Ketika "surfing" di net, anda akan temukan banyak artikel tentang jumlah kalori yang dibakar saat berhubungan seksual, salah satu diantaranya adalah seperti ini:
Setelah ngos-ngosan "surfing" di berbagai tempat, akhirnya gw temukan beberapa penelitian yang bisa jadi memberikan inspirasi awal pembuatan artikel-artikel tersebut dan kemudian secara menggila tersirkulasi di internet:
Jeremy Brecher Phd, menyatakan, "Sex sebenarnya merupakan bentuk ideal dari olah tubuh. Masing-masing pasangan menghabiskan kurang lebih 100 kalori" ["Sex, Stress, and Health", hal 89-95, International Journal of Health Services, Volume 7, Number 1 / 1977]
Richard Smith, menyatakan, "Mulut yang berisik ketika berhubungan seks menghabiskan lebih banyak kalori daripada yang diam..Dengan rintihan, 11 kalori..Dengan berucap sesuatu, 25 kalori..Menggerakan jari kaki ketika pemanasan, 68 Kalori..Jika wanitanya yang bergairah sangat untuk berhubungan seks, Pria hanya menghabiskan 1/4 kalori namun jika tidak, maka pria menghabiskan 274 Kalori" [JET, Vol.54, No.22, 17/08/1978, HAL 29, Johnson Publishing Co., Resensi: "The dieter's guide to weight loss during sex", Richard Smith]
Menurut Dr. Wieder dari CaloriLab.com:
Untuk tau kebutuhan Kalori/hari tubuh kita, silakan buka situs kalkulator Kalori. Kemudian di jurnal "Human Powered Wearable Computing", akan kita temukan variasi Kalori/jam yang terpakai pada berbagai aktivitas non seks, mulai dari tidur [70 Kalori] s/d lari Sprint [1400 Kalori] Karena begitu banyaknya faktor yang mempengaruhi, maka bahkan nilai Kalori hasil penelitian para "Phd" dan "M.D" ini pun menjadi sangat bervariasi satu sama lainnya.
Apa sih yang menjadi pemicu terjadinya aktivitas seksual tersebut?
Ativitas-aktivitas di atas merupakan perjalanan panjang yang dimulai dari kontak antara objek dan panca indera + ingatan yan diteruskan ke system syaraf pusat [otak dan sumsum tulang belakang, keduanya didefinisikan sebagai otak].
Pikiran di otak merespon dengan membuat otak melepaskan beberapa senyawa kimiawi yang diteruskan kembali ke seluruh indera dan juga tubuh kita. Senyawa-senyawa kimia itulah yang menghasilkan rasa senang, kasihan, bersalah dll.
Ternyata Otak adalah organ seks terbesar yang kita punyai!
Struktur otak kita berperan besar dalam menghasilkan emosi/mood, gairah/nafsu, ketertarikan, keterikatan dan orientasi seksual, yang diantaranya adalah:
Peningkatan esterogen berpengaruh pada fungsi syaraf tepi otonom [syaraf simpatis dan para simpatis], yang sangat berperan pada urusan ereksi/ejakulasi, seksresi vagina, pembesaran klitoris, dan orgasme. Hormon estrogen merupakan teman baik dari hormon dopamin [membuat tertarik pada objek yang menjadi perhatian kita, mendekatinya dan kemudian memicu hormon oksitosin]
Oksitosin adalah semacam cairan kimia [syaraf pengantar], ketika otak melepaskan oksitoksi, kita menjadi lebih melekat pada objek karena timbulnya rasa senang mengasuh, memeluk, menolong. Pria menjadi lebih tidak egois sehingga dapat diraih dan menimbulkan kedekatan
Reaksi Dopamin-Oksitosin [DO] inilah yang menyebabkan mengapa setelah berhubungan seks kemudian menjadi lebih terikat secara emosional, misal: Perasaan marah sebelumnya ketika bertengkar menjadi hilang. Reaksi DO juga yang menyebabkan kita berfantasi hal-hal sensual. Pikiran menciptakan image-image sensual, otak melepaskan cairan kimiawi ini, membuat terangsang dan melakukan hal-hal "ajaib" secara seksual.
Hormon estrogen juga mempengaruhi hormon serotonin [rasa cemas/tidak, insomia/tidak], hormon vasopresin [menjadikan senang bersoalisasi dan agresif yang halus], kortisol [rewel, lelah, stress, menjadikan peka terhadap fisik dan emosi], pheromone [bebauan] dan norefinefrin [juga efinefrin, merespon rangsangan dari saraf simpatik dalam hal mempercepat detak jantung, makan, dll].
Ketika kita "jatuh cinta" debaran jantung meningkat, selera makan berkurang,tidur menjadi sulit dan gairah meningkat [Penelitian Robert Winston, "Human", di tahun 2004, menyatakan level ini dapat bertahan hingga 3 tahunan].
Nafsu dan ketertarikan ini besifat jangka pendek. pada level lanjutan, yaitu di jangka panjangnya, bergantung pada hormon oksitosin dan vasopresin yang menyebabkan seseorang hidup dalam pernikahan. [Untuk tau cara kerja emosi lainnya di otak, silakan lihat di sini]
[sumber: "Otak merangsang orientasi seks""; "The Female Brain",Oleh Louann Brizendine; "Your Brain On Sexual Imagery" oleh Andrea Kuszewski,Ethical Technology; "Raised plasma nerve growth factor levels associated with early-stage romantic love", Psychoneuroendocrinology. 2005 Nov 9]
Memperhatikan begitu padatnya kesibukan di otak, maka berapa banyak Kalorikah yang diperlukannya?
Menurut konsensus yang termuat di "Power of a Human Brain", Kalori yang dibutuhkan untuk berpikir ternyata hanya 20 Watt atau ± 86 Kalori/jam saja!
Wow!
Padahal aktivitas yang ada di otak bukan melulu seks saja, namun meliputi seluruh kegiatan manusia selama 24 jam di sepanjang hidupnya! dan bahkan banyak aktivitas dapat dilakukan secara bersamaan!
Sehingga otakbukan hanya organ seks terbesar yang kita punyai namun merupakan hal "terbesar" yang kita miliki.
Dalam suatu wawancara di MetroTV antara Desi Anwar dan Ajahn Brahm [seorang kelahiran Inggris yang kemudian menjadi Biksu dan menetap di Australia]. Ajahn, bercerita tentang anak seorang teman sekolahnya dulu yang saat itu berusia 5 tahun dan murid tahun pertama sekolah dasar.
Gw sependapat dengan Ajahn Brahm, karena bahkan TUHAN YANG MAHA BESAR sekalipun bisa masuk ke dalam pikiran kebanyakan manusia.
Bahkan dalam ritual yang menggebu, Tuhan Maha besar masuk ke dalam pikiran, menandai akhir sebuah ritual dengan seruan panjang dan berulang, "Oh Yes..Oh God..Oh God, I'm Coming..I'm Coming, Ohh..God!!"
..dan kemudian semua tergeletak dalam kelelahan..
MENANGGALKAN PAKAIANNYA Dengan persetujuannya Tanpa persetujuannya MELEPAS BRA NYA Dengan kedua tangan Dengan satu tangan Dengan gigi Anda MENGENAKAN KONDOM Sedang ereksi Tidak sedang ereksi (semakin stress, Kalori jadi semakin banyak) POSISI Konvensional (atas-bawah) Posisi 69 (berbaring) Posisi 69 (berdiri) Doggy style ORGASME Orgasme betulan Orgasme boongan PASCA ORGASME Berbaring berpelukan Cepat-cepat turun dari ranjang Menjelaskan kenapa buru2 turun dari ranjang MENGALAMI EREKSI KEDUA 20 – 29 tahun 30 – 39 tahun 40 – 49 tahun 50 – 59 tahun 60 – 69 tahun >= 70 tahun BERPAKAIAN SESUDAHNYA Dengan tenang Dengan tergesa-gesa Ayahnya menggedor-gedor pintu Istri/suami/pacar menggedor2 pintu | 12 Kalori 187 Kalori 8 Kalori 12 Kalori 85 Kalori 6 Kalori 315 Kalori 12 Kalori 78 Kalori 112 Kalori 326 Kalori 112 Kalori 315 Kalori 18 Kalori 36 Kalori 816 Kalori 36 Kalori 80 Kalori 124 Kalori 972 Kalori 2916 Kalori Hasilnya belum ada 32 Kalori 98 Kalori 1218 Kalori 3521 Kalori |
[Postingan terawal tentang hal ini yang gw lihat adalah dalam bahasa Inggris, yaitu tanggal 25/09/01 16:29, di sini]
Setelah ngos-ngosan "surfing" di berbagai tempat, akhirnya gw temukan beberapa penelitian yang bisa jadi memberikan inspirasi awal pembuatan artikel-artikel tersebut dan kemudian secara menggila tersirkulasi di internet:
- Beberapa dari aktivitas di atas, di ambil dari kalimat Prof. Bruno Fabbri, pakar nutrisi Italia, yang dilansir situs News2000, "[..]ritual selama 26 menit dengan orgasme membakar kalori setara dengan separuh porsi pizza..Saat Anda membuka kait bra dengan dua tangan, 8 kalori..dengan satu tangan,18 kalori..dengan mulut, 87 kalori" [Koran tempo, 17 Juli 2002, "Seks, Burger dan Bugar", atau di ananova, 13 july 2002]
note:
Karena begitu banyaknya tipe pizzanya, maka untuk tau nilai Kalori dari 1/2 potongnya silakan lihat di situs ini - Gabe Mirkin, MD menyatakan "Seks secara agresif membakar 250 kalori dalam 1 jamnya [4 calori/menit]. Rata-rata orang berhubungan seks selama 5 menit..jadi menghabiskan < 25 kalori. Energi yang sebanding dengan menaiki anak tangga sebanyak 2 lantai". ["Sex Before Competition", Report #6750 3/10/96, Gabe Mirkin, M.D., for CBS Radio News; "Does Sex the Night Before Competition Decrease Performance?". McGlone, Samantha; Shrier, Ian MD, PhDClinical; Journal of Sport Medicine: October 2000 - Volume 10 - Issue 4 - pp 233-234]
- Cathy K. Naughton, MD menyatakan, "Individu dengan berat tubuh 81.65 kg, ketika melakukan berhubungan seksual, dalam se jam-nya membakar: jika dilakukan dengan menggebu-gebu, 120 kalori..dilakukan sedang-sedang saja, 100 calories..hanya berpelukan dan berciuman saja, 80 kalori" ["BETTER SEX THROUGH EXERCISE"]
- Menurut situs Kalori perJam [klik: Activity Calculator, huruf "s"]:
AKTIVITAS Memakai dan melepas baju Berbaring tidak tidur Seks ringan [ciuman/pelukan] Seks sedang-sedang saja Seks menggebu-gebu | 30 MENIT 75 38 38 49 56 | 1 JAM 150 75 75 98 113 |
[Nilai Kalori di atas berdasarkan berat badan = 75 kg. Model hitungan menurut Dr. Edward Howley, Profesor Kesehatan dan sains Olah Tubuh, Universitas Tennessee]
ALASAN MELAKUKAN Terbakar nafsu Ngga ada yang menarik di TV Karena rasa bersalah Ingin tau saja PEMANASAN DENGAN Gelitikan Jilatan Gigitan Hisapan SAAT BERHUBUNGAN Keduanya terangsang Wanita tidak terlalu terangsang Pria tidak terlalu terangsang POSISI SAAT BERHUBUNGAN Wanita yg di atas Pria yg diatas PASCA BERHUBUNGAN Merokok Tidur Koma PERASAAN SETELAH BERHUBUNGAN Lega Frustasi Jijik Bersalah | KALORI 85 37 55 73 17 24 28 38 11 46 108 75 23 8 7 2 9 14 13 12 |
Note:
...dan masih banyak ragam aktivitas seks lainnya, diantaranya berdasarkan outdoor/Indoor, waktu, tempat, dll. Untuk detailnya, buka aja CaloriLab.com
Apa sih yang menjadi pemicu terjadinya aktivitas seksual tersebut?
Ativitas-aktivitas di atas merupakan perjalanan panjang yang dimulai dari kontak antara objek dan panca indera + ingatan yan diteruskan ke system syaraf pusat [otak dan sumsum tulang belakang, keduanya didefinisikan sebagai otak].
Pikiran di otak merespon dengan membuat otak melepaskan beberapa senyawa kimiawi yang diteruskan kembali ke seluruh indera dan juga tubuh kita. Senyawa-senyawa kimia itulah yang menghasilkan rasa senang, kasihan, bersalah dll.
Ternyata Otak adalah organ seks terbesar yang kita punyai!
Struktur otak kita berperan besar dalam menghasilkan emosi/mood, gairah/nafsu, ketertarikan, keterikatan dan orientasi seksual, yang diantaranya adalah:
- Limbik Sistem, mengurusi emosi, sedih, senang, marah, kepribadian dan juga orientasi seksual pada manusia. Di sini ada nukleus supra-chiasmatik. Pria Heteroseksual memiliki nukleus supra-chiasmatik yang lebih kecil dari Pria Homoseksual dan wanita.
- Hipothalamus, berhubungan sangat erat dengan pituitary gland (kelenjar bawah otak) terdekat. Ini merupakan kelenjar induk tubuh yang mengatur hormon, secara langsung atau melalui stimulasi kelenjar lain untuk mengeluarkan hormon [cairan kimiwai dan kelistrikan tubuh]. Di sini ada hipofise yang berfungsi mengontrol aktivitas2 kelenjar endokrin yang mengeluarkan hormon. Hormon-hormon inilah yang mengembangkan emosi kita.
- Amigdala, bagian otak yang mengolah emosi kita [rasa takut, senang, sedih, cinta, bersahabat, dll]. Kekacauan di Amigdala dan commisura anterior dapat mengakibatkan kekacauan orientasi seksual, misalnya: senang melakukan hubungan seksual dengan hewan, hyperseks, dll
- Lobus Frontal, bagian depan otak yang mengatur moralitas dan kepatutan, adab, sopan-santun, etika, tatakrama [termasuk seksual]. Kekacauan di fungsi ini dapat mengakibatkan seseorang mudah berkata-kata kotor, di tengah keramaian/kendaraan umum menggosok2kan kelaminnya pada tubuh wanita, melecehkan secara seksual misal: menepuk pantat ato bahkan melakukan onani di depan umum.
Peningkatan esterogen berpengaruh pada fungsi syaraf tepi otonom [syaraf simpatis dan para simpatis], yang sangat berperan pada urusan ereksi/ejakulasi, seksresi vagina, pembesaran klitoris, dan orgasme. Hormon estrogen merupakan teman baik dari hormon dopamin [membuat tertarik pada objek yang menjadi perhatian kita, mendekatinya dan kemudian memicu hormon oksitosin]
Oksitosin adalah semacam cairan kimia [syaraf pengantar], ketika otak melepaskan oksitoksi, kita menjadi lebih melekat pada objek karena timbulnya rasa senang mengasuh, memeluk, menolong. Pria menjadi lebih tidak egois sehingga dapat diraih dan menimbulkan kedekatan
Reaksi Dopamin-Oksitosin [DO] inilah yang menyebabkan mengapa setelah berhubungan seks kemudian menjadi lebih terikat secara emosional, misal: Perasaan marah sebelumnya ketika bertengkar menjadi hilang. Reaksi DO juga yang menyebabkan kita berfantasi hal-hal sensual. Pikiran menciptakan image-image sensual, otak melepaskan cairan kimiawi ini, membuat terangsang dan melakukan hal-hal "ajaib" secara seksual.
Hormon estrogen juga mempengaruhi hormon serotonin [rasa cemas/tidak, insomia/tidak], hormon vasopresin [menjadikan senang bersoalisasi dan agresif yang halus], kortisol [rewel, lelah, stress, menjadikan peka terhadap fisik dan emosi], pheromone [bebauan] dan norefinefrin [juga efinefrin, merespon rangsangan dari saraf simpatik dalam hal mempercepat detak jantung, makan, dll].
Ketika kita "jatuh cinta" debaran jantung meningkat, selera makan berkurang,tidur menjadi sulit dan gairah meningkat [Penelitian Robert Winston, "Human", di tahun 2004, menyatakan level ini dapat bertahan hingga 3 tahunan].
Nafsu dan ketertarikan ini besifat jangka pendek. pada level lanjutan, yaitu di jangka panjangnya, bergantung pada hormon oksitosin dan vasopresin yang menyebabkan seseorang hidup dalam pernikahan. [Untuk tau cara kerja emosi lainnya di otak, silakan lihat di sini]
[sumber: "Otak merangsang orientasi seks""; "The Female Brain",Oleh Louann Brizendine; "Your Brain On Sexual Imagery" oleh Andrea Kuszewski,Ethical Technology; "Raised plasma nerve growth factor levels associated with early-stage romantic love", Psychoneuroendocrinology. 2005 Nov 9]
Memperhatikan begitu padatnya kesibukan di otak, maka berapa banyak Kalorikah yang diperlukannya?
Menurut konsensus yang termuat di "Power of a Human Brain", Kalori yang dibutuhkan untuk berpikir ternyata hanya 20 Watt atau ± 86 Kalori/jam saja!
Wow!
Padahal aktivitas yang ada di otak bukan melulu seks saja, namun meliputi seluruh kegiatan manusia selama 24 jam di sepanjang hidupnya! dan bahkan banyak aktivitas dapat dilakukan secara bersamaan!
Sehingga otak
Dalam suatu wawancara di MetroTV antara Desi Anwar dan Ajahn Brahm [seorang kelahiran Inggris yang kemudian menjadi Biksu dan menetap di Australia]. Ajahn, bercerita tentang anak seorang teman sekolahnya dulu yang saat itu berusia 5 tahun dan murid tahun pertama sekolah dasar.
- Suatu ketika gurunya bertanya pada anak-anak di kelas, "benda apa yang paling besar di dunia".
Salah satu anak mengatakan, "Ayahku".
"Seokor gajah", kata seorang anak lelaki.
"gunung", kata yang lainnya.
Anak temannya ini berkata, "Mataku adalah benda terbesar di dunia".
Kelas menjadi sunyi, mencoba untuk mencerna maksudnya.
"Apa maksudmu?", gurunya bertanya.
Anak itu menjelaskan, "mataku melihat ayahnya, gajah, gunung dan banyak hal lainnya. karena semua masuk ke dalam mataku maka mataku mestinya benda terbesar di dunia"
Gw sependapat dengan Ajahn Brahm, karena bahkan TUHAN YANG MAHA BESAR sekalipun bisa masuk ke dalam pikiran kebanyakan manusia.
Bahkan dalam ritual yang menggebu, Tuhan Maha besar masuk ke dalam pikiran, menandai akhir sebuah ritual dengan seruan panjang dan berulang, "Oh Yes..Oh God..Oh God, I'm Coming..I'm Coming, Ohh..God!!"
..dan kemudian semua tergeletak dalam kelelahan..