Jumat, 31 Agustus 2007

Saya Paus

Paus meninggal dan naik ke Gerbang Mutiara dimana ia
bertemu dengan Santo Petrus. Ia berkata kepadanya,
“Anda pasti Santo Petrus.”
“Anda siapa?”, tanya Santo Petrus.

“Anda tak mengenali saya?” Paus balik bertanya.
Santo Petrus mengambil daftar dan mencari nama itu,
“Paus, Paus —Maaf, tidak ada nama itu. Maaf, Anda
tidak boleh masuk Sorga”, sambungnya.

Paus merasa terkejut. “Pasti ada yang salah”
protesnya, “Tidak mungkin —saya pasti ada didaftar.
Tolong dilihat lagi: Saya Paus!”

Santo Petrus mulai kehilangan kesabarannya, dan
mentyuruhnya cepat pergi. Ketika itulah Paus mulai
menangis serya memohon, “Tolonglah Santo, saya adalah
penerusmu dan wakil Jesus di dunia. Saya adalah kepala
dari Gereja Suci Roma. Saya berhak masuk Sorga.”

Santo Petrus mulai merasa terganggu dan berkata, “Aku
tak pernah mendengar yang sedungu itu. Apabila kamu
tidak segera angkat kaki dari sini, aku akan memanggil
malaikat-malaikat pedang api.”

“Jangan, tolong jangan lakukan itu. Saya mohon jangan
...Bisakah Anda menanyai seseorang yang mengenali
saya? Mungkin Jesus atau Santo-santo lain yang bisa
memberi jaminan untuk saya.” kata Paus putus-asa.

Santo Petrus-pun menyerah dan berkata kepada pengikut
ini, “Baiklah, saya akan menanyakan di dalam. Kamu
diam didini. Dan jangan sentuh apapun.”

Iapun masuk, dimana di dalam ada Jesus, Bunda Maria,
para rasul, beberapa malaekat dan orang-orang suci.
“Permisi Tuhanku,” kata Santo Petrus, “ada seorang
pengikut yang bernama Paus ingin masuk Sorga. Ia
mengklaim sebagai wakil-Mu di dunia.”

Mendengar itu, Jesus-pun tertawa, “Wakil-Ku di dunia?
Ini benar-benar konyol bukan? Akupun tidak pernah
mendengar seseorang bernama Paus?”

Tak seorangpun yang ada disana tampaknya mengenal,
sampai tiba-tiba Perawan Maria berkata, “Tunggu. Paus
....bukankah ia adalah orang yang menyebarkan rumor
tentang Aku dan Rokh Kudus itu?”

~Jiddu Krishnamurti.

Sumber: The Kitchen Chronicles: 1001 Lunches with J.
Krishnamurti; di Katinka Hesselink Net.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jangan pernah menyepelekan pemikiran-pemikiran Anda,
sebab sekali waktu dan pada saat yang tepat,
itu bisa menjadi ucapan dan perbuatan.

~anonymous '03.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
http://groups.yahoo.com/group/BeCeKa/message/1955

NGestOE RAHardjo

0 KOMENTAR ANDA:

Posting Komentar