Senin, 22 Desember 2008

G.I.G.O = Sampah.Masuk.Sampah.Keluar = Banjir Nuh


Hampir semua bangsa dunia punya mitos banjir bahwa di suatu masa, bumi tenggelam hingga menutupi seluruh gunung, berikut beberapa di antaranya:

Hindu:
    Ikan dan Manu
    Di satu masa, Raja pertama dinasti Surya, Manu (Vaivasvata, Manu ke-7) setelah menurunkan tahta kepada putranya, Ia menuju gunung Malaya dan bertapa selama sejuta tahun. Dewa Brahma merasa senang, memberikannya berkat. Manu memohon agar saat adanya pralaya/kiamat besar, Ia hadir sebagai penyelamatnya, permohonannya dikabulkan Brahma [Ch 1.1-15].

    Suatu hari, Manu melakukan upacara pembersihan untuk leluhur dengan air di kolam pertapaannya, ketika meraup, seekor ikan masuk di tangannya dan mohon diselamatkan, Manu menempatkan ikan itu di tempat airnya (kamandalu), tapi dalam sehari semalam, Ia tumbuh 16 jari, tempat itu menjadi sesak baginya, ikan itu mohon untuk dapat dipindahkan. Manu kemudian menempatkannya di tong, tapi dalam sehari semalam, Ia tumbuh sebesar 3 tangan, Ia mohon agar Manu memindahkannya. Manu menempatkannya di sumur, tapi sumur segera menjadi terlalu kecil, Manu memindahkannya ke kolam, tetapi Ia tumbuh menjadi 1 Yojana, Manu memindahkan ke sungai Ganga, tapi segera menjadi terlalu kecil baginya. Akhirnya, Manu memindahkannya ke laut dan Ia tumbuh dengan sangat pesatnya, hampir memenuhi seluruh lautan luas. Manu kemudian bertanya pada ikan itu tentang siapa jati diri ikan yang sebenarnya, karena dapat membesar hingga 1600 mil. Ikan itu mengungkapkan bahwa Ia adalah Visnu yang mengadopsi bentuk Ikan dan bahwa dalam beberapa waktu kemudian bumi bersama seluruh gunung dan hutan dilanda air bah. Pada dewa telah membuat bahtera untuk menghadapi ini dan Visnu meminta Manu untuk mengisi ke dalamnya berbagai spesies 'Svedaja' (lahir dari keringat), 'Andaja' (lahir dari telur) dan 'Udbhija' (lahir dari Bumi) juga 'Jaraayuja' (lahir dari rahim) dan memintanya menjadi penanggung jawab bahtera, yang ketika saatnya bahtera dalam bahaya angin besar, agar diikat pada tanduk ikan. Setelah masa pralaya ini, generasi Manu akan bertahan selama 1 Manvantara (= 306.720.000 tahun manusia) [Ch 1.16-33].

    Kejadian pralaya mulai dengan 100 tahun kekeringan panjang yang berakibat kelaparan besar, kemudian dilanjutkan dengan kemunculan 7 matahari yang sinarnya 7x lebih kuat dan membakar hangus dunia, ditambah api dari bawah tanah, Sesa/ular besar, yang dari kediamannya di alam bawah melalui ribuan mulutnya memuntahkan panas beracun yang bergabung dengan mata ke-3 Siwa dan membuat tiga dunia, langit, semua bintang dan planet menjadi abu. Kemudian 7 awan gelap muncul yaitu samvarta, bhimananda, drona, chanda, valahaka, vidyutapataka dan kona. Kemudian cairan muncul menelan seluruh bumi menjadi satu hamparan luas tertutupi cairan. Di awal kehancuran itu lah Visnu muncul dalam bentuk ikan bertanduk, dan Sesa, raja ular muncul dihadapan Raja Vaivasvata dalam bentuk seutas tali, Raja dengan kekuatan yoginya, mengumpulkan semua mahluk hidup ke bahtera, setelah Ia memancangkan tali ke tanduk Ikan, raja memberi hormat kepada Visnu dan memohon pengajaran tentang proses kehancuran dan pembentukan semesta, terjadinya generasi umat manusia, maksud dari Mavantara, biografi orang terkemuka, pengembangan semesta, jalan kemurahan hati, jalan bakti, jalan sila keyakinan, varna dan asrama, jalan ritual pengorbanan, kebesaran para dewa dan lainnya [Ch 2.1-24] [Matsya Purana, translasi: Taluqdara/para bangsawan dari Oudh. Arti purana = lama/dongeng]

    Nyuha dan Banjir:
    Pada suatu ketika, Kali Purusha bersama Istri menyembah Narayana [Visnu]. Kemudian, Visnu muncul dihadapannya dan memberikan janji bahwa mereka akan diberikan keturunan bernama Adama dan Istrinya Havyavati yang terlahir dari Vishnu-kardama [kardama = tanah liat/lumpur/bayangan]. Mereka-lah yang menjadi cikal bakal kaum Mleccha [Barbar]. Ini adalah tentang jaman Kali-Yuga. Di sebelah timur dari kota Pradan [Eden], di mana ada sebuah hutan yang diberikan Tuhan seukuran 16 Yojana. Adama, tinggal dibawah Papa-Vriksha [pohon dosa] dan bernafsu melihat istrinya Havyavati. Kali purusha, kemudian merubah bentuknya menjadi ular. Ia yang menghianati mereka dan membuatnya tidak mematuhi Visnu. Sang suami [Adam] kemudian memakan buah terlarang dari pohon dosa. Setelah mereka mempunyai anak, mereka kemudian menjadi Mleccha [barbar]. Adama [Adam]-930 tahun; Sveta-nama [Set]-912 tahun; Anuta [Enos]-812 tahun; Kinasa [Kenan]-912 tahun; Malahalla [Mahalaleel]-895 tahun; Virada [Yared]-160 tahun; Hamuka [Henokh]-365 tahun; Matocchila [Metusalah]-970 tahun; Lomaka [Lamekh]-777 tahun; Nyuha [Noah]-500 tahun;..

    Suatu ketika Tuhan Visnu muncul di mimpinya dan berkata, "Nyuha-Ku terkasih, dengarlah, akan ada kehancuran di hari ke 7, untuk itu engkau harus segera membuat sebuah bahtera besar dan naik diatasnya, Oh Umat utamaku, Engkau akan dirayakan sebagai Raja Besar". Ia kemudian membuat bahtera yang sangat kuat seukuran panjang: 300 hasta, lebar: 50 hasta dan tinggi: 30 hasta. Sangat cantik dan seluruh mahluk hidup dapat terlindung di dalamnya. Ia kemudian menaikinya ketika Deva Indra membuat curah hujan terus menerus selama 40 hari.Seluruh Bharat [Bharat Varsa] tenggelam didalam air dan 4 lautan menjadi satu. Semua tenggelam kecuali Visala/Badarikasrama (letaknya di Himalaya), 80.000 resi dari Visala juga ikut bersamanya dan selamat. 1 Tahun kemudian, daratan terlihat, bahtera berlabuh di bukit bernama Sisina, tinggal sementara sampai semua kering dan kembali ke istananya.

    Ketika Kali-Yuga berjalan 2000 tahun, ada guru spiritual bernama Musa menyebarkan ajarannya. Ketika Kali-Yuga berjalan 3000 tahun, raja yang berkuasa bernama Sankha dan Vikramaditya lahir (Ada 2 Vikramaditya, yaitu tahun 57 SM/yang ini dan 78 M/Saka Era). Ketika Kali-Yuga Berjalan 3710 Mahamada (Muhammad) lahir. [Bhavishya purana, Pratisarga Parva, Ch. 4-7. Atau di: "The Purans volume-02", Chandra Sekhar Singh, hal.252, atau di Hindu Online: Bhavishya Purana]
Yunani dan Romawi:
    Deucalion (putra Dewa Prometheus) memerintah di Phthia, Istrinya adalah Pyrrha (putri Epimetheus dan Pandora, wanita pertama yang dibuat para dewa). Suatu ketika Dewa Zeus berniat menghancurkan para manusia jaman Perunggu dengan air bah, Deucalion atas saran Prometheus membangun sebuah peti, menyimpan perbekalan dan berangkat bersama Pyrrha di dalamnya. Kemudian Zeus menurunkan hujan deras dari surga membanjiri sebagian besar Yunani hingga semua orang tenggelam kecuali beberapa yang melarikan diri ke gunung-gunung tinggi sekitarnya. Saat itu gunung-gunung di Thessaly (area utara Yunani) terpisah, daerah di luar Isthmus (tanah genting memisahkan dua air) dan Peloponnese (semenanjung di selatan Yunani) terendam banjir. Deucalion, terapung di laut dengan dadanya selama 9 hari, hanyut ke Parnassus, ketika mereda, mendarat di sana. karena selamat, Ia kemudian mempersembahkan kurban untuk Zeus, Zeus mengirim Hermes untuk mengabulkan yang mereka kehendaki. Deucalion, memilih agar diberikan kehadiran para pria. Zeus kemudian menyuruhnya mengambil batu-batu dan melemparkannya ke atas kepalanya, Deucalion melakukannya, Ia melemparkan batu tersebut dan batu itu menjadi pria, sementara batu-batu yang dilemparkan Pyrrha, menjadi perempuan [Yunani: "The Library", 1.7.2, oleh Apollodorus dari Alexandria (abad ke-2 SM), translasi: James Frazer]

    Terjadi kemunduran moralitas dikalangan manusia dan di surga para dewa juga tidak lebih aman, para raksasa memberontak, Jupiter membuat putusan yang disetujui para dewa besar bahwa umat manusia akan dihancurkan, keputusan ini ditangisi para dewa, bahwa tidak ada lagi altar berasap, yang memohon dan memerlukan jawaban para Dewa. Kehancuran dilakukan dengan air, berhembuslah segala angin, guruh dan dua aliran air dituangkan, Neptunus ikut dengan membuat lautan bergolak dengan gelombang tambahan, aliran air memancar keluar dari rekahan tanah, meluas berkumpul di dataran, membuat laut dan Bumi menjadi dunia air tanpa pantai. Di sebuah gunung dengan ketinggian luar biasa antara Athena dan Boeotian, Deucalion yang terapung menambatkan bahtera kecilnya bersama istrinya. Jupiter melihat dua yang selamat ini, sedang bersedih karena hanya mereka yang selamat, kemudian Deucalion dan Pyrrha memohon petunjuk Themis (dewi keadilan) agar keadaan dapat pulih. Mereka diberikan petunjuk dan turun gunung, Deucalion melemparkan batu dan dari batu yang dilemparkannya menjadi laki-laki, jika istrinya melempar, batu itu menjadi perempuan. [Romawi: "Metamorphoses", oleh penyair Romawi, Ovid/43 SM - 17M, tranlasi: Samuel Garth, John Dryden dan lainnya]

    Ketika terjadi banjir besar, seluruh manusia binasa kecuali Deucalion dan Pyrrha, yang lari ke Gunung tertinggi sisilia yaitu Etna. Mereka kesepian dan memohon kepada Jupiter untuk memberikan mereka orang atau membuat mereka menderita yang sama. Jupiter menyuruh mereka melempar batu; jika Deucalion yang melempar jadilah pria, jika Pyrrha yang melempar menjadi perempuan. [Romawi Spanyol: "Fabula 153", Gaius Julius Hyginus, abad ke-1 M, translasi: Mary Grant. Life of Pyrhus, 1.1 Plutarch, 45-120 M, menceritakannya sekilas: "...raja pertama Thesprotian dan Molosia setelah banjir adalah Phaethon, salah satu dari mereka yang datang ke Epeirus bersama Pelasgus; beberapa lainnya menyatakan bahwa Deucalion dan Pyrrha mendirikan tempat perlindungan di Dodona dan tinggal di sana di antara orang-orang Molosia"]
Sumeria dan Babilonia:
    Pada saat awal dunia diciptakan, para Dewa kecil dipaksa bekerja menggali sungai dan mendirikan gunung, mereka kelelahan dan memberontak terhadap para Dewa besar yang kemudian memutuskan untuk menciptakan Manusia agar dapat memudahkan kehidupan para dewa. Setelah manusia diciptakan, populasinya meningkat terjadi kebisingan yang mengganggu para Dewa. Dewa Enlil1 akhirnya memutuskan untuk melenyapkan semua manusia dengan banjir. [Babilonia: Epik tentang Atrahasis dari tablet Raja Ammi-saduqa Babylonia, 1647-1626 SM, translasi: BR Foster]

    [Setelah penciptaan Manusia] Hari itu, Nintur2 menangisi para makhluknya, dan Inanna3 pun berduka cita; An4, Enlil, Enki, dan Ninhursaga meminta para dewa surga dan bumi bersumpah atas nama An dan Enlil, tapi Enki5, punya ketetapan sendirii dalam hatinya. [Sumeria: Eridu Genesis, 1600 SM, translasi: Thorkild Jacobson]

    Enki yang menciptakan Manusia, menceritakan rahasia ini pada Atrasis6 dan memintanya agar membuat bahtera.[Epik tentang Atrahasis]. Di bumi terdapat raja dan sekaligus Imam tertinggi bernama Ziusudra6, seorang yang takzim dan rendah hati dalam memuja para Dewa, pada suatu saat, dewa Enki hadir dan menyuruhnya naik ke dinding dan memberitahukannya bahwa para dewa telah memutuskan bahwa umat manusia akan dimusnahkan dengan air bah. Enki menyuruh Ziusudra untuk membangun bahtera dan dan memuatnya dengan berbagai pasangan binatang. [Eridu Genesis]. Tibalah saatnya, terjadi perubahan cuaca dengan petir, badai, terjadi air bah, Atrahasis kemudian menutup pintu, memotong tali tambat dan melepaskan bahtera. [Epik tentang Atrahasis]. Semua angin, badai berhimpun jadi satu, Air bah menyapu kota-kota,selama tujuh hari tujuh malam, menggiring bahtera besar itu. [Eridu Genesis]. Para dewa mendapati diri mereka lapar karena tak ada lagi petani tersisa yang memberikan pengurbanan, [Epik tentang Atrahasis], Kemudian mereda, matahari memancarkan cahaya ke langit dan bumi. [Eridu Genesis], Ketika para Dewa tahu Atrahasis selamat, mereka kemudian mengontrol batas kebisingan dengan menciptakan kelahiran, kematian dan selibat [Epik tentang Atrahasis]. Ziusudra mempersembahkan kurban, menyembah mencium tanah dihadapan An dan Enlil, kemudian An dan Enlil memberikannya kehidupan dewa, kehidupan abadi dewa. Hari itu mereka menjadikan Ziusudra, pemelihara, raja dari hewan dan manusia. [Eridu Genesis]

    Gilgameš ingin mendapatkan kehidupan kekal, bertemu dengan Ut-napištim / Xisouthros / Atrahasis6 (putra Ubar-Tutu, orang yang selamat dari Air bah). UtNapistim menceritakan kejadiannya, bahwa di kota Šuruppak, di tepi bank sungai Efrat, Dewa EA/ENKI menyampaikan padanya tentang niat Para dewa menghancurkan manusia dengan air Bah. Dewa Ea adalah pangeran, Anu ayah para dewa, Enlil penasehat, Ninurta bendahara dan Ennugi penanggungjawab perairan. Ea menyuruhnya membuat bahtera dan mengisinya dengan mahluk hidup, Ia membuatnya dengan ukuran 10x12 hasta, dengan 6 dek, 7 tingkat dan 9 kompartemen, memasukan kedalamnya perbekalan, keluarga, saudara-saudaranya, pengerajin dan binatang baik buas maupun ternak. Di hari kejadian, Enlil melepaskan angin Selatan dan air bah datang, para dewa naik ke surga Anu. Istar/Inanna meratapi kejadian karena dia yang memerintahkan bencana, Para dewa menangis bersamanya, Selama 6 hari dan 7 malam terjadi angin dan banjir. Di hari ke-7, angin mereda, banjir berhenti. Bahtera bersandar di gunung Nimuš. Ia membuka tingkap, mengirim burung merpati, layang-layang tapi semua kembali lagi, beberapa saat kemudian melepaskan burung gagak dan tidak kembali. Ia kemudian mempersembahkan kurban dan Dewa Enlil kemudian memberkatinya dan Istri menjadi dewa. [Babilonia: Gilgameš (teks tablet XI, 1100 SM), Sîn-lēqi-unninni, tranlasi: Maureen Gallery Kovac]

    (Sepuluh raja memerintah selama 120 saroi/432.000 tahun sebelum kedatanganair bah) Cronus/Enki hadir dalam mimpi Xisuthrus6 menyampaikan bahwa pada tanggal 15 Daisios (April/Mei) akan terjadi air bah yang memusnahkan umat manusia. Ia diminta untuk mengubur semua tablet pengetahuan manusia di Sippar, kota matahari, membuat bahtera dan mengangkut keluarga, saudara, binatang liar, ternak, burung, dan perbekalannya. Ia tidak berhenti bekerja sampai bahtera ukuran 5 (panjang) : 2 (lebar) itu selesai. Kemudian terjadi banjir, dan setelah reda, Xisuthrus melepaskan beberapa burung namun mereka kembali ke bahtera, setelah beberapa hari, melepasskan kembali hinga kali yang ke-3 tidak kembali ke bahtera. Kemudian Xisuthrus membuka jahitan sisi bahtera, melihat bahtera berlabuh di gunung di Armenia (Urartu), Ia bersama Istri, putri dan pengumudinya turun, bersujud, mendirikan altar, memberikan pengurbanan kepada para dewa dan menuju ke tempat para Dewa. Mereka yang turun belakangan tidak menemukannya dan diberitahu bahwa Ia menjadi Dewa, mereka ini diperintahkan ke Babilonia ke kota Sippar menggali loh-loh yang terkubur, membangun kota mendirikan kuil-kuil untuk para dewa [Babilonia: "Babylonian History", Berossus, 278 SM, text sudah tidak ada lagi, tapi dikutip penulis Byzantium yaitu George Syncellus, abad ke-9 M, dalam "Chronological Excerpts 53-56", translasi: G.P Verbrugghe and J.M. Wickersham]
    ------
      Note:
      1 Enlil adalah Dewa angin/Udara Mesopotamia, penetap takdir, pemberi kedudukan raja. Kuilnya, é-kur/Rumah Gunung, kota Nippur. Beberapa tradisi menganggap Enlil putra sulung An dan saudara dewi Aruru. Dalam daftar dewa AN = Anum, Ia tercantum sebagai turunan Enki dan Ninki.

      2 Nintur (Ninmah, Nintud/r, Belet-ili) adalah Dewi ibu Mesopotamia, dewi Kesuburan dan pencipta umat manusia. Nintur menciptakan manusia dari campuran tanah liat dan darah dewa yang terbunuh, Enki dan Ninmah bersaing dengan menciptakan berbagai makhluk dari tanah. Tanah liat berasal dari abzu/Apsu, perairan area bawah.

      3 Inanna/ratu Surga Mesopotamia, istri dewa Dumuzid/Tammuz dan Sukkalnya, pelayannya bernama Ninshubur (menjadi Dewa Papsukkal). Inanna adalah pelindung kuil Eanna, kota Uruk (4000 SM-3100SM), terkait dengan planet Venus atau bintang pagi/bintang malam. Perlambangan seks, perang, keadilan, dan politik. Disembah di Sumeria, Akkadian, Babilonian, dan Asyur dengan nama Ishtar (menjadi satu Inanna-Ishtar)

      4 An/Anu adalah bapak para dewa Mesopotamia dan Babilonia, pencipta alam semesta baik sendirian maupun bersama Enlil/EA. Ia bersemayam di tempat tertinggi, pembuat putusan dan kemudian membagikan beberapa fungsinya ke Enlil dan Marduk

      5 Enki (EN=Tuan; KI=bumi/gundukan, atau disebut EA = rumah air. Juga Abzu/Apsu, Dewa kuil Eridu/tempat Perkasa/bimbingan, salah satu kota tertua dunia/6800 SM), Enki adalah dewa air Sumeria, pengetahuan, kebijaksanaan, keisengan, sihir, mantra, seni dan penciptaan, bertempat di lautan bawah bumi yang disebut Apsu. Enki adalah salah satu dari para Dewa Anunnaki (kelompok Dewa utama, berjumlah 7 s.d 10 Dewa). Enki putra dewa An dan dewi Nammu dan saudara kembar Dewa Adad. Istri Enki adalah Damgalnunna/ Damkina, salah satu turunannya adalah Marduk. Triad 3 dewa tertinggi adalah An (surga), Enlil (atmosfer), dan Enki (bumi)

      6 Ziusudra atau Ziudsura atau Ziusudu atau ZinSuddu atau Xisuthros (Yunani: Ξίσουθρος) atau AtraHasis atau Ut-napishtin (Akkadian) atau Atrasis, adalah turunan terakhir di sebelum air bah dari Raja besar Sumeria, Shuruppak. Ziusudra dalam mitologi Abrahamik adalah Nuh.
Mitos air bah bangsa Sumeria dan Babilonia kemudian dimodifikasi kalangan Abrahamik1, yaitu oleh kaum Yahudi (kitab kejadian dibuat oleh beberapa pengarang), diteruskan kaum Nasrani, dan didaur ulang kembali oleh kaum Islam. Kaum Abrahamik, menganggap mitos ini sebagai suatu keping kebenaran.
-----
    Note:
    1 Para ahli yang menyelidiki kitab Kejadian, menemukan bahkan di halaman yang sama, ditulis oleh 2 atau 3 orang berbeda dan juga ada pengeditnya, yang memotong dan menggabungkan beberapa dokumen dari penulis berbeda menjadi satu cerita; sehingga terdapat kontribusi 4 orang berbeda untuk menghasilkan satu halaman Alkitab. (hal.24) ... 5 Buku Musa disusun dan digabungkan dari 4 dokumen berbeda menjadi satu sejarah berkelanjutan ... Dokumen yang merujuk pada nama ilahi Yahweh / Yehuwa disebut J. Dokumen yang merujuk pada dewa sebagai Tuhan (dalam bahasa Ibrani, Elohim) disebut E. Dokumen ke-3, yang terkonsentrasi pada hukum dan para imam, disebut P. Dan yang hanya ditemukan di kitab Ulangan disebut D. (hal.25) ... Dokumen J, E, dan P ditemukan di 4 kitab dari 5 Kitab Musa: Kejadian, Keluaran, Imanat dan bilangan. (hal.53) ... setidaknya ada 4 tangan sebagai pembuat 5 buku pertama Alkitab (perjanjian lama). Juga, terdapat tangan kolektor/redaktor, yang menggabungkan dan mengorganisir dokumen-dokumen yang terpisah ini menjadi sebuah karya tunggal agar dapat dibaca sebagai narasi berkelanjutan. (hal.60) ["WHO WROTE THE BIBLE?", Richard Elliott Friedman, 2nd Ed., 1989]


MITOS KALANGAN ABRAHAMIK (BANJIR NUH)

WAKTU KEJADIAN
Quran mengklaim membenarkan kitab sebelumnya [AQ 3.3, AQ 5.46], bahkan jika ada keraguan tentang apa yang diturunkannya, agar bertanya pada kaum yang membaca kitab sebelumnya [AQ 10.94] dan juga dipercaya bahwa Taurat/Alkitab disusun di bawah pengilhaman roh kudus, namun tetap saja terdapat variasi tahun kronologi Adam dan turunannya, Misalnya, yang dicatat di The History of Al-Tabari: The Sasanids, the Lakhmids, and Yemen, hal.412 s.d 416 (lihat juga Fatawa: 20907, sebagai pembanding):
  • Turunnya Adam dari langit - Muhammad Hijrah:
    Versi Taurat Yahudi = 4642 tahun dan beberapa bulan [hal.412] + 1386 tahun (tahun 2008 M - 622 M/hijrah) = 6.028 tahun
    Versi Latin/septuagint, Nasrani = 5992 tahun dan beberapa bulan [hal.412] + 1386 tahun (tahun 2008 M - 622 M/hijrah) = 7.378 tahun
    Versi Zoroastrian Persia = 4182 tahun, 10 bulan, 19 hari [hal.412] + 1386 tahun (tahun 2008 M - 622 M/hijrah) = 5.568 tahun

  • Ulama-Ulama Islam:
    Adam - Nuh, Nuh - Ibrahim, Ibrahim - Musa, masing-masing 10 qarn (qarn adalah abad, 100 tahun) [hal.413].
    Ibrahim b sa'id a jawhari - Yahya b. Salih - Al Hasan b. Ayyub al hadrami - Abd Allah b. Busr: Nabi SAW bicara padaku: "Kamu akan hidup 1 abad (qarn)!" [hal.415].

    Jadi Adam - Musa: 3000 tahun dan Nuh - Musa: 2000 tahun

    Ibn Bashshar - Abu Dawud - Hammam b. Qatadah - Ikrimah - Ibn Abbas: Adam - Nuh (10 abad).[Hal.413]

    Harith b. Muhammad - Muhammad b. Sa'd - Muhammad b umar b waqid al aslami dari beberapa ulama mengatakan: Adam - Nuh (10 abad). Nuh - Ibrahim (10 Abad). Ibrahim - Musa (10 abad).[hal.413].

    Jadi Adam - Musa: 3000 tahun dan Nuh - Musa: 2000 tahun.

    Abd Al Rahman b Mahdi - Abu Awanah - Asim Al Ahwal - Abu Uthman - Salman: Interval (Al fatrah): Muhammad - Isa/Yesus (600 tahun).[hal 413].
    Fudayl b. abd al wahhab - Ja'far b. sulayman - Awf: Isa/Yesus - Musa (600 tahun) [hal.413].

    Jadi Nuh - Isa = 2000 tahun + 600 tahun, jika Isa lahir 0 SM dan karena banjir terjadi di tahun ke-600 Nuh, maka banjir terjadi di tahun 2000 SM.
    Musa - Muhammad: 600 (Muhammad-Isa) + 600 tahun (Isa-Musa) + 3000 tahun (Musa-Adam) + 1438 (Tahun 2008 - 570 M/lahir) = 5.638 tahun

    Al harith - Muhammad b. Sa'd - Hisham - His father - Abu Salih - Ibn Abbas: Musa - Isa (1900 tahun), ada ribuan nabi tanpa interval diantara mereka. Isa - Muhammad (569 tahun) [hal.414].

    Jadi Nuh - Isa = 2000 + 1900 tahun = 3900 tahun, jika Isa lahir 0 SM dan banjir terjadi di tahun ke-600 Nuh, maka banjir terjadi di 3300 SM
    Musa - Muhammad: 1900 (Musa-Isa) + 529 tahun (Isa- Muhammad) + 3000 tahun (Adam -Musa) + 1438 (Tahun 2008 - 570 M/lahir) = 6.907 tahun

    Wahb b. Munabbih - Abu Salih - Ibn Abbas: Hingga sampai hidupnya sekarang telah berlalu 5600 tahun. Wahb b. Munabih wafat 114 H (732 M) sisanya tinggal 215 tahun (dari Wahb wafat s.d Tabari menulis ini) [hal.415-416]

    Beberapa menyatakan sejak Adam diturunkan dari langit - masa Muhammad adalah 6113 tahun, yaitu:

    Adam - Banjir Nuh (2256 tahun).
    Banjir Nuh - lahirnya Ibrahim (1079 tahun).
    Lahirnya Ibrahim - Musa exodus dengan bani Israel (565 tahun).
    Musa exodus dengan Bani Israel - Pembangunan Bayt Al Maqdis yaitu 4 tahun sejak Sulaiman naik tahta menggantikan Daud (636 tahun).
    Dari Bayt Al Maqdis - Naik tahtanya Iskandar Zulkarnaen/Dhu Qarnayn (717 tahun).
    Iskandar Zulkarnaen - lahirnya Isa/Yesus (369 tahun).
    Lahirnya Isa/Yesus - Muhammad menjadi Nabi (551 tahun).
    Muhammad menjadi Nabi - Hijrah (13 tahun).[Hal.416].

    Jadi Banjir - Isa = 3366 tahun, jika Isa lahir 0 SM, maka banjir 3366 SM.
    Adam - Muhammad = 6186 tahun (jumlah ini tidak sama dengan 6113 tahun) + 1386 tahun (tahun 2008 M - 622 M/hirah) = 7.572 tahun.

    Hisham b Muhammad Al Kalbi - Ayahnya - Abu Salih Ibn Abas:

    Adam - Nuh (2200 tahun).
    Nuh - Ibrahim (1143 tahun).
    Ibrahim - Musa (575 tahun),
    Musa - Daud/david (179 tahun),
    Daud/David - Isa/Yesus (1053 tahun),
    Isa - Muhammad (600 tahun).[hal. 416].

    Jadi Nuh - Isa = 2950, jika Isa lahir 0 SM dan banjir terjadi di tahun ke-600 Nuh, maka banjir terjadi di 2350 SM
    Adam - Muhammad: 5750 + 1438 (Tahun 2008 - 570 M/lahir) = 7.188 tahun
Bahkan variasi tahun di atas ini belum mencakup semuanya. Tidak percaya? Mari kita juga iseng untuk menelusuri sendiri kronologinya dengan memakai Alkitab:

ADAM – BANJIR (Adam - Nuh, 10 Generasi):
Adam (Hari ke-6, 1 Tishri 0/7 Ocktober 3761 SM/Kalender Julian) + Set (Adam berusia Adam 130 tahun, wafat tahun ke-930) + Enos (Set berusia 105 tahun, wafat tahun ke-1042) + Kenan (Enos berusia 90 tahun, wafat tahun ke-1140) + Mahalaleel (Kenan berusia 70 tahun, wafat tahun ke-1235) + Yared (Mahalael berusia 65 tahun, wafat tahun ke-1290) + Henokh (Yared berusia 162 tahun, wafat tahun ke-1422) + Metusalah (Henok berusia 65 tahun, wafat tahun ke-987) + Lamekh (Metusalah berusia 187 tahun, wafat tahun ke-1656, di tahun banjir) + Nuh (Lamekh berusia 182 tahun, wafat tahun ke-1651) + Sem (Nuh 500 tahun) + Banjir (100 tahun) = Nuh berusia 600 tahun, wafat diusia 950 tahun) = 1656 Tahun (I) + Arpakhsad lahir (2 tahun setelah banjir) = 1658 Tahun [Kej 5.3-32; 7.6,11; 9.28-29, 11.10]
    Note:
    Menurut PENANGGALAN Rabbi Yose bin Halafta (Abad ke-2 M, Rabbi periode Mishana dari Sepphoris, Galile): Dunia diciptakan tanggal 25 Elul tahun ke-0 AM/Julian: 22 Sep 3760 SM dan di hari ke-6, Adam dan Hawa diciptakan: tanggal 1 Tishri 0 AM/Juslian: 7 Ocktober 3761 SM (AM = Anno Mundi, "dalam tahun di dunia", Lihat juga: "History of the World", R. Rachel M. Solomin; Juga "Haaretz).

    Kapan mulai Banjir Nuh?
    Walau tertulis terjadi di tahun 1656 penangalan Yahudi bulan ke-2 dan tahun ke-17 [Kej 7.11], ini tetap tidak sederhana, karena ada 2 versi pengakuan tentang kapan bulan ke-2 yang dimaksud, sehingga akan berselisih 6 bulan, yaitu, jika menurut versi Rabbi Yehoshua, adalah setelah Nissan = 17 Iyyar 1656 (4 May 2104 SM), tapi jika menurut Rabbi Eliezer, adalah setelah Tishri = 17 Heshvan 1656 (9 Oktober 2105 SM)

    Banjir dan Arpakhsad:
    "Setelah Nuh berumur 500 tahun, lahir Sem, Ham dan Yafet" [Kej 5.32]."Umur Nuh 600 tahun, di bulan ke-2, hari ke-17, terjadilah banjir" [Kej 7.11]. "tahun ke-601, bulan ke-2, hari ke-27, bumi telah kering" [Kej 8.13]. Kej 11.10, "Setelah Sem berumur 100 tahun, lahir Arpakhsad, 2 tahun setelah air bah"[Kej 11.0, ini mengindikasikan, Sem lahir saat Nuh berusia 502 tahun dan juga akan menjadikan variasi kronologi berselisih 2 tahun).

    Siapa anak tertua Nuh?
    Di Kej 5.32, 6.10, Sem tertulis paling dulu, tapi Kej 10.2 nama turunan Yaphet duluan ditulis. Kitab Jubile 17.33: Sem lebih tua 5 tahun dari Yaphet. Tapi, Rabba Genesis (XXVI 2-4, XXXVII 6-7) dan Sanhendrin 69b: Yaphet lebih tua dari Sem.
    Saat Nuh lahir, moyangnya yang masih ada adalah: Enos, Kenan, Mahalaleel, Yared, Metusalah dan Lamekh.
    Saat Nuh berusia 480 tahun (tahun ke-1536 sejak Adam lahir atau 120 tahun sebelum banjir), moyangnya yang masih ada hanya Metusalah, Lamekh
ADAM – ABRAHAM (Nuh - Abraham, 10 Generasi):
Banjir (2) + Selah (Arpakshsad berusia 35) + Eber/Hebrew (Selah berusia 30) + Peleg (Eber berusia 34) + Rehu (Peleg berusia 30) + Serug (Rehu berusia 32) + Nahor (Serug berusia 30) + Terah (Nahor berusia 29) + Abraham (Terah berusia 70) [Kej 11.10-26] = 292 Tahun (II)

Banjir – Abraham lahir = 100 + (II) = 392 Tahun (IIa)
Nuh lahir – Abraham lahir = 500 + 100 + (II) = 892 Taun (IIb)
Adam – Abraham lahir = (I) + (II) = 1948 Tahun (III)
    Note:
    Saat Abraham lahir, 292 tahun setelah banjir, SEMUA MOYANGNYA INI, MASIH HIDUP:
    NUH wafat350 tahun sesudah air bah (Kej 9.28. Abraham: 58);
    SEM wafat 500 tahun setelah Arpakshad lahir (Kej 11.11. Ishak: 110, Yakub: 50);
    ARPAKSHAD wafat 403 tahun setelah Selah lahir (Kej 11.13. Abraham 148, Ishak: 48);
    SELAH wafat 403 tahun setelah Eber lahir (kej 11.15. Ishak: 178, Yakub: 118);
    EBER wafat 430 tahun setelah peleg lahir (Kej 11.17. Ishak: 139, Yakub: 79);
    PELEG wafat 209 tahun setelah Rehu lahir (Kej 11.19. Abraham: 48);
    REHU wafat 207 tahun setelah Seruq lahir (Kej 11.21. Abraham: 78);
    SERUQ wafat 200 tahun setelah Nahor lahir (Kej 11.23. Abraham: 101, Yakub: 1);
    NAHOR wafat 119 setelah Terah lahir (Kej 11.25. Abraham: 49) dan
    TERAH wafat 135 tahun setelah Abraham lahir (Kej 11.32)
MENARA BABEL, PENYEBARAN BANGSA dan BAHASA (Abraham: 48 Tahun):
NIMROD (atau AMRAFEL) bin KUSH bin HAM bin NUH mendirikan menara Babel di Sinear (Kej 10.6-12) disekitar masa dewasanya ABRAHAM dan PELEG MASIH HIDUP ("DI MASANYA (Peleg) BUMI TERPECAH", Kej 10.25. Juga Flavius Josephus, "Antiquities of the Jews" (93 M), Buku 1, Bab.6). Setelah wafatnya Peleg (usia Abraham 48), NAHOR (usia Abraham 49) dan Haran, Terah membawa keluarganya MENUJU Kanaan/Haran dan menetap disana [Kej 11.31] sehingga waktu pecahnya bangsa dan bahasa ketika Abraham berusia 48 tahun.
    Note:
    Kitab Genesis Rabba XXXVII 6-7, tentang Kej 1.25, "Bagi Eber lahir dua anak laki-laki; nama yang seorang ialah Peleg, sebab dalam zamannya bumi terbagi", R. Jose b. R. Halafta: Eber pastilah nabi yang hebat, mengingat bahwa ia menamai anaknya berdasarkan peristiwa masa depan.
    Seder Olam Rabbah 1.2: ..Nuh hidup 10 tahun setelah perpecahan bahasa, Umur Abraham 48 Tahun diperpecahaan bahasa
    Kitab Jasher bab.10.1 (Abad ke-13 M): Umur Abraham 48 Tahun.
    Kitab Jubilee (Abad ke-2 SM): Kota dan menara mulai dibangun 14 tahun sebelum Nuh wafat, selama 43 tahun, kemudian bangsa dan bahasa pecah [Jubile, translasi R. H. Charles, 1917, bab 10.18-27].
    Pierke Rabbi Elizer: "Rabbi Jehudah: "Pakaian yang dibuat Allah untuk Adam dan istri, diberikan HAM kepada NIMROD sehingga semua binatang bersujud padanya, Para turunan manusia anggap karena kekuatannya, maka mereka menjadikannya raja..". Nimrod mengajak mereka membangun kota dan menara.. ABRAHAM PUTERA TERAH, LEWAT tempat itu, saat mereka membangunnya dan mengutuk mereka.. Rabi Simeon: Allah bersama 70 malaikat menyerakkan mereka menjadi 70 bangsa dan 70 bahasa.. Rabi Meir: ESAU/EDOM, saudara YAKUB, melihat pakaian NIMROD dan menginginkannya, Ia membunuh NIMROD..." [Pirkei DeRabbi Eliezer, Talmud babilon, 630 - 1030 M, terjemahan Gerald Friedlander, London, 1916, Ch 24.4-12. Tabari, "Prophets and Patriarchs", Trans. William M. Brinner, 1987, Vol.2, hal 108: "..di hari itu manusia menjadi 73 bahasa dan sebelumnya hanya satu yaitu Syria.." untuk tafsir AQ 16.26].
    L. Ginzberg: 10 TAHUN SEBELUM NUH WAFAT, turunannya menjadi jutaan...Dari 12 orang alim, ABRAHAM menolak pembangunan kota dan menara BABEL oleh Nimrod bin Kush..[Legends of the Jews, pengarang: Louis Ginzberg, 1909, Vol 1.4.93. Tabari, opcit, hal.15, 16: "Nimrod bin Kush bin Ham", Hal.18: "Nimrod bin Kush bin Kanaan bin Ham". Hal. 50: "Nimrod bin Kanaan bin Kush bin SEM", Hal 105: "Nimrod bin Kush bin Kanaan bin Ham"]

    Untuk asumsi populasi, kita gunakan rumus ke-2, Henry M. Moris, apologi Kristen Amerika, pendiri riset dan masyarakat penciptaan dan Institut riset penciptaan, yaitu Sn = 2 x [C(n+1) - 1] / (C - 1), di mana, sepasang orang tua = 2; C = Jumlah pasang anak (laki & perempuan) yang dilahirkan, dan n = jumlah generasi yang diasumsikan TIDAK ADA KEMATIAN hingga 10 Generasi, jadi, jika masing-masing orang tua, dianggap punya 4 pasang anak (Nuh punya 3 anak laki-laki, Yafet = 7, Ham = 5 (Nimrod di usia tua), Sem = 5), maka total jumlah keluarga hingga generasi ke-10 (saat Abraham lahir) = 2.796.202 orang (pria dan wanita) dan untuk 4 pasang orang tua = 11.184.808 orang [Variasi lain: World Population Since Creation, Lambert Dolphin atau lihat populasi tahun pertahun sejak 10.000 SM (Chart di atas)]

    Banjir - Hancurnya menara Babel/Pecahnya bangsa dan bahasa: IIA (392) + 48 = 440 tahun (1665/4 SM)
MELKI/ADONI-SEDEK (Abraham: 78) dan SODOM-GOMORAH (Abraham: 99):
Abraham meninggalkan Haran menuju Mesir diusia 75 tahun (Kej 12.4) dan menetap di Kanaan (Kej 13.12), bertemu raja Salem, Melkisedek (Kej 16.16. Atau di kitab Jasher 16.11-12, Adonisedek, raja Yerusalem = Sem, namun masalahnya, Sedek = dewa utama kaum Jebusit. Usia Abraham saat itu, 78 tahun). Abraham mengawini Hagar, setelah 10 tahun di Kanaan (Abraham 85 tahun, Kej 16.3) Ismail lahir (Abraham 86 Tahun, Kej 16.16) dan terjadi kehancuran Sodom-Gomoroh (Abraham 99 tahun, Kej 17.1, 19).

ADAM – YAHUDI KELUAR DARI MESIR:
Abraham lahir – Keluar dari Mesir = Ishak (Usia Abraham = 100, 1 tahun setelah Sodom-Gomora/391 tahun setelah banjir, Kej 18.4) + Yakub (Ishak berusia 60) + Yakub dan keluarga di mulai Mesir (Yakub berusia 130) + Musa membawa Yahudi keluar Mesir (430 tahun) = 720 Tahun (IV)
    Note:
    Musa adalah Piutnya Yakub: Levi (anak: wafat 137 tahun) - Kehat (cucu: wafat 133 tahun) - Amram (cicit/buyut: wafat 137 tahun) - Musa (Piut: 80 tahun saat eksodus) [Kej.46.11; Kel 6.15-19]. Yakub berusia 130 tahun saat tiba di Mesir (Kej 47.9) = Usia Yusuf 39 tahun (usia 30 tahun bertemu Firaun, Kej 41.46 + 7 tahun masa berlimpah, Kej 41.53 + 2 tahun masa kelaparan, ketika Yakub sekeluarga tiba di Mesir, Kej 45.6) dan Yakub wafat di Mesir pada usia 147 tahun (Kej 48.28):

    • saat Yusuf lahir, Yakub berusia 91 tahun (130 - 39 tahun),
    • saat Lewi lahir, Yakub berusia 79 tahun (91 - 12 tahun),
    • saat tiba di Mesir, Yakub berusia 130 tahun, Lewi berusia 51 tahun (130-79 tahun) atau 48 tahun ("Wasiat Levi" no.58),
    • saat Kehat lahir, Lewi berusia 35 tahun (Wasiat Lewi no.51), saat di Mesir, Kehat berusia 13/16 tahun (48/51 - 35),
    • saat Amram (cucu Levi dari Kehat) dan Yokhebed (anak perempuan Lewi) lahir, Lewi berusia 64 tahun (Wasiat Lewi no.55, 57), Kehat berusia 29 tahun (64 - 35 tahun), Jarak tahun saat tiba di Mesir sampai Amran/Yokhebed lahir = 13/16 tahun
    • saat Amram mengawini Yokhebed, Lewi berusia 94 tahun (Wasiat Lewi no.57), Kehat berusia 49 tahun (94 - 35 tahun), Amram berusia 30 tahun,
    • saat Musa lahir, Yokhebed berusia 130 tahun (Midrash Rabbah 1.19), artinya kaum Israel sudah 143/146 tahun di Mesir (13/16 + 130 tahun) atau menurut sumber lain, jarak waktu antara wafatnya Levi - Musa = 48 tahun ("The Annals of the World", James Ussher, hal.34), artinya saat Musa lahir: kaum Israel sudah 134/137 tahun di Mesir (137 - 48/51 + 48) dan Yokhebed berusia 121 tahun (137 - 64 + 48). Usia Yokhebed melahirkan ini bahkan jadi lebih tua dari Sarah (istri Abraham, yaitu 90 tahun, Kej 17.17)

    Menurut Alkitab, lama jarak tahun saat di Mesir sampai Eksodus adalah 400 tahun (Kej 15.13) / 430 tahun (Kel 12.40-41), namun jika merujuk pada jumlah umur para ayah saat mereka lahir sejak di Mesir hingga Musa berumur 80 tahun saat eksodus, maka hanya: 134/137 atau 143/146 (hingga Musa lahir) + 80 (usia Musa saat eksodus) = 214/217 atau 223/226 tahun

    • Tabari: Riwayat Ibn Humayd - Salamah b.Al-Fadl - Muhammad b.Ishaq: Seseorang selain Ibn Ishaq berkata: Lewi lahir ketika Yakub 89 tahun, Kohat lahir ketika Lewi berusia 46 tahun, Izar/Yizhar lahir dari Kohat, Amram lahir dari Izar/Yizhar. Amram dan Jochebed lahir, ketika Izar/Yizahar berusia 60 tahun..Musa lahir dari Amram ketika Amran berusia 70 tahun.. [Tabari, Vol.3, hal.30-31. Di Alkitab, Amram dan Izar adalah saudara kandung karena keduanya anak Kohat, Kel.6.17], maka maka jaraknya adalah 210 tahun [60+70+80 tahun].
    • Josephus: Jarak wafatnya Yusuf dan Musa adalah 4 generasi sejumlah hampir 170 tahun ["Against Apion" buku ke-1 no.35], oleh karena Yusuf wafat di usia 110 tahun [Kej 50.22, 26], Ia hidup 71 tahun (110-39 tahun) sejak Yakub sekeluarga tiba di Mesir, sehingga lama waktu kaum Isrel di Mesir sampai eksodus, jika mengikuti petunjuk Josephus, adalah hanya: 241 tahun

    Dari sini juga, kita punya lagi 8 variasi tahun, yaitu 430 tahun, 400 tahun, 241 tahun, 210 tahun, 214 tahun, 217 tahun, 223 tahun dan 226 tahun!
Yakub di Mesir – Musa lahir = 430 – 80 = 350 Tahun (V)
Abraham lahir – Musa lahir = (IV) – 80 = 640 Tahun (VI)
Banjir - Musa lahir = (IIa) + (VI) = 1032 Tahun (VIa)
Nuh lahir - Musa lahir = (IIb) + (VI) = 1532 Tahun (VIb)
Adam – Musa lahir = (III) + (VI) = 2588 Tahun (VII)
Adam – Yahudi keluar dari Mesir = (III) + (IV) = 2668 Tahun (VIII)

ADAM – KUIL KE-1/KUIL SULAIMAN:

Setelah keluar dari Mesir - Daud lahir = Daud memerintah di usia 30 tahun, lamanya 40 tahun, hingga tahun ke-4 Sulaiman/Tahun ke-480 setelah keluar dari Mesir = 480 – 4 – 40 – 30 = 406 Tahun (IX)
Setelah keluar dari Mesir – Kuil Selesai = Tahun ke-4 Sulaiman mulai bangun kuil/480 tahun setelah keluar Mesir dan selesai di tahun ke-11 = 480 + 11 - 7 = 487 Tahun (X)

Musa lahir – Daud lahir = 80 + (IX) = 486 Tahun (XI)
Abraham lahir – Daud lahir = (IV) + (IX) = 1126 Tahun (XII)
Banjir - Daud lahir = (VIA) + (XI) = 1518 Tahun (XIIa)
Nuh lahir - Daud lahir = (VIb) + (XI) = 2018 Tahun (XIIb)
Adam – Daud lahir = (VIII) + (IX) = 3074 Tahun (XIII)
Adam – Kuil Sulaiman = (VIII) + (X) = 3155 Tahun (XIV)

ADAM – KUIL SULAIMAN HANCUR:
Kuil ke-1 Selesai - Kuil ke-1 Hancur = Tahun ke-11 sampai tahun ke-40 pemerintahan Sulaiman (29) + Rehabeam (Lamanya memerintah = 17 tahun) + Abia (3) + Asa (41) + Yosafat (25) + Yoram (8) + Ahazia (1) + Ratu Atalya/Yoas sembunyi (6) + Yoas (40) + Amazia (29) + UZIAH/Azarya (52) + Yotam (16) + Ahas (16) + Hizkia (29) + Manasye (55) + Amon (2) + Yosia (31) + Yoahas (3 bulan) + Yoyakim (11) + YOYAKHIN (3 bulan) + Hari ke-7 Bulan ke-5 (AV) tahun ke-11 Zedekia/Tahun ke-19 Nebukadnezar II/587 SM, (Memerintah: 605 – 562 SM)/Kuil ke-1/Kuil Sulaiman hancur = 422.5 Tahun (XV)
    Note:
    Banjir NUH dan TAMAN EDEN: Taman EDEN utuh dari banjir dan menjadi bagian tanah milik SEM bin NUH (JUBILEE Ch 8.18 atau ini). Abraham Ibn Ezra dalam komentar Yesaya 6.1: "..kematian Uziah harus diletakan ditahun yang sama ketika YESAYA menjadi Nabi". Adam - tahun ke-14 Raja Hizkia = 3155 + 297 = 3452 Tahun. Yesaya menyebut tentang Taman Eden namun dalam perumpamaan (Yes 51.3). Pembicaraan Yerusalem, di langit dan bumi baru, mulai antara tahun ke-15 sampai tahun ke-29-nya Hizkia atau 125 tahun sebelum kehancuran kuil Sulaiman. Yesaya - Hancurnya Kuil ke-1 = 171.5 tahun. YEHEZKIEL (Yeh 28.13, 31.9, 16, 18) menjadi nabi dari tahun ke-30 pembuangan BABEL/tahun ke-5 pembuangan raja YOYAKHIN (Yeh 1.1-2) dan di tahun ke-11, YHWH menyampaikan tentang taman di Eden-Nya kepada Yehezkiel (Yeh 31.1). Kitab Yehezkiel (terutama bab 40-48) berisi catatan awal tentang Yerusalem Baru, berikut deskripsi ukuran Bait Suci dan lainnya. Kitab Zakharia pengembangan Yerusalem barunya Yehezkiel, harapan mereka saat pembuangan Babel, setelah hancurnya kuil ke-1, Yehezkiel fokusnya di membangun Kuil, sementara Zakharia bergeser menjadi ke perantaraan tuhan dalam pendirian Yerusalem Baru.
Musa lahir - Kuil ke-1/Kuil Sulaiman Hancur = 80 + (X) + (XV) = 989.5 Tahun
Abraham lahir - Kuil ke-1 hancur = (VI) + (XVa) = 1629.5 Tahun
Banjir - Kuil ke-1 hancur = (VIa) + (XVa) = 2021.5 Tahun
Nuh lahir - Kuil ke-1 hancur = (VIb) + (XVa) = 2521.5 Tahun
Adam – Kuil ke-1 hancur = (XIV) + (XV) = 3577. 5 Tahun (XVI)
    Note:
    Tahun ke-11 Zedekia/Tahun ke-19 Nebukadnezar II 587 SM. Karena, 7 AV 3575 (Kalender Yahudi) = 2 Agustus 186 SM (Julian)/12 Juli 185 SM (Gregorian) atau jika dikonversi agar mendapat 587 SM, maka 27 Juli 587 SM (Julian)/21 Juli 586 (Gregorian) = 7 AV 3174 (Kalender Yahudi). Sama-sama berselisih 401 tahun, setara dengan membuang seluruh tahun pemerintahan raja-raja dari selesainya kuil Sulaiman s.d Yoyakim. Walaupun dengan rata-rata hari tiap bulan (29.53 hari) kalender Yahudi (x 12), maka untuk 3575 tahun = 106.52 tahun, selisih 295.48 tahun untuk menjadi 587 SM
ADAM – KUIL KE-2 (walau bukan herod yang buat, namun disebut kuil Herod/Tembok Ratapan):
Kuil ke-1 Hancur/587 SM - Kuil ke-2 selesai tahun ke-6 Darius I/517 SM (Memerintah: 522 – 486 SM) = 70 Tahun (XVII) [Masa ini disebut masa pembuangan Babel. Hitungan ini menurut kalender Solar/Matahari]

Kuil ke-1 selesai – Kuil ke-2 selesai = (XV) + 70 = 492.5 Tahun
Adam – Kuil ke-2 selesai = (XVI) + (XVII) = 3647.5 Tahun (XVIII)

Kuil ke-2 selesai – 0 MASEHI = 517 Tahun
Kuil ke-1 selesai – 0 MASEHI = 492.5 + 517 = 1009.5 Tahun
Musa Lahir – 0 MASEHI = 989.5 + 587 = 1576.5 Tahun
Menara BABEL/Penyebaran BANGSA dan BAHASA – 0 MASEHI 1629.5 - 48 + 587 = 2168.5 Tahun
Abraham lahir – 0 MASEHI = 1629.5 + 587 = 2216.5 Tahun
BANJIR0 MASEHI = 2021.5 + 587 = 2608.5 Tahun
NUH0 MASEHI = 2521.5 + 587 = 3108.5 Tahun
ADAM - 0 MASEHI = (XVIII) + 517 = 4164.5 Tahun


Hasil hitungan di atas, masih dapat kita lihat beberapa cabang kemungkinan untuk variasinya, sementara, tabel sebelah juga memuat tahun-tahun kehidupan Adam dan Nuh (tahun banjirpun akan bervariasi) menurut hitungan pihak lainnya, belum lagi versi Yahudi bahwa banjir terjadi di tahun 2104/2105 SM atau versi Islam bahwa banjir terjadi di tahun: 2000 SM, 3300 SM, 3366 SM dan 2350 SM, dan masih banyak lagi variasinya.

Lucunya, semua variasi hasil tahun di atas, menggunakan dasar kitab yang serumpun, dari nama-nama dan kejadian yang sama, tapi tetap saja hasilnya bervariasi. Maka, dari seluruh kisaran tahun di atas, manakah yang benar? Ataukah, memang tidak pernah ada banjir yang menenggelamkan bumi?.


ALASAN BANJIR BESAR
Purana Hindu:
    Suatu ketika Tuhan Visnu muncul di mimpinya dan berkata, "Nyuha-Ku terkasih, dengarlah, akan ada kehancuran di hari ke 7, untuk itu engkau harus segera membuat sebuah bahtera besar dan naik diatasnya, Oh Umat utamaku, Engkau akan dirayakan sebagai Raja Besar". [Pratisarga Parva, bab ke-4 s/d 6]
Alkitab:
Nuh lelaki benar dan tidak bercela, bergaul dengan Allah dan punya 3 anak: Sem, Ham dan Yafet (Kej.6.8-10), Karena anak-anak Allah menghampiri perempuan, turunan manusia raksasa, beranak bagi mereka dan banyak kejahatan manusia besar di bumi, Allah menjadi menyesal menciptakan manusia dan sedih [Kej 6.1-6], manusia menjadi rusak, menjalankan hidup rusak [Kej 6.11-12], maka Allah berencana akan memusnahkan mahluk hidup [Kej 6.13] dengan menenggelamkannya [Kej 6.17]. Allah memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera (têbâh) [kej 6:15-16], memerintahkan masuk ke bahtera pada Nuh, istri, 3 anaknya, istri mereka (Kej 6.18), sepasang dari seluruh hewan (Kej 6.19-20), sepasang binatang haram tapi 7 pasang binatang yang tidak haram (Kej 7.2-3) dan makanan selama di bahtera (Kej 6.21), setelah 7 hari, datanglah Air bah meliputi Bumi [Kej 7.10].

Islam:
Allah mengutus Nuh kepada kaumnya, untuk menyembahNya [AQ 7.59; 61-63; 11.25-26; 23.23; 29.14; 71.3] dan menaati Nuh [AQ 26.108, 110; 71.3] sebagai pemberi peringatan sebelum datang Azab yang pedih [AQ 71.1], baik secara diam-diam dan terang-terangan [AQ 71.8-9], untuk ajakannya, Nuh tidak meminta upah [AQ 26.109; 10.72; 11.29], Kaum Nuh menyembah Tuhan lain [AQ 71.23] yang menurut Nuh dan Tuhannya ini adalah sesat [AQ 71.24]

Kaum Nuh tidak mengakuinya sebagai Rasul [AQ 7.60; 11.27; 23.24] bahwa orang yang mengikuti Nuh melakukan perbuatan Hina [AQ 26.111; 11.27], Nuh berkata Ia tidak tahu perbuatan mereka dan Allah yang akan membuat perhitungannya [AQ 26.113] Nuh tidak akan mengusir orang yang beriman [AQ 26.114; 11.30] Mereka berkata Nuh dalam kesesatan [AQ 7.60] Jika tidak berhenti, Nuh akan termasuk orang yang dirajam. [AQ 26.116] Mereka mendustakan Nuh [AQ 7.64; 10.73; 11.27; 26.117; 54.9] menyatakannya gila [AQ 23.25; 54.9], mereka mendustakan rasul-rasul [AQ 25.37; 26.105]
    Padahal dikatakan Nuh adalah RASUL PERTAMA (Bukhari no.3092, 4116, 6080, 6861), tapi, juga dikatakan bahwa kaum Nuh mendustakan PARA RASUL [AQ 25.37 "alrrusula" dan 26.105 "almursaliina". Note: Ahmad no.20566: Adam adalah NABI PERTAMA dan RASUL. Problem hadis pada perawi Abu Umar dan Ubaid. Menurut Ibn Hibban: Ubaid Tsiqah/jujur, ke-2 perawi dipakai Nasai dan Ahmad. Hadis berkesesuaian dengan AQ 3.33 (Allah memilih Adam, Nuh, Keluarga Abraham dan Keluarga Amran) dan AQ 2.37 (Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya)].

    Mana yang benar?
    Rasul mana yang didustakan kaum Nuh?


    Kapan Nuh menjadi Nabi ada 3 versi:

    • Diutus pada usia 50 tahun [Tabari Vol.1 Hal.354]
    • Riwayat Hisham ibn Muhammad Ibn al-Sà'ib al-Kalbi - ayahnya - Abu Shalih - Ibnu ' Abbas: "..Allah mengutus Nuh, diusia 480 tahun ketika mulai berkotbah dan berlanjut selama 120 tahun.." ["Al-Tabaqat Al-Kabir", Ibn Sad, vol.1 bag 1.6.1. Tabari vol.1, hal. 355 dan Tafsir Ibn Abbas untuk AQ 11.48]
    • Riwayat Nasr b. 'Ali al-Jahdami — Nuh b. Qays —'Awn b. Abi Shaddad: "Alah mengutus Nuh diusia 350 tahun"[Tabari Vol.1, hal.355]

    Jarak Adam s.d Nuh = 1000 tahun/10 qarn (10 abad, Tabari vol.5 hal 413, Ibn hibban). Umur Adam: 930 tahun (Alkitab) atau 1000 tahun - 40 = 960 tahun ("Al-tabaqat Al-kabir", Ibn Sad, vol.1 bagian 1.3.13. Ahmad no.2157, 2158, 3339) atau 1000 - 60 tahun = 940 tahun (Tirmidhi no.3290).

    Adam wafat 126 tahunan sebelum Nuh lahir. Jika yang dimaksud adalah Habil, maka Ia wafat saat Adam masih hidup. Jika yang dimaksud adalah Set, Ia wafat 14 tahun sebelum Nuh lahir. Jika Enokh = Idris, Ia juga telah wafat 296 tahun sebelum Nuh lahir.

    Jika Nuh menjadi Nabi,

    • Di usia 480 tahun, maka yang masih hidup hanyalah kakek dan ayahnya saja.
    • Di usia 350, maka hanya Yared, Kakek dan Ayahnya saja yang masih hidup, Bahkan ke-3 orang ini, tidak disebutkan menjadi Rasul juga.
    • Di usia 50 tahun, maka Enos, Kenan, Mahalaeel, Yared, kakek dan Ayahnya masih hidup, Semua nama ini tidak disebutkan menjadi Rasul juga

    4 rasul di atas (Adam, Habil, Set dan Henokh) SUDAH TIDAK ADA, bahkan sebelum Nuh lahir, padahal untuk dapat disebut sebagai kaum Nuh, baru akan terjadi ratusan tahun ke depan, Maka jelas Quran keliru, karena TIDAK ADA 1 rasul pun yang didustakan sebelum Nuh menjadi Nabi.
Nuh menantang mereka untuk membinasakannya [AQ 10.71], Nuh mengancam mereka bahwa Tuhan akan memberikan hujan yang lebat [AQ 7.11], Nuh meminta pertolongan Allah [AQ 23.26; 26.118] mengadukan mereka dan meminta dimenangkan Allah [AQ 54.10], meminta agar tidak seorangpun di antara para kafir itu masih ada di bumi, karena jika dibiarkan, akan menyesatkan hamba-hamba Tuhan, melahirkan anak yang Fajir dan kafir bagi mereka, maka Ia meminta agar mereka dibinasakan [AQ 71.27-28].

Allah mengatakan mereka tidak akan beriman [AQ 11.36], memerintahkan Nuh membuat bahtera, karena mereka akan ditenggelamkan [AQ 11.37] bahtera dibuat dengan penilikan dan petunjuk Allah [AQ 23.27] terbuat dari papan dan paku [AQ 54.13]. Mereka mengejek Nuh membuat bahtera [AQ 11.38]

Air Bah datang [AQ 11.40] pintu-pintu langit dengan air yang tercurah [AQ 54.11] bumi memancarkan mata air, bertemu-lah air-air itu [AQ 51.12] Allah menyelamatkan Nuh dan orang yang bersamanya dengan bahtera dan menenggelamkan lainnya [AQ 10.73; 26.119-120; 29.14-15; 37.82; 54.13-14; 71.25] di bahtera itu terdapat: masing-masing binatang sepasang [AQ 23.27; 11.40], keluarga Nuh, orang yang beriman [AQ 23.27; 11.40; 69.11] dan sedikit orang tidak beriman [AQ 11.40] bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung [AQ 11.42], Nuh memanggil anaknya tapi anaknya tidak mau ikut, maka Ia juga ditenggelamkan [AQ 11.42-43]. Air surut dan bahtera berlabuh di atas bukit Judi [AQ 11.44] Nuh tinggal di antara mereka 1000 tahun kurang 50 tahun [AQ 29.14]


Berapa ukuran bahtera?
Bhasvihya Purana:
"Panjang 300 hasta, lebar 50 hasta dan tinggi 30 hasta." [Pratisarga Parva, bab ke-4 s/d 6]

Alkitab:
Bahtera (têbâh. Dari bahasa Mesir = KOTAK) terbuat dari kayu Ghofir [Kej 6.14] ukuran: 300 hasta (ammâh) x 50 hasta x 30 hasta plus atap 1 hasta terdiri dari 3 tingkat [kej 6:15-16]. Untuk ketinggian tiap tingkat: 9 atau 10 hasta (Keil dan Delizsch di Genesis 6.16) atau: 10 hasta ("The Book of Adam and Eve", Ch 3.2).

Islam:
Bahtera terbuat dari kayu dan paku [AQ 54.13], Quran TIDAK PERNAH menyebut ukurannya, hadis dan tafsir menyebutkan ukurannya dan bervariasi:
  • "Riwayat Al Harith - Ibn Sa'd - Hisham - bapaknya - Abu salih - Ibn Abbas: "..Nuh membuat bahtera di gunung Nawdh,.. Panjang bahtera 300 hasta, lebar 50 hasta dan tinggi 30 hasta, di atas air 6 hasta, terdiri dari 3 tingkat.." ["Al-Tabaqat Al-Kabir", Ibn Sad, vol.1 bag 1.6.1. Tabari vol.1, 358 dan Tafsir Ibn Abbas untuk AQ 11.48] juga ukuran yang sama dari riwayat Bishir b. Mu'adh - Yazid b. Zuray - Sa'id - Qatadah [Tabari, Vol.1 hal.356]

  • Riwayat al Harith (b. Muhammad) - Abd al Aziz - Mubarak (b.Fadallah) - al Hasan: "Panjangnya 1200 hasta, lebarnya 600 hasta". juga riwayat al Qasim (b.al Hasan) - al Husayn (b.Dawud) - Hajjaj - Mufaddal b. Fadalah - Ali b. Zayd b. Jud'an - Yusuf b. Mihran - Ibn Abbas - Nabi SAW: "..panjangnya 1200 hasta, lebarnya 600 hasta, 3 tingkat, 1 untuk binatang, 1 untuk manusia, 1 untuk burung" [Tabari Vol.1 hal.357].

  • Muhammad bin Ishaq menyebutkan di Taurah, "..bahtera yang terbuat dari Kayu Oak India panjang 80 hasta, lebar 50 hasta, tinggi 30 hasta, dibagi 3 level masing-masing 10 hasta, level pertama untuk binatang liar dan ternak, kedua untuk manusia dan ketiga untuk burung, bahtera tertutup seluruhnya [Tafsir Ibn Kathir surat 11:36-39], tampaknya tinggi hewan dan manusia tidak melebihi 10 hasta [5.14 m s.d 5.64, plus atap bahtera]
Dari seluruh pernyataan di atas ini, mana yang benar?

Kata hasta/cubit (ammâh) muncul di kitab Kejadian hingga Makabe, terdiri dari (1) ukuran lama (2 Taw 3.3 = 51.8 cm) dan (2) ukuran biasa (Ulangan 3.11 = 44.45 cm), namun kalangan Yahudi sendiri ada 3 pendapat: (1) Chazon Ish (= 57.6 cm), (2) R. Chaim Na'eh (= 48 cm) dan (3) R. Moshe Feinstein (= 54 cm). Di awal telah disampaikan bahkan 1 halaman kitab kejadian saja dikarang 3 atau 4 orang dan Tuhan tampaknya mengagumi Mesir juga berbahasa Mesir "têbâh", jadi ukuran hasta adalah hasta Mesir [biasa = 45 cm dan sejengkal = 1/4 hasta], maka, volume bahtera (300 x 50 x 30 hasta = 41.006,25 m3 atau 80 x 50 x 30 hasta = 10.935 m3)

Jumlah orang di bahtera?
Jumlahnya bervariasi: Dari Bhavishya Purana, 80.000 orang lebih. Dari Alkitab, Nuh, Istri, 3 anaknya dan istri mereka, total 8 orang (Kej 6.18). Dari sumber Ibn Abbas, Sufyan: 80 orang [Tafsir Ibn Kathir AQ 11.40]. Dari sumber Qatadah, Al Hakam, Ibn Jurayji: 8 orang. Dari sumber al A'mash: 7 orang. Dari sumber Ibn Ishaq: 10 orang tidak termasuk Istri mereka [Semuanya di Tabari vol.1, hal.364-366]. "..ketika banjir ia bersama dengan anaknya, menantunya dan 73 keturunan Shith, yang telah masuk Islam, dengan demikian ada 80 orang.." ["Al-Tabaqat Al-Kabir", Ibn Sad, vol.1 bag 1.6.1. Juga Tabari vol.1, hal. 355 dan Tafsir Ibn Abbas untuk AQ 11.48], ada juga turunan bangsa Raksasa: "...juga Og b.Anak" [Tabari Vol.1, hal.361], juga ada orang Jurhum [Tabari, hal.364].

Dari seluruh pernyataan di atas ini, mana yang benar?

Raksasa:
Riwayat Ibn Humayd - Salamah - Ibn Ishaq - al Hasan b.Dinar - Ali b.Zayd - Yusuf b.Mihran - Ibn Abbas: "...Nuh dan mereka yang bersamanya, juga Og b.Anak, sebagaimana dikatakan kaum ahli kitab". Tabari: Tinggi Og 800 hasta (365 m - 444 m) [Tabari Vol.1 hal.361]

Abdullah ibn 'Umar al-Baidawi [Abad ke 13]: bahtera ukuran 300 hasta x 50 x 30, dimana pada lantai pertama adalah binatang liar dan ternak, lantai kedua adalah Nuh sekeluarga, lantai ketiga adalah burung2, setiap plang ada nama nabi. 3 Plang hilang sebagai symbol 3 nabi yang dibawa ke Mesir oleh Og, turunan Anak [satu-satunya bangsa raksasa yang selamat dari banjir], Mayat Adam dibawa dan ditaruh di tengah sebagai pembatas laki dan perempuan AQ 11:41. Dan Nuh berkata: "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya."

Berapa tinggi Nuh?
Riwayat Abu Huraira, Nabi berkata: ‘Allah menciptakan Adam dan tingginya 60 hasta…dan semua orang yang masuk surga akan seperti bentuk Adam. Manusia kemudian bertambah kecil hingga saat ini" [Bukhari no. 3336 juga no.246; Muslim no. 7092, juga al-Haafiz ibn Hajar di Fath al-Baari (6/367), tinggi Adam = 27,4 m/30,8 m/33,36 m].

Tabari dari Ibn Abbas: di bahtera ada Og bin Anak, seorang turunan raksasa, Tabari menyatakan tingginya 800 hasta [Tabari Vol.1, hal.361]. Riwayat Ibn Abbas: Musa tingginya 10 hasta [Tabari Vol.1 hal 297] juga dari sumber Yahudi dari Rabbi Simeon ben Lakish: berapa [tinggi] Musa? 10 hasta [Berachot 54b].

Alkitab juga menyampaikan bahwa manusia raksasa ada setelah banjir Nuh, yaitu Bilangan 13.33: "kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami" (Ulangan 2.10;3.11, panjang ranjang orang refaim = 9 hasta; Yosua 12.4). 2 Samuel 21.22: "Keempat orang ini termasuk keturunan raksasa di Gat; mereka tewas oleh tangan Daud dan oleh tangan orang-orangnya." (1 tawarikh 20:6-8,11:23). 1 samuel 17:4 ..Namanya Goliat, dari Gat. Tingginya 6 hasta sejengkal.

Untuk ukuran bahtera yang 3 tingkat dan per tingkat tingginya 9 atau 10 hasta, maka tinggi Nuh ada di bawah itu. Aneh Nuh ini, Ia yang merupakan turunan ke-9 Adam, malah kalah tinggi dibandingkan para raksasa dan juga Musa (lahir 1532 tahun kemudian), padahal dikatakan setelah Adam, tinggi manusia akan makin menurun.

Dari seluruh pernyataan di atas ini, mana yang benar?

Berapa lama pembuatan bahtera?
Kitab kejadian tidak menyebutkannya, namun perintah pembuatan bahtera baru terjadi setelah para manusia berdosa [Kej 6-1-7], Nuh jadi Nabi [Kej 6.8], 3 anak Nuh lahir, setelah Nuh berusia di atas 500 tahun. [Kej 5.32; 6.10] dan setelah anak-anaknya menikah [Kej 6.18]. Tidak diketahui kapan anak-anak Nuh menikah, namun rata-rata kelahiran anak para moyang mereka, ada di kisaran 117 tahun, Nuh yang tertua di usia 500 dan 2 moyangnya, di usia 65 tahun. Jika ini kita ambil sebagai patokan, maka pembuatan bahtera terjadi di kisaran 2 tahun - 35 tahunan, sebelum banjir.

Dari sumber Yahudi, Pirkei De Rabbi Eliezer bab.23, dari Rabbi Tachanah: Bahtera dibuat selama 52 tahun. Di Jasher 5.34: Bahtera dibuat hanya 5 tahun. Jubile 19.2: mengindikasikan pengerjaan 1 tahun

Dari Sumber Islam juga bervariasi: (Muhammad) b.Abi Mansur - 'Ali b. al Haytham - al Musayyab b.Sharik - Abu Rawq - al Dahak - Salman al Farisi: Nuh membuat bahtera selama 400 tahun [Tabari Vol.1, hal 356]. Tabari: Allah menyuruhnya menanam pohon, dan 40 tahun kemudian, Allah menyuruhnya memotong pohon, membuat bahtera [Tabari Vol.1 hal. 355], menurut riwayat Salih b.Mizmar al Marwazi dan al Muthanna b. Ibrahim - Ibn Abi Maryam - Musa b.Ya'qub - Fa'id Maula dari Ubaydallah b.'Ali b. Abi Rafi - Ibrahim b. 'Abd al Rahman b. Abi Rabi'ah - A'ishah, istri Nabi - Nabi SAW: "..Selama 950 tahun Nuh bersama kaumnya mengajanya kepada Tuhan dan di akhir waktu itu, Ia menanam pohon, tumbuh dan menyebar kesegala arah, kemudian memotongnya dan membuat bahtera" [Tabari vol.1 hal.356]

Dari seluruh pernyataan di atas ini, mana yang benar?


BANJIR NUH
Bhavishya Purana:
..Deva Indra membuat curah hujan terus menerus selama 40 hari. Seluruh Bharat [Bharat Varsa] tenggelam didalam air dan 4 lautan menjadi satu. Semua tenggelam kecuali Visala/Badarikasrama (letaknya di Himalaya) Ia bersama 80.000 resi dari Visala yang bersamanya selamat. 1 Tahun kemudian, daratan terlihat, berlabuh di bukit bernama Sisina, tinggal sementara sampai semua kering dan kembali ke istananya [Pratisarga Parva, bab ke-4 s/d 6]

Alkitab:
Di umur Nuh ke-600 pada bulan ke-2, hari ke-17, mata air samudera terbelah, tingkap langit terbuka, hujan lebat selama 40 hari 40 malam [Kej 7.11-12]. hari itu juga, baik manusia maupun binatang masuk ke bahtera. Banjir 150 hari lamanya [7:13-16], sampai menutupi segala gunung tinggi di seluruh kolong langit ditambah 15 hasta lagi sehingga gunung-gunung ditutupinya [Kej 7:19-20], setelah 150 hari, air mulai berkurang [Kej 8.3], pada bulan ke-7 hari ke-17, bahtera kandas di pegunungan Arafat [Kej 8.4]. Tahun ke 601, bulan ke-2, hari ke-27 bumi kering, Nuh dan semuanya diperintahkan keluar dari bahtera [Kej. 8.13-16]. Di Rabba Genesis XXXI, 10-11, dinyatakan Nuh di bahtera 12 bulan lamanya.

[Note: Kata ibrani, 'gunung-gunung tinggi di seluruh kolong langit adalah kol [segala] + har [gunung]+ gaboahh [tingi] + tachath [dibawah] + shamayim [langit/surga]. Arti Shamayim = Dewa suku Kanaan, Istri Shamayim = 'erets [tanah/bumi]. Anak mereka = el, yang dikenal sebagai elohim]

Islam:
Bahtera berlabuh di bukit Judi [AQ 11.44], bukit Judi, menurut tafsir, letaknya di Armenia sebelah selatan berbatasan dengan Mesopotamia.

..Air menutupi seluruh permukaan bumi hingga akhirnya mengelilingi puncak2 gunung dan bahkan main tinggi melebihnya setinggi 15 hasta. Dikatakan juga bahwa gelombang itu tingginya 80 mil melampaui gunung-gunung. Bahtera tersebut terus berlayar dibawah perlindungan Allah…[Tafsir Ibn Kathir untuk surat 11:40-43]

..Allah membuat hujan selama 40 hari dan 40 malam. Mereka naik bahtera pada hari ke-10 bulan rajab dan keluar tanggal 10 Muharam. Air menyembur setengah dari langit dan setengah dari bumi. Air melampaui gunung tertinggi dan 15 hasta lagi. Ia berlayar selama 6 bulan...dan berlabuh di Al-Judi..["Al-Tabaqat Al-Kabir", Ibn Sad, vol.1 bag 1.6.1. Juga Tabari vol.1, tahun 1989, hal. 355 dan Tafsir Ibn Abbas untuk AQ 11.48]

Ibn `Abbas dan lainnya berkata, "…oleh karena itu Allah mengabulkan permohonan Nuh dan manusia di bumi ditutupi banjir kecuali mereka yang ada di bahtera Nuh, kemudian semua manusia merupakan keturunan Nuh [Tafsir Ibn kathir untuk surat 69:11]

Baik sumber Purana, Nasrani, Yahudi menyatakan mereka di bahtera selama 1 tahun (+10 hari lamanya), namun sumber Islam menyatakan mereka di bahtera 6 bulan lamanya. Seluruh sumber Abrahamik menyatakan ini sebagai banjir meliputi seluruh dunia, Purana menyatatkan banjir di area Bharat

Apakah ketinggian tidak mempengaruhi manusia?

Climbing at Extreme Altitudes above 7000 meters. UIAA Mountain Medicine Center, October 2002."Di atas 7000m, terjadi peningkatan perasaan lelah dan kelesuan, aktivitas terus-menerus tidak dimungkinkan dan mendaki lereng yang mudah menjadi melelahkan dan kesulitan bernapas"
Huey, Raymond B. and Xavier Eguskitza. Limits to human performance: elevated risks on high mountains. The Journal of Experimental Biology. Vol. 204 (2001): 3115-3119."Ketinggian lebih dari 8000m (5950m; Barat, 1986a)..tidak ramah bagi kelangsungan kehidupan manusia. Oleh karenanya, ketinggian ekstrem seperti itu kadang disebut 'Zona Kematian' (Krakauer, 1997)."

Jadi, Ketinggian di atas 7000 m, mahluk hidup sudah sulit bertahan hidup, maka apakah pada kondisi tersebut hewan dan tumbuhan yang selama ini di luar habitat seperti itu dapat hidup normal selama 1 tahunan? No Way!

LAJU TINGGI AIR PER JAM, VOLUME AIR BANJIR NUH DAN SUHU BUMI
Volume air di bumi = ± 1.4 Milyard Km3 [www.space.com, USGS.gov], menurut Hypertextbook = 1.34 Milyard Km3 - 1.5 Milyard Km3, Radius bumi = 6,378.15 Km, Gn. Everest = 8.85 Km (Bahtera mendarat di Gunung Arafat = 5165 m, Gn terkecil Arafat 3896 m) + 15 hasta lagi (771.0 cm); π = 3.1415

Berapa tingkat laju ketinggian air/jam akibat hujan 40 hari yang menutupi seluruh gunung tertinggi + 15 hasta lagi?

40 hari x 24 jam = 960 jam, untuk:
  • Gn.Everest = 8,850 m / 960 jam = 9.2 m/jam
  • Gn.Arafah = = 8,850 m / 960 jam= 5.4 m/jam
  • Puncak terkecil Gn.Arafah = 3,896 m / 960 jam = 4.1 m/jam
Dengan ketinggian per jam seperti ini, TIDAK MUNGKIN untuk memasukan seluruh mahluk hidup di muka bumi ke dalam bahtera

Sebagai pembanding, curah hujan sangat deras = 10mm/jam dan curah hujan berbahaya = 50mm/jam, bayangkan jika dibrondong air dengan kecepatan 9.2 m/jam atau 184x curah hujan berbahaya.

Berapa jumlah volume air yang diperlukan untuk mengenggelamkan segala puncak gunung+ 15 hasta lagi?

Volume = 4/3 π r3
Untuk membenamkan bumi di ketinggian permukaan air = 4/3 x 3.1415 x (6,378.15 Km)3 = 1,086,825,918,019 Km3
Untuk membenamkan gunung Everest + 15 hasta lagi = 4/3 x 3.1415 x (6,378.15 + 8.85 Km+ 0.00771 Km)3 = 1,089,472,326,082 Km3

Selisihnya keduanya = VOLUME AIR YANG DIBUTUHKAN, untuk membenamkan + 15 hasta:
  • Gn.Everest = 4,534,307,413 Km3, atau 3.24 X volume air yang ada di bumi (vs 1.4 M Km3)
  • Gn.Arafat = 2,646,408,063 Km3, atau 1.89 X-nya
  • Puncak terkecil Gn.Arafat = 1,996,778,263 Km3, atau 1.43 X-nya
Darimana supply air untuk keadaan luarbiasa itu?! Bahkan untuk menenggelamkan puncak terkecil Arafat saja sudah TIDAK MUNGKIN TERJADI.

SUHU BUMI KETIKA HUJAN SELAMA 40 HARI
Suhu menentukan jumlah maksimum uap air yang bisa ada di udara. Semakin tinggi suhu, semakin besar persentase potensial uap air di udara. Uap air bervariasi berdasarkan volume di atmosfer, dari penelusuran hingga sekitar 4%. Oleh karenanya, rata-rata, hanya sekitar 2-3% dari molekul di udara adalah molekul uap air. Jumlah uap air di udara pada daerah yang sangat gersang dan di lokasi dengan suhunya sangat rendah (yaitu daerah kutub, cuaca sangat dingin) adalah kecil. Volume uap air di udara area tropis yang sangat hangat dan lembab adalah sekitar 4%. Mengapa jumlah uap air di udara tidak lebih dari 4%? karena suhu menetapkan batas seberapa banyak uap air dapat berada di udara. Bahkan di udara tropis, begitu volume uap air di atmosfer mendekati 4%, ia akan mulai mengembun di udara. Kondensasi uap air mencegah persentase uap air di udara meningkat. Jika suhu jauh lebih hangat, akan ada potensi untuk lebih dari 4% uap air di atmosfer.

Pikirkan tentang uap dalam ketel teh. Suhu yang panas dan tekanan yang lebih tinggi memungkinkan sejumlah besar uap air ada di ruang dalam ketel teh. Hanya dari melihat uapnya meninggalkan ketel teh, orang mendapat gambaran tentang kepadatan uap air di ketel itu. Jumlah uap air di udara dalam ketel lebih besar dari 4%. [Oleh: JEFF HABY]

Seberapa tinggi suhu bumi akibat hujan konstan 40 hari? (Hitungan dari Marty Leipzig):
    Potential energi curah hujan/detik: E = m x g x h, di mana:
    m = massa air = 4,534,307,413 Km3 x 1015 (= cm3 = gram) x 10-3 (Kg) = 4.53 x 1021 Kg, Per harinya: 4.53 x 1021 Kg / 40 hari = 1.13 x 1020 Kg/hari;
    g = konstanta gravitasi, 9.8 m/detik;
    h = ketinggian air di udara, harus lebih tinggi dari Everest+15 hasta, jadi di posisi awan cumulo-nimbus/tumpukan badai hujan, 16,000 m

    1.13 x 1020 Kg/hari x 9.8 x 16,000 = 1.78 x 1025 joule.

    Rata-rata energi radiasi bumi sekitar 215 J/m2/detik dan rata-rata temperatur permukaan bumi = 280°K [Ref model iklim bumi dari sistem STELLA, PSU]. Jumlah radiasi energi hujan ke bumi per m2/detik = E/(4πr² bumi) x detik/hari

    1.78 x 1025 / (4 x 3.1415 x 6,378,1502) x 86,400 = 402,436 J/m2/detik

    Dengan rumus ke-4, Stefan-Boltzman = E (peningkatan, 402,436 J/m2/detik) / E (normal, 215 J/m2/detik) = [T (peningkatan)/T (normal, 280 °K]4 = 1841.7°K atau 1568.55°C.
Sebagai pembanding, BELERANG mendidih di 444.6°C, BAJA di 1550°C, maka dengan temperatur setinggi ini, bahtera kayu nuh pastinya sudah terbakar, jadi jangankan lagi Nuh, bahkan 1 mahluk hidup pun, TIDAK AKAN ADA di bumi lagi.

Jadi, banjir Nuh TIDAK MUNGKIN ADA.

Dikatakan air surut selama 150 hari kemudian [Kej 8], maka akan terjadi sebanyak 30,228,716 Km3 / hari air menyusut setiap harinya, ini setara dengan kecepatan 350 Km/detik. Dengan jumlah air sedahsyat itu, TIDAK ADA 1 lubang pun di bumi yang sanggup. Dengan laju kecepatan air menghilang seperti itu, akan ada tarikan angin super dahsyatnya, sebagai pembanding, kecepatan TORNADO F5 (terdahsyat) = 0.15 Km/detik, ini saja sudah menimbulkan efek sedot dan daya rusak luar biasa, apalagi dengan kecepatan 350 Km/detik.

Bagaimana mungkin, bahtera tidak ikut tersedot karenanya?
Bagaimana mungkin burung gagak dan merpati masih mampu terbang di bawah serangan kecepatan angin sedahsyat itu?


Berapa pasangan hewan naik ke bahtera?
Alkitab:

  • Masing-masing sepasang dan makanan untuk mereka dan Nuh sekeluarga [kej 6:19-21] namun,
  • Di koreksi menjadi: binatang yang tidak haram 7 pasang, yang haram hanya 1 pasang [kej. 7:2-3] namun,
  • Di koreksi lagi menjadi: Semua mahluk hidup yang bernyawa masing-masing sepasang [7:14-16]
Pengumpulan hewan dilakukan dalam 7 hari sebelum banjir [Kej 7.4], saat masuk ke bahtera adalah hari pertama hujan 40 hari turun [Kej 7.12-16]

Islam:
Ibn `Abbas berkata:…Allah memerintahkan Nuh untuk memilih setiap mahluk yang memiliki jiwa masing-masing sepasang untuk diangkut ke atas bahtera, beberapa mengatakan ini termasuk tanaman. Juga dikatakan bahwa binatang pertama yang masuk adalah burung dan yang terakhir adalah keledai…[Tafsir Ibn Kathir untuk surat 11:40-43] tapi menurut Riwayat Ibn Humayd - Salamah - Ibn Ishaq - al Hasan b. Dinar - Ali b. Zayd - Yusuf b. Mihran - Ibn Abbas: binatang pertama yang masuk adalah semut, yang terakhir adalah keledai [Tabari Vol.1 hal 360]

Beberapa binatang baru tercipta di Bahtera, misalnya Babi dan Kucing:
    Riwayat Al Qasim [bin Al hasan] - Al Husain [Bin Dawud] - Hajjaj - Mufadhdhal bin Fadhalah - Ali bin zaid bin Jad'an - Yusuf bin Mihran- Ibnu Abbas: Al Hawariyyun berkata kepada lsa putra Maryam,.. Beliau lalu pergi dengan membawa mereka hingga berhenti di sebuah bukit pasir, lalu beliau mengambil debu dan meletakanya di atas telapak tangannya,..Ini adalah Ka'b Ham bin Nuh. Beliau pun kemudian memukul tanah itu dengan tongkatnya seraya berkata, Bangunlah dengan izin Allah'! Tiba-tiba seorang laki-laki berdiri sambil mengibaskan debu di atas kepalanya.. "ceritakanlah kepada kami tentang perahu Nabi Nuh!" Ia menjelaskan: ...Pada saat binatang temak banyak mengeluarkan kotoran, Allah memberikan wahyu kepada Nuh agar meneggelamkan ekor gajah! Lalu dari ekor gajah itu keluar BABI JANTAN dan BETINA dan mendekati kotoran binatang itu.. ketika telah banyak tikus-tikus dalam perahu itu, Allah mewahyukan kepada Nuh agar memukul di antara kedua mata singa! Lalu keluarlah dari dua lubang hidungnya SEPASANG KUCING, jantan dan betina, lalu keduanya menerkam tikus-tikus tersebut...[Tafsir Ath-Tabari, Tahqiq: Ahmad Abdulrazzig Al Bakri dkk, Pustaka Azzam, 2007, jilid 14, surat Hud.38 hal.5-7, no.18200; History of Al-Tabari, Vol.1, translasi Franz Rosenthal, 1989, hal. 356-358. Juga di Tafsir Ibn Katsir surat Hud 36-39, "..Imam Abu Ja'far ibnu Jarir/Thabari telah menyebutkan sebuah asar yang gharib melalui hadits Ali ibnu Zaid ibnu Jad'an - Yusuf ibnu Mahran - Abdullah ibnu Abbas.."]

    Riwayat Ibnu Humaid - Salamah - Ibnu Ishaq - Al Hasan bin Dinar - Ali bin Zaid bin Jud'an/Hasan bin Ali bin zaid - Yusuf bin Mihran - Ibnu Abbas: Ketika kotoran manusia menyulitkan Nuh yang berada dalam bahtera beliau diperintahkan untuk mengusap ekor gajah, lalu beliau mengusapnya, kemudian dari ekor tersebut keluar 2 EKOR BABI, dan cukuplah untuk menghabiskan kotoran itu. Pada saat beliau merasa kesulitan dengan tikus-tikus yang berkembang biak di dalam kapal, beliau diperintahkan untuk memerintahkan singa agar bersin, lalu singa itu bersin, dan keluarlah dari 2 EKOR KUCING, lalu kedua kucing itu melumat habis tikus-tikus tersebut" [Tafsir Ath-Tabari, op-cit. hal.12-13, no.18203; Al Qurthubi dalam Al Jami' li Ahkam Al Qur'an (9/37)]

    Riwayat Muhammad bin Basysyar - Abu Ahmad - Sufyan - Ali Ibnu zaid - Yusuf bin Mihran - Ibnu Abbas: Ketika Nuh berada di dalam kapal, tikus-tikus menggerogoti tali-tali kapal, maka Nuh mengadukan hal tersebut. Allah lalu mewahyukan kepadanya untuk mengusap ekor singa, lalu keluarlah dari dua lubang hidungnya SEPASANG KUCING, betina dan jantan. Di dalam perahu itu terdapat banyak sekali kotoran, maka beliau mengadukan hal tersebut kepada Tuhannya. Allah lalu mewahyukan kepadanya untuk mengusap ekor gajah, lalu keluarlah SEPASANG BABI, jantan dan betina" [Tafsir Ath-Tabari, op-cit, hal.13-14, no.18204; Ibnu Athiyah dalam Al Muharrar Al Wajiz (3/171,172) dan Al Qurthubi dalam Al Jami' li Ahkam Al Qur'an(9/37), dari Ibnu Abbas]
Jumlah Binatang dan Makan-Minum
Jumlah spesies binatang di bumi, hanya 1.5 Milyard spesies yang dapat diklasifikasikan, diperkirakan ada 2 - 50 Milyard spesies di bumi ini, beberapa hanya hidup di suhu tertentu (beruang salju), beberapa hanya makanan tertentu [panda hanya makan daun bambu (14 kg/hari), koala hanya makan daun eucalyptus (0.5 kg/hari) yang tumbuh di Australia], beberapa hanya hidup di daerahnya

Jika 0.01% nya saja dari 1.5 Milyard spesies = 150 ribu spesies, sepasang = 300.000 ekor, bayangkan jumlah binatang sebanyak itu tiba-tiba berkumpul di daerah tersebut, tidakkah ini mengherankan semua orang?

Bagaimana dengan perjalanan para spesies tersebut dari habitatnya ke bahtera?
Sepasang penguin dari kutub utara, sepasang komodo dari pulau komodo, sepasang Anoa dari Sulawesi, sepasang kakaktua terbang dari Irianjaya! Sepasang burung unta/burung dodo menuju tempat Nuh, perlu berapa tahun sampai tempat tersebut dan bagaimana agar tetap selamat diperjalanan?

Bagaimana dengan makannya?
seekor gajah memerlukan 272kg/hari; kuda 11kg/hari dan 45 L/hari; singa 7 kg/hari, babi 40kg/hari, Unta 2 kg/hari dan 30 L maksimum tiap 7 hari, Sapi/Kerbau 35kg/hari dan 1L/hari, kambing 6 kg/hari dan 3 liter air/hari, Anjing/Kucing 200g/hari, ayam 100g/hari, burung dara 40 gram/hari, dll.

Banjir dikatakan selama 6 bulan - 1 tahunan [kej 8:14], maka harus ada persediaan makanan sekurangnya 6 bulan - 1 tahunan (di bahtera dan pasca keluar bahtera untuk sementara sampai berkembang biak), berupa persediaan binatang hidup atau tumbuhan, dari sisi ini saja, mengangkut sepasang hewan menjadi sudah tidak mungkin.

Bagaimana mereka bertahan dari serangan pemangsa karnifora karena persediaan makanan yang menipis, singa sebagai rantai teratas rantai makanan, ditambah beberapa hewan karnifora lainnya seperti srigala, hyena, macan tutul, kucing, anjing, ular?

Jika proses masuknya sepasang binatang ke bahtera rata-rata 1 menit/pasang, maka butuh 300.000 menit atau 208.4 hari, padahal keberangkatan harus hari itu, karena 1 hari = 1440 menit, maka hanya dapat 1440 pasang. tapi karena yang diangkut termasuk juga persediaan makanan untuk 1 tahunan (yaitu binatang hidup) maka bisa jadi tersisa hanya 1/2 waktu atau 720 pasang saja, namun hitungan kita di atas, menunjukkan kendala bahwa dalam 1 jam ketinggian air mencapai 9.6 M, artinya, bahkan 1 jam pun SUDAH TERLAMBAT, sehingga pada akhirnya, yang bisa diangkut, TIDAK LEBIH dari 30 pasang. Tentu saja jumlah ini tidak menyenangkan Tuhan. maka kita ambil pendekatan lain, misalnya dari kebutuhan makanan 300.000 spesies/hari (plus makanan berupa binatang hidup sebagai persediaan), jika rata-rata = 10 kg saja/hari, dalam 1 tahun (360 hari) sekurangnya harus ada persediaan 2.16 milyar kg (1 m3 = 1000 liter = 1000 Kg) atau setara volume = 2.16 juta m3, artinya, BERLIPAT-LIPAT dari kapasitas bahtera Nuh, maka tidak mungkin untuk jumlah sebanyak itu. lagi pula, kapasitas simpanan hanya 1/3 tingkat yang setinggi 10 hasta saja, itupun harus disisihkan untuk kebutuhan persediaan minum dan tempat bagi binatang hidup sebagai mangsa, maka jumlah binatang yang diangkut tidak lebih dari 474 pasang, jumlah ini, tampaknya cukup memuaskan bagi Tuhan.

Jadi intinya adalah TIDAK MUNGKIN untuk mengangkut SEGALA jenis binatang .

Kondisi Tsunami
JOHN R. BAUMGARDNER, Ph.D. dan DANIEL W. BARNETTE, PHD di 3rd International Conference on Creationism, Pittsburgh, PA, July 18-23, 1994, menyatakan bahwa dengan kecepatan arus lautan antara 40 - 80 meter/detik, pilar-pilar batu TIDAK AKAN UTUH, bahkan di arus lautan dengan kecepatan normalpun dapat menghancurkan bangunan yang lebih rapuh. [PATTERNS OF OCEAN CIRCULATION OVER THE CONTINENTS DURING NOAH'S FLOOD]

Sampai hari ini, dunia masih punya banyak bangunan kuno YANG BERDIRI JAUH SEBELUM kisaran tahun dongeng banjir Nuh, misal Mesir yaitu piramida [dari bahasa mesir kuno: Per (rumah) + Mer (kesayangan)], keberadaan mereka ini adalah BUKTI TAK TERBANTAHKAN bahwa keberadaan Nuh dan banjirnya HANYALAH DONGENG BELAKA.



Atau bangunan di tempat lainnya, misal Perancis: Barnenez (4500 SM) dan Tumulus dari Baugon (4800 SM); Skotlandia: Knapp dari Howar (3100-3700 SM); Di Jersey: La Hougue Bie (3500 SM); Yunani: gua theopetra Meteora (sejak 23.000 tahun lalu) atau Turki: Gopekli Tepa (sejak 9000 tahun lalu), dll, Keberadaan mereka adalah bukti tak terbantahkan bahwa keberadaan Nuh dan banjirnya HANYALAH DONGENG BELAKA.

Tsunami Aceh tahun 2004, membuat rusak terumbu karang, habitat laut porak poranda, terjadi percampuran air asin dan air tawar yang membunuh banyak kehidupan laut, apalagi jika menjadi skala besar seperti ‘dongeng’ di atas, belum lagi dengan arus laut kuat 40m - 80 m/detik, maka terjadi kehancuran total biota laut dan darat, tidak ada tumbuhan darat yang hidup setelah terendam air asin dan tertutup lumpur tebal saat kering. Dengan kadar garam yang sedemikian tingi ini, hanya rumput yang mampu tumbuh.

Jadi bagaimana mungkin sehelai daun zaitun segar dapat hidup dalam waktu 40 hari?


Banjir Lokal?
Di alkitab dan Al qur’an dikatakan ada kelaparan 7 tahun saat Yusuf menjadi wakilnya Firaun di Mesir dan dikatakan bahwa terjadi kelaparan hebat di seluruh BUMI, sehingga mereka membeli makanan ke Mesir

"Ketika seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun, berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir: "Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu." Kelaparan itu merajalela di seluruh bumi. Maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah Mesir. Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab hebat kelaparan itu di seluruh bumi" [Kej 41.55-57]

[Note: kata 'seluruh bumi', Ibrani: kol [seluruh] +'erets [daratan/bumi]. Jika maksudnya hanya lokal, misalnya 'daerah sekitar' Ibrani: sadeh [daerah] + cabiyb [sekitar] maka seperti kejadian 41:48, yaitu ketika Yusuf mengumpulkan makanan di daerah sekitar tiap-tiap kota, oleh karenanya, kata seluruh bumi, memang bukan 'lokal sekitar' tapi benar 'seluruh bumi']

Jarak Perancis – Mesir = 3313 Km (x 2 pulang pergi), jika seorang menggunakan kuda [pada pertandingan untuk jarak 160 Km, seekor kuda dapat menempuh 10 s/d 12 jam, anggap saja lari konstan tanpa henti 12 jam penuh/hari], maka Ia baru akan tiba 40 hari kemudian. Sekarang, jarak Brazil - Mesir, maka, bahkan BELUM SETENGAH PERJALANAN...Satu populasi Mesir bisa jadi sudah MUSNAH.

Sehingga seluruh bumi yang dimaksud, harusnya hanya area sekitar Mesir saja, karena bahkan, dongeng di purana Hindu saja hanya menyebutkan banjir pada area Bharata atau yang lebih dikenal sebagai India


PASCA BANJIR
Alkitab:
Nuh mempersembahkan korban dari beberapa binatang yang hidup, karena senang dengan harumnya persembahan kurban maka tuhan berjanji tidak akan membuat banjir besar seperti itu kecuali dingin panas, kemarau hujan [kej 8:21-22; 9:11]. Kemudian ada pelangi sebagai segel tanda perjanjian [9:12]. Jika tuhan melihat pelangi ada di awan, maka tuhan akan melihatnya dan mengigat janji yang dibuatnya [9:16].

Islam
‘Ibn Abbas: "..Pelangi adalah jaminan dari kehancuran banjir setelah kejadian Nuh". 'Ibn ‘Abbas: "Pelangi adalah jaminan untuk manusia di bumi bahwa mereka tidak akan ditenggelamkan..” [Imam Bukhari, al-Adab al-Mufrad no.765-767]

Padahal pelangi adalah fenomena fisika optik semata, yang terjadi karena pembiasan cahaya. Ketika dibiaskan, cahaya akan berubah arah dari medium satu ke yang lain yang menyebabkan cahaya bergerak dengan kecepatan berbeda dalam medium berlainan. Tetesan air hujan dapat membiaskan dan menyebarkan cahaya mirip sebuah prisma. Dalam kondisi yang tepat, pembiasan cahaya ini membentuk pelangi.

Sungguh mengherankan Tuhan Abrahamik malah tidak tahu mengenai hal ini. Apakah janji Tuhan ditepati? TIDAK, berikut adalah daftar bencana terbesar [di sini dan di sini], sample:

Top Ten Worst Natural Disasters


*Official Government figure. Estimated death toll as high as 655,000.

Earthquakes - Highest Death Tolls


* 1556 Shaanxi earthquake
**Official Government figure. Estimated death toll as high as 655,000

Tropical cyclones - Highest Death Tolls



Note:

October 7, 1737 Bengal, India Cyclone tidak dimasukan dalam list ini, karena tidak dapat untuk mendapatkan jumlah kematian akurat. Di bawah kisaran 3,000 tidak masuk list ini


Alkitab:
Mulailah (way-yahel) Nuh (noah) menjadi orang (is) tanah (hadamah) dan menanam (way-yit ta) anggur (ka-rem) [9:20] dan Ia minum (Wayye-set) anggur (min hayyayin) dan mabuk (way yiskar) dan telanjang (wayyit gal) dalam (betowk) tendanya (ahalah) [9.21] Ham, bapa Kanaan, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya...Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya, berkatalah ia: "Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya." [9.22-25] Nuh hidup 350 tahun lamanya hingga total 950 tahun saat wafat [9:28-29].

Islam:
'Ali b. Ibrahim - ayahnya - Ahmad b. Muhammad b. Abi Nasr - Aban - Zarara - Abu Ja'far: Ketika Nuh turun dari bahtera Ia menanam anggur, kemudian, Ia kembali ke keluarganya [The rhetoric of sobriety: wine in early Islam, Kathryn Kueny, P.61].

Dalam tahun-tahun pertama setelah banjir, problem terbesar semua mahluk adalah makanan, maka aneh sekali pilihannya bercocoktanam malah anggur.
    Rabba Genesis XXXVI 2-4: "Nuh menajiskan dirinya sendiri" (kata hol berarti "tidak suci") dengan menanam kebun anggur: Seharusnya Ia menanam yang lebih bermanfaat sebagai gantinya, seperti buah ara atau zaitun. Ketika Ia akan menanam anggur, setan Shimadon mendekatinya dan mengajaknya berkongsi. Sanhedrin 70a: Nuh seharusnya tahu bahwa anggur menyebabkan masalah, karena kejatuhan Adam karena buah terlarang adalah anggur.
Ini kemudian terkait kalimat "Ia telanjang dalam tendanya" dan "Ham, ayah dari Kanaan". Jika bukan nuh, maka, siapa bapaknya Kanaan?
    Rabba Genesis XXXVI 4-6: "dalam tendanya", kata "-nya" dalam "ahalah" = tenda istri Nuh. Ketika mabuk, singa menerkam kemaluan Nuh hingga terpotong, saat Nuh hendak melakukan hubungan seksual dengan istri, spermanya berceceran dan membuatnya malu. Namun, Sanhendrin 70a: Ham menyodomi Nuh. Sementara di Pirkei DeRabbi Eliezer 23.12: Kanaan masuk dan melihat ketelanjangan Nuh, dan mengikatkan benang (di mana ada tanda) Perjanjian itu, dan mengebirinya. Ia memberi tahu saudara-saudaranya. Ham masuk dan melihat ketelanjangannya..." -> Di sini Kanaan adalah saudara Sem, Ham dan Yafet.
Imanat 20.11, memberikan kejelasan, "Bila seorang laki-laki tidur dengan isteri ayahnya, Ia menelanjangi ayahnya". Terdapat kata "גלה" (galah = menelanjangi) yang sama maksud dengan Kej 9.21 tentang "telanjangannya Nuh" bahwa Ham menyetubuhi istri Nuh, menyebabkan lahirnya Kanaan, maka, "Ham, ayah dari Kanaan". Ini juga menjelaskan mengapa kemarahan Nuh kepada Ham dilampiaskan ke Kanaan (Lihat: "Noah’s Four Sons")


Klaim-klaim hoax penemuan bahtera Nuh
Komentar dari Christian answer: Laporan-laporan selama lebih dari seabad terakhir ini berkisar dari kunjungan ke bahtera tersebut, sampai penemuan kayu, sampai foto pemandangannya. Secara umum dipercaya bahwa sekurang-kurangnya sebagian besar dari bahtera itu masih utuh, tidak di atas puncak yang tertinggi, tetapi di suatu tempat di atas 10.000 kaki. Terperangkap dalam salju dan es hampir sepanjang satu tahun, hanya pada musim panas yang hangat saja struktur bahtera tersebut dapat dilihat atau didekati. Beberapa orang mengatakan telah memanjat atapnya, yang lainnya mengatakan mereka telah berjalan-jalan di dalamnya. Pada tahun 1980-an, "ark-eology" mendapat kehormatan dengan berpartisipasinya mantan astronot NASA James Irwin dalam ekspedisi ke pegunungan. Sebagai tambahan, investigasi bahtera Nabi Nuh diuntungkan dengan pecahnya Uni Soviet, karena pegunungan tersebut tepat berada di perbatasan Turki-Soviet. Ekspedisi ke atas pegunungan selalu dianggap sebagai ancaman keamanan oleh pemerintah Soviet. Sayangnya, kunjungan-kunjungan ke situs yang diusulkan tidak menghasilkan bukti lebih lanjut, tempat beradanya foto-foto tidak diketahui lagi, dan peninjauan yang berbeda tidak menuju ke lokasi yang sama di pegunungan. Lebih dari itu, astronot James Irwin telah meninggal, seorang saksi mata inti telah menarik diri dari hadapan publik, dan sudah ada beberapa ekspedisi baru ke pegunungan di tahun 1990-an. [Paul S.Taylor dan Mark Van Bebber].

Berita Hoax CBS [1] dan [2]; Laporan hoax penemuan di turki..LAGI :), namun kali ini klaim tsb berasal dari tim peneliti Cina: [1] dan [2]; Laporan-laporan lainnya: [1], [2], [3], [4], [5] dan [6]; National geographic: [1], [2] dan [3]; Klaim penemuan bahtera Nuh di Arabia, Turki-Iran: [1] dan [2]; Klaim Nama Muhammad ada di satu keping papan Bahtera Nuh: [versi 1] dan [versi 2]; Perkembangan Pencarian hingga Sekarang: [1] dan [2]

Mari kita buktikan sendiri ada/tidaknya bahtera di google earth: Gunung Arafat dan Judi....Ada? Sama sekali tidak ada!

Harusnya jelas diketahui mengapa bahtera Nuh tidak akan pernah ditemukan? Karena sebagian jawabannya, justru ada di ALKITAB, yaitu Kejadian 8:20-21:

Lalu Nuh
mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. [juga di kejadian 9:21, '..Mabuklah ia dan telanjang dalam kemahnya']

Apa yang dibutuhkan agar dapat melakukan bakaran bagi Tuhan?
Darimana bahan bakarnya ketika tiada kayu akibat banjir?
Darimana bahan membuat rumah, kemah, Mezbah, kandang ternak, perabotan?

Ya! dari kayu bahtera itu membuat bakaran menjadi begitu harumnya, hingga Tuhanpun tergoda. Tak disangka-sangka! Kita berhasil menyelesaikan misterinya!

[Pustaka: Global Flood, popular issue, Answering genesis, Silly flood,Why the flood is not global, Sarapan pagi, The Physics Factbook™, Custance, creation the web, Bible code intro, Alkitab, Al Qur;an, Ibn kathir]


Klaim batasan umur manusia setelah banjir Nuh
Di sebelum banjir besar, Allah berfirman, "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan 120 tahun saja." [Kej.6:3], tapi di setelah banjir, malah lain lagi:



Note:
BHS = Bilblia Hibraica Stuttgartensia, Hebrew text[Masoretic Scribes]; SP = Samaritan Pentateuch, Samaritan scribes; LXX= LXX (the Septuagint), Alexandria, Yunani oleh 70 orang yunani yang berbahasa Yahudi.

Lebih 14 nama sebelum Musa, berusia di atas 120 tahun, juga pada jaman Musa dan setelahnya: Harun > 123 tahun [Bil 33:39], Ayub > 140 tahun [ayub 42:16], Yoyada > 130 tahun [II tawarikh 24:15]

Bahkan di jaman ini, terdapat beberapa orang yang berusia lebih dari 120 tahun:
  • Li Chung Yun (wafat 6 Mei 1933), menurut pengakuannya, Ia lahir di tahun 1736. (= wafat diusia 197 tahun), namun pada tahun 1930, profesor departemen pendidikan universitas Chengdu, Wu Chung Chieh menemukan catatan kerajaan Cina tertanggal 1827, yang memberikan ucapan selamat ulang tahun ke-150, kepada Li Ching Yun, Ini berarti, Ia lahir di tahun 1677 dan meninggal di usia 256 tahun.
  • Saparman Sodimejo (Mbah Ghoto), menurut sensus tahun 2010, Ia berusia 142 tahun dan tinggal di Dukuh Segeran RT 18, Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Sragen
  • Antisa Khvichava, di paspor era Uni Sovyetnya: lahir 8 Juli 1880 (wafat 30 Sep 20120) dan juga Sakhan Dosova lahir: 27 Maret 1879 (wafat 9 May 2009);
  • Daftar para manusia tertua dengan usia DIATAS 120 tahun, baik yang masih hidup dan telah wafat
Ada pendapat bahwa 120 tahun merujuk pada waktu peringatan kepada kaum Nuh

kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu 8 orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.[1 Petrus 3:20]


Tidak ada catatan bagaimana kelakuan tak bercela Nuh di sebelum banjir, namun di setelah banjir, pengkotbah kesayangan Allah ini, menjadi pemabuk yang berbuntut sampai mengutuki Kanaan agar menjadi hamba yang paling hina [Kej 9:21-28]


Artikel berkaitan lainnya: