Jumat, 11 September 2009

Agama Langit: Matahari Melintasi Bumi dan Bentuk Bumi adalah Piringan Datar


Dunia barat mencatat bahwa orang pertama yang menegaskan BUMI itu BULAT adalah seorang Yunani yang hidup di abad ke 6 SM bernama Phytagoras. Benarkah orang pertama yang mengatakan bumi itu bulat adalah Phytagoras?

Apa kata 4 Agama besar tentang bentuk Bumi kita dan juga yang manakah pusat tata surya kita, Bumi ataukah Matahari?

Mari kita telusuri bersama:
  1. Tradisi Nasrani,
    Bumi itu datar dan langit berbentuk kubah di kitab Ayub 26:7 dan Yesaya 40:22. Matahari yang beredar bukan bumi, Pendapat para Bapak Gereja, Orang Suci dan Cendekiawan Nasrani yang menyatakan bahwa Bumi itu Datar dan juga konsistensi penegakan kemurnian ajaran Alkitab bahwa Matahari bergerak dari Timur ke Barat, mengakibatkan Giordano Bruno harus dibakar hidup-hidup

  2. Tradisi Islam,
    terdapat dua pendapat, yaitu Bumi itu Bulat atau Bumi itu datar; Keabsahan pendapat berdasarkan Al qur'an, Tafsir dan Hadis; Langit berbentuk Kubah; Cakupan arti Kata ‘Adrh’: [Bumi atau Tanah]; kata "Dahaha", benarkah artinya berbentuk telur?; Kosmologi Islam: Bumi di punggung seekor Ikan paus; Rekam Jejak Sejarah: Mengapa Para Cendekiawan Muslim pertengahan seperti Ibnu Hazm, Ibnu Al-Jawzi, Ibnu Taymiya dan Ibnu Khaldun akhirnya Ikut menyatakan bahwa bumi itu bulat; Fatwa: Matahari mengelilingi Bumi; Apa kata Hadis Sahih Bukhari dan Muslim: Manakah yang bergerak/mengitari, Matahari ataukah Bumi? dan terakhir kesimpulannya

  3. Tradisi India: BUMI berbentuk BULATAN, berotasi pada sumbunya, MENGELILINGI MATAHARI. Selintas pendapat: Phytagoras (dan filsuf Romawi/Yunani lain) tentang bentuk bumi), juga selintas tentang Universitas Nalanda dan Aryabhata. Apakah Pemikiran/naskah India berasal dari luar India? barang import? dan Beberapa pendapat tentang sumber
Setelah membaca uraian-uraian tersebut, anda akan lebih memahami bahwa KEBENARAN dan KEYAKINAN merupakan dua hal yang berbeda, terkadang berjalan seiring namun terkadang berlawanan arah. []


Tradisi Nasrani

Tuhan di Alkitab berbicara tentang bentuk Bumi yang datar dan Matahari yang mengelilingi Bumi [Untuk detail bagaimana proses pembuatan Alkitab dan kontroversinya silakan lihat di sini]

Bumi itu mempunyai 4 (empat penjuru)
    Ia akan menaikkan suatu panji-panji bagi bangsa-bangsa, akan mengumpulkan orang-orang Israel yang terbuang, dan akan menghimpunkan orang-orang Yehuda yang terserak dari ke empat penjuru bumi. [Yesaya 11:12], [Hebrew: 'arba` = empat; kanaph= sudut, pojok, penjuru]

    Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon. [Wahyu 7:1]
Melihat seluruh permukaan Bumi dari Ketinggian:
    Ketika aku sedang tidur, kulihat sebuah pohon yang tumbuh di tengah-tengah bumi. Pohon itu sangat tinggi; batangnya besar dan kuat. Puncaknya sampai ke langit, sehingga dapat dilihat oleh semua orang di bumi. [Daniel 4:10-11]

    Pohon yang Tuanku lihat itu begitu tinggi, sehingga puncaknya sampai ke langit, dan dapat dilihat oleh semua orang di bumi. [Daniel 4:20]

    Dan Iblis membawanya ke puncak gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepadanya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya. [Matius 4:8]

    Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. [Lukas 4:5]

    Note: para penginjil akan berargumen bahwa itu bukan mimpi daniel-lah, bukan ucapan Daniel-lah, bukan ucapan tuhan-lah. Mereka lupa bahwa Daniel adalah seorang pakar tafsir Mimpi [karena anugerah yang diberikan padanya]. Kalimat Nebukadnezar, yaitu "seluruh [kol] ujung [sofe] bumi..[Dan 4:11]", Daniel/Beltsazar kemudian tafsirkan "seluruh [kol] bumi [4:20]" menjadi "[..] sampai ke ujung [sofe] bumi" [4:22] [Message bible menulis ujung itu dengan 4 sudut bumi]. Padahal Daniel bisa saja mengatakan "seluruh" namun Ia justru memilih kata "ujung".

    Benda bulat mana ada ujungnya?

    Kemudian, di Perjanjian baru: iblis membawa masuk ke alam roh-lah, dst. Perhatikan logika mereka semua saat itu:

    'melihat semua' dari ketinggian tertentu!

    Setinggi2nya suatu tempat tidak mungkin melihat yang ada di bagian bumi di bawahnya [bulat] kecuali tempat itu datar
Bumi memiliki tiang:
    Yang menggeserkan bumi dari tempatnya, sehingga tiangnya bergoyang-goyang. [Ayub 9:6]..Tiang-tiang langit bergoyang-goyang, tercengang-cengang oleh hardik-Nya. [Ayub 26:11]
    Note: Ibrani/hebrew untuk tiang = ammuwd; langit = shamayim, 'owr = petir, halilintar; penggunaan kata petir bukan tiang ada di Ayub 37:11
Bumi memiliki ujung:
    untuk memegang ujung-ujung bumi, sehingga orang fasik dikebaskan dari padanya [Ayub 38:13].....dan juga kilat petirnya ke ujung-ujung bumi. [Ayub 37:3]..Karena ia memandang sampai ke ujung-ujung bumi. [Ayub 28:24]

    [Note: mereka akan berargumen bahwa tidak ada perbedaan antara tanah dan bumi dalam bahasa inggris..namun ayat2 ini berbicara bumi bukan tanah , lihat di Ayub 38:4, '...meletakan dasar bumi..']

    Sebab itu orang-orang yang diam di ujung-ujung bumi takut kepada tanda-tanda mujizat-Mu; tempat terbitnya pagi dan petang Kaubuat bersorak-sorai.[Mazmur 65:8]

    engkau yang telah Kuambil dari ujung-ujung bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya, Aku berkata kepadamu: "Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau"[Yesaya 41:9]

    Ya TUHAN, kekuatanku dan bentengku, tempat pelarianku pada hari kesesakan! Kepada-Mu akan datang bangsa-bangsa dari ujung bumi serta berkata: "Sungguh, nenek moyang kami hanya memiliki dewa penipu, dewa kesia-siaan yang satupun tiada berguna. [Yeremiah 16:19]
Matahari yang beredar mengelilingi Bumi:
    .. Ia memasang kemah di langit untuk matahari, yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya. [Mazmur 19:4-6]

    Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!" Maka berhentilah matahari dan bulan pun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh. Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN [Yosua 10:12-14]

    Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari TUHAN, bahwa TUHAN akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya: Sesungguhnya, bayang-bayang pada penunjuk matahari buatan Ahas akan Kubuat mundur ke belakang sepuluh tapak yang telah dijalaninya." Maka pada penunjuk matahari itu matahari pun mundurlah ke belakang sepuluh tapak dari jarak yang telah dijalaninya. [Yesaya 38.7-8; 2 Raja 20:8-11]

    Berfirmanlah Allah: "Jadilah cahaya-cahaya (maw-ore') cakrawala (birqîa‘/raqiya) langit (haš šāmayim) untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah cahaya-cahaya cakrawala langit menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun. dan biarlah cahaya-cahaya cakrawala langit menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan dua cahaya yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang (kō·w·ḵā·ḇîm). [Kejadian 1.14-16]. Definisi Raqiya di Brown-Driver-Briggs': "1b) cakrawala (kubah langit yang menopang perairan di atas); 1b1) dianggap kaum Ibrani sebagai padat dan menopang di atas 'perairan'. → Tanda-tanda musim akibat dari matahari dan bulan bergerak di kubah langit terhadap bumi.

    [Catatan: di sini, di sini dan di sini.. anda temukan konfirmasi bahwa Alkitab dan para bapak gereja mendukung GeoCentris juga mengutuk teori Heliocentrisnya Galileo] []
Kubah Langit dan Batas langit
    Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya [AMSAL 8:27]

    Yang mendirikan anjung-Nya di langit dan mendasarkan kubah-Nya di atas bumi; yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi--TUHAN itulah nama-Nya. [Amos 9:6]

    Awan meliputi Dia, sehingga Ia tidak dapat melihat; Ia berjalan-jalan sepanjang lingkaran langit! [Ayub 22:14]

    Penegasan dari kalangan Kristen Awal dan yang tercantum di Ensiklopedia:

    "Setelah ini, di hari ke-2, [Tuhan] menempatkan langit diseluruh bumi, dan memisahkan itu dari bagian lainnya….Ia juga menempatkan sebuah garis kristal/Cakrawala melingkupinya, dan menyatukannya dalam cara yang tepat bagi bumi, dan memassangnya untuk memberikan kelembaban dan hujan dan untuk memungkinkannya dari embun."- Josephus Flavius [37 M - 100 M, Sejarahwan Yahudi, Antiquities, 1.1].

    "Karena roh adalah satu, berada di tempat terang, antara air dan langit, agar kegelapan tidak dengan cara apapun berkomunikassi kepada Surga, yang lebih dekat dengan Allah, di depannyaAllah berkata, "Terjadilah terang", oleh karenanya langit menjadi bentuk kubah menutupi, padat dan seperti gumpalan"- Theophilus/115-181 M, Autolycus 2.13. [lihat lukas 1.3 dan Kisah para rasul 1.1]

    Jewish Encyclopedia:
    Kaum Ibrani beranggapan bahwa buni adalah datar atau berbentuk lempengan membukit, terapung di air. Di atasnya melengkung kubah langit padat. Kubah ini terikat dengan lampu-lampu dan bintang-bintang. begitu sedikit ketinggiannya ini sehingga burung-burung dapat naik kesana dan terbang sepanjang bentangannya
Artikel ini, yaitu bagian kubah langit, mendapat tanggapan dari lingkar study dan di tulis di blognya [untuk melihat, klik di sini, di sini, dan di sini. Berikut dibawah ini adalah tanggapan saya di blog tersebut yang saya jadikan bagian dari artikel ini]

***

Di blognya, Lingkar Study melampirkan ayat dibawah ini untuk menggambarkan arah utara tidaklah sejajar permukaan daratan, namun arah utara ada di sebelah atas bumi dan arah selatan ada di bawah bumi:
    Ayub 26:7 He stretcheth out [05186] (8802) the north [06828] over the empty place [08414], {and} hangeth [08518] (8802) the earth [0776] upon nothing [01099].

    26:7 Allah membentangkan utara di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan.

    Note ayat selanjutnya untuk lebih memahami konteks:
    Ia membungkus air di dalam awan-Nya, namun awan itu tidak robek (26:8). Ia menutupi pemandangan takhta-Nya, melingkupinya dengan awan-Nya (26:9). Ia telah menarik garis pada permukaan air, sampai ujung perbatasan antara terang dan gelap (26:10); tiang-tiang langit bergoyang-goyang, tercengang-cengang oleh hardik-Nya (26:11). Ia telah meneduhkan laut dengan kuasa-Nya dan meremukkan Rahab dengan kebijaksanaan-Nya (26:12). Oleh nafas-Nya langit menjadi cerah, tangan-Nya menembus ular yang tangkas (26:13). Sesungguhnya, semuanya itu hanya ujung-ujung jalan-Nya; betapa lembutnya bisikan yang kita dengar dari pada-Nya! Siapa dapat memahami guntur kuasa-Nya?" (26:14)
Pertama,
Ayat Ini konteksnya puisi BUKAN ilmiah. jika ilmiah,harusnya tahu air di awan hanya 2% dari yang ada di atmosphir (Air di awan hanya 0.05 mm; Atsmosphir 2.5 cm), mengapa air atsmosper juga TIDAK robek?. TIDAK ADA tiang-tiang di langit yang bisa tercengang, TIDAK ADA terjadinya gelombang laut akibat ulah si ular Rahab/Leviatan (Ayub 3:8), TIDAK ADA garis permukaan air pada bumi yang berbentuk bulat, KECUALI bumi dianggap piringan datar dengan langit berbentuk kubah. Oleh karenanya, Pengetahuan Ayub kuno, percaya buta bumi berbentuk piringan dengan langit menutupinya berbentuk kubah berikut mempunyai tiang-tiang.

Kedua,
TIDAK ADA satu referensi pasal di Perjanjian Lama yang menyatakan bahwa arah UTARA ada di atas [juga arah selatan di bawah] untuk itu, kita perlu mengetahui bagaimana cara orang Ibrani mengetahui arah mata angin

Kaum Ibrani menentukan arah mata angin dengan cara badan menghadap arah Matahari terbit dan itu disebut sebagai timur. Konfirmasi arah timur ada pada yehezkiel 8:16,
    "[..] menghadap ke sebelah timur sambil sujud pada matahari di sebelah timur."
Dengan demikian arah barat adalah dibelakangnya, Utara di sebelah kiri dan Selatan ada di sebelah kanan [lihat juga kamus theosophy bible di sini, di sini, dan di sini]

Dan kita tahu, ketika memandang ke ATAS, dan seluruh penjuru, langit tidaklah kosong, dipenuhi MILYARAN BINTANG dan PLANET bahwa lintasan dan perputaran bumi karena gaya tarik menarik. Oleh karenanya, mari kita temukan TEMPAT KEJADIAN ucapan Ayub berasal:
    Kisah Ayub, sebelum pasal 37:21 menceritakan awal mula kisah dan percakapan antara ayub bersama 3 rekannya [2:11]. Mereka datang ketika Ayub telah kehilangan kekayaan, diantaranya adalah unta2 [1:17]; tempat tinggal dan orang2 di rumahnya [kecuali istri] roboh diterpa angin rebut dari gurun [1:19]. Mereka kemudian duduk menemani ayub selama 7 hari 7 malam [2:13]

    Ayub tinggal di tanah Uz, Timur/tenggara Palestina, dekat syiria dan edom, di suatu tempat di gurun pasir Arabia.
Dari informasi-informasi di atas, kamus leksikon dan Alkitab, dapat kita pastikan sebagai berikut:
  1. Tidak benar letak arah Utara dan Selatan adalah di atas dan di bawah seperti yg anda tuliskan di gambar 4 dan 5-nya blog lingkar study.
  2. Untuk mengetahui arah utara, Ayub dan teman2nya jelas tidak perlu terlentang, namun cukup mengetahui dimana matahari terbit, Jadi arah semua mata angin sejajar permukaan tanah.
  3. Lokasi mereka berbicara adalah di sekitar area gurun pasir, yang kosong [ini sesuai dengan arti kode leksikon 08414, yaitu “over the empty place”]
  4. Sehingga frase “membentangkan utara di atas tempat yang kosong menggantung bumi ditengah kekosongan” merupakan sebuah fakta lapangan yang mereka lihat [ayub dan 3 temannya] yaitu di arah utara hanya padang gurun yang tidak ada apapun. Langit terlihat bertemu dengan daratan [sehingga bagaikan daratan yang digantungkan di kosongnya langit, karena tiang-tiang langit menurut konsep kuno tidak kelihatan].
  5. Kamus Lexicon 05186, JUGA mempunyai arti: bow down [menundukan badan], bend [membengkokan, menekuk] turn, in/de cline [naik/turun/lerengan], bow [membungkuk], to stretch out, spread out dan lain-lain. Jadi dimaksudkan untuk bentuk yang MELENGKUNG, yaitu langit arah UTARA yang akan seperti Ayub 26:10 "..garis pada permukaan air, sampai ujung perbatasan antara terang dan gelap"
  6. Situasi "langit bertemu dengan daratan" menunjukan posisi langit yang menekuk/menurun, Ini berkesesuaian dengan kalimat "Ia menekukkan [05816] langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kaki-Nya" [2 samuel 22:10 dan Mazmur 18:9 (18-10)]
  7. Maka dari itu, ucapan Ayub pada 26:7 adalah selaras dengan ucapan Elifas di ayat sebelumnya [22:14], yaitu "[..] berjalan2 di lingkaran langit". menunjukan Langit bentuknya menyerupai kubah.
Langit yang berbentuk kubah itu bersandar pada daratan (dengan tiang tak terlihat), yang disyairkan dalam Amos 9:6:
    "yang mendirikan anjung-Nya di langit dan mendasarkan kubah-Nya di atas bumi; yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi ALLAH, itulah namaNya
Bagaimana bentuk bumi menurut Allah dan Ayub dapat kita ketahui dari pernyataan Allah dan ayub sendiri, yaitu:
  1. Allah, sendiri menyatakan bahwa dinihari atau fajar [arah timur] merupakan tempat dari ujung-ujung bumi, "Allah menarik garis pada permukaan air, sampai ujung perbatasan antara terang dan gelap" (Ayub 26:10) "Pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh datang dinihari atau fajar kau tunjukkan tempatnya untuk memegang ujung-ujung bumi, sehingga orang-orang fasik dikebaskan dari padanya?" [Ayub 38:12-13]. Bahwa Bumi memiliki ujung satu dan ujung lainnya, sehingga ada frase "dari ujung bumi ke ujung bumi" [ulangan 13:17, 28:64] dan ada "4 penjuru Bumi" [Yesaya 11:12]. Benda berbentuk bulatan TIDAK AKAN memiliki ujung-ujung.
  2. Ayub juga menyatakan bahwa Allah mengetahui jalan ke sana, Ia juga mengenal tempat kediamannya. Karena Ia memandang sampai ke ujung-ujung bumi, dan melihat segala sesuatu yang ada di kolong langit. [28:23-24], kalimat terakhir menunjukan bahwa segala sesuatu dapat terlihat hanya jika bentuknya TIDAK BULAT
Jelas sudah bahwa kitab Ayub, dengan jitunya menggambarkan BUMI itu DATAR dengan LANGIT berbentuk KUBAH.

[sisanya silakan lihat di sini. Tanggapan dan jawaban antara saya dan lingkar study, akan dituliskan pada komentar di artikel ini] []

Alkitab mengikuti pandangan bangsa Babilon tentang bumi datar yang dilingkupi langit berbentuk kubah sebagaimana tercantum di Yesaya 40:22 (text di bawah ini versi Masoretik Text/Aleppo Codex, abad ke-10 M):

Ha-yashab (הישב) al (על) chwug (חוג) ha-erets (הארץ) (duduk/berdiam pada/di kubah bumi) wa-yashabe-ha (וישביה) kahagabim (כחגבים) (dan penduduknya seperti belalang) ha-natah (הנוטה) kad-doq (MT: כדק / LXX: καμάρα) shamayim (שמים) (menekuk tirai/lengkungan langit) wa-yimthahim (וימתחם) ka-ohel (כאהל) lashabet (לשבת) (dan membentangkan tenda kediaman)

Kata 'Yashab [3427/"ישב"]' ada 3x: (1) (Orang ke-3) duduk/berdiam, (2) yang menduduki/berdiam dan (3) tempat yang diduduki/kediaman.

Kata 'al' [5921]: di atas, pada, di, kepada, karena, sebab, di bawah, di dalam, dst

Kata 'chuwg' [02328 dan 02329]:

Noun:
  1. vault/Kubah, horizon/kaki langit; of the heavens, sea and earth[Francis Brown, A Hebrew and English Lexicon of the Old Testament of William Gesenius, p. 295, Clarendon Press, Oxford, 1988]
  2. circle/lingkaran; circuit/perjalanan, keliling, horizon/kaki langit[Ernest Klein, A Comprehensive Etymological Dictionary of the Hebrew Language, p. 210, MacMillan Publishing Company, New York, 1987]
Verb:
  1. draw round/gambar melingkar; make a circle/membuat lingkaran[Francis Brown, A Hebrew and English Lexicon of the Old Testament of William Gesenius, p. 295, Clarendon Press, Oxford, 1988]
  2. make a circle/membuat lingkaran; to move in a circle/bergerak melingkar[Ernest Klein, A Comprehensive Etymological Dictionary of the Hebrew Language, p. 210, MacMillan Publishing Company, New York, 1987]
Lingkaran adalah bentuk 2 dimensi, sedangkan kata untuk bulatan 3 dimensi adalah "duwr" [1754], misalnya di Yesaya 22:18:
    dan menggulung[6801 =(Qal) to wrap (Bungkus, gulung), wrap or wind up together, wind around] engkau keras-keras menjadi suatu gulungan[6802 = melilit, menggulung, Bola] dan menggulingkan engkau seperti bola[01754] ke tanah[0776] yang luas; di situlah engkau akan mati, dan di situlah akan tinggal kereta-kereta kemuliaanmu, hai engkau yang memalukan keluarga tuanmu!
Jika benar Yesaya bermaksud mengartikan bumi itu bulat bukan datar, tentunya Ia akan gunakan 'duwr' bukan 'chuwg', bukan?!
    He who sits above the ball/round about[duwr] of the earth [..]
Namun jelas tidak, karena bumi ini tidaklah berbentuk bulatan. Untuk itu, Situs Seferia.org (milik kaum Yahudi) menterjemahkannya sebagai kubah/vault dan di Chagigah 12b.5 (abad ke 5/6 M, Talmud Babilon), Rabi Reish Lakish (abad ke-3 M) menyampaikannya sebagai 7 langit (raqiya)

Kata "'erets" [0776]: Tanah (1543 x), bumi (712 x), daerah (140 x), permukaan tanah (98 x), dunia (4 x) atau dewa bumi. Secara statistik lebih banyak diartikan 'tanah' daripada 'bumi' dan ini tergantung pada konteks pemakaiannya

Kata "chagab" [2284]: belalang.

Kata "naw-taw" [5186]: membentangkan, membengkokan, membungkuk, menekuk. Contoh:
    "Ia menekukkan [naw-taw] langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kaki-Nya" [2 samuel 22:10 dan Mazmur 18:9 (18-10)]
Dua ayat di atas, menterjemahkannya sebagai menekukkan/membengkokan.

Kata "'doq" [1852]: kerudung, selubung, kabut, tirai, kain. Alkitab Versi LXX (abad ke-2 SM s.d 1 M) yang lebih tua dari Aleppo codex/MT, menggunakan kata "καμάρα" = lengkungan, melengkung

Kata Shamayim [8064]: Surga, langit, udara, cakrawala, angkasa atau Dewa langit.

Kata 'Mathach' [4969]: memasangkan, merentangkan, untuk diregangkan.

Kata "'ohel' [168]: tenda, kemah, rumah.

Bagaimana bentuk Kubah?

Atap melengkung ke bawah berada di atas sebuah bidang datar, persis seperti:
  1. Ucapan Elifas, "[..] Ia berjalan-jalan sepanjang lingkaran langit" [Ayub 22:14];
  2. "[..] mendasarkan kubah-Nya diatas bumi [..]" [Amos 9:6]
Proses pembentukan sandaran di bidang datar digambarkan Amsal 8:27,"Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya"

Oleh karena itu, Yesaya juga menyatakan adanya ujung Bumi [5:26, 24:16, 42:10, 48:20], ujung langit [13:5] tuhan menciptakan Bumi dari ujung ke ujung [40:28], ujung-ujung bumi [41:5, 41:9, 43:6, 45:22], Bumi memiliki 4 Penjuru [11:12, tentu saja ini dapat juga berarti 4 arah mata angin yang tentunya bukan berarti berberntuk kotak]

Jadi, frase ‘al chwug ha-erets' di Yesaya 40.22, menyatakan jelas bahwa bumi yang datar ini (berbentuk piringan) dilingkupi langit yang berbentuk kubah.

Sejalan dengan itu, penerusnya, yaitu para bapak Gereja, orang-orang suci yang telah menerima anugerah pemahaman benar dari roh kudus, juga menyatakan bahwa bumi itu datar:
  1. Lactantius [245M – 325M), mengatakan yang mempunyai pendapat bahwa bumi itu bulat adalah "tolol" karena manusia bisa berjatuhan
  2. Santo Cyril dari Jerusalem [315M–386M], Bumi seperti langit mengambang diatas air
  3. Santo John Chrysostom [344M–408M], pendapat bahwa bentuk BUMI itu BULAT bertentangan dengan Kitab
  4. Uskup dari Gabala, yaitu Severian [408 M] dan Diodorus dari Tarsus [394M], merupakan pembela Bumi itu datar
  5. Cosmas Indicopleustes [547M], Bentuk bumi: "parallelogram, datar, dan dikelilingi 4 laut"
  6. St. Augustine [354M-430M], The City of God Book 16 Chapter 9,

    "Tapi adalah dongeng bahwa terdapat sisi berlawanan, dikatakan, manusia dibelahan lainnya, di mana matahari terbit adalah saat terbenam bagi kita, manusia yang berjalan dengan kaki mereka ada dibelahan lainnya, itu tidak memiliki pijakan kredible dan tentunya tidak sesuai dengan pengetahuan sejarah yang telah diketahui, namun dari terkaan sain...Mereka tidak menyimak, meskipun didemonstrasikan sain bahwa bumi ini bulat..Kitab, dengan bukti historis..tidak pernah memberikan informasi yang salah. Terlalu absurd mengatakan bahwa beberapa orang telah berlayar mengarungi samudera luas dan melintas dari sisi satu ke sisi lainnya"

  7. Kardinal Robert Bellarmine [1542M-1621M], Letter on Galileo's Theories, 1615:

    "Tapi yang hendak menyatakan bahwa Matahari benar2 tetap di tengah langit dan hanya berputar pada porosnya sendiri tanpa bergerak dari timur ke barat dan bahwa Bumi berada pada lapisan ke 3 dan berputar dengan kecepatan tinggi mengitari matahari, adalah pikiran yang sangat berbahaya, tidak hanya melecehkan semua pilsuf dan para cendekiawan agama, namun juga melukai keyakinan suci kita dan menyatakan kitab suci salah"

  8. Bukan cuma mereka! Para cendekiawan nasrani lainnya pun tetap teguh pada kebenaran Alkitab, dengan tegas menyatakan bahwa bumi itu datar! silakan lihat di sini, di sini dan di sini
Mengapa para bapak gereja dan santo itu benar-benar yakin bahwa bumi itu datar?

Untuk menjelaskan persamaan pikiran diantara mereka yang sama-sama telah mendapatkan bimbingan roh kudus ini, marilah kita lihat beberapa sample kata ibrani yang mempunyai arti dan maksud yang sama dan diaplikasikan pada benda-benda berbeda:
    7097 -- qatseh [ujung, batas, sudut, hal-hal yang ekstrim dan banyak lagi]. Perhatikan kata ujung ke ujung pada dua kalimat dibawah ini:

    1. Keluaran 26:28 Dan kayu lintang yang di tengah, di tengah-tengah papan-papan itu, haruslah melintang terus dari ujung ke ujung.
    2. Ulangan 13:7 salah satu allah bangsa-bangsa sekelilingmu, baik yang dekat kepadamu maupun yang jauh dari padamu, dari ujung bumi ke ujung bumi

    Penerapan kata Qatseh pada kayu dan bumi di atas, menunjukan dengan sangat jelasnya bahwa bentuk benda yang mempunyai ujung dan jelas tidak bulat, bukan?!

    7098 -- qatsah, [ujung, batas, sudut, hal-hal yang ekstrim dan banyak lagi]. Perhatikan kata ujung pada dua kalimat di bawah ini:

    1. Keluaran 27:4 Haruslah engkau membuat untuk itu kisi-kisi, yakni jala-jala tembaga, dan pada jala-jala itu haruslah kaubuat empat gelang tembaga pada keempat ujungnya.
    2. Yesaya 40:28 Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.

    Penerapan kata Qatsah pada jala dan bumi di atas, menunjukan dengan sangat jelasnya bahwa bentuk benda yang mempunyai ujung dan jelas tidak bulat, bukan?!

    7099 -- qetsev [Ujung, akhir, batas, batasan]. Perhatikan kata ujung pada tiga kalimat di bawah ini:

    1. Keluaran 37:8 satu kerub pada ujung [7098,qatsah] sebelah sini dan satu kerub pada ujung [7098,qatsah] sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu dibuatnya kerub itu pada kedua ujungnya [7099, qetsev]
    2. Mazmur 48:10 (48-11) Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
    3. Yesaya 26:15 Thou hast increased [03254] (8804) the nation [01471], O LORD [03068], thou hast increased [03254] (8804) the nation [01471]: thou art glorified [03513] (8738): thou hadst removed {it} far [07368] (8765) {unto} all the ends [07099] of the earth [0776].

      [Dalam Alkitab terjemahan baru, kata bumi [0776] di hilangkan dan bunyinya menjadi seperti ini:

      Yesaya 26:15 Ya TUHAN, Engkau telah membuat bangsa ini bertambah-tambah, ya, membuat bertambah-tambah umat kemuliaan-Mu; Engkau telah sangat memperluas negerinya]

    Penerapan kata Qetsev pada tutup perdamaian dan bumi di atas, menunjukan dengan sangat jelasnya bahwa bentuk benda yang mempunyai ujung dan jelas tidak bulat, bukan?!
Anda akan temukan banyak sekali bentuk-bentuk dan contoh-contoh serupa di alkitab dan saya rasa 3 contoh di atas sudah lebih dari cukup untuk menjelaskannya, bukan?!

Tentunya para orang penting, bapak gereja dan para santo di atas yang sama-sama telah mendapatkan bimbingan penuh roh kudus, disamping sangat fasih dengan alkitab dan juga mengenal baik arti kata dan dalam kondisi apa kata-kata tersebut di gunakan, bukan?!

Kemudian, terdapat martir Pengetahuan yang dibakar-hidup-hidup oleh Geraja karena mempertahankan pendapat bahwa matahari tidak beredar mengelilingi bumi adalah Giordano Bruno [1548M - 1600M], Ia adalah biarawan Dominikan.

Setelah lama disiksa di penjara, ia di bakar hidup-hidup di Campo de’ Fiori pada tanggal 17 February 1600. Ia di bakar hidup-hidup bukan karena tuduhan Heresy [bid'ah/klenik/sihir] namun karena pendapat sain-nya bertentangan dengan Alkitab.

Berikut dibawah ini adalah cuplikan Dokumen vatikan Interogasi terakhir Bruno [sekitar bulan April 1599] sebelum pelaksanaan eksekusi. Ia katakan teori kosmogony-nya didasarkan pada penemuan sain dan tidak ditujukan untuk menentang kitab suci:
    Circa motum terrae, f. 287, sic dicit: Prima generalmente dico ch’il moo et la cosa del moto della terra e della immobilità del firmamento o cielo sono da me prodotte con le sue raggioni et autorità le quali sono certe, e non pregiudicano all’autorità della divina scrittura [...]. Quanto al sole dico che niente manco nasce e tramonta, né lo vedemo nascere e tramontare, perché la terra se gira circa il proprio centro, che s’intenda nascere e tramontare [...]

    Terjemahan:
    Circa motum terrae, f. 287, sic dicit: Pertama-tama, Saya katakan bahwa teori-teori pergerakan bumi dan diamnya raqiya atau langit adalah dibuat oleh saya yang didasarkan pada alasan yang kuat, yang mana tidak dimaksudkan untuk meruntuhkan kewenangan kitab suci [..] Berkenaan dengan Matahari, Saya katakan bahwa ia tidak terbit maupun tenggelam, tidak juga seperti yang kita lihat, terbit ataupun tenggelam, karena, jika bumi berputar pada porosnya, maka apa yang kita maksudkan dengan terbit dan tenggelam [..]
Kemudian, terdapat satu bukti lagi yang menyatakan bahwa alasan eksekusi bukan karena tuduhan heresy, karena di Universal Declaration of Human Rights: Christianity and its Persecution of Heretics, tidak ditemukan nama Giordano Bruno yang di aniaya/siksa gereja atas tuduhan heresy. [catatan: di Link ini, anda akan temukan satu tanya jawab, dimana Bruno ternyata telah murtad dari Nasrani bertahun-tahun dan memilih menjadi Filsuf/pencari kebenaran (atheis?)] []


Tradisi Islam

Terdapat 2 (dua) pendapat, beberapa menyatakan Bumi itu Bulat dan beberapa menyatakan bumi itu datar. Ini akan kita uji mana yang bertentangan dengan Al Qur'an dan Hadis dan kita teluri mengapa pendapat nyeleneh tersebut muncul.

Pendapat 1: Bumi itu Bulat

Sekitar tahun 830, Khalifah al-Ma'mun menugaskan sekelompok astronomer untuk mengukur jarak antara Tadmur (Palmyra) ke Al-Raqqh, di Syria modern. Mereka menemukan bahwa kota-kota itu terpisah 1 derajat ketinggian. Sejak itu banyak peneliti-peneliti Islam berpendapat (Ijma) bahwa BUMI itu BULAT diantaranya adalah Ibnu Hazm (Meninggal 1069), Ibnu Al-Jawzi (meninggal 1200), Ibnu Taymiya (meninggal 1328) dan Ibnu Khaldun (meninggal 1406). [lihat: History, Science and Civilization: Early Muslim Consensus: The Earth is Round]

Imam Ibnu Hazm (7 November 994–15 August 1069, 456 AH), diklaim mengatakan:
    "Pasal penjelasan tentang bulatnya bumi. Tidak ada satu pun dari ulama kaum muslimin, semoga Allah meridhai mereka semua, yang mengingkari bahwa bumi itu bulat dan tidak dijumpai bantahan atau satu kalimat pun dari salah seorang dari mereka." (Buku "Matahari Mengelilingi Bumi Sebuah Kepastian Al-Qur'an dan As-Sunnah Serta Bantahan Terhadap Teori Bumi Mengelilingi Matahri", Ahmad Sabiq bin AbdulLathif Abu Yusuf, Penerbit Pustaka Al-Furqon, Gresik, Bab 4.1, hal.77-78, yang konon penulisnya mengutip itu dari "al Fishal fil Milal wan Nihal 2/97")

    Note:
    Klaim bahwa tidak ada satupun dari ulama mengingkari sudah KELIRU BESAR. Di buku, "Ibn Hazm of Cordoba: The Life and Works of Controversial Thinker", hal 556 disampaikan bahwa banyak ulama dijamannya sendiri menentang idenya tersebut.

    Kemudian, "Al Fishal fil Milal vol.5 hal.34, Ibn Hazm menyatakan orbit Saturnus mengeliling bumi selama 33 tahun (penelitian modern: Saturnus mengeliling Matahari selama 29 tahun). Ini menunjukan bahwa beliau sendiri meyakini bumi sebagai pusat dan bukannya matahari
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (22 Januari 1263 (10 Rabiul Awwal 661 H) – wafat: 1328 (20 Dzulhijjah 728 H)
    Benda-benda angkasa adalah bulat (istidaaratul-aflaak) - yang merupakan statement para astronomer dan para ahli matematika (ahlul-hay'ah wal-hisab) - Ini adalah pernyataan ulama-ulama muslim seperti Abul-Hasan ibn al-Manaadi, Abu Muhammad ibn Hazm, Abul-Faraj ibn al-Jawzi dan lainnya yang di kutip: bahwa ulama-ulama islam bersepakat. Sesungguhnya Allah telah berkata: Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya (falak). Ibn Abbas berkata: falaka adalah seperti putaran roda..Ibn Taimiyah: falak artinya adalah bulatan. Dari pernyataan "Payudara perempuan muda ta-fa-la-ka adalah ketika menjadi berbentuk bundaran" (Vol. 6, hal. 566-567)

    Untuk sisi lainnya dari bumi adalah dikelilingi air. Tidak ada umat manusianya atau serupa ini. Bahkan jika kita berimaginasi bahwa orang-orang ada di sisi lain bumi, masing-masing individu tetap berada di permukaan bumi. Mereka di sisi lain bumi tidak di bawah mereka yang di sisi ini; sama seperti mereka yang di sisi ini tidak dibawah mereka yang disisi itu. Untuk seluruh benda angkasa mengelilingi titik pusat (markaz), tidak ada keberadaan benda angkasa berada di bawah lainnya, tidak juga kutub utara di bawah kutub selatan atau sebaliknya. (vol.6. hal 565-566)

    [Kutipan pernyataan Ibn Taimiyah di atas ini berasal dari tulisan anonim (tak diketahui penulisnya), komentar penulisnya saya abaikan sehingga yang tersisa hanya tulisan Ibn Taymiyah menurut terjemahan penulis tersebut.]

    Note:
    Keterangan Ibn Taimiyah di atas adalah berkenaan dengan perjalanan benda angkasa terhadap bumi dan BUKAN bukti tentang bentuk bumi. Bahkan statement beliau tentang "sisi lain" lebih menunjukan keadaan bumi dalam bentuk piringan bulatan yang datar dengan satu sisi saja mempunyai kehidupan, dimana di sisi ini daratan yang dikelilingi lautan dan di seberangnya dianggap tidak ada manusia lain yang hidup (ini jelas bahwa yang dimaksudkan BUKAN sisi bagian bawah bumi)
Kebanyakan muslim mengkaitkan nama-nama ulama klasik yang kondang seperti di atas ini untuk klaim dan menyelipkan ayat-ayat quran sebagai pembenaran misalnya: 21.33 (dan 36.40), AQ 39.5 dan AQ 81.1
    Dan Dialah [wa+huwa] Ia yang [alladzii] menciptakan [khalaqa] malam dan siang [allayla waalnnahaara] dan matahari dan bulan [waalshamsa waalqamara]. Masing-masing [kullun] dalam [fii] jalurnya [falakin] mengambang/berenang (yasbaḥūna).[AQ 21.33]

    Tidak [Laa] matahari [Al-shamsu] diijinkan [yanbaghī] baginya [lahaa] agar [an] menyusul [tud'rika] bulan [alqamara] dan tidak [walaa] malam [al-layla] saabiqu [melebihi] siang [al-nahaari] dan Masing-masing [wakullun] dalam [fii] jalur [falakin] mengambang/berenang (yasbaḥūna) [AQ 36.40]

    Dia menciptakan (Khalaqa) para langit (alsamaawaati) dan bumi (al ardha) dengan benar (bilhaqi); membungkus (yukawwiru) malam (al-layla) atas ('alaa) siang (al-nahaari) dan membungkus (wayukawwiru) siang (al-nahaara) atas ('alaa) malam (al-layli) dan memperjalankan (wasakhkhara) matahari dan bulan (al-shamsa waal-qamara). Masing-masing (kullun) berjalan (yajri) menurut waktu (liajalin) yang ditetapkan (musamman) [AQ 39.5]

    Ketika (idhaa) matahari (al-shamsu) di bungkus/gulung (kuwwirat) dan ketika (Wa-idhaa) bintang-bintang (al-nujuum) berjatuhan (inkadarat) dan ketika gunung (aljibaala) di lenyapkan (suyirrat).. [AQ 81.1-3)

    Note:

    1. Semua kutipan ayat quran di atas jelas merujuk pada lintasan jalur benda tertentu dan BUKAN menyatakan bentuk bumi. Contoh seonggok tahi kerbau dengan bentuk tak beraturan dikitari kekanan dan kekiri secara teratur oleh lalat, maka jalur lalat mengitari tahi kerbau tersebut tidak lantas menunjukan bentuk tahi kerbau adalah bulat, bukan? dan juga tidak serta merta jalur mengitarinya tersebut adalah lingkaran.

      Kamus lane-lexicon (paling kanan) juga menyatakan arti "falak" bagi imaginasi kaum arab tidak melingkar namun bentuk melengkung seperti kubah.

      Kata "malam/layla" dan "siang/naahari" jelas bukan benda langit sehingga kata falak yang dimaksudkan adalah bukan lintasan berjalan namun sebuah ketetapan waktu tertentu, "dan memperjalankan (wasakhkhara) matahari dan bulan (al-shamsa waal-qamara). Masing-masing (kullun) berjalan (yajri) menurut waktu (liajalin) yang ditetapkan (musamman)" [AQ 13.2, 39.25, 31.29 dan 35.13]

    2. Tafsir Ibn Kathir AQ 36:38:(dan matahari berjalan dijalurnya (limustaqarrin)) [Ada dua pendapat dan keduanya menyatakan Matahari dan bulan yang bergerak terus menerus]. 'arsy adalah atap dari ciptaan dan tidak berbentuk BULATAN seperti banyak di klaim oleh astronomer. Lebih seperti KUBAH yang di topang oleh pilar. Ditandu oleh para malaikat dan di atas dunia, di atas kepala-kepala orang. Menurut Nabi sebagaimana diriwayatkan Abu Dharr:

      Ketika senja [magrib], Nabi bertanya padaku, "Apakah kau tau kemana Matahari itu pergi (saat Magrib)?! Aku jawab, "Allah dan rasulnya yang lebih tau." Ia jawab, "Ia berjalan hingga berhenti pada tempatnya di bawah Arsy lalu menyungkur sujud dan mohon ijin untuk terbit kembali, dan diijinkan dan kemudian (waktunya akan tiba) dia minta agar terus saja bersujud namun tidak diperkenankan dan minta izin namun tidak diizinkan dan dikatakan kepadanya: "Kembalilah ke tempat asal kamu datang" dan ia akan terbit dari tempatnya terbenamnya tadi (barat). Itulah penafsiran dari sabda Allah "dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui (AQ 36:38) [Bukhari: no.2960/4.54.421, no.4428/6.60.327, no.6874/9.93.520 dan no.6881/9.93.528. Juga Muslim: no.228/1.297]

      Lintasan seperti ini dimungkinkan karena langit berbentuk kubah dan tunduk di bawah arsy allah yang ada di atas air.

      Tafsir Ibn Kathir AQ 31.29:(dan memperjalankan matahari dan bulan Masing-masing berjalan menurut waktu yang ditetapkan) terdapat dua pendapat yaitu "hingga batas tertentu" atau "hingga kiamat" keduanya sahih mengikui hadis dari Abu dhar di atas. Kemudian Ibn hatim - bapaknya - Ibn Abbas: Matahari seperti aliran air. Berlarian di jalurnya di langit selama siang hari. ketika ia terbenam , berjalan di jalurnya di bawah bumi hingga terbit di timur. demikian pula dengan bulan.

    3. Surat At Takwir 81.1 dari penterjemah lain:

      YUSUFALI: When the sun is folded up;
      PICKTHAL: When the sun is overthrown,
      SHAKIR: When the sun is covered,

      Tafsir Ibn kathir utk AQ 81.1-2:
      (Ketika matahari Kuwwirat.) "Ini berarti akan digulitakan.'' Al-`Awfi meriwayatkan dari Ibn `Abbas; "Ini akan menghilang.'' Qatadah berkata, "Cahayanya akan menghilang.'' Sa`id bin Jubayr berkata, "Kuwwirat berarti itu akan di tenggelamkan.'' Abu Salih berkata, "Kuwwirat berarti ini akan diceburkan.'' At-Takwir berarti melipat satu bagian dari sesuatu dengan bagian lainnya (i.e., folding). Ini berasal dari melipat turban (`Imamah) dan mengulung kain-kain menjadi satu. kemudian arti dari statement allah (Kuwwirat) adalah bagian dari itu akan melipatnya dengan bagian lainnya. Kemudian itu di gulung dan di buang. Setelah ini selesai, cahayanya menjadi hilang. Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairh - Nabi: (matahari dan bumi akan di gulung pada hari kiamat.)

      Tafsir lainnya:
      [..]Kata kawwara berasal dari Takwir yang merujuk pada matahari yang kehilangan cahayanya. (arti lain dari takwir adalah "membungkus/melipat". Terjemahan dari teks di dasarkan arti ini. Maksud membungkus matahari adalah bahwa fungsinya menuju akhir dan ia akan kehilangan cahayanya..

      Muhammad Taqi Usmani Sayyidna Hasan Basri (RA) menyandarkan tafsirnya pada ini. Arti lain dari kata ini adalah "menyebabkan jatuh".
      Rabi' Ibn Khaitham (RA) menyampaikan tafsir berikut untuk ayat itu: Matahari akan di buang ke lautan, dan sebagai hasil ari panasnya seantero lautan menjadi terbakar. Dua tafsir ini tidak saling bertentangan. Ini dapat dikompromikan menjadi:
      pertama, cahayanya akan dipadamkan dan kemudian dibuang kelautan.
      Bukhari menyampaikan riwayat dari Abu hurairaa (RA) bahwa Nabi SAW berkata bahwa di hari kiamat matahari dan bulan akan di ceburkan di laut.
      Musnad Bazzar menambahkan bahwa mereka ini akan diceburkan di neraka.
      Ibn Abi Hatim, Ibn Abid-Dunya and Abush-Shaikh menyatakan bahwa pada hari kiamat Allah akan menceburkan matahari, bulan dan bintang ke lautan. Dan angin yang sangat keras bertiup kearah mereka, sebagai hasilnya seluruh lautan menjadi terbakar.

      Kemudian, adalah tepat dikatakan bahwa matahari dan bumi akan diletakan di lautan. Ini seperti juga tepat mengatakan bahwa mereka akan diletakan di neraka, karena seluruh lautan pada saat itu berubah menjadi neraka. [Di turunkan dari Mazhari dan Qurtubi] [..] [central-mosque.com]

      Jadi ‘takwir’ yang dimaksudkan malah menegaskan bahwa lintasan mereka ini di langit adalah berbentuk kubah dan bukan bentuk bumi, Ini adalah seperti maksud AQ 2:22,

      YUSUFALI: Who has made the earth your couch, and the heavens your canopy;[..].
      PICKTHAL: Who hath appointed the earth a resting-place for you, and the sky a canopy;[..]
      SHAKIR: Who made the earth a resting place for you and the heaven a canopy[..]
Tampak jelas bahwa tafsir dan ayat quran berbicara mengenai lintasan benda langit bukan tentang bentuk bumi. Mengkaitkan ayat-ayat tersebut dengan bentuk bumi adalah tidak relevan. []


Pendapat 2: Bumi itu Datar
A TRIBUTE TO A MUSLIM GENIUS
oleh Sujit Das

Salah seorang genius dari Saudi dikenal dengan nama “Shaikh Abd-al-Aziz Ibn Abd-Allah Ibn Baaz” (artinya – abdi Allah yang Maha Besr atau putera abdi Allah). Singkatnya, ‘Ibn Baz’. Sejak kecil ia sangat suka menghafal Quran dan belajar buku2 religius Islam (Saudi Gazette, 1999). Ia percaya bahwa tidak ada pengetahuan diluar Quran dan Ahadith; dan oleh karena itu tidak perlu belajar hal lain selain kitab-kitab suci Islam.

Pada usia 16, mata Ibn Baaz kena infeksi parah. Pada usia 20 ia menjadi buta total. Namun, ia tidak pernah putus asa. Walau buta, ia berketetapan untuk melanjuntukan studinya dalam Islam dibawah pengarahan pemikir Islam paling ternama jamannya, seperti: Sheikh Shanqeeti dan pakar-pakar Islam lainnya. Sebuah artikel yang diterbuntukan dalam ‘Saudi Gazette’ membeberkan pendidikan lelaki jenius ini:

“Subyek-subyek yang dipelajarinya termasuk bahasa Arab dan sains Islam termasuk penafsiran Qur’an, Sunnah Nabi (saw), Yurisprudensi dan Sejarah Islam. Sebagai visionaries Islam, ia mengerti penuh pengaruh sejarah terhadap umat dan bekerja keras agar pengaruh iblis pada rakyat masa lalu tidak terulang dijaman kini.” (Anon, 1999)

Singkatnya, otak kreatifnya di-Islamisi secara total dan tidak ada satupun kitab Islam yang tidak dipelajarinya dengan demikian ia menjadi pakar besar dan dihormati diseluruh Saudi. Tidak ada sains dalam Quran dan hadis yang tidak ia pelajari. Ibn Baz adalah ‘Quran & hadis Berjalan’.

Selama hidupnya, jenius besar Islam ini mengabdi diri untuk mengerti mukjizat-mukjizat sains Quran dan ia mengeluarkan banyak fataawa (kata jamak "fatwa") bagi perkembangan peradabpan yang dimulai dari thn 1940 (Wikipedia, 2006). Menurut ‘Arab News’ ( surat kabar ternama Saudi) tgl 15 Mei 1999, Ia mengeluarkan ribuan fatwa tentang masalah-masalah ekonomi & sosial berdasarkan Qur’an dan Sunnah. Fatwa pertamanya adalah:

‘pemberian kerja bagi non-Muslim di Teluk Arab dilarang dalam Islam.’

Setelah beberapa decade, ia mengeluarkan fatwa berikutnya:

'Tentara Non-Muslim harus ditempatkan di tanah Saudi untuk membela Kerajaan Saudi dari tentara Iraq ’ (Kepel, 2004).

Fatwa ini bukan merupakan kebalikan dari fatwa pertama, orang jenius selalu berpikir berbeda dan setiap saat dapat mengembangkan ide-ide kreatif.

Ia menulis sejumlah buku yang berguna bagi umat manusia. Bukunya selalu menjadi best-seller dalam dunia Muslim. Penemuan paling terkenalnya ditulisnya sesuai dengan judul bukunya, “Bukti bahwa Bumi Tidak Bergerak.” Riset sains ini diterbitkan oleh Islamic University of Medina, Saudi, thn 1974. Pada halaman 23, ia berbicara tentang penemuan yang merujuk pada ayat2 Quran dan hadis. Ia dengan yakin menentang kepercayaan kuno bahwa bumi berputar. Ini kutipannya,

“Kalau bumi berputar (rotasi) seperti yang mereka katakan, maka negara-negara, pegunungan, pohon-pohon, sungai-sungai dan samudera-samudera tidak memiliki dasar dan orang akan melihat negara-negara di timur bergerak ke barat dan negara-negara barat bergerak ke timur."

Parvez Hoodbhoy menggambarkan konklusi ilmiah berguna Ibn Baz diatas tersebut dalam bukunya "Islam and Science: Religious Orthodoxy and the Battle for Rationality". Pada halaman 49, ia menulis,

".. The Sheikh (Abdul Aziz Ibn Baz) menulis ... sebuah buku dalam bahasa Arab berjudul Jiryan Al-Shams Wa Al-Qammar Wa-Sukoon Al-Arz. Artinya : Pergerakan Matahari dan Bulan dan Tidak Bergeraknya Bumi ... Dalam buku sebelumnya, ia mengancam para penantang dengan fatwa keras atau ‘takfir’ (alias kafir), tetapi tidak mengulanginya dalam versi yang lebih baru."

Berita tentang penemuan besar Ibn Baz ini tersebar seperti api diseluruh dunia dan Muslim mulai menerima kredibilitas teori ‘tidak bergeraknya bumi’. Namun dunia kafir ragu-ragu menerima pendapatnya ini. Judith Miller, menulis dalam bukunya ‘Tuhan memiliki 99 Nama’, di halaman 114,

"Ketika ia (Sheikh Bin Baz) mengutuk apa yang disebutnya sebagai penghujatan gaya Copernicus dan bersikeras bahwa Quran mengatakan bahwa matahari bergerak, wartawan Mesir, mengolok-olok ulama ternama itu sebagai ‘refleksi primitif Saudi. "

Tahun 1993, pada suatu pagi hari, otak encer sang jenius membuka Qurannya dan menoleh sejumlah mukjizat ilmiah dan sampai pada penemuan baru bahwa ‘bentuk bumi = ceper’. Ini direkam oleh Carl Sagan dalam bukunya “The Demon-haunted World: Science as a Candle in the Dark”. Sagan menulis,

“Tahun 1993, otoritas religius tertinggi Saudi, Sheik Abdel-Aziz ibn Baaz, mengeluarkan fatwa, menyatakan bahwa bumi adalah ceper. Siapapun yang menolak dianggap tidak percaya Allah dan harus dihukum. '' dan ada sebuah fatwa terkenal yang dikeluarkan oleh Sheik Abdel-Aziz ibn Baaz. Statusnya memberikan bobot pada fatwanya namun pendapat2nya sering membuat rakyat Saudi malu.

Seluruh dunia (kecuali kafir) mulai menerima penemuan ilmiah ini. Contoh; tanggal 12 February, 1995, hal A-14 sebuah artikel diterbitkan dibawah judul “Fatwa-fatwa Muslim Mengambil Kekuatan Baru”, dimana Yousef Mohammad Ibrahim menulis "Bumi adalah datar. Barang siapa yang menyebutnya bulat adalah atheis dan patut dihukum. " Ada banyak ayat-ayat Quran dan Ahadith, yang menunjukkan bahwa bumi = datar” (Sina, n.d).

Namun Ia membantah bahwa ia pernah menyusun teori Bumi Datar (Kepel, 2004), saat teori ini mulai popular diantara Muslim. Tidak diketahui mengapa ia meninggalkan kesimpulan ilmiah yang hebat itu. Mungkin inilah karakteristik jenius. Namun ia menegaskan kepercayaan yang didasarkan pada Quran bahwa

“keadaan tidak bergerak bumi dan matahari berputar keliling bumi (the motionless state of the earth and sun revolves around the earth)”

masih tetap berlaku bahkan setelah dibantai habis-habisan dalam tulisan wartawan2 Mesir (Kepel, 2004).

Seorang pakar Islam lain, Sheikh Muhammad Tantawi mengatakan “ia (Ibn Baz) tidak takut akan kritik manapun sambil mengekspresikan pandangan-pandangan Islaminya” , (Arab News, 1999). Kegigihannya menunjukkan bahwa ia memang jenius asli.

Pakar besar ini memegang posisi Grand Mufti dari Kerajaan Saudi dan Kepala Dewan Ulama 1993-1999. Ini adalah posisi religius tertinggi dalam sebuah negara Muslim Sunni. Sang Grand Mufti mengeluarkan pendapat-pendapat hukum dan fatwa tentang tafsiran Hukum Islam baik untuk membantu hakim memutuskan kasus dan juga bagi klien-klien privat.

Prestasi-prestasi hebat lainnya termasuk (Saudi Gazette, 1999; Riyadh Daily, 1999; Arab News, 1999),
  1. Wakil Presiden dan kemudian Presiden the Islamic University in Medina, 1960-1970
  2. Ketua departemen Riset Ilmiah dan Ifta (pengarah) dengan jabatan Menteri. 1974-1993
  3. Presiden Komite Permanen bagi Riset Islam dan Fataawa.
  4. Hakim Kharj selama 14 tahun,
  5. Dosen Kehormatan di fakultas Shariah di Riyadh Institute of Science, 1951-1960
  6. 1981, ia diberi Hadiah Internasional Raja Faisal bagi Pengabdian kpd Islam.
Sampai kematiannya, ia masih juga menghadiri seminar-seminar dan memberikan ceramah-ceramah dalam berbagai universitas Islam (Riyadh Daily, 1999). Topik paling disukainya adalah ketaatan pada Sunnah Nabi. Kini, hakim-hakim paling top dan ulama, dosen, saintis dan pejabat-pejabat tinggi Saudi adalah siswa-siswanya, termasuk Mendikbud Saudi.

Walau kesuksesannya sangat menakjubkan, ia tidak mendapatkan hadiah apapun dari dunia kafir. Mungkin karena mereka tidak menaruh perhatian serius pada penemuan-penemuannya. Ibn Baz wafat th 1999.

Kematian sang jenius ini bukan saja kehilangan besar bagi Saudi, tetapi bagi seluruh dunia Muslim. "Bobot dan reputasinya" begitu besar sampai pemerintah Saudi dikatakan "sulit menemukan orang yang bisa mengganti posisi Baaz." (Kepel, 2004). ‘Arab News’ melaporkan (1999), lebih dari 50.000 orang mengantarnya ke pemakamannya di Mekah, sementara jutaan Muslim mendoakannya. Raja Fahd mengatakan bahwa dunia Islam shock atas berita sedih ini (Arab News, 1999). Berita ini begitu berat sampai Muslim bak kehilangan orang tuanya sendiri. Banyak dari mereka sampai membasahi jenggot mereka dengan air mata yang tidak habis2nya. Jenius macam Ibn Baz memang sulit ditemukan,
--------------------------

Reference list

  1. Anonimous, (1999), Staunch Defender of Islam, An article published in Saudi Gazette on 14 May 1999.
  2. Arab News, (1999), pp. 1, 2; 15 May 1999
  3. Barrious A (1980), 24 Qualities That Geniuses Have in Common; National Enquirer/Transworld Features. URL: link.
  4. Kepel G., (2004); The War for Muslim Minds: Islam and the West,. Belknap Press of Harvard University Press. pp.184, 186
  5. Riyadh Daily Staff Reporter (1999), Sheikh Bin Baz: A life devoted to Islam, Riyadh Daily (Daily newspaper published from Saudi Arabia ) dated, 14 May 1999.
  6. Saudi Gazette staff reporter (1999); Biography of Sheikh Bin Baz, Saudi Gazette (Daily newspaper published from Saudi Arabia ) dated, 14 May 1999
  7. Sina A., (n.d); Absurdities of Hadith and Muslim’s Denial,Faith Freedom International. URL: link.
  8. Wikipedia (2006); Abd-al-Aziz ibn Abd-Allah ibn Baaz (Name). URL: link.
Untuk cross reference, silakan lihat di sunnah.org: ibn_baz:
    Di "AL-ADILLA AL-NAQLIYYA WA AL-HISSIYYA `ALA JARAYAN AL-SHAMSI WA SUKUNI AL-ARD"

    ["Bukti-Bukti yang Diturunkan dan DiJelaskan dari Rotasi Matahari dan Diamnya BUMI"], Ia menegaskan bahwa

    BUMI adalah DATAR dan BERBENTUK SEPERTI PIRINGAN dan bahwa MATAHARI BERPUTAR MENGELILINGINYA
Juga di buku berjudul: "Evidence that the Earth is Standing Still.", Pengarang: Sheikh Abdul Aziz Ben Baz, Editor: Islamic University of Medina, tahun: 1395AH [1975 Masehi], Kota: Medina, Saudi Arabia, Hal. 23:
    "Jika Bumi berotasi seperti klaim mereka, negara-negara, gunung-gunung, pepohonan, sungai-sungai dan lautan akan tidak mempunyai dasaran dan orang-orang akan melihat negara-negara di belahan timur bergerak ke barat dan negara-negara belahan barat akan bergerak ke timur."

    "Atas nama Allah yang maha penyayang dan pengasih"

    "Bumi adalah DATAR, dan siapapun yang menentang klaim ini adalah seorang ateis dan layak menerima hukuman"
Kemudian dalam kesempatan lain, Ibn Baz mengatakan hal yang berbeda lagi:
    Sheikh Ibn Bâz (statement di bawah ini tidak ada di kumpulan fatwa beliau dan komite tetap, hanya ada di website muslim):

    According to the people of knowledge the Earth is round. Indeed, Ibn Hazm and other scholars have declared that there is consensus on this matter among the people of knowledge This means that all of the surface of the Earth is connected together so that the form of the planet is like a sphere.
    (Menurut kaum berpengetahuan Bumi bulat. Memang, Ibn Hazm dan ulama-ulama lainnya telah menyatakan bahwa ada konsensus mengenai hal ini di antara para kaum berpengetahuan. Ini berarti bahwa semua permukaan Bumi terhubung bersama sehingga bentuk planet itu seperti bulatan)

    Nevertheless, Allah has spread out the Earth's surface in relation to us, and He has placed upon it firm mountains, the seas, and life as a mercy for us. For this reason, Allah said: "And (do they not look) at the Earth, how it was spread out flat (sutihat)." [Sûrah al-Ghâshiyah:20]
    (Namun demikian, Allah telah membentangkan permukaan bumi untuk kita, dan Dia telah menempatkan di atasnya gunung yang kokoh, laut, dan kehidupan sebagai rahmat bagi kita. Untuk alasan ini, Allah berfirman: "Dan (apakah mereka tidak melihat) di bumi, Dan bumi bagaimana ia dihamparkan datar?(sutihat)." [AQ 88.20])

    Therefore, the Earth has been made flat for us in regards to our relationship to it to facilitate our lives upon it and our comfort. The fact that it is round does not prevent that its surface has been made flat for us. This is because something that is round and very large, then its surface will become very vast or broad, having a flat appearance to those who are upon it."
    (Oleh karenanya, Bumi telah dibuat datar untuk kita sehubungan dengan urusan kita dengannya untuk memfasilitasi kehidupan kita di atasnya dan kenyamanan kita. Fakta bahwa itu bulat tidak mencegah bahwa permukaannya telah dibuat datar bagi kita. Ini karena sesuatu yang bulat dan sangat besar, maka permukaannya akan menjadi sangat luas atau luas, memiliki penampilan yang datar bagi mereka yang berada di atasnya.")
    ---

    Namun,
    Terdapat fatwa komite tetap untuk penelitian Ilmiah dan Ifta yang diketuai Ibn Baz, yaitu no.9544 bahwa bumi berbentuk bulatan dengan permukaan datar, juga no.15255 bahwa teori bumi mengelilingi matahari adalah bertentangan dengan ayat-ayat Al Qur'an dan Hadis Nabi

    Fatwa komite tetap untuk bentuk bumi terjadi setelah pendaratan ke bulan.
Bukti lain bahwa Islam berpendapat: bumi itu datar dan bukan bulatan, lihat video MemriTV, 31 October 2007, di bawah ini [atau lihat youtube: 1, 2]:

[]


Mana dari 2 pendapat tersebut yang bertentangan dengan Quran dan Hadis?

Kaidah berpendapat yang baik menurut Islam
Ibn Katsir di muqaddimah tafsirnya mengatakan: “Jika ada orang bertanya, cara manakah yang terbaik dalam menafsirkan Qur’an? Maka yang paling benar dalam menafsirkan Al Qur’an adalah:
  1. Hendaknya Quran ditafsirkan dengan Quran, sebab apa yang dalam satu ayat disebutkan secara global, maka ia di rinci di ayat lainnya
  2. Jika engkau tidak mendapatkan tafsirnya dalam Quran, hendaknya engkau cari dalam as-sunnah (hadis), sebab as-sunnah adalah penjelas Quran
  3. Jika engkau tidak mendapatkan tafsirnya dalam Qur’an maupun as-sunnah, maka hendaknya engkau merujuk pada perkataan sahabat, sebab mereka yang paling mengerti Quran, mereka menyaksikan turunnya ayat-ayat Quran. Mereka mengetahui latar belakang serta sebab diturunkannya ayat tersebut. Hal ini adalah kekhususan mereka. Disamping itu mereka juga memiliki pemahaman yang sempurna, ilmu yang benar dan amal yang sahih terebih lagi para ulama sahabat seperti khulafa’ur rasyidin (Abu bakar, Umar, Usman dan Ali) Abdullah bin Mas’ud dan Abdullah bin Abbas” [tafsir Ibn Kathir, 5-6] []


AL QURAN, Tafsir dan Hadis

Islam tegas mengatakan BUMI itu DATAR, untuk itu simak kata-kata Quran dalam banyak ayat berbeda namun maksud yang sama yaitu bumi adalah datar:
  1. Dan di hari (wa+yawma) Kami akan perjalankan (nusayyiru) gunung-gunung (aljibaala) dan kamu akan lihat (wataraa) bumi (al-ardha) adalah datar/rata (baariza-tan) dan Kami kumpulkan mereka (wahasyarnaahum) Maka tidak (falam) kami akan tinggalkan (nughādir) dari mereka (minhum) seorangpun (ahadaan).. [AQ 18.47]

    Note:
    Tafsir Ibn kathir: "..Allah berfirman: wa taraa ardha baarizatan (“Dan kamu akan melihat bumi itu datar.”) Maksudnya, rata dan tampak jelas, tidak ada di dalamnya tanda bagi seseorang dan juga tempat yang dapat menutupi seseorang, tetapi makhluk secara keseluruhan tampak jelas bagi Rabb mereka dan tidak sesuatu pun yang tersembunyi dari-Nya..Mujahid dan Qatadah: “Tidak ada batu dan semak-semak (hutan) di atas bumi.” Qatadah: “Tidak ada bangunan dan juga pepohonan."

  2. Allah-lah (Allahu) Ia Yang (alladzii) meninggikan [rafaʿa] para langit (al-samāwāti) tanpa (bighayri) tiang (ʿamadin) yang kamu lihat (tarawnahaa), kemudian (tsumma) bersemayam (istawaa) di atas ('alaa) 'Arasy, dan memperjalankan (wasakhkhara) matahari dan bulan (al-shamsa waal-qamara). Masing-masing (kullun) berjalan (yajri) menurut waktu (liajalin) yang ditetapkan (musamman). Mengatur (yudabbiru) urusan (al-amra), menjelaskan (yufaṣṣilu) tanda-tanda (al-āyāti), agar kamu dapat bertemu tuhanmu dengan keyakinan.[AQ 13.2]

    Note:
    Tafsir Ibn kathir: Allah, mengangkat para langit tanpa pilar & mengangkat para langit tinggi jauh diatas Bumi. Berkenaan dengan kalimat (memperjalankan matahari dan bulan. Masing-masing berjalan menurut waktu yang ditetapkan) adalah seperti yang Allah maksudkan di surat 36:38 (dan matahari berjalan dijalurnya (limustaqarrin)) [Ada dua pendapat dan keduanya menyatakan Matahari dan bulan yang bergerak terus menerus]. 'arsy adalah atap dari ciptaan dan tidak berbentuk BULATAN seperti banyak di klaim oleh astronomer. Lebih seperti KUBAH yang di topang oleh pilar. Ditandu oleh para malaikat dan di atas dunia, di atas kepala-kepala orang.

    Dan Dia-lah (wahuwa) Ia yang (alladzii) membentangkan (madda) bumi (al-ardha) dan menjadikan (waja'ala) padanya (fiihaa) pasak-pasak pengokoh (rawāsiya (jamak) = gunung-gunung, lihat AQ 78.7, 79.32) dan sungai-sungai (wa-anhaaran)..[AQ 13.3]

    Note:
    [15:19] & [50:7] ..ardha madadnaahaa..; Madda/Madadnaahaa = menarik benda hingga benda itu menjadi datar/pipih..seperti cara membuat martabak ditarik hingga gepeng, sehingga terjemahannya menggunakan kata membentangkan/menghamparkan; Menurut Tafsir al-Jalalayn: Bumi di tarik, dijalarkan datar

  3. Ia yang (Alladzii) menjadikan (ja'ala) untukmu (lakumu) bumi (al-ardha) hamparan (firaasyan) dan langit (wa+alssamaa-a) atap/canopy (binaa-an) [AQ 2.22]

    Note:
    [51:48]..:...ardha farasynaahaa, Firaasha/ Farashnaaha = matras/tempat/alas yang datar. Tentang "dan langit kanopy/kubah/atap" (juga di AQ 40.60), pada AQ 21.32, "al-samaa-a saqfan/langit sebagai atap". Tafsir Ibn kathir untuk AQ.2.22,29: "Allah mulai dengan menciptakan BUMI dulu baru kemudian membuat LANGIT menjadi 7 langit. Ini adalah bagaimana bangunan biasanya di mulai, lantai dulu baru kemudian bagian atapnya (Ini juga pendapat Mujahid, Ibn Abbas bahwa bumi diciptakan terlebih dahulu)]

  4. Allah-lah (Allahu) Ia yang (alladzii) menciptakan (khalaqa) tujuh (sab'a) langit (samāwātin) dan dari (wamina) bumi (al-ardhi) seperti itu pula (mith'lahunna). [AQ 65.12].

    Note:
    Tanwîr al-Miqbâs min Tafsîr Ibn ‘Abbâs: Bahwa (Allah-lah yang menciptakan tujuh langit) satu di atas yang lainnya seperti KUBAH, (dan seperti itu pula bumi) tujuh bumi tapi mereka DATAR.

  5. Ia Yang (Alladzii) menjadikan (ja'ala) bagimu (lakumu) bumi (al-ardha) hamparan (mahdan) dan memasukan (wasalaka) bagimu (lakum) disana (fiihaa) jalan-jalan (subulan),..[AQ 20.53]

    Note:
    [43:10]..ardha mahdan..; [78:6]..ardha mihaadaan..; Mahada / Mahdan / Mihaadaan = datar ratanya tempat tidur [Tafsir Jalalain dan Tanwir al Miqbas min Tafsir Ibn 'Abbas]

  6. Dan Allah-lah (waallahu) menjadikan (ja'ala) bagimu (lakumu) bumi (al ardha) hamparan (bisaataan), [AQ 71.19]

    Note:
    Bisata = datar; seperti pada lembaran, karpet

  7. Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit (al-samāu)? Allah telah membangunnya (banāhā, lihat AQ 9.110, 38.37,50.6, 51.47, 61.4), meninggikan (rafaʿa) atapnya (samkahā = atap, tafsir: jalalayn dan ibn abbas) kemudian disamaratakan (fasawwāhā, lihat AQ 91.14, 4.42, 26.98), dan mengulitakan (wa-aghthasya) malam (laylahaa), dan memunculkan (wa-akhraja) benderang (dhuhaahaa). [79.27-29]

    Dan bumi (wa al-ardha ) sesudah (ba'da) itu (dzaalika) [................] (dahaahaa, titik ini akan kita isi) [AQ 79.30]

    Dipancarkan (akhraja) darinya (minhaa) mata air (maa-ahaa), dan disuburkan (wa+marʿāhā, tafsir: jalalyn). Dan gunung-gunung (wal-jibāla) dipancangkan (arsāhā, kata rawāsiya digunakan di AQ 13.3, 15.9, 16.15, 31.31, 27.61, 31.10, 34.13, 41.10, 50.7,77.27) limpahan nik'mat (mataa'an) bagimu (lakum) dan untuk binatang-binatang ternakmu (wali-an'aamikum). [70.31-33]

    [55:10] Dan bumi (Waal-ardha) diratakan (wadaAAaha) untuk makhluk-mahluk (lil-anami)

    Note:
    Berapa berdalih bahwa kata ‘dahaha’ pada ayat [79:30] = ‘berbentuk telur’ atau 'telor burung onta', misalnya:

    1. Khalifa: Ia buat bumi berbentuk telur.
      QXP: And after that He made the earth shoot out from the Cosmic Nebula and made it spread out egg-shaped. ('Dahaha' entails all the meanings rendered (21:30), (41:11)). Quote: In Noble Verse 79:30, the Arabic word "dahaha" doesn't mean extended (to a wide expanse). The word literally mean formed in "round shape" or "egg shape"... [Answering-Christianity: Earth in Islam, Islami voice, QH: Dr Zakir Naik dan Islam Awareness: Science]

    2. Beberapa lainnya, memberi dalih bahwa hal itu merujuk permainan penduduk Mekkah sehingga dahaha adalah terkait dengan bentuk bulat: "In 79:30, Allah says,[Transliteration] Waal-arda baAAda thalika dahaha [79:30]. The key word in the above verse is “dahaha”. In Arabic, there is a phrase, “iza dahaha” which means “when he throws the stones over the ground to the hole”. [Kata kunci ayat di atas adalah "dahaha". Dalam bahasa arab, terdapat frase ‘iza dahaha’ yang berarti ‘ketika ia melempar batu lewat lubang di tanah]. The hole is called “Udhiyatun”. “Almadahi” signify round stones according to the size of which a hole is dug in the ground in which the stones are thrown in a game. “Almadahi” also signify a round thing made of lead by the throwing of which persons contend together. [Lubangnya disebut "Udhiyatun", "Almadahi" berarti batu bulat seukuran lubang yang digali di tanah tempat batu dilemparkan dalam sebuah permainan. ‘Almadahi’ juga berarti sesuatu bulatan dibuat sebagai batas lemparan mereka yang bertanding]. So there is a signification of ROUNDNESS in the root of the word “dahaha”. According to some etymologists, the word for the “egg of an ostrich” also has the same root as “dahaha”. They also take from this that the earth is of the shape of the egg of an ostrich. Latest science findings confirm that the earth is not exactly spherical but the earth is an ellipsoid, i.e. flattened by its poles,[ just like the shape of an egg of an ostrich]. [Jadi terdapat bundar yang signifikan pada arti kata "dahaha". Menurut beberapa etimologis, kata untuk ‘telur unta’ juga memiliki akar kata yang sama dengan ‘dahaha’. Dari hal inilah maka Bumi berbentuk seperti telur Unta. Belakangan para ilmuwan menemukan bentuk bumi tidak sepunuhnya bulat namun ellips mendatar pada kutub2nya [persis seperti bentuk telur unta]. The Arabic words for “flat” or “level” or “straight shaped” are “sawi” and “almustavi”. There is not a single place in Quran where there is any indication of the earth being “flat” or “straight shaped”. The word “faraash” in 2:22, 51:48; the word “wasia” in 4:97, 29:56, 30:10; the word “mahd” in 20:53, 43:10, 78:6; the word “basaat” in 71:19; the word “suttihat” in 88:20; and the word “tahaaha” in 91:6, all may mean, “to spread”, “to expand” or “to extend” with slight differences in their connotations but none signify the earth being straight-shaped or flat. [Dalam bahasa arab, kata untuk ‘datar’ atau ‘dataran’ atau ‘bentuk lurus’ adalah ‘sawi’ dan ‘lamustavi’. Tidak ada satu tempatpun di Qur’an yang mengindikasikan bahwa bentuk bumi adalah datar. atau berbentuk lurus. Kata ‘Faraash’,’mahd’,‘’basaat’, ‘suttihat’ dan ‘tahaha’. Dapat saja berarti ‘membentangkan, menghamparkan dengan berbeda sedikit konotasinya namun bukan berarti bahwa bumi berbentuk lurus atau datar]" [sumber: Quranic teachings: Earth-shape ]

    Benarkah? Tidak.

    Dalam arab, setiap kata ada akarnya. akar tersebut biasanya terdiri dari 3 huruf yang apabila ditambahkan vowel, prefik dan suffik menjadi kata berbeda dan arti yang berbeda, contoh:

      "ka-ta-ba" (menulis) merupakan akar dari banyak kata seperti kitab (buku), maktaba (perpustakaan), katib (Orang yang me- [karang / catat / tulis] / sekretaris), maktoob (tertulis), kitabat (tulisan) dan lain sebagainya.

    Kata "DUYA/DUHIYA" BUKAN akar kata, BUKAN kata Arab, TIDAK ADA artinya dan TIDAK JELAS asalnya. Kata Arab "telur burung unta" adalah "بَيْضِ النَّعَامِ"/bayd alnaeemi ("بَيْض"/bayd/telur + "النَّعَامِ"/alnaeami/burung unta: Lihat pemakaian kata itu di hadis Ibn majjah 4.25.3086). Seperti anda lihat, kata itu SAMA SEKALI TIDAK TERKAIT "dahaha/daha".

    Berikut di bawah adalah kamus Lane’s leksikon, (kamus ini dirujuk saat memlintir arti 'daha', 'dahaha', 'udhiyya', 'madahi'), mari kita lihat bersama yang sebenarnya tertulis dalam kamus:

    Quote:
    Lane Lexicon: Dahw/(دحو)
    1. daha/(دَحَا), (Ṣ, Mṣb, Ḳ,) first pers. Dahouth/(دَحَوْتُ), (Ṣ,) aor. yad'hoo/(يَدْحُو), (Mṣb, Ḳ,) inf. n. dahoo/(دَحْوٌ), (Ṣ, Mṣb, Ḳ,) He spread; spread out, or forth; expanded; or extended; (Ṣ, Mṣb, Ḳ;) a thing; (Ṣ;) and, when said of God, the earth; (Fr, Ṣ, Mṣb, Ḳ;) as also daha/(دَحَى), (Mṣb, Ḳ,) first pers. dahaithu/(دَحَيْتُ), (Ḳ in art. dahae/(دحى),) aor. yaad’heae/(يَدْحَى), inf. n. dahae/(دَحْىٌ): (Mṣb, and Ḳ in art. dahae/(دحى):) or He (God) made the earth wide, or ample; as explained by an Arab woman of the desert to Sh: (TA:) also, said of an ostrich, (Ṣ, TA,) he expanded, and made wide, (TA,) with his foot, or leg, the place where he was about to deposit his eggs: (Ṣ, * TA:) and, said of a man, he spread, &c., and made plain, even, or smooth. (TA in art. dhaha/(دحى).)

    [1. Daha (Ṣ/Ṣiḥáḥ, Mṣb/Miṣbáḥ dari El-Feiyoomee, Ḳ/Ḳámoos) orang pertama Dahouth (Ṣ) aoris/kata kerja yad'hoo kata benda infinitif dahoo (Ṣ, Mṣb, Ḳ,) Ia bentangkan; sebarkan, atau sebagainya; meluaskan; atau melebarkan; (Ṣ, Mṣb, Ḳ;) sesuatu (Ṣ;) dan, ketika dikatakan tuhan, bumi; (Fr/El-Farrà, Ṣ, Mṣb, Ḳ;) seperti juga daha, (Mṣb, Ḳ,) orang pertama dahaithu, (Ḳ dalam artikel dahae,) kata kerja yaad'heae, kata benda infinitif dahae: (Mṣb, dan Ḳ dalam artikel dahae:) atau Ia (Tuhan) membuat bumi luas, atau cukup; sebagaimana dijelaskan seorang perempuan Arab padang pasir kepada Sh/Shemir: (TA/Táj el-'Aroo:) juga, dikatakan burung unta (Ṣ, TA,) Ia meluaskan, dan membuat luas, (TA,) dengan kakinya, atau tungkai, tempat dimana ia akan meletakan telur-telurnya: (Ṣ, * TA:) dan, dikatakan seorang pria, Ia membentangkan, dan seterusnya, dan membuat datar, rata atau halus. (TA dalam artikel dhaha.)]

    Also, said of a man, (Ḳ,) aor. yad’hoo/(يَدْحُو), inf. n. dahwu/(دَحْوٌ), (TA,) i. q. jamie/(جَامَعَ); (Ḳ;) as also daja/(دَجَا); on the authority of IAạr. (TA.) [You say, dhahaha/(دَحَاهَا) He compressed her; like as you say, dhajaha/(دَجَاهَا).]

    [Juga, dikatakan seorang pria, (Ḳ,) kata kerja yad'hoo, kata benda infinitif dahwu, (TA,) sama seperti jamie; (Ḳ;) seperti juga daja menurut sumber Ibn-El-Arạrábee (TA.) [kau katakan, dhahaha Ia menekannya/meluruskannya; seperti kau katakan, dhajaha]

    Also He threw, or cast, and impelled, propelled, or removed from its place, a stone, with his hand. (TA.) One says also, to him who is playing with walnuts, abidil maddha va adhhuhu/(أَبْعِدِ المَدَىوَٱدْحُهُ), meaning [Make thou the distance far, and] throw it. (Ṣ, TA.) See also midh’hath/(مِدْحَاةٌ), in two places. And of a torrent, one says, dhaha bilbat’hai/(دَحَا بِٱلْبَطْحَاءِ) It cast along [the soft earth and pebbles in its course; or drove them along]. (TA.) And of rain, one says, dhaha Al hissa an waj’hil Ardhi/(دَحَا الحَصَى عَنْ وَجْهِ الأَرْضِ) (Ṣ, Mṣb) It drove the pebbles from the surface of the earth; (Mṣb;) or removed them. (TA.) [See also dhaha/(دَحَى), in the next art.] And aldhahwu bilhijarathi/(الدَّحْوُ بِالحِجَارَةِ) also signifies The vying, one with another, in throwing stones, and striving to surpass [in doing so]; as also al Midahath/(المُدَاحَاةُ) [inf. n. of dahee/(دَاحَى)]. (TA.)

    [Juga Ia lempar, atau lontarkan, dan mendorong, geser, atau pindahkan dari tempatnya, sebuah batu dengan tangan. (TA.) Seorang berkata juga, pada yang sedang bermain dengan kacang-kacang walnut, abidil maddha va adhhuhu, maksudnya [membuat jarak menjadi jauh, dan] melemparkannya. (Ṣ, TA.) juga lihat midh’hath, di dua tempat. Dan dari suatu semburan, seorang berkata, dhaha bilbat’hai dibuang bersama [tanah lunak dan kerikil dijalurnya; atau terdorong bersamaan]. (TA.) Dan hujan, seorang berkata, dhaha Al hissa an waj’hil Ardhi (Ṣ, Mṣb) mendorong kerikil-kerikil dari permukaan tanah; (Mṣb;) atau memindahkannya. (TA.) [Lihat juga dhaha, di artikel selanjutnya] dan aldhahwu bilhijarathi juga berarti belomba-lomba, satu dengan lainnya, dalam melempar batu-batu dan berusaha mengungguli [dalam melakukannya]; seperti juga al Midahath [kata benda infinitif dari dahee]. (TA.)]

    marra yad’hoo/(مَرَّ يَدْحُو), inf. n. dahow/(دَحْوٌ), said of a horse, He went along throwing out his fore legs without raising his hoofs much from the ground. (Ṣ, TA.)

    [marra yad’hoo, kata benda infinitif dahow, dikatakan seekor kuda, yang mendepak-depakan kaki depannya tanpa banyak mengangkat kaki-kakinya dari tanah (Ṣ, TA.)]


    dhahal bathan/(دَحَا البَطْنُ) The belly was, or became, large, and hanging down; (Kr, Ḳ;) and Indhahee/(اندحى) it (the belly) was, or became, wide, or distended: (MF:) or both signify it (the belly) became swollen, or inflated, or big, and hung down, by reason of fatness or disease; as also Dhau/(دَاحَ) and Indah/(اِنْدَاحَ). (TA in art. dooh/(دوح))

    [dhahal bathan perut telah, atau menjadi, besar, tergantung kebawah; (Kr, Ḳ;) and Indhahlee ini (perut) telah, atau menjadi, lebar, atau menggayut: (MF:) atau keduanya berarti ini (perut) menjadi bengkak, atau membesar, atau gede dan tergantungan ke bawah, karena alasan kegemukan atau penyakit; seperti juga Dhau dan Indah. (TA di artikel dooh)]

    3. Dhahee/(داحى), inf. n. Mudahath/(مُدَاحَاةٌ): see 1.
    5. Thud'hee/(تدحّى) He spread out, or extended, himself; syn. Thabassuth/(تَبَسَّطَ). (Ḳ in art. Daha/(دحى).) You say, nama fulan fathadhahha/(نَامَ فُلَانٌ فَتَدَحَّى) Such a one slept, and [extended himself so that he] lay upon a wide space of ground. (TA in that art.)

    [3. Dhahee, kata benda infinitif Mudahath: see 1.
    5. Thud'hee Ia bentangkan, atau rentangkan, sendirinya; sinonim Thabassuth. (Ḳ dalam artikel Daha.) kau katakan, nama fulan fathadhahha seperti seorang tidur, dan [Ia rentangkan dirinya agar Ia dapat] berbaring pada tempat permukaan yang lebar. (TA dalam artikel tersebut)]


    And thadhahhathil ibilu fil ardhi/(تَدَحَّتُ الإِبِلُ فِى الأَرْضِ) The camels made hollows in the ground where they lay down, it being soft; leaving therein cavities like those of bellies: thus they do only when they are fat. (El-'Itreefee, TA in art. Daha/(دحى).)

    [Dan thadhahhathil ibilu fil ardhi Unta-unta membuat cekungan-cekungan di tanah tempat mereka berbaring, menjadi lunak; membekas padanya cekungan seperti perut: yang dilakukannya ketika gemuk. (El-'Itreefee, TA dalam artikel Daha.)]

    9. id'havi/(اِدْحَوَى) [of the measure if’alath/(اِفْعَلَلَ) for if’alle/(اِفْعَلَّ), like Ar’awa/(اِرْعَوَى),] It (a thing, TA) was, or became, spread, spread out or forth, expanded, or extended. (Ḳ.)
    Dhahin/(دَاحٍ) [act. part. n. of 1]. Allahumma dhahil Mad’huwwath/(اَللّٰهُمَّ دَاحِىَ المَدْحُوَّاتِ), in a prayer of 'Alee, means O God, the Spreader and Expander of the [seven] earths: (TA:) al Mdhuwwath/(المَدْحُوَّاتٌ) [properly] signifies the things that are spread, &c.; as also Al Mudh’hiyyath/(المَدْحِيَّاتٌ). (TA in art. dhaha/(دحى).)


    [9. id'havi [ukuran if’alath untuk if’alle, seperti Ar’awa,] ini (sesuatu, TA) telah, atau menjadi, membentang; menyebar, atau sebagainya; meluaskan; atau melebarkan. (Ḳ.)
    Dhahin [kata benda aktif partipal dari 1]. Allahumma dhahil Mad’huwwath, dalam sebuah doanya 'Ali, yang berarti Oh Tuhan, pembentang dan pembuat luas [tujuh] bumi: (TA:) al Mdhuwwath [sepatutnya] berarti hal-hal yang terbentang dan seterusnya; seperti juga Al Mudh’hiyyath. (TA dalam artikel dhaha.)]

    Al’Matharuddahee/(المَطَرَ الدَّاحِى) The rain that removes [or drives] the pebbles from the surface of the earth. (TA.)

    [Al’Matharuddahee hujan yang memindahkan [atau mendorong] kerikil-kerikil dari permukaan tanah. (TA.)]

    Ud'hiyy/(أُدْحِىٌّ), (Ṣ, Ḳ,) [originally od'huwa/(أُدْحُوىٌ), of the measure Uf’ool/(أُفْعُولٌ) from dhahaithu/(دَحَيْتُ), but said in the Ṣ to be of that measure from dhahouthu/(دَحَوْتُ), the dial. var. dhahaithu/(دَحَيْتُ) not being there mentioned,] and id’hiyy/(إِدْحِىٌّ) and Ud’hiyyath/(أُدْحِيَّةٌ) and ud’huwwath/(أُدْحُوَّةٌ), (Ḳ,) The place of the laying of eggs, (Ṣ, Ḳ,) and of the hatching thereof, (Ṣ,) of the ostrich, (Ṣ, Ḳ,) in the sand; (Ḳ;) because that bird expands it, and makes it wide, with its foot, or leg; for the ostrich has no [nest such as is termed] Ush/(عُشّ): (Ṣ:) pl. Adahin/(أَدَاحٍ) (TA in the present art.) and Adahee/(اداحى) [i. e., if not a mistranscription, Adahiyyu/(أَدَاحِىٌّ), agreeably with the sing.]: (TA in art. dhaha/(دحى):) and mudhhiyya/(مَدْحًى) [likewise] signifies the place of the eggs of the ostrich. (Ṣ.) [Hence,] binthu Adh’hiyyathun/(بِنْتُ أُدْحِيَّةٍ) A female ostrich. (TA.)[Hence also,] Al Udkhiyyu/(الأُدْحِىٌّ) and Al Id’hiyyu/(الإِدْحِىٌّ) (assumed tropical:) A certain Mansion of the Moon, (Ḳ, TA,) [namely, the Twenty-first Mansion,] between the Na’aai’m/(نَعَائِم) and sa’dha zabih/(سَعْد الذَّابِح); [more commonly] called Al Baldath/(البَلْدَةُ): likened to the Adhahhee/(ادحّى) of the ostrich. (TA.)

    [Ud'hiyy, (Ṣ, Ḳ,) [aslinya od'huwa, ukuran Uf’ool dari dhahaithu, namun dikatakan dalam Ṣ yang menjadi ukuran dari dhahouthu, dialek varian dhahaithu tidak disebutkan disana,] dan id’hiyy dan Ud’hiyyath dan ud’huwwath, (Ḳ,) tempat meletakan telur-telur, (Ṣ, Ḳ,) dan mengerami, (Ṣ,) dari burung unta, (Ṣ, Ḳ,) di pasir; (Ḳ;) karena burung itu meluaskannya dan membuatnya lebar, dengan kakinya atau tungkai, karena burung unta tidak punya [sarang untuk diletakan] Ush: (Ṣ:) plural Adahin (TA dalam artikel ini) dan Adahee [sebagai misal jika bukan salah terjemahan, Adahiyyu, sesuai dengan tunggal]: (TA dalam artikel dhaha dan mudhhiyya [juga] berarti tempat telur-telur dari burung unta. (Ṣ.) [oleh karenanya,] binthu Adh’hiyyathun seekor burung unta betina. (TA.) [Oleh karenanya juga,] Al Udkhiyyu dan Al Id’hiyyu (diasumsikan tropis:) sebuah tempat tertentu di bulan, (Ḳ, TA,) [dinamakan, tempat ke-21,] antara Na’aai’m dan sa’dha zabih; [lebih seringnya] disebut Al Baldath: diibaratkan Adhahhee dari burung unta. (TA.)

    Ud’huwwath/(أُدْحُوَّةٌ) and udh’hiyyath/(أُدْحِيَّةٌ): see the next preceding paragraph, in three places: and for the latter, see also mid’hath/(مِدْحَاةٌ), below. Mad’han/(مَدْحًى): see ud’hiyy/(أُدْحِىٌّ)

    [Ud’huwwath dan udh’hiyyath: lihat paragraph sebelumnya di 3 tempat: dan untuk yang belakangan lihat juga mid’hath di bawah. Mad’han: lihat ud’hiyy]

    Mid’hath/(مِدْحَاةٌ) A wooden thing with which a child is driven along yud’ha/(يُدْحَى), and which, passing over the ground, sweeps away everything against which it comes. (Ḳ, TA.)

    [Mid’hath sebuah kayu dengan yang mana seorang anak didorong bersamanya yud’ha, dan ketika, melntas tanah, menyapu jauh semua yang datang menghadangnya. (Ḳ, TA.)]

    Accord. to Sh, A certain thing with which the people of Mekkeh play: he says, I heard El-Asadee describe it thus: Almadahiyy/(المَدَاحِىّ) and Almasadiyy/(المَسَادِىّ) signify stones like the [small round cake of bread called] qursath/(قُرْصَة), according to the size of which a hole is dug, and widened a little: then they throw those stones yad’hoona biha/(بِهَا ↓يَدْحُونَ) to that hole; and if the stone fall therein, the person wins; but if not, he is overcome: you say of him, yad’hoo/(يَدْحُو) and yasdoo/(يَسْدُو) when he throws the stones Iza dhahaha/(إِذَا دَحَاهَا) over the ground to the hole: and the hole is called ud'hiyyath/(أُدْحِيَّةٌ). (TA.) [Accord. to Freytag, on the authority of the Deewán El-Hudhaleeyeen, A round thing made of lead, by the throwing of which persons contend together.] Almadhuwwath/(المَدْحُوَّاتُ) dan almad’hiyyath/(المَدْحِيَّاتُ): see Dahin/(دَاحٍ).

    [Menurut Shemir, suatu hal tertentu yang dimainkan penduduk Mekkah: Ia katakan, Aku mendengar Al Asadi menggambarkannya demikian: Almadahiyy and Almasadiyy berarti batu-batu seperti sebuah [piringan kecil kue roti] yang disebut qursath, seukuran besaran galian lubang dan diperbesar sedikit: kemudian mereka melempar batu-batu yad’hoona biha ke lubang itu; dan jika batunya masuk kedalam, orangnya menang; tapi jika tidak, ia dikuasai: kamu katakan padanya, yad’hoo dan yasdoo saat ia lempar batu-batu Iza dhahaha di atas tanah ke lubang: dan lubanya disebut ud'hiyyath. (TA.) [Menurut Freytag, bersumber dari Deewán El-Hudhaleeyeen, dengan melempar sebuah bentuk bundar terbuat dari timah, dapat membuat perselisihan.] Almadhuwwath dan almad’hiyyath: lihat Dahin]

    [Sumber: Study Quran: LaneLexicon, Vol. 3[Pdf]]

    Maksud "dahaha" di Lane lexicon = Pasir diratakan burung unta, setelah rata, burung unta meletakan telurnya di atas pasir. Jadi artinya BUKAN telur burung unta. frase "Iza Dhahaha" BUKAN berarti melemparkan batu.

    دَحَا = ‘daha’= membentangkan, level off/meratakan, level/rata. Suku kata ‘ha’ terakhir = هَا dalam 'dahaha' = "ini". Jadi dahaha = membentangkan ini, level off this, level ‘this’.[Dictionary Ajeeb]

    Dari Lisan Al Arab:
    الأُدْحِيُّ و الإدْحِيُّ و الأُدْحِيَّة و الإدْحِيَّة و الأُدْحُوّة مَبِيض النعام في الرمل , وزنه أُفْعُول من ذلك ,
    لأَن النعامة تَدْحُوه برِجْلها ثم تَبِيض فيه وليس للنعام عُشٌّ . و مَدْحَى النعام : موضع
    بيضها , و أُدْحِيُّها موضعها الذي تُفَرِّخ فيه .ِ

    ['Al-udhy, Al-idhy, Al-udhiyya, Al-idhiyya, Al-udhuwwa: Tempat di pasir dimana burung Onta meletakan telurnya. Karena tidak mempunyai sarang, maka burung Onta meratakan tanah dengan kakinya kemudian menaruh telurnya di sana"]

    Dari Al Qamoos Al Muheet:
    (دَحَا): الله الأرضَ
    (يَدْحُوهَا وَيَدْحَاهَا دَحْواً) بَسَطَها

    "Allah daha the Earth: Ia membentangkannya"

    Dari Al Waseet:
    دَحَا الشيءَ: بسطه ووسعه. يقال: دحا اللهُ الأَرض

    "men- daha sesuatu: berarti membentangkannya. Contoh: Allah membentangkan bumi"

    Dari Lisan Al Arab:
    الدَّحْوُ البَسْطُ . دَحَا الأَرضَ يَدْحُوها دَحْواً بَسَطَها . وقال الفراء في قوله والأَرض بعد ذلك دَحاها
    قال : بَسَطَها ; قال شمر : وأَنشدتني أَعرابية : الحمدُ لله الذي أَطاقَا
    بَنَى السماءَ فَوْقَنا طِباقَا
    ثم دَحا الأَرضَ فما أَضاقا
    قال شمر : وفسرته فقالت دَحَا الأَرضَ أَوْسَعَها ; وأَنشد ابن بري لزيد بن عمرو بن نُفَيْل :
    دَحَاها , فلما رآها اسْتَوَتْ
    على الماء , أَرْسَى عليها الجِبالا
    و دَحَيْتُ الشيءَ أَدْحاهُ دَحْياً بَسَطْته , لغة في دَحَوْتُه ; حكاها اللحياني . وفي حديث عليّ وصلاتهِ
    , اللهم دَاحِيَ المَدْحُوَّاتِ يعني باسِطَ الأَرَضِينَ ومُوَسِّعَها , ويروى ; دَاحِيَ المَدْحِيَّاتِ . و الدَّحْوُ البَسْطُ . يقال : دَحَا يَدْحُو و يَدْحَى أَي بَسَطَ ووسع

    "men-daha(kan) bumi berarti membentangkannya"

    Tafsir Ibn Kathir untuk AQ 2.29 terkait kata "DAHA":

    (30. And after that He spread the earth,)
    Sahih Al-Bukhari merekam bahwa ketika Ibn 'Abbas ditanya mengenai hal ini, Ia mengatakan bahwa Bumi diciptakan sebelum langit, dan bumi di jalarkan/dibentangkan/dihamparkan ["spread"] hanya setelah langit diciptakan. Beberapa ahli tafsir masa lalu dan kini juga menyatakan hal serupa, seperti yang telah kita elaborasi pada tafsir surat An-Nazi (bab 79). Hasil dari diskusi tersebut adalah kata "Daha" (diterjemahkan sebagai "spread") sebagai mana disebutkan dan diterangkan pada kalimat Allah,

    [وَالاٌّرْضَ بَعْدَ ذَلِكَ دَحَـهَا - أَخْرَجَ مِنْهَا مَآءَهَا وَمَرْعَـهَا - وَالْجِبَالَ أَرْسَـهَا ]

    (Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh)(79:30-32)

    Oleh karenanya, "Daha" berarti bahwa harta bumi yang dibawakan pada permukaannya setelah selesainya pekerjaan penciptaan apapun yang ditempatkan di bumi dan langit. ketika bumi telah menjadi Daha, air memancar di permukaannya menumbuhkan berbagai tipe, warna, bentuk dan jenis tanaman. [Note: Kondisi ini cocok dan berkesesuaian dengan kosmologi bumi di atas punggung ikan paus]

    Tafsir Al-Jalalyn (Jalaluddin Muhammad Al Mahally dan disempurnakan Jalaluddin Abdur Rahman As Sayuthi): dan kemudian Ia tarik/jalarkan bumi: Ia menjadikan itu DATAR, yang diciptakan terlebih dahulu daripada langit, tapi belum dijalarkan/ditarik

    10 (Sepuluh) penafsir ayat Qur’an dibawah ini, menafsir ‘dahaha’ TIDAK BERARTI ‘berbentuk telur’:

    1. Literal: And the earth/Planet Earth after that He blew and stretched/spread it.
    2. Yusuf Ali: And the earth, moreover, hath He extended (to a wide expanse);
    3. Pickthal: And after that He spread the earth,
    4. Arberry: and the earth-after that He spread it out,
    5. Shakir: And the earth, He expanded it after that.
    6. Sarwar: After this, He spread out the earth,
    7. Hilali/Khan: And after that He spread the earth;
    8. Malik: After that He spread out the earth,[30]
    9. Maulana Ali: And the earth, He cast it after that.
    10. Free Minds: And the land after that He spread out.

    Dalam bahasa Indonesia
    [79:30] Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.

    10 terjemahan Qur'an [sebetulnya alebih dari itu jumlahnya] di atas semuaNYA sepakat bahwa artinya BUKAN BENTUK TELUR. Tanggapan bahwa ‘Dahaha’ BUKAN berbentuk telur/telur burung onta, silakan juga lihat di Study Quran: LaneLexicon, Vol.3, Thread: uiforum.uaeforum, Faithfreedom.org, Earth like an Egg, Faithfreedom []

    Kata ardh dapat berarti Bumi atau tanah, beberapa mengklaim bahwa "datar tidak dimaksudkan untuk bumi tapi tanah". Argumen ini melecehkan penduduk pengguna bahasa Arab (sebagai bahasa Ibu mereka) dan juga para penterjemah karena dianggap tidak paham koteks kapan dipakainya , untuk jelasnya kita ambil contoh penempatan kata ardh:

    wayawma nusayyiru aljibaala wataraa al-ardha baarizatan wahasyarnaahum falam nughaadir minhum ahadaan
    [18:47] Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.

    Penerapan kata 'ardh' dibawah ini akan memperjelas bahwa penterjemah tahu kapan menggunakan BUMI dan kapan menggunakan tanah:

    waudzkuruu idz ja'alakum khulafaa-a min ba'di 'aadin wabawwa-akum fii al-ardhi tattakhidzuuna min suhuulihaa qushuuran watanhituuna aljibaala buyuutan faudzkuruu aalaa-a allaahi walaa ta'tsaw fii al-ardhi mufsidiina
    [7:74] Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan. []

  8. Dan pada (wa-illa) langit (al-samaai) bagaimana (kayfa) di tinggikan (rufi'at) dan pada gunung=gunung (al-jibaali) bagaimana ditegakan (nushibat) dan pada bumi (al-adhi) bagaimana dihamparkan (suthihath)? [AQ 88.18-20]

    Note:
    Suthi/sateh = datar, suthihath/sutehat = di datarkan/hamparkan; Tafsir Al-Jalalyn: (Dan bumi, bagaimana Ia dibuat datar?)..Untuk kalimatnya , ‘laid out flat’ (di letakan datar), Dalam artian literal mengindikasikan bahwa BUMI adalah DATAR, yang merupakan opini kebanyakan ulama fiqh [yang diturunkan], dan BUKAN BULATAN seperti para astronomer nyatakan (ahl al-hay'a)]

  9. dan bumi (waal-ardhi) dengan apa (wamaa) dihamparkan (thahaahaa) [AQ 91.6]

    Note:
    Tahaha= Datarkan, hamparkan; Tafsir Al-Jalalyn: dan bumi dan yang Ia sebarkan, di buat datar]
Surat Al Maidah di bawah ini termasuk surat terakhir yang diturunkan (sekitar haji Wada, 10 H/632 M), dekat saat wafatnya Muhammad:
    [5:68] Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu." Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

    [5:46] Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.

    [5:48] Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
Mengapa kutipkan 3 ayat Al Maidah di atas itu Penting sekali?

Karena Qur’an sudah menyatakan Ia membenarkan kitab-kitab sebelumnya (Taurat dan Injil) dan kitab-kitab tersebut juga menyatakan bahwa Bumi itu Datar. Jadi, potongan ayat-ayat diatas seharusnya sudah lebih dari sekedar cukup untuk mendukung pendapat Ibn baaz bahwa BUMI itu DATAR dan tidak benar Quran mengatakan bumi itu Bulat, bukan?!

Namun demikian, mari kita gali lebih jauh lagi.

Di perjalanan isra' mira'j, yaitu sebelum tawar menawar shalat dengan Allah, Muhammad diperlihatkan pohon bidara terujung (sidratul muntahaal) dan juga melihat sungai Nil dan Eufrat di langit-langit yang disinggahinya
    Malaikat-malaikat menghadap Allah [AQ 70:4] Lokasi Allah dan juga tamannya ini, dekat dengan pohon bidara terujung (Sidratil Muntaha) yang berada DI UFUK YANG TERANG (bialufuqi almubiini, AQ 53.7, 81.23) tempat jibril dilihat Muhammad (AQ 81.23), yaitu, "raaahu (Ia dilihatnya) nazlatan ukhraa (datang lagi/turun lagi) inda (di sisi) sidratil muntahaa (pohon bidara/bekul ujung. Sidra = pohon Bidara/bekul, AQ 34.16, 56.28 + Muntaha = ujung/akhir, AQ 5.91, 53.42, 79.44) indahaa (dekat itu) jannatu almawaa (taman tempat tinggal)" (AQ 53.13-17).

    kata Ufuk = batas/horizon, misalnya, ufuk timur/barat tempat terbit/tenggelamnya matahari, "dan awal waktu maghrib saat matahari terbenam dan waktu akhir saat menghilang di ufuk dan awal waktu isya saat menghilang di ufuk" [Tirmizi no.139].

    Lokasi pohon bidara ter-ujung/sidratul Muntahal bervariasi:
    di surga ke-6 (Muslim no.252) atau di surga ke-7 (Muslim no.234. Bukhari no.2698, 3598, 6963. Ahmad no.12047, 12212). Di bawah Sidratil Muntahal terdapat 4 sungai, 2 tak terlihat dan 2 terlihat..adapun 2 sungai tak terlihat adalah 2 sungai yang berada di surga, sedangkan 2 sungai yang terlihat adalah NIL dan EUFRAT" [Bukhari no.3598, 2968, 5179]. Bahkan, sungai Nil dan Eufrat-pun selain di surga ke-7 [Muslim 1.314; dan Bukhari no.4.54.429 5.58.227], juga di surga ke-2 [Bukhari 9.93.608] dan bahkan di surga ke-1 [Bukhari no.6963]

    Di manapun itu, BEDA TINGGINYA LANGIT VS DARATAN, TIDAKLAH TERLALU BERJAUHAN, karena ketika Adam diturunkan dari surga, kepalanya menyentuh langit sehingga menjadi botak, turunannya mewarisi kebotakannya ["Kitab Al-Tabaqat Al Kabir", Vol.1, 1.3.42 (Riwayat Ibn Sa`d - Hisham Ibn Muhammad - Ayahnya - Abu Salih - Ibn `Abbas). Juga di Tabari, Vol.1 hal.297]
Kondisi taman/surga macam ini JELAS TIDAK DIMUNGKINKAN dalam kosmologi modern (bulatan bumi yang merupakan anggota tata surya, mengitari matahari. Tata surya ini merupakan himpunan bagian dari galaxy dan Galaxy merupakan bagian kecil dari semesta) NAMUN SANGAT DIMUNGKINKAN dalam kosmologi islami.

Mengapa?

Dalam kosmologi Islami, bumi adalah datar, atapnya berupa 7 langit bertumpuk satu diatas yang lain berbentuk kubah! Inilah mengapa langit, surga, bumi dan air dimungkinkan bertemu!
  1. Lokasi Allah sebelum penciptaan dan Arsy-Nya ada di atas air:

    Abdan - Abu Hamzah - Al A'masy - Jami' bin Syidad - Shafwan bin Muhriz - 'Imran bin Hushain:

    ...Nabi menjawab: 'Allah telah ada dan tidak ada sesuatu pun terjadi sebelum-Nya, arsy-Nya berada di atas air, kemudian Allah mencipta langit dan bumi dan Allah menetapkan segala sesuatu dalam alquran'. [Bukhari no. 6868, 2953. Ibn Majah no.178 (Riwayat Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Ash Shabbah - Yazid bin Harun - Hammad bin Salamah - Ya'la bin 'Atho` - Waki' bin Hudus - pamannya Abu Razin ia berkata; Aku bertanya; "Wahai Rasulullah, di manakah Rabb kita sebelum menciptakan makhluk-Nya?" beliau menjawab: "Dia berada di ruang kosong, di bawah dan di atasnya tidak ada udara, dan di sana tidak ada makhluk. Setelah itu Ia menciptakan 'Arsy-Nya di atas air"). Tirmidhi no.3034 ("Wahai Rasulullah dimanakah Allah sebelum Dia menciptakan makhlukNya? beliau menjawab: "Dia berada di awan yang tinggi, di atas dan di bawahnya tidak ada udara dan Dia menciptakan 'arsyNya di atas air." Abu Isa mengatakan ini Hadis Hasan). Ahmad no.15599, 15611]

    Ternyata di sebelum penciptaan, Allah berada di suatu tempat YANG BUKAN DICIPTAKANNYA! Siapa yang menciptakan tempat itu dan juga yang menciptakan Allah? Ketika ditanya siapa yang menciptakan Allah, jawaban Muhammad adalah:

    Riwayat Harun bin Ma'ruf - Sufyan - Hisyam - Bapaknya - Abu Hurairah - Rasulullah SAW:

    "Manusia akan selalu bertanya-tanya hingga dikatakan, 'Ini makhluk yang Allah telah menciptakannya, lalu siapakan yang menciptakan Allah? ' Maka siapa saja yang mengalami hal semacam itu, hendaklah ia mengatakan 'aku beriman kepada Allah'."

    [Abu Dawud no.4098, Muslim no. 193 (Riwayat Abdullah bin ar-Rumi - an-Nadlar bin Muhammad - Ikrimah (Ibnu Ammar) - Yahya - Abu Salamah - Abu Hurairah - Rasulullah SAW: .."Wahai Abu Hurairah, mereka akan senantiasa bertanya kepadamu hingga mereka berkata, 'Ini Allah, lalu siapa yang menciptakan Allah'." Abu Hurairah: "Ketika aku berada di masjid, tiba-tiba orang-orang dari kaum Baduwi mendantangiku, 'Wahai Abu Hurairah, ini Allah, lalu siapakah yang menciptakan Allah'. Perawi berkata, 'Kemudian Abu Hurairah mengambil kerikil dengan telapan tangannya, lalu melempar mereka sambil berkata, 'Berdirilah, berdirilah, sungguh benar kekasihku'") Juga di Muslim 190, 192, Muslim no.195 dari riwayat Anas. Di Ahmad no.8666 (orang yg bertanya bukan orang Badui tapi orang Irak). Ahmad no. 20864 (dari riwayat Khuzaimah bin Tsabit) yang bertanya bukan orang tapi setan (juga di riwayat Abu Huraira dan Aisyah)]

    Jelas sekali Muhammad tidak dapat menjawabnya.

    Bukan cuma singgasana Allah saja yang di atas air, bahkan singgasana Iblis-pun di atas air:

    Riwayat Abu Kuraib, Muhammad bin Al Ala` dan Ishaq bin Ibrahim, teks milik Abu Kuraib -- Abu Mu'awiyah - Al A'masy - Abu Sufyan - Jabir - Rasulullah SAW:

    "Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air lalu mengirim bala tentaranya, (setan) yang kedudukannya paling rendah bagi Iblis adalah yang paling besar godaannya." [Muslim no. 5032 dan Riwayat Abu Mu'awiyah - Al 'A'masy - Abu Sufyan - Jabir - Rasulullah SAW: "Iblis meletakkan istananya di atas air kemudian mengutus pasukannya.." [Ahmad no. 13858, 11490, 14632]

    "Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, dan adalah singgasana-Nya di atas air ("عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ", arsyuhu ala al-mai).." [AQ 11.7]. Allah bersemayam di atas arsy (istawaa 'alaa al'arsyi) [AQ 7.54, AQ 57.4, AQ 32.4, AQ 25.59, AQ 20.4, AQ 10.3]. Yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya [AQ 40.7].

    Tentang pengertian ‘arsy (عَرْش), ulama memberikan penjelasan yang berbeda-beda.

    1. Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manar menjelaskan bahwa ‘arsy (عَرْش) merupakan ”pusat pengendalian segala persoalan makhluk-Nya di alam semesta”. Penjelasan Rasyid Rida di antaranya berdasarkan AQ 10.3, "Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy (عَرْش = singgasana) untuk mengatur segala urusan".

      Jalaluddin as-Suyuthi (pengarang tafsir Ad-Durr al-Mantsur fi Tafsir bi al-Ma'tsur) mengutip hadis dari Ibnu Abi Hatim - Wahhab ibnu Munabbih bahwa Allah SWT menciptakan `arsy dan kursi dari cahaya-Nya. `Arsy melekat di kursi. Para malaikat berada di tengah-tengah kursi tersebut. `Arsy dikelilingi oleh empat buah sungai dan Para malaikat berdiri di setiap sungai sambil bertasbih/memuliakan Allah.

    2. Kursi [kur'siyyuhu (AQ 2.55)/kur'siyyihi (AQ 38.34)] TIDAK SAMA dengan arsy/. Arti kursi adalah BUKAN "pengetahuan allah", BUKAN arsy, BUKAN "bukan kekuasaan dan kekuatan Allah" NAMUN "pijakan kedua kaki Allah".

      Ibnu ‘Abbas berkata: "الكرسي موضع قدميه و العرش لا يقدر قدره" ["Al-Kursi adalah pijakan kedua kaki (Allah), dan ‘Arsy tidak ada yang tahu ukurannya kecuali Allah."] (‘Abdullah Bin Ahmad, as-Sunnah no. 586, isnadnya hasan – Tahqiq Muhammad Sa’id Salim al-Qahthani. Al-Hakim (al-Mustadraknya 2/310: Hadis ini sahih menurut Bukhari dan Muslim walaupun mereka tidak meriwayatkannya. Disepakati adz-Dzahabi). Fathul Bari Ibn Hajjar (8/199 : Dari Ibnu ‘Abbas bahawa al-Kursi adalah pijakan kedua kaki (Allah) sanadnya sahih). Al-Albani, Mukhtasar al-‘Uluw lil ‘aliyyil Ghoffar, Adz-Dzahabi (1/75: Perkataan ibn Abbas Sahih mauquf). Hadis ibn Abbas juga termuat di Musnad Ahmad, lihat Ibn Kathir dan "ask the scholar"]

    Sementara itu, juga terdapat klaim dari Quran dan hadis bahwa 'Allah ada di langit' dan 'Arsy Allah ada di langit', misal:

    1. Apakah kamu merasa aman (a-amintum) siapa (man) di (fii) langit (tunggal: Al-samāi) bahwa/yang (an) membenamkan (yakhsifa) dengan mu (bikumu) bumi (al-ardha) ketika (fa-idzaa) Ia (hiya, feminim tunggal) bergoncang (tamuuru)? atau (am) apakah kamu merasa aman siapa di langit yang mengirimkan (yursila) padamu ('alaykum) badai batu (hasiban). Maka kelak kalian tahu (fasata'lamuuna) bagaimana (kayfa) peringatanku [nadziiri]? [AQ 67.16-17]

    2. Qutaibah bin Sa'id - Abdul Wahid - Umarah bin Al Qa'qa' - Abdurrahman bin Abu Nu'm - Abu Sa'id Al Khudri: "Ali bin Abu Thalib pernah mengirim emas...kepada Rasulullah SAW dari Yaman. kemudian Rasulullah SAW membagikannya kepada 4 orang...kemudian peristiwa ini sampai kepada Rasulullah SAW, beliau bersabda: "Mengapa kalian tidak mempercayaiku? dan aku kepercayaan Ia yang di langit.." ("وَأَنَا أَمِينُ مَنْ فِي السَّمَاءِ", "wa'ana 'amin man fi alssama'") [Muslim no.1763/5.2319 dan Bukhari no.4004/4.59.638]

    3. Pernyataan seorang budak wanita (di hadis lain, Ia menyatakan tidak dengan ucapan namun dengan isyarat tangan):

      Riwayat Yahya - Al Hajjaj Ash Shawwaf - Yahya bin Abu Katsir - Hilal bin Abu Maimunah - 'Atha` bin Yasar - Mu'awiyah bin Al Hakam As Sulami:

      ..Beliau (SAW) bertanya: "Dimanakah Allah?" Budak wanita tersebut berkata; di langit. Beliau berkata: "Siapakah aku?" Budak tersebut berkata; engkau adalah Rasulullah."Beliau berkata; bebaskan dia! Sesungguhnya ia adalah seorang wanita mukmin." [Abu Dawud no.2856. Muslim no.836. Abu dawud no.2857 (Riwayat Ibrahim bin Ya'qub - Yazid bin Harun - Al Mas'udi - 'Aun bin Abdullah - Abdullah bin 'Utbah - Abu Hurairah: ..beliau (SAW) bersabda: "Di manakah Allah?" kemudian ia mengisyaratkan ke langit dengan jari-jarinya. Kemudian beliau berkata kepadanya: "Siapakah aku?" kemudian ia menunjuk kepada Nabi SAW dan ke langit yang maksudnya adalah engkau adalah Rasulullah. Maka beliau berkata: "Bebaskan dia, sesungguhnya ia adalah wanita mukminah.")

    4. Allah dan Arsynya ada di langit:

      "Tidak tahukah kamu bagaimana Allah itu? Sungguh, Arsy-Nya ada di atas semua langit-Nya seperti ini -lalu isyarat tangannya beliau mengatakan, 'Seperti Kubah, dan Arsy itu berteriak dan menyeru kepada Allah seperti tunggangan berteriak kepada pengendara karena berat-." [Abu dawud no.4101, juga statement Ibnu Taimiyah: "Adapun Al Arsy maka dia berupa kubah sebagaimana diriwayatkan dalam As Sunan karya Abu Daud dari jalan periwayatan Jubair bin Muth’im, dia berkata: "Telah datang menemui Rasulullah SAW seorang A’rab dan berkata: "Wahai Rasulullah jiwa-jiwa telah susah dan keluarga telah kelaparan- dan beliau menyebut hadits- sampai Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah diatas ArsyNya dan ArsyNya diatas langit-langit dan bumi, seperti begini dan memberikan isyarat dengan jari-jemarinya seperti kubah" (Ibnu Abi Ashim dalam As Sunnah 1/252)]

    Tentu saja bahkan malaikatpun duduk di atas kursi yang terbentang di antara langit dan bumi, misal:

    Riwayat Yahya bin Bukair - Al Laits - 'Uqail - Ibnu Syihab (riwayat Abdullah bin Muhammad - Abdurrazzaq - Ma'mar - Az Zuhri - Abu Salamah bin Abdurrahman Jabir bin Abdullah:

    Aku mendengar Nabi SAW bersabda menceritakan peristiwa Fatratul Wahyu (Masa-masa kevakuman wahyu): "Ketika aku tengah berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara yang berasal dari langit, maka aku pun mengangkat pandanganku ke arah langit, ternyata di atas terdapat Malaikat yang sebelumnya mendatangiku di gua Hira tengah duduk di atas kursi antara langit dan bumi. Aku merasa ketakutan hingga aku jatuh tersungkur ke tanah. Lalu aku pun segera menemui keluargaku seraya berkata, 'Selimutilah aku, selimutilah aku.' Maka keluargaku pun segera menyelimutiku. Akhirnya Allah Ta'ala menurunkan ayat: [AQ 74.1-5]. Yakni sebelum perintah shalat diwajibkan. Ar Rijz adalah berhala. [Bukhari no.4544, 4545, 4543, 3, 2999, 4572, 5746]

    PETA LENGKAPNYA keberadaan semesta di Islam adalah: di atas 7 langit ada laut - di atas laut ada Arsy - dan allah berada di atas Arsy.

    Riwayat [(Muhammad bin Ash Shabbah - Al Walid bin Abu Tsaur) dan (Ahmad bin Abu Suraij - 'Abdurrahman bin Abdullah bin Sa'd dan Muhammad bin Sa'id - Amru bin Abu Qais) dan (Ahmad bin Hafsh - Bapaknya - Ibrahim bin Thahman)] - Simak - Abdullah bin Amirah - Al Ahnaf bin Qais - Al Abbas bin Abdul Muthallib:

    ..Beliau (SAW) lalu bertanya: "Apakah kalian tahu berapa jarak antara langit dan bumi?" mereka menjawab, "Kami tidak tahu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya jarak antara keduanya adalah bisa 71, atau 72, atau 73 tahun perjalanan -perawi masih ragu-. kemudian langit yang di atasnya juga seperti itu." Hingga beliau menyebutkan 7 langit. Kemudian setelah langit ke-7 terdapat lautan, jarak antara bawah dan atasnya seperti jarak antara langit dengan langit (yang lain). Kemudian di atasnya terdapat 8 malaikat yang jarak antara telapak kaki dengan lututnya sejauh langit dengan langit yang lainnya. Dan di atas mereka terdapat Arsy, yang antara bagian bawah dengan atasnya sejauh antara langit satu dengan langit yang lainnya. Dan Allah Tabaraka Wa Ta'ala ada di atasnya." [Abu Dawud no.4100 (4 jalur perawi), Tirmidhi no.3242 (hasan gharib). Ibn Majjah no.189]

    Walaupun sebelumnya arsy Allah ada di atas air yang ada di atas langit ke-7, namun akhirnya Quran memberikan 3x penegasan final tentang lokasi keberadaan Allah bahwa Ia sudah tidak lagi ada di atas air maupun langit karena sekarang sudah ada di Mesjidil Haram:

    1. Ke-1: "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Al Kitab memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya.." [AQ 2.144].
    2. Ke-2: "Dan dari mana saja kamu, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan"[AQ 2.149].
    3. Ke-3: "Dan dari mana saja kamu, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka.." [AQ 2.150]

    Nabi berkata:
    Kenapa orang-orang mengarahkan pandangan mereka ke langit ketika mereka sedang shalat? Suara beliau SEMAKIN TINGGI beliau bersabda: "Hendaklah mereka menghentikannya atau Allah benar-benar akan menyambar penglihatan mereka." [Bukhari no. 708 atau di Muslim 4.862 dari riwayat Jabir bin samura. Atau di Muslim 4.863 riwayat dari Abu huraira, "Orang2 diharuskan menghindari memandang langit di saat sedang sembahyang (See: KBBI. "الصَّلاَةِ" = Al sallata = salat], atau mata mereka akan direnggut"]

  2. Bumi dan juga 7 langit itu semuanya berada di atas punggung: seekor ikan yang sangat besar dan seekor lembu/sapi.

    Surah 68:1,

    بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
    ن وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ

    nuun waalqalami wamaa yasthuruuna
    Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis,


    Berikut beberapa tafsir kalangan Sunni dan 1 hadis kalangan Syi'ah untuk surat 68:1,

    AL-TABARI dari Tarikh Al-Tabari (Vol.1) dan Tafsir Ath-Tabari (Vol.1 dan Vol.25):
    Seseorang mungkin berkata: Jika seperti yang Anda jelaskan, yaitu bahwa Tuhan menciptakan bumi sebelum langit, maka apa arti pernyataan Ibnu 'Abbas yang diceritakan kepada kalian oleh Wasil b. ‘Abd al-A‘la al-Asadi - Muhammad b. Fudayl - al-A‘mash - Abu Zabyan - Ibn ‘Abbas: "Pertama Allah ciptakan adalah pulpen (kalam)." Allah berkata padanya [pulpen]: "Tuliskan!", kemudian pulpen bertanya: "Apa yang harus ditulis, Allahku!" Allah menjawab: "Tuliskan apa yang telah ditakdirkan!" Ia kemudian melanjutkan: dan pulpen itu meneruskan [menulis] yang telah digariskan hingga kiamat. Allah kemudian mengangkat uap air dan memisahkan para langit dari itu. Kemudian Allah menciptakan IKAN [nun] dan Bumi kemudian dihamparkan di atas punggungnya [ikan]. Ikan menjadi bergerak mengakibatkan bumi bergoyang. Kemudian dikokohkan dengan gunung-gunung yang menjulang. [Juga Tafsir Ath-Tabari, Tahqiq Ahmad Abdurraziq Al Bakri dkk, dari naskah Syaikh Ahmad/Mahmud Muhammad Syakir, Vol.25, untuk AQ 68.1, Riwayat no. 34660, hal. 311. Pada catatan kaki no.510: Ibnu Abu Syaibah dalam Al Ursy (1/53) dan Ibnu Al Mustafadh dalam Al Qadar (1/82)]

    Aku diberitahu yang sama oleh Wasil - Waki’ - al-A‘mash - Abu Zabyan - Ibn ‘Abbas [Juga Tafsir Ath-Tabari, Vol.25, untuk AQ 68.1, Riwayat no. 34661, hal. 311. Pada catatan kaki no.511: Ibnu Abu Syaibah dalam Al Ursy (1/53) dan Ibnu Al Mustafadh dalam Al Qadar (1/82)]

    Menurut Ibn al-Muthanna - Ibn Abi ‘Adi - Shu‘bah - Sulayman (al-A‘mash?) - Abu Zabyan - Ibn ‘Abbas: "Pertama Allah ciptakan adalah pulpen." Ia meneruskan [menulis] yang akan terjadi. Allah kemudian mengangkat uap air, dan langit tercipta dari itu. Kemudian Ia ciptakan IKAN, dan bumi dihamparkan di atas punggungnya [Ikan]. Ikan bergerak, mengakibatkan bumi bergoyang. Kemudian dikokohkan gunung-gunung yang menjulang. Kemudian Ia berkata: "Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis"

    Aku diberitahu yang sama oleh Tamim b. al-Muntasir - Ishaq (b. Yusuf) - Sharik (b. ‘Abdallah al-Nakha‘i) - al-A‘mash - Abu Zabyan/Mujahid - Ibn ‘Abbas, dengan perbedaan, yang Ia katakan: "dan para langit dipisahkan [sebagai ganti: diciptakan] dari itu". [Juga Tafsir Ath-Tabari, Vol.25, untuk AQ 68.1, Riwayat no. 34658, hal. 310. Pada catatan kaki no.508: Al Hakim dalam Al Mustadrak (2/540), dia berkata "Hadits ini shahih menurut syarat Al Bukhari dan Muslim sekalipun keduanya tidak meriwayatkannya"]

    Menurut Ibn Bashshar - Yahya - Sufyan - Sulayman (al-A‘mash?) - Abu Zabyan - Ibn ‘Abbas: "Pertama Allah ciptakan adalah pulpen". Allah berkata padanya [pulpen]: Tuliskan!, kemudian pulpen bertanya: Apa yang harus ditulis, Allahku! Allah menjawab Tuliskan apa yang telah ditakdirkan! Ia kemudian melanjutkan: dan pulpen meneruskan [menulis] yang telah digariskan hingga kiamat. Kemudian Allah menciptakan IKAN [nun]. Ia kemudian mengangkat uap air dan memisahkan para langit dari itu, dan Bumi kemudian dihamparkan di atas punggungnya [ikan]. Ikan menjadi bergerak yang mengakibatkan bumi bergonyang. Ini dikokohkan dengan gunung-gunung yang menjulang. [Juga Tafsir Ath-Tabari, Vol.25, untuk AQ 68.1, Riwayat no. 34659, hal. 310. Pada catatan kaki no.509: Abu Asy-Syaikh dalam Al Uzhmah (4/1380) dan Ibnu Abu Hatim dalam tafsirnya (10/3364)]

    Menurut Ibn Humayd - Jarir (b. ‘Abd al-Hamid) - ‘Ata’ b. al-Sa’ib - Abu al-Duha Muslim b. Subayh - Ibn ‘Abbas: "Pertama Allah ciptakan adalah pulpen". Allah kemudian berkata padanya: "Tuliskan!", dan ia tuliskan yang akan terjadi hingga kiamat. Kemudian Allah menciptakan IKAN. Kemudian Ia tumpukan Bumi di atasnya. [Juga Tafsir Ath-Tabari, Vol.25, untuk AQ 68.1, Riwayat no. 34664, hal. 310. Pada catatan kaki no.514: Ibnu Katsir dalam tafsirnya (14/82)]

    Ini diriwayatkan secara sahih sebagai hadis dari Ibn ‘Abbas dan dari lainnya dalam arti terhadap komentar dan penjelasan dan tidak bertentangan dengan yang disampaikan kami darinya dalam permasalahan ini.

    ...Merujuk seperti yang diceritakan kepadaku oleh Musa bin Harun AI Hamdani dan lainnya - Amru bin Hammad - Asbath bin Nasr - Al-Suddi - [(Abd Malik dan Abu Shalih - lbnu Abbas) dan (Musa b. Harun al-Hamdani - ‘Abdallah b. Mas‘ud dan sejumlah sahabat NABI)]: "Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untukmu. Kemudian ia tarik/rentangkan para langit dan dijadikan tujuh langit" Arsy Allah ada di atas Air. Tidak ada penciptaan sebelum Air. Ketika Ia ingin mencipta. Ia ambil uap dari Air. Uap itu terangkat ke atas, air berkumpul di atasnya. Ia kemudian menamakan itu "Langit". Kemudian ia keringkan air, dan membuatnya menjadi 1 bumi. Ia kemudian memisahkannya dan menjadikannya 7 Bumi pada Minggu dan Senin. Ia ciptakan bumi di atas Ikan [Hut], Itu adalah Ikan (nun) yang disebutkan di Qur'an: "Ikan. Demi Qalam." Ikan ada di air. Air ada di atas bebatuan [kecil]. Bebatuan ada di punggung Malaikat. Malaikat ada di atas Bebatuan [Besar]. Bebatuan besar -yang disebutkan di Luqman - ada di angin, tidak di langit atau di bumi. Ikan bergerak, sebagai hasilnya, Bumi bergoyang [gempa]. Kemudian dikokohkannya, mem-pasak-an gunung-guning di atasnya, dan menjadi stabil. Ini dinyatakan pada kalimat Allah Dan telah Kami jadikan di bumi ini "gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama kalian" [Juga Tafsir Ath-Tabari, Vo.1, untuk AQ 2.29, hal. 513-514, Catatan kaki no.113 untuk hadis ini: Al Baihaqi dalam Asma` wa sifat (378,379), Ibnu Abi Hatim dalam tafsir-nya (I/74,75)]

    [The History of Al-Tabari: General Introduction and From the Creation to the Flood, translated by Franz Rosenthal [State University of New York Press (SUNY), Albany, 1989], Volume 1, pp. 218-220]

    Menurut Muhammad b. Sahl b. 'Askar - Isma'il b. 'Abd al-Karim - Abd al-Samad - Wahb, menyebutkan beberapa dari keagunganNya (digambarkan sebagai berikut): para langit dan Bumi dan Lautan ada dalam Haykal, dan Haykal ada di ganjalan kaki. Kaki Allah ada di atas ganjalan. Ia bawa ganjalan itu. Itu kemudian menjadi seperti sandal pada kakinya. Ketika Wahb ditanya: Apa Haykal itu? Ia jawab: Sesuatu di ujung-ujung langit yang mengelilingi bumi dan lautan seperti tali untuk memasang tenda. Dan ketika Wahb di tanya bagaimana para bumi [susunannya], Ia jawab: Mereka adalah tujuh bumi yang datar dan para pulau. Di antara setiap dua bumi, ada lautan. Semua dikelilingi Lautan, Haykal di belakang lautan [Ibid., pp. 207-208]
    ----

    Tafsir Ibnu Kathir
    وقيل : المراد بقوله : ( ن ) حوت عظيم على تيار الماء العظيم المحيط ، وهو حامل للأرضين السبع ، كما قال الإمام أبو جعفر بن جرير

    terjemahannya kurang lebih:
    Dikatakan bahwa "Nun" merujuk pada IKAN PAUS BESAR yang ada di Air di Lautan yang sangat luas dan di atas punggungnya ia membawa tujuh bumi, sebagaimana disampaikan Imam Abu Jafar Ibn Jarir:

    حدثنا ابن بشار ، حدثنا يحيى ، حدثنا سفيان - هو الثوري - حدثنا سليمان - هو الأعمش - عن أبي ظبيان ، عن ابن عباس قال : أول ما خلق الله القلم قال : اكتب . قال : وما أكتب ؟ قال : اكتب القدر . فجرى بما يكون من ذلك اليوم إلى يوم قيام الساعة . ثم خلق " النون " ورفع بخار الماء ، ففتقت منه السماء ، وبسطت الأرض على ظهر النون ، فاضطرب النون فمادت الأرض ، فأثبتت بالجبال ، فإنها لتفخر على الأرض .

    terjemahannya kurang lebih:
    Ibn Bashar - Yahya - Sufyan Al-Thuri - Sulayman Al-Amash - Abu Thubian - Ibn Abbas yang diberkati: "Pertama kali yang Allah ciptakan adalah pulpen dan mengatakan: 'tuliskan'. (Pulpen) bertanya, "Apa yang mesti saya tulis?" (Allah) berkata, "Tuliskan semuanya" Jadi (pulpen) tuliskan semua hingga saat kiamat. Kemudian (Allah) ciptakan "nun" dan mengangkat uap air memisahkan gulungan para langit dan bumi diletakkan GEPENG/PIPIH/DATAR di punggung Nun. Nun menjadi gelisah, bumi bergoyang/bergoncang, (Allah) mengencangkan (bumi) dengan gunung-gunung, bumi menjadi stabil/kokoh[1]

    ثم قال ابن جرير : حدثنا ابن حميد ، حدثنا جرير ، عن عطاء ، عن أبي الضحى ، عن ابن عباس قال : إن أول شيء خلق ربي عز وجل القلم ، ثم قال له : اكتب . فكتب ما هو كائن إلى أن تقوم الساعة . ثم خلق " النون " فوق الماء ، ثم كبس الأرض عليه .

    terjemahannya kurang lebih:
    Diriwayatkan oleh Ibn Jarir - Ibn Hamid - Ata’a - Abu Al-Dahee - Ibn Abbas: "Yang pertama kali Allah ciptakan, adalah pulpen kemudian berkata kepadanya, "Tuliskan". Dia menuliskan apa yang terjadi hingga kiamat. Kemudian (Allah) menciptakan Nun di atas air lalu letakan bumi padanya (ikan).

    وقد روى الطبراني ذلك مرفوعا فقال : حدثنا أبو حبيب زيد بن المهتدي المروذي ، حدثنا سعيد بن يعقوب الطالقاني ، حدثنا مؤمل بن إسماعيل ، حدثنا حماد بن زيد ، عن عطاء بن السائب ، عن أبي الضحى مسلم بن صبيح ، عن ابن عباس قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : " إن أول ما خلق الله القلم والحوت ، قال للقلم : اكتب ، قال : ما أكتب ؟ قال : كل شيء كائن إلى يوم القيامة " . ثم قرأ : ( ن والقلم وما يسطرون ) فالنون : الحوت .

    terjemahannya kurang lebih:
    Al Tabarani meriwayatkan hadis yang diriwayatkan dari Abu Habib Zaid Al-Mahdi Al Marouzi - Sa’id Ibn Yaqub Al-Talqani - Mu’amal Ibn Ismail - Hamad Ibn Zaid - Ata’a Ibn Al Sa’ib - Abu Al Dahee Muslim Ibn Subaih - Ibn Abbas - NABI SAW: "Yang pertama Allah ciptakan adalah pulpen dan Ikan paus. (Allah) mengatakan (pada) pulpen "tulis". (pulpen) bertanya, "apa yang mesti saya tulis". (Allah) berkata, "semua yang akan terjadi hingga hari kiamat" Kemudian membacakan (Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis) Jadi nun adalah ikan[2]

    وقال ابن أبي نجيح : إن إبراهيم بن أبي بكر أخبره عن مجاهد قال : كان يقال : النون : الحوت العظيم الذي تحت الأرض السابعة .

    Terjemahannya kurang lebih:
    Ibn Abu Nujaih: Ibrahim Ibn Abu Bakar berkata Mujahid berkata: "Dikatakan: Nun adalah Ikan dibawahnya ada tujuh bumi"

    وذكر البغوي وجماعة من المفسرين : إن على ظهر هذا الحوت صخرة سمكها كغلظ السماوات والأرض ، وعلى ظهرها ثور له أرب عون ألف قرن ، وعلى متنه الأرضون السبع وما فيهن وما بينهن فالله أعلم .

    Terjemahannya kurang lebih:
    Al-Baghawy dan sekelompok komentator: di punggung ikan paus ada bebatuan yang besar yang memilliki ketebalan lebih besar dari lebarnya para langit dan bumi dan di atas bebatuan ini ada Banteng yang mempunyai 40.000 tanduk. Pada tubuh banteng ini diletakan tujuh bumi dan segala isinya, dan allah maha mengetahui [Source atau di sini, translasinya dalam Inggris, lihat sini]

    Dalam tafsir AQ 20.6,
    Ibn kathir menukil hadis marfu (sanad bersandar hingga rasullullah) dari Ibn Abu Hatim:

    وقال ابن أبي حاتم : حدثنا أبو عبيد الله ابن أخي ابن وهب ، حدثنا عمي ، حدثنا عبد الله بن عياش ، حدثنا عبد الله بن سليمان عن دراج ، عن عيسى بن هلال الصدفي ، عن عبد الله بن عمرو قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " إن الأرضين بين كل أرض والتي تليها مسيرة خمسمائة عام ، والعليا منها على ظهر حوت ، قد التقى طرفاه في السماء ، والحوت على صخرة ، والصخرة بيد الملك ، والثانية سجن الريح ، والثالثة فيها حجارة جهنم ، والرابعة فيها كبريت جهنم ، والخامسة فيها حيات جهنم والسادسة فيها عقارب جهنم ، والسابعة فيها سقر ، وفيها إبليس مصفد بالحديد ، يد أمامه ويد خلفه ، فإذا أراد الله أن يطلقه لما يشاء أطلقه " . هذا حديث غريب جدا ورفعه فيه نظر

    Terjemahannya kurang lebih:
    Ibnu Abi Hatim: Abu'Ubaidillah kemenakan ibn wahab - pamannya - Abdullah bin Ayyash - Abdullah bin Suleiman - daraj - isa ibn hilal al-sadafi - Abdullah bin 'Amr - Rasulullah SAW: "antara bumi dan semua yang berikutnya berjarak 500 tahun berjalan kaki, dan itu ada diatas punggung ikan paus,..." Hadis ini gharib Jiddan[3] dan terlihat bersandar/dan bisa dalam pertimbangan (warafaeha fih Nazar) [sumber]

    Dalam tafsir AQ 2.29,
    Ibn Kathir menukil As-Saddi di dalam kitab tafsirnya, dari Abu Malik, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud, serta dari sejumlah sahabat sehubungan dengan makna firman-Nya: [AQ 2.29] Disebutkan bahwa 'Arasy Allah Swt. berada di atas air, ketika itu Allah Swt belum menciptakan sesuatu pun selain dari air tersebut. Ketika Allah berkehendak menciptakan makhluk, maka Dia mengeluarkan asap dari air tersebut, lalu asap (gas) tersebut membumbung di atas air hingga letaknya berada di atas air, dinamakanlah sama (langit). Kemudian air dikeringkan, lalu Dia menjadikannya bumi yang menyatu. Setelah itu bumi dipisahkan-Nya dan dijadikan-Nya tujuh lapis dalam dua hari, yaitu hari Ahad dan Senin. Allah menciptakan bumi di atas ikan besar, dan ikan besar inilah yang disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur'an melalui firman-Nya: "Nun, demi qalam" (AQ 68.1) Sedangkan ikan besar (nun) berada di dalam air. Air berada di atas permukaan batu yang licin, sedangkan batu yang licin berada di atas punggung malaikat. Malaikat berada di atas batu besar, dan batu besar berada di atas angin. Batu besar inilah yang disebut oleh Luqman bahwa ia bukan berada di langit, bukan pula di bumi. Kemudian ikan besar itu bergerak, maka terjadilah gempa di bumi, lalu Allah memancangkan gunung-gunung di atasnya hingga bumi menjadi tenang; gunung-gunung itu berdiri dengan kokohnya di atas bumi. Hal inilah yang dinyatakan di dalam firman Allah Swt: (AQ 21.31) [Tafsir Ibnu Katsir, Juz 1, Al-Fatiha - Al- Baqarah, Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi, Penerjemah: Bahrun Abu Bakar, L.C. Dibantu: H. Anwar Abu Bakar, L.C., SBA.2000.438, cetakan ke-1, tahun 2000, Penerbit Sinar Baru Algensindo Bandung, Anggota IKAP1 No.025/IB A, hal 351-352]
    ----
    [1] Al Hakim Nishaburi dalam "Al-Mustadrak alaa al-Sahihain", untuk tafsir AQ 68.1, menuliskan hadis mirip ini dan Ia nyatakan sebagai hadis sahih.

    3893 - أخبرنا أبو زكريا يحيى بن محمد العنبري ، ثنا محمد بن عبد السلام ، ثنا إسحاق بن إبراهيم ، أنبأ جرير ، عن الأعمش ، عن أبي ظبيان ، عن ابن عباس - رضي الله عنهما ، قال : إن أول شيء خلقه الله القلم ، فقال له : اكتب ، فقال : وما أكتب ؟ فقال : القدر ، فجرى من ذلك اليوم بما هو كائن إلى أن تقوم الساعة ، قال : وكان عرشه على الماء فارتفع بخار الماء ففتقت منه السماوات ، ثم خلق النون فبسطت الأرض عليه ، والأرض على ظهر النون فاضطرب النون فمادت الأرض ، فأثبتت بالجبال ، فإن الجبال تفخر على الأرض

    هذا حديث صحيح على شرط الشيخين ولم يخرجاه

    Terjemahannya kurang lebih:
    3893 - Riwayat Abu Zakaria Yahya bin Muhammad Al‘Anbari - Muhammad Bin Abdul Salam - Ishak bin Ibrahim - Jarir - Sulaiman bin Mahran al-Asadi al-A'mash - Abu Zabyan - Abdullah bin Abbas yang diberkati: "Pertama kali yang Allah ciptakan adalah pulpen dan mengatakan: 'tuliskan'. (Pulpen) bertanya, "Apa yang mesti saya tulis?" (Allah) berkata, "Takdir mulai saat itu hingga kiamat". Katanya: SinggasanaNya di atas air, mengangkat uap air memisahkan gulungan para langit, membuat Nun (Ikan besar), Meratakan bumi dan bumi di punggung Nun, Nun menjadi gelisah, Bumi bergoyang/bergoncang, (Allah) mengencangkan dengan gunung-gunung, bumi menjadi stabil/kokoh

    Hadis ini sahih menurut syarat syaikhain (Bukhari Muslim) tetapi mereka tidak meriwayatkannya.

    [2] Jalaludin Suyuti dalam "Al-Itqan fi Ulum al-Qur'an", hal.553, untuk "N" juga memuat hadis Nabi dari Ibn Abbas ini.

    [3] Kategori hadis dari sisi jumlah perawi terbagi menjadi: Mutawatir (banyak perawi di sanad/rantainya) atau Ahad (arti literal: satu atau tidak mencapai tingkatan mutawatir). Kemudian, hadis Ahad terbagi lagi menjadi: hadis Masyhur (3 perawi dalam tiap tingkatan), Azis (2 rantai perawi yang rawinya berbeda) dan Gharib (sendiri/tunggal, di suatu tingkatan). Kata Jiddan menekankan pada perawi tunggalnya entah itu di awal atau pertengahan sanad/rantai perawi. Gharib Jiddan tidak ada hubungannya dengan predikat akhir hadis (sahih, hasan, dhaif, mungkar, maudu). Ketika menukil hadis, Ibn Kathir senantiasa memberikan penilaian akhir pada hadis (sahih, hasan, dhaif, mungkar, maudu) dengan pendapatnya atau dari pendapat ulama tetang rawinya, jika tidak ada komentar, maka predikat hadis tersebut BUKANLAH hadis dhaif, atau mungkar atau maudu.
    -------

    AL-QURTUBI
    وروى الوليد بن مسلم قال : حدثنا مالك بن أنس عن سمي مولى أبي بكر عن أبي صالح السمان عن أبي هريرة قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : ( أول ما خلق الله القلم ثم خلق النون وهي الدواة وذلك قول تعالى : " ن والقلم " ثم قال له اكتب قال : وما أكتب قال : ما كان وما هو كائن إلى يوم القيامة من عمل أو أجل أو رزق أو أثر فجرى القلم بما هو كائن إلى يوم القيامة - قال - ثم ختم فم القلم فلم ينطق ولا ينطق إلى يوم القيامة . ثم خلق العقل فقال الجبار ما خلقت خلقا أعجب إلي منك وعزتي وجلالي لأكملنك فيمن أحببت ولأنقصنك فيمن أبغضت ) قال : ثم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( أكمل الناس عقلا أطوعهم لله وأعملهم بطاعته ) .

    Terjemahannya kurang lebih:
    Al-Walid Ibn Muslim - Malik Ibn Ans - Sumay anak dari Abu Bakir - Abu Salih Al-Samaan - Abu Hurayrah - NABI mengatakan, "Yang pertama kali Allah ciptakan adalah pulpen, kemudian Ia ciptakan 'Nun' yang merupakan sebuah bak tinta. Ini adalah apa yang Allah sampaikan (di surat 68:1) 'Nun dan pulpen.’ Dan Ia katakan padanya, "tuliskan".

    [Jadi pulpen tuliskan semua yang akan terjadi hingga hari kiamat. Kemudian alah ciptakan Nun (Ikan Paus) diatas air dan Ia tekan/tindih bumi pada punggungnya [paus]. Alah kemudian berkata pada pulpen "tulis". Pulpen bertanya "Apa yang saya mesti tulis" Allah.. (Note: Kalimat-kalimat yang ada di dalam tanda kurung ini hanya ada di situs ini dan tidak ada dalam situs berbahasa arab. Mengapa? jika kita perhatikan kalimat, "..ثم قال له اكتب قال: وما أكتب قال: ما كان.." terdapat indikasi bahwa kalimat tersebut tidak utuh telah terpotong/tidak lengkap/SENGAJA dipotong)]

    menjawab, "Tuliskan apa yang telah dan akan terjadi hingga hari kiamat, apakah perbuatan, pahala, konsekuensi dan hukuman hingga hari kiamat". Kemudian pulpen menuliskan yang akan terjadi hingga hari kiamat. Kemudian Allah menciptakan pikiran..."

    وعن مجاهد قال : " ن " الحوت الذي تحت الأرض السابعة .

    Terjemahannya kurang lebih:
    Mujahid menyatakan bahwa 'Nun' adalah Ikan Paus yang ada di bawah tujuh bumi. [..]

    وكذا قال مقاتل ومرة الهمداني وعطاء الخراساني والسدي والكلبي : إن النون هو الحوت الذي عليه الأرضون

    Terjemahannya kurang lebih:
    Seperti juga, yang diriwayatkan oleh Mukatil - Murrah Al-Hamdani - Ata’ Al-Kharasani - Al Suddi - Al-Kalbi yang mengatakan, "Nun adalah Ikan paus yang di atasnya para bumi diletakan"

    وَرَوَى أَبُو ظَبْيَان عَنْ اِبْن عَبَّاس قَالَ : أَوَّل مَا خَلَقَ اللَّه الْقَلَم فَجَرَى بِمَا هُوَ كَائِن , ثُمَّ رَفَعَ بُخَار الْمَاء فَخَلَقَ مِنْهُ السَّمَاء , ثُمَّ خَلَقَ النُّون فَبَسَطَ الْأَرْض عَلَى ظَهْره , فَمَادَتْ الْأَرْض فَأُثْبِتَتْ بِالْجِبَالِ , وَإِنَّ الْجِبَال لَتَفْخَر عَلَى الْأَرْض .

    Terjemahannya kurang lebih:
    Diriwayatkan Abu Thabyan, diriwayatkan Ibn Abbas yang berkata, "yang pertama kali Allah ciptakan adalah pulpen yang menulis semua yang akan terjadi. Kemudian uap air mulai terangkat, Berasal dari situ langit tercipta. kemudian (Allah) menciptakan Nun (paus) dan menggepengkan Bumi pada punggungnya. Ketika bumi mulai bergoyang, Ia kemudian diperkuat dengan gunung-gunung, yang ada dipermukaan" Kemudian Ibn Abbas membacakan ayat (68:1) 'Nun dan Pulpen'

    [Bahasa arab sisanya tidak saya tuliskan dan langsung saya tuliskan terjemahannya]

    Al kalbi dan Mukatil menyatakan bahwa nama (ikan Paus) adalah ‘Al-Bahmout.’ Al-Rajis berkata, "Mengapa aku melihatmu semua terdiam dan Allah menciptakan Al-Bahmout?"

    Abu Yakthan dan Al-Waqidi menyatakan bahwa nama (ikan paus) adalah ‘Leotha’; Dimana Kab menyatakan bahwa namanya adalah ‘Lo-tho-tha’ atau ‘Bil-Ha-motha.’ Kab berkata, "Setan bergerak ke atas Ikan paus, dimana tujuh bumi diletakan dan membisikan pada hatinya, "Kamu sadari apa yang ada di punggungmu, Oh Lo-tho-tha dari binatang dan tetumbuhan dan manusia dan lainnya? Jika engkau merasa terganggu dengan mereka, Engkau dapat melemparkan mereka semua dari punggungmu" Jadi Lo-tho-tha berniat untuk melakukan apa yang disarankan (oleh setan) namun Alah mengirimkan reptil pada Ikan paus yang merangkak melalui lubang tiupnya hingga mencapai otaknya. Ikan paus kemudian menangis pada Allah dan Ia memberikan ijin pada reptil untuk keluar (dari ikan paus)." Kab melanjutkan dan berkatam "Demi Allah, Ikan paus menatap pada reptil dan reptil menatap pada ikan paus dan jika ikan paus berniat melakukan (apa yang disarankan setan) reptil akan balik ke tempat sebelumnya" [Source atau di sini, Kutipan Qurtubi di atas tidak dalam translasi Inggris [hanya Arab] dan translasinya berasal dari sini]
    ----

    TAFSIR IBN ABBAS
    Dan dari riwayatnya yang berasal dari Ibn 'Abbas yang ia katakan berkenaan dengan intepretasi apa yang allah katakan (Nun): '(Nun) Ia katakan: Allah bersumpah demi Nun, yang adalah Ikan paus yang membawa Bumi di punggungnya ketika di air, dan di bawah itu adalah banteng, dibawah banteng adalah bebatuan dan dibahwa bebatuan...Nama Ikan Paus itu adalah Liwash, dan dikatakan bahwa namanya adalah Lutiaya'; nama dari banteng itu adalah Bahamut, dan beberapa mengatakan namanya adalah Talhut atau Liyona. Ikan paus itu ada di laut yang dinamakan 'Adwad, dan itu bagaikan banteng kecil di lautan yang sangat luas. Lautan itu ada di Bebatuan cekung dengan 4,000 celah, dan dari tiap celah itu air keluar ke bumi.

    Dikatakan juga bahwa Nun adalah satu dari nama-nama Allah; yaitu kepanjangan dari huruf Nun pada nama Allah al-Rahman (Pemurah); dan juga dikatakan bahwa Nun adalah bak tinta. (demi pulpen) Allah bersumpah demi pulpen. Pulpen dibuat dari Cahaya dan tingginya setara jarak Langit dan bumi.

    Adalah dengan pulpen ini perangkat Ingatan, misal. Catatan yang dijaga, dituliskan. Juga dikatakan bahwa pulpen adalah satu dari para malaikat yang mana Allah bersumpah, (dan yang mana mereka tuliskan dan Allah juga bersumpah dengan apa yang para malaikat itu tuliskan pada kegiatan-kegiatan turunan Adam, [Tanwîr al-Miqbâs min Tafsîr Ibn 'Abbâs]

    Note:
    Al-Bahmout atau Bahamut juga ada di mitologi Arab, yaitu kisah 1001 malam pada hari ke-496. Bahamut dinyatakan sebagai Ikan besar. Bahamut tidak sama dengan Behemoth [Setan/monster dalam legenda Yahudi].
    ----

    Tafsir al-Tustari
    Ibn 'Abbas' berkata pada laporan lain, 'Nun adalah Ikan yang di atasnya seluruh bumi(arḍūn) berada,..'[Source]
    ----

    Tafsir al-baghawi
    اختلفوا فيه فقال ابن عباس : هو الحوت الذي على ظهره الأرض . وهو قول مجاهد ومقاتل والسدي والكلبي

    [..] ibn abbas katakan: Ikan paus ini membawa bumi pada punggungnya dan ini juga merupakan pandangan dari Mujahid, Muqatil, saddi dan kalbi [..] tujuh langit dan tujuh bumi di atas Banteng [..] [Sumber]
    ----

    Dari Hadis Sahih Bukhari dan Muslim
    Dalam kumpulan hadis sahih Bukhari dan Muslim tidak dijelaskan riwayat Bumi ada di atas punggung ikan paus [Ikan besar], namun demikian terdapat riwayat menarik seperti dibawah ini:

    Riwayat Yahya bin Bukair - Al Laits - Khalid - Sa'id bin Abu Hilal - Zaid bin Aslam - 'Atho' bin yasar - Abu Sa'id Al Khudri - Rasulullah SAW:
    Riwayat 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits - bapakku - kakekku - Khalid bin Yazid - Sa'id bin Abu Hilal - Zaid bin Aslam - 'Atha bin Yasar - Abu Sa'id Al Khudri - Rasulullah SAW:
    "Pada hari kiamat bumi bagaikan sekeping roti, Allah Al Jabbar memutar-mutarnya dengan tangan-Nya sebagaimana salah seorang diantara kalian bisa memutar-mutar rotinya dalam perjalanan sebagai kabar gembira penghuni surga."
    "Pada hari kiamat bumi akan seperti satu potong roti yang akan diratakan oleh Allah dengan tanganNya hingga menjadi seimbang. Sebagaimana roti yang diratakan oleh salah seorang dari kalian diperjalanannya sebagai hidangan bagi penghuni surga.
    Selanjutnya ada seorang Yahudi dan berujar;' Kiranya Allah Arrahman memberkatimu wahai Abul Qasim, maukah kuberitahu kabar gembira penghuni surga dihari kiamat nanti?
    Kemudian seorang lelaki Yahudi datang berkata pada beliau; "semoga Allah memberkahimu wahai Abu Qasim, maukah kuberitahu tentang hidangan penghuni surga pada hari kiamat?
    "baik" Jawab Nabi.
    Beliau menjawab: 'Ya'
    Lanjut si Yahudi; 'Bumi ketika itu bagaikan sekeping roti' sebagaimana disabdakan Nabi SAW.
    Ia berkata: bumi akan menjadi satu potong roti -sebagaimana sabda Rasulullah SAW tadi.-

    Lantas Nabi SAW memandang kami dan tertawa hingga terlihat gigi serinya.
    Ia berkata: "Maukah kamu kuberitahu lauk penghuni surga?

    maka Rasulullah SAW melihat kepada kami dan tertawa hingga terlihat gigi serinya.
    Ia berkata "Maukah kuberitahukan kepadamu tentang lauk pauk mereka."
    Beliau menjawab: 'Ya'
    Lanjutnya: "lauk mereka adalah sapi dan ikan paus."
    Ia berkata: "lauknya adalah balaam dan nun."

    Mereka bertanya; 'Apa keistimewaan daging ini?'
    Para sahabat bertanya; apakah itu?

    Nabi menjawab: "sobekan hati [caudate lobe] ikan paus dan sapi itu, bisa disantap untuk 70.000 orang"


    [Bukhari no.6039/8.76.527, arab]



    Nabi SAW menjawab: seekor sapi, sedangkan nun adalah daging yang paling baik dari hatinya [caudate lobe] akan dimakan 70.000 orang yang masuk suga tanpa hisab.

    [Muslim no.5000/39.6710, Untuk arab: di sini atau lebih baik di sini karena terdapat penjelasan: "أَمَّا ( النُّون ) فَهُوَ الْحُوت بِاتِّفَاقِ الْعُلَمَاء", artinya "Nun adalah Ikan paus menurut konsensus para ulama"]

    Note:
    "والحوت" ditranslate ke inggris "and whale"; ke Melayu "ikan paus"; ke spanyol "Y la ballena = dan ikan paus"; ke itali "E la balena= dan ikan paus"; Turki "Ve Balina = dan ikan paus"; ke belanda "walvis= ikan paus"; ke Jerman "und der wal = dan ikan paus", ke perancis "balein = ikan paus"; Ke rusia "И китов= dan Paus"; ke swahili "Na whale =dan paus"; ke Jepang "とクジラ= ikan paus", ke korea "그리고 고래 = dan ikan paus"; Hindi "और व्हेल = dan ikan paus"; Mandarin "與鯨魚= dan ikan paus"..dll

    Jika, Bumi adalah Roti maka sebesar apalagi ukuran ikan dan lembu yang bagian berlebih dari hatinya saja dapat mencukupi kebutuhan 70.000 orang sebagai lauk pauk makan roti? Walaupun Bukhari dan Muslim tidak menjelaskan darimana asal "sapi" dan "ikan" itu, namun ukurannya tidak tanggung-tanggung besarnya, bukan?!
    ----

    Dari Aliran Syi'ah
    Ulama Syi'ah Kulayni di “Kafi”nya 8/89 meriwayatkan:

    55 – محمد عن أحمد عن ابن محبوب عن جميل بن صالح عن أبان بن تغلب عن أبي عبد الله (ع) قال: سألته عن الأرض على أي شيء هي؟ قال: هي على حوت قلت: فالحوت على أي شيء هو؟ قال: على الماء قلت: فالماء على أي شيء هو؟ قال: على صخرة قلت: فعلى أي شيء الصخرة؟ قال: على قرن ثور أملس قلت: فعلى أي شيء الثور؟ قال: على الثرى قلت: فعلى أي شيء الثرى؟ فقال: هيهات عند ذلك ضل علم العلما

    Muhammad menyampaikan dari Ahmad - ibn Mahbub - Jamil ibn Salih - Aban ibn Taghlib - Abu ‘Abd Allah, yang berkata, Aku tanya dia mengenai bumi: Ia terletak di atas apa? Ia menjawab: Itu berada di atas seekor Ikan Paus. Aku bertanya: Ikan paus itu di atas apa? Ia menjawab: di atas air. Aku bertanya: Air di atas apa? Ia menjawab: di atas bebatuan. Aku bertanya. bebatuan di atas apa? ia menjawab: Di atas banteng dengan tanduk yang halus. Aku bertanya: Banteng itu diatas apa? Ia menjawab: Di atas tanah. Aku bertanya: Tanah di atas apa? Ia menjawab: Mana tahu? Ini adalah batasan pengetahuan dari yang diketahui manusia.

    Syi'ah lainnya sheikh Al-Majlese dalam “Miratul uqul”menyatakan ini SAHIH.

    (الحديث الخامس و الخمسون) [حديث الحوت على أي شي‏ء هو]
    (2): صحيح.
    ----

    Kisah Para Nabi [Tales of the Prophet]
    4. Penciptaan Bumi, Gunung-Gunung dan Laut-laut [The creation of the Earth, the mountains and the seas]

    Kaab al-Ahbar berkata: Ketika Allah berkehendak untuk menciptakan Tanah yang kering, Ia perintahkan angin untuk mengocok ke atas air. ketika menjadi turbulen dan berbusa, gelombang bertambah besar dan beruap. Kemudian Allah merintahkan busa itu memampat, dan menjadi kering. Dalam hari-hari Ia ciptakan langit yang kering di atas permukaan air adalah seperti yang Ia katakan:"Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua hari?" (AQ Fushshilat 41:9).

    Kemudian Ia perintahkan gelombang-gelombang ini menjadi diam, dan mereka membentuk gunung-gunung, yang kemudian Ia gunakan sebagai pasak untuk menahan bumi, seperti yang Ia katakan: "Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka" (AQ Al Anbiyaa' 21:31). Jika tidak karena gunung-gunung, Bumi tidak akan cukup stabil bagi para penghuninya. Pembuluh dari gunung-gunung ini berhubungan dengan pembuluh dari Gunung Qaf, yang berjajar mengellilngi Bumi.

    Kemudian Allah menciptakan tujuh lautan.
    Yang pertama dinamakan Baytush dan mengelillingi bumi di belakang gunung Qaf, kemudian dibelakangnya berturut-turut bernama Asamm, Qaynas, Sakin, Mughallib, Muannis, dan yang terakhir Baki. Ini adalah tujuh lautan, dan tiap dari mereka mengelilingi lautan yang sebelumnya. Di dalamnya terdapat mahluk-mahluk yang hanya Allah yang tahu jumlahnya. Allah menciptakan makanan bagi para mahluk-mahluk ini dalam hari yang ke-4, seperti yang Ia katakan: "dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat hari. Bagi orang-orang yang bertanya. (AQ Fushshilat 41:10).

    Terdapat tujuh Bumi.
    Yang pertama dinamakan Ramaka, yang kedua dinamakan Khalada,..Arqa, Haraba, Maltham, Sijjin dan Ajiba. Dan bumi bergoyang-goyang dengan penghuni di dalamnya seperti sebuah kapal, jadi Allah mengirimkan se sosok Malaikat yang luar biasa besar dan kuat dan diperintahkan memanggul bumi di bahunya. Satu sisi tangannya di timur dan yang lain di barat memegang Bumi dari ujung ke ujung. Namun, tidak ada pijakan kaki baginya, jadi Allah ciptakan bebatuan persegi dari jamrut yang memiliki 7.000 lubang. Di setiap lubangnya sebuah laut, gambaran ini hanya di ketahui oleh Allah semata. dan Ia perintahkan Bebatuan itu untuk berdiam di bawah kaki malaikat.

    Akan tetapi, bebatuan itu tidak ada yang menyangga, jadi Allah ciptakan banteng besar dengan 40.000 kepala, mata, telinga, cuping hidung, mulut, lidah dan kaki dan diperintahkan memanggul bebatuan di punggungnya dan juga di tanduknya. Nama dari Banteng itu adalah al-Rayyan. Karena Banteng itu ngga punya tempat buat pijakan kakinya, Allah menciptakan Ikan sangat besar..Ikan ini bernama Behemoth.. [Tales of the Prophets (Qisas Al-Anbiya) (Great Books of the Islamic World), Muhammad Ibn Abd Allah Kisai (Author), Wheeler M. Thackston (Author), Al-Kisai (Author, Abad ke 6/13 Masehi) hal 8-10 dan hal 337-338 [Notes to The Text])

    Kemudian,
    Mullah `Ali al-Qaari RaHimahullah, dalam Mirqaat:

    'Jadi Aku datang untuk tahu' Itu dalam artian berkat-berkat yang terlimpahkan padaku, semua yang ada di langit (jamak) dan di bumi yaitu sebagai semua yang Allah sampaikan pada kalangan malaikat dan pepohonan dan banyak lainnya. Yang menunjukan keluasan dari pengetahuannya (Rasulullah SAW) yang Allah` Azza Wa Jall beritahukannya. Ibn Hajjar berkata bahwa pengetahuan dari seluruh semesta dan semua yang ada di langit (jamak) dan dibaliknya sebagai bukti dari peristiwa Mi`raj dan bumi, yaitu seluruh tujuh bumi dan yang ada dibawahnya apakah itu seekor sapi atau seekor ikan di atasnya.

    [Fa`Alimtu Ayyi Bisababi WuSuuli dhaalikal FayDi Maa Fis Samaawaati Wal ArDi Ya`ani Maa A`alamahullahu Ta`aalaa Mimma Feehaa Minal Malaayikati Wal Ashjaari Wa Ghayrihimaa `Ibaaratun `An Sa`ati `Ilmihilladhee FataHallahu bihi `Alayhi Wa Qaalabnu Hajar Ayyi Jameeyal Kaayinaatillatee fis Samaawaati Bal Maa Fawqahaa Kamaa Yustafaadu Min QiSSatil Mi`yraaji Wal ArDu Hiya Bi Ma`anaa al-Jinsi Ayyi Wa Jamee`ya Maa Fee ArDeenas Sab`yi Bal wa Maa TaHtahaa Kamaa Afaadahuu Ikhbaaruhuu `Alayhis Salaamu Minath Thawri wal Huutil ladhee `Alayhaa] - [sumber]

    Sebagai pelengkap, perhatikan gambar Bumi [berbentuk FLAT DISK], di panggul banteng dan dibawahnya adalah Ikan:

    Ajaib al-Makhluqat (The wonders of creation), by the Persian author Zakariya Qazwini (d. 1283 or 1284).

    [..]Sebuah kopian risalah dari turki kisaran tahun 1553, polesan peta, menunjuk arah selatan, dengan malaikat memegang mangkok berisi ikan yang diatasnya sapi sedang memanggul globe [..]

    Risalah kegeograpian dan kumpulan legenda menakjubkan sangat populer di pertengahan dan awal masyarakat islam modern. Peta yang ditunjukan di sini adalah menakjubkan padanya terdapat beberapa mahluk yang menyokong bumi di cakrawala. Yang digunakan adalah proyeksi islam tradisional tentang bumi dalam bentuk piringan datar yang dikelilingi laut-laut terpisah terkurung sekeliling pegunungan Qaf..

    Dalam fatwa IslamQA no.114861 (beberapa riwayat yang menyatakan bahwa bumi terletak diatas punggung sapi jantan) di awal fatwanya, dikatakan bahwa kisah itu adalah sunnah otentik:

    Ibnu Abbas RA bahwa beliau berkata:
    أوّل ما خلق الله من شيء القلم ، فجرى بما هو كائن ، ثم رفع بخار الماء ، فخلقت منه السماوات ، ثم خلق " النون " – يعني الحوت - فبسطت الأرض على ظهر النون ، فتحرّكت الأرض فمادت ، فأثبت بالجبال ، فإن الجبال لتفخر على الأرض ، قال : وقرأ : (ن وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ (

    “Sesuatu yang pertama kali diciptakan oleh Allah adalah pena, maka ia menulis semua kejadian, kemudian uap air diangkat ke atas, maka darinyalah langit-langit diciptakan, kemudian Dia (Allah) menciptakan Nuun, yaitu; ikan paus, maka dihamparkannya bumi di atas punggung ikan paus tersebut, maka bumi pun bergerak dan berguncang, lalu ditopang oleh gunung-gunung, maka gununglah yang lebih utama dari pada bumi, lalu beliau berkata dan membaca: “Nuun, demi pena dan apa yang mereka tulis”.

    (Diriwayatkan oleh Abdur Razzaq dalam Tafsirnya: 2/307, dan Ibnu Abi Syaibah: 14/101, dan Ibnu Abi Hatim-sebagaimana di dalam Tafsir Ibnu Katsir: 8/210, dan Thabari dalam Jami’ Al Bayan: 23/140, dan Hakim dalam Al Mustadrak: 2/540, dan masih banyak yang lainnya, semua riwayat dari jalur Al A’masy, dari Abi Dzabyan Hushain bin Jundub, dari Ibnu Abbas, yang ini sanadnya shahih. Al Hakim berkata: ini adalah hadits yang shahih sesuai dengan syarat kedua Syeikhan (Bukhori dan Muslim) namun keduanya tidak meriwayatkannya. Adz Dzahabi berkata dalam at Talkhish: Sesuai dengan syarat Bukhori dan Muslim. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Mujahid, Muqatil, Sudi dan al Kalbi. Silahkan anda baca: (Ad Durrul Mantsur: 8/240, dan Tafsir Ibnu Katsir: 8/185 dalam permulaan tafsir surat al Qalam)

    IslamQApun melancarkan tuduhan bahwa itu bukan sabda Nabi melainkan hanya pendapat Ibn Abbas yang berasal dari Ka'b atau buku bani Israil:

    "Atsar ini –sebagaimana anda ketahui- adalah mauquf (hadis yang sandarannya berhenti sampai pada sahabat sebagai penyampai) sampai pada Ibnu Abbas, bukan dari sabda Nabi SAW, secara umum Ibnu Abbas RA mengambil dari Ka’b al Ahbar atau dari buku-buku Bani Isra’il yang mencakup banyak keajaiban, keanehan dan kedustaan. Yang menunjukkan akan hal itu adalah beberapa rincian yang disebutkan oleh sebagian kitab Tafsir dalam masalah ini."

    Tuduhan bahwa Ibn Abbas mengambil dari K'ab atau dari buku-buku Bani Israel adalah mengada-ada dan tanpa bukti

    Mengapa?

    Karena terdapat riwayat bahwa pengetahuan Ka'b tentang Islam justru berasal dari Ibn Abbas sendiri, dan terdapat larangan Ibn Abbas pada umat muslim untuk tidak bertanya pada Ahlul Kitab, juga ancaman sekaligus larangan Umar bin Khattab pada Kaab untuk tidak menceritakan yang tercantum di kitab-kitab sebelumnya, misal:

    Riwayat Yahya bin Musa - Mu'alla bin Manshur - Muhammad bin Dinar - Sa'ad bin Aus - Mishda' Abu Yahya - Ibnu Abbas - Ubay bin Ka'ab bahwa Nabi SAW membaca: "FII 'AININ HAMI'ATIN (di dalam laut yang berlumpur hitam)." AQ 18.86. Abu Isa berkata; Hadits ini GHARIB, kami tidak mengetahuinya kecuali dari jalur ini, DAN YANG SAHIH ADALAH HADIS yang diriwayatkan Ibnu Abbas tentang bacaannya (Ibnu Abbas): Ibnu Abbas dan 'Amru bin Al 'Ash berbeda pendapat tentang bacaan ayat ini, kemudian mereka mengajukannya kepada Ka'b Al Ahbar, seandainya Ibnu Abbas memiliki riwayat dari Nabi SAW, tentu sudah cukup baginya dengan riwayatnya dan tidak butuh lagi kepada Ka'b." [Tirmidhi no.2858. Tentang Maksud Tirmidhi pada "hadis gharib", Albani berkata: "Adapun jika ia berkata “hadits gharib” maka kebanyakan yang ia maksudkan adalah “dha’if“, yaitu secara sanad" (Fatwa-fatwa Syekh Nashiruddin Al-Albani, Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Media Hidayah, 1425 H — 2004 M)]

    Ibn Abbas sendiri melarang untuk bertanya kepada Ahlul kitab:

    Riwayat Yahya bin Bukair - Al Laits - Yunus - Ibnu Syihab - 'Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah - 'Abdullah bin 'Abbas: "Wahai sekalian kaum muslimin, bagaimana bisa kalian bertanya kepada Ahli kitab sedangkan kitab kalian yang diturunkan kepada nabi SAW adalah kitab paling baru tentang Allah. Kalian membacanya dengan tidak dicampur aduk, dan Allah telah memberitahu kalian bahwa orang-orang ahli kitab telah merubah apa yang telah Allah tetapkan, dan mereka merubahnya dengan tangan mereka, lalu mereka berkata ini dari Allah dengan maksud (menjualnya dengan harga yang sedikit). Bukankah dengan ilmu yang telah datang kepada kalian berarti Dia melarang kalian untuk bertanya kepada mereka?. Tidak, demi Allah, kami tidak melihat seorangpun dari mereka yang bertanya tentang apa yang diturunkan kepada kalian" [Bukhari no.2488, 6815, 6969]

    Bahkan Mujahid yang meriwayatkan dari Ibn Abbaspun terkena getahnya terkena tuduhan Israiliyat, misalnya di link GF HADAD:

    Al-Dhahabi juga mengutip keputusan al-A'mash's tentang tafsir Mujahid yakni Mujahid diantara mereka yang menarasikan dari kitab-kitab ahlul kitab

    Note:
    Ahl al kitab: Nasrani dan Kristen (kesepakatan seluruh ulama), majusi dan sabian (sebagian ulama)

    Padahal dari sisi pendapat para ulama, mereka menilai Mujahid lebih tinggi nilainya dari Al A'Mash, misal Syaikhul Islam Ibn Hajjar menyatakan Al A'Mash adalah YUDALIS (memalsukan/menyamarkan sanad), sementara Mujahid adalah Imam Ilmu tafsir. Bahkan Dhahabi sendiri malah menyatakan MUJAHID itu Imam ILMU TAFSIR dan HUJJAH (dapat dijadikan dasar hukum)!

    Syaikhul Islam Ibnu Taymiyya memuji Mujahid: "Mujahid bin Jabr adalah seorang anak ajaib [aya] dalam penafsiran." dan mengutip Sufyan ath-Thawri: "Ketika interpretasi datang kepada Anda dari Mujahid, itu sudah cukup untuk Anda" [Ibn Taymiya "Treatise on the Principles of Tafsir"]

    Ternyata tuduhan ini hanya kabar burung, yang juga telah ditepis oleh Al A'mash sebagaimana tercantum dalam Kitab Tabaqat al-mufassirin dari Dawudi, II, 307:

    "Seorang laki-laki bertanya pada al-A'mash, 'Kenapa orang-orang menghindari tafsir al-Mujahid?' Ia menjawab, "Karena MEREKA PIKIR bahwa ia biasa bertanya pada ahlul kitab" ["The Qur'an and Its Interpreters", Vol.1, Mahmoud Ayoub, hal.30]

    Tampak jelas al A'Mash TIDAK PERNAH MEMUTUSKAN demikian juga TIDAK mengatakan bahwa MUJAHID TELAH "meriwayatkan dari buku2 ahlu kitab". Malah al A'mash, yang juga merupakan murid Mujahid, MELURUSKAN fitnahan kepada gurunya! Jika al a'Mash (Sulaiman bin Misran Al A'mash), yakin Mujahid seperti yang dituduhkan, maka Al a'Mash TIDAK AKAN meriwayatkan BANYAK hadis dari Mujahid (di Bukhari, Abu Dawud, Tirmidhi, Nasai, Ibn Majjah).

    IslamQA juga menginformasikan bahwa TIDAK SELURUH hadis marfu (sanad yang bersandar hingga Rasullullah) tentang masalah ini adalah mungkar:

    "ada sebagian hadits-hadits yang marfu’ namun mungkar dalam masalah ini (وقد وردت بعض الأحاديث المرفوعة المنكرة في هذا المعنى), di antaranya adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar bahwa Nabi SAW bersabda:

    الأرض على الماء ، و الماء على صخرة ، و الصخرة على ظهر حوت يلتقي حرفاه بالعرش ، والحوت على كاهل ملك قدماه في الهواء (وهو حديث موضوع، انظر: "السلسلة الضعيفة" (رقم/294()

    “Letak bumi di atas air, dan air tersebut di atas batu, batu tersebut di atas punggung ikan paus yang kedua sisinya di ‘Arsy, ikan paus tersebut di atas bahu seorang malaikat yang kedua kakinya di udara”. [sebagai hadits palsu di “As Silsilah al Hadith ad Dha’ifah wal-Mawdhuu’ah, #294]"

    Jadi, karena ada sebagian yang mungkar, maka IslamQA jelas mengakui ada sebagian hadis marfu lainnya mengenai masalah ini yang TIDAK MUNGKAR! (Salah satunya sample misalnya hadis marfu dari Ibn Hatim dalam tafsir Ibn Kathir untuk AQ 20.6 di atas)[]

  3. Surat Al Anbiyaa' 21:30, menjelaskan awal mula keadaan Bumi dan langit saat ditemukan Allah:

    Atau tidakkah (awa+lam) dilihat (yara) oleh para orang (alladhīna) kafir (kafarū) bahwa ("سِتَّةِ", anna) para langit ("السَّمَاوَاتِ", al-samāwāti) dan bumi ("وَالْأَرْضَ", wal-arḍa) dahulunya ("كَانَتَا", kānatā) suatu yang padu ("رَتْقًا", ratqan), kemudian dipisahkan keduanya ("فَفَتَقْنَاهُم", fafataqnāhumā). Dan menjadikannya (wajaʿalnā) dari air setiap (kulla) sesuatu (shayin) kehidupan (ḥayyin). Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?

      Note:
      Perhatikan dengan baik ayat ini, TIDAK ADA dinyatakan bahwa langit dan bumi yang padu itu diciptakan. Sangat jelas termaktub bahwa langit bumi DITEMUKAN Allah dahulunya dalam keadaan berpadu! Ini juga merupakan hal berikutnya yang telah ada dan bukan merupakan ciptaan Allah.

    Tafsir Ibn Kathir atas ayat 21:30:

    "...Tidakah mereka mengetahui bahwa Langit dan bumi dulunya bersatupadu yakni pada awalnya mereka satu kesatuan, terikat satu sama lain. Bertumpuk satu diatas yang lainnya, kemudian Allah memisahkan mereka satu sama lain dan menjadikannya Langit itu tujuh dan Bumi itu tujuh, meletakan udara diantara bumi dan langit yang terendah..

    Said bin Jubayr mengatakan ‘langit dan Bumi dulunya jadi satu sama lain, Kemudian Langit dinaikkan dan bumi menjadi terpisah darinya dan pemisahan ini disebut Allah di Al Qur’an’

    Al hasan dan Qatadah mengatakan,’Mereka Dulunya bersatu padu, kemudian dipisahkan dengan udara ini’"

    Darimana datangnya bumi langit yang padu itu? Siapa yang menciptakannya? Tampaknya bahkan Allahpun tidak tahu tentang ini, karena Dirinya pun berada di suatu ruang yang telah ada sebelum Ia ada:

    Abdan - Abu Hamzah - Al A'masy - Jami' bin Syidad - Shafwan bin Muhriz - 'Imran bin Hushain:
    ...Nabi menjawab: 'Allah telah ada dan tidak ada sesuatu pun terjadi sebelum-Nya, arsy-Nya berada di atas air, kemudian Allah mencipta langit dan bumi dan Allah menetapkan segala sesuatu dalam alquran'. [Bukhari no. 6868, 2953. Ibn Majah no.178 (Riwayat Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Ash Shabbah - Yazid bin Harun - Hammad bin Salamah - Ya'la bin 'Atho` - Waki' bin Hudus - pamannya Abu Razin ia berkata; Aku bertanya; "Wahai Rasulullah, di manakah Rabb kita sebelum menciptakan makhluk-Nya?" beliau menjawab: "Dia berada di ruang kosong, di bawah dan di atasnya tidak ada udara, dan di sana tidak ada makhluk. Setelah itu Ia menciptakan 'Arsy-Nya di atas air"). Tirmidhi no.3034 ("Wahai Rasulullah dimanakah Allah sebelum Dia menciptakan makhlukNya? beliau menjawab: "Dia berada di awan yang tinggi, di atas dan di bawahnya tidak ada udara dan Dia menciptakan 'arsyNya di atas air." Abu Isa mengatakan ini Hadis Hasan). Ahmad no.15599, 15611].

    Tampaknya persoalan ini telah lama diketahui bahkan sampai ditanyakan oleh para orang badui:

    Riwayat Harun bin Ma'ruf - Sufyan - Hisyam - Bapaknya - Abu Hurairah - Rasulullah SAW:
    "Manusia akan selalu bertanya-tanya hingga dikatakan, 'Ini makhluk yang Allah telah menciptakannya, lalu siapakan yang menciptakan Allah? ' Maka siapa saja yang mengalami hal semacam itu, hendaklah ia mengatakan 'aku beriman kepada Allah'."

    [Abu Dawud no.4098, Muslim no. 193 (Riwayat Abdullah bin ar-Rumi - an-Nadlar bin Muhammad - Ikrimah (Ibnu Ammar) - Yahya - Abu Salamah - Abu Hurairah - Rasulullah SAW: .."Wahai Abu Hurairah, mereka akan senantiasa bertanya kepadamu hingga mereka berkata, 'Ini Allah, lalu siapa yang menciptakan Allah'." Abu Hurairah: "Ketika aku berada di masjid, tiba-tiba orang-orang dari kaum Baduwi mendantangiku, 'Wahai Abu Hurairah, ini Allah, lalu siapakah yang menciptakan Allah'. Perawi berkata, 'Kemudian Abu Hurairah mengambil kerikil dengan telapan tangannya, lalu melempar mereka sambil berkata, 'Berdirilah, berdirilah, sungguh benar kekasihku'") Juga di Muslim 190, 192, Muslim no.195 dari riwayat Anas. Di Ahmad no.8666 (orang yg bertanya bukan orang Badui tapi orang Irak). Ahmad no. 20864 (dari riwayat Khuzaimah bin Tsabit) yang bertanya bukan orang tapi setan (juga di riwayat Abu Huraira dan Aisyah)]

    Pertanyaan menarik yang bahkan Nabi besar SAW pun tidak mendapatkan jawabannya dari Jibril dan Allah.

  4. Lamanya proses penciptaan langit dan bumi setelah di pisah dengan udara adalah 6 hari dan BUMI diciptakan terlebih dahulu.

    Frase arab "سِتَّةِ" (sittati, enam) + ayyāmin ("أَيَّامٍ") tercantum di (AQ 7.54, 10.3, 11.7, 25.59, 32.4, 50.38 dan 57:4), KELIRU jika diterjemahkan paksa menjadi "enam masa", karena harusnya terjemahannya adalah "enam hari":

    ayyāman (أَيَّامًا)/ayyāma ( أَيَّامَ) di (AQ 2.80, 184; AQ 3.24, AQ 34.18; AQ 45.14) = hari;
    ayyāmin (أَيَّامٍ)/ayyāmi ("الْأَيَّامِ", Al-ayyāmi; "بِأَيَّامِ" bi-ayyāmi) di (AQ 2.184, 185, 196, 203; AQ 3.41; AQ 5.89; AQ 11.65; AQ 22.28; AQ 41.16; AQ 69.7, 24; AQ 14.5; 10.102) = hari

    "Sesungguhnya sehari (yawman) disisi Tuhanmu adalah seperti 1000 tahun menurut perhitunganmu" [AQ 22.47] dan "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian itu naik kepadaNya dalam satu hari (yawmin) yang kadarnya adalah 1000 tahun menurut perhitunganmu"[AQ 32.5]

      Note:
      Mengapa tidak menggunakan penyetaraan hari dengan AQ 70.4 ("Para malaikat dan Al Ruh (Jibril) naik ke Tuhan dalam 1 hari yang kadarnya 50.000 tahun")? Karena ayat itu tentang penyetaraan LAMA WAKTU PERJALANANdari t empat A ke tempat B akibat PERBEDAAN KECEPATAN, jika dilakukan Jibril VS jika dilakukan manusia di jaman Nabi (jalan kaki/kuda/onta). Perbandingannya jika di jaman sekarang, lama waktu yang dibutuhkan dari A ke B, dengan pesawat jet adalah 1 jam, namun jika naik bus perlu waktu 24 jam. Sementara 2 ayat (AQ 22.47 dan 32.5) di atas adalah tentang penyetaraan hitungan hari Allah VS hari Manusia baik untuk waktu penciptaan harian maupun hari di alam lain.

    Hadis dan tafsir:

    1. Riwayat [(Humayd - Hakkam - Anbasah) dan (Ibn Waki - Ayahnya - Isra'il)] - Simak - Ikrimah - Ibn abbas: Tuhan menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari - yang mana tiap harinya adalah seperti 1000 tahun menurut perhitunganmu [Tabari Vol.1 Hal 226-227].
    2. Riwayat 'Abdah - Al Husain bin Al Faraj - Abu Mua'dh - Ubayd - Al Dahhak: 1 hari yang kadarnya 1000 tahun menurut perhitunganmu, Ia maksudkan hari-hari selama 6 hari penciptaan langit bumi dan apa yang ada di dalamnya [Tabari Vol.1 hal.227]
    3. Al Muthanna - Al Hajjaj - Abu Awanah - Abu Bishr - Mujahid: 1 hari dari 6 hari adalah seperti 1000 tahun menurut perhitunganmu.[Tabari vol.1 hal.227]
    4. Riwayat Al Muthanna - Ali (bin Al Haytam) - Al Musayyab bin Sharik - Abu Rawq - Al Dahhak: Ia yang menciptakan Langit dan bumi dalam 6 hari - dari hari-hari di dunia lain. Ukuran 1 hari adalah 1000 tahun. Ia mulai penciptaan di hari Minggu dan keseluruhan ciptaan hari Jumat (Ijtama'a jum'ah) [Tabari vol.1 hal.227]
    5. Riwayat Ibn Humayd - Jarir (bin abd al Hamid) - al A'mash - Abu Salih - Ka'b: Allah mulai menciptakan di hari minggu, senin, selasa, rabu dan kamis. Ia Selesaikan di hari jumat. Ia melanjutkan: Tuhan membuat setiap hari setara 1000 tahun [Tabari vol.1 hal.227]
    6. Riwayat Ibn Abiyy - Abu Ishak - Ibrahim b. Abdullah Nabt - Anas ibn Malik - Muhammad SAW: Panjang umur Bumi ini adalah 7 hari di hari-hari kehidupan setelah kematian. Allah berkata "sehari di sisi Allahmu adalah setara dengan 1000 tahun dalam perhitunganmu" [Suyuti sehubungan dengan hadis-hadis sahih tentang umur bumi tersisa 7000 tahun]
    7. Tafsir Tabari (tentang umur dunia):..Menurut tradisi ini (Hadis riwayat Abu Huraira - Muhammad SAW), jelas bahwa keseluruhan bumi ini adalah 6000 tahun. Karena, jika 1 hari alam lain sama dengan 1000 tahun dan 1 hari adalah 1/6 bumi ini, kesimpulannya total 6 hari alam lain adalah 6000 tahun [Tabari vol.1 hal.183-184 dan luga lihat di sini]
    8. Tafsir ibn Abbas Al Sajdah 1.30:
      [32:4] (Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya) dari penciptaan dan keajaiban-keajaiban, (dalam 6 hari) hari-hari dari permulaan penciptaan yang setara dengan 1000 tahun dari tahun-tahun kehidupan di dunia ini.; hari ke-1 adalah minggu dan hari terakhir adalah Jumat.

  5. Surat Fushshilat 41: 9-12, menyajikan urutan pengerjaan Bagaimana penciptaan yang dilakukan Allah, yaitu BUMI dahulu dan kemudian langit:

    Pertama, (41:9) Bumi di ciptakan dalam 2 hari
    Kedua, (41:10) Segala isi BUMI diciptakan total dalam 4 hari
    Ketiga, (41:11) Kemudian (tsumma) Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap [Dukkhan = asap/kabut. pemakaian kata juga ada di AQ 44.10], lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati." (ini menunjukan bumi dan langit adalah mahluk berakal dan mempunyai jiwa)

    Ayat-ayat di atas jelas merujuk bahwa kedudukan BUMI dan LANGIT adalah SEDERAJAT, yaitu BUMI yang BUKAN merupakan anggauta LANGIT. Dimana, Bumi diciptakan terlebih dahulu, baru kemudian ALLAH menyelesaikan Langit yang dibuktikan pada ayat selanjutnya

    Keempat, (41:12) Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua hari. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan pelita-pelita cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

    TAFSIR Ibn Kathir untuk surat 41:9-11 (atau "Tafsir ibn katsir", penyusun Dr Abdullah bin Muhammad bin abdurahman bin Ishaq al-shikh, 1994, Juz 24, buku ke-7, hal 198-200), menyampaikan bahwa:

      "DIA (Allah) menyebutkan bahwa PERTAMA KALI DIA menciptakan BUMI, jarena bumi sebagai asas (PONDASI). Persoalan pokok selalu dimulai dengan asas, baru kemudian atap...Adapun diciptakannya Bumi adalah SEBELUM diciptakan Matahari menurut NASH..."

      Ibn Kathir menyampakan dari Al Bukhari, "Dia menciptakan Bumi dalam Dua hari, artinya pada MINGGU dan SENIN Yang manusia butuhkan dan tempat tempat untuk bercocoktanam dan diolah pada SELASA dan RABU

      `Ikrimah dan Mujahid menyatakan tentang firman Allah,"dan DIA menentukan padaya kadar makanan-makanan", yaitu DIA JADIKAN pada setiap bagian tanah (tempat) sesuatu yang tidak cocok untuk yang lain. Contohnya pakaian dari wool di Yaman, pakaian Sauri (tipis di Sabur dan pakaia Thyalisa (berasal dari sutera) di Ray.

      Ibn `Abbas, Qatadah dan As-Suddi menyatakan, "untuk siapapun yang bertanya tentang itu

      Firman Allah "Kemudian dia menuju langit, dan langit itu masih merupakan Asap" YAITU ASAP AIR YANG MENGEPUL KETIKA BUMI DI CIPTAKAN.

      Ats-Tsauri - Ibnu Juraij - Sulaiman bin Musa - Mujahid - Ibn Abbas: Allah berfirman kepada langit, "Munculkanlah matahariku, bulan dan bintang-bintang ku". Allah berfirman pada Bumi, "Pancarkanlah sungai-sungaimu dan keluarkanlah buah-buahanmu"

      Firman Allah "Maka dia menjadikannya 7 langit dalam 2 hari". Yaitu dia meyelesaikan kejadian 7 lapis langit pada hari KAMIS dan JUM'AT

      Firman Allah, "dan Kami hiasi langit terdekat dengan bintang-bintang yang cemerlang" yakni bintang-bintang yang bersinar terang diatas penghuni bumi. Firman Allah "Dan Kami memeliharanya" artinya menghalangi syaitan-syaitan dari mendengarkan berita]

    Juga pada ayat [79:27-33]:

      Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit [al-samāu]? Allah telah membangunnya [banāhā, lihat di (AQ 9.110, 38.37,50.6, 51.47, 61.4)], meninggikan [rafaʿa] atapnya [samkahā = atap (tafsir: jalalayn dan ibn abbas)] kemudian disamaratakan [fasawwāhā, lihat di (AQ 91.14, 4.42, 26.98)], dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya [dahaha]. dipancarkan darinya mata air, dan disuburkan [wa+marʿāhā, tafsir: jalalyn]. Dan gunung-gunung [wal-jibāla] dipancangkan [arsāhā] [rawāsiya digunakan di AQ 13.3, 15.9, 16.15, 31.31, 27.61, 31.10, 34.13, 41.10, 50.7,77.27] untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

    Jadi, ayat diatas menyatakan bahwa:

    1. Penghamparan Bumi dilakukan SETELAH penciptaan Langit, NAMUN
    2. Bumi sendiri diciptakan SEBELUM penciptaan langit.

    Berikut si bawah ini adalah respon Ibn ‘Abbas, yang direkam Bukkhari dalam tafsir Ibn kathir untuk QS 41:9-12:

    "Sa’id Bin Jubayr berkata: ‘Seseorang berkata pada Ibn ‘Abbas: Saya menemukan di Qur’an yang membingungkan ku:…Dan Allah berkata:

    [AQ 79:27-30], Allah menyatakan bahwa Penciptaan Langit dahulu baru kemudian penciptaan Bumi, kemudian Allah berkata:

    [AQ 41:9-12], Allah menyatakan Penciptaan BUMI dahulu baru kemudian Penciptaan Langit..

    Kemudian Ibn ‘Abbas menjawab:..

    Allah menciptakan Bumi dalam dua hari,
    kemudian Dia menciptakan Langit, kemudian Dia (Istawa ila) meninggikan langit dan membentuknya dalam dua hari lagi.
    Kemudian Dia membentangkan Bumi, ini berarti bahwa Dia membawa, sejak saat itu, air dan makanan. Dan kemudian Dia menciptakan Gunung-gunung, Pasir, benda-benda tak bernyawa, batu-batu dan bukit-bukit dan semuanya dalam waktu dua hari lagi.

    Inilah yang Allah katakan (Ia) menghamparkan (Bumi) (79:30) Dan Allah berkata: Ia ciptakan bumi dalam dua hari, jadi Dia menciptakan Bumi dan segala Isi didalamnya dalam empat hari dan Dia menciptakan Langit dalam dua Hari.

    Ibn Kathir, kemudian mengutip Bukhari:

    Dia menciptakan Bumi dalam Dua hari, artinya pada Minggu dan Senin
    [Dia menentukan padanya kadar makanan-makanannya] yang manusia butuhkan dan tempat tempat untuk bercocoktanam dan memanennya pada Selasa dan Rabu
    Ats-Tsauri - Ibnu Juraij - Sulaiman bin Musa - Mujahid - Ibn Abbas: Allah berfirman kepada langit, "Munculkanlah matahariku, bulan dan bintang-bintang ku". Allah berfirman pada Bumi, "Pancarkanlah sungai-sungaimu dan keluarkanlah buah-buahanmu" [Lubaabut Tafsir Min Ibni Katsir, Jan 2004, juz 24 hal 199-200]. Kemudian Dia meninggikan (Istawa ila) langit dan dan langit itu masih merupakan asap..melengkapi dan menyelesaikan ciptaannya seperti 7 langit dalam dua hari, artinya Kamis dan Jumat. [Kami hiasi langit terdekat dengan bintang-bintang yang cemerlang. "Dan Kami memeliharanya" artinya menghalangi syaitan-syaitan dari mendengarkan berita]"

    Surat Al Raaf 7:54,

    Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari [..]

    Dalam tafsir Ibn kathir untuk surat AQ 7:54:

    Allah menyatakan bahwa Ia menciptakan semesta, Langit dan Bumi dan semua yang ada didalamnya dalam 6 hari. Enam hari yang dimaksud adalah Minggu, Senin, Selasa, rabu, kamis dan Jumat. Di hari Jum'at semua ciptaan telah di susun, Adam diciptakan. Kata "As-Sabt' artinya Stop.

    Para ahli tafsir berbeda pendapat apakah setiap hari dari ke-6 hari tersebut sama seperti hari-hari yang ada pada kita sekarang ini ATAU SETIAP HARI ITU SAMA DENGAN 1000 TAHUN sebagaimana yang telah dinashkan oleh MUJAHID dan IMAM AHMAD BIN HANBAL. Dan dalam hal itu diriwayatkan dari riwayat adh-Dhahhak dari Ibn Abbas

    (Jadi, para ahli jaman itupun, telah sepakat bahwa 1 hari = 50.000 BUKAN untuk penyetaraan hari tuhan dengan manusia, namun penyetaraan lama waktu menuju langit antara kecepatan perjalanan JIBRIL vs kecepatan manusia di jaman Muhammad)

    Ibn kathir kemudian mengutip Hadis Muslim no.4997/039.6707 (Ahmad no.7991 Riwayat Hajjaj - Ibnu Juraij - Isma'il bin Umayyah - Ayyub bin Khalid - Abdullah bin Rafi (budak Ummu Salamah) - Abu Hurairah - Rasullullah SAW):

    Riwayat (Suraij bin Yunus dan Harun bin 'Abdullah) - Hajjaj bin Muhammad al-Musaysi (bukan Hajjaj bin Muhammad Al-A'war) - Ibnu Juraij - Isma'il bin Umayyah - Ayyub bin Khalid - 'Abdullah bin Rafi' (-budak- Ummu Salamah) - Abu Hurairah: "Rasulullah SAW memegang tanganku, dan berkata:

    'Allah Azza wa Jalla menjadikan tanah pada hari Sabtu, menancapkan gunung pada hari Ahad (minggu), menumbuhkan pohon-pohon pada hari Senin, menjadikan bahan-bahan mineral pada hari Selasa, menjadikan cahaya pada hari Rabu, menebarkan binatang pada hari Kamis, dan menjadikan Adam pada hari Jum'at setelah ashar, yang merupakan penciptaan paling akhir yaitu saat-saat terakhir di hari jum'at antara waktu ashar hingga malam." [Riyad As Salihin no.47. Di sahih muslim 4.1856, 4.1857, Abu dawud 3.1041, 3.1042 diriwayatkan Abu Huraira bahwa Adam diciptakan pada hari Jum'at]

    Catatan untuk hadis 039.6707 (dalam nomor berbeda di kumpulan lain, namun merujuk pada hadis di atas):
    Ibn Taimiyyah, Majmu' Fatawa (37 vols., ed. `Abd al-Rahman b. Qasim & anaknya Muhammad, Riyadh, 1398), 18:18f. Ibn Taimiyyah menyatakan keautentikan hadis Imam muslim didukung oleh Abu Bakr al-Anbari & Ibn al-Jauzi sedangkan al-Baihaqi mendukung yang mengabaikan hadis ini. Al-Albani mengatakan bahwa Ibn al-Madini mengkritik hadis ini, sementara Ibn Ma'in tidak (Ibn Ma'in dikenal sangat ketat, keduanya adalah shaikh Bukhari). Ia menyatakan lebih lanjut bahwa HADIS INI SAHIH, TIDAK KONTRADIKSI dengan Qur'an, bertentangan dengan pandangan yang mungkin dipunyai ahli lainnya yang mengkritik hadis ini, Karena yang dimaksudkan di qur'an adalah penciptaan langit dan bumi dalam 6 hari, yang setiap harinya seperti 1000 tahun, sementara hadis ini merujuk pada penciptaan bumi saja, yang hari-harinya lebih pendek dari yang dirujuk Qur'an (Silsilah al-Ahadith as-Sahihah no.1833).

    Catatan untuk beberapa nama di atas:

    1. Al Baihaqi tidak mengabaikan hadis ini dan menyatakannya sebagai hadith Marfu (sampai rasullullah) di Sunan Al Kubra, hadis no.16267.
    2. Konon ada yang mengklaim bahwa Ali bin Al-Madini (w. 234 H) mengeritik hadis ini, berita ini sangat meragukan karena Imam Musiim (204 - 261H) baru melakukan perjalanan ke-2nya di tahun 230 H (4 tahun sebelum wafatnya Madini) dan saat itu Ia belum membukukan kitabnya (Koleksi hadis Imam muslim disusun selama 15 tahunan).
    3. Konon ada yang mengklaim Imam Bukhari (w. 256 H) mengritik hadis ini. Pertemuan antara Imam Muslim dan Imam Bukhari terjadi di tahun 250H, setelah Imam Bukhari menetap di Nishapur. Jika benar Imam Bukhari (guru Imam Muslim) protes pada riwayat yang dianggapnya tidak marfu (karena ada ada yang mengklaim bahwa Bukhari mengatakan itu berasal dari Ka'ab Al Ahbar), maka terdapat lebih dari cukup waktu bagi Imam Muslim memperbaikinya, namun tidak dilakukannya, sehingga ini menunjukan 2 hal saja, bahwa tidak benar hadis ini berasal dari Ka'ab Al Habar atau tidak benar Bukhari pernah mengkritik hadis imam Muslim ini. Disamping itu, Imam Muslim juga punya hadis dari perawi Ka'b al Ahbar, sehingga pastinya, Imam muslim juga MAMPU membedakan membedakan mana hadis yang berasal dari Al Ahbar dan mana yang bukan.
    4. Untuk Ka'b Al Ahbar, Ulama hadis seperti Muslim, Abu Dawud dan Tirmidhi meriwayatkan darinya. Ibn hajar mengatakan: Ka`b Ibn Mati` al-Himyari, Abu Ishaq, yang dikenal sebagai Ka`b adalah jujur, masuk kategori ke-2 [tabaqah]. [Ibn Hajar al-`Asqalani, Taqrib al-Tahdhib, Op Cit., p. 135].
    5. Untuk Hajjaj bin Muhammad Al-A'war, Jika orang ini adalah orang yang sama dengan Hajjaj bin Muhammad Al Musaysi (Fakta nama keluarga mereka berbeda, mengindikasikan bahwa mereka BUKAN orang yang sama), maka pendapat para ulama mengenai Hajjaj bin Muhammad Al A'war adalah juga sangat positif, misalnya: Nasa'i, Ibn Madini, Ibn HIbban dan Tabari menyatakan Hajjaj seorang Tsiqah (jujur), sementara Adz Dzahabi menyatakan Hajjaj seorang Hafiz. Hadis yang berasal dari Hajjaj bin Muhammad juga digunakan oleh Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasa'i, Tirmidhi, Ibn Majjah, Ad Darimi dan pengumpul lainnya.

    Jadi tidak ada alasan mempermasalahkan hadis penciptaan ini

    Berikut ini adalah dari The History of al-Tabari, Vol.1 - General Introduction and from the Creation to the Flood (trans. Franz Rosenthal, State University of New York Press, Albany 1989), pp. 187-193:

    ".. kemudian, demikian juga, Terdapat (juga) sebuah tradisi yang berasal dari Rasullulah yang disampaikan oleh Hannad b Al-Sari, yang juga berkata bahwa Ia baca semua hadis (Abu Bakar) - Abu Bakr b 'Ayyash - Abu Sa'ad al-Baqqal - 'Ikrimah - IBN ABBAS

    Para Yahudi datang kepada Nabi dan bertanya tentang penciptaan langit dan bumi. Dia mengatakan:

    Allah menciptakan bumi di hari Minggu dan Senin.
    Dia menciptakan pegunungan dan penggunaannya untuk yang mereka miliki di hari Selasa.
    Di hari Rabu, Dia ciptakan pohon, air, kota-kota dan pembudidayaan tanah tandus.

    Ini adalah empat (hari).

    Ia melanjutkan (mengutip quran): '"Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua hari dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? demikian itu adalah Rabb semesta alam". Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanannya (semua) dalam empat hari. bagi orang-orang yang bertanya.

    Di hari Kamis, Ia ciptakan langit.
    Di hari Jumat, Ia ciptakan bintang-bintang, Matahari, bulan dan malaikat, hingga tersisa 3 jam.

    Di bagian awal dari 3 jam ini, Ia ciptakan kondisi (dari manusia) siapa yang akan hidup dan siapa yang akan mati.
    Di bagian ke-2, Ia jauhkan kerusakan pada setiap yang berguna bagi manusia.
    dan di waktu ke-3, (Ia menciptakan) Adam dan memerintahkannya berdiam di Surga, Ia perintahkan iblis bersujud dihadapan Adam dan ia usir adam dari surga di akhir jam.

    Ketika para yahudi bertanya: Kemudian apa, Muhammad?
    Ia berkata: ‘kemudian Ia duduk di tahtanya.’
    Para Yahudi berkata: Kamu benar, jika kau telah selesai, Mereka berkata dengan: Ia kemudian beristirahat

    Mendengar itu Nabi marah besar dan berkata, ‘Kami ciptakan langit-langit dan bumi dan apa yang ada di antaranya dalam 6 hari, dan kelelahan tidak menyentuh kami. berhati-hatilah dengan ucapan kalian’"

    dan:

    "Menurut al-Muthanna - al-Hajjaj - Hammad - 'Ata' b. al-Sa'ib - 'Ikrimah:

    Para Yahudi bertanya pada Nabi: Bagaimana dengan Minggu? Rasullullah menjawab: Di hari itu, Allah menciptakan bumi dan menyebarkannya.
    Mereka bertanya tentang Senin, dan Ia menjawab: Di hari itu, Ia ciptakan Adam.
    Mereka bertanya tentang Selasa, dan Ia menjawab: Di hari itu, Ia ciptakan pegunungan, air dan banyak lagi.
    Mereka bertanya tentang Rabu, dan Ia menjawab: Makanan.
    Mereka bertanya tentang Kamis, dan Ia menjawab: Ia menciptakan para langit.
    Mereka bertanya tentang Jumat, dan Ia menjawab: Allah menciptakan Malam dan Siang.
    Mereka bertanya tentang Sabtu dan menyinggung tentang istirahatnya allah (atas hari itu), ia berseru: Terpujilah Allah! Allah kemudian menyampaikan: Kami ciptakan langit-langit dan bumi dan apa yang ada diantaranya dalam 5 hari dan kelelahan tidak menyentuh kami’"

    Komentar dari Tabari:

    "Dua riwayat yang disampaikan pada kami dari Rasullullah telah menjelaskan bahwa Matahari dan bulan diciptakan setelah Allah menciptakan banyak hal pada ciptaannya.

    Itu karena hadis dari Ibn Abbas yang bersandar pada Rasullullah mengindikasikan bahwa Allah menciptakan Matahari dan Bulan pada hari JUMAT.

    Jika demikian, bumi dan langit dan apa yang ada didalamnya, kecuali para malaikat dan Adam, diciptakan Allah sebelum menciptakan Matahari dan bulan.

    Semua ini (demikian) terjadi ketika tidak ada cahaya dan tidak ada hari, karena malam dan siang hanyalah benda merujuk jam-jam yang dikenal melalui pergerakan lintasan melingkar matahari dan bulan.

    Sekarang, Jika ini benar bahwa bumi dan matahari dan apa yang ada di dalamnya, kecuali yang telah kami sebutkan, terjadi ketika tidak ada matahari dan bulan, kesimpulannya adalah semua terjadi ketika tidak ada malam ataupun siang.

    Hal yang sama (hasil tersimpul dari) mengikuti hadis dari Abu Hurayrah yang bersandar dari rasullullah:

    Allah menciptakan cahaya pada hari RABU – arti dari 'cahaya' matahari, jika Allah berkehendak."

  6. Penciptaan 7 langit yang berbentuk kubah tanpa tiang terlihat yang ada di atas bumi yang datar:

    [AQ 88:18] Dan pada (wa-ilā) langit (al-samaai), bagaimana (kayfa) ditinggikan (rufiʿat)?

    [AQ 52:5] demi atap (wal-saqfi) yang ditinggikan (al-marfūʿi),

    [AQ 22:65] ..Dan Dia menahan (wayum'siku) langit (al-samaaa) terhadap (an) jatuh (taqaʿa) ke (alaa) bumi (al-ardhi),..

    [AQ 31:10] Ia menciptakan (khalaqa) para langit (al-samāwāti) tanpa (bighayri) tiang (ʿamadin) yang kamu lihat dan menancapkan (wa-alqā, lempar, jatuhkan, tancap) di bumi pasak-pasak [rawāsiya (jamak) = gunung-gunung, lihat AQ 78.7, 79.32] terhadap (an) goncangan (tamida) bersama kalian (bikum)

    [AQ 21:32] Dan Kami menjadikan (walja'alna) langit (al-samaaa) atap (saqfan) yang terpelihara (mahfuuzan) ,[..] [Tafsir Ibn Kathir: Artinya, menutupi bumi seperti kubah di atasnya.]

    [AQ 40:64] Allah-lah (Allahu) Ia yang (alladzii) menjadikan (ja'ala) bagimu (lakum) bumi (al ardhi) tempat menetap (qaraaran) dan langit (waalsamaaa) kubah/kanopy (binaaan)..

    [AQ 2:22] Ia yang (aladzii) menjadikan (ja'ala) bagimu (lakum) bumi (al-ardha) hamparan (firaashan) dan langit (wal-samaaa) atap/canopy (binaaan)..

    [AQ 2.29] Allah (huwa) Ia yang (alladzii) menciptakan (khalaqa) untukmu (lakum) apa (maa) di (fii) Bumi (al-ardhi) segalanya (jamīʿan). Kemudian (tsumma) menuju (is'tawā) pada (ilaa) langit (al samaai) lalu disamaratakanlah mereka (fasawwāhunna) tujuh (sab'a) langit (samāwātin). Dan Dia (wahuwa) pada segala (bikulli) hal (shayin) Maha tahu (ʿalīmun).

    Tafsir Ibn kathir untuk AQ 2.22,29,

    "Ayat ini mengindikasikan bahwa Allah memulai penciptaan dengan menciptakan BUMI baru kemudian membuat LANGIT menjadi 7 langit. Ini adalah bagaimana bangunan biasanya di mulai, lantai dulu baru kemudian bagian atapnya [juga dikatakan oleh Mujahid, Ibn Abbas bahwa bumi duluan diciptakan]"

    [AQ 65.12] Allah-lah (Allahu) Ia yang (alladzii) menciptakan (khalaqa) tujuh (sab'a) langit (samāwātin) dan dari (wamina) bumi (al-ardhi) seperti itu pula (mith'lahunna)

    Tanwîr al-Miqbâs min Tafsîr Ibn ‘Abbâs untuk AQ 65.12: "Bahwa (Allah-lah yang menciptakan tujuh langit) satu di atas yang lainnya seperti KUBAH, (dan seperti itu pula bumi) tujuh bumi tapi mereka DATAR."

    [AQ 13:2] Allah-lah (Allahu) Ia Yang (alladzii) meninggikan [rafaʿa] para langit (al-samāwāti) tanpa (bighayri) tiang (ʿamadin) yang kamu lihat (tarawnahaa), kemudian (tsumma) bersemayam (istawaa) di atas ('alaa) 'Arasy, dan memperjalankan (wasakhkhara) matahari dan bulan (al-shamsa waal-qamara). Masing-masing (kullun) berjalan (yajri) menurut waktu (liajalin) yang ditetapkan (musamman). Mengatur (yudabbiru) urusan (al-amra), menjelaskan (yufaṣṣilu) tanda-tanda (al-āyāti), agar kamu dapat bertemu tuhanmu dengan keyakinan.

    Tafsir Ibn kathir untuk AQ 13:2,

    "Allah, mengangkat para langit tanpa pilar & mengangkat para langit tinggi jauh diatas Bumi.

    Berkenaan dengan kalimat (memperjalankan matahari dan bulan. Masing-masing berjalan menurut waktu yang ditetapkan) adalah seperti yang Allah maksudkan di surat 36:38 (dan matahari berjalan dijalurnya (limustaqarrin)) [Ada dua pendapat dan keduanya menyatakan Matahari dan bulan yang bergerak terus menerus]. 'arsy adalah atap dari ciptaan dan tidak berbentuk BULATAN seperti banyak di klaim oleh astronomer. Lebih seperti KUBAH yang di topang oleh pilar. Ditandu oleh para malaikat dan di atas dunia, di atas kepala-kepala orang. Menurut Nabi sebagaimana diriwayatkan Abu Dharr:

    Ketika senja [magrib], Nabi bertanya padaku, "Apakah kau tau kemana Matahari itu pergi (saat Magrib)?! Aku jawab, "Allah dan rasulnya yang lebih tau." Ia jawab, "Ia berjalan hingga berhenti pada tempatnya di bawah Arsy lalu menyungkur sujud dan mohon ijin untuk terbit kembali, dan diijinkan dan kemudian (waktunya akan tiba) dia minta agar terus saja bersujud namun tidak diperkenankan dan minta izin namun tidak diizinkan dan dikatakan kepadanya: "Kembalilah ke tempat asal kamu datang" dan ia akan terbit dari tempatnya terbenamnya tadi (barat). Itulah penafsiran dari sabda Allah "dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui (AQ 36:38) [Bukhari: no.2960/4.54.421, no.4428/6.60.327, no.6874/9.93.520 dan no.6881/9.93.528. Juga Muslim: no.228/1.297]

    'Ada pilar namun tidak dapat kamu lihat' menurut Ibn `Abbas, Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan beberapa lainnya.

    Iyas bin Mu`awiyah, "Langit itu seperti kubah di atas bumi', artinya tanpa tiang. Serupa seperti Qatadah katakan

    Ibn Kathir menyatakan bahwa pendapat terakhir [Iyas bin Mu'awiyah] adalah lebih baik mengingat Allah juga menyatakan di ayat lainnya [22:65] yaitu ‘Dia menahan langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya?’"

    Terkait dengan Matahari yang berjalan dengan lintasan yang berbentuk kubah dari Timur ke Barat dan terbenam di air (bersujud di arsy-nya Allah yang ada di atas air), ini tercantum di Quran yaitu tentang perjalanan Zulkarnaen dari ufuk timur hingga ufuk barat:

    "Mereka menanyaimu [wayas-aluunaka] tentang Dzulkarnain. Katakanlah Aku bacakan [qul sa-atluu] padamu [ʿalaykum] cerita tentangnya. Sesungguhnya telah diberikannya kekuasaan [makkannaa lahu] di bumi, dan Kami telah berikan [waaataynaahu] dari tiap suatu [min kulli shayin] jalan [sababaan].
    Maka iapun berjalan [fa-atba'a sababaan].
    Hingga [ḥattaa] ketika [idhaa] sampai [balagha] di tempat terbenam [maghriba] matahari [al shamsi], MENDAPATI itu [WAJADAHAA] terbenam [taghrubu] di [fii] mata air yang berlumpur hitam [ayyin hamiatin], dan mendapati [wawajada] DI DEKAT ITU/SEKITAR/SISI [indahaa] segolongan umat [qawman]...
    Hingga ketika sampai ke tempat terbit [mathli'a] matahari [al shamsi], MENDAPATI itu [WAJADAHAA] menyinari [tathlu'u] pada ['alaa] segolongan umat [qawmin]...
    Hingga ketika sampai [balagha] di antara [bayna] dua gunung [alssaddayni], MENDAPATI [WAJADA] di [min] sebelahnya [duunihimaa] suatu kaum [qawman].." [AQ 18.83-86, 90, 93]

    Karena Allah sendirilah yang menceritakan perjalanan Zulkarnaen: hingga sampai ke ufuk barat, hingga sampai ke ufuk timur dan hingga sampai di antara dua gunung. Di mana, di setiap area itu, Ia bertemu tiga kaum yang berbeda, maka ini bukanlah sebuah kiasan.

    Tafsir ibn kathir AQ 18.86 menyatakan "Ia menemukan matahari terbenam di laut hitam, bukan KIASAN karena ia menyaksikan sendiri. kata "al hami-ah" di ambil dari salah satu dua arti yaitu dari AQ 15.28, "lumpur hitam" (ini pendapat ibn Abbas). Ali bin abi thalhah "zulkarnaen mendapati matahari terbenam di laut yang panas" (juga pendapat Al Hasan Al basri). Ibn Jarir mengatakan keduanya benar yang mana saja boleh.

    Beberapa ayat Quran, misalnya Allah meninggikkan langit tanpa tiang, menahan langit agar tidak jatuh ke bumi, memperjalankan matahari, menghamparkan bumi dan menancapkan gunung agar bumi tidak berguncang, memancarkan air dan menumbuhkan tumbuhan. Ini Jika dibandingkan dengan syair-syair Zaid bin Amr bin Nufail, misalnya: meninggikan langit tanpa penahan, menghamparkan bumi, memancangkan dengan gunung agar tidak berguncang dan meletakan bulan ditengahnya, sebagai penerangan di malam hari, memperjalankan matahari hari ke hari dan menumbuhkan tanaman ["Riwayat Hidup Muhammad", Ibn Ishaq, diterjemahkan: A.Guillaume, Oxford University Press, Karachi, tenth impression, 1995 Hal. 101, 102; atau liat versi terjemahan Indonesia], maka, syair Zaid VS ayat quran ternyata mempunyai kemiripan yang sangat menakjubkan.

    Zaid bin Amr bin Nufail adalah seorang Hanif (Bukhari 5.58.169: Agama Abraham, bukan Yahudi dan bukan Kristen, tidak menyembah selain Allah. Agama ini diketahuinya di perjalanan ke Syiria/Sham ketika mencari ajaran dan di perjalanan pulangnya, Ia terbunuh). Zaid sebelumnya menetap di gua Hira (gunung Hira). Di Gua itulah Zaid bertemu Muhammad yang di sebelum menjadi Nabi kerap menyepi di gua Hira (Bukhari, 7.67.407; Ishaq hal.102). Sekurangnya sekarang, kita bisa memahami mengapa beberapa bagian syair tersebut memperkaya isi Quran.

  7. Penciptaan pelita-pelita (AQ 41.12, "mashaabiiha" = pelita), Qur’an memberikan konfirmasi bahwa bintang-bintang diciptakan sebagai hiasan langit, misil pelempar setan yang mencuri dengar dan untuk keperluan navigasi

    Demi langit [wa+al-samaa-i] dan [wa] YANG BERJALAN [al-ṭāriqi]. [wamā (Dan apa) + adrāka (memberitahukanmu) = dan tahukah kamu] apa [mā] YANG BERJALAN [al-ṭāriqu]? BINTANG [al-najmu] yang cemerlang (al-thāqibu) [AQ 86.2-3, Al Makiyya, turun urutan ke-36. kata "ṭāriqi/u" juga ada di (AQ 4.168,169; 20.63,77,104; 23.17, 46.30, 72.11,16) artinya berjalan/jalan]

    dan kami [wa-annā] menyentuh [lamasnā] langit [al-samāa], kemudian kami dapati [fawajadnāhā] penuh [muli-at] penjagaan [ḥarasan] keras [shadīdan] dan PANAH-PANAH API [syuhubaan], dan kami [wa-annā] pernah [kunna] menduduki [naqʿudu] dari itu [minha] tempat [maqāʿida] untuk mendengarkan [lilssamʿi] kemudian siapa [faman] yang mendengarkan [yastamiʿi] sekarang [l-āna] akan didapati [yajid] baginya [lahu] PANAH API [syihaaban] yang mengintai [AQ 72.8-9, Al Makiyya, turun di urutan ke-40. kata "syuhubaan/Syihaabun juga ada di (AQ 15.18, 27.7, 37.10) artinya panah api]

    Dan pastinya [walaqad] Kami jadikan [jaʿalnā] di [fī] langit [al-samāi] HIASAN-HIASAN [burūjan] dan Kami hiasi [wazayyannāhā] untuk mereka yang memandangnya [lilnnāẓirīna] dan Kami menjaganya [waḥafiẓ'nāhā] dari [min] tiap [kulli] syaitan [shayṭānin] terkutuk [rajīmin], kecuali [illā] Ia [mani] mencuri [is'taraqa] dengar [al-samʿa] maka Ia dikejar [fa-atbaʿahu] PANAH API [syihaabun] yang terang [mubīnun]. [AQ 15.16-18. Al Makiyya, turun urutan ke-54. Kata "burūjan" juga ada di (AQ 4.78, 25.61, 85.1, 33.33, 24.60) artinya benteng/benda-benda langit/hiasan]

      Tafsir Ibn kathir AQ 15.16-18:
      Mujahid dan Qatadah berkata bahwa Buruj merujuk pada benda-benda langit...`Atiyah Al-`Awfi berkata: "Buruj disini merujuk pada 'benteng penjaga'. Ia dibuat jadi 'Bintang jatuh' untuk melindungi dari Iblis yang mencoba mendengarkan informasi dari langit tertinggi. Jika ada syaitan yang menerobos untuk mencuri dengar, sebuah 'bintang jatuh' datang dan menghancurkannya. Ia mungkin lolos dan menyampaikannya pada Syaitan lainnya di bawah[..]"

      Di AQ 25.61, "BerkatNya [tabāraka] yang [alladhī] menjadikan [jaʿala] di [fī] langit [al-samai] hiasan-hiasan [burūjan] dan menjadikan [wajaʿala] di situ [fīhā] sebuah lampu [sirājan] dan bulan [waqamaran] bercahaya [munīran].".

      "sirajan" adalah matahari:
      "dan menjadikan [waja'ala] padanya [fiihinna] bulan [al-qamara] bercahaya [nūran] dan menjadikan Matahari [al-shamsa] lampu [siraajaan] [AQ 71.16]" + "dan menjadikannya [waja'alna] LAMPU [sirajan] yang amat terang/terik [wahhaajaan] [AQ 78.13]".

      Di Islam, Bulan dan Matahari, keduanya memancarkan cahaya:
      "Ia-lah (huwa) yang [alladhī] menjadikan [ja'ala] Matahari [al-shamsa] bersinar [ḍiyāan] dan bulan [waqamaran] bercahaya [nūran] [AQ 10.5]".

      Kata "munir", "nuur", "naar" berasal dari akar kata yang sama "nūn wāw rā (ن و ر)" artinya adalah memancarkan cahaya sendiri BUKAN memantulkan cahaya, Untuk jelasnya simak AQ 24.35: "Allah cahaya [nūru] langit dan bumi. Perumpamaan [mathalu] cahayaNya [nūrihi], seperti celah [kamish'katin], di dalamnya [fīhā] ada pelita [miṣ'bāḥun]. Pelita itu [al-miṣ'bāḥu] di [fī] kaca [al-zujājatu] itu seperti [ka-annahā] sebuah bintang [kawkabun] berkilauan [durriyyun], dinyalakan [yūqadu] dari [min] pohon [shajaratin] berkah [mubārakatin], pohon zaitun [zaytūnatin] tidak [lā] di timur [sharqiyyatin] dan tidak [walā] di barat [gharbiyyatin], yang hampir [yakādu] minyaknya [zaytuhā] menerangi [yuḍīu] walau [walaw] tidak [lam] disentuh [tamsashu] api [nārun]. Cahaya [nūrun] di atas [ʿalā] cahaya [nūrin]"

    Sesungguhnya [innā] Kami hiasi [zayyannā] langit [Al-samāa] terdekat/dunia [al-dunyaa] dengan hiasan [bizīnatin] BINTANG-BINTANG [al-kawākibi]. dan menjaganya dari tiap syaitan durhaka [māridin]. Tidak [lā] mereka dapat dengarkan [yassammaʿūna] malaikat [Al-mala-i] yang tinggi [al-a'laa] dan mereka dilempari [wayuq'dhafūna] dari [min] tiap [kulli] sisi [jānibin] terusir [duḥūran] dan bagi mereka [walahum] siksaan [adhābun] terus menerus [wāṣibun], kecuali [illā] Ia [man] mencuri [al-khaṭfata] maka Ia dikejar [fa-atbaʿahu] PANAH API [syihaabun] yang cemerlang (thāqibu). [AQ.37.6-10. Al makiyya, turun di urutan ke-56. Kata "al-kawākibi" juga ada di (AQ 6.76, 12.4, 24.35, 82.2) artinya bintang-bintang]

    Dan pastinya Kami hiasi langit terdekat dengan PELITA-PELITA [mashaabiiha], dan menjadikan mereka [wajaʿalnāhā] rudal/perajam [rujūman] untuk syaitan-syaitan [lilsysyayaathiini],..[AQ 67.5. Al makiyya, turun di urutan ke-77. Kata "mashaabiiha" juga ada di (AQ 41.12, 24.35) artinya pelita]

    AQ 24.35 di atas, menunjukan persamaan pelita dan bintang. Tafsir Ibn kathir 67.1-5:

      Qatadah berkata: "Bintang-bintang (Ạlnjwm,"النجوم") diciptakan hanya untuk tiga kegunaan, yaitu: Hiasan di langit, Alat pelempar setan dan petunjuk Navigasi, Jadi siapapun yang mencari interpretasi lain tentang bintang selain ini maka itu jelas merupakan opini pribadi, Ia telah melebihi porsinya dan membebani dirinya dengan hal-hal yang ia sendiri tidak punya pengetahuan tentang ini." [Ibn Jarir dan Ibn Hatim mencatat riwayat ini]

    Qatada sfesifik menyatakan Al njwm (bintang-bintang) bukan An-Nayzak (metoroid, "النَيزَك") dan bukan Al-Mudzannab (komet, "المذنب")

    Memperhatikan Quran vs Tafsirnya, maka ini tidaklah merujuk pada meteor dan jelas merujuk pada bintang.

    Tampak jelas para pemikir islam, allah dan Muhammad memang tidak berpengetahuan apapun tentang semesta dan bahkan tidak mempunyai kemampuan dalam membedakan antara bintang, matahari, planet, bulan, asteroid, komet, metoroid, meteor dan meteorit:

    1. Bintang adalah Semua benda masif yang sedang dan pernah melakukan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir. Bintang yang tidak lagi melakukan pembakitan energi disebut bintang katai, panas bintang ini berangsur-angsur padam dan inipun masih luar biasa panas. Bintang katai terdingin (merah) bersuhu permukaan 2000 - 3500 K (matahari: 5000-6000 K).

      Bintang katai terdiri dari: Katai merah (massa rendah); Katai kuning (massa sebanding dengan Matahari); Katai putih (tahap akhir siklus hidup bintang, ia terdiri dari materi elektron terdegenerasi, tidak cukup masif untuk menjadi supernova tipe II-bintang-bintang (memiliki 0,5-10 massa matahari, diameter hampir sama dengan bumi atau sekitar 100 x lebih kecil dari matahari. Suhu permukaannya: 8.000 K); Katai coklat (kurang masif untuk melangsungkan fusi hidrogen menjadi helium – massa < 0,08 massa Matahari) dan Katai gelap (katai putih yang terdinginkan, tidak lagi memancarkan cahaya dalam panjang gelombang tampak). Lama waktu Bintang-bintang kehilangan panasnya secara perlahan seumuran dengan usia semesta
    2. Bintang Antares vs Bintang acturus: Bola kaki vs kelereng kecil. Matahari seukuran 1 pixel.
    3. Bintang Acturus vs Bintang Matahari: Bola kaki vs kelereng kecil. Yupiter seukuran 1 pixel.
    4. Bintang Matahari vs Planet Yupiter: Bola kaki vs kelereng kecil.
    5. Planet Yupiter vs Planet bumi: Bola kaki vs kelereng kecil.
    6. Matahari adalah bintang dengan jarak terdekat dari bumi. Ia menghasilkan cahaya. Massa matahari kurang lebih 99,86% massa total Tata Surya. Matahari bermassa 333.000 x massa bumi dan bervolume 1.3 juta x volume Bumi.
    7. Planet adalah benda angkasa yang mengorbiti sebuah bintang (atau sisa bintang), mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi sendiri dalam mengatasi tekanan rigid body sehingga punya kesetimbangan hidrostatik (berbentuk hampir bulat), tidak terlalu besar yang dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium intinya dan telah "membersihkan lingkungan" (mengosongkan orbit) dari benda-benda angkasa lain selain satelitnya sendiri. Berdiameter > 800 km
    8. Satelit planet adalah benda angkasa bukan buatan manusia yang mengorbiti planet.
    9. Asteroid adalah benda angkasa berukuran lebih kecil daripada planet namun lebih besar daripada meteoroid, Asteroid terdiri dari karbon dan metal dan mengorbit matahari.
    10. Komet terdiri dari debu dan es yang berasal dari sabuk Kuiper Belt (kabut Oort), mengorbit matahari dengan jarak orbit berbentuk elips dan lebih jauh dari asteroid. Ketika orbitnya mendekati matahari, radiasi matahari menguapkan es disekitarnya dan jejak uap tersebut membuatnya tampak berekor
    11. Meteoroid adalah pecahan asteroid (atau benda angkasa lainnya, namun rata-rata berasal dari pecahan asteroid yang saling bertubrukan) ukurannya lebih kecil dari asteroid dan lebih besar dari molekul.
    12. Meteor adalah meteorid yang berhasil masuk ke atmospher bumi dengan kecepatan supersonik. Atmospher terdiri dari fluida (gas dan cairan) kecepatan tersebut menimbulkan tekanan yang sangat besar yang terjadi di depan metor. Tekanan ini memanaskan udara dan itu kemudian memanaskan meteor hingga menjadi terbakar. Inilah yang kemudian disebut bintang jatuh.
    13. Meteor yang tidak habis terbakar dan jatuh ke bumi disebut Meteorit
Kosmologi bumi dan langit di atas Ikan paus ini benar-benar dapat menjelaskan banyak hal dalam logika berpikir yang islami, diantaranya adalah:
  1. Adalah sangat wajar bumi ini didatarkan atau digepengkan seperti martabak dan gunung-gunung dipancang sebagaimana maksud surat:

    Luqman 31:10, "Ia menciptakan (khalaqa) para langit (al-samāwāti) tanpa (bighayri) tiang (ʿamadin) yang kamu lihat dan menancapkan (wa-alqā, lempar, jatuhkan, tancap) di bumi pasak-pasak [rawāsiya (jamak) = gunung-gunung, lihat AQ 78.7, 79.32] terhadap (an) goncangan (tamida) bersama kalian (bikum)"
    Al-Anibiya' 21:31, "Dan menjadikannya di bumi pasak-pasak terhadap goncangan bersama mereka (bihim)."
    Al-Nahl 16:15, "Dan menancapkan di bumi pasak-pasak terhadap goncangan bersama kalian"
    An Naba' 78.6-7, "Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? dan gunung-gunung (waaljibaala) sebagai pasak-pasak (awtadan. Di AQ 79.32 arsaahaa = pasak/pemancang)?"

    Dalam tafsir Ibnu kathir surat 21:30-33,

      (Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh,) artinya, gunung-gunung yang menstabilkan bumi dan menjaganya agar tetap kokoh dan memberikannya berat, jika tidak itu seharusnya goncang bersama orang-orang, misal, bergerak dan bergetar sehingga mereka tidak dapat berdiri tegak di atasnya -- karena ini diliputi oleh air, bagian dari 1/4 permukaannya.

    mengapa?

    Adalah demi mencegah daratan ikut-ikutan bergerak-gerak liar dan bahkan dapat berakibat terguling ketika sang ikan bergerak-gerak.

    Ini Sungguh suatu yang sangat cerdas dan brilian, bukan?!

  2. Mengapa sangat wajar terjadinya banjir Nuh yang dapat menenggelamkan seluruh dunia hingga puncak tertinggi dunia sebagaimana terekam pada riwayat dibawah ini:

    Ibn Abbas mengatakan, [..]seluruh air menutupi seluruh permukaan bumi hingga akhirnya mengelilingi puncak2 gunung dan bahkan main tinggi melebihnya setinggi 15 hasta. Dikatakan juga bahwa gelombang itu tingginya 80 mil melampaui gunung-gunung. Perahu tersebut terus berlayar dibawah perlindungan Allah…[Tafsir Ibn Kathir untuk surat 11:40-43]

    Mengapa?

    Adalah karena bumi ini ada di atas punggung IKAN! Ikan hidupnya di air sehingga kebutuhan VOLUME AIR yang luarbiasa besar bukanlah menjadi persoalan dan sudah tersedia dengan sangat MELIMPAHnya. Jangankan cuma 80 mil, bahkan 2x dari itupun masih sangat melimpah, bukan?!

    Ini sungguh suatu yang sangat cerdas dan brilian, bukan?! []


Sekarang jelas sudah bahwa pendapat Ibnu Hazm, Ibnu Al-Jawzi, Ibnu Taymiya dan Ibnu khaldun (jika benar mereka berpendapat demikian) adalah BERTENTANGAN dengan Qur'an dan Hadis. Untuk itu kita perlu ketahui darimana asal muasal pendapat itu muncul di dunia Islam.

Rekam Jejak Sejarah Mengapa Para Cendekiawan Muslim pertengahan seperti Ibnu Hazm, Ibnu Al-Jawzi, Ibnu Taymiya dan Ibnu Khaldun akhirnya Ikut menyatakan bahwa bumi itu bulat

Perubahan pendapat ini mulai berkembang sejak Dinasti Abbasid, di mana banyak naskah kuno Yunani, India dan Persia diterjemahkan ke dalam bahasa arab pada abad ke 9. Zij al-Sindhind, yang berasal dari Surya Siddhanta dan karya-karya dari Brahmagupta, diterjemahkan oleh Muhammad al-Fazari dan Yaqūb ibn Tāriq pada tahun 777. Penterjemahan ini dilakukan setelah Indian astronomer datang mengunjungi pusat tempat Al-Mansur in 770. Naskah kuno persia yang diterjemahkan adalah Zij al-Shah.

Boyer (1991). "The Arabic Hegemony",P. 226:
    Di tahun 766, karya astronomical matematik yang dikenal di Arab sebagai Sindhind, dibawa ke bagdad dari India. Umumnya dikenal sebagai Brahmasputa Siddhanta (Brahmagupta), Ada kemungkinan bahwa itu adalah Surya Sidhanta. Di sekitar tahun 775 Sidhanta ini diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Dan tidak beberapa lama kemudian (780 M) ‘tetrabiblos’ dari Ptolemy diterjemahkan kedalam bahasa Arab.
Brahmagupta, and the influence on Arabia:
    Melalui Brahmasphutasiddhanta, bangsa arab mengetahui tentang Astronomi India. Kalifah Abbasid, Al-Mansur (712–775) mendirikan Baghdad di tepi sungai tigris sebagai pusat pengajaran. Khalifah tersebut mengundang pelajar dari Ujjain yang bernama Kankah pada tahun 770. Kankah menggunakan Brahmasphutasiddhanta untuk menerangkan system aretmetic astronomi Hindu. Atas permintaan Khalifah, Muhammad al-Farazi menterjemahkan karya Brahmagupta ke dalam bahasa Arab
Al Basyar Vol. IV th 2005, Ulum al Awail, Ditulis Oleh KH. Husein Muhammad:
    ..sejarah peradaban Islam abad pertengahan telah memperlihatkan kepada kita bagaimana para khalifah Islam memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Ulum al Awail. Sejak abad VIII Masehi, Khalifah Harun al Rasyid telah menarik ke istananya para cerdik pandai dan ahli bahasa dari segala bangsa dan agama. Mereka ditugasi menerjemahkan buku-buku Ulum al Awail. Penggantinya, khalifah Makmun, bahkan mendirikan sekolah penerjemah dan perpustakaan besar: “Bait al Hikmah” yang berisi sejuta buku.

    Salah seorang penerjemah kenamaan adalah Hunain bin Ishak seorang Kristen. Dialah yang kemudian menterjemahkan karya-karya kedokteran matematika, astronomi, fisika di samping karya-karya filsafat, etika dan politik para sarjana Barat. Sementara Al Fazari menerjemahkan buku astronomi India; Shidanta karangan Brahmagupta.

    Dari karya penerjemahan Ulum al Awail ini kemudian lahir para sarjana, ilmuwan dan filosof muslim; Al Farabi, al Razi, al Khawarizmi, Ibnu Sina, Ibnu Thufail, Ibnu Rusyd, Ibnu Haitsam, Al Biruni, Ibnu Khaldun dan lain-lain. Mereka kemudian mengulas, mengkritisi dan mengembangkan pikiran-pikiran Ulum al Awail dalam bentuknya yang sangat menakjubkan melalui tulisan-tulisan mereka. Berkat mereka ilmupengetahuan dan peradaban Islam mencapai puncak kejayaannya dan memberikan sumbangan yang berarti bagi dunia modern di Barat.

    Adalah menarik bahwa Imam Syafi'i, pendiri mazhab fiqh besar, ternyata pernah mempelajari bahasa Yunani. Ibnu al Qayyim dalam bukunya “Miftah Dar al Sa'adah” mengutip informasi dari Abu Abdullah al Hakim dalam bukunya “Manaqib al Syafi'i” bahwa al Syafi'i suatu hari pernah mengatakan: “Aku memahami pikiran-pikiran Aristoteles, Mahraris, Porporius Galenus Epicurus dan Asdoples, melalui bahasa mereka”. (Sami Nasyar, Manahij al Bahts 'Inda Mufakiri al Islam”, 84).

    Note:
    Ulum al Awail berarti ilmu-ilmu klasik, kuno atau ilmu-ilmu sebelum Islam. Tetapi istilah ini dimaksudkan sebagai ilmu-ilmu yang dihasilkan oleh kebudayaan Yunani melalui para filosofnya, seperti Plato, Aristoteles, Galenus, Hippocritus dan lain-lain. Bahkan mungkin juga yang dihasilkan oleh kebudayaan India atau Cina. Dalam konteks yang lain “Ulum al Awail” juga berarti “Ulum al Ghair”, atau “Ulum al Ajanib”, ilmu-ilmu asing.
David E. Duncan, The Calendar, Fourth Estate, London, 1999, pp.150-210 menulis sebagai berikut:
    Pada tahun 773, sekitar 250 tahun setelah kematian Aryabhat (476-550). Suatu delegasi diplomat tiba dari dataran rendah lembah sungai Indus di Ibukota Arab yang baru yaitu Bagdhad. Berpakaian sutra dengan warna cerah, memakai sorban dan dihiasi permata. Tiba di luar gerbang kota Al-Mansur (754-775) yang indah, utusan khusus ini membawa seorang ahli astronomi bersama mereka, Kanaka, seorang ahli menenai gerhana, Ia membawa kumpulan kecil pustaka tentang Astronomi India untuk diberikan kepada sang Khalifah, termasuk didalamnya adalah Surya Siddhanta, karya Brahmagupta dan karya Aryabhata. Tidak banyak yang diketahui tentang Kanaka. Referesi pertama yang diketahui tentang Kanaka ditulis sekitar 500 tahun kemudian oleh seorang sejarahwan Arab yang bernama Al-Qifti

    Menurut Al Qifti, sang khalifah begitu terpesonannya dengan pengetahuan yang terdapat di tulisan-tulisan bangsa India. Ia kemudian memerintahkan untuk menterjemahkannya ke dalam bahasa arab dan kemudian dinamakan ‘Sindhind yang besar’ (Sindhind adalah kata Arab untuk kata sangsekertanya Siddhanta).”

    Dimana kemudian Mereka (Arabia) pergi ke eropa yang Kristen melalui syria, dan kemudian menduduki spanyol. Pada tahun 1126 Sindhind diterjemahkan kedalam bahasa latin. Ini merupakan satu di antara lusinan document penting yang memberikan kontribusi pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendorong eropa pada era modern” tambah Duncan

    … Ketika para penduduk Baghdad mengetahui dari karya Aryabhata bahwa bumi itu Bulat dan berdiameter 8316 mil, berputar pada porosnya. Banyak dari mereka yang kemudian mempercayainya dan berkeinginan juga untuk mengukurnya sendiri. Inspirasi yang sama membawa mereka para penduduk Abbasid untuk mengembangkan eksperimen-eksperimen. Suatu fakta bahwa bangsa Arab yang selalu berusaha untuk memperluas perbatasan mereka memasuki Eropa menjadi tidak lagi menginvasi India setelah kemenangan atas Sind dan di Sind juga, pembantaian dan pemaksaan untuk pindah agama kemudian berhenti dilakukan. Apakah alasannya karena sedikit menghargai India? Kata Matematik dalam bahasa arab adalah ‘hindi’ yang berati ‘seni India’.
Sumber lain juga menyatakan bahwa penterjemahan karya aryabhata ‘aryabhatiya’ dilakukan oleh Al khwarizmi (780-850) di abad ke 8. Penterjemahan dalam bahasa latin dilakukan pada abad ke 13.

Tahun 1030, Al Biruni (973-1048) melakukan diskusi mengenai karya Aryabhata, Brahmagupta dan Varahamihira dalam Ta’rikh al-Hind (Dalam Inggris, Chronicles of India). Beliau sering kali mengutip Brahmagupta’s Brahmasiddhanta untuk bumi berputar pada rotasinya. [Edward Sachau (tr. and ed.), Alberuni's India, Indialog Publications, New Delhi, ISBN 81-87981-42-3, p.207-8)] []



Fatwa Matahari mengelilingi Bumi

Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin ditanya: "Apakah Matahari berputar mengelilingi bumi?".

Jawaban:

"Dhahirnya dalil-dalil syar'i menetapkan bahwa mataharilah yang berputar mengelilingi bumi dan dengan perputarannya itulah menyebabkan terjadinya pergantian siang dan malam di permukaan bumi, tidak ada hak bagi kita untuk melewati dhahirnya dalil-dalil ini kecuali dengan dalil yang lebih kuat dari hal itu yang memberi peluang bagi kita untuk menakwilkan dari dhahirnya.

Diantara dalil-dalil yang menunjukkan bahwa matahari berputar mengelilingi bumi sehingga terjadi pergantian siang dan malam adalah sebagai berikut:

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang Ibrahim akan hujahnya terhadap yang membantahnya tentang Rabb. "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," [Al Baqarah : 258]
  1. Maka keadaan keadaan matahari yang didatangkan dari timur merupakan dalil yang dhahir bahwa matahari berputar mengelilingi bumi.
Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman juga tentang Ibrahim. "Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: 'Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar', maka tatkala matahari itu terbenam dia berkata : 'Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.'" [Al-An'am : 78]
  1. Jika Allah menjadikan bumi yang mengelilingi matahari niscaya Allah berkata: "Ketika bumi itu hilang darinya".
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. "Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka berada disebelah kanan, dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu." [Al-Kahfi : 17]
  1. Allah menjadikan yang condong dan menjauhi adalah matahari, itu adalah dalil bahwa gerakan itu adalah dari matahari, kalau gerakan itu dari bumi niscaya Dia berkata: "gua mereka condong darinya(matahari)". Begitu pula bahwa penyandaran terbit dan terbenam kepada matahari menunjukkan bahwa dialah yang berputar meskipun dilalahnya lebih sedikit dibandingkan dilalah firmanNya "(condong) dan menjauhi mereka)".
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang,matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." [Al-Anbiya' : 33]
  1. Ibnu Abbas radhiallahu anhu berkata:"Berputar dalam suatu garis peredaran seperti alat pemintal". Penjelasan itu terkenal darinya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. "Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat," [Al-A'raf : 54]
  1. Allah menjadikan malam mengejar siang, dan yang mengejar itu yang bergerak dan sudah maklum bahwa siang dan malam itu mengikuti matahari.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman "Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang banar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." [Az Zumar : 5]
  1. FirmanNya: "Menutupkan malam atau siang" artinya memutarkannya atasnya seperti tutup sorban menunjukkan bahwa berputar adalah dari malam dan siang atas bumi. Kalau saja bumi yang berputar atas keduanya (malam dan siang) niscaya Dia berkata: "Dia menutupkan bumi atas malam dan siang".
  2. Dan firmanNya: "matahari dan bulan, semuanya berjalan", menerangkan apa yang terdahulu menunjukkan bahwa matahari dan bulan keduanya berjalan dengan jalan yang sebenarnya (hissiyan makaniyan), karena menundukkan yang bergerak dengan gerakannya lebih jelas maknanya daripada menundukkan yang tetap diam tidak bergerak.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. "Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya," [Asy-Syam : 1-2]
  1. Makna (mengiringinya) adalah datang setelahnya. dan itu dalil yang menunjukkan atas berjalan dan berputarnya matahari dan bulan atas bumi. Seandainya bumi yang berputar mengeliligi keduanya tidak akan bulan itu mengiringi matahari, akan tetapi kadang-kadang bumi mengelilingi matahari dan kadang-kadang matahari mengeliling bulan, karena matahari lebih tinggi dari pada bulan. Dan untuk menyimpulan ayat ini membutuhkan pengamatan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman "Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dan malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai tandan yang tua. Tidaklah mugkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya." [Yaa-Siin : 37-40]
  1. Penyandaran kata berjalan kepada matahari dan Dia jadikan hal itu sebagai kadar/batas dari Dzat yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui menunjukkan bahwa itu adalah haqiqi (sebenarnya) dengan kadar yang sempurna, yang mengakibatkan terjadinya perbedaan siang malam dan batas-batas (waktu).
  2. Dan penetapan batas-batas edar bulan menunjukkan perpindahannya di garis edar tersebut. Kalau seandainya bumi yang berputar mengelilingi maka penetapan garis edar itu bukannya untuk bulan. Peniadaan bertemunya matahari dengan bulan dan malam mendahului siang menunjukkan pengertian gerakan muncul dari matahari, bulan malam dan siang.
Nabi Shallallahu 'alaihi wassallam berkata kepada Abu Dzar radhiallahu anhu dan matahari telah terbenam. "Apakah kamu tahu kemana matahari itu pergi ?" Dia menjawab: "Allah dan RasulNya lebih tahu". Beliau bersabda: "Sesungguhnya dia pergi lalu bersujud di bawah arsy, kemudian minta izin lalu diijinkan baginya, hampir-hampir dia minta izin lalu tidak diijinkan. Kemudian dikatakan kepadanya: "Kembalilah dari arah kamu datang lalu dia terbit dari barat (tempat terbenamnya) atau sebagaimana dia bersabda [Muttafaq 'alaih] (1)
  1. PerkataanNya: "Kembalilah dari arah kamu datang, lalu dia terbit dari tempat terbenamnya" sangatlah jelas sekali bahwa dia (matahari) itulah yang berputar mengelilingi bumi dengan perputarannya itu terjadinya terbit dan terbenam.
Hadits-hadits yang banyak tentang penyandaran terbit dan terbenam kepada matahari, maka itu jelas tentang terjadinya hal itu dari matahari tidak kepada bumi."
  1. Boleh jadi disana masih banyak dalil-dalil lain yang tidak saya hadirkan sekarang, namun apa yang telah saya sebutkan sudah cukup tentang apa yang saya maksudkan. Wallahu Muwaffiq."
[Sumber: Majmu Fatawa Arkanul Islam, edisi Indonesia Majmu Fatawa Solusi Problematika Umat Islam Seputar Akidah Dan Ibadah, Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Terbitan Pustaka Arafah]
-----------------

Catatan Kaki
  1. (1) Dikeluarkan oleh bukhari, Kitab Bad'ul Khalqi, bab shifat asy syam wal qamar : 3199, dan muslim, kitab Al Iman, bab Bayan az Zaman al Ladzi la yuqbal fihil Iman : 159

  2. Riwayat singkat Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

    Tokoh Ahlus Sunnah dari Unaizah ini Dilahirkan di kota Unaizah tanggal 27 Ramadhan 1347 H (1927)- meninggal 15 Syawal 1421 H (10 Januari 2001) dalam usia 74 tahun. Belajar Al-Qur’an dari kakeknya dari ibunya yaitu Abdurrahman Bin Sulaiman Ali Damigh Rahimahullah. Guru utama beliau yang pertama adalah Syaikh Abdurrahman Bin Nashir As-Sa’di, Guru kedua Beliau adalah Abdul Aziz Bin Baaz.

    Ketika Syaikh Abdurrahman Bin Nashir As-Sa’di wafat, beliau menggantikan sebagai imam masjid jami’ di Unaizah dan mengajar di perpustakaan nasional Unaizah disamping tetap mengajar di ma’had Al Ilmi. Kemudian beliau pindah mengajar di fakultas syari’ah dan ushuludin cabang universitas Al Imam Muhammad Bin Su’ud Al Islamiyah di Qasim. Beliau juga termasuk anggota Haiatul Kibarul Ulama di Kerajaan Arab Saudi. Beliau telah menulis 42 Buku. []


Apa Kata Hadis Sahih Bukhari dan Muslim: Manakah yang bergerak/mengitari, Matahari ataukah Bumi?

Sahih Bukhari
    Riwayat Muhammad bin Yusuf - Sufyan - Al A'masy - Ibrahim at-Taymiy - bapaknya - Abu Dzar - Nabi SAW berkata kepada Abu Dzar ketika matahari sedang terbenam: "Tahukah kamu kemana matahari itu pergi?". Aku jawab; "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu". Beliau berkata: "Sesungguhnya dia akan terus berjalan hingga bersujud di bawah al-'Arsy lalu dia minta izin kemudian diizinkan dan dia minta agar terus saja bersujud namun tidak diperkenankan dan minta izin namun tidak diizinkan dan dikatakan kepadanya: "Kembalilah ke tempat asal kamu datang". Maka matahari itu terbit dari tempat terbenamnya tadi". Begitulah sebagaimana firman Allah QS Yasin ayat 38 yang artinya: (Dan matahari berjalan pada tempat peredarannya. Demikianlah itu ketetapan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui) ". [Bukhari no.2960/4.54.421]

    Riwayat Abu Nu'aim - Al A'masy - Ibrahim At Taimi - Bapaknya - Abu Dzar: Aku pernah bersama Nabi SAW di masjid pada saat matahari mulai terbenam. Lalu beliau bertanya; Wahai Abu Dzar, tahukah kamu dimana matahari terbenam? Aku menjawab; Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Beliau bersabda: "Sesungguhnya matahari itu berjalan hingga ia bersujud di bawah Arsy. Itulah yang dimaksud firman Allah Ta'ala: "dan matahari berjalan ditempat peredarannya." Beliau bersabda: "Tempat peredarannya berada di bawah Arsy, " (Yasiin: 38). [Bukhari no.4428/6.60.326]

    Riwayat Al Humaidi - Waki' - Al A'masy - Ibrahim At Taimi - Bapaknya - Abu Dzar dia berkata; Aku bertanya kepada Nabi SAW tentang firman Allah Ta'ala: "dan matahari berjalan di tempat peredarannya." Beliau bersabda: "Tempat peredarannya berada di bawah Arsy." (Yasiin: 38) [Bukhari no.4429/6.60.327].

    Riwayat Yahya bin Ja'far - Abu Mu'awiyah - Al A'masy - Ibrahim (At Taimi) - Ayahnya - Abu Dzar berkata, "Aku masuk masjid sedang Rasulullah SAW duduk. Ketika matahari terbenam, beliau bertanya: 'Wahai Abu Dzar, tahukah engkau ke manakah matahari ini pergi?" Aku menjawab, 'Allah dan rasul-Nya lah yang lebih tahu! ' Nabi menjawab: "Sesungguhnya matahari ini berjalan meminta ijin untuk sujud sehingga diijinkan, seperti yang telah dikatakan 'Kembalilah engkau dari tempat engkau datang', maka ia muncul di sebelah baratnya, " kemudian beliau membaca: '(Itulah tempat tinggalnya) ', menurut bacaan Abdullah." [Bukhari 6874/9.93.520]
Sahih Muslim
    Riwayat Yahya bin Ayyub dan Ishaq bin Ibrahim - Ibnu Ulayyah - Yunus - Ibrahim bin Yazid at-Tamimi - bapaknya - Abu Dzar bahwa Nabi SAW bersabda suatu hari: "Apakah kalian tahu, ke mana matahari ini pergi?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya ini lari beredar hingga berhenti pada tempatnya di bawah Arsy lalu menyungkur sujud, ia tetap demikian hingga dikatakan kepadanya, 'Kamu naiklah dan kembalilah pada tempat dari mana kamu datang.' Lalu ia kembali sehingga menjadi terbit dari tempat terbitnya, kemudian lari beredar di mana ia membuat manusia tidak mengingkarinya sedikit pun hingga ia berhenti pada tempat beredarnya yaitu di bawah Arsy, lalu dikatakan kepadanya, 'Naiklah dan terbitlah pagi hari dari barat'. Lalu ia terbit dari barat." [Muslim 228/1.297, 298]

    Riwayat Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib (lafazh milik Abu Kuraib) - Abu Muawiyah - al-A'masy - Ibrahim at-Taimi - bapaknya - Abu Dzar: "Saat aku masuk masjid, Rasulullah SAW sedang duduk-duduk, maka tatkala matahari terbenam, beliau bersabda: "Wahai Abu Dzar, apakah kamu tahu kemana matahari ini pergi? ' Abu Dzar menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Beliau bersabda: "Ia pergi, lalu meminta izin untuk sujud, maka ia diberi izin untuk sujud, seperti yang telah dikatakan kepadanya, 'Pulanglah dari arah kamu datang'. Lalu ia terbit dari barat.' Perawi berkata, 'Kemudian beliau membaca sebagaimana bacaan Abdullah, 'Dan itulah tempat untuk matahari'." [Muslim 229/1.299]

    Riwayat Abu Sa'id al-Asyajj dan Ishaq bin Ibrahim - Waki - al A'masy - Ibrahim at-Taimi - bapaknya - Abu Dzar dia berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah tentang firman Allah: '(Matahari beredar pada tempat)' (Qs. Yasin: 38) Maka beliau bersabda: "Tempatnya adalah di bawah Arsy'."[Muslim 230/1.300]
Pengertian surat 36:38 sebagaimana dijelaskan Hadis sahih Bukhari dan Muslim di atas menegaskan dua hal yaitu:
  1. Matahari yang bergerak dan kemudian bersujud pada Allah, Jadi terbit/tenggelamnya matahari BUKAN karena perputaran bumi pada porosnya namun atas seijin Allah. [QS 36:38; QS 41:37; QS7:54], Lihat Fatwa: Matahari mengelilingi Bumi dan buku:

    Matahari mengelilingi bumi, sebuah kepastian al-Qur’an dan as-Sunnah serta Bantahan terhadap teori bumi mengelilingi matahari”, Pengarang: ahmad sabiq bin abdul lathif abu yusuf, Penerbit: pustaka al-furqon) sehingga/atau

  2. Saat matahari “tenggelam” tidak pernah dikatakan ada siang di sisi lainnya. Maka ini hanya dimungkinkan terjadi di sebuah bidang datar dan hanya ada satu sisi permukaan saja yang berisi penghuni. []

Kesimpulan

Terdapat beberapa alasan yang sangat mendasar mengapa SULIT untuk TIDAK sepakat dengan Abd-al-Aziz ibn Abd-Allah ibn Baaz yang menfatwakan BUMI itu DATAR:
  1. Abd-al-Aziz ibn Abd-Allah ibn Baaz adalah seorang arab asli yang sehari-harinya berbicara dalam bahasa arab maka bahasa arab merupakan bahasa Ibu sehingga sudahlah pasti bahwa Ia (dan juga Ibn Kathir, serta penafsir2 lainnya) dapat membedakan arti dan maksud ‘ardh’ dan ‘dahaha’ berserta variasi perubahan akar katanya.
  2. Tanggal 20 Juli 1969 adalah pendaratan apolo 11 di bulan. Televisi juga memperlihatkan bahwa Bumi itu Bulat. Itulah BUKTI VISUAL yang tidak mungkin dilihat oleh Abd-al-Aziz ibn Abd-Allah ibn Baaz, yang jauh-jauh tahun sebelum tahun 1940 sudah buta sehingga pendapatnya bahwa BUMI itu DATAR 100% murni berasal dan berdasarkan Al Qur’an dan Hadis.
  3. Ayat Al Quran dibandingkan dengan Ayat Al Quran, serta Ayat Al Qur’an dibandingkan hadis (Sahih Bukhari) sudah menafsirkan dengan jelas. Tidak ada satupun Ayat yang menyatakan Bumi itu Bulat semua ayat yang dikutip di atas telah meyatakan dan mengindikasikan bahwa BUMI itu DATAR.
  4. Kosmologi Islam menyatakan bumi datar itu ada di punggung seekor ikan paus
  5. Ayat Alqur’an, Hadis Sahih Bukhari dan Muslim menyatakan bahwa Matahari-lah mengelilingi Bumi.
  6. Pendapat Ibnu Hazm, Ibnu Al-Jawzi, Ibnu Taymiya dan Ibnu Khaldun ternyata berasal dari Bangsa KAFIR: India, Yunani dan Mesir, karenanya SEJALAN dengan sains, tapi BERTENTANGAN dengan Quran dan Sunnah, karena Allah SWT dan Nabinya jelas merujuk pada bentuk bumi yang datar dengan langit berbentuk kubah. []


Tradisi India

Di Satapatha Brahmana, Yajnavalka [900-800 SM] menyampaikan bahwa bumi berbentuk pari-mandala atau seluruhnya bulat [SB 7.1.1.37: "ayaṃ vaí loko gā́rhapatyaḥ parimaṇḍalá u vā́ ayáṃ lokáḥ/dunia ini adalah Gārhapatya, dunia ini seluruhnya bulat tak diragukan lagi"], bentuk matahari seluruhnya bulat/pari-mandala [SB 9.1.2.40: "asau va ādityo hŕ̥dayaṃ ślakṣṇá eṣá ślakṣṇaṃ hŕ̥dayam parimaṇḍalá eṣá parimaṇḍalaṃ/matahari dan inti matahari halus, inti halus matahari seluruhnya bulat, Ia (matahari) seluruhnya bulat] matahari mengikat planet-planet [SB 8.7.3.10: "tadasāvāditya imāṃlokāntsūtre samāvayate tadyattatsūtraṃ vāyuḥ/kemudian di sana matahari mengikat planet-planet ke dirinya dengan ikatan. ikatan ini sama dengan vayu (getar/gerak/tarik/angin)"] [Juga lihat: di sini dan di sini].

Di Buddhism, terdapat syair Jataka no.247, yang mengindikasikan bumi berbentuk bulatan: "Pariplavantaṃ pathaviṃ (bumi yang rapuh), yadā tāta vijānahi (saat kau pahami), Sāgarena parikkhittaṃ (diliputi samudera), cakkaṃva parimaṇḍalaṃ (mengitari seluruh bulatannya)", Pari-mandala: pari ("segala arah") + mandala ("lingkaran-dua dimensi" atau "bulatan-3 dimensi"), jadi pari-mandala adalah bentuk 3 dimensi/bulatan, misal aplikasi mandala untuk 3 dimensi: tentang payudara dewi Tripurabhairavī: "āpīna-maṇḍala-ābhoga/besar-bulat-melengkung" (Kulakaulinīmata 5.88-99), atau di Buddhisme tentang 75 Sekkhiya, no.40, "Parimaṇḍalaṃ ālopaṃ karissāmīti sikkhā karaṇīyā/dengan suapan seluruhnya bulat, seharusnya ku latih".

Penggunaan kata "mandala" dalam teks Buddhis Hinayana/Theravada, misal "pathavimaṇḍala" (SNP 5.1, AN 7.62, SN 3.25, DN 21, DN 5), "jāṇumaṇḍala" (AN 5.196, AN 4.21, DN 14), "nalāṭamaṇḍala" (SNP 3.7, MN 91, 92, DN 3) dan "mandalāgga/maṇḍal’āgra". Arti mandalaagra = pedang/golok berbentuk lengkung membulat. Kata "Pathavi" = bumi/daratan; "jāṇu" = lutut; "nalāṭa" = dahi. Jadi, objek 3 dimensi ini (bumi, lutut dan dahi) bentuknya lengkung membulat

Selain kata "mandala", juga digunakan kata "gola"/bola dan "cakra"/lingkaran untuk menunjukan suatu benda yang berbentuk bulat, misal:
  1. "cakrāṇāsaḥ parīṇaham pṛthivyā"/mereka berada di sekeliling bumi[Rig Veda 1.33.8]
  2. "madhye samantādaṇḍasya bhūgolo vyomni tiṣṭhati"/Di tengah telur brahma/telur kosmos, bola bumi berdiam kokoh dalam ruang [Surya Sidhantha 12.32, 1000 SM] atau
  3. "Bhūgolaħ sarvo vŗttaħ"/Bola bumi bulat disekelilingnya [Astronom Indian, Aryabhatta (476 M), Aryabhattiyam, Golapada, sloka ke 6]
  4. "pañcamahābhūtamayastārāgaṇapañjare mahīgolaḥ"/5 element terkandung dalam bola yang agung [Astronom India, Varahamihirä, Abad ke-6 M, Pancha Sidhanthika, Bab 13-sloka 1]. Kata "mahi" adalah nama lain bumi: "Wahai Raja!...Bumi ini disebut Dharā karena mendukung segalanya; disebut Prithvī karena sangat luas; dan disebut Mahī karena agung, menopang banyak makhluk.." [Devi Bhagavata Purana, 3.13.8-10]

    Sanskrit-English, William Monier:
    bhūgola gola m. 'earth-ball', the terrestrial globe. BhP. -vidyā f. knowledge of the terrestrial globe, geography MW.
    bhūcakracakra n. 'earth-circle', the equator or equinoctial line.
    Arti "bhu" = bumi dan "gola" = bulatan, globe, globular, bola. Untuk Sanskrit (di sini, di sini, di sini) dan Pali (di sini, di sini)
Bahwa bumi berbentuk bulatan tampaknya sudah merupakan pengetahuan umum di India dan bahkan juga diketahui bahwa bumi BEROTASI dan MENGELILINGI MATAHARI:
    "ahastā yad apadī vardhata kṣāḥ śacībhirvedyānām śuṣṇaṃ pari pradakṣiṇid/bumi tanpa tangan dan kaki, dengan kekuatan tertentu bergerak berputar kearah kanan sekitar matahari".(ahasta = tanpa tangan; apadi = tanpa kaki; śacībhirvedyānām = tahu dengan kekuatan tertentu; Kshaa = Bumi (Nigantu 1.1); Vardhat = bergerak; Shushnam Pari = Sekitar matahari; Pradakshinit = memutar ke kanan) [Rig Veda 10.22.14]
Aitareya Brahmana menyampaikan bahwa di saat yang sama, ketika matahari bersinar di suatu tempat, maka di tempat lain di belahan lainnya adalah malam hari
    "Atha yad enam prātar udetīti manyante rātrer eva tad antam itvā atha ātmānaṃ viparyasyate, ahar eva avastāt kurute rātrīm parastāt. Sa vai esha na kadācana nimrocati. Na ha vai kadācana nimrocaty etasya ha sāyujyaṃ sarūpatāṃ salokatām aśmute ya evaṃ veda"

    "Matahari tidak pernah terbenam maupun terbit. Ketika manusia berpikir bahwa matahari tengah terbenam, Ia hanya tampak berubah (viparyasyate). Setelah sampai di penghujung siang dan membuat malam di bawah dan siang di sisi yang lainnya. Kemudian ketika manusia berpikir matahari terbit di pagi hari, Ia tampak berubah sendiri, setelah mencapai penghujung malam dan membuat siang di bawah dan malam di sisi lainnya. Sebenarnya Matahari tidaklah pernah tenggelam. Siapapun yang tahu ini bahwa matahari tidak pernah terbenam, Ia menikmati persatuan dan kesamaan alami dengannya dan berdiam di alam yang sama" [Aitareya Brahmana, Abad ke-9/8 SM, III.44, Translasi Dr Haug, di kutip di "Indian Wisdom", Monier Williams, 1893, Ed.4, Ch.2, hal.32. atau juga di AB 4.29]
Dalam Kitab komentar Sumangala Vilāsinī/DA, karya Buddhagosa, abad ke-5 M:
    Ketika matahari terbit di Jambudipa adalah waktu jaga malam ke-2 [22.00-02.00] di Aparagoyāna. Ketika matahari terbenam di Aparagoyana adalah saat tengah malam di Jambudipa. Siang hari di Jambudipa, adalah ketika matahari terbenam di Pubbavideha dan tengah malam di Uttarakuru [DPPN: DA III.868]
Veda tampaknya tahu bahwa terdapat banyak matahari, misal: "kati agnayaḥ kati sūryāsaḥ/Berapa jumlah Api dan Matahari?" [Rig Veda 10.88.18], "sapta diśo nānāsūryāḥ/7 arah banyak matahari" [RV 9.114.3]. Tradisi India, tampaknya telah tahu tentang area semesta yang gelap yang tidak dapat ditembus cahaya, juga tentang suara dapat merambat di angkasa luar dan terdapat triliunan galaxy, serta variasi bentuk galaxy:
    "antara batasan loka (lokantarikā), tanpa udara (aghā), luas/tak berbatas (asaṃvutā), gelap (andhakārā), gelap gulita (andhakāratimisā), dimana cahaya matahari2 bulan2 yang sangat kuat-perkasa tak dapat menjangkau (yatthapimesaṃ can­dima­sūriyā­naṃ evaṃ­ma­hiddhi­kā­naṃ evaṃma­hā­nubhā­vā­naṃ ābhā nānubhonti)" [SN 56.46; AN 4.127; MN 123; DN 14] -> area tidak berpenghuni di antara sahassadhāloka

    ***

    “Bhante, di hadapan Sang Bhagavā aku mendengar ini; di hadapan Beliau aku mempelajari ini: ‘Abhibhū, seorang siswa Sang Bhagavā Sikhī, sewaktu sedang menetap di alam brahmā, menyampaikan suaranya ke 1000 alam (sahassilokadhātuṃ).’ Berapa jauhkah, Bhante, Sang Bhagavā, Sang Arahant, Yang Tercerahkan Sempurna, dapat menyampaikan suaraNya?”

    “Ia adalah seorang siswa, Ānanda. Tathāgata adalah tidak terukur (appameyyā)

    sejauh, Ananda, (Yāvatā, ānanda,) Bulan-Matahari (candimasūriyā) membawa keseliling arah (pariharanti disā) sinar cahayanya (bhanti virocanā) sebanyak 1000 alam/dunia (tāva sahassadhā loke). Di 1000 alam ini (Tasmiṃ sahassadhā loke) 1000 rembulan, 1000 matahari, 1000 raja gunung Sineru, 1000 Jambudīpa, 1000 Aparagoyāna, 1000 Uttarakuru, 1000 Pubbavideha, 1000 empat mahasamudra; 1000 empat maharaja, 1000 (alam) ­cātuma­hārāji­kā/4 rajadewa, 1000 Tāvatiṃsa, 1000 Yāma, 1000 Tusita, 1000 nimmānaratī/deva yang bersenang dalam penciptaan, 1000 ­paranim­mita­vasavat­tī­/deva yang mengendalikan ciptaan deva lain, 1000 alam brahmā

    Ini Ananda disebut (ayaṃ vuccatānanda) 1000 dunia kecil (sahassī cūḷanikā lokadhātu)

    Ananda, 1000 dunia kecil sebanyak 1000 dunia (sahassī cūḷanikā lokadhātu tāva sahassadhā loko) dinamakan "dvisahassī majjhimikā lokadhātu".
    Ananda, 1000 dunia menengah sebanyak 1000 dunia (dvisahassī majjhimikā lokadhātu tāva sahassadhā loko) dinamakan "tisahassī mahāsahassī lokadhātu".

    Ananda, bilamana Sang Tathagata mau, Ia dapat menyampaikan suara (saranena) hingga Tisahassi mahasahassi lokadhatu [AN 3.80/culanika sutta]

    Note:
    Suara dapat ada di angkasa luar, lihat ini dan ini
    Sahassi lokadhātu = sahassī cūḷanikā lokadhātu: 1000 alam Brahma beserta ribuan alam di bawahnya. Dvisahassi lokadhātu = Dvisahassi Majjhimanika lokadhatu: 1000 x 1000 = 1.000.000. Tisahassi lokadhātu = Tisahassi Mahasahassi lokadhatu: 1.000.000 x 1000 = 1.000.000.000 dan ada yang lebih dari itu, misal: "Dan 10.000 alam (Dasasahassilokadhātuṃ) bergoyang dan bergoncang dan bergetar, dan di sana juga muncul cahaya terang yang tidak terukur melampaui kemegahan para dewa." [MN 123/Acchariya-abbhūta Sutta]

    Juga: "..Ia mendengar bahwa Brahmā 1000 berumur panjang, rupawan, dan menikmati kebahagiaan luar biasa. Sekarang Brahmā 1000 berdiam dengan bertekad meliputi 1000 dunia [sahassilokadhātuṃ]...Brahmā 2000.. [dvisahassilokadhātuṃ] … Brahmā 3000.. [tisahassilokadhātuṃ] … Brahmā 4000 … Brahmā 5000.. Brahmā 10.000.. [Dasasahassasilokadhātuṃ],..Brahmā 100.000 berdiam dengan bertekad meliputi 100.000 dunia [satasahassasilokadhātuṃ]... Ia mendengar bahwa para dewa Bercahaya … para dewa dengan Cahaya Terbatas … para dewa Akaniṭṭha ..!’" [MN 120/Sankhārupapatti Sutta]

    Untuk AN 3.80: "bulan-matahari membawa ke seliling arah sinar cahayanya sebanyak 1000 dunia", di galaksi Bimasakti, di area rasi Scorpio ada matahari Antares (jarak dari sini, sekitar 430-550 tahun cahaya) dan saking besar ukurannya, MATAHARI kita menjadi sebesar titik, namun Antares, dari sini, hanya terlihat sebesar titik, sehingga ada batasan jarak yang membuat cahaya matahari TIDAK MUNGKIN terlihat.

    Loka = TEMPAT KEHIDUPAN MAHLUK, tidak identik dengan planet. Di Galaxy Bimasakti, TIDAK SEMUA matahari punya planet dengan kehidupan, bisa jadi terdapat beberapa matahari dengan planet yang didiami bentuk kehidupan yang belum memiliki kesadaran/patijanare, LEBIH JARANG LAGI menemukan matahari dengan planet yang dihuni mahluk berkesadaran/patijanare dan JAUH LEBIH JARANG LAGI menemukan planet yang disebut jambudwipa, yaitu pernah ada Sammasambuddha muncul di situ di masa lalu, sehingga di SELURUH KUMPULAN galaxy (Bimasakti, Andromeda dst) bisa terjadi terdapat 1 milyar planet yang dihuni mahluk berkesadaran dan juga sebagai jambuwipa. Keseluruhan kumpulan Galaxy inilah ekissā lokadhātuyā

    Pengertian lokadhatuya melingkupi: sahassada loka, cakkavala (artinya dapat berarti bentuk melingkar atau juga tatasurya, dst), sahassi-lokadhatuya [culanika, majjhimanika, mahasahassi,..., dasasahassi, satasahassilokadhatuya] adalah bagian kecil dari "ekissā lokadhātuyā".

    Ragam bentuk semesta: "..Pada saat itu, Bodhisattva melanjutkan, "Para Murid Buddha, system dunia memiliki aneka bentuk dan karakteristik. Mereka bisa bulat atau persegi, atau tidak bulat atau tidak persegi. Variasinya tak terbatas. Beberapa berbentuk seperti pusaran air, seperti semburan api gunung berapi, seperti pepohonan atau bunga, seperti Istana atau seperti suatu mahluk hidup, seperti Buddha. Variasinya sebanyak partikel debu.." [Avatamsaka Sutra, bab 4. Perkembangan sutra mahayana sekitar konsili ke-3, 247 SM, terjemahan ke bahasa China mulai abad ke-2 M] []


Bumi berbentuk Bulatan: Phytagoras (570-495 SM) dan Filsuf Lainnya
Pythagoras lahir di pulau Samos/Yunani, tahun lahir tidak diketahui, dikatakan lahir dari perawan untuk Dewa Apollo, sehingga Ia juga disebut 'putra Tuhan' Guru pertamanya Pherecydes, tinggal disana hingga gurunya wafat. Usia 18 tahun, ke pulau Lesbos, bekerja dan belajar pada Anaximander, Thales dari Miletus, kemudian Thales menyuruhnya belajar ilmu gaib ke Sidon, Tirus/Libanon, Byblos/Fensia, Mesir. ketika Kambisisu/Cambyses menginvansi Mesir, Ia menjadi tawanan dan dikrim ke Babilonia, disana, Ia belajar ilmu gaib kaldean pada Magi. Kemudian ke Persia dan India, belajar pada Brahmana, konon di India, Ia disebut Yavana Acharya/guru dari Yunani. Kemudian ke Crotona/Italia, mengajar sekelompok anak muda, setelah diundang senat Crotona, dijinkan mendirikan Insitusi. Menurutnya semua ilmu pengetahuan terkait matematika, Ia mengenalkan bilangan genap, ganjil dan prima; BUMI berbentuk BULATAN[1]; gerhana terjadi karena bumi berada di antara bulan dan matahari. Ia, Yunani pertama yang menyebut dirinya filsuf (pencari tahu, philia + Sophia). Teori Phytagoras telah duluan ada di Mesopotamia/Mesir dan India, tidak pasti, apakah Phytagoras yang membuktikan teori itu, karena kisahnya baru ditulis setelah kematiannya oleh Cicero, Plutarch, dan lainnya (dari berbagai sumber)
------

Note:
[1] Siapa orang-orang Romawi/Yunani kuno yang menyatakan "BUMI BERBENTUK BULATAN", Diogenes Laërtius/180-240 M, dalam "Lives of Eminent Philosophers", translator: (1) R.D. Hicks dan (2) C. D. Yonge, Diogenes menyampaikan:
  1. Phytagoras/570/582-500/495 SM: "bumi itu sendirinya juga bulat dan dihuni sekelilingnya" [buku ke-8, Ch.1.25, kutipannya dari Alexander Polyhistor/100-36 SM]. "Ia juga orang ertama yang memberikan nama kosmos (κόσμος) untuk jagadraya dan yang pertama menyatakan bumi bernetuk bulatan, meskipun, (1) Menurut Theophrastus/371–287 SM: orang pertama adalah Parmenides; (2) Menurut Zeno/495–430 SM, oang pertama adalah Hesiod/lahir 750/650 SM" [buku ke-8, Ch.1.43]
  2. Parmenides dari Elea/lahir 515 SM: "Ia yang pertama menyatakan bahwa bumi berbentuk bulatan.. [buku ke-9, Ch.3.25]
  3. Anaximander dari Miletus/610–546 SM: "bahwa bumi, yang berbentuk bulatan..." [buku ke-2, Ch.1.1]
  4. Phrrho/360-270 SM: "Karena mereka tidak suka dengan pernyatan bahwa bumi berbentuk bulatan.." [buku ke-9, Ch.11.104
  5. Plato dari Athena/427‑347 SM: "Dunia/Semesta adalah satu dan dibuat, karena diciptakan tuhan,...dan berbentuk bulatan" [Buku ke-3.71]
  6. Zeno dari Siprus/333-261 SM: "Dunia/Bumi, mereka katakan...mempunyai bentuk bulatan, bentuk yang paling cocok untuk bergerak, sebagaimana dikatakan pula oleh Posidonius/135–51 SM di buku ke-5nya, 'Physical Discourse' juga oleh murid Antipater/400–319 SM, di buku mereka, 'the Cosmos'" [buku ke-7, Ch.1.140]
  7. Diogenes dari Apollonia/abad k-5 BCE: "Bumi berbentuk bulatan.." [buku ke-9, ch.8.57]
  8. Epicurus dari Athena/427‑347 SM: "Dunia adalah bagian terbatas dari semesta, berisi bintang-bintang dan bumi dan semua hal-hal lain yang terlihat,..dapat berputar atau diam, dan berbentuk bulatan, segitiga atau bentuk apa pun.." [buku ke-10.87] []
NALANDA
Nalanda terletak di Utara Rajagrha (Patana, Bihar, India). Joseph Needham, "Within the Four Seas: The Dialogue of East and West": "Ketika pasukan Alexander yang agung sampai Taxila di abad ke 4 SM mereka menemukan sebuah Universitas yang tidak seperti di Yunani, Universitas yang mengajarkan 3 Veda dan 18 kelangkapannya, dan masih ada ketika pengelana Tiongkok Fa-Hsien ke sana pada sekitar abad 4 M". di Abad ke-7, Yuan Chwang dan I-Tsing pernah ke tempat ini. Yuan Chwang, mencatat dua institusi terkenal saat itu, yaitu Nalanda di Timur dan Valabhi di Barat India. Professor Dr. Ahmad Hasan Dani, Guide to Historic Taxila, Ch.3: "Universitas Taxila adalah tertua di Dunia, telah ada sebelum jamannya Buddha dan sebelum pendudukan lembah Taxila oleh Penguasa Achaemanid di abad 6-5 SM. Para filsuf berkumpul di sana dan mendirikan sendiri sekolah pemikiran dan memberikan pengajaran" (Abad 7 SM). Pada jaman Dinasti Gupta, Universitas Nalanda, ditopang kerajaan. Pada abad ke-12 (1197 M), Nalanda musnah karena serbuan Muslim dari Bihar, yang menurut catatan Minhaz terjadi pembantaian dan pembarakaren besar-besaran.

Aryabhata
Aryabhata (476-550M), astronom dan matematikawan India. Lahir di Pataliputra (Patna, India), beberapa menyebutkan Ia lahir di Kerala, sekolah di Universitas Nalanda, Ketika karyanya 'Aryabhtiya' menjadi terkenal, Raja Buddhagupta menjadikannya rektor univeritas tersebut. Di kalangan ilmuwan Arab Ia dikenal dengan sebutan Arjehir, tulisan diterjemahkan ke bahasa Arab. Aryabhatiya, terdiri dari 121 bait sanskrit, tentang matematika dan astronomi, geometri, misalnya tentang luas segitiga dan lingkaran, volume bola atau piramida. posisi Matahari dan Bulan, bagaimana gerhana terjadi, perhitungan tahun kalender. mendeduksi bumi berbentuk bulatan yang berputar pada porosnya mengelilingi Matahari, menyatakan nilai phi = 3.1416, table sinus. penyelesaian persamaan ax – by = c. sebutan dalam tulisan untuk bilangan besar (misal:100,000,000,000) dan lain-lain. Di usia tuanya, Ia menulis, "Aryabhata-siddhanta", juga tentang astronomikal harian untuk menentukan tanggal berbagai ritual yang masih digunakan untuk menyusun kalender Hindu. Kaena jasanya, satelit luar angkasa India pertama diberi nama Aryabhata. []

Naskah India dari Luar India?
Satapatha Brahmana dan Taittiriya Samhita punya hitungan geometrikal untuk altar purusa yang menyerupai teori Phytagoras, dan karena teks-teks ini secara umum dianggap baru ada sekitar tahun 1000-800 SM, juga karena di Yunani geometri baru mulai sekitar 600 SM, maka Seidenberg (1983) tidak lagi menyatakan geometri Veda berasal dari Yunani. Ia juga menolak klaim bahwa aljabar India atau Yunani berasal dari Babilonia, Ia menyatakan entah Babilonia mendapatkan dari Phytagoras, atau, Babilonia dan India mendapatkannya dari sumber lain. Ia menempatkan teks Babilonia di 1700 SM dan matematika di SulbaSutra pada sebelum itu. Seindenberg menyebutkan 2200 SM sebagai sumber umumnya, tapi kaerna teman indologinya menyatakan bahwa bangsa Arya tidak ada di India di 1700 SM, Ia kemudian menyatakan bahwa India dan Yunani mewarisi matematika dari periode Indo-eropa dan bangsa Indo-Arya kemudian membawanya ke subkontinen. Boyer (1989) menyatakan teori Phytagoras yang ada di Sulbasutra tidak berasal dari Mesopotamia, formula yang ada di Apastamba Dharmasutra tidak mungkin berasal dari Babilonia dan serial aritmatik dan geometri pada literatur Veda ditarik kebelakang sejauh 2200 SM ["The Quest for the Origins of Vedic Culture: The Indo-Aryan Migration Debate", Edwin Bryant, Edwin Francis Bryant, Professor of Hinduism Edwin Bryant, hal.262-264] []

Naskah India barang Import?
Awalnya dikatakan bahwa naskah astrologi Romawi-Yunani, masuk India pada awal masehi, misal Yavanajataka/Astronomi Yunani yang ditranlasi dari Yunani ke Sanskrit oleh Yavanesvara/200 M, jaman raja Rudradaman I, namun ternyata tidak ada sumber Yunani yang mendukung pandangan ini. Kemudian, Surya-Sidhanta menyampaikan bahwa teks aslinya adalah prosa Sanskrit oleh Mayasura. Sementara Ptolemy/100 M, menyebutnya dengan nama Turamaya dalam inskripsinya. Varahamira, di 575 M menyusun Pañca-siddhāntikā/Lima Naskah (Surya Siddhanta, Romaka Siddhanta/doktrin Romawi, Paulisa Siddhanta/Doktrin Paulisa (tidak terkait Paul dari Alexandria), Vasishtha Siddhanta dan Paitamaha Siddhanta, sebagai kumpulan naskah Astronomi India dan Yunani). Varahamihira menulis: "Yunani, kelahiran tidak murni, ketika pengetahuian tinggal bersama mereka dan ketika para astronom dihormati layaknya seorang Resi, maka sejauh apa lagi jarak asal para Astronom dan Brahma?” - Brhatsamhita 2.14

E. C. Sachau, "Alberuni's India" (1910), vol. I, Ch.14, hal.153 menuliskan tentang Sind-hind/Siddhanta, yang diketahui bangsa Arab (Al Beruni): "Mereka [Bangsa Indian] memiliki 5 Siddhānta:
  1. Sūrya-Siddhānta/Siddhānta Matahari disusun Lāṭa,
  2. Vasishtha-siddhānta, nama yang brasal dari satu diantara Bintang-bintang rasi Biduk, disusun Vishnucandra,
  3. Pulisa-siddhānta, karena berasal dari Paulisa, Yunani, kota Saintra, yang saya pikir adalah Alexandria, disusun Pulisa.
  4. Romaka-siddhānta, karena berasal dari Romawi, disusun Śrīsheṇa.
  5. Brahma-siddhānta, karena berasal dari Brahmana, disusun Brahmagupta bin Jishṇu, kota Bhillamāla antara Multān dan Anhilwāra, 16 yojana dari kota belakangan" []
Pendapat: Asal Sumbernya

Raja Ram Mohan Roy, "Vedic Physics-Scientific Origin of Hinduism", Toronto, Canada, 28 Agustus 1998:
    Setelah Perang Mahabharata [Kalender Julian: 18 February 3102 BC; Kalender Gregorian: 23 January 3102 BC]. pengetahuan yang tekandung dalam Veda secara berangsur-angsur menghilang…Untuk mempertahankan pengetahuan Veda, komentar dan catatan atas Veda mulai ditulis. Inilah yang disebut Brahmana, dan yang paling komprehensif adalah Satapatha Brahmana….Semua Brahmana berkaitan dengan Veda. Aitareya Brahmana dan Kausitaki Brahmana berkaitan dengan Rgveda.

    Beberapa abad mesti dilalui semenjak Perang Mahabharata sampai pada penulisan Satapatha Brahmana ini…Hampir tidak ada legenda tentang penciptaan dunia kuno yang sumbernya tidak bisa dilihat di Satapatha Brahmana.

    Gelombang kedua emigrasi dari I India terjadi setelah penulisan Satapatha Brahmana, dan sekelompok dari mereka tinggal di Yunani. Mitologi Yunani meminjam langsung dari Satapatha Brahmana. Banyak legenda Yunani tidak akan ditemukan dalam Veda tapi bisa dilihat di Satapatha Brahmana, dan makna inilah yang menunjukkan lubang besar dalam teori Veda berasal dari luar India. Jika semua ras Indo-Eropa punya asal lain darimana mereka tersebar, maka legenda Yunani seharusnya sama dengan Veda bukan dengan Satapatha Brahmnana..

    Dan (Gelombang) ketiga setelah penyusunan Purana yang pertama..Purana adalah naskah yang dianggap hadir paling belakang dalam Hindu. Ada delapan belas Purana utama yang disebut Mahapurana. Ada delapan belas Purana kecil yang disebut Upapurana..Srimad Bhagavata Mahapurana terdiri dari delapan belas ribu sloka. Purana menyangkut lima subyek yakni Sarga (penciptaan semesta), Pratisarga (akhir semesta), Vamsa (asal-usul), Manvantara (epos), dan Vamsanucarita (sejarah). Kebanyakan pemeluk Hindu mendapatkan pengetahuan dari Purana,.

    ..Tradisi kita percaya bahwa Veda berumur setua alam semesta itu sendiri, dan masih banyak ahli Veda yang berada di keyakinan tersebut. Pendapat ini tentu saja salah, karena itu berasal dari kebingungan antara kapan Veda ditulis dan apa isi Veda. Pengetahuan dalam Veda setua alam semesta karena Veda menjelaskan tentang evolusi semesta, padahal Veda ditemukan belakangan. Veda tidak memberikan petunjuk kapan itu ditulis, sehingga para ahli mencari cara lain dalam menentukan umur Veda.

    Salah satu cara yang paling tidak logis dilakukan oleh Max Muller, ahli Veda terkenal dari abad lalu, dan masih paling terkenal sampai sekarang. Max Muller percaya dengan penciptaan dalam Bible dan menghitung umur Veda sebagai berikut:

    1. Dia mengasumsikan penciptaan alam terjadi pada 23 Oktober 4004 SM dan menggunakan kronologi dalam Injil, banjir besar terjadi pada tahun 2448 SM.
    2. Ia mengasumsikan seribu tahun sebagai waktu banjir surut, yang menjadikan tahun 1400 SM sebagai waktu invasi Arya ke India.
    3. Ia memberikan waktu 200 tahun sebagai waktu adaptasi bangsa Arya dengan lingkungan barunya menjadikan tahun 1200 SM sebagai waktu disusunnya Veda. Tentu saja dia tidak memberikan alasan-alasan ini kepada publik, melainkan menghitung balik berdasarkan kronologi yang sudah dia hitung sebelumnya.
    4. Ia menetapkan tahun 600 SM sebagai waktu Budha, menyediakan waktu masing-masing 200 tahun untuk periode Chanda, Mantra dan Brahmana. Jadi, Brahmana disusun antara 800-600 SM, Mantra 1000-800 SM, dan Chanda (contohnya Rgveda) antara1200-1000 SM.

    Yang jelas tidak ada alasan secara sains untuk menjelaskan mengapa hanya perlu 200 tahun bukan 500 atau 1000 tahun untuk komposisi Chanda, Mantra dan Brahmana.

    Belakangan Max Muller menyangkal kronologinya sendiri dan mengatakan tidak ada kekuatan di bumi yang bisa menentukan kapan Veda ditulis.

    ***

    Tilak dan Jacobi menelusuri waktu astronomi dari Veda. Mereka menginterpretasikan beberapa mantra dari Rgveda untuk sampai pada kesimpulan mantra-mantra tersebut menunjukkan waktu 4500 SM. Waktu ini juga sangat mengundang pertanyaan. Tidak ada indikasi bahwa Rgveda adalah buku astronomi dan beberapa mantra yang diinterpretasikan mengandung arti astronomi benar-benar mistis. Informasi astronomi ini diambil dari asumsi arti kata yang sangat berbeda dengan arti aslinya, dan hasilnya masih tidak meyakinkan. Contohnya, pada bukunya yang berjudul Orion,

    1. Tilak menginterpretasikan bahwa Rbhus berarti musim, Vasta berarti matahari dan berburu berarti Canis Major dalam Rgveda 1.161.13. Arti ini hanya bisa dipertimbangkan pada mantra tersebut.
    2. Tilak menggunakan sebuah sloka dalam Gita dimana Krisna mengatakan bahwa dirinya adalah Margasira diantara bulan-bulan dan musim semi diantara musim-musim.
    3. Tilak menganggap sloka ini mengandung memori tentang saat ketika Margasira jatuh pada musim semi yang terjadi kira-kira 10,000 tahun yang lampau.

    Sekali lagi, ini bukan argumen yang logis. Dua pernyataan tentang bulan-bulan dan musim-musim sama sekali tidak tergantung satu sama lain dan tidak ada alasan melihat hubungan diantara dua hal tersebut. Jadi penghitungan waktu Veda dengan cara astronomi seperti berpijak di tanah yang bergoyang.

    Beberapa ahli lain berusaha membuktikan umur Veda berdasarkan penghitungan geologis. Rgveda 10.136.5 membicarakan tentang lautan antara barat dan timur, yang tidak bisa diaplikasikan di area dimana Veda seharusnya dibuat. A.C Das dalam bukunya Rgvedic India menjelaskan umur Veda lebih dari 25.000 tahun untuk menjelaskan mantra seperti ini..Rgveda adalah buku yang dikodekan, sehingga sungai, gunung dan laut dalam Rgveda sama sekali tidak merujuk kepada benda-benda tersebut. Jadi penghitungan waktu geologis dari Veda adalah latihan yang tidak berguna.

    Jadi bagaimana kita bisa tahu kapan Veda disusun?

    Untungnya, ada cara yang sederhana untuk menghitung umur Veda. Kita mesti ingat bahwa Veda tidak hadir dengan sendirinya, tapi buku yang sangat disucikan ini disusun oleh manusia. Gaya hidup dan sistem kepercayaan mereka akan menunjukkan tanda yang jelas pada Veda. Jika kita bisa menemukan orang-orang tersebut, kita akan bisa menentukan umur Veda. Hinduisme adalah agama yang sangat dinamis, yang selalu berubah bentuk dengan berjalanya waktu. Kita bisa menentukan waktu naskah kita dengan artifak arekeologis.

    Dari penelitian yang saya lakukan untuk Rgveda, saya mendapat kecocokan yang mengejutkan dengan kebudayaan Lembah Indus. Inilah yang diharapkan. Rgveda adalah naskah tertua kita dan kebudayaan Lembah Indus adalah kebudayaan tertua India, jadi tidak mengejutkan jika ini cocok satu sama lain. Kita akan lihat bahwa stempel dari Lembah Indus melukiskan ide-ide Veda yang membuktikan tanpa keraguan bahwa kebudayaan ini adalah kebudayaan Veda dan Rgveda disusun pada awal kebudayaan ini. Ini memberikan tahun 3000 SM untuk saat komposisi Veda.
Francois Gautier, ‘Rewriting Indian History’, Ch.1 & Ch.2, page 10-16:
    Sekelompok naskah dari situs kota Harappa (Dravida) dan Mohenjo Daro berhasil diurai matematikawan, Dr Rajaram dan liguist, Dr. Jha (peneliti dari Bengal Barat), dengan menggunakan glossary Veda kuno, Niganthu, menemukan keterkaitan silsilah Sanskrit, bahwa naskah ini bukan proto-dravida, seperti pemikiran para ahli bahasa kebanyakan namun berhubungan dengan bahasa Sangksekerta. Penguraian naskah Indus membuktikan bahwa peradaban Harappa merupakan bagian akhir dari jaman Veda dan memiliki keterkaitan dengan karya Vedantik seperti Sutra dan Upanishad. Ini menjadi bukti bahwa tidak pernah ada invansi Bangsa Arya ke India, seperti yang historian Kondraad Elst tuliskan, ini juga menunjukan dengan baik bahwa ras India, bisa jadi yang pergi ke barat: "Daripada Indo-Iran dari selatan Rusia ke Iran dan sebagiannya ke India, Ini bisa juga Hittie, Kassite atau Mitanni, dalam perjalanan dari India, melalui Danau Aral, ke Anatolia atau Mesopotamia, dimana mereka muncul di abad-abad berikutnya" (Pribumi India)

    Pertama-tama, range waktu terlalu lambat yang diberikan para sejarawan harus ditinggalkan dan menariknya mundur sekurangnya pada masa 4000 SM. Mengapa para sejarawan ini sangat bersemangat memperpendek range waktu veda? Karena akan menghancurkan gagasan barat atas supremasinya sendiri..bahwa dunia mulai pada 23 Oktober 4004 SM ...!. Sejarah harus di tulis ulang...kebudayaan Veda telah bertahan di 8000 tahun (beberapa ahli sepert ahli matematika N.S Raja Ram menyatakan 10.000 tahun)..
Subhash Kak,Ph.D, "The Astronomical Code of the RgVeda"; Tulum, Yucatan; 12 Agustus 1998.
    Ilmuwan-ilmuwan Barat telah berkesimpulan bahwa spiritualitas dan psikologis adalah kontributor utama dalam Veda. Kesimpulan ini kurang tepat; dan hal ini jelas terlihat dari hasil penelitian belakangan ini yang memperlihatkan para penyusun Veda sangat paham matematika, astronomi, ilmu obat-obatan, dan sains yang lain.

    Kerangka kronologis dari kebudayaan India juga sedang dalam revisi. Penelitian arkeologis telah memperlihatkan bahwa kebudayaan India telah ada jauh lebih belakang dari tahun 8000 SM. Kebudayaan India jaman batu bahkan mempunyai usia yang lebih tua; para ahli telah mengklaim lukisan tertua berumur 40 ribu tahun.
Mengutip ON HINDUISM, Reviews and Reflections, RAM SWARUP, Forward by DAVID FRAWLEY, (Vamadeva Shastri), Ch. 8, India and Greece:
    Apollonius dari Tyna, Orang suci dari Yunani, dulunya adalah guru aliran Pythogorian, yakin bahwa Mesir dan Ethiopia mendapatkan kebijakannya dari India dan bahwa filsuf bangsa Ethiopia adalah imigran asal India. Ia juga meyakini bahwa Phytagoras dan sektenya berasal dari philosopi bangsa India. (p. 212).
G.R.S Mead, "Apollonius of Tyana", section III, INDIA AND GREECE hal 19:
    Umumnya dikatakan oleh orang-orang Yunani kuno bahwa Phytagoras pergi ke India namun statement itu dibuat penulis-penulis Neo-Phytagorean dan Neo-Platonic dijaman setelah Appolonius..Namun kemiripan yang sangat dekat ajaran Phytagoras dan ajaran dan praktek-praktek Indo Aryan membuat kami malu untuk menolak seluruh kemungkinan bahwa Phytagoras kemungkinan mengunjungi Aryavarta.
Prof. H. G. Rawlinson, "Legacy of India" 1937, p. 5:
    Pythagoras lebih dipengaruhi India daripada Mesir. Hampir semua theori, Philosopi dan Matematika yang diajarkannya dan penerusnya, telah dikenal baik di India pada abad ke 6…Yang dikenal sebagai ‘teorema phytagoras’ telah dikenal di India, di jaman Vedic kuno jauh sebelum Phytagoras
Dick Teresi, Lost Discoveries: The Ancient Roots of Modern Science, p 159 dan P.174-239 mengatakan:
    Dua puluh empat abad sebelum Issac newton, Rig Veda menyatakan bahwa gravitas menahan dunia. Bahasa sangsekerta bangsa Arya menyatakan ide bahwa bumi itu bulat di era dimana bangsa yunani masih mempercayai bumi itu datar.

    Dua ribu tahun sebelum Phytagoras, filsuf-filsup dari utara India telah memahami bahwa gravitas yang menahan ‘solar system’ secara berbarengan dan karena itulah Matahari merupakan suatu objek yang memiliki Massa yang sangat Besar dan harus diletakan di tengah

    Seribu tahun sebelum aristoteles, Veda bangsa Aryan menyatakan bahwa bumi itu Bulat dan mengelilingi Matahari. Terjemahan Rig Veda menyatakan: “Persembahan yang dilakukan setiap hari oleh umat kepada Matahari, kita ketahui bahwa Matahari merupakan pusat dari tata surya…Para siswa bertanya “kesatuan alam apa yang menahan Bumi? Rsi Vatsa menyatakan bahwa ia di tahan dengan jarak/kosmos dari matahari
George Gheverghese Joseph, The crest of the peacock: Non-European roots of Mathematics, p.1-18:
    Beberapa sumber bahkan menyatakan bahwa Phytagoras melakukan perjalanan mencari pengetahuan hingga sampai ke India, hal ini menerangkan mengenai hubungan dekat yang parallel antara India dan philosopi Phytagoras dan Agama....Berdasarkan tradisi Yunani, Phytagoras, Thales, Empedocles, Anaxagoras, Democritus dan banyak lagi lainnya, melakukan perjalanan ke timur untuk mempelajari Philosopi dan pengetahuan.[]


Artikel terkait lainnya:
  1. Einstein: "Untuk Kategori Agama Kosmis, Maka Pemenangnya Adalah..."
  2. Kosmologi: Studi Struktur & Asal Mula Alam Semesta, Perbandingan Persfektif Astronomi & Buddhis
  3. G.I.G.O = Sampah Masuk Sampah Keluar [Banjir Nuh]
  4. Agama Langit dan Agama Bumi: Dikotomi Tak Tahu Diri
First saved: 8/20/08, 3:24 AM

174 komentar:

  1. Bumi memang (terlihat)datar, ayat Quran: wa ilal ardli kaifa shutihat...(dan baimana bumi (nampak) didatarkan.

    Ya, ayat quran memang untuk pengertian manusia di bumi... jika manusia saat di langit/bulan lihat bumi nampak bulat, ya mungkin saja.

    BalasHapus
  2. Setiap orang di belahan bumi bila melihat matahari muncul dan menghilang mengatakan:
    Matahari terbit di timur dan tenggelam di barat.

    BalasHapus
  3. dahaha di arab selama ini ditermilogikan sbg bulat semacam oval....
    yg salah orientalis yg menerjemahkan atau kepercayaan arab selama ini?
    silahkan datang sendiri ke mesir....dan tanya mereka "dahaha" artinya apa, jgn pake terjemahan "fasha" dr orientalis atau dr sumber2 persia dan urdu...pake dr orang arab langsung....
    dah+ya= 1 telur....
    dah+ha= membuat seperti berbentuk telur.....
    tanya saja sama orang arab......simple....

    BalasHapus
  4. Dear anonim,

    Tks atas sarannya...

    Kebetulan sekali..pada tulisan di atas, ada pendapat 10 AHLI tafsir yang para AHLI di BIDANGnya yaitu bahasa ARAB dan AL QUR'AN. 10 (Sepuluh) penafsir ayat Qur’an dibawah ini, menafsir ‘dahaha’ BUKAN ‘berbentuk telur’:

    Literal: And the earth/Planet Earth after that He blew and stretched/spread it.

    Yusuf Ali: And the earth, moreover, hath He extended (to a wide expanse);

    Pickthal: And after that He spread the earth,

    Arberry: and the earth-after that He spread it out,

    Shakir: And the earth, He expanded it after that.

    Sarwar: After this, He spread out the earth,

    Hilali/Khan: And after that He spread the earth;

    Malik: After that He spread out the earth,[30]

    Maulana Ali: And the earth, He cast it after that.

    Free Minds: And the land after that He spread out.

    Wah, ternyata TIDAK ADA SATUPUN..saya ulangi sekali lagi..TIDAK ADA SATUPUN..dari mereka yang mengartikan DAHAHA = berbentuk telur namun justru mengartikan DAHAHA = to expand/Spread out [menghamparkan/membentangkan]

    Lebih simple, kan?!

    BalasHapus
  5. coba dibaca argumen 6 halaman lingkar study, sepertinya anda baru membaca halaman pertamanya saja. Terimakasih

    BalasHapus
  6. Dear anonim,
    Lingkar study buat tulisan itu karena komentar-komentar tulisan saya di FACEBOOKnya dia [dan juga saya]
    Justru, saat ia membuat tulisan onani itu, ia tidak baca seluruh argument saya di sini..untuk itu pada komentar di blognya dia, saya bawa dia [dan juga pembaca, ke artikel ini untuk membandingkan]

    Kata asli dalam leksikon ibraninya adalah 'doq, artinya: Veil=tudung. kubah; curtain= korden, tirai [sama sekali tidak mendekati kata 'kain']

    Penguatnya justru ada di bagian ini:

    Yang mendirikan anjung-Nya di langit dan mendasarkan kubah-Nya di atas bumi; yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi--TUHAN itulah nama-Nya. [Amos 9:6]

    Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya [AMSAL 8:27]

    Awan meliputi Dia, sehingga Ia tidak dapat melihat; Ia berjalan-jalan sepanjang lingkaran langit! [Ayub 22:14]


    Mana ada langit yang didasarkan di atas bumi kecuali bumi itu datar! dan ini bukti bahwa langit juga berbentuk KUBAH!

    [tertulis dengan jelas PULA]

    Dalam tanya jawab berikutnya, ia minta waktu untuk mempelajari lagi..

    silakan liat di:
    http://www.facebook.com/note.php?note_id=129635667044&ref=mf

    [untuk catatan si lingkar study]

    BalasHapus
  7. kok fakta bahwa ibn baz menampik tuduhan fatwa bumi datar itu nggak ditampilin ya? wah, risetnya kurang mendalam nih..

    BalasHapus
  8. Dear anonim,

    yang ini aja ya:
    Judul BUKU: "Evidence that the Earth is Standing Still.",
    Pengarang: Sheikh Abdul Aziz Ben Baz,
    Editor: Islamic University of Medina,
    tahun: 1395 AH [1975 Masehi],
    kota: Medina, Saudi Arabia, Hal. 23:

    "If the earth is rotating as they claim, the countries, the mountains, the trees, the rivers, and the oceans will have no bottom and the people will see the eastern countries move to the west and the western countries move to the east."

    "In The Name Of Allaah, The Most Merciful, The Bestower of Mercy."

    "The earth is flat, and anyone who disputes this claim is an atheist who deserves to be punished."

    Di situ, 100% Ia katakan bumi itu datar

    Muslim religious edict, 1993, Sheik Abdel-Aziz Ibn Baaz, Supreme religious authority, Saudi Arabia, juga menyatakan hal yang sama.

    Dengan BUKTI TULISAN di BUKU itu saja..maka ngga perlu alasan mengada2 lagi untuk mengatakan bahwa kutipan dari:

    berita koran The New York Times, February 12, 1995, A-14, Youssef M. Ibrahim, “Muslim Edicts take on New Force”

    Keliru..

    [NY times 1995, menunjuk yang dikatakan beliau pada tahun 1993, dengan kalimat, "..religious edict, or fatwa, issued two years ago"

    Disamping itu,
    FAKTA bahwa ada kesepakatan orang2 ['ijma] bumi itu Bulat, menurut IBN Baz tetap harus diabaikan mengingat statement Allah di QS 88:20, yaitu ketika menjawab pertanyaan:

    Ibrahim M. Al-Awwal:
    Is the earth round or flat?"

    Ibn Baaz:
    According to the people knowledge (scholars of Islaam) the earth is round, for indeed Ibn Hazim and a group of other scholars mentioned that there is a consensus (unanimous agreement, Ijmaa') among the people of knowledge that it is round. However, [..] Allaah said:

    [..] & at the Earth, how it was made FLAT(Sutihat) [88:20]

    Therefore, it has been made flat for us in regards to its surface, so that people can live o­n it & so that people can be comfortable upon it.

    THE FACT that it's round does not prevent that its surface has been made flat.

    [http://www.calgaryislam.com/imembers/Sections+index-req-viewarticle-artid-237-page-1.html]

    Di Sunnah.org akan anda temukan yang sebenarnya dikatakan oleh Ibn Baz:

    [http://www.sunnah.org/history/Innovators/ibn_baz.htm], yang menyatakan:

    In his infamous AL-ADILLA AL-NAQLIYYA WA AL-HISSIYYA `ALA JARAYAN AL-SHAMSI WA SUKUNI AL-ARD

    ["The Transmitted and Sensory Proofs of the Rotation of the Sun and Stillness of the Earth"], he asserted that

    THE EARTh WAS FLAT and DISK-LIKE and that THE SUN REVOLVED AROUND IT

    Silakan juga lihat Tafsir Ibn kathir, ini adalah lebih baik, karena mengutip pendapat dari para sahabat nabi yang hidup sejaman dengan nabi:

    Ibn Kathir menyatakan:
    Langit & bumi dulunya bersatupadu yakni pd awalnya mrk satu kesatuan, terikat satu sama lain. Bertumpuk satu diatas yg lainnya

    Saidbin Jubayr:
    ‘langit dan Bumi dulunya jadi satu sama lain, Kmdin Langit dinaikkan & bumi jadi terpisah darinya... Baca Selengkapnya

    Iyas bin Mu’awiyah & Qatadah:
    Langit itu spt Kubah yg menutupi Bumi, artinya tanpa tiang. Pendapat ini dilaporkan jg oleh Qatadah.

    Saya resume ulang:
    Bertumpuk SATU satu diatas yg lain?
    ..langit dinaikan?
    bentuknya kubah menutupi bumi?

    Sudah?

    Adakah mengindikasikan bumi itu bulat?
    100% TIDAK..namun bidang datar

    Itulah konsep penciptaan semesta dari Islam

    Imani itu! jangan ikut2an sain..ngga nyambung!

    BalasHapus
  9. kirain apaan...
    ternyata wirajhana eka ingin mempromosikan kepercayaan Hindunya tho...

    BalasHapus
  10. Salam kenal Wirajhana, aku mendapatkan banyak informasi di sini. Bolehkah aku mengcopy ke blogku?
    Blogku: vedasastra.wordpress.com

    BalasHapus
  11. Memang tidak mudah untuk memahami kitab suci agama lain apalagi ditambah dengan adanya ego kita yg masih bersemayam didalam dada.

    Sebagai contoh kutipan ini :
    "[18:47] Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka."

    Jangankan kata "bumi itu datar", kata sebelumnya saja yaitu : "Kami perjalankan gunung-gunung", membuat bingung memahaminya bila ego kita masih kuat berada di dalam diri kita. Pertanyaan ego saya, koq bisa2xnya sih Gunung2x di suruh jalan-jalan ? Sekalian aja suruh jalan-jalan ke mall.

    Mari kita hilangkan dahulu ego kita sebelum mencoba memahami kitab suci agama orang lain, memahami kitab suci sendiri saja masih susah koq, apalagi kitab suci orang lain ? Sama seperti memahami diri kita saja masih sulit, disuruh memahami diri orang lain.

    BalasHapus
  12. Justru Islam-lah yg paling tepat menggambarkan bumi sebagai bentuk bulat lonjong, bagai telur, bukan bundar seperti bola.
    Waal-arda wadaAAaha lil-anami
    [55:10] Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya)

    Ini berarti bumi sebenarnya TIDAK RATA!
    Namun Allah Maha Pengasih dgn meratakannya, dgn menciptakan kita, manusia penghuni bumi, dalam ukuran tidak terlalu besar, sehingga dapat nyaman tinggal di bumi, seakan-akan bumi yang bulat lontong ini (bukan bundar seperti bola,tapi bulat lonjong seperti telur burung onta ini) datar.

    Kaum orientalis yg tak rela dengan kebenaran qur'an, selalu ingin membelokkan arti dahaha, tapi maksa boanget bok ngartiinnya, telalu jauuuuh jd pasir sarang burung onta segala, hiihiiihiii sirik tanda tak mampu.

    BalasHapus
  13. Dear Moon,
    Hahahahahahaha....'dahaha’ artinya 100% BUKAN ‘berbentuk telur’ Diatas [pada koment dan artikel saya ] sudah saya lampirkan 10 (sepuluh) AHLI tafsir yang AHLI di BIDANGnya yaitu bahasa ARAB dan AL QUR'AN..beberapa dari mereka jelas bukan orientalis dan sepakat bahwa artinya bukan berbentuk telur

    Aduh maaf ya merusak khayalan anda..

    Wah..hal yang sepele seperti ini saja anda tidak tau..bener2 katak dalam tempurung..

    Bahkan bentuk bumi yang tidak sepenuhnya bundarpun sudah dikatakan di Veda, yaitu kitabnya orang kafir..silakan dibaca..jangan malu2

    Salam.

    BalasHapus
  14. Haaahaaahaaa segitu nafsunya mengira agama dongeng itu ilmiah. di agama2 dongeng itu bumi dikira bulat seperti bola, dan disangga oleh mahluk2 aneh, spt naga/dewa apaa gitu. haaahaaahaaahaaa, gak ilmiah sama sekali.
    Juga kan sdh sy kasih tahu, yg salah tafsir itu byk, untuk yg bisa menafsirkan qur'an dgn tepat itu gak hanya ahli dlm bahasa Arab saja, ia harus muslim yg cerdas dan menguasai bidangnya, spt dokter muslim, tentu ia akan dpt lebih mencerna ttg maksud ayat2 qur'an terkait dg ilmu kedokteran dll. Jadi yang dimaksud sebagai dahaha itu adalah bulat seperti telur, bukan pasir sarang burung unta. Untuk menafsirkan juga harus dilihat kaitannya dg ayat-ayat yg lainnya. Salah satunya ini :

    Waal-arda wadaAAaha lil-anami
    [55:10] Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya)

    "meratakan", ini berarti bumi sebenarnya TIDAK RATA!

    Namun oleh Allah yg Maha Pengasih lantas dibuat "seolah-olah rata",
    dgn cara menciptakan kita, manusia penghuni bumi, dalam ukuran tidak terlalu besar, sehingga dapat nyaman tinggal di bumi, sehingga seakan-akan bumi yang bulat lontong ini (bukan bundar seperti bola,tapi bulat lonjong seperti telur burung onta ini) menjadi datar.

    PAham?

    Juga masih ada ayat lain yg menjelaskan pergantian siang malam itu bagai meliputi suatu benda yg bulat, ibaratnya spt orang yg membungkus kepala dgn sorban atau membungkus sebuah telur, membungkus benda bulat.
    Ini jelas mengisyaratkan tentang bentuk bumi itu bulat lonjong.

    Juga masih byk ayat2 lain.

    JAdi sekali lagi jgn sok tahu ttg agama orang lain, kamu tuh membedakan jin dgn Tuhan saja nggak bisa, kok mau sok tahu, sok lebih pinter dari penganut agama aslinya.

    Coba sy tantang skrg kamu perbandingkan cara beribadah tiap-tiap agama, mana yg lebih ilmiah dan masuk akal.
    Spt cara kalian dgn memberi sesajen, cara nasrani dgn menyanyi di gereja, cara Islam dgn Sholat,cara yahudi di kuil dan dg menangis di tembok ratapan dll.

    Misalnya kenapa tuh laptop/buku musti diciprat air suci segala, apa gak sekalian aja direndam di air suci tuh biar cepet lulus/cepet pinter.
    haaa..haaa..haaa..haaa....

    BalasHapus
  15. Dear moon,
    Apakah saya paham?
    Dgn tafsir ngawur spt ini bgmna orang bisa paham, misalnya:

    Moon:
    "meratakan", ini berarti bumi sebenarnya TIDAK RATA!

    Saya:
    Buset! anak2 TK juga udah tau bahwa bumi ini tdk rata. Ngga perlu tuhan utk ngasih tau itu.

    Bahkan mereka jg tau bhw bumi ngga perlu dirata2kan kalo cuma buat tinggal & bertani

    Moon:
    Juga masih ada ayat lain yg menjelaskan pergantian siang malam itu bagai meliputi suatu benda yg bulat, ibaratnya spt orang yg membungkus kepala dgn sorban atau membungkus sebuah telur, membungkus benda bulat.

    Saya:
    Maksudnya Takwiir?

    'takwir' di surat 39:5 jutru menegaskan bentuk langit islam itu berbentuk kubah dgn matahari & bulan-lah yg berjalan..

    Bukti:
    [..]Ibn Taymiyah: Allah has said, "[..]the sun & the moon. They float, each in a Falak." Ibn Abbas says, "A Falaka like that of a spinning wheel." The word 'Falak' (in the Arabic language) means "that which is round."[..]

    Tafsir Ibn Kathir surat Ar rad:2,
    [..]seperti yg Allah maksudkan disurat 36:38 (matahari berjalan ditempat peredarannya), [..]menurut pandangan yang benar, yg teks2 buktikan, ini berbentuk spt kubah, dibawahnya semua adlh ciptaan. Tdk berbentuk bundar spt benda2 langit, krn ada pillar bawaannya. Fakta ini jelas bagi mereka yg gerti ayat & hadis2 otentik[..]

    Dari at takwir:1,
    YUSUFALI: When the sun is folded up;
    PICKTHAL: When the sun is overthrown,
    SHAKIR: When the sun is covered,

    Tafsir:
    [..]At-Takwir means to gather one part of something with another part of it

    (i.e., folding). From it comes the folding of the turban (`Imamah) & the folding of clothes together.

    Thus, the meaning of Allah's statement, (Kuwwirat) is that part of it will be folded up into another part of it.

    [http://www.islambasics.com/view.php?bkID=69&chapter=19]

    [..]The word kawwara is derived from Takwir which denotes for the sun 'to lose its light'. (Another meaning of Takwir is 'to fold', & the translation in the text is based on this meaning. The sense of folding the sun is that its function will come to an end, and it will lose its light..

    Muhammad Taqi Usmani) Sayyidna Hasan Basri (RA) has attached this interpretation to it. Another sense of the word is 'to cause to fall'.

    Rabi' Ibn Khaitham (RA) assigns the following interpretation to this verse: The Sun will be thrown into the ocean, and as a result of its heat the entire ocean will turn into fire.

    Sahih of Bukhari records from Sayyidna Abu Huharirah (RA) that the Holy Prophet (SAW) said that on the Day of Resurrection the Sun & the Moon would be thrown into the ocean.

    Musnad of Bazzar has the addition that they will be thrown into Hell.

    Ibn Abi Hatim, Ibn Abid-Dunya and Abush-Shaikh stated that on the Day of Resurrection Allah will throw the Sun, the Moon and all stars into the ocean. Then a violent wind will blow over them, as a result of which the entire ocean will turn into fire.

    Thus it is correct to say that the Sun & the Moon will be put into the ocean.

    It is likewise correct to say that they will be put into Hell, because the entire ocean at that time will have been turned into Hell. [Derived from Mazhari and Qurtubi][..]

    [http://www.central-mosque.com/quran/maariful_quran.pdf]

    Wuiihh matahari & nyebur kelaut?
    Gede mana sih matahari vs bumi?

    Jadi M oon,
    kata ‘takwir’ 100% menegaskan bhw langit islam berbentuk kanopi, spt maksud surat Al baqarah:22,

    YUSUFALI: Who has made the earth your couch, and the heavens your canopy;[..].
    PICKTHAL: Who hath appointed the earth a resting-place for you, and the sky a canopy;[..]
    SHAKIR: Who made the earth a resting place for you and the heaven a canopy [..]

    [http://english.bayynat.org.lb/Quran/AL-BAQARA2.HTM]

    Konyol ya..

    Kemudian,
    Kisah2 di tradisi India ada yg dinamakan PURANA. Arti Purana adlh DONGENG. Dongeng ya ngga ilmiahlah.

    Hehehe..Kalo ngga tau, bagusnya sih bnyak baca biar ngga ngawur

    BalasHapus
  16. Kamu yg ngawur, baca qur'an itu langsung, dari arab langsung ke bahasa ibu masing-masing, nggak dari arab ke english baru ke Indonesia!!!
    Pantes kamu ngaco!

    Jelas sekali di qur'an, hanya Islam lah satu-satunya agama yg menjelaskan bahwa bentuk bumi itu elipse, bulat lonjong seperti telur!
    Jadi tidak rata, namun diratakan, dibuat SEOLAH-OLAH rata, dgn cara menciptakan ukuran manusia yg tepat. Kalau manusia diciptakan Allah segede gubung maka ini baru yg namanya TIDAK DIRATAKAN itu, yakni bumi diperlihatkan kpd manusia pada wujud bumi yg sebenarnya, yakni bulat telur itu!!! Paham?!

    Ada juga ayat lain yg menunjukan bahwa bumi dibungkus siang dan malam, bagai telur/benda bulat yang dibungkus, yakni saling melingkupi.
    Yang dalam PANDANGAN MANUSIA, SEOLAH-OLAH bagaikan kubah! Jelas?! Jadi bentuk kubah itu adalah dari sudut pandang manusia yg tinggal dibumi (yg terbatas pandangannnya), BUKAN sudut pandang dari luar bumi, sudut pandang dr bumi ini, justru semakin menguatkan arti dahaha itu, yakni bentuk bumi yg membulat, bukan datar!!!

    Lah dongeng yg kamu bangga2kan itu justru mengira bumi itu bola, dan disanga hewan pula, sudah salah bentuk juga gak bisa dipercaya.

    BalasHapus
  17. Dear M oon,
    ck..ck..ck panas ya..hehehehe..

    Jika anda buka link yang saya tulis, jelas2 itu berasal dari situs islam. Jadi, buat apa lagi saya terjemahkan secara berliku2?

    Situs2 islam dan para ahli tafsir islam TIDAK ADA yang mengartikan dahaha itu bentuk telur..

    Bahkan KAMU SENDIRI menuliskan arti 'dahaha' adalah RATA bukan BULAT TELOR di ayat ini:

    Waal-arda wadaAAaha lil-anami
    [55:10] Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya)

    Silakan baca ulang komentarmu diatas!

    Ngomong koq malah PLINTAT-PLINTUT..kalo kamu konsisten arti dahaha adalah bulat telur maka SEHARUSNYA kamu tulis artinya jadi gini:

    Waal-arda wadaAAaha lil-anami
    [55:10] Dan Allah telah mem-bulat telur-kan bumi untuk makhluk(Nya)

    ***

    Situs2 islam dan para ahli tafsir mengartikan takwiir itu dengan 3 arti:

    1. to gather one part of something with another part of it
    2. terguling
    3. ditutupi.

    Malahan juga katakan dengan TEGAS dengan kadar keilmiahan ala Islam yang sangat tinggi itu bahwa di saat kiamat nanti Allah akan nyeburin matahari dan bulan ke laut..

    Wuiiiihhhh...

    Ternyata menurut Islam, disamping bumi itu datar..ternyata ukurannya malah lebih gede dari matahari, bo!

    hehehe..bener2 ilmiah!

    Hindu mengenal bentuk bumi adalah bulat pejal (Oblate spheroid), liaht di artikel saya di atas yaitu di Rig Veda [30.4.5]. Bahkan kitab dongengnya aja yaitu purana: Markandeya Purana [54.12] juga menceritakan hal yang sama)

    Dongengan Hindu dari purana ternyata berbeda dengan versi ilmiah Allah SWT yang maha tau dan maha benar dikatakan bahwa bumi itu datar, bahkan ukuran matahari-pun lebih kecil dari bumi hingga saat kiamat nanti bisa diceburkan kelaut

    hehehehe..sungguh menakjubkan dan ilmiah sekali penjelasan dari agama langit ini deh..

    Love You!

    BalasHapus
    Balasan
    1. minta dia cari di google soal bumi di veda pak,,,
      Veda mmakai bhasa sansekerta, yg mana merupakan bhasa yg hampir 100% jika di terjemahkan ke sgla bhasa memiliki arti yg sama. Klo bahsa di buku lain gk tuh,,, msh gk jelas.

      Hapus
  18. Mana bisa dipercaya, kitab kamu kan bisa aja dikarang-karang sendiri, direvisi begitu sdh ada penemuan ilmuwan kl bumi itu bulat, nggak terjamin dech!

    bhs arab itu dlm 1 kata bisa memiliki banyak makna, untuk mengetahui makna yg tepat kata itu dlm suatu kalimat, harus dilihat dr konteks kalimatnya.

    Nih, sekali lagi bukti kesalahtafsiran-mu!

    Matahari terbenam di lautan lumpur hitam. Ini menunjukkan cara pandang manusia itu, yg tinggal di bumi (bukan di luar bumi, thd matahari. lautan lumpur hitam itu maksudnya laut mati, petunjuk ttg tempat si manusia itu melakukan tugasnya.

    Nanti kamu pasti bingung lagi kl nemu ayat yg menyatakan: Matahari terbit dan tenggelam diantara dua kepala iblis.
    Nah lo, padahal sebenarnya ayat ini menjelaskan, bahwa saat remang2, saat antara gelap dan terang, saat menjelang subuh ataumagrib, saat matahari tenggelam/terbit, di saat remang2 inilah saat setan/iblis keluar dari persembunyiannya untuk mulai lebih giat menggoda manusia.

    Paham?!

    Menafsirkan qur'an dan hadist itu tak bisa sembarangan.

    BalasHapus
  19. Dear M oon,
    Kamu ini aneh..
    Kitab2 kafir tradisi india emang menuliskan bumi itu TIDAK datar..ya mau apa lagi..emang begitu tertulisnya..

    Semua tafsiran versi Islam di artikel diatas bahwa Bumi itu datar ADALAH tafsiran para ahli tafsir kalangan Islam dan BUKAN tafsiran saya..

    ya mau apa lagi..emang begitu tertulisnya..

    Btw, kan kamu juga SEPAKAT bahwa terjemahan surat [55:10]:

    BUKAN
    Dan Allah telah mem-bulat telur-kan bumi untuk makhluk(Nya)

    tapi
    Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya)

    ya mau apa lagi seehhh..kan udah cocok..

    BalasHapus
  20. Ya ampun jaman sekarang masih ada aja yang merasa agamanya paling hebat, kitabnya paling suci, paling benar. Kitab agama lain disebut dikarang karang. Apa guna beragama kalo ternyata hasilnya begini. hik hik..

    BalasHapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  22. Sapa yang lahir taon 4000 SM hayooo....?
    Kasih komen donk sebagai saksi sejarah....

    What I really wonder is... berapa lama waktu yang diperlukan oleh Mas Wira untuk menulis artikel ini?

    BalasHapus
  23. Dimana sisi ilmiahnya membiarkan hewan yg dikawini oleh pemuda hindu itu ttap hidup, shg memungkinkan akan lahirnya mahluk 1/2 hewan 1/2 manusia. Dlm hukum Islam, jika terjadi kejadian spt yg telah dilakukan pemuda hindu itu maka hewannya diharuskan untuk SEGERA disembelih, lalu dibakar dan tidak boleh dikonsumsi. Ini baru agama ilmiah!
    Narrated Abdullah ibn Abbas: "The Prophet (peace_be_upon_him) said: If anyone has sexual intercourse with an animal, kill him and kill it along with him. I (Ikrimah) said: I asked him (Ibn Abbas): What offence can be attributed to the animal? He replied: I think he (the Prophet) disapproved of its flesh being eaten when such a thing had been done to it. (Translation of Sunan Abu-Dawud, Book 38, Number 4449)" The Hadith can be retrieved here.

    Abu Hurairah reported Allah's Messenger (Pbuh) said: "Four types of people awake under Allah's anger and go to bed under Allah's displeasure." Those who were listening asked: "Who are they, Messenger of Allah?" He replied: Men who imitate women, women who imitate men, those who have sex with animals, and men who have sex with men." (http://www.islamawareness.net/Homosexuality/iv.html)

    http://www.answering-christianity.com/sex_with_animals_forbidden.htm

    Bgmn dgn hindu? sampai sekarang binatang itu masih hidup tuh?! Mengerikan..dan menjijikan...sama sekali tidak ilmiah...idiot!

    BalasHapus
  24. Dear M oon,
    Anda katakan:
    Dimana sisi ilmiahnya membiarkan hewan yg dikawini oleh pemuda hindu itu ttap hidup, shg memungkinkan akan lahirnya mahluk 1/2 hewan 1/2 manusia. Dlm hukum Islam, jika terjadi kejadian spt yg telah dilakukan pemuda hindu itu maka hewannya diharuskan untuk SEGERA disembelih, lalu dibakar dan tidak boleh dikonsumsi. Ini baru agama ilmiah!

    Saya:
    Wuiihh...baca yang jelas di semua koran tertera kata "menikahi" dalam tanda kutip..dan perlakuan itu tidak dibenarkan terjadi di ajaran manapun yang normal,

    Namun ajaran yang memperbolehkan BERSETUBUH dengan BINATANG! itu baru bener2 HEBAT. Detail semua jurisprudensinya di sini:

    http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/10/einstein-untuk-kategori-agama-kosmis.html?showComment=1277827136355

    Islam MELEGALKANNYA, disamping kumpulan jurisprudensi Islam pada link di atas, malah buktinya juga tertulis di hadis yang kamu lampirkan:

    "..I (Ikrimah) said: I asked him (Ibn Abbas): What offence can be attributed to the animal?
    He replied: I think he (the Prophet) disapproved of its flesh being eaten when such a thing had been done to it. (Translation of Sunan Abu-Dawud, Book 38, Number 4449)"

    Jelas sekali yang DILARANG itu bukan berhubungan sex dengan binatang tapi makan binatang yang telah disodomi pemuda muslim..hahahahahahaha

    bukti satu laginya justru pernyataan resmi IBN ABBAS di sunan ABU DAWUD berkenaan dengan hal itu..yang entah kenapa SENGAJA KAMU POTONG, yaitu yang ini:

    Narrated Abdullah ibn Abbas: There is no prescribed punishment for one who has sexual intercourse with an animal.[Abu Dawud 38:4450]

    FATWA/HUKUM islam ATURAN SETELAH bersetubuh dengan binatang:

    Radd al-Muhtar ala ad-Dur al-Mukhtar is a book on Islam by 19th century Hanafi Scholar Ibn Abidin. A commentary on Imam al-Haskafi’s Durr al-Mukhtar, it is commonly known as Radd al-Muhtar. It is said to be a compilation of the great Fatwas of Imam Abu Hanifa [May Allah have mercy on his soul], and Hidayah is the name of a famous Hanafi juridical work by Burhan-ud-din Ali bin Abi Bakr al-Marghinani (1152-1197) which is considered widely authoritative as a guide to Fiqh amongst Muslims in Central Asia, Afghanistan and India, and is the basis for much of the Anglo-Islamic law in India and Pakistan.

    “QUOTE”

    If someone does jima [intercourse] with an animal or with a dead or a young girl and there is no inzal [ejaculation], then ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Dar Mukhtar Kitab taharah, masail ghusl, aussi Alamgiri, Kitab taharah)

    If someone enters the penis of an animal in her vagina or dubur [anus], the ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Dar Mukhtar Kitab Taharah Masail Ghusl)

    If someone does wati [intercourse] in the dubur [have anal sex or commit bestiality] of an animal or in his anus and there is no inzal, then Ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Hidayah kitab taharah)

    If someone does wati [intercourse] with a non balighah woman [non adult woman], or with a dead or an animal, there is no hadd [punishment] (Dar Mukhtar Kitab hudud)

    Wow!..walaupun mo bikin muntah bacanya..ternyata bersetubuh dengan binatang itu islami...silakan M oon jangan ragu2..sikat!!!!!

    BalasHapus
  25. yg MELAKUKAN kawin(baca:seks) dgn binatang itu siapa? Pemuda hindu, saudara seagama kamu itu?!
    Jangan dibolak-balik, hukumnya dlm Islam jelas, hukum rajam dan hewannya dibunuh!

    BalasHapus
  26. Dear M oon,
    Ah, akhirnya kamu akui juga dengan malu-malu bahwa tu bukan upacara nikah tapi SEKS..

    Nah, tugasmu yang masih terhutang adalah MEMBERIKAN bukti adakah tingkah polah itu di bolehkan di ajaran Hindu/Buddha?

    [Ini tantangan ke-3] yang tidak pernah kamu mampu jawab..

    limit waktu untuk kamu dalam mencari referensinya adalah : 1 abad

    Silakan..Take your time..

    BalasHapus
  27. ada apa gue musti ngurusin agama aneh kamu! gue cukup percaya dgn si pembawa berita di tv yg menyebut itu sbg pernikahan antara si pemuda hindu dgn sapi yg dikira sbg reinkarnasi istrinya di masa lampau! Tugas kamu untuk membuktikan bahwa memang di seloka ada larangan untuk kawin dgn istrinya dimasa lampau yg menjelma reinkarnasi jadi binatang itu!

    BalasHapus
  28. di Islam jelas hukumnya
    Who are Muslims really allowed to have sex with?

    Aside from Noble Verses 7:33, 7:80-82, 27:54-56 above that clearly demonstrate that men can only have sexual relationships with their legal women, and women can only have have sexual relationships with their legal men.

    Lantas jika ada kejadian spt yg dilakukan oleh pemuda hindu itu maka tindakan yg hars diambil adalah sesuai hadist sahih ini:

    no_sex_with_animals_3.jpg (9223 bytes)
    Translation: Whoever comes unto an animal, kill him and kill it with him.
    Narrator: Abu Huraira and Ibn Abbas.
    Validity and Authentication: Authentic and undisputed.
    Reference: Sahih Al-Jami'a, page or number: 5938.

    http://www.answering-christianity.com/sex_with_animals_forbidden.htm

    BalasHapus
  29. M oon,
    makanya kalo ngutip hadis itu jangan sepotong2, nih saya kasih lengkapnya biar kamu tau having A SEX with animal itu boleh dan yang ngga boleh adalah makan dagingnya,

    Narrated Abdullah ibn Abbas: "The Prophet (peace_be_upon_him) said: If anyone has sexual intercourse with an animal, kill him and kill it along with him.

    I (Ikrimah) said: I asked him (Ibn Abbas): What offence can be attributed to the animal?

    He replied: I think he (the Prophet) disapproved of its flesh being eaten when such a thing had been done to it. (Translation of Sunan Abu-Dawud, Book 38, Number 4449)"

    NAH BACA LANJUTANNYA DI NOMOR 4450, sbb:

    Narrated Abdullah ibn Abbas: There is no prescribed punishment for one who has sexual intercourse with an animal.[Abu Dawud 38:4450]

    Goblok jangan dipiara, okeh!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba diperhatikan lagi ya mbak, pak atau mbah :
      Narrated Abdullah ibn Abbas: "The Prophet (peace_be_upon_him) said: If anyone has sexual intercourse with an animal, KILL HIM AND KILL IT ALONG WITH HIM. I (Ikrimah) said: I asked him (Ibn Abbas): What offence can be attributed to the animal? He replied: I think he (the Prophet) disapproved of its flesh being eaten when such a thing had been done to it. (Translation of Sunan Abu-Dawud, Book 38, Number 4449)"

      kata "kill him and kill it along with him" menegaskan dan sudah menjelaskan apa hukum dan hukuman bagi seorang yang melakukan sexual intercourse dengan hewan, yaitu hukumnya haram, hukumannya adalah dengan membunuhnya dan membunuh hewan tersebut pula.

      Menurut yang saya baca pada respon anda, anda mengatakan bahwa hanya agama kosmis yang HEBAT yang NGGAK SEPERTI AGAMA NORMAL (abnormal berarti ya?) yang membolehkan pernikahan dengan hewan. Padahal di budaya, norma moral, hal tersebut merupakan suatu pertanda penyimpangan moral dan kecacatan moral pada seseorang. Apabila suatu agama memperbolehkan umatnya untuk melakukan sesuatu yang amoral, maka agama tersebut dapat dikategorikan sebagai agama amoral juga.
      Sedangkan dalam Islam sudah ditegaskan untuk pelakunya dibunuh. :)

      Hapus
  30. Kamu tuh bebal ya!
    Hadist abu dawud itu statusnya apa?! sahih apa palsu?
    Hadist yg sahih adalah ini:

    Reference: Sahih Al-Jami'a, page or number: 5938.



    no_sex_with_animals_4.jpg (9307 bytes)
    Translation: Whoever comes unto an animal, kill him and kill it with him.
    Narrator: Abdallah Ibn Abbas.
    Validity and Authentication: Authentic and undisputed.
    Reference: Mushkat Al-Masabeeh, page or number: 3509.



    no_sex_with_animals_1.jpg (12186 bytes)
    Translation: Whoever goes in unto (has sex with in other words in Arabic) an animal, kill him and kill the animal.
    Narrator: Abdallah Ibn Abbas.
    Validity and Authentication: Chained by Amru bin Abu-Amru. Both disputed it. But Yahya bin Ma'een authenticated it.
    Reference: Nile Al-Awtar, page or number 7/288.



    no_sex_with_animals_5.jpg (9909 bytes)
    Translation: Whoever you find unto (having sex with) an animal, kill him and kill the animal with him.
    Narrator: Abdallah Ibn Abbas.
    Validity and Authentication: Authentic and undisputed.
    Reference: Sahih Al-Tirmithi, page or number: 1455.



    no_sex_with_animals_6.jpg (9544 bytes)
    Translation: Whoever you find unto (having sex with) an animal, kill him and kill the animal with him.
    Narrator: Abdallah Ibn Abbas.
    Validity and Authentication: Authentic and undisputed.
    Reference: Sahih Al-Jami'a, page or number: 6588.



    no_sex_with_animals_2.jpg (14930 bytes)
    Translation: Cursed is he who profanes his father. Cursed is he who profanes his mother. Cursed is he who kills (an animal or sacrifices an animal) to other than Allah (note: In Islam, Muslims are forbidden to eat a meat of an animal that was killed for a name other than GOD Almighty's such as an idol or anything else. See Noble Verses 2:173, 5:3, 5:4, 6:118, and many others). Cursed is he who alters "takhoom" (I don't know the meaning of the word) of earth. Cursed is he who "kammahu" (I don't know the meaning of the word) blind person from a path. Cursed is he who goes in unto (has sex with in other words in Arabic) an animal. Cursed is he who does what the people of Lot did (sodomy; the people of Sodom and Gomorah).

    Narrator: Abdallah Ibn Abbas.
    Validity and Authentication: Authentic and undisputed.
    Reference: Musnad Ahmad, page or number 3/266.

    dan bbrp hadist sahih lainnya di
    http://www.answering-christianity.com/sex_with_animals_forbidden.htm

    dan di qur'an!
    Who are Muslims really allowed to have sex with?

    Aside from Noble Verses 7:33, 7:80-82, 27:54-56 above that clearly demonstrate that men can only have sexual relationships with their legal women, and women can only have have sexual relationships with their legal men!

    Paham?!

    Nah skrg tunjukan seloka kamu yg melarang seks dgn animal spt yg dilakukan oleh pemuda hindu itu dgn sapi, reinkarnasi istrinya di masa lampau!

    Inilah akibatnya kalau percaya ada reinkarnasi, bisa-bisa kawin dengan hewan yg ia percaya sebagai penjelmaan istrinya. Ih menjiikkan!

    BalasHapus
  31. Dear M oon,
    Kalo bloon nga usah marah2!

    Sahih Muslim:
    02:40 “… Our companions have said that if the penile had has penetrated A WOMAN’S ANUS, or A MAN’S ANUS, or AN ANIMAL’S VAGINA or ITS ANUS then it is necessary to wash whether the one being penetrated is alive OR DEAD, YOUNG OR OLD, whether it was done intentionally or absentmindedly, whether it was done willfully or forcefully. …”

    03:11 “… If a woman insert (in her vagina) an ANIMAL’S PENIS she must wash, and if she inserts A DETACHED PENIS (thakaran maktu-an, lit. “a severed male member”; a martial aid perhaps!?) there are two options; the most correct is that she must wash.”

    Lihat arabnya di:
    http://hadith.al-islam.com/Display/Display.asp?Doc=1&ID=75883&S

    kalo nyontek itu lebih baik jelas dulu asal usulnya. Nih Baca:
    http://www.islamicperspectives.com/Stoning5.htm#Chapter5

    Di situ dijelaskan lemah tidaknya, palsu tidaknya hadis kamu!

    Jelas sekali yang bener justru spt kata Ibn ABBAS, bahwa:

    There is no prescribed punishment for one who has sexual intercourse with an animal.

    Ih!

    Btw,
    Silakan jawab tantangan saya [untuk yang ke-4 x], ada ngga sih ajaran hindu/Buddha membolehkan MENGAWINI Binatang?

    Silakan...1 abad waktu untuk kamu membuktikannya...kalo ada.

    BalasHapus
  32. kok jd gue yg repot, kamu yg ggak bisa membuktikan kl di hindu itu TIDAK ADA larangan manusia kawin dgn binatang! ok jd gue yg musti repot...

    Gak usah byk cing cong thd agama orang lain, kamu kutip ayat qur'an aja salah-salah, dasar idiot!agama kamu sendiri aja nggak kenal, kok sok tahu agama orang lain. waaakaaakaaak.

    skrg pikir tuh kalau punya otak, kenapa sapinya masih dibiarkan hidup! kl di Islam sarankan, segera sembelih tuh sapi, bakar lalu dikubur!

    BalasHapus
  33. Dear M oon,
    coba deh buka dan baca:
    http://www.islamicperspectives.com/Stoning5.htm#Chapter5
    By: Dr. Ahmad Shafaat

    Death Penalty for Bestiality

    There is nothing about the punishment for bestiality in Muwatta, Bukhari or Muslim. We find some ahadith on the subject in books of Abu Da`ud, Tirmidhi, Ibn Majah, and Ahmad and, of these muhaddithun those who do express opinions on the authenticity of ahadith they record, do not have a favorable opinion of these particular ahadith.

    Jelas sekali yang bener justru spt kata Ibn ABBAS, bahwa:

    There is no prescribed punishment for one who has sexual intercourse with an animal.

    ***

    Membolehkan having a sex with animal, cuma ada di Islam..ngga ada di ajaran normal yang lain.

    luar biasa! Saluuuuuuuuuuut!!!!!!!!!

    BalasHapus
  34. Translation: Cursed is he who profanes his father. Cursed is he who profanes his mother. Cursed is he who kills (an animal or sacrifices an animal) to other than Allah (note: In Islam, Muslims are forbidden to eat a meat of an animal that was killed for a name other than GOD Almighty's such as an idol or anything else. See Noble Verses 2:173, 5:3, 5:4, 6:118, and many others). Cursed is he who alters "takhoom" (I don't know the meaning of the word) of earth. Cursed is he who "kammahu" (I don't know the meaning of the word) blind person from a path.

    Cursed is he who goes in unto (has sex with in other words in Arabic) an animal.

    Cursed is he who does what the people of Lot did (sodomy; the people of Sodom and Gomorah).

    Narrator: Abdallah Ibn Abbas.
    Validity and Authentication: Authentic and undisputed.
    Reference: Sahih Al-Jami'a, page or number 5891.

    justru hadist ini yg sejalan dgn qur'an.

    lagian yg msh dipertentangkan hanya hukuman bagi manusianya. 2 hadist ttg bersuci itu juga tidak berarti membolehkan, hanya mengatur cara bersuci stl terjadi, stl ia bersuci tidak ada jaminan ia tidak akan dihukum atas perbuatannya itu.

    Urutan hadist kamu itu juga bukan dr Ibn Abas langsung! tapi berurutan dari:
    Ahmad bin Yunus related to us that Sharik, Abu al-Ahwas and Abu Bakr bin ‘Ayyash related to them from ‘Asim (bin Bahdalah Abi al-Najud) from Abu Razin baru from Ibn ‘Abbas!

    Dan saksi yg mengatakan kalau :

    no_sex_with_animals_3.jpg (9223 bytes)
    Translation: Whoever comes unto an animal, kill him and kill it with him.
    Narrator: Abu Huraira and Ibn Abbas.
    Validity and Authentication: Authentic and undisputed.
    Reference: Sahih Al-Jami'a, page or number: 5938.

    ini lebih banyak saksinya (hingga 28 hadist), jadi bukan hanya berasal dari 1 nara sumber saja. Abu Huraira juga mengatakan dan bersaksi seperti itu, selain Ibn Abbas.

    jadi hewannya mmg harus dimusnahkan (ini ilmiah!).

    dan untuk kesekian kalinya lagi, Qur'an itu hukum yg utama, bukan hadist!

    Nah, skrg tugas kamu untuk membuktikan apakah ada LARANGAN dalam agama hindu untuk manusia bersetubuh dg hewan! Jgn2 kamu tidak mengenal agama kamu sendiri! tuh bukti nyata, sapinya masih dibiarkan hidup hingga skrg, hih muntahin aja tuh agama kamu yg masih membiarkn hewannya hidup. amit-amit!

    BalasHapus
  35. Dear M oon,
    ‘Abd Allah bin Muhammad al-Nufayli..: ‘Abd al-‘Aziz bin Muhammad..: ‘Amr bin Abi ‘Amr..dari ‘Ikrimah Dari Ibn ‘Abbas, Nabi: “Jika seseorang melakukan hubungan sex dgn binatang, bunuh Ia & binatangnya”(‘Ikrimah):“Ku tanya ia (Ibn ‘Abbas): ‘Kenapa binatang?’ jawabnya: ‘Ku pikir(Nabi)ngga setuju daging bekasnya dimakan’”. Abu Da`ud: tidak kuat(Abu Da`ud 3871)

    variasinya di Tirmidhi(1374), Ibn Majah(2554), Musnad Ahmad(2294, 2591). Narasi dari ‘Amr bin Abi ‘Amr dari ‘Ikrimah dari Ibn ‘Abbas.

    Di musnad ahmad dari ‘Abbad bin Mansur sbg ganti ‘Amr bin Abi ‘Amr, tidak disebutkan kata nabi ttg:

    "orang yg melakukan sex dgn binatang ia katakan:'bunuh yg fa`il dan maf`ul bihi'[a]

    Kata2 tsb diquote dari Ibn ‘Abbas[Musnad Ahmad 2597]

    TAPI di al-Hakim [dari ‘Awn al-Ma‘bud 3869], narasi dari ‘Abbad bin Mansur dari ‘Ikrimah, yg Ibn ‘Abbas katakan malah jadi hadis nabi:

    ..ia menyebutkan (dhakara) nabi menyatakan [a]

    kata2 “Ia menyebutkan Nabi” aneh & samar, tdk jelas menyebutkan nabi memerintahkan HUKUMAN MATI. Mrk menakut2i dgn MENGUBAH opini Ibn ABBAS jadi hadis nabi.

    Bahkan meragukan, krn Ibn 'Abbas mengatakan dgn SANGAT BERBEDA:

    Ahmad bin Yunus..bhw Sharik, Abu al-Ahwas & Abu Bakr bin ‘Ayyash..dari‘Asim (bin Bahdalah Abi al-Najud) dari Abu Razin dari Ibn ‘Abbas:“ngga hukuman utk PELAKU sex dgn binatang”. Abu Da`ud:“‘Ata juga berkata itu”. Al-Hakam:“Ku pikir ia seharusnya dicambuk, tapi jumlahnya tidak spt hukuman (utk zina, 100 cambukan)”. Al-Hasan:“Ia spt al-zan.” Abu Da`ud:“Hadis dari ‘Asim melemahkan hadis of ‘Amr bin ‘Amr.”(Abu Da`ud 3872)

    [..] Hadis ttg HUKUMAN MATI utk pelaku sex dgn BINATANG adalah PALSU:

    1. Narasi hadis HANYA dari Ibn 'Abbas [wafat 68H] digenerasi ke-1. Hanya dari ‘Ikrimah (w.104H) digenerasi ke-2 & kebanyakan dari ‘Amr bin Abi ‘Amr (w.144H) digenerasi ke-3 & jarang dari ‘Abbad bin Mansur (w. 152H). Imam Malik, Bukhari, Muslim BAHKAN tidak tahu & TIDAK MEMPERCAYAI.

    2. Narasi dari generasi ke-3 ‘Amr bin Abi ‘Amr & ‘Abbad bin Mansur, TIDAK DAPAT DIPERCYA. Abu Zur‘ah al-Razi: ‘Amr bin Abi ‘Amr thiqah & Abu Hatim, Ibn ‘Adi & Ahmad: la bas bi hi. Tapi al-Nasa`i: ia munkar & tidak kuat. Bukhari:‘Amr bin Abi ‘Amr bisa dipercaya TAPI keliru beberapa kali bhw itu dari ‘Ikrimah. Yahya bin Ma‘in & al-‘Ajli: ia thiqah, menolak hadith yg berasal dari ‘Ikrimah dari Ibn ‘Abbas. Pandangan Ulama ttg ‘Abbad bin Mansur bahkan lebih negatif. Ia digambarkan da‘if hadis dari Abu Hatim, laysa bi shay` dari Yahya bin Ma‘in, layyin dari al-Razi & hadis munkar, qadri, mudallis dari Ahmad.

    3. Satu narasi dari Musnad Ahmad, jg berasal dari ‘Ikrimah dari Ibn ‘Abbas, ternyata itu perkataan Ibn ‘Abbas BUKAN Nabi. Jadi, opini Ibn ‘Abbas berubah jadi kata nabi oleh yg belakangan spt ‘Amr bin Abi ‘Amr.

    4. SANGAT DIRAGUKAN Ibn ‘Abbas mempercayai adanya HUKUMAN MATI ukti PELAKU sex dgn BINATANG, krn diHadis lain Ibn ‘Abbas MENYATAKAN JELAS, "ngga hukuman utk PELAKU sex dgn binatang".

    5. Spt tertulis di 'Awn al-Ma‘bud, 4 ajaran fiqh SUNNI secara BULAT menyatakan ngga ada HUKUMAN MATI pelaku SEX dgn binaang, tapi MUNGKIN ada hukuman lain (yu‘azzar wa la yuqtal).

    KESEPAKATAN diantara fuqaha` sulit dicapai utk menerima hadis bhw nabi perintahkan membunuh pelaku sex dgn binatang.

    [..] Beberapa berkata: 'pembunuhan'disebutkan dimaksudkan utk menakut2i BUKAN dilaksanakan. beberapa berkata: membunuh orang untuk menakut2i, membunuh binatang mesti dilaksanakan. Abu Da`ud: sumber ‘Asim (Menolak ada hukuman apapun bagi pelaku sex dgn binatang) MELEMAHKAN sumber ‘Amr bin Abi ‘Amr (ada hukuman mati)..KITA harus berani mengatakannya itu HADIS PALSU..Jika kita tdk mendeklare hadis ini PALSU maka kita tdk bebaskan diri dari KESALAHAN & KEBOHONGAN muslim2 masa lalu yg tdk JUJUR dgn yg ALLAH & NABI ajarkan [http://www.islamicperspectives.com/Stoning5.htm#Chapter5]
    ----

    Sudah lihat?

    BalasHapus
  36. Pake otak mu dikit napa! kalau nggak dilarang ya berarti boleh, lol. Jelas-jelas di hindu boleh tuh. tak dihukum apapun sama sekali. huekz mau muntah! hiihiiihiihiih...
    lagian ngapain kamu masih bahas hadist, lha di qur'an sudah dilarang, ngapain berkutat di hadist. Agama Islam itu lanjutan dari ajaran sebelumnya, dr kitab suci-kitab suci yg sebelumnya sebelum diselewengkan, nah di kitab suci-kitab suci sebelumnya juga sudah dilarang, hukumannya jelas, hukum mati!
    tuh kalau mau muntah, mutahin aja tuh wedha or tripitaka kamu, yg tak melarang sama sekali manusia kawin dgn binatang hih!
    Ini nih akibatnya kalau percaya dgn reinkarnasi, kawin dgn binatang dech jadinya! hih!

    BalasHapus
  37. M oon,

    Sebagai wakil Muslim, anda memberikan petunjuk spt ini:

    "Pake otak mu dikit napa! kalau nggak dilarang ya berarti boleh"

    Mari sekarang kita aplikasikan kesesuaian dengan hadis terkuat:

    There is no prescribed punishment for one who has sexual intercourse with an animal.[Abu Dawud 38:4450]

    Ada larangan?
    Tidak.

    Jadi, karena tidak dilarang maka seks dengan binatang boleh.

    mufakat dan selesai. titik.

    ***

    Bagaimana di Hindu dan Buddha?

    Perbuatan yang dilakukan itu pemupukan karma buruk yang berasal dari mana?

    Lobha [ketamakan/kemelekatan]?
    dan/atau
    Dosa [ketidaknyamanan/kebencian/penderitaan]?
    dan/atau
    Moha [kekeliruan tahu]?

    Perbuatan itu apakah membuat kita:
    Melanggar tekad untuk TIDAK melampiaskan keinginan menggebu yang berasal dari 6 Indria [panca indera+pikiran]?
    dan/atau
    Melanggarkah anda dari perkataan tidak benar?

    Dengan melakukan perbuatan itu apakah:

    Bermanfaat bagi diri sendiri dan pihak lain
    atau
    Merugikan bagi diri sendiri dan/atau pihak lain?

    Jika merugikan maka itu merupakan karma buruk jika bermanfaat maka itu merupakan karma baik

    Apapun buah hasilnya di nikmati diri sendiri!

    Selesai.

    BalasHapus
  38. berarti terserah, suka-suka, agama kok suka-suka. mana selokanya? apa kata wedha ttg seks dgn binatang? Mana link-nya? nggak ada!
    pantas ngotot ada reinkarnasi, kan boleh seks dgn binatang, krn sapi itu adalah hasil reinkarnasi istrinya di masa lalu, hih!
    kl di Islam jelas, di qur'an dilarang! juga di kitab suci sebelum qur'an juga sudah melarang, bahkan hukumannya mati. Ada apa kamu masih berkutat di hadist, yg nggak jelas pula kesahihannya! udah bego, bebal pula, pantas mengira ada renkarnasi segala, oh ternyata ini cuma kedok supaya bisa bersetubuh dgn hewan tho. hih menjijikan, dan sama sekali TIDAK ilmiah! bukti: sapinya mh segar bugar sampai skrg!

    BalasHapus
  39. Dear M oon,
    Hahahahaha...sedih kali rajukan mu...Bulak balik menuliskan tanpa bukti...hahahahahaha..

    Saya sudah bawa bukti Hadis..saya bantu malah mengetengahkan mana yang palsu..hasilnya adalah akhirnya sesuai dengan kalimat terakhirmu sendiri yang semula kamu bantah..yaitu ternyata tidak dilarang!

    Jadi besok2 sebelum nulis..pastikan kamu mengerti apa yang ditulis..masa non-muslim yang ngajari kamu untuk paham ajaran-mu sendiri..hehehehe...

    Btw, tentang kelahiran kembali..buat apa kami perlu ngotot lagi..toh para peneliti barat yang skeptis sudah membuktikan keberadaannya

    hahahahahahahaha..katanya mo ilmiah..koq malah makin memperdalam ilmu bersetubuh..

    heran?!

    BalasHapus
  40. woi dasar bebal,pantas sesat! baca tuh postingan sebelumnya, sdh ada link-nya, lengkap, ayat2 qur'annya juga sudah ada di sana! Hadist yg melarang dan menghukum pelakunya itu pun bukan hanya 1 orang pemberi kesaksiannya, bahkan hingga 23 orang, dan sumber utama penuturnya pun juga tak hanya Ibn 'Abbas saja, tapi ada sumber lain yaitu Abu Huraira, yg rating dapat dipercayanya selaku perawi berbagai hadist jauh lebih tinggi dr Ibn Abbas. Sedangkan hadist abu dawud itu hanya 1 orang saja sumbernya,dan hanya ada 1 hadit itu saja, lagian misalnya sahih pun, hadist itu hanya menyatakan tidak menghukum, ini bukan berarti tidak melarang! hanya berselisih ttg hukumannya! tolol kok dipiara! Dan sekali lagi, hukum tertinggi dlm Islam itu adalah qur'an, jika ada hadist yg bertentangan dgn ayat qur'an otomatis hadist itu gugur. Paham?! Baca nieh link (bisa engglish nggak sieh?):

    http://www.answering-christianity.com/sex_with_animals_forbidden.htm

    Makanya jangan sok tahu ttg agama orang lain. Urus aja tuh agama kamu yg aneh dan sama sekali tidak ilmiah itu! Main tafsir seenak imajinasi kotornya sendiri. Mau ngeles ya, ditanya mana itu selokanya wedha yg melarang sex dgn binatang? kok malah nanya ttg agama orang lain.

    Ada nggak tuh larangannya seks dgn binatang di wedha? Mana link-nya, jangan cuman ngoceh nggak keruan, kalian beragama dg ocehan kalian sendiri atau berdasar wedha? hiiihiihiihiih, pantes mengira ada reinkarnasi pula, hanya orang tolol yg mengira istrinya reinkarnasi jadi sapi, bisa-bisa ibunya pun reinkarnasi jadi babi, trus gimana tuh kl terlanjur disembelih dibuat babi guling, eh ternyata ibu sendiri yg dibikin guling bakar!Huekz, mau muntah!

    BalasHapus
  41. Dear M oon,
    Ngapain anda katakan saya sok tau? Lha yang saya kutip 100% jelas rujukannya dan juga telah di bahas dengan rapi bahwa semua hadis2mu yang mengatakan ada hukuman bagi penjinah binatang malah ditolak oleh Dr. Ahmad Shafaat

    [http://www.islamicperspectives.com/Stoning5.htm#Chapter5]

    Dr Ahmad Shafaat, seorang ahli Qur'an dan hadis menyimpulkan bahwa HADIS YANG MENYATAKAN hukuman mati untuk penjinah binatang adalah lemah!

    malah ia sepakat dengan pendapat IBN ABBAS BAHWA TIDAK ADA HUKUMAN BAGI PENJINAH BINATANG

    The famous Sha'ria expert Abdur Rahman Doi (ref. 9, p.243) writes that according to Imam Malik, Abu Hanifa and Zahir only Ta'azir is to be applied and not hadd. The flesh of the animal is halal when slaughtered.

    Lha..kamu yang ngga tau apa2 malah sok menggurui dan sok tau malah dari yang lebih paham ISLAM

    koq malah kebalik2..kelihatan banget kalo kamu ini berencana menyesatkan para muslim lainnya!

    Ihh!

    BalasHapus
  42. Sekali lagi, hukum utama Islam itu adalah qur'an! bukan pendapat si A, si B atau si C atau manusia lainnya! Paham?! Kamu itu menafsirkan seenak udel kamu sendiri, kl ada pendapat yg sesuai dgn imajinasi kotor kamu ya kamu genggam erat2, padahal rujukan kamu itu lemah, sudah dijelaskan berulang-ulang, dari segi jumlah periwayatnya saja lebih banyak yg menyatakan bahwa ada hukumannya, yaitu mati! dan sumber ini tak hanya dr Ibn Abbas tapi juga dr Abu Huraira. Lebih banyak orang yg bersaksi kalau Ibn Abbas mengatakan hukumannya mati drpd sekedar abu dawud seorang diri yg mengaku-aku bhw ibn abbas mengatakan tidak dihukum! Lagian ini hanya masalah dihukum atau tidaknya. Sedangkan di qur'an sudah jelas DILARANG!
    Nah, masih mau sok tahu lagi, ngapain juga kamu ngurusin agama orang lain. Urus saja tuh agama kamu yg aneh itu!

    Ada nggak tuh larangannya seks dgn binatang di wedha? Mana link-nya, jangan cuman ngoceh nggak keruan, kalian beragama dg ocehan kalian sendiri atau berdasar wedha? hiiihiihiihiih, pantes mengira ada reinkarnasi pula, hanya orang tolol yg mengira istrinya reinkarasi jadi sapi, bisa-bisa ibunya pun reinkarnasi jadi babi, trus gimana tuh kl terlanjur disembelih dibuat babi guling, eh ternyata ibu sendiri yg dibikin guling bakar!Huekz, mau muntah!

    yg melakukan seks dgn binatang itu kan umat hindu tuh yg di Bali, sekarang dimana ilmiahnya masih membiarkan hewannya masih hidup dgn memberi peluang lahirnya mahluk 1/2 hewan 1/2 manusia.

    Nieh ya, ngomong kenyataan aja, fakta!
    siapa sih yg melakukan seks dgn binatang itu? orang hindu!!! Dan kenyataannya pemuda hindu itu tidak dihukum, ini baru ajaran agama kamu yg katanya nan ilmiah itu, sapinya juga tak diapa-apain tuh, kamu jg nggak bisa menunjukkan seloka wedha yg melarang seks dgn binatang! Jadi memang agamamu itu membolehkan seks dengan binatang, didukung pula dgn konsep reinkarnasi manusia menjadi hewan pula, klop, cocok, tuh kalau muntah, muntahin aja agama kamu sendiri! waakaaakaakaak

    Nggak usah omong kosong, berandai-andai, FAKTAnya yg melakukan seks adalah orang hindu!

    Dan di kitab suci hindu seks dengan binatang ini memang tidak dilarang, dikuatkan pula dgn konsep reinkarnasi, bahwa manusia bisa menjelma jadi binatang! Huekz!

    pelajari dan dalami saja agama kamu itu, seloka wedha saja kamu nggak tahu, sudah mau so tahu ttg agama orang lain. cieh!

    BalasHapus
  43. Dear M oon.
    ck..ck..ck..kamu ini mau nipu siapa?

    Kamu katakan:
    Lebih banyak orang yg bersaksi kalau Ibn Abbas mengatakan hukumannya mati drpd sekedar abu dawud seorang diri yg mengaku-aku bhw ibn abbas mengatakan tidak dihukum! Lagian ini hanya masalah dihukum atau tidaknya. Sedangkan di qur'an sudah jelas DILARANG!

    Saya:
    Busyet guooblookk amat!

    Membedakan kapan Ibn Abbas dan Abu dawud aja hidup di jaman apa...kau malah ngga mampu..tapi masih aja sok pinter!

    Nih saya ajari..

    Baik Ibn Abbas dan Abu Huraira hidup di jaman Nabi ada..sementara Abu dawud, tidak..

    jelas?

    Yang mengumpulkan riwayat itu bukan cuma Abu dawud saja?!

    Jelas?

    Kalo masih belum jelas, silakan baca tulisan Dr Ahmad Safaat di komentar saya sebelumnya!

    Ayo baca biar ngga ketahuan makin goblok!

    Jelas?

    Kemudian, hadis itu dipergunakan untuk menafsirkan Qur'an dan mengetahui tindak tanduk Nabi dan para sahabatnya..untuk dijadikan panutan dalam menjalankan Islam

    Jelas?

    Jika diperlukan penjelasan atau tidak ada di AQ, maka perlu di tafsirkan!

    Jelas?

    Nah, Hukuman dan larangan bagi penjinah binatang emang tidak disebutkan di AQ, sehingga perlu di tafsirkan!

    Jelas?

    Jika tidak ditemukan padanannya di AQ, maka tafsirnya di cari lewat sunnatullah

    Jelas?

    Nah, dari semua hadis yang ada [termasuk yang kamu sebutkan]dan mengandung unsur hukuman ternyata hadis itu PALSU dan/atau LEMAH!

    Tau dari mana?

    Buset guoblooknya..makanya baca tulisan Dr Ahmad syafaat! Di sana di jelaskan mengapa kalimat hukuman mati itu lemah/palsu!

    [alasan itu juga udah gw terjemahkan agar orang-orang lemot seperti kau bisa baca dengan jelas]

    Dr. Ahmad Safaat itu, seorang scholar muslim yang punya reputasi tinggi di dunia Islam. Ia juga seorang pengajar

    Hadis yang terkuat justru berasal dari Ibn Abbas yang MENEGASKAN bahwa TIDAK ADA HUKUMAN bagi penjina BINATANG!

    Demikian pula dengan Abu huraira..Ia tidakpernah meriwayatkan ada hukuman mati/pecut bagi penjinah binatang!

    Nah, jika tidak ada.. maka buat apa di lebih2kan..

    Paham?!

    BalasHapus
  44. cieh bebalnya, di link yg sdh aku posting, sdh jelas ayat-ayatnya! Jadi kl si A, si B tidak bisa menafsirkan ayat itu lantas mengira hanya Ibn Abbas yg bersaksi bhw hukumannya mati, padahal Abu Huraira pun bersaksi bhw hukumannya mati. Dan ini BUKAN berarti TIDAK dilarang, ya orang itu yg bodoh! Sesuatu yg sudah dilarang di qur'an, berarti tidak boleh ada hadist yg membolehkanya! Paham?! Di Islam itu, bujang yg belum mampu kawin, hukumnya wajib puasa. dan zina dilarang. Jadi pakai tuh logika, zina sj dilarang, apalagi bersetubuh dg hewan!Beda dgn agama kamu yg membolehkan zina! baik poligami maupun poliandri boleh-boleh aja, tuh agama kamu, bahkan ada ritual zina, tukar pasangan suami istri untuk sembahan ke dewa, tuh agama kamu!

    Nah sekarang percuma juga kamu ngoceh pjg lebar melebar ttg agama orang lain, krn FAKTA-nya yg melakukan seks dgn binatang itu adalah orang HINDU!
    Nah, tugas kamu skrg adalah mencari tahu apa hukumnya ttg kelakuan si pemuda hindu itu? Bukannya justru melebar kemana-mana...nggak keruan begini!

    Cari tuh selokanya! Ada tidak larangan dlm wedha manusia bersetubuh dgn binatang! Zina aja boleh kok, apalagi bersetubuh dgn hewan, wuh ini kan hasil reinkarnasi! Huekz!

    BalasHapus
  45. M oon,
    Yang goblok itu kamu!

    Tidak ada ayat AQ melarangan bersetubuh dengan binatang!

    Aliran Syiah dan SUNNI mengatur zina dengan binatang dan tidak menghukum penjinah

    Syiah:
    "Tahrirolvasyleh is an Iranicised version of its Arabic title 'Tahrir al Wasilah', Khomeini's ramblings on fiqh (Islamic Jurisprudence)."

    Arabnya:
    http://www.ethnikoi.org/tahrir.zip

    Isinya:
    A man can have sex with animals such as sheep, cows, camels and so on. However, he should kill the animal after he has his orgasm. He should not sell the meat to the people in his own village, but selling the meat to a neighbouring village is reasonable.

    If one commits the act of sodomy with a cow, a ewe, or a camel, their urine and their excrement become impure and even their milk may no longer be consumed. The animal must then be killed as quickly as possible and burned.


    Sunni:
    Sahih Muslim:
    02:40 “… Our companions have said that if the penile had has penetrated A WOMAN’S ANUS, or A MAN’S ANUS, or AN ANIMAL’S VAGINA or ITS ANUS then it is necessary to wash whether the one being penetrated is alive OR DEAD, YOUNG OR OLD, whether it was done intentionally or absentmindedly, whether it was done willfully or forcefully. …”

    03:11 “… If a woman insert (in her vagina) an ANIMAL’S PENIS she must wash, and if she inserts A DETACHED PENIS (thakaran maktu-an, lit. “a severed male member”; a martial aid perhaps!?) there are two options; the most correct is that she must wash.”

    Arabnya:
    http://hadith.al-islam.com/Display/Display.asp?Doc=1&ID=75883&S

    Budak setara dgn BINATANG ikuti syaratnya:

    ...Malik said, "The generally agreed upon way of doing things among us is that if a man returns a slave girl in whom he has found a defect & he has already had intercourse with her, he must pay what he has reduced of her price if she was a virgin. If she was not a virgin, there is nothing against his having had intercourse with her because he had charge of her."

    Malik said, "The generally agreed upon way of doing things among us regarding a person, whether he is an inheritor or not, who sells a slave, slave-girl, or animal without a liability agreement is that he is not responsible for any defect in what he sold unless he knew about the fault & concealed it..[Malik muwata 31.4.4]

    FATWA/HUKUM:

    Radd al-Muhtar ala ad-Dur al-Mukhtar is a book on Islam by 19th century Hanafi Scholar Ibn Abidin. A commentary on Imam al-Haskafi’s Durr al-Mukhtar, it is commonly known as Radd al-Muhtar. compilation of the great Fatwas of Imam Abu Hanifa [May Allah have mercy on his soul], and Hidayah is the name of a famous Hanafi juridical work by Burhan-ud-din Ali bin Abi Bakr al-Marghinani (1152-1197) which is considered widely authoritative as a guide to Fiqh amongst Muslims in Central Asia, Afghanistan and India, and is the basis for much of the Anglo-Islamic law in India and Pakistan.

    Isinya:
    If someone does jima [intercourse] with an animal or with a dead or a young girl and there is no inzal [ejaculation], then ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Dar Mukhtar Kitab taharah, masail ghusl, aussi Alamgiri, Kitab taharah)

    If someone enters the penis of an animal in her vagina or dubur [anus], the ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Dar Mukhtar Kitab Taharah Masail Ghusl)

    If someone does wati [intercourse] in the dubur [have anal sex or commit bestiality] of an animal or in his anus and there is no inzal, then Ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Hidayah kitab taharah)

    If someone does wati [intercourse] with a non balighah woman [non adult woman], or with a dead or an animal, there is no hadd [punishment] (Dar Mukhtar Kitab hudud)

    Konfirmasi hadis tidak ada hukuman bagi penjinah binatang:

    Narrated Abdullah ibn Abbas: There is no prescribed punishment for one who has sexual intercourse with an animal.[Abu Dawud 38:4450]

    Keabsahan hadis:
    http://www.islamicperspectives.com/Stoning5.htm#Chapter5

    Kesimpulan:
    Berzina dgn binatang dapat dilakukan!

    BalasHapus
  46. sudah gublok, bebal, suka mengingkari fakta pula!

    Jelas-jelas di Islam zina itu dosa besar! dilarang! lagi-lagi yg kamu ajukan itu hadist cara bersuci, kl orang mau sholat dll, pelacur pun boleh sholat, orang habis zina juga boleh sholat, syaratnya bersuci dulu, mandi junub atau wudhu dulu, bersih-bersih dulu! tapi ini tidak lantas begitu sj mnghapus dosa zinanya!
    tidak pula berarti membolehkan zina!tolol dipiara! qur'an udah melarangnya, nggak perlu tafsir apapun, apalagi dgn hadist yg bertentangan dgn qur'an! Makanya jgn ok tahu ttg agama orang lain deh! Hadist itu kedudukannya dibawah qur'an!

    Nah skrg faktanya yg melakukannya itu siapa? Orang HINDU-lah yg bersetubuh dgn binatang! Jadi pakailah hukum hindu. Hukumnya apa? seloka wedha membolehkannya kan?! cari tahu tuh ttg agama kamu sendiri, sebelum melebar kemana-mana ke agama orang lain. Silahkan bersetubuh dgn kucing, tuh hindu tidak melarang seks dgn binatang, Huekz!

    BalasHapus
  47. M oon,
    anda katakan:
    sudah gublok, bebal, suka mengingkari fakta pula!

    Saya:
    Di AQ emang tidak ada larangan sex dengan binantang..di Hadis emang ngga ada hukuman seks dengan binatang..baik aliran Syiah dan sunni mengatur bagi yang gemar seks dengan binatang

    So banggalah dengan islam..untuk urusan seks emang super kumplit..

    BalasHapus
  48. kamu nieh sebenarnya punya otak nggak sih, di Islam jelas zina dilarang, sodomi dilarang (cari sendiri ayatnya, byk link-nya)jadi nggak usah secara vulgar disebutkan sudah jelas hukumnya seks dgn hewan itu dilarang! Beda dgn agama kamu zina justru sbg salah satu bentuk ibadah! cieh! dan parahnya lagi, kamu nggak mampu menunjukkan mana link dan seloka wedha ttg ini! sebenarnya kamu beragama itu berdasarkan apa sih, kok seloka wedha kitab sucinya aja nggak tahu. Pantas umatnya aneh-aneh, sapilah dikawinin, lha kitabnya aja nggak ngelarang kok, mau zina dlm segala bentuknya boleh-boleh aja, ibadah katanya. hih!

    BalasHapus
  49. Biiuuuhhh... malah ngelantur aja... Kita yg mencari ilmu... malah g ngerti apa2 mengapa kok sampai terlitas pemikiran ttg ngsex dg hewan? Itu saja... apa orang arab di saat itu dah brutal sekali ya???

    Lalu tlg dong pak wira & bro moon. Menurut anda, apa sih arti dari Budak? Apa budak itu hanya sebagai tenaga kerja saja? atau Budak itu pelayan yg sdh dianggap keluarga? atau apa?

    BalasHapus
  50. Fakta, pemuda hindu itu yang melakukan seks dgn sapi! di Hindu zina tidak dilarang!

    di Islam beda, hukumnya jelas!
    Bagi pemuda yang belum mampu kawin, hukumnya adalah wajib PUASA! (bukan lantas boleh zina!)
    Hadis riwayat Abdullah bin Mas`ud ra.:
    Dari Alqamah ia berkata: Aku sedang berjalan bersama Abdullah di Mina lalu ia bertemu dengan Usman yang segera bangkit dan mengajaknya bicara. Usman berkata kepada Abdullah: Wahai Abu Abdurrahman, inginkah kamu kami kawinkan dengan seorang perempuan yang masih belia? Mungkin ia dapat mengingatkan kembali masa lalumu yang indah. Abdullah menjawab: Kalau kamu telah mengatakan seperti itu, maka Rasulullah saw. pun bersabda: Wahai kaum pemuda! Barang siapa di antara kamu sekalian yang sudah mampu memberi nafkah, maka hendaklah ia menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih dapat menahan pandangan mata dan melindungi kemaluan (alat kelamin). Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penawar bagi nafsu.

    Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2485
    http://hadith.al-islam.com/bayan/displa ... ind&ID=792

    Nah, skrg bgmn dgn seloka wedha-mu? Apa ada larangan untuk berzina? apa ada larangan untuk seks dgn binatang?!

    Nggak usah muter-muter, jawab!

    BalasHapus
  51. M oon,
    hehehehe..abis napas ya..IJIN yang dikasih oleh 2 aliran Syiah dan sunni itu ASLI lo..boleh having a sex dengan binatang..

    hehehehe...asli lo!

    BalasHapus
  52. haa haa haa dasar toulol! Kamu ini membedakan tuhan dgn jin saja nggak bisa gitu kok, pohon di sembah, dikasih bunga, perempatan jalan pun disembah, kok sok tahu pula main coba-coba menafsir, akhirnya makin kelihatan toulolnya! Haa haaa haa haa. Nih ya, sudah jelas zina itu hukumnya haram kl di Islam, yg diperselihkan di hadist itu hanya ada tidaknya hukum duniawinya(hukuman akheratnya tetap ada, dosa berarti dilarang), perselisihan itu timbul krn hukuman mati dirasa kejam sekali, padahal ini ilmiah sebenarnya, untuk menghindari lahirnya mahluk 1/2 manusia dan 1/2 hewan. Sedangkan di hindu dibolehkan bahkan hewannya pun tetap dibiarkan hidup. see! kelihatan toulolnya! Kamu ini milih agama kok ya aneh begitu, yg membolehkan seks dgn hewan itu agama kamu, yg melakukan juga temen seagama kamu! Ini FAKTA, kamu nggak usah muter-muter kanan kiri,menghindari kenyataan, jgn berhalusinasi ada reinkarnasi segala, akhirnya hewan pun disodomi, hueksz. gara-gara percaya reinkarnasi jadi begini nieh. amit-amit!

    Sekali lagi mana larangan wedha untuk berzina, sodomi alias seks dgn binatang, seks sgn jin, manusia dlm hindu bisa kawin dgn mahluk lain, krn mengira adanya reinkarnasi!
    Waaakaaa kaaa kaaak, agama yg aneh.

    BalasHapus
  53. M oon,
    Bicara menyembah..
    Maka apa manfaatnya mengelilingi batuk kotak, menciumi batu hitam dan menyembah2 dihadapannya?

    Batu = Allah?

    kemudian,
    Nama-nama kalangan SUNNI dan SYI'AH yang tegas menyatakan tidak ada larangan/hukuman melakukan SEKS dengan BINATANG bernama:

    Ibn Abidin, Imam Abu Hanifa, Burhan-ud-din Ali bin Abi Bakr al-Marghinan, Khomeini, Abu dawud, Ibn Abbas, Malik muwatta, Muslim, 'Awn al-Ma‘bud, Dr. Ahmad Safaat

    nah, nama2 itu jauh lebih berbobot dari rengekan anda..

    BalasHapus
  54. Dasar idiot! kalau begi tuh nggak usah ngajak-ajak, bego aja lu sendirian sono!
    Sudah dibilang, di qur'an jelas-jelas seks dgn mahluk selain manusia itu dilarang, nggak spt agama kamu itu, mau zina boleh, mau kawin dgn jin boleh (katanya untuk melanggengkan kekuasaan dan kekayaan, ih!), mau sodomi binatang boleh, dan faktanya sudah ada tuh umat hindu yg menyodomi sapi, mau sodomi pohon nangka juga boleh, asal ada lobang, tancap bleh! hueksz, agama yg gini kok ngaku ilmiah!
    yg para perawi selisihkan itu hanya hukuman duniawinya saja! Juga yg mereka terangkan itu hanya cara bersucinya saja. Namanya orang berdosa, masak nggak boleh sholat tobat! Jadi kalau di Islam sodomi itu apalagi dgn mahlu lain itu ber-dosa! dilarang! yg diperselisihkan hanya ada tidaknya hukuman duniawinya. hanya abu dawud sendiri yg mengira Ibn Abbas mengatakan tak usah dihukum mati. krn ia rasa hukuman mati itu kok kesannya kejam sekali, dan ia terlalu alergi dgn yg bau-bau kitab terdahulu. Padahal kitab terdahulu itu masih lanjutan dan termasuk ajaran Islam juga, tak semua ayat2 di dalamnya palsu, ayat-ayat yg masih selaras dgn isi qur'an jelas masih asli dan masih berlaku. cuma dia sendiri tuh, sedangkan banyak lagi yg bersaksi bhw Ibn Abas mengatakan hukumannya adalah hukuman mati. Dan ini tak hanya Ibn abbas sj yg bilang begitu, tapi Abu Huraira juga! Disamping itu juga ada hadist yg jelas-jelas sahih, tanpa kontradiksi, yg menyatakan bahwa bagi pemuda yg belum mampu kawin, hukumnya adalah PUASA! Juga hadist bagi suami, jika ia timbul hasrat(termasuk akibat tergoda oleh perempuan lain, selain istrinya) maka diperintahkan untuk melakukannya (melampiaskan hasrat tsb) HANYA dgn istrinya. Jadi zina sangat dilarang keras, DOSA BESAR! Hadist itu harus sejalan dgn ayat qur'an sbg hukum pertamanya, kl ada hadist yg tak sesuai dgn perintah qur'an ya gugur dgn sendirinya! Paham?!

    Lagian kebegoan kamu terlihat dgn mengira bahwa muslim menyembah kabah! Bego! memangnya kamu yg ibadahnya dgn menyembah pohon, perempatan jalan, kendaraan bahkan hewan juga disembah, dan jin juga tentu saja, bahkan dikawini, kalau ada alian juga pasti boleh tuh kawin dgn alien!
    kabah itu hanya kiblat saat sholat, hanya arah sholat! Paham?! Tujuannya hany asebagai pemersatu umat muslim seluruh dunia, yg disembah ya hanya Allah, bukan kabahnya! Bahkan kalau di pesawat atau sedang di mobil pun sholatnya boleh menghadap ke mana saja, krn seluruh arah itu sejatinya milik Allah. Bahkan sholat di dalam kabah pun boleh kok! Logikanya dipake! Kalau yg disembah tuh kabahnya kenapa boleh sholat di dalam kabah! Inilah lagi-lagi bukti penafsiran kamu yg sok tahu ttg agama orang lain itu!

    Skrg mana tuh link seloka bahwa zina dan sodomi dgn binatang di wedha dilarang? Ada nggak?! waakaaakaaak....

    Lantas dimana sisi ilmiahnya membiarkan sapi korban sodomi itu masih tetap hidup, dan melahirkan mahluk 1/2 hewan 1/2 manusia itu?
    Juga jelaskan apa sih ilmiahnya menyembah pohon dan perempatan jalan itu? hiii hiii hiiih.
    Kenapa makanannya, kopi dan bunga di kasih di pohon ata di tengah jalan, kan mubazir, mendingan dikasih ke anak yatim piatu. Dasar aneh!

    BalasHapus
  55. M oon,
    agama ilmiah itu ngga ada yang bilang bumi itu datar dan jadi pusat perputaran matahari..nah agama Islam mengatakan demikian!

    kalo kabah ngga di sembah..maka tunggingin aja kabah saat shalat?! hehehehe..koq ngga berani?!

    Agamamu sendiri mengajari menyembah kabah, batu hajar aswad..koq

    Ajaranmu sendiri dari kalangan sunni dan syiah membolehkan sex dengan binatang..koq malah kamu marah2?!

    kamu katakan ini:
    hanya abu dawud sendiri yg mengira Ibn Abbas mengatakan tak usah dihukum mati. krn ia rasa hukuman mati itu kok kesannya kejam sekali, dan ia terlalu alergi dgn yg bau-bau kitab terdahulu.

    saya:
    Hahahaha..kekejaman Islam itu udah terkenal..ngga usah di putar balikan..eh kemarin aja mesjid Syiah di Iran di bom oleh orang muslim sendiri

    koq jeruk makan jeruk..ajaran kaya gini mo ngaku2 ilmiah..menyanyangi sesama manusia saja ngga bisa

    lama2 cara kamu membela ajaranmu ngga pake nalar lagi...

    konyol

    BalasHapus
  56. Dasar idiot!

    mana kata-kata hadist yg bilang: "menyodomi hewan adalah halal?"

    mana? mana? Hah?! Dasar idiot, penipu pula!

    dan hukuman mati itu ilmiah! meski dirasa kejam thd hewan, namun ilmiah! untuk menghindari lahirnya mahluk 1/2 manusia 1/2 hewan!

    Juga pikir tuh, syiah itu termasuk golongan yg selamat atau tidak?

    Nah agama kamu justru membiarkan hewan itu hidup, justru dikalungi bunga segala kok!
    Noh kawin dgn jin boleh, mau sodomi binatang boleh, sodomi pohon jeruk juga boleh tuh!
    Kalau di Islam bersetubuh itu hanya boleh dgn sesama manusia, haram itu mengawini mahluk lain! Emangnya kamu, kala ada mahluk mars yg mampir ke bumi, boleh tuh kamu jadikan istri ke 13 kamu. Dasar idiot! yg membolehkan zina dgn semua mahluk hasil reinkarnasi itu agama kamu itu! Gak menghindar dr enyataan. Terbukti nyata, umat hindu yg menyodomi sapi, umat hindu pulalah yg kawin dgn jin, bahkan menyembah jin!

    ttg bumi, nih ya orang idiot! Justru inilah keindahan bahasa arab, makanya dipilih menjadi bahasa qur'an. Karena 1 kata itu bisa memiliki banyak makna, bisa menjelaskan banyak hal cukup dgn 1 kata saja. Makna Dahaha itu dalam konteks kalimat di ayat itu adalah: bentuk bumi itu sebenarnya dalah "tidak rata" alias "bulat lonjong (tidak sekedar bulat, spt bola, tapi bulat lonjong) seperti telur! Namun krn sayangnya Allah pd manusia, maka manusia diciptakan dlm ukuran yg pas shg pd saat tinggal di bumi, seolah-olah bumi "bagai" dihaparkan baginya, seolah-olah rata! padahal sebenarnya tidak. Coba kalau ukuran manusia itu raksasa, bisa tidak nyaman ia tinggal di bumi, kepleset sana sini akibat bentuk bui yg sebenarnya bulat, namun disamarkan menjadi seolah-olah rata, krn kecilnya ukuran manusia. Kamu sendiri kan sudah tahu bhw riwayat kata dahaha itu adalah telur burung onta (bntukanya bulat lonjong) yg disembunyikan di timbunan pasir yg DIRATAKAN! sehingga dpt menyamarkan telur yg bult lonjong itu! Paham?!
    Dan ini sangat ilmiah sekali, terbukti benar, bahwa meski bentuk bumi itu sebenarnya adalah bulat lonjong, namun dirasakan oleh manusia bagai rata, spt karpet yg dihamparkan. Dan yg lebih mendalam lagi, lebih ilmiahnya lagi, kata ini tak hanya menjelaskan ttg bentuk bumi saja, yg bulat lonjong, bukan bulat spt bola, tapi juga menjelaskan bahwa permukaan bumi itu adalah lempeng yg labil, bagai karpet yg dihamparkan yg bisa bergeser-geser. Terbukti, pulau dan benua itu ternyata bergerak, bergeser dari waktu-ke waktu sesuai usia bumi, tak hanya diam di satu tempat bujur dan lintang!
    Nieh mustinya gue bikin blog aja, percuma nulis pjg2 disini, lu-nya aja yg bego sok-sok tahu nulis2 blog segala!

    ttg kabah sebagai kiblat, yg muslim taati itu bukan menyembah MENGHADAP kabahnya, tapi perintah Allah-lah yg dipatuhi. Jika Allah memerintahkan muslim untuk menganti arah kabah menjadi ke arah monas, sih muslim seluruh dunia akan menggantinya. JAdi bukan krn kabahnya, tapi krn perintah Allah-lah yg dipatuhi! Paham?!
    Logikana dipakai, kl sdg di luar angkasa, muslim bebas menghadap mana saja saat sholat, bahkan bisa sj saat itu ia sedang berada di atas kabah posisinya. tololnya kamu, memang idiot!

    Apa sih ilmiahnya sembah-sembah pohon dan perempatan jalan itu?
    Kenapa kamu menghindar dan gak mampu jawab pertanyaan ini? haa...ha...ha...ha...
    ilmiah dari hongkong! nyembah pohon kok ilmiah!

    BalasHapus
  57. M oon,
    Anda katakan:
    mana kata-kata hadist yg bilang: "menyodomi hewan adalah halal?"

    Saya:
    Ah rupanya anda jadi berminat mau menyodomi ya tapi masih ngga jelas halal atau haramnya.
    Mudah sekali. Dalam kamus fiqih: Halal adalah segala sesuatu yang boleh dikerjakan atau dimakan.

    Mana hadisnya?
    Narrated Abdullah ibn Abbas: There is no prescribed punishment for one who has sexual intercourse with an animal.[Abu Dawud 38:4450]

    Fatwa sunni:
    If someone does wati [intercourse] with a non balighah woman [non adult woman], or with a dead or an animal, there is no hadd [punishment] (Dar Mukhtar Kitab hudud)

    Sunni:
    Sahih Muslim:
    02:40 “… Our companions have said that if the penile had has penetrated A WOMAN’S ANUS, or A MAN’S ANUS, or AN ANIMAL’S VAGINA or ITS ANUS then it is necessary to wash whether the one being penetrated is alive OR DEAD, YOUNG OR OLD, whether it was done intentionally or absentmindedly, whether it was done willfully or forcefully. …”

    03:11 “… If a woman insert (in her vagina) an ANIMAL’S PENIS she must wash, and if she inserts A DETACHED PENIS (thakaran maktu-an, lit. “a severed male member”; a martial aid perhaps!?) there are two options; the most correct is that she must wash.”

    Syiah:
    Syiah bahkan makan itu boleh asal udah di jual ke tempat lain:

    "Tahrirolvasyleh is an Iranicised version of its Arabic title 'Tahrir al Wasilah', Khomeini's ramblings on fiqh (Islamic Jurisprudence)."

    untuk tulisan arabnya, silakan baca di sini:
    http://www.ethnikoi.org/tahrir.zip

    Salah satu isinya:

    A man can have sex with animals such as sheep, cows, camels and so on. However, he should kill the animal after he has his orgasm. He should not sell the meat to the people in his own village, but selling the meat to a neighbouring village is reasonable.

    "The meat of horses, mules, or donkeys is not recommended. It is strictly forbidden if the animal was sodomized while alive by a man. In that case, the animal must be taken outside the city and sold."

    Nah di jual dagingnya keluar daerah dulu baru bisa di makan oleh orang luar daerahnya
    Kalo melakukan dengan yang udah mati..maka dagingnya bisa di makan dengan syarat2 tertentu

    Oke M oon, sekarang lega bukan hatimu kamu bisa melakukan seks dengan binatang sesuai ajaranmu sendiri, bukan..

    ***
    Anda katakan:
    yg bilang matahari mengitari bumi itu juga ayat qur'an yg mana?

    Saya:
    Sesuai tafsir KALANGAN ANDA SENDIRI:
    matahari mengelilingi bumi:
    http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/08/versi-agama-bumi-datar-matahari.html#Fatwa

    bumi itu datar:
    http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/08/versi-agama-bumi-datar-matahari.html#pendapatdatar

    Btw, kan kamu juga SEPAKAT bahwa terjemahan surat [55:10]:
    BUKAN Dan Allah telah mem-bulat telur-kan bumi untuk makhluk(Nya)

    tapi Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya)
    ***
    tentang ka bah dan hajar aswad..hehehe ALlah mu minta disembah ke arah itu..padahal 11 tahun sebelum isra miraj..kamu nyembah yerusalem..setelah tiba2 ada yahudi yang protes karena cara beda tapi ikut2an nyembah yerusalem, maka tuhan mu pindah ke arah kabah yang sebelumnya disembah oleh kaum arab lainnya

    Hehehe..bener2 ajaran yang sangat tidak masuk akal..goblok aja masih mau di kibulin..

    BalasHapus
  58. huf capek ngomong sama idiot!
    ngapain kamu nge-link thread sdg di-link-nya itu sendiri, ini spt orang maturbasi/onani! hih!

    sdh dijelaskan ttg DAHAHA&matahari yg beredar mengelilingi Pusat Galaksi, di posting aku sblm ini, buat orang waras pasti sudah paham. Kl lu begoo itu problem kamu, cape ngulang-ulang, hanya krn comment kamu yg dulu sblm ini blm sempet aku balas BUKAN berarti aku setuju dg opini ngawur kamu itu. Cuma belum sempet aja! Noh baca lagi postingan aku sebelum ini ttg apa itu dahaha dan pengertian peredaran matahari yg dimaksud di ayat qur'an, yi. berorbit mengelilingi Pusat Galaksi!

    ttg hadist2 itu ternyata betul, kamu cuma mentok di ttg hukum duniawinya. Padahal di qur'an jelas-jelas dilarang dan berdosa!

    Nih ya, untuk yg masih bujang, perintahnya adalah puasa! (bukan zina, baik scr sodomi, baik dg manusia maupaun mahluk apapun, termasuk hewan dan jin dan tanaman!) Paham!

    untuk yg sdh menikah, perintahnya jelas, kemaluannya hanya dihalalkan untuk istri/suami atau budak tangan kanan(maksudnya adalah mantan tawanan perang wanita yg telah diangkat jd budak, budak diIslam artinya adalah istri beda suku, yg berasal dr tawanan perang atau hadiah dr kafir yg masih mengakui konsep penghambaan manusia kpd manusia, sbgmana makna tuhan yg jg berbeda antara dunia Islam dgn dunia kafir.
    JAdi di luar itu apa hukumnya? HARAM!
    Jika timbul hasrat akibat tergoda oleh wanita lain, atau mahluk lain(ih amit-amit, cuma orang hindu yg nafsu lihat sapi&jin atau pohon), maka perintahnya juga jelas! Segera datangi istrimu, dan salurkan hasrat itu ke istrimu!

    Jadi jelas sekali zina dlm bentuk apapun, dgn siapapun adalah DILARANG!

    QS. 17. Al Israa'
    ayat 32. Dan JANGANLAH kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.

    mendekati aja DILARANG! apalagi melakukannya!

    byk ayat2 qur'an ttg ini, selain QS 17, cari aja sendiri, jgn malas, sdh bego pakai malas lagi!

    Nih, lagi2 kamu jg mengartikan sesuai khayalan otak kotor mu sendiri!

    Dan makin menunjukkan keidiotan kamu, dgn mengatakan lho sblmnya kan sholat menghadap yerusalem, benar bahkan sblmnya justru Allah membebaskan sholat menghadap ke mana aja. lalu baru diperintahkan menghadap ke yerusalem, untuk apa? agar muslim mengetahui awal mula sejarah Islam, sjk nabi Adam hingga ke nabi Ibrahim dst-nya, ada byk peristiwa sejarah ajaran Isam di yerusalem. Dan bukan yerusalemnya yg disembah, tapi hanya krn taat pd perintah Allah. Lalu pengalihan arah kiblat ke kabah ini bukan krn protes yahudi, tp mmg kehendak Allah utuk memberi kiblat yg lbh bermanfaat bagi muslim sekaligus perintah ibadah tambahan selain sholat, yakni ibadah haji dg thawaf di kabah. Kamu search sendiri di you tube ttg keistimewaan mesir dan lokasi kabah itu! baca juga AFFI, ada penjelasannya di sana! Kala bego itu jgn malas yach!
    Ini terakhir kalinya gue sudi berdiskusi dgn orgil bebal dan malas macam kamu.

    BalasHapus
  59. M oon,
    Anda katakan:
    ngapain kamu nge-link thread sdg di-link-nya itu sendiri, ini spt orang maturbasi/onani! hih!

    Saya:
    Karena sudah dijelaskan dan persis seperti maksud AQ dan HADIS bahwa Matahari mengelilingi bumi dan Bumi itu datar...begitu pula arti dahaha..saya sudah tuliskan bahwa ebih dari 10 penafsir qur'an yang sangat fasih arab tidak ada satupun mengartikan telor onta..

    ucapan rashid khalifa saja koq dipercayai..
    padahal penjahat yang masuk bui itu mencontek lexikon yang sama..tapi ternyata malah tidak utuh di conteknya..sehingganya maksud sebenernya malah keliru..hahahaha telor burung onta..hahahaha

    Kamu katakan:
    ttg hadist2 itu ternyata betul, kamu cuma mentok di ttg hukum duniawinya.

    Saya:
    Hahahahaha..akhirnya kamu akui sex dengan binatang halal..karena FATWA ulama adalah final bagi MUSLIM!

    Anda katakan:
    Nih ya, untuk yg masih bujang, perintahnya adalah puasa! (bukan zina, baik scr sodomi, baik dg manusia maupaun mahluk apapun, termasuk hewan dan jin dan tanaman!) Paham!

    Saya:
    Bos oon,
    Nih gua ajari lo supaya lo ngerti bagaimana yang halal dan haram bagi yang bujang dan bukan bujang di agama lo..

    Yang TIDAK dikategorikan Zina bagi pria muslim adalah jika melakukan hub seks dengan:
    1. Istri
    2. Gendak
    3. Budak belian [termasuk binatang]

    2 dan 3 masuk kategori tangan kanan..jadi saat kamu punya budak/binatang..kamu boleh lakukan apapun juga..namun ketika kalo kamu jual/atau kamu biarkan kawin dengan orang lain..jika kamu masih having a seks baru kamu terkena Zina!

    Nah, untuk urusan syahwat..islam emang topnya dah!

    Untuk pindah nyembah tuhan di yerusalem ke Kabah emang setelah ada protes orang yahudi koq..kenapa mesti ngeles?!

    KH.Drs.A. Masduqi Machfudh menjelaskan bahwa tujuan kiblat ke Baitul Maqdis adalah untuk menjinakkan hati orang-orang Yahudi, karena kiblat mereka adalah Baitul Maqdis dan untuk menarik mereka kepada syari'at Al Qur'an dan agama yang baru.

    Namun Orang-orang Yahudi itu berkata: "Muhammad menyalahi agama kita tetapi mengikuti kiblat kita". Sikap orang-orang Yahudi tersebut membuat Nabi Muhammad saw tidak senang [Khulashatul Kalam fi Arkanil Islam, Sayyid Ali Fikri, KH.Drs.A. Masduqi Machfudh, Ramadlan 1416 H] kemudian lewat perantara malekat jibril, turunlah perintah pindah kiblat Baitul Maqdis ke Ka'bah, yaitu di tempat yang sama di mana kaum Arab selama berabad-abad juga melakukan ritual-ritual pada sesembahannya

    Nyembah batu = allah?

    BalasHapus
  60. Supaya tidak salah mengerti sy tidak pernah bilang kl sodomi hewan itu halal, dan TAK ADA satupun hadist yh menghalalkannya! Kamu hanya mengira-ira hadist yg masih meragukan yg kamu kira menyatakan bhw tidak ada hukuman itu sebagai menghalalkan! Halal atau haram itu bukan soal ada atau tidaknya hukuman duniawi! Tapi apakah itu termasuk perbuatan dosa yg dilarang qur'an atau tidak? Dan qur'an jelas-jelas melarangnya!

    Definisi budak dlm Islam itu BEDA dgn kafir.

    Budak wanita
    Dunia Islam: saudara, atau tangan kanan = istri dari beda suku atau mantan tawanan perang.
    Dunia Kafir: hamba atau binatang
    Bhs Inggris: slave
    Bhs Melayu : anak

    see! bisa lihat bedanya! sama juga dgn ini:

    Tuhan
    Dunia Islam : Allah SWT
    Dunia kafir : Dewa Jin

    Kitab Suci
    Dunia Islam : Qur'an
    Dunia Kafir : bukan Qur'an, Wedha, bibel dll.

    Nah jelas kan, semua kata itu memiliki beda makna antara Dunia Islam dgn Dunia Kafir!

    Jadi jgn samakan dan kamu artikan dgn bhs Dunia Kafir untuk menafsirkan Dunia Islam!

    Definisimu ttg bumi, matahari, bulan dll dlm Dunia Islam itu juga salah total. Kamu menggunakan imajinasi kamu sendiri untuk mengartikan apa yg tida kamu tahu, apa yg BUKAN duniamu. Jelas salah!

    Kamu juga nggak bisa membedakan kiblat dgn menyembah! padahal sdh dijelaskan berkali2, tapi masih saja idiot.
    http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1925673

    Sekali lagi, mana jawabanmu ttg ilmiahnya ngasih sesajen ke sembarang pohon dan perempatan jalan itu? Juga menyembah matahari dan bulan itu dimana sisi ilmiahnya?

    BalasHapus
  61. M oon,
    Anda katakan:
    Supaya tidak salah mengerti, sy tidak pernah bilang kl sodomi hewan itu halal, dan TAK ADA satupun hadist yg menghalalkannya!

    saya:
    Plintat plintut! sebelumnya kamu tulis ini:

    "ttg hadist2 itu ternyata betul, kamu cuma mentok di ttg hukum duniawinya"

    Nih baca ULANG:!
    Syiah:
    "Tahrirolvasyleh, Iranicised version of its Arabic title 'Tahrir al Wasilah', Khomeini's ramblings on fiqh (Islamic Jurisprudence)."

    arabnya:
    http://www.ethnikoi.org/tahrir.zip

    contoh isi:
    A man can have sex with animals such as sheep, cows, camels and so on. However, he should kill the animal after he has his orgasm. He should not sell the meat to the people in his own village, but selling the meat to a neighbouring village is reasonable.

    "The meat of horses, mules, or donkeys is not recommended. It is strictly forbidden if the animal was sodomized while alive by a man. In that case, the animal must be taken outside the city and sold."

    Sunni
    Sahih Muslim:
    02:40 “… Our companions have said that if the penile had has penetrated A WOMAN’S ANUS, or A MAN’S ANUS, or AN ANIMAL’S VAGINA or ITS ANUS then it is necessary to wash whether the one being penetrated is alive OR DEAD, YOUNG OR OLD, whether it was done intentionally or absentmindedly, whether it was done willfully or forcefully. …”

    03:11 “… If a woman insert (in her vagina) an ANIMAL’S PENIS she must wash, and if she inserts A DETACHED PENIS (thakaran maktu-an, lit. “a severed male member”; a martial aid perhaps!?) there are two options; the most correct is that she must wash.”

    Radd al-Muhtar ala ad-Dur al-Mukhtar, 19th century, Hanafi Scholar Ibn Abidin, contoh:

    If someone does jima [intercourse] with an animal or with a dead or a young girl and there is no inzal [ejaculation], then ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Dar Mukhtar Kitab taharah, masail ghusl, aussi Alamgiri, Kitab taharah)

    If someone enters the penis of an animal in her vagina or dubur [anus], the ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Dar Mukhtar Kitab Taharah Masail Ghusl)

    If someone does wati [intercourse] in the dubur [have anal sex or commit bestiality] of an animal or in his anus and there is no inzal, then Ghusl [bathe] is not wajib [obligatory] (Hidayah kitab taharah)

    If someone does wati [intercourse] with a non balighah woman [non adult woman], or with a dead or an animal, there is no hadd [punishment] (Dar Mukhtar Kitab hudud)

    Abu dawud 38:4450, dari Ibn Abbas jelas bilang:
    There is no prescribed punishment for one who has sexual intercourse with an animal.

    Budak = BINATANG cukup ikuti syaratnya:

    ...Malik said, "The generally agreed upon way of doing things among us is that if a man returns a slave girl in whom he has found a defect & he has already had intercourse with her, he must pay what he has reduced of her price if she was a virgin. If she was not a virgin, there is nothing against his having had intercourse with her because he had charge of her."

    Malik said, "The generally agreed upon way of doing things among us regarding a person, whether he is an inheritor or not, who sells a slave, slave-girl, or animal without a liability agreement is that he is not responsible for any defect in what he sold unless he knew about the fault & concealed it..[Malik muwata 31.4.4]

    Kamu tulis:
    Tapi apakah itu termasuk perbuatan dosa yg dilarang qur'an atau tidak? Dan qur'an jelas-jelas melarangnya!

    Saya:
    soal dosa, simak percakapan jibril dan nabimu:

    Diriwayatkan oleh Abu Dharr :
    Nabi berkata, Jibril datang padaku dan memberi aku kabar baik bahwa siapa saja yang mati tanpa menyembah apapun selain Allah akan masuk surga. Aku bertanya (pada Jibril), "Walaupun dia mencuri, walaupun dia berzinah?" Dia menjawab, " (Ya), "Walaupun dia mencuri, dan walaupun dia berzinah." [Hadis Bukhari Vol 9, Book 93, Number 579]

    Berjina dan mencuri pokoknya cukup nyembah allah..pasti masuk surga

    menjijikan!

    BalasHapus
  62. hhh dasar bebal! ttg hadist itu sptnya jg udah pernah aku jelasin deh, cari sana di thread yg lain!
    Hadist orang jgn dipelitir-pelintir! kata-katanya yg tepat adalah begini: "Siapa pun yg tidak pernah menyekutukan Allah, akan masuk surga, sekalipun ia pelacur atau pencuri!"
    Hei, jgn edit hadist orang donk! Dasar Idiot penipu!

    Dan tak ada juga hadist yg menghalalkan sodomi dgn hewan! Hadist sunni itu hanya mengatur ttg cara bersucinya. Hadist Syiah itu juga hanya mengatur ada tidaknya hukuman duniawinya. Status hadistnya jg nggak jelas kesahihannnya. Dan yg pasti di qur'an, jelas-jelas dilarang berzina, haram, dosa besar, zina dlm bentuk apapun, dengan apapun (baik itu dg sesama manusia, jin, binatang, tanaman, maupun aliens) adalah HARAM! Bahkan mendekati zina aja dilarang,apalagi melakukannya!

    HAdist itu maksudnya adalah Allah maha tahu dan Maha pengampun. Jd tahu niat orang itu mencuri krn lapar atau untuk nafsu memperkaya diri spt korupsi dll itu, juga melacurnya krn dipaksa atau atas kesadaran diri dan penuh nafsu. Krn jika krn nafsu bukan krn terpaksa/dibawah ancaman mau dibunuh, atau mencuri terpaksa krn kelaparan dan hanya untuk sekedar bisa makan untuk hari itu saja, ini belum masuk kategori menyekutukan tuhan. Manusia yg menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya itu adalah manusia yg selalu mematuhi perintahNya dan menjauhi laranganNya. Kl ia melakukan dosa itu bukan krn paksaan, tapi menghamba pada nafsu kekayaan, menyembah materi, demi kepuasan nafsu maka ini sudah masuk kategori menyekutukan tuhan, tidak menyembah Allah, tidak mematuhi segala perintah dan menjauhi segala laranganNya. Jadi ya gak bisa masuk surga! Dan hanya orang yg selalu mematuhi perintah dan menjauhi laranganNya lah yg bisa mengucap Laa illaha illallah. Jai bisa dipastikan orang ini adalah orang yg tak pernag berzina dan mencuri. Kalaupun para pelacur&pencuri yg terpaksa itu, bisa masuk surga stl menebus dosanya dengan terlebih dulu masuk neraka dulu.
    Jadi jelas hukumnya, berzina itu dosa besar, dan mencuri juga dosa, DILARANG!

    Kenapa sih pertanyaan gue ttg sisi ilmiah menyembah pohon dan perempatan jalan itu nggak pernah kamu jawab, kenapa? Malu ya sama agama sendiri, ibadah kok malu-malu. haaa haaa haa haa haaaa! Zina dgn ratusan manusia boleh, zina dgn jin juga boleh, sodomi hewan sudah dilakukan, hewannya tak mati, mau sodomi lubang pohon juga boleh, habis itu disembah-sembah dikasih sesaji kembang 7 rupa makanan telur ceplok dan dupa! menjijikan!

    BalasHapus
  63. M oon,
    Ajaranmu mengatakan silakan saja mau berjinah [termasuk having a seks dengan binatang], mencuri..mmmhhh..berarti termasuk didalamnya juga membunuh sesama manusia, merampok, memperbudak, dll..pokoknya asal sebelum mati menyembah allah..maka masuk surga..

    ..iihhh..mengerikan kali!

    BalasHapus
  64. Ini bunyi hadist aslinya:

    Hadis riwayat Abu Zar ra., ia berkata:
    Nabi saw. bersabda: "Jibril as. mendatangiku dengan membawa kabar gembira bahwa barang siapa di antara umatmu yang TIDAK MENYEKUTUKAN Allah dengan SESUATU,yaitu HANYA takut kepada dan menyembah Allah, maka ia masuk surga. Aku (Abu Dzar) bertanya: Meskipun ia pelacur dan pencuri? Nabi menjawab: Meskipun ia pelacur dan pencuri."

    Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 137

    Jadi jelas syaratnya: TIDAK MENYEKUTUKAN Allah dengan sesuatu.

    Nah pikir deh tuh, orang menjadi pelacur dan pencuri itu penyebabnya apa? krn takut miskin, krn takut mati maka ini sama dengan telah menyekutukan Tuhan! karena manusia hanya boleh takut dan patuh, taat kepada Allah saja!

    Jadi jelas orang pelacur dan pencuri itu BUKAN orang yang tak menyekutukan Allah! Selain kepada Allah, ia juga takut pada kemiskinan, takut pada kematian, dll yg membuat ia BERANI melanggar perintah dan larangan Allah, jadi ia lebih takut pada hal-hal lain yg membuat ia menjadi berani menyekutukan Allah.
    Paham?!

    Kalau orang bego sih sulit memahami filosofi, membedakan tuhan dgn jin/setan aja nggak bisa. Pohon dan peempatan jalan kok disembah. xii xii xii xiii....

    Jadi jelas, yg bisa masuk surga itu hanyalah orang yg tidak menyekutukan Allah, dan bagi seorang pelacur dan pencuri tentunya sulit dan mustahil untuk tidak masuk dalam kategori sebagai orang yg tidak menyekutukan Allah!
    Paham?!

    Makanya mendingan sesajiannya dimakan sendiri aja tuh biar pinteran dikit, spy bisa nangkep, gak kekurangan gizi lagi, lagian makanan kok dibuang-buang di taruh di tengah perempatan jalan, di pohon, jin tuh nggak minum kopi dan nggak makan opor ayam&buah2an tauk! Pohon kok dikasih sajen buah-buahan, emangnya jeruk makan jeruk. hiii hiii hiii hii

    BalasHapus
  65. M oon,
    Apa bedanya hadis yang anda tulis toh sama saja artinya adalah PENJINAH dan PENCURI..juga!

    Ada hadis lainnya yang serupa:
    Narrated Abu Dharr:
    I came to the Prophet while he was wearing white clothes and sleeping. Then I went back to him again after he had got up from his sleep.

    He said, "Nobody says: ‘None has the right to be worshipped but Allah’ and then later on he dies while believing in that, except that he will enter Paradise."

    I said, "Even It he had committed illegal sexual intercourse and theft."

    He said. "Even If he had committed illegal sexual intercourse and theft."

    ,in spite of Abu Dharr’s dislikeness. Abu ‘Abdullah said,

    "This is at the time of death or before it if one repents and regrets and says ‘None has the right to be worshipped but Allah’, he will be forgiven his sins."

    [Sahih al-Bukhari, Volume 7, Book 72, Number 717]

    KEMUDIAN,
    Penjelasan mu itu adalah PENJELASAN super GOBLOK yang ngga ngerti KONTEKS!, nih gw ajarin:

    1. Pencuri dan PELACUR tidak MENYEMBAH UANG/HARTA..ia serakah akan harta
    2. Yang dimaksudkan adalah MENYEMBAH ALLAH bukan ILAH lainnya seperti al-'Uzza, atau al-Lat...bukan konteks takut miskin ngga punya duit!

    Jadi, ALLAH yang dimaksudkan adalah ALLAH untuk disembah bukan untuk dibelanjakan atau untuk disodomi

    Si PEMBUNUH, PELACUR, PENJINAH, PECANDU.."at the time of death or before it if one repents and regrets and says ‘None has the right to be worshipped but Allah"..dapet deh jaminan masuk surga!

    MAKA Tidaklah mengherankan para PEMBUNUH BIADAB itu dalam menjalankan aksi biadabnya selalu berteriak "ALLAHUAKBARRRRRRR"

    BalasHapus
  66. haa haaa haaa haaaaa. makin kelihatan begoonya. Pelajari dulu apa itu arti "menyekutukan/dosa syirik" itu! Makanya jgn sok tahu ttg agama orang lain, urusin aja agama kamu yg aneh itu. Makin konyol aja nih kamu.

    BalasHapus
  67. M oon,
    nanya ama yang pinteran dikit gih..biar ngga oon banget..

    Dear all,
    Gw punya Quis:

    Jika ada MAHLUK yang mengatakan/mengakui sbb:

    BUMI tidak berbentuk bulatan namun datar,
    Matahari mengelilingi BUMI,
    Bintang alat pelempar setan,
    Bulan, Bintang, matahari saat kiamat nyebur ke laut..
    Menyatakan BULAN terbelah tapi terbukti tidak

    Panteskah mahluk ini disebut cerdas?
    Panteskah mahluk ini diakui sebagai tuhan?

    Kemudian setujukah anda jika para si penyembah mahluk di atas adalah orang2 yang Idiot?

    Silakan jawab dengan jujur..waktu kalian seumur hidup.

    BalasHapus
  68. haa haa haaa haaa makin desperate aja nih, haaa haaa haaa haaa

    untuk bisa memahami dengan cepat apa maksud kandungan dari suatu ayat itu selain keahlian dlm bahasa arab kuno, juga harus menguasai ilmu pengetahuan lain yg mendukung. contoh: ilmu kedokteran, akuntansi, astronomi, pertanian, geografi, sejarah, ekonomi dll shgdpt dgn mudah dan cepat memahami makna ayat itu secara tepat!

    download ebook ttg kebenaran qur'an di ebook jar disini: http://answering-ff.org/board/post137550.html?hilit=e%20book#p137550

    xii xiii xiii menyembah dewa jin matahari alias surya dan menyembah pohon beringin, perempatan jalan, bahkan tikus dan sapi, dll sesama mahluk ciptaan tuhan kok ilmiah hii hiii hiii hiiih.

    BalasHapus
  69. Dear Moon,
    Malu ngejawab Quiznya ya..hahahaha..bukannya menjawab lantas membual spt ini:

    untuk bisa memahami dengan cepat apa maksud kandungan dari suatu ayat itu selain keahlian dlm bahasa arab kuno, juga harus menguasai ilmu pengetahuan lain yg mendukung. contoh: ilmu kedokteran, akuntansi, astronomi, pertanian, geografi, sejarah, ekonomi dll shgdpt dgn mudah dan cepat memahami makna ayat itu secara tepat!

    Saya:
    Hahahahaha..dogol dan munafik!

    ..Muhammad sudah menjelaskan setiap ayat AQ dan didengar oleh rashidun, sahabat..tertuang dalam bentuk Hadis!

    BUKTI maha pintar Allah dengan ilmu yang diturunkan berupa AQ dan sunatullah TELAH di presentasikan dengan sangat baiknya oleh Ibn Baaz!

    Ia infeksi mata di usia 16 dan buta total di usia 20, Ia kemudian belajar bahasa Arab dan sains Islam termasuk penafsiran Qur’an, Sunnah Nabi (saw), Yurisprudensi dan Sejarah Islam hingga tidak ada satupun kitab Islam yang tidak dipelajarinya dengan demikian ia menjadi pakar besar dan dihormati diseluruh Saudi. Tidak ada sains dalam Quran dan hadis yang tidak ia pelajari. Ibn Baz adalah ‘Quran & hadis Berjalan’.

    Ia kemudian menjelaskan mengenai bentuk Bumi yang datar seperti disket, tidak bergerak dan menjadi pusat perputaran matahari!

    Subhan'Allah!

    Allah telah menunjukan kebesarannya! lewat kebutaan ABDUL AZIZ BIN BAZ..Ia LURUSKAN KEMBALI kemurnian ilmu-ilmu asli ISLAM yang suci dari ilmu2 kafir!

    Lantas asal-usul Ilmu-ilmu kafir itu dari mana?

    David E. Duncan, The Calendar, Fourth Estate, London, 1999, pp.150-210 menulis sebagai berikut:

    Pada tahun 773, sekitar 250 tahun setelah kematian Aryabhat (476-550). Suatu delegasi diplomat tiba dari dataran rendah lembah sungai Indus di Ibukota Arab yang baru yaitu Bagdhad. Berpakaian sutra dengan warna cerah, memakai sorban dan dihiasi permata.

    Tiba di luar gerbang kota Al-Mansur (754-775) yang indah, utusan khusus ini membawa seorang ahli astronomi bersama mereka, Kanaka, seorang ahli menenai gerhana, Ia membawa kumpulan kecil pustaka tentang Astronomi India untuk diberikan kepada sang Khalifah, termasuk didalamnya adalah Surya Siddhanta, karya Brahmagupta dan karya Aryabhata. Tidak banyak yang diketahui tentang Kanaka.

    Referesi pertama yang diketahui tentang Kanaka ditulis sekitar 500 tahun kemudian oleh seorang sejarahwan Arab yang bernama Al-Qifti

    Menurut Al Qifti, sang khalifah begitu terpesonannya dengan pengetahuan yang terdapat di tulisan-tulisan bangsa India. Ia kemudian memerintahkan untuk menterjemahkannya ke dalam bahasa arab dan kemudian dinamakan ‘Sindhind yang besar’ (Sindhind adalah kata Arab untuk kata sangsekertanya Siddhanta).”

    Dimana kemudian Mereka (Arabia) pergi ke eropa yang Kristen melalui syria, dan kemudian menduduki spanyol.

    Pada tahun 1126 Sindhind diterjemahkan kedalam bahasa latin.

    Ini merupakan satu di antara lusinan document penting yang memberikan kontribusi pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendorong eropa pada era modern” tambah Duncan

    … Ketika para penduduk Baghdad mengetahui dari karya Aryabhata bahwa bumi itu Bulat dan berdiameter 8316 mil, berputar pada porosnya. Banyak dari mereka yang kemudian mempercayainya dan berkeinginan juga untuk mengukurnya sendiri.

    Inspirasi yang sama membawa mereka para penduduk Abbasid untuk mengembangkan eksperimen-eksperimen.

    ***

    Demi Allah yang berbentuk batu yang di kelilingi, disembah, di shalati! Ekspansi dan penyeberannya dilakukan dengan melakukan pembantaian, pengambilan paksa harta dan wanita atas nama Allah batu sambil meneriakan, "Allahuakbarrr..Allahuakbarrr!"

    Subhan'Allah!

    P.s: Ayo dong jawab Quiznya..Tanggapi dengan reference..kalo cuma mampu memaki, mencela sih anak2 TK juga bisa..Tapi susah juga kali ya..khas muslim sejati..selalu tanpa pengetahuan namun sok tahu..

    BalasHapus
  70. Hah??? ngapain malu, quiz sampah begitu. Manusianya yg bodoh tidak bisa mengartikan ayat, kok tuhan yg disalahkan, haaa haa haaa haaa, nyampah aja lu bisanya...

    tuh yg mustinya malu tuh kamu, perempatan jalan kok disembah-sembah, mana penjelasan ilmiahnya? pohon pun disembah-sembah, malu-lain manusia aja, hiii hiii hii hiih..

    BalasHapus
  71. M oon,
    Anda:
    Hah??? ngapain malu, quiz sampah begitu.

    Saya:
    Wah jadi kalo malu menjawab..quis mudah ini jadi sampah buatmu ya..hahahahaha..ato mungkin kamu dah ngira2 idiotnya penyembah tuhan2 seperti itu, tul ngga?!

    Anda
    Manusianya yg bodoh tidak bisa mengartikan ayat, kok tuhan yg disalahkan, haaa haa haaa haaa, nyampah aja lu bisanya...

    Saya:
    Wah maksud anda Ibn Baaz, dan semua periwayat yang mendengar nabi mengucapkan itu di tafsir tentang itu bodoh? wah saya sepakat abis bung!

    Anda:
    tuh yg mustinya malu tuh kamu, perempatan jalan kok disembah-sembah, mana penjelasan ilmiahnya? pohon pun disembah-sembah, malu-lain manusia aja, hiii hiii hii hiih..

    Saya:
    Koq diperempatan jalan di sembah? yang aneh itu batu kotak hitam dan hajar aswad disembah..buang2 uang jauh2 cuma nyembah itu...itukah tuhan? hahahahahaha...kesian amat ya..udah maki2 tuhan lain eh..ternyata tuhannya batu juga..

    hahahahahaha

    BalasHapus
  72. Hah??? ngapain malu, quiz sampah begitu, haaa haaa haa haaa. Manusianya yg bodoh,terbatas pengetahuannya dan perkembangan tehnologinya, tidak bisa mengartikan ayat, kok tuhan yg disalahkan.

    cuma gara-gara segelintir manusia yg tidak bisa membaca ayat qur'an dgn benar, tidak lantas mengurangi kebenaran qur'an yg telah terbukti dengan sendirinya satu-persatu sesuai kemajuan perkembangan tehnologi yg bisa dicapai manusia dari jaman ke jaman, bagi manusia yg berpikir bisa tahu itu.

    haaa haa haaa haaa, nyampah aja lu bisanya...

    tuh yg mustinya malu tuh kamu, perempatan jalan kok disembah-sembah, mana penjelasan ilmiahnya? pohon pun disembah-sembah, malu-maluin manusia aja, hiii hiii hii hiih..bego dipiara.

    gih belajar dulu, apa arti kiblat (beda dgn ngasih sajen makanan ke perempatan jalan&pohon xiii xiii xiii xiiiii), arti dosa syirik, dll nah baru deh belajar ttg ayat2 qur'an, dgn otak yg digunakan untuk berpikir, bukan dr asal ngikut pa kata asal orang arab, asal hapal ini hapal itu, dll tanpa disertai pengetahuan ttg ilmu terkait yg mendukung, para pakar astronomi jepang pun sdh mengakui ketepatan qur'an, makanya download tuh e-book jar di link di atas, biar gak bego-bego amat lu. Cieh, perempatan jalan kok disembah,lol!

    BalasHapus
  73. moon,
    Kiblat?
    hahahahaha..gara2 orang yahudi protes memakai tatacara yahudi tapi nyembah batu ratapan..eh muhammad ngga mau kalah dia pilih batu lainnya untuk disembah...
    hahahaha..ilmiah?
    hahahahah

    Perempatan jalan di sembah? hahahahaha..tau ngga mereka ngapain? hahahahaha..ngga berpengetahuan masih aja komentar...sementara pindah nyembah kirain kemana..ternyata dari batu tembok menjadi batu kotak...hahahaha
    ilmiah

    hahahahahahahahahahahahaha...tolol.

    Anda:
    nah baru deh belajar ttg ayat2 qur'an, dgn otak yg digunakan untuk berpikir, bukan dr asal ngikut pa kata asal orang arab, asal hapal ini hapal itu, dll tanpa disertai pengetahuan ttg ilmu terkait yg mendukung.. biar gak bego-bego amat lu.

    Saya:
    Udah tuh Ibn Baaz..ia hafal hadis dan qur'an..eh malah bertentangan sama sains...koq malah bego banget?

    Ilmu kafir koq malah lebih pinter..eh koq malah di mirip2in...hahahahahahaha..

    bumi datar? bintang alat pelempar setan? tuhan lagi yang ngomong...hahahahaha tuhan koq kalah ama anak tk sih

    kaya gini mo disembah...bener2 idiot.

    BalasHapus
  74. ngapain emangnya pohon dan perempatan jalan disembah-sembah, jelas-jelas kamu nggak ngerti apa itu arti kiblat, dll, makanya jgn sok tahu ttg agama orang lain, urus aja agama kamu yg aneh itu, jadi bisa tahu mana jin, mana tuhan. CPD ngomong ama idiot.

    BalasHapus
  75. Moon,
    kata siapa perempatan jalan disembah dan pohon disembah? cari tau dulu gih biar komentarmu mutu

    Nah tentang kiblat, jelas tau dong:
    Gara2 orang yahudi protes memakai tatacara yahudi tapi nyembah batu ratapan..eh muhammad ngga mau kalah dia pilih batu lainnya untuk disembah...
    hahahaha..ilmiah?
    hahahahah

    Tercantum dalam kitabmu tuhanmu katakan setan di lempari bintang..kaya gini ilmiah?

    hahahahahahahahaha...oon

    BalasHapus
  76. ngapain emangnya pohon dan perempatan jalan disembah-sembah, buang2 makanan,pohon &jalanan dikasih makanan manusia,lol, jelas-jelas kamu nggak ngerti apa itu arti kiblat, dll, makanya jgn sok tahu ttg agama orang lain, urus aja agama kamu yg aneh itu, jadi bisa bedain, mana jin, mana tuhan. CPD ngomong ama idiot.
    jin/setan mmg diberi kemampuan alami yg manusia hanya bisa capai lewat peralatan tehnologi, buat jin dgn mudah bisa menjelajah planet dan galaksi tanpa hrs pakai pesawat ulang alik, bahkan bisa mencuri dengar pembicaraan para malaikat di langit atas, makanya bintang di langit atas digunakan untuk melempar para pencuri dengar itu untuk mencegah jin2 menguping pembicaraan para malaikat lalu menyampaikannya ke manusia sbg suatu ramalan. Nih jd yg memberi kemampuan untuk meramal itu Allah, bukan justru kamu sembah jin-nya. bego!

    BalasHapus
  77. Kiblat:

    Hadits Shahih Bukhari no. 1187
    Dari Abdullah bin Mas'ud r.a. katanya: "Nabi SAW memasuki kota Mekkah, sedang
    di waktu itu di keliling Ka'bah terdapat tiga ratus enam puluh berhala."

    QS 7:191. Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak
    dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan
    orang.

    QS 17:42. Katakanlah: "Jikalau ada tuhan-tuhan (patung Latta, Uzza & Manah) di
    samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari
    jalan kepada Tuhan yang mempunyai 'Arsy."

    ALLAH SWT marah karena dirinya dikawankan dengan patung-patung, dia minta
    dirinya ditauhidkan, dia minta rumahnya dibersihkan dari sekutu-sekutunya yang
    berjumlah 359 itu.

    QS 22:26 "Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di
    tempat baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu
    pun dengan Aku (=Hajar Aswad) dan sucikanlah rumah-Ku (=Ka'bah) ini bagi
    orang-orang yang tawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang
    rukuk dan sujud."

    Nah Allahmu ada disitu..ia cuma marah tempatnya sempit..jadi temen2nya di gusuri..kalo yang lain adalah jin..maka allahmu adalah jin juga dong.

    Sekarang buktikan bahwa hindu menyembah pohon dan permpatan jalan..koq ngga semua pohon dan perempatan jalan di sembahi?..silakan komentar dengan mutu. silakan cari tau dulu

    BalasHapus
  78. sekarang? setelah mengenal ajaran Islam lalu ajaran agama lain ramai-ramai dimirip-miripkan dgn ajaran Islam, nanggung tauk, mendingan buang aja ajaran pagan yg menyembah jin itu! Toh masih juga byk jin2 ditempat lain yg kalian sembah, buku pun disembah, kendaraan sendiri pun disembah, wow ilmiah sekali ajaran kamu itu. hii hii hiii

    baitullah, pelajari jg tuh artinya apa, masih byk yg kamu belum tahu ttg Islam, tp kamu sok tahu. mbedain jin dgn tuhan aja gak bisa, capek ngomong dgn idiot macam kamu itu, biarin aja tersesat selamanya, dikerjain jin. hii hii hii hiih!

    BalasHapus
  79. Moon,
    Anda:
    sekarang? setelah mengenal ajaran Islam lalu ajaran agama lain ramai-ramai dimirip-miripkan dgn ajaran Islam, nanggung tauk, mendingan buang aja ajaran pagan yg menyembah jin itu! Toh masih juga byk jin2 ditempat lain yg kalian sembah, buku pun disembah, kendaraan sendiri pun disembah, wow ilmiah sekali ajaran kamu itu. hii hii hiii

    Saya:
    Lha maksudmu nyuruh nyembah jin yang ngusir 359 jin lainnya di kabah gitu?
    Yah...sama aja ama goblok dong...

    Nah, setelah tau yang kamu sembah ternyata sama saja dengan jin..wajar saja kalo saat Ibn Baaz yang buta itu ia Hafal qu'an dan Hadis ia berpendirian bahwa bumi itu datar, tidak berputar dan mengelilingi bumi...

    Masih mau di bodoh2i ama tuhan yang kalah ama anak tk?

    mikir!

    BalasHapus
  80. sekarang? setelah mengenal ajaran Islam lalu ajaran agama lain ramai-ramai dimirip-miripkan dgn ajaran Islam, nanggung tauk, mendingan buang aja ajaran pagan yg menyembah jin itu! Toh masih juga byk jin2 ditempat lain yg kalian sembah, buku pun disembah, kendaraan sendiri pun disembah, wow ilmiah sekali ajaran kamu itu. hii hii hiii

    baitullah, pelajari jg tuh artinya apa, masih byk yg kamu belum tahu ttg Islam, tp kamu sok tahu. mbedain jin dgn tuhan aja gak bisa, capek ngomong dgn idiot macam kamu itu, biarin aja tersesat selamanya, dikerjain jin. hii hii hii hiih!

    yg bertuhan jin, nggak rela tuhan jinnya dihancurkan. wk wk wk.
    ada byk cara untuk menyembah jin sbgmn agama pagan kau itu ajarkan..

    BalasHapus
  81. M oon,
    sebagai orang yang bertuhan jin yang mengusir 359 jin lainnya supaya tempatnya agak legaan..kira2 tempat jin mu itu dihancurkan..kamu marah ngga?

    BalasHapus
  82. sebaiknya kamu urus saja agama kamu yg aneh itu, jgn sok tahu ttg agama orang lain.

    bailtullah saja tdk tahu. kenapa kabah disebut rumah Allah, ini hanya perumpamaan, krn saking banyaknya ibadah yg terkait dgn kabah, spt sholat 24 jam, haji dll, meski ada juga ibadah lain yg tak terkait dgn kabah, spt puasa tidak hrs menghadap kabah saat sahur, ngasih sedekah jg tak hrs hadap kiblat, dll (beda dgn hindu yg hrs menyembah bangunan pura atau pohon saat memberi sesajen &bakar dupa, haa haaa haa haa aneh). Jadi seolah-olah kabah itu bagaikan rumah Allah saja, padahal hanya orang tolol macam kamu ini yg tak tahu bahwa Allah bisa berada dimana saja sekehendak Allah, tak harus selalu hanya di kabah saja. haaa haa haaa, bego dipiara lu.

    BalasHapus
  83. M oon,
    Anda katakan:
    bailtullah saja tdk tahu. kenapa kabah disebut rumah Allah, ini hanya perumpamaan..

    Saya:
    Nih saya ajari kamu, biar kamu tau bahwa sebelumnya munculnya surat AQ 2:143-144, 149-150 baitullah [Rumah Allah = Ka'bah] ngga di lirik jadi Rumah Allah!

    Sebelum Isra mira'j, shalat ngga pernah ada, kemudian setelah tawaran dari 50 x jadi 5 x di peristiwa itu, baru ada ritual menyembah allah. Selama 17 Bulan lebih Allah yang disembah itu adalah tembok ratapan di Yerusalem!

    Di AQ 2:143-144, 149-150, terdapat peristiwa perpindahan Qiblat, yaitu dari arah Baitul Maqdis ke Masjidil Haram.

    KH.Drs.A. Masduqi Machfudh menceritakan protesnya Orang yahudi karena Nabi dan pengkutnya sembahyang tidak dengan ritual Yahudi tapi yang disembahnya justru tempat yahudi menyembah!

    Orang-orang Yahudi itu berkata: "Muhammad menyalahi agama kita tetapi mengikuti kiblat kita". Sikap orang-orang Yahudi tersebut membuat Nabi Muhammad saw tidak senang [Khulashatul Kalam fi Arkanil Islam, Sayyid Ali Fikri, KH.Drs.A. Masduqi Machfudh, Ramadlan 1416 H] dan turunlah perintah pindah kiblat Baitul Maqdis ke Ka'bah [lihat: http://tafsir.com/default.asp?sid=2&tid=3975]

    Tuhan kalian itu tidak dilangit karena hadispun mengatakan spt ini:

    Sahih Muslim Book 4. Prayer. No. 0862
    Jabir bin samura melaporkan:Rasul berkata : Orang2 yang memandang ke langit di saat berdoa diharuskan menghindari itu atau mereka kehilangan penglihatannya

    Sahih Muslim Book 4. Prayer. No. 0863
    Abu Huraira melaporkan: Orang2 diharuskan menghindari memandang langit di saat sedang sembahyang, atau mata mereka akan di renggut.

    QS 2:144. Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram.
    Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

    Hadjar Aswad itu adalah Tuhan Kalian, atau bagian dari tuhan kalian,

    AQ 22:26
    Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud.

    Detailnya baca lagi di komentar tanggal: August 1, 2010 4:31 PM,

    Ia Adalah Allah yang Maha Besar:
    BUKHARI, Vol. 2, Book 26, No. 697:
    Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.:
    Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”

    Hadits Sahih Bukhari Volume 2, Book 26, Number 673:
    Dikisahkan oleh Salim bahwa ayahnya berkata :
    Aku melihat Rasul Allah tiba di Mekah; mula2 dia mencium batu hitam (hajar aswad) ketika akan melakukan tawaf dan berlari-lari kecil di tiga putaran (tawaf) pertama dari tujuh kali putaran (tawaf)

    MUWATTA, Book 20, No. 20.33.113:
    Yahya bercerita padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika Rasul Allah SAW telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan ingin berangkat ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut tempat Batu Hitam berada sebelum berangkat.

    "The hadith of 'Umar refutes the assertions of those who say that 'The Black Stone is Allah's right hand on earth wherewith He shakes the hands of His slaves."'[Fiqh-us-Sunnah, Volume 5, Page 74b: Sunnah of Tawaf, lihat di: http://www.jamaat.net/ebooks/Fus/fus5_76.html]

    Nah, Selepas dari Blog ini kamu dah tau Jati diri Allahmu yang sejati itu

    BalasHapus
  84. dasar idiot, justru makin kelihatan begonya, asal lu tahu ya, masjid-masjid pun oleh muslim disebut sbg rumah Allah, jelas saat sholat dilarang menengadah, ini mau sholat atau mau nantangin tuhan. wuih-wuih makin ngaco aja dgn main cuplik dan plintir ayat sana sini, kalau baca qur'an itu yg utuh & lengkap, jadi gak jadi sesat macam kamu, yg bebal bin bego itu. dasar idiot.

    BalasHapus
  85. M oon,
    Anda katakan:
    jelas saat sholat dilarang menengadah, ini mau sholat atau mau nantangin tuhan.

    Saya:
    alasan koq kaya anak TK..Kalo mo ngasih alasan itu ya ambil yang sesuai dengan Hadis sahih dong...

    Nah alasan ngga boleh menengadah ke langit [ato ke atas]adalah sederhana aja yaitu agar matamu NGGA jadi BUTA [Muslim, book 4 no 0862, riwayat dari jabir bin samura dan no.863 riwayat Abu huraira]

    Hehehehe...

    Kalo gw lihat sih sebenernya tuhanmu mo bilang bahwa dia itu ngga mungkin ada di langit..tapi netep di ka bah..makanya ngga akan ada gunanya menengadah..Jadi diri tuhanmu emang disebutkan di hadis yaitu ternyata hadjar aswad..

    BUKHARI, Vol. 2, Book 26, No. 697:
    Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.:
    Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”

    kalo versi umar:
    'The Black Stone is Allah's right hand on earth wherewith He shakes the hands of His slaves."'[Fiqh-us-Sunnah, Volume 5, Page 74b: Sunnah of Tawaf, lihat di: http://www.jamaat.net/ebooks/Fus/fus5_76.html]

    Hehehehe...

    BalasHapus
  86. si wira ini mmg sablenk. nieh gue kasih tahu.

    QS7:54, QS10:3, QS13:2, QS25:59 : "...Allah bersemayam di atas Arasy ..."

    QS9:129: "..Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung"

    QS40:7: "..(Malaikat-malaikat) yang memikul Arasy.."

    QS69:17: "..malaikat menjunjung Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka."

    Kalau sholat di dlm kabah juga takharus hadap hajar azwad(batu hitam dr surga), bebas hadap mana saja, krn utara, timur, barat dan selatan semua itu milik Allah.

    BalasHapus
  87. M oon,
    tanggapanmun selalu ngga nyambung selain ngga nyampe..ya udah itu mungkin udah bakatmu.

    Hadjar Aswad udah kita ketahui sebagai AllahuAkbar dari riwayat Ibn Abbas yang merujuk ucapan nabi [BUKHARI, Vol. 2, Book 26, No. 697]

    Nah, sekarang gw ajari yang lain yaitu tentang arsy:

    ‘arsy (عَرْش), disebutkan di Qur'an sebanyak 33 x dan umumnya berarti "bangunan", "singgasana", "istana" atau "tahta"

    Tentang pengertian ‘arsy (عَرْش), ulama memberikan penjelasan yang berbeda-beda. Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manar menjelaskan bahwa ‘arsy (عَرْش) merupakan ”pusat pengendalian segala persoalan makhluk-Nya di alam semesta”. Penjelasan Rasyid Rida itu antara lain didasarkan pada S. Yunus (10): 3, "Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy (عَرْش = singgasana)untuk mengatur segala urusan"

    Jalaluddin as-Suyuthi (pengarang tafsir Ad-Durr al-Mantsur fi Tafsir bi al-Ma'tsur) menjelaskan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Wahhab ibnu Munabbih bahwa Allah Swt. menciptakan `arsy dan kursi (kedudukan) dari cahaya-Nya. `Arsy itu melekat pada kursi. Para malaikat berada di tengah-tengah kursi tersebut.

    Hehehe..ternyata bukan hanya pejabat dan anggota dewan butuh kursi atau bahkan gedung untuk mengatur segala urusan..ternyata allah juga.

    BalasHapus
  88. jadi loe emang idiot, salah mengira Allah hanya ada di kabah saja! Padahal Allah bisa berada dimana saja seuai KehendakNya! Kalau orang sdg di dlm kabah juga sholatnya tidark harus menghadap haja azwad(batu hitam dr surga) itu. huh dasar bego. Jangan samakan kita dgn elo yg tukang nyembah batu arca ya, amit-amit deh! Lu tuh penyembah berhala koq bangga, ngaca deh, punya kaca gak seh. haaa haa haa haa......

    BalasHapus
  89. M oon,
    Oh jadi Allah bisa juga ya keluyuran kemana-mana..ck..ck..ck, keliatannya kamu udah dapet wangsit juga dari jibril juga kali ya...btw, kalo nyembah kenapa mesti ngadep batu item itu mulu ya..dan jadi ngga sah kalo nyembah ngga ngadep batu item itu???

    Heran..heran..heran..

    BalasHapus
  90. Dasar idiot, udah dijelasin, yg jadi kiblat itu BUKAN hajar aswad(batu hitam dr surga) TAPI kabah-nya. dan ini pun hanya u/ lambang pemersatu muslim di seluruh dunia, kalau lagi diluar angkasa boleh bebas sholat hadap mana aja, juga saat sholat di dalam kabah! Jelas?! dasar bahlul!

    BalasHapus
  91. M oon,
    Waduh jangan ngomong luar angkasa dulu deh, pengetahuan Allahmu itu baru sampe bentuk bumi seperti "FLAT DISK", matahari mengelilingi bumi, Bintang sebagai alat pelempar setan, SAAT KIAMAT matahari mendekati bumi dgn jarak 1 mil dan manusia masih ada cuma berkeringat doang dan kemudian nyemplung ke laut deh..

    BalasHapus
  92. omongan orang idiot yg tak mampu membaca ayat. Masih aja nggak tahu diri, main plintir sembarangan kitab suci milik agama orang lain. cieh, gak tahu diri loe!

    mencari pembenaran atas ajaran sesatnya dgn kitab suci milik agama orang lain pula. Idiot sih idiot aja sendiri, gak usah nyari-nyari pembenaran.

    Nih ayat-ayat yg kamu plintir dr sekian ulah konyol loe, dasar idiot gak tahu malu, gak sadar dgn keterbatasannya.

    QS 16. An Nahl
    78. Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun (bayi, belum tahu dan belum bisa apa-apa), dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
    70. Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah, yaitu berumur panjang hingga tua renta, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya (pikun). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.

    QS 36. Yaasiin
    68. Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya)[1271]. Maka apakah mereka tidak memikirkan?
    [1271]. Maksudnya: kembali menjadi lemah dan kurang akal
    ada manusia yg berumur panjang, tidak mati-mati, sementara teman sebayanya sudah mati semua, namun ia masih hidup hingga tua renta dan menjadi lemah serta pikun (lupa semuanya).

    Kapir mmg lebay and tukang plintir, masak ayat begitu diartikan sbg reinkarnasi, gila kalee.

    http://answering-ff.org/board/reinkarnasi-moksa-dan-karma-ada-yang-bisa-menjelaskan-t4990-135.html

    BalasHapus
  93. M oon,
    Waduh sampe ngga nyambung begini ya jawabannya..mabok ya bosss

    Makanya kalo ada tanggapan itu di baca baik2..dicerna dulu jangan maen jawab sampe ngga nyambung gini bosss

    Untuk ayat2 mu itu, silakan buka aja:
    http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/10/from-hero-to-zero-ini-reinkarnasi-bro.html

    ocre...

    BalasHapus
  94. Tak ada itu reinkarnasi, kamunya yg salah tangkep, bahka wedha pun tak membenarkan adanya reinkarnasi, itu cuma ulag jin yg mengelabuhi manusia.
    http://www.sacred-texts.com/hin/rigveda/rv10129.htm
    4 Thereafter rose Desire in the beginning, Desire, the primal seed and germ of Spirit.
    Sages who searched with their heart's thought discovered the existent's kinship in the non-existent.
    5 Transversely was their severing line extended: what was above it then, and what below it?
    There were begetters, there were mighty forces, free action here and energy up yonder

    Juga kamu SALAH BESAR dalam memahami Islam, pedoman utama Islam itu adalah Al Quran, baru sunnah dr hadist sahih, baru ijma/fatwa. JAdi bukan tafsir manusia biasa yg kemampuannya terbatas, baca itu ayat quran asli, bukan terjemahan maupun tafsir dr manusia biasa. Karena u/ bisa memahami quran itu tak cukup hanya ahli dalam bahasa arab kuno SAJA, tapi harus didukung oleh ilmu terkait. Seorang dokter muslim akan lebih tepat dan cepat untuk memahami ayat-ayat quran terkait bidang kedokteran, begitu juga seorang ilmuwan astronomi muslim, ahli ekonomi muslim dll. Jadi jgn hanya mengandalkan tafsir dr seorang ahli bahasa saja, bagaimanapun ia hanya seorang manusia biasa. Juga hati-hati dlm membaca sirat (Tabari, dll) karena tak diverifikasi spt hadist, lagipula ditulisnya ratusan tahun setelah nabi wafat, jadi pasti banyak sekali distorsinya.

    Di quran jelas, dijelaskan bahwa bumi itu bulat(takwiir) dan bahkan diisyaratkan pula bahwa bulatnya bumi tak sempurna, melainkan bulat lonjong seperti telur.

    BalasHapus
  95. http://www.amazinglight.info/astronomy-shape-of-the-earth-is-spherical.html

    BalasHapus
  96. M-oon,
    Anda katakan ini:Tak ada itu reinkarnasi, kamunya yg salah tangkep, bahka wedha pun tak membenarkan adanya reinkarnasi, itu cuma ulag jin yg mengelabuhi manusia.
    http://www.sacred-texts.com/hin/rigveda/rv10129.htm
    4 Thereafter rose Desire in the beginning, Desire, the primal seed and germ of Spirit.
    Sages who searched with their heart's thought discovered the existent's kinship in the non-existent.
    5 Transversely was their severing line extended: what was above it then, and what below it?
    There were begetters, there were mighty forces, free action here and energy up yonder

    Saya:
    mana ditulis ATAUPUN DIARTIKAN PENOLAKAN thd reinkarnasi? kamu bisa baca inggris ngga sih?..

    anda katakan AQ sesuai sains? hehehehe..udah saya babat tuh ternyata malah tafsir oon yang mengada2 silakan BUKA dan BACA yang tenang mulai dari sini:

    [http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/10/einstein-untuk-kategori-agama-kosmis.html?showComment=1289921931022#c4976088223852097337]

    tentang Besi, silakan baca bantahan tafsiran oon itu di sini:

    [http://wirajhana-eka.blogspot.com/2010/07/lindungi-kesehatan-anda-dengan-merokok.html?showComment=1290312312774#c2551271155856432037]

    Tentang takwir yang artinya melipat, terguling dan menutupi, silakan baca disini:

    [http://wirajhana-eka.blogspot.com/2010/10/masadibilang-kita-sepupuan-sama.html?showComment=1290005542152#c963973855369189520]

    Kemudian,
    Tafsir yang baik adalah mengikuti APAPUN kata NABI yang di riwayatkan oleh NABI dan/atau sahabat2 yang hidup sejaman dengan nabi..dan itu ada tuh di link ini, yaitu BUMI itu ternyata ada dipunggung seekor ikan PAUS:

    [http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/10/einstein-untuk-kategori-agama-kosmis.html#kosmologiislam]

    Surat 68:1 penjelasannya menggunakan hadis yang juga disampaikan oleh NABIMU, SAHABAT NABI, IBN JARIR, dan dituangkan juga di tafsir IBN KATHIR, QURTUBI, TUSTARI malah ada juga di SAHIHnya kafi dari SYi'ah

    ..bumi di atas punggung ikan paus?...busetttttttt deh..

    BalasHapus
  97. Halo pak...wira n Moon

    Saya tanya nih??? Duluan mana sih adanya matahari atau Bumi? Hayooo... Dari Alquran bgmana? Dari Veda bgmana? Dari Tripitaka bgmana? n Dari injil/taurat bgmana?

    BalasHapus
  98. "A TRIBUTE TO A MUSLIM GENIUS by Sujit Das"

    ANEH... ARTIKEL KAYA GINI KOQ DIBILANG DARI SUMBER ISLAM, DI GOOGLING AJA YANG KELUAR DARI SITUS ANTI ISLAM SEMUA...

    Boss Wira Anda percaya tragedi WTC 911 dilakukan oleh orang ISLAM???

    BalasHapus
  99. Fean,
    Perasaan ngga ada deh saya bilang "A TRIBUTE TO A MUSLIM GENIUS by Sujit Das" dari sumber Islam, malah di bawahnya saya buatkan cross referencenya benar/tidaknya yg ia katakan dari dari sumber sunnah.org..dan ternyata emang bener yang sujit das tulis!

    Tragedy WTC 911 oleh muslim atau tidak?

    Ah, Jangan2 kamu mau katakan yahudinya ngga ada yang mati, ya?

    BalasHapus
  100. Oohh.. Pantes kalo dapetnya dari situ, sama meragukannya..

    Wah.. mengenai yahudi sih udah jelas ga usah di bicarain lagi...
    Tragedi WTC nih kerjaan para penyembah matahari (lusiferian) untuk menciptakan star (pentagon) gate (WTC) yang merupakan ritual agama mereka, kejadian tsb berkaitan dengan siklus 11 tahun puncak aktivitas matahari pada tahun 2001, dan siklus berikutnya akan terjadi di tahun 2012 (2001+11)
    Dunia barat & Hollywood sudah memberi isyarat untuk tahun 2012.
    Tapi apakah Anda tahun Hollywood sudah memberi isyarat kejadian 911 tahun 2001 jauh-jauh hari sebelumnya kepada dunia?

    http://www.youtube.com/watch?v=PBKDZhu-EZw

    BalasHapus
  101. Fean
    meragukan? wah bukunya aja ada..makanya sekalian saya buat .JPGnya..baca aja sendiri..

    Yahudi menyembah Matahari? pentagram ajaran Yahudi?..waduh pak..yang ngasi tau bapak suruh baca lagi deh ajaran2 yahudi..

    yang mengaku bertanggung jawab tetep ngga berubah s/d hari ini

    btw anda "mengenai yahudi sih udah jelas ga usah di bicarain lagi..." ini artinya menurut anda saat itu tidak ada orang yahudi di area WTC yg mati?

    bener nih?

    BalasHapus
  102. WTC adalah bukti suatu kebohongan masal, untuk memojokkan pihak tertentu...

    "Yahudi menyembah Matahari? pentagram ajaran Yahudi? tidak ada orang yahudi di area WTC yang mati?"
    Google aja sendiri jawabannya Boss, saya ngga cari tahu urusan itu, yang saya cari tahu adalah kebenaran sangkaan pemerintah amerika dan ternyata bener ngibul...

    BalasHapus
  103. Yaa Tuhan Google, terima-kasih atas petunjuk-Mu sehingga kami bisa mengetahui apakah ada konspirasi dibalik peristiwa WTC atau tidak... ^^

    http://www.hoax-slayer.com/wingdings-911.html
    http://indonesia.faithfreedom.org/forum/ali-sina-kebenaran-9-11-dan-teori-konspirasi-t41299/
    http://skepdic.com/911conspiracy.html
    http://www.commondreams.org/views06/0427-29.htm

    BalasHapus
  104. AQ membenarkan kitab terdahulu adalah pada bagian tertentu,bukan seluruhnya (akan lebih mudah dipahami jika kita membaca lebih teliti dan direnungkan).
    Dalam AQ sebenarnya telah jelas bahwa bumi itu bulat,,,cuman sayang saya agak pelit informasi..
    salam

    BalasHapus
  105. Hoi kau yang punya Blog!
    jangan bawa2 Islam kemari napa?
    silahkan kau copas sumber dari mana saja (termasuk tukang hayal bawah pohon jengkol yang menyaru jadi dewa itu)
    tapi jangan bawa-bawa Islam ke mari!

    BalasHapus
  106. STT,
    kalo bego dan cuma bisa meraung..ya banyak sih..kalo mampu bantah..

    BalasHapus
  107. hanya salah satu upaya untuk mencegah distorsi dari kalangan di luar islam yang berupaya menafsirkan Al Quran.
    http://isyfatihah.blogspot.com/2011/02/penciptaan-alamini-cuma-teori.html

    BalasHapus
  108. Pak Hanan,
    saya udah mampir..dan tetep tidak menjawab fakta sederhana spt yang saya tulis sesuai tafsir aliran anda sendiri di artikel ini...

    BalasHapus
  109. @ wira

    salam kenal, meski saya tidak menyembah sapi seperti Anda apalagi mengambil berkah dari kotorannya untuk disumbangkan kepada "intelektual" seperti Anda sebagai hadiah yang paling agung, paling tidak izinkan saya sesama puta indonesia untuk berbincang ngalor-ngidul hingga ke gunung kidul ^^

    lanjut bro,
    saya "agak" tidak mengerti alur tulisan Anda di atas, di "awal" bicara apa dan di "akhir" bicara apa?

    apa ada yang "salah" bila bumi itu datar?

    Anda sendiri bisa membuktikan bumi itu bulat --tanpa mengais pengetahuan dari search engine-- itu dari apa dan bagaimana bisa begitu?

    karena saya pikir mengatakan bumi itu datar lebih masuk akal dibanding mengatakan bumi itu bulat...
    orang jaman dulu mengatakan bumi itu datar, karena memang bentuknya hamparan, dan mereka tidak katakan bulat karena mereka tidak pernah atau mampu menggenggamnya seperti mereka menggenggam bola

    dan

    tidak jadi soal kalau Anda katakan bumi itu bulat kalau Anda lebih besar dari bumi, karena bisa melihat semua sisinya dan memegangnya dari ujung hingga ke ujungnya

    sebab tidak mungkin sesuatu yang terbatas menjangkau sesuatu yang dibatasi dengan keterbatasan itu..terkecuali kita hanya percaya saja...

    apa Anda ingin menjangkaunya dengan ilmu pengetahuan??
    ilmu pengetahuan apa dan bagaimana?

    perlu Anda ketahui sains itu ada rajanya, kalau rajanya bilang A maka semua rakyatnya percaya saja, dan Anda ini termasuk salah satu rakyatnya!!

    nah lalu apa bedanya orang yang percaya bumi itu datar dengan orang yang percaya bumi itu bulat...
    toh belum ada manusia yang berhasil mengelilingi bumi dari semua sisi (bila dianggap bulat)

    dan juga belum ada manusia yang berhasil melewati ujung dunia yang terdiri dari gunung es, yang karena keterbatasannya inilah ia menyebut bumi datar

    ini dulu sebagai "pembuka" diskusi dari saya.

    salam

    BalasHapus
  110. @entah siapa namamu,

    ESN:
    apa ada yang "salah" bila bumi itu datar?

    Saya:
    apapun yg menyatakan/dinyatakan maha tau namun ternyata mengatakan bumi itu datar, maka ia jelas tidak maha tau dan jelas telah menipu. Mengikuti/percaya dgn mahluk penipu spt itu adalah bodoh dan salah.

    BalasHapus
  111. menipu, tertipu katamu?
    heheheh

    ngomong kok tinggi amat!!!
    ngaca diri dulu lah!!!

    justru kamu lah yang "tertipu" oleh kepercayaan dan keyakinan bahwa bumi itu bulat sementara kamu sendiri belum mengelilingi semua sisi bumi untuk bekesimpulan bahwa bumi itu bulat, lagipula hingga detik ini belum ada manusia yang mampu melakukannya tapi kamu sudah meyakini bahwa bumi itu bulat!!!!

    apalagi itu cuma hayalan dari orang india
    dan hayalan raja2 sains abad sekarang yang dipercaya oleh rakyat2nya yang bodoh ya seperti anda ini

    seseorang bisa katakan bola itu bulat tanpa melalui proses kepercayaan dan keyakinan tentu karena
    1. matanya mampu menangkap semua sudut dan sisinya
    2. ia bisa buktikan dengan menggenggamnya dengan dua telapak tanganmu dan mencocokannya dengan keyakinan penglihatannya

    namun bumi itu melebihi kemampuan untuk dilihat dari segela sisinya, dan manusia lebih kecil dari bumi sehingga tidak bisa menggenggamnya...

    ujung2nya manusia hanya bisa bermain di keyakinan dan kepercayaan

    omongan kamu di atas tidak ada ubahnya dengan omongan orang yang meyakini bumi itu datar di jaman dulu lalu menganggap bodoh orang yang meyakini bumi itu bulat hanya saja kamu dan mereka dibesarkan di jaman yang berbeda dengan tingkatan sains yang berbeda

    so, ketika kamu menghina orang yang bekeyakian bumi itu datar sebenarnya kamu sendiri sedang menghina keyakinan kamu sendiri yang mengatakan bumi itu bulat...

    karena ini bukan kebenaran ini hanya keyakinan, lalu apa bedanya anda dengan mereka???

    BalasHapus
  112. @entah sapa namamu,
    saya hanya mengulang lagi kalimat saya yg ini:

    apapun yg menyatakan/dinyatakan maha tau namun ternyata mengatakan bumi itu datar, maka ia jelas tidak maha tau dan jelas telah menipu. Mengikuti/percaya dgn mahluk penipu spt itu adalah bodoh dan salah.

    Darimana saya tau bumi ini tidak datar?

    mudah nonton aja tipi dan national geographic..ngga ada gunanya ilmuwan menggoblokan diri mendukung bumi itu datar..

    Apakah saya menghina?

    wah ini sih lebih tepat berkata jujur..goblok aja masih memuja yg maha tau tapi ternyata si "maha tau" ini malah ngga tau bumi itu TIDAK DATAR..

    kalo anda marah dengan statement ini ya itu masalah anda bukan saya..karena saya ngga memuja mahluk goblok yg ngga tau bumi ini TIDAK datar.

    BalasHapus
  113. wir2 sudah saya bilang, masa ngga ngerti sih, atau emang sama sekali ngga bisa ngerti

    bumi bulat ini hanylah hayalan dari ilmuwan, terlibih refrensi anda hanya film dokumenter yang itu semua bisa direkayasa

    jujur melihat koment anda yang begini, sangat jauh berbda dengan tulisan2 Anda di atas, besar kesimpulan saya anda ini tidak punya kempuan apa2 alias tulisan nda di atas hanyalah terjemahan ulang atau saduran dari oleh pikir orang lain sehingga tatkala dimintai pertanggung jawabannya anda malah ngoceh sana-sini
    memalukan cekali

    BalasHapus
  114. @entah sapa namamu,
    Anda pikir bumi tidak datar adalah khayalan para ilmuwan saja jelas menunjukan keterbatasan nalar anda. Di abad ke-12 Bhaskarachrya, menerangkan seorang gadis kecil bernama Leelavathi, spt ini

    Apa yang matamu lihat bukanlah realitas. Bumi tidaklah datar seperti yang kau lihat. Ia Bulat. Ketika kau menggambarkan lingkaran besar dan dilihat dari ¼ lingkaran, engkau akan melihat suatu garis lurus. Namun sebenarnya lengkungan. Sama juga dengan Bumi adalah berbentuk bulat

    anak kecil itu saja mampu mencerna..

    Bahkan di jaman al ma'mun perbedaan Tadmur - al Raqqah diketahui berselisih 1 derajat, ketika mereka menguji translate karya aryabhata dan sidhanta yg di boyong ke arab.

    Hare gene masih percaya bumi itu datar? kesian amat.

    BalasHapus
  115. Bhaskarachrya adalah pengecut, ia hanya berani berdebat dengan anak kecil agar ia dianggap pintar, orang itu kalau memang mau pintar harusnya ia mendebat orang yang lebih pintar darinya seperti saya ini heheheh. maaf becanda

    kalau yang mengaku ia pintar anak kecil otomatis, sudah ketahuan batas pengetahuannya lebih2 cerita ini dijadikan argumen oleh anak kecil juga yang bernama wira sableng
    hihihihi

    perlu Anda ketahui
    wira yang masih belum mengerti juga

    seseuatu bidang tidak akan pernah lurus kalau memiliki sambuangan-sambungan dari segala sisinya seperti bola, berbeda dengan lingkaraN!!!!

    omongan Bhaskarachrya itu benar bila itu dilekatkan pada lingkaran memang di sna ada suatu gais lurus bila dilihat dari ¼ lingkaran

    jangankan itu, coba anda buat lingkaran di atas kertas lalu tanya orang-orang lurus ngga permukaan kertas yang melingkar itu? semua orang pasti bilang lurus

    atau lebih ekstrimnya ambil pipa (semua pipa beentuknya melingkar) yang panjangnya 1 meter, perhatikan ia dari sisi samping lihat lurus kan datar kan tapi dari sisi depan dan belakng bidangnya tidak mungki lurus ia melingkar karenya bentuknya dsarnya melingkar

    sekrang coba anda buat lingkaran dari bola pong menjadi 2 bagian. otomatis setengahnya itu menjadi lingkaran!!! sekarang amati permukaanya?? lururs ngga!!!!!

    beda goblok!!!
    lingkaean di atas bidang datar dengan lingkaran di ats bidang bulat...itu beda
    si Bhaskarachrya itu hanyalh orang bodoh..dan orang yang percaya omognannya seperti anda tentu lebih bodoh lagi!!!


    ini lingkaran !!!
    beda dengan bulatan !!!
    goblok sekali Anda
    terutama si Bhaskarachrya menganalogikan bumi dengan lingkaran padahal seharusnya bulatan...

    Abmil bola bumi, coba lihat dengan mikroskop atau tleskop mini lihat dari segala sisinya ada garis lurus ngga di sana

    dan untuk membuktikan kebodohan si Bhaskarachrya dan Anda...
    ambil time watch
    ambil peta
    ambil bola bumi
    ambil semut

    buatlah jarak 10 cm di peta
    buatlah jarak 10 cm di bola bumi.

    masing dibuat jalan khusus untuk semuat agar dia tidak bisa bebas berjalan dan tetap folkus berjalan pada jarak 10 cm tersebut

    lihat perbandingan waktunya
    sama ngga
    SAMA SEKALI BERBEDA

    jadi kalao orang menganggap bumi itu bulat, lalu di atasnya berbentuk hamparan maka ini adlah kebodohan tingkat tinggi yang tidak ada lagi kebodohan di atasnya

    bidang yang lurus itu tidak akan pernah bisa menyatu padu dengna bidang yang bulat...

    bidang bulat meski diliat dengan teleskop atau mikrosp dari 4 dimensi tidak akan pernah ada kelurusan

    jadi bila ada anggaapn bumi itu bulat namun permukaanya adalah hamparan lurus, maka ini lucu sekali!!!!

    kaishan punya akal tapi tidak bisa berpikir!!!
    terutama orang India dan hindu yang sehari2nya mengkonsumsi kotoran sapi, abhkan kotoran itu lebih mulia dari susunya...

    kasihan2!!!!

    BalasHapus
  116. @entah sapa namamu,
    kamu coba gambar bola di kertas, kamu akan gambar lingkaran..kamu lihat roda bagian yg bundar dari satu sisi..kamu cuma akan lihat satu garis lurus..kamu dekatkan bola di matamu..maka kamu cuma akan bertemu bidang datar..

    anak kecil yg bernama leelavati itu ternyata jauh lebih bernalar daripada kamu..

    Karya aryabhata yg ditranslate ke arabic yg coba di buktikan di jaman al mamun dengan mengukur antara 2 tempat menghasilkan perbedaan 1 derajat..[lucunya yg ini ngga dibahas oleh mu..hehehe]

    hare gene masih mau nyembah mahluk goblok yg ngaku maha tau tapi ngga tau kalo bumi ngga datar..kasian amat.

    BalasHapus
  117. pertama saya tidak mau mengikuti keinginan kamu yang konyol karena teori kamu ini tidak masuk akal...dan sangat lugu

    kita fokus lah jangan ngelantur gitu

    seandainya bumi itu bulat (menurut keyakinan kebanyakan orang)

    tapi kenapa si aryabhata ini harus menggunakan contoh melingkar, yang berlawan dengan bentuk bumi yang bulat padahal ia sendiri meyakini bumi itu bulat

    ini jelas kebodohan

    lucunya ada lagi orang bodoh yang percaya dengan dia bernama wirajhanam menyuruh saya untuk melakukan kegiatan penelitaian kecil2an di atas

    wira: kamu coba gambar bola di kertas, kamu akan gambar lingkaran..kamu lihat roda bagian yg bundar dari satu sisi..kamu cuma akan lihat satu garis lurus..kamu dekatkan bola di matamu..maka kamu cuma akan bertemu bidang datar..

    ini apa2an, omongan apa2an ini bagaimana bumi yang bulat dibuat melingkar di atas kertas yang cuma 1 dimensi?

    terang saja semua bentuk apapun menjadi datar bila disatukan dengan bidang yang 1 dimensi/..
    dasar goblok!!!

    mengenai karya aryabhata yang ditranslate ke arabic?

    huh mana buktinya, jangan ngasal?

    apa ini buktinya;

    David E. Duncan, The Calendar, Fourth Estate, London, 1999, pp.150-210

    goblok coba cek sana!!!!
    si David ini ngambil sumbernya dari mana???
    jangan maen asal percaya saja!!
    tolol sekali, copi paste boleh tapi harus kritis bro!!!
    makanya jangan suka nyembah copas seperti kamu nyembah sapi]

    kamu tolong kalau bantah yang kritis dong, nalar kamu tuh nalar anak kecil!!!

    BalasHapus
  118. @entah sapa namamu,
    cukup dengan menghapus satu komentar anda..akhirnya anda bisa di didik untuk bicara tidak memaki2..lumayan ada kemajuan di nalar anda.

    Anda:
    terang saja semua bentuk apapun menjadi datar bila disatukan dengan bidang yang 1 dimensi/..
    dasar goblok!!!

    saya:
    Ketika anda melihat bola didekatkan ke mata anda anda mulai melihat bentuk yg datar..Nah, sekarang lengkungan itu mempunyai diameter yg sangat besar..maka seperti daratan yg anda injek ini anda melihat sekeliling anda cuma bidang yg mendatar BUKAN melengkung..

    kira2 paham bahasa sederhana ini? kalo ya bagus..karena leelavathi, si anak kecil aja mampu koq menerima nalar ini..

    tapi kalo ngga ya anda emang bener2 goblok.

    Anda:
    mengenai karya aryabhata yang ditranslate ke arabic? huh mana buktinya, jangan ngasal?

    Saya:
    silakan buka: http://books.google.com/books?id=_TpmAAAAMAAJ&q=qifti#search_anchor

    Nah yg nulis adalah al-qifti...yg lainnya:
    http://books.google.co.id/books?id=_TpmAAAAMAAJ&q=qifti,+aryabhata&dq=qifti,+aryabhata&hl=id&ei=gK2lTbemB8fqrAe0p9j7CQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=3&ved=0CC4Q6AEwAg

    http://books.google.co.id/books?id=j0K8AAAAIAAJ&q=qifti,+aryabhata&dq=qifti,+aryabhata&hl=id&ei=gK2lTbemB8fqrAe0p9j7CQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CD0Q6AEwBQ

    O ya saya mo koreksi kalo mengukur Tadmur - al Raqqah, ada selisih 1 derajat dan di ukur menurut ukuran ptolemy..

    Wah..mahluk goblok yang ngaku maha tau tapi ternyata ngga tau bumi itu TIDAK DATAR..koq malah kalah sama manusia2 biasa..kacian deh..

    BalasHapus
  119. wir2

    tidak memaki katamu? coba lihat komentarmu terurut di atas apa itu bukan makian?
    saya cuma becanda, bukan memaki. jadi jangan ketakutan gitu lah

    ----------------------------------------------------------
    wira:
    saya:
    Ketika anda melihat bola didekatkan ke mata anda anda mulai melihat bentuk yg datar..Nah, sekarang lengkungan itu mempunyai diameter yg sangat besar..maka seperti daratan yg anda injek ini anda melihat sekeliling anda cuma bidang yg mendatar BUKAN melengkung..

    kira2 paham bahasa sederhana ini? kalo ya bagus..karena leelavathi, si anak kecil aja mampu koq menerima nalar ini..

    tapi kalo ngga ya anda emang bener2 goblok.
    ---------------------------------------------------------

    saya: sepertinya dari awal kamu itu tidak paham, pura-pura paham, padahal tidak paham sama sekali!!!

    dengar bro!!!
    mata itu punya keterbatasan dalam melihat

    bila melihat benda besar dari dari kejauhan mata mengatakan benda itu kecil

    bila melihat benda bulat dari kejauhan mata mengatakan benda itu lingkaran

    terkdang kurang cepat menangkap gerak tangan seperti menangkap kecepatan tangan para pesulap

    dan banyak hal lainnya

    tentunya penggunaan mata saja untuk melihat kebenaran itu tidak cukup, harus ada hal lain yang disebut ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan ini menghasilkan alat untuk bisa mendeteksi kebenaran yang tidak mampu dijangkau oleh mata

    contoh untuk bisa mebuktikan benda jauh itu kecil atau besar maka ada alat namanya teleskop atau teropong

    untuk bisa menangkap kecepatan tangan pesulap yang tidak mampu ditangkap oleh mata maka ada alat namanya video camera

    dll

    initnya bergantung sepenuhnya pada mata maka itu adalah kesalahan dalam menentukan kebenaran sebagaimana salahnya aryabhata dan wirajhanam,

    di awal-awal saya sudah katakan tolong ambil mikroskop atau teleskop dan bola bumi,
    kenapa mikroskop atau teleskop, karena kedua benda ini mampu menangkap dan menjangkau objek dengna benar melebihi mata!!!
    coba lihat dengan kedua benda itu dari seluruh sisi bola bumi tersebut ada bidang datar ngga?

    saya ini sudah mencobanya danhasilnya tak ada satu bidang datar sedikipun meski secuil titik....

    amat disayangkan orang seperti Anda ini terutama orang hindu budha dari India yang meyakini bumi itu bulat!!!!

    saya justru bisa membuktikan b ahwa bumi itu datar dari bola bumi sendiri yang bulat, yang dari situ tak ada satupun bidang datar!!! sementara di bumi sebenarnya ini kita bejalan mendatar!!!masa mau dikatakan bulat!!!

    hanya orang bodoh yang tak bisa berpikir yang mengatakan dan meyakini bumi itu bulat!!!

    kalau boleh mengulangi perkataan Anda:

    Wah..mahluk goblok yang ngaku maha tau tapi ternyata ngga tau bumi itu DATAR..koq malah kalah sama manusia2 biasa..kacian deh..

    hare gene masih mau nyembah mahluk goblok yg ngaku maha tau tapi ngga tau kalo bumi datar..kasian amat.

    Hare gene masih percaya bumi itu bulat? kesian amat.

    nah lanjut,
    saya sudah buka link yang anda kasih,
    jujur saya merasa kecewa

    kamu bilang yang nulis al-Qifti mana buktinya???
    tunjukan buku al-Qifti tersebut?
    jangan main asal percaya,
    lagi pula buku yang kamu sodorkan itu bukan bukti langsung yang ditulis oleh orang2 yang masa hidupnya mendekati al mamun namun ditulis oleh orang barat E.J. Brill, yang jauhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh sekali masa hidupnya...

    kalau mau berargumentasi itu tidak cukup dengan referensi tapi juga harus mementingkan asas metode dalam referensi!!!

    dulu murid SD tidak memau melampaui ilmu gurunya karena, mereka tidak membaca apa yang dibaca gurunya sehingga mereka hanya bisa percaya saja

    namun sekarang sudah ada internet, apa sih yang ngga bisa dilampaui murid SD tersebut dari ilmu gurunya? memangnya internet kalah gitu sama ilmu guru SD

    hehehehhe

    jangan katanya, katanya!!!
    yang cerdas dong!!

    BalasHapus
  120. @Entah sapa namamu,
    Kalo anda datang sopan2 jawaban saya sopan2..kalo anda datang dgn memaki2 saya jawab memaki..saya kasi 1 pelajaran ttg sopan santun dengan menghapus tulisan yg berisi kata "kontol, jahanam"..saya didik kamu..sekarang saya biarkan 1 memakian..namun 1 makian lagi akan saya hapus, hingga kamu tidak memaki.

    ketika saya ajak anda utk melakukan percobaan sederhana (sesuai nalar anda) dengan menggambar bola di kertas dan akan terlihat cuma lingkaran; melihat lengkungan dari 1 sisi yg ternyata terlihat garis lurus dan mendekatkan bola pada mata, yang tampak hanya bidang datar..anda menyampaikan "saya tidak mau mengikuti keinginan kamu yang konyol karena teori kamu ini tidak masuk akal...dan sangat lugu" dan dengan berlagak cerdas anda ajak saya agar pake mikroskp atau teleskop

    dikomentar sebelumnya anda katakan:
    "mengatakan bumi itu datar lebih masuk akal dibanding mengatakan bumi itu bulat"

    namun setelah berlagak cerdas dengan percobaan tsb anda malah katakan: "saya ini sudah mencobanya dan hasilnya tak ada satu bidang datar sedikipun meski secuil titik...."

    Saya:
    hah! koq malah membantai ucapan mu sendiri?! plinplan..padahal jika kamu, si goblok ini pake mikroskop/teleskop pada gambaran garis lurus yg kamu lihat..juga tidak terlihat RATA LURUS..

    dan utk bumi..anda malah ngga perlu sok cerdas dengan mengajak pake mikroskop/teleskop cukup kamu lihat sekelilingmu maka terlihat ada tonjolan, ada cekungan, naik, turunan..itu juelas sekali TERLIHAT tidak rata dan lurus..gara-gara inilah si mahluk maha goblok yg mengaku2 maha tau malah mengatakan bumi itu datar..padahal bumi berbentuk bulatan

    manusia biasa spt si Bhaskarachrya, menerangkan pada seorang gadis kecil bernama leelavathi, spt ini, "Apa yang matamu lihat bukanlah realitas" karena anak kecil itu pikir bahwa bumi itu bidang datar spt pikiran mahluk super goblok yg mengaku mahatau dengan kata "rata, datar, diperluas", kemudian si bhaskrachrya menuruskan penjelasan itu kepada anak kecil itu, "Bumi tidaklah datar seperti yang kau lihat. ia bulata"

    trus ia kasih contoh anak kecil itu, "Ketika kau menggambarkan lingkaran besar dan dilihat dari ¼ lingkaran, engkau akan melihat suatu garis lurus. Namun sebenarnya lengkungan. Sama juga dengan Bumi adalah berbentuk bulat"

    penjelasan sederhana itu bisa di buktikan..Anak kecil dengan nalarnya saja mampu mencerna..lha ini satu orang udah pake alat bantu..berbusa2 dengan lagak sok cerdas..hasilnya malah komentar plinplan dan membunuh statementnya sendiri..goblok amat, ya.

    Anda katakan:
    saya sudah buka link yang anda kasih, jujur saya merasa kecewa kamu bilang yang nulis al-Qifti mana buktinya???

    Saya:
    saya udah tunjukan tulisan yg ada pernyataa si qifti di situ..

    kemudian anda tanya lagi: "tunjukan buku al-Qifti tersebut?"

    Saya:
    hehehe..wah kalo yg itu gw ngga punya tuh..namun utk membuktikan benar/tidaknya bahwa arab2 itu menterjemahkan kitab2 India [dan juga latin] ke Arab di jaman al mamun..kan sudah saya bantu dengan 2 link lainnya

    kalo anda masih ngga percaya juga? yah itu sih masalah anda bukan saya..

    Buat saya sih udah jelas..mahluk super goblok yg malah ngaku2 mahatau itu ternyata tidak tau kalo bumi itu TIDAK DATAR...yg percaya mahluk goblok itu dan masih menyembah mahluk goblok itu sih mending ngga usah berlagak cerdas deh..ketinggian.

    BalasHapus
  121. Jangan menyalahgunakan maksud tulisan orang untuk ngeles yang ngga bener!!

    Fokus wir
    Saya katakan bumi itu datar lebih masuk akal karena kenyataannya memang begitu kita berjalan di hamparan yang datar bukan yang mencengkung membulat.

    Begini Wir, karena kamu ngotot makanya saya suruh ambil bola bumi, mikroskop, untuk membuktikan apa yang sudah saya buktikan!!!!

    saya itu sudah melihat bola kelereng yang terkecil di mikroskop saya terus mendekatkan lensanya sampai permukaannya benar2 jelas terlihat
    di semua sisinya saya putar2 berkali-kali tak satupun bidang datar yang saya temukan!!! Sebagaimana sains (NASA) sekarang yang menyorot bumi dari satelit yang memperlihatkan bumi itu bulat lalu ketika di lensanya didekatkan dan semakin didekatkan ke bumi maka kulitnya itu terlihat datar. Coba kamu gunakan software seperti google earth. Pasti begitu!!!! Di atas angkasa terlihat bulat namun ketika lensanya sampai ke tanah yang dijumpai malah bidang datar!!
    Benarkah begitu??
    Lalu saya mencobanya dengan bola kelereng, dengan mata biasa ia terlihat bulat persis seperti sorotan satelit NASA atau google earth dari atas angkasa, namun saya coba menggunakan mikroskop (hampir sama dengan satelit fungsinya untuk menjangkau dan memperjelas objek yang kecil) untuk melihat permukaan kelereng itu dari dekat, datar ngga? sebagaiaman sorotan satelit NASA dan google earth tersebut, saya putar2 semua sisinya dan ternyata tak satupun ada bidang datar!!!!
    Otomatis pembuktian sains selama ini bahwa bumi itu bulat adalah KEBOHONGAN BESAR.!!!
    Dan orang yang percaya bumi itu bulat adalah orang bodoh…!!!! Ya seperti kamu ini terutama orang India Hindu dan Budha itu!!!
    Mengenai maslah referensi saya udah ngga mau koment, karena saya ngga percaya!!
    Tolong cari argumen lain?

    BalasHapus
  122. @entah sapa namamu,
    anda:
    Jangan menyalahgunakan maksud tulisan orang untuk ngeles yang ngga bener!!

    Saya:
    ngapain jg saya ngeles..lha, semua yg baca juga bisa liat..klo itu adalah tulisanmu sendiri..duh, kalo goblok itu ya biasa2 aja napa..goblok aja sombong.

    Bukti berikutnya KEGOBLOKANmu:

    Anda katakan:
    Sebagaimana sains (NASA) sekarang yang menyorot bumi dari satelit yang memperlihatkan bumi itu bulat lalu ketika di lensanya didekatkan dan semakin didekatkan ke bumi maka kulitnya itu terlihat datar. Coba kamu gunakan software seperti google earth. Pasti begitu!!!! Di atas angkasa terlihat bulat namun ketika lensanya sampai ke tanah yang dijumpai malah bidang datar!!

    saya:
    pasti?
    Waduh ngga tuh, liat aja ndiri:

    http://maps.google.com/maps?ftr=earth.promo&hl=en&utm_campaign=en&utm_medium=van&utm_source=en-van-na-us-gns-erth&utm_term=evl

    kamu akan lihat perubahan tampilannya sampe rumah2nya..ngga terlihat datar tuh.

    Kemudian anda katakan gini:
    Benarkah begitu??
    Lalu saya mencobanya dengan bola kelereng, dengan mata biasa ia terlihat bulat persis seperti sorotan satelit NASA atau google earth dari atas angkasa, namun saya coba menggunakan mikroskop (hampir sama dengan satelit fungsinya untuk menjangkau dan memperjelas objek yang kecil) untuk melihat permukaan kelereng itu dari dekat, datar ngga? sebagaiaman sorotan satelit NASA dan google earth tersebut, saya putar2 semua sisinya dan ternyata tak satupun ada bidang datar!!!!

    Saya:
    busettt..apan dah di bilang spt di link di atas..tetep aja ngga terlihat datar!

    Kamu lantas ngomong gini:
    Otomatis pembuktian sains selama ini bahwa bumi itu bulat adalah KEBOHONGAN BESAR.!!!

    Saya:
    Wah begonya kumat lagi..kamu melihat dari atas dan mulai dengan kelereng yg BULAT, bukan?

    Lantas ngapain lagi kamu sorot sampe permukaan, oon?!

    Kalo permukaan kelerang bulat itu kamu sorot lagi pake mikroskop lantas kamu teriak2..ngga datar..ya iyalah, oon!

    Setelah KELERENG yg UDAH juelas2 BULAT itu kamu sorot lagi sampe permukaannya dgn mikroskop dan dengan ini lantas kamu ambil kesimpulan, "Otomatis pembuktian sains selama ini bahwa bumi itu bulat adalah KEBOHONGAN BESAR.!!!"

    hahahaha...jaka sembung bawa beton..ngga nyambung, oon!

    Bulan aja yg lo liat bulat lo sorot pake teleskop permukaannya akan tampak bidang datarnya yang jelas2 ngga datar tapi luas..

    Manusia lain itu ngga pada bego kaya kamu..mereka bisa liat itu dan berpikir bumi juga demikian!

    Nah, jika membuktikan dari daratan bagaimana?

    makanya simak baik2 penjelasan Bhaskarachrya, menerangkan pada seorang gadis kecil bernama leelavathi, spt ini, "Apa yang matamu lihat bukanlah realitas" karena anak kecil itu pikir bahwa bumi itu bidang datar spt pikiran mahluk super goblok yg mengaku mahatau dengan kata "rata, datar, diperluas", kemudian si bhaskrachrya menuruskan penjelasan itu kepada anak kecil itu, "Bumi tidaklah datar seperti yang kau lihat. ia bulata"

    trus ia kasih contoh anak kecil itu, "Ketika kau menggambarkan lingkaran besar dan dilihat dari ¼ lingkaran, engkau akan melihat suatu garis lurus. Namun sebenarnya lengkungan. Sama juga dengan Bumi adalah berbentuk bulat"

    penjelasan sederhana itu bisa di buktikan..Anak kecil dengan nalarnya saja mampu mencerna..

    Lha ini..mulai percobaan aja udah dengan KELERENG yg juelas2 BULAT..lantas ngapain lagi sok cerdas pake mikroskop utk liat permukaannya, oon?

    Duh..makin jelas aja..oonnya..

    BalasHapus
  123. Coba saudaraku terkasih Wirajana memberikan kutipan kalau di agamanya sudah ada disebutkan bumi bulat. Mari kita bahas bersama.

    Salam kasih,

    Alex

    BalasHapus
  124. AS,
    Yah..coba di baca dong..masa nanya lagi..ayo gw tunggu..btw, bener nih anda Nasrani? hehehe..koq ngga berani ngaku aslimu..masa cuma berani pinjem tangan orang...malu dong ah..

    BalasHapus
  125. Bapak Wirajana yang selalu dalam lindunganNya.

    Di atas hanya tulisan saja kalau menurut tradisi India bumi itu "bulat." Tetapi TIDAK ADA kutipan langsung dari ayat-ayatnya. Misalnya menurut kitab X no sekian ayat Y disebutkan bla..bla..bla.. yang mengacu bahwa bumi bulat. Kalau hanya pernyataan begitu saja ya semua orang bisa Pak... pizz..! Contohnya saya juga bisa bilang menurut kitab HARRY POTTER bumi adalah bulat. Tapi waktu ditanya acuannya tidak bisa diberikan. Karenanya agar lebih seru tolong diKUTIPkan ayat dari agama Bapak sendiri yang bilang begitu. saya tunggu.

    GBU,

    Alex

    BalasHapus
  126. As,
    Salah satunya: "Cakrācāsaħ pariņaham pŗthivyā"

    BalasHapus
  127. TErima kasih Pak. Tapi yang saya minta khan adalah nama kitab, nomor bab atau ayatnya Pak. Misalnya Kitab A bab sekian ayat sekian. Begitu Pak. Mohon maaf saya tidak begitu paham bahasa Sansekerta Pak. Tapi saya yang bodoh di hadapan Tuhan ini masih tahu kalau "cakra" itu artinya "roda" Pak. Roda itu pipih Pak BUKAN BULAT SEPERTI BOLA. Roda apa yang bulat seperti bola? Rodanya Doraemon ya Pak? Saya pernah baca dalam pewayangan kalau Bhatara Kresna itu senjatanya cakra. Bentuknya seperti panah roda ada jerujinya Pak. Kata cakram juga berasal dari cakra ini Pak. Jadi kesimpulannya, menurut agama Bapak bumi ini juga DATAR Pak. Terus apa hebatnya (senyum kemenangan). Saya yang bodoh ini juga pernah baca buku "Buddhist Cosmology" by Akira Sadakata Pak. Bapak pernah baca? (senyum simpul). Baiklah akan simpan untuk saat terakhir.

    Pak. Kalau Bapak merasakan ada sesuatu yang berbicara di hati Bapak. Jangan dilawan Pak. Mungkin itu Roh Kudus yang bekerja. Biarlah Dia membimbing Bapak. Saya tahu Firman yang ditabur ini mulai bekerja di hati Bapak.

    GBU,

    Alex.

    BalasHapus
  128. AS,
    Bukankah anda saya minta baca di tulisan di atas? apakah anda silap tidak membaca kalimat ini:

    Rig Veda [1.33.8]:
    Cakrācāsaħ pariņaham pŗthivyā
    Orang-orang berdiam di sekeliling permukaan bumi

    Cakra tidak selamanya diartikan 2 dimensi boss, cakravala artinya tidak 2 dimensi boss namun melingkar bulat, sehingga jika orang berdiam diseluru permukaan bumi dengan kata sekelilling melingkar..sudah merujuk pada arti yang suangat jelas ia tidak datar disk

    Surya Sidhantha [12.32]:
    Madhye samantāņđasya bhūgolo vyomni tisthati
    Di tengah-tengah jagat (Brahmanda), Bumi yang Bulat berdiam kokoh di ruang angkasa

    Bhugolo menurut kamus sanskrit-englisnyam William Monier:
    bhūgola
    ○gola m. 'earth-ball', the terrestrial globe, earth Kāv. Pañcar. BhP.
    • N. of wk
    • kha-gola-virodha-parihāra m. -varṇana n. N. of wks
    • -vidyā f. knowledge of the terrestrial globe, geography MW.
    • -vistāra m. -vṛttânta m. -vyavasthā-tantrôktā f. -saṃgraha m. -sāra m. n. (?), -hastâmalaka n. N. of wks

    Sekalian arti cakra dari william monier:
    bhūcakra
    ○cakra n. 'earth-circle', the equator or equinoctial line W

    Mestinya anda mikir, kalo cuma sekedar bentuk cakra model pemikiran anda yg kebanyakan nonton kartun, ya ngga mungkin Aryabhatta (476 AD), Aryabhattiyam, Golapada, sloka ke 6:

    Bhūgolaħ sarvo vŗttaħ
    Bumi adalah bundar dari segala sisi

    atau

    Varahamihirä (6th century AD), Astronom India lainnya, Pancha Sidhanthika, [Bab 13-sloka 1]:
    Paňca mahābhūtamayastrārāgaņa paňjare mahigolah
    Bumi Bulat karena Pancha Maha Bhutas (5 elements), bergantungan di ruang angkasa seperti Bola Besi yang tergantung di kandang.

    Apa kira2 ini udah cukup pak?

    BalasHapus
  129. Lebih dari cukup Pak. Tapi saya pengen ketawa. Hahahahaa.... Ya ijin ketawa dulu bentar ya Pak. Hm udah selesai Pak ketawanya. Okey Pak kalo gitu kapan cakra bisa diterjemahkan sebagai "tahu campur" Pak? Bapak tahu apa yang menyebabkan gerhana bulan dan gerhana matahari? Dimakan Rahu ya Pak? Bukan Pak??? Terus kena apa Pak? Di Samyutta Nikaya bagian Suriya Sutta dan Chandra Sutta disebutkan kalau matahari dan bulan ketakutan karena mau dimakan Rahu lho Pak. Hebat ya Pak. Kedengarannya sangat saintifik sekali. Mau ah pindah agama Bapak hahahahaha . Terus di buku "Buddhis Cosmology" digambarkan kalau bumi itu seperti cakram. Jambudvipa di tengah dengan dikelilingi empat benua. Hmmm datar tidak ya Pak? Terus katanya ada Gunung Meru yang diatasnya ada tumpukan2 surga. Gunung Meru itu di mana ya Pak. Mungkin bisa kirim pendaki ke sana biar ketemu dewa Pak. hahahahaha.

    BalasHapus
  130. Masih ngotot kalau agama Bapak saintifik?

    BalasHapus
  131. AS,
    Btw, Monnier willian itu bukan Buddhis, bukan Hindu dan ia tidak menterjemahkan Cakka/Cakra = tahu campur..masa sih ngga bisa baca?
    dan di jaman dulu aja udah pada tau kalo bhu itu gola [bundar]..ini tertulis di sanskrit dan pali.

    Btw, mahluk yg ngaku2 maha tau di KRESTEN dan ISLAM, yg disembah2..itu, tapi ngga tau kalo BUMI tidak DATAR..waduh masih menyembah mahluk2 [maaf] bodoh itu ya..ngga bisa dibilang cerdas, sih.

    Anda:
    apak tahu apa yang menyebabkan gerhana bulan dan gerhana matahari? Dimakan Rahu ya Pak? Bukan Pak??? Terus kena apa Pak? Di Samyutta Nikaya bagian Suriya Sutta dan Chandra Sutta disebutkan kalau matahari dan bulan ketakutan karena mau dimakan Rahu lho Pak. Hebat ya Pak. Kedengarannya sangat saintifik sekali. Mau ah pindah agama Bapak hahahahaha .

    gw:
    Ah masa sehh, SN -> Sagatha Vagga [candima sutta (9) 281-284 & SURIYA sUTTA (10) 285-289] ngga ada tuh di bilang MATAHARI dan BULAN mo dimakan RAHU = GERHANA BULAN & MATAHARI.yg ada deva Suriya & Deva Candima ditangkap RAHU Asura.

    Silakan buka:
    http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/theravada/Samyutta%20Nikaya%201%20-%20Sagatha%20Vagga.pdf] Hal. 127-128

    yg kocak itu justru adegan menyetop matahari oleh yosua [Yosua 10:12-13]...xixixixi..

    Ttg,
    Buddhis Cosmology, terminologi tempat2 kelahiran kembali akibat "hasil karma", sedangkan meru itu artinya tinggi, dari mulai bawah kaki hingga puncak ada 31 tingkatan loka [alam]. Contoh: alam manusia & alam binatang ada di bumi yg sama namun pd LOKA yg berbeda..lantas mana bertumpuk2nya, bos?

    Btw,
    Buddhism bilang cakkavala itu system dunia jumlahnya 10 pangkat 3, sementara sains aja baru lolos dari kegelapan nasrani menemukan ada banyak system dunia lain di semesta ini nah Alam Manussa menurut Buddhisme itu banyak.

    Gak kaya islam dan kresten, bumi ini jadi fokus alam dan matahari mengelilingi bumi

    Btw, kalo anda masih ngemut ilmu usang ngga berguna yg merupakan ciptaan tuhan yg maha kocak..ya itu masalah anda bukan masalah gw.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di sloka ini:

      Yo andhakāre tamasi pabhaṅkaro,
      Verocano maṇḍalī uggatejo;
      Mā rāhu gilī caraman­ta­likkhe,
      Pajaṃ mamaṃ rāhu pamuñca sūriyan”ti.

      yo = siapapun
      andhakāre= kegelapan, sesuraman, kebingungan, kekaguman
      tamasi = grup pikiran, kegelapan, ketidaktahuan
      pabhaṅkaro = seorang yang menerangi, seorang yg tercerahkan, pembawa cahaya, seorang yang tergairahkan, matahari

      -> Siapapun yang terbebaskan dari kegelapan

      verocano = literal: bersinar terus, matahari, nama lain dari rahu (veroca), permata
      maṇḍalī = berputar,
      uggatejo = ugga+tejo = besar/keras/luar biasa + panas/sinar

      -> terus menerus bersinar

      Mā = jangan, bulan
      rahu = rahu
      gilī = menggayang, menelan
      caraman­ta­likkhe =cara+manta+likkha = melakukan/biasa+ucapan/mantra/saran/pola+telur/satuan ukuran

      - >Janganlah rahu menelan kebiasaan tertentu

      Pajaṃ =generasi, angkatan,
      mamam = aku (punyaku/dariku)
      rāhu = rahu
      pamuñca = bebaskan/lepaskan
      sūriyan”ti = suriya

      -> Anakku, rahu lepaskan suriya

      Jadi arti keseluruhannya:

      Siapapun yang terbebaskan dari kegelapan, terus menerus bersinar, janganlah rahu menelan kebiasaan tertentu, Anakku rahu, lepaskan suriya (dewa surya)

      tidak ada urusan gerhana gara2 rahu :)

      Hapus
  132. Bapak... saya mau cerita sedikit. Di Jawa kalau pas ada gerhana matahari. Orang pada pukul lesung...dug..dug..dug. Supaya raksasa Kala atau Kalarahu memutahkan matahari atau bulan yang dimakannya. Nah, bapak tahu cerita si Rahu dalam kitab dongeng yang Bapak yakini itu merupakan gambaran bagi gerhana matahari dan rembulan? Terus pertanyaan mengenai Gunung Sumeru alias Meru kok belum dijawab ya? Lupa atau sengaja lupa Pak? ;)

    BalasHapus
  133. Pak Wira:

    Btw, mahluk yg ngaku2 maha tau di KRESTEN dan ISLAM, yg disembah2..itu, tapi ngga tau kalo BUMI tidak DATAR..waduh masih menyembah mahluk2 [maaf] bodoh itu ya..ngga bisa dibilang cerdas, sih.

    Alex:

    Kebodohan di mata manusia adalah kepandaian di mata Tuhan. Ya dan Amen!

    BalasHapus
  134. AS:
    apak... saya mau cerita sedikit. Di Jawa kalau pas ada gerhana matahari. Orang pada pukul lesung...dug..dug..dug. Supaya raksasa Kala atau Kalarahu memutahkan matahari atau bulan yang dimakannya. Nah, bapak tahu cerita si Rahu dalam kitab dongeng yang Bapak yakini itu merupakan gambaran bagi gerhana matahari dan rembulan? Terus pertanyaan mengenai Gunung Sumeru alias Meru kok belum dijawab ya? Lupa atau sengaja lupa Pak? ;)

    Gw:
    mmmmh itu dongeng, dibanyak tempat dan dongeng yosua menyetop matahari..jika udah tau itu dongeng..eh masih di emut..ya tolol banget sih.

    Btw,
    Lhobukankah udah saya sampaikan ttg meru? kalo punya mata yang dipake buat baca. Ya deh gw ulangi lagi:
    "Buddhis Cosmology, terminologi tempat2 kelahiran kembali akibat "hasil karma", sedangkan meru itu artinya tinggi, dari mulai bawah kaki hingga puncak ada 31 tingkatan loka [alam].
    Contoh: alam manusia & alam binatang ada di bumi yg sama namun pd LOKA yg berbeda..lantas mana bertumpuk2nya, bos?

    Btw,
    Buddhism bilang cakkavala itu system dunia jumlahnya 10 pangkat 3, sementara sains aja baru lolos dari kegelapan nasrani menemukan ada banyak system dunia lain di semesta ini nah Alam Manussa menurut Buddhisme itu banyak.

    Gak kaya islam dan kresten, bumi ini jadi fokus alam dan matahari mengelilingi bumi"

    Anda:
    Kebodohan di mata manusia adalah kepandaian di mata Tuhan. Ya dan Amen!

    gw:
    hahahaha..mahluk kocak itu menyatakan bumi pusat alam yg datar, memasang kemah di langit untuk matahari, yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya..beredar Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; [Mazmur 19:4-6]

    masih menyembah si kocak ini? ya tolol sih. [duh maaf ya saya terlalu polos dan jujur menyatakan ini tolol].

    BalasHapus
  135. Alex di http://wirajhana-eka.blogspot.com/2010/12/bumi-di-atas-punggung-ikan-paus.html?showComment=1311705769828#c1360357045772376691

    menyatakan:
    Lagipula mana ada dalam Alkitab bumi datar? Dalam Kitab Ayub khan sudah disebutkan kalau Tuhan menggantungkan bumi pada kehampaan. Luar biasa Pak. Ternyata sudah disebutkan dalam Alkitab kalau ruang angkasa itu hampa udara.
    Empat penjuru yang disebutkan dalam Alkitab itu hanya metafora. Sama seperti agama Bapak yang menyebutkan dewa empat penjuru angin (Caturmaharajika). Berarti sama donk. Agama Bapak juga bilang bumi datar hahahahahaha....
    Lalu pertanyaan saya mengenai penjelasan ilmiah bagi Gunung Meru Bapak juga belum sanggup menjelasakannya. Dimana letak Gunung Meru Pak? Pasti bukan di rumah Bapak khan?

    Lalu pada salah satu tulisan Bapak Suriya Sutta dan Candima Sutta itu Bapak sebut sebagai gerhana matahari dan bulan yang berturut2. Berarti benar Pak dalam kitab Bapak juga disebutkan bahwa penyebab gerhana adalah dimakan Rahu. Hahahahaha scientific banget ya Pak.

    Kemudian, Suriya khan dewa matahari dan Candima dewa bulan. Lha kok matahari sama bulan ada dewanya Pak. Apollo udah pernah ke bulan ga ketemu dewa tuh. Ke mana Pak dewanya? Hahahaha ya deh.. ya deh... agama Bapak memang paling scientific. Mengejutkan bukan?

    Mungkin Alkitab memang tidak scientific Pak.. Tetapi saya yakin bahwa Alkitab adalah surat cinta Tuhan pada manusia. [July 27, 2011 2:42 AM]

    dan menyatakan: Matahari dan bulan itu bukan dewa Pak. Tetapi keduanya ciptaan TUHAN. Ini baru benar hahahahaha.....[July 27, 2011 2:49 AM]

    Tanggapan gw ya dibawah ini:

    BalasHapus
  136. Alex:
    Kitab Ayub khan sudah disebutkan kalau Tuhan menggantungkan bumi pada kehampaan. Luar biasa Pak.

    gw:
    ah masa sih..koq kamu sebagai penginjil koq ngga tau bahwa itu cuma ayub yg bicara ttg padang pasir yg kosong melompong? tuh tanggapannya udah gw tulis di atas..baca dong..biar pintar, okeh

    Alex:
    Empat penjuru yang disebutkan dalam Alkitab itu hanya metafora. Sama seperti agama Bapak yang menyebutkan dewa empat penjuru angin (Caturmaharajika). Berarti sama donk. Agama Bapak juga bilang bumi datar hahahahahaha....Berarti sama donk. Agama Bapak juga bilang bumi datar hahahahahaha....

    gw:
    husss, koq malah minta dimirip2 kan..agamamu sendiri menyatakan bumi itu datar ya itu masalahmu ajaran2 India ngga ada tuh bilang bumi itu datar.

    Ttg catur maharajika, maka itu adalah 4 Raja besar yang menguasai mahluk2 Yakka, Naga/garuda, kumbhaṇḍa dan gandhabba. lihat aja di sini:
    http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_32:_Atanatiya_Sutta

    Kemudian kan udah juga ditulis ttg Deva spt Deva suriya dan deva candima juga ada..juga bukan sebagai objek sembah.
    benda spt Matahari dan bulan juga ada..dan bukan sebagai objek sembah.

    dan ngga ada tuh disebutkan gerhana terjadi karena Rahu menelan Matahari dan Bulan

    Kan udah saya suruh baca dan liat sendiri disini:
    http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/theravada/Samyutta%20Nikaya%201%20-%20Sagatha%20Vagga.pdf] Hal. 127-128

    Kemudian, ttg Meru, sumeru, kan udah juga ditulis 2X, bahwa itu adalah tingkatan alam para mahluk yang terlahir kembali dan didasarkan pada Tingginya nilai karmabaik/kebajikannya, makin banyak ya makin tinggi alamnya.?

    Kenapa sih ngga dibaca??

    Btw, kalo kamu tau ajaranmu oon sekali bilang matahari mengitari bumi yg datar dan itu allahmu sendiri yang ngomong..kan tolol sekali memuja allah2 kocak spt itu
    [duh maaf ya..gw orangnya jujur dan polos ngga suka plintat-plintut, sih]

    salam

    BalasHapus
  137. tunggu2, kalo memang benar bumi itu datar, pasti dia punya ujung kan? ujungnya dimana?

    BalasHapus
  138. Ya sekedar numpang lewat...dan memberi share aja... Mungkin anda bisa memahami dengan artikel ini, http://adislogic.blogspot.com/2012/04/purana-ithiasa.html

    BalasHapus
  139. hari gini kok masih percaya bumi datar.makanya sekolah yg bener.dan jangan sempit pemikirannya kepada agama lain.open mind .

    BalasHapus
  140. [79:30] Dan bumi sesudah itu didorong (dahaha).
    "Dahaha" berasal dari kata kerja "daha" yang diturunkan dari kata kerja "dahu" yang dapat berarti mendorong, melemparkan, menggerakkan. Ibnu Barri mengatakan "Daha al-Ardh" berarti mendorong bumi sehingga bergerak. Disini An-Naazi'at ayat 30 dapat diartikan "Dan sesudah itu bumi Allah gerakkan (didorong sehingga berputar) hingga akhirnya menjadi (terasa) datar". Juga dapat dilihat berdasarkan asal katanya “dahraj” yang berarti bergerak berputar atau berguling.

    Bahkan berdasarkan Lane's Arabic-English Lexicon, ketika membahas mengenai "dahu" dan turunannya, walaupun memiliki banyak arti seperti membentangkan, mendorong, melemparkan dan menggerakkan, akan tetapi kata-kata kerja itu selalu berkaitan dengan benda yang bentuknya bulat, seperti telur, kerikil, dan mainan berbentuk bulat. Seperti "idhiyya" atau "adhiyyah" yang diartikan dengan sarang burung onta yang dibuat dengan mengais-ngais pasir dengan kedua kakinya untuk meletakkan telur-telurnya.Atau ketika membahas mengenai turunan "dahu" dalam suatu kalimat dengan hujan, digunakan kaitannya air hujan yang "menggerakkan" dan "memindahkan" kerikil-kerikil. Di bawah adalah screen capture sebagian dari apa yang terdapat dalam Lane's Arabic-English Lexicon mengenai "dahu" dan turunannya.



    Dengan ilmu pengetahuan saat ini, pergerakan bumi (rotasi dan revolusi) diketahui sebagai penyebab adanya gravitasi dan juga menyebabkan bentuk bumi menjadi lebih panjang di equatorial, sehingga dapat dikatakan bahwa bumi berbentuk bulat agak memipih seperti telur, sehingga tepatlah penggunaan kata dahahaa disini : "Dan sesudah itu bumi, karena berbentuk bulat (dan agak pipih), maka Allah dahahaa-kan (digerakkan, didorong sehingga berputar) hingga akhirnya menjadi (terasa) datar", sesuatu yang telah disampaikan Allah melalui Al-Qur'an 15 abad silam, wallahu a'lam.

    BalasHapus
  141. Kita lihat lagi di surah Ar-Rahmaan ayat 33 yang berbunyi :

    [55:33] Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup melintasi Diameter (aqthar) langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kewenangan (keahlian / kekuasaan).
    Catatan : kata "bi sulthaan" di akhir ayat ini sering diterjemahkan dengan "kekuatan". Arti dari "sulthaan" ini sendiri adalah kewenangan, keahlian, kekuatan.

    Kata "Aqthar" ini sendiri mengandung arti diameter atau garis tengah, dan dihadirkan dalam bentuk jamak. Bentuk tunggal dari "aqthar" adalah "quthr" dan dualnya adalah "qutharin".

    Suatu bangun tiga dimensi yang memiliki "banyak" diameter adalah elipsoid atau yang cenderung menyerupai itu. Elipsoid merupakan suatu bangun yang bulat menyerupai bola dengan bentuk memipih seperti telur.

    Jadi, 1400 tahun yang lalu, Al-Qur'an menyatakan bahwa alam semesta (dalam hal ini langit) dan bumi berbentuk elipsoid, bola pipih, disaat sebagian besar penduduk dunia saat itu menganggap bumi adalah datar, dan langit adalah apa yang terlihat dari bumi dengan mata telanjang.

    Pengartian "aqthar" sebagai "diameter" pada jaman-jaman dahulu tidak dikenal, sehingga akhirnya di artikan dengan kata-nya yang terdekat aqtashara yang berarti penjuru. Akan tetapi banyak kata-kata dalam Al-Qur'an yang tidak biasa atau tidak dikenal pada zamannya sehingga pengertiannya di ambil yang terdekat atau lebih umum pada masa itu. Apalagi pada masa itu menyatakan "bumi itu bulat" adalah suatu ide yang kurang dapat diterima. Sebagai firman Allah, Al-Qur'an menyatakan kebulat-pipihan bumi secara tersirat, yang akan dapat dibuktikan berabad-abad kemudian seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi manusia.

    Penggunaan dan pemilihan kata itu sendiri merupakan salah satu keistimewaan Al-Qur'an. "Aqthar" sebagai diameter memang mungkin tidak dikenal pada zamannya, akan tetapi Allah yang maha Mengetahui tahu bahwa berabad-abad kemudian bahwa kata "aqthar" akan digunakan sebagai "diameter", jauh sebelum manusia menyadari bahwa Al-Qur'an menyebutkan hal yang akan membuktikan kesesuaiannya dengan ilmu pengetahuan. Sama halnya dengan kata "kawkaban" yang di pakai di beberapa ayat lain di dalam Al-Qur'an, yang pada zaman diturunkannya Al-Qur'an hanya di kenal sebagai "bintang", belakangan setelah ditetapkannya istilah planet, maka "kawkaban" pun memiliki arti sebagai "planet".

    Di surah lain, Az-Zumar ayat 5, Allah Berfirman :
    [39:5] Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq; Dia menutupkan (yukawwiru) malam atas siang dan menutupkan siang atas malam ...
    "Menutupkan" (yukawwiru) dalam ayat di atas secara bahasa mengandung pengertian "melapisi sesuatu kepada suatu benda yang bundar", biasanya dipakai dalam istilah "menutupkan turban di kepala". Jadi sekali lagi secara tersirat Allah ingin memberitahukan kepada manusia bahwa bumi itu tidaklah datar seperti yang diperkiraan.

    BalasHapus
  142. gw:
    AQ 55:33
    arti "aqthar" konsisten di artikan "segala penjuru" misal di 33:14, "Kalau diserang dari segala penjuru" artinya jelas: dari berbagai sisi/ atau region dan gak bicara diameter.

    Qaf-Tay-Ra =
    to drop, drip (liquid). taqattara - to fall on the side. taqatara - to walk side by side. aqtar (pl. of qutrun) - sides, regions. qitran - molten copper, liquid pitch.
    aqtar n.m. (pl. of qutr) 33:14, 55:33
    qatiran n.m. 14:50
    qitr n.m. 18:96, 34:12
    ---

    Malah,
    tafsir: yang dimaksud PERINGATAN pada JIN & MANUSIA bhw saat nanti tak ada yg akan lolos dari sangsi kecuali dgn alasan & bukti [Tanwîr al-Miqbâs min Tafsîr Ibn ‘Abbâs] atau ngga akan ada mahluk yg lolos saat kiamat kecuali atas wewenang & putusan Allah, ngga akan bisa mengelak dari aturan dan hukumnya..so, gak ada urusannya dgn diameteran ato apalah sama sekali!

    BalasHapus
    Balasan
    1. 'takwir' di surat 39:5 sama sekali gak berhubungan bentuk bumi krn menerangkan bahwa bentuk langit versi islam berbentuk kubah dengan matahari dan bulan-lah yang berjalan.

      Bukti:
      [..]Ibn Taymiyah: Allah has said, "And He (Allah) it is Who created the night and the day, the sun & the moon. They float, each in a Falak." Ibn Abbas says, "A Falaka like that of a spinning wheel." The word 'Falak' (in the Arabic language) means "that which is round."[..]

      Tafsir Ibn Kathir surat Ar rad:2,
      [..]seperti yang Allah maksudkan di surat 36:38 (dan matahari berjalan ditempat peredarannya), Itu juga dikatakan artinya adalah: Hingga mereka selesai/turun [settle] ke bawah kursi Allah [‘arsy] setelah melewati bagian lain bumi.

      Jadi ketika mereka, dan seluruh planet2 sampai di sana, mereka berada ada di jarak terjauh dari ‘arsy. Karena menurut pandangan yang benar, yang teks-teks buktikan, ini berbentuk seperti kubah, dibawahnya semua adalah ciptaan. Tidak berbentuk bundar seperti benda2 langit, karena ada pillar bawaannya. Fakta ini jelas bagi mereka yang mengerti ayat dan hadis2 otentik[..]

      Arti kata takwir:

      Surat at takwir:1,
      YUSUFALI: When the sun is folded up;
      PICKTHAL: When the sun is overthrown,
      SHAKIR: When the sun is covered,

      Tafsir:
      [..]At-Takwir means to gather one part of something with another part of it (i.e., folding). From it comes the folding of the turban (`Imamah) & the folding of clothes together. Thus, the meaning of Allah's statement, (Kuwwirat) is that part of it will be folded up into another part of it. Then it will be rolled up and thrown away. When this is done to it, its light will go away.

      Kemudian,
      [..]The word kawwara is derived from Takwir which denotes for the sun 'to lose its light'.

      (Another meaning of Takwir is 'to fold', & the translation in the text is based on this meaning. The sense of folding the sun is that its function will come to an end, and it will lose its light..

      Muhammad Taqi Usmani) Sayyidna Hasan Basri (RA) has attached this interpretation to it. Another sense of the word is 'to cause to fall'.
      Rabi' Ibn Khaitham (RA) assigns the following interpretation to this verse: The Sun will be thrown into the ocean, and as a result of its heat the entire ocean will turn into fire. The two interpretations are not contradictory. They may be reconciled thus:

      first, its light will be put off and then it may be thrown into the ocean.
      Sahih of Bukhari records from Sayyidna Abu Huharirah (RA) that the Holy Prophet (Sallaho Alaihe Wassallam) said that on the Day of Resurrection the Sun and the Moon would be thrown into the ocean.

      Musnad of Bazzar has the addition that they will be thrown into Hell.
      Ibn Abi Hatim, Ibn Abid-Dunya and Abush-Shaikh stated that on the Day of Resurrection Allah will throw the Sun, the Moon and all stars into the ocean. Then a violent wind will blow over them, as a result of which the entire ocean will turn into fire.

      Thus it is correct to say that the Sun & the Moon will be put into the ocean. It is likewise correct to say that they will be put into Hell, because the entire ocean at that time will have been turned into Hell. [Derived from Mazhari and Qurtubi] [..]

      Jadi,
      kata ‘takwir’ yang dimaksud 100% menegaskan bahwa langit islam berbentuk kanopi, seperti maksud AQ Al baqarah:22,

      YUSUFALI: Who has made the earth your couch, and the heavens your canopy; and sent down rain from the heavens; [..].
      PICKTHAL: Who hath appointed the earth a resting-place for you, and the sky a canopy; and causeth water to pour down from the sky,[..]
      SHAKIR: Who made the earth a resting place for you and the heaven a canopy and (Who) sends down rain from the cloud [..]

      jadi buat apa mesti membelok2an maksud lagi?

      Hapus
  143. Selamat malam utk Wirajhana. Begini Wira, sy ni mau minta tolong tentang suatu hal, yaitu:

    " Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.(Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. 27:88) ---> An-Naml: 88


    ... gunung2 berjalan sebagai jalannya awan... . Nah, di sini lantas saya ingat sebuah buku tentang sains dalam islam (ttp judul, saya lupa) - karya Prof. Ahmad Baiquni - yg menafsirkan itu sebagai pengakuan dari Al Quran, bahwa bumi itu bulat dan ber-rotasi (berputar pada porosnya). Padahal spt yg kta tahu, bahwa banyak ayat2 Quran yg mengindikasikan bahwa bumi itu dihamparkan / datar spt karpet.

    Saya sangat mengharapkan Wirajhana Eka untuk menolong saya dengan informasi yg akurat dan bisa dipertanggungjawabkan.

    Sebelum dan sesudahnya, sy mengucapkan banyak terimakasih. Maturnuwun.


    ttd,
    Assadduddin
    ( mantan muslim )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf pak asadduddin kalo boleh saya menyampaikan bahwa ada yang menafsirkan itu adalah fenomena bahwa lempengan bumi bergerak (tentu masih bisa diperdebatkan karena jika lempeng bumi yang bergerak tentu tidak hanya gunung). Ada juga yang menafsirkan seperti yang anda katakan tetapi terasa dipaksakan karena hubungan gunung berjalan dengan bumi dan seluruh isinya yang berputar adalah sesuatu yang berbeda.
      Yang jelas saya melihat suatu kontradiksi antara gunung yang bergerak dengan frase membuat kokoh sesuatu. Sepertinya fenomena alam semesta selalu dijadikan alat tuhan untuk mengokohkan kebesarannya. Ketika alam semesta mulai bisa dirambah manusia pengikut tuhan harus sibuk membuat perlindungan agar tak terkena dampak desakralisai.
      Menafsirkan teks suci (yang memang bukan karya ilmiah) adalah SENI bukan bepikir ILMIAH

      Hapus
  144. Teks suci (yang diyakini suci) bukan buku ilmiah. Dia tidak memiliki standar ilmiah. Dia memungkinkan untuk ditafsirkan beragam.Dia lebih menitik beratkan pada aspek kepercayaan (iman)untuk kebaikan. Menghubung-hubungkan teks suci dengan sains pada dasarnya adalah cara manusia memuaskan hatinya agar kepercayaannya tetap bisa diyakininya, karena pada dasarnya manusia punya kepentingan manusiawi yaitu berlindung (melindungi egonya)pada konsep keyakinan yang dianggap luhur karena dekat dengan obyek yang diyakini superior yaitu tuhan atau dewa. Jadi manusia butuh keyakinan oleh karenanya keyakinan harus dipelihara dari desakralisasi.
    Karena teks suci bukan karya ilmiah maka menafsirkan teks suci tergantung itikat penafsirnya. Menganggap hewan yang disodomi manusia harus diupacarai khusus tidak ilmiah itu tergantung penafsirnya (wong keyakinan dan ritual memang tak ilmiah). Menbakar hewan yang disodomi agar tidak lahir makluk 1/2 hewan dan manusia bisa jadi juga tidak ilmiah(sel telur hewan emang bisa dibuahi sperma manusia ? emang hewanya salah wong dia korban mengapa mesti dibakar?)
    Dipikiran pembuat teks suci (diyakini perkataan tuhan) waktu itu bumi bulat atau tidak kita tidak tahu. Pengikut cenderung membela isi teks suci. Sebelum diketahui bumi bulat manusia menafsirkan datarsebagai kuasa tuhan. Setelah diketahui bumi bulat manusia ya menyesuaikan penafsiran.
    Menafsirka teks suci bagi saya adalah seni bukan ilmiah.


    BalasHapus
  145. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  146. Justru Al Quran lah satu-satunya kitab suci yang menjelaskan secara akurat dan lengkap tentang bentuk bumi dan langit. Dari sekian banyak kata datar kenapa dipilih kata dahaha itu karena makna tersiratnya yakni bumi itu bagai telur burung onta yang disembunyikan di hamparan pasir yang didatarkan, jadi bentuk bumi bagi manusia yang tinggal di atas muka bumi ini adalah bagai hamparan yang didatarkan, menyembunyikan bentuk sebenarnya bumi yakni yang bulat elipsis, bukan bulat sempurna seperti bola, tapi bulat elipsis seperti telur burung onta, karena pepat di kedua kutubnya. Lalu langit jg diseumpamakan gulungan sorban yang membungkus bumi yang bulat elipsis ini. Maha benar Allah dengan segala firmanNya.

    BalasHapus
  147. Ayat-ayat Quran itu asli friman dari tuhan sang pencipta alam semesta, ayat-ayat Quran itu begitu luas dan mendalam maknanya, sedangkan kemampuan manusia sangat terbatas, jadi wajar kalau manusia jaman dulu keliru menangkap makna sebenarnya dari suatu ayat. Bahkan sampai kiamat nanti pun tak kan habis dikaji itu ayat-ayat Al Quran.
    Untuk bisa menafsirkan secara tepat dan benar diperlukan kemampuan berbahasa asli quran secara mendalam dan benar, dan tak cukup itu saja, juga harus disertai kemapuan keilmuan yang terkait dengan ayatnya, seperti ayat tentang ilmu akuntansi, lebih tepat jika cendekiawan muslim berlatar belakang akuntansi yang mengkajinya. Juga untuk ayat-ayat terkait ilmu kedokteran, leboh tepat dikaji oleh seorang ulama muslim yang juga seorang dokter. Juga untuk ayat-ayat terkait astronomi, hukum, ekonomi, dll.
    Kemampuan manusia sangat terbatas, sedangkan ayat Quran itu begitu luas dan mendalam serta penuh berlapis ilmu.

    BalasHapus
  148. Twann ku@jadi wajar kalau manusia jaman dulu keliru menangkap makna sebenarnya dari suatu ayat. Bahkan sampai kiamat nanti pun tak kan habis dikaji itu ayat-ayat Al Quran.

    Saya
    hahaha.... Justru ayatnya sndrilah yg membuatnya keliru, jangan salahin orng yg gx pnya ilmu, krna orng yg gx pnya ilmu jika melihat ilmu jdi tau, ko ini mlah jdi gx tau ? Kan aneh ?. Stelah sudah tau dan melihat fakta bhwa bumi itu bulat, barulah smua cndikwan muslim men cocologi(wlaupun sgt di pksakan). Haha... Aneh. Pkir jgn pke doktrin bro, pake nalar sdkit lah atau pke logikanya, klo orng yg sudh kena doktrin itu, pkirinya jdi bebal. Sprti halnya muslim yg zman dulu mngtkan bhwa bumi ini datar, tpi para kafir dri india mngtkan bumi ini bulat, dan jika memprcyai bumi ini bulat, sama sjah mreka itu kafir, tapi akhirnya terungkap bhwa siapa yg slah dan siapa yg benar. Islam hnya mencocokan, tpi wlaupun mencocokan smpai sprtii apapun, gx akan bisa di pndang bhwa dlam quran itu bumi bulat, mlainkan hnya yg terlihat bumi itu datar, srta matahari yg terbenam dan jga matahari dan bulan yg mengelilingi bumi. Aneh. Ilmu cocologi memang sgt ampuh untuk di masukin ke doktrin ya, haha... Dasar boneka.

    BalasHapus
  149. jangan salahkan ayatnya yang telah secara benar menyatakan hal sesungguhnya, tapi memang kemampuan manusia itu memang terbatas. Kafir india itupun SALAH, bentuk bumi yang tepat BUKAN bulat sempurna seperti bola, apalagi bola yang disangga oleh naga, bentuk bumi adalah seperti kata Al Quran, yakni BULAT ELIPSIS, seperti telur burung unta. Bagi manusia bumi itu DAHAHA, seperti telur burung onta bentuk sebenarnya (yakni bulat elipsis, karena bumi pepat di kedua kutubnya), yang disembunyikan di pasir yang diratakan, persis seperti bentuk bumi, yang sebenarnya bulat elipsis, tapi dalam pandangan manusia, Allah buat seolah-olah rata, bagi manusia yang tinggal dimuka bumi ini, yakni dengan cara Allah ciptakan manusia dalam ukuran yang kecil sehingga tak terasa bulatnya bumi, sehingga bisa nyaman tinggal di muka bumi ini. begituuu, paham?
    Jadi adalah kebodohan otakmulah yang mengartikan ayat itu secara keliru, padahal justru Al Quran lah satu-satunya kitab suci yang secara tepat akurat dan lengkap menjelaskan tentang bentuk bumi dll secara ilmiah.

    Kalau kamu menggunakan sedikit saja otakmu pasti kamu mengerti bedanya.
    Al Quran jelas ilmiah, karena sudah banyak para ilmuwan yang mengakui kebenaran ayat-ayat al quran tersebut, seperti ayat tentang neraka kulit, benar sekali dunia kedokteran mengakui syaraf sakit manusia terletak di kulit, juga ayat tentang akuntansi yang merujuk pada metode pencatan amak perbuatan dll. Hal-hal yang hanya tepat dipahami oleh manusia dengan keahlian yang terkait dengan ayat tersebut.
    Dan contoh yang sangat jelas sekali, adalah kebodohan kamu wira dalam mengartikan ayat tentang pengembara Dzulkarnaen, kamu kira itu ayat tentang matahari tenggelam di kolam lumpur, padahal ayat itu berbicara tentang Dzulkarnaen, seorang pengembara, yang disebutkan akhir pengembaraannya adalah di tempat ketika matahari tengelam di laut hitam, yakni di TEPI PANTAI SAAT SUNSET, itulah pandangan seorang manusia, Dzulkarnaen, yang tinggal di muka bumi ini. dll.

    Ayat Al Quran itu asli FIRMAN tuhan, firman Allah, tuhan asli sang pencipta seluruh alam semesta ini. Ayat Al Quran itu begitu luas dan dalam maknanya, sangat ilmiah, tersirat dalam keindahan bahasanya, sehingga tak akan pernah habis untuk dikaji, sesuai perkembangan tehnologi dan iptek yang dicapai manusia di tiap jamannya, sedangkan kemampuan manusia itu sangat terbatas.

    sadari itu.

    BalasHapus
  150. untuk memahami ayat-ayat terkait tentang itu bisa dibaca http://www.globalmuslim.web.id/2012/08/bentuk-bumi-menurut-injil-dan-al-quran.html sudah ada penjelasannya secara panjang lebar dan ilmiah.

    BalasHapus
  151. Halah, ngeless... Udah jelas dlam weda bumi itu bulat pepat, bukan bulat sprti bola, eh si kafir dri arab ini mlah ngmong dmikian. Halah... Udah tau ko smua ayat2 alquran yg kya bginian. Jgn cocologi, kasian bgt u, udah tau slah msih dibela mati2an. Kasian. Doktrin klo dah nempel dri kcil itu susah untuk nglepasin doktrin islam itu, imani ae yyo....

    BalasHapus
    Balasan
    1. sory ni gan ga usah berantem lah malu sama umur agama mu agama mu agama ku agama ku kenapa harus menjelek2an agama orang lain jika ingin tau arti Al-Quran Belajar dan Pahami jngn asal googling malu gan dan jika ingin pelajari kitab weda belajar.semua agama itu baik tergantung mengamalkanya toh dari 5 kitab suci semua di turunkanya melalui Nabi-Nabi Allah S.W.T manusia di ciptakan itu mempunyai kelebihan akal dan pikiran kalo lo emang pengen tau AL-Quran / Weda Belajar dan pahami berbeda agama tetapi alangkah baiknya bersaudara bukan saling menjatuhkan hargai pendapat orang jangan mencaci dan maki

      Hapus
  152. iyalah..........gw nyerah dech dengan penulis (periset)..........

    MUNGKIN SEKALI-KALI SANG PENULIS HARUS
    BERDIALOG/DEBAT (TATAP MUKA) DI DEPAN HADIRIN & INTELEKTUAL...........???

    BERANI..............???

    MUNGKIN mau mengundang DR. Zakir Naik dari India................???

    SAYA PENGEN PUNYA REKAMAN VIDEONYA.........tolong Upload yaach.........????

    BalasHapus
  153. panjang banget Analisanya yaach............???

    sayang sekali............KURANG DIMENGERTI.......!!!!

    BGMN KALO DEBAT LANGSUNG DIDEPAN HADIRIN...............???

    SAYA TUNGGU UNDANGAN RESMINYA........

    ATAU UPLOAD VIDEO DEBATNYA YAACH.............????

    BalasHapus
  154. Parah nih admin nya ga bisa baca alkitab dengan jelas.
    Konteks
    TB (1974) ©

    SABDAweb Yes 40:22
    Dia yang bertakhta i di atas BULATAN bumi yang penduduknya seperti belalang; j Dia yang membentangkan langit k seperti kain l dan memasangnya seperti kemah m kediaman! n
    AYT Draft

    Dia yang duduk di atas BULATAN bumi, yang penduduknya seperti belalang, Dialah membentangkan langit seperti tirai, dan menghamparkannya seperti kemah untuk ditinggali,
    TL (1954) ©

    SABDAweb Yes 40:22
    Bahwa Ia juga yang bersemayam di atas BULAT bumi dan segala orang isinya seperti belalang jua adanya; bahwa Ia juga yang membentangkan segala langit seperti sehelai kain, dihamparkan-Nya seperti kemah tempat kedudukan!
    BIS (1985) ©

    SABDAweb Yes 40:22
    Yang menciptakannya bertakhta di atas BULATAN bumi, penduduknya tampak kecil seperti belalang. Ia membentangkan langit seperti kain, dan memasangnya seperti kemah untuk didiami.
    MILT (2008)
    Dia yang duduk di atas BULATAN bumi, bahkan yang tinggal di dalamnya, adalah seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti sebuah tabir, dan menghamparkannya seperti kemah untuk tinggal di dalamnya.
    [+] Bhs. Inggris


    Beberapa versi ditulis "BULATAN / BULAT".
    Baca Alkitab yg bener Brow...

    BalasHapus
  155. Belum sempat saya baca, saya simpan dulu ah...... Sebab butuh kejernihan berpikir..... Ketika argumen bersifat menyerang, dialog hanyalah membuat masing-masing kehilangan Tuhan.

    BalasHapus
  156. penulis mengambil referensi tentang islam dari dr ahmad shafaat (siapakah orang ini???) & web abal2 yang mengatasnamakan islam. lalu mengklaim bahwa itu adalah sumber yang valid tentang islam. luar binasa sekali!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenernya sih gak penting banget siapa si Ahmad shafaat itu. JUSTRU yg lebih penting adalah SALAH atau BENER-kah informasi hukum persetubuhan dengan binatang dalam islam yg disampaikannya!

      Untuk itu, coba kamu buka: Selangkangan.., baca mulai dari bagian tengah ttg hukum bersetubuh dengan binatang dan CHECK SENDIRI kebenaran referensi hadisnya :)

      salam..

      Hapus
  157. Saya belum membaca seluruh paparan di atas ataupun komentar komentarnya, barusaja saya membaca blog sebelah mengenai bumi datar dan memberi komentar berikut:
    "Penjelasan di atas mengenai matahari mengelilingi bumi, mendukung pendapat "bumi datar". Pada peta "bumi datar" (flat earth) digambarkan bahwa bumi berbentuk bulat seperti kepingan cakram, kutub utara merupakan pusat lingkaran bumi dan kutub selatan/antartika merupakan lingkaran luar/tepi bumi berupa gunung es yang tinggi sehingga air laut tidak tumpah keluar bumi. Ukuran matahari lebih kecil daripada ukuran bumi, beredar di garis edar mengelilingi bumi dianalogikan dengan saya mengelilingi kota jakarta melewati Jakarta Outer Ring Road (JORR) sebagai garis edar."

    BalasHapus
  158. dari sekian banyak tulisan tentang bentuk bumi, ini yang lumayan lengkap dan terlihat jelas kutipannya dari sumber mana. terimakasih banyak sudah mencerahkan, izin copas di MS word untuk dibaca-baca lagi. thanks again.

    BalasHapus
  159. one short question, khusus ketika sedang pembahasan bagian tentang menurut versi Islam kenapa nama hari Ahad (hari ke-satu)harus ditulis dengan hari Minggu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu hanyalah terjemahan dalam bahasa Indonesia, kata itu serapan dari bahasa Melayu yang juga serapan dari bahasa Portugis/Yunani/Italia. Kata echad (Ibrani) diserap ke bahasa arab menjadi ahad = 1 (utk senin, selasa, rabu dan kamis artinya adalah 2, 3, 4 dan 5).

      Bagaimana kemudian Ahad = Minggu = Sunday?
      Para pagan sebelum kemunculan Yahudi dan Kristen menyatakan hari ke-1 adalah hari dewa matahari, SEMENTARA Kaum Islam dan kristen, mengklaim bahwa Matahari tercipta BUKAN di hari ke-1 namun BEBERAPA HARI KEMUDIAN (Islam: antara hari rabu, kamis dan jumat, sementra kristen di hari ke-4/kamis).

      Dalam "The Sabbath and Sunday, Common Misunderstandings", kita temukan bahwa Gubernur Pliny, di tahun 107 M, menyebutkan bahwa di hari ke-1 umat kristen memperingati tentang Yesus (tradisi yang dilakukan di KPR 20.7) dan inilah yang kelak dijadikan sebagai hari Tuhan di kalangan kristen.

      Tertullian dari Africa dalam tulisannya di tahun 200 M, bab 16:
      "Kami mengadakan perayaan sehari setelah sabtu yang berkontradiksi dengan mereka yang menyebut hari mereka sebagai Sabat, dan mengabadikannya untuk istirahat dan makan, menyimpang dari kebiasaan Yahudi awal..Mesti diakui, anggaplah bahwa matahari adalah dewa para kristen, karena telah sangat jelas diketahui bahwa kami sembahyang ke arah timur atau karena kita membuat hari minggu/ke-1 sebagai hari perayaan" (Ancient Syriac Documents, The Ante-Nicene Fathers, vol. 3, P. 123)

      Kemudian,
      Kaisar konstantin pada 7 maret 321 M kemudian menetapkan hari ke-1, hari dewa matahari kaum pagan, sebagai hari beristirahat bagi orang kota.

      Dalam bahasa Portugis hari tuhan disebut DOMINGGO (juga dalam bahasa yunani, sementara dalam bahasa Italia "dies dominica"). Kata dominggo ini kemudian diserap dalam bahasa melayu dan telah luas dikenal pada abad ke 18, misalnya dalam buku "Beknopte Maleische spraakkunst en chrestomathie met Italiaansch en Arabisch karakter, hal.71 ada tertulis dalam surat tertanggal 14 Nov 1828, kata "di dalam doewa DOMINGGO sahaja datang di Serang". Lambat laun, kata DOMINGGO berubah menjadi MINGGU

      Sehingga,
      hari ke-1 (Yahudi, Kristen, Islam dan Pagan) = Echad/Ahad = Hari Tuhan = Hari Dewa Matahari = DOMINGGO = MINGGU

      kira-kira demikian. Salam.

      Hapus
  160. Alhamdulillah cocok dengan ajaran islam nih..memang bumi pusatnya, bukan matahari, dan matahari mengelilingi bumi (Geosentris)! sekarang kebuka kesalahan "oknum" ilmuwan islam dulu dan ketololan ilmuwan modern!! Ga mungkin matahari sebagai pusat, itu kan dogma agama (pagan), sama saja kita disuruh untuk menyembah tuhan matahari (paganisme). Ga sadar ya??...Hahahaha! Kita kan manusia makhluk sempurna, tentu ditempatkan di tempat sempurna (bumi sebagai pusat alam semesta)..

    BalasHapus
  161. Logikanya ilmuwan itu ciptaan tuhan, alam juga ciptaan tuhan. Mana yang lebih tahu, tuhan (melalui firmannya) atau ilmuwan mengenai alam semesta. Thanks brother atas infonya nih!!

    BalasHapus
  162. Saya sudah melakukan penelitian selama 4 tahun terakhir mengenai geosentris, dan tidak percaya dengan heliosentris. Dan sekarang ada penambahan info sebagai tambahan rujukan/referensi. Kehidupan ini memang penuh konspirasi, ya..hehe. Thanks infonya!!

    BalasHapus
  163. Panjang banget penjelasannya, dan summary nya...agama samawi kalah dengan agama hindu dan buddha. Untungnya bukan saya yang menulis itu dan tidak percaya tulisan itu.

    BalasHapus
  164. semoga allah memberikan hidayah di ahir hayatmu..amien

    BalasHapus