Seorang gadis desa yang lugu ketika hendak merantau ke kota dibekali pesan oleh simbok.
"Nduk, kalau kamu ke kota dan kebetulan ada jodoh, Simbok pesen carilah pasangan yang setia; bisa mengelola uang, dan; harus perjaka ting-ting".
Berangkatlah sang gadis ke kota. Beberapa bulan kemudian dia kembali ke desanya dan ketika bertemu muka dengan simbok..ia serta merta jatuh berlutut dan menangis. Simbok kaget dan perlahan-lahan bertanya mengapa ia menangis.
“Aku ndak dapat ikuti semua pesen Simbok..". Sang gadis bercerita sambil terisak-isak kemudian si gadis lugu bercerita kalau ia sebenarnya telah hampir mendapatkan calon jodoh seperti yang dipesankan simbok.
"Kalo jalan-jalan keliling kota, dia selalu nggandeng, mbelai-belai aku. Itu kan artinya setia ya mbok?" Simbok mengangguk tanda setuju.
Sang gadis meneruskan "Suatu hari karena kemalaman dan kehujanan kami mencari tempat berteduh dan menginap, jodoh aku ini bilang agar meneduh ke motel saja. Dan supaya hemat, sewa kamarnya satu saja. Ini kan artinya dia bisa hemat ya mbok?" Dengan terbata-bata bingung, Simbok mengangguk.
Sang gadis masih meneruskan lagi "Di situ lah Simbok, baru aku tahu kalau calonku itu masih perjaka ting-ting..."
"Hah.....?" sergah Simbok. "Gimana sih nduk kok kamu bisa bilang gitu?"
"Mmmh...mmmh…anunya masih baru...masih dibungkus plastik, Mbok!", jawab sigadis lugu dengan kemerahan disela tangisnya.
“Hahhh..jadi maksudmu…maksudmu kamu berhubungan badan dengannya malam itu?!”, Tanya simbok panik.
“Yeeee, ndaklah simbok..aku kan cuma pingin tahu saja..apa ia perjaka tingting atau bukan..setelah tahu lantas aku minta diantar pulang..dan ia mengantarkan-ku pulang malam itu juga..walaupun dengan muka merah padam” jawab sigadis.
“Oooh begitu toh kejadiannya…lho, koq malah jadi menangis..bukannya merasa beruntung toh, nduk” jawab simbok dengan leganya.
“Beruntung apanya..!!!”, sergah sigadis, “Simbok kan ndak tahu.. malam itu juga ia buka bungkus plastik di anunya dan sampai pulang kerumahku..kulihat mukanya masih merah padam..lalu kami tidak bertemu beberapa hari…aku pikir ia telah jatuh sakit..aku jadi merasa bersalah..aku tengok dia…dan aku tidak mau lagi ikuti pesen simbok tentang cari perjaka tingting itu”, jawab sigadis.
“Ohh, begitu toh maksudmu itu…Ya sudah, ndak usah diinget-inget lagi…malah menurut simbok, kamu justru masih patuh koq pada pesennya simbok”, Jawab simbok penuh kelegaan.
“Masih patuh bagaimana???…Justru itu masalahnya…simbokkkkkk!!..Kami akhirnya melakukan itu ditempatnya dan sudah tanpa bungkus plastik lagi di anunya..jadi calon jodohku itu akhirnya kan bukan perjaka tingting lagi..hu..hu..hu” jawab si Gadis lugu sambil terus menangis
“hahhh!!!..”, teriak simbok kaget….dan Gedubraak..!!! Simbok klenger...