Rabu, 26 Desember 2007

Benarkah Tuhan Itu Maha Adil???


Pengantar
Setelah Adam dan Hawa dihukum Tuhan, maka putusan aneh ini kemudian berakibat pada kaum manusia hingga kiamat. Pada suatu waktu, tersebutlah 2 orang yaitu si A dan Si B yang hidup di jaman berbeda:
  • A hidup 5000 tahun sebelum tahun 0
  • B hidup di tahun 0
  • Sebelum mereka lahir, sudah ada agama-agama seperti saat ini
  • Mereka wafat sama-sama di usia 60 tahun
  • Hitungan tahun adalah mengikuti waktu Bumi.
  • dan dimisalkan bahwa kiamat semesta terjadi di tahun 100.
Dikisahkan si A dan B, semasa hidupnya, sama-sama melakukan perbuatan-perbuatan apakah itu jahat ataupun baik, yang jika dinilai tuhan, nilainya persis sama. Kemudian, karena pintu Surga/Neraka baru dibuka setelah kiamat, maka si A dan B, ditempatkan di alam kubur (Barzakh):
  • Si A berada di alam kubur selama 5000 tahun + 40 tahun = 5040 tahun
  • Si B berada di alam kubur selama 40 tahun
Kemudian jika:
  • tidak disiksa kubur, maka si B ditidurkan 40 tahun saja sementara si A ditidurkan selama 5040 tahun! Ini jelas tidak Fair bagi si A yang ditidurkan terlalu lama sebelum menikmati buah perbuatannya, atau
  • disiksa kubur, maka si B mengalami siksaan 40 tahun saja sementara si A mengalami siksa kubur selama 5040 tahun. Ini jelas sangat tidak fair bagi si A, atau
  • “just waiting” saja alias tanpa ada siksa kubur, maka si B hanya menunggu selama 40 tahun saja, sementara si A menderita "batin" menunggu selama 5040 tahun. Ini tidak fair bagi si A.
...dan setelah kiamat, mereka mendapat nikmat surga atau siksa neraka yang tak berkesudahan, namun tetap saja lamanya waktu itu berselisih 5000 tahun (atau 5 hari menurut ukuran Tuhan) karenanya!

Maka bagaimanakah dalil agama yang anda anut dapat menolong Tuhan anda bahwa itu adil? dan selisih 5000 tahun itu adil?!

Ayo..jawaban anda benar-benar sangat dinanti dan dibutuhkan TUHAN anda...


Tanggapan-Tanggapan
From: tawangalun tawangalun@yahoo.com:

Na bung Wirajhana lupa bahwa orang yang menunggu hisab dialam kubur tadi sudah dilakukan relativitas oleh Allah dg perbandingan 1000 tahun didunia eqivalent dg 1 hari diakherat,baca As-Sajdah 32:5.Dan dialam kubur tsb kalau wong soleh tempatnya pasti lebih nyaman dari wong durhaka.Posting saya yang dulu malah sudah saya bilang Pak Zd hilang dimasjidil Haram (pindah alam) selama 3 jam tapi dialam sana baru serasa 3 detik.Waktu hilang Nanung dg ibunya wis lemes gek orang tua 80 th gak bawa duwit,naik taxi sendiri saja gak bisa kok hilang.Kok eloking elok bisa pulang diantar wong kemahtabnya. Tapi baru sebentar uwong tadi ditoleh sudah lenyap.

Shalom,
tawangalun.
--------------------------------

From: wirajhana eka wirajhana@yahoo.com:

Om tawang,
Tks atas partisipasinya dan juga dalilnya...

kalau 1000 tahun = 1 hari berarti masih ada selisih 5 hari...masih belum adil om buat yang disiksa atau terlalu keenakan buat yang ditidurkan
atau 3 jam = 3 detik juga sama..

ayo rekan2....bantu lah dua jiwa dalam contoh soal dibawah untuk mencicipi rasa bahwa tuhan itu maha adil.
--------------------------------

From: H. M. Nur Abdurrahman mnur.abdurrahman@yahoo.co.id:

Muammar Qaddhafi:
Ente lupa satu komponen bos, yaitu kadar dosa:, yaitu a dan b sama berat dosanya 5040 gr, jadi semestinya:

A. Dengan siksa kubur:
a mengalami siksa kubur = 5040 : 5040 = 1gr per tahun
b mengalami siksa kubur = 5040 : 40 = 126 gr per tahun

B. Tanpa sikasa kubur:
a mengalami siksa batin = 5040 : 5040 = 1gr batin per tahun
b mengalami siksa batin = 5040 : 40 = 126 gr batin per tahun
--------------------------------

From: wirajhana eka wirajhana@yahoo.com:

Anda juga lupa bahwa:
126 gr yang dipikul b selama 40 tahun sudah menguntungkan a yang hanya memikul 1 gr pada 40 tahun pertama

Juga tidak adil bagi a karena ia harus menunggu 5000 tahun kemudian baru selesai...walaupun cuma memikul 1 gr.

Atau bayangkan saja ini :
Tangan anda mengangkat sejajar bahu: 1000 gr air selama 1 hari apakah merasa sama "beratnya" dengan membawa 10 gr air selama 100 hari?
--------------------------------

From: Hudoyo Hupudio hudoyo@cbn.net.id:

Apakah bedanya 5000 tahun dan 1 detik bagi orang yang mati?
Apakah artinya SIKSA kubur bagi orang yang tidak bisa merasakan apa-apa?

Bahwa Tuhan itu "Mahaadil sekaligus Mahapemurah & Mahapengampun" hanya bisa dimengerti oleh orang yang sudah mengalami sendiri 'perjumpaan dengan Tuhan'. Kalau belum pernah mengalami Tuhan, ungkapan-ungkapan seperti itu paling-paling hanya bisa menjadi kepercayaan atau iman bagi orang yang menganutnya, atau menjadi bahan perdebatan bagi orang yang menolaknya.

Salam,
Hudoyo
--------------------------------

From: wirajhana eka wirajhana@yahoo.com:

Apabila tidak ada siksa kubur dan tidak ada perbedaan perlakuan bukankah sia2 adanya peraturan yang tertulis yang mengisyaratkan reward dan punishment?

kalau tidak ada perbedaan buat apa berjumpa dengan Maha adil, Mahapemurah, Mahapengampun..bukankah nama2 itu juga menjadi tidak ada artinya...

Salam.
--------------------------------

HUDOYO:
Reward & punishment perlu buat murid-murid TK.
Memang, nama-nama itu tidak ada artinya buat orang yang telah memasukinya.

Salam
--------------------------------

From: wirajhana eka wirajhana@yahoo.com:

R dan P ada di semua kalangan bukan saja murid TK....bahkan para profesor dan para maha guru masih memakainya juga untuk kalangan mereka sendiri..dan R dan P tertulis kitab2 dimuka bumi dengan kadarnya masing2...
--------------------------------

From: Verri DJ verri_dj@component.astra.co.id:

Rekan wirajhana,
Menurutku anda terperangkap dalam konsepsi manusia. Manusia terperangkap akan ruang dan waktu, sedangkan Tuhan tidak. (Timeless & Spaceless).

Konsepsi manusia dalam waktu seperti yang anda bahas adalah ada awal ada akhir, kalau dibikin grafik Cartesius maka dia mendatar grafiknya pada poros x, kalau membicarakan waktu tuhan tuhan, grafiknya melingkar, coba buat titik awal, lalu buat lingkaran dan titik akhirnya dikembalikan lagi, maka titik itu menumpuk pada titik yang sama, itulah salah satu sifat tuhan Yang Awal dan Yang Akhir. Jadi, sangatlah lucu membandingkan putaran dengan garis horisontal, ya tidak nyambung.

Membahas keadilan tuhan dengan keadilan manusia sungguh sangat berbeda, sama saja kita bicara dunia padahal anda mau mengurai langit.

Salam,
Dj
--------------------------------

From: wirajhana eka :

Dear Verri
Apakah pendapat dari Mas verri ada dalil tertulis dari ajaran yang dipercayai oleh Mas verri?

Mohon bantulah jiwa-jiwa yang bukan tuhan yang sedang terperangkap akan waktu dan mengalami "hukuman" atau "pahala" pada contoh soal.

note:
Saat menggambar garis ada jarak dari a ke b
Saat menggambarkan lingkaran dan dilihat dari "atas/bawah/kanan./kir/360 derajat" maka yang terlihat hanyalah garis a dan b

jadi sekarang bukankah sudah nyambung...
--------------------------------

From: ttbnice serikat_indonesia@yahoo.com:

Anda bertanya kepada siapa?
Karena bukan begitu yg dipercaya orang KResten. Dalam Kresten tidak ada takar menakar pahala dan dosa. Tidak ada siksa kubur. Semua orang adalah berdosa, dan upah dosa itu hanyalah neraka. Titik.

Jika manusia masih diberi kesempatan untuk masuk sorga, bukanlah hasil ngumpulin pahala, melainkan karena kasih Allah. Ga ada manusia yg mampu masuk sorga berdasarkan kemampuanya sendiri.

Karena semua orang sudah ditebus, pilihannya bukan lagi melalui Allah, tapi justru kepada manusia, apakah anda mau masuk surga?

Jika manusia tidak mau, ya artinya kan masuk neraka adalah pilihan sendiri. Jadi menurut saya mah ini adil.

PS: Jangan seperti muslim2 keblinger ya memahaminya. Pasti mereka bakal ngomong, enak betul ya. Bikin dosa aja banyak2 udah ditebus ini... Apa mereka tidak pernah mempelajari konsekuensi logis?
--------------------------------

From: wirajhana wirajhana@yahoo.com:

Oke kita pake paham Kristen Dosa sudah ditebus dan mau menerima Yesus. setelah mati apakah langsung masuk Sorga?

kalau Ya...adakah dalil itu di Injil bahwa mati langsung masuk sorga?
Kalau tidak...masih ada selisih 5000 tahun atas realisasi janji..artinya waktu tunggu buat b lebih sedikit.
--------------------------------

From: ttbnice:

Kenapa lebih terpaku dengan waktu tunggu? Jika anda bertanya kepada orang2 yang baru sadar dari koma, entah itu 2 hari maupun 2 tahun, bagi mereka waktu baru saja kemarin.

Anda tidak bisa menyamakan konsep waktu dan ruang antara orang hidup dan mati. Menurut kepercayaan KResten, hidup setelah mati itu selamanya, artinya hidup 5000 tahun atau bahkan 60000 tahun itu ga ada artinya dibanding triliyunan tahun.
--------------------------------

From: LD-Bebyelangbotak@yahoo.com:

Kalau dalam kepercayaan Kristen, orang mati itu sama dengan tidur(beristirahat) . Hanya bedanya kalau tidur yg masih hidup itu sering punya mimpi. Sementara tidur yg sudah mati itu sama sekali sudah tidak tau apa-apa lagi.

Bagi yg diselamatkan akan menerima upahnya pada saat kedatangan Yesus yg ke-2 kali nanti dan memperolah hidup yg kekal selama-lamanya.

Bagi yg tidak memperoleh keselamatan akan menerima upah neraka. Dan upah neraka itu bukan dimulai pada saat dia dikubur. Karna Tuhan kami Yesus tidak sekejam itu menyiksa orang di dalam kubur sampai Dia datang misalnya. Tuhan kami Yesus menghukum berdasarkan KASIH, dan BUKAN PENYIKSAAN.

Salam,
LD-Beby.
--------------------------------

From: wirajhana eka:

Bukankah sama saja masalahnya, ia punya selisih tidur 5000 tahun...karena lahir belakangan...dan tau dari mana anda tidak tahu apa2 lagi kalau tidur..

LUK 16:23
Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.

Kis:2:24
Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.

YES 28:18
Perjanjianmu dengan maut itu akan ditiadakan, dan persetujuanmu dengan dunia orang mati itu tidak akan tetap berlaku; apabila cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kamu akan hancur diinjak-injak

Ibrani 11:35
Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik.

MZM 49:14
Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati, digembalakan oleh maut; mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka.

YES 38:18
Sebab dunia orang mati tidak dapat mengucap syukur kepada-Mu, dan maut tidak dapat memuji-muji Engkau; orang-orang yang turun ke liang kubur tidak menanti-nanti akan kesetiaan-Mu.

YEHEZKIEL 31:14
Semuanya ini terjadi supaya segala pohon yang di tepi air jangan meninggikan dirinya dan puncaknya jangan dijulurkan sampai ke langit dan supaya pohon-pohon besar, yaitu semua yang menghisap banyak air, jangan tetap berdiri di dalam kecongkakannya; sebab mereka semuanya telah diserahkan ke dalam maut, ke dalam bumi yang paling bawah, di tengah anak-anak manusia yang telah turun ke liang kubur.

HOSEA 13:!4
Akan Kubebaskankah mereka dari kuasa dunia orang mati, akan Kutebuskah mereka dari pada maut? Di manakah penyakit samparmu, hai maut, di manakah tenaga pembinasamu, hai dunia orang mati? Mata-Ku tertutup bagi belas kasihan.

mzm 6:5
Sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepada-Mu; siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang mati

Hab 2:5
Orang sombong dan khianat dia yang melagak, tetapi ia tidak akan tetap ada; ia mengangakan mulutnya seperti dunia orang mati dan tidak kenyang-kenyang seperti maut, sehingga segala suku bangsa dikumpulkannya dan segala bangsa dihimpunkannya.

Bahkan beberapa dari mereka masih harus menunggu:

wahyu 6:11
....kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.
---

Ngga ada artinya????
Bukankah itu indikasi yang jelas bahwa menderita sengsara 1 hari jauh lebih beruntung dari pada menderita sengsara 5000 tahun, 6000 tahun atau triliyunan
Nah, bayangkan saja itu dengan 2 orang yang keputusan dosa sama persis dan selisihnya 5/6000 tahun...

maka mana kemahaadilan Tuhan?
---

Menerima Yesus saja tidak lantas diselamat, masih ada yang harus dilakukan sebelumnya

Baca mat 19:18-21, Mark 10:19-21, luk 18:20-22:

Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.

Jadi jangan mau ditipu penginjil bahwa hanya dengan menerima Yesus sudah ditebus dan terselamatkan...percaya itu adalah sungguh tidak cerdas.

Karena yang berhak masuk surga adalah yang dimateraikan 6 materai dari 7 materai seperti yang tercantum pada wahyu 6-7 dan diringkas pada wahyu 14:3-5 siapa2 saja yang berhak masuk surga:

144 suku israel, orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan (hanya pria), Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi (selama ia hidup), Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu (telah dibunuh menjadi martir oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki), Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela
--------------------------------

From: Sjahrazad Alamsjah sjahrazad@bataviamall.com:

Kalau membaca ajaran agama, agama apapun secara harafiah, maka jangankan tuhan, ajaran itu banyak yang tidak adil. Kalau dari sisi hakikat batin, berpulang pengertian kita tentang adil itu apa. Karena adil lebih kepada pengertian yang memberikan untung,

Diluar itu tidak adil. Mang Dipo dilahirkan ganteng, si Doel mukenya rada kurang, tentunya disini tuhan ndak adil. Tapi kalo ruhnya mang Dipo ama si Doel dua duanya sama sama ganteng he.. he.. jadi disini tuhan adil.

Waktu melekat kewadag, nah tanpa wadag apakah ada perbedaan waktu dari ruh tadi?

Karena pertanyaannya sendiri yang rancu :)

Tuhan itu apa? Kalau dianggap mahluk, pribadi, memang masih relevan dikaitkan dengan adil atau tidak adil. Kalau itu dianggap sebagai 'sesuatu' yang berada diluar nalar manusia maka otomatis pertanyaannya tidak akan relevan lagi. Hanya kita manusia yang mengenal adil atau tidak adil itu.

nuwun,
si Doel
--------------------------------

From: wirajhana eka:

Tahu dari mana rancu? bisa buktikan?
kalau menjawab artinya tahu yang ditanya..kalau merasa rancu mengapa harus dijawab..?

kalau berada diluar nalar manusia...siapa yang mampu menikmati kitab suci?
kitab suci adalah diluar nalar...pengetahuan anda tentang pilsapat berawal dari membaca kitab suci.. jadi ketika itu adalah diluar nalar maka pilsapat juga tidak relevan..

Jadi apakah anda berkenan sharing bagaimana mengerti bahwa TUHAN MAHA ADIL dari contoh soal yang "hipotesa" tersebut??
--------------------------------

From: Sjahrazad Alamsjah:
Mau pan sudah, baik ditambah :)
Karena itulah banyak orang berabad abad mempertengkarkan tanpa ujung
apa yang tertulis di buku masing masing. Apalagi kalau sudah dipatok

buku itu ditambah embel embel suci :)
Kalau si Doel melihatnya berbeda. Yang perlu ditemukan terlebih dahulu adalah pengalaman batin, buku hanya sekedar rujukan. Pengalaman batin itu buku yang suci, lepas dari rekayasa fikiran. Semua penamaan, istilah yang ada dibuku bisa dimengerti sesuai perkembangan batin seseorang.
Kalau dibalik berangkat dari dogma, maka pemaknaannya akan menjadi harafiah. Karena itulah muncul pertanyaan anda, tuhan adil atau tidak, waktu umur, siksa kubur dll.

Pertama, tuhan itu diluar nalar, karena itu tidak relevan mengkaitkan adil atau tidak. Kita yang mengerti dan mendambakan kata kata adil itu. Kalau kita mau membicarakan sesuatu tentunya kita harus mengerti bersama dulu apa yang dibicarakan. Nah sebelum bertanya apakah tuhan adil apa tidak, pertanyaan dasarnya adalah tuhan itu apa?

Kedua, ajaran agama berkait dengan alam alam batin. Dimana umur, lahir dan mati itu tidak relevan dengan pengertian kita hidup dalam badan ini. Secara hakikatnya, apakah kita punya umur? Menurut si Doel tidak, karena umur hanya kesepakatan kalender saat sekarang kita didunia Sama halnya secara hakikatnya, apakah kita punya nama? Menurut si Doel tidak, itu kesepakatan didunia biar bisa membedakan satu sama lain :)

Ketiga, si Doel ndak menganut konsep hukuman, dosa, neraka, sorga Konsep yang si Doel anut sederhana, bibit yang ditanam maka buah pasti akan dimakan, itu saja. Jadi ndak ada soal adil atau tidak adil, lha wong kita yang menanam bibit jadi proses apapun harus dilalui.

Jadi sharingnya si Doel, judul pertanyaannya itu sendiri yang sangat rancu.

nuwun,
si Doel


Kesimpulan
Melihat tanggapan-tanggapan di atas maka dengan memakai konsep bahwa hidup hanya 1x saja, sungguh suatu yang sulit membuktikan Tuhan itu maha adil, bukan?

Bayangkan saja misal usia manusia itu 60 tahun, akil balignya di usia 15 tahun, matang dengan agama hingga berusia 35 tahun, Jadi, ada sekitar 25 tahun, sisanya Ia hidup harus berhati-hati dalam tindakannya agar mendapat ganjaran Surga, kemudian matilah Ia dan ratusan ribu tahun kemudian baru ketahuan kiamat..

Jika diasumsikan bahwa kiamat itu terjadi di 1 juta tahun kemudian...

Maka hanya bermodalkan perbuatan 25 tahun s/d 45 tahun dibandingkan dengan 1 juta tahun yang tersisa hingga kiamat, itu hanya bernilai 0.003% – 0.005% saja! Dan itupun sudah berakibat selama-lamanya mendapat siksa Neraka jahanam atau mendapat nikmat Surgawi.

Sungguh suatu konsep Ketuhanan yang sangat tidak fair, bukan?!