Senin, 10 Februari 2020

Baru 50 Tahun, cerita masih belumlah usai.


"Harapan pada kenyataannya adalah yang terburuk dari segala hal jahat, karena memperpanjang siksaan" ~ Friedrich Nietzsche


Tak terasa, 10 tahun telah berlalu sejak tulisan terakhir, banyak pasang-surut terjadi dan mengevaluasinya pun bukan hal mudah, jika dalam skala 100, bisa jadi, kaum karir dan keuangan, menilai tidak lebih dari 50, kaum spritual, juga tidak lebih dari 50, tapi nilai ini tidak berarti apapun, juga tidak pernah final, bukan karena belum usai hingga maut menjemput, namun karena akan tetap dinilai, bahkan hingga sampai belulang raib ditelan masa.

Survey bilang rata-rata harapan hidup orang Indonesia antara 69-72 tahun (di situs ini, konon Aku sampai usia 76 tahun), tentang 50 tahun ke atas, bukanlah halangan, beberapa ikon bahkan baru memulai debutnya, sebut saja: Henry Nestley (50 tahun); Gordon Bwoker, Starcbucks (51 tahun); Ray Croc, Mc Donald (52 tahun); John Stith, Coca Cola (55 tahun); Porsche (56 tahun); Charles Flint, IBM (61 tahun); Kolonel Harland Sanders, KFC (62 tahun); Krishna+Pandawa VS Kurawa, di Kuruksetra (Usia mereka, 80-an tahun); Musa menjadi Nabi (80 tahun) dan milyaran lainnya yang tak terpantau media, tentu saja, juga milyaran lainnya yang hidup terpuruk dan milyaran lainnya yang hidup biasa saja. Bahkan mereka yang tampak menjadi Matahari dan Bulan-pun adalah seperti kata pepatah tentang rumput tetangga selalu tampak lebih hijau, yang bak melihat bulan, indah dikejauhan, tidak dikedekatan.

Walau perubahan dan maut adalah pasti, namun belum sampai di taraf ramai keluh kesah akibat berharap berada di episode lain bukan dalam realita ini, yang bisa jadi, masih ada 50 tahun lagi hingga cerita ini benarlah usai dan jika hendak tidak usaipun, toh tidak ada cerita yang tidak usai, semua akan usai pada waktunya.