, enam) + ayyāmin ("أَيَّامٍ") tercantum di (AQ 7.54, 10.3, 11.7, 25.59, 32.4, 50.38 dan 57:4), KELIRU jika diterjemahkan menjadi "enam masa", karena terjemahan seharusnya adalah "enam hari":
"Sesungguhnya sehari (yawman) disisi Tuhanmu adalah seperti 1000 tahun menurut perhitunganmu" [AQ 22.47] dan "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian itu naik kepadaNya dalam satu hari (yawmin) yang kadarnya adalah 1000 tahun menurut perhitunganmu"[AQ 32.5]
Masih mengenai Surat 41:11
"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu.."
Dalam Asbabun Nuzul surat Al Iklas 112:1-4,
Surat 41, 51, 21 dan 79 termasuk golongan Almakiyah (sebelum Hijrah ke Medinah, 620 M) dan urutan turunnya surat adalah tertera demikian. Ayat 112, ada yang mengganggap sebagai Al Makiyyah, sementara As suyuti menganggap sebagai Al Madaniyya
Penegasan terakhir mengenai penciptaan Bumi dan Langit adalah melalui surat Al Baqarah yang diturunkan Allah di 2 H (624 M). Surat ini termasuk golongan surat Al madaniyya yang turun lebih belakangan dari surat Al Makiyya lainnya yaitu 41, 51, 21 dan surat 79.
Di surat Al Baqarah 2:29,
Pernyataan di surat Al Baqarah 2:29-36 sangat jelas, terstruktur dan ada urutannya! yaitu menciptakan Bumi, kemudian langit plus 7 langit dan terakhir Penciptakan Manusia. Jadi, saat manusia diciptakan maka penciptaan langit sudah final, tidak ada pengembangan langit lagi. Bukti itu ada di ayat 2:31
Di jaman awal Islam, Mujahid, Qatadah and Ad-Dahhak dalam tafsir Ibn Kathir untuk surat 32:4-6 yang di kutip lagi oleh Ibn kathir untuk tafsir surat 13:2-4, dinyatakan bahwa jarak Bumi dan lapisan langit serta antar lapisan langit adalah 500 tahun [jadi sekitar 3500 tahun] atau berdasarkan hadis nabi dari Abu Dawud no.4100 (4 jalur perawi), Tirmidhi no.3242 (hasan gharib). Ibn Majjah no.189 yang menyatakan:
Surat Al Najm 53:14-15, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada syurga tempat tinggal..
Jalaluddin as-Suyuthi (pengarang tafsir Ad-Durr al-Mantsur fi Tafsir bi al-Ma'tsur) menjelaskan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Wahhab ibnu Munabbih bahwa Allah Swt. menciptakan `arsy dan kursi (kedudukan) dari cahaya-Nya. `Arsy itu melekat pada kursi. Para malaikat berada di tengah-tengah kursi tersebut. `Arsy dikelilingi oleh empat buah sungai, yaitu:
Dahulu, para leluhur kita tidaklah mempunyai kesempatan untuk mengenal lebih dalam lagi mengenai ajaran ini, namun kita sekarang mempunyai kesempatan!. Mari kita kenali lebih dalam lagi ajaran yang menyatakan Bumi berada di atas Punggung Ikan Paus sebagaimana tersirat di Surah 68:1,
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
ن وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ
nuun waalqalami wamaa yasthuruuna
Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis,
Di bawah ini adalah kutipan 6 Tafsir yang sangat di hormati di aliran Sunni dan 1 Hadis yang sangat di hormati aliran Syi'ah untuk surat 68:1,
AL-TABARI dari Tarikh Al-Tabari (Vol.1) dan Tafsir Ath-Tabari (Vol.1 dan Vol.25):
Seseorang mungkin berkata: Jika seperti yang Anda jelaskan, yaitu bahwa Tuhan menciptakan bumi sebelum langit, maka apa arti pernyataan Ibnu 'Abbas yang diceritakan kepada kalian oleh Wasil b. ‘Abd al-A‘la al-Asadi - Muhammad b. Fudayl - al-A‘mash - Abu Zabyan - Ibn ‘Abbas: "Pertama Allah ciptakan adalah pulpen (kalam)." Allah berkata padanya [pulpen]: "Tuliskan!", kemudian pulpen bertanya: "Apa yang harus ditulis, Allahku!" Allah menjawab: "Tuliskan apa yang telah ditakdirkan!" Ia kemudian melanjutkan: dan pulpen itu meneruskan [menulis] yang telah digariskan hingga kiamat. Allah kemudian mengangkat uap air dan memisahkan para langit dari itu. Kemudian Allah menciptakan IKAN [nun] dan Bumi kemudian dihamparkan di atas punggungnya [ikan]. Ikan menjadi bergerak mengakibatkan bumi bergoyang. Kemudian dikokohkan dengan gunung-gunung yang menjulang. [Juga Tafsir Ath-Tabari, Tahqiq Ahmad Abdurraziq Al Bakri dkk, dari naskah Syaikh Ahmad/Mahmud Muhammad Syakir, Vol.25, untuk AQ 68.1, Riwayat no. 34660, hal. 311. Pada catatan kaki no.510: Ibnu Abu Syaibah dalam Al Ursy (1/53) dan Ibnu Al Mustafadh dalam Al Qadar (1/82)]
Aku diberitahu yang sama oleh Wasil - Waki’ - al-A‘mash - Abu Zabyan - Ibn ‘Abbas [Juga Tafsir Ath-Tabari, Vol.25, untuk AQ 68.1, Riwayat no. 34661, hal. 311. Pada catatan kaki no.511: Ibnu Abu Syaibah dalam Al Ursy (1/53) dan Ibnu Al Mustafadh dalam Al Qadar (1/82)]
Menurut Ibn al-Muthanna - Ibn Abi ‘Adi - Shu‘bah - Sulayman (al-A‘mash?) - Abu Zabyan - Ibn ‘Abbas: "Pertama Allah ciptakan adalah pulpen." Ia meneruskan [menulis] yang akan terjadi. Allah kemudian mengangkat uap air, dan langit tercipta dari itu. Kemudian Ia ciptakan IKAN, dan bumi dihamparkan di atas punggungnya [Ikan]. Ikan bergerak, mengakibatkan bumi bergoyang. Kemudian dikokohkan gunung-gunung yang menjulang. Kemudian Ia berkata: "Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis"
Aku diberitahu yang sama oleh Tamim b. al-Muntasir - Ishaq (b. Yusuf) - Sharik (b. ‘Abdallah al-Nakha‘i) - al-A‘mash - Abu Zabyan/Mujahid - Ibn ‘Abbas, dengan perbedaan, yang Ia katakan: "dan para langit dipisahkan [sebagai ganti: diciptakan] dari itu". [Juga Tafsir Ath-Tabari, Vol.25, untuk AQ 68.1, Riwayat no. 34658, hal. 310. Pada catatan kaki no.508: Al Hakim dalam Al Mustadrak (2/540), dia berkata "Hadits ini shahih menurut syarat Al Bukhari dan Muslim sekalipun keduanya tidak meriwayatkannya"]
Menurut Ibn Bashshar - Yahya - Sufyan - Sulayman (al-A‘mash?) - Abu Zabyan - Ibn ‘Abbas: "Pertama Allah ciptakan adalah pulpen". Allah berkata padanya [pulpen]: Tuliskan!, kemudian pulpen bertanya: Apa yang harus ditulis, Allahku! Allah menjawab Tuliskan apa yang telah ditakdirkan! Ia kemudian melanjutkan: dan pulpen meneruskan [menulis] yang telah digariskan hingga kiamat. Kemudian Allah menciptakan IKAN [nun]. Ia kemudian mengangkat uap air dan memisahkan para langit dari itu, dan Bumi kemudian dihamparkan di atas punggungnya [ikan]. Ikan menjadi bergerak yang mengakibatkan bumi bergonyang. Ini dikokohkan dengan gunung-gunung yang menjulang. [Juga Tafsir Ath-Tabari, Vol.25, untuk AQ 68.1, Riwayat no. 34659, hal. 310. Pada catatan kaki no.509: Abu Asy-Syaikh dalam Al Uzhmah (4/1380) dan Ibnu Abu Hatim dalam tafsirnya (10/3364)]
Menurut Ibn Humayd - Jarir (b. ‘Abd al-Hamid) - ‘Ata’ b. al-Sa’ib - Abu al-Duha Muslim b. Subayh - Ibn ‘Abbas: "Pertama Allah ciptakan adalah pulpen". Allah kemudian berkata padanya: "Tuliskan!", dan ia tuliskan yang akan terjadi hingga kiamat. Kemudian Allah menciptakan IKAN. Kemudian Ia tumpukan Bumi di atasnya. [Juga Tafsir Ath-Tabari, Vol.25, untuk AQ 68.1, Riwayat no. 34664, hal. 310. Pada catatan kaki no.514: Ibnu Katsir dalam tafsirnya (14/82)]
Ini diriwayatkan secara sahih sebagai hadis dari Ibn ‘Abbas dan dari lainnya dalam arti terhadap komentar dan penjelasan dan tidak bertentangan dengan yang disampaikan kami darinya dalam permasalahan ini.
...Merujuk seperti yang diceritakan kepadaku oleh Musa bin Harun AI Hamdani dan lainnya - Amru bin Hammad - Asbath bin Nasr - Al-Suddi - [(Abd Malik dan Abu Shalih - lbnu Abbas) dan (Musa b. Harun al-Hamdani - ‘Abdallah b. Mas‘ud dan sejumlah sahabat NABI)]: "Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untukmu. Kemudian ia tarik/rentangkan para langit dan dijadikan tujuh langit" Arsy Allah ada di atas Air. Tidak ada penciptaan sebelum Air. Ketika Ia ingin mencipta. Ia ambil uap dari Air. Uap itu terangkat ke atas, air berkumpul di atasnya. Ia kemudian menamakan itu "Langit". Kemudian ia keringkan air, dan membuatnya menjadi 1 bumi. Ia kemudian memisahkannya dan menjadikannya 7 Bumi pada Minggu dan Senin. Ia ciptakan bumi di atas Ikan [Hut], Itu adalah Ikan (nun) yang disebutkan di Qur'an: "Ikan. Demi Qalam." Ikan ada di air. Air ada di atas bebatuan [kecil]. Bebatuan ada di punggung Malaikat. Malaikat ada di atas Bebatuan [Besar]. Bebatuan besar -yang disebutkan di Luqman - ada di angin, tidak di langit atau di bumi. Ikan bergerak, sebagai hasilnya, Bumi bergoyang [gempa]. Kemudian dikokohkannya, mem-pasak-an gunung-guning di atasnya, dan menjadi stabil. Ini dinyatakan pada kalimat Allah Dan telah Kami jadikan di bumi ini "gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama kalian" [Juga Tafsir Ath-Tabari, Vo.1, untuk AQ 2.29, hal. 513-514, Catatan kaki no.113 untuk hadis ini: Al Baihaqi dalam Asma` wa sifat (378,379), Ibnu Abi Hatim dalam tafsir-nya (I/74,75)]
[The History of Al-Tabari: General Introduction and From the Creation to the Flood, translated by Franz Rosenthal [State University of New York Press (SUNY), Albany, 1989], Volume 1, pp. 218-220]
Menurut Muhammad b. Sahl b. 'Askar - Isma'il b. 'Abd al-Karim - Abd al-Samad - Wahb, menyebutkan beberapa dari keagunganNya (digambarkan sebagai berikut): para langit dan Bumi dan Lautan ada dalam Haykal, dan Haykal ada di ganjalan kaki. Kaki Allah ada di atas ganjalan. Ia bawa ganjalan itu. Itu kemudian menjadi seperti sandal pada kakinya. Ketika Wahb ditanya: Apa Haykal itu? Ia jawab: Sesuatu di ujung-ujung langit yang mengelilingi bumi dan lautan seperti tali untuk memasang tenda. Dan ketika Wahb di tanya bagaimana para bumi [susunannya], Ia jawab: Mereka adalah tujuh bumi yang datar dan para pulau. Di antara setiap dua bumi, ada lautan. Semua dikelilingi Lautan, Haykal di belakang lautan [Ibid., pp. 207-208]
----
Tafsir Ibnu Kathir
وقيل : المراد بقوله : ( ن ) حوت عظيم على تيار الماء العظيم المحيط ، وهو حامل للأرضين السبع ، كما قال الإمام أبو جعفر بن جرير
terjemahannya kurang lebih:
Dikatakan bahwa "Nun" merujuk pada IKAN PAUS BESAR yang ada di Air di Lautan yang sangat luas dan di atas punggungnya ia membawa tujuh bumi, sebagaimana disampaikan Imam Abu Jafar Ibn Jarir:
حدثنا ابن بشار ، حدثنا يحيى ، حدثنا سفيان - هو الثوري - حدثنا سليمان - هو الأعمش - عن أبي ظبيان ، عن ابن عباس قال : أول ما خلق الله القلم قال : اكتب . قال : وما أكتب ؟ قال : اكتب القدر . فجرى بما يكون من ذلك اليوم إلى يوم قيام الساعة . ثم خلق " النون " ورفع بخار الماء ، ففتقت منه السماء ، وبسطت الأرض على ظهر النون ، فاضطرب النون فمادت الأرض ، فأثبتت بالجبال ، فإنها لتفخر على الأرض .
terjemahannya kurang lebih:
Ibn Bashar - Yahya - Sufyan Al-Thuri - Sulayman Al-Amash - Abu Thubian - Ibn Abbas yang diberkati: "Pertama kali yang Allah ciptakan adalah pulpen dan mengatakan: 'tuliskan'. (Pulpen) bertanya, "Apa yang mesti saya tulis?" (Allah) berkata, "Tuliskan semuanya" Jadi (pulpen) tuliskan semua hingga saat kiamat. Kemudian (Allah) ciptakan "nun" dan mengangkat uap air memisahkan gulungan para langit dan bumi diletakkan GEPENG/PIPIH/DATAR di punggung Nun. Nun menjadi gelisah, bumi bergoyang/bergoncang, (Allah) mengencangkan (bumi) dengan gunung-gunung, bumi menjadi stabil/kokoh[1]
ثم قال ابن جرير : حدثنا ابن حميد ، حدثنا جرير ، عن عطاء ، عن أبي الضحى ، عن ابن عباس قال : إن أول شيء خلق ربي عز وجل القلم ، ثم قال له : اكتب . فكتب ما هو كائن إلى أن تقوم الساعة . ثم خلق " النون " فوق الماء ، ثم كبس الأرض عليه .
terjemahannya kurang lebih:
Diriwayatkan oleh Ibn Jarir - Ibn Hamid - Ata’a - Abu Al-Dahee - Ibn Abbas: "Yang pertama kali Allah ciptakan, adalah pulpen kemudian berkata kepadanya, "Tuliskan". Dia menuliskan apa yang terjadi hingga kiamat. Kemudian (Allah) menciptakan Nun di atas air lalu letakan bumi padanya (ikan).
وقد روى الطبراني ذلك مرفوعا فقال : حدثنا أبو حبيب زيد بن المهتدي المروذي ، حدثنا سعيد بن يعقوب الطالقاني ، حدثنا مؤمل بن إسماعيل ، حدثنا حماد بن زيد ، عن عطاء بن السائب ، عن أبي الضحى مسلم بن صبيح ، عن ابن عباس قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : " إن أول ما خلق الله القلم والحوت ، قال للقلم : اكتب ، قال : ما أكتب ؟ قال : كل شيء كائن إلى يوم القيامة " . ثم قرأ : ( ن والقلم وما يسطرون ) فالنون : الحوت .
terjemahannya kurang lebih:
Al Tabarani meriwayatkan hadis yang diriwayatkan dari Abu Habib Zaid Al-Mahdi Al Marouzi - Sa’id Ibn Yaqub Al-Talqani - Mu’amal Ibn Ismail - Hamad Ibn Zaid - Ata’a Ibn Al Sa’ib - Abu Al Dahee Muslim Ibn Subaih - Ibn Abbas - NABI SAW: "Yang pertama Allah ciptakan adalah pulpen dan Ikan paus. (Allah) mengatakan (pada) pulpen "tulis". (pulpen) bertanya, "apa yang mesti saya tulis". (Allah) berkata, "semua yang akan terjadi hingga hari kiamat" Kemudian membacakan (Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis) Jadi nun adalah ikan[2]
وقال ابن أبي نجيح : إن إبراهيم بن أبي بكر أخبره عن مجاهد قال : كان يقال : النون : الحوت العظيم الذي تحت الأرض السابعة .
Terjemahannya kurang lebih:
Ibn Abu Nujaih: Ibrahim Ibn Abu Bakar berkata Mujahid berkata: "Dikatakan: Nun adalah Ikan dibawahnya ada tujuh bumi"
وذكر البغوي وجماعة من المفسرين : إن على ظهر هذا الحوت صخرة سمكها كغلظ السماوات والأرض ، وعلى ظهرها ثور له أرب عون ألف قرن ، وعلى متنه الأرضون السبع وما فيهن وما بينهن فالله أعلم .
Terjemahannya kurang lebih:
Al-Baghawy dan sekelompok komentator: di punggung ikan paus ada bebatuan yang besar yang memilliki ketebalan lebih besar dari lebarnya para langit dan bumi dan di atas bebatuan ini ada Banteng yang mempunyai 40.000 tanduk. Pada tubuh banteng ini diletakan tujuh bumi dan segala isinya, dan allah maha mengetahui [Source atau di sini, translasinya dalam Inggris, lihat sini]
Dalam tafsir AQ 20.6,
Ibn kathir menukil hadis marfu (sanad bersandar hingga rasullullah) dari Ibn Abu Hatim:
وقال ابن أبي حاتم : حدثنا أبو عبيد الله ابن أخي ابن وهب ، حدثنا عمي ، حدثنا عبد الله بن عياش ، حدثنا عبد الله بن سليمان عن دراج ، عن عيسى بن هلال الصدفي ، عن عبد الله بن عمرو قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " إن الأرضين بين كل أرض والتي تليها مسيرة خمسمائة عام ، والعليا منها على ظهر حوت ، قد التقى طرفاه في السماء ، والحوت على صخرة ، والصخرة بيد الملك ، والثانية سجن الريح ، والثالثة فيها حجارة جهنم ، والرابعة فيها كبريت جهنم ، والخامسة فيها حيات جهنم والسادسة فيها عقارب جهنم ، والسابعة فيها سقر ، وفيها إبليس مصفد بالحديد ، يد أمامه ويد خلفه ، فإذا أراد الله أن يطلقه لما يشاء أطلقه " . هذا حديث غريب جدا ورفعه فيه نظر
Terjemahannya kurang lebih:
Ibnu Abi Hatim: Abu'Ubaidillah kemenakan ibn wahab - pamannya - Abdullah bin Ayyash - Abdullah bin Suleiman - daraj - isa ibn hilal al-sadafi - Abdullah bin 'Amr - Rasulullah SAW: "antara bumi dan semua yang berikutnya berjarak 500 tahun berjalan kaki, dan itu ada diatas punggung ikan paus,..." Hadis ini gharib Jiddan[3] dan terlihat bersandar/dan bisa dalam pertimbangan (warafaeha fih Nazar) [sumber]
Dalam tafsir AQ 2.29,
Ibn Kathir menukil As-Saddi di dalam kitab tafsirnya, dari Abu Malik, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud, serta dari sejumlah sahabat sehubungan dengan makna firman-Nya: [AQ 2.29] Disebutkan bahwa 'Arasy Allah Swt. berada di atas air, ketika itu Allah Swt belum menciptakan sesuatu pun selain dari air tersebut. Ketika Allah berkehendak menciptakan makhluk, maka Dia mengeluarkan asap dari air tersebut, lalu asap (gas) tersebut membumbung di atas air hingga letaknya berada di atas air, dinamakanlah sama (langit). Kemudian air dikeringkan, lalu Dia menjadikannya bumi yang menyatu. Setelah itu bumi dipisahkan-Nya dan dijadikan-Nya tujuh lapis dalam dua hari, yaitu hari Ahad dan Senin. Allah menciptakan bumi di atas ikan besar, dan ikan besar inilah yang disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur'an melalui firman-Nya: "Nun, demi qalam" (AQ 68.1) Sedangkan ikan besar (nun) berada di dalam air. Air berada di atas permukaan batu yang licin, sedangkan batu yang licin berada di atas punggung malaikat. Malaikat berada di atas batu besar, dan batu besar berada di atas angin. Batu besar inilah yang disebut oleh Luqman bahwa ia bukan berada di langit, bukan pula di bumi. Kemudian ikan besar itu bergerak, maka terjadilah gempa di bumi, lalu Allah memancangkan gunung-gunung di atasnya hingga bumi menjadi tenang; gunung-gunung itu berdiri dengan kokohnya di atas bumi. Hal inilah yang dinyatakan di dalam firman Allah Swt: (AQ 21.31) [Tafsir Ibnu Katsir, Juz 1, Al-Fatiha - Al- Baqarah, Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi, Penerjemah: Bahrun Abu Bakar, L.C. Dibantu: H. Anwar Abu Bakar, L.C., SBA.2000.438, cetakan ke-1, tahun 2000, Penerbit Sinar Baru Algensindo Bandung, Anggota IKAP1 No.025/IB A, hal 351-352]
----
[1] Al Hakim Nishaburi dalam "Al-Mustadrak alaa al-Sahihain", untuk tafsir AQ 68.1, menuliskan hadis mirip ini dan Ia nyatakan sebagai hadis sahih.
3893 - أخبرنا أبو زكريا يحيى بن محمد العنبري ، ثنا محمد بن عبد السلام ، ثنا إسحاق بن إبراهيم ، أنبأ جرير ، عن الأعمش ، عن أبي ظبيان ، عن ابن عباس - رضي الله عنهما ، قال : إن أول شيء خلقه الله القلم ، فقال له : اكتب ، فقال : وما أكتب ؟ فقال : القدر ، فجرى من ذلك اليوم بما هو كائن إلى أن تقوم الساعة ، قال : وكان عرشه على الماء فارتفع بخار الماء ففتقت منه السماوات ، ثم خلق النون فبسطت الأرض عليه ، والأرض على ظهر النون فاضطرب النون فمادت الأرض ، فأثبتت بالجبال ، فإن الجبال تفخر على الأرض
هذا حديث صحيح على شرط الشيخين ولم يخرجاه
Terjemahannya kurang lebih:
3893 - Riwayat Abu Zakaria Yahya bin Muhammad Al‘Anbari - Muhammad Bin Abdul Salam - Ishak bin Ibrahim - Jarir - Sulaiman bin Mahran al-Asadi al-A'mash - Abu Zabyan - Abdullah bin Abbas yang diberkati: "Pertama kali yang Allah ciptakan adalah pulpen dan mengatakan: 'tuliskan'. (Pulpen) bertanya, "Apa yang mesti saya tulis?" (Allah) berkata, "Takdir mulai saat itu hingga kiamat". Katanya: SinggasanaNya di atas air, mengangkat uap air memisahkan gulungan para langit, membuat Nun (Ikan besar), Meratakan bumi dan bumi di punggung Nun, Nun menjadi gelisah, Bumi bergoyang/bergoncang, (Allah) mengencangkan dengan gunung-gunung, bumi menjadi stabil/kokoh
Hadis ini sahih menurut syarat syaikhain (Bukhari Muslim) tetapi mereka tidak meriwayatkannya.
[2] Jalaludin Suyuti dalam "Al-Itqan fi Ulum al-Qur'an", hal.553, untuk "N" juga memuat hadis Nabi dari Ibn Abbas ini.
[3] Kategori hadis dari sisi jumlah perawi terbagi menjadi: Mutawatir (banyak perawi di sanad/rantainya) atau Ahad (arti literal: satu atau tidak mencapai tingkatan mutawatir). Kemudian, hadis Ahad terbagi lagi menjadi: hadis Masyhur (3 perawi dalam tiap tingkatan), Azis (2 rantai perawi yang rawinya berbeda) dan Gharib (sendiri/tunggal, di suatu tingkatan). Kata Jiddan menekankan pada perawi tunggalnya entah itu di awal atau pertengahan sanad/rantai perawi. Gharib Jiddan tidak ada hubungannya dengan predikat akhir hadis (sahih, hasan, dhaif, mungkar, maudu). Ketika menukil hadis, Ibn Kathir senantiasa memberikan penilaian akhir pada hadis (sahih, hasan, dhaif, mungkar, maudu) dengan pendapatnya atau dari pendapat ulama tetang rawinya, jika tidak ada komentar, maka predikat hadis tersebut BUKANLAH hadis dhaif, atau mungkar atau maudu.
-------
AL-QURTUBI
وروى الوليد بن مسلم قال : حدثنا مالك بن أنس عن سمي مولى أبي بكر عن أبي صالح السمان عن أبي هريرة قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : ( أول ما خلق الله القلم ثم خلق النون وهي الدواة وذلك قول تعالى : " ن والقلم " ثم قال له اكتب قال : وما أكتب قال : ما كان وما هو كائن إلى يوم القيامة من عمل أو أجل أو رزق أو أثر فجرى القلم بما هو كائن إلى يوم القيامة - قال - ثم ختم فم القلم فلم ينطق ولا ينطق إلى يوم القيامة . ثم خلق العقل فقال الجبار ما خلقت خلقا أعجب إلي منك وعزتي وجلالي لأكملنك فيمن أحببت ولأنقصنك فيمن أبغضت ) قال : ثم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( أكمل الناس عقلا أطوعهم لله وأعملهم بطاعته ) .
Terjemahannya kurang lebih:
Al-Walid Ibn Muslim - Malik Ibn Ans - Sumay anak dari Abu Bakir - Abu Salih Al-Samaan - Abu Hurayrah - NABI mengatakan, "Yang pertama kali Allah ciptakan adalah pulpen, kemudian Ia ciptakan 'Nun' yang merupakan sebuah bak tinta. Ini adalah apa yang Allah sampaikan (di surat 68:1) 'Nun dan pulpen.’ Dan Ia katakan padanya, "tuliskan".
[Jadi pulpen tuliskan semua yang akan terjadi hingga hari kiamat. Kemudian alah ciptakan Nun (Ikan Paus) diatas air dan Ia tekan/tindih bumi pada punggungnya [paus]. Alah kemudian berkata pada pulpen "tulis". Pulpen bertanya "Apa yang saya mesti tulis" Allah.. (Note: Kalimat-kalimat yang ada di dalam tanda kurung ini hanya ada di situs ini dan tidak ada dalam situs berbahasa arab. Mengapa? jika kita perhatikan kalimat, "..ثم قال له اكتب قال: وما أكتب قال: ما كان.." terdapat indikasi bahwa kalimat tersebut tidak utuh telah terpotong/tidak lengkap/SENGAJA dipotong)]
menjawab, "Tuliskan apa yang telah dan akan terjadi hingga hari kiamat, apakah perbuatan, pahala, konsekuensi dan hukuman hingga hari kiamat". Kemudian pulpen menuliskan yang akan terjadi hingga hari kiamat. Kemudian Allah menciptakan pikiran..."
وعن مجاهد قال : " ن " الحوت الذي تحت الأرض السابعة .
Terjemahannya kurang lebih:
Mujahid menyatakan bahwa 'Nun' adalah Ikan Paus yang ada di bawah tujuh bumi. [..]
وكذا قال مقاتل ومرة الهمداني وعطاء الخراساني والسدي والكلبي : إن النون هو الحوت الذي عليه الأرضون
Terjemahannya kurang lebih:
Seperti juga, yang diriwayatkan oleh Mukatil - Murrah Al-Hamdani - Ata’ Al-Kharasani - Al Suddi - Al-Kalbi yang mengatakan, "Nun adalah Ikan paus yang di atasnya para bumi diletakan"
وَرَوَى أَبُو ظَبْيَان عَنْ اِبْن عَبَّاس قَالَ : أَوَّل مَا خَلَقَ اللَّه الْقَلَم فَجَرَى بِمَا هُوَ كَائِن , ثُمَّ رَفَعَ بُخَار الْمَاء فَخَلَقَ مِنْهُ السَّمَاء , ثُمَّ خَلَقَ النُّون فَبَسَطَ الْأَرْض عَلَى ظَهْره , فَمَادَتْ الْأَرْض فَأُثْبِتَتْ بِالْجِبَالِ , وَإِنَّ الْجِبَال لَتَفْخَر عَلَى الْأَرْض .
Terjemahannya kurang lebih:
Diriwayatkan Abu Thabyan, diriwayatkan Ibn Abbas yang berkata, "yang pertama kali Allah ciptakan adalah pulpen yang menulis semua yang akan terjadi. Kemudian uap air mulai terangkat, Berasal dari situ langit tercipta. kemudian (Allah) menciptakan Nun (paus) dan menggepengkan Bumi pada punggungnya. Ketika bumi mulai bergoyang, Ia kemudian diperkuat dengan gunung-gunung, yang ada dipermukaan" Kemudian Ibn Abbas membacakan ayat (68:1) 'Nun dan Pulpen'
[Bahasa arab sisanya tidak saya tuliskan dan langsung saya tuliskan terjemahannya]
Al kalbi dan Mukatil menyatakan bahwa nama (ikan Paus) adalah ‘Al-Bahmout.’ Al-Rajis berkata, "Mengapa aku melihatmu semua terdiam dan Allah menciptakan Al-Bahmout?"
Abu Yakthan dan Al-Waqidi menyatakan bahwa nama (ikan paus) adalah ‘Leotha’; Dimana Kab menyatakan bahwa namanya adalah ‘Lo-tho-tha’ atau ‘Bil-Ha-motha.’ Kab berkata, "Setan bergerak ke atas Ikan paus, dimana tujuh bumi diletakan dan membisikan pada hatinya, "Kamu sadari apa yang ada di punggungmu, Oh Lo-tho-tha dari binatang dan tetumbuhan dan manusia dan lainnya? Jika engkau merasa terganggu dengan mereka, Engkau dapat melemparkan mereka semua dari punggungmu" Jadi Lo-tho-tha berniat untuk melakukan apa yang disarankan (oleh setan) namun Alah mengirimkan reptil pada Ikan paus yang merangkak melalui lubang tiupnya hingga mencapai otaknya. Ikan paus kemudian menangis pada Allah dan Ia memberikan ijin pada reptil untuk keluar (dari ikan paus)." Kab melanjutkan dan berkatam "Demi Allah, Ikan paus menatap pada reptil dan reptil menatap pada ikan paus dan jika ikan paus berniat melakukan (apa yang disarankan setan) reptil akan balik ke tempat sebelumnya" [Source atau di sini, Kutipan Qurtubi di atas tidak dalam translasi Inggris [hanya Arab] dan translasinya berasal dari sini]
----
TAFSIR IBN ABBAS
Dan dari riwayatnya yang berasal dari Ibn 'Abbas yang ia katakan berkenaan dengan intepretasi apa yang allah katakan (Nun): '(Nun) Ia katakan: Allah bersumpah demi Nun, yang adalah Ikan paus yang membawa Bumi di punggungnya ketika di air, dan di bawah itu adalah banteng, dibawah banteng adalah bebatuan dan dibahwa bebatuan...Nama Ikan Paus itu adalah Liwash, dan dikatakan bahwa namanya adalah Lutiaya'; nama dari banteng itu adalah Bahamut, dan beberapa mengatakan namanya adalah Talhut atau Liyona. Ikan paus itu ada di laut yang dinamakan 'Adwad, dan itu bagaikan banteng kecil di lautan yang sangat luas. Lautan itu ada di Bebatuan cekung dengan 4,000 celah, dan dari tiap celah itu air keluar ke bumi.
Dikatakan juga bahwa Nun adalah satu dari nama-nama Allah; yaitu kepanjangan dari huruf Nun pada nama Allah al-Rahman (Pemurah); dan juga dikatakan bahwa Nun adalah bak tinta. (demi pulpen) Allah bersumpah demi pulpen. Pulpen dibuat dari Cahaya dan tingginya setara jarak Langit dan bumi.
Adalah dengan pulpen ini perangkat Ingatan, misal. Catatan yang dijaga, dituliskan. Juga dikatakan bahwa pulpen adalah satu dari para malaikat yang mana Allah bersumpah, (dan yang mana mereka tuliskan dan Allah juga bersumpah dengan apa yang para malaikat itu tuliskan pada kegiatan-kegiatan turunan Adam, [Tanwîr al-Miqbâs min Tafsîr Ibn 'Abbâs]
Note:
Al-Bahmout atau Bahamut juga ada di mitologi Arab, yaitu kisah 1001 malam pada hari ke-496. Bahamut dinyatakan sebagai Ikan besar. Bahamut tidak sama dengan Behemoth [Setan/monster dalam legenda Yahudi].
----
Tafsir al-Tustari
Ibn 'Abbas' berkata pada laporan lain, 'Nun adalah Ikan yang di atasnya seluruh bumi(arḍūn) berada,..'[Source]
----
Tafsir al-baghawi
اختلفوا فيه فقال ابن عباس : هو الحوت الذي على ظهره الأرض . وهو قول مجاهد ومقاتل والسدي والكلبي
[..] ibn abbas katakan: Ikan paus ini membawa bumi pada punggungnya dan ini juga merupakan pandangan dari Mujahid, Muqatil, saddi dan kalbi [..] tujuh langit dan tujuh bumi di atas Banteng [..] [Sumber]
----
Dari Hadis Sahih Bukhari dan Muslim
Dalam kumpulan hadis sahih Bukhari dan Muslim tidak dijelaskan riwayat Bumi ada di atas punggung ikan paus [Ikan besar], namun demikian terdapat riwayat menarik seperti dibawah ini:
Note:
"والحوت" ditranslate ke inggris "and whale"; ke Melayu "ikan paus"; ke spanyol "Y la ballena = dan ikan paus"; ke itali "E la balena= dan ikan paus"; Turki "Ve Balina = dan ikan paus"; ke belanda "walvis= ikan paus"; ke Jerman "und der wal = dan ikan paus", ke perancis "balein = ikan paus"; Ke rusia "И китов= dan Paus"; ke swahili "Na whale =dan paus"; ke Jepang "とクジラ= ikan paus", ke korea "그리고 고래 = dan ikan paus"; Hindi "और व्हेल = dan ikan paus"; Mandarin "與鯨魚= dan ikan paus"..dll
Jika, Bumi adalah Roti maka sebesar apalagi ukuran ikan dan lembu yang bagian berlebih dari hatinya saja dapat mencukupi kebutuhan 70.000 orang sebagai lauk pauk makan roti? Walaupun Bukhari dan Muslim tidak menjelaskan darimana asal "sapi" dan "ikan" itu, namun ukurannya tidak tanggung-tanggung besarnya, bukan?!
----
Dari Aliran Syi'ah
Ulama Syi'ah Kulayni di “Kafi”nya 8/89 meriwayatkan:
55 – محمد عن أحمد عن ابن محبوب عن جميل بن صالح عن أبان بن تغلب عن أبي عبد الله (ع) قال: سألته عن الأرض على أي شيء هي؟ قال: هي على حوت قلت: فالحوت على أي شيء هو؟ قال: على الماء قلت: فالماء على أي شيء هو؟ قال: على صخرة قلت: فعلى أي شيء الصخرة؟ قال: على قرن ثور أملس قلت: فعلى أي شيء الثور؟ قال: على الثرى قلت: فعلى أي شيء الثرى؟ فقال: هيهات عند ذلك ضل علم العلما
Muhammad menyampaikan dari Ahmad - ibn Mahbub - Jamil ibn Salih - Aban ibn Taghlib - Abu ‘Abd Allah, yang berkata, Aku tanya dia mengenai bumi: Ia terletak di atas apa? Ia menjawab: Itu berada di atas seekor Ikan Paus. Aku bertanya: Ikan paus itu di atas apa? Ia menjawab: di atas air. Aku bertanya: Air di atas apa? Ia menjawab: di atas bebatuan. Aku bertanya. bebatuan di atas apa? ia menjawab: Di atas banteng dengan tanduk yang halus. Aku bertanya: Banteng itu diatas apa? Ia menjawab: Di atas tanah. Aku bertanya: Tanah di atas apa? Ia menjawab: Mana tahu? Ini adalah batasan pengetahuan dari yang diketahui manusia.
Syi'ah lainnya sheikh Al-Majlese dalam “Miratul uqul”menyatakan ini SAHIH.
(الحديث الخامس و الخمسون) [حديث الحوت على أي شيء هو]
(2): صحيح.
----
Kisah Para Nabi [Tales of the Prophet]
4. Penciptaan Bumi, Gunung-Gunung dan Laut-laut [The creation of the Earth, the mountains and the seas]
Kaab al-Ahbar berkata: Ketika Allah berkehendak untuk menciptakan Tanah yang kering, Ia perintahkan angin untuk mengocok ke atas air. ketika menjadi turbulen dan berbusa, gelombang bertambah besar dan beruap. Kemudian Allah merintahkan busa itu memampat, dan menjadi kering. Dalam hari-hari Ia ciptakan langit yang kering di atas permukaan air adalah seperti yang Ia katakan:"Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua hari?" (AQ Fushshilat 41:9).
Kemudian Ia perintahkan gelombang-gelombang ini menjadi diam, dan mereka membentuk gunung-gunung, yang kemudian Ia gunakan sebagai pasak untuk menahan bumi, seperti yang Ia katakan: "Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka" (AQ Al Anbiyaa' 21:31). Jika tidak karena gunung-gunung, Bumi tidak akan cukup stabil bagi para penghuninya. Pembuluh dari gunung-gunung ini berhubungan dengan pembuluh dari Gunung Qaf, yang berjajar mengellilngi Bumi.
Kemudian Allah menciptakan tujuh lautan.
Yang pertama dinamakan Baytush dan mengelillingi bumi di belakang gunung Qaf, kemudian dibelakangnya berturut-turut bernama Asamm, Qaynas, Sakin, Mughallib, Muannis, dan yang terakhir Baki. Ini adalah tujuh lautan, dan tiap dari mereka mengelilingi lautan yang sebelumnya. Di dalamnya terdapat mahluk-mahluk yang hanya Allah yang tahu jumlahnya. Allah menciptakan makanan bagi para mahluk-mahluk ini dalam hari yang ke-4, seperti yang Ia katakan: "dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. Bagi orang-orang yang bertanya. (AQ Fushshilat 41:10).
Terdapat tujuh Bumi.
Yang pertama dinamakan Ramaka, yang kedua dinamakan Khalada,..Arqa, Haraba, Maltham, Sijjin dan Ajiba. Dan bumi bergoyang-goyang dengan penghuni di dalamnya seperti sebuah kapal, jadi Allah mengirimkan se sosok Malaikat yang luar biasa besar dan kuat dan diperintahkan memanggul bumi di bahunya. Satu sisi tangannya di timur dan yang lain di barat memegang Bumi dari ujung ke ujung. Namun, tidak ada pijakan kaki baginya, jadi Allah ciptakan bebatuan persegi dari jamrut yang memiliki 7.000 lubang. Di setiap lubangnya sebuah laut, gambaran ini hanya di ketahui oleh Allah semata. dan Ia perintahkan Bebatuan itu untuk berdiam di bawah kaki malaikat.
Akan tetapi, bebatuan itu tidak ada yang menyangga, jadi Allah ciptakan banteng besar dengan 40.000 kepala, mata, telinga, cuping hidung, mulut, lidah dan kaki dan diperintahkan memanggul bebatuan di punggungnya dan juga di tanduknya. Nama dari Banteng itu adalah al-Rayyan. Karena Banteng itu ngga punya tempat buat pijakan kakinya, Allah menciptakan Ikan sangat besar..Ikan ini bernama Behemoth.. [Tales of the Prophets (Qisas Al-Anbiya) (Great Books of the Islamic World), Muhammad Ibn Abd Allah Kisai (Author), Wheeler M. Thackston (Author), Al-Kisai (Author, Abad ke 6/13 Masehi) hal 8-10 dan hal 337-338 [Notes to The Text])
Catatan:
Bantahan mengenai kosmologi bumi dan Langit di atas punggung ikan paus, Anda akan temukan beberapa, di antaranya dikatakan bahwa ini berasal dari Israiliyat, misal Abu as-Shaykh al-‘Asfahani, al-‘Athamah 4/1400], mengatakan, "Tidak disebutkan di kitab ataupun sunnah otentik tentang paus yang membawa bumi, dan semua yang disebutkan tentang ini adalah berdasarkan riwayat Bani Israail"
Tuduhan Israiliyat sangatlah absurd:
Mullah `Ali al-Qaari RaHimahullah, dalam Mirqaat:
'Jadi Aku datang untuk tahu' Itu dalam artian berkat-berkat yang terlimpahkan padaku, semua yang ada di langit (jamak) dan di bumi yaitu sebagai semua yang Allah sampaikan pada kalangan malaikat dan pepohonan dan banyak lainnya. Yang menunjukan keluasan dari pengetahuannya (Rasulullah SAW) yang Allah` Azza Wa Jall beritahukannya. Ibn Hajjar berkata bahwa pengetahuan dari seluruh semesta dan semua yang ada di langit (jamak) dan dibaliknya sebagai bukti dari peristiwa Mi`raj dan bumi, yaitu seluruh tujuh bumi dan yang ada dibawahnya apakah itu seekor sapi atau seekor ikan di atasnya.
[Fa`Alimtu Ayyi Bisababi WuSuuli dhaalikal FayDi Maa Fis Samaawaati Wal ArDi Ya`ani Maa A`alamahullahu Ta`aalaa Mimma Feehaa Minal Malaayikati Wal Ashjaari Wa Ghayrihimaa `Ibaaratun `An Sa`ati `Ilmihilladhee FataHallahu bihi `Alayhi Wa Qaalabnu Hajar Ayyi Jameeyal Kaayinaatillatee fis Samaawaati Bal Maa Fawqahaa Kamaa Yustafaadu Min QiSSatil Mi`yraaji Wal ArDu Hiya Bi Ma`anaa al-Jinsi Ayyi Wa Jamee`ya Maa Fee ArDeenas Sab`yi Bal wa Maa TaHtahaa Kamaa Afaadahuu Ikhbaaruhuu `Alayhis Salaamu Minath Thawri wal Huutil ladhee `Alayhaa] - [sumber]
Sebagai pelengkap, perhatikan gambar Bumi [berbentuk FLAT DISK], di panggul banteng dan dibawahnya adalah Ikan:
Ajaib al-Makhluqat (The wonders of creation), by the Persian author Zakariya Qazwini (d. 1283 or 1284).
[..]Sebuah kopian risalah dari turki kisaran tahun 1553, polesan peta, menunjuk arah selatan, dengan malaikat memegang mangkok berisi ikan yang diatasnya sapi sedang memanggul globe [..]
Risalah kegeograpian dan kumpulan legenda menakjubkan sangat populer di pertengahan dan awal masyarakat islam modern. Peta yang ditunjukan di sini adalah menakjubkan padanya terdapat beberapa mahluk yang menyokong bumi di cakrawala. Yang digunakan adalah proyeksi islam tradisional tentang bumi dalam bentuk piringan datar yang dikelilingi laut-laut terpisah terkurung sekeliling pegunungan Qaf..
Karena kosmologi bumi di atas Ikan paus ini tercantum di kitab-kitab tafsir utama Sunni dan hadis utama Syi'ah, maka klaim bahwa ini Israiliyat adalah mengada-ada.
Kemudian,
Quran menyampaikan bahwa bahwa Malaikat-malaikat menghadap Allah [AQ 70:4]. Lokasi Allah dan taman nya dekat dengan pohon bidara terujung (Sidratil Muntaha) yang berada DI UFUK YANG TERANG (bialufuqi almubiini, AQ 53.7, 81.23) tempat jibril dilihat Muhammad (AQ 81.23), yaitu, "raaahu (Ia dilihatnya) nazlatan ukhraa (datang lagi/turun lagi) inda (di sisi) sidratil muntahaa (pohon bidara/bekul ujung. Sidra = pohon Bidara/bekul, AQ 34.16, 56.28 + Muntaha = ujung/akhir, AQ 5.91, 53.42, 79.44) indahaa (dekat itu) jannatu almawaa (taman tempat tinggal)" (AQ 53.13-17).
kata Ufuk = batas/horizon, misalnya, ufuk timur/barat tempat terbit/tenggelamnya matahari, "dan awal waktu maghrib saat matahari terbenam dan waktu akhir saat menghilang di ufuk dan awal waktu isya saat menghilang di ufuk" [Tirmizi no.139].
Lokasi pohon bidara ter-ujung/sidratul Muntahal bervariasi:
di surga ke-6 (Muslim no.252) atau di surga ke-7 (Muslim no.234. Bukhari no.2698, 3598, 6963. Ahmad no.12047, 12212). Di bawah Sidratil Muntahal terdapat 4 sungai, 2 tak terlihat dan 2 terlihat..adapun 2 sungai tak terlihat adalah 2 sungai yang berada di surga, sedangkan 2 sungai yang terlihat adalah NIL dan EUFRAT" [Bukhari no.3598, 2968, 5179]. Bahkan, sungai Nil dan Eufrat-pun selain di surga ke-7 [Muslim 1.314; dan Bukhari no.4.54.429 5.58.227], juga di surga ke-2 [Bukhari 9.93.608] dan bahkan di surga ke-1 [Bukhari no.6963]
Di manapun itu, BEDA TINGGINYA LANGIT VS DARATAN, TIDAKLAH TERLALU BERJAUHAN, karena ketika Adam diturunkan dari surga, kepalanya menyentuh langit sehingga menjadi botak, turunannya mewarisi kebotakannya ["Kitab Al-Tabaqat Al Kabir", Vol.1, 1.3.42 (Riwayat Ibn Sa`d - Hisham Ibn Muhammad - Ayahnya - Abu Salih - Ibn `Abbas). Juga di Tabari, Vol.1 hal.297]
Kondisi taman/surga macam ini JELAS TIDAK DIMUNGKINKAN dalam kosmologi modern (bulatan bumi yang merupakan anggota tata surya, mengitari matahari. Tata surya bagian dari galaxy dan Galaxy bagian kecil dari semesta) NAMUN SANGAT DIMUNGKINKAN dalam kosmologi Islam, yaitu dengan bumi datar/pipih dengan atap berupa 7 langit bertumpuk satu diatas lainnya berbentuk kubah, sehingga langit, surga, bumi dan air dimungkinkan bertemu.
Kesimpulan, Penciptaan semesta versi ABRAHAMIC
Abrahamic: Sejarah Manusia - Adam
Adam adalah manusia pertama versi abrahamic yang disepakati dan dinyatakan dengan suara bulat di kalangan ajaran Abrahamic:
Adam diciptakan menurut Rupa Allah
Adam diciptakan Allah menurut gambar rupa-Nya [Kejadian 1:26]. Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya [kejadian 1:27-28 dan Kejadian 5:1-3]. Konfirmasi bahwa Adam diciptakan menurut rupa Allah ada di tradisi Islam, yaitu di hadis Sahih Muslim book 40 Number 6809, Book 32 Number 6325:
Apakah hal ini bertentangan dengan As Syuura 42:11, "TIDAK ADA SESUATUPUN YANG SERUPA DENGAN DIA"? Ibn Kathir menyampaikan maksud kalimat itu: "Yaitu, Tidak ada sesuatupun yang sama seperti Pencipta seluruh pasangan tersebut. karena dia adalah mahaesa, Rabb yang kepada-Nya seluruh makhluk bergantung, tidak ada tandingan bagi-Nya" ["Lubaabut Tafsiir Min Ibni Katsiir" Pentahqiq: DR. Abdullah bin Muhammad bin Abdurahman bin Ishaq Al-SheikhIbn katsir, Cet-1, Tahun 1994, Jilid 7/Juz 25, hal 236], jadi ayat ini memang tidak membicarakan bahwa tidak ada mahluk yang menyerupai wujud atau bentuk Allah.
Adam di ciptakan di bumi.
Adam di usia 130 tahun mempunyai anak bernama Set sebagai pengganti Habel yang dibunuh Kain [Kejadian 4:1-2, 4:25, 5:3], Habel adalah penggembala dan Kain adalah Petani [kejadian 4:2-3]. Jadi, saat Set lahir, Habel dan kain(Qabil) sudah cukup dewasa untuk melakukan pekerjaan beternak dan bertani.
Di kejadian 3:22, 24 disebutkan Allah menugaskan Adam untuk mengusahakan dan memelihara Taman Eden. Saat di usir keluar dari taman Eden diperintahkan juga untuk mengusahakan tanah.
Konfirmasi pekerjaan anak-anak adam dinyatakan juga di Al Maidah 5:27:
Diriwayatkan Ibn Abbas:
Al Qur’an juga memberikan sumbangan bukti dengan surat yang diturunkan di 3 H(625 M), Al Imran 3: 33.
Abrahamic: Umur Semesta
Yahudi, Kristen dan Islam sama-sama menyatakan bahwa Tuhan Yahudi adalah Tuhan yang sama dengan Tuhan mereka dan mengajarkan bahwa umur semesta dari Adam sampai kiamat, hanyalah berusia 6000 - 7000 tahun saja (6 hari penciptaan: Alkitab: Genesis 1, 2; Keluaran 20.11, 31.17; Quran: AQ 32.4, 7.54, 10.3, 11.7, 25.59, 50.38, 57.4. Di mana 1 hari Tuhan = 1000 tahun manusia di Alkitab: Mazmur 90.4 dan 2 Petrus 3.8; Quran: 22.47):
Dari sini kita dapat dihitung bahwa tahun ke-6000, sebagai akhir dunia terjadi di tahun 2240 M. ERA MESIANIK, mulai dari hari ke-1 bulan Tishiri/ mulai di TAHUN 239 M atau sekitar 172 tahun setelah kehancuran kuil ke-2/69 M. Kemudian, 1 jubile = 50 tahun, 85 Jubile = 4250 Tahun yaitu di tahun 489 M. Jubile terakhir mulai tahun 449 M. Untuk 4231/4291 Tahun = di tahun 470 M/530 M
Jadi, Tuhan kaum Yahudi menyampaikan bahwa umur dunia adalah 6000 tahun, SETELAH 4000 tahun (2000+2000) sejak Adam muncul (mulai tahun 239 M) disebut ERA MESIANIK yang berlangsung hingga 2000 tahun lamanya (hingga tahun 2239 M, sebagai tahun ke-6000) dan berlanjut dengan kiamat. Sehingga, SIAPAPUN yang MENGKLAIM DIRI sebagai NABI/MESIAS, SEBELUM terjadinya perang GOG dan MAGOG, maka Ia BUKANLAH MESIAS
Berkenaan dengan 6 hari penciptaan, Kaum Yahudi menganggap itu sebagai hari penanggalan biasa Senin sampai Minggu dan TIDAK MENGANGGAP ITU sebagai persamaan 1 hari = 1000 tahun, karena penyetaraan baru muncul setelah Adam turun.
Namun Kristen dan Islam menyatakan hari Senin sampai Minggu di 6 hari penciptaan juga disetarakan dengan persamaan 1 hari = 1000 tahun, sehingga 6 hari penciptaan = 6000 tahun, misalnya Kristen, menggunakan ayat Mazmur 90:4, “..di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin..” dan II Petrus 3:8,”..satu hari sama seperti seribu tahun.”. Islam dengan ayat: "Sesungguhnya sehari (yawman) disisi Tuhanmu adalah seperti 1000 tahun menurut perhitunganmu" [AQ 22.47] dan "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian itu naik kepadaNya dalam satu hari (yawmin) yang kadarnya adalah 1000 tahun menurut perhitunganmu"[AQ 32.5] dan dijelaskan lebih lanjut dalam beberapa variasi Hadis dan tafsir:
Abrahamic: Kiamat/Akhir Semesta
Ajaran Abrahamic menegaskan bahwa akan ada batas akhir yang dinamakan hari kiamat. Kaum Yahudi menyatakan kiamat sudah dekat, jika Elia dan Musa datang:
Kapan dan Tanda kiamat kaum Nasrani biasanya merujuk pada Matius 24.1-36, Markus 13.1-33 dan Lukas 21.5-36:
Petunjuk lain di tradisi Nasrani tentang waktu dan gejala kiamat adalah terkait Yerusalem baru. Ide tentang Yerusalem baru berawal dari nubuatan Yesaya:
Yeremia:
Firman datang ke Yeremia tentang segenap kaum Yehuda di tahun ke-4 Raja Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, yaitu tahun ke-1 raja Nebukadnezar, raja Babel. [Yer 25.1] ... demikianlah firman TUHAN--menyuruh memanggil Nebukadnezar, raja Babel, hamba-Ku ..dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel 70 tahun lamanya. Kemudian sesudah genap ke-70 tahun itu,..Aku akan melakukan pembalasan kepada raja Babel. [Yeremia 25.9-12] ..kepada nabi-nabi dan kepada seluruh rakyat yang telah diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnezar dari Yerusalem ke Babel....Apabila telah genap 70 tahun bagi Babel,..Aku akan menepati janji-Ku kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini [29.1-10]
Daniel:
Di tahun ke-3 raja Yehuda, Yoyakim, Raja Babel Nebuchadnezar mengepung Yerusalem (Dan 1:1), perkakas rumah tuhan diserahkan kepadanya (Dan 1.2), beberapa kaum Israel dibawa dan salah satunya Daniel/Beltsazar (Dan 1.3-6), Ia bertemu Raja Nebuchadnezar di tahun ke-2 (Dan 2.1) = Tahun ke-4 Yoyakim. Di tahun ke-19 Nebukadnezar/tahun ke-11 Zedekia raja Yehuda, Yerusalem dan kuil ke-1 hancur, terjadi pembuangan kaum Yahudi selama 70 tahun (Yeremia 39.1-2; 2 Raja 25.1-9; Yeremia 25.9-12, 29.1-10).
Daniel mendapatkan mimpi pada jaman raja Babel, Belsyazar tentang 2 binatang:
Di tahun ke-3 raja Persia Koresh, Daniel diceritakan tentang apa yang tercantum dalam kitab kebenaran (Dan 10.1-21), tentang 4 raja di Persia, yang terakhir akan melawan Yunani [Dan 11.2]; Peperangan 2x raja Utara lawan Mesir (raja Selatan), pertama Selatan menang, setelahnya Utara Menang (Dan 11.3-20). Daniel diminta menyembunyikan dan mematerai kitab kebanaran itu, SAMPAI AKHIR JAMAN [Dan 12.4, 12.9]. Waktunya 1 masa (lə mōw‘ךḏ) dan 2 masa (mō·w·‘ד·ḏמm) dan 1/2 masa (wā·ḥך·ṣמ) (Dan 12.7), sejak dihentikan korban harian dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan adalah 1290 hari, dan berbahagialah yang menantikannya sampai 1335 hari [Dan 12.11-12]
Maksud "1 masa, 2 masa dan 1/2 masa" (Dan 7.25, 12.7) bervariasi, begitu pula ketika diterjemahkan sebagai tahun, apakah itu 1260 tahun atau 1290 tahun atau 1335 tahun atau bahkan 2300 tahun:
Klaim kiamat yang disampaikan Tuhan, orang yang diberikan hikmat dan buku suci ini tampaknya juga akan MELESET LAGI, konsekuensinya, Yerusalem Baru sebagai surga, akan menjadi isapan jempol belaka.
Yohanes mengenal baik mimpi Daniel, tentang binatang ke-4 bertanduk 10, yang disebut melambangkan kerajaan ke-4 dengan 10 raja dari dinasti itu (Daniel 7), ide ini dikemas ulang menjadi binatang berkepala 7 dengan 10 tanduk, di mana 7 kepala yang melambangkan 7 raja
Namun, juga tidak jelas mengapa ini harus mulai dari MESIR dan mengecualikan beberapa DINASTI LAIN yang terkait Yerusalem dan tidak memasukan Romawi kedalamnya, padahal, jika turunnya TAURAT yang dijadikan ACUAN, maka, para rabbi TANNA, telah menyampaikan bahwa periode taurat mulai sejak tahun ke-2001 sejak Adam atau dari 1761 SM, maka akan LEBIH BANYAK dinasti yang terkait Yerusalem, yaitu: (9) Hasmonian, (8) Masedonian, (7) Persia, (6) Babilonia (5) Asyria, (4) Israel-Judah, (3) Yebusit, (2) Mesir dan (1) Kanaan. Kemudian, jika merujuk pada tahun ke-4001 atau mulai dari 361 M, yang dikatakan sebagai masa Mesianik, maka menjadi makin runyam, karena kemunculan Yesus jauh sebelum masa Mesianik. Pun, jika dibatasi, misalnya SETELAH DANIEL atau dinasti YANG MENGHANCURKAN KUIL ke-1/kuil SULAIMAN, maka pilihannya dimulai dengan BABILONIA atau dinasti YANG MEMBANGUN KUIL KE-2, yaitu PERSIA.
Namun yang manapun juga, JUMLAH DINASTINYA TETAP BUKAN 5 dan masalahnya tetap sama, karena SETELAH ROMAWI, yaitu menjadi dinasti Byzantium, KEKUASAANNYA di Yerusalem, tidaklah sekejap namun ke-2 terlama di antara 6 sebelumnya.
Karena mimpi Yohanes berkaitan dengan Yesus, maka harusnya merujuk di saat Yesus hidup yaitu dinasti Romawi, sehingga raja-raja yang dimaksudkan, HARUS ada di masa dinasti Romawi, HARUS terkait Yesus, HARUS terkait kehancuran kuil ke-2 dan HARUS terkait pengasingan Yohanes di pulau Patmos (nama pulau ini tidak dikenal, namun kemudian dianggap ada di Yunani).
Beberapa bapak gereja percaya bahwa Yohanes hidup di masa Kaisar Domitian. Maka 5 raja dinasti ROMAWI adalah SETELAH Nero (54-68, 13 tahun, di masa akhir, terjadi pemberontakan Yahudi), yaitu:
Walau dianggap ada di masa Kaisar Nero-pun, jumlah Raja TETAP TIDAK 5 (Agustus/27 SM – 14 M, Tiberius/14-37, Caligula/37-41 dan Claudius/41-54) beberapa bahkan menambahkan Yulius Caesar (49 SM – 44 SM) sebagai raja terawal. Ini TIDAK TEPAT, karena di periode antara Julius – Agustus, TIDAK ADA penguasa tunggal Romawi
Malah, sepanjang keberadaan kekaisaran romawi-pun terdapat begitu banyaknya DINASTI dan begitu banyaknya RAJA, dan tidak satupun dapat dikaitkan dengan kreteria mimpi-nya YOHANES.
Jadi, Yohanes entah yang mana ini, jangankan melihat masa yang LEBIH PANJANG, bahkan untuk melihat yang segera terjadi di masanya saja pun, GAGAL. Maka wajar saja, jika kemudian, kitab wahyu diragukan keasliannya baik terhadap penulisnya sendiri maupun terhadap isinya, misal:
Ciri-ciri kiamat menurut Al Quran adalah sebagai berikut:
Matahari dengan jarak 1 Mil?
bahkan dengan jarak sedekat jarak bumi-bulan [rata2 jaraknya 238.857 mil atau 384.403 Km] maka dapat dipastikan tidak ada lagi kehidupan di muka bumi dan tentunya tidak mungkin jika manusia bisa hidup dan cuma berkeringat saja, toh!
Di nyatakan pula bahwa matahari akan terbit dari barat sebagai salah satu dari 10 tanda-tanda kiamat [Hadis Muslim 041.6931, diriwayatakan Hudhaifa b. Usaid Ghifari; Sahih Muslim 041.7025, diriwayatkan oleh Abdullah b. 'Amr], Juga di Sahih Bukhari:
mari kita lihat timeline kapan tepatnya kiamat, yaitu sejak Muhammad, sang pembaharu ajaran Allah mulai diutus hingga wafatnya:
Mulai diutus - Hijrah
Mereka menanyakan kepadamu tentang: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. [AQ 7.187, Al Makiyya, turun urutan ke-39. Juga di surat Al makiyya lainnya: AQ 20.15, urutan ke-36. AQ 41.47, urutan ke-61. AQ.53.57-58, turun urutan ke-23. AQ 31.34, urutan ke-57. AQ 67.25-27, turun urutan ke-77. AQ 79.42-46, urutan ke-81].
Hadis-hadis di bawah ini adalah posisi di saat/setelah turunnya AQ 31.34:
Mengapa?
Karena Quran juga menyampaikan bahwa diantara nabi yang mengetahui tentang kiamat adalah Isa, "Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku" [AQ 43.61, Al Makiyya, turun urutan ke-63] dan tentu saja juga Allah [AQ 43.85, Al Makiyya, turun urutan ke-63]. Yang mengutus Jibril dengan perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan tentang hari pertemuan [AQ 40.15, Al Makiyya, turun urutan ke-60].
Telah dekat datangnya hari kiamat dan tandanya telah terjadi [Al Qamar 54.1-2] (Al makiyya, turun urutan ke-37, yaitu tahun ke-5 setelah Muhammad diutus menjadi pembaharu ajaran Allah, menjadi Nabi):
Hadis di bawah ini menginformasikan telah terjadi transfer pengetahuan tentang kiamat, misalnya dari riwayat Anas bin Malik dan juga Abdullah bin Salam menantikan Muhammad di hari hijrahnya Muhammad ke Medina dan kemudian Ia bertanya, "Sesungguhnya saya akan bertanya kepada tuan tentang tiga hal, yang tidak akan ada yang mengetahui jawabannya kecuali seorang Nabi. 1. Apa tanda-tanda pertama hari kiamat, 2. Makanan apa yang pertama-tama dimakan oleh ahli syurga, dan 3. Mengapa si anak menyerupai bapaknya atau kadang-kadang menyerupai ibunya?" Jawab Nabi SAW: "Baru saja Jibril memberitahukan hal ini padaku" Kata Abdullah bin Salam: "Jibril?" Jawab Rasulullah SAW: "Ya." Kata Abdullah bin Salam: "Dia itu termasuk malaikat yang termasuk musuh kaum Yahudi." Lalu Nabi membacakan ayat ini (S. 2: 97) sebagai teguran kepada orang-orang yang memusuhi malaikat pesuruh Allah. [Bukhari 4.55.546; 5.58.275; 6.60.7 dan Muslim 3.614]
Setelah ini, terjadi peningkatan pengetahuan Muhammad. Pengetahuan Muhammad, bukan cuma tanda-tandanya saja bahkan ia pun telah diberitahukan Allah SWT bahwa waktunya pun sudah sangat dekat sekali,
Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah." Dan tahukah kamu, boleh jadi (la'alla) hari berbangkit itu sudah dekat waktunya. [AQ 33.63]
Mengenai Dajjal,
2 diantaranya disebutkan berada di jaman Muhammad, yaitu: Al Masih Dajjal dan Ibn Shayyad Dajjal (saat di temui Muhammad ia belum baligh):
Dajjal Ibn Shayyad:
Maka kiamat, sudah benar-benar luar biasa dekatnya!
Muhammad DIUTUS BERSAMAAN DENGAN KIAMAT!
Kalimat "man yujaddidu", bukanlah jamak, jadi Allah mengirim "seorang pembaharu" atau seorang utusan. Dari sejak Adam, telah berulang kali Allah mengirimkan pembaharu dan Muhammad merupakan pembaharu "PENUTUP" dari agama Allah. Kalimat "setiap 100 tahun" akan berhenti pada batasan terjadinya KIAMAT dan Muhammad DIUTUS berdekatan dengan terjadinya KIAMAT, dan telah disampaikan bukti di atas bahwa tembok Yajuj dan Majuj telah terbuka dan juga pada hadis di bawah ini:
Hindu: Penciptaan Semesta
(Tulisan Penciptaan Semesta Hindu di bawah ini, dikutip dari "Vedic Physic-Scientific Origin of Hinduism", Raja Ram Mohan Roy)
Dalam Matsya Purana 2.25-30, penciptaan diceritakan terjadi setelah Mahapralaya, leburnya alam semesta, kegelapan di mana-mana. Semuanya dalam keadaan tidur. Tidak ada apa-apa, baik yang bergerak maupun tak bergerak. Lalu Svayambhu, self being, menjelma, yang merupakan bentuk diluar indra. Ia menciptakan air/cairan pertama kali, dan menciptakan bibit penciptaan didalamnya. Bibit itu tumbuh menjadi telur emas. Lalu Svayambhu memasuki telur itu, dan disebut Visnu karena memasukinya.
Rgveda tidak menjelaskan sejarah manusia, tapi menjelaskan evolusi semesta. Dongeng tersebut memberikan penjelasan yang padat, efektif dan sederhana atas apa yang dinyatakan RigVeda.
Sebelum, Saat dan Setelah Penciptaan adalah Tuhan
Konsep Hindu menyatakan bahwa sebelum, saat dan setelah Penciptaan adalah Tuhan. Filsafat Hindu dalam Rgveda, menyatakan bahwa Penciptaan merupakan manifestasi dari Yang Maha Kuasa.
Hindu tidak membuat dikotomi antara baik dan buruk, seperti dalam agama non Vedic. Batas alam semesta adalah tempat berlangsungnya pertempuran antara gaya konstraksi dan ekspansi. Pertempuran ini diinterpretasikan menjadi pertempuran baik dan buruk, antara dewa dan raksasa, antara Tuhan dan setan.
Tidak ada neraka abadi karena bahkan neraka pun tidak bisa dipisahkan dengan Tuhan. Bahkan, tidak ada surga atau neraka pada akhir jaman. Semesta hanyalah manifestasi dari Yang Kuasa, dan akhir dari siklus semesta yang sekarang disebut "Mahapralaya" saat semua kembali pada Purusa. Di akhir jaman, tidak ada surga, tidak ada neraka dan tidak ada jiwa.
Dalam Rgveda, kata "Purusa" bisa berarti manusia/laki-laki (man). Secara etimologis, Purusa berarti orang yang menghuni kota (Pura). "Pura" sendiri berarti tempat yang dihuni oleh penjaga/ penghuni.
Saat Penciptaan Semesta, Purusa/Prajapati/Brahman menciptakan dua kekuatan yang disebut Purusa yaitu kekuatan hidup (batin/nama) dan Prakerti (pradana/rupa) yaitu kekuatan kebendaan. Kemudian timbul "cita" yaitu alam pikiran yang dipengaruhi oleh Tri Guna yaitu Satwam (sifat kebenaran/Dharma), Rajah (sifat kenafsuan/dinamis) dan Tamah (Adharma/kebodohan/apatis). Kemudian timbul Budi (naluri pengenal), setelah itu timbul Manah (akal dan perasaan), selanjutnya timbul Ahangkara (rasa keakuan). Setelah ini timbul Dasa indria (sepuluh indria/gerak keinginan) yang terbagi dalam kelompok
Keadaan Sebelum Penciptaan
Keadaan sebelum penciptaan disebut dalam Nasadiya sukta yang mengisahkan asal mula alam semesta di Rgveda 10.129:
Sebelumnya yang ada hanya kegelapan dan hanya ada Salila (Rgveda 10.129.3 seperti dkutip sebelumnya). Salila berarti air, tapi dalam Rgveda itu berarti fluida asal yang tak terdiferensiasi. Dalam mantranya, Salila didahului oleh "apraketa" yang berarti tak terdiferensiasi, yang tanpa ragu lagi menjelaskan maksudnya. Bahwa Salila merupakan istilah teknis dijelaskan di Satapatha Brahmana.
Salila adalah keadaan pertama dari semesta, ketika tak ada apapun. Yang ada adalah kesetimbangan yang sempurna dan keseragaman. Ketika kesetimbangan ini pecah karena gaya fundamental alam, ketidakseragaman tercipta dan ketidakseragaman inilah yang disebut Apah.
Veda menyatakan bahwa pada awalnya semua adalah Salila, yang sepintas tampak berarti air di mana-mana. Konsep air di mana-mana ini tersebar ke seluruh dunia dan kemudian dipinjam oleh agama non Vedic. Injil (Genesis 1.1-2 dan 1.6-7) dan Quran (21.30) menjelaskan bahwa pada mulanya alam hanya terdiri dari air.
Fisika modern menjelaskan pada kita bahwa alam semesta pada awalnya adalah panas, yang kemudian didinginkan secara cepat dengan mengembangnya semesta. Veda menjelaskan sebaliknya. Semesta pada mulanya sangat dingin. Evolusi semesta dimulai dengan naiknya temperatur.
Mantra RigVeda 10.129.3 di atas menyatakan bahwa penyebab semesta adalah tapa. Tapa merupakan konsep yang penting dalam Hinduisme. Pada Hinduisme pos-Veda, Tapa menjadi diartikan laku yang keras di tengah rimba, yang akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa. Tapa berarti memanaskan, membuat panas, dan inilah arti yang digunakan dalam Veda. Evolusi semesta dimulai dengan penciptaan materi, energi dan ruang yang efeknya akan memanaskan semesta. Dalam pengertian ini, seluruh semesta bisa dianggap lahir dari Tapa.
Para pembaca yang berpengetahuan akan mengatakan bahwa materi dan energi selalu ada dan semua materi dan energi terkumpul dalam satu titik sebelum Ledakan Besar (Big Bang). Konsep Veda menjelaskan sangat berbeda! Alam semesta tidak dimulai dengan Ledakan Besar. Alam semesta muncul dari kekosongan, dan inilah dasar dari pernyataan "Sunya hi Parameswara hai" yang berarti Kehampaan adalah Tuhan.
Karena alam semesta tidak punya materi, energi dan ruang pada saat pertama, maka penciptaan ketiga hal tersebut sangatlah penting. Karena penciptaan alam semesta adalah melalui Yajna:
Partikel2 seperti ini, dikenal dengan istilah boson dan fermion, adalah partikel yang sudah sangat dikenal para fisikawan. Ke-tidakhomogen-an inilah yang direpresentasikan dengan mentega. Alam semesta tak lagi sama dengan sebelumnya. Alam terbagi menjadi materi dan energi.
Pengorbanan di sini berarti perubahan wujud, perubahan dari wujud tak termanifestasi menjadi alam semesta dalam wujud bermanifestasi. Dengan berlanjutnya Yajna, berarti berlanjutnya penciptaan materi, energi dan ruang, keadaan yang serba-sama (homogen) lalu berubah menjadi tak-sama (heterogen). Tiga, merujuk kepada Triloka, bumi (Phrtivi), atmosfer(Antariksa) dan Langit (Dyau). Dalam tiap Loka terdapat tujuh Samidha yang berarti total dua puluh satu.
Begitu proses penciptaan dimulai, itu akan berlanjut dengan sendirinya.
Sang Penguasa Expansi
Didalam RigVeda 10.72.2 dikatakan bahawa Brahmanaspati/Brhaspati menciptakan alam semesta seperti seorang seniman. Brahmanspati berarti Sang Penguasa Expansi. Jadi Brahmanaspati bisa diidentifikasikan sebagai berekspansinya alam semesta. Dalam naskah pasca-Veda digambarkan menjadi pendeta para dewa, Mantra dibawah ini mengindikasikan bahwa alam semesta diciptakan dari exspansi.
Pergerakan Indra dan Brahmnaspati merupakan kekuatan-kekuatan ekspansi dan konstraksi.
Brahmanaspati dikatakan membebaskan sapi-sapi yang tersembunyi dalam gunung. Ini bukan cerita perebutan mendapatkan sapi. Sapi-sapi berarti partikel fundamental dari alam yang belum termanifestasikan. Kekayaan ini adalah materi dan energi dari alam semesta, yang akan bermanifestasi pada saat permukaan dari alam semesta didorong lebih jauh.
Lahirnya Dewa-Dewa dan Kontraksi Alam Semesta
Kosmologi "Ledakan Besar" (Big Bang) memberikan penjelasan yang sangat dramatis tentang saat-saat awal penciptaan. Alam semesta sangat panas lalu melalui tahap ekspansi yang sangat cepat yang disebut inflasi. Pandangan Veda berbeda dengan pandangan Ledakan Besar. Momen awal penciptaan dijelaskan dengan sukta berikut dalam RgVeda:
Terbentuknya kehidupan bukanlah proses yang spontan. Alam semesta harus berkembang untuk menjadi eksis, tapi gaya ekspansi dan konstraksi telah ada sejak awal dalam keseimbangan yg lemah.
Alam semesta tidak berkembang secara kontinyu adalah sudut pandang Veda. Setelah ekspansi awal, alam semesta mulai mengkerut. Inilah arti dari Aditi pergi ke masa sebelumnya.
Taittiriya Samhita 6.5.6.1 mengatakan bahwa Aditi melahirkan telur yang tidak sempurna. Dalam Mahabharata, Harivamsa Parva 9.5 Kasyapa berkata kepada Aditi tentang penolakannya bahwa putranya tidak mati, tapi ada di dalam telur. Oleh karena itu ia diberi nama Martanda. Inti dari semua cerita tersebut adalah gaya dasar alam tidak bekerja dengan baik pada saat penciptaan.
Setelah ekspansi awal, alam semesta mulai kolaps. Lalu gaya dasar alam berubah, dan semesta mulai berekspansi lagi. Saat semesta telah dalam keadaan setimbang, itu disebut Vivasvana, tempat di mana makhluk bisa hidup.
Dalam Rgveda 10.17.1 Yama disebut sebagai Putra Vivasvana, dan dalam Rgveda 10.14.1 Yama disebut sebagai Vaivasvata yang berarti Putra dari Vivasvana. Orang suci dalam sukta 8.27-31 dalam Rgveda adalah Vaivasvata Manu.Vivasvata berarti Putra dari Vivasvana. Dalam naskah India, Vivasvana adalah ayah dari Manu, raja pertama, dan dalam naskah Iran, Vivangahvanta (yaitu Vivasvana) adalah ayah dari Yima (yaitu Yama), yang juga raja pertama.
Sejak adanya naskah pasca Veda, penciptaan manusia pertama diterima sebagai terjadi segera setelah penciptaan semesta, sehingga selanjutnya Veda diasumsikan diterima oleh manusia sejak awal jaman. Veda ditemukan oleh orang-orang suci pada masa kebudayaan Indus-Sarasvati. Alam semesta berumur milyaran tahun, sedangkan sejarah manusia hanya berumur 10.000 tahun saja. Pada saat 10.000 tahun yang lampau pikiran manusia belum mampu untuk mencerna pengetahuan di dalam Veda. Sejarah manusia, dan tentu saja sejarah India juga, baru berumur 10.000 tahun, Dongeng yang tercantum di Purana telah mecampuradukan kosmologi dan sejarah manusia.
Pada abad awal dan pertengahan sejarah, umat Hindu (dan Budha) telah menyebarkan ide mereka ke seluruh penjuru. Sumber dari beberapa ide dalam ajaran Kristen dan Islam adalah berasal dari naskah suci Hindu. Perhatikan keterangan berikut dari Taittiriya Brahmana.
Batas Semesta
Menurut Big Bang, alam tidak mempunyai batas. Dalam kosmologi Veda, alam semesta mempunyai batas, diluar alam semesta adalah alam sepuluh dimensi.
Yaska menjelaskan arah ini dalam tangan alam di Nirukta 1.7 Taittiriya Samhita 4.7.9.1 yang mengatakan jari adalah arah. Satapatha Brahmana (6.3.1.2.1 dan 8.4.2.13) menjelaskan bahwa arah (Disa) ada sepuluh. Dalam terminologi sains modern, arah berarti dimensi. Alam semesta dalam kosmologi Veda dipandang sebagai sepuluh dimensi.
Semesta dilukiskan sebagai telur dalam semua naskah pasca-veda.
Kata Sanskrit "Brahmanda," yang merupakan perpaduan dari dua kata yakni "Brahma" dan "Anda." Brahma berasal dari kata "Brha" yang berarti berkembang dan "Anda" berarti telur. Telur secara makro adalah Semesta, secara mikro Bumi. Jadi Brahmanda berarti telur yang mengembang yang dapat juga berarti isi semesta yang mengembang dengan “pura” yang merujuk pada batas alam semesta. Pura berarti kota yang terlindung dan juga digunakan biasa dimaknai sebagai benteng yang mengelilingi sebuah kota.
Konsep ini sangat penting karena membantu mengungkap arti dari Indra, yang juga disebut "Purandara", Ia yang menerobos kota yang terlindung.
Indra juga sering disebut sebagai Purandara yang berarti ia yang membelah kota (Pura). Pura di sini bukanlah kota biasa, tapi seluruh alam semesta, oleh karena itulah sumber utama alam disebut dengan Purusa. Jadi Purandara berarti Ia yang membelah alam semesta. Kalau Vrtra berarti Ia yang menutupi Semesta, maka Indra adalah Ia yang membelah alam semesta.
Dalam Veda, batas alam semesta adalah tempat berlangsungnya pertempuran antara gaya konstraksi dan ekspansi. Dalam Rgveda, dilambangkan dengan pertempuran antara Indra dan Vrtra, dan layar dari pertempuran ini adalah batas alam semesta. Kekuatan utama ekspansi dalam Veda dilukiskan sebagai Indra, dan musuh utamanya, kekuatan utama kontraksi adalah Vrtra. Pertempuran ini diinterpretasikan menjadi pertempuran baik dan buruk, antara dewa dan raksasa, antara Tuhan dan setan.
Dalam Rgveda 1.32 karena inilah titik pusat dalam komsologi Veda. Dilukiskan bahwa Vrtra (sang ular) menahan air, di matra 12 dijelaskan menjelaskan bahwa kekalahan Vrtra dari Indra membebaskan tujuh sungai untuk mengalir. Pembebasan tujuh sungai (sapta sindhu) oleh Indra bukanlah disebutkan hanya satu kali, tapi berulang-ulang kali dalam Rgveda. Ide dimana ular menahan air juga ditemukan dalam mitos yang berbeda-beda diseluruh dunia.
Mitos dari Quiches, suku Indian di Amerika Selatan, bisa ditemukan di Popol Vuh. Suku Quiches percaya bahwa pada mulanya adalah air dan ular berbulu.
Gaya Listrik
Dengan menyadari bahwa pertempuran antara Indra dan Vrtra adalah pertempuran antara gaya ekspansi dan kontraksi, sekarang perlu kita menentukan gaya yang mana direpresentasikan baik oleh Indra maupun Vrtra. Sains moderen mengenal tiga gaya fundamental: gravitasi, nuklir dan listrik.
Gaya gravitasi adalah gaya antara dua massa yang selalu tarik menarik. Ini adalah gaya yang tetap berlaku pada jarak yang panjang dan merupakan gaya yang melingkupi sistem tata surya dan galaksi.
Indra bukanlah menggambarkan gaya gravitasi karena gravitasi adalah gaya tarik. Gaya nuklir adalah gaya yang menjaga inti atom, jadi gaya ini bukanlah gaya yang direpresentasikan oleh Indra, karena gaya yang digambarkan oleh Indra haruslah berlaku untuk jarak yang panjang. Gaya arus lemah terdiri dari gaya nuklir lemah dan gaya elektromagnetis.
Gaya nuklir lemah merupakan gaya yang berlaku pada jarak yang sangat pendek sekitar 10-17 meter, Jadi bukan gaya yang berlaku pada tingkat kosmik. Jadi gaya nuklir masih tidak sesuai. Gaya Elektromagnetik terdiri dari gaya listrik dan gaya magnet. Kedua gaya ini bisa atraktif maupun repulsif, dan bisa menjangkau jarak yang panjang. Indra diidentifikasikan sebagai gaya listrik berdasarkan literatur Veda.
Dalam Rgveda 4.17.13 Indra disebut sebagai Asanimana yang artinya Ia yang menguasai petir. Lebih lanjut dalam Kausitaki Brahmana 6.9, Indra disebut sebagai Asani (petir). Satapatha Brahmana mengatakan:
Vrtra menutupi seluruh semesta dan juga merupakan gaya kontraksi. Ini membawa realisasi langsung bahwa Vrtra tak lain adalah tegangan permukaan dari alam semesta. Setetes fluida cenderung menjadi bentuk spherical untuk mengurangi gaya permukaan.
Terdapat energi yang berhubungan dengan gaya permukaan, dan setiap sistem selalu berusaha mengurangi energinya. Inilah sebabnya mengapa gelembung berbentuk spherical (seperti bola) karena sphere (bola) merupakan konfigurasi dengan luas permukaan terendah. Jika alam semesta berekspansi, permukaannya cenderung meningkat, yang akan menaikkan total energi alam semesta. Tegangan permukaan akan beraksi mengurangi luas permukaan alam semesta, dengan kata lain tegangan permukaan akan berusaha mengkontraksi alam semesta.
Gaya repulsi listrik haruslah lebih besar dari tegangan permukaan pada saat elam semesta berekspansi. Inilah pertempuran besar kosmik antara Indra dan Vrtra, dan mendapat perhatian sangat besar dalam Rgveda karena hasil dari pertempuran ini akan menentukan apakah akan terbentuk alam semesta atau tidak. Rgveda melukiskan pertempuran ini dalam berbagai cerita, salah satunya adalah cerita tentang pembunuhan babi liar.
Pembantaian Varaha
Varaha mempunyai arti langsung yakni babi liar. Kata varaha diturunkan dari akar kata "Vr" yang secara etimologis berarti Ia yang menutupi/melingkupi. Jadi, secara etimologis arti dari Varaha dan Vrtra adalah sama. Bukanlah kebetulan jika Rgveda menjelaskan pembantaian Varaha dan juga Vrtra. Pembantaian Varaha dihubungkan dengan Visnu dan Trita.
Para pembaca yang mempunyai pengetahuan mendalam tentang teori kosmologi secara detail mungkin menganggap diskusi tentang tegangan permukaan ini sebagai sesuatu yang absurd, karena semesta seharusnya tidak mempunyai permukaan di awal penciptaannya.
Kenyataannya adalah para ilmuwan telah menemukan bukti adanya fenomena permukaan pada skala kosmologi, tapi gagal meng-identifikasi-kan-nya lebih lanjut. Para ilmuwan baru-baru ini menemukan gelembung dan rongga dalam skala kosmik, suatu tanda adanya tegangan permukaan.
Gelembung dan Rongga (Voids) di Angkasa Luar.
Salah satu asumsi penting yang mendasari kosmologi Big Bang adalah alam semesta dimana-mana sama (uniform). Artinya seluruh bagian alam semesta mempunyai massa jenis dan struktur yang sama. Dengan pertimbangan tersebut, pemilihan unit untuk dispersi massa-energi menjadi sangat penting. Kita tahu bahwa planet-planet dan bintang-bintang tidaklah terdistribusi merata. Para ilmuwan memilih skala yang lebih besar, pada awalnya dipercayai galaksi tersebar secara merata diseluruh angkasa luar.
Ketika Hubble melakukan survey pada 44,000 galaksi, Ia tidak menemukan distribusi merata, bahkan Ia menemukan pengelompokan (clustering). Penelitiannya dilanjutkan oleh Fritz Zwicky pada tahun 1938 yang menemukan juga bahwa galaksi mengelompok dan tidak terdistribusi merata. Hal ini yang mendasari bahwa kelompok galaksi (cluster of galaxies) adalah unit yang cocok [untuk model Big Bang-ed] dan kelompok galaksi ini tersebar secara merata di angkasa.
Galaksi kita, Bima Sakti (Milky Way), adalah bagian dari kelompok duapuluh lima galaksi. Astronomer Perancis Gerard de Vaucouleurs melakukan penelitian dalam skala yang lebih besar lagi pada tahun 1950, dan menemukan bahwa kelompok galaksi juga tidak terdistribusi merata.Ia mengelompokkan galaksi dalam supercluster yang mempunyai rentang 200 juta-tahun-cahaya. Para ilmuwan kemudian percaya bahwa supercluster galaksi ini adalah unit yang lebih tepat karena semesta tampak terdistribusi merata. Tapi ada lagi penemuan baru yang mendapatkan bahwa supercluster terletak pada gelembung raksasa. Didalam gelembung adalah rongga besar tanpa ada galaksi hampir tak ada massa dan energi.
Veda mempunyai referensi tentang struktur raksasa ini pada Satapatha Brahmana:
Mantram yang dikutip diatas, dengan jelas membuktikan bahwa orang suci Veda berpendapat bahwa tegangan permukaan bekerja sehingga Apah menjadi berbentuk gelembung. Ditemukannya gelembung raksasa dalam skala besar pada struktur alam semesta membuktikan adanya tegangan permukaan dalam evolusi semesta.
Karena ilmu pengetahuan modern gagal memasukkan tegangan permukaan dalam teorinya, tak heran setelah tujuh puluh tahun riset yang terus menerus belum juga mampu memprediksi evolusi alam semesta. Sebabnya jelas. Seluruh framework Big Bang adalah salah. [Vedic Physic-Scientific Origin of Hinduism, Oleh: Raja Ram Mohan Roy, Alih bahasa: Gede Manggala, Posted by Ketut Adi on 2003-09-22 di iloveblue.com]
Hindu: Siklus Semesta
Sejarah bumi saat ini berada di jaman Kali yuga ke-28 pada tahun Brahma ke 51. Jaman kali yuga ini di mulai di Februari 3102 SM [Manusmrti 1:64-80; Surya Sidhantha 1:11-23] dan berakhir di 432.000 tahun kemudian.
Semesta merupakan proses yang tiada awal dan akhir. Rangkaian siklus Semesta yang terbagi kedalam 14 mavantara. Di setiap rangkaian tersebut didahului dengan banjir super besar di permukaan bumi, dan disetiap banjir super tersebut Manu menyelamatkan spesies dengan Perahu besar [Manusmrithi 1:64-80, matsya Purana] dan rangkaian diakhiri dengan Pralaya [Manu Smriti, Sacred Books of the East Vol. 25, translated by Georg Bühler, 1886, Chapter I, 79].
Setiap selesai 100 tahun Brahma akan ada MahaPralaya [Studies in Occult Philosophy 358, Occult Glossary 20-1, Secret Doctrine 1:368, 2:179, Fundamentals of the Esoteric Philosophy 145, 184, 468].
Pralaya merupakan sinonim dari Samhara, satu dari 5 fungsi Siwa. Pralaya(Sanskrit) artinya adalah berakhir, menyerap kembali alam di akhir jaman/kalpa; penghancuran dan Mati. Pralaya di Terminologi Hindu:
Pendapat pertama menyatkan bahwa siklus penciptaan sudah mencapai final dan tidak ada perulangan.
Pendapat lainya menyatakan bahwa ketika umur Brahma dan kemudian semesta diserap kembali oleh Brahman terjadi pengulangan proses Karena Brahma tercipta oleh Brahman, sebagaimana dikisahkan di Purana Srimad Bhagavatam 3.8.16-33, Brahma lahir di pusar perut Wisnu yang tengah berbaring di semesta yang dipenuhi cairan, Brahma mengalami kebingungan atas keberadaannya kemudian mencari tahu dan menemukan Visnu. Kemudian terdapat juga cerita di Siwa Purana dan Tamasika Purana, yang mengisahkan ketika Brahma menolak untuk memuja Visnu, mereka kemudian bertanding. Ditengah pertandingan muncullah Siva dan menegahi mereka melalui sayembara siapa yang tercepat diantara mereka untuk mencapai bagian terbawah Siva atau bagian teratas Siva maka dialah pemenangnya. Visnu segera merubah wujud sebagai Babi (Varaha) kemudian menuju kebawah, Brahma berubah menjadi Angsa menuju ke atas namun tidak ada dari mereka yang mencapainya.
Siklus umur Brahma di bagi dalam rangkaian Mavantara, di setiap Mavantara ada Manu, jadi terdapat 14 manu dalam 14 Mavantaranya. Manu berasal dari kata Manasa yang berarti mahluk yang memiliki kesadaran/berpikir. Manvantara berasal dari ‘Manu’ dan ‘antara’ yang artinya adalah interval antara dua Manu [Srimad-Bhagavatam 3.13.14-16] Manu bukan merupakan unit individu, Manu merupakan satu set ras manusia. Manu merupakan nama generik dari Pitr atau leluhur/asal muasal manusia [Secret Doctrine 2:308-9].
Jaman kita ini merupakan jaman Manu yang ke 7 dari 14 Manu yang akan ada di bumi ini:
Hindu: Sejarah Manusia - Manu
Setelah tercipta alam semesta, Dewa-Dewa, Gandarwa. Paisacha. Maka Brahman menciptakan tumbuhan, binatang dan manusia.
Brahman (Prajapati) menciptakan dua kekuatan yang disebut Purusa yaitu kekuatan hidup (batin/nama) dan Prakerti (pradana/rupa) yaitu kekuatan kebendaan. Kemudian timbul "cita" yaitu alam pikiran yang dipengaruhi oleh Tri Guna yaitu Satwam (sifat kebenaran/Dharma), Rajah (sifat kenafsuan/dinamis) dan Tamah (Adharma/kebodohan/apatis). Kemudian timbul Budi (naluri pengenal), setelah itu timbul Manah (akal dan perasaan), selanjutnya timbul Ahangkara (rasa keakuan). Setelah ini timbul Dasa indria (sepuluh indria/gerak keinginan) yang terbagi dalam kelompok
Dari Panca Tanmatra lahirlah lima unsur-unsur materi yang dinamakan Panca Maha Bhuta, yaitu Akasa (ether), Bayu (angin), Teja (sinar), Apah (zat cair) dan Pratiwi (zat padat.)
Perpaduan semua unsur-unsur ini menghasilkan dua unsur benih kehidupan yaitu Sukla (benih laki-laki) dan Swanita (benih perempuan). Pertemuan antara dua benih kehidupan ini adalah pertemuan Purusa dengan Pradana maka terciptalah manusia.
Percikan itulah yang menghidupkan/menggerakan manusia. Atman/roh/jiwa menghidupkan sarwa prani (makhluk di alam semesta ini). Indria tak dapat bekerja bila tak ada atman. Misalnya telinga tak dapat mendengar bila tak ada atman, mata tak dapat melihat bila tak ada atman, kulit tak dapat merasakan bila tak ada atman. Badan jasmani bisa berubah, lahir, mati, datang dan pergi, namun Atma tetap langgeng untuk selamanya.
Kelahiran kembali (Punarbhawa/Reinkarnasi) terjadi karena Ia harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu (karma). Dalam ajaran tersebut, bisa dikatakan manusia menentukan nasib baik/buruk yang akan ia jalani sementara Tuhan yang menentukan kapan hasilnya diberikan (baik semasa hidup maupun setelah lahir kembali.
Apabila manusia tidak sempat menikmati pada kehidupan saat ini, maka akan dinikmati pada kehidupan selanjutnya. Karma merupakan hukum sebab akibat. keadaan manusia (baik suka maupun duka) disebabkan karena hasil perbuatan manusia itu sendiri, baik yang ia lakukan pada saat ia menjalani hidup maupun apa yang ia lakukan pada saat ia menjalani kehidupan sebelumnya.
Perputaran itu tidaklah terputus sampai Ia melepas belenggu Maya dan menghancurkan Awidya/ketidaktahuan. Tujuan dari kelahiran kembali adalah proses penyatuan Atman dan Brahman. Moksa adalah tercapainya persatuan tersebut.
Menurut ‘secret doctrine’ karangan H.P. Blavatsky, juga tulisan David Pratt dan G. de Purucker yang mengulas siklus manusia di setiap Mavantara menyatakan bahwa generasi akar pertama 7 akar ras manusia berasal berasal dari dunia lain (Astral). Ras ini muncul disekitar 150 juta tahun. Beranak pinak hingga masing-masing menghasilkan 7 kelompok sub ras [secret doctrine 2:1] Masing-masing dari 7 akar asal itu berbeda secara potensi, kapabilitas mental, bentuk fisiknya dan karakteristiknya sehingga ada yang berbentuk lebih baik dari yang lainnya yang tergantung dari karma dan hasil kelahiran kembali di dunia sebelumnya [Secret doctrine 2:249]
Bumi kita ini di masa generasi pertama ras akar manusia adalah lebih ringan/halus relatif keras dan padat dari bumi saat ini. Mahluk-mahluk tersebut juga lebih halus, tembus cahaya berisi cairan tanpa tulang, rambut kulit dan organ-organ mereka lama kelamaan berubah menjadi lebih padat namun tetap ringan pada hingga akhir jamannya, mereka tidak berjenis kelamin, kelahiran kembali mahluk berikutnya terjadi dengan cara pembelahan. Tinggi tubuh mereka adalah ratusan kaki, indera yang dikembangkan mereka adalah indera pendengaran
Generasi akar ras ke 2 merupakan kelanjutan dari kelompok akar generasi pertama, yang terjadi di sekitar 25-30 Juta tahun yang lalu. Mereka ini berkembang menjadi mahluk semi astral yang lebih berat, lebih padat lebih seperti agar-agar, tulang, rambut, kulit dan organnya tumbuh namun belum sempurna daripada generasi pertama dan mulai nampak gambaran kasar bentuk manusia. Ras generasi kedua ini beranakpinak secara aseksual sedikit menyerupai ras pertama. Tinggi tubuh ratusan kaki. Indra yang dikembangkan pada generasi kedua ini adalah indera perasa
Dua generasi pertama cenderung tidak mempunyai kesadaran pikiran secara mental seperti anak kecil.
Generasi akar ras ke 3 adalah Lemurian, badannya lebih keras lagi dari yang kedua, yang perlahan berkembang menjadi tulang, otot, system syaraf dan pembuluh darah, tubuh memadat seperti organ sekarang, mereka terlepas dari ras astralnya, di awal generasi ketiga masih secara aseksual namun berkembang menjadi hemaprodit, generasi ketiga masih tidak memerlukan makanan seperti kita sekarang Ia mengambil material kedalam tubuhnya mirip seperti berosmosis. Ketika energi vital mereka habis, mereka tertidur dan kemudian menghilang. Itulah kematian bagi mereka. Permulaan tinggi tubuh mereka mecapai 60 kaki namun di generasi berikutnya berkurang menjadi 25 kaki
Pada 320 Juta tahun hingga 4.5 juta tahun, terdapat evolusi juga pada mahluk-mahluk baru yaitu burung-burung, binaang melata, ampibi, ikan dan mahluk invertebrata. Mahluk yang lebih tinggi berasal dari jenis ras manusia sebelumnya, yaitu disetelah ras generasi ke dua dan diawal generasi ke 3, bentuk fisik mamalia terbentuk lebih dahulu dari pada ras manusia terpisah menjadi pria dan wanita dari pada ras manusia generasi ke tiga.
Manusia, Kera dan Monyet mempunyai nenek moyang yang sama yang berasal dari generasi manusia. Dalam Studies in Ocult Phiillosophy hal. 123 dikatakan bahwa perkembangan generasi kera berakhir di generasi ke 5 dan juga semua binatang secara perlahan akan punah di jutaan tahun kedepan. Binatang-binatang ini akan muncul kembali di Mavantara berikutnya.
Perkembangan manusia secara hemaprodit berakhir di akhir jaman generqasi ke 3 ini dan terjadi perbedaan seksual, kesararan berpikirpun perlahan menguat seiring perkembangan keadaan fisik mereka. Perkembangan ini merupakan terminologi manasaputra yang memiliki keinginan dan pilihan. Mereka mulai jatuh lebih dalam kepada materi antara dorongan spritual dan binatang. Dua dari generasi sub ras akhir Lemurian membangun kota dan mengembangkan seni dan pengetahuan. Generasi Lemuria ini berada di pusat Benua PasifiK, yang kemudian hancur di 8 juta tahun lalu.
Generasi lemurian ini memiliki mata ketiga dan dua mata seperti kita berkembang lebih belakangan, mata ini disebut mata siwa/mata spiritual. Seiring dengan berkembangnya alat seksual, maka kecenderungan sikap lemurian makin ke arah materi dan sensualitas, mata ketiga mulai kehilangan kekuatannya dan perlahan menghilang. Indra yang dikembangkan digenerasi ini adalah indera penglihatan
Kebangkitan pikiran yang berawal di generasi ketiga ini menjadi penuh di generasi ke 5 pada sekitar 18.5 juta tahun yang lalu, namun ‘mano/manah’ (prinsip kelima) belum sepenuhnya berkembang hingga generasi ke 5
Generasi ke 4 ras akar manusia adalah Atlantis, terjadi di 10 hingga 12 Juta tahun yang lalu. Tubuh berkembang lebih kasar lagi di sekitar 4.5 juta tahun. Mereka mengembangkan peradaban yang mengagumkan. Generasi ini tenggelam 850.000 tahun yng lalu, kemudian bagian kecilnya hingga 10.5 Ribu tahun yang lalu. Tinggi tubuh sekitar 20-30 kaki dan terus mengecil
Generasi ke 5 yaitu Ras Arya atau indo eropa yang kemudian menjadi ras langka disekitar 1 juta tahun sebelumnya di Central asia, saat ini kita mendekati pertengahan generasi ke 5.
Bibit dari generasi ke 6 akan muncul di benua amerika, di akhir Kaliyuga akan berjumlah besar, Hemaprodit akan muncul kembali anak-anak akan diciptakan melalui Kriyasakti (atas dasar kehendak dan imaginasi) Daging dan tubuh generasi ke 6 akan berkembang lebih lembut dan lunak, generasi ke 6 akan bertahan hingga 1.5 Maha yuga atau lebihd dari 6 Juta tahun dan generasi ke 7 akan lebih pendek lagi [Studies in Occult Philosophy 39, 165-6, 639-40; Dialogues of G. de Purucker 2:215-7; Fountain-Source of Occultism 165-6; Secret Doctrine 2:444-6.]. Di generasi ke 7 ras manusia akan tembus cahaya, secara tubuh akan lebih kecil dari generasi saat ini namun lebih intelek dan lebih spritual.
Hindu: Umur Semesta
Pada siklus semesta di atas, telah dinyatakan bahwa jaman kali yuga panjangnya 432.000 tahun. Sebelum kita sampai pada hitungan umur semesta menurut hindu, berikut di bawah ini beberapa contoh petunjuk di Veda-Veda sruti yang menyebutkan bulan, tahun, angka 432.000 dan 4 Yuga:
Petunjuk di atas, diterjemahkan Surya Siddhanta bab 1.11-23 dan Visnu Purana, buku 1.bab 3:
Di Surya Siddhanta 1.21-24: Sudah berlalu 50 tahun brahma, sekarang tahun Brahma ke-51, telah berlalu 6 Manu, berikut samdhikala-nya, telah berlalu 27 MahaYuga, sekarang MahaYuga ke-28, namun jaman keemasan telah berlalu (tersisa hanya kali Yuga = kaliyuga ke-28, mulai pada Februari 3102 SM). Maka sampai Oktober 2008, semesta sudah berjalan:
Buddha: Siklus Semesta, Penciptaan Semesta dan Sejarah Manusia
Fokus ajaran Buddha terkait mengakhiri siklus kelahiran kembali dan mencapai pemadaman penjelmaan/Nibbana/Nirwana. Terkait semesta, hanya sedikit disinggung beliau. Pernah seorang bernama Mālunkyāputta mendesak Sang Buddha untuk menjawab pertanyaan tentang Semesta, Sang Buddha membandingkan pertanyaan tersebut dengan perumpamaan:
Diawali kemunculan Raja Cakkavati Daḷhanemi dan turunannya yang menjadi raja, Umur mereka lebih dari 80,000an tahun. Turunan ke-7 memecahkan tradisi, turun tahta sebelum waktu dan menjadi œamaṇa tapi tidak mewariskan tuntunan moralitas kepemimpinan, akibatnya kemiskinan meningkat, pencurian mulai, institusi hukuman menjadi ada, pembunuhan dan kejahatan merajalela sehingga umur manusia merosot dari 80,000an → 100 tahun dan akibat di tiap generasinya terus terjadi peningkatan kejahatan dan kemerosotan moral, umur merosot hingga tidak lebih dari 10 tahun dan menikah di usia 5 tahun; makanan lebih buruk; Moralitas akan tidak dikenali. Orang keji dan tidak bermoral akan menjadi pemimpin. Perkawinan antar saudara kandung merajalela. Di antara yang berumur 10 tahun, tidak ada yang dianggap ibu atau bibi, saudara ibu, istri guru, atau istri ayah dan lain-lain, semua dianggap sama. Permusuhan, kebencian hebat, kemarahan besar dan pikiran membunuh, antara ayah- ibu, ibu - anak, ayah - anak, sesama saudara pria dan wanita. Kemudian perang besar terjadi, Yang kurang agresif akan bersembunyi di hutan dan di beberapa tempat. Di akhir perang, yang selamat keluar dari persembunyian, menyesali perbuatan, mulai berkelakuan baik, seiring moralitas meningkat, umur, kesehatan dan kesejahteraan meningkat, usia meningkat dari 10 tahun → 80.000an tahun. Ketika manusia kembali berumur lebih dari 80.000 tahun, di Ketumati, akan muncul raja Cakkavati bernama Saṅkha dan juga seorang Buddha bernama Metteyya (DN.26)
Sang Buddha Gautama dan/atau para Arahat lain TIDAK ADA menyatakan Buddha Metteyya akan muncul setelah 1 antara kappa berikutnya atau di antara kappa terakhir Maha kappa ini. Bisa jadi, kemunculannya akan lebih lama dari 4 Buddha sebelumnya, karena DN 16, seusai pembagian relik Buddha Gautama, para sepuh konsili ke-1 menyatakan, "Di ratusan kappa belum tentu ada seorang Buddha (Buddho have kappasatehi dullabhoti)".
Buddha: Umur Semesta
Siklus evolusi 1 maha kappa terbagi dalam 4 sub Kappa (Vivaṭṭati, Vivaṭṭo tiṭṭhati, Saṁvaṭṭati dan Saṃvaṭṭo tiṭṭhati) yang masing-masingnya tak terhitung jumlahnya/lama waktunya (kappassa asaṅkhyeyyāni), jika kata 'kappa' berdiri sendiri maka yang dimaksudkan adalah Maha Kappa.
Sistem ukuran hitung yang digunakan India pada saat itu:
Untuk perkiraan lama 1 maha kappa atau 4 sub kappa yang tak terhitung jumlahnya/lama waktunya (kappassa asaṅkhyeyyāni), Sang Buddha memberikan 2 perumpamaan:
Jumlah tahun dalam 1 asaṅkhyeyya kappa = (12.856 x 106 mm)³ x 64 kutu/biji mustard x 100 tahun = 1.35997 x 1025 tahun "dan ini masih lebih cepat dari berakhirnya 1 Kappa".
Jumlah 1 siklus kappa (1 maha kappa) = 4 x 1.35997 x 1025 tahun = 5.4399 x 1025 tahun "dan ini masih lebih cepat dari berakhirnya 1 Kappa"
Berapa banyak Kappa yang telah berlalu, Sang Buddha sampaikan dalam 2 perumpamaan:
Kesimpulan
ALBERT EINSTEIN (w. 18 April 1955, menjelang wafat, Ia berpesan agar jasadnya di kremasi, tidak di kubur secara Yahudi), menyatakan: “Agama Masa Depan adalah Agama Kosmik. Melampaui Tuhan sebagai suatu pribadi serta menghindari Dogma dan Teologi. Meliputi yang Alamiah maupun yang Spiritual, Agama yang seharusnya berdasarkan pada Pengertian yang timbul dari Pengalaman akan segala sesuatu yang Alamiah dan Perkembangan Rohani, berupa kesatuan yang penuh arti. Buddhism sesuai dengan Pemaparan ini. Jika ada agama yang sejalan dengan kebutuhan Ilmu Pengetahuan Modern, maka itu adalah Ajaran Buddha”. Dalam SINOPSIS BUKU: "Ajaran Buddha di Mata Cendekiawan", disampaikan bahwa Einstein menyatakan:
Sumber
Artikel terkait lainnya:
- ‘Agama Masa Depan adalah Agama Kosmik. Melampaui Tuhan sebagai suatu pribadi serta menghindari Dogma dan Teologi...’
- Tata surya: Hipotesis kabut, (1724, 1796), oleh Imanuel Kant, disempurnakan Pierre Marquis de Laplace, garis besarnya adalah: Tata surya masih berupa kabut yang terdiri dari debu, es, dan gas yang disebut nebula. Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Ada gravitasi, kabut menyusut dan berputar. Suhu kabut memanas menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari terus menyusut, perputarannya semakin cepat. Sebagian dari gas dan es terlontar. Gaya gravitasi, penurunan suhu, gas-gas memadat membentuk planet dalam. Dengan cara yang sama, planet luar terbentuk.
Semesta: Pada tahun 1922, bermula pada teori relativitas yang ditemukan Einstein, Alexander Friedman dan beberapa Ilmuwan kemudian menuliskan rumusan dari hipotesis Dentuman, garis besanya adalah: Terjadi kondensasi benda angkasa, menyatu, mengecil kemudian meledak. Debu dan gas membentuk bintang. Bintang meledak dan serpihannya membentuk planet-planet, termasuk bumi. Tahun 1927, Georges Lemaître, seorang biarawan Katoli Romawi Belgia, mengajukan teori dentuman besar mengenai asal usul alam semesta, ia menyebutnya sebagai "hipotesis atom purba".
Tahun 1929, Hubble melalui pengamatannya menemukan bahwa galaksi mengembang. Penemuan inilah yang kemudian dianggap sejalan dengan teori Lemaître. Pada siaran radio di tahun 1949, Fred hoyle yang menolak hipotesis dentuman, menyebutkannya sebagai ejekan dengan kata "Big Bang" namun kemudian kata itu malah menjadi sangat populer. Penerimaan secara luas Hipotesis Bing bang terjadi setelah Cosmic microwave background radiation [CMBR] ditemukan oleh Arno Penzias and Robert Wilson di tahun 1964
- Hipotesis Big bang tidak dapat menerangkan apa yang terjadi sebelum Big Bang dan menjelaskan hasil akhir dari semesta.
- Big Bang hanyalah salah satu bagian dari pembuatan semesta, tapi bukan pelopor dari kelahiran semesta.
- Ia hanya bagian kecil dari proses pembentukan semesta yang tidak memiliki awal dan akhir.
- Sehingga penentuan umur semesta, yang muncul dari teori Big Bang, merupakan kesimpulan mengada-ada.
- Penambahan dan penyusutan semesta terjadi secara terus-menerus, berlangsung bukan dalam miliar tapi triliunan tahun.
Para ilmuwan yang menyokong teori Big Bang melihat ekspansi semesta ditentukan oleh sejumlah energi yang memperlambat dan mempercepat ekspansi. Energi yang memperlambat ekspansi ini kemudian bergerombol dalam galaksi, bintang dan planet. Energi yang mempercepat ekspansi ini diistilahkan sebagai "energi gelap".
Namun Steinhardt dan Turok melihat bahwa materi semesta tidak sekadar terdiri dari energi biasa dan "energi gelap", tapi juga "spesies ketiga". "Kami melihat rasio energi yang membentuk semesta adalah 70 persen materi unik dan 30 persen materi biasa," ujar Steinhardt. Materi biasa yang dimaksud Steinhardt adalah materi yang membuat ekspansi semesta lebih pelan, yang mengijinkan gravitasi menciptakan galaksi, bintang dan planet, termasuk bumi. Sementara percepatan ekspansi didorong oleh "energi gelap" yang menyatukan sejumlah zat dan energi. "Energi ini, sekali mengambil alih semesta, mendorong segala seuatu pada pusat percepatan. Sehingga semesta akan berukuran dua kali lipat setiap 14 hingga 15 miliar tahun sepanjang ada energi gravitasi yang mendominasi semesta," ujar Steinhardt.
Big Bang muncul ketika "energi gelap" mengubah karakter ini. Dengan alasan inilah, kedua ilmuwan fisika tersebut menolak bahwa Big Bang merupakan penyebab kelahiran alam semesta. Karena semesta sudah ada sebelum dentuman itu terjadi. [Sumber: Fisika Net (atau telegraph); Mengapa big bang itu keliru silakan lihat juga di: Is the Big-Bang a Religious Hoax?, Why the Big Bang is Wrong, Big bang or Big Hoax, BIG BANG? Hah!, False vs. True science: Mini Big-bangs in a Fractal Universe, fractal universe, Fractal cosmology]
Keberadaan mahluk hidup dari sudut menurut kacamata Ilmu modern mengikuti dua teori yaitu Abiogenesis dan Biogenesis namun sejak Louis pasteur berhasil dengan percoabaan leher angsanya maka teori yang diakui para Ilmuwan Modern adalah biogenesis, secara ringkas teori Louis Pastur terangkum dengan kalimat:
- omne vivum ex ovo, setiap makhluk hidup berasal dari telur
omne ovum ex vivo, setiap telur berasal dari makhluk hidup
omne vivum ex vivo, setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
Sekarang, mari kita lihat Semesta dari kacamata 4 agama terbesar di dunia:
- Penciptaan Semesta: Ajaran Abrahamic (Kristen dan Islam) Vs Ajaran India: Hindu dan Buddha?
- Sejarah manusia: Abrahamic Vs Ajaran India: Hindu dan Buddha?
- Kiamat/Pralaya di akhir semesta: Ajaran Abrahamic Vs Ajaran India: Hindu dan Buddha?
- Umur semesta, kapan kiamat dan kapan Manusia pertamakali ada di muka bumi: Ajaran Abrahamic Vs Ajaran India: Hindu dan Buddha?
Abrahamic: Penciptaan Semesta
Di tahun 1951, Paus XII menyatakan kesesuaian Big bang dengan Alkitab: "..sains masa kini, ..telah memberi kesaksian tentang awalan 'Fiat lux' itu. pada saat "jadilah Terang" diucapkan bersamaan dengan materi, muncullah dari tidak ada lautan cahaya dan radiasi, yang kemudian partikel dari unsur kimia terbelah dan terbentuk menjadi jutaan galaksi ... dengan demikian, penciptaan terjadi pada waktunya, ada sang pencipta, Tuhan Ada"
Benarkah? Berikut penciptaan langit, bumi dan segala isinya di Kejadian 1:
(Pada permulaan) RESITH/BARESITH/בְּרֵאשִׁ֖ית (membentuk) BARA/בָּרָ֣א (Para TUHAN) ELHAYAM/ELOHIM/אלהים 'ET/אֵ֥ת (LANGIT) HA-SHAMAYIM/הַשָּׁמַ֖יִם (dan BUMI) WA'ET/וְאֵ֥ת HA-ERETS/הָאָֽרֶץ׃ [Kej 1.1]. (Dan Bumi) WAHA-ERETS (menjadi) HAYATAH/HAYAH (belum berbentuk/kacau) TOHUW (dan kosong/tak berpenghuni) WA BOHUW (dan gelap) WA KHOSHEK/HOSEK' (dihadapan/menghadapi) AL PAWNIM' (dalam) TEHOM (Roh) WA RU'AKH (Para Tuhan) ELHAYAM/Elohim ("מְרַחֶ֖פֶת"/tpxrm = bergetar) MERACHEFET (dihadapan/menghadapi) AL PAWNIM' ("הַמָּֽיִם"/air yang banyak/luas, banjir) HA-MAYIM [Kej 1.2. Juga Yes 45.18]
Mulai Kej 1:3 kata Firman ["וַיֹּאמֶר" atau "אמַר" = yomar/amar = berkata/firman] digunakan ELHAYAM/ELOHIM. Kata itu TIDAK MUNCUL di Kej 1.1-2:
Dan Berfirman ('Wayomar) Para Tuhan (ELHAYAM/ELOHIM): DATANGLAH (Yehi/hyh/hayah) TERANG/cahaya/FAJAR/kilat ('OWR) dan datanglah 'Owr ('owr Wayhi) [Kej 1.3]; Dan melihat/tahu (Way Yar) Para Tuhan (ELHAYAM/elohim) OWR (Ha'Owr) sebab/karena/bahwa/apabila (kiy) baik/lebih baik/menyenangkan (TOWB). Dan memisahkan/mengkhususkan/mengucilkan (wayyaḇdêl) Para Tuhan (ELHAYAM/elohim) dari/antara (BEYN/bên) OWR (ha-owr) dari/antara (ūbên) gelap/kesengsaraan (KHOSHEK') [Kej 1.4]; Dan disebut/dinamai (wayyiqrā) Para Tuhan (ELHAYAM/elohim) 'OWR (lā'owr) Dewa Yam/waktu/siang/hari ("יוֹם"(YWM)/"ים"(YM)) dan KHOSEK (wəla KHOSHEK') disebut (qārā) (LAYIL/LAYLA, LILITH). Dan Datang (wayhמ) petang ('EREB) dan datang/jadi (wahyi) Pagi (BOQER), YAM SATU/TUNGGAL (YAM/YOM 'ECHAD) [Kej 1.5]
Legenda di atas, jika mengikuti terjemahan umum, maka langit, bumi, air/samudera, siang/malam, pagi/petang keberadaan semuanya, mendahului kemunculan matahari, bintang dan bulan. Malah, keberadaan Para Allah telah ada bersama bumi dan air. Tidak jelas di mana Allah sebelumnya, bagaimana kemunculannya, apa keperluan Ruh Allah di sana, mengapa melayang di atas samudera dan apa motif Ruh Allah mengadakan ini semua.
- Note:
Kata "BARESITH" = mulainya episode tertentu contoh: Yer 26:1, "pada permulaan pemerintahan..". Di Septugiant/LXX: "Ἐם ἀסקῇ"/"En archם" (tempat pertama); Di Aquila dari Sinope: "Ἐם ךוצבכבῳ"/"En kefalaםo" (dalam bab); di Vetus Latina, Vulgate (Jerome): "In principio" (pada prinsipnya)
Kata "BARA/ברא" = membentuk, menggemukan [setelah tohuw], memotong/membangun [sejalan dengan mulainya episode baru, baresith] BUKAN menciptakan. Sample kata bara' yang BUKAN mencipta NAMUN: GEMUK/MENGGEMUKAN [Kej 41.4; 1 Sam 2.29], MEMBUKA/MEMOTONG: "..MEMBUKA/"ובראת" untuk dirimu sendiri lahan.." [Yosua 17.15], "..MEMACUNG/"וברא" mereka dengan pedangnya.." [Yehezkiel 23.47]
Frase "ELOHIM 'ET HA-SHAMAYIM WA'ET HA-ERES" atau "El HA-YAM ET HA-SHA-MAYIM WA ET HA-ERES":
HA (ה = Si/Sang/ini/itu/"the"); WA (וְ = dan); 'ET (את, א = Aleph/huruf ke-1 + ת = tav/huruf terakhir), tidak pernah diartikan, ada banyak tafsirannya, mungkin berfungsi seperti "koma" atau sebagai tanda suatu urutan kejadian yang berkaitan bukan terpisah);
Kata 'iL/elah/EL/ILU (אל = TUHAN/TUAN: Dewa di banyak mitologi, di antaranya KANAAN/UGARIT);
ELOHIM/"אלהים"/Allah Jamak atau EL/אל - HA/ה - YAM/ים ("Tuhan YAM"/"EL si/itu/ini/the YAM"). Di legenda Ugarit/Kanaan/Punisia/Mesopotamia "YAM" = Dewa laut, untuk Dewa sungai = Nahar dan Kata "ים"/ym ada dalam "אלהים"/ELHAYAM. Lilinah biti-Anat: "Variasi penulisan Dewi laut Yam, Yamm, atau Yamu..pengucapannya lebih seperti Yom". Di teks-teks Alkitab lainnya ditulis: YY/"יְיָ" atau ELAHA/"אלהה" atau ALAHA/"ܐܠܗܐ".
Sementara itu, kata Arab untuk ALLAH PLURAL/ELOHIM = "allāhumma"/"اللَّهُمَّ" ("اللَّهُ"/Allahu + "مَّ"/mm, di AQ 3.26, 8.32, 10.10, 39.46. sample AQ 5.11, "qaala 'iisaa ibnu maryama/kata Isa bin Maryam: allaahumma (allahumma) rabbanaa/Allah kami.."). Arabisasi "ELOHIM menjadi ALLAHUMA, bisa jadi benar, karena di hadis dikatakan Waraqa bin Naufal, biasa menulis injil ke bahasa Arab [Bukhari no.6467, 4572].
Kemudian, TIDAKLAH BERDASAR, menyatakan akhiran MM/"مَّ" sama arti dengan awalan "Yaa/"يا" sehingga "ALLAHUMMA" diartikan "YA ALLAH". Malah, menurut Shari Lowin: "...bentuk plural, diindikasikan dengan bunyi akhir "m" (huruf arab mim)..mirip kata..(allāhumma), plural dari الله (Allāh).." ["Arabic and Hebrew Love Poems in Al-Andalus", Shari Lowin, hal.152].
YOWM/"יוֹם"/ywm = "hari" (sebagai lawan dari malam/gelap), NAMUN jika kata YAM/"ים" + mim/"יָמִ" -> "יָמִים" = "hari-hari".
MAYIM/"מים", yaitu mim (מ = dari) + YAM (ים = Dewa Yam atau Samudera) = air, banjir
SHAMAYIM (shin (שָׁ = menghabiskan, memusnahkan) + mayim/מַ֖יִם/air = Air menguap/air yang menuju ke atas; juga adalah dewa Shamu (Dewa langit Kanaan/Phonesia), pemimpin para dewa kota Alalakh, Syria + "-ayim" (dual, sepasang) [Lihat juga: "A STUDY ON THE DUAL FORM OF MAYIM, WATER", Min Suc Kee]. Di mitologi Yunani dewa langit adalah Ouranos dan dan dewa bumi adalah Ge/Gaia, mereka ini berpasangan, Di mitologi Ugarit, Dewa Shamayim berpasangan dengan dewa Eretz.
AERETZ (אֶרֶץ = erṣetu (Akkadian); rṣ/arṣ (Ugarit) = bumi, tanah). Di teks RAS-SHAMRA 24.643 (abad ke-12 SM), para dewa lapisan kedua, diantaranya adalah "Arzu-wa-Shamuma" ("Arz-w-shmm", bumi dan langit) ["When the Gods Were Born: Greek Cosmogonies and the Near East", Carolina Lףpez-Ruiz, Hal 107. Untuk Tabel perbandingan dengan legenda lainnya, termasuk Yahudi, di hal.88]. Di Inkrispsi Sendschirli, Arsu/Arsa adalah dewa kuno Semitis, mungkin pasangan dewa Arq-Reshef yang terkait dengan kedewabumian [Arza and Aziza, And Other Archaelogical Notes, Joseph Offord, hal.244]
Jadi, "el ha-yam et ha-Sha-mayim wa et ha-eretz" = "Tuan/Dewa laut, langit dan bumi"
Kata "LAYLA/LAYLI/LILITH" selain muncul di Kejadian 1, juga di Yesaya 34.14 ("LIYLIYTH", yang bertempat di sungai-sungai EDOM) dan Mazmur 91.5 ("PACHAD LAYLA/LAYLI" = Teror Malam). LILITH/"lilitu" di Babilon-Asyria = Dewi angin, salah satu 3 dewa Babilonia. "Lillake" di tablet Sumeria dalam Gilgamesh yang ada di tepi sungai Eufrat. Di etimologi popular Ibrani, 'Lilith' dari 'layil', monster malam berbulu ["Hebrew Myths: The Book of Genesis", Robert Graves dan Raphael Patailihat. Juga lihat "The Book of Lilith, Barbara Black Koltuv, Introduction]
Kata "merahefet, kerap diterjemahkan "melayang/hover". Padahal, di Ulangan 32.11, "..yarahep/"ירחף" (MENGGETARKAN) yipros/"יפרש" (mengembangkan) kenapaw/"כנפיו" (sayap).." atau di Yeremia 23.9, "..asmowtat/"עצמותי" (tulang-rulangku) kāl/"כָּל־" (semua) rahapu/"רחפו" (BERGETAR)..". Sehingga "merahepet" lebih konsisten diterjemahkan BERGETAR.
Kata "TEHOM", adalah bentuk feminim dan di Mitologi Babilon/Akkadian, TIAMAT/TIHAMAT adalah Dewi laut. kata Tehom dan Tiham-(at), keduanya, punya akar kata "THM" yang sama.
Dalam tablet tanah liat Assurbanipal, legenda Babilonia, tertulis: Dahulu, di atas dan bawah bumi tertutup lautan purba yang bersumber dari TIHAMA (Alkitab Kej.1.1: TEHOM, Dalam tulisan Eusebius, mengutip pendeta Babilon, Berossus: THAMTE/Laut), air menjadi satu, tampaklah langit..kemudian lahir para dewa..salah satu yang utama adalah MARDUK (Berrosus: BEL).. terjadi pertikaian diantara para dewa baru, TIHAMAT tidak puas dan memberontak dari penguasa yang lebih tinggi, sukses dan memperoleh banyak pengikut. Ia juga menciptakan MONSTER-MONSTER untuk membantunya.. Kemudian Marduk menawarkan diri untuk memerangi TIHAMAT dengan syarat jika berhasil, Ia menjadi raja jagat. Rapat dewa memberikannya nama Dewa langit..Marduk berhasil membunuh Tihamat memotong tubuhnya menjadi dua, memisahkan air diatas dan dibawah, air diatas menjadi langit..membasmi para monsternya TIHAMAT salah satunya adalah naga berkepala 7..(dan seterusnya yang hampir mirip dengan versi kejadian 1) ["The Babilonian and the Hebrew Genesis", Heinrich Ziemmern, mulai hal.24 dan juga: "The book of Genesis. 1. Chapters 1 - 17", Victor P. Hamilton, hal.110-111]
"..Di point lainnya pada lingkaran Anat, juga, disebutkan membunuh Yamm. "Pasti Aku akan melawan Yamm, kesayangan EL," Ia tambahkan, "Pasti Aku ikat Tunnan dan memusnahkannya / Aku bertarung dengan ular gemerlap, / si Kepala 7 yang hebat." Tampaknya Yam terbunuh lebih dari sekali dan bangkit lagi, Sulit melenyapkan selamanya monster kekacauan ["Religion and Its Monsters", Timothy K. Beal, hal.20]
"..Meski Ular, BTN, Naga, TNN disebutkan terkait Yam dalam Baal/Yam text, Kebanyakan Ahli berpendapat bahwa Naga dan Ular identik dengan Yam-Nahar...Persamaan Ular dan Naga dengan Yam dalam Ugarit Text terkait kemunculan ular di text setelahnya (CTA 5.1.1) yang menyebutkan Ltn, Lotan atau Leviathan, namun bukan Yam. Berdasarkan teks ini, disamakan Lotan dengan ular, dan diteks untuk Dewi ANAT (Istri BAAL) yang dikutip sebelumnya yang menyebutkan Yam berurutan dengan ular dan naga, banyak ahli berasumsi bahwa para mahluk ini adalah manifestasi Yam" ["Ancient Seals and the Bible", Leonard Gorelick, E. Williams-Forte, 1983, hal.33]
Dengan melihat legenda para bangsa lainnya, kita menjadi paham, mengapa ruh EL-HA-YAM/ELOHIM berada di sana dan bergetar berhadapan dengan air, juga, kita menjadi paham, mengapa begitu banyaknya kecemburuan/kemarahan ELHAYAM, di perjanjian lama maupun baru, karena kaum Israel memuja "ELOHIM NEKAR" (Para Allah asing), yaitu BAAL dan lainnya [Misal: 1 raja 19.18; Yeremia 23.27; Hosea 2.15; Roma 11.4], padahal, kata "BA'AL/BAAL/BEEL/EL" [Ugarit, Phoenisian, Ibrani, amorit, Aramaik] atau "BEL" (di Babilon) atau EN (Sumeria) selain sebagai tuhan, adalah sama seperti ADON (TUAN)/ADONAI (TUANKU)-nya bahasa Yahudi, yang berarti TUAN/TUHAN atau PEMILIK.
Mulai pengerjaan Langit:
Allah membentuk cakrawala (raqiya) memisahkan air (mayim) yang ada di bawah dan di atas cakrawala. Menamakan cakrawala itu langit (Shamayim), YOM SHENIY/SENIN (terjemahan umum: hari ke-2) [Kej 1.6-8]
- Cakrawala [Ibrani = Rakiya] berbentuk kanopi Jewish Encyclopedia: "Orang-orang Yahudi beranggapan bumi sebagai suatu dataran atau bentukan bukit yang bagiannya seperti berenang di atas air. Sedikit dibawah ketinggian adalah burung-burung yang dapat naik dan terbang sepanjang bentangannya". Kemudian,di sini, di sini dan di sini. menyampaikan konfirmasi bahwa Alkitab dan para bapak gereja menentang Heliocentrisnya Galileo dan Di Sini konfirmasi rekaman Interogasi kepada Giordano Bruno sebelum ia di bakar hidup-hidup Gereja karena teori Heliocentrisnya
Mengumpulkan air di bawah langit pada satu (echad) tempat (maqam) hingga terlihat yang kering, yang kering dinamakan bumi/daratan (erets), kumpulan air dinamakan laut/samudera (Yam). Bumi (erets) mengeluarkan tunas muda, tumbuhan berbiji, segala pohon buah berbiji, YOM SH@LIYSHIY/SELASA (hari ke-3); [Kej 1.9-13]
Melanjutkan pengerjaan Langit:
Menjadikan benda penerang yang besar (Matahari), yang kecil (bulan) dan bintang (kowkab) untuk menerangi bumi dan diletakan di cakrawala untuk memisahkan siang dan malam, terang dan gelap, datang (hayah) tanda (owth) masa (mo'ed) hari (Yom), tahun (shaneh). YOM R@BIY`IY/RABU (hari ke-4) [karena 1 hari = 1000 tahun, maka matahari, bulan dan bintang baru muncul 4000 tahun kemudian] [Kej 1.14-19]
Melanjutkan pengerjaan di BUMI dan LANGIT:
Di air (Mayim) melimpah (sharats) mahluk hidup (NEPHESH HAYAH), MAHLUK YANG BISA TERBANG ('OWPH) beterbangan ('UWPH) di bumi di lintasan kubah langit ('al 'erets 'al paniym raqiya shamayim). ELHAYA/ELOHIM membentuk ('bara) MONSTER (Tanniyn) besar (gadol), segala jenis (kol miyn) mahluk hidup bergerak (NEPHESH HAYAH HAROMESET) melimpah di air, dan segala jenis mahluk bersayap ('OWPH KANAPH), YOM CHAMIYSHIY/Kamis (hari ke-5) [Kej 1.20-23]
Melanjutkan pengerjaan Bumi:
Bumi mengeluarkan (erets yatsa') segala mahluk hidup, melata, ternak, liar, membuat (asah) Adam dari gambar (tselem) dan rupa (d@muwth) Elohim, laki-laki (ZAKAR), perempuan (N@QEBAH), bertambah banyak, YOM SHISHSHIY/Jum'at (hari ke-6) [kej 1.24-31]. Elohim sabath (berhenti) dari pekerjaannya, YOM SH@BI'IY [hari ke-7] [Kej 2.2]
Legenda ini menyatakan bahwa bumi dan air sudah ada saat itu bersamaan dengan roh Elohim. Ada terang yang dinamakan siang yang berbeda dengan kegelapan yang dinamakan malam namun matahari, bulan dan bintang belum ada. Tidak dijelaskan siapakah pencipta bumi/daratan, air, Ruh Allah, mengapa ruh Allah di sana saat itu dan bergetar menghadapi air namun di legenda bangsa lainnya, kita temukan alasannya:
- Pada perjanjian lama maupun baru, tertulis kecemburuan/kemarahan ELHAYAM, karena kaum Israel memuja "ELOHIM NEKAR" (Para Allah asing) yang merujuk pada BAAL dan ASYERAH/ASYTORET bukan dirinya [Misal: 1 raja 19.18; Yeremia 23.27; Hosea 2.15; Roma 11.4]
Padahal, kata "BA'AL/BAAL/BEEL/EL" [Ugarit, Phoenisian, Ibrani, amorit, Aramaik] atau "BEL" (di Babilon) atau EN (Sumeria) merupakan kata generik untuk arti TUAN/TUHAN atau PEMILIK yang setara dengan kata Adon (Tuan)/Adonai (Tuanku) sebagai alias bagi Y@HOVA/YAHWE sehingga terkadang dijadikan nama orang, misalnya hakim GIDEON namanya menjadi YERUBAAL (Baal berjuang bersamanya) atau anak Daud bernama BEELYADA (Tuhan tahu) atau seorang pahlawan Daud yang bernama BAALYAH (Yah BAAL), sehingga kata itu hanyalah kata untuk menyebut TUHAN
BAAL/BEEL-ZEBUB, TUHAN TERTINGGI suku Palestina [zebul=terbang/tempat tertinggi/Surga = Tuhan yang tertinggi] namun di kalangan YAHUDI, IA menjadi SETAN. Di Nasrani, BEELZEBUB sedikit berubah menjadi BEELZEBUL, yang juga dimaksudkan sebagai Setan dan di kitab "Kesaksian Sulaiman" 6.2,7: Ia menjadi pangeran para setan yang dulunya pemimpin para malaikat dan terkait dengan bintang malam/HESPERUS
- BAAL atau HADAD/ADAD, di kebudayaan Ugarit, Akkadian/Asiria-Babilonia, Mesopotamia adalah TUHAN dengan senjata petir, angin dan hujan yang menyuburkan. Di legenda Ugarit, Ketika BAAL/HADAD mengalahkan Dewa YAM, maka istri BAAL/HADAD, ANAT/Asytoret menyampaikan pujian penghormatan kepada BAAL sebagai penunggang awan. Frase pujian ini muncul juga Mazmur 68.4 "Bernyanyilah bagi ELHAYAM/ELOHIM, mazmurkanlah nama-Nya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya Yahh; beria-rialah di hadapan-Nya!" dan tentu saja, di Alkitab, sang penerima kemenangan ini bukanlah BAAL melainkan ELHAYAM/ELOHIM [Ba`al Battles Yahm the Ocean; Ba`al Celebrates his Victory; Ba'al cycle]
- Engkaulah yang menguasai kecongkakan YAM (laut). Pada waktu naik gelombang-gelombangnya, Engkau juga yang meredakannya. Engkaulah yang meremukkan RAHAB seperti orang terbunuh [Mazmur 89.10-11]
Ia telah MENGISTIRAHATKAN/meneduhkan (raga') YAM (laut) dengan kekuatanNYA dan meremukkan RAHAB dengan KEAHLIANNYA/kebijaksanaan-Nya (tabuwn). ROH/Oleh nafas-Nya (ruwach) langit menjadi cerah, tangan-Nya menikam (chalal) ULAR yang gesit [Ayub 26.12-13]
Terjagalah, terjagalah! ..hai tangan TUHAN! Terjagalah seperti pada zaman purbakala, pada zaman keturunan yang dahulu kala! Bukankah Engkau yang meremukkan RAHAB, menikam NAGA sampai mati? Bukankah Engkau MENEMPUR/mengeringkan [Charab], YAM (laut) AIR (MAYIM) DALAM/samudera (TEHOM) LUAS/hebat (RAB)? (suwm ma'mag yam derek 'abal ga'al: memukul dalam Yam membinasakan hidupnya sebagai balasan?/yang membuat laut yang dalam menjadi jalan, supaya orang-orang yang diselamatkan dapat menyeberang? [Yesaya 51.9-10]
Engkau, ya Allah adalah Rajaku dari zaman purbakala, yang melakukan penyelamatan di atas bumi. Engkaulah yang MEMBELAH LAUT dengan kekuatan-Mu, yang memecahkan KEPALA ULAR NAGA di atas muka air. Engkaulah yang meremukkan KEPALA LEWIATAN, yang memberikannya menjadi makanan penghuni-penghuni padang belantar [Mazmur 74.12-14]
"YAM/YOM HUW' Y@HOVA ("YAM itulah/dialah Y@HOVA", namun diterjemahkan "pada waktu itu TUHAN") PAQAD (MENGHUKUM) CEREB QASHEH GADOL CHASAQ (dengan pedang keras, besar, kuat) AL LIVYATHAN (atas Lewiatan) NACHASH (ular) BARIYAH (meluncur), atas Lewiatan ular AQALLATHOWN (melingkar), HARAQ (membunuh) TANNIYN (ular naga) 'AHER (yang/KEPUNYAAN) YAM (laut/Dewa Yam)" [Yesaya 27.1. Di Mazmur 104.26 "..Lewiatan dibuat untuk mainannya (Lewiathan yatsar sachaq).."].
Epik di perjanjian baru sedikit berbeda, yang berperang melawan naga berkepala 7, BUKAN ELOHIM namun para Malaikat di bawah pimpinan Mikael. Ini terjadi dalam mimpi Yohanes untuk kejadian masa depan [Wahyu 12.3, 7,9 20.2]
Pada legenda Ugarit, Disamping pertempuran antara BAAL/HADAD VS YAM, maka Ular/naga berkepala 7 di legenda ini bernama LOTAN. Sementara di Alkitab, namanya LEWIATHAN dan hanya di perjanjian baru saja disebutkan ada naga berkepala 7.
Dalam tablet tanah liat Assurbanipal, legenda Babilonia, tertulis:
Dahulu, di atas dan bawah bumi tertutup lautan purba yang bersumber dari TIHAMAT (Alkitab Kej.1.1: TEHOM, Dalam tulisan Eusebius, mengutip pendeta Babilon, Berossus: THAMTE/Laut), air menjadi satu, tampaklah langit..kemudian lahir para dewa..salah satu yang utama adalah MARDUK (Berrosus: BEL).. terjadi pertikaian diantara para dewa baru, TIHAMAT tidak puas dan memberontak dari penguasa yang lebih tinggi, sukses dan memperoleh banyak pengikut. Ia juga menciptakan MONSTER-MONSTER untuk membantunya.. Kemudian Marduk menawarkan diri untuk memerangi TIHAMAT dengan syarat jika berhasil, Ia menjadi raja jagat. Rapat dewa memberikannya nama Dewa langit..Marduk berhasil membunuh Tihamat memotong tubuhnya menjadi dua, memisahkan air diatas dan dibawah, air diatas menjadi langit..membasmi para monsternya TIHAMAT salah satunya adalah naga berkepala 7..dan seterusnya yang hampir mirip dengan versi kejadian 1 ["The Babilonian and the Hebrew Genesis", Heinrich Ziemmern, mulai hal.24]
"..Di point lainnya pada lingkaran Anat, juga, disebutkan membunuh Yamm. "Pasti Aku akan melawan Yamm, kesayangan EL," Ia tambahkan, "Pasti Aku ikat Tunnan dan memusnahkannya / Aku bertarung dengan ular gemerlap, / si Kepala 7 yang hebat." Tampaknya Yam terbunuh lebih dari sekali dan bangkit lagi, Sulit melenyapkan selamanya monster kekacauan ["Religion and Its Monsters", Timothy K. Beal, hal.20]
"..Meski Ular, LTN, Naga, TNN disebutkan terkait Yam dalam Baal/Yam text, Kebanyakan Ahli berpendapat bahwa Naga dan Ular identik dengan Yam-Nahar...Persamaan Ular dan Naga dengan Yam dalam Ugarit Text terkait kemunculan ular di text setelahnya (CTA 5.1.1) yang menyebutkan Ltn, Lotan atau Leviathan, namun bukan Yam. Berdasarkan teks ini, disamakan Lotan dengan ular, dan diteks untuk Dewi ANAT (Istri BAAL) yang dikutip sebelumnya yang menyebutkan Yam berurutan dengan ular dan naga, banyak ahli berasumsi bahwa para mahluk ini adalah manifestasi Yam" ["Ancient Seals and the Bible", Leonard Gorelick, E. Williams-Forte, 1983, hal.33]
Kapan malaikat/Iblis muncul?
Kata "LAYLA/LAYLI/LILITH" selain muncul di Kejadian 1, juga di Yesaya 34.14 ("LIYLIYTH/LILITH"/HANTU MALAM, yang bertempat di sungai-sungai EDOM) dan Mazmur 91.5 ("PACHAD LAYLA/LAYLI" = Teror Malam) dan Lilith yang juga ada di legenda bangsa lainnya.
- LILITH, dari kata Babilon-Asyria "lilitu", iblis perempuan/dewi angin, salah satu 3 dewa Babilonia. Juga "Lillake" di tablet Sumeria dalam Gilgamesh yang ada di tepi sungai Eufrat. Dalam etimologi popular Ibrani, 'Lilith' dari 'layil', monster malam berbulu ["Hebrew Myths: The Book of Genesis", Robert Graves dan Raphael Patailihat. Juga lihat "The Book of Lilith, Barbara Black Koltuv, Introduction].
"..Allah menciptakan Adam namun Ia kesepian, maka diciptakan Lilith dari tanah yang sama, Adam dan Lilith bertengkar, karena tidak mau berbaring di bawah lainnya, Lilith beralasan karena mereka terbuat dari tanah yang sama. Lilithpun meninggalkan Adam. Allah mengirim 3 malaikat untuk mengejarnya, untuk menyuruhnya kembali kepada Adam. Lilith menolak dan hendak melemahkan dan membunuh para bayi. Para Malaikat berhasil mengatasinya, akhirnya Lilith berjanji bahwa Ia tidak akan mengganggu bayi yang Ibunya menggantung amulet nama 3 malaikat itu, Mereka kemudian melepaskannya dan Allah menciptakan Hawa sebagai ganti Lilith. Sejak itu, Lilith berkelana di dunia dengan lolongan kebenciannya di malam hari. Ia yang disebut sebagai 'Yang melolong'" [Alpabet Bin Sirah, bab 5; Straight Dope]
Rabbi Hiya: 'Dan tuhan menciptakankan monster besar (ikan, Paus), artinya Leviathan dan istri.' 'Dan setiap mahluk hidup yang bergerak' di seluruh bagian Bumi. "nephesh Hayah" (mahluk hidup, kej 1.21) adalah lilith...Rabbi Simeon:..Kitab suci mengatakan Tuhan mengambil salah satu rusuknya dan menutup tempat itu dengan daging (Kej 2.21), di setiap buku kuno dinyatakan bahwa yang diambil bukan rusuknya tapi Lilith yang hidup bersama Adam dan memberikannya keturunan. Karena Lilith bukan penolong yang sepadan Adam, maka diciptakanlah Hawa (Kej 2.20)" ["Zohar: Bereshith to Lekh Lekha", Nurho de Manhar, Ch.16]
Lilith kemudian menjadi istri Samael, Malaikat kematian, yang juga sebagai Ular dan disebut Setan ["Zohar", Vol.1 hal.209, catatan kaki no.823]
Bahkan Lilith pernah menjadi pengantin Allah: "...Saat kehancuran kuil, Tuhan mengusir pengantinnya, Shekhinah dan mengangkat satu pelayan wanita yang menggantikannya sementara menjadi pengantinNya, yaitu Lilith.." ["SAMPLE MYTHS FROM TREE OF SOULS: THE MYTHOLOGY OF JUDAISM, Howard Schwartz, Oxford University Press, 2004]
- "Di manakah engkau, ketika Aku MENDIRIKAN/MULAI DENGAN (Yacad) bumi ('erets)?...BINTANG-BINTANG FAJAR (Kowkab boqer) bersorak-sorak bersama-sama SEMUA ANAK ALLAH (Kol Bin EL HA YAM) bersorak-sorai?" [Ayub 38.4-7]
Memasang (Qarah) loteng ('aliyah) di air, menempatkan/menjadikan (Suwn) awan/kegelapan ('Ab) kendaraan (R@kuwb), bergerak (halak) di atas sayap ROH/angin (al 'kanaph ruwah), menggunakan ('asah) ROH/angin (ruwah) malaikat (mal'ak) api menyala pelayan (sharath) [Mazmur 104.3-4]
- Pada hari ke-1, Ia menciptakan..dan para malaikat yang melayaninya [Jubilee, 2.2] (Abad ke-2 SM).
Opini para Rabbi:
Kapan para malaikat diciptakan? R. Johanan: Mereka diciptakan di hari ke-2, merujuk kaitannya dengan air di Mazmur 104.3-4]. R. Hanina: Mereka diciptakan di hari ke-5, merujuk Kej 1.20 dan Yesaya 6.2. R. Luliani b. Tabri atas nama R. Isaac's name: Apakah menerima opini R. Hanina ataukah R. Johanan, semua sepakat tidak tercipta di hari ke-1 [Midrash Rabbah, edisi ke-1, 1939, hal.5 dan hal.24]
Setelah pemisahan air diatas dan air di bawah, maka dari air yang di bawah, Allah menciptakan 2 setan pria dan wanita yang disebut Nachash (serpent) dan Apheth (viper) [Zohar: Bereshith to Lekh Lekha, Ch.2]
- SAMAEL, dalam kebudayaan Yahudi bertempat di surga tingkat ke -7 [Yalkut I, 110], malekat penjaga Essau [Sotah' 10b]. St Gregory [540 M - 604 M]: Sama-el/Simi-el adalah malekat yang ke 5 dan penjaga ESAU [Yalkut I, 110].
Dalam Aggadah Ch.4, "The Legend of The Jews": Samael berada di surga tingkat ke-7, Salah satu pemimpin para setan [DEVARIM DEUTORONOMY 11].
Talmud: b. Shab. 146a: Ular menyetubuhi HAWA, memasukan kotoran padanya. Dalam Kabbala: Zohar 1.37a: Rabbi Hiyya: Anak-anak Allah keturunan KAIN karena SAMAEL menyetubuhi HAWA, hamil dan lahirlah KAIN. Dalam Midrash: Pirqe R. Eliezer. Ch. 13: Samael adalah pangeran terbesar di surga. Samael memiliki 12 sayap. Ia dan pasukannya turun. Samael menaiki Ular. Ular berkata kepada wanita itu: "Benarkah kamu diperintahkan untuk tidak memakan buah pohon ini?. [Samael and Serpent].
(samael) mengendarai ular menyetubuhi Hawa dan hamil ["Zohar: Bereshith to Lekh Lekha", A SYMPOSIUM OF RABBI SIMEON'S STUDENTS", CH 21]. Rabbi Jehuda:...Samael, ketika turun ke bumi menaiki ular. ketika muncul dalam bentuk ular, Ia disebut Setan. [Ibid, Ch.16]
- Lucifer, Dalam literatur Romawi/Latin, Lucifer adalah dewa kelas rendah [Eosphorus/Phosphorus], Dewa bintang timur anak dari Aorora/Eos [cucu dewi kelas rendahan Theia] yang menikah dengan manusia. Di alkitab terdapat syair-syair mengolok-olok kematian Raja babel, yang dianggap penindas, kejam dan ingin dianggap lebih tinggi dari allah: "Jatuh (naphal) dari langit (Shamayim), 'Helel (BINTANG TIMUR) ben Shahar (anak fajar)', tumbang/jatuh (gada) ke bumi (erets)" [Yesaya 14:12] dan ketika 70 murid Yesus melaporkan berhasil mengusir roh. Yesus berkata: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit". [Lukas 10:17-18]
Penterjemah menterjemahkan 'HELEL' = 'Bintang Timur' dan yang jatuh dari langit disebut IBLIS. St Jerome [347 M - 420 M] menterjemahkan 'Helel [Ibrani: pembawa cahaya/terang]' sebagai 'Lucifer [Latin: lux/luccius = cahaya/terang, ferre = pembawa]' dan 'putera Shahar' sebagai 'putera sang fajar'. Shahar adalah Dewa senja Ugarit/kanaan [di ibrani menjadi fajar].
- "Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir... Aku, Yesus (Iesous), telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, BINTANG TIMUR YANG GILANG GEMILANG" [Wahyu 22.13-16]
Kata Yunani "Zeus" [Dewa Yunani kelas rendahan penguasa matahari dan sederajat dengan eos] diucapkan "Sous". Sedangkan "Iesous" adalah turunan Zeus [iosa = turunan Zeus, dewi kesembuhan]
Ie-Sous --> Je-zeus --> Je-sus!
Mungkin itu juga sebabnya, kresten juga dianggap menyembah berhala matahari.
Selain Lucifer, para penghulu iblis lainnya yang disebut sebagai "Para allah asing" (ELOHIM NEKAR) adalah BELIAL
- BELIAL/Beliel, awalnya dari 27 x kata ini muncul dalam Alkitab Ibrani adalah sebagai frase BUKAN lawan dari tuhan, yaitu BELI/tanpa+YAAL/nilai = TIDAK BERHARGA (merujuk pada anak durhaka, orang fasik, para penyembah berhala dan mereka yang tidak bersunat). Namun kemudian, KITAB BELAKANGAN, mengubahnya dari sebuah frase menjadi LAWANNYA TUHAN, misalnya: "Naskah laut mati" 1QM, Kol. XIII, 10-12: sebagai malaikat kegelapan. Kitab "Kesaksian 12 anak Yakub" dalam Simeon 5.3: sebagai berhala. Dalam kitab nasrani "Kenaikan Yesaya" 2.4: sebagai malaikat yang durhaka. Dalam kitab "Kebangkitan Yesus Kristus (oleh Bartholomew)": sebagai 1 diantara 666 malaikat yang jatuh. Terakhir, di perjanjian baru, Paulus membandingkan Yesus vs Belial, terkait bait Allah vs berhala dan menyatakan bahwa Yesus akan bersama-sama mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, menjadi Allah mereka, dan mereka menjadi umatNya [2 korintus 6.15-16]
- Tetapi ORANG-ORANG PENAKUT, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang ke-2." [Wahyu 21.8]
Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia SANGAT KETAKUTAN (Di matius 26.37, "..Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar) dan makin bersungguh-sungguh berdoa. PELUHNYA MENJADI SEPERTI TITIK-TITIK DARAH YANG BERTETESAN KE TANAH [Lukas 22.41-44]
Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? [markus 15.34, Matius 27.46]
- Terdapat langit (Ouranos) baru dan bumi baru sebab langit (Ouranos) yang pertama dan bumi (Gaia/Ge) yang pertama telah lenyap dan lautpun tidak ada lagi. Yerusalem baru, kota yang kudus turun dari sorga (Ouranos) [Wahyu 21:1-2. Ini kembangan lanjutan ucapan Yesaya tentang 'Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru' (Yes 65.17, juga Yes 66.22) yang juga bernama Yerusalem (Yes 65.18) karena Yerusalem jaman Yesaya sedang porakporanda dijajah bangsa asing]. Malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah (Kurios Theos) akan menerangi mereka [Wahyu 22.5]. Yerusalem Baru, dalam mimpi Yohanes berbentuk kubus: 12.000 stadia3 [Wahyu 21.16-17 = 1200 mil3 = 1931,2 km3 = 7.2 x 1012 Km3]
- Terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik dan terang matahari terik akan 7x ganda, yaitu seperti terangnya 7 hari [Yesaya 30.26]
- Dengan metoda kekuatan radiasi Stefan-Boltzmann, yaitu hubungan antara suhu benda dengan radiasi yang diterima: [H/E]4 = 50, E = suhu absolut Bumi = 300°K (273 + 27) atau 0°C + range maksimum suhu permukaan bumi dengan 4 musim di katulistiwa (18°C - 27°C), maka suhu absolut Surga = 798°K atau 977°F atau 525°C. Karena surga ini berbentuk kubus tertutup, ini akan mengisolir radiasi panas bocor dan makin memanaskan.
Bagaimana dengan suhu neraka dan lokasinya?
Kitab wahyu mengatakan, "..di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang.." dan lokasi neraka tersebut ada di permukaan bumi yang merujuk pada peristiwa setelah kebangkitan pertama, yaitu iblis dilepaskan dari penjaranya, menyesatkan 4 penjuru beserta para tentaranya (para orang mati di alam kubur dalam bumi) yang naik ke seluruh permukaan bumi, kemudian dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya [Wahyu 20.5-10. Ini kembangan lanjutan dari mimpi Daniel, di Dan 12.2, 'Banyak orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal' dan juga, kembangan lanjutan mimpi/penglihatan Yesaya di Yes 34.8-10, 'Hari pembalasan..Sungai-sungai Edom akan berubah menjadi tיr, dan tanahnya menjadi belerang; negerinya akan menjadi tיr yang menyala-nyala. Siang dan malam negeri itu tidak akan padam-padam, asapnya naik untuk selama-lamanya'].
Sehingga, neraka dalam kitab Wahyu adalah seluas daratan di bumi = 148.94 x 106 KM2 (29.2% Bumi) dan berada dalam tekanan atmospir ruang terbuka. Suhu neraka adalah sepanas suhu elemen sulfur yang mendidih cair di 832 ÷F atau 444.6°C
Ini berarti, suhu Surga 80°C atau 145÷F LEBIH PANAS dari suhu Neraka. Dengan selisih suhu yang sebesar ini, bisa jadi, para penghuni SURGA Yerusalem baru lebih memilih bareng para pendosa di danau hukuman, di neraka.
Jadi, jelas sudah bahwa Alkitab kej 1:1-31, hanya kisah pertikaian para Dewa daripada kisah penciptaan semesta dengan ledakan yang luarbiasa. Ini sama sekali tidak ada relevansinya dengan hipotesis Big Bang.
[Kembali ke artikel "bumi itu datar versi alkitab"]
***
Di Al Qur’an terciptanya Langit dan bumi dilakukan dengan frase kata ‘jadilah..’
[Note:
innamaa qawlunaa lisyay-in idzaa aradnaahu an naquula lahu kun fayakuunu
[16:40] Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", maka jadilah ia]
Frase kata yang sama yaitu ‘jadilah, maka jadilah ia’ atau ‘kun fayakoonu’ merupakan frase ke-MahaKuasa-an, Itu tercantum pada 8 ayat [Al Baqarah 2:117, Ali Imran 3: 47, Ali Imran 3: 59, Al Anaam 6: 73, An Nahl 16: 40, Maryam 19: 35 Yasin 36: 82, dan Al Ghafir 40: 68] Yaitu saat penciptaan langit dan Bumi, Penciptaan Adam & Isa, serta penciptaan lainnya yang dikehendaki Allah:
- [2:117] Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia.
[3: 59] Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.
[36: 82] Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.
Qur’an ayat 51: 47 menyatakan bahwa "Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa".
Beberapa orang menterjemahkan kata ‘kami benar-benar berkuasa menjadi ‘kami meluaskannya’. Tafsiran ‘kami meluaskan’ dikemukakan oleh Harun Yahya yang muncul hanya baru-baru ini saja, yaitu ketika hipotesis BigBang dan alam semesta yang terus mengembang sedang populer-pupulernya. Namun berdasarkan 3 ayat di atas tentang ‘jadilah!’ maka samasekali tidak menunjukan kecocokan apapun dengan hipotesis Big Bang maupun Alam semesta yang terus mengembang.
Detail penciptaan Langit dan Bumi menurut Al Qur’an terdapat di surat [7:54, 10:3, 11:7, 21:30, 25:59, 32:4, 57:4, 41:9-12 dan 79:27-33].
Surat Al Anbiyaa' 21:30, menunjukan keadaan Bumi dan langit saat yang awal mula:
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya ("سِتَّةِ", anna) langit-langit ("السَّمَاوَاتِ", al-samāwāti) dan bumi ("وَالْأَرْضَ", wal-arḍa) dahulu adalah ("كَانَتَا", kānatā) suatu yang padu ("رَتْقًا", ratqan), kemudian (Kami) pisahkan keduanya ("فَفَتَقْنَاهُم", fafataqnāhumā). Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? [AQ 21.30]
- Note:
Perhatikan dengan baik, TIDAK ADA dinyatakan bahwa Allah SWT menciptakan langit dan bumi yang padu di sana, jelas termaktub bahwa langit bumi itu DITEMUKAN Allah sudah dalam keadaan berpadu. Tidak ada penggunaan kata "kami ciptakan" untuk situasi langit-bumi yang padu ini dimanapun di Quran.
- ...Tidakah mereka mengetahui bahwa Langit dan bumi dulunya bersatupadu yakni pada awalnya mereka satu kesatuan, terikat satu sama lain. Bertumpuk satu diatas yang lainnya, kemudian Allah memisahkan mereka satu sama lain dan menjadikannya Langit itu tujuh dan Bumi itu tujuh, meletakan udara diantara bumi dan langit yang terendah..
Said bin Jubayr mengatakan ‘langit dan Bumi dulunya jadi satu sama lain, Kemudian Langit dinaikkan dan bumi menjadi terpisah darinya dan pemisahan ini disebut Allah di Al Qur’an’
Al hasan dan Qatadah mengatakan,’Mereka Dulunya bersatu padu, kemudian dipisahkan dengan udara ini’
- Abdan - Abu Hamzah - Al A'masy - Jami' bin Syidad - Shafwan bin Muhriz - 'Imran bin Hushain:
...Nabi menjawab: 'Allah telah ada dan tidak ada sesuatu pun terjadi sebelum-Nya, arsy-Nya berada di atas air, kemudian Allah mencipta langit dan bumi dan Allah menetapkan segala sesuatu dalam alquran'. [Bukhari no. 6868, 2953. Ibn Majah no.178 (Riwayat Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Ash Shabbah - Yazid bin Harun - Hammad bin Salamah - Ya'la bin 'Atho` - Waki' bin Hudus - pamannya Abu Razin ia berkata; Aku bertanya; "Wahai Rasulullah, di manakah Rabb kita sebelum menciptakan makhluk-Nya?" beliau menjawab: "Dia berada di ruang kosong, di bawah dan di atasnya tidak ada udara, dan di sana tidak ada makhluk. Setelah itu Ia menciptakan 'Arsy-Nya di atas air"). Tirmidhi no.3034 ("Wahai Rasulullah dimanakah Allah sebelum Dia menciptakan makhlukNya? beliau menjawab: "Dia berada di awan yang tinggi, di atas dan di bawahnya tidak ada udara dan Dia menciptakan 'arsyNya di atas air." Abu Isa mengatakan ini Hadis Hasan). Ahmad no.15599, 15611].
- Riwayat Harun bin Ma'ruf - Sufyan - Hisyam - Bapaknya - Abu Hurairah - Rasulullah SAW:
"Manusia akan selalu bertanya-tanya hingga dikatakan, 'Ini makhluk yang Allah telah menciptakannya, lalu siapakan yang menciptakan Allah? ' Maka siapa saja yang mengalami hal semacam itu, hendaklah ia mengatakan 'aku beriman kepada Allah'."
[Abu Dawud no.4098, Muslim no. 193 (Riwayat Abdullah bin ar-Rumi - an-Nadlar bin Muhammad - Ikrimah (Ibnu Ammar) - Yahya - Abu Salamah - Abu Hurairah - Rasulullah SAW: .."Wahai Abu Hurairah, mereka akan senantiasa bertanya kepadamu hingga mereka berkata, 'Ini Allah, lalu siapa yang menciptakan Allah'." Abu Hurairah: "Ketika aku berada di masjid, tiba-tiba orang-orang dari kaum Baduwi mendantangiku, 'Wahai Abu Hurairah, ini Allah, lalu siapakah yang menciptakan Allah'. Perawi berkata, 'Kemudian Abu Hurairah mengambil kerikil dengan telapan tangannya, lalu melempar mereka sambil berkata, 'Berdirilah, berdirilah, sungguh benar kekasihku'") Juga di Muslim 190, 192, Muslim no.195 dari riwayat Anas. Di Ahmad no.8666 (orang yg bertanya bukan orang Badui tapi orang Irak). Ahmad no. 20864 (dari riwayat Khuzaimah bin Tsabit) yang bertanya bukan orang tapi setan (juga di riwayat Abu Huraira dan Aisyah)]
Tampaknya ini juga perbedaan signifikan antara Yahudi/Kristen VS ISLAM, yaitu posisi awal Allah sebelum penciptaan.
- Yahudi/Nasrani: Allah berada dihadapan air yang ketika dipisahkan ada daratan. Jadi Allah ada bersamaan dengan: Ruang kosong di atas air, Air, Daratan dan Kegelapan.
- Islam: Allah berada di ruang kosong yang seperti ada awannya dan ada bersamaan dengan bumi-langit yang ditemukannya dalam keadaan berpadu.
Surat AR RA'D (GURUH)13:2,
Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.
Tafsir Ibn kathir untuk ayat [13:2],
- Allah, mengangkat para langit tanpa pilar & mengangkat para langit tinggi jauh diatas Bumi
- berkenaan dengan kalimat (menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan) adalah seperti yang Allah maksudkan di surat 36:38 (dan matahari berjalan di tempat peredarannya) [Ada dua pendapat dan keduanya menyatakan Matahari dan bulan yang bergerak terus menerus]. 'arsy adalah atap dari ciptaan dan tidak berbentuk BULATAN seperti banyak di klaim oleh astronomer. Lebih seperti KUBAH yang di topang oleh pilar. Ditandu oleh para malaikat dan di atas dunia, di atas kepala-kepala orang. Menurut Nabi sebagaimana diriwayatkan Abu Dharr:
Ketika senja [magrib], Nabi bertanya padaku, "Apakah kau tau kemana Matahari itu pergi (saat Magrib)?! Aku jawab, "Allah dan rasulnya yang lebih tau." Ia jawab, "Ia berjalan hingga berhenti pada tempatnya di bawah Arsy lalu menyungkur sujud dan mohon ijin untuk terbit kembali, dan diijinkan dan kemudian (waktunya akan tiba) dia minta agar terus saja bersujud namun tidak diperkenankan dan minta izin namun tidak diizinkan dan dikatakan kepadanya: "Kembalilah ke tempat asal kamu datang" dan ia akan terbit dari tempatnya terbenamnya tadi (barat). Itulah penafsiran dari sabda Allah "dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui (AQ 36:38) [Bukhari: no.2960/4.54.421, no.4428/6.60.327, no.6874/9.93.520 dan no.6881/9.93.528. Juga Muslim: no.228/1.297] - 'Ada pilar namun tidak dapat kamu lihat' menurut Ibn `Abbas, Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan beberapa lainnya.
- Iyas bin Mu`awiyah, "Langit itu seperti kubah di atas bumi', artinya tanpa tiang. Serupa seperti Qatadah katakan
- Ibn Kathir menyatakan bahwa pendapat terakhir [Iyas bin Mu'awiyah] adalah lebih baik mengingat Allah juga menyatakan di ayat lainnya [22:65] yaitu ‘Dia menahan langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya?’
- Penjelasan langit berbentuk kubah dan daratan datar ada di Tanwîr al-Miqbâs min Tafsîr Ibn ‘Abbâs untuk surat 65:12, yang mengatakan (Allah-lah yang menciptakan tujuh langit) satu di atas yang lainnya seperti KUBAH, (dan seperti itu pula bumi) tujuh bumi tapi mereka DATAR.
Surat Fushshilat 41: 9-12, menyajikan urutan pengerjaan Bagaimana penciptaan yang dilakukan Allah:
- Pertama, (41:9) Bumi di ciptakan dalam 2 masa
- Kedua, (41:10) Segala isi BUMI di ciptakan total dalam 4 masa
- Ketiga, (41:11) Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati."
- Keempat, (41:12) Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan pelita-pelita cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
TAFSIR Ibn Kathir untuk surat 41:9-11 (atau "Tafsir ibn katsir", penyusun Dr Abdullah bin Muhammad bin abdurahman bin Ishaq al-shikh, 1994, Juz 24, buku ke-7, hal 198-200), menyampaikan bahwa:
"DIA (Allah) menyebutkan bahwa PERTAMA KALI DIA menciptakan BUMI, jarena bumi sebagai asas (PONDASI). Persoalan pokok selalu dimulai dengan asas, baru kemudian atap...Adapun diciptakannya Bumi adalah SEBELUM diciptakan Matahari menurut NASH..."
Ibn Kathir menyampakan dari Al Bukhari, "Dia menciptakan Bumi dalam Dua hari, artinya pada MINGGU dan SENIN
Yang manusia butuhkan dan tempat tempat untuk bercocoktanam dan diolah pada SELASA dan RABU
`Ikrimah dan Mujahid menyatakan tentang firman Allah,"dan DIA menentukan padaya kadar makanan-makanan", yaitu DIA JADIKAN pada setiap bagian tanah (tempat) sesuatu yang tidak cocok untuk yang lain. Contohnya pakaian dari wool di Yaman, pakaian Sauri (tipis di Sabur dan pakaian Thyalisa (berasal dari sutera) di Ray.
Ibn `Abbas, Qatadah dan As-Suddi menyatakan, "untuk siapapun yang bertanya tentang itu
Firman Allah "Kemudian dia menuju langit, dan langit itu masih merupakan Asap" YAITU ASAP AIR YANG MENGEPUL KETIKA BUMI DI CIPTAKAN.
Ats-Tsauri - Ibnu Juraij - Sulaiman bin Musa - Mujahid - Ibn Abbas: Allah berfirman kepada langit, "Munculkanlah matahariku, bulan dan bintang-bintang ku". Allah berfirman pada Bumi, "Pancarkanlah sungai-sungaimu dan keluarkanlah buah-buahanmu"
Firman Allah "Maka dia menjadikannya 7 langit dalam 2 hari". Yaitu dia meyelesaikan kejadian 7 lapis langit pada hari KAMIS dan JUM'AT
Firman Allah, "dan Kami hiasi langit terdekat dengan bintang-bintang yang cemerlang" yakni bintang-bintang yang bersinar terang diatas penghuni bumi. Firman Allah "Dan Kami memeliharanya" artinya menghalangi syaitan-syaitan dari mendengarkan berita]
Ayat-ayat di atas jelas merujuk bahwa kedudukan BUMI dan LANGIT adalah SEDERAJAT, yaitu BUMI yang BUKAN merupakan anggauta LANGIT. Dimana, Bumi diciptakan terlebih dahulu, baru kemudian ALLAH menyelesaikan Langit yang dibuktikan pada ayat selanjutnya
- Demi langit [wa+al-samaa-i] dan [wa] YANG BERJALAN [al-ṭāriqi]. [wamā (Dan apa) + adrāka (memberitahukanmu) = dan tahukah kamu] apa [mā] YANG BERJALAN [al-ṭāriqu]? BINTANG [al-najmu] yang cemerlang (al-thāqibu) [AQ 86.2-3, Al Makiyya, turun urutan ke-36. kata "ṭāriqi/u" juga ada di (AQ 4.168,169; 20.63,77,104; 23.17, 46.30, 72.11,16) artinya berjalan/jalan]
- dan kami [wa-annā] menyentuh [lamasnā] langit [al-samāa], kemudian kami dapati [fawajadnāhā] penuh [muli-at] penjagaan [ḥarasan] keras [shadīdan] dan PANAH-PANAH API [syuhubaan], dan kami [wa-annā] pernah [kunna] menduduki [naqʿudu] dari itu [minha] tempat [maqāʿida] untuk mendengarkan [lilssamʿi] kemudian siapa [faman] yang mendengarkan [yastamiʿi] sekarang [l-āna] akan didapati [yajid] baginya [lahu] PANAH API [syihaaban] yang mengintai [AQ 72.8-9, Al Makiyya, turun di urutan ke-40. kata "syuhubaan/Syihaabun juga ada di (AQ 15.18, 27.7, 37.10) artinya panah api]
- Dan pastinya [walaqad] Kami jadikan [jaʿalnā] di [fī] langit [al-samāi] HIASAN-HIASAN [burūjan] dan Kami hiasi [wazayyannāhā] untuk mereka yang memandangnya [lilnnāẓirīna] dan Kami menjaganya [waḥafiẓ'nāhā] dari [min] tiap [kulli] syaitan [shayṭānin] terkutuk [rajīmin], kecuali [illā] Ia [mani] mencuri [is'taraqa] dengar [al-samʿa] maka Ia dikejar [fa-atbaʿahu] PANAH API [syihaabun] yang terang [mubīnun]. [AQ 15.16-18. Al Makiyya, turun urutan ke-54. Kata "burūjan" juga ada di (AQ 4.78, 25.61, 85.1, 33.33, 24.60) artinya benteng/benda-benda langit/hiasan]
Tafsir Ibn kathir AQ 15.16-18: Mujahid dan Qatadah berkata bahwa Buruj merujuk pada benda-benda langit...`Atiyah Al-`Awfi berkata: "Buruj disini merujuk pada 'benteng penjaga'. Ia dibuat jadi 'Bintang jatuh' untuk melindungi dari Iblis yang mencoba mendengarkan informasi dari langit tertinggi. Jika ada syaitan yang menerobos untuk mencuri dengar, sebuah 'bintang jatuh' datang dan menghancurkannya. Ia mungkin lolos dan menyampaikannya pada Syaitan lainnya di bawah[..]"
Di AQ 25.61, "BerkatNya [tabāraka] yang [alladhī] menjadikan [jaʿala] di [fī] langit [al-samai] hiasan-hiasan [burūjan] dan menjadikan [wajaʿala] di situ [fīhā] sebuah lampu [sirājan] dan bulan [waqamaran] bercahaya [munīran].".
"sirajan" adalah matahari:
"dan menjadikan [waja'ala] padanya [fiihinna] bulan [al-qamara] bercahaya [nūran] dan menjadikan Matahari [al-shamsa] lampu [siraajaan] [AQ 71.16]" + "dan menjadikannya [waja'alna] LAMPU [sirajan] yang amat terang/terik [wahhaajaan] [AQ 78.13]".
Di Islam, Bulan dan Matahari, keduanya memancarkan cahaya:
"Ia-lah (huwa) yang [alladhī] menjadikan [ja'ala] Matahari [al-shamsa] bersinar [ḍiyāan] dan bulan [waqamaran] bercahaya [nūran] [AQ 10.5]".
Kata "munir", "nuur", "naar" berasal dari akar kata yang sama "nūn wāw rā (ن و ر)" artinya adalah memancarkan cahaya sendiri BUKAN memantulkan cahaya, Untuk jelasnya simak AQ 24.35: "Allah cahaya [nūru] langit dan bumi. Perumpamaan [mathalu] cahayaNya [nūrihi], seperti celah [kamish'katin], di dalamnya [fīhā] ada pelita [miṣ'bāḥun]. Pelita itu [al-miṣ'bāḥu] di [fī] kaca [al-zujājatu] itu seperti [ka-annahā] sebuah bintang [kawkabun] berkilauan [durriyyun], dinyalakan [yūqadu] dari [min] pohon [shajaratin] berkah [mubārakatin], pohon zaitun [zaytūnatin] tidak [lā] di timur [sharqiyyatin] dan tidak [walā] di barat [gharbiyyatin], yang hampir [yakādu] minyaknya [zaytuhā] menerangi [yuḍīu] walau [walaw] tidak [lam] disentuh [tamsashu] api [nārun]. Cahaya [nūrun] di atas [ʿalā] cahaya [nūrin]" - Sesungguhnya [innā] Kami hiasi [zayyannā] langit [Al-samāa] terdekat/dunia [al-dunyaa] dengan hiasan [bizīnatin] BINTANG-BINTANG [al-kawākibi]. dan menjaganya dari tiap syaitan durhaka [māridin]. Tidak [lā] mereka dapat dengarkan [yassammaʿūna] malaikat [Al-mala-i] yang tinggi [al-a'laa] dan mereka dilempari [wayuq'dhafūna] dari [min] tiap [kulli] sisi [jānibin] terusir [duḥūran] dan bagi mereka [walahum] siksaan [adhābun] terus menerus [wāṣibun], kecuali [illā] Ia [man] mencuri [al-khaṭfata] maka Ia dikejar [fa-atbaʿahu] PANAH API [syihaabun] yang cemerlang (thāqibu). [AQ.37.6-10. Al makiyya, turun di urutan ke-56. Kata "al-kawākibi" juga ada di (AQ 6.76, 12.4, 24.35, 82.2) artinya bintang-bintang]
- Dan pastinya Kami hiasi langit terdekat dengan PELITA-PELITA [mashaabiiha], dan menjadikan mereka [wajaʿalnāhā] rudal/perajam [rujūman] untuk syaitan-syaitan [lilsysyayaathiini],..[AQ 67.5. Al makiyya, turun di urutan ke-77. Kata "mashaabiiha" juga ada di (AQ 41.12, 24.35) artinya pelita]
AQ 24.35 di atas, menunjukan persamaan pelita dan bintang. Tafsir Ibn kathir 67.1-5: Qatadah berkata: "Bintang-bintang (Ạlnjwm,"النجوم") diciptakan hanya untuk tiga kegunaan, yaitu: Hiasan di langit, Alat pelempar setan dan petunjuk Navigasi, Jadi siapapun yang mencari interpretasi lain tentang bintang selain ini maka itu jelas merupakan opini pribadi, Ia telah melebihi porsinya dan membebani dirinya dengan hal-hal yang ia sendiri tidak punya pengetahuan tentang ini." [Ibn Jarir dan Ibn Hatim mencatat riwayat ini]
Qatada sfesifik menyatakan Al njwm (bintang-bintang) bukan An-Nayzak (metoroid, "النَيزَك") dan bukan Al-Mudzannab (komet, "المذنب")
Tampak jelas para pemikir islam, allah dan Muhammad memang tidak berpengetahuan apapun tentang semesta dan bahkan tidak mempunyai kemampuan dalam membedakan antara bintang, matahari, planet, bulan, asteroid, komet, metoroid, meteor dan meteorit:
- Bintang adalah Semua benda masif yang sedang dan pernah melakukan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir. Bintang yang tidak lagi melakukan pembakitan energi disebut bintang katai, panas bintang ini berangsur-angsur padam dan inipun masih luar biasa panas. Bintang katai terdingin (merah) bersuhu permukaan 2000 - 3500 K (matahari: 5000-6000 K).
Bintang katai terdiri dari: Katai merah (massa rendah); Katai kuning (massa sebanding dengan Matahari); Katai putih (tahap akhir siklus hidup bintang, ia terdiri dari materi elektron terdegenerasi, tidak cukup masif untuk menjadi supernova tipe II-bintang-bintang (memiliki 0,5-10 massa matahari, diameter hampir sama dengan bumi atau sekitar 100 x lebih kecil dari matahari. Suhu permukaannya: 8.000 K); Katai coklat (kurang masif untuk melangsungkan fusi hidrogen menjadi helium – massa < 0,08 massa Matahari) dan Katai gelap (katai putih yang terdinginkan, tidak lagi memancarkan cahaya dalam panjang gelombang tampak). Lama waktu Bintang-bintang kehilangan panasnya secara perlahan seumuran dengan usia semesta - Bintang Antares vs Bintang acturus: Bola kaki vs kelereng kecil. Matahari seukuran 1 pixel.
- Bintang Acturus vs Bintang Matahari: Bola kaki vs kelereng kecil. Yupiter seukuran 1 pixel.
- Bintang Matahari vs Planet Yupiter: Bola kaki vs kelereng kecil.
- Planet Yupiter vs Planet bumi: Bola kaki vs kelereng kecil.
- Matahari adalah bintang dengan jarak terdekat dari bumi. Ia menghasilkan cahaya. Massa matahari kurang lebih 99,86% massa total Tata Surya. Matahari bermassa 333.000 x massa bumi dan bervolume 1.3 juta x volume Bumi.
- Planet adalah benda angkasa yang mengorbiti sebuah bintang (atau sisa bintang), mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi sendiri dalam mengatasi tekanan rigid body sehingga punya kesetimbangan hidrostatik (berbentuk hampir bulat), tidak terlalu besar yang dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium intinya dan telah "membersihkan lingkungan" (mengosongkan orbit) dari benda-benda angkasa lain selain satelitnya sendiri. Berdiameter > 800 km
- Satelit planet adalah benda angkasa bukan buatan manusia yang mengorbiti planet.
- Asteroid adalah benda angkasa berukuran lebih kecil daripada planet namun lebih besar daripada meteoroid, Asteroid terdiri dari karbon dan metal dan mengorbit matahari.
- Komet terdiri dari debu dan es yang berasal dari sabuk Kuiper Belt (kabut Oort), mengorbit matahari dengan jarak orbit berbentuk elips dan lebih jauh dari asteroid. Ketika orbitnya mendekati matahari, radiasi matahari menguapkan es disekitarnya dan jejak uap tersebut membuatnya tampak berekor
- Meteoroid adalah pecahan asteroid (atau benda angkasa lainnya, namun rata-rata berasal dari pecahan asteroid yang saling bertubrukan) ukurannya lebih kecil dari asteroid dan lebih besar dari molekul.
- Meteor adalah meteorid yang berhasil masuk ke atmospher bumi dengan kecepatan supersonik. Atmospher terdiri dari fluida (gas dan cairan) kecepatan tersebut menimbulkan tekanan yang sangat besar yang terjadi di depan metor. Tekanan ini memanaskan udara dan itu kemudian memanaskan meteor hingga menjadi terbakar. Inilah yang kemudian disebut bintang jatuh.
- Meteor yang tidak habis terbakar dan jatuh ke bumi disebut Meteorit
- Allah menyatakan bahwa penciptaan Manusia itu jauh lebih mudah daripada penciptaan Langit. Ia meninggikan Bangunannya lalu menyempurnakannya (79:28). Kemudian ia Menciptakan siang dan malam. Kemudian bumi dihamparkannya (diisi) Caranya: memancarkan Air dan menumbuhkan tumbuhan, gunung-gunung dipancangkan teguh (79:31-32). Untuk apa? Untuk kesenangan Manusia dan binatang ternak milik manusia (79:33)
Tafsir Ibn Kathir untuk surat 79:27-33:
Telah disinggung sebelumnya di surat Ha Mim As-Sajdah bahwa bumi tercipta sebelum langit diciptakan. Kemudian, setelah langit tercipta, bumi di luaskan [dibentuk/di isi].
- Sa’id Bin Jubayr berkata, ‘Seseorang berkata pada Ibn ‘Abbas: Saya menemukan di Qur’an yang membingungkan ku:…Allah berkata (79:27-33):
Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia menciptakannya, meninggikannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
Jadi Dia menyatakan bahwa Penciptaan Langit dahulu baru kemudian penciptaan Bumi, Namun kemudian Allah berkata (41:9-12):
Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? demikian itu adalah Rabb semesta alam". Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanannya dalam empat masa. bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan pelita-pelita yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Di sini Allah menyatakan Penciptaan BUMI dahulu baru kemudian Penciptaan Langit..
Kemudian Ibn ‘Abbas menjawab:..
Allah menciptakan Bumi dalam dua hari (masa),
kemudian Dia menciptakan Langit, kemudian Dia (Istawa ila) meninggikan langit dan membentuknya dalam dua hari lagi.
Kemudian Dia membentangkan Bumi, ini berarti bahwa Dia membawa, sejak saat itu, air dan makanan. Dan kemudian Dia menciptakan Gunung-gunung, Pasir, benda-benta tak bernyawa, batu-batu dan bukit-bukit dan semuanya dalam waktu dua hari lagi.
Inilah yang Allah katakan (Ia) menghamparkan (Bumi) (79:30) Dan Allah berkata :Ia ciptakan bumi dalam dua hari, jadi Dia menciptakan Bumi dan segala Isi didalamnya dalam empat hari dan Dia menciptakan Langit dalam dua Hari.
Ibn Kathir, kemudian mengutip Bukhari:
Dia menciptakan Bumi dalam Dua hari, artinya pada Minggu dan Senin
[Dia menentukan padanya kadar makanan-makanannya] yang manusia butuhkan dan tempat tempat untuk bercocoktanam dan memanennya pada Selasa dan Rabu
Ats-Tsauri - Ibnu Juraij - Sulaiman bin Musa - Mujahid - Ibn Abbas: Allah berfirman kepada langit, "Munculkanlah matahariku, bulan dan bintang-bintang ku". Allah berfirman pada Bumi, "Pancarkanlah sungai-sungaimu dan keluarkanlah buah-buahanmu" [Lubaabut Tafsir Min Ibni Katsir, Jan 2004, juz 24 hal 199-200]. Kemudian Dia meninggikan (Istawa ila) langit dan dan langit itu masih merupakan asap..melengkapi dan menyelesaikan ciptaannya seperti 7 langit dalam dua hari, artinya Kamis dan Jumat. [Kami hiasi langit terdekat dengan bintang-bintang yang cemerlang. "Dan Kami memeliharanya" artinya menghalangi syaitan-syaitan dari mendengarkan berita]
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, [..]
Frase Arab "سِتَّةِ" (sittati, enam) + ayyāmin ("أَيَّامٍ") tercantum di (AQ 7.54, 10.3, 11.7, 25.59, 32.4, 50.38 dan 57:4), KELIRU jika diterjemahkan menjadi "enam masa", karena terjemahan seharusnya adalah "enam hari":
"Sesungguhnya sehari (yawman) disisi Tuhanmu adalah seperti 1000 tahun menurut perhitunganmu" [AQ 22.47] dan "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian itu naik kepadaNya dalam satu hari (yawmin) yang kadarnya adalah 1000 tahun menurut perhitunganmu"[AQ 32.5]
- Note:
Mengapa tidak menggunakan penyetaraan hari dengan AQ 70.4 ("Para malaikat dan Al Ruh (Jibril) naik ke Tuhan dalam 1 hari yang kadarnya 50.000 tahun")? Karena ayat itu tentang penyetaraan LAMA WAKTU PERJALANAN dari tempat A ke tempat B akibat PERBEDAAN KECEPATAN, jika dilakukan Jibril VS jika dilakukan manusia di jaman Nabi (jalan kaki/kuda/onta). Perbandingannya jika di jaman sekarang, lama waktu yang dibutuhkan dari A ke B, dengan pesawat jet adalah 1 jam, namun jika naik bus perlu waktu 24 jam. Sementara 2 ayat (AQ 22.47 dan 32.5) di atas adalah tentang penyetaraan hitungan hari Allah VS hari Manusia baik untuk waktu penciptaan harian maupun hari di alam lain.
- Riwayat [(Humayd - Hakkam - Anbasah) dan (Ibn Waki - Ayahnya - Isra'il)] - Simak - Ikrimah - Ibn abbas: Tuhan menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari - yang mana tiap harinya adalah seperti 1000 tahun menurut perhitunganmu [Tabari Vol.1 Hal 226-227].
- Riwayat 'Abdah - Al Husain bin Al Faraj - Abu Mua'dh - Ubayd - Al Dahhak: 1 hari yang kadarnya 1000 tahun menurut perhitunganmu, Ia maksudkan hari-hari selama 6 hari penciptaan langit bumi dan apa yang ada di dalamnya [Tabari Vol.1 hal.227]
- Al Muthanna - Al Hajjaj - Abu Awanah - Abu Bishr - Mujahid: 1 hari dari 6 hari adalah seperti 1000 tahun menurut perhitunganmu.[Tabari vol.1 hal.227]
- Riwayat Al Muthanna - Ali (bin Al Haytam) - Al Musayyab bin Sharik - Abu Rawq - Al Dahhak: Ia yang menciptakan Langit dan bumi dalam 6 hari - dari hari-hari di dunia lain. Ukuran 1 hari adalah 1000 tahun. Ia mulai penciptaan di hari Minggu dan keseluruhan ciptaan hari Jumat (Ijtama'a jum'ah) [Tabari vol.1 hal.227]
- Riwayat Ibn Humayd - Jarir (bin abd al Hamid) - al A'mash - Abu Salih - Ka'b: Allah mulai menciptakan di hari minggu, senin, selasa, rabu dan kamis. Ia Selesaikan di hari jumat. Ia melanjutkan: Tuhan membuat setiap hari setara 1000 tahun [Tabari vol.1 hal.227]
- Riwayat Ibn Abiyy - Abu Ishak - Ibrahim b. Abdullah Nabt - Anas ibn Malik - Muhammad SAW: Panjang umur Bumi ini adalah 7 hari di hari-hari kehidupan setelah kematian. Allah berkata "sehari di sisi Allahmu adalah setara dengan 1000 tahun dalam perhitunganmu" [Suyuti sehubungan dengan hadis-hadis sahih tentang umur bumi tersisa 7000 tahun]
- Tafsir Tabari (tentang umur dunia):..Menurut tradisi ini (Hadis riwayat Abu Huraira - Muhammad SAW), jelas bahwa keseluruhan bumi ini adalah 6000 tahun. Karena, jika 1 hari alam lain sama dengan 1000 tahun dan 1 hari adalah 1/6 bumi ini, kesimpulannya total 6 hari alam lain adalah 6000 tahun [Tabari vol.1 hal.183-184 dan luga lihat di sini]
- Tafsir ibn Abbas Al Sajdah 1.30:
[32:4] (Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya) dari penciptaan dan keajaiban-keajaiban, (dalam 6 hari) hari-hari dari permulaan penciptaan yang setara dengan 1000 tahun dari tahun-tahun kehidupan di dunia ini.; hari ke-1 adalah minggu dan hari terakhir adalah Jumat.
- Allah menyatakan bahwa Ia menciptakan semesta, Langit dan Bumi dan semua yang ada didalamnya dalam 6 hari. Enam hari yang dimaksud adalah Minggu, Senin, Selasa, rabu, kamis dan Jumat. Di hari Jum'at semua ciptaan telah di susun, Adam diciptakan. Kata "As-Sabt' artinya Stop.
- Al Baihaqi tidak mengabaikan hadis ini dan menyatakannya sebagai hadith Marfu (sampai rasullullah) di Sunan Al Kubra, hadis no.16267.
- Konon ada yang mengklaim bahwa Ali bin Al-Madini (w. 234 H) mengeritik hadis ini, berita ini sangat meragukan karena Imam Musiim (204 - 261H) baru melakukan perjalanan ke-2nya di tahun 230 H (4 tahun sebelum wafatnya Madini) dan saat itu Ia belum membukukan kitabnya (Koleksi hadis Imam muslim disusun selama 15 tahunan).
- Konon ada yang mengklaim Imam Bukhari (w. 256 H) mengritik hadis ini. Pertemuan antara Imam Muslim dan Imam Bukhari terjadi di tahun 250H, setelah Imam Bukhari menetap di Nishapur. Jika benar Imam Bukhari (guru Imam Muslim) protes pada riwayat yang dianggapnya tidak marfu (karena ada ada yang mengklaim bahwa Bukhari mengatakan itu berasal dari Ka'ab Al Ahbar), maka terdapat lebih dari cukup waktu bagi Imam Muslim memperbaikinya, namun tidak dilakukannya, sehingga ini menunjukan 2 hal saja, bahwa tidak benar hadis ini berasal dari Ka'ab Al Habar atau tidak benar Bukhari pernah mengkritik hadis imam Muslim ini. Disamping itu, Imam Muslim juga punya hadis dari perawi Ka'b al Ahbar, sehingga pastinya, Imam muslim juga MAMPU membedakan membedakan mana hadis yang berasal dari Al Ahbar dan mana yang bukan.
- Untuk Ka'b Al Ahbar, Ulama hadis seperti Muslim, Abu Dawud dan Tirmidhi meriwayatkan darinya. Ibn hajar mengatakan: Ka`b Ibn Mati` al-Himyari, Abu Ishaq, yang dikenal sebagai Ka`b adalah jujur, masuk kategori ke-2 [tabaqah]. [Ibn Hajar al-`Asqalani, Taqrib al-Tahdhib, Op Cit., p. 135].
- Untuk Hajjaj bin Muhammad Al-A'war, Jika orang ini adalah orang yang sama dengan Hajjaj bin Muhammad Al Musaysi (Fakta nama keluarga mereka berbeda, mengindikasikan bahwa mereka BUKAN orang yang sama), maka pendapat para ulama mengenai Hajjaj bin Muhammad Al A'war adalah juga sangat positif, misalnya: Nasa'i, Ibn Madini, Ibn HIbban dan Tabari menyatakan Hajjaj seorang Tsiqah (jujur), sementara Adz Dzahabi menyatakan Hajjaj seorang Hafiz. Hadis yang berasal dari Hajjaj bin Muhammad juga digunakan oleh Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasa'i, Tirmidhi, Ibn Majjah, Ad Darimi dan pengumpul lainnya.
Para ahli tafsir berbeda pendapat apakah setiap hari dari ke-6 hari tersebut sama seperti hari-hari yang ada pada kita sekarang ini ATAU SETIAP HARI ITU SAMA DENGAN 1000 TAHUN sebagaimana yang telah dinashkan oleh MUJAHID dan IMAM AHMAD BIN HANBAL. Dan dalam hal itu diriwayatkan dari riwayat adh-Dhahhak dari Ibn Abbas
(Jadi, para ahli jaman itupun, telah sepakat bahwa 1 hari = 50.000 BUKAN untuk penyetaraan hari tuhan dengan manusia, namun penyetaraan lama waktu menuju langit antara kecepatan perjalanan JIBRIL vs kecepatan manusia di jaman Muhammad)
Ibn kathir kemudian mengutip Hadis Muslim no.4997/039.6707 (Ahmad no.7991 Riwayat Hajjaj - Ibnu Juraij - Isma'il bin Umayyah - Ayyub bin Khalid - Abdullah bin Rafi (budak Ummu Salamah) - Abu Hurairah - Rasullullah SAW):
Riwayat (Suraij bin Yunus dan Harun bin 'Abdullah) - Hajjaj bin Muhammad al-Musaysi (bukan Hajjaj bin Muhammad Al-A'war) - Ibnu Juraij - Isma'il bin Umayyah - Ayyub bin Khalid - 'Abdullah bin Rafi' (-budak- Ummu Salamah) - Abu Hurairah: "Rasulullah SAW memegang tangannya, dan berkata:
'Allah Azza wa Jalla menjadikan tanah pada hari Sabtu, menancapkan gunung pada hari Ahad (minggu), menumbuhkan pohon-pohon pada hari Senin, menjadikan bahan-bahan mineral pada hari Selasa, menjadikan cahaya pada hari Rabu, menebarkan binatang pada hari Kamis, dan menjadikan Adam pada hari Jum'at setelah ashar, yang merupakan penciptaan paling akhir yaitu saat-saat terakhir di hari jum'at antara waktu ashar hingga malam." [Di sahih muslim 4.1856, 4.1857, Abu dawud 3.1041, 3.1042 diriwayatkan Abu Huraira bahwa Adam diciptakan pada hari Jum'at]
Catatan untuk hadis 039.6707 (dalam nomor berbeda di kumpulan lain, namun merujuk pada hadis di atas):
Ibn Taimiyyah, Majmu' Fatawa (37 vols., ed. `Abd al-Rahman b. Qasim & anaknya Muhammad, Riyadh, 1398), 18:18f. Ibn Taimiyyah menyatakan keautentikan hadis Imam muslim didukung oleh Abu Bakr al-Anbari & Ibn al-Jauzi sedangkan al-Baihaqi mendukung yang mengabaikan hadis ini. Al-Albani mengatakan bahwa Ibn al-Madini mengkritik hadis ini, sementara Ibn Ma'in tidak (Ibn Ma'in dikenal sangat ketat, keduanya adalah shaikh Bukhari). Ia menyatakan lebih lanjut bahwa HADIS INI SAHIH, TIDAK KONTRADIKSI dengan Qur'an, bertentangan dengan pandangan yang mungkin dipunyai ahli lainnya yang mengkritik hadis ini, Karena yang dimaksudkan di qur'an adalah penciptaan langit dan bumi dalam 6 hari, yang setiap harinya seperti 1000 tahun, sementara hadis ini merujuk pada penciptaan bumi saja, yang hari-harinya lebih pendek dari yang dirujuk Qur'an (Silsilah al-Ahadith as-Sahihah no.1833).
Catatan untuk beberapa nama di atas:
Jadi tidak ada alasan mempermasalahkan hadis penciptaan ini
- ".. kemudian, demikian juga, Terdapat (juga) sebuah tradisi yang berasal dari Rasullulah yang disampaikan oleh Hannad b Al-Sari, yang juga berkata bahwa ia baca semua hadis (Abu Bakar) -. Abu Bakr b 'Ayyash -Abu Sa'ad al-Baqqal - 'Ikrimah - IBN ABBAS
Para Yahudi datang kepada Nabi dan bertanya tentang penciptaan langit dan bumi. Dia mengatakan:
Allah menciptakan bumi di hari Minggu dan Senin.
Dia menciptakan pegunungan dan penggunaannya untuk yang mereka miliki di hari Selasa.
Di hari Rabu, Dia ciptakan pohon, air, kota-kota dan pembudidayaan tanah tandus.
Ini adalah empat (hari).
Ia melanjutkan (mengutip quran): '"Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? demikian itu adalah Rabb semesta alam". Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanannya (semua) dalam empat masa. bagi orang-orang yang bertanya.
Di hari Kamis, Ia ciptakan langit.
Di hari Jumat, Ia ciptakan bintang-bintang, Matahari, bulan dan malaikat, hingga tersisa 3 jam.
Di bagian awal dari 3 jam ini, Ia ciptakan kondisi (dari manusia) siapa yang akan hidup dan siapa yang akan mati.
Di bagian ke-2, Ia jauhkan kerusakan pada setiap yang berguna bagi manusia.
dan di waktu ke-3, (Ia menciptakan) Adam dan memerintahkannya berdiam di Surga, Ia perintahkan iblis bersujud dihadapan Adam dan ia usir adam dari surga di akhir jam.
Ketika para yahudi bertanya: Kemudian apa, Muhammad?
Ia berkata: 'kemudian Ia duduk di tahtanya.'
Para Yahudi berkata: Kamu benar, jika kau telah selesai, Mereka berkata dengan: Ia kemudian beristirahat
Mendengar itu Nabi marah besar dan berkata, 'Kami ciptakan langit-langit dan bumi dan apa yang ada di antaranya dalam 6 hari, dan kelelahan tidak menyentuh kami. berhati-hatilah dengan ucapan kalian'"
dan:
"Menurut al-Muthanna - al-Hajjaj - Hammad - 'Ata' b. al-Sa'ib - 'Ikrimah:
Para Yahudi bertanya pada Nabi: Bagaimana dengan Minggu? Rasullullah menjawab: Di hari itu, Allah menciptakan bumi dan menyebarkannya.
Mereka bertanya tentang Senin, dan Ia menjawab: Di hari itu, Ia ciptakan Adam.
Mereka bertanya tentang Selasa, dan Ia menjawab: Di hari itu, Ia ciptakan pegunungan, air dan banyak lagi.
Mereka bertanya tentang Rabu, dan Ia menjawab: Makanan.
Mereka bertanya tentang Kamis, dan Ia menjawab: Ia menciptakan para langit.
Mereka bertanya tentang Jumat, dan Ia menjawab: Allah menciptakan Malam dan Siang.
Mereka bertanya tentang sabtu dan menyinggung tentang istirahatnya allah (atas hari itu), ia berseru: Terpujilah Allah! Allah kemudian menyampaikan: Kami ciptakan langit-langit dan bumi dan apa yang ada diantaranya dalam 5 hari dan kelelahan tidak menyentuh kami'"
- "Dua riwayat yang disampaikan pada kami dari Rasullullah telah menjelaskan bahwa Matahari dan bulan diciptakan setelah Allah menciptakan banyak hal pada ciptaannya.
Itu karena hadis dari Ibn Abbas yang bersandar pada Rasullullah mengindikasikan bahwa Allah menciptakan Matahari dan Bulan pada hari JUMAT.
Jika demikian, bumi dan langit dan apa yang ada didalamnya, kecuali para malaikat dan Adam, diciptakan Allah sebelum menciptakan Matahari dan bulan.
Semua ini (demikian) terjadi ketika tidak ada cahaya dan tidak ada hari, karena malam dan siang hanyalah benda merujuk jam-jam yang dikenal melalui pergerakan lintasan melingkar matahari dan bulan.
Sekarang, Jika ini benar bahwa bumi dan matahari dan apa yang ada di dalamnya, kecuali yang telah kami sebutkan, terjadi ketika tidak ada matahari dan bulan, kesimpulannya adalah semua terjadi ketika tidak ada malam ataupun siang.
Hal yang sama (hasil tersimpul dari) mengikuti hadis dari Abu Hurayrah yang bersandar dari rasullullah:
Allah menciptakan cahaya pada hari Rabu - arti dari 'cahaya' matahari, jika Allah berkehendak."
Masih mengenai Surat 41:11
"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu.."
Dalam Asbabun Nuzul surat Al Iklas 112:1-4,
- Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Riwayat Abus Syaikh di dalam kitabul Adhamah dari Aban yang bersumber dari Anas yang meriwayatkan bahwa Yahudi Khaibar menghadap kepada Nabi saw. dan berkata:
"Hai Abal Qasim! Allah menjadikan malaikat dari cahaya hijab, Adam dari tanah hitam, Iblis dari api yang menjulang, langit dari asap, dan bumi dari buih air. Cobalah terangkan kepada kami tentang Tuhanmu." Rasulullah saw tidak menjawab, sehingga turunlah Jibril membawa wahyu surat ini (S.112:1-4) yang melukiskan sifat Allah.
Surat 41, 51, 21 dan 79 termasuk golongan Almakiyah (sebelum Hijrah ke Medinah, 620 M) dan urutan turunnya surat adalah tertera demikian. Ayat 112, ada yang mengganggap sebagai Al Makiyyah, sementara As suyuti menganggap sebagai Al Madaniyya
Penegasan terakhir mengenai penciptaan Bumi dan Langit adalah melalui surat Al Baqarah yang diturunkan Allah di 2 H (624 M). Surat ini termasuk golongan surat Al madaniyya yang turun lebih belakangan dari surat Al Makiyya lainnya yaitu 41, 51, 21 dan surat 79.
Di surat Al Baqarah 2:29,
- Ia yang menjadikan segala sesuatunya untuk mu di Bumi. Kemudian Ia meninggikan (Iswata ila) langit dan dijadikanNya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Pernyataan di surat Al Baqarah 2:29-36 sangat jelas, terstruktur dan ada urutannya! yaitu menciptakan Bumi, kemudian langit plus 7 langit dan terakhir Penciptakan Manusia. Jadi, saat manusia diciptakan maka penciptaan langit sudah final, tidak ada pengembangan langit lagi. Bukti itu ada di ayat 2:31
- Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
Di jaman awal Islam, Mujahid, Qatadah and Ad-Dahhak dalam tafsir Ibn Kathir untuk surat 32:4-6 yang di kutip lagi oleh Ibn kathir untuk tafsir surat 13:2-4, dinyatakan bahwa jarak Bumi dan lapisan langit serta antar lapisan langit adalah 500 tahun [jadi sekitar 3500 tahun] atau berdasarkan hadis nabi dari Abu Dawud no.4100 (4 jalur perawi), Tirmidhi no.3242 (hasan gharib). Ibn Majjah no.189 yang menyatakan:
- "Apakah kalian tahu berapa jarak antara langit dan bumi?" mereka menjawab, "Kami tidak tahu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya jarak antara keduanya adalah bisa 71, atau 72, atau 73 tahun perjalanan -perawi masih ragu-. kemudian langit yang di atasnya juga seperti itu." Hingga beliau menyebutkan 7 langit. Kemudian setelah langit ke-7 terdapat lautan, jarak antara bawah dan atasnya seperti jarak antara langit dengan langit (yang lain). Kemudian di atasnya terdapat 8 malaikat yang jarak antara telapak kaki dengan lututnya sejauh langit dengan langit yang lainnya. Dan di atas mereka terdapat Arsy, yang antara bagian bawah dengan atasnya sejauh antara langit satu dengan langit yang lainnya. Dan Allah Tabaraka Wa Ta'ala ada di atasnya."
Surat Al Najm 53:14-15, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada syurga tempat tinggal..
Jalaluddin as-Suyuthi (pengarang tafsir Ad-Durr al-Mantsur fi Tafsir bi al-Ma'tsur) menjelaskan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Wahhab ibnu Munabbih bahwa Allah Swt. menciptakan `arsy dan kursi (kedudukan) dari cahaya-Nya. `Arsy itu melekat pada kursi. Para malaikat berada di tengah-tengah kursi tersebut. `Arsy dikelilingi oleh empat buah sungai, yaitu:
- sungai yang berisi cahaya yang berkilauan;
- sungai yang bermuatan salju putih berkilauan;
- sungai yang penuh dengan air; dan
- sungai yang berisi api yang menyala kemerahan.
- Bukhari 9.93.608, yang dinarasikan Anas Bin Malik, yaitu saat perjalanan Isra’ Mira’j naik hingga kelangit ke 7 dikatakan oleh Nabi Muhammad bahwa Ia dibawa keliling langit. Pada langit pertama ia bertemu para penghuni Surga dan juga Adam, kemudian ia lihat dua sungai yang disebut sebagai sumber dari sungai Nil dan Eufrat. Ia juga melihat sungai yang lain dan ditepi sungai itu Ia lihat Istana yang dibangun dari Mutiara dan Jamrud..di Surga tingkat ke-2, bertemu para penghuni surga+Idris.. di Tingkat ke-4, bertemu para penghuni surga+Harun..di Tingkat ke-6, Para penghuni surga+Ibrahim..di Tingkat ke-7, para penghuni surga+Musa
- Bukhari 1.8.345, diriwayatkan Abu Dhar, Muhammad berkata, saat ia mencapai Langit pertama. Ia berjumpa Adam bersama jiwa-jiwa anak cucunya pada sisi kanan dan kiri Adam, dimana yang dikanannya merupakan penghuni Surga dan dikirinya adalah penghuni neraka..Di setia tingkat surga itu ia bertemu, Idris, Musa, Yesus dan Ibrahim..Ia diberikan perintah untuk membawa shalat sebanyak 50 x, kemudian di sarankan Musa untuk naik lagi dan menjadi 25x, ketemu musa, disuruh nawar lagi, balik lagi dan menjadi 12.5x, ketemu musa, disuruh nawar lagi dan terakhir menjadi 5x
- Bukhari 4.54.429, diriwayatkan Malik Bin Sasaa, Muhammad berkata ia bertemu yesus dan Yahya di langit ke 2, dilangit ke 3 bertemu yusuf, di langit ke 4 bertemu Idris, dilangit ke-5 bertemu Harun, langit ke-6 bertemu Musa, ketika Ia mencapai langit ke 7, Ia bertemu Abraham disana dan melihat Bait-Al-Ma’mur (Rumah Allah) yang didalamnya 70.000 malaikat yang berbeda yang melakukan sholat setiap harinya. Ia lihat pula Sidrat-ul-Muntaha, Buah Nabk, daun seperti telinga gajah, dan EMPAT SUNGAI, dua di Surga [paradise]yang dua tidak terlihat, yang lain adalah: sungai Nil dan Euphrate [Abas Malik meriwayatkan...dan 4 Sungai mengalir, dua terlihat dan dua tidak..yang terlihat adalah Nil dan Euphrates (Bukhari 5.58.227); Abu Huraira meriwayatkan Nabi berkata: Saihan, Jaihan, Euphrates dan Nil adalah nama2 sungai di Firdaus (Muslim 40.6807)]
[Kembali kesebelumnya]
Dahulu, para leluhur kita tidaklah mempunyai kesempatan untuk mengenal lebih dalam lagi mengenai ajaran ini, namun kita sekarang mempunyai kesempatan!. Mari kita kenali lebih dalam lagi ajaran yang menyatakan Bumi berada di atas Punggung Ikan Paus sebagaimana tersirat di Surah 68:1,
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
ن وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ
nuun waalqalami wamaa yasthuruuna
Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis,
Di bawah ini adalah kutipan 6 Tafsir yang sangat di hormati di aliran Sunni dan 1 Hadis yang sangat di hormati aliran Syi'ah untuk surat 68:1,
AL-TABARI dari Tarikh Al-Tabari (Vol.1) dan Tafsir Ath-Tabari (Vol.1 dan Vol.25):
Seseorang mungkin berkata: Jika seperti yang Anda jelaskan, yaitu bahwa Tuhan menciptakan bumi sebelum langit, maka apa arti pernyataan Ibnu 'Abbas yang diceritakan kepada kalian oleh Wasil b. ‘Abd al-A‘la al-Asadi - Muhammad b. Fudayl - al-A‘mash - Abu Zabyan - Ibn ‘Abbas: "Pertama Allah ciptakan adalah pulpen (kalam)." Allah berkata padanya [pulpen]: "Tuliskan!", kemudian pulpen bertanya: "Apa yang harus ditulis, Allahku!" Allah menjawab: "Tuliskan apa yang telah ditakdirkan!" Ia kemudian melanjutkan: dan pulpen itu meneruskan [menulis] yang telah digariskan hingga kiamat. Allah kemudian mengangkat uap air dan memisahkan para langit dari itu. Kemudian Allah menciptakan IKAN [nun] dan Bumi kemudian dihamparkan di atas punggungnya [ikan]. Ikan menjadi bergerak mengakibatkan bumi bergoyang. Kemudian dikokohkan dengan gunung-gunung yang menjulang. [Juga Tafsir Ath-Tabari, Tahqiq Ahmad Abdurraziq Al Bakri dkk, dari naskah Syaikh Ahmad/Mahmud Muhammad Syakir, Vol.25, untuk AQ 68.1, Riwayat no. 34660, hal. 311. Pada catatan kaki no.510: Ibnu Abu Syaibah dalam Al Ursy (1/53) dan Ibnu Al Mustafadh dalam Al Qadar (1/82)]
Aku diberitahu yang sama oleh Wasil - Waki’ - al-A‘mash - Abu Zabyan - Ibn ‘Abbas [Juga Tafsir Ath-Tabari, Vol.25, untuk AQ 68.1, Riwayat no. 34661, hal. 311. Pada catatan kaki no.511: Ibnu Abu Syaibah dalam Al Ursy (1/53) dan Ibnu Al Mustafadh dalam Al Qadar (1/82)]
Menurut Ibn al-Muthanna - Ibn Abi ‘Adi - Shu‘bah - Sulayman (al-A‘mash?) - Abu Zabyan - Ibn ‘Abbas: "Pertama Allah ciptakan adalah pulpen." Ia meneruskan [menulis] yang akan terjadi. Allah kemudian mengangkat uap air, dan langit tercipta dari itu. Kemudian Ia ciptakan IKAN, dan bumi dihamparkan di atas punggungnya [Ikan]. Ikan bergerak, mengakibatkan bumi bergoyang. Kemudian dikokohkan gunung-gunung yang menjulang. Kemudian Ia berkata: "Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis"
Aku diberitahu yang sama oleh Tamim b. al-Muntasir - Ishaq (b. Yusuf) - Sharik (b. ‘Abdallah al-Nakha‘i) - al-A‘mash - Abu Zabyan/Mujahid - Ibn ‘Abbas, dengan perbedaan, yang Ia katakan: "dan para langit dipisahkan [sebagai ganti: diciptakan] dari itu". [Juga Tafsir Ath-Tabari, Vol.25, untuk AQ 68.1, Riwayat no. 34658, hal. 310. Pada catatan kaki no.508: Al Hakim dalam Al Mustadrak (2/540), dia berkata "Hadits ini shahih menurut syarat Al Bukhari dan Muslim sekalipun keduanya tidak meriwayatkannya"]
Menurut Ibn Bashshar - Yahya - Sufyan - Sulayman (al-A‘mash?) - Abu Zabyan - Ibn ‘Abbas: "Pertama Allah ciptakan adalah pulpen". Allah berkata padanya [pulpen]: Tuliskan!, kemudian pulpen bertanya: Apa yang harus ditulis, Allahku! Allah menjawab Tuliskan apa yang telah ditakdirkan! Ia kemudian melanjutkan: dan pulpen meneruskan [menulis] yang telah digariskan hingga kiamat. Kemudian Allah menciptakan IKAN [nun]. Ia kemudian mengangkat uap air dan memisahkan para langit dari itu, dan Bumi kemudian dihamparkan di atas punggungnya [ikan]. Ikan menjadi bergerak yang mengakibatkan bumi bergonyang. Ini dikokohkan dengan gunung-gunung yang menjulang. [Juga Tafsir Ath-Tabari, Vol.25, untuk AQ 68.1, Riwayat no. 34659, hal. 310. Pada catatan kaki no.509: Abu Asy-Syaikh dalam Al Uzhmah (4/1380) dan Ibnu Abu Hatim dalam tafsirnya (10/3364)]
Menurut Ibn Humayd - Jarir (b. ‘Abd al-Hamid) - ‘Ata’ b. al-Sa’ib - Abu al-Duha Muslim b. Subayh - Ibn ‘Abbas: "Pertama Allah ciptakan adalah pulpen". Allah kemudian berkata padanya: "Tuliskan!", dan ia tuliskan yang akan terjadi hingga kiamat. Kemudian Allah menciptakan IKAN. Kemudian Ia tumpukan Bumi di atasnya. [Juga Tafsir Ath-Tabari, Vol.25, untuk AQ 68.1, Riwayat no. 34664, hal. 310. Pada catatan kaki no.514: Ibnu Katsir dalam tafsirnya (14/82)]
Ini diriwayatkan secara sahih sebagai hadis dari Ibn ‘Abbas dan dari lainnya dalam arti terhadap komentar dan penjelasan dan tidak bertentangan dengan yang disampaikan kami darinya dalam permasalahan ini.
...Merujuk seperti yang diceritakan kepadaku oleh Musa bin Harun AI Hamdani dan lainnya - Amru bin Hammad - Asbath bin Nasr - Al-Suddi - [(Abd Malik dan Abu Shalih - lbnu Abbas) dan (Musa b. Harun al-Hamdani - ‘Abdallah b. Mas‘ud dan sejumlah sahabat NABI)]: "Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untukmu. Kemudian ia tarik/rentangkan para langit dan dijadikan tujuh langit" Arsy Allah ada di atas Air. Tidak ada penciptaan sebelum Air. Ketika Ia ingin mencipta. Ia ambil uap dari Air. Uap itu terangkat ke atas, air berkumpul di atasnya. Ia kemudian menamakan itu "Langit". Kemudian ia keringkan air, dan membuatnya menjadi 1 bumi. Ia kemudian memisahkannya dan menjadikannya 7 Bumi pada Minggu dan Senin. Ia ciptakan bumi di atas Ikan [Hut], Itu adalah Ikan (nun) yang disebutkan di Qur'an: "Ikan. Demi Qalam." Ikan ada di air. Air ada di atas bebatuan [kecil]. Bebatuan ada di punggung Malaikat. Malaikat ada di atas Bebatuan [Besar]. Bebatuan besar -yang disebutkan di Luqman - ada di angin, tidak di langit atau di bumi. Ikan bergerak, sebagai hasilnya, Bumi bergoyang [gempa]. Kemudian dikokohkannya, mem-pasak-an gunung-guning di atasnya, dan menjadi stabil. Ini dinyatakan pada kalimat Allah Dan telah Kami jadikan di bumi ini "gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama kalian" [Juga Tafsir Ath-Tabari, Vo.1, untuk AQ 2.29, hal. 513-514, Catatan kaki no.113 untuk hadis ini: Al Baihaqi dalam Asma` wa sifat (378,379), Ibnu Abi Hatim dalam tafsir-nya (I/74,75)]
[The History of Al-Tabari: General Introduction and From the Creation to the Flood, translated by Franz Rosenthal [State University of New York Press (SUNY), Albany, 1989], Volume 1, pp. 218-220]
Menurut Muhammad b. Sahl b. 'Askar - Isma'il b. 'Abd al-Karim - Abd al-Samad - Wahb, menyebutkan beberapa dari keagunganNya (digambarkan sebagai berikut): para langit dan Bumi dan Lautan ada dalam Haykal, dan Haykal ada di ganjalan kaki. Kaki Allah ada di atas ganjalan. Ia bawa ganjalan itu. Itu kemudian menjadi seperti sandal pada kakinya. Ketika Wahb ditanya: Apa Haykal itu? Ia jawab: Sesuatu di ujung-ujung langit yang mengelilingi bumi dan lautan seperti tali untuk memasang tenda. Dan ketika Wahb di tanya bagaimana para bumi [susunannya], Ia jawab: Mereka adalah tujuh bumi yang datar dan para pulau. Di antara setiap dua bumi, ada lautan. Semua dikelilingi Lautan, Haykal di belakang lautan [Ibid., pp. 207-208]
----
Tafsir Ibnu Kathir
وقيل : المراد بقوله : ( ن ) حوت عظيم على تيار الماء العظيم المحيط ، وهو حامل للأرضين السبع ، كما قال الإمام أبو جعفر بن جرير
terjemahannya kurang lebih:
Dikatakan bahwa "Nun" merujuk pada IKAN PAUS BESAR yang ada di Air di Lautan yang sangat luas dan di atas punggungnya ia membawa tujuh bumi, sebagaimana disampaikan Imam Abu Jafar Ibn Jarir:
حدثنا ابن بشار ، حدثنا يحيى ، حدثنا سفيان - هو الثوري - حدثنا سليمان - هو الأعمش - عن أبي ظبيان ، عن ابن عباس قال : أول ما خلق الله القلم قال : اكتب . قال : وما أكتب ؟ قال : اكتب القدر . فجرى بما يكون من ذلك اليوم إلى يوم قيام الساعة . ثم خلق " النون " ورفع بخار الماء ، ففتقت منه السماء ، وبسطت الأرض على ظهر النون ، فاضطرب النون فمادت الأرض ، فأثبتت بالجبال ، فإنها لتفخر على الأرض .
terjemahannya kurang lebih:
Ibn Bashar - Yahya - Sufyan Al-Thuri - Sulayman Al-Amash - Abu Thubian - Ibn Abbas yang diberkati: "Pertama kali yang Allah ciptakan adalah pulpen dan mengatakan: 'tuliskan'. (Pulpen) bertanya, "Apa yang mesti saya tulis?" (Allah) berkata, "Tuliskan semuanya" Jadi (pulpen) tuliskan semua hingga saat kiamat. Kemudian (Allah) ciptakan "nun" dan mengangkat uap air memisahkan gulungan para langit dan bumi diletakkan GEPENG/PIPIH/DATAR di punggung Nun. Nun menjadi gelisah, bumi bergoyang/bergoncang, (Allah) mengencangkan (bumi) dengan gunung-gunung, bumi menjadi stabil/kokoh[1]
ثم قال ابن جرير : حدثنا ابن حميد ، حدثنا جرير ، عن عطاء ، عن أبي الضحى ، عن ابن عباس قال : إن أول شيء خلق ربي عز وجل القلم ، ثم قال له : اكتب . فكتب ما هو كائن إلى أن تقوم الساعة . ثم خلق " النون " فوق الماء ، ثم كبس الأرض عليه .
terjemahannya kurang lebih:
Diriwayatkan oleh Ibn Jarir - Ibn Hamid - Ata’a - Abu Al-Dahee - Ibn Abbas: "Yang pertama kali Allah ciptakan, adalah pulpen kemudian berkata kepadanya, "Tuliskan". Dia menuliskan apa yang terjadi hingga kiamat. Kemudian (Allah) menciptakan Nun di atas air lalu letakan bumi padanya (ikan).
وقد روى الطبراني ذلك مرفوعا فقال : حدثنا أبو حبيب زيد بن المهتدي المروذي ، حدثنا سعيد بن يعقوب الطالقاني ، حدثنا مؤمل بن إسماعيل ، حدثنا حماد بن زيد ، عن عطاء بن السائب ، عن أبي الضحى مسلم بن صبيح ، عن ابن عباس قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : " إن أول ما خلق الله القلم والحوت ، قال للقلم : اكتب ، قال : ما أكتب ؟ قال : كل شيء كائن إلى يوم القيامة " . ثم قرأ : ( ن والقلم وما يسطرون ) فالنون : الحوت .
terjemahannya kurang lebih:
Al Tabarani meriwayatkan hadis yang diriwayatkan dari Abu Habib Zaid Al-Mahdi Al Marouzi - Sa’id Ibn Yaqub Al-Talqani - Mu’amal Ibn Ismail - Hamad Ibn Zaid - Ata’a Ibn Al Sa’ib - Abu Al Dahee Muslim Ibn Subaih - Ibn Abbas - NABI SAW: "Yang pertama Allah ciptakan adalah pulpen dan Ikan paus. (Allah) mengatakan (pada) pulpen "tulis". (pulpen) bertanya, "apa yang mesti saya tulis". (Allah) berkata, "semua yang akan terjadi hingga hari kiamat" Kemudian membacakan (Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis) Jadi nun adalah ikan[2]
وقال ابن أبي نجيح : إن إبراهيم بن أبي بكر أخبره عن مجاهد قال : كان يقال : النون : الحوت العظيم الذي تحت الأرض السابعة .
Terjemahannya kurang lebih:
Ibn Abu Nujaih: Ibrahim Ibn Abu Bakar berkata Mujahid berkata: "Dikatakan: Nun adalah Ikan dibawahnya ada tujuh bumi"
وذكر البغوي وجماعة من المفسرين : إن على ظهر هذا الحوت صخرة سمكها كغلظ السماوات والأرض ، وعلى ظهرها ثور له أرب عون ألف قرن ، وعلى متنه الأرضون السبع وما فيهن وما بينهن فالله أعلم .
Terjemahannya kurang lebih:
Al-Baghawy dan sekelompok komentator: di punggung ikan paus ada bebatuan yang besar yang memilliki ketebalan lebih besar dari lebarnya para langit dan bumi dan di atas bebatuan ini ada Banteng yang mempunyai 40.000 tanduk. Pada tubuh banteng ini diletakan tujuh bumi dan segala isinya, dan allah maha mengetahui [Source atau di sini, translasinya dalam Inggris, lihat sini]
Dalam tafsir AQ 20.6,
Ibn kathir menukil hadis marfu (sanad bersandar hingga rasullullah) dari Ibn Abu Hatim:
وقال ابن أبي حاتم : حدثنا أبو عبيد الله ابن أخي ابن وهب ، حدثنا عمي ، حدثنا عبد الله بن عياش ، حدثنا عبد الله بن سليمان عن دراج ، عن عيسى بن هلال الصدفي ، عن عبد الله بن عمرو قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " إن الأرضين بين كل أرض والتي تليها مسيرة خمسمائة عام ، والعليا منها على ظهر حوت ، قد التقى طرفاه في السماء ، والحوت على صخرة ، والصخرة بيد الملك ، والثانية سجن الريح ، والثالثة فيها حجارة جهنم ، والرابعة فيها كبريت جهنم ، والخامسة فيها حيات جهنم والسادسة فيها عقارب جهنم ، والسابعة فيها سقر ، وفيها إبليس مصفد بالحديد ، يد أمامه ويد خلفه ، فإذا أراد الله أن يطلقه لما يشاء أطلقه " . هذا حديث غريب جدا ورفعه فيه نظر
Terjemahannya kurang lebih:
Ibnu Abi Hatim: Abu'Ubaidillah kemenakan ibn wahab - pamannya - Abdullah bin Ayyash - Abdullah bin Suleiman - daraj - isa ibn hilal al-sadafi - Abdullah bin 'Amr - Rasulullah SAW: "antara bumi dan semua yang berikutnya berjarak 500 tahun berjalan kaki, dan itu ada diatas punggung ikan paus,..." Hadis ini gharib Jiddan[3] dan terlihat bersandar/dan bisa dalam pertimbangan (warafaeha fih Nazar) [sumber]
Dalam tafsir AQ 2.29,
Ibn Kathir menukil As-Saddi di dalam kitab tafsirnya, dari Abu Malik, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud, serta dari sejumlah sahabat sehubungan dengan makna firman-Nya: [AQ 2.29] Disebutkan bahwa 'Arasy Allah Swt. berada di atas air, ketika itu Allah Swt belum menciptakan sesuatu pun selain dari air tersebut. Ketika Allah berkehendak menciptakan makhluk, maka Dia mengeluarkan asap dari air tersebut, lalu asap (gas) tersebut membumbung di atas air hingga letaknya berada di atas air, dinamakanlah sama (langit). Kemudian air dikeringkan, lalu Dia menjadikannya bumi yang menyatu. Setelah itu bumi dipisahkan-Nya dan dijadikan-Nya tujuh lapis dalam dua hari, yaitu hari Ahad dan Senin. Allah menciptakan bumi di atas ikan besar, dan ikan besar inilah yang disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur'an melalui firman-Nya: "Nun, demi qalam" (AQ 68.1) Sedangkan ikan besar (nun) berada di dalam air. Air berada di atas permukaan batu yang licin, sedangkan batu yang licin berada di atas punggung malaikat. Malaikat berada di atas batu besar, dan batu besar berada di atas angin. Batu besar inilah yang disebut oleh Luqman bahwa ia bukan berada di langit, bukan pula di bumi. Kemudian ikan besar itu bergerak, maka terjadilah gempa di bumi, lalu Allah memancangkan gunung-gunung di atasnya hingga bumi menjadi tenang; gunung-gunung itu berdiri dengan kokohnya di atas bumi. Hal inilah yang dinyatakan di dalam firman Allah Swt: (AQ 21.31) [Tafsir Ibnu Katsir, Juz 1, Al-Fatiha - Al- Baqarah, Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi, Penerjemah: Bahrun Abu Bakar, L.C. Dibantu: H. Anwar Abu Bakar, L.C., SBA.2000.438, cetakan ke-1, tahun 2000, Penerbit Sinar Baru Algensindo Bandung, Anggota IKAP1 No.025/IB A, hal 351-352]
----
[1] Al Hakim Nishaburi dalam "Al-Mustadrak alaa al-Sahihain", untuk tafsir AQ 68.1, menuliskan hadis mirip ini dan Ia nyatakan sebagai hadis sahih.
3893 - أخبرنا أبو زكريا يحيى بن محمد العنبري ، ثنا محمد بن عبد السلام ، ثنا إسحاق بن إبراهيم ، أنبأ جرير ، عن الأعمش ، عن أبي ظبيان ، عن ابن عباس - رضي الله عنهما ، قال : إن أول شيء خلقه الله القلم ، فقال له : اكتب ، فقال : وما أكتب ؟ فقال : القدر ، فجرى من ذلك اليوم بما هو كائن إلى أن تقوم الساعة ، قال : وكان عرشه على الماء فارتفع بخار الماء ففتقت منه السماوات ، ثم خلق النون فبسطت الأرض عليه ، والأرض على ظهر النون فاضطرب النون فمادت الأرض ، فأثبتت بالجبال ، فإن الجبال تفخر على الأرض
هذا حديث صحيح على شرط الشيخين ولم يخرجاه
Terjemahannya kurang lebih:
3893 - Riwayat Abu Zakaria Yahya bin Muhammad Al‘Anbari - Muhammad Bin Abdul Salam - Ishak bin Ibrahim - Jarir - Sulaiman bin Mahran al-Asadi al-A'mash - Abu Zabyan - Abdullah bin Abbas yang diberkati: "Pertama kali yang Allah ciptakan adalah pulpen dan mengatakan: 'tuliskan'. (Pulpen) bertanya, "Apa yang mesti saya tulis?" (Allah) berkata, "Takdir mulai saat itu hingga kiamat". Katanya: SinggasanaNya di atas air, mengangkat uap air memisahkan gulungan para langit, membuat Nun (Ikan besar), Meratakan bumi dan bumi di punggung Nun, Nun menjadi gelisah, Bumi bergoyang/bergoncang, (Allah) mengencangkan dengan gunung-gunung, bumi menjadi stabil/kokoh
Hadis ini sahih menurut syarat syaikhain (Bukhari Muslim) tetapi mereka tidak meriwayatkannya.
[2] Jalaludin Suyuti dalam "Al-Itqan fi Ulum al-Qur'an", hal.553, untuk "N" juga memuat hadis Nabi dari Ibn Abbas ini.
[3] Kategori hadis dari sisi jumlah perawi terbagi menjadi: Mutawatir (banyak perawi di sanad/rantainya) atau Ahad (arti literal: satu atau tidak mencapai tingkatan mutawatir). Kemudian, hadis Ahad terbagi lagi menjadi: hadis Masyhur (3 perawi dalam tiap tingkatan), Azis (2 rantai perawi yang rawinya berbeda) dan Gharib (sendiri/tunggal, di suatu tingkatan). Kata Jiddan menekankan pada perawi tunggalnya entah itu di awal atau pertengahan sanad/rantai perawi. Gharib Jiddan tidak ada hubungannya dengan predikat akhir hadis (sahih, hasan, dhaif, mungkar, maudu). Ketika menukil hadis, Ibn Kathir senantiasa memberikan penilaian akhir pada hadis (sahih, hasan, dhaif, mungkar, maudu) dengan pendapatnya atau dari pendapat ulama tetang rawinya, jika tidak ada komentar, maka predikat hadis tersebut BUKANLAH hadis dhaif, atau mungkar atau maudu.
-------
AL-QURTUBI
وروى الوليد بن مسلم قال : حدثنا مالك بن أنس عن سمي مولى أبي بكر عن أبي صالح السمان عن أبي هريرة قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : ( أول ما خلق الله القلم ثم خلق النون وهي الدواة وذلك قول تعالى : " ن والقلم " ثم قال له اكتب قال : وما أكتب قال : ما كان وما هو كائن إلى يوم القيامة من عمل أو أجل أو رزق أو أثر فجرى القلم بما هو كائن إلى يوم القيامة - قال - ثم ختم فم القلم فلم ينطق ولا ينطق إلى يوم القيامة . ثم خلق العقل فقال الجبار ما خلقت خلقا أعجب إلي منك وعزتي وجلالي لأكملنك فيمن أحببت ولأنقصنك فيمن أبغضت ) قال : ثم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( أكمل الناس عقلا أطوعهم لله وأعملهم بطاعته ) .
Terjemahannya kurang lebih:
Al-Walid Ibn Muslim - Malik Ibn Ans - Sumay anak dari Abu Bakir - Abu Salih Al-Samaan - Abu Hurayrah - NABI mengatakan, "Yang pertama kali Allah ciptakan adalah pulpen, kemudian Ia ciptakan 'Nun' yang merupakan sebuah bak tinta. Ini adalah apa yang Allah sampaikan (di surat 68:1) 'Nun dan pulpen.’ Dan Ia katakan padanya, "tuliskan".
[Jadi pulpen tuliskan semua yang akan terjadi hingga hari kiamat. Kemudian alah ciptakan Nun (Ikan Paus) diatas air dan Ia tekan/tindih bumi pada punggungnya [paus]. Alah kemudian berkata pada pulpen "tulis". Pulpen bertanya "Apa yang saya mesti tulis" Allah.. (Note: Kalimat-kalimat yang ada di dalam tanda kurung ini hanya ada di situs ini dan tidak ada dalam situs berbahasa arab. Mengapa? jika kita perhatikan kalimat, "..ثم قال له اكتب قال: وما أكتب قال: ما كان.." terdapat indikasi bahwa kalimat tersebut tidak utuh telah terpotong/tidak lengkap/SENGAJA dipotong)]
menjawab, "Tuliskan apa yang telah dan akan terjadi hingga hari kiamat, apakah perbuatan, pahala, konsekuensi dan hukuman hingga hari kiamat". Kemudian pulpen menuliskan yang akan terjadi hingga hari kiamat. Kemudian Allah menciptakan pikiran..."
وعن مجاهد قال : " ن " الحوت الذي تحت الأرض السابعة .
Terjemahannya kurang lebih:
Mujahid menyatakan bahwa 'Nun' adalah Ikan Paus yang ada di bawah tujuh bumi. [..]
وكذا قال مقاتل ومرة الهمداني وعطاء الخراساني والسدي والكلبي : إن النون هو الحوت الذي عليه الأرضون
Terjemahannya kurang lebih:
Seperti juga, yang diriwayatkan oleh Mukatil - Murrah Al-Hamdani - Ata’ Al-Kharasani - Al Suddi - Al-Kalbi yang mengatakan, "Nun adalah Ikan paus yang di atasnya para bumi diletakan"
وَرَوَى أَبُو ظَبْيَان عَنْ اِبْن عَبَّاس قَالَ : أَوَّل مَا خَلَقَ اللَّه الْقَلَم فَجَرَى بِمَا هُوَ كَائِن , ثُمَّ رَفَعَ بُخَار الْمَاء فَخَلَقَ مِنْهُ السَّمَاء , ثُمَّ خَلَقَ النُّون فَبَسَطَ الْأَرْض عَلَى ظَهْره , فَمَادَتْ الْأَرْض فَأُثْبِتَتْ بِالْجِبَالِ , وَإِنَّ الْجِبَال لَتَفْخَر عَلَى الْأَرْض .
Terjemahannya kurang lebih:
Diriwayatkan Abu Thabyan, diriwayatkan Ibn Abbas yang berkata, "yang pertama kali Allah ciptakan adalah pulpen yang menulis semua yang akan terjadi. Kemudian uap air mulai terangkat, Berasal dari situ langit tercipta. kemudian (Allah) menciptakan Nun (paus) dan menggepengkan Bumi pada punggungnya. Ketika bumi mulai bergoyang, Ia kemudian diperkuat dengan gunung-gunung, yang ada dipermukaan" Kemudian Ibn Abbas membacakan ayat (68:1) 'Nun dan Pulpen'
[Bahasa arab sisanya tidak saya tuliskan dan langsung saya tuliskan terjemahannya]
Al kalbi dan Mukatil menyatakan bahwa nama (ikan Paus) adalah ‘Al-Bahmout.’ Al-Rajis berkata, "Mengapa aku melihatmu semua terdiam dan Allah menciptakan Al-Bahmout?"
Abu Yakthan dan Al-Waqidi menyatakan bahwa nama (ikan paus) adalah ‘Leotha’; Dimana Kab menyatakan bahwa namanya adalah ‘Lo-tho-tha’ atau ‘Bil-Ha-motha.’ Kab berkata, "Setan bergerak ke atas Ikan paus, dimana tujuh bumi diletakan dan membisikan pada hatinya, "Kamu sadari apa yang ada di punggungmu, Oh Lo-tho-tha dari binatang dan tetumbuhan dan manusia dan lainnya? Jika engkau merasa terganggu dengan mereka, Engkau dapat melemparkan mereka semua dari punggungmu" Jadi Lo-tho-tha berniat untuk melakukan apa yang disarankan (oleh setan) namun Alah mengirimkan reptil pada Ikan paus yang merangkak melalui lubang tiupnya hingga mencapai otaknya. Ikan paus kemudian menangis pada Allah dan Ia memberikan ijin pada reptil untuk keluar (dari ikan paus)." Kab melanjutkan dan berkatam "Demi Allah, Ikan paus menatap pada reptil dan reptil menatap pada ikan paus dan jika ikan paus berniat melakukan (apa yang disarankan setan) reptil akan balik ke tempat sebelumnya" [Source atau di sini, Kutipan Qurtubi di atas tidak dalam translasi Inggris [hanya Arab] dan translasinya berasal dari sini]
----
TAFSIR IBN ABBAS
Dan dari riwayatnya yang berasal dari Ibn 'Abbas yang ia katakan berkenaan dengan intepretasi apa yang allah katakan (Nun): '(Nun) Ia katakan: Allah bersumpah demi Nun, yang adalah Ikan paus yang membawa Bumi di punggungnya ketika di air, dan di bawah itu adalah banteng, dibawah banteng adalah bebatuan dan dibahwa bebatuan...Nama Ikan Paus itu adalah Liwash, dan dikatakan bahwa namanya adalah Lutiaya'; nama dari banteng itu adalah Bahamut, dan beberapa mengatakan namanya adalah Talhut atau Liyona. Ikan paus itu ada di laut yang dinamakan 'Adwad, dan itu bagaikan banteng kecil di lautan yang sangat luas. Lautan itu ada di Bebatuan cekung dengan 4,000 celah, dan dari tiap celah itu air keluar ke bumi.
Dikatakan juga bahwa Nun adalah satu dari nama-nama Allah; yaitu kepanjangan dari huruf Nun pada nama Allah al-Rahman (Pemurah); dan juga dikatakan bahwa Nun adalah bak tinta. (demi pulpen) Allah bersumpah demi pulpen. Pulpen dibuat dari Cahaya dan tingginya setara jarak Langit dan bumi.
Adalah dengan pulpen ini perangkat Ingatan, misal. Catatan yang dijaga, dituliskan. Juga dikatakan bahwa pulpen adalah satu dari para malaikat yang mana Allah bersumpah, (dan yang mana mereka tuliskan dan Allah juga bersumpah dengan apa yang para malaikat itu tuliskan pada kegiatan-kegiatan turunan Adam, [Tanwîr al-Miqbâs min Tafsîr Ibn 'Abbâs]
Note:
Al-Bahmout atau Bahamut juga ada di mitologi Arab, yaitu kisah 1001 malam pada hari ke-496. Bahamut dinyatakan sebagai Ikan besar. Bahamut tidak sama dengan Behemoth [Setan/monster dalam legenda Yahudi].
----
Tafsir al-Tustari
Ibn 'Abbas' berkata pada laporan lain, 'Nun adalah Ikan yang di atasnya seluruh bumi(arḍūn) berada,..'[Source]
----
Tafsir al-baghawi
اختلفوا فيه فقال ابن عباس : هو الحوت الذي على ظهره الأرض . وهو قول مجاهد ومقاتل والسدي والكلبي
[..] ibn abbas katakan: Ikan paus ini membawa bumi pada punggungnya dan ini juga merupakan pandangan dari Mujahid, Muqatil, saddi dan kalbi [..] tujuh langit dan tujuh bumi di atas Banteng [..] [Sumber]
----
Dari Hadis Sahih Bukhari dan Muslim
Dalam kumpulan hadis sahih Bukhari dan Muslim tidak dijelaskan riwayat Bumi ada di atas punggung ikan paus [Ikan besar], namun demikian terdapat riwayat menarik seperti dibawah ini:
Riwayat Yahya bin Bukair - Al Laits - Khalid - Sa'id bin Abu Hilal - Zaid bin Aslam - 'Atho' bin yasar - Abu Sa'id Al Khudri - Rasulullah SAW: |
Riwayat 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits - bapakku - kakekku - Khalid bin Yazid - Sa'id bin Abu Hilal - Zaid bin Aslam - 'Atha bin Yasar - Abu Sa'id Al Khudri - Rasulullah SAW: |
|
"Pada hari kiamat bumi bagaikan sekeping roti, Allah Al Jabbar memutar-mutarnya dengan tangan-Nya sebagaimana salah seorang diantara kalian bisa memutar-mutar rotinya dalam perjalanan sebagai kabar gembira penghuni surga." |
"Pada hari kiamat bumi akan seperti satu potong roti yang akan diratakan oleh Allah dengan tanganNya hingga menjadi seimbang. Sebagaimana roti yang diratakan oleh salah seorang dari kalian diperjalanannya sebagai hidangan bagi penghuni surga. |
|
Selanjutnya ada seorang Yahudi dan berujar;' Kiranya Allah Arrahman memberkatimu wahai Abul Qasim, maukah kuberitahu kabar gembira penghuni surga dihari kiamat nanti? |
Kemudian seorang lelaki Yahudi datang berkata pada beliau; "semoga Allah memberkahimu wahai Abu Qasim, maukah kuberitahu tentang hidangan penghuni surga pada hari kiamat? |
|
"baik" Jawab Nabi. |
Beliau menjawab: 'Ya' |
|
Lanjut si Yahudi; 'Bumi ketika itu bagaikan sekeping roti' sebagaimana disabdakan Nabi SAW. |
Ia berkata: bumi akan menjadi satu potong roti -sebagaimana sabda Rasulullah SAW tadi.- |
|
Lantas Nabi SAW memandang kami dan tertawa hingga terlihat gigi serinya. Ia berkata: "Maukah kamu kuberitahu lauk penghuni surga? |
maka Rasulullah SAW melihat kepada kami dan tertawa hingga terlihat gigi serinya. Ia berkata "Maukah kuberitahukan kepadamu tentang lauk pauk mereka." Beliau menjawab: 'Ya' |
|
Lanjutnya: "lauk mereka adalah sapi dan ikan paus." |
Ia berkata: "lauknya adalah balaam dan nun." |
|
Mereka bertanya; 'Apa keistimewaan daging ini?' |
Para sahabat bertanya; apakah itu? |
|
Nabi menjawab: "sobekan hati [caudate lobe] ikan paus dan sapi itu, bisa disantap untuk 70.000 orang" [Bukhari no.6039/8.76.527, arab] |
Nabi SAW menjawab: seekor sapi, sedangkan nun adalah daging yang paling baik dari hatinya [caudate lobe] akan dimakan 70.000 orang yang masuk suga tanpa hisab. [Muslim no.5000/39.6710, Untuk arab: di sini atau lebih baik di sini karena terdapat penjelasan: "أَمَّا ( النُّون ) فَهُوَ الْحُوت بِاتِّفَاقِ الْعُلَمَاء", artinya "Nun adalah Ikan paus menurut konsensus para ulama"] |
Note:
"والحوت" ditranslate ke inggris "and whale"; ke Melayu "ikan paus"; ke spanyol "Y la ballena = dan ikan paus"; ke itali "E la balena= dan ikan paus"; Turki "Ve Balina = dan ikan paus"; ke belanda "walvis= ikan paus"; ke Jerman "und der wal = dan ikan paus", ke perancis "balein = ikan paus"; Ke rusia "И китов= dan Paus"; ke swahili "Na whale =dan paus"; ke Jepang "とクジラ= ikan paus", ke korea "그리고 고래 = dan ikan paus"; Hindi "और व्हेल = dan ikan paus"; Mandarin "與鯨魚= dan ikan paus"..dll
Jika, Bumi adalah Roti maka sebesar apalagi ukuran ikan dan lembu yang bagian berlebih dari hatinya saja dapat mencukupi kebutuhan 70.000 orang sebagai lauk pauk makan roti? Walaupun Bukhari dan Muslim tidak menjelaskan darimana asal "sapi" dan "ikan" itu, namun ukurannya tidak tanggung-tanggung besarnya, bukan?!
----
Dari Aliran Syi'ah
Ulama Syi'ah Kulayni di “Kafi”nya 8/89 meriwayatkan:
55 – محمد عن أحمد عن ابن محبوب عن جميل بن صالح عن أبان بن تغلب عن أبي عبد الله (ع) قال: سألته عن الأرض على أي شيء هي؟ قال: هي على حوت قلت: فالحوت على أي شيء هو؟ قال: على الماء قلت: فالماء على أي شيء هو؟ قال: على صخرة قلت: فعلى أي شيء الصخرة؟ قال: على قرن ثور أملس قلت: فعلى أي شيء الثور؟ قال: على الثرى قلت: فعلى أي شيء الثرى؟ فقال: هيهات عند ذلك ضل علم العلما
Muhammad menyampaikan dari Ahmad - ibn Mahbub - Jamil ibn Salih - Aban ibn Taghlib - Abu ‘Abd Allah, yang berkata, Aku tanya dia mengenai bumi: Ia terletak di atas apa? Ia menjawab: Itu berada di atas seekor Ikan Paus. Aku bertanya: Ikan paus itu di atas apa? Ia menjawab: di atas air. Aku bertanya: Air di atas apa? Ia menjawab: di atas bebatuan. Aku bertanya. bebatuan di atas apa? ia menjawab: Di atas banteng dengan tanduk yang halus. Aku bertanya: Banteng itu diatas apa? Ia menjawab: Di atas tanah. Aku bertanya: Tanah di atas apa? Ia menjawab: Mana tahu? Ini adalah batasan pengetahuan dari yang diketahui manusia.
Syi'ah lainnya sheikh Al-Majlese dalam “Miratul uqul”menyatakan ini SAHIH.
(الحديث الخامس و الخمسون) [حديث الحوت على أي شيء هو]
(2): صحيح.
----
Kisah Para Nabi [Tales of the Prophet]
4. Penciptaan Bumi, Gunung-Gunung dan Laut-laut [The creation of the Earth, the mountains and the seas]
Kaab al-Ahbar berkata: Ketika Allah berkehendak untuk menciptakan Tanah yang kering, Ia perintahkan angin untuk mengocok ke atas air. ketika menjadi turbulen dan berbusa, gelombang bertambah besar dan beruap. Kemudian Allah merintahkan busa itu memampat, dan menjadi kering. Dalam hari-hari Ia ciptakan langit yang kering di atas permukaan air adalah seperti yang Ia katakan:"Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua hari?" (AQ Fushshilat 41:9).
Kemudian Ia perintahkan gelombang-gelombang ini menjadi diam, dan mereka membentuk gunung-gunung, yang kemudian Ia gunakan sebagai pasak untuk menahan bumi, seperti yang Ia katakan: "Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka" (AQ Al Anbiyaa' 21:31). Jika tidak karena gunung-gunung, Bumi tidak akan cukup stabil bagi para penghuninya. Pembuluh dari gunung-gunung ini berhubungan dengan pembuluh dari Gunung Qaf, yang berjajar mengellilngi Bumi.
Kemudian Allah menciptakan tujuh lautan.
Yang pertama dinamakan Baytush dan mengelillingi bumi di belakang gunung Qaf, kemudian dibelakangnya berturut-turut bernama Asamm, Qaynas, Sakin, Mughallib, Muannis, dan yang terakhir Baki. Ini adalah tujuh lautan, dan tiap dari mereka mengelilingi lautan yang sebelumnya. Di dalamnya terdapat mahluk-mahluk yang hanya Allah yang tahu jumlahnya. Allah menciptakan makanan bagi para mahluk-mahluk ini dalam hari yang ke-4, seperti yang Ia katakan: "dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. Bagi orang-orang yang bertanya. (AQ Fushshilat 41:10).
Terdapat tujuh Bumi.
Yang pertama dinamakan Ramaka, yang kedua dinamakan Khalada,..Arqa, Haraba, Maltham, Sijjin dan Ajiba. Dan bumi bergoyang-goyang dengan penghuni di dalamnya seperti sebuah kapal, jadi Allah mengirimkan se sosok Malaikat yang luar biasa besar dan kuat dan diperintahkan memanggul bumi di bahunya. Satu sisi tangannya di timur dan yang lain di barat memegang Bumi dari ujung ke ujung. Namun, tidak ada pijakan kaki baginya, jadi Allah ciptakan bebatuan persegi dari jamrut yang memiliki 7.000 lubang. Di setiap lubangnya sebuah laut, gambaran ini hanya di ketahui oleh Allah semata. dan Ia perintahkan Bebatuan itu untuk berdiam di bawah kaki malaikat.
Akan tetapi, bebatuan itu tidak ada yang menyangga, jadi Allah ciptakan banteng besar dengan 40.000 kepala, mata, telinga, cuping hidung, mulut, lidah dan kaki dan diperintahkan memanggul bebatuan di punggungnya dan juga di tanduknya. Nama dari Banteng itu adalah al-Rayyan. Karena Banteng itu ngga punya tempat buat pijakan kakinya, Allah menciptakan Ikan sangat besar..Ikan ini bernama Behemoth.. [Tales of the Prophets (Qisas Al-Anbiya) (Great Books of the Islamic World), Muhammad Ibn Abd Allah Kisai (Author), Wheeler M. Thackston (Author), Al-Kisai (Author, Abad ke 6/13 Masehi) hal 8-10 dan hal 337-338 [Notes to The Text])
Catatan:
Bantahan mengenai kosmologi bumi dan Langit di atas punggung ikan paus, Anda akan temukan beberapa, di antaranya dikatakan bahwa ini berasal dari Israiliyat, misal Abu as-Shaykh al-‘Asfahani, al-‘Athamah 4/1400], mengatakan, "Tidak disebutkan di kitab ataupun sunnah otentik tentang paus yang membawa bumi, dan semua yang disebutkan tentang ini adalah berdasarkan riwayat Bani Israail"
Tuduhan Israiliyat sangatlah absurd:
- Kitab-kitab kalangan Ahlul kitab (yahudi/Nasrani) walaupun sama-sama menyatakan bumi itu datar, langit berbentuk kubah dan matahari berjalan mengelilingi bumi serta menyatakan adanya kisah Yunus di telan ikan besar [Dhū al Nūn (Orang dengan Ikan besar)], namun kitab-kitab suci Yahudi dan kristen JUSTRU TIDAK memiliki pandangan bahwa bumi berada di atas ikan besar!
- Sekurangnya dari 6 kitab tafsir sunni yang dengan reputasi sangat baik dan juga sekurangnya 1 hadis yang sangat dihormati di aliran Syi'ah, kita ketahui bahwa riwayat itu bersandar pada ucapan Muhammad kepada Abu huraira [Qurtubi]; kepada Wahb; kepada Ibn Abbas hingga sampai ke Al Tabari [Ibn Kathir]; Kepada Ibn Abbas [Al tabarani]; Dari Ibn Abbas [dan beberapa sahabat nabi] hingga sampai ke Ibn Jarir [Al Tabari, Tusturi, Qurtubi]; dari Abu ‘Abd Allah [Kafi]
- Ibn kathir juga memuat bahwa pengetahuan Ibn Abbas mengenai Quran dan tafir sangat di hormati bahkan juga oleh Ibn' Umar
- Nūn [ن], dalam penulisan Arab, berarti Ikan besar/Ikan paus. Ibn kathir di surat Al-Anbiya 21:87-88, dalam kisah YUNUS: "Here Nūn refers to the fish;".
- Albani sendiri mengakui bahwa sebenarnya ia tidak hafal sepuluh hadits dengan sanad muttashil (bersambung) sampai ke Rasulullah, meskipun begitu dia berani mentashih dan mentadh’iftan hadits sesuai dengan kesimpulannya sendiri dan bertentangan dengan kaidah para ulama hadits yang menegaskan bahwa sesungguhnya mentashih dan mentadh’ifkan hadits adalah tugas para hafidz (ulama ahli hadits yg menghapal sekurang-kurangnya seratus ribu hadits). [lihat: ini dan ini]
Albani sendiri gampang menjatuhkan vonis hadis dhaif dan mereka yang bertentangan dengan dirinya dikatakan ahli Bid'ah
Mullah `Ali al-Qaari RaHimahullah, dalam Mirqaat:
'Jadi Aku datang untuk tahu' Itu dalam artian berkat-berkat yang terlimpahkan padaku, semua yang ada di langit (jamak) dan di bumi yaitu sebagai semua yang Allah sampaikan pada kalangan malaikat dan pepohonan dan banyak lainnya. Yang menunjukan keluasan dari pengetahuannya (Rasulullah SAW) yang Allah` Azza Wa Jall beritahukannya. Ibn Hajjar berkata bahwa pengetahuan dari seluruh semesta dan semua yang ada di langit (jamak) dan dibaliknya sebagai bukti dari peristiwa Mi`raj dan bumi, yaitu seluruh tujuh bumi dan yang ada dibawahnya apakah itu seekor sapi atau seekor ikan di atasnya.
[Fa`Alimtu Ayyi Bisababi WuSuuli dhaalikal FayDi Maa Fis Samaawaati Wal ArDi Ya`ani Maa A`alamahullahu Ta`aalaa Mimma Feehaa Minal Malaayikati Wal Ashjaari Wa Ghayrihimaa `Ibaaratun `An Sa`ati `Ilmihilladhee FataHallahu bihi `Alayhi Wa Qaalabnu Hajar Ayyi Jameeyal Kaayinaatillatee fis Samaawaati Bal Maa Fawqahaa Kamaa Yustafaadu Min QiSSatil Mi`yraaji Wal ArDu Hiya Bi Ma`anaa al-Jinsi Ayyi Wa Jamee`ya Maa Fee ArDeenas Sab`yi Bal wa Maa TaHtahaa Kamaa Afaadahuu Ikhbaaruhuu `Alayhis Salaamu Minath Thawri wal Huutil ladhee `Alayhaa] - [sumber]
Sebagai pelengkap, perhatikan gambar Bumi [berbentuk FLAT DISK], di panggul banteng dan dibawahnya adalah Ikan:
Ajaib al-Makhluqat (The wonders of creation), by the Persian author Zakariya Qazwini (d. 1283 or 1284).
[..]Sebuah kopian risalah dari turki kisaran tahun 1553, polesan peta, menunjuk arah selatan, dengan malaikat memegang mangkok berisi ikan yang diatasnya sapi sedang memanggul globe [..]
Risalah kegeograpian dan kumpulan legenda menakjubkan sangat populer di pertengahan dan awal masyarakat islam modern. Peta yang ditunjukan di sini adalah menakjubkan padanya terdapat beberapa mahluk yang menyokong bumi di cakrawala. Yang digunakan adalah proyeksi islam tradisional tentang bumi dalam bentuk piringan datar yang dikelilingi laut-laut terpisah terkurung sekeliling pegunungan Qaf..
Karena kosmologi bumi di atas Ikan paus ini tercantum di kitab-kitab tafsir utama Sunni dan hadis utama Syi'ah, maka klaim bahwa ini Israiliyat adalah mengada-ada.
Kemudian,
Quran menyampaikan bahwa bahwa Malaikat-malaikat menghadap Allah [AQ 70:4]. Lokasi Allah dan taman nya dekat dengan pohon bidara terujung (Sidratil Muntaha) yang berada DI UFUK YANG TERANG (bialufuqi almubiini, AQ 53.7, 81.23) tempat jibril dilihat Muhammad (AQ 81.23), yaitu, "raaahu (Ia dilihatnya) nazlatan ukhraa (datang lagi/turun lagi) inda (di sisi) sidratil muntahaa (pohon bidara/bekul ujung. Sidra = pohon Bidara/bekul, AQ 34.16, 56.28 + Muntaha = ujung/akhir, AQ 5.91, 53.42, 79.44) indahaa (dekat itu) jannatu almawaa (taman tempat tinggal)" (AQ 53.13-17).
kata Ufuk = batas/horizon, misalnya, ufuk timur/barat tempat terbit/tenggelamnya matahari, "dan awal waktu maghrib saat matahari terbenam dan waktu akhir saat menghilang di ufuk dan awal waktu isya saat menghilang di ufuk" [Tirmizi no.139].
Lokasi pohon bidara ter-ujung/sidratul Muntahal bervariasi:
di surga ke-6 (Muslim no.252) atau di surga ke-7 (Muslim no.234. Bukhari no.2698, 3598, 6963. Ahmad no.12047, 12212). Di bawah Sidratil Muntahal terdapat 4 sungai, 2 tak terlihat dan 2 terlihat..adapun 2 sungai tak terlihat adalah 2 sungai yang berada di surga, sedangkan 2 sungai yang terlihat adalah NIL dan EUFRAT" [Bukhari no.3598, 2968, 5179]. Bahkan, sungai Nil dan Eufrat-pun selain di surga ke-7 [Muslim 1.314; dan Bukhari no.4.54.429 5.58.227], juga di surga ke-2 [Bukhari 9.93.608] dan bahkan di surga ke-1 [Bukhari no.6963]
Di manapun itu, BEDA TINGGINYA LANGIT VS DARATAN, TIDAKLAH TERLALU BERJAUHAN, karena ketika Adam diturunkan dari surga, kepalanya menyentuh langit sehingga menjadi botak, turunannya mewarisi kebotakannya ["Kitab Al-Tabaqat Al Kabir", Vol.1, 1.3.42 (Riwayat Ibn Sa`d - Hisham Ibn Muhammad - Ayahnya - Abu Salih - Ibn `Abbas). Juga di Tabari, Vol.1 hal.297]
Kondisi taman/surga macam ini JELAS TIDAK DIMUNGKINKAN dalam kosmologi modern (bulatan bumi yang merupakan anggota tata surya, mengitari matahari. Tata surya bagian dari galaxy dan Galaxy bagian kecil dari semesta) NAMUN SANGAT DIMUNGKINKAN dalam kosmologi Islam, yaitu dengan bumi datar/pipih dengan atap berupa 7 langit bertumpuk satu diatas lainnya berbentuk kubah, sehingga langit, surga, bumi dan air dimungkinkan bertemu.
- Bahwa bumi ini berada di atas punggung: seekor ikan yang sangat besar dan seekor lembu/sapi. Kelak setelah kiamat: 70.000 surgawan (kelompok pertama) yang masuk surga tanpa dihisab (siksa neraka), akan dijamu Allah dengan lauk "lembu/sapi (balaam) dan hati ikan paus (nun)" [Bukhari no.6039/8.76.527 (arab). Atau di Muslim no.5000/39.6710 (arab: terdapat penjelasan: "أَمَّا ( النُّون ) فَهُوَ الْحُوت بِاتِّفَاقِ الْعُلَمَاء", artinya "Nun adalah Ikan paus menurut konsensus para ulama")]
- Singgasana Allah di atas air:
"Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, dan adalah singgasana-Nya di atas air[1] ("عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ", arsyuhu ala al-mai).." [AQ 11.7]. Allah bersemayam di atas arsy (istawaa 'alaa al'arsyi) [AQ 7.54, AQ 57.4, AQ 32.4, AQ 25.59, AQ 20.4, AQ 10.3]. Yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya [AQ 40.7]. Hadis meriwayatkan arsy yang berada di atas air:
Abdan - Abu Hamzah - Al A'masy - Jami' bin Syidad - Shafwan bin Muhriz - 'Imran bin Hushain:
...Nabi menjawab: 'Allah telah ada dan tidak ada sesuatu pun terjadi sebelum-Nya, arsy-Nya berada di atas air, kemudian Allah mencipta langit dan bumi dan Allah menetapkan segala sesuatu dalam alquran'. [Bukhari no. 6868, 2953. Ibn Majah no.178 (Riwayat Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Ash Shabbah - Yazid bin Harun - Hammad bin Salamah - Ya'la bin 'Atho` - Waki' bin Hudus - pamannya Abu Razin ia berkata; Aku bertanya; "Wahai Rasulullah, di manakah Rabb kita sebelum menciptakan makhluk-Nya?" beliau menjawab: "Dia berada di ruang kosong, di bawah dan di atasnya tidak ada udara, dan di sana tidak ada makhluk. Setelah itu Ia menciptakan 'Arsy-Nya di atas air"). Tirmidhi no.3034 ("Wahai Rasulullah dimanakah Allah sebelum Dia menciptakan makhlukNya? beliau menjawab: "Dia berada di awan yang tinggi, di atas dan di bawahnya tidak ada udara dan Dia menciptakan 'arsyNya di atas air."). Ahmad no.15599, 15611]
Singgasana Iblis juga di atas air:
Riwayat Abu Kuraib, Muhammad bin Al Ala` dan Ishaq bin Ibrahim, teks milik Abu Kuraib -- Abu Mu'awiyah - Al A'masy - Abu Sufyan - Jabir - Rasulullah SAW:
"Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air lalu mengirim bala tentaranya, (setan) yang kedudukannya paling rendah bagi Iblis adalah yang paling besar godaannya." [Muslim no. 5032 dan Riwayat Abu Mu'awiyah - Al 'A'masy - Abu Sufyan - Jabir - Rasulullah SAW: "Iblis meletakkan istananya di atas air kemudian mengutus pasukannya.." [Ahmad no. 13858, 11490, 14632]
Tentang pengertian ‘arsy (عَرْش), ulama memberikan penjelasan yang berbeda-beda.
- Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manar menjelaskan bahwa ‘arsy (عَرْش) merupakan ”pusat pengendalian segala persoalan makhluk-Nya di alam semesta”. Penjelasan Rasyid Rida di antaranya berdasarkan AQ 10.3, "Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy (عَرْش = singgasana) untuk mengatur segala urusan".
Jalaluddin as-Suyuthi (pengarang tafsir Ad-Durr al-Mantsur fi Tafsir bi al-Ma'tsur) mengutip hadis dari Ibnu Abi Hatim - Wahhab ibnu Munabbih bahwa Allah SWT menciptakan `arsy dan kursi dari cahaya-Nya. `Arsy melekat di kursi. Para malaikat berada di tengah-tengah kursi tersebut. `Arsy dikelilingi oleh empat buah sungai dan Para malaikat berdiri di setiap sungai sambil bertasbih/memuliakan Allah. - Kursi [kur'siyyuhu (AQ 2.55)/kur'siyyihi (AQ 38.34)] TIDAK SAMA dengan arsy/. Arti kursi adalah BUKAN "pengetahuan allah", BUKAN arsy, BUKAN "bukan kekuasaan dan kekuatan Allah" NAMUN "pijakan kedua kaki Allah".
Ibnu ‘Abbas berkata: "الكرسي موضع قدميه و العرش لا يقدر قدره" ["Al-Kursi adalah pijakan kedua kaki (Allah), dan ‘Arsy tidak ada yang tahu ukurannya kecuali Allah."] (‘Abdullah Bin Ahmad, as-Sunnah no. 586, isnadnya hasan – Tahqiq Muhammad Sa’id Salim al-Qahthani. Al-Hakim (al-Mustadraknya 2/310: Hadis ini sahih menurut Bukhari dan Muslim walaupun mereka tidak meriwayatkannya. Disepakati adz-Dzahabi). Fathul Bari Ibn Hajjar (8/199 : Dari Ibnu ‘Abbas bahawa al-Kursi adalah pijakan kedua kaki (Allah) sanadnya sahih). Al-Albani, Mukhtasar al-‘Uluw lil ‘aliyyil Ghoffar, Adz-Dzahabi (1/75: Perkataan ibn Abbas Sahih mauquf). Hadis ibn Abbas juga termuat di Musnad Ahmad, lihat Ibn Kathir dan "ask the scholar"]
Sementara itu,
terdapat klaim bahwa Quran dan hadis menyatakan 'Arsy Allah dan Allah ada di langit, misal:
- Apakah kamu merasa aman (a-amintum) siapa (man) di (fii) langit (tunggal: Al-samāi) bahwa/yang (an) membenamkan (yakhsifa) dengan mu (bikumu) bumi (al-ardha) ketika (fa-idzaa) Ia (hiya, feminim tunggal) bergoncang (tamuuru)? atau (am) apakah kamu merasa aman siapa di langit yang mengirimkan (yursila) padamu ('alaykum) badai batu (hasiban). Maka kelak kalian tahu (fasata'lamuuna) bagaimana (kayfa) peringatanku [nadziiri]? [AQ 67.16-17 -> Kalimat ini dapat juga mengindikasikan itu adalah malaikat yang di langit]
- "Tidak tahukah kamu bagaimana Allah itu? Sungguh, Arsy-Nya ada di atas semua langit-Nya seperti ini -lalu isyarat tangannya beliau mengatakan, 'Seperti Kubah, dan Arsy itu berteriak dan menyeru kepada Allah seperti tunggangan berteriak kepada pengendara karena berat-." [Abu dawud no.4101, juga statement Ibnu Taimiyah: "Adapun Al Arsy maka dia berupa kubah sebagaimana diriwayatkan dalam As Sunan karya Abu Daud dari jalan periwayatan Jubair bin Muth’im, dia berkata: "Telah datang menemui Rasulullah SAW seorang A’rab dan berkata: "Wahai Rasulullah jiwa-jiwa telah susah dan keluarga telah kelaparan- dan beliau menyebut hadits- sampai Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah diatas ArsyNya dan ArsyNya diatas langit-langit dan bumi, seperti begini dan memberikan isyarat dengan jari-jemarinya seperti kubah" (Ibnu Abi Ashim dalam As Sunnah 1/252)]
- Termasuk hadis yang merupakan pernyataan seorang budak wanita (di hadis lain, Ia menyatakan tidak dengan ucapan namun dengan isyarat tangan):
Riwayat Yahya - Al Hajjaj Ash Shawwaf - Yahya bin Abu Katsir - Hilal bin Abu Maimunah - 'Atha` bin Yasar - Mu'awiyah bin Al Hakam As Sulami:
Wahai Rasulullah, terdapat seorang budak wanita yang telah aku pukul dengan keras. Kemudian Rasulullah SAW menganggap hal tersebut sesuatu yang besar terhadap diriku, lalu aku katakan; tidakkah saya memerdekakannya? Beliau berkata: "Bawa dia kepadaku!" Kemudian aku membawanya kepada beliau.
Beliau bertanya: "Dimanakah Allah?" Budak wanita tersebut berkata; di langit. Beliau berkata: "Siapakah aku?" Budak tersebut berkata; engkau adalah Rasulullah."Beliau berkata; bebaskan dia! Sesungguhnya ia adalah seorang wanita mukmin." [Abu Dawud no.2856. Muslim no.836. Abu dawud no.2857 (Riwayat Ibrahim bin Ya'qub - Yazid bin Harun - Al Mas'udi - 'Aun bin Abdullah - Abdullah bin 'Utbah - Abu Hurairah bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW dengan membawa seorang budak wanita hitam, kemudian ia berkata; wahai Rasulullah, sesungguhnya saya berkewajiban membebaskan budak mukmin. Kemudian beliau bersabda: "Di manakah Allah?" kemudian ia mengisyaratkan ke langit dengan jari-jarinya. Kemudian beliau berkata kepadanya: "Siapakah aku?" kemudian ia menunjuk kepada Nabi SAW dan ke langit yang maksudnya adalah engkau adalah Rasulullah. Maka beliau berkata: "Bebaskan dia, sesungguhnya ia adalah wanita mukminah.")]
Menyatakan bahwa Allah ada di langit TIDAKLAH TEPAT karena hadis juga telah menginformasikan bahkan malaikatpun duduk di atas kursi yang terbentang diantara langit dan bumi, misal:
- Riwayat Yahya bin Bukair - Al Laits - 'Uqail - Ibnu Syihab (riwayat Abdullah bin Muhammad - Abdurrazzaq - Ma'mar - Az Zuhri - Abu Salamah bin Abdurrahman Jabir bin Abdullah:
Aku mendengar Nabi SAW bersabda menceritakan peristiwa Fatratul Wahyu (Masa-masa kevakuman wahyu): "Ketika aku tengah berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara yang berasal dari langit, maka aku pun mengangkat pandanganku ke arah langit, ternyata di atas terdapat Malaikat yang sebelumnya mendatangiku di gua Hira tengah duduk di atas kursi antara langit dan bumi. Aku merasa ketakutan hingga aku jatuh tersungkur ke tanah. Lalu aku pun segera menemui keluargaku seraya berkata, 'Selimutilah aku, selimutilah aku.' Maka keluargaku pun segera menyelimutiku. Akhirnya Allah Ta'ala menurunkan ayat: [AQ 74.1-5]. Yakni sebelum perintah shalat diwajibkan. Ar Rijz adalah berhala. [Bukhari no.4544, 4545, 4543, 3, 2999, 4572, 5746]
PETA LENGKAPNYA adalah: di atas 7 langit ada laut - di atas laut ada Arsy - dan allah berada di atas Arsy.
- Riwayat [(Muhammad bin Ash Shabbah - Al Walid bin Abu Tsaur) dan (Ahmad bin Abu Suraij - 'Abdurrahman bin Abdullah bin Sa'd dan Muhammad bin Sa'id - Amru bin Abu Qais) dan (Ahmad bin Hafsh - Bapaknya - Ibrahim bin Thahman)] - Simak - Abdullah bin Amirah - Al Ahnaf bin Qais - Al Abbas bin Abdul Muthallib:
..Beliau (SAW) lalu bertanya: "Apakah kalian tahu berapa jarak antara langit dan bumi?" mereka menjawab, "Kami tidak tahu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya jarak antara keduanya adalah bisa 71, atau 72, atau 73 tahun perjalanan -perawi masih ragu-. kemudian langit yang di atasnya juga seperti itu." Hingga beliau menyebutkan 7 langit. Kemudian setelah langit ke-7 terdapat lautan, jarak antara bawah dan atasnya seperti jarak antara langit dengan langit (yang lain). Kemudian di atasnya terdapat 8 malaikat yang jarak antara telapak kaki dengan lututnya sejauh langit dengan langit yang lainnya. Dan di atas mereka terdapat Arsy, yang antara bagian bawah dengan atasnya sejauh antara langit satu dengan langit yang lainnya. Dan Allah Tabaraka Wa Ta'ala ada di atasnya." [Abu Dawud no.4100 (4 jalur perawi), Tirmidhi no.3242 (hasan gharib). Ibn Majjah no.189]
Walaupun Arsy Allah ada di atas air yang ada di atas langit ke-7,
Namun Quran memberikan 3x PENEGASAN FINAL lokasi keberadaan Allah, yaitu: TIDAK di langit namun di Mesjidil Haram:- Ke-1: "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Al Kitab memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya.." [AQ 2.144].
- Ke-2: "Dan dari mana saja kamu, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan"[AQ 2.149].
- Ke-3: "Dan dari mana saja kamu, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka.." [AQ 2.150]
Nabi berkata:
Kenapa orang-orang mengarahkan pandangan mereka ke langit ketika mereka sedang shalat? Suara beliau SEMAKIN TINGGI beliau bersabda: "Hendaklah mereka menghentikannya atau Allah benar-benar akan menyambar penglihatan mereka." [Bukhari no. 708 atau di Muslim 4.862 dari riwayat Jabir bin samura. Atau di Muslim 4.863 riwayat dari Abu huraira, "Orang2 diharuskan menghindari memandang langit di saat sedang sembahyang (See: KBBI. "الصَّلاَةِ" = Al sallata = salat], atau mata mereka akan direnggut"] - Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manar menjelaskan bahwa ‘arsy (عَرْش) merupakan ”pusat pengendalian segala persoalan makhluk-Nya di alam semesta”. Penjelasan Rasyid Rida di antaranya berdasarkan AQ 10.3, "Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy (عَرْش = singgasana) untuk mengatur segala urusan".
- Bahwa (Allah-lah yang menciptakan tujuh langit) satu di atas yang lainnya seperti KUBAH, (dan seperti itu pula bumi) tujuh bumi tapi mereka DATAR. [Tanwîr al-Miqbâs min Tafsîr Ibn ‘Abbâs untuk AQ 65.12. Dalil bahwa bumi BUKAN bulatan lihat juga: di sini]
- "Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap (saqfan) yang terpelihara,[..]" [AQ 21.32] [Tafsir Ibn Kathir: Artinya, menutupi bumi seperti kubah di atasnya.]
"Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit kanopy/kubah/atap (binaa-an) [AQ 2.22, juga di AQ 40.60, tentang "dan langit kanopy/kubah/atap (binaa-an)].
Tafsir Ibn kathir untuk AQ.2.22,29:
Bahwa Allah mulai dengan menciptakan BUMI dulu baru kemudian membuat LANGIT menjadi 7 langit. Ini adalah bagaimana bangunan biasanya di mulai, lantai dulu baru kemudian bagian atapnya [Ini juga pendapat Mujahid, Ibn Abbas bahwa bumi diciptakan terlebih dahulu.
"Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya)..[AQ 13.2].
Tafsir Ibn kathir untuk AQ 13.2:
Berkenaan dengan kalimat (menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan) adalah seperti yang Allah maksudkan di surat 36:38 (dan matahari berjalan di tempat peredarannya) [Ada dua pendapat dan keduanya menyatakan Matahari dan bulan yang bergerak terus menerus]. 'arsy adalah atap dari ciptaan dan tidak berbentuk BULATAN seperti di klaim banyak astronomer. Lebih seperti KUBAH yang di topang oleh pilar. Ditandu oleh para malaikat dan di atas dunia, di atas kepala-kepala orang. Hadis Nabi dari riwayatkan Abu Dharr:
Ketika senja [magrib], Nabi bertanya padaku, "Apakah kau tau kemana Matahari itu pergi (saat Magrib)?!
Aku jawab, "Allah dan rasulnya yang lebih tau."
Ia jawab, "Ia berjalan hingga berhenti pada tempatnya di bawah Arsy lalu menyungkur sujud dan mohon ijin untuk terbit kembali, dan diijinkan dan kemudian (waktunya akan tiba) dia minta agar terus saja bersujud namun tidak diperkenankan dan minta izin namun tidak diizinkan dan dikatakan kepadanya: "Kembalilah ke tempat asal kamu datang" dan ia akan terbit dari tempatnya terbenamnya tadi (barat).
Itulah penafsiran dari sabda Allah "dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui (AQ 36:38) [Bukhari: no.2960/4.54.421, no.4428/6.60.327, no.6874/9.93.520 dan no.6881/9.93.528. Juga Muslim: no.228/1.297. Juga di Hadis Qudsi Imam Ahmad no.91 (penguatnya di Abu Dawud 3991, 4002]
'Ada pilar namun tidak dapat kamu lihat' menurut Ibn `Abbas, Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan beberapa lainnya.
Iyas bin Mu`awiyah, "Langit itu seperti kubah di atas bumi', artinya tanpa tiang. Serupa seperti Qatadah katakan.
Ibn Kathir menyatakan bahwa pendapat terakhir [Iyas bin Mu'awiyah] adalah lebih baik mengingat Allah juga menyatakan di ayat lainnya [22:65] yaitu ‘Dia menahan langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya?’ - Allah menyampaikan, kisah perjalanan Zulkarnaen dari ufuk timur hingga ufuk barat:
"Mereka menanyaimu [wayas-aluunaka] tentang Dzulkarnain. Katakanlah Aku bacakan [qul sa-atluu] padamu [ʿalaykum] cerita tentangnya. Sesungguhnya telah diberikannya kekuasaan [makkannaa lahu] di bumi, dan Kami telah berikan [waaataynaahu] dari tiap suatu [min kulli shayin] jalan [sababaan].
Maka iapun berjalan [fa-atba'a sababaan].
Hingga [ḥattaa] ketika [idhaa] sampai [balagha] di tempat terbenam [maghriba] matahari [al shamsi], MENDAPATI itu [WAJADAHAA] terbenam [taghrubu] di [fii] mata air yang berlumpur hitam [ayyin hamiatin], dan mendapati [wawajada] DI DEKAT ITU/SEKITAR/SISI [indahaa] segolongan umat [qawman]...
Hingga ketika sampai ke tempat terbit [mathli'a] matahari [al shamsi], MENDAPATI itu [WAJADAHAA] menyinari [tathlu'u] pada ['alaa] segolongan umat [qawmin]...
Hingga ketika sampai [balagha] di antara [bayna] dua gunung [alssaddayni], MENDAPATI [WAJADA] di [min] sebelahnya [duunihimaa] suatu kaum [qawman].." [AQ 18.83-86, 90, 93]
Karena Allah sendiri yang menceritakan perjalanan Zulkarnaen, maka ini bukanlah sebuah kiasan. Tafsir ibn kathir AQ 18.86 menyatakan "Ia menemukan matahari terbenam di laut hitam, bukan KIASAN karena ia menyaksikan sendiri. kata "al hami-ah" di ambil dari salah satu dua arti yaitu dari AQ 15.28, "lumpur hitam" (ini pendapat ibn Abbas). Ali bin abi thalhah "zulkarnaen mendapati matahari terbenam di laut yang panas" (juga pendapat Al Hasan Al basri). Ibn Jarir mengatakan keduanya benar yang mana saja boleh.
- Adalah sangat wajar bumi ini didatarkan atau digepengkan seperti martabak dan gunung-gunung dipancang sebagaimana maksud surat:
Luqman 31:10, "Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu"
Al-Anibiya') 21:31, "Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka (tamida bihim**)."
Al-Nahl 16:15, "Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu" (tamida bikum**)
An Naba' 6-7, "Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? dan gunung-gunung sebagai pasak?"
Dalam tafsir Ibnu kathir surat 21:30-33,
(Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh,) artinya, gunung-gunung yang menstabilkan bumi dan menjaganya agar tetap kokoh dan memberikannya berat, jika tidak itu seharusnya goncang bersama orang-orang, misal, bergerak dan bergetar sehingga mereka tidak dapat berdiri tegak di atasnya -- karena ini diliputi oleh air, bagian dari 1/4 permukaannya.
mengapa?
Adalah demi mencegah daratan ikut-ikutan bergerak-gerak liar dan bahkan dapat berakibat terguling ketika sang ikan bergerak-gerak.
Ini Sungguh suatu yang sangat cerdas dan brilian, bukan?! - Mengapa sangat wajar terjadinya banjir Nuh yang dapat menenggelamkan seluruh dunia hingga puncak tertinggi dunia sebagaimana terekam pada riwayat dibawah ini:
Ibn Abbas mengatakan, [..]seluruh air menutupi seluruh permukaan bumi hingga akhirnya mengelilingi puncak2 gunung dan bahkan main tinggi melebihnya setinggi 15 hasta. Dikatakan juga bahwa gelombang itu tingginya 80 mil melampaui gunung-gunung. Perahu tersebut terus berlayar dibawah perlindungan Allah…[Tafsir Ibn Kathir untuk surat 11:40-43]
Mengapa?
Adalah karena bumi ini ada di atas punggung IKAN! Ikan hidupnya di air sehingga kebutuhan VOLUME AIR yang luarbiasa besar bukanlah menjadi persoalan dan sudah tersedia dengan sangat MELIMPAHnya. Jangankan cuma 80 mil, bahkan 2x dari itupun masih sangat melimpah, bukan?!
Ini sungguh suatu yang sangat cerdas dan brilian, bukan?!
Kesimpulan, Penciptaan semesta versi ABRAHAMIC
- Penciptaan versi Al Qur’an jangat jelas BUKAN penciptaan semesta! Dan BUKAN PENCIPTAAN TATA SURYA namun hanya penciptaan Bumi dan berada di punggung seekor ikan Paus
- Waktu penciptaan Bumi adalah lebih panjang dari penciptaan langit dan segala isinya
- Allah melalui Qur’an menegaskan ALKITAB mengenai bagaimana PENCIPTAAN BUMI, yaitu Bumi diciptakan duluan daripada langit.
- Bumi BUKANLAH anggota bagian dari langit!
- Qur'an menyatakan Bumi sederajat dengan langit [namun saya lebih menyukai bahwa derajat Langit lebih rendah dari Bumi, karena ada belakangan].
- Bahkan Matahari, Bintang dan Bulan diciptakan lebih belakangan daripada Bumi
- Fungsi Bintang-bintang dan Bintang besar BUKAN-lah seperti Matahari, namun sebagai penghias langit, Pelempar setan dan Petunjuk navigasi.
- Urutan penciptaannya adalah: Bumi, kemudian langit, kembali untuk menciptakan isi bumi. Penciptaan Manusia dilakukan setelah penciptaan Langit dan segala isinya selesai.
Abrahamic: Sejarah Manusia - Adam
Adam adalah manusia pertama versi abrahamic yang disepakati dan dinyatakan dengan suara bulat di kalangan ajaran Abrahamic:
Adam diciptakan menurut Rupa Allah
Adam diciptakan Allah menurut gambar rupa-Nya [Kejadian 1:26]. Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya [kejadian 1:27-28 dan Kejadian 5:1-3]. Konfirmasi bahwa Adam diciptakan menurut rupa Allah ada di tradisi Islam, yaitu di hadis Sahih Muslim book 40 Number 6809, Book 32 Number 6325:
- Allah menciptakan Adam seperti wujud-Nya 60 zira/Hasta tingginya (khalaqa Allahu azza wa jalla adama alaa shuratihi ṭūluhu sitũwna dẖirāʿaⁿạ) [Sahih Muslim no.40.6809/no.5075 dari riwayat Muhammad bin Rafi' - Abdurrazzaq - Ma'mar - Hammam bin Munabbih - Abu Hurairah - Rasulullah SAW]. Juga di Sahih Muslim no.32.6325/no.4731 dari riwayat [Nashr bin 'Ali Al Jahdhami - Bapakku (Ali bin Nashr bin 'Ali bin Shuhban)] dan [Muhammad bin Hatim - 'Abdur Rahman bin Mahdi], Keduanya dari Al Mutsanna bin Sa'id - Qatadah - Abu Ayyub - Abu Hurairah - Rasulullah SAW: "Allah 'azza wajalla menciptakan Adam seperti wujudnya (kẖalaqa ạllمhu ʿazم wajalم ậdama ʿalaa ṣūratihi)"].
Note:
Para Rabbi Yahudi: Tinggi Adam sebelum jatuh dalam dosa, 200 hasta, setelahnya, 100 hasta [Babylonian Talmud: Tractate Sanhedrin 100a; Zohar, vol.1, hal.297; Midrash Tanhuma-Yelammedenu, Samuel A. Berman, hal.20]
Fatwa IslamQA no.20652, di bagian bawah Fatwa:
...Kata-kata Nabi, "Adam diciptakan menurut gambar-Nya" berarti bahwa Allah menciptakan Adam menurut gambar-Nya, karena Dia memiliki wajah, mata, tangan, dan kaki, dan Adam memiliki wajah, mata, tangan, dan kaki..
Sehingga, Allah yang mempunyai tangan dan kaki dan itu BUKANLAH kiasan.
Kaki Allah:
Diriwayatkan Anas dan Abu huraira, dinyatakan Nabi berkata “Orang yang akan di ceburkan ke Neraka dan akan dikatakan, ‘masih ada yang lain?’ 50:30 hingga Allah menjejakan KAKINYA di atas Neraka dan dikatakan ‘Qati! Qati! (cukup..cukup)!’ [Bukhari 6.60.371, 372]
Betis Allah:
Pada hari betis disingkapkan (AQ 68.42) dan dalam Hadis riwayat Yahya bin Bukair, Allaits bin Sa'd -> Khalid bin Yazid -> Sa'id bin Abu Hilal -> Zaid -> 'Atha' bin Yasar -> Abu Sa'id Al Khudzri berkata, "Kami bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kita akan melihat Tuhan kita pada hari kiamat?"..Nabi balik bertanya: ..Nabi meneruskan: ..Beliau melanjutkan, "Lantas Allah (Al jabbar) mendatangi mereka dengan bentuk yang belum pernah mereka lihat pertama kali, lalu Allah firmankan: 'Akulah Tuhan kalian.' Mereka menjawab, 'Engkau adalah rabb kami, dan tidak ada yang berani mengajak-Nya bicara selain para nabi SAW, lantas para nabi berkata, 'Bukankah di antara kalian dan Allah ada tanda yang kalian mengenalnya? '
Mereka menjawab, 'Ya, yaitu betis, '
maka Allah pun menyingkap BETIS-Nya sehingga setiap mukmin bersujud kepada-Nya. [Bukhari no.6886, Muslim no.269 (Dari jalur perawi: Suwaid bin Sa'id, Hafsh bin maisarah -> Zaid bin Aslam -> 'Atha' bin Yasar -> Abu Sa'id Al Khudri) dan Musnad Ahmad no.107103 (dari jalur perawi: Rib'i bin Ibrahim, Abdurrahman bin Ishaq, Zaid bin Aslam -> 'Atho` bin Yasar -> Abu Sa'id Al Khudri)]
Tangan Allah:
[38:75] Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua TANGAN-Ku [biyadayya =(بِيَدَيَّ)]. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?"
Riwayat Harmalah bin Yahya, Ibnu Wahb, Yunus -> Ibnu Syihab, Ibnul Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata; "Rasulullah SAW bersabda: 'Kelak di hari kiamat Allah Tabaraka wa Ta'ala akan menggenggam bumi dan menggulung langit dengan TANGAN KANAN-Nya. Kemudian Dia berfirman.. [Muslim no.4994, Muslim 39.6703] atau Abu Bakr bin Abu Syaibah, Abu Usamah -> 'Umar bin Hamzah -> Salim bin 'Abdullah, Abdullah bin 'Umar berkata; "Rasulullah SAW bersabda: 'Pada hari kiamat kelak, Allah SWT akan melipat langit..menggenggamnya dengan TANGAN KANAN-Nya..' Setelah itu, Allah akan melipat bumi dengan TANGAN KIRI-Nya sambil berkata:..'"[Muslim no. 4995, Muslim 39.6704]
Jari Tangan Allah:
Riwayat Ahmad bin 'Abdullah bin Yunus, Fudhail bin 'Iyadl -> Manshur -> Ibrahim -> 'Ubaidah As Salmani -> 'Abdullah bin Mas'ud dia berkata; "Seorang yahudi datang kepada NabiSAW, lalu dia berkata; 'Wahai Muhammad, atau wahai Abu Qasim! Kelak di hari kiamat Allah Ta'ala memegang langit dengan 1 JARI, bumi dengan 1 JARI, gunung-gunung dan pohon-pohon dengan 1 JARI, lautan dan air dengan 1 JARI, mahluk lain dengan 1 JARI-Nya. Kemudian Dia goncangkan seluruhnya sambil berkata;....Rasulullah SAW pun tertawa mendengarnya dan membenarkannya. Kemudian beliau melafalkan AQ 39.67 [Muslim no.4992, 4993 atau Muslim 39.6699-6702]
Allah Berlari:
Riwayat Abu Mu'awiyah, Al A'masy -> Ma'rur bin Suwaid -> Abu Dzar, "Rasulullah SAW bersabda: "Allah Azza Wa Jalla berfirman: "Barangsiapa melakukan...Barangsiapa mendekat pada-Ku 1 jengkal maka Aku akan mendekat kepadanya 1 HASTA, dan barangsiapa mendekatkan diri pada-Ku sehasta maka Aku akan mendekat padanya 1 DEPA, dan barangsiapa mendatangi Aku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan LARI." [Musnad Ahmad no.20398, juga di Tirmidhi no. 3527, hadis ini bisa dimaknai secara kiasan maupun bukan]
Hadis dan Tafsir:
Hadis riwayat al Haarith ibn Nawfal: "Allah menciptakan tiga hal dengan Tangan-Nya: Adam, menulis Tawraah, dan menanam tanaman di Firdaus" [Koleksi dari Daylami, Darqutni di 'As Sifaat' hal. 26 # 28 (juga riwayat Amr 'Abdullah bin' dari otoritas al Harits ibn Nawfal, hal. 403) dan Abu Ash Shaikh di 'Al' Udhmah ': 5/1555]
Hadis riwayat 'Abdullah bin' Umar: "Allah menciptakan empat hal dengan Tangan-Nya: ‘arsy, Pena, Adam dan Surga 'Adn. Kemudian untuk seluruh sisa penciptaan lainnya berkata 'Kun' [menjadi] dan terjadilah itu." [Adh Dhahabi di ‘Al ‘Uluw’ menyatakan 'rantai perawinya baik'. Al Albaani di 'Mukhtasar al ‘Uluw’ hal.105 menyatakan 'Rantai perawinya otentik menurut aturan imam muslim']
Dari otoritas ‘Abdullaah ibn al Haarith yang berkata rasulullah berkata: Allah menciptakan 3 hal dengan tangannya: Adam, menulis taurat, dan menanam di Firdaus..." [koleksi al Khira-ity in Masaawi al Akhlaaq: hal.62, #426]
Hadis riwayat ibn ‘Umar: Allah menciptakan 4 hal dengan tangannya: Arsy, Surga 'Adn, Adam dan Pena.." [Al Haakim menyatakan 'rantai perawi otentik menurut syarat Bukkhari dan Muslim namun tidak dimasukan kedalam koleksi mereka]
Ibnul Qayyim:
Terdapat laporan otentik dari Bukhari dan Muslim dalam sahih mereka bahwa Nabi berkata dalam hadis tentang campurtangan: Akan dikatakan pada musa:"Kamu Musa yang allah akan nyatakan dengan ucapan (langsung) padamu dan menuliskan tablet untukmu dengan tangannya' [Bayaan Talbees al Jahmiyyah 1/153].
Ibn ‘Uthaymeen:
Para Ahli kitab menyatakan Allah tidak menyiptakan seluruhnya dengan tangan kecuali Adam, Surga 'Adn, meulis taurat. Inilah 3 hal yang dilakukan dengan tangan Allah. Untk yang selain Adam, ia ciptakan dengan kata 'kun' (menjadi)'[Tafsir Surat al Kahf: hal.89]
Imam Muslim, Nasai dan juga Imam Ahmad menyatakan bahwa kedua tangan Allah adalah Kanan.
- Riwayat (Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair) - Sufyan bin 'Uyainah - 'Amru (Ibnu Dinar) - 'Amru bin Aus - (Abdullah bin 'Amru, Ibnu Numair dan Abu Bakar) - Nabi SAW): "...sedangkan kedua tangan Allah adalah kanan semua.." [muslim no. 3406. Juga di Ahmad no. 6204, riwayat Sufyan - Amru bin Dinar - Amru bin Aus - Abdullah bin Amr bin Ash - Rasulullah SAW "..dimana kedua tangan-Nya adalah kanan". Juga di Nasai no. 5284]
Abdul-Qadir Gilani [1077–1166 masehi] menuliskan di "Al-Ghunya li-talibeen tariq al-haqq", tentang bentuk tangan ALLAH, "Ia mempunyai dua tangan [yadan], dan setiap dari kedua tangannya adalah tangan kanan." [juga di Bulletin Dakwah Manhaj Salaf Edisi: 43/Th. II tgl 12 Dzulqo’dah 1425 H/24 Desember 2004 M, penulis Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed, judul asli "Mengimani bahwa Allah Ta'ala memiliki Tangan"]
Al-Bayḥaqī [994 M - 1066 M] dalam komentar untuk AQ 38.75 menyatakan "Dengan tashdīd (penggandaan) dari (huruf) "yā" menunjukkan gabungan (iḍāfah), dan ini adalah penetapan bentuk ganda (untuk kata tangan). Dan di sini TERLARANG membawakan itu dalam arti niʿmah (nikmat) atau qudrah (kekuasaan) karena itu bukan arti yang benar dalam spesifikasi dualitas dalam nikmat Allah juga tidak dalam kekuasaannya. Karena nikmat Allah lebih banyak dari yang dapat di hitung.."[Lihat lengkap: Di sini, Di sini dan Di sini]
Apakah hal ini bertentangan dengan As Syuura 42:11, "TIDAK ADA SESUATUPUN YANG SERUPA DENGAN DIA"? Ibn Kathir menyampaikan maksud kalimat itu: "Yaitu, Tidak ada sesuatupun yang sama seperti Pencipta seluruh pasangan tersebut. karena dia adalah mahaesa, Rabb yang kepada-Nya seluruh makhluk bergantung, tidak ada tandingan bagi-Nya" ["Lubaabut Tafsiir Min Ibni Katsiir" Pentahqiq: DR. Abdullah bin Muhammad bin Abdurahman bin Ishaq Al-SheikhIbn katsir, Cet-1, Tahun 1994, Jilid 7/Juz 25, hal 236], jadi ayat ini memang tidak membicarakan bahwa tidak ada mahluk yang menyerupai wujud atau bentuk Allah.
Adam di ciptakan di bumi.
- MEMBENTUK ADAM:
Dan apapun (wakol) semak (Siah) di padang (hassadeh) BELUM ADA (terem Yisyeh) di bumi (ba ares), apapun (wakol) tetumbuhan (eseb) di padang (hassadeh) belum tumbuh (terem Yismah), sebab belum hujan (ki lo himtir) YHWH ELOHIM di bumi (al-ha-ares), dan ADAM BELUM ADA (wa adam ayin) UNTUK MENGERJAKAN (la abod) TANAH ITU (’et haadamah); dan kabut (wa ed) naik ke atas (ya aleh) dari bumi (min ha ares) dan membasahi (wahiqah) seluruh permukaan tanah itu (’et kal pene haadamah). Dan membentuk (wa yiser) YHWH ELOHIM manusia itu (’et-ha adam) debu dari tanah (apar min haadamah) dan dihembuskan di hidung (wa yipah ba appaw) nafas kehidupan (nismat hay yim) dan dijadikan ADAM mahluk hidup (way hi ha adam lanepes hayah) [Kej 2.5-7]
MEMBENTUK TAMAN DI EDEN:
dan dibangun (way yitta) YHWH Elohim TAMAN di EDEN (GAN BA EDEN/PARADEISON EN EDEM), DI TIMUR (miq-qedem. Konon letaknya dekat daratan sungai Efrat dan Tigris/nil, lainnya berkata di Selatan IRAK); dan menempatkan di situ (way ya sem sam) ADAM yang dibentuknya itu (’et ha adam aser yasar) dan ditumbuhkan (way yasmash) YHWH ELOHIM dari tanah segala pohon (min haadamah kal es) yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. [Kej 2.8-9]
Note:
TAMAN/KEBUN = (Yunani/LXX: PARADEISO/"נבסבהויףש"/KE'PO/"ךחנש") = FIRDAUS = (Persia: PAIRIDAEZA, arti: tertutup tembok) = (Akkadian: Pardesu) = (Ibrani: PARDES/GAN) = (Arab: JANNAH) merujuk pada BARANG YANG SAMA yang ada di EDEN yaitu taman tempat Adam sebelum di usir. (LXX: "Paradeison en edem"/"נבסבהויףןם ום והול" atau Masodetik: "Gan be Eden", Kej 2.8, 15) BUKAN 2 TAMAN BERBEDA
Namun di Islam, arti kata yang sama itu digabung sehingga menjadi aneh, "jannaatu al firdawsi" ("TAMAN-TAMAN TAMAN", AQ 18.107). Padahal dari asal usulnya, harusnya ini adalah barang yang sama dengan "jannaati/taman-taman 'adnin/EDEN" (AQ 16.61, 20.76, 35.33, 38.50, 40.8) yang konon adalah "jannaati/taman-taman al nna'iimi/kenikmatan"(AQ 20.56), "jannatu/taman al khuldi/kekal" (AQ 25.15) dan "jannaatu/taman-taman al ma'waa/kediaman" (AQ 32.19), juga sebagai: "maqaamin/kuburan-kuburan amiinin/aman" (AQ 44.51. Misal: Maqam Ibrahim, AQ 2.193/3.97) atau "daara/tempat al muqaamati/menetap"(AQ 35.35. maqām = tempat/place, muqām = tinggal/stay + "-ati") atau "daaru/tempat alssalaami/aman" (AQ 6.127)
Di sebut Jannah/kebun karena "ada pohon kurma dan anggurnya" (Lisan al-Arab, ibn Manzur, Jilid 13. hal.100) atau "lebatnya pohon yang menghalangi pandangan" (Mu’jam Mufradat Alfaz al-Qur’an, Al-Asfahani, Beirut, hal.204).
Taman yang juga kuburan, misalnya: taman Uza tempat Manasye dan putranya, Amon dikubur (2 Raja 21.18, 26), Sirus yang Agung (546 SM) dan banyak lainnya.
Taman tersebut merupakan sebuah Warisan (AQ 43.72-73, AQ 19.63, AQ 7.43) ketika "KAMI" menciptakan manusia dari suatu saripati dari tanah (AQ 23.10-12)
Sungai yang mengalir dari Eden untuk membasahi taman dan bercabang 4... Yang pertama, Pison, mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila... yang kedua, Gihon, mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush..yang ketiga, Tigris (Nil), mengalir di sebelah timur Asyur... yang keempat, Efrat [Kej 2.10-14].
Note:
Al Qur’an juga menyampaikan sungai-sungai di ‘jannah’:
[66:8], [2:25], [2:266], [3:15], [3:136], [3:195], [3:198], [4:13], [4:57], [4:122], [5:12], [5:85], [5:119], [9:72], [9:89], [9:100], [10:9], [13:35], [14:23], [16:31], [18:31], [18:33], [20:76], [22:14], [22:23], [25:10], [29:58], [39:20], [47:12], [47:15], [48:5], [48:17], [54:54], [57:12], [58:22], [61:12], [64:9], [65:11], [66:8], [85:11], [98:8]
Hadis:
...terdapat 4 sungai, 2 tak terlihat dan 2 terlihat..adapun 2 sungai tak terlihat adalah 2 sungai yang berada di surga, sedangkan 2 sungai yang terlihat adalah NIL dan EUFRAT" [Bukhari no.3598, 2968, 5179]. Bahkan, sungai Nil dan Eufrat-pun selain di surga ke-7 [Muslim 1.314; dan Bukhari no.4.54.429 5.58.227], juga di surga ke-2 [Bukhari 9.93.608] dan bahkan di surga ke-1 [Bukhari no.6963]
YHWH ELOHIM MENGAMBIL ADAM ITU DAN MENEMPATKANNYA DALAM TAMAN EDEN untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu YHWH ELOHIM memberi perintah ini kepada Adam: "Semua pohon dalam taman boleh kaumakan buahnya, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, jangan kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. [Kej 2.15-17]
- Note:
"..Mesir seluas 400 parsa (1 parsa = 3.84–4.6 km) x 400 parsa. Dan ini 1/60nya ukuran Kush, dan Kush 1/60nya dunia. Dan dunia 1/60nya Taman di Eden, dan Taman di Eden 1/60nya Eden, dan Eden 1/60nya Gehena/Jahanam/Neraka..beberapa berkata: Gehenna tak ada ukurannya. Dan ada yang berkata Eden tak ada ukurannya" [Talmud Babilon (450-550 M), Tanit/Puasa 10a.9 / Pesachim/Perayaan paskah 94a.9, terjemahan William Davidson]
...Dan Ia diusir (way sallehehu) YHWH ELOHIM dari taman Eden (Miggan eden) untuk mengusahakan (la abod) tanah (et hadamah) dimana ia diambil (aser luqqah missam). dan Ia halau (way qares) ADAM itu (et ha adam) dan ditempatkan (way yasken) DI TIMUR (miq qedem) taman Eden (la gan eden) beberapa malaikat (et hak kerubim) dan pedang berapi (wa et lahat ha hereb) yang dapat menyambar (ham mithap peket) menjaga jalan (lismor et derek) ke pohon kehidupan [Kej 3.23-24]
Adam di usia 130 tahun mempunyai anak bernama Set sebagai pengganti Habel yang dibunuh Kain [Kejadian 4:1-2, 4:25, 5:3], Habel adalah penggembala dan Kain adalah Petani [kejadian 4:2-3]. Jadi, saat Set lahir, Habel dan kain(Qabil) sudah cukup dewasa untuk melakukan pekerjaan beternak dan bertani.
Di kejadian 3:22, 24 disebutkan Allah menugaskan Adam untuk mengusahakan dan memelihara Taman Eden. Saat di usir keluar dari taman Eden diperintahkan juga untuk mengusahakan tanah.
Konfirmasi pekerjaan anak-anak adam dinyatakan juga di Al Maidah 5:27:
- Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!." Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa."
Diriwayatkan Ibn Abbas:
- Ibnu Abbas berkata, "Daud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, Idris seorang penjahit dan Musa adalah penggembala." (dari al-Hakim)
Al Qur’an juga memberikan sumbangan bukti dengan surat yang diturunkan di 3 H(625 M), Al Imran 3: 33.
- Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing),
- Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Abrahamic: Umur Semesta
Yahudi, Kristen dan Islam sama-sama menyatakan bahwa Tuhan Yahudi adalah Tuhan yang sama dengan Tuhan mereka dan mengajarkan bahwa umur semesta dari Adam sampai kiamat, hanyalah berusia 6000 - 7000 tahun saja (6 hari penciptaan: Alkitab: Genesis 1, 2; Keluaran 20.11, 31.17; Quran: AQ 32.4, 7.54, 10.3, 11.7, 25.59, 50.38, 57.4. Di mana 1 hari Tuhan = 1000 tahun manusia di Alkitab: Mazmur 90.4 dan 2 Petrus 3.8; Quran: 22.47):
- Yahudi:
R. Kattina: 6000 TAHUN LAMANYA DUNIA INI ADA, dan 1000, akan menjadi senyap, seperti ada tertulis: Hanya Tuhan sendiri yang akan ditinggikan pada hari itu (Yes 2.11). R.Abaye: Itu akan menjadi senyap 2000 TAHUN, seperti yang dikatakan, Setelah 2 HARI, Ia akan menghidupkan kita: PADA HARI KE-3, Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup dihadapannya (Hos 6.2). Ini telah diajarkan sesuai dengan R. Kattina:...1000 tahun dari ke-7 akan menjadi kosong, seperti ada tertulis, Dan Tuhan sendiri akan ditinggikan pada hari itu, 'dan selanjutnya dikatakan, Mazmur dan nyanyian untuk hari Sabat (Mazm 92.1), artinya hari itu seluruhnya Sabat - dan juga dikatakan, Sebab 1000 tahun dimatamu, namun seperti kemarin, ketika berlalu (Mazm 90.4). Dalam Tanna yang diajarkan Elijah: DUNIA INI ADA 6000 TAHUN. 2000 TAHUN PERTAMA SEPI (tanpa taurat); 2000 TAHUN TAURAT BERKEMBANG; DAN 2000 TAHUN BERIKUTNYA ERA MESIANIK
[Babylonian Talmud: Tractate Sanhedrin 97a]
Elijah berkata kepada R.Yehuda, saudara laki-laki R. Salia: 'Dunia akan ada tidak kurang dari 85 TAHUN JUBILE, dan DI JUBILE TERAKHIRNYA, anak Daud akan datang (Mazm Sulaiman 17.21). R. Yehuda: 'Di awal atau di akhir (Jubile terakhir)?, Elijah: 'Aku tidak tahu'. R Yehuda: 'Akan selesai penuh atau tidak [Jubile terakhir]?'. Elijah: 'Aku tidak tahu,'. R. Ashi: Elijah kemudian berkata padanya, 'SEBELUM ITU, JANGAN BERHARAP (kedatangannya), SETELAHNYA ENGKAU BOLEH MENUNGGUNYA'. R. Hanan b.Tahlifa lewat R. Joseph: Saya pernah bertemu seorang pria yang punya sebuah gulungan/naskah dalam bahasa Ibrani dengan karakter Asyur...Di dalamnya dinyatakan bahwa 4231 tahun (atau 4291 tahun) setelah penciptaan dunia akan seperti yatim-piatu/tak ada yang urus. [Tahunan kemudian] beberapa akan dalam perang MONSTER LAUT/tanninim, dan beberapa dalam perang GOG dan MAGOG (Yeh 38/39), sisa [periode] akan menjadi era Mesianik, sementara Yang Kudus, yang diberkatiNya, akan memperbarui dunia hanya setelah 7000 tahun. R. Abba putra Raba: Statementnya adalah setelah 5000 tahun" [Tractate Sanhedrin 97b]
Tentang Kedatangan Mesiah:
Para murid R. Jose b. Kisam: ’Kapankah Mesiah datang? ’. R. Jose (110 M): ’..Ketika GERBANG INI rubuh/jatuh, dibangun kembali, rubuh lagi dan dibangun kembali dan rubuh ke-3xnya, SEBELUM ITU dibangun anak David telah datang’
[Tractate Sanhedrin, 98a. Untuk gerbang yang mana yang dimaksudkan, di catatan kaki no.45: ‘Gerbang kaisar Philippi/Banias, rumah/kampungnya Rabbi. Jose, simbol kejatuhan Romawi. HINGGA RABBI JOSE WAFAT, Gerbang Kaisarea Filipi BELUM RUBUH, juga, walaupun kerajaan Romawi terbagi 2, Barat dan Timur di tahun 285 M. Bagian Timur ini kemudian bernama Byzantium dan runtuh di tahun 1453. Gempa bumi yang merubuhkan Kaisarea Philippi terjadi di tahun: 346, 1202 dan 1837]
Nasrani:
Barnabas: "dalam 6 hari, yaitu, dalam 6000 tahun, semua ini akan selesai. . . Ini berarti: ketika AnakNya, datang [lagi], akan menghancurkan waktu orang-sesat, dan menghakimi orang durhaka, dan mengganti matahari, dan bulan, dan bintang-bintang, maka akan Dia benar-benar beristirahat pada hari ke-7. (Epistle of Barnabas 15.4-6, sekurangnya dari abad ke-4 M, namun telah dikutip Bapak gereja Alexandria, Titus flavius Clement di abad ke-2)
Irenaus (Abad ke-2 M): "..Karena hari Tuhan sama seperti 1000 tahun; 2 Petrus 3.8 dan dalam 6 hari tercipta hal-hal yang telah diselesaikan: itu adalah bukti, oleh karena itu, bahwa semua akan berakhir pada tahun ke-6000." ["Against Heresies", 5.28.3]
Hippolytus dari Roma (abad ke-2/3 M): "Untuk kemunculan pertama Tuhan kita di dalam daging terjadi di Betlehem, di bawah (Kaisar) Augustus, pada tahun 5500; dan Dia menderita pada tahun 33. Dan 6.000 tahun harus dipenuhi, agar Sabat dapat datang, selebihnya, hari suci “di mana Allah beristirahat dari semua pekerjaan-Nya.”...ketika mereka “akan memerintah bersama dengan Kristus,” ketika Dia datang dari surga, seperti yang dikatakan Yohanes dalam wahyu-nya: karena “1 hari dengan Tuhan adalah sama dengan 1000 tahun.” Karena, kemudian, dalam 6 hari Tuhan menciptakan segalanya, maka itu berarti bahwa 6.000 tahun harus dipenuhi. Dan mereka belum digenapi, seperti yang dikatakan Yohanes: “5 jatuh; 1 sekarang, ”yaitu, yang ke-6; “Yang lain belum datang."
Commodianus (240-260 M): "..Kita akan abadi ketika 6000 tahun selesai. Pohon apel dicicipi, kematian telah masuk ke dunia.." ("Of the Tree of Life and Death", 35) "..ketika 6000 tahun selesai, dan dunia telah berakhir.." ("The Name of the Man of Gaza", 80)[Ante-Nicene Fathers, Vol.4, "Instruksi Commodianus..Melawan Dewa Kafir")
Lactantius (240-320 M): "dunia harus terus berada di kondisi sekarang melalui 6 usia, yaitu, 6000 tahun. . . pada akhir 6000 tahun semua kejahatan harus dihapuskan dari bumi, dan kebenaran berkuasa selama 1000 tahun ..." (buku 7, ch 15) "...Saya telah tunjukkan di atas, bahwa ketika 6000 tahun akan selesai, perubahan ini harus terjadi, dan bahwa hari akhir dari simpulan ekstrem sekarang sudah dekat." (Buku 7, ch.25) [Ante-Nicene Fathers, Vol.7]
Methodius (270-312 M) "Karena dalam 6 hari Tuhan menjadikan langit dan bumi, dan menyelesaikan seluruh dunia, dan beristirahat pada hari ke-7 dari semua pekerjaan-Nya...yang menandakan bahwa, ketika dunia ini akan diakhiri pada 7000 tahun, ketika Tuhan akan menyelesaikan dunia, Dia akan bersukacita di dalam kita.." (Ante-Nicene Fathers, Vol. 6, Methodius, Kotbah ke-9, Tusiane]
Agustinus dari Hippo/Aurelius Augustinus (354-430 M) bahwa umur semesta kurang dari 6000 tahun: "..menurut tulisan suci, kami temukan bahwa belum 6000 tahun berlalu.." (buku ke-12, bab 30, hal.495).. "..menurut Kitab Suci, kurang dari 6000 tahun telah berlalu sejak Dia mulai ada, saya akan menjawab mereka berkenaan dengan penciptaan manusia.." (buku 12, bab 12, hal.496) ["The City of God, Vol.I, Aurelius Augustine]
Islam:
7000 tahun dan 6200 tahun telah berlalu (Riwayat Ibn Humayd -Yahya b. Wadilh -Yahya b. Ya'qub - Hammad - Sa'id b. Jubayr - Ibn 'Abbas) VS 6000 tahun dan 5600 tahun telah berlalu (Riwayat Abu Hisham -Mu'awiyah b. Hisham - Sufyan - al-A'mash - Abu Salih - Ka'b dan Riwayat Muhammad b. Sahl b. 'Askar - Ismail b. 'Abd al-Karim -'Abd al-Samad b. Ma'qil -Wahb) ["The History of Al-Tabari, Vol I, "General Introduction and From the Creation to the Flood, Franz Roshenthal, 1989, hal.172-174]
Riwayat Musaddad - Yahya - Sufyan - Abdullah bin Dinar - Ibnu Umar - Nabi SAW: "Sesungguhnya perumpamaan jaman kalian dan jaman umat-umat sebelum kalian, hanyalah bagaikan jarak atara shalat Ashar dan terbenamnya matahari...[Bukhari no.4633; Ahmad no.5641; Tabari, Ibid, hal.174-175 (Musaddad - Yahya - Sufyan - Abdullah bin Dinar - Ibnu Umar - Nabi SAW), menurut Tabari hadis ini Sahih; Juga Bukhari no.3200 (Qutaibah bin Sa'id - Laits - Nafi' - Ibnu 'Umar - Rasulullah SAW) dan Tirmidhi no.2797]
Riwayat al-Hasan b. 'Arafah - Abu al-Yagzan 'Ammar b.Muhammad, anak adik perempuan Sufyan al-Thawri - Layth b.Abi Sulaym - Mughirah b.Hakim - Abdallah b.'Umar - Rasullullah: hanya tersisa dari dunia ini punahnya umatku dari matahari ketika shalat azhar. [Ibid, Hal 174-175]
Tabari:
..Lebih lanjut, panjang waktu rata-rata shalat Azhar adalah ketika bayangan apapun 2x ukurannya, menurut asumsi terbaik ('ald al-taharri) -[hingga magrib] adalah panjang waktu 1/2 x 1/7 [= 1/14] hari kurang lebihnya. [Ibid, Hal 182]
Ini seharusnya 1/14 x 1000 tahun = 71.42 tahun tersisa, namun Tabari berpendapat bukan tentang hari itu tapi 1 minggu.
Tabari:
..hadis sahih dari Ahmad b. 'Abd al-Rahman b. Wahb - 'Abdallah b. Wahb - Mu'awiyah b. Salih - 'Abd al-Rahman b. Jubayr b. Nufayr - Ayahnya Jubayr b. Nufayr - Sahabat Nabi, Abu Tha'labah al-Khushani - Rasullullah: "Tentunya, Allah tidak akan membuat bangsa ini tidak mampu (bertahan) 1/2 hari - mengacu pada hari 1000 tahun"...karena 500 tahun adalah 1/2 hari dari 1000 tahun, .. waktu yang telah berlalu hingga pernyataan Nabi adalah 6500 tahun" [Ibid, 182-183]
Dari sini kita dapat dihitung bahwa tahun ke-6000, sebagai akhir dunia terjadi di tahun 2240 M. ERA MESIANIK, mulai dari hari ke-1 bulan Tishiri/ mulai di TAHUN 239 M atau sekitar 172 tahun setelah kehancuran kuil ke-2/69 M. Kemudian, 1 jubile = 50 tahun, 85 Jubile = 4250 Tahun yaitu di tahun 489 M. Jubile terakhir mulai tahun 449 M. Untuk 4231/4291 Tahun = di tahun 470 M/530 M
Jadi, Tuhan kaum Yahudi menyampaikan bahwa umur dunia adalah 6000 tahun, SETELAH 4000 tahun (2000+2000) sejak Adam muncul (mulai tahun 239 M) disebut ERA MESIANIK yang berlangsung hingga 2000 tahun lamanya (hingga tahun 2239 M, sebagai tahun ke-6000) dan berlanjut dengan kiamat. Sehingga, SIAPAPUN yang MENGKLAIM DIRI sebagai NABI/MESIAS, SEBELUM terjadinya perang GOG dan MAGOG, maka Ia BUKANLAH MESIAS
Berkenaan dengan 6 hari penciptaan, Kaum Yahudi menganggap itu sebagai hari penanggalan biasa Senin sampai Minggu dan TIDAK MENGANGGAP ITU sebagai persamaan 1 hari = 1000 tahun, karena penyetaraan baru muncul setelah Adam turun.
Namun Kristen dan Islam menyatakan hari Senin sampai Minggu di 6 hari penciptaan juga disetarakan dengan persamaan 1 hari = 1000 tahun, sehingga 6 hari penciptaan = 6000 tahun, misalnya Kristen, menggunakan ayat Mazmur 90:4, “..di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin..” dan II Petrus 3:8,”..satu hari sama seperti seribu tahun.”. Islam dengan ayat: "Sesungguhnya sehari (yawman) disisi Tuhanmu adalah seperti 1000 tahun menurut perhitunganmu" [AQ 22.47] dan "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian itu naik kepadaNya dalam satu hari (yawmin) yang kadarnya adalah 1000 tahun menurut perhitunganmu"[AQ 32.5] dan dijelaskan lebih lanjut dalam beberapa variasi Hadis dan tafsir:
- Riwayat [(Humayd - Hakkam - Anbasah) dan (Ibn Waki - Ayahnya - Isra'il)] - Simak - Ikrimah - Ibn abbas: Tuhan menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari - yang mana tiap harinya adalah seperti 1000 tahun menurut perhitunganmu [Tabari Vol.1 Hal 226-227].
- Riwayat 'Abdah - Al Husain bin Al Faraj - Abu Mua'dh - Ubayd - Al Dahhak: 1 hari yang kadarnya 1000 tahun menurut perhitunganmu, Ia maksudkan hari-hari selama 6 hari penciptaan langit bumi dan apa yang ada di dalamnya [Tabari Vol.1 hal.227]
- Al Muthanna - Al Hajjaj - Abu Awanah - Abu Bishr - Mujahid: 1 hari dari 6 hari adalah seperti 1000 tahun menurut perhitunganmu.[Tabari vol.1 hal.227]
- Riwayat Al Muthanna - Ali (bin Al Haytam) - Al Musayyab bin Sharik - Abu Rawq - Al Dahhak: Ia yang menciptakan Langit dan bumi dalam 6 hari - dari hari-hari di dunia lain. Ukuran 1 hari adalah 1000 tahun. Ia mulai penciptaan di hari Minggu dan keseluruhan ciptaan hari Jumat (Ijtama'a jum'ah) [Tabari vol.1 hal.227]
- Riwayat Ibn Humayd - Jarir (bin abd al Hamid) - al A'mash - Abu Salih - Ka'b: Allah mulai menciptakan di hari minggu, senin, selasa, rabu dan kamis. Ia Selesaikan di hari jumat. Ia melanjutkan: Tuhan membuat setiap hari setara 1000 tahun [Tabari vol.1 hal.227]
- Riwayat Ibn Abiyy - Abu Ishak - Ibrahim b. Abdullah Nabt - Anas ibn Malik - Muhammad SAW: Panjang umur Bumi ini adalah 7 hari di hari-hari kehidupan setelah kematian. Allah berkata "sehari di sisi Allahmu adalah setara dengan 1000 tahun dalam perhitunganmu" [Suyuti sehubungan dengan hadis-hadis sahih tentang umur bumi tersisa 7000 tahun]
- Tafsir Tabari (tentang umur dunia):..Menurut tradisi ini (Hadis riwayat Abu Huraira - Muhammad SAW), jelas bahwa keseluruhan bumi ini adalah 6000 tahun. Karena, jika 1 hari alam lain sama dengan 1000 tahun dan 1 hari adalah 1/6 bumi ini, kesimpulannya total 6 hari alam lain adalah 6000 tahun [Tabari vol.1 hal.183-184 dan luga lihat di sini]
- Tafsir ibn Abbas Al Sajdah 1.30:
[32:4] (Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya) dari penciptaan dan keajaiban-keajaiban, (dalam 6 hari) hari-hari dari permulaan penciptaan yang setara dengan 1000 tahun dari tahun-tahun kehidupan di dunia ini.; hari ke-1 adalah minggu dan hari terakhir adalah Jumat.
- Tabari: Turunnya Adam dari langit - Muhammad hijrah, yaitu menurut:
Kaum yahudi dengan kitab tauratnya (4642 tahun dan beberapa bulan) [hal.412] + 1386 tahun (tahun 2008 M - 622 M/hijrah) + 6000 = 12.028 tahun;
Kaum kristen dengan kitabnya dalam bahasa latin/Septuagint (5992 tahun dan beberapa bulan) [hal.412] + 1386 tahun (tahun 2008 M - 622 M/hijrah) + 6000 = 13.378 tahun;
Zoroastrian Persia (4182 tahun, 10 bulan, 19 hari) [hal.412] + 1386 tahun (tahun 2008 M - 622 M/hijrah) + 6000 = 11.568 tahun - Tabari: Ulama-ulama islam: Adam - Nuh, Nuh - Ibrahim, Ibrahim - Musa, masing-masing 10 qarn (qarn adalah abad, 100 tahun) [hal.413].
Ibrahim b sa'id a jawhari - Yahya b. Salih - Al Hasan b. Ayyub al hadrami - Abd Allah b. Busr: Nabi SAW bicara padaku: "Kamu akan hidup 1 abad (qarn)!" [hal.415].
Sehingga pengertian Qarn = abad = 100 tahun. Sejak Adam - Musa: 3000 tahun
Ibn Bashshar - Abu Dawud - Hammam b. Qatadah - Ikrimah - Ibn Abbas: Adam - Nuh (10 abad).[Hal.413]
Harith b. Muhammad - Muhammad b. Sa'd - Muhammad b umar b waqid al aslami dari beberapa ulama mengatakan: Adam - Nuh (10 abad). Nuh - Ibrahim (10 Abad). Ibrahim - Musa (10 abad).[hal.413]
Jadi Adam - Musa: 3000 tahun. - Abd Al Rahman b Mahdi - Abu Awanah - Asim Al Ahwal - Abu Uthman - Salman: Interval (Al fatrah): Muhammad - Isa/Yesus (600 tahun).[hal 413].
Fudayl b. abd al wahhab - Ja'far b. sulayman - Awf: Isa/Yesus - Musa (600 tahun) [hal.413].
Jadi total dari Muhammad - Musa: 1200 tahun (dari perawi yang berbeda) + 1438 (Tahun 2008 - 570 M/lahir) + 3000 tahun (di atas) + 6000 tahun = 11.638 tahun - Al harith - Muhammad b. Sa'd - Hisham - His father - Abu Salih - Ibn Abbas: Musa - Isa (1900 tahun), ada ribuan nabi tanpa interval diantara mereka. Isa - Muhammad (569 tahun) [hal.414]
Jadi total dari Musa - Muhammad: 2469 tahun + 1438 (Tahun 2008 - 570 M/lahir) + 3000 tahun (di atas) + 6000 tahun = 12.907 tahun - Wahb b. Munabbih - Abu Salih - Ibn Abbas: Hingga sampai hidupnya sekarang telah berlalu 5600 tahun, keseluruhan umur dunia adalah 6000 tahun. Wahb b. Munabih wafat 114 H (732 M) sisanya tinggal 215 tahun (dari Wahb wafat s.d Tabari menulis ini) [hal.415-416]
- Tabari: beberapa otoritas menyatakan sejak Adam diturunkan dari langit - Masa Muhammad adalah 6113 tahun, yaitu:
Adam - Banjir Nuh (2256 tahun). Banjir Nuh - lahirnya Ibrahim (1079 tahun). Lahirnya Ibrahim - Musa exodus dengan bani Israel (565 tahun). Musa exodus dengan Bani Israel - Pembangunan Bayt Al Maqdis yaitu 4 tahun sejak Sulaiman naik tahta menggantikan Daud (636 tahun). Dari Bayt Al Maqdis - Naik tahtanya Iskandar Zulkarnaen/Dhu Qarnayn (717 tahun). Iskandar Zulkarnaen - lahirnya Isa/Yesus (369 tahun). Lahirnya Isa/Yesus - Muhammad menjadi Nabi (551 tahun). Muhammad menjadi Nabi - Hijrah (13 tahun).[Hal.416].
Rincian hitungan ini jika di jumlah = 6186 tahun (tidak sama dengan 6113 tahun) + 1386 tahun (tahun 2008 M - 622 M/hirah) + 6000 = 13.572 tahun. - Hisham b Muhammad Al Kalbi - Ayahnya - Abu Salih Ibn Abas: Adam - Nuh (2200 years). Nuh - Ibrahim (1143 tahun). Ibrahim - Musa (575 tahun), Musa - Daud/david (179 tahun), Daud/David - Isa/Yesus (1053 tahun), Isa - Muhammad (600 tahun).[hal. 416].
Jadi dari Adam - Muhammad total: 5750 + 1438 (Tahun 2008 - 570 M/lahir) + 6000 = 13.188 tahun
Abrahamic: Kiamat/Akhir Semesta
Ajaran Abrahamic menegaskan bahwa akan ada batas akhir yang dinamakan hari kiamat. Kaum Yahudi menyatakan kiamat sudah dekat, jika Elia dan Musa datang:
-
"Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku, di gunung Horeb untuk disampaikan kepada seluruh Israel, yakni ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum. Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu MENJELANG DATANGNYA HARI TUHAN yang besar dan dahsyat itu [Maleakhi 4.4-5]
Johannan ben Zakkai (Abad ke-1 M/w.80 M) menyampaikan perkataan Allah pada Musa: "Saat Aku kirim Elijah, KAMU BERDUA AKAN DATANG BERSAMA" [Neverim/Ulangan Rabba, 10.1/ Neverim Rabba 3.17].
Kapan dan Tanda kiamat kaum Nasrani biasanya merujuk pada Matius 24.1-36, Markus 13.1-33 dan Lukas 21.5-36:
- ..Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah (Note: Ini bait Allah yang sama yang hendak dirubuhkan Yesus dan diklaim dapat dibangunnya dalam 3 hari - Mat 26.61, 27.40; Mar 14.59, 15.29; Yoh 2.19-20). Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, SESUNGGUHNYA TIDAK SATU BATUPUN DISINI AKAN DIBIARKAN TERLETAK DIATAS BATU YANG LAIN; SEMUANYA AKAN DIRUNTUHKAN.".. Kata mereka: "..BILAMANAKAH ITU AKAN TERJADI DAN APAKAH TANDA KEDATANGANMU DAN TANDA KESUDAHAN DUNIA?" [Mat 24.1-3, Mark 13.1-4 dan Luk 21.5-7] ... Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit ... APABILA KAMU MELIHAT YERUSALEM DIKEPUNG OLEH TENTARA-TENTARA, KETAHUILAH BAHWA KERUNTUHANNYA SUDAH DEKAT (Note: Di Mat 24.15: "apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan OLEH NABI DANIEL.." sedangkan di Mar 13.14: "Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak sepatutnya..") ... Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut...Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya...Demikian juga, JIKA KAMU MELIHAT HAL-HAL ITU TERJADI, KETAHUILAH, BAHWA KERAJAAN ALLAH SUDAH DEKAT AKU BERKATA KEPADAMU: SESUNGGUHNYA ANGKATAN INI TIDAK AKAN BERLALU, SEBELUM SEMUANYA TERJADI. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu..[Luk 21.10-33. Mar 13.31]. TETAPI TENTANG HARI ATAU SAAT ITU TIDAK SEORANGPUN YANG TAHU, MALAIKAT-MALAIKAT DI SORGA TIDAK, DAN ANAK PUN TIDAK, HANYA BAPA SAJA.. [Mark 13.32 dan Mat 24.36 ]"
- Di kisaran sebelum pemberontakan Yahudi ke-1 (66-70 M), di kalangan Yahudi beredar kepercayaan bahwa Mesias dari kalangan mereka, akan menjadi gubernur di muka bumi. ["The War of The Jews", Josephus, Ch.6.5 dan "Hitories", Tacitus 5.13] Juga dalam "The Life of Vespasia", Suetonius, 4.5: "Telah tersebar di seluruh Timur Tengah kepercayaan kuno yang mapan, bahwa saat itu telah ditakdirkan, orang-orang yang datang dari Yudea akan memerintah dunia. Prediksi ini mengacu pada Kaisar Roma.."
Petunjuk lain di tradisi Nasrani tentang waktu dan gejala kiamat adalah terkait Yerusalem baru. Ide tentang Yerusalem baru berawal dari nubuatan Yesaya:
- "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan LANGIT YANG BARU DAN BUMI YANG BARU hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati...YERUSALEM penuh sorak dan penduduknya penuh kegirangan..tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erangan..(masih ada kematian dan kelahiran:) Tidak ada lagi bayi yang berumur beberapa hari atau orang tua yang tidak genap harinya, SEBAB SIAPA YANG MATI DI UMUR 100 TAHUN MASIH AKAN DIANGGAP MUDA, DAN SIAPA YANG TIDAK MENCAPAI UMUR 100 TAHUN AKAN DIANGGAP KENA KUTUK. Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga..umur umat-Ku akan sepanjang umur pohon,..TIDAK AKAN MELAHIRKAN ANAK YANG AKAN MATI MENDADAK..[Yes 65.17-25]
Yeremia:
Firman datang ke Yeremia tentang segenap kaum Yehuda di tahun ke-4 Raja Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, yaitu tahun ke-1 raja Nebukadnezar, raja Babel. [Yer 25.1] ... demikianlah firman TUHAN--menyuruh memanggil Nebukadnezar, raja Babel, hamba-Ku ..dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel 70 tahun lamanya. Kemudian sesudah genap ke-70 tahun itu,..Aku akan melakukan pembalasan kepada raja Babel. [Yeremia 25.9-12] ..kepada nabi-nabi dan kepada seluruh rakyat yang telah diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnezar dari Yerusalem ke Babel....Apabila telah genap 70 tahun bagi Babel,..Aku akan menepati janji-Ku kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini [29.1-10]
Daniel:
Di tahun ke-3 raja Yehuda, Yoyakim, Raja Babel Nebuchadnezar mengepung Yerusalem (Dan 1:1), perkakas rumah tuhan diserahkan kepadanya (Dan 1.2), beberapa kaum Israel dibawa dan salah satunya Daniel/Beltsazar (Dan 1.3-6), Ia bertemu Raja Nebuchadnezar di tahun ke-2 (Dan 2.1) = Tahun ke-4 Yoyakim. Di tahun ke-19 Nebukadnezar/tahun ke-11 Zedekia raja Yehuda, Yerusalem dan kuil ke-1 hancur, terjadi pembuangan kaum Yahudi selama 70 tahun (Yeremia 39.1-2; 2 Raja 25.1-9; Yeremia 25.9-12, 29.1-10).
Daniel mendapatkan mimpi pada jaman raja Babel, Belsyazar tentang 2 binatang:
- di tahun ke-1, tentang 4 binatang besar yaitu 4 raja yang akan muncul, Binatang ke-4 bertanduk 10, yaitu 10 raja dalam kerajaannya, sesudah itu muncul seorang raja dan akan merendahkan 3 raja, Tuhan menyerahkannya selama 1 masa (‛iddân), dan 2 masa (wə‘iddānîn) dan 1/2 masa (ūp̄əlaḡ ‛iddân) [7.1-25]
- di tahun ke-3 (Dan 8.1), yaitu sampai lewat 2300 petang dan pagi, baru tempat kudus dipulihkan dalam keadaan wajar (Dan 8.14) ( = 1150 hari, karena korban bakaran sehari 2x), Gabriel menyatakan bahwa ini tentang akhir masa, yang akan terjadi pada akhir murka ini, tentang akhir zaman (Dan 8.17-19), bahwa binatang ke-1: Domba jantan bertanduk 2, yaitu raja Media dan Persia. Binatang ke-2: Kambing jantan yaitu raja Yunani, tanduk besar di antara mata adalah raja ke-1, setelah pata tumbuh 4 tanduk, yaitu 4 kerajaan dari Yunani [8.20-27].
Di tahun ke-3 raja Persia Koresh, Daniel diceritakan tentang apa yang tercantum dalam kitab kebenaran (Dan 10.1-21), tentang 4 raja di Persia, yang terakhir akan melawan Yunani [Dan 11.2]; Peperangan 2x raja Utara lawan Mesir (raja Selatan), pertama Selatan menang, setelahnya Utara Menang (Dan 11.3-20). Daniel diminta menyembunyikan dan mematerai kitab kebanaran itu, SAMPAI AKHIR JAMAN [Dan 12.4, 12.9]. Waktunya 1 masa (lə mōw‘ךḏ) dan 2 masa (mō·w·‘ד·ḏמm) dan 1/2 masa (wā·ḥך·ṣמ) (Dan 12.7), sejak dihentikan korban harian dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan adalah 1290 hari, dan berbahagialah yang menantikannya sampai 1335 hari [Dan 12.11-12]
Maksud "1 masa, 2 masa dan 1/2 masa" (Dan 7.25, 12.7) bervariasi, begitu pula ketika diterjemahkan sebagai tahun, apakah itu 1260 tahun atau 1290 tahun atau 1335 tahun atau bahkan 2300 tahun:
- Sanhedrin 97b: yaitu lama waktu keluar dari Mesir
- Untuk 1260 tahun, kitab wahyu 11.2-3; 12.6,14 dan 13.5: 42 minggu = 1260 tahun. Isaac Newton, bapak ilmu fisika dan astronomi modern, dengan ayat Daniel berargumen bahwa dunia akan berakhir 1.260 tahun setelah berdirinya Kekaisaran Suci Roma di Eropa Barat pada 800 M, yaitu dunia akan berakhir pada 2060.(sumber: Antara).
- Untuk 1290 tahun, komentar Torah Daat Zkenim: 400 tahun keluar dari Mesir + 480 tahun eksodus dari Mesir + 410 tahun kuil ke-1 bertahan
- Untuk 1335 tahun, Rashi untuk tafsir 7.25: 480 tahun (eksodus dari Mesir sampai Kuil ke-1 dibuat) + 410 tahun (lamanya kuil ke-1 bertahan) total 890 tahun, 1/2nya jadi 445 tahun, jumlah seluruhnya 1335 tahun
- Untuk 2300 tahun, terdapat variasi 66 pendapat tanpa adanya konsensus hasil.
- Awal dari 70 Tahun: Mulai dari tahun ke-3 Yoyakim, Nebudkadnezar mengepung Yerusalem [Daniel 1.1]. Tahun ke-4 Yoyakim = tahun ke-1 Nebudkadnezar (605 SM) [Yeremia 25.1] dan tahun ke-19 kehancuran Yerusalem (Yer 52.12/587 SM)
- 7 minggu (7 x 7 tahun = 49 tahun): Kehancuran Kuil ke-1 (587 SM) sampai runtuhnya kekaisaran Babilonia baru (Raja Nabbonidus, 559 SM - 538 SM) = 587 SM - 538 SM = 49 tahun, oleh Koresh yang Agung/Persia dan di tahun itu, perintah membangun kuil ke-2 (Ezra 1.1, 5.13; 2 Taw 36.22), selesai 21 tahun kemudian di tahun ke-6 Darius ke-1/517 SM. (ini juga 70 tahun sejak kehancuran kuil ke-1). Jumlah 49 tahun + 19 tahun = 68 tahun, selisih 2 tahun adalah dari perintah, masa kepulangan dan menetap untuk membangun kuil.
- 62 minggu (62 x 7 = 434 tahun): Mulai pengepungan Yerusalem (605 SM) - 434 = 171 SM, kisaran waktu ONIAS yang diurapi terbunuh.
- Dalam 1 minggu (= 7 tahun): 171 SM - 7 tahun, masa penderitaan jaman raja Antiokus IV, Epifanes (175 SM - 164 SM), setelah kematian Onias, selama 3.5 tahun (pertengahan minggu) terjadi perampokan bait Allah, membuat kaum Yahudi menyembah Zeus hellenios (II Makabe 5.15-16, 6.2), memotong babi di bait Allah (1 Makabe 1.47, II Makabe 6.21, 7.1, Antiquity of the Jews, XII) dan menghentikan praktik rutin kurban penebusan selama 3.5 tahun ("The Jewish War", 1.32) dan di megilat Antiokhus/gulungan Hasmonian (Abad ke-2 M) dikatakan bahwa ia menenggelamkan diri ke laut
- ..gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi.. Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya...[Wahyu 6:12-14]
-
Masa 1000 tahun, mulai setelah disalib, Yesus dibangkitkan dan bertahtah di Yerusalem baru:
Yesus Kristus,..yang pertama bangkit dari antara orang mati [Wahyu 1.5]..di dalam Bait Suci Allah-Ku...kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru [Wahyu 3.12-13].. Akupun..duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya [Wahyu 3.21] seorang malaikat turun dari sorga.. menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan..mengikatnya 1000 tahun lamanya..melemparkannya ke dalam JURANG MAUT (Abussos/Abyss), menutup jurang maut dan memeteraikannya supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa sebelum berakhir masa 1000 tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya...Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus..dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa 1000 tahun...Inilah kebangkitan pertama [Wahyu 20.1-6]
-
Masa 1000 tahun berikutnya:
"..Dan setelah masa 1000 tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan.. pergi menyesatkan bangsa-bangsa..dan mengumpulkan mereka untuk berperang..mengepung tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi..Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka..disiksa siang malam sampai selama-lamanya…Lalu dari hadapan-Nya lenyaplah BUMI (Gaia) dan LANGIT (Ouranos)… LAUT (Thallassa), menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan MAUT (Thanatos) dan KERAJAAN MAUT (Hades) menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya.. dihakimi.. menurut perbuatannya…maut dan kerajaan maut itu dilemparkan ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu dilemparkan ke dalam lautan api itu… mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan..akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya [Wahyu 20.6-15]
Klaim kiamat yang disampaikan Tuhan, orang yang diberikan hikmat dan buku suci ini tampaknya juga akan MELESET LAGI, konsekuensinya, Yerusalem Baru sebagai surga, akan menjadi isapan jempol belaka.
Yohanes mengenal baik mimpi Daniel, tentang binatang ke-4 bertanduk 10, yang disebut melambangkan kerajaan ke-4 dengan 10 raja dari dinasti itu (Daniel 7), ide ini dikemas ulang menjadi binatang berkepala 7 dengan 10 tanduk, di mana 7 kepala yang melambangkan 7 raja
-
"ke-7 nya adalah 7 raja: 5 di antaranya sudah jatuh, yang 1 ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal seketika saja. binatang ..adalah raja ke-8..Dan ke-10 tanduk adalah 10 raja, yang belum mulai memerintah, tetapi satu jam lamanya mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan binatang itu." [Wahyu 17.10-12].
Namun, juga tidak jelas mengapa ini harus mulai dari MESIR dan mengecualikan beberapa DINASTI LAIN yang terkait Yerusalem dan tidak memasukan Romawi kedalamnya, padahal, jika turunnya TAURAT yang dijadikan ACUAN, maka, para rabbi TANNA, telah menyampaikan bahwa periode taurat mulai sejak tahun ke-2001 sejak Adam atau dari 1761 SM, maka akan LEBIH BANYAK dinasti yang terkait Yerusalem, yaitu: (9) Hasmonian, (8) Masedonian, (7) Persia, (6) Babilonia (5) Asyria, (4) Israel-Judah, (3) Yebusit, (2) Mesir dan (1) Kanaan. Kemudian, jika merujuk pada tahun ke-4001 atau mulai dari 361 M, yang dikatakan sebagai masa Mesianik, maka menjadi makin runyam, karena kemunculan Yesus jauh sebelum masa Mesianik. Pun, jika dibatasi, misalnya SETELAH DANIEL atau dinasti YANG MENGHANCURKAN KUIL ke-1/kuil SULAIMAN, maka pilihannya dimulai dengan BABILONIA atau dinasti YANG MEMBANGUN KUIL KE-2, yaitu PERSIA.
Namun yang manapun juga, JUMLAH DINASTINYA TETAP BUKAN 5 dan masalahnya tetap sama, karena SETELAH ROMAWI, yaitu menjadi dinasti Byzantium, KEKUASAANNYA di Yerusalem, tidaklah sekejap namun ke-2 terlama di antara 6 sebelumnya.
Karena mimpi Yohanes berkaitan dengan Yesus, maka harusnya merujuk di saat Yesus hidup yaitu dinasti Romawi, sehingga raja-raja yang dimaksudkan, HARUS ada di masa dinasti Romawi, HARUS terkait Yesus, HARUS terkait kehancuran kuil ke-2 dan HARUS terkait pengasingan Yohanes di pulau Patmos (nama pulau ini tidak dikenal, namun kemudian dianggap ada di Yunani).
Beberapa bapak gereja percaya bahwa Yohanes hidup di masa Kaisar Domitian. Maka 5 raja dinasti ROMAWI adalah SETELAH Nero (54-68, 13 tahun, di masa akhir, terjadi pemberontakan Yahudi), yaitu:
- Galba/7 bulan,
- Otho/3 bulan,
- Vitellius/8 bulan,
- Vespasian (69-79, 10 tahun, Ia diperintahkan Nero memadamkan kerusuhan kemudian dilanjutkan anaknya, Titus, saat itulah kuil ke2 hancur) dan
- Titus (79-81, 2 tahun 3 bulan).
-
"Bangunlah dan ukurlah Bait Suci (NAOS) Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya. Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain" [Wahyu 11.1-2]
-
“Seluruh penulis kristen terawal untuk urusan wahyu, dimulai oleh Irenaeus berlanjut ke Victorinus dari Pettau dan Commodian di 4 M, Andreas di 5 M, dan St. Beatus di 8M, mengkaitkan Nero, atau beberapa kaisar Rowawi, dengan wahyu tentang Iblis” ["The Early Days of Christianity", Farrar, F.W, 1882, Hal.472]
Walau dianggap ada di masa Kaisar Nero-pun, jumlah Raja TETAP TIDAK 5 (Agustus/27 SM – 14 M, Tiberius/14-37, Caligula/37-41 dan Claudius/41-54) beberapa bahkan menambahkan Yulius Caesar (49 SM – 44 SM) sebagai raja terawal. Ini TIDAK TEPAT, karena di periode antara Julius – Agustus, TIDAK ADA penguasa tunggal Romawi
Malah, sepanjang keberadaan kekaisaran romawi-pun terdapat begitu banyaknya DINASTI dan begitu banyaknya RAJA, dan tidak satupun dapat dikaitkan dengan kreteria mimpi-nya YOHANES.
Jadi, Yohanes entah yang mana ini, jangankan melihat masa yang LEBIH PANJANG, bahkan untuk melihat yang segera terjadi di masanya saja pun, GAGAL. Maka wajar saja, jika kemudian, kitab wahyu diragukan keasliannya baik terhadap penulisnya sendiri maupun terhadap isinya, misal:
- Paus Dionysius dari Alexandria (w. 264 M):
"..Orang-orang tertentu yang karenanya sebelum sekarang mendiskreditkan dan sekaligus menolak buku ini, telah memeriksa bab demi bab dan menyatakan ini sebagai tidak dapat dipahami dan tidak meyakinkan dan membuat pernyataan salah dalam judulnya. Karenanya mereka katakan itu bukan Yohanes, juga bukan "Wahyu," karena beratnya selubung tebal ketidakjelasan yang menutupinya: dan tidak hanya pengarang buku ini bukan salah satu dari para Rasul tapi bahkan juga bukan salah satu dari orang-orang kudus dan juga bukan gerejawan; Ini adalah Cerinthus, pendiri ajaran sesat yang disebut Cerinthian...
..Karena saya simpulkan bahwa dia tidak sama (1) dari karakter masing-masing, (2) dari gaya bahasa dan (3) dari apa yang disebut sebagai susunan buku ini..
..tapi John mana tidak jelas. Karena dia tidak mengatakan, seperti di banyak tempat di dalam Injil,,,,Tentunya dia akan menggunakan salah satu uraian yang disebutkan...tapi tidak dilakukan..Saya kira banyak orang memiliki nama yang sama dengan Rasul Yohanes,..bahkan sebanyak..Paulus atau Petrus. Juga ada Yohanes lain di Kisah Para Rasul, yang disebut Markus,..dan dikatakan: "Dan mereka menyuruh Yohanes sebagai pelayan mereka." jika dia penulisnya, saya harus mengatakan tidak. Karena tidak tertulis bahwa ia tiba di Asia bersama mereka, tetapi "Paulus dan kawannya," katanya, "berlayar dari Paphos dan sampai ke Perga di Pamfilia; dan Yohanes berpisah dari mereka dan kembali ke Yerusalem." Dan saya pikir ada lagi yang lainnya di antara orang-orang yang ada di Asia, karena mereka katakan ada dua makam di Efesus dan masing-masing sebagai makam Yohanes...
..saya mengamati dialek dan gaya Yunaninya yang tidak tepat, memakai ungkapan-ungkapan barbar dan terkadang bahkan konstruksinya salah, yang mana sekarang tidak diperlukan untuk disampaikan, karena saya tidak menyebutkan hal ini untuk mencemooh, jangan biarkan orang berpikir demikian, tapi hanya untuk menunjukkan ketidaksamaan tulisan-tulisannya..." [St. Dionysius of Alexandria, Letters and Treatises, "On the Promises" juga, "WHY THE BOOK OF REVELATION IS HERESY"]
Uskup Eusebius dari Caesarea (w. 340 M): kitab Yakobus, Judas, 2 Petrus, surat Yohanes 2 dan 3 sebagai KITAB BERMASALAH meski dikenal banyak orang; Kitab Wahyu sebagai "kitab yang diketahui" dan NON KANONIK, bermasalah, ditolak oleh sebagian, diakui oleh lainnya; Juga menyebutkan Kitab-kitab NON KANONIK LAINNYA: Kisah Rasul Paulus, Gembala Hermas, Wahyu Petrus, Didache, Surat Barnabas dan Injil kepada orang Ibrani.
Uskup Cyril dari Yerusalem (w. 386 M) dalam susunan kitabnya, TIDAK DIMASUKKAN kitab wahyu.
Ciri-ciri kiamat menurut Al Quran adalah sebagai berikut:
- Bulan, matahari, bintang-bintang semua itu akan hancur dan sinarnya menjadi pudar lalu padam. Segala gerak, tatanan dan aturannya menjadi hancur. Matahari bertabrakan dengan bulan. Adapun langit yang kita lihat akan bergoncang, terbelah dan hancur. Gugusan langit akan luluh bagaikan barang-barang tambang yang diluluhkan dan mencair. Alam ini dipenuhi dengan asap tebal dan awan gelap.[Al-Qiyamah: 8-9, Al-Takwir: 1-2, Al-Infithar: 2, Ath-Thur: 1, Al-Haqqah: 16, Ar-Rahman: 37, Al-Mursalat: 9, An-Naba’: 19, Al-Anbiya’: 104, Al-Furqan: 25, Ad-Dukhan: 10]
- "Saya mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, " Di hari kiamat nanti matahari akan mendekati manusia, sehingga jaraknya hanya satu mil. Manusia akan berada dalam keringatnya masing-masing sesuai dengan amal perbuatanya. Ada yang keringatnya sampai mata kaki, ada yang sampai lutut, ada yang sampai setengah badan dan ada yang tenggelam sampai mulutnya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam memberi isyarat dengan tangannya ditunjukan ke mulutnya" [Sahih Muslim 040.6852; Sahih Bukhari 2.24.553, diriwayatkan oleh Abdullah bin 'Umar]
Matahari dengan jarak 1 Mil?
bahkan dengan jarak sedekat jarak bumi-bulan [rata2 jaraknya 238.857 mil atau 384.403 Km] maka dapat dipastikan tidak ada lagi kehidupan di muka bumi dan tentunya tidak mungkin jika manusia bisa hidup dan cuma berkeringat saja, toh!
Di nyatakan pula bahwa matahari akan terbit dari barat sebagai salah satu dari 10 tanda-tanda kiamat [Hadis Muslim 041.6931, diriwayatakan Hudhaifa b. Usaid Ghifari; Sahih Muslim 041.7025, diriwayatkan oleh Abdullah b. 'Amr], Juga di Sahih Bukhari:
- Diriwayatkan Abu Huraira,
Nabi berkata, "Waktu tidak akan ditetapkan hingga matahari terbit dari barat, Orang-orang akan melihat itu dan semua akan percaya. Namun itu adalah saat ketika 'tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu' (AQ 6.158) [Sahih Bukhari 8.76.513]
Diriwayatkan Abu Dharr,
Ketika Matahari hendak terbenan, Aku memasuki mesjid dan Nabi duduk disana. nabi berkata, "O Abu Dharr! Tahukah engkau kemana matahari ini pergi?" Ia berkata, "Allah dan nabinya tahu yang terbaik" Nabi berkata,"Ia pergi dan minta ijin bersujud dan diijinkan dan [suatu hari] ia diperintahkan kembali ketempat ia datang, dan ia akan terbit dari barat" Kemudian Nabi mengutip ayat, "dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui"(AQ 36.38), sebagaimana disampaikan oleh 'Abdullah [Sahih Bukhari 9.93.520]
KAPAN TERJADINYA KIAMAT?
Umur Bumi ini dan sisanya hingga kiamat adalah: Riwayat Ibn Abiyy - Abu Ishak - Ibrahim b. Abdullah Nabt - Anas ibn Malik - Muhammad SAW: Panjang umur Bumi ini adalah 7 hari di hari-hari kehidupan setelah kematian. Allah berkata "sehari di sisi Allahmu adalah setara dengan 1000 tahun dalam perhitunganmu" [Suyuti sehubungan dengan hadis-hadis sahih tentang umur bumi tersisa 7000 tahun]. Kemudian di Tabari Hal. 172 - 175:- 7000 tahun. Riwayat Ibn Humayd - Yahya bin Wadih - Yahya bin Ya'qub - Hammad - Sa'id bin Jubair - Ibn Abbas: Dunia ini adalah satu diantara minggu-minggu di alam lain - 7000 tahun. Telah berlalu 6200 tahun. Akan dialami ratusan tahun. Selama waktu itu akan terjadi tidak ada seorang beriman pada ke-tahuid-an Allah.
- 6000 tahun. Riwayat Abu Hisham - Mu'awiyah bin Hisham - Sufyan - al A'Mash - Abu Salih - Ka'b: Umur bumi 6000 tahun. Riwayat Muhammad bin Sahl bin Askar - Ismail bin Abd al karim - 'Abd al samad bin Maqil - Wahb: Telah berlalu 5600 tahun..Aku tanya Wahb bin Munabih seberapa lama bumi ini. Ia jawab: 6000 tahun
- Sisa waktu seperti jarak antara shalat Ashar - Magrib: Hadis Nabi yang di riwayatkan Muhammad bin Bashshar dan Ali bin Sahl - Mu'ammal - Sufyan - Abdallah bin Dinar - Ibn Umar: Nabi berkata: Perbandingan waktu antara mereka yang sebelum kalian, waktu kalian adalah seperti jarak shalat Ashar - Magrib.
Riwayat Ibn Humayd - Salamah - Muhammad bin Ishaq - Ibn Umar: Nabi berkata: Sebagai pembandingan waktu bangsa-bangsa yang telah berlalu. Waktu kalian seperti Ashar - magrib.
Riwayat Al Hasan bin Arafah - Abu Al Yaqzan Ammar bin Muhammad (Anak dari adik perempuan Sufyan al Thawri) - Layth bin Abi Sulaym - Mughira bin Hakim - Abdullah bin Umar: Nabi berkata: Hanya sebanyak ini waktu bumi tersisa untuk umatku yaitu matahari ketika shalat Ashar telah dilakukan.
Riwayat Muhammad bin Awf - Abu Nu'aym - Sharik - Salamah bin Kuhayl - Mujahid - Ibn Umar: Kami duduk bersama Nabi ketika matahari telah melewati Qu'ayqi'aan (nama gunung, 12 mil/24 km, selatan Mekkah, tapi di web ini: di barat) di setelah shalat Ashar. Ia berkata: Sebagai pembanding kehidupan-kehidupan mereka yang telah berlalu. Kehidupan kalian adalah seperti apa yang tersisa di hari ini dibandingkan yang telah berlalu.
mari kita lihat timeline kapan tepatnya kiamat, yaitu sejak Muhammad, sang pembaharu ajaran Allah mulai diutus hingga wafatnya:
Mulai diutus - Hijrah
Mereka menanyakan kepadamu tentang: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. [AQ 7.187, Al Makiyya, turun urutan ke-39. Juga di surat Al makiyya lainnya: AQ 20.15, urutan ke-36. AQ 41.47, urutan ke-61. AQ.53.57-58, turun urutan ke-23. AQ 31.34, urutan ke-57. AQ 67.25-27, turun urutan ke-77. AQ 79.42-46, urutan ke-81].
Hadis-hadis di bawah ini adalah posisi di saat/setelah turunnya AQ 31.34:
- Riwayat ..Abu Zur'ah - Abu Hurairah/Abu Dzar: "..Ketika kami tengah duduk, sedang Rasulullah SAW berada di tempat duduk beliau, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki...dia berkata; "..Wahai Muhammad, beritahukan kepadaku kapankah Hari Kiamat tiba?"
Beliau menundukan kepada dan tidak menjawab sedikitpun, kemudian orang tersebut mengulang pertanyaan dan beliau tidak menjawab sedikitpun. Lalu beliau mengangkat kepalanya seraya bersabda: "Orang yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya."
Akan tetapi ia memiliki tanda-tanda yang dengannya Hari Kiamat tersebut diketahui. Yaitu..Itulah 5 tanda yang tidak diketahui kecuali oleh Allah. Sesungguhnya Allah memiliki ilmu mengenai Hari Kiamat hingga firman Allah: Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Kemudian beliau bersabda: "Demi Dzat yang mengutus Muhammad dengan kebenaran sebagai pemberi petunjuk dan kabar gembira, tidaklah aku lebih mengetahui dari salah seorang dari kalian. Sesungguhnya ia adalah Jibril yang turun dalam bentuk Dihyah Al Kalbi."
[Nasai no. 4905. Juga di Bukhari no. 48, 4404. Muslim no.10, 11. Ibn Majjah. no.63, 4034. Ahmad no. 9137. Dari jalur perawi Abdullah bin Buraidah - Yahya bin Ya'mar - Ibn Umar/Umar - Nabi SAW dengan sanad yang kurang lebih sama di sampaikan di Muslim no.9. Dawud no.4075. Tirmidhi no.2535. Nasai no.4904. Ibn Majjah no.62. Ahmad no.352. Kemudian, Lamanya Umar diberitahukan bahwa yang datang itu adalah Jibril adalah Setelah 3 hari kemudian ada di: Ahmad no.346, 179. Ibn Majjah no. 62, Nasai no. 4904 dan Abu Dawud no.4075].
- 10 tanda kiamat: Riwayat Bundar - Abdurrahman bin Mahdi - Sufyan - Furat Al Qazzar - Abu Ath Thufail - Hudzaifah bin Usaid: Rasulullah SAW bersabda:
"Kiamat tidaklah terjadi hingga kalian melihat 10 tanda-tanda; terbitnya matahari dari barat, ya'juj dan ma'juj (hancurnya tembok pembantas), binatang (Jasassah), tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah arab, api muncul dari bawah 'Aden.."
Riwayat Mahmud bin Ghailan - Waki' - Sufyan - Furat menambahkan dalam riwayatnya: Asap. Riwayat Hannad - Abu Al Ahwash - Furat Al Qaffaz, seperti hadits Waki' - Sufyan.
Riwayat Mahmud bin Ghailan - Abu Dawud Ath Thayalisi - Syu'bah dan Al Mas'udi - Furat Al Qazzaz seperti hadits Abdurrahman - Sufyan - Furat dan menambahkan dalam riwayatnya: Dajjal atau asap.
Riwayat Abu Musa Muhammad bin Al Mutsanna - Abu An Nu'man Al Hakam bin Abdullah Al 'Ijlani - Syu'bah - Furat seperti hadits Abu Dawud - Syu'bah dan menambahkan: Rasulullah SAW bersabda: "Dan yang ke-10 mungkin angin melemparkan mereka ke laut atau turunnya Isa bin Maryam. Berkata Abu Isa: dalam hal ini ada hadits serupa dari 'Ali, Abu Hurairah, Ummu Salamah, Shafiyyah binti Huyay dan hadits ini hasan shahih.
[Tirmidhi no.2109. Hadis lainnya tidak menggunakan kata gerhana namun: longsor (Muslim no. 5162, 5163), gempa bumi (Abu Dawud no. 3757), berkobarnya api (Ahmad no.15555) dan kerusakan (Ahmad no.15557, 15558)] ATAU - Penggolongan tanda-tanda kiamat versi lain: Riwayat Abu Hurairah - Rasulullah SAW: "Hari kiamat tidak akan terjadi hingga: 2 kelompok besar saling berbunuhan besar-besaran padahal ajakan keduanya satu; muncul para pendusta yang kurang lebihnya 30, kesemuanya mengaku ia utusan Allah; hingga ilmu diangkat; banyak keguncangan; zaman terasa singkat; fitnah muncul dimana-mana; dan banyak alharaj, yaitu pembunuhan; hingga ditengah-tengah kalian harta melimpah ruah dan berlebihan, sehingga pemilik harta mencari-cari orang yang mau menerima sedekahnya, sampai ia menawar-nawarkan sedekahnya, namun orang yang ditawari mengelak seraya mengatakan ' Aku tak butuh sedekahmu', sehingga manusia berlomba-lomba meninggikan bangunan; sehingga seseorang melewati kuburan seseorang dan mengatakan; 'Aduhai sekiranya aku menggantikannya'; hingga matahari terbit dari sebelah barat, padahal jika matahari telah terbit dari sebelah barat dan manusia melihatnya, mereka semua beriman, pada saat itulah sebagaimana ayat; 'Ketika itu tidak bermanfaat lagi bagi seseorang keimanannya, yang ia belum beriman sebelumnya atau belum mengerjakan kebaikan dengan keimanannya." (AQ 6.158); ketika dua orang telah menyerahkan kedua bajunya tetapi keduanya tidak jadi melakukan jual beli, keduanya tidak jadi melipatnya; dan hari kiamat terjadi sedang seseorang telah pulang membawa susu sapinya tetapi tidak jadi ia meminumnya, dan hari kiamat terjadi ketika seseorang memperbaiki kolam (tempat minum) nya tetapi dia tak jadi meminumnya, dan hari kiamat terjadi sedang seseorang telah mengangkat suapannya tetapi dia tidak jadi menyantapnya." [Bukhari no.6588] ATAU
- Mencemburui kuburan: Riwayat Abu Hurairah - Nabi SAW: "Hari kiamat tidak akan terjadi sehingga seseorang melewati kuburan seseorang, lantas mengatakan; 'duhai sekiranya aku menggantikan dia.'" [Bukhari no.6582. Muslim no.5175 . Ahmad no.6929, 10446. Malik no.508] ATAU
- Binatang dan benda-benda berbicara: Riwayat Abu Sa'id Al Khudri - Rasulullah SAW bersabda: "Kiamat belum akan terjadi sehingga binatang buas dapat berbicara kepada manusia, pecut serta tali sandal seseorang dapat berbicara kepada pemiliknya, dan pahanya dapat memberitahukannya apa yang telah diperbuat istrinya ketika ia tidak ada di rumah." [Ahmad no.11365, 11413] ATAU
- Api Keluar dari Hejaz: Riwayat Abu Hurairah - Rasulullah SAW: "Hari kiamat tidak akan tiba hingga api keluar dari tanah Hejaz yang bisa menyinari tengkuk unta di Bushra." [Bukhari no.6585. Muslim no.5164] ATAU
- Wanita berjoget: Riwayat Abu Hurairah - Rasulullah SAW: "Hari kiamat tidak akan tiba sehingga pantat-pantat wanita daus berjoget pada Dzul khulashah, dan Dzul khulashah ialah thaghut suku Daus yang mereka sembah di masa jahiliyah." [Bukhari no.6583. Muslim no.5173. Ahmad no.7352] ATAU
- Kabilah Qahthan: Riwayat Abu Hurairah - Rasulullah SAW: "Hari kiamat tidak akan tiba hingga seseorang dari kabilah Qahthan menggiring manusia dengan tongkatnya." [Bukhari no.6584, 3256. Muslim no.5182. Ahmad no.9037] ATAU
- Bermegah-megahan Membangun Mesjid: Riwayat Anas bin Malik - Nabi SAW: "Tidak akan tiba Hari Kiamat sampai manusia bermegah-megahan dalam membangun Masjid." [Abu Dawud no.379, Ahmad no. 10348 (manusia saling berlomba mendirikan bangunan). Ahmad no.11931, 12016, 12079, 12925, 13509. Darimi no.1372. Nasai no.682] ATAU
- Tidak ada yang menyebut Allah, Allah: Riwayat Anas bin Malik - Rasulullah SAW: "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga di muka bumi tidak ada yang menyebut; 'Allah, Allah." [Muslim no.211, 212. Bukhari no. 2709. Tirmidhi no. 2133. Ahmad no.11601, 12199, 12609, 13232, 13331] ATAU
- Memerangi Yahudi: Riwayat Abu Hurairah - Nabi SAW: "kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian akan memerangi orang-orang Yahudi, sehingga ada seorang Yahudi yang lari dan bersembunyi di balik batu, lalu batu tersebut berkata; 'Wahai hamba Allah, wahai muslim, ini ada Yahudi di belakangku.' kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian memerangi kaum yang sandal mereka dari bulu." [Musim no. 5203. Ahmad no. 9029. Ahmad no.8807 (Sanadnya seperti di atas, namun didahului kalimat: kiamat tidak akan terjadi sehingga matahari terbit dari arah terbenamnya, maka manusia akan beriman semuanya pada hari yang "tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.")] ATAU
- Memerangi Turki: Riwayat Abu Hurairah - Nabi SAW: "Tidak akan terjadi hari qiyamat hingga kalian memerangi bangsa Turki yang bermata kecil, wajah kemerahan dan hidungnya pesek. Wajah mereka seakan seperti perisai yang menutupi kulit. Dan tidak akan terjadi hari qiyamat hingga kalian memerangi kaum yang bersandal bulu" [Bukhari no.2711, 2712, 3322. Muslim no.5184-5187. Tirmidhi no.2131. Ibn Majjah no. 4086-4089, Abu Dawud no.3749, Ahmad no.7351, 7892, 6965, 9994, 10440, 10441, 10831] ATAU
- Banjir ajaib: Riwayat Abu Hurairah - Rasulullah SAW: "Kiamat tidak akan terjadi sampai manusia di hujani oleh air hujan yang tidak akan merendam rumah-rumah yang terbuat dari tanah liat dan tidak akan merendam kecuali rumah-rumah yang terbuat dari serabut." [Ahmad no.7248] ATAU
- Hujan setahun, tak menumbuhkan: Riwayat Anas - Rasulullah SAW: : "Tidak akan datang hari kiamat hingga manusia mendapatkan hujan selama setahun, namun bumi tidak menumbuhkan sesuatu pun." [Ahmad no.11979] ATAU
- Orang hina bahagia: Riwayat Hudzaifah bin Al Yaman - Nabi SAW: "Kiamat tidak akan terjadi hingga orang yang paling bahagia didunia adalah orang hina putra orang hina." [Tirmidhi no. 2135, Ahmad no.22214] ATAU
- Jumlah Wanita jauh melebihi Pria: Riwayat Anas bin Malik - Rasulullah SAW: "Tidak akan datang hari kiamat hingga pada setiap 50 wanita terdapat 1 orang laki-laki, wanita akan semakin banyak dan laki-laki akan semakin sedikit." [Ahmad no.11764] ATAU
- Kecuali atas manusia-manusia Buruk: Riwayat Abdullah - nabi SAW: "Kiamat tidak terjadi kecuali atas manusia-manusia buruk." [Muslim no.5243. Ahmad no.15491 (Riwayat Ilba' As-Sulamy - Rasulullah SAW: ""...kecuali menimpa manusia-manusia yang buruk"). Ahmad no. 3548 (Riwayat Abdullah bin Mas'ud - Nabi SAW: "..kecuali atas sejahat-jahat manusia.". Ahmad no. 3930], dan MASIH BANYAK LAGI VARIASINYA
Mengapa?
Karena Quran juga menyampaikan bahwa diantara nabi yang mengetahui tentang kiamat adalah Isa, "Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku" [AQ 43.61, Al Makiyya, turun urutan ke-63] dan tentu saja juga Allah [AQ 43.85, Al Makiyya, turun urutan ke-63]. Yang mengutus Jibril dengan perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan tentang hari pertemuan [AQ 40.15, Al Makiyya, turun urutan ke-60].
Telah dekat datangnya hari kiamat dan tandanya telah terjadi [Al Qamar 54.1-2] (Al makiyya, turun urutan ke-37, yaitu tahun ke-5 setelah Muhammad diutus menjadi pembaharu ajaran Allah, menjadi Nabi):
- Riwayat Ali bin Hujr - Ali bin Mushir - Al A'masy - Ibrahim - Abu Ma'mar - Ibnu Mas'ud:
ketika kami bersama Rasulullah SAW di Mina, kemudian bulan terbelah menjadi dua belah, sebelah dari balik gunung dan sebelah di depan gunung. Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada kami; saksikanlah! yaitu telah dekat datangnya hari kiamat dan telah terbelah bulan. (AQ 54.1), Abu Isa: hadits ini adalah hasan shahih. [Tirmidhi 1.44.3286/no.3207. Ahmad no. 12227 (Riwayat Abdurrazaq - Ma'mar - Qatadah - Anas bin malik). Di Tirmidhi 1.44.3285/no. 3208 (Riwayat Abdu bin Humaid - Abdur Razzaq - Ma'mar - Qatadah - Anas bin Malik), sebagai telah dekat datangnya hari kiamat, muhammad memperlihatkan terbelahnya bulan sebanyak: 2x. (terbelahnya bulan sebanyak 2x, disampaikan juga di: Muslim 39.6728/no.5013, Ahmad no.12678, 12825)]
Hadis di bawah ini menginformasikan telah terjadi transfer pengetahuan tentang kiamat, misalnya dari riwayat Anas bin Malik dan juga Abdullah bin Salam menantikan Muhammad di hari hijrahnya Muhammad ke Medina dan kemudian Ia bertanya, "Sesungguhnya saya akan bertanya kepada tuan tentang tiga hal, yang tidak akan ada yang mengetahui jawabannya kecuali seorang Nabi. 1. Apa tanda-tanda pertama hari kiamat, 2. Makanan apa yang pertama-tama dimakan oleh ahli syurga, dan 3. Mengapa si anak menyerupai bapaknya atau kadang-kadang menyerupai ibunya?" Jawab Nabi SAW: "Baru saja Jibril memberitahukan hal ini padaku" Kata Abdullah bin Salam: "Jibril?" Jawab Rasulullah SAW: "Ya." Kata Abdullah bin Salam: "Dia itu termasuk malaikat yang termasuk musuh kaum Yahudi." Lalu Nabi membacakan ayat ini (S. 2: 97) sebagai teguran kepada orang-orang yang memusuhi malaikat pesuruh Allah. [Bukhari 4.55.546; 5.58.275; 6.60.7 dan Muslim 3.614]
Setelah ini, terjadi peningkatan pengetahuan Muhammad. Pengetahuan Muhammad, bukan cuma tanda-tandanya saja bahkan ia pun telah diberitahukan Allah SWT bahwa waktunya pun sudah sangat dekat sekali,
Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah." Dan tahukah kamu, boleh jadi (la'alla) hari berbangkit itu sudah dekat waktunya. [AQ 33.63]
- Maududi: Di surah ini terdapat 3 event penting yaitu: perang parit, Penyerbuan Bani Quraiza dan Muhammad mengawini Zaynab bint Jash, yang terjadi di Dhul Qaidha 5 AH
- Riwayat Al Hakam bin Nafi' - Syu'aib - Az Zuhriy - Abu Salamah - Abu Hurairah - Rasulullah SAW: "Tidak akan terjadi hari qiyamat hingga ada dua kelompok yang saling berperang, yang keduanya mengaku satu agama (Islam)".
Riwayat Abdullah bin Muhammad - 'Abdur Razzaq - Ma'mar - Hammam - Abu Hurairah - Nabi SAW: "Tidak akan terjadi hari qiyamat hingga ada dua kelompok yang saling berperang, ketika itu para korban yang terbunuh sangat banyak padahal keduanya mengaku satu agama dan tidak akan terjadi hari qiyamat hingga timbul para dajjal pendusta yang jumlahnya hampir mendekati 30 orang semuanya mengaku dirinya Rasul Allah". [Bukhari no.3340, juga di Bukhari no.6423, Muslim no.5142 dan Ahmad no.10444: tanpa menyebutkan adanya Dajjal].
Mengenai Dajjal,
2 diantaranya disebutkan berada di jaman Muhammad, yaitu: Al Masih Dajjal dan Ibn Shayyad Dajjal (saat di temui Muhammad ia belum baligh):
Dajjal Ibn Shayyad:
- Riwayat Hammad bin Humaid - 'Ubaidullah bin Mu'adz - Ayahku - Syu'bah - Sa'd bin Ibrahim - Muhammad bin Al Munkadir: 'Pernah aku melihat Jabir bin Abdullah bersumpah dengan nama Allah bahwa Ibnu Shayyad adalah dajjal. Maka saya katakan, 'Engkau bersumpah atas nama Allah? ' ia jawab, 'Saya mendengar Umar bersumpah atas yang demikian disisi Nabi SAW dan beliau SAW tidak memungkirinya.' [Bukhari no.6808. Muslim no.5214 Di Ahmad no.22680 disebutkan mata anak kecil itu (Ibn Shayyad) buta sebelah)
- Riwayat Sufyan bin Waki' - 'Abdul A'la - Al Jurairi - Abu Nadlrah - Abu Sa'id: Rasulullah SAW bertemu dengan Ibnu Sha'id (Ibn Shayyad) di suatu jalan Madinah lalu beliau menahannya, ia adalah budak Yahudi dan ia memiliki rambut yang dipintal, saat itu Rasulullah SAW bersama Abu Bakar dan Umar, Rasulullah SAW bertanya padanya: "Apa kau bersaksi bahwa aku utusan Allah?" ia balik bertanya: Apa kau bersaksi bahwa aku utusan Allah? Nabi SAW bersabda: "Aku beriman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul dan hari akhir." Nabi SAW: "Apa yang kau lihat?" Abu Sha'id menjawab: Aku melihat 'arsy diatas air. Nabi SAW: "Kau melihat 'arsynya iblis diatas laut." Beliau bertanya: "Apa yang kau lihat?" Ibnu Sha'id menjawab: Aku melihat seorang jujur dan dua pendusta atau dua orang jujur dan seorang pendusta. Nabi SAW: "Disamarkan baginya." Lalu nabi SAW memanggilnya [Tirmidhi no.2173, Hadis ini Hasan]
Riwayat Abdullah bin Mua'wiyah Al Jumhi - Hammad bin Salamah - 'Ali bin Zaid - Abdurrahman bin Abu Bakrah - ayahnya: Rasulullah SAW bersabda: "Ayah dan ibu Dajjal tinggal selama 30 tahun, keduanya tidak memiliki anak, setelah itu keduanya melahirkan bayi buta sebelah mata, ia paling berbahaya dan sedikit manfaatnya, matanya tidur tapi hatinya tidak." Setelah itu Rasulullah SAW menyebutkan ciri-ciri kedua orang tua Dajjal, beliau bersabda: "Ayahnya tinggi, kurus, hidungnya seperti paruh dan ibunya gemuk bertangan panjang." Berkata Abu Bakrah: Kami mendengar bayi lahir dikalangan yahudi Madinah, lalu aku pergi bersama Zubair bin Awwam hingga kami memasuki kediaman kedua orang tuanya, ternyata ciri-ciri yang disebutkan Rasulullah SAW ada pada keduanya, kami bertanya: Apa kalian punya anak? Keduanya menjawab: Kami tinggal selama 30 tahun tapi tidak punya anak, setelah itu kami punya anak buta sebelah mata, ia membahayakan dan sedikit sekali manfaatnya, matanya tertidur tapi hatinya tidak. Berkata Abu Bakrah: Lalu kami keluar dari kediaman mereka berdua ternyata ia tengah tergeletak di tanah di bawah terik matahari dalam kain beludru dan ia berbicara tapi tidak difahami. Lalu ia membuka penutup kepalanya, ia bertanya: Apa yang kalian berdua katakan? Kami menjawab: Apa kau mendengar ucapan kami? Ia menjawab: Ya, kedua mataku tidur tapi hatiku tidak. Berkata Abu Isa: hadits ini hasan gharib [Tirmidhi no.2174].
Riwayat 'Abd bin Humaid - Abdurrazzaq - Ma'mar - Az Zuhri - Salim - Ibnu Umar: Rasulullah SAW melewati Ibnu Shayyad bersama beberapa sahabat, diantara mereka ada Umar bin Al Khaththab, ia bermain bersama anak-anak kecil didekat Uthum bin Maghalah, ia adalah seorang budak, ia tidak merasa hingga Rasulullah SAW memukul punggungnya lalu beliau bertanya: "Apa kau bersaksi bahwa aku utusan Allah?" Ibnu Shayyad memandang beliau, ia menjawab: Aku bersaksi bahwa engkau adalah rasul kaum ummi. Selanjutnya Ibnu Shayyad bertanya: Apa kau bersaksi bahwa aku utusan Allah? Rasulullah SAW: "Aku beriman kepada Allah dan rasulNya." Setelah itu nabi SAW: "Apa yang mendatangimu?" Ibnu Shayyad menjawab: Seorang jujur dan seorang pendusta mendatangiku. Nabi SAW: "Urusan dicampur adukkan padamu." Setelah itu Rasulullah SAW: " aku menyembunyikan sesuatu padamu." Nabi SAW ketika itu menyembunyikan kutipan ayat yang berbunyi "dan ingatlah ketika langit membawa asap yang nyata (QS. Addukhan 44.10). Ibnu Shayyad menjawab: Itu adalah asap. Rasulullah SAW bersabda: "Hinalah engkau, engkau tidak bakalan melampaui batas kemampuanmu sebagai dukun!." Umar berkata: Wahai Rasulullah, izinkan aku menebas lehernya. Rasulullah SAW bersabda: "Bila ia benar, kau tidak akan bisa menguasainya dan bila tidak, tidak ada baiknya bagimu untuk membunuhnya." Berkata 'Abdur Razza: Maksud beliau Dajjal. Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih. [Tirmidhi no.2175]. - Juga di Bukhari no.1267, 2827, 5208, 5707, Muslim no.5215. Abu Dawud no.3768, dst.
- Riwayat An Nufaili - Utsman bin 'Abdurrahman - Ibnu Abu Dzi`b - Az Zuhri - Abu Salamah - Fatimah binti Qais:, "Pada suatu malam pernah Rasulullah SAW mengakhirkan shalat isya` yang akhir, lalu beliau keluar dan bersabda: "Sesungguhnya yang menghalangiku adalah kisah yang diceritakan Tamim Ad Dari kepadaku dari seorang laki-laki yang berada di sebuah pulau dari gugusan pulau-pulau. Tamim berkata, "Saat itu tiba-tiba ada seorang wanita yang berambut panjang." Tamim selanjutnya bertanya, "Siapa kamu?" Ia menjawab, "Aku adalah Jasasah. Pergilah kamu ke istana itu." Tamim berkata, "Aku pun mendatanginya, ternyata di sana ada seorang laki-laki berambut panjang yang terikat dengan sebuah rantai. Tingginya menjulang antara langit dan bumi. Aku lalu bertanya, "Siapa kamu?" Ia menjawab, "Aku adalah Dajjal. Apakah telah ada seorang Nabi buta huruf yang diutus?" Aku menjawab, "Ya." Ia kembali bertanya, "Apakah orang-orang mentaatinya atau mengingkarinya?" Aku menjawab, "Orang-orang mentaatinya." Ia berkata, "Itu yang lebih baik bagi mereka."
Riwayat Hajjaj bin Abu Ya'qub - Abdu Ash Shamad - Bapakku - Husain Al Mu'allim - Abdullah bin Buraidah - Amir bin Syurahil Asy Sya'bi - Fatimah binti Qais:..Ketika Rasulullah SAW selesai dari shalatnya, beliau duduk sambil tertawa, beliau bersabda: "Hendaklah setiap orang tetap di tempat shalatnya (duduk)."
Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Apakah kalian tahu, kenapa aku kumpulkan kalian di sini?" Para sahabat, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda: "Aku kumpulkan kalian bukan atas sesuatu yang membuat takut atau senang, namun aku kumpulkan kalian adalah karena Tamim Ad Dari, seorang lelaki Nashrani yang datang dan berbaiat masuk Islam, ia menceritakan kepadaku sebuah kisah yang mirip dengan cerita yang pernah aku ceritakan kepada kalian tentang Dajjal.
Ia ceritakan kepadaku bahwasanya ia pernah menaiki sebuah perahu bersama 30 laki-laki dari kaum Lakhm dan Judzam, mereka kemudian diombang-ambingkan oleh ombak selama 1 bulan di tengah laut, sampai akhirnya mereka menepi ke sebuah pulau saat matahari terbenam. Mereka lantas duduk di sisi kapal mereka, setelah itu mereka bergegas memasuki pulau tersebut hingga akhirnya bertemu dengan binatang melata besar dan berbulu lebat. Mereka berkata, "Celaka engkau, siapa kamu ini!" binatang itu menjawab, "Aku adalah Jasasah. Temuilah laki-laki yang ada dalam sebuah gua, karena ia sangat berkeinginan untuk mendengar berita dari kalian." Tamim berkata, "Saat ia menyebut laki-laki, maka kami ketakutan jikalau dia adalah setan lalu kami cepat pergi hingga memasuki gua tersebut. Dan ternyata di dalamnya terdapat manusia yang paling besar yang pernah kami lihat, talinya sangat kuat, dan tangannya menyatu dengan leher (terikat dengan rantai)." Lalu perawi menyebutkan hadits tersebut dengan lengkap.
Manusia besar (Dajjal) itu bertanya kepada mereka tentang Nakhl Baisan (nama tempat dekat Yordania), mata air Zughar (nama tempat di Syam) dan seorang Nabi yang buta huruf. Manusia besar itu berkata, "Aku adalah Al Masih Dajjal, dan hampir-hampir aku mendapat izin untuk segera keluar."
Nabi SAW bersabda: "Sesunggunya ia (Dajjal) berada di laut Syam, atau laut Yaman. Bahkan ia akan muncul dari arah timur tempat ia berasal -beliau ucapkan hingga dua kali seraya menunjuk ke arah timur-. Fatimah berkata, "Aku hafal perkataan ini dari Rasulullah SAW, lalu ia menyebutkan hadits selengkapnya."
Riwayat Muhammad bin Shadran - kami Al Mu'tamir - Isma'il bin Abu Khalid - Mujalid bin Sa'id - Amir - Fatimah bin Qais: pernah Nabi SAW shalat zhuhur kemudian naik ke atas mimbar, padahal sebelum hari itu beliau tidak penah naik ke atas mimbar tersebut kecuali di hari jum'at. Kemudian beliau menyebutkan kisah ini." Abu Dawud berkata, "Ibnu Shadran adalah orang Bashrah, ia pernah tenggelam di lautan bersama Ibnu Miswar, dan tidak ada yang selamat dari mereka selain dia."
Riwayat Washil bin Abdul A'la - Ibnu Fudhail - Al Walid bin Abdullah bin Jumai' - Abu Salamah bin 'Abdurrahman - Jabir:, "Pada suatu hari Rasulullah SAW bersabda di atas mimbar: "Ketika ada beberapa orang berlayar di lautan, makanan mereka hilang (habis), lalu tampaklah oleh mereka sebuah pulau. Mereka pun menuju pulau tersebut untuk mencari roti, namun mereka dihadang oleh Jasasah." Aku (Walid bin Abdullah) lantas bertanya kepada Abu Salamah, "apa itu Jassasah?" Ia menjawab, "Seorang wanita yang rambutnya menutupi kulit dan kepalanya. Wanita itu berkata, "Dalam istana ini." Lalu ia menceritakan haditsnya, dan ia bertanya tentang Nakhl Baisan dan mata air Zughar, ia menjawab; "Dia adalah Al Masih", maka Abu Salamah berkata kepadaku; Dalam hadits ini ada beberapa lafadz yang tidak aku hafal. Abu Salamah berkata, "Jabir bersaksi bahwa laki-laki itu adalah Ibnu Shayyad." Aku berkata, "Tapi Ibnu Shayyad telah mati!" Jabir menjawab, "Meskipun ia telah mati." Aku bertanya lagi, "Ia juga telah masuk Islam." Jabir berkata, "Meskipun ia telah masuk Islam." Aku bertanya, "Ia juga telah masuk ke kota Madinah." Jabir menjawab, "Meskipun ia telah masuk kota Madinah." [Abu Dawud no.3767. Muslim no.5235]
- Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?"..Dzulkarnain berkata: "..maka tolonglah aku dengan kekuatan, agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka....berilah aku potongan-potongan besi..Berilah aku tembaga agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu..Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya...Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar." [AQ 18.94-97, Al Makiyya, turun urutan ke-69]
- GOG adalah turunan dari Nuh - Sem - Arpakhsad - Selah - Eber - Peleg - Rehu - Serug - Nahor - Terah - Abraham - Ishak - Yakub - Yusuf - Efraim - .. - Zuf - Tohu - Elihu - Yeroham - Elkana - Samuel - Yoel - Semaya - GOG [Kej.11, 25, 30, 46, 1 Sam 1.1, 1 tar 5.4]
- MAGOG adalah turunan dari Nuh - Yapet - MAGOG (keturunan lain Yapet diantaranya: Tubal, Mesekh) [Kejadian 10.2, 1 tar 1.15]
- Masing-masing dari nama mereka kemudian menjadi nama sebuah bangsa dan sebuah negeri.
- Kemudian ada pula GOG yang berada di tanah MAGOG, yaitu raja agung negeri Mesekh dan Tubal [Yeh 38.2,3]
- Di Perjanjian lama, baik itu GOG maupun MAGOG, bukanlah Iblis
Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir..[AQ 21.96, Al Makiyya, turun urutan ke-73]
Tentang GOG dan MAGOG (Ya'juj dan Ma'juj):
Seluruh referensi Perjanjian lama TIDAK PERNAH menyatakan bahwa GOG dan MAGOG merupakan satu kesatuan dan/atau 2 (dua) nama tersebut TIDAK PERNAH ada dalam satu jaman tertentu. Namun, di kitab Wahyu 20.8, nama GOG dan juga nama MAGOG tiba-tiba saja menjadi satu kesatuan dan berfungsi sebagai "ramalan".
Islam yang tidak mempercayai kitab-kitab PASCA Yesus wafat kemudian malah mengadopsi khayalan Yohanes dengan mengaplikasikanYajuj dan Majuj sebagai penanda kiamat.
- Riwayat Yahya bin Bukair - Al Laits - 'Uqail - Ibnu Syihab - 'Urwah bin Az Zubair - Zainab binti Abu Salamah - Ummu Habibah binti Abu Sufyan - Zainab binti Jahsy: Nabi SAW datang kepadanya dengan gemetar sambil berkata: "Laa ilaaha illallah, celakalah bangsa Arab karena keburukan yang telah dekat, HARI INI TELAH dibuka benteng Ya'juj dan Ma'juj seperti ini". Beliau memberi isyarat dengan mendekatkan telunjuknya dengan jari sebelahnya. Zainab binti Jahsy berkata, Aku bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah kita akan binasa sedangkan di tengah-tengah kita banyak orang-orang yang shalih?". Beliau menjawab: "Ya, benar jika keburukan telah merajalela". [Bukhari no. 3097, 3331]
Riwayat Malik bin Isma'il - Ibnu 'Uyainah - Az Zuhri - 'Urwah - Zainab binti Ummu Salamah - Ummu Habibah - Zainab binti Jahsy: Nabi SAW bangun tidur dalam keadaan wajahnya memerah seraya mengucapkan: "laa-ilaaha-illallah, celaka bangsa arab karena keburukan yang telah dekat, HARI INI TELAH dibuka benteng Ya'juj dan Ma'juj seperti ini" --Sedang Sufyan menyatakan secara pasti jumlahnya yaitu sembilan puluh atau seratus-maka beliau di tanya; 'Apakah kita juga akan binasa sedang diantara kita masih ada orang-orang yang shalih? ' Nabi menjawab; "Iya, jika kejahatan telah mewabah." [Bukhari no.6535, 3098. Muslim no.5130]
Maka kiamat, sudah benar-benar luar biasa dekatnya!
Muhammad DIUTUS BERSAMAAN DENGAN KIAMAT!
- Riwayat Sulaiman bin Dawud Al Mahri - Ibnu Wahb berkata, telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Abu Ayyub dari Syarahil bin Yazid Al Mu'arifi dari Abu Alqamah dari Abu Hurairah yang aku tahu hadits itu dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: "Allah mengirimkan kepada umat ini setiap seratus tahun seorang pembaharu agamaNya" (inna Allaha yab'athu lihadhihi ạl ủmaati ala rasi kuli miayati sanatin MAN YUJADDIDU LAHA DINAHA) Abu Dawud berkata, "Abdurrahman bin Syuraih Al Iskandarani meriwayatkan hadits ini, namun tidak menyebutkan Syarahil." [Abu Dawud no.3740]
Kalimat "man yujaddidu", bukanlah jamak, jadi Allah mengirim "seorang pembaharu" atau seorang utusan. Dari sejak Adam, telah berulang kali Allah mengirimkan pembaharu dan Muhammad merupakan pembaharu "PENUTUP" dari agama Allah. Kalimat "setiap 100 tahun" akan berhenti pada batasan terjadinya KIAMAT dan Muhammad DIUTUS berdekatan dengan terjadinya KIAMAT, dan telah disampaikan bukti di atas bahwa tembok Yajuj dan Majuj telah terbuka dan juga pada hadis di bawah ini:
- Riwayat Mahmud bin Ghailan - Abu Dawud - Syu'bah - Qatadah - Anas bin malik: Rasulullah SAW: "Aku diutus bersamaan dengan hari kiamat seperti dua ini (maksudnya sangat dekat)." Abu Dawud mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah, ia tidak melebihkan salah satunya atas yang lain. berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih. [Tirmidhi no.2140. Bukhari no.4555, 4889, 6022-6024. Muslim no.5244-5247]
Riwayat Muhammad bin Ubaid- Al A'masy - Ibnu Abu Khalid - Wahb As Su`ali - Rasulullah SAW: "Dan aku diutus, sementara jarak antara aku dan hari kiamat adalah seperti jarak dari sini ke sini, dan hampir saja ia akan mendahuluinya." Maka Al A'masy menempelkan jari telunjuk dan jari tengahnya. Dan sekali waktu, Muhammad berkata; "Hampir saja ia mendahuluiku.." [Ahmad no.18021, 21869]
- Disampaikan antara SETELAH turunnya AQ 33.63 (5H) hingga 7H:
Riwayat Hajjaj bin Asy Sya'ir - Sulaiman bin Harb - Hammad bin Zaid - Ma'bad bin Hilal Al Anazi - Anas bin Malik: seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW kapan terjadinya kiamat. Beliau terdiam sejenak lalu melihat anak kecil (gẖulāmi) dari Azd Syanu`ah yang ada didepan beliau, beliau menjawab: "Bila anak ini masih hidup, ia tidak sampai tua hingga kiamat terjadi." Anas berkata: ANAK ITU (ạl̊gẖulāmu) SEBAYAKU SAAT ITU [Hadis Muslim Bab: Dekatnya kiamat no.41.7452/5250; 41.7451/5249 (Riwayat Abu Bakr bin Abu Syaibah - Yunus bin Muhammad - Hammad bin Salamah - Tsabit - Anas); 41.7453/5251 (Riwayat Harun bin Abdullah - Affan bin Muslim - Hammam - Qatadah - Anas). Juga di Musnad Ahmad no. 12097 (Riwayat Yunus dan Hasan bin Musa - Hammad bin Salamah - Tsabit Al Bunani - Anas bin Malik)]
Riwayat Shadaqah - 'Abdah - Hisyam - Ayahnya - 'Aisyah: ada beberapa laki-laki arab badui yang keras perangainya mendatangi Nabi SAW, mereka bertanya kepada beliau kapan waktu itu? (مَتَى السَّاعَةُ فَكَانَ) Beliau melihat yang termuda diantara mereka sembari mengatakan: "Jika anak ini hidup, belum ia lanjut usia, waktu telah terjadi." kata Hisham berarti kematian. [Bukhari 8.76.518/6030. Hadis Muslim di Bab: Dekatnya Kiamat 41.7450/5248 (Riwayat Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib - Abu Usamah - Hisyam - ayahnya - Aisyah)]
Note:
Ghulam adalah anak yang belum baligh.
Riwayat Yahya bin Bukair - Al Laits - Uqail - Ibnu Syihab - Anas bin Malik: Saat Rasulullah SAW datang di Madinah, ia (anas) masih anak-anak usia 10 tahun..saat Nabi SAW wafat aku adalah pemuda yang telah berumur 20 tahun. [Bukhari no.4768, 5769. Muslim no.3784. Ahmad no.11634, 12255]. Juga mengatakan di Mekkah 10 tahun, Medina 10 tahun dan wafat 60 tahun. [Muslim no. 4330]. Nabi Muhammad wafat di 11 H.
Anas bin Malik hampir baligh (dewasa) di menjelang Perang Khaibar (7H):
Riwayat Qutaibah -Ya'qub - 'Amru - Anas bin Malik: Nabi SAW berkata pada Abu Thalhah: "Carilah seorang ghulam (anak kecil sebagai pelayan) dari ghulam milikmu untuk melayaniku selama keberangkatan ke Khaibar. Maka Abu Thalhah keluar bersamaku dengan memboncengku. Saat itu aku adalah seorang anak kecil yang hampir baligh. Aku melayani Rasulullah SAW saat Beliau singgah..Kemudian kami sampai di Khaibar. Ketika Allah membukakan kemenangan kepada Beliau pada peperangan itu, diceritakan kepada Beliau tentang kecantikan Shafiyah binti Huyay bin Akhthab yang suaminya telah terbunuh dan dia menjanda. Maka Rasulullah SAW memilihnya untuk diri Beliau sendiri. [Bukhari no.2679, dalam bab: Keutamaan orang yang mengajak anaknya dalam peperangan sebagai pelayan]
Batasan usia lelaki baligh, menurut Umar adalah 15 tahun:
Riwayat 'Ubaidullah bin Sa'id - Abu Usamah - 'Ubaidullah - Nafi' - Ibnu'Umar bahwa dia pernah menawarkan diri kepada Rasulullah SAW untuk ikut dalam perang Uhud, saat itu umurnya masih 14 tahun namun Beliau tidak mengijinkannya. Kemudian ia menawarkan lagi pada perang Khandaq saat itu usiaku 15 tahun dan Beliau mengijinkanku". Nafi' berkata; "Aku menemui 'Umar bin 'Abdul 'aziz saat itu dia adalah khalifah lalu aku menceritakan hadis ini, dia berkata: "Ini adalah batas antara anak kecil dan orang dewasa". [Bukhari no.2470]
Jadi di saat perang Khaibar usia Anas bisa jadi sudah 15 tahun. Maka ketika bertemu suku Badui dan kemudian Anas mengatakan bahwa usianya dan usia anak kecil itu sebaya maka itu ada di kisaran 13-15 tahunan!
Anas pernah mengatakan panjang umurnya adalah 99 tahun
Riwayat Mu'tamir bin Sulaiman - Humaid bin humaid (68H - 142H) - Anas bin Malik: "bahwasanya ia diberikan umur 100 tahun kurang 1 tahun." [Ahmad no. 11802].
Anas mempercayai bahwa kiamat terjadi bersamaan dengan Muhammad di Utus, sehingga Ia percaya akan terjadi di penghujung 100 tahun, terhitung sejak Muhammad menjadi nabi [Anas lahir = Muhammad menjadi Nabi], maka ketika Muhammad wafat [11H, Anas ketika itu berusia 20 tahun], sisanya sampai kiamat adalah 80 tahun lagi [11H + 80 = 91H]. Ketika perawi Humaid akil balig (15 tahun) maka usia Anas sudah 93 tahun (68H + 15 + 10), sehingga wajar saja Anas kemudian menyampaikan prediksi bahwa umurnya 99 karena akan kiamat! Namun ternyata, meleset, Anas wafat di usia lebih dari 100 tahun, yaitu di usia 102/103 tahun (93 H). - Disampaikan lagi pada 2 TAHUN sebelum wafat beliau (9 H):
Riwayat (Ibnu Numair - Abu Khalid) dan (Abu Bakr bin Abu Syaibah - Sulaiman bin Hayyan) - Dawud - Abu Nadhrah - Abu Sa'id: Tatkala Nabi SAW kembali dari perang Tabuk (Akhir Oktober 630/Rajab 9H), para sahabat bertanya kepada beliau tentang hari kiamat. Lalu beliau bersabda: "Tidak akan ada lagi orang-orang yang hidup pada hari ini, setelah 100 tahun yang akan datang." [muslim no.4608] - Disampaikan lagi pada 1 BULAN sebelum beliau wafat (11 H):
Riwayat Harun bin 'Abdullah dan Hajjaj bin Asy Sya'ir - Hajjaj bin Muhammad - Ibnu Juraij - Abu Az Zubair - Jabir bin 'Abdullah: Rasulullah SAW bersabda sebulan sebelum wafatnya: "Kalian menanyakan kepadaku tentang Hari Kiamat, ketahuilah bahwa ilmunya di sisi Allah. Saya bersumpah demi Allah, tidak akan ada manusia yang hidup pada hari ini di atas bumi, setelah 100 tahun yang akan datang." Riwayat Muhammad bin Hatim - Muhammad bin Bakr - Ibnu Juraij (tidak menyebutkan perkataan; 'sebulan sebelum wafatnya.') [muslim no.4606. Namun di Muslim no.4607 terdapat 2 jalur perawi lain yg menyebutkan kata "sebulan sebelum wafatnya" juga di Ahmad no.13929 ] - Disampaikan lagi di HARI-HARI AKHIR sebelum beliau wafat (11 H):
Riwayat Sa'id bin 'Ufair - Al Laits - 'Abdurrahman bin Khalid bin Musafir - Ibnu Syihab - Salim dan Abu Bakar bin Sulaiman bin Abu Hatsmah - 'Abdullah bin 'Umar: "Nabi SAW shalat Isya' bersama kami di hari-hari akhir hayatnya. Setelah selesai memberi salam beliau berdiri dan bersabda: "Tidakkah kalian perhatikan malam kalian ini?. Tidak akan tersisa seorangpun dipermukaan bumi yang ada di malam ini pada penghujung 100 tahun sejak malam ini" [Bukhari 1.3.116/no.113; Bukhari 1.10.539/no.531 dan Ahmad no.5873 (tidak ada kata di hari-hari akhir hayat)].
Di hadis lainnya, yaitu yang berasal dari perawi yang sama (Salim dan Abu Bakar bin Sulaiman bin Abu Hatsmah - 'Abdullah bin 'Umar) namun ujung perawi lanjutannya yang berbeda-beda, disampaikan TAMBAHAN variasi TAFSIR dari Abdullah ibn Umar mengenai maksud Rasullulah tentang 100 tahun, di antaranya:
- "Sesungguhnya maksud sabda Nabi, 'Tidak akan ada orang yang tersisa di atas bumi ini' adalah berakhirnya generasi tersebut'." [bukhari 1.10.575/no.566. Tirmidhi 33.2471/no.2177].
- hanyasanya yang beliau inginkan dari sabdanya "Tidak ada lagi disana seorang pun yang hari ini di atas bumi.' maksudnya, generasi (manusia yang hidup dalam) 100 tahun itu berhenti, dan diganti generasi lain." [ahmad no.5755]
- Sebenarnya Rasulullah SAW hanya ingin mengatakan: 'Di awal abad yang akan datang, orang yang hidup pada masa sekarang ini tak satupun yang masih hidup.' Maksudnya masa para sahabat itu akan habis. [muslim no.4605]
- Sebenarnya Rasulullah SAW mengatakan: "Orang-orang yang hidup hari ini, maka 100 tahun ke depan tidak akan ada lagi yang masih hidup di muka bumi." Maksudnya, beliau menegaskan bahwa masa itu akan terjadi." [Abu dawud no.3784]
- yang Rasulullah SAW maksudkan adalah: "'Pada hari ini tidak ada seorangpun yang berada di hamparan bumi menginginkan untuk melewati abad ini.' [ahmad no.5360]
Melihat begitu bervariasinya dan tidak konsistennya pendapat dari Ibn Umar di atas, maka TAMBAHAN PENDAPATNYA ini saja sudah patut diabaikan.
Disamping itu,
Apa istimewanya sehingga sedemikian pentingnya perlu memperhatikan malam itu saja, jika ternyata maksud pernyataan muhammad cuma sekedar hendak menyatakan bahwa generasi akan berganti, padahal tanpa perlu "sabda supranatural"nya, tetap saja generasi akan berganti. Pun pada yang berpendapat bahwa maksudnya adalah tidak akan ada orang yang akan berusia sampai 100 tahun, maka pada jaman Muhammad hidup saja, Abu Afak, sudah berusia 120 tahun ketika ia dibunuh atas perintah Muhammad akibat ketajaman syairnya menyindir Muhamad dan juga Anas bin Malik, yang pada kenyataannya wafat di usia 102/103 tahun telah membantah telak spekulasi tersebut!
Hindu: Penciptaan Semesta
(Tulisan Penciptaan Semesta Hindu di bawah ini, dikutip dari "Vedic Physic-Scientific Origin of Hinduism", Raja Ram Mohan Roy)
Dalam Matsya Purana 2.25-30, penciptaan diceritakan terjadi setelah Mahapralaya, leburnya alam semesta, kegelapan di mana-mana. Semuanya dalam keadaan tidur. Tidak ada apa-apa, baik yang bergerak maupun tak bergerak. Lalu Svayambhu, self being, menjelma, yang merupakan bentuk diluar indra. Ia menciptakan air/cairan pertama kali, dan menciptakan bibit penciptaan didalamnya. Bibit itu tumbuh menjadi telur emas. Lalu Svayambhu memasuki telur itu, dan disebut Visnu karena memasukinya.
Rgveda tidak menjelaskan sejarah manusia, tapi menjelaskan evolusi semesta. Dongeng tersebut memberikan penjelasan yang padat, efektif dan sederhana atas apa yang dinyatakan RigVeda.
Sebelum, Saat dan Setelah Penciptaan adalah Tuhan
Konsep Hindu menyatakan bahwa sebelum, saat dan setelah Penciptaan adalah Tuhan. Filsafat Hindu dalam Rgveda, menyatakan bahwa Penciptaan merupakan manifestasi dari Yang Maha Kuasa.
- “Semua adalah Purusa, apapun yang telah terjadi dan apapun yang akan terjadi. Ia adalah tuan dari kekekalan, yang tumbuh dari makanan. Ia dinyatakan mempunyai ribuan kepala, ribuan mata dan ribuan kaki. Ia membungkus Bhumi dari segala penjuru, dan ada di luar berbentuk sepuluh jari. Semua hanyalah Purusa, "- Rgveda 10.90.1-2,
Hindu tidak membuat dikotomi antara baik dan buruk, seperti dalam agama non Vedic. Batas alam semesta adalah tempat berlangsungnya pertempuran antara gaya konstraksi dan ekspansi. Pertempuran ini diinterpretasikan menjadi pertempuran baik dan buruk, antara dewa dan raksasa, antara Tuhan dan setan.
Tidak ada neraka abadi karena bahkan neraka pun tidak bisa dipisahkan dengan Tuhan. Bahkan, tidak ada surga atau neraka pada akhir jaman. Semesta hanyalah manifestasi dari Yang Kuasa, dan akhir dari siklus semesta yang sekarang disebut "Mahapralaya" saat semua kembali pada Purusa. Di akhir jaman, tidak ada surga, tidak ada neraka dan tidak ada jiwa.
Dalam Rgveda, kata "Purusa" bisa berarti manusia/laki-laki (man). Secara etimologis, Purusa berarti orang yang menghuni kota (Pura). "Pura" sendiri berarti tempat yang dihuni oleh penjaga/ penghuni.
- Purusa adalah Prajapati [Satapatha Brahmana 7.4.1.15, Jaiminya Brahmana 2.47], Hiranyagarbha/Rahim emas adalah Prajapati [RV 10.121.1, 10. Garbha = rahim, telur. Nama lain telur adalah 'anda'], di Rig veda, Ka = Prajapati = HiranyaGarbha. Dalam Atharvadeva (AV 10.2.30) Purusa adalah Brahman, oleh karenanya. Prajapati adalah Brahman, sehingga BrahmAnda/Rahim-Brahma/Telur-Brahma adalah Hiranyagarbha.
- Visvakarman/Pencipta segala/Pembuat segala [RV 10.81/82] adalah Prajapati [Satapatha Brahmana 7.2.4.2.5].
- Purusa adalah Brahmanaspati/Brhaspati, sang penguasa Ekspansi, menciptakan alam semesta seperti seorang seniman [RV 10.72.2].
- Purusa adalah Lopramudra, Purusa adalah juga Agastya, hasil Agastya dan istrinya Lopamudra adalah Purusa,
- Purusa adalah Indra atau Purandara (Pembelah kota), Purusa adalah Vṛtra/Virata atau Penutup batas [misal RV 10.124, Indra vs Vrtra, peperangan ini juga muncul di kitab-kitab kuno, misal Yam/Baal/Marduk/Yahwe vs Tihamat/tehom/Tanniyn/leviathan]. Apapun yang membesar lebih dari Purusa adalah Purusa.
- Di RV 10.90.5, Purusa dan Virāj saling melahirkan dan menghasilkan lagi mereka sendiri, yang lebih besar dari Purusa adalah Purusa, dari purusa lahir 4 warna.
- Purusa adalah Aditi, Purusa adalah daksa, Daksa dan Aditi saling melahirkan dan menghasilkan lagi mereka sendiri [RV 10.72.4-5], yang melahirkan adalah Purusa yang dilahirkan adalah Purusa. oleh karenanya 8 anak Aditi adalah purusa, anak ke-8 yaitu Martanda adalah purusa. Dalam naskah pasca-Veda, Purusa dan Aditi menjadi Visnu-Laksmi atau Siva-Sakti. Dalam Siva Purana, Daksa melakukan pengorbanan sehingga Dewi Sakti bisa lahir sebagai manusia sebagai putrinya Sati. Ini adalah representasi dari Aditi dan Daksa yang saling melahirkan.
- Penguasa Kontraksi dan Ekspansi adalah Brahmanaspati dan Indra, adalah juga Indra dan Virata, atau Agastya dan Lopamudra
- Pertempuran antara Ekspansi dan Kontraksi adalah Pertempuran Purusa. ini diinterpretasikan menjadi pertempuran baik dan buruk, antara dewa dan raksasa, antara Tuhan dan setan.
- Karena semua alam semesta adalah manifestasi dari Purusa, kita juga adalah bagian dari Yang Maha Kuasa. Kitab-kitab Hindu menyatakan bahwa jika kita menyadari kebenaran sang diri, maka tidak ada lagi perbedaan antara kita dan Tuhan. Realisasi ini dinyatakan dalam Brhadaranyaka Upanisad 1.4.10, yang menyatakan "Aku adalah Brahman".
- "Sebelum penciptaan adalah rahim emas, ia adalah tuan dari segala yang lahir. Ia memegang bumi dan surga ini." -Rgveda 10.121.1
Saat Penciptaan Semesta, Purusa/Prajapati/Brahman menciptakan dua kekuatan yang disebut Purusa yaitu kekuatan hidup (batin/nama) dan Prakerti (pradana/rupa) yaitu kekuatan kebendaan. Kemudian timbul "cita" yaitu alam pikiran yang dipengaruhi oleh Tri Guna yaitu Satwam (sifat kebenaran/Dharma), Rajah (sifat kenafsuan/dinamis) dan Tamah (Adharma/kebodohan/apatis). Kemudian timbul Budi (naluri pengenal), setelah itu timbul Manah (akal dan perasaan), selanjutnya timbul Ahangkara (rasa keakuan). Setelah ini timbul Dasa indria (sepuluh indria/gerak keinginan) yang terbagi dalam kelompok
- Panca Budi Indria yaitu lima gerak perbuatan/rangsangan: Caksu indria (penglihatan), Ghrana indria (penciuman), Srota indria (pendengaran), Jihwa indria ( pengecap), Twak indria (sentuhan atau rabaan)
- Panca Karma Indria yaitu lima gerak perbuatan/penggerak: Wak indria(mulut), Pani (tangan), Pada indria (kaki), Payu indria (pelepasan), Upastha indria (kelamin)
Keadaan Sebelum Penciptaan
Keadaan sebelum penciptaan disebut dalam Nasadiya sukta yang mengisahkan asal mula alam semesta di Rgveda 10.129:
- Tiada yang termanifestasikan atau tak termanifestasikan. Sehingga tiada debu dan tiada langit di luarnya. Apa yang melingkupinya, di mana naungannya? Apa suara yang dalam dan tak-terjelaskan itu?
- Tiada kematian atau keabadian. Tiada perbedaan antara siang dan malam. Hanya Ia atas kehendakNya sendiri tanpa udara. Tiada apapun selain itu.
- Sebelumnya hanya ada kegelapan, semuanya ditutupi kegelapan. Semuanya hanya cairan yang tak terpisahkan (Salila). Apapun itu, ditutupi dengan kekosongan. Yang satu lahir dari panas.
- Sebelum itu (sebelum penciptaan) keinginan (untuk mencipta) bangkit dari diriNya, lalu dari pikiranNya bibit pertama lahir. Manusia yang bijak dalam berpikir menemukan yang termanifestasikan terikat dengan yang tak-termanifestasikan.
- Cahayanya menyebar menyamping, ke atas dan bawah. Ia menjadi pencipta. Ia menjadi besar atas kehendaknya sendiri ke bawah dan atas.
- Siapa yang tahu, siapa yang akan memberitahu dari mana dan mengapa penciptaan ini lahir, karena dewa-dewa lahir setelah penciptaan ini. Sehingga, siapa yang tahu dari siapa semesta ini dilahirkan.
- Dari siapa penciptaan ini dilahirkan, Ia mendukung atau tidak. Ia bertahta di langit tertinggi, mungkin Ia tahu atau mungkin tidak.
- "Pada mulanya sama sekali tiada apapun. Tiada surga, tiada bumi dan atmosfer." -Taittiriya Brahmana 2.2.9.1
Sebelumnya yang ada hanya kegelapan dan hanya ada Salila (Rgveda 10.129.3 seperti dkutip sebelumnya). Salila berarti air, tapi dalam Rgveda itu berarti fluida asal yang tak terdiferensiasi. Dalam mantranya, Salila didahului oleh "apraketa" yang berarti tak terdiferensiasi, yang tanpa ragu lagi menjelaskan maksudnya. Bahwa Salila merupakan istilah teknis dijelaskan di Satapatha Brahmana.
- "Apah adalah Salila sebelumnya. Keinginan lahir dari itu. Mereka bekerja. Dari sana muncul panas. Dari panas lahirlah telur emas. Telur emas berenang di dalamnya selama satu tahun." -Satapatha Brahmana 11.1.6.1
Salila adalah keadaan pertama dari semesta, ketika tak ada apapun. Yang ada adalah kesetimbangan yang sempurna dan keseragaman. Ketika kesetimbangan ini pecah karena gaya fundamental alam, ketidakseragaman tercipta dan ketidakseragaman inilah yang disebut Apah.
Veda menyatakan bahwa pada awalnya semua adalah Salila, yang sepintas tampak berarti air di mana-mana. Konsep air di mana-mana ini tersebar ke seluruh dunia dan kemudian dipinjam oleh agama non Vedic. Injil (Genesis 1.1-2 dan 1.6-7) dan Quran (21.30) menjelaskan bahwa pada mulanya alam hanya terdiri dari air.
Fisika modern menjelaskan pada kita bahwa alam semesta pada awalnya adalah panas, yang kemudian didinginkan secara cepat dengan mengembangnya semesta. Veda menjelaskan sebaliknya. Semesta pada mulanya sangat dingin. Evolusi semesta dimulai dengan naiknya temperatur.
Mantra RigVeda 10.129.3 di atas menyatakan bahwa penyebab semesta adalah tapa. Tapa merupakan konsep yang penting dalam Hinduisme. Pada Hinduisme pos-Veda, Tapa menjadi diartikan laku yang keras di tengah rimba, yang akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa. Tapa berarti memanaskan, membuat panas, dan inilah arti yang digunakan dalam Veda. Evolusi semesta dimulai dengan penciptaan materi, energi dan ruang yang efeknya akan memanaskan semesta. Dalam pengertian ini, seluruh semesta bisa dianggap lahir dari Tapa.
Para pembaca yang berpengetahuan akan mengatakan bahwa materi dan energi selalu ada dan semua materi dan energi terkumpul dalam satu titik sebelum Ledakan Besar (Big Bang). Konsep Veda menjelaskan sangat berbeda! Alam semesta tidak dimulai dengan Ledakan Besar. Alam semesta muncul dari kekosongan, dan inilah dasar dari pernyataan "Sunya hi Parameswara hai" yang berarti Kehampaan adalah Tuhan.
Karena alam semesta tidak punya materi, energi dan ruang pada saat pertama, maka penciptaan ketiga hal tersebut sangatlah penting. Karena penciptaan alam semesta adalah melalui Yajna:
- "Dari Yajna didapatkanlah mentega. Lalu binatang (Pasu) Vayavya, Aranya, and Gramya diciptakan."-Satapatha Brahmana 14.3.2.1
"Dari Yajna berupa persembahan seluruh Rchas, lahirlah Samas. Dari sini lahirlah Chandas, dari sini lahirlah Yaju."-Rgveda 10.90.9
"Tujuh adalah batasnya (Paridhi), tiga kali tujuh adalah kayu bakar (Samidha). Dalam Yajna, dimana dewa-dewa menjadi tumbuh, mereka mengorbankan binatang Purusa."-Rgveda 10.90.15
"Tuhan memulai Yajna dari Yajna, itulah Dharma yang pertama. Mereka yang berhasil akan mencapai surga, tempat mahluk-mahluk angkasa dan dewa-dewa sebelumnya berada." -Rgveda 10.90.16
Partikel2 seperti ini, dikenal dengan istilah boson dan fermion, adalah partikel yang sudah sangat dikenal para fisikawan. Ke-tidakhomogen-an inilah yang direpresentasikan dengan mentega. Alam semesta tak lagi sama dengan sebelumnya. Alam terbagi menjadi materi dan energi.
Pengorbanan di sini berarti perubahan wujud, perubahan dari wujud tak termanifestasi menjadi alam semesta dalam wujud bermanifestasi. Dengan berlanjutnya Yajna, berarti berlanjutnya penciptaan materi, energi dan ruang, keadaan yang serba-sama (homogen) lalu berubah menjadi tak-sama (heterogen). Tiga, merujuk kepada Triloka, bumi (Phrtivi), atmosfer(Antariksa) dan Langit (Dyau). Dalam tiap Loka terdapat tujuh Samidha yang berarti total dua puluh satu.
Begitu proses penciptaan dimulai, itu akan berlanjut dengan sendirinya.
Sang Penguasa Expansi
Didalam RigVeda 10.72.2 dikatakan bahawa Brahmanaspati/Brhaspati menciptakan alam semesta seperti seorang seniman. Brahmanspati berarti Sang Penguasa Expansi. Jadi Brahmanaspati bisa diidentifikasikan sebagai berekspansinya alam semesta. Dalam naskah pasca-Veda digambarkan menjadi pendeta para dewa, Mantra dibawah ini mengindikasikan bahwa alam semesta diciptakan dari exspansi.
- “Brahmanaspati, dengan kekuatanNya bisa membengkokkan yang tak terbengkokkan, yang dengan kemarahan membinasakan Sambara, yang mengacaukan yang tak terkacaukan, memasuki gunung Vasumanta...
Ia membuka pintu air, yang telah ada dan akan terbentuk kemudian, selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Kerja yang dilakukan oleh Brahmanaspati, satu dan yang lain, menggunakan air dengan tanpa usaha yang keras...
Orang bijak sebenarnya melihat ketidakbenaran itu dan berdiri pada jalur yang benar lagi. Mereka menciptakan Agni dari tangan mereka di gunung, yang belum ada sebelumnya...
Indra yang sentosa dan Brahmanaspati, mengatur yang anda berdua pegang, bahkan air pun tidak bisa melawan hukum anda. Datanglah langsung makanan kita seperti dua kuda yang menarik kereta”-Rigveda 2.24.2,5,7,12
Pergerakan Indra dan Brahmnaspati merupakan kekuatan-kekuatan ekspansi dan konstraksi.
Brahmanaspati dikatakan membebaskan sapi-sapi yang tersembunyi dalam gunung. Ini bukan cerita perebutan mendapatkan sapi. Sapi-sapi berarti partikel fundamental dari alam yang belum termanifestasikan. Kekayaan ini adalah materi dan energi dari alam semesta, yang akan bermanifestasi pada saat permukaan dari alam semesta didorong lebih jauh.
- "Ketika Brhaspati menemukan tempat dimana sapi-sapi disembunyikan dan membuat suara. Sapi keluar dari gunung seperti burung keluar dari telur”-Rgveda 10.68.7
“Kemarahan Brahmanaspati, yang selalu melakukan hal-hal yang hebat, menjadi nyata ketika Ia menginginkan. Ia membawa sapi-sapi keluar, membagi mereka dengan prosedur yang hebat untuk surga, dan mereka mulai bergerak terpisah dengan kekuataannya”-Rigveda 2.24.14
Lahirnya Dewa-Dewa dan Kontraksi Alam Semesta
Kosmologi "Ledakan Besar" (Big Bang) memberikan penjelasan yang sangat dramatis tentang saat-saat awal penciptaan. Alam semesta sangat panas lalu melalui tahap ekspansi yang sangat cepat yang disebut inflasi. Pandangan Veda berbeda dengan pandangan Ledakan Besar. Momen awal penciptaan dijelaskan dengan sukta berikut dalam RgVeda:
- Dari delapan Putra yang lahir dari Aditi, hanya tujuh yang dibawanya kepada para dewa, Martanda ditinggalkan. Dengan ketujuh putranya, Aditi pergi ke masa sebelumnya. Untuk kelahiran dan kematian manusia, Aditi menerima Martanda kembali. -RigVeda 10.72.8-9
Terbentuknya kehidupan bukanlah proses yang spontan. Alam semesta harus berkembang untuk menjadi eksis, tapi gaya ekspansi dan konstraksi telah ada sejak awal dalam keseimbangan yg lemah.
Alam semesta tidak berkembang secara kontinyu adalah sudut pandang Veda. Setelah ekspansi awal, alam semesta mulai mengkerut. Inilah arti dari Aditi pergi ke masa sebelumnya.
Taittiriya Samhita 6.5.6.1 mengatakan bahwa Aditi melahirkan telur yang tidak sempurna. Dalam Mahabharata, Harivamsa Parva 9.5 Kasyapa berkata kepada Aditi tentang penolakannya bahwa putranya tidak mati, tapi ada di dalam telur. Oleh karena itu ia diberi nama Martanda. Inti dari semua cerita tersebut adalah gaya dasar alam tidak bekerja dengan baik pada saat penciptaan.
Setelah ekspansi awal, alam semesta mulai kolaps. Lalu gaya dasar alam berubah, dan semesta mulai berekspansi lagi. Saat semesta telah dalam keadaan setimbang, itu disebut Vivasvana, tempat di mana makhluk bisa hidup.
- "Aditi mempunyai delapan Putra. Hanya tujuh dari mereka yang disebut Aditya. Yang kedelapan, Martanda, tidak punya bagian tubuh yang bisa dibagi. Para Aditya melihat ia (Martanda) tidak sama dengan mereka (Aditya), jadi mereka membagi tubuhnya. Lalu ia menjadi seorang manusia. Ia diberi nama Vivasvana dan semua manusia lahir dari dia." -Satapatha Brahmana 3.1.3.3-4
Dalam Rgveda 10.17.1 Yama disebut sebagai Putra Vivasvana, dan dalam Rgveda 10.14.1 Yama disebut sebagai Vaivasvata yang berarti Putra dari Vivasvana. Orang suci dalam sukta 8.27-31 dalam Rgveda adalah Vaivasvata Manu.Vivasvata berarti Putra dari Vivasvana. Dalam naskah India, Vivasvana adalah ayah dari Manu, raja pertama, dan dalam naskah Iran, Vivangahvanta (yaitu Vivasvana) adalah ayah dari Yima (yaitu Yama), yang juga raja pertama.
Sejak adanya naskah pasca Veda, penciptaan manusia pertama diterima sebagai terjadi segera setelah penciptaan semesta, sehingga selanjutnya Veda diasumsikan diterima oleh manusia sejak awal jaman. Veda ditemukan oleh orang-orang suci pada masa kebudayaan Indus-Sarasvati. Alam semesta berumur milyaran tahun, sedangkan sejarah manusia hanya berumur 10.000 tahun saja. Pada saat 10.000 tahun yang lampau pikiran manusia belum mampu untuk mencerna pengetahuan di dalam Veda. Sejarah manusia, dan tentu saja sejarah India juga, baru berumur 10.000 tahun, Dongeng yang tercantum di Purana telah mecampuradukan kosmologi dan sejarah manusia.
Pada abad awal dan pertengahan sejarah, umat Hindu (dan Budha) telah menyebarkan ide mereka ke seluruh penjuru. Sumber dari beberapa ide dalam ajaran Kristen dan Islam adalah berasal dari naskah suci Hindu. Perhatikan keterangan berikut dari Taittiriya Brahmana.
- "Setelah menciptakan alam semesta dan manusia, Prajapati pergi tidur." -Taittiriya Brahmana 1.2.6.1
Batas Semesta
Menurut Big Bang, alam tidak mempunyai batas. Dalam kosmologi Veda, alam semesta mempunyai batas, diluar alam semesta adalah alam sepuluh dimensi.
- "Semua adalah Purusa, apapun yang telah terjadi dan apapun yang akan terjadi. Ia adalah tuan dari kekekalan, yang tumbuh dari makanan. Ia dinyatakan mempunyai ribuan kepala, ribuan mata dan ribuan kaki. Ia membungkus Bhumi dari segala penjuru, dan ada di luar berbentuk sepuluh jari. Semua hanyalah Purusa," -Rgveda 10.90.1,
"Kemudian Virata lahir. Virata lebih besar dari Purusa. Ia mulai terbagi setelah lahir. Lalu menjadi Bhumi dan Pura." -Rgveda 10.90.5
Yaska menjelaskan arah ini dalam tangan alam di Nirukta 1.7 Taittiriya Samhita 4.7.9.1 yang mengatakan jari adalah arah. Satapatha Brahmana (6.3.1.2.1 dan 8.4.2.13) menjelaskan bahwa arah (Disa) ada sepuluh. Dalam terminologi sains modern, arah berarti dimensi. Alam semesta dalam kosmologi Veda dipandang sebagai sepuluh dimensi.
Semesta dilukiskan sebagai telur dalam semua naskah pasca-veda.
- "Seluruh semesta termasuk bulan, matahari, galaksi dan planet-planet ada didalam telur. Telur ini dikelilingi oleh sepuluh kualitas dari luar." -Vayu Purana 4.72-73
"Di akhir dari ribuan tahun, Telur itu dibagi dua oleh Vayu." -Vayu Purana 24.73
"Dari telur emas, bumi dan langit diciptakan." -Manusmrti 1.13
- "Vrtra menutupi kesemua tri loka." -Taittiriya Samhita 2.4.12.2
"Vrtra berada jauh diatas di Antariksa." -Rgveda 2.30.3
Kata Sanskrit "Brahmanda," yang merupakan perpaduan dari dua kata yakni "Brahma" dan "Anda." Brahma berasal dari kata "Brha" yang berarti berkembang dan "Anda" berarti telur. Telur secara makro adalah Semesta, secara mikro Bumi. Jadi Brahmanda berarti telur yang mengembang yang dapat juga berarti isi semesta yang mengembang dengan “pura” yang merujuk pada batas alam semesta. Pura berarti kota yang terlindung dan juga digunakan biasa dimaknai sebagai benteng yang mengelilingi sebuah kota.
Konsep ini sangat penting karena membantu mengungkap arti dari Indra, yang juga disebut "Purandara", Ia yang menerobos kota yang terlindung.
Indra juga sering disebut sebagai Purandara yang berarti ia yang membelah kota (Pura). Pura di sini bukanlah kota biasa, tapi seluruh alam semesta, oleh karena itulah sumber utama alam disebut dengan Purusa. Jadi Purandara berarti Ia yang membelah alam semesta. Kalau Vrtra berarti Ia yang menutupi Semesta, maka Indra adalah Ia yang membelah alam semesta.
Dalam Veda, batas alam semesta adalah tempat berlangsungnya pertempuran antara gaya konstraksi dan ekspansi. Dalam Rgveda, dilambangkan dengan pertempuran antara Indra dan Vrtra, dan layar dari pertempuran ini adalah batas alam semesta. Kekuatan utama ekspansi dalam Veda dilukiskan sebagai Indra, dan musuh utamanya, kekuatan utama kontraksi adalah Vrtra. Pertempuran ini diinterpretasikan menjadi pertempuran baik dan buruk, antara dewa dan raksasa, antara Tuhan dan setan.
Dalam Rgveda 1.32 karena inilah titik pusat dalam komsologi Veda. Dilukiskan bahwa Vrtra (sang ular) menahan air, di matra 12 dijelaskan menjelaskan bahwa kekalahan Vrtra dari Indra membebaskan tujuh sungai untuk mengalir. Pembebasan tujuh sungai (sapta sindhu) oleh Indra bukanlah disebutkan hanya satu kali, tapi berulang-ulang kali dalam Rgveda. Ide dimana ular menahan air juga ditemukan dalam mitos yang berbeda-beda diseluruh dunia.
Mitos dari Quiches, suku Indian di Amerika Selatan, bisa ditemukan di Popol Vuh. Suku Quiches percaya bahwa pada mulanya adalah air dan ular berbulu.
Gaya Listrik
Dengan menyadari bahwa pertempuran antara Indra dan Vrtra adalah pertempuran antara gaya ekspansi dan kontraksi, sekarang perlu kita menentukan gaya yang mana direpresentasikan baik oleh Indra maupun Vrtra. Sains moderen mengenal tiga gaya fundamental: gravitasi, nuklir dan listrik.
Gaya gravitasi adalah gaya antara dua massa yang selalu tarik menarik. Ini adalah gaya yang tetap berlaku pada jarak yang panjang dan merupakan gaya yang melingkupi sistem tata surya dan galaksi.
Indra bukanlah menggambarkan gaya gravitasi karena gravitasi adalah gaya tarik. Gaya nuklir adalah gaya yang menjaga inti atom, jadi gaya ini bukanlah gaya yang direpresentasikan oleh Indra, karena gaya yang digambarkan oleh Indra haruslah berlaku untuk jarak yang panjang. Gaya arus lemah terdiri dari gaya nuklir lemah dan gaya elektromagnetis.
Gaya nuklir lemah merupakan gaya yang berlaku pada jarak yang sangat pendek sekitar 10-17 meter, Jadi bukan gaya yang berlaku pada tingkat kosmik. Jadi gaya nuklir masih tidak sesuai. Gaya Elektromagnetik terdiri dari gaya listrik dan gaya magnet. Kedua gaya ini bisa atraktif maupun repulsif, dan bisa menjangkau jarak yang panjang. Indra diidentifikasikan sebagai gaya listrik berdasarkan literatur Veda.
Dalam Rgveda 4.17.13 Indra disebut sebagai Asanimana yang artinya Ia yang menguasai petir. Lebih lanjut dalam Kausitaki Brahmana 6.9, Indra disebut sebagai Asani (petir). Satapatha Brahmana mengatakan:
- "Siapakah Indra dan siapakah Prajapati? Petir adalah Indra dan Yajna adalah Prajapati." -Satapatha Brahmana 11.6.3.9
Vrtra menutupi seluruh semesta dan juga merupakan gaya kontraksi. Ini membawa realisasi langsung bahwa Vrtra tak lain adalah tegangan permukaan dari alam semesta. Setetes fluida cenderung menjadi bentuk spherical untuk mengurangi gaya permukaan.
Terdapat energi yang berhubungan dengan gaya permukaan, dan setiap sistem selalu berusaha mengurangi energinya. Inilah sebabnya mengapa gelembung berbentuk spherical (seperti bola) karena sphere (bola) merupakan konfigurasi dengan luas permukaan terendah. Jika alam semesta berekspansi, permukaannya cenderung meningkat, yang akan menaikkan total energi alam semesta. Tegangan permukaan akan beraksi mengurangi luas permukaan alam semesta, dengan kata lain tegangan permukaan akan berusaha mengkontraksi alam semesta.
Gaya repulsi listrik haruslah lebih besar dari tegangan permukaan pada saat elam semesta berekspansi. Inilah pertempuran besar kosmik antara Indra dan Vrtra, dan mendapat perhatian sangat besar dalam Rgveda karena hasil dari pertempuran ini akan menentukan apakah akan terbentuk alam semesta atau tidak. Rgveda melukiskan pertempuran ini dalam berbagai cerita, salah satunya adalah cerita tentang pembunuhan babi liar.
Pembantaian Varaha
Varaha mempunyai arti langsung yakni babi liar. Kata varaha diturunkan dari akar kata "Vr" yang secara etimologis berarti Ia yang menutupi/melingkupi. Jadi, secara etimologis arti dari Varaha dan Vrtra adalah sama. Bukanlah kebetulan jika Rgveda menjelaskan pembantaian Varaha dan juga Vrtra. Pembantaian Varaha dihubungkan dengan Visnu dan Trita.
- "Visnu membunuh Varaha dan mencuri makanan yang telah dimasak."–Rgveda 1.61.7
"Trita, diperkuat oleh Indra, membunuh Varaha menggunakan kuku besi."- Rgvda 10.99.6
Para pembaca yang mempunyai pengetahuan mendalam tentang teori kosmologi secara detail mungkin menganggap diskusi tentang tegangan permukaan ini sebagai sesuatu yang absurd, karena semesta seharusnya tidak mempunyai permukaan di awal penciptaannya.
Kenyataannya adalah para ilmuwan telah menemukan bukti adanya fenomena permukaan pada skala kosmologi, tapi gagal meng-identifikasi-kan-nya lebih lanjut. Para ilmuwan baru-baru ini menemukan gelembung dan rongga dalam skala kosmik, suatu tanda adanya tegangan permukaan.
Gelembung dan Rongga (Voids) di Angkasa Luar.
Salah satu asumsi penting yang mendasari kosmologi Big Bang adalah alam semesta dimana-mana sama (uniform). Artinya seluruh bagian alam semesta mempunyai massa jenis dan struktur yang sama. Dengan pertimbangan tersebut, pemilihan unit untuk dispersi massa-energi menjadi sangat penting. Kita tahu bahwa planet-planet dan bintang-bintang tidaklah terdistribusi merata. Para ilmuwan memilih skala yang lebih besar, pada awalnya dipercayai galaksi tersebar secara merata diseluruh angkasa luar.
Ketika Hubble melakukan survey pada 44,000 galaksi, Ia tidak menemukan distribusi merata, bahkan Ia menemukan pengelompokan (clustering). Penelitiannya dilanjutkan oleh Fritz Zwicky pada tahun 1938 yang menemukan juga bahwa galaksi mengelompok dan tidak terdistribusi merata. Hal ini yang mendasari bahwa kelompok galaksi (cluster of galaxies) adalah unit yang cocok [untuk model Big Bang-ed] dan kelompok galaksi ini tersebar secara merata di angkasa.
Galaksi kita, Bima Sakti (Milky Way), adalah bagian dari kelompok duapuluh lima galaksi. Astronomer Perancis Gerard de Vaucouleurs melakukan penelitian dalam skala yang lebih besar lagi pada tahun 1950, dan menemukan bahwa kelompok galaksi juga tidak terdistribusi merata.Ia mengelompokkan galaksi dalam supercluster yang mempunyai rentang 200 juta-tahun-cahaya. Para ilmuwan kemudian percaya bahwa supercluster galaksi ini adalah unit yang lebih tepat karena semesta tampak terdistribusi merata. Tapi ada lagi penemuan baru yang mendapatkan bahwa supercluster terletak pada gelembung raksasa. Didalam gelembung adalah rongga besar tanpa ada galaksi hampir tak ada massa dan energi.
Veda mempunyai referensi tentang struktur raksasa ini pada Satapatha Brahmana:
- "Ketika Apah dipanaskan, gelembung (Phena) tercipta" -Satapatha Brahmana 6.1.3.2
Mantram yang dikutip diatas, dengan jelas membuktikan bahwa orang suci Veda berpendapat bahwa tegangan permukaan bekerja sehingga Apah menjadi berbentuk gelembung. Ditemukannya gelembung raksasa dalam skala besar pada struktur alam semesta membuktikan adanya tegangan permukaan dalam evolusi semesta.
Karena ilmu pengetahuan modern gagal memasukkan tegangan permukaan dalam teorinya, tak heran setelah tujuh puluh tahun riset yang terus menerus belum juga mampu memprediksi evolusi alam semesta. Sebabnya jelas. Seluruh framework Big Bang adalah salah. [Vedic Physic-Scientific Origin of Hinduism, Oleh: Raja Ram Mohan Roy, Alih bahasa: Gede Manggala, Posted by Ketut Adi on 2003-09-22 di iloveblue.com]
Hindu: Siklus Semesta
Sejarah bumi saat ini berada di jaman Kali yuga ke-28 pada tahun Brahma ke 51. Jaman kali yuga ini di mulai di Februari 3102 SM [Manusmrti 1:64-80; Surya Sidhantha 1:11-23] dan berakhir di 432.000 tahun kemudian.
Semesta merupakan proses yang tiada awal dan akhir. Rangkaian siklus Semesta yang terbagi kedalam 14 mavantara. Di setiap rangkaian tersebut didahului dengan banjir super besar di permukaan bumi, dan disetiap banjir super tersebut Manu menyelamatkan spesies dengan Perahu besar [Manusmrithi 1:64-80, matsya Purana] dan rangkaian diakhiri dengan Pralaya [Manu Smriti, Sacred Books of the East Vol. 25, translated by Georg Bühler, 1886, Chapter I, 79].
Setiap selesai 100 tahun Brahma akan ada MahaPralaya [Studies in Occult Philosophy 358, Occult Glossary 20-1, Secret Doctrine 1:368, 2:179, Fundamentals of the Esoteric Philosophy 145, 184, 468].
Pralaya merupakan sinonim dari Samhara, satu dari 5 fungsi Siwa. Pralaya(Sanskrit) artinya adalah berakhir, menyerap kembali alam di akhir jaman/kalpa; penghancuran dan Mati. Pralaya di Terminologi Hindu:
- Nitya pralaya berarti tidur, arti yang lebih luasnya adalah Mati, terjadinya kematian jiwa
- Laya atau Yuga Pralaya, di akhir Maha Yuga (4 yuga), terjadinya banyak sekali kematian (mis perang, gempa dll)
- Mavantara Pralaya, terjadi di setiap mavantara, jadi sebanyak 14 Mavantara, berupa banjir besar yang mendahului adanya Manu ‘manusia’
- Dina (hari) Pralaya atau Naimittik Pralaya atau pralaya, terjadi di akhir kalpa (1 hari penuh Brahma = 1000 Maha yuga), hancurnya semesta, Surga dan Neraka (3 dunia: Bhur, bhuwah, swaha)
- Mahapralaya, terjadi di akhir Maha Kalpa (100 Kalpa), atau di akhir usia Brahma, dimana 14 Dunia, 5 elemen(tatwa) 3 sifat (triguna) musnah. Jadi seluruh Brahmanda (telur yang mengembang, semesta dan segala isinya termasuk para deva) di serap kembali oleh Brahman.
- Aatyantika Pralaya, ‘tercapainya perjalanan jiwa lepas dari roda samsara’, khusus arti yang ini, maka waktu terjadinya adalah relatif.
- Philosophi samkya menyatakan bahwa pralaya berarti ‘kosong, tiada apapun, keadaan yang dicapai ketiga triguna (Satwam, rajas, tamas) berada pada kondisi yang balance, arti no 6 ini merupakan sinonim dari dari no 5, waktu terjadinya adalah relatif
Pendapat pertama menyatkan bahwa siklus penciptaan sudah mencapai final dan tidak ada perulangan.
Pendapat lainya menyatakan bahwa ketika umur Brahma dan kemudian semesta diserap kembali oleh Brahman terjadi pengulangan proses Karena Brahma tercipta oleh Brahman, sebagaimana dikisahkan di Purana Srimad Bhagavatam 3.8.16-33, Brahma lahir di pusar perut Wisnu yang tengah berbaring di semesta yang dipenuhi cairan, Brahma mengalami kebingungan atas keberadaannya kemudian mencari tahu dan menemukan Visnu. Kemudian terdapat juga cerita di Siwa Purana dan Tamasika Purana, yang mengisahkan ketika Brahma menolak untuk memuja Visnu, mereka kemudian bertanding. Ditengah pertandingan muncullah Siva dan menegahi mereka melalui sayembara siapa yang tercepat diantara mereka untuk mencapai bagian terbawah Siva atau bagian teratas Siva maka dialah pemenangnya. Visnu segera merubah wujud sebagai Babi (Varaha) kemudian menuju kebawah, Brahma berubah menjadi Angsa menuju ke atas namun tidak ada dari mereka yang mencapainya.
Siklus umur Brahma di bagi dalam rangkaian Mavantara, di setiap Mavantara ada Manu, jadi terdapat 14 manu dalam 14 Mavantaranya. Manu berasal dari kata Manasa yang berarti mahluk yang memiliki kesadaran/berpikir. Manvantara berasal dari ‘Manu’ dan ‘antara’ yang artinya adalah interval antara dua Manu [Srimad-Bhagavatam 3.13.14-16] Manu bukan merupakan unit individu, Manu merupakan satu set ras manusia. Manu merupakan nama generik dari Pitr atau leluhur/asal muasal manusia [Secret Doctrine 2:308-9].
Jaman kita ini merupakan jaman Manu yang ke 7 dari 14 Manu yang akan ada di bumi ini:
- Manvantara 1 - interval dari Swayambhu Manu (makhluk berpikir yang menjadikan dirinya sendiri) menurunkan 7 ras generasi di interval ini yaitu Saptarshis, Marichi, Atri, Angiras, Pulaha, Kratu, Pulastya, and Vashishtha [2][6].
- Manvantara 2 - interval of Swarochisha Manu menurunkan 7 ras generasi di interval ini yaitu Urja, Stambha, Praٌa, Dattoli, Rishabha, Nischara, and Arvarيvat.
- Manvantara 3 - interval of Auttami Manu menurunkan 7 ras generasi di interval ini yaitu Sons of Vashishtha: Kaukundihi, Kurundi, Dalaya, Œankha, Pravلhita, Mita, and Sammita.
- Manvantara 4 - interval of Tلmasa Manu menurunkan 7 ras generasi di interval ini yaitu Jyotirdhama, Prithu, Kavya, Chaitra, Agni, Vanaka, and Pivara.
- Manvantara 5 - interval of Raivata Manu menurunkan 7 ras generasi di interval ini yaitu Hirannyaroma, Vedasrي, Urddhabahu, Vedabahu, Sudhaman, Parjanya, and Mahلmuni.
- Manvantara 6 - the interval of Chakshusha Manu menurunkan 7 ras generasi di interval ini yaitu Sumedhas, Virajas, Havishmat, Uttama, Madhu, Abhinلman, and Sahishnnu.
- Manvantara 7 (Saat ini) - interval of Vaivasvata Manu menurunkan 7 ras generasi di interval ini yaitu Kashyapa, Atri, Vashishtha, Vishvamitra, Gautama, Jamadagni, Bharadvaja [6].
- 7 (Tujuh) Manu di Manvantara 8 s/d 14 Manvantara adalah: Arka Savarnika. Daksha Savarnika, Brahma Savarnika, Dharma Savarnika, Rudra Savarnika, Deva Savarnika or the son of clarity: Raucya dan terakhir adalah Indra Savarnika [Vishnu Purana, terjemahan oleh Horace Hayman Wilson, 1840, Book III: Chapter I. p. 259]
Hindu: Sejarah Manusia - Manu
Setelah tercipta alam semesta, Dewa-Dewa, Gandarwa. Paisacha. Maka Brahman menciptakan tumbuhan, binatang dan manusia.
Brahman (Prajapati) menciptakan dua kekuatan yang disebut Purusa yaitu kekuatan hidup (batin/nama) dan Prakerti (pradana/rupa) yaitu kekuatan kebendaan. Kemudian timbul "cita" yaitu alam pikiran yang dipengaruhi oleh Tri Guna yaitu Satwam (sifat kebenaran/Dharma), Rajah (sifat kenafsuan/dinamis) dan Tamah (Adharma/kebodohan/apatis). Kemudian timbul Budi (naluri pengenal), setelah itu timbul Manah (akal dan perasaan), selanjutnya timbul Ahangkara (rasa keakuan). Setelah ini timbul Dasa indria (sepuluh indria/gerak keinginan) yang terbagi dalam kelompok
- Panca Budi Indria yaitu lima gerak perbuatan/rangsangan: Caksu indria (penglihatan), Ghrana indria (penciuman), Srota indria (pendengaran), Jihwa indria ( pengecap), Twak indria (sentuhan atau rabaan)
- Panca Karma Indria yaitu lima gerak perbuatan/penggerak: Wak indria(mulut), Pani (tangan), Pada indria (kaki), Payu indria (pelepasan), Upastha indria (kelamin)
Dari Panca Tanmatra lahirlah lima unsur-unsur materi yang dinamakan Panca Maha Bhuta, yaitu Akasa (ether), Bayu (angin), Teja (sinar), Apah (zat cair) dan Pratiwi (zat padat.)
Perpaduan semua unsur-unsur ini menghasilkan dua unsur benih kehidupan yaitu Sukla (benih laki-laki) dan Swanita (benih perempuan). Pertemuan antara dua benih kehidupan ini adalah pertemuan Purusa dengan Pradana maka terciptalah manusia.
- Dahulu kala Prajapati mencipta manusia bersama bhakti persembahannya dan berkata dengan ini engkau akan berkembangbiak dan biarlah dunia ini jadi sapi perahanmu-[Bhagavad-Gita 3.10]
Beberapa jiwa memasuki kandungan untuk ditubuhkan; yang lain memasuki obyek-obyek diam sesuai dengan perbuatan dan pikiran mereka.-[Katha Upanisad 2.2.7]
Mahluk-mahluk di dunia yang terikat ini adalah bagian percikan yang kekal (Brahman) dari Ku, mereka berjuang keras melawan 6 indria termasuk pikiran.-[Bagawad Gita 15.7]
Percikan itulah yang menghidupkan/menggerakan manusia. Atman/roh/jiwa menghidupkan sarwa prani (makhluk di alam semesta ini). Indria tak dapat bekerja bila tak ada atman. Misalnya telinga tak dapat mendengar bila tak ada atman, mata tak dapat melihat bila tak ada atman, kulit tak dapat merasakan bila tak ada atman. Badan jasmani bisa berubah, lahir, mati, datang dan pergi, namun Atma tetap langgeng untuk selamanya.
- Ibarat orang meninggalkan pakian lama dan menggantinya dengan yang baru, demikian jiwa meninggalkan badan tua dan memasuki jasmani baru.-[Bhagawad Gita II.22]
Maya tanpa kecerdasan dan Material mempunyai sifat: kebaikan/selaras (satwam), nafsu/kekuatan (rajas) dan kebodohan/kelambaman (tamas)” -[Siwa Samhita 1.79] Mahluk hidup diikat oleh sifat-sifat tersebut dan sulit dikendalikan......-[Bhagawad Gita 14.5]
Kelahiran kembali (Punarbhawa/Reinkarnasi) terjadi karena Ia harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu (karma). Dalam ajaran tersebut, bisa dikatakan manusia menentukan nasib baik/buruk yang akan ia jalani sementara Tuhan yang menentukan kapan hasilnya diberikan (baik semasa hidup maupun setelah lahir kembali.
Apabila manusia tidak sempat menikmati pada kehidupan saat ini, maka akan dinikmati pada kehidupan selanjutnya. Karma merupakan hukum sebab akibat. keadaan manusia (baik suka maupun duka) disebabkan karena hasil perbuatan manusia itu sendiri, baik yang ia lakukan pada saat ia menjalani hidup maupun apa yang ia lakukan pada saat ia menjalani kehidupan sebelumnya.
Perputaran itu tidaklah terputus sampai Ia melepas belenggu Maya dan menghancurkan Awidya/ketidaktahuan. Tujuan dari kelahiran kembali adalah proses penyatuan Atman dan Brahman. Moksa adalah tercapainya persatuan tersebut.
Menurut ‘secret doctrine’ karangan H.P. Blavatsky, juga tulisan David Pratt dan G. de Purucker yang mengulas siklus manusia di setiap Mavantara menyatakan bahwa generasi akar pertama 7 akar ras manusia berasal berasal dari dunia lain (Astral). Ras ini muncul disekitar 150 juta tahun. Beranak pinak hingga masing-masing menghasilkan 7 kelompok sub ras [secret doctrine 2:1] Masing-masing dari 7 akar asal itu berbeda secara potensi, kapabilitas mental, bentuk fisiknya dan karakteristiknya sehingga ada yang berbentuk lebih baik dari yang lainnya yang tergantung dari karma dan hasil kelahiran kembali di dunia sebelumnya [Secret doctrine 2:249]
Bumi kita ini di masa generasi pertama ras akar manusia adalah lebih ringan/halus relatif keras dan padat dari bumi saat ini. Mahluk-mahluk tersebut juga lebih halus, tembus cahaya berisi cairan tanpa tulang, rambut kulit dan organ-organ mereka lama kelamaan berubah menjadi lebih padat namun tetap ringan pada hingga akhir jamannya, mereka tidak berjenis kelamin, kelahiran kembali mahluk berikutnya terjadi dengan cara pembelahan. Tinggi tubuh mereka adalah ratusan kaki, indera yang dikembangkan mereka adalah indera pendengaran
Generasi akar ras ke 2 merupakan kelanjutan dari kelompok akar generasi pertama, yang terjadi di sekitar 25-30 Juta tahun yang lalu. Mereka ini berkembang menjadi mahluk semi astral yang lebih berat, lebih padat lebih seperti agar-agar, tulang, rambut, kulit dan organnya tumbuh namun belum sempurna daripada generasi pertama dan mulai nampak gambaran kasar bentuk manusia. Ras generasi kedua ini beranakpinak secara aseksual sedikit menyerupai ras pertama. Tinggi tubuh ratusan kaki. Indra yang dikembangkan pada generasi kedua ini adalah indera perasa
Dua generasi pertama cenderung tidak mempunyai kesadaran pikiran secara mental seperti anak kecil.
Generasi akar ras ke 3 adalah Lemurian, badannya lebih keras lagi dari yang kedua, yang perlahan berkembang menjadi tulang, otot, system syaraf dan pembuluh darah, tubuh memadat seperti organ sekarang, mereka terlepas dari ras astralnya, di awal generasi ketiga masih secara aseksual namun berkembang menjadi hemaprodit, generasi ketiga masih tidak memerlukan makanan seperti kita sekarang Ia mengambil material kedalam tubuhnya mirip seperti berosmosis. Ketika energi vital mereka habis, mereka tertidur dan kemudian menghilang. Itulah kematian bagi mereka. Permulaan tinggi tubuh mereka mecapai 60 kaki namun di generasi berikutnya berkurang menjadi 25 kaki
Pada 320 Juta tahun hingga 4.5 juta tahun, terdapat evolusi juga pada mahluk-mahluk baru yaitu burung-burung, binaang melata, ampibi, ikan dan mahluk invertebrata. Mahluk yang lebih tinggi berasal dari jenis ras manusia sebelumnya, yaitu disetelah ras generasi ke dua dan diawal generasi ke 3, bentuk fisik mamalia terbentuk lebih dahulu dari pada ras manusia terpisah menjadi pria dan wanita dari pada ras manusia generasi ke tiga.
Manusia, Kera dan Monyet mempunyai nenek moyang yang sama yang berasal dari generasi manusia. Dalam Studies in Ocult Phiillosophy hal. 123 dikatakan bahwa perkembangan generasi kera berakhir di generasi ke 5 dan juga semua binatang secara perlahan akan punah di jutaan tahun kedepan. Binatang-binatang ini akan muncul kembali di Mavantara berikutnya.
Perkembangan manusia secara hemaprodit berakhir di akhir jaman generqasi ke 3 ini dan terjadi perbedaan seksual, kesararan berpikirpun perlahan menguat seiring perkembangan keadaan fisik mereka. Perkembangan ini merupakan terminologi manasaputra yang memiliki keinginan dan pilihan. Mereka mulai jatuh lebih dalam kepada materi antara dorongan spritual dan binatang. Dua dari generasi sub ras akhir Lemurian membangun kota dan mengembangkan seni dan pengetahuan. Generasi Lemuria ini berada di pusat Benua PasifiK, yang kemudian hancur di 8 juta tahun lalu.
Generasi lemurian ini memiliki mata ketiga dan dua mata seperti kita berkembang lebih belakangan, mata ini disebut mata siwa/mata spiritual. Seiring dengan berkembangnya alat seksual, maka kecenderungan sikap lemurian makin ke arah materi dan sensualitas, mata ketiga mulai kehilangan kekuatannya dan perlahan menghilang. Indra yang dikembangkan digenerasi ini adalah indera penglihatan
Kebangkitan pikiran yang berawal di generasi ketiga ini menjadi penuh di generasi ke 5 pada sekitar 18.5 juta tahun yang lalu, namun ‘mano/manah’ (prinsip kelima) belum sepenuhnya berkembang hingga generasi ke 5
Generasi ke 4 ras akar manusia adalah Atlantis, terjadi di 10 hingga 12 Juta tahun yang lalu. Tubuh berkembang lebih kasar lagi di sekitar 4.5 juta tahun. Mereka mengembangkan peradaban yang mengagumkan. Generasi ini tenggelam 850.000 tahun yng lalu, kemudian bagian kecilnya hingga 10.5 Ribu tahun yang lalu. Tinggi tubuh sekitar 20-30 kaki dan terus mengecil
Generasi ke 5 yaitu Ras Arya atau indo eropa yang kemudian menjadi ras langka disekitar 1 juta tahun sebelumnya di Central asia, saat ini kita mendekati pertengahan generasi ke 5.
Bibit dari generasi ke 6 akan muncul di benua amerika, di akhir Kaliyuga akan berjumlah besar, Hemaprodit akan muncul kembali anak-anak akan diciptakan melalui Kriyasakti (atas dasar kehendak dan imaginasi) Daging dan tubuh generasi ke 6 akan berkembang lebih lembut dan lunak, generasi ke 6 akan bertahan hingga 1.5 Maha yuga atau lebihd dari 6 Juta tahun dan generasi ke 7 akan lebih pendek lagi [Studies in Occult Philosophy 39, 165-6, 639-40; Dialogues of G. de Purucker 2:215-7; Fountain-Source of Occultism 165-6; Secret Doctrine 2:444-6.]. Di generasi ke 7 ras manusia akan tembus cahaya, secara tubuh akan lebih kecil dari generasi saat ini namun lebih intelek dan lebih spritual.
Hindu: Umur Semesta
Pada siklus semesta di atas, telah dinyatakan bahwa jaman kali yuga panjangnya 432.000 tahun. Sebelum kita sampai pada hitungan umur semesta menurut hindu, berikut di bawah ini beberapa contoh petunjuk di Veda-Veda sruti yang menyebutkan bulan, tahun, angka 432.000 dan 4 Yuga:
- Rig Veda:
- Muhurta: 1 hari dan 1 malam = 30 Muhurta; 1 Muhurta = 48 menit; 1 hari dan 1 malam = 1440 menit = 864.000 detik; 1 hari = 432.000 detik
- Batu Lokamprinג: berisi sebanyak muhurta dalam 1 tahun [30 x 360= 10800 muhurta; 10.800 muhurta x 48 menit x 60 detik = 31.104.000 detik x 100 tahun = 3.110.400.000]
- Brihatמ: berisi 36 suku kata, Rig-veda berisi 36 ׳ 12,000= 432,000 suku kata.
- Paṅkti: berisi 5 padas [kaki], terdiri dari 8 suku kata setiapnya [5 x 8 = 40]; 10,800 Paṅktis [40 x 10800 = 432.000]
- 3 Vedas [Rig, Yahur dan Samas]: Paragraph 23-24 di atas terdiri dari 2 x 432,000 = 864,000 suku kata
11. Formed with twelve spokes, by length of time, unweakened, rolls round the heaven this wheel of during Order.Herein established, joined in pairs together, seven hundred Sons and twenty stand, O Agni.
48. Twelve are the fellies, and the wheel is single; three are the naves. What man hath understood it? Therein are set together spokes three hundred and sixty, which in nowise can be loosened. [RV 1.164.11,48]
---> 12 bulan, [720 sepasang = 360]
2. Let us declare aloud the name of Ghṛta, and at this sacrifice hold it up with homage. So let the Brahman hear the praise we utter. This hath the four-horned Buffalo emitted.
3. Four are his horns, three are the feet that bear him; his heads are two, his hands are seven in number. Bound with a triple bond the Steer roars loudly: the mighty God hath entered in to mortals.[RV 4.58.2-3]
---> 4,3,2, [0.000.000] = 4.320.000 = 1 MahaYuga
Atharva Veda, untuk 4 Yuga:
21. A hundred years, ten thousand years, two, three, four ages (yuga) do we allot to thee; Indra and Agni, and all the gods without anger shall favour thee![AV 8.2.21]
Sataphata Brahmana 10.4.2:
17. He made himself twenty-four bodies of thirty bricks each. There he stopped, at the fifteenth; and because he stopped at the fifteenth arrangement there are fifteen forms of the waxing, and fifteen of the waning (moon).
18. And because he made himself twenty-four bodies, therefore the year consists of twenty-four half-months. With these twenty-four bodies of thirty bricks each he had not developed (sufficiently). He saw the fifteen parts of the day, the muhrtas 2, as forms for his body, as space-fillers (Lokamprinגs), as well as fifteen of the night; and inasmuch as they straightway (muhu) save (trai), they are (called) 'muhrtגh'; and inasmuch as, whilst being small, they fill (pr) these worlds (or spaces, 'loka') they are (called) 'lokamprinגh.'
19. That one (the sun) bakes everything here, by means of the days and nights, the half-moons, the months, the seasons, and the year; and this (Agni, the fire) bakes what is baked by that one: 'A baker of the baked (he is),' said Bhגradvגga of Agni; 'for he bakes what has been baked by that (sun).'
20. In the year these (muhrtas) amounted to ten thousand and eight hundred: he stopped at the ten thousand and eight hundred.
23. He arranged the Rik-verses into twelve thousand of Brihatמs, for of that extent are the
24. He then arranged the two other Vedas into twelve thousand Brihatמs,--eight (thousand) of the Yagus (formulas), and four of the Sגman (hymns)--for of that extent is what was created by Pragגpati in these two Vedas. At the thirtieth arrangement these two came to an end in the Paṅktis; and because it was at the thirtieth arrangement that they came to an end, there are thirty nights in the month; and because it was in the Paṅktis, therefore Pragגpati is 'pגṅkta.' There were one hundred-and-eight hundred Paṅktis.
25. All the three Vedas amounted to ten thousand eight hundred eighties (of syllables); muhrta by muhrta he gained a fourscore (of syllables), and muhrta by muhrta a fourscore was completed.
Note:
Petunjuk di atas, diterjemahkan Surya Siddhanta bab 1.11-23 dan Visnu Purana, buku 1.bab 3:
- 1 tahun manusia = 360 hari (12 bulan x 30 hari)
- 1 hari Leluhur dan/atau dewa adalah 1 tahun Manusia, umur Deva/leluhur = 100 tahun = 36.000 tahun manusia.
- 1 MahaYuga = 4 Yuga (12.000 tahun dewa = 4.320.000 tahun manusia) = [Satya/Krita Yuga (4.800 tahun dewa = 1.728.000 tahun manusia) + Treta Yuga (3.600 tahun dewa = 1.296.000 tahun manusia) + Dwapara Yuga (2.400 tahun dewa = 864.000 tahun manusia) + Kali Yuga (1.200 tahun dewa = 432.000 tahun manusia)]
- Satya/Krita Yuga = 4 charana = 400 (sandhya tahun dewa ) + 4000 (tahun dewa) + 400 (sandhya tahun dewa) = 4.800 tahun Deva = 1.728.000 tahun manusia
- Treta Yuga = 3 charana = 360 + 3600 + 300 = 3.600 tahun Deva = 1.296.00 tahun manusia
- Dwapara Yuga = 2 Charana = 200 + 2400 + 200 = 2.400 tahun deva = 864.000 tahun manusia
- Kali Yuga = 1 Charana = 100 + 1000 + 100 = 1.200 tahun deva, 432.000 tahun manusia
- 1 Samdhikala = 4 charana = 1 Krita/Satya Yuga = 4800 tahun dewa. Semesta ini tenggelam dalam banjir kosmis selama 1 Samdhikala.
- 1 Manvantara = 71 mahakalpa + 1 samdhikala = 306.720.000 tahun manusia (71 x 12.000 tahun dewa = 71 x 4.320.000 tahun manusia) + 4800 tahun dewa (= 1.728.000 tahun manusia) = 307.584.000 tahun manusia
- 1 Kalpa = 1000 MahaYuga
- 1 Kalpa = 14 Manvantara + 15 Samdhikala, yaitu setiap sesudah Manvatara + 1 Samdhikala = (14 x 71 MahaYuga) + (15 ׳ 4 Charaṇa) = 994 MahaYuga + (15 ׳ 4800) = 994 MahaYuga + (72.000 tahun dewa = 6 Mahayuga) = 994 MahaYuga + 6 MahaYuga = 1000 MahaYuga
- 1 kalpa = 1 hari brahma (4.32 Milyar tahun Manusia. Ilmuwan menyatakan bahwa umur Matahari adalah sama)
- (1 hari dan 1 malam) Brahma = 2 Kalpa
- 1 bulan Brahma = 259,2 Milyar tahun.
- 1 tahun Brahma = 3.1104 Triliun tahun
- Dalam Kitab sejarah Hindu (Mahabharata) 100 tahun Brahma = 1 rangkaian semesta = 1 MAHA KALPA = 311.04 triliun tahun
Di Surya Siddhanta 1.21-24: Sudah berlalu 50 tahun brahma, sekarang tahun Brahma ke-51, telah berlalu 6 Manu, berikut samdhikala-nya, telah berlalu 27 MahaYuga, sekarang MahaYuga ke-28, namun jaman keemasan telah berlalu (tersisa hanya kali Yuga = kaliyuga ke-28, mulai pada Februari 3102 SM). Maka sampai Oktober 2008, semesta sudah berjalan:
- 6 Manvantara (6 x 306.720.000 = 1,840,320,000) + 7 Samdhikala (7 x 1.728.000 = 12,096,000) + 27 MahaYuga (27 x 4.320.000 = 116,640,000) + 1 Krita Yuga (1,728,000) + 1 Treta Yuga (1,296,000) + 1 Dvגpara Yuga (864,000) + Kali Yuga (3102 SM + 2008 M – 1, karena sebelum masehi ada tahun 0 dan 1) = 1,972,949,109 tahun.
Buddha: Siklus Semesta, Penciptaan Semesta dan Sejarah Manusia
Fokus ajaran Buddha terkait mengakhiri siklus kelahiran kembali dan mencapai pemadaman penjelmaan/Nibbana/Nirwana. Terkait semesta, hanya sedikit disinggung beliau. Pernah seorang bernama Mālunkyāputta mendesak Sang Buddha untuk menjawab pertanyaan tentang Semesta, Sang Buddha membandingkan pertanyaan tersebut dengan perumpamaan:
- seseorang terluka oleh anak panah beracun, dan teman, sahabat, sanak dan kerabatnya, membawa seorang ahli bedah untuk merawatnya. Orang itu berkata: ‘aku tidak akan membiarkan ahli bedah ini mencabut anak panah ini hingga aku mengetahui apakah orang yang melukaiku adalah seorang mulia atau seorang brahmana atau seorang pedagang atau seorang pekerja... hingga aku mengetahui nama dan sukunya; … hingga aku mengetahui orangnya tinggi atau pendek atau sedang; … hingga aku mengetahui orangnya berkulit gelap atau cokelat atau keemasan; … hingga aku mengetahui orangnya hidup di desa atau pemukiman atau kota apa; … hingga aku mengetahui apakah busurnya panjang atau silang; … hingga aku mengetahui apakah tali busurnya terbuat dari serat atau buluh atau urat atau rami atau kulit kayu; … hingga aku mengetahui apakah batang anak panah itu alami atau buatan; … hingga aku mengetahui bulu yang terpasang di batang anak panahnya, apakah dari burung nasar atau burung bangau atau burung elang atau burung merak atau burung jangkung; … hingga aku mengetahui urat jenis apakah talinya—apakah urat sapi atau kerbau atau rusa atau monyet; … hingga aku mengetahui jenis mata anak panah apakah berpaku atau berpisau atau melengkung atau berduri atau bergigi-anak-sapi atau berbentuk-tombak’. “Semua ini masih tetap tidak akan diketahuinya dan sementara itu orang itu akan mati [MN 63]
- Menjalani hidup yang suci terkait apakah ‘dunia adalah abadi’ dan ‘dunia adalah tidak abadi’; ‘dunia adalah terbatas’ dan ‘dunia adalah tidak terbatas’, kelahiran tetap ada, penuaan tetap ada, kematian tetap ada, dukacita, ratapan, kesakitan, kesedihan, dan keputus-asaan tetap ada, yang hancurnya hal-hal itu Aku ajarkan di sini dan saat ini [MN 63]
Anamataggoyaṃ, saṃsāro (Tak berkesudahan, samsara/kelahiran kembali). Pubbā koṭi na paٌٌāyati avijjānīvaraṇānaṃ sattānaṃ taṇhāsaṃyojanānaṃ sandhāvataṃ saṃsarataṃ. (Titik awal tak terlihat terhalang ketidaktahuan para makhluk yang terbelenggu kehausan diperjalanan samsara) [SN 15.1, SN 22.9, SN 56.35, dll]
- Vivaṭṭati kappa (Masa mulainya semesta):
Akan tiba waktunya, cepat atau lambat setelah rentang waktu yang panjang, ketika dunia ini menyusut/penghancuran [samvattati]. Pada saat penyusutan, sebagian besar [Yebhuyyena] terlahir di alam Brahmā Ābhassara. Dan di sana mereka (bertubuh) ciptaan-pikiran [manomayā] dan kegirangan sebagai penunjang/makanan (pītibhakkhā) bercahaya (sayaṁpabhā), hidup demikian dalam waktu yang sangat lama. [DN 1, DN 27]. Akan tiba waktunya, cepat atau lambat setelah rentang waktu yang sangat panjang, dunia mulai mengembang. Saat dunia mengembang, (1) sebuah tempat Brahmā kosong muncul. Kemudian satu makhluk tertentu, karena habis umur kehidupan atau jasa kebajikan-nya, Mahluk Abhassara (ābhassarakāyā) jatuh dan (2) terlahir di tempat Brahmā kosong. Dan di sana (bertubuh) ciptaan-pikiran mengkonsumsi kegirangan/piti, bercahaya, melayang di antara batasan [antalikkha → sankrit: antar/diantara + īkṣa/tampak/batasan], agung, dan hidup demikian dalam waktu yang sangat lama [DN 1, DN 24]. Mahluk yang pertama hadir pada awal pengembangan semesta inilah, kelak DISALAHPAHAMI, sebagai Tuhan Maha Pencipta. - Vivaṭṭo tiṭṭhati kappa (Masa pengembangan semesta):
Setelah satu mahluk tertentu ini sendirian sekian lama, muncullah ketidakpuasan dan kekhawatiran, berpikir: "Oh, seandainya makhluk lainnya muncul ke sini!". Para makhluk lain alam Ābhassara, karena habis umur kehidupan atau jasa kebajikannya, jatuh (3) muncul di tempat Brahmā, menemaninya dan juga (bertubuh) ciptaan-pikiran mengkonsumsi kegirangan/piti, bercahaya, melayang di antara batasan, agung – dan hidup demikian selama waktu yang sangat lama. Dan kemudian, makhluk yang pertama muncul di sana berpikir: “Aku adalah Brahmā, Mahā-Brahmā, sang penakluk, yang tidak tertaklukkan, maha melihat, mahasakti, yang termulia, pembuat dan pencipta, penguasa, pengambil keputusan dan pemberi perintah, Ayah dari semua yang telah ada dan yang akan ada. Makhluk-makhluk ini diciptakan olehku. Mengapa demikian? Karena akulah yang pertama memiliki pikiran: ‘Oh, seandainya beberapa makhluk lain dapat datang ke sini!’ itu adalah keinginanku, dan kemudian makhluk-makhluk ini muncul!”. [DN 1]
Makhluk-makhluk lain yang muncul belakangan berpikir: “Ini, Teman-teman, adalah Brahmā, Mahā-Brahmā, sang penakluk, yang tidak tertaklukkan, maha melihat, mahasakti, yang termulia, pembuat dan pencipta, penguasa, pengambil keputusan dan pemberi perintah, Ayah dari semua yang telah ada dan yang akan ada. Mengapa demikian? Kita telah melihat bahwa dia adalah yang pertama di sini, dan bahwa kita muncul setelah dia.”’ [DN 1, DN 11, MN 49]- Note:
Kitab komentar: Akulah maha pengatur, Akulah yang mengatur para mahluk di posisinya: kamu menjadi yang mulia [mis: Ksatria], kamu menjadi brahmana [pendeta, ulama], kamu menjadi pedagang, kamu menjadi pekerja kasar, kamu perumahtangga, kamu menjadi petapa, kamu menjadi unta, kamu menjadi sapi [DA 1:111 f])
‘Dan makhluk yang muncul pertama ini hidup lebih lama, lebih indah dan lebih sakti daripada makhluk lainnya. Dan akan terjadi bahwa beberapa makhluk jatuh dari alam itu dan muncul di dunia ini. Setelah muncul di dunia ini, ia pergi meninggalkan kehidupan rumah tangga untuk menjalani kehidupan tanpa rumah. Setelah pergi, ia melalui usaha, upaya, penerapan, ketekunan dan perhatian benar mencapai suatu kondisi tertentu dari pikiran terpusat hingga mampu mengingat kehidupan sebelumnya, tetapi tidak yang sebelum itu. Dan ia berpikir: “Brahma pencipta itu [bhavaṃ brahmā mahābrahmā], ... ia menciptakan kami, dan ia kekal, stabil, abadi, tidak mengalami perubahan, sama selamanya. Tetapi kami yang diciptakan oleh Brahmā itu, kami tidak kekal, tidak stabil, berumur pendek, ditakdirkan terjatuh, dan kami datang ke dunia ini." [DN 1]
Para Brahmā Ābhassara lain, setelah jatuh, (4) sebagian besar terlahir di alam ini (bertubuh) ciptaan-pikiran mengkonsumsi kegirangan/piti, bercahaya, melayang diantara batasan, agung – hidup demikian selama waktu yang sangat lama. Kemudian (5) muncul Ekodakībhūtaṃ (substansi cairan/seluruhnya cairan), diselimuti kegelapan, gelap gulita, tidak terlihat ada bulan, matahari, bintang dan konstelasinya. Setelah suatu masa yang lama, (6) muncul semacam sari gumpalan cair (rasapathavī udakasmiṁ samatani) seperti dadih di atas nasi susu panas saat dingin, memiliki warna, bau dan rasa, seperti dadi susu atau mentega murni, seperti madu tawon murni, Beberapa mencicipi dengan jarinya, akibatnya, cahaya tubuh mereka lenyap. Dengan lenyapnya cahaya tubuh mereka, (7) bulan-matahari, bintang dan konstelasinya muncul. Demikianlah, dunia ini mengembang lagi (Ettāvatā kho, vāseṭṭha, ayaṁ loko puna vivaṭṭo hoti). [DN 27]
Setelah lama mengkonsumsi sari gumpalan itu, (8) tubuh menjadi lebih padat, lebih beragam warna, sari gumpalan lenyap. Kemudian, (9) Jamur tanah muncul, seperti cendawan. Setelah lama mengkonsumsi Jamur tanah itu, (10) tubuh menjadi lebih padat, lebih beragam warna, jamur tanah lenyap. Kemudian (11) tumbuhan merambat (padālatā/badalata) muncul seperti bambu (Rhys Davids)/semak/Convolvulus (Monier-Williams) [lihat Steven Collins]. Setelah lama mengkonsumsi tumbuhan merambat, (12) tubuh menjadi lebih padat, lebih beragam warna, tumbuhan merambat lenyap.
Kemudian, muncul (13) tanaman padi matang (akaṭṭhapāko sāli) tanpa sekam, harum, bulir yang bersih. Setelah lama mengkonsumsi tanaman padi matang, (14) tubuh menjadi lebih padat, lebih beragam warna, muncul organ wanita bagi wanita, organ pria bagi Pria. [DN 27]. Muncul raja pertama yang ditunjuk penduduk [Mahā-Sammata] atau Raja pemutar roda (cakkavatin/raja dunia) untuk menegakkan dan melaksanakan aturan [DN 27]. Sutta dan Vinaya tidak menyebutkan nama Mahā-Sammata pertama, kitab komentar Vimanavatthu menyatakan namanya adalah Manu [Lihat: DPPN]
Pada tahap puncak fase pengembangan terdapat lebih dari Tisahassi mahasahassi lokadhatu (1000 x 1000 x 1000 bulan-matahari, daratan, sineru, deva, Brahma [AN 3.80]. "Para Murid Buddha, lautan Dunia [system dunia] memiliki aneka bentuk dan karakteristik. Mereka bisa bulat atau persegi, atau tidak bulat atau tidak persegi. Variasinya tak terbatas. Beberapa berbentuk seperti pusaran air, seperti semburan api gunung berapi, seperti pepohonan atau bunga, seperti Istana atau seperti suatu mahluk hidup, seperti Buddha. Variasinya sebanyak partikel debu [..]" [Avatamsaka Sutra, bab 4. Verifikasi sutta-sutta termasuk sutra mahayana ini juga dilakukan di Konsili ke-3 (247 SM), penterjemahan pertama ke bahasa China dilakukan bertahap mulai di abad ke-2 Masehi]. Juga, "di antara loka-loka (lokantarikā), tanpa udara (aghā), luas (asaṃvutā), gelap (andhakārā), gulita (andhakāratimisā), cahaya matahari-matahari bulan-bulan yang kuat-perkasa tak dapat menjangkau (yatthapimesaṃ candimasūriyānaṃ evaṃmahiddhikānaṃ evaṃmahānubhāvānaṃ ābhā nānubhonti)" [SN 56.46; AN 4.127; MN 123; DN14].
Pada fase ini, mereka yang meninggal sebagai manusia atau sebagai dewa, sedikit sekali yang terlahir kembali di antara: Deva (SN 56.105-107, 56.108-110) atau Manusia (SN 56.102-104, 56.111-113), kebanyakan dari mereka terlahir di alam: neraka, binatang atau mahluk halus/Peta; Demikian pula yang meninggal dari alam neraka, binatang dan mahluk halus, sangat sedikit yang terlahir kembali menjadi Deva atau Manusia, kebanyakan terlahir di alam: neraka, binatang atau mahluk halus (SN 56.114-131). Abhidharmakosa-Bhasya: Periode kalpa ini mulai dengan kelahiran satu mahluk di neraka. - Saṁvaṭṭati kappa (Masa penyusutan/kehancuran semesta):
Akan tiba waktunya, hujan tidak turun selama bertahun-tahun, atusan tahun, ribuan tahun, ratusan ribu tahun. Ketika hujan tidak turun, benih-benih kehidupan dan tumbuh-tumbuhan, tanaman obat-obatan, rerumputan, dan pepohonan besar di dalam hutan menjadi layu dan mengering dan menjadi tidak ada lagi [AN 7.66]
Akan tiba waktunya, setelah waktu yang lama, matahari ke-2 muncul, sungai-sungai kecil dan danau-danau mengering dan menguap dan menjadi tiada lagi [AN 7.66]. Akan tiba waktunya, setelah waktu yang lama, matahari ke-3 muncul, sungai-sungai besar, mengering dan menguap dan menjadi tiada lagi [AN 7.66]. Akan tiba waktunya, setelah waktu yang lama, matahari ke-4 muncul, danau-danau besar dari mana sungai-sungai besar itu berasal, mengering dan menguap dan menjadi tiada lagi [AN 7.66]. Akan tiba waktunya, setelah waktu yang lama, matahari ke-5 muncul, air di samudra raya kemudian menyurut hingga bahkan tidak dapat membasahi sendi jari kaki. [AN 7.66]. Akan tiba waktunya, setelah waktu yang lama, matahari ke-6 muncul, bumi ini dan Sineru, berasap, berpijar, dan menyala. [AN 7.66]- Note:
Sebelum kemunculan matahari ke-2, tumbuhan sudah tidak ada, terjadi kepunahan binatang dan manusia. Kemunculan matahari ke-6, kemusnahan dunia dan kamma loka (Struktur Sineru: "ayaٌca pathavī sineru"). Profesor James Kasting (Universitas negara bagian Pennsylvania): "lautan di Bumi akan hilang sekitar 1 miliar tahun, karena peningkatan suhu Matahari. Namun, sebelum planet menjadi gurun, tingkat CO2 di atmosfer akan terlalu rendah untuk menunjang kehidupan tanaman dan menghancurkan fondasi rantai makanan". Sutta tidak menyebutkan keberadaan bulan, tampaknya, jutaan tahun ke depan, bulan sudah bukan satelit Bumi akibat sangat lambatnya rotasi bumi
Di fase penyusutan ini, makhluk-makhluk sebagian besar terlahir di alam Brahmā Ābhassara [DN 27]. Abhidharmakosa-Bhasya: lama periode ini 20 antara kappa, mulai periode dengan tidak adanya lagi mahluk yang terlahir di Neraka, kemudian berlanjut tidak ada lagi yang terlahir di alam binatang, Peta dan Alam Manusia. Kepunahan penghuni alam binatang dan Manusia terjadi bersamaan. Manusia di Jambudvipa, Purvavideha, Avaragodaniya terlahir di alam Brahma, sementara manusia di Uttarakuru, terlahir di alam kamaloka. berlanjut dengan para penghuni berbagai alam Kamaloka yang terlahir di alam Brahma dan para penghuni para alam brahma yang terlahir di alam Brahma Ābhassara. Abhidharmakosa-Bhasya tidak menceritakan terlahir di alam mana saja para binatang alam binatang ini setelah mati, namun tampaknya terlahir secara bertingkat setelah mati, dari alam Neraka ke alam binatang, Manusia dan Peta, dari alam binatang dan Peta ke alam manusia.- Note:
Kemunculan matahari-matahari ini, tampaknya akibat gaya tarik gravitasi antar bintang, antar galaxy, lubang hitam pada tiap galaxy dan karena revolusinya. Tata surya dan matahari mengorbit di sekitar pusat massa bersama/barycenter mereka (lihat gambar samping). Revolusi Matahari dan tata surya terhadap galaksi bima sakti: 220-230 km/s (828.000 km/jam), satu putarannya: 225-250 juta tahun bumi (disebut 1 tahun galaksi). Ada beberapa matahari lain yang berjarak kurang dari 9 tahun cahaya [ini dan ini], misal: (1) Proxima Centauri – 4.22 tahun cahaya; (2) Alpha Centauri A dan B – 4.37 Tahun Cahaya; (3) Barnard Star – 5.96 Tahun cahaya; (4) Wolf 359 – 7.78 Tahun Cahaya; (5) Sirius A dan b – 8.58 tahun Cahaya; (6) Luyten-8 A dan B – 8.73 Tahun Cahaya. [1 tahun cahaya = 9,46 x 1012 KM]. Jarak Matahari-Bumi rata-rata 1.5 x 108 KM. Prediksi waktu tabrakan antara galaksi Bima Sakti, Andromeda (M31) dan Triangulum (M3): Andromeda mendekati Bima sakti 2.000 x lebih cepat daripada bola bisbol (110 km/s) dan tabrakan ini terjadi dalam 4 miliar tahun [ini dan ini] - Saṃvaṭṭo tiṭṭhati kappa (Masa kehancuran semesta):
Akan tiba waktunya, setelah waktu yang lama, matahari ke-7 muncul, bumi (mahāpathavī) dan Sineru, meledak terbakar, menyala terang, dan menjadi kumpulan api besar. Ketika bumi dan Sineru menyala dan terbakar, apinya tertiup angin, menjulang hingga ke alam brahmā (hingga alam Mahabrahma: "brahmalokāpi gacchati"). Ketika kehancuran sedang berlangsung dan dikuasai oleh kumpulan besar panas, maka gunung-gunung menjadi hancur. Ketika bumi dan Sineru terbakar dan menyala, tidak ada terlihat abu atau jelaga. [AN 7.66]. Walaupun kehancuran mencapai alam-alam brahma, dan berakhir dengan habisnya umur kehidupan MahaBrahma, namun kehancuran akibat matahari ke-7, tidak pernah melanda alam Brahma ābhassara.
Pada saat penyusutan/penghancuran, sebagian besar menjadi makhluk Brahmā Ābhassara (= bercahaya gemilang) di sana (bertubuh) ciptaan-pikiran [manomayā] mengkonsumsi piti (pītibhakkhā), bercahaya (sayaṁpabhā), hidup demikian selama waktu yang sangat lama [DN 1, 27]. Keadaan setelah matahari ke-7, tidak terlihat bulan, matahari, bintang dan konstelasinya (Na candimasūriyā paٌٌāyanti, na nakkhattāni tārakarūpāni paٌٌāyanti) [DN 27]. Guru Sunetta (yang adalah kelahiran lampau Siddharta Gotama), setelah melatih Metta Bhavana selama 7 tahun, setelah kematiannya, selama 7 Kappa, saat masa penyusutan, beliau terlahir di alam ābhassara dan saat masa pengembangan, terlahir kembali di sebuah Brahma kosong (suٌٌaṃ brahmavimānaṃ) [AN 7.62, 76, Iti.22].
Sutta dan Vinaya tidak menyebutkan lama waktu padamnya kobaran setelah kemunculan matahari ke-7 serta lama waktu terjadinya kekosongan semesta dan alam Mahabrahma. Abhidharmakosa-Bhasya: Periode kekosongan kalpa ini lamanya 20 antara kalpa. Visnu Purana (setelah Masehi), buku 6, bab 3-4, juga menyampaikan kehancuran dunia yang terkait 7 matahari.- Note:
Semesta terdiri dari partikel sub atom/Partikel Fermion yaitu kuark dan lepton. Ketika partikel kuark dan anti kuark berbaur akan membentuk foton virtual/partikel cahaya, yang hidup sebentar kemudian meluruh menjadi partikel baru (dapat menjadi elektron dan anti elektron/positron atau pasangan quark lain atau pasangan lain seperti muan dan anti muon). Setelah kemunculan matahari ke-7, sebagian besar terlahir sebagai Brahmā Ābhassara (Brahma bercahaya), bertubuh ciptaan-pikiran hidup dari mengkonsumsi piti. Tampaknya tubuh manomayo Brahmā Ābhassara jauh lebih halus dari partikel matahari dan tubuh MahaBrahma sehingga ketika matahari ke-7 muncul, mereka tidak terpengaruh. Saat pengembangan semesta, sebagian besar brahma Abhasara terlahir sebagai mahluk bertubuh manomaya yang lebih kasar dan juga hidup dari mengkonsumsi piti. Tampaknya, di awal perkembangan semesta, peluruhan piti ini kemudian menjadi (1) tempat Brahmā kosong, kemudian, peluruhan piti dari mahluk Manomaya (dan juga mahluk Abhasara) menjadi (2) substansi Ekodakībhūtaṁ dan saat itu, belum ada bulan-matahari dan bintang. Di MN 56: "Jika seorang petapa/brahmana punya penguasaan pikiran (cetovasippatto) dan memiliki kekuatan supra (iddhi), maka hanya dengan satu perbuatan pikiran membenci (manopadosena), Ia mampu menghancurkan kota nāḷandā". Perkembangan selanjutnya semesta, tampaknya terkait dengan pikiran Mahabhrama, sehingga Ekodakībhūtaṁ menjadi rasapathavi udakasmiṁ dan perkembangan selanjutnya juga terkait pikiran dari para Manomaya, yang menjadikan bulan-matahari dan bintang menjadi muncul.
- Di antara kappa ke-8 [menurut Mahà Rajavaےsa] atau antara kappa ke-1 [menurut Hmannan Rajavaےsa]. Umur kehidupan manusia perlahan-lahan turun dari asankhyeyya → 40.000 tahun dan Buddha Kakusandha muncul (usianya 40.000 tahun) [hal.363-364].
Setelahnya, dalam bhadda kappa ini, umur kehidupan manusia perlahan-lahan turun dari 40.000 tahun → 10 tahun → naik menjadi Asankhyeyya → turun lagi hingga 30.000 tahun, Buddha Konàgamana muncul (usianya 30.000 tahun) [hal.369]
Setelahnya, dalam bhadda kappa ini, umur kehidupan manusia perlahan-lahan turun dari 30.000 tahun → 10 tahun → naik menjadi asankhyeyya → turun lagi hingga 20.000 tahun dan Buddha Kassapa muncul (usianya 20.000 tahun_ [hal.374]
Setelahnya, dalam bhadda kappa ini, umur kehidupan manusia perlahan-lahan turun dari 20.000 tahun → 10 tahun → naik menjadi asankhyeyya → turun lagi menjadi 100 tahun dan Buddha Gotama muncul (usianya 80.000 tahun) [hal.547, 835]
Diawali kemunculan Raja Cakkavati Daḷhanemi dan turunannya yang menjadi raja, Umur mereka lebih dari 80,000an tahun. Turunan ke-7 memecahkan tradisi, turun tahta sebelum waktu dan menjadi œamaṇa tapi tidak mewariskan tuntunan moralitas kepemimpinan, akibatnya kemiskinan meningkat, pencurian mulai, institusi hukuman menjadi ada, pembunuhan dan kejahatan merajalela sehingga umur manusia merosot dari 80,000an → 100 tahun dan akibat di tiap generasinya terus terjadi peningkatan kejahatan dan kemerosotan moral, umur merosot hingga tidak lebih dari 10 tahun dan menikah di usia 5 tahun; makanan lebih buruk; Moralitas akan tidak dikenali. Orang keji dan tidak bermoral akan menjadi pemimpin. Perkawinan antar saudara kandung merajalela. Di antara yang berumur 10 tahun, tidak ada yang dianggap ibu atau bibi, saudara ibu, istri guru, atau istri ayah dan lain-lain, semua dianggap sama. Permusuhan, kebencian hebat, kemarahan besar dan pikiran membunuh, antara ayah- ibu, ibu - anak, ayah - anak, sesama saudara pria dan wanita. Kemudian perang besar terjadi, Yang kurang agresif akan bersembunyi di hutan dan di beberapa tempat. Di akhir perang, yang selamat keluar dari persembunyian, menyesali perbuatan, mulai berkelakuan baik, seiring moralitas meningkat, umur, kesehatan dan kesejahteraan meningkat, usia meningkat dari 10 tahun → 80.000an tahun. Ketika manusia kembali berumur lebih dari 80.000 tahun, di Ketumati, akan muncul raja Cakkavati bernama Saṅkha dan juga seorang Buddha bernama Metteyya (DN.26)
Sang Buddha Gautama dan/atau para Arahat lain TIDAK ADA menyatakan Buddha Metteyya akan muncul setelah 1 antara kappa berikutnya atau di antara kappa terakhir Maha kappa ini. Bisa jadi, kemunculannya akan lebih lama dari 4 Buddha sebelumnya, karena DN 16, seusai pembagian relik Buddha Gautama, para sepuh konsili ke-1 menyatakan, "Di ratusan kappa belum tentu ada seorang Buddha (Buddho have kappasatehi dullabhoti)".
Buddha: Umur Semesta
Siklus evolusi 1 maha kappa terbagi dalam 4 sub Kappa (Vivaṭṭati, Vivaṭṭo tiṭṭhati, Saṁvaṭṭati dan Saṃvaṭṭo tiṭṭhati) yang masing-masingnya tak terhitung jumlahnya/lama waktunya (kappassa asaṅkhyeyyāni), jika kata 'kappa' berdiri sendiri maka yang dimaksudkan adalah Maha Kappa.
Sistem ukuran hitung yang digunakan India pada saat itu:
- 1 tila/wijen = 1 sāsapa/sarshapa/Mustard = 1 yūka/kutu, dari "Antiquities of India: An Account..", Lionel D. Barnett, hal. 206, 209, 217-218:
- "...8 liksā = 1 tila/sarshapa, 8 tila/sarshapa = 1 yava, 8 yava = 1 angula, 6 angula = 1 pada, 2 pada = 1 vitasti (12 angula), 2 vitasti = 1 hasta (24 angula), 4 hasta = 1 danda/dhanu (96 angula), 8000 danda = 1 yojana (768,000 angula).." [Gaṇita sāra san̄graha 1.25-31, Mahāvīra, Jain, abad ke-9 M]. Markandeya Purana bab 49 menggunakan yūka bukan tila] (hal.218). Sarngadhara Samhita buku 1, 1.15 (abad ke-14): "8 sarshapa = 1 Yava" (hal.209). Manu Smrti 8.23.131-137: "3 liksā = 1 raja/gaura sarshapa (mustard putih/hitam), 6 gaura sarshapa = 1 yava" (hal.206)
- "... 8 liksā = 1 yūka, 8 yūka = 1 yava, 8 yava = 1 aṅgula, 12 angula = 1 vistasti, 2 vistasti = 1 hasta/aratni/ratni (24 aṅgula), 4 hasta/aratni = 1 danda/danus (96 angula), 84 angula = 1 vyáma/tinggi badan manusia, 108 aṅgula = 1 garhapatya dhanus/ukuran tinggi yang digunakan tukang bangunan, 1000 dhanus = 1 goruta (suara lenguhan sapi masih dapat terdengar), 4 goruta (= 4000 dhanus) = 1 yojana kecil (384,000 aṅgula)..." [Kautilya Arthashastra, buku 2. ch.20]
Tinggi (unmāna) orang dikelompokan dalam 3 ukuran angula: 108 (superior), 96 (sedang), atau 84 (inferior) [Brihat samhita 68.105]
Bhāskarācārya (abad ke-12 M): "..., 8 yava = 1 angula, 1 hasta = 4 x 6 angula, 4 hasta = 1 danda (96 angula), 2000 danda = 1 krosa (192,000 angula), 4 krosa (= 8000 danda) = 1 yojana (768,000 angula); 1 ghanahasta/kubus hasta, hasta3 (Panjang x lebar x tinggi) adalah 1 khari/gerobak Magadha". [Līlāvatī, Bhāskarācārya, John Taylor, M.D, hal.2-3].
Rhys Davids dalam terjemahan SN: menurut kitab komentar "takaran Kosala untuk 1 patha ke atas 4 x Magadha. '20 khari = 1 kharika, atau sekeranjang tila jenis kecil Magadha'"
Konversi unit terkecil di Mesir, Mesopotamia, China, Yunani, Jepang dan Romawi, dikisaran: "1.6 - 1.9 cm" ("The Harappan Linear Measurement Unit, in Reports on Field Work Carried out at Mohenjo-Daro", Rottländer 1983, hal.205). Untuk India, ukuran angula ke cm: (1) 1⁄2 ukuran inchi Indus (1⁄2 x 3.12 inch), yaitu panjang 5 bagian dari cangkang kerang yang ditemukan Mohenjo-daro, jarak dari titik ke lingkaran (2 angula/33.528 mm), di mana tiap bagian, panjangnya 6.7056 mm [1⁄2 (6.7056 mm x 5)] = 1.674 cm; (2) 1.763 cm dan (3) 3⁄4 ukuran inch Inggris = 1.905 cm. ["New Insights into Harappan Town-Planning, Proportions and Units, with Special Reference to Dholavira", Michel Danino, hal.12].
1000 dhanu = 1000 x 96 angula (1000 x 96 x 1.674) = 1.609344 km = 1 mil saat ini, Etimologi mil adalah milia "ribuan" plural dari mille "seribu", oleh karenanya, dalam konversi, saya gunakan 1 angula = 1.674 cm. 1 Yojana = 7 mil/11.249 km (8000 x 84 x 1,674 cm) atau 8 mil/12.856 km (8000 x 96 x 1,674 cm) atau 9 mil/14.484 km (8000 x 108 x 1,674 cm), karenanya dalam konversi saya gunakan ukuran 96 angula/8 mil/12.856 km
Untuk perkiraan lama 1 maha kappa atau 4 sub kappa yang tak terhitung jumlahnya/lama waktunya (kappassa asaṅkhyeyyāni), Sang Buddha memberikan 2 perumpamaan:
- "Batu padat tanpa celah dan lubang, berdimensi 1 yojana³, di setiap akhir 100 tahun, seseorang menggosok batu itu dengan kain kāsi yang sangat halus (kāsikena vatthena) bahkan hingga terkikis habis, ini masih lebih cepat dari berakhirnya 1 Kappa" [SN 15.5]
- "kota besi (āyasaṁ nagaraṁ) berdimensi 1 yojana³, setiap 100 tahun diisi 1 biji mustard (sāsapa, bahkan hingga kota besi itu penuh, ini masih lebih cepat dari 1 Kappa" [SN 15.6]
Jumlah tahun dalam 1 asaṅkhyeyya kappa = (12.856 x 106 mm)³ x 64 kutu/biji mustard x 100 tahun = 1.35997 x 1025 tahun "dan ini masih lebih cepat dari berakhirnya 1 Kappa".
Jumlah 1 siklus kappa (1 maha kappa) = 4 x 1.35997 x 1025 tahun = 5.4399 x 1025 tahun "dan ini masih lebih cepat dari berakhirnya 1 Kappa"
Berapa banyak Kappa yang telah berlalu, Sang Buddha sampaikan dalam 2 perumpamaan:
- "Misalkan terdapat 4 bikkhu yang umurnya mencapai umur 100 tahun, setiap harinya ia dapat mengingat 100.000 Kappa, namun bahkan dari seluruh kappa yang mereka ingatpun, lebih banyak lagi kappa yang telah berlalu" [SN 15.7]
Jumlah Kappa yg diingat dan telah berlalu = 4 x 100 tahun x 365 hari x 100.000 kappa = 14.6 milyard maha kappa dan "lebih banyak lagi kappa yang telah berlalu" - "Jumlah butiran pasir sungai Ganga, dari asal/hulu hingga samudra, namun bahkan dari jumlah pasir itu, lebih banyak lagi kappa yang telah berlalu [SN 15.8]
Ganga: asumsi Panjang = 2525 km (situasi India saat ini), asumsi lebar di musim hujan = 3 - 6 km (asumsi lebar 3 km). asumsi dalamnya pasir dari permukaan tanah = 1 meter. Volume pasir sungai Ganga = (2525 x 106 mm) x (3 x 106 mm) x (1 x 103 mm) = 7.575 x 1018 mm³ pasir. Diameter butiran pasir berkisar 0.06 mm s.d 2 mm (asumsi digunakan, pasir ukuran besar = 2 mm). Volume 1 butir pasir = 1/6 x 22/7 x 2 mm = 4.19 mm³.
Jumlah pasir/maha kappa = 7.575 x 1018/4.19 mm³ = 1.8076 x 1018 maha kappa dan "lebih banyak lagi kappa yang telah berlalu"
Kesimpulan
ALBERT EINSTEIN (w. 18 April 1955, menjelang wafat, Ia berpesan agar jasadnya di kremasi, tidak di kubur secara Yahudi), menyatakan: “Agama Masa Depan adalah Agama Kosmik. Melampaui Tuhan sebagai suatu pribadi serta menghindari Dogma dan Teologi. Meliputi yang Alamiah maupun yang Spiritual, Agama yang seharusnya berdasarkan pada Pengertian yang timbul dari Pengalaman akan segala sesuatu yang Alamiah dan Perkembangan Rohani, berupa kesatuan yang penuh arti. Buddhism sesuai dengan Pemaparan ini. Jika ada agama yang sejalan dengan kebutuhan Ilmu Pengetahuan Modern, maka itu adalah Ajaran Buddha”. Dalam SINOPSIS BUKU: "Ajaran Buddha di Mata Cendekiawan", disampaikan bahwa Einstein menyatakan:
- 1905:"Rasa keagamaan kosmik merupakan dorongan paling kuat dan paling mulia terhadap penelitian ilmiah. Agama Buddha, seperti yang kita pelajari dari tulisan Schopenhauer yang mengagumkan, mengandung unsur tersebut jauh lebih kuat dibanding agama lainnya."
1939:"Jika ada suatu agama yang akan memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan modern, agama itu adalah agama Buddha."
Sumber
- Vedic Physic-Scientific Origin of Hinduism, Oleh: Raja Ram Mohan Roy, Alih bahasa: Gede Manggala, Posted by Ketut Adi on 2003-09-22 di iloveblue.com
- All about Buddhism, Dasar Pandangan Agama Buddha, Karya Venerable S. Dhammika [Warga Australia], The Buddha Dhamma Mandala Society, Singapore, 1990; Terjemahan Dr. Arya Tjahjadi, DSA, Penerbit Yayasan Dhammadipa Arama Cabang Surabaya
- KARUNAKAR MARASAKATLA, Evolution in the fourth round, Root-race chronology [↑]
Artikel terkait lainnya:
- Ada Agama yang bilang kaya gini: Matahari yang beredar bukannya Bumi!..mmmhh trus, Bumi itu datar!
- Kosmologi: Studi Struktur & Asal Mula Alam Semesta, Perbandingan Persfektif Astronomi & Buddhis
- G.I.G.O = Sampah Masuk Sampah Keluar [Banjir Nuh]
- Agama Langit dan Agama Bumi: Dikotomi Tak Tahu Diri