Minggu, 30 Maret 2014

Dongeng tentang David, Sulaiman, Ratu Sheba, Muhammad sampai ke paha kambing bicara..


Jika kebohongan disampaikan secara berulang, lambat laun orang akan percaya dan bahkan dirinyapun akan percaya ~ anonim
SEMAKIN BESAR KEBOHONGANNYA, semakin banyak orang yang percaya ~ Anonim

Di artikel sebelumnya:
ternyata hanya "dongeng orang-orang dahulu kala" [AQ 68.15] belaka. Kali ini tentang David/Daud, Sulaiman dan Ratu Bilqis, karena:
  • Negara Ethiopia pernah mengklaim keberadaan Sulaiman dan ratu Sheba, melalui konstitusi modern negara tanggal 16 Juli 1931, yang pada artikel 3 tertulis:

      Artikel.3. Hukum menentukan bahwa kemuliaan kekaisaran akan tetap berkesinambungan melekat pada garis Yang Mulia Haile Selassie I, turunan Raja Sahle Selassie, yang garis turunannya tak terputus sejak dinasti Menelik I, putra Raja Sulaiman Yerusalem dan Ratu Ethiopia, yang dikenal sebagai Ratu Sheba. ["The Ethiophian Constitution", William M. Steen, Penerbit: The Ethiopian research Council, Washington D.C, 1936, hal.8 atau di sini]

    Konstitusi ini dibuat untuk menggantikan Fetha Nagest ("Hukum para Raja" dari abad pertengahan, yaitu masa Raja Zar'a Ya'qob, 1434 M - 1468 M dan sejak itu menjadi hukum tertinggi Ethiopia).

  • Klaim sekelompok orang, (1) bahwa candi Borobudur adalah peninggalan Sulaiman, (2) bahwa negeri Sheba/Bilqis ada di Wanasaba, Jawa tengah (padahal di Indonesia saja, sekurangnya ada 6 daerah bernama Wanasaba: Bengkulu, Lampung, Jawa Barat: Cirebon, Jawa Tengah), Jawa Timur (Pacitan dan Banyuwangi) dan Lombok Timur), (3) bahwa candi Ratu Boko (Raja bangau, ayah Loro Jonggrang) adalah salah satu tempat ratu Sheba, klaim berdasarkan temuan lempeng emas dalam aksara Jawa Kuna di kawasan candi ratu boko namun dibuat sebagai arti berbau lafal arab "Bismillah"

    Padahal,
    Terjemahan aksara kawi ke latinnya jauh dari maksud "bismillah". Para pengklaim ini, kurang berbakat membedakan aksara arab vs aksara jawa kuno, kalah dengan anak SMA kelas 1, yang saya minta menuliskan perkiraan aksara lempeng di bawah ini

Oleh karenanya, artikel ini adalah tentang:
  • David/Daud: Umur dan keturunannya [↓]; Perzinaan Nabi Daud/David dengan Batsyeba (ibu Sulaiman) [↓]; Klaim ada ratu Tahpanas di Inskripsi Mesir [↓]; Klaim nama Daud di Prasasti: Tel Dan, Obeliks Hitam dan Mesha [↓]
  • Sulaiman: Usia ketika menjadi raja [↓]; Klaim 4 nama firaun di Alkitab [↓]; Klaim Sulaiman menjadi Menantu Firaun Mesir [↓]; Klaim Sulaiman membuat rumah tuhan (Baitul Aqsa) dan Istana [↓]
  • Ratu Sheba/Bilqis: Dari negeri mana asalnya: Yaman? Ethiophia? Wanasaba? [↓]; Apakah Sheba menikah dengan Sulaiman? dan benarkah ada keturunan Israel Ethiophia dan lain sebagainya.
  • Binatang, batu dan pohon berkomunikasi dengan Manusia: Ingatan beberapa binatang, bahkan menang lawan manusia [↓], binatang dengan alat bantu, dapat berkomunikasi dengan manusia [↓], Di Islam: pohon, batu dan binatang, tanpa alat bantu pun dapat bercakap-cakap dengan manusia [↓], Nabi SAW pernah disalami batu [↓], Sulaiman mendengarkan percakapan semut [↓], Para manusia dunia Islam abad ke-7 M, dapat berbicara dan mendengarkan beberapa binatang berbicara seperti manusia: Sapi dan Serigala [↓], Kijang [↓]. Keledai [↓], Unta dan penciptaannya [↓] serta paha kambing bicara [↓]
Selamat Membaca.


Umur David/Daud dan turunannya
David menjadi Raja di usia 30 tahun memerintah selama 40 tahun wafat diwaktu telah putih rambutnya, lanjut umurnya, penuh kekayaan dan kemuliaan, kemudian Sulaiman, anaknya, menjadi raja menggantikannya. [2 taw 29.27-28]. Pemerintahan David yang 40 tahun ini: Di Hebron 7 tahun 6 bulan dan di Yerusalem 33 tahun. [2 Sam 5.4-51, 1 taw 3.1-9, 1 taw 29.27]. Jadi, David berusia 70 tahun ketika wafat.
    Islam:
    Usia David saat wafat adalah 100 tahun
    Riwayat Muhammad bin Basysyar - Shafwan bin Isa - Al Harits bin Abdurrahman bin Abu Dzubab - Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi - Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah SAW bersabda:

    "Tatkala Allah menciptakan Adam dan meniupkan ruh padanya maka ia bersin, lalu mengucapkan alhamdulillah. Ia memuji Allah dengan seizinNya. Kemudian Tuhannya mengucapkan; yarhamukallah. Wahai Adam, pergilah kepada para malaikat itu, kepada kelompok mereka yang sedang duduk-duduk dan ucapkan assalaamu'alaikum. Mereka pun mengucapkan wa 'alaikassalaam wa rahmatullaah. Kemudian ia kembali kepada Tuhannya. Kemudian Allah berfirman: Ini adalah ucapan selamatmu dan ucapan selamat anak-anakmu diantara mereka.

    Kemudian Allah berfirman kepadanya sementara kedua tanganNya tergenggam: Pilihlah diantara keduanya yang engkau kehendaki! Adam berkata; saya memilih kanan Tuhanku, dan kedua tangan Tuhanku adalah kanan yang mendapatkan berkah. Kemudian Allah membuka tanganNya, dan ternyata padanya terdapat Adam dan anak-anak keturunannya. Kemudian ia berkata; wahai Tuhanku, siapakah mereka? Kemudian Allah berfirman: Mereka adalah anak keturunanmu, dan ternyata setiap orang tertulis umurnya diantara kedua matanya dan ternyata diantara mereka terdapat orang yang paling bersinar, atau diantara orang yang paling bersinar.

    Adam berkata; wahai Tuhanku, siapakah orang ini? Allah berfirman: ini adalah anakmu Daud, Aku telah menuliskan umurnya 40 tahun. Adam berkata; wahai Tuhanku, tambahlah umurnya. Allah berfirman: Itu yang telah aku tulis untuknya. Adam berkata; wahai Tuhanku, aku Telah memberikan sebagian umurku untuknya 60 tahun. Allah berfirman: Itu adalah hakmu."

    Rasulullah SAW bersabda: "Kemudian ia ditempatkan di Surga sesuai yang dikehendaki Allah kemudian diturunkan darinya. Dan Adam menghitung umurnya sendiri."

    Beliau bersabda: "Kemudian malaikat maut datang kepadanya dan Adam berkata kepadanya; engkau telah terburu-buru, telah dituliskan untukku umur 1000 tahun. Malaikat tersebut berkata; benar, akan tetapi engkau telah memberikan 60 tahun untuk anakmu Daud. Kemudian Adam mengingkari dan anak keturunannyapun mengingkari, ia lupa dan anak keturunannyapun lupa." Beliau bersabda: "Maka dari saat itu ia diperintahkan untuk menulis dan mendatangkan saksi."

    Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib dari sisi ini, dan telah diriwayatkan tidak hanya dari satu sisi dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW. Dari riwayat Zaid bin Aslam - Abu Shalih - Abu Hurairah - Nabi SAW

    [Tirmidzi no.3290. Juga di Musnad Ahmad no.2157, 2578, 3339 (Dari Ibn Abbas dari Nabi SAW), walaupun usia wafatnya 100 tahun juga namun ada perbedaan perhitungan, yaitu awalnya usianya ditetapkan: 60 tahun + tambahan 40 tahun yang diberikan Adam. 3 hadis Ahmad ini bermasalah pada perawi Ali bin Zaid yang dinyatakan Dhaif (lemah) oleh Ibn Hajar, Yahya bin Ma'in dan Nasa'i]
Anak-anak David/Daud yang lahir di Hebron:
Ahinoam -> Amnon, Abigail -> Daniel, Maakha -> Absalom, Hagit -> Adonia, Abital -> Sefaca; dan Egla -> Yitream. [1 Taw 3.1-4]

Anak-anak David/Daud yang lahir di Yerusalem:
Batsyeba -> Simea, Sobab, Natan dan Sulaiman. Selain dari Batsyeba, ada 9 anak lagi dari Istri lainnya: Yibhar, Elisama, Elifelet, Nogah, Nefeg, Yafia, Elisama, Elyada dan Elifelet. Semua ini belum terhitung anak-anak dari gundik-gundiknya dan juga Tamar saudara perempuan mereka. [2 Samuel 5.13-16, 1 Taw 3.5-9, 1 Taw 14.3-7]. [↑]


Perzinaan nabi Daud dan Batsyeba
Perbuatan David dan Batsyeba, ini sangat serius tapi mereka beruntung, karena setelah melanggar hukum Allah, TIDAK DIRAJAM SAMPAI MATI. Berikut ini adalah perbuatan yang MASUK kategori DOSA VS yang TIDAK MASUK kategori DOSA.

Menurut aturan bagi pelanggar 10 Perintah Allah[1],
Segala perbuatan yang MASUK KATEGORI DOSA, agar mendapatkan pendamaian di hadapan TUHAN dan untuk menerima pengampunan [Imamat 6.6-7] maka DARAH PERLU DITUMPAHKAN atau KEHIDUPAN PERLU DIMUSNAHKAN, baik itu berupa HEWAN ataupun MANUSIA. Ini adalah pendamaian dengan perantaraan nyawa [Imamat 17.11]. Untuk perbuatan yang TIDAK MASUK kategori DOSA, maka TIDAK ADA DARAH yang perlu ditumpahkan.

Pelanggaran apa yang dilakukan David (dan Batsyeba)?

Di suatu petang,
David melihat perempuan mandi bernama Batsyeba kemudian berzina dengannya. Batsyeba saat itu adalah istri Uria. Akibat perzinaan ini Batsyeba hamil (2 Sam 11.2-5). David merancang agar Uriah terbunuh, Ia menempatkan Uria berada di garis depan medan pertempuran dan pasukannya mengundurkan diri dari pertempuran sehingga berakibat Uria tewas (2 Sam 11.6-17). Batsyeba kemudian menjadi istri David, anak hasil perzinaan itu lahir namun wafat 7 hari kemudian akibat menderita sakit akibat kutukan Nabi Nathan (2 Sam 12.14-18).

David belum melakukan perbuatan dosa saat menginginkan istri Uriah, namun pintu DOSA menjadi terbuka dan masuk dengan hubungan seksual ilegal (Romawi: Moeicheia. Ibrani: Naaph) (melanggar perintah ke-7), kemudian melakukan tipu daya agar dapat membunuh Uria (melanggar perintah ke-6) dan menyebut nama tuhan dengan sia-sia/sembarangan karena janji perkawinannya dengan istri/suami sebelumnya yang dilakukan dihadapan tuhan (melanggar perintah ke-3).

Jadi David dan Batsyeba seharusnya dihukum rajam sampai mati, tapi cilakanya tidak 1 (satu)-pun, para Nabi/tetua Yahudi dan/atau masyarakat saat itu berani menghukum David. Bahkan Allahpun tidak berani. Allah mengalihkan hukuman dosa pada lainnya, yaitu pada bayi yang baru lahir itu yang dibuat sakit hingga mati, juga anak perempuan David membayar dosa turunan, diperkosa kakak tirinya (2 Sam 13.1-14):
    Alkitab:
    TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin. Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi; si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum dari pialanya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya. Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu." Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati. Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan."

    Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu!....

    Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon. Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.

    Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari. Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan." Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati. Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati." [2 Sam 12.1-14]

    VS

    Quran:
    Dan adakah sampai kepadamu berita orang-orang yang berperkara ketika mereka memanjat pagar? Ketika mereka masuk Daud lalu terkejut karena mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut; adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari kami berbuat zalim kepada yang lain; maka berilah keputusan antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai 99 ekor kambing betina dan aku mempunyai 1 saja. Maka dia berkata: "Serahkanlah kambingmu itu kepadaku dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan." Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini." Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat. Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik. [AQ 38.21-25]
Apakah kisah orang yang punya kambing banyak merebut satu-satunya kambing orang miskin ini sebuah perumpamaan atau bukan?
  • Bagi Alkitab, kisah itu PERUMPAMAAN dari Nabi Nathan ketika berbicara dengan David.
  • Bagi Quran, BUKAN perumpamaan.
Namun beberapa penafsir quran menyatakan kisah itu perumpamaan, dua orang yang berselisih adalah malaikat yang menyamar dan kisah itu terkait perzinahan Daud dan Batsyeba:
    Tanwîr al-Miqbâs min Tafsîr Ibn ‘Abbâs:
    (saudaraku ini mempunyai 99 ekor kambing betina) artinya 99 istri (dan aku mempunyai seekor saja) artinya 1 istri; (Maka dia berkata: "Serahkanlah kambingmu itu kepadaku dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan) ini adalah perumpamaan yang digunakan menampar David agar mengerti apa yang ia lakukan pada Uriah..(AQ 38.23) ..(dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu) yang seperti ketika kamu lakukan pada Bathseba, Istri Uriah, yang juga sepupu David [AQ 38.26] ..(sebagai sunnah-Nya) merupakan ketetapan Allah (pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu) Sebelum Muhammad; kaitannya di sini adalah pada David dan perkawinannya dengan istri Uriya;dan ini juga dikatakan berkaitan dengan perkawinan Sulaiman dengan Balqis [AQ 33.38]

    Tafsir Jalayn:
    (Ketika mereka masuk Daud lalu terkejut karena mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut)... Ini adalah 2 malaikat yang datang dalam bentuk orang yang berselisihan..hanya sebagai hipotetis - bertujuan mengingatkan David atas apa yang ia telah lakukan : Ia punya 99 Istri namun menginginkan perempuan yang dimiliki seorang pria yang punya hanya dia saja dan tidak ada lainnya. Ia [David] telah mengawininya dan menggaulinya..[AQ 38.22] .. David kemudian diingatkan [atas perbuatannya]. Allah berkata: (Dan Daud mengetahui), dengan kata lain, Ia menjadi pasti,(bahwa Kami mengujinya), bahwa kami berikan cobaan, sebuah test, melalui cintanya pada perempuan itu [AQ 38.24]

    Tabari:
    Muhammad b.al-Husayn - Ahmad b.al-Mufaddal - Asbat - al-Suddi:
    ..Ia melihat seorang wanita mandi sendiri di atas atap, satu wanita paling cantik. Perempuan ini kebetulan membalik badannya dan melihatnya. Ia menurunkan rambutnya menutupi dirinya dengan itu. Itu malahan meningkatkan gairahnya pada perempuan itu.

    Ia bertanya tentang perempuan itu dan disampaikan bahwa ia bersuami yang berada di pasukan bla dan bla. Ia perintahkan komandan pasukan agar menempatkan Uriah [Ahriya/Awriya] melawan musuh bla dan bla..ia mengalahkannya..kepala pasukan menyurati david mengenai kemenangan itu, dan david menulis kembali dan berkata, "kirim melawan yang lebih kuat", Uriah dikirim lagi dan menang lagi dan ia (kepala pasukan) kembali menulis kepada David tentang kemenangan ke-2. David menulis padanya, "kirim ke musuh bla dan bla", Uriah kirim lagi dan pada kali ke-3 Uriah terbunuh.
    David mengawini istri Uriah. Ketika perempuan itu datang padanya, baru sebentar datang ketika Tuhan mengirimkan 2 malaikat dalam bentuk Manusia...kami dua orang yang sedang berpekara..David berkata, "ceritakan masalahnya" Satu dari mereka berkata, "sesungguhnya saudaraku ini punya 99 kambing betina sementara aku punya 1 kambing betina. Ia ingin mengambil kambing betinaku agar genap menjadi 100"..dengan paksaan..David berkata, "Ia tidak boleh melakukan itu..Aku akan hajar hidung dan jidatnya" Ia berkata, "David! Kamu lebih pantas untuk di hajar karena kamu punya 99 Istri sementara Uriah hanya punya 1 istri. Namun engkau tdak kunjung berhenti untuk membuatnya terbunuh hingga ia mati dan engkau kawini istrinya"..[The History of al-Tabari Vol. 3: The Children of Israel, hal.144-145]

    Bishr - Yazid - Sa‘id - Matar - al-Hasan:
    ..Ia terus mengikuti itu hingga pandangannya melihat seorang wanita sedang mandi, bentuk dan kecantikan perempuan ini menggerakannya. Ketika perempuan ini mengetahui bayangannya di tanah, ia menutupi diri dengan rambutnya, yang malah makin menggairahkannya. Ia mengirim suami perempuan ini ke satu dari pasukannya, dan tuliskan perintah agar Ia pergi ke tempat bla dan bla, sebuah tempat di mana ia tidak akan kembali. Uriah menuju ke sana dan terbunuh, kemudian david melamar istrinya dan mengawininya. Qatadah mengatakan pada kami bahwa ia mendengar bahwa perempuan itu adalah Ibu Sulaiman. Ketika Ia (David) sedang di kamarnya, lihat! Dua malaikat memanjat dinding ke arahnya..[Hal. 146-147]

    Yunus b.‘Abd al-A‘la - Ibn Wahb - Ibn Lahi‘ah - Abu Sakhr - Yazid al-Raqashi- Anas b.Malik:
    Rasullullah SAW berkata Allah berkata bahwa ketika nabi daud melihat perempuan itu dan menjadi gelisah, ia kumpulkan pasukan anak-anak Israel dan memberikan perintah pada pemimpinnya, "jika musuh muncul lakukan bla dan bla dekati dan maju di depan tabut." Saat itu tabut di kawal: siapa yang maju didepan tabut jangan kembali hingga ia terbunuh atau musuh melarikan diri darinya. Kemudian suami dari perempuan itu terbunuh, dan dua malaikat turun...[hal. 149].
Namun, tidak semua penafsir sepakat bahwa turunnya ayat terkait perzinaan David dan Batsyeba. Alasannya sederhana, Nabi TIDAK MUNGKIN melakukan tindakan salah:
    "عن سعيد بن المسيب أن علي بن أبي طالب كرم اللّه تعالى وجهه قال: «من حدثكم بحديث داود على ما يرويه القصّاص جلدته مائة و ستين(جلّدته مائة جلدة مضاعفا) و هو حد الفرية على الأنبياء»" (Tafsir al-Kabir, al-Razi, vol 26, p 379; Ruh al-Ma'ani, vol 12, p 178; Tafsir al-Muraghi, vol 23, p 111.)

    "روي عن أمير المؤمنين (ع) أنه قال لا أوتى برجل يزعم أن داود تزوج امرأة أوريا إلا جلدته حدين حدا للنبوة و حدا للإسلام" (Tafsir Majma' al-Bayan, vol 8, p 736.) "لأنّ المزاعم المذكورة تتّهم من جهة إنسانا مؤمنا بارتكاب عمل محرّم، و من جهة اخرى تنتهك حرمة مقام النبوّة، و من هنا حكم الإمام بجلد من يفتري عليه عليه السّلام مرّتين (كلّ مرّة 80 سوطا)"(Tafsir Nemooneh, vol 19, p 257.)

    Terjemahannya kurang lebih:
    Ali bin Abi Talib: "Siapapun yang berkata bahwa David, telah mengawini Istri Uriah sebagaimana di narasikan legenda, Aku akan menghukumnya 2x: satu untuk qazf (salah menuduh orang lain berbuat zina) dan lainnya untuk memfitnah/menistakan kenabian"[Tafsir al-Kabir and Majma' al-Bayan].

    Hadis lainnya dari ulama Shia berkata bahwa Ali Al-Ridha (765 – 818), Ketika melakukan diskusi tentang nabi tidak dapat berbuat salah dengan para ulama agama lain, satu diantara mereka bertanya, "Apa pendapatmu tentang David?" Ia berkata "David sedang berdoa, ketika seekor burung cantik muncul dihadapannya dan David meninggalkan doanya dan mengejar burung tersebut. Ketika ia sedang berjalan di atap di istananya, ia melihat Bathsheba sedang mandi... Kemudian david menempatkan suaminya di garis depan medan peperangan, agar mati, sehingga ia dapat mengawini Bathsheba." Ali Al-Ridha marah dan berkata: "Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un, Engkau mengatakan doa nabi tidak khusyuk, dan menuduhnya bertindak tidak senonoh, dan menuduhnya membunuh pria tidak bersalah!" Ia bertanya "Jadi bagaimana kisah tentang Uriah?" dan Ali Al-Ridha berkata "Saat itu, perempuan yang suaminya telah wafat/terbunuh di peperangan, tidak dapat kawin lagi (dan ini menjadi sumber dari banyak kejahatan). David adalah orang pertama yang menghapuskan tradisi ini. Jadi setelah Uriah terbunuh tidak sengaja di peperangan, David mengawini istrinya, namun masyarakat sulit menerima perkawinan (dan oleh karenanya beberapa legenda dibuat atas perkawinan ini) [sumber: Wikipedia].
Argument Ali Al-Ridha bahwa tradisi jaman itu, wanita menjanda ditinggal mati suami tidak dapat kawin lagi tidaklah berdasar karena di kitab Rut (sebelum jaman David), Rut adalah janda yang ditinggal mati suami dan kawin lagi dengan Boas dan Quran dan hadis menyatakan bahwa nabi-pun DAPAT bertindak Zalim dan/atau berbuat dosa:
    Quran:
    Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,[AQ 48.1-2]

    Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. [AQ 47.19]

    Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.[AQ 40.55]

    Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling karena datang seorang buta kepadanya Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya atau dia mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup maka kamu melayaninya. Padahal tidak ada atasmu kalau dia tidak membersihkan diri Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera sedang ia takut kepada (Allah) maka kamu mengabaikannya [AQ 80.1-10]

    Hadis:
    Riwayat [Suwaid bin Sa'id - Hafsh (Ibnu Maisarah Ash Shan'ani) - Musa bin 'Uqbah] dan [Umayyah bin Bistham - Yazid bin Zurai' - Rauh (Ibnu Al Qasim) - Muhammad bin 'Ajlan] dan [Zuhair bin Harb - Syababah - Warqa] - Abu Az Zinnad - Al A'raj - Abu Hurairah - Nabi SAW berkata:

    "Dahulu ada dua orang wanita yang sedang bermain bersama anak mereka masing-masing. Tiba-tiba datang seekor serigala yang menerkam dan membawa anak salah seorang dari mereka. Seorang dari mereka berkata, 'sebenarnya yang dimangsa serigala adalah anakmu'. Wanita satunya menyangkal, 'Tidak, yang dimangsa serigala adalah anakmu'.

    Akhirnya kedua wanita meminta keputusan Daud, namun Daud menetapkan bahwa anak yang masih hidup itu milik wanita yang usianya lebih tua.

    Kemudian keduanya pergi menemui Sulaiman bin Daud, lantas menceritakan apa yang terjadi, setelah mendengar, Sulaiman berkata, 'Ambilkan aku pisau, aku akan membelah dan membagi dua anak ini untuk kalian berdua'. Tiba-tiba wanita yang lebih muda berkata, 'Tidak, semoga Allah merahmati anda, berikanlah anak tersebut untuknya'. Maka Sulaiman pun menetapkan anak itu untuk wanita yang lebih muda umurnya."..

    [Muslim no.3245, Bukhari no.6271, 3173 (Abu Al Yaman - Syu'aib - Abu Az Zanad - 'Abdurrahman - Abu Hurairah - Rasulullah SAW). Ahmad no.7931. Nasai no.5307]
Hadis tentang serigala yang memakan anak ini janggal, karena 2 wanita tersebut tidak punya tetangga lain, jika ada, tetangga mereka pasti tahu anak siapa yang dimangsa serigala. Juga, Sulaiman saat itu, bukan raja tapi malah dapat menganulir putusan Raja (Daud)... [↑]


Klaim ada Ratu Tahpanas dalam Inskripsi Mesir
Di jaman Daud,
Hadad muda, anak raja Edom yang kalah, melarikan diri dan menetap di Mesir, Hadad kawin dengan adik istri Firaun, Tahpanas dan punya anak bernama Genubat. Setelah wafatnya Daud, Hadad kembali ke Edom. [1 raja 11.4-22].
    Note:
    Dalam sejarah Mesir, TIDAK ADA 1 Ratu Mesir-pun bernama Tahpanas dan cilakanya, cocoklogi paksa pada inskripsi Mesir-pun sengaja dilakukan:



    "Apakah ada diantara ratu-ratu raja Amasis (Note: Tahun dengan uji radiocarbon: 1557 SM), satu dengan nama `Tah-pen-es'?...kita temukan tercatat dan dibaca,`Tanethap, Tenthape', atau mungkin, Tahpenes, nama sebuah kota di delta Nil.." [Ages in Chaos I: From the Exodus to Kind Akhnaton, Immanuel Velikovsky, hal.99 dan P. Clayton, Chronicle of the Pharaohs, hal.100]
Padahal, David dikatakan hidup dikisaran tahun 1000an SM, cocoklogi paksa ini membuat Hadad kawin dengan perempuan yang berusia lebih dari 500 tahunan, ataukah perlu cocoklogi paksa lagi agar tahun kehidupan David dibuat menjadi 1500an SM, juga?

Kacau, bukan?! [↑]


Klaim nama Daud di Prasasti: Tel Dan, Obeliks Hitam dan Mesha
Pada tahun 1966, penggalian di Tel-Dan (Tell el-Qadi), kaki gunung Hermon, mulai dilakukan. Pada tahun 1993, fragment A (T:32 cm, L:22 cm, 13 baris tulisan) ditemukan oleh Gila Cook ["An Aramaic Stele Fragment from Tel Dan", Avraham Biran, Joseph Naveh, Vol. 43, No. 2/3 (1993), hal. 81-98]. Pada tahun 1994 ditemukan fragment B1 (P:20 cm, L: 1.4 cm, 6 baris) oleh Malka Herzkovic dan B2 (10 x 9 cm, 4 baris) oleh Gila Cook. ["The Tel Dan Inscription: A New Fragment" Avraham Biran, Joseph Naveh, Vol. 45, No. 1 (1995), hal 1-18]. Ketiga fragment ditemukan dalam keadaan terpecah, oleh karenanya, terdapat perbedaan di antara ahli ["A re-arrangement of the fragments of the Tel Dan inscription and the relations between Israel and Aram", Gershon Galil, 2001, hal.17]:
  1. bahwa B1/B2, berasal dari satu kesatuan dengan A, yaitu oleh: Biren dan Naveh (1995), Dion (1999), Kottsieper (1998), Margalit (1994), Na'aman (1995), Noll (1998), Sasson (1995), Schniedewind (1996), Yamada (1996)
  2. bahwa B1/B2 tidak satu prasasti/inskripsi dengan A, yaitu dari Prasasti Dan 2 atau Prasasti raja Hadad, yaitu oleh: Becking (1996), Cryer (1995), Thompson (1995)
Bahkan mereka yang menyatakan berasal dari 1 kesatuan-pun, untuk letak susunannya, tidak terdapat kesepakatan, misal: Biran dan Naveh: B1/B2 di kiri A, William Schniedewind: melakukan penyesuaian kecil di letak yang sama, Gershon Galil: B mendahului A, dan George Athas: di bawahnya. ["Current issues in the analysis of Semitic grammar and lexicon", Vol 1-2, Lutz Edzard, hal 232-233]. Perbedaan susunan apalagi bukan dari prasasti yang sama, membuat interpretasi menjadi beragam, sampai kini, tidak ada kesepakatan para ahli terkait mana interpretasi yang benar dari prasasti tel dan.

Cryer dan Thompson, dari analisis retakan dan bekas pahat di sekitar fragmen dan juga tulisan tepi fragmen, berkesimpulan bahwa teks dalam fragement adalah pemalsuan modern ["Jerusalem in Ancient History and Tradition", Thomas L. Thompson, 2004, hal.61]

Biran dan Naveh, menduga bahwa prasasti terkait BenHadad yang menyerang Dan (1 raja 15.20) (1993, hal.86), sehingga prasasti ini adalah tentang perrnyataan Raja Aram/raja Syria/Damaskus saat itu. Dalam melakukan rekontrusi dan interpretasi, Biran dan Naveh juga membandingkan dengan kata-kata di prasasti Mesha. [1993, misal hal.91-92] .

Di bawah ini (versi 1995) adalah interpretasi berdasarkan susunan Biran dan Naveh (saya hanya ambil 8 dari 13 baris. Warna merah dalam kurung adalah konstruksi ke aram menurut Biran, warna hitam, diterjemahkan ke aram dari prasasti, sedangkan terjemahan Inggrisnya adalah versi Biran), intepretasi Biran, marak digunakan sebagai bukti bahwa David merupakan tokoh sejarah bukan fiktif:
    (3) wyškb.ʾby.yhk.ʾl[.ʾbhw]h.wyʿl.mlky[]
    dan ayahku terlentang, pergi ke [leluhur]nya. Dan raja dari I[s-]
    (4) rʾl.qdm.bʾrq.ʾby[.w]hmlk.hdd[.]ʾ[yty]
    rael menduduki tanah ayahku, [dan] Hadad menjadikanku raja,
    (5) nh.wyhk.hdd.qdmy[.w]ʾpq.mn.šbʿ[t---]
    Dan Hadad berada di depanku, [dan] Aku berangkat dari tu [juh...-]
    (6) y.mlky.wʾqtl.ml[kn.šb]ʿn.ʾsry.ʾ[lpy.r]
    dari kerajaanku, dan Aku bantai [tujuh]puluh ra[ja], dengan membawa ri[buan ke-]
    (7) kb.wʾlpy.prš.[qtlt.ʾyt.yhw]rm.br.[ʾḥʾb.]
    reta dan ribuan kuda . [Aku bunuh Jeho]ram anak [Ahab]
    (8) mlk.yśrʾl.wqtl[t.ʾyt.ʾḥz]yhw.br[.yhwrm.ml]
    raja Israel, dan [Aku] bunuh [Ahaz]iahu anak [Jehoram ra-]
    (9) k.bytdwd.wʾšm.[ʾyt.qryt.hm.ḥrbt.wʾhpk.ʾ]
    ja 'bytdwd', dan Aku buat [kota mereka hancur dan kembali ]

      Beberapa tidak sepakat untuk "(ml)k.bytdwd", seperti dituliskan Hadi Ghantous: "(why)k.bytdwd"/Ia berjalan pergi dari bytdwd atau "(w'hp)k.bytdwd"/Aku menggulingkan bytdwd atau "(w'a)k.bytdwd"/Aku mengalahkan bytdwd atau juga seperti yang dituliskan Gershon Galil, hal.16: "(ns)k.bytdwd" (Dijkstra 1994, 12, n.7; Knauf, De pury dan Roemer, 1994, 66; Uehlinger, 1994, 86, n.4)

    (10) yt.ʾrq.hm.l[yšmn ]
    tanah mereka menjadi [puing]
Hazael di Alkitab VS di Prasasti:
  • Alkitab: raja Aram Hazael wafat digantkan anaknya yaitu BenHadad [2 raja 13.3-4].
    Prasasti: Hadad membuat Hazael menjadi raja Aram dan melindunginya dalam perang, Hadad di Prasasti malah mengindikasikan sebagai Dewa sesembahan Hazael.

  • Alkitab:
    Raja Israel Ela bin Baesa punya dua panglima: Zimri (1 raja 16.9) dan Omri (1 raja 16.16). Omri adalah tentara asing sewaan. Zimri membunuh Raja Ela. Zimri menjadi raja 7 hari dan mati terbakar dalam Istana (1 raja 16.15, 18) Saat kekacauan kudeta, rakyat Israel mengangkat Omri sebagai raja untuk melawan Zimri (1 raja 16.15), Omri wafat digantikan anaknya, Ahab (1 raja 16.29). Ahab tewas dalam perang (1 raja 22.30, 37, 39) digantikan anaknya, Ahazia (1 raja 22.51). Ahazia mati sakit dan digantikan saudaranya, Yoram bin Ahab bin Omri (2 raja 1.17).

    Yehu bin Yosafat bin Nimsi adalah panglimanya Yoram bin Ahab bin Omri. Yehu membumuh Yoram dan menjadi raja Israel/Samaria [2 Raja 9.24]. Yehu juga membunuh raja Yehuda Ahazia bin Yoram bin Yosafat bin Asa bin Abia bin rahabeam bin Solomon bin David [2 Raja 9.27].

    Jadi, di alkitab, Yehu membunuh "Yoram bin Ahab bin Omri" dan "Ahazia bin Yoram bin Yosafat...bin David". Kemudian, Yehu wafat tua, digantikan anaknya, Yoahas menjadi raja Israel/Samaria [2 Raja 10.35]. Di Alkitab, Hazael TIDAK membunuh "Yehu", "Ahazia & Yoram bin Omri" dan "Ahazia bin Yoram..bin David"

    Prasasti:
    Di baris ke-7 dan ke-8: (Hazael) membunuh Yoram bin Ahab raja Israel. Di baris ke-9, Biran mengartikan 'bytdwd' = 'keluarga david', sehingga rekontruksi Biran pada akhir baris ke-8 dan awal baris ke-9, membuat Ahaziahu sebagai "[Ahaz]iahu anak Yoram raja keluarga David", sehingga: (Hazael) membunuh [Ahaz]iahu anak Yoram raja keluarga david.

    Konsekuensinya, Jika hasil rekontruksi prasasti kenyataan, maka Alkitab-lah yang hoax, bukan?

  • Kontroversi arti "ביתדוד/bytdwd"di Prasasti:
    Variasi arti "בית": "bēt"בֵּית/antara, rumah" atau "bayit"בַּ֫יִת/rumah (keluarga, atau dewa)" atau "bayit/Bajith"בַּ֫יִת/sebuah tempat di Palestina".

    Variasi arti "דוד": dōd"דּוֹד/kekasih, cinta, paman" atau dūd"דּוּד/belanga, botol, keranjang dan panci" atau "dāwid"דָּוִד/kesayangan/David" atau "dōdā"דֹּדָה/bibi" atau "dōdō"דּוֹדוֹ/yang tersayang (kata ganti penyebutan nama tuhan yang tabu diucapkan).

    Kata "בית.דוד, byt.dwd" yang tertulis dengan pemisah kata baik itu (".") ataupun spasi, artinya adalah "turunan David", struktur ini serupa dengan kata "בן עמרי" = ben omri/anak Omri, yang juga ditulis terpisah, tapi di Prasasti, kata "ביתדוד, bytdwd" ditulis tanpa pemisah kata ("."), struktur ini serupa dengan kata "ביתלחם, bytlhm" Alkitab, yang juga ditulis tanpa pemisah kata. Kata 'bytlhm' Alkitab TIDAK DIARTIKAN = "keluarga roti". Alkitab, tidak pernah memuat adanya kisah seorang bernama "roti" mempunyai keturunan bernama (misal) x, sehingga dengan meminjam logika Biran, maka x adalah "x dari keluarga roti". Kata 'bytlhm' Alkitab adalah nama tempat yaitu Bethlehem, dengan logika serupa, maka kata "bytdwd" Prasasti, lebih berdasar diartikan sebagai sebuah nama tempat.

    Rekontruksi Biran untuk akhir baris 8 + awal baris ke-9 = "(ml)k.bytdwd" atau"(ra)ja bytdwd" serupa kata "mlk.yśrʾl" Prasasti, yang artinya "raja (kerajaan) Israel", oleh karena di depan "bytdwd" ada kata "mlk", maka seharusnya konsisten, untuk diartikan raja dari sebuah tempat bernama "bytdwd".

    Knauf, De pury dan Roemer, pada baris ke-9 prasasti Tel Dan, menyatakan bukan "bayt david" namun "bayt dōd/kuil dōd", bahwa dōd disembah penduduk Aramak di Dan pada abad 9 SM. F.H Cyrer menyatakan ini sebagai referensi temuan topimi/asal usul nama atau eponim leluhur yang menguasai Judah. Diskusi ke depannya terkait kemungkinan tentang dewa dōd, ini akan menjadikannya juga sebagai bukti baru [Dictionary of Deities and Demons in the Bible, Karel van der Toorn, hal.260]

    Klaas Smelik pada baris 12 [no.6] prasasti Mesha, terkait kata dwd (dwdh) (KAI 2 310; ANET 320–321; CoS 2, 137–138), menterjemahkannya: “Aku bawa kembali perapian Paman(nya) dari sana”. Kata dwdh di sini adalah sebutan untuk dewa yang kuilnya di Asytarot di teks tersebut. Thomas L.Thompson ["The Bible in History", hal.204–205] dan Kenneth Kitchen ["On the Reliability of the Old Testament", hal.452–453], juga mengintepretasikan yang sama, bahwa "dwd" pada baris 12 (no.6) di prasasti Mesha adalah untuk menyebut tuhan, terkait arti: “yang terkasih”. Para ahli menerjemahkan dwdh di prasasti Mesha adalah sebagai gelar seseorang yang terkait tempat suci di Asytarot. Penafsiran ini didukung 1 Samuel 10:14–15, yaitu dōd yang terkait seseorang, yang kebanyakan terjemahan alkitab mengartikan dōd = “paman”.

    Kesimpulan: klaim "bytdwd" sebagai "turunan David" tidak mempunyai dasar argumen, lebih sebagai pemaksaan putus asa, karena tidak didukung satupun peninggalan arkeologi. Oleh karenanya, keberadaan David, hanya berdasarkan klaim pengarang anonim di Alkitab.
Terdapat hal menarik lain mengenai Yehu,
Di prasasti Obeliks hitam raja Shalmaneser, dituliskan bahwa Yehu berasal dari keluarga khumri:

"upeti dari Iaua (Yehu) dari khumri, saya terima darinya perak, emas, mangkuk emas, vas emas dengan dasar runcing, gelas emas, ember emas, timah, batangan tombak untuk raja [dan] tombak" [lihat detail lainnya: Obeliks]

Prasasti ini adalah pengalaman pribadi raja Shalmaneser dan selaras dengan prasasti Mesha: jika kita ikuti anggapan umum bahwa kata "khumri" = "Omri", maka yang membunuh turunan Ahab (termasuk Yoram dan Ahazi) adalah bukan Yehu seperti klaim Alkitab namun Hazael.

Lagi-lagi prasasti raja lainnya juga TIDAK mendukung Alkitab (Alkitab yang ditulis penulis tidak dikenal/anonim).

Yang mengherankan,
David yang diklaim sebagai raja besar di Alkitab bahkan tidak sebanding Yehu yang keberadaaanya disebutkan negara-negara tetangganya pada sekurangnya di 2 Prasasti! David bahkan TIDAK ADA DISEBUTKAN SAMA SEKALI.

Prasasti Mesha
berisi 34 baris pernyataan raja Mesa dari Moab yang juga TIDAK MEMUAT tentang "David" ataupun "Beth David" sebagaimana klaim paksa pada baris ke-12, ke-31-nya.

Link di atas, yaitu pada hal.52,
Anda akan temukan 12 terjemahan Prasasti dari para penterjemah berbeda dan seluruhnya TIDAK ADA kata "David"-nya. Penulis terjemahannya adalah: (1) Prof. Noeldeke, (2) Prof. Haug, (3) Dr. Geiger, (4) M.Ganneau, (5) M.Derenbourg, (6) Prof, Schlottman, (7) Prof. Kaempf, (8) Prof. Hitziq, (9) M.Neubauer, (10) Mr. Hayes, (11) Prof. Wright dan (12) Dr. Ginsburgh.

Ringkasan prasastinya adalah:
  • Raja Mesha, pemuja tuhan Chemosh, mewarisi tahta Moab, setelah ayahnya, chemoshyad dari Dibon telah memerintah lebih dari 30 tahun. Ketika itu, Raja Omri dan anak yang mewarisi tahtanya telah menjajah Moab selama 40 tahun. Atas berkat Chemosh, Mesha berhasil membangun Baal Meon, membebaskan Kirjathaim, Ataroth, yang telah lama diduduki kaum Gad dan yang dibangun raja Israel, Ia taklukan dan dipersembahkan pada Chemosh dan menempatkan kaum Siran dan Morach di sana
  • Chemosh menyeruhnya menaklukan Nebo memerangi Israel dan mulai senja hingga siang ia berhasil membunuh 7000 perajurit dan membawa perempuan dan budak dihadapan Asthar-Chemosh dan Ia bawa pula Altar Jehova dan persembahan dihadapan Chemosh. Area Jahaz dikuasai raja Israel ketika hendak memeranginya. Ia bawa 200 orang miskin dari Moab untuk menaklukan Jahaz dan Dibbon.
  • Mesha membangunan area Korcha: tembok-tembok dan gerbang untuk hutan dan kota, menara-menara, istana-istana, penjara untuk penjahat. Saat itu tidak ada tangki air di Korcha, ia perintah seluruh rakyat mempersiapkan tangki air, dan ia gali saluran air dengan menggunakan budak-budak Israel. Ia bangun Aeror, membangun jalan melintasi sungai Arnon, membangun kembali Beth Bamoth yang telah hancur, membangun Bezer yang dulu dihancurkan prajurit Dibon dan sekarang mereka setia padanya
  • Ia berkuasa dari mulai Bikran yang telah menjadi tanahnya, membangun area Beth Gamul, Beth Diblathaim, Beth Baal Meon yang dihuni oleh orang miskin dan juga Horonaim (kaum Edom); Ia diperintahkan Chemosh untuk menaklukannya...
Pernyataan pengalaman pribadi Raja Mesha ini juga bertentangan dengan Alkitab:
  • Prasasti: Raja Mesha menyatakan kerajaan Moab dijajah selama 40 tahun yaitu sejak pemerintahan Raja Omri sampai pada anaknya dan Raja Mesha mengaku dirinya berperang melawan anak raja Omri. Jadi hitungan 40 tahun ini adalah sampai Ahab menjadi Raja baru Israel/Samaria.

    VS


    Alkitab: Penulis anonim Alkitab menyatakan di 1 raja dan 2 raja pemberontakan kerajaan Moab terjadi pada jaman cucu raja Omri, setelah Ahab (anak Omri) wafat (2 Raja 3.5).

    [Pemeritahan Omri: 12 tahun (1 Raja 16.23) + Ahab bin Omri: 22 tahun (1 raja 16.29) + Ahazia bin Ahab: 2 tahun (1 raja 22.51) + Yoram bin Ahab: 12 tahun (2 Raja 3.1). Total Omri - AHAB = 34 tahun. Total Omri - Yoram = 48 tahun]

    Terdapat selisih tahun yang sangat besar antara versi Prasasti raja Mesha vs tulisan 1 raja dan 2 raja.

    Untuk mengakali ini,
    beberapa berdalih kata "turunan" adalah jamak ("sons"), sehingga seharusnya diterjemahkan: "turunan-turunan dari". Namun, link di atas, yaitu hal.25, 39, 52 12 ahli bahasa moab menterjemahkannya sebagai orang ke-3 tunggal. Ini menunjukan Raja Mesha tau persis siapa yang dilawannya, yaitu anaknya raja Omri.

  • Penulis anonim kitab 1 raja menyampaikan Yosefat menjadi raja Yehuda di tahun ke-4 Raja Ahab menjadi Raja Israel/Samaria. Yosefat memerintah 25 tahun. Dimasa pemerintahan Yosefat, tidak ada raja di Edom, yang ada hanya kepala daerah (1 raja 22.41-47).

    Yoram bin Ahab menjadi raja Israel/Samaria mulai tahun ke-18 pemerintahan Yosefat (= tahun ke-22, Ahab: 2 raja 3.1-5). Di tahun ke-5 Raja Yoram bin Ahab kerajaan Israel/Samaria (= tahun ke-23, pemerintahan Yosefat). Yoram bin Yosefat menjadi Raja Yehuda dan pada jamannya, Edom memberontak dari Yehuda dengan mengangkat raja sendiri dan melepaskan diri dari Yehuda (2 raja 8.16-22).

    Ini menunjukan adalah benar Edom tidak memiliki raja hingga tahun ke-23 pemeritahan raja Yosefat (atau tahun ke-5 setelah kematian Ahab).

    Namun sebelum tahun itu, yaitu saat memerangi raja Mesha, Alkitab malah menulis terdapat 3 raja berjalan melintasi padang gurun Edom, yaitu: raja Yehuda (Yosefat), Yoram bin Ahab (raja baru Israel/Samaria) dan raja Edom (2 raja 3.6-9, 12).

    Seorang yang disebut sebagai Raja Edom (anehnya tidak disebutkan namanya) dan para prajuritnya malah TIDAK TAHU letak sumber air gurun di daerah mereka sendiri! sehingga berakibat mereka semua kehausan 7 hari lamanya hingga perlu kuasa tuhan lewat nabi Elisa yang membuat esok harinya lembah itu tiba-tiba terdapat parit-parit dan air datang melimpahnya dari arah Edom :) (2 Raja 3.9-20). Orang Moab ketika melihat air di depannya merah seperti darah dan berpikir pasukan 3 raja saling membunuh, mereka kemudian maju untuk menjarah namun dapat dipukul mundur dan mereka dikejar terus hingga ke kota-kota Moab, membunuhi orang Moab dan meruntuhkan kota-kota mereka. (2 raja 3.22-25). Raja Mesha membawa 700 prajuritnya menerobos ke jurusan raja Edom namun tidak berhasil. Barulah setelah Raja Mesha mengambil anak sulungnya yang akan menggantikannya menjadi raja dipersembahkan sebagai korban bakaran di atas pagar tembok maka Orang Israel menjadi gusar DAN PULANG KE NEGERI MEREKA.

    Hah?! Bagaimana mungkin tentara 3 kerajaan ini sedemikian mudahnya menarik pasukan hanya karena melihat raja Mesha membakar anaknya sendiri dan melupakan alasan utama mereka memerangi Moab, yaitu karena pemberontakan raja Mesha?

    VS

    Prasasti mencatat bahwa Raja Mesha membangun kota-kota yang dibebaskannya dari penjajah, membuat parit-parit untuk mendapatkan air! Setelah kota dibangun ia tempatkan orang-orang miskin di sana.

    Dengan tenaga 200 orang, Raja Mesha berhasil mengusir Raja Israel dari Jahaz, menaklukan Dibon dan juga Horonaim, kota kaum Edom!

    Tidak tercatat bahwa Raja Mesha perlu membakar anak sulungnya sendiri agar tentara penjajah mundur. para penjajah (Raja Israel) mundur adalah karena kalah berperang..

    Jika anda diharuskan memilih antara 2 kisah di atas, maka kisah mana yang anda percayai? Tentara lawan mundur karena kalah perang atau tentara lawan mundur karena melihat raja membakar anaknya sendiri?

  • Prasasti juga menyampaikan bahwa J@hova nama tuhan kaum Yahudi. Kitab kaum Yahudi, menyatakan sangat TERLARANG menyebutkan nama ini dan bahkan ada ancaman hukuman jika menyebutkan nama Tuhan secara sembarangan dan/atau orang biasa tidak boleh menyebutkan nama Tuhan Yahudi dengan sembarangan (Keluaran 20.7, Ulangan 5.11, juga di Mishnah: Sota 7.6, Sanhedrin 7.5).

    Tampaknya larangan itu TIDAK BENAR, karena nama yang tidak boleh sembarangan disebutkan ini, sudah dikenal luas di jaman itu, terbukti raja Mesha-pun menuliskannya di prasasti. Ini menunjukan bahwa seluruh larangan berkaitan dengan merahasiakan nama dan tidak boleh sembarangan menyebutkan adalah ditulis kitab-kitab setelahnya dan merupakan hasil mutasi yang mengada-ada.

    Prasasti juga menyampaikan bahwa J@hova, tuhan yang disembah kaum Yahudi itu diletakan pada sebuah wadah tertentu. Penempatan Tuhan yang diagungkan pada wadah tertentu tampaknya merupakan kebiasaan agama-agama di area tersebut, sehingga ketika sesembahan tersebut dirasakan tidak berguna dan dapat dibuang, maka pada wadah yang sama itu ditempatkan sesembahan baru yang dirasakan berguna.

    Cara ini juga dilakukan Muhammad ketika membebaskan kota Mekkah, Ia singkirkan 360 sesembahan lainnya di kabah, hanya menyisakan 1 sesembahan saja pada wadah tersebut.

      Di riwayatkan Abdullah bin Masud:
      Rasullullah SAW memasuki Mekkah (pada tahun penaklukan Mekkah) dan terdapat 360 berhala di sekitar Ka'bah. kemudian Ia mulai memukul mereka dengan tongkat di tangan dan berkata, "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap." Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap"(AQ 17.81) ‘"Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak akan mengulangi (AQ 34.49) [Bukhari 6.60.244]
Keberadaan raja Mesha dalam sejarah dunia sekurangnya tercantum dalam 2 prasasti, disamping prasasti Mesha, prasasti lainnya adalah inkripsi el-kerak,

"..[Aku Mesha, anak dari K]emosh-yat, raja Moab dari Dib[on]..".

namun bukti arkeologis keberadaan David yang konon raja besar ini, sama sekali TIDAK ADA di manapun kecuali cocoklogi paksa semata. [↑]


Umur Sulaiman menjadi Raja
Alkitab meriwayatkan beberapa orang menjadi raja ketika berusia kecil, diantaranya: Yoas: di usia 7 tahun [2 raja 11:21, 12:1], Yosia: di usia 8 tahun [2 Taw 34.1] dan Manasye: di usia 12 tahun [2 raja 21.1] namun herannya untuk urusan Sulaiman, alkitab TIDAK eksplisit menyampaikan usia Sulaiman ketika menjadi raja menggantikan David,
    Demikianlah Daud bin Isai telah memerintah atas seluruh Israel. Ia memerintah atas orang Israel selama 40 tahun..Kemudian matilah ia pada waktu telah putih rambutnya, lanjut umurnya, penuh kekayaan dan kemuliaan, kemudian naik rajalah Sulaiman, anaknya, menggantikan dia. [1 Taw 29.27-29]
Namun demikian, terdapat beberapa petunjuk yang mengindikasikan usia Sulaiman saat menjadi Raja adalah sekitar 12 tahunan dan saat di mahkotai itu, Ia sudah menikah.
    Saat David telah berusia 37.5 tahun (Di Usia 30 tahu menjadi raja di Hebron selama 7 tahun 6 bulan), Ia menuju Yerusalem merebut kota Sion, mendirikan istananya yang dibantu raja Hiram [2 sam 5.6-11, 1 taw 14.1]. Kemudian David memerangi orang Filistin (tidak diketahui berapa lama), ada urusan pemindahan Tabut Allah (lebih dari 3 bulan, 2 Sam 6.11) dan juga disibukkan lebih banyak pertempuran lainnya, yaitu dengan orang Moab, Raja Zoba, orang Aram dan orang Edom

      Umur anak Mefiboset, Mikha:
      Saat Saul dan Yonathan wafat dan David menjadi Raja di Hebron, Mefiboset baru berusia 5 tahun (2 Sam 4.4), Saat David baru menjadi raja Israel di Yerusalem, Mefiboset berusia 12 tahun 6 bulan. Bertahun-tahun kemudian, yaitu setelah pertempuran dengan orang Edom, Mefiboset bertemu David. Saat itu Mefiboset telah punya anak (ben) yang masih kecil (qatan) bernama Mikka. (2 Sam 9.12).

      Di 1 raja 3.7, Sulaiman menyebut dirinya Qatan (sangat muda) Na'ar (anak kecil) = anak kecil yang sangat muda [juga: 1 taw 22.5, 29.1]. Jewish Encyclopedia menuliskan Sulaiman mulai memerintah di usia 12/13 tahun. Bar Mitzvah diadakan ketika anak mencapai usia 12 tahun (perempuan/bat) atau 13 tahunan (pria/bar) [1 Raja 2.2-3]

      Dengan perbandingan ini, cukup pantas dikatakan pertemuan David dan Mefiboset terjadi tidak kurang dari 12/13 tahun kemudian, sehingga saat itu usia David adalah 37.5 + (12/13) = 50an tahun.

    Sesudah itu terjadi pertempuran dengan Bani Amon. Setelah kekalahan Bani Amon dan saat pengepungan kota Raba, David berzina dengan Batsyeba. David meminta Yoab mengirim Uriah ke kota Raba dan Uria tewas di Sana, setelah itu David menyerbu dan merebut kota Raba,

      Tamar, adik perempuan Absalom diperkosa Amnon (2 Sam 13.1-39):
      Amnon dan Absalom keduanya adalah anak David yang lahir di Hebron. Amnon adalah anak sulung David, namun bisa jadi usia Amnon dan Absalon tidak berbeda jauh karena lahir dari Ibu yang berbeda.

      Tamar adalah adik perempuan kandung Absalom. Kelahiran Tamar disebutkan pada bagian anak-anak David yang lahir di Yerusalem. Saat Tamar diperkosa, Ia dikatakan sebagai gadis yang masih perawan (2 Sam 13.2,18). Seorang mulai disebut gadis perawan adalah setelah perayaan Bat Mitzvah, di usia ke-12.

      Kejadian Amnon memperkosa Tamar ada di setelah pertemuan David dengan Batsyeba, sehingga dapat dikatakan pertemuan antara David - Batsyeba terjadi sekurangnya setelah 12 tahun di Yerusalem. Maka Usia David saat bertemu Batsyeba adalah 50 tahun.
Dari perempuan bernama Batsyeba, David mempunyai 4 anak (Syamua/Simea, Sobab, Natan dan Sulaiman - 2 Sam 5.14, 1 taw 3.5, 14.4) dan Anak hasil zina mereka wafat di hari ke-7.

Apakah anak perzinaan itu masuk dalam garis keturunan David atau tidak?
  • Jika memang masuk sebagai keturunan Daud-Batsyeba, maka Alkitab akan menyatakan mereka mempunyai 5 anak bukan 4 anak. Bukti terhadap ini dilandasi alasan bahwa anak hasil perzinaan tidak bernama/tidak diberi nama, Alasannya adalah di perjanjian baru disebutkan penamaan bayi baru dilakukan pada hari saat di sunat (Lukas 1.59).
  • Namun perjanjian lama Alkitab menyatakan Abraham menamai anaknya Ishak (dari Istrinya, Sara) saat baru lahir dan pada hari ke-8nya, Ishak di sunat (Kej 21.3-4). Sehingga ini memperkuat argumen bahwa anak perzinaan tidak bernama dan tidak masuk dalam garis ayah David.
Berapa tahun selisih jarak pertemuan David-Batsyeba dan kelahiran Sulaiman?
    Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. [1 Raja 3.7]
Dengan menggunakan ketentuan usia sapih menyusui 3 tahun (2 Mac 7:27; 2 Trw 31.16), dapat kita gunakan untuk membuat perkiraan jarak sampai Sulaiman terlahir:
  • Maksimum 9 tahunan kemudian (3 x 3 tahun) + menunggu Uriah tewas, sehingga saat Sulaiman lahir, David saat itu berusia 59 tahun dan keika David wafat (usia 70 tahun), maka Sulaiman berusia 11 tahunan.
  • Maksimum 6 tahunan kemudian (2 x 3 tahun), anak hasil Zina dan wafat di hari ke-7 + menunggu Uriah tewas, sehingga saat Sulaiman lahir, David saat itu berusia 57 tahun dan ketika David wafat (usia 70 tahun), maka Sulaiman berusia 13 tahunan.
Alkitab menyampaikan saat menjadi raja, Sulaiman sudah menikah:
    puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.[Kidung Agung 3.11]
Keping terakhir ini membantu kita memastikan bahwa Saat Sulaiman menjadi raja, ia telah menikah dan berusia 12/13an tahun. [↑]


Klaim 4 nama firaun di Alkitab
Sulaiman bermaksud membunuh Yerobeam namun Ia melarikan diri ke Mesir, kepada Sisak, raja Mesir dan tinggal di sana sampai wafatnya Sulaiman. [1 raja 11.40]. Sulaiman menjadi raja selama 40 tahun hingga wafatnya [2 taw 9.30], jadi Sulaiman wafat di usia 52/53 tahun. Ia digantikan anaknya, Rehabeam, yang berusia 41 tahun ketika menjadi raja [1 raja 14.21, 2 taw 12.13]. Ini menunjukan Sulaiman telah bersetubuh sebelum berusia 11/12 tahun.

Pada tahun ke-5 zaman raja Rehabeam menjadi raja Israel, Sisak, raja Mesir, menyerang Yerusalem dan merampas semua barang di rumah TUHAN dan rumah raja, termasuk perisai emas yang dibuat Sulaiman, sehingga Rehabeam mengantikanya dengan perisai tembaga [1 Raja 14.25-27]

Adakah nama Sisak dalam sejarah Mesir?

Alkitab menyinggung keterlibatan sekian banyak firaun atau raja Mesir dengan sejarah Israelnya, namun dari sekian banyak kata "firaun/raja Mesir" yang muncul, hanya 4 nama firaun yang disampaikan, yaitu: Sisak (1 raja 11.40, 14.25, 2 taw 12.2), So (2 Raja 17.4), Nekho (2 raja 23.29,33-35, 2 taw 35.22, 36.4, Yer 46.2) dan Hofra (Yer 44.30).

Apakah nama mereka ini ada di catatan sejarah arkelogi Mesir?

Untuk Firaun So dan Tirhaka,
Alkitab mencatat bahwa Raja Ahas memerintah Yehuda selama 16 tahun [2 raja 16.2, yaitu mulai 744 SM (atau 732/731 SM) s.d 728 SM (atau 716/715 SM)]. Pada tahun ke-12 pemerintahan Raja Ahas, Hosea bin Ela menjadi raja Samaria 9 tahun lamanya. Pada tahun ke-15, Ahas memerintah bersama Hizkiah bin Ahas (tahun 729 SM atau 716 SM) dan setelah kematian Ahas, Hizkia menjadi Raja Yehuda 29 tahun lamanya (716 – 697 SM).

Tahun ke-15 pemerintahan Raja Ahas adalah tahun ke-3 Raja Hosea [2 Raja 18.1]

Raja Shalmaneser mengetahui bahwa Hosea mengirimkan utusan-utusan pada Firaun So, maka di tahun ke-4 Hizkia (tahun ke-7 Hosea), Shalmaneser mengepung Samaria 3 tahun lamanya dan Hosea jatuh di tahun ke-9 (2 Raja 17.4-6 atau tahun ke-6 Hizkia).
    Dalam sejarah,
    terdapat 5 nama Shalmaneser sebagai raja Assyria, yaitu: Shalmaneser I (1274 – 1245 SM /1265 - 1235 SM), Shalmaneser II (1031 - 1019 SM), Shalmaneser III (859 - 824 SM), Shalmaneser IV (783 - 773 SM) dan Shalmaneser V (727 - 722 SM, memerintah: 5 tahun).

    Setelah raja Shalmaneser V, maka raja Assyria berikutnya adalah Sargon II (722 - 705 SM, 17 tahun) dan kemudian raja Sanherib (705 - 681 SM)

    Sementara itu,
    Firaun yang tercatat dalam sejarah Mesir dikisaran tahun tersebut adalah Firaun dari Nubia: (Alara - Kashta) - Firaun Piye (752–721 SM) - Firaun Shabaka (721–707/6) - Firaun Shebitku (707/706 – 690 SM) - Firaun Taharqa (690 – 664 SM).
Pada tahun ke-14 pemerintahan raja Yehuda, Hizkiah, terjadi penyerbuan terhadap Yehuda oleh raja Assyria yang baru, Sanherib. (2 Raja 18.13, Yesaya 36.1). Raja Hizkia mengirimkan utusan pada Raja kuwsh, Tirhaqa, (kuwsh sering diterjemahkan: Ethiophia atau Sudan atau Nubia di 2 Raja 19.9, Yesaya 37.9).

Apa yang aneh dengan kisah di atas ini?
  • Saat di tahun ke-14nya Jaman Hizkia harusnya BUKAN raja Sanherib, namun masih raja Sargon II.
  • TIDAK 1 PUN ada nama So dalam inskripsi kalangan Mesir dan Syiria atau negeri manapun di sekitarnya yang mirip-mirip namanya agar dapat diplesetkan menjadi "So".
  • Jika Firaun Piye diplesetkan paksa menjadi Firaun So dan Tirhaqa diplesetkan menjadi Taharqa, maka hasil plesetan ini membuat Hizkia sudah lama wafat sebelum bertemu Taharqa
Untuk Firaun Nekho,
Di bawah ini terdapat perbedaan jumlah tahun memerintah dari Rehabeam - Yosia terbunuh:
    Versi Alkitab: Dari masa Rehabeam (anak Sulaiman) mulai menjadi raja hingga Raja Yosia (memerintah 31 tahun) terbunuh Firaun Nekho adalah 371 tahun

    VS


    Firaun Shosheng I mulai memerintah (943 SM, dinasti ke-22 dan ini yang diduga sebagai Sisak dalam alkitab) hingga tahun ke-1 Firaun Nekho-Wehemibre (609 SM, dinasti ke-26 dan ini yang diduga sebagai Nekho dalam alkitab) adalah 334 tahun
Perbedaan jumlah tahun wajar saja terjadi karena para ahli sejarah saat melakukan perhitungan, mereka memaksakan diri percaya bahwa Alkitab bukan dongeng dan menggunakannya dalam cocoklagi: Nekho dianggap sama dengan Nekau Wehemibre yang dikatakan melawan raja Asyria dan hidup sejaman dengan Nebukadnezar (Di klaim bahwa Mesir kalah dari Nebukadnezar di tahun ke-4 raja Yoyakim: Yer 46.2)
    Tablet ABC, sejarah Assyria/Babiloni:
    Raja Assyria/Babilon Sanacharib memerintah 24 tahun, digantikan Esarhaddon (3.35), tahun ke-7 Esarhaddon, dikalahkan di Mesir (4.16) tahun ke-12 wafat (4.32), digantikan dua anaknya: Šamaš-šuma-ukin (Raja Babilon, masih menjadi raja di tahun ke-20) dan Aššurbanipal (Raja Assyria) (4.33). Di tahun ke-1 Raja Babilonia Šamaš-šuma-ukin, ada daftar raja Mesir yaitu: (.., Taharqo, ..., Necho,..). Di tahun ke-17-nya Raja Akkadian Nabopollassar, Raja Assyur Assurbalnipal dari Mesir menyeberangi Efrat dan di Harran melawannya. Di tahun ke-20-nya Nabopolassar, Pasukan Mesir memukul mundur pasukannya sampai di Karchemiš. Tahun ke-21-nya Nabopolassar = Tahun ke-1 Nebukadnezar menjadi raja Akkadian, Ia memukul mundur tentara Mesir di Karchemiš.

    Tablet menunjukan tentara Mesir yang dilawan Nebukadnezar di Karchemiš adalah bawaan raja Asyur Assurbalnipal, cucu Sanacharib.

    Herodotus:
    Raja Mesir dari Ethiopia, Sabacos memerintah 50 tahun (Herodotus, Histories 2.137-140), Ia digantikan Sethos, seorang pendeta Hephaestus, yang sejaman dengan raja Assyria, Sanacharib yang menyerang Mesir namun dapat dihalau Sethos. (2.141), setelahnya, Sethos membagi Mesir menjadi 12 daerah dengan 12 raja daerah (2.147), salah satunya adalah Psammetichus yang menggantikan ayahnya, yaitu Necho (i) yang dibunuh Sabacos. Psammetichus menjadi raja unuk ke-2xnya (2.152).

    Herodotus tidak menyebutkan berapa tahun sejak Sethos sampai Psammetichus mejadi Raja diraja Mesir. Menurut Manetho: Sabacon (12 tahun), Sebichos (12 tahun), dan Taracos/Tirhaka (?) (20 tahun). Menurut Africanus, Syncellus/Eusebius: Necho (i) memerintah 8 tahun sebelum Psammêtichus.

    Daftar raja Mesir di Tablet Babilonia pada tahun ke-1 cucu raja Sanacharib ada nama Necho dan raja berikutnya yang tidak terbaca karena rusak, ini menunjukan kehidupannya sekurangnya ada di jaman raja terakhir daftar tersebut. Maka kehidupan Nebukadnezar harusnya ada di jaman raja Pssammetichus.

    Herodotus:
    Psammetichus memerintah 54 tahun dan digantikan turunannya yaitu Necho (ii) yang mulai membuat kanal ke Laut Merah tapi diselesaikan Darius raja Persia (2.158), Necho berhenti membuat kanal, mulai berperang dan mengalahkan Suriah di Magdolus, merebut kota Cadytis, setelah memerintah 16 tahun, Ia digantikan Psammis (2.159), setelah 6 tahun, Psammis digantikan Apries yang memerintah 25 tahun (2.161), setelahnya, adalah Amasis (2.169).

    Raja Mesir Amasis sejaman dengan:

    1. Raja Lidia, Croesus yang memerintah 14 tahun sejak berumur 35 tahun (1.6-26, 30, 86)
    2. Darius dari Persia putra Hystaspes, waktu berumur 20 tahun (1.209, Darius belum jadi Raja) dan sejaman juga dengan Raja Persia Koresh Yang Agung yang memerintah 30 tahun (1.209-210, 214)

    Koresh wafat digantikan Cambyeses (2.1). Amasis wafat setelah 44 tahun memerintah digantikan Psammenitus, Mesir kalah dari Raja Persia Cambyeses (3.1, 11-14, 66), setelah Cambyeses memerintah 7 tahun 5 bulan (3.66) Ia digantikan Darius putra Hystaspes (3.88) dan setelah 36 tahun memerintah, Darius digantikan Xerxes (Herodotus, Histories 7.4)
Herodotus TIDAK MENGENAL Nebukadnezar atau tidak melihatnya sebesar Alkitab melihatnya
    Buku-buku tentang Sejarah Mesir menceritakan perluasan kisah perang Nekho (ii) melawan Nebuchadnezzar, namun kisah ini kaya bahan muatan dari kitab suci. Aktivitas lainnya digambarkan berdasarkan bantuan informasi yang dikumpulkan Herodotus. Inskripsi Mesir telah diselidiki tentang nama firaun Nekho dan perangnya. Arkelog Mesir tidak dapat mendukung kisah perang panjang ini. Satu-satunya prasasti yang masih ada yang bernilai sejarah yang berhubungan dengan Firaun Nekho harusnya adalah prasasti Serapeum, yang mencatat penguburan dari Apis oleh Nekau - Wehemibre,....

    Historiography berisi relik monumental tunggal yang kaya dengan sejarah lampau Firaun Nekho.

    Cukup aneh memang bahwa dalam sejarah Mesir TIDAK ADA catatan perang panjang antara Nekau Wehemibre dan Nebukadnezar, TIDAK ADA catatan tentang kegiatan sipil Nekau Wehemibre, TIDAK ADA tentang hukum yang terbit dizamannya, TIDAK ADA kuil yang dibangun olehnya yang telah tergali, TIDAK ADA gulungan tertulis, TIDAK ADA mumi atau TIDAK ADA peti mati. Menilai dari sumber Mesir ini, Ia pastinya pemimpin yang kurang prestasi. bagaimana mungkin ia bisa menjadi tandingan bagi Nebukadnezar selama hampir satu generasi? Bagaimana mungkin ia berhasil membuat raja-raja Palestina, Yoahas, Yoyakim dan Zedekia percaya akan mampu membebaskan Palestina dari penindasan raja terkuat babel yang pernah ada? [Ages in Chaos II: Ramses II and His Time, Immanuel Velikovsky, hal.13-14]. Juga lihat: Chapter 8: Necao & the Persian Wars Necao Wahemibre & Darius I, mulai hal 252
Prasasti yang ada ini TIDAK MENULISKAN RINCIAN APAPUN tentang aktivitas Nekho-Wehemimbre, maka TIDAK BENAR jika Ia adalah Nekho-nya Alkitab. Rupanya "Para ahli" terlalu asik mencampurkan bahan dalam membuat rekayasa cocokloginya

Untuk Firaun Sisak.
Sisak di alkitab tidak menggunakan huruf "n", sementara Shoshenk I yang kerap diklaim sebagai Sisak-nya Alkitab, punya "n" sebagaimana tertulis pada patung Shoshenk I dengan praenomen (nama lahir yang diberikan orang tua) dan Nomen (nama keluarga) sang raja dan pada prasasti Phonesia dari Raja Abibaal dari Byblos (Byblos adalah nama bahasa Yunani untuk Phonesia/Fenisia). Prasasti, ditemukan di Byblos, tertulis Sh-sh-nk, bukan Sh-sh-k. [P. Montet: Byblos et l'Egypte I, Paris, 1928)] dan Fragmen dari stela dari Megiddo bantalan cartouches dari Shoshenk I - ejaan Nomen sang raja juga Sh-sh-nk, termasuk huruf `n '. [The Excavation of Armageddon, CS Disher, 1929] [Lihat: Shoshenk and Shishak-A Case of Mistaken Identity?].

Ada alasan lainnya mengapa cocoklogi ini tidak manjur: Akitab menyampaikan bahwa kota Gezer dan Yerusalem digasak Sisak, namun 2 kota ini justru TIDAK ADA dalam list inskripsi raja Shoshenk I
    ...namun TIDAK ADA konfirmasi dari sisi kaum Mesir, dan ketidakpastian kronologis, meski dalam batas yang cukup sempit, Cukup untuk membuat itu diragukan Firaun mana yang khususnya terkait. Juga identifikasi nama Tahpenes TIDAK ADA dalam hieroglif..TIDAK ADA sebutan nama Gezer maupun Yerusalem yang menyertai adegan besar dari portal Bubastite. Nama-nama ini tersaji secara tradisi, kita kenali berhubungan dengan penaklukan Tuthmosis III, yang tertera dalam bentuk pahatan tawanan yaitu bentuk besar Firaun menghadap ke depan mempersembahkan pada ayahnya Amin-Re'..

    Dari 150 dan lebih nama tempat hanya sedikit yang menjelaskan rute penyisiran pada area sekitar bukit Samaria tanpa menjangkau pusat kerajaan Israel. Juga TIDAK ADA tanda sama sekali bahwa mereka pernah menyentuh Yehuda. Namun, terdapat beberapa indikasi serangan ke wilayah Edom. Sebuah keyakinan lama yang diterima bahwa 'Ladang Abraham' demikian dahulunya dibaca dalam daftar, sekarang ditolak (Note: Alasan diantaranya: Tulisan pada inskripsinya sendiri adalah 'ladang Abram' BUKAN 'ladang Abraham', sementara kitab kejadian 17.5 telah menyatakan ada perubahan nama dari Abram menjadi Abraham, sehingga jika ini merujuk pada peninggalan, maka perubahan nama ini harusnya telah diketahui, kecuali jika hal ini merujuk pada hal yang berbeda)...

    Bahwa keduanya yaitu Shoshenk dan penerusnya Osorkon I memperbaharui persahabatan Mesir sekuler dengan para pangeran Byblos konfirmasinya melalui keberadaan patung mereka di sana, mungkin hadiah yang dikirim orang-orang Firaun sendiri. ["Egypt: History - Dynasty XXII (Twenty-second Dynasty)"]
Kacau, bukan?! [↑]


Klaim Sulaiman menjadi Mantu Firaun
Sebelum pembangunan rumah tuhan dan istananya, Sulaiman telah menjadi mantu Firaun, raja Mesir, dan membawa putri Firaun ke kota Daud [1 Raja 3.1], -Sebab Firaun, raja Mesir, telah maju berperang dan merebut Gezer, lalu membakarnya dan membunuh orang-orang Kanaan yang diam di kota itu. Kemudian diberikannya kota itu sebagai hadiah kawin kepada anaknya, isteri Salomo, [1.Raja 9.16].

Jadi,
ketika Sulaiman mengawini anak Firaun, usianya sekitar 12 tahunan.

Sulaiman membuat rumah Tuhan di tahun ke-4 [1 Raja 6.1, 2 Taw 3.2], rumah tuhan itu dibuat 7 tahunan dan selesai pada tahun ke-11 [1 Raja 6.38]. Kemudian, Sulaiman mendirikan istananya sendiri 13 tahun lamanya [1 Raja 7.1] termasuk di dalamnya ia mendirikan bangunan bagi anak Firaun yang diambil sebagai istri [1 Raja 7.8]. Setelah lewat 20 tahun selesailah Sulaiman mendirikan kedua rumah itu, yakni rumah TUHAN dan istana raja. [1 Raja 9.10, 2 Taw 8.1].

Dan Sulaiman memindahkan anak Firaun dari kota Daud ke rumah yang didirikannya baginya, karena katanya: "Tidak boleh seorang isteriku tinggal dalam istana Daud, raja Israel, karena tempat-tempat yang telah dimasuki tabut TUHAN adalah kudus."[1 Raja 9.24, 2 Taw 8.11]

Benarkah Klaim ada putri kekaisaran Mesir yang boleh dikawini orang asing?

Para putri kerajaan Mesir kuno, dari sejak sebelum dinasti ke-18 hingga hancurnya dinasti ke-26 Mesir oleh Persia, TIDAK ADA yang dikawinkan dengan raja/pangeran asing manapun. Mesir menganggap bangsa asing tidak sepadan untuk mempersunting para putri Mesir.
    ..Perempuan kerajaan TIDAK AKAN PERNAH dinikahkan dengan para raja asing atau pangeran. (Hanya ada satu kasus dalam alkitab pada raja Sulaiman). Ada sebuah catatan tertulis bahwa Raja Babel mengirimkan seorang putri kerajaannya untuk Raja Amenhoptep III [1382 SM - 1344 SM, atau: 1391–1353/1388–1351 BC] untuk menikah dan Ia memohon agar seorang Putri kerajaan Mesir dikirim ke Babel untuk dinikahinya. Amenhoptep III menolak permintaan itu dan memberikan jawaban, "Bahwa sejak jaman dahulu tidak ada putri kerajaan Mesir untuk diberikan kepada siapa pun"

    Putri kerajaan asing diterima menikah dengan Firaun tapi putri kerajaan Mesir TIDAK MENIKAH dengan raja kerajaan asing atau pangerannya. Setiap putri kerajaan asing yang menikah dengan Firaun datang dengan membawa banyak mahar dan pembantu, ia menetap di istana dengan mengambil nama Mesir dan menjadi istri kecil (minor), meskipun Ramesses II [1279 SM - 1213 SM] menganugerahi gelar "Istri Besar" kepada putri kerajaan Het yang bernama Maatneferure.

    Perlu diketahui bahwa ia saat itu memiliki dua istri Mesir yang bergelar "Istri Besar" jadi ini bukanlah tradisi biasa. Para perempuan lain dengan derajat kelahiran kurang mulia digelari "Selir." Anak-anak para istri status rendahan menjadi penting hanya jika "Istri Besar" tidak punya anak untuk menjadi penerus sang ayah. Itu adalah kasus pada Thutmoses III [1504 SM - 1450 SM], penerus Hatshepsut [1473 SM -1458 SM]. Ibunya adalah istri kecil dan anaknya mewarisi tahta Mesir. Ini memberinya gelar "Ibu dari Firaun" dan tidak mengubah fakta bahwa Hatshepsut adalah "Istri Tuhan" dari Thutmoses II (1518 SM - 1504 SM). [Women in Ancient Egpyt, 2 Desember 2004]
Para putri kekaisaran Mesir, tampaknya merupakan bunga rampai impian wujud "kekuasaan sesungguhnya" yang kerap dituliskan para penulis dari para penguasa asing dalam dongengannya.

Diseputaran dinasti ke-18.
Urutan raja-raja terakhir dinasti ke-18 Mesir setelah Amenhotep III memerintah 39 tahun yaitu raja Ankhenaten (Amenhotep/Amenophis IV) yang naik tahta karena kakaknya (Tuthmose/Tuthmosis), pangeran yang ditunjuk meneruskan tahta, meninggal. Raja Ankhenaten memerintah 17 tahun (1352-1336 SM), istri utamanya ratu Nefertiti (anak Penasehat Ay), anak dari Ankhenaten-Selirnya/anak perempuan Amenhotep III/Tiye adalah Tutankhaten/Tutankhamun. Perdana mentri muda Raja Ankhenaten: Ay (penasehat raja Tut yang kemudian menjadi raja selama 3 tahun setelah Tutankhaten wafat) dan Panglima militernya: Horemheb (menjadi raja selama 14 tahun setelah Ay wafat. Istri Horemheb: Ratu Mutnodjme, saudari Nefertiti, anak dari Ay). Di bulan ke-7, tahun ke-5 pemerintahan Amenhotep IV, Ia ganti namanya menjadi Akhenaten dan di hari ke-13, bulan ke-8, tahun ke-5 pemerintahannya, Ia hadir di lokasi kota baru, Akhetaten/Amarna ["Akhenaten: King of Egypt", Cyril Aldred, 1991, hal.259–68]. Raja Ankhenaten murtad dari agama lama Mesir (memuja Amun/Dewa udara) menjadi pemuja Aton-Ra/Dewa Matahari, Raja ini pencipta monoteisme Aton (mirip dengan kata Adonai). Raja Akhenaten adalah sosok penting untuk diketahui karena Raja inilah menjadi terkait dengan dongeng Ibrani, dalam sosok Musa, tokoh fiktif kaum Ibrani, dijadikan Nabi dan kisah fiktif eksodus.

Setelah Firaun Ankhenaten wafat,
Semenkhkare menggantikannya menjadi raja selama 1 tahun (1335-1334) dan kemudian digantikan oleh seorang Firaun perempuan: Neferneferuaten yang memerintah selama 2 tahun (1334–1332).

Setelah mereka berdua wafat,
Tutankhaten menjadi raja selama 9/10 tahun (1332–1323, Istri: Ratu Ankhesenamun, nama lahir: Ankhesenpaaten, lebih tua dari suaminya). Raja Tut, mengembalikan agama kerajaan menjadi pemuja Amun-ra, mengubah nama dirinya dan istrinya. Ia wafat di tahun ke-9 pemerintahannya dan menurut Penelitian tahun 2010-2013 dugaan penyebab kematiannya antara: infeksi kaki kiri dan/atau malaria. Ratu Ankhesenamun ditinggal wafat tanpa punya anak. (di peti mati raja Tut, ditemukan mumi 2 janin yang diduga merupakan anak mereka).

Setelah Firaun Tutanhamun wafat,
Ay menjadi raja selama 4 tahun (1323–1319/1327–1323, Ia mengawini mantan Istri Tutankhamun: Ankhesenamun).

Setelah Firaun Ay wafat,
Tahta terakhir dinasti ke-18, seharusnya jatuh pada Nakhtmin (Anak Ay), namun ia wafat di jaman Ay sehingga Firaun terakhir dinasti ke-18 adalah HoremHeb yang memerintah selama 14 tahun (1323-1295, Janda Ay, Ankhesenamun menolak untuk dikawininya).

Sejak pemerintahan raja Ankhenaten,
Mesir telah dikelilingi banyak musuh kuat diantaranya kekaisaran Heb yang rajanya bernama raja Suppiluliuma I (1344 - 1322 SM). Surat menyurat hubungan raja Heb dan Ankhenaten tercatat dalam Tablet Amarna (Surat menyurat dengan bangsa asing Masa: Amenhotep III s.d Akhenaten). Raja Suppiluliuma I tewas akibat terkena wabah penyakit

Namun,
kisah kematian raja Heb, Suppiluliuma I yang terkait klaim adanya Ratu Mesir yang meminang putra Suppiluliuma, untuk dijadikan raja Mesir, HANYA ADA di catatan kerajan Heb, jaman Mursilli II (Anak lainnya dari raja Suppiluliuma):
    Ketika ayahku (Suppiluliuma) berada di Karkemish, Ia mengirim Lupakkish dan Teshub - Zalmash ke area Amqa...mereka membawa kembali untuk ayahku tawanan dan sejumlah hewan ternak. Ketika Orang Misra (Mesir) tahu tentang kehancuran Amqa, mereka takut, jika keadaan ini makin memburuk bagi mereka, Nibhururia [Raja Mesir] baru saja wafat dan Dakhamunzu (istri raja) mengirimkan utusan pada ayahku dan menulis surat: "Suamiku telah wafat dan aku tidak punya putra. Orang mengatakan Kau punya banyak putra. Jika Kau mengirimkan salah satu putra Anda padaku, dia akan menjadi suamiku karena menjijikkan bagiku untuk mengawini bawahanku"..

    Ayahku, bersama dengan dewan besar, berkata: "Sejak jaman dahulu hal seperti itu belum pernah terjadi".

    Ia memutuskan untuk mengirim Hattu-Zittish, kepala rumah tangga untuk menyelidiki, "Mungkin mereka memiliki seorang pangeran, atau mencoba menipuku dan tidak benar-benar menginginkan salah satu anakku memerintah atas mereka".

    Ratu Mesir menjawab surat: "Mengapa kau katakan 'Mereka mencoba untuk menipuku?' Jika Aku memiliki seorang putra, mengapa Aku harus menulis surat ke luar negeri yang memalukan untukku dan negaraku seperti ini? Kau tidak mempercayaiku yang berkata, "suamiku sudah mati dan aku tidak punya anak. Haruskah aku mengambil salah satu hambaku dan menjadikannya suami? Aku menulis kepada negara lain, aku menulis kepadamu. Mereka mengatakan bahwa Kau memiliki banyak anak. Beri aku salah satu putramu dan dia akan menjadi suamiku dan tuan dari tanah Mesir".

    Karena ayahku murah hati, ia mengabulkan permintaan wanita itu dan memutuskan untuk mengirim anaknya, pangeran Zannanza.
Pangeran ini wafat saat perjalanan ke Mesir. Ay saat itu telah menikahi Ankhesenamun, menduduki tahta Mesir dan Ankhesenamun wafat tak lama sesudahnya.

Catatan kekaisaran Heb berlanjut dengan menyatakan bahwa Raja Suppiluliuma menuduh Mesir bertanggungjawab atas kematian anaknya dan disampaikan surat kemarahan Suppiluliuma kepada Firaun Mesir saat itu yang berlanjut dengan pengiriman pasukan ke area jajahan Mesir di Kanaan dan Syiria Utara yang menangkap banyak tawanan dan ternyata para tawanan itu terkena wabah yang mengakibatkan kematian Suppiluliuma I dan anaknya Arnuwanda II.

Apakah klaim ini ada dalam catatan kaum Mesir?

Klaim kaum Heb ini, TIDAK ADA dalam catatan Mesir manapun bahkan dinasti ke-18 Mesir ini baik-baik saja dan menikmati kelangsungannya hingga 18 tahunan lamanya sampai berganti menjadi dinasti ke-19 Mesir yang jauh lebih kuat dari sebelumnya!

Diseputaran dinasti ke-26.
Berikut sekilas silsilah dari kerajaan Persia di kisah ini: Cirus 1 (652 - 600 SM) → Cambyses I (600 - 559 SM) → Koresh Yang Agung (559 – 530 SM) → Cambyses II (530 – 522 SM). Terdapat 3 versi cerita yang dikisahkan Herodotos [The Histories 3.1.3]:
  • Versi Persia: Suatu ketika raja Persia, Koresh Yang Agung, sakit mata, dan Mesir saat itu terkenal dengan ilmu pengobatannya sehingga Ia meminta raja Mesir, Amasis (570 - 526 SM) untuk mengirimkan dokter paling hebat mereka ke Persia. Dokter yang dikirim rupanya tidak suka meninggalkan keluarganya ke Persia. Hingga kematian Koresh yang agung, dokter itu masih di Persia. Dokter ini kemudian menyusun rencana untuk membalas Amasis, Ia kemudian memberikan saran pada raja Cambyses II, agar Amasis mengirim putrinya untuk dikawinkan dengan Cambyses II.

    Jika Amasis menerima, Ia akan merasakan pisah dengan keluarga seperti yang dirasakannya sekarang. Jika Amasis menolak, ini akan menjadikan Raja Cambyses II sebagai musuhnya, apapun pilihan Amasis adalah cukup bagi sang dokter.

    Cambyses II segera mengirim utusan kepada Amasis dan membuat raja Mesir berada pada situasi sulit yaitu tidak ingin bermusuhan namun juga takut jika mengirim putrinya. Kemudian Ia mengakalinya dengan mengirimkan putri mantan raja sebelumnya, Apris (589-570 SM), yang bernama Nitetis sebagai ganti putrinya. Nitetis didandani dengan baik dan disampaikan agar mengaku sebagai putri Amasis. Nitetis tidak ingin membantu Amasis, karena kerajaan ayahnya direbut oleh Amasis, maka ketika kemudian raja Cambyses II menyambutnya dan memanggilnya putri raja Amasis, Nitetis membuka jati dirinya. Hal ini membuat Cambyses II marah dan menyerbu Mesir setelah Amasis wafat.

  • Versi Mesir, namun menurut Herodotus, versi ini palsu:
    Bukan Cambyses II yang meminta namun raja Koresh yang Agung yang meminta agar Amasis mengirimkan putrinya. Amasis mengirimkan Nitetis yang kemudian menikah dengan Koresh dan melahirkan Cambyses II. Kelak Cambyses II menyerbu Mesir untuk mengklaim warisannya.

  • Versi ke-3 juga disampaikan Herodotus dan versi inipun tidak dipercayai Herodotus sendiri:
    Cambyses II adalah anak Koresh yang agung dari perkawinannya dengan Cassadane, sedangkan Nitetis adalah gundik raja Koresh. Seorang wanita mengunjungi Cassadane dan memuji Cambayses II yang saat itu berusia 10 tahun. Ibu Cambyses secara terbuka menyampaikan bahwa Koresh menghina dirinya dan mengagungkan gundiknya di depan Cambyses II dan anak ini kemudian berjanji saat besar nanti, Ia akan membuat Mesir porak poranda
Tiga kisah di atas ini dibumbui keterlibatan seorang perempuan, bernama Nitetis sebagai alasan Persia menyerbu Mesir. Kelemahan mencolok pada kisah ke-1, versi Persia, yang dipercaya Herodotus justru pada umur Nitetis!

Apris digulingkan Amasis pada tahun 570 SM, Ia kabur meninggalkan Mesir dan tewas 3 tahun kemudian (tahun 567 SM) dalam upayanya merebut kembali tahta. Sementara itu, penyerbuan bangsa Persia ke Mesir terjadi setelah Amaris wafat (526 SM), yaitu 1 tahunan setelahnya (525 SM). Jarak tahun antara kematian Apris vs penyerbuan Persia, membuat umur Nitetis saat itu, sekurangnya 41 tahun! (itupun jika Nitetis lahir dimenjelang kematian ayahnya, dan akan jauh lebih tua lagi jika ia lahir di sebelum penggulingan!)

Masa iya, Amasis mengirimkan perempuan berusia lebih dari 41 tahun sebagai istri Cambyses II?

Disamping itu,
Chedebnitjerbone II, satu dari anak Apris merupakan istri Amasis dan juga penguburan Apris diselenggarakan dengan baik oleh Amasis, sehingga terlalu berlebihan jika unsur balas dendam menjadi alasan penyerbuan ini. Malah, "The British Museum: Dictionary of Ancient Egypt", Ian Shaw dan Paul Nicholson", hal.36 menyampaikan, "Herodotus mengklaim bahwa istri Aparis adalah Nitetis, tidak ada referensi kontemporer menyebutkan namanya".

Padahal ada alasan sederhana mengapa penyerbuan Persia ke Mesir pasti akan terjadi tanpa dibumbui keterlibatan seorang perempuan bernama Nitetis. Dalam banyak tahun, Koresh yang agung bergiat menaklukan banyak wilayah namun sampai sejauh itu, Ia belum berani mengganggu Mesir yang tengah beraliansi dengan Yunani. Koresh hanya bergiat pada penaklukannya di wilayah lain hingga kemudian Ia menemui batunya ketika menyerbu bangsa Hun (Massagetae) yang dipimpin Ratu Tomyris. Di pertempuran ke-2, yang merupakan pertempuran tersengit melawan bangsa Hun, Koresh yang agung tewas (530 SM).
    "Tomyris, ketika Ia temukan bahwa Koresh tak memedulikan sarannya, Ia kumpulkan semua kekuatan kerajaan, dan memberinya pertempuran. Dari semua pertempuran di mana orang-orang barbar terlibat, saya rasa ini yang paling sengit..Pertama, dua tentara berdiri terpisah dan saling menembakkan panah mereka, Setelah kantong panah kosong, dalam jarak dekat mereka bertempur dengan tombak dan belati ditangan; Mereka bertempur dalam waktu yang panjang, tidak memilih menyerah. Pada akhirnya Kaum Massagetae menang, sebagian besar tentara Persia hancur dan Koresh sendiri tewas, setelah memerintah 29 tahun. Pencarian tubuh Koresh dilakukan atas perintah Ratu dan ketika ditemukan, Ia ambil kulit dan mengisinya penuh dengan darah, ia celupkan kepala Cyrus, Ia hinakan mayatnya dan berkata, "Aku hidup dan telah taklukkan kau dalam pertempuran, namun karenamu aku pun hancur, karena kau ambil anakku dengan tipu daya; tapi aku telah peringati kau, hausmu akan darah aku beri kau darahmu". Dari sekian banyak catatan tentang Koresh, ini yang tampaknya paling layak ["The Histories", Herodotus, I.214]
Tahta Persia kemudian berlanjut ditangan Cambyses II. Selama 4 tahun pemerintahan Cambyses II, Persia belum berani mengganggu Mesir, hanya setelah Amasis wafat dan mereka mampu memecahkan aliansi Mesir dan Yunani, yang menyebabkan Yunani berbalik bersekutu dengan Persia-lah, mereka menyerang Mesir dan dilanjutkan terus ke Selatan, yaitu Nubia dan area lainnya.

Jadi, penyerbuan ke Mesir adalah mutlak pada motif perluasan kekuasaan dan bukan urusan perempuan.

Sehingga, dari sebelum Dinasti ke-18 bahkan sampai runtuhnya Mesir pada dinasti ke-26 pun, Tak SATUPUN putri Mesir dibiarkan menikahi raja/pangeran asing. [↑]


Klaim Sulaiman membangunan Rumah Tuhan (Baitul Maqdis) dan Istananya
Perjanjian lama menyajikan informasi pembangunan rumah tuhan yang LUAR BIASA BESARNYA, yang berlokasi di Yerusalem di Gunung Moria [2 Taw 3.1]. Bahan-bahan pembuatan rumah tuhan disiapkan Raja Daud, pembangunannya dilakukan di jaman Sulaiman, yaitu mulai tahun ke-4 hingga selesai di tahun ke-11:
    Daud menyuruh mengumpulkan ORANG-ORANG ASING YANG ADA DI NEGERI ORANG ISRAEL, lalu ditempatkannya TUKANG-TUKANG untuk MEMAHAT batu yang akan dipakai untuk mendirikan rumah Allah. Selanjutnya Daud menyediakan SANGAT BANYAK: BESI untuk paku-paku bagi daun pintu gerbang dan bagi tupai-tupai + TEMBAGA yang tidak tertimbang beratnya + KAYU ARAS yang tidak terbilang banyaknya (dari orang Sidon dan orang Tirus). Karena pikir Daud: "Salomo, anakku, masih kecil [Na'ar = anak kecil, lihat: 1 taw 22.5,29.1 dan 1 raja 3.7: qatan (sangat muda) na'ar (anak kecil)] dan kurang berpengalaman, dan rumah yang harus didirikannya bagi TUHAN haruslah LUAR BIASA BESARNYA sehingga menjadi kenamaan dan termasyhur di segala negeri; sebab itu baiklah aku mengadakan persediaan baginya!" Lalu Daud membuat sangat banyak persediaan SEBELUM IA MATI. [1 Taw 22.3-5]

    ..aku telah menyediakan untuk rumah TUHAN itu 100.000 talenta emas + 1.000.000 talenta perak + sangat banyak tembaga dan besi, sehingga beratnya tidak tertimbang + kayu dan batu. [1 taw 22.14]
Islam juga menyatakan bahwa Bayt Al Maqdis/rumah suci (atau juga disebut Masjid Al Aqsa/Masjid terjauh) dibangun oleh Sulaiman:
    Al Wasiti dan Ibn Al-Muragga:
    Peletakan dasar Bayt Al-Maqdis dilakukan oleh Daud dan Pembangunannya sampai tuntas oleh Sulaiman ["The Ḥaram of Jerusalem, 324-1099: Temple, Friday Mosque, Area of Spiritual Power", Andreas Kaplony, hal 231-233, catatan kaki no.3. Di hal 391, Kaplony mengatakan daud membangun fondasi (asas) Mesjid terjauh].

    Riwayat 'Amr bin Manshur - Abu Mushar - Sa'id bin 'Abdul 'Aziz - Rabi'ah bin Yazid - Abu Idris Al-Khaulani - Ibnu Ad-Dailami dari 'Abdullah bin 'Amr - Rasulullah SAW:
    "Sulaiman bin Daud AS ketika membangun Baitul Maqdis meminta kepada Allah Azza wa Jalla tiga hal:.."

    [Nasa'i no. 686, juga di Ibn Majjah no.1398, "Ubaidullah Ibnul Jahm Al Anmathi - Ayyub bin Suwaid - Abu Zur'ah As Saibani Yahya bin Abu Amru - Abdullah bin Ad Daili - Abdullah bin Amru - Nabi SAW: "Ketika Sulaiman bin Dawud selesai membangun Baitul Maqdis ia meminta Allah tiga hal"]
Kemudian, Muhammad menyatakan bahwa Mesjid Aqsa dibangun 40 tahun lebih belakangan dari Masjidil Haram.
    Riwayat Al A'masy - Ibrahim at-Taymiy - bapaknya - Abu Dzarr: Aku bertanya pada Rasulullah SAW, masjid apakah yang pertama di bangun di muka bumi ini?". Beliau menjawab: "al-Masjidil Haram" (Mekah). aku tanya lagi; "Kemudian apa?". Beliau menjawab: "al-Masjidil Aqsa" (Yerusalem). Aku bertanya lagi; "Berapa lama selang waktu antara keduanya?". Beliau menjawab: "40 tahun".. [Bukhari no.3115/4.55585, no.3172/4.55.636. Muslim no.808, no.809]
..dan ketika Muhammad pergi Isra ke masjid Aqsa (Bayt Al-Maqdis), bangunan MESJID itu di klaim MASIH ADA.

Problemnya,
sejarah telah menjadi saksi bahkan hingga wafatnya Muhammad, Mesjidil Aqsa masih BELUM ADA. Konon bangsa Romawi yang menghancurkan kuil di 70 Masehi, sejak saat itu, tidak ada kuil, gereja apalagi masjid di tempat itu. Saat Umar bin Khatab menaklukan Jerusalem di tahun 638 M, tidak ada 1 (satu)-pun mesjid di sana dan Ia menjadi orang pertama yang shalat di sebuah tempat yang Ka'b al-Ahbar perkirakan sebagai bait Sulaiman:
    Saat Umar Shalat pun tidak di dalam bangunan namun diruang terbuka, sebagaimana disampaikan hadis dari riwayat Aswad Bin 'Amir - Hammad Bin Salamah - Abu Sinan - [Ubaid Bin Adam dan Abu Maryam dan Abu Syu'aib] bahwa ketika Umar Bin Khaththab di Jabiyah, dia menyebutkan pembebasan kota Baitul Maqdis. Aswad - Abu Salamah - Abu Sinan - 'Ubaid Bin Adam:

    aku mendengar Umar Bin Al Khaththab bertanya kepada Ka'ab; "Di mana menurutmu aku melaksanakan shalat (صَلِّيَ)?" Ka'ab menjawab; "Jika kamu menerima pendapatku shalatlah kamu di belakang batu besar, maka Al Quds semuanya akan berada di hadapanmu, " Umar berkata; "Kamu menyerupai orang-orang Yahudi, tidak, akan tetapi aku akan shalat seperti Rasulullah SAW." Dia maju dan menghadap ke arah Qiblat dan melaksanakan shalat, dia bentangkan selendangnya dan menyapu dengan selendangnya, kemudian orang-orang pun mengikuti menyapu juga

    [Musnad Ahmad no.252 atau I/268-269 no. 261, tahqiq Ahmad Syakir, dan beliau berkata, “Isnadnya hasan..". Juga lihat di "The History of al-Tabari". Vol. 12, hal.194-195].

    Ibn Taymiyya:
    Sehubungan dengan batunya, tidak satupun baik itu Umar maupun para sahabat shalat di situ dan tidak ada kubah di atasnya pada jaman Khulafa’ al-Rashidin. Tanpa ada atapnya selama masa Khilafah Umar, Uthmaan, Ali, Muʿawiyah, Yazid dan Marwaan. Namun sampai pada masa pemerintahan anaknya, Abdul Malik Al-Sham, dan terdapat peristiwa fitnah antara dia dan Ibnu Al-Zubair, Masyarakat melakukan haji dan bergabung dengan Ibn Al-Zubair [yang menguasai kota mekah saat itu], Abdul Malik ingin mengalihkan perhatian publik dari Ibn Al-Zubair, Maka ia bangun kubah di atas batunya dan menutupnya di musim dingin dan panas dengan tujuan mengarahkan masyarakat agar datang ke Jerusalem (untuk berhaji), dan menahan mereka dari bergabung dengan Ibnu Al-Zubair. [Majmoo'a al-Rasaa'il al-Kubraa 2/61: Ziyaarah Bait al-Maqdis atau lihat: Taqi al-Din Ibn Taimiyah]

    Batu pada dome of rock (Qubbat (kubah) As-Sakhrah (batu), "kubah di atas batu") adalah batu yang berbeda dengan batu Yakub yang disebutkan Alkitab: "..Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu..Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya. Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus." [Kej 28.11, 18-19, lokasi tempat itu ada diantara Batsyeba dan Haran (Kej 28.10-11), Baryeba - Yerusalem: 74 Km. Yerusalem - Haran: 890 Km]
Masjidil Al Aqsa dibangun di atas (tempat yang diperkirakan sebagai) Temple Mount di akhir abad 7 ("The Concise Encyclopedia of Islam", Harper & Row, 1989, halaman 46-102) dan mesjid itu tidak dibangun oleh Umar bin Khattab. Lantas siapa yang membangunnya? dan apakah Mesjid ini yang disebutkan di AQ 17.1?

Berikut beberapa sebab mengapa mesjid Al Aqsa di Jerusalem bukan mesjid yang dibangun Umar dan bukan pula mesjid yang dimaksudkan dalam AQ 17.1:
  • Menurut Quran, Syria/Damaskus itu dekat ketika menyatakan bangsa Romawi dikalahkan di negeri terdekat (AQ 30.3: fii adnaa al-ardhi, yang merujuk pada Syria) sementara Al Aqsa berarti "terjauh", (AQ 17.1: almasjidi al-aqshaa = Mesjid terjauh), karena Syria (Damaskus) lebih jauh lagi dari Jerusalem, maka menyatakan Al Aqsa ada di Jerusalem adalah keliru.

  • Pendapat-pendapat ada yang mengatakan bahwa Mesjid dibangun oleh Khalifah Abdul Malik, ada pula yang mengatakan anaknya Al-Walid yang membangun ke-2 nya dan bahkan Al Walid sendiri yang memberikan nama Al-Aqsa pada mesjidnya tersebut. Pastinya pembangunan Mesjid Al Aqsa baru terjadi PULUHAN tahun setelah Umar shalat di tanah terbuka. Gempa yang terjadi di tahun 746 M menghancurkan seluruh masjid ini namun pada 754 M dibangun kembali oleh khalifah Abbasiyah Al-Mansur dan di tahun 780 M mesjid ini diperluas lagi oleh penggantinya, Al-Mahdi. Gempa tahun yang terjadi di tahun 1033 M menghancurkan sebagian besar mesjid ini namun dua tahun kemudian, khalifah Fatimiyyah Ali Azh-Zhahir, membangunnya kembali dan tetap berdiri hingga kini. [Detail lainnya lihat: "Medieval Jerusalem and Islamic Worship: Holy Places, Ceremonies, Pilgrimage", Oleh Amikam Elad, mulai hal.23 dan "The Muslim Claim to Jerusalem", Daniel Pipe].

    Islamweb: "Memory of Arson at Al-Aqsa Mosque" menjelaskan bahwa yang membangun Al Aqsa bukanlah Umar: "..Masjid Al-Aqsa dibangun oleh khalifah Umayyah Al-Waleed bin 'Abdul Malik antara 90 dan 96 AH (709-714 M), yang dibuktikan dengan dokumen papirus yang berisi korespondensi antara gubernur Umayyah Mesir, Qurrah ibn Shareek (90-96 AH / 709-714 M) dan salah satu penguasa Mesir bagian atas. Korespondensi ini termasuk daftar nama-nama pekerja yang berpartisipasi membangun mesjid Al Aqsa, yang menegaskan bahwa itu dibangun oleh Khalifah Al-Walid bin 'Abdul-Malik.." [Lihat juga: "Medieval Jerusalem and Islamic Worship: Holy Places, Ceremonies, Pilgrimage", Amikam Elad, hal.26, hal.37].

    Fakhr Al-Din Al-Razi: "Masjid Al Aqsa pertama kali dibangun di Jerusalem di jaman Abd Al-Malik [685-705] atau Al-Walid [705-715], yang diidentifikasikan dengan AQ 17.1, tidak ada di jaman kunjungan Nabi Muhammad". ["Moses in the Qur'an and Islamic Exegesis", Brannon M. Wheeler, hal.111]

    Sehingga menyebutnya sebagai Mesjid Umar-pun: keliru.

  • Berikut ini beberapa teori tentang Al Aqsa [lihat juga: "Crossovers: Anti-Zionism and Anti-Semitism", Shlomo Sharan, Dāwid Bûqay, hal.142]:

    • Nama yang dialamatkan pada sebuah tempat shalat yang berlokasi 20 km Timur Laut Mekah. Al waqidi menyampaikan dari isnad (rantai perawi) otentik yang menyatakan Mesjid Al Aqsa di jaman Muhammad relatif berada di dekat Mekah. Ulama lain menyampaikan lokasi Mesjid adalah 16 km dari Mekah ke arah Medina, di tempat yang disebut Ji'aranah.
    • Ibn Hisham menyatakan ada tambahan kesaksian perjalanan malam Muhammad yang diangkut ketika ia sedang tidur dan tidak masuk di Quran. Perjalanan ini tidak termasuk mengunjungi tempat-tempat lainnya diluar Mekah. Ibn Hisham menyampaikan ucapan Aisyah bahwa Muhammad sedang berbaring di sebelahnya sepanjang malam dan Allah membawa jiwanya ke langit saat itu
    • Ibn Sa'd berpendapat bahwa kejadian AQ 17.1 terjadi 18 bulan sebelum Hijrah di tempat yang dinamakan Maqam Ibrahim dekat sumur Zam-Zam di Mekah. Hadis yang sama tercantum di Bukhari dan Nasa'i

    Egyptian Ministry of Culture Publication, 5 Agustus 2003, menyampaikan tulisan Ahmad Muhammad 'Arafa, kolumnis mingguan Mesir Al-Qahira yang diterbitkan Departemen Kebudayaan Mesir:

    Bahwa perjalanan malam di AQ 17.1 tidak merujuk pada perjalanan ajaib dari Mekah ke Yerusalem namun dalam konteks tentang hjrah dari Mekah ke Medinah [Memri.org, 13 Sep 2003, Spesial Dispacth no.564: "The Prophet Muhammad's 'Night Journey' was Not to Jerusalem but to Medina". Pendapat senada juga disampaikan oleh Dr. Shabbir Ahmed lihat di sini (bab.8, no.26, hal.63), di sini (tanggapan hadis #339) dan di sini ].

    Dua minggu kemudian, Ahmad Muhammad 'Arafa juga menuliskan:

    Pembangunan Aqsa adalah dalam konteks persaingan politik antara Khalifa baru 'Abd Al-Malik VS Ibn Al-Zubayr yang menguasai Hijaz, (jalan ke Mekah dan Medinah), yang dikhawatirkan Ibn Al-Zubayr akan mendapatkan janji kesetiaan dari mereka yang pergi Haji/Umrah. Untuk itu 'Abd Al-Malik mulai membangun mesjid di Jerusalem agar orang tidak pergi haji sampai Ibn Al-Zubayr dapat dikalahkan; karena tempat itu adalah kiblat pertama; karena lebih jauh lagi dari Medina agar sesuai dengan AQ 17.1 dan karena Jerusalem disebut juga tanah suci (al-ard al muqadassah) atau tanah yang diberkati (al-ard al mubarakah), maka mesjid baru yang tadinya disebut 'Aelia' diubah menjadi 'Al-Aqsa' dan menjadi mesjid paling suci ke-3 setelah mesjid di Mekah dan Medina. [Spesial Dispacth no.583: "The Al-Aqsa Mosque and Dome of the Rock were Built to Divert The Pilgrimage from Mecca; Jerusalem was Not the Center of Worship for the Followers of the Prophet Muhammad"]
Bagaimana sumber Islam mengkaitkan antara mesjidil Haram di Mekkah dan Mesjid terjauh (entah yang mana yang dimaksud)? Ibn Hajjar dalam Fath al-Bari mengutip Ibn al-Jawzi:
    Sulaiman - SAW - yang membangun mesjid terjauh (Masjid Al Aqsa) diriwayatkan al-Nasâ'î dari hadis `Abd Allah Ibn `Amr Ibn al-`As yang bersandar pada ucapan nabi dengan rantai perawi yang otentik bahwa "Ketika Sulaiman membangun Bait Al-Maqdis Ia memohon Allah yang maha besar 3 hal dsb." dan dalam Tabarânî dari hadis Râfi' Ibn 'Umayrah bahwa "Daud - SAW - mulai membangun Bayt Al-Maqdis namun Allah menginspirasikanya: Aku selesaikan bangunan ini bersama Sulaiman". dan hadis punya kisahnya.

    Ibn al-Jawzi:
    "Jawaban untuk itu adalah semua pernyataan itu berkenaan dengan konstruksi awal dan fondasi masjid dan bukan Abraham yang pertama membangun Kabbah juga bukan Salomo yang pertama membangun Bayt al-Maqdis. Betul, kami telah diriwayatkan bahwa yang pertama membangun Ka'bah adalah Adam. Kemudian keturunannya tersebar di bumi. Oleh karenanya, adalah mungkin bahwa salah satu dari mereka membangun Bayt al-Maqdis. Kemudian, Abraham membangun Ka'bah sesuai dengan Al Qur'an." Juga, al-Qurtubi mengatakan: hadits tidak menunjukkan bahwa Abraham dan Salomo yang pertama untuk membangun dua masjid. Itu hanya renovasi apa yang telah didirikan orang lain

    Ibnu Hajar:
    Tapi kemungkinannya yang disebutkan Ibn al-Jawzi adalah lebih relevan. Dan aku menemukan bukti yang mendukung orang-orang yang mengatakan bahwa itu adalah Adam yang mendirikan kedua masjid. Misalnya, Ibn Hisham dalam "Kitab al-Tijan" menyebutkan bahwa ketika Adam membangun Kabah, Allah memerintahkannya pergi ke Bayt al-Maqdis dan membangunnya dan itu dilakukannya dan shalat di dalamnya. Dan pembangunan rumah [Arab: al-Bayt, yaitu Ka'bah] adalah terkenal dan telah kami sebutkan sebelumnya hadis dari 'Abd Allâh Ibn ' Amr bahwa rumah diangkat pada saat banjir sampai Allah menunjukkan lokasinya pada Abraham. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Mamar dari Qatadah: Allah membangun rumah bersama Adam ketika ia diturunkan. Tapi Adam merindukan suara para malaikat dan doa-doa mereka. Oleh karenanya, Allah mengatakan kepadanya: Aku turunkan Rumah yang disekitarnya [orang-orang] akan mengelilinginya seperti yang dilakukan ditahtaku, jadi lakukan itu. Adam berangkat ke Makkah - Dia diturunkan di India, dan langkah kakinya besar sampai ia mencapai rumah dan mengelilinginya. Juga dikatakan bahwa ketika ia berdoa di Ka'bah, ia diperintahkan ke Yerusalem untuk membangun sebuah masjid dan shalat di dalamnya sehingga menjadi kiblat dari sebagian keturunannya

    [Tulisan Ibn Hajjar di atas ini diambil dari bagian perdebatan INI vs INI]
Pendapat ini malah bertentangan Quran yang menyatakan Kabah dibangun Ibrahim:
    Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah BAITULLAH yang di BAKKAH (Mekkah) ("بِبَكَّةَ" = bi-bakkata) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia [AQ 3.96]. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) MAQAM IBRAHIM; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah...[AQ 3.97]

    Dan, ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud" [AQ 2.125].

    Dan ketika Ibrahim mengangkat (yarfaʿu) Baitullah bersama Ismail: "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" [AQ 2.127]
Peristiwa Ibrahim dan Ismail ketika membangun kabah:
    Riwayat Ibn Abbas:
    ..Abu Al-Qa-sim (yaitu Nabi) berkata, "Karena panggilan Abraham ada berkah (di Mekkah)". Sekali lagi Abraham berpikir untuk berkunjung ke keluarganya yang telah ia tinggalkan (di Mekkah), Jadi ia sampaikan pada istrinya (Sarah) tentang keputusannya. Ia pergi dan temukan Ismail di belakang sumur Zam-zam, meraut anak panahnya. Abraham berkata, "Hai Ismail, Tuhanmu telah memerintahkan aku untuk membangun rumah bagi-Nya". Ismail berkata, "Taatilah (perintah) Tuhanmu". Abraham berkata, "Allah juga memerintahkan ku bahwa engkau harus membantu saya". Ismail berkata, "Aku akan lakukan."

    Kemudian keduanya bangkit dan Abraham mulai membangun (Ka'bah), sementara Ismail menangani batu-batu dan keduanya berkata, "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (AQ 2.127). Ketika bangunan menjadi tinggi dan orang tua (Abraham) tidak lagi dapat mengangkat batu-batu (pada posisi yang tinggi), Abraham berdiri di atas batu dari maqam dan Ismail membawa batu-batu yang diserahkannya, dan keduanya berkata, 'Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (AQ 2.127). [Bukhari 4.55.584]

    Riwayat Ibn Abbas:
    ..Nabi berkata, "Ini adalah sumber dari tradisi masyarakat berjalan antara itu ketika Ia mencapai Marwa. Ia mendengar suara dan Ia bergumam untuk menenangkan diri dan mendengarkan dengan perhatian. Ia dengar suara lagi dan berkata, 'O, Engkau telah membuat saya mendengar suara mu! Punyakan engaku sesuatu untuk menolongku?" Dan lihatlah! Ia melihat satu malaikat di tempat Zam-zam, menggali bumi dengan tumitnya (atau sayapnya), hingga air mengalir dari tempat itu. Hajar mulai membuat sesuatu seperti baskom di sekitarnya, menggunakan tangannya dengan cara itu, dan dengan tangannya menuangkan air ke kantung air kulitnya, dan air itu mengalir keluar setelah ia meraup sebagiannya" Nabi menambahkan, "Semoga Allah melimpahkan rahmat pada ibunya Ismail! Apakah Ia membiarkan Zam-zam, Zam-zam akan menjadi sungai yang mengalir di permukaan bumi."

    Nabi lebih lanjut menambahkan, "Lalu Ia minum dan menyusui anaknya Malaikat berkata padanya, 'Jangan takut diabaikan, karena ini adalah Rumah Allah yang akan dibangun oleh anak ini dan ayahnya dan Allah tidak pernah mengabaikan umat-Nya". Rumah ini (yaitu Kaba; PADA WAKTU ITU ADA DI TEMPAT TINGGI YANG MENYERUPAI SEBUAH BUKIT KECIL, dan banjir datang, mengalir ke kanan dan kiri...

    ..Lalu Abraham tinggal jauh dari mereka untuk jangka waktu yang Allah kehendaki dan mendatangi mereka lagi setelah beberapa waktu. Ia lihat Ismael dibawah pohon di dekat Zamzam, sedang mengasah anak panahnya. Ketika ia lihat Abraham, ia bangkit untuk menyambutnya (dan saling menyapa seperti seorang ayah kepada anaknya atau seperti anak kepada ayahnya). Abraham berkata, 'Hai Ismail! Allah telah memerintahkanku.' Ismail berkata, 'Lakukan apa yang Tuhanmu perintahkan engkau untuk lakukan" Abraham bertanya, 'Maukah engkau membantuku?'. Ismail berkata, 'Aku akan membantumu' Abraham berkata, 'Allah telah memerintahkanku untuk membangun rumah di sini' sambil dia MENUNJUK KE BUKIT TINGGI ("أَشَارَ إِلَى أَكَمَةٍ مُرْتَفِعَةٍ عَلَى") dari SEKITARNYA'

    Nabi menambahkan, "Kemudian mereka mengangkat fondasi rumah (yaitu Ka'bah). Ismail membawa batu-batu dan Abraham yang membangun, dan ketika dinding menjadi tinggi, Ismail membawa batu ini dan meletakkannya untuk Abraham yang berdiri di atasnya dan melanjutkan membangun, sedangkan Ismail menyerahkan batu, dan keduanya berkata, 'Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

    Nabi menambahkan, "Lalu mereka berdua terus membangun dan berkeliling Ka'bah berkata: 'Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui' (2,127) [Bukhari 4.55.583]

      Note:
      Pada tanggal 12 Januari 930 M, sekte Qarmatiah, di saat musim haji, menyerang Mekkah, membunuhi banyak penduduk dan juga yang berhaji serta mencopot hadjar aswad dan dikembalikan 22/23 tahun kemudian (952 M) dalam keadaan patah dan rusak [link dan link], Dilaporkan bahwa mereka memaksa calon korban berjalan melintasi dataran Najd, merebut kota dan membantai 30.000 yang berhaji. Pada sumur zam-zam, mayat-mayat dimasukan ke dalamnya [link]

      Air Zam-zam bukanlah air alami dari mata air alami yang muncul dari retakan tanah dan muncrat sendiri ke permukaan. Air ini muncul secara buatan melalui proses penggalian tanah. Hadis yang menyatakan malaikat menggali bumi dengan tumitnya jelas tidak benar, kejadian penutupan sumur Zam-zam dengan mayat-mayat telah menunjukan bahwa sumur tersebut mempunyai kedalaman dan juga diameter yang cukup besar.

      Saat ini kedalaman sumur Zam-zam tercatat tidak kurang dari 30.5 meter dengan internal diameter lubang sumur 1.08 M - 2.66 M. Air zam-zam ini, sebelum sampai ke konsumen, harus melalui serangkaian proses pengolahan berupa filter pasir, filter mikro, disinfektan dengan sinar ultraviolet. Proses kebersihan air, saat ini semakin ditingkatkan lagi menjadi 3 Fase pengolahan [Sumber: Saudi Geological Survey (sgs.org.sa)]
Ibn Kathir mengatakan Ibrahim-lah orang pertama yang membangun Ka'bah:
    Dinyatakan bahwa Adam adalah yang pertama membangunnya, statemen seperti itu diturunkan dalam hadis yang marfu' dan berasal dari otoritas 'Abd Allah b. ' Amr; Ibn Lahi'a adalah satu dari otoritas rantai perawi dan ia dianggap daif, lemah.

    Statement-statemen yang paling kredibel adalah Abraham, al-Khalil, "sahabat sejati", SAW, adalah yang pertama membangun itu, sebagaimana laporan di atas. Simak b. Harb - Khalid b. 'Ar'ara - 'Ali b. Abu Thalib yang berkata "Kemudian itu runtuh, dibangun kembali oleh al-'amaliqa 'kaum raksasa', runtuh dan dibangun kembali oleh Jurhum; kemudian runtuh kembali dan dibangun lagi oleh Quraysh." [Ibn Kathir, The Life of the Prophet Muhammad (Al-Sira al-Nabawiyya), translated by Professor Trevor Le Gassick, reviewed by Dr. Ahmed Fareed, Vol.I, p. 119]
Juga di tafsir Ibn Kathir untuk AQ 17.39:
    ...Banyak ulama mengambil ini sebagai bukti untuk menudukung pandangan bahwa Ibrahim ADALAH ORANG PERTAMA yang membangun kabah dan ITU TIDAK DI BANGUN SEBELUM JAMANNYA..(Tafsir Ibn Kathir-Abridged Vol. 6 Surat Al-Isra', Verse 39 to the end of Surat Al-Mu'minun, first edition July 2000, p. 554)
Sehingga,
Jika keberadaan Ibrahim dianggap nyata ada yang hidup dikisaran tahun 2000 SM dan telah membangun kabah, kemudian, Bayt al Maqdis (Masjidil Aqsa) yang dianggap dibangun tahun 958-951 SM oleh Sulaiman (dan daud), maka kedua bangunan ini jelas berselisih ± 1040-an tahun dan BUKAN 40 tahun, bukan?!

Baiklah,
kita tinggalkan problem dunia Islam pada kekacauan pengakuan pembangungan Kabah vs Baitul Maqdisnya, sekarang kita kembali lagi pada rumah tuhan yang dibangun Sulaiman.

Seberapa luar biasa besarnya ukuran rumah tuhan yang dibuat Sulaiman?
    Panjang: 60 hasta, Lebar: 20 hasta, Tinggi: 30 hasta [1 raja 6.2] atau ukurannya cuma sebesar: 27 M x 9 M x 13.5 M (1 hasta = 45 cm)
Hah?! Rupanya ukuran bangunan ini kecil saja tapi dipersepsikan penulisnya dengan kalimat "luar biasa besarnya"!

Berapa banyak tenaga kerja dan lama waktu pengerjaannya?
    30.000 orang rodi selama 1 bulan [1 Raja 5.13-14], 70.000 kuli + 80.000 tukang pahat + 3300 mandor [1 Raja 5.15-16 tapi di 2 Taw 2.2 DAN 2 Taw 2.18 = 3600 mandor,] + Kiriman tenaker dari Raja Hiram, sehingga total 153.601 orang pekerja!

    ....dan pengerjaannya pun ternyata butuh waktu 7 tahun lamanya! [1 raja 6:38]
Hah?! Masa iya perlu 153.000 orang HANYA untuk mengerjakan sebuah bangunan kecil, seukuran: 27 M x 9 M x 13 M? dan itupun selesai selama 7 tahun?! (bandingkan kecepatan pembangunan hotel Ark 30 lantai (luas: 183,000 feet2/17,000 M2), dalam waktu 15 hari saja)
    Sebagai ungkapan syukur atas rampungnya pekerjaan membuat rumah tuhan, raja Sulaiman membuat mezbah tembaga ukuran Panjang (20 hasta/9 m) X lebar (20 hasta/9 m) X tinggi (10 hasta/4.5 m) [2 Taw 4.1] mempersembahkan 142.000 binatang korban sembelihan: 22.000 sapi + 120.000 kambing/domba [2 Taw 7.5], karena banyaknya korban sembelihan, Sulaiman menguduskan pertengahan pelataran yang di depan rumah TUHAN, sebab di situlah diolahnya segala korban bakaran dan lemak korban keselamatan, sebab mezbah tembaga yang dibuat Sulaiman tidak dapat memuat korban bakaran dan korban sajian dan segala lemak korban [2 Taw 7.7]. Korban bakaran, harus telah terjagal pada pagi hari dan juga senja [Keluaran 29.38-42], dengan lama perayaan 1 minggu penuh [2 Taw 7.8-9]
Perlu di ketahui,
Waktu yang diperlukan seorang penjagal berpengalaman (sertifikasi MUI bersama 2 rekan), untuk menjagal dan menguliti seekor sapi, kira-kira: 30 menit dan untuk kambing/domba: 15 menit. Setelah dipenggal dan dikuliti, berat bersih daging seekor Sapi seberat 380-500 kg: 160 kg [total untuk 22.000 sapi: 3.52 juta kg] dan untuk kambing 45-90 kg: 20 kg [total untukk 120.000 kambing: 2.40 juta kg], sehingga di pelataran dan Mezbah, terdapat total 5.92 juta kg daging siap dibakar.
    Setelah Salomo mengakhiri doanya, api turun dari langit ('esh yarad shamayim) memakan habis korban bakaran dan korban-korban sembelihan itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi rumah itu. [2 taw 7.1]
"Api langit" ajaib itu secara luar biasa memakan habis 5.92 juta kg daging korban sembelihan. Api ajaib ini akan memberikan angin panas (akibat perbedaan tekanan udara terdapat aliran udara dari panas ke dingin, ini mirip wedus gembelnya gunung merapi yang bersuhu 700oC yang kecepatannya dapat mencapai 100km/jam menghanguskan apapun yang dilaluinya), radiasi gelombang panas (kalor/detik) dan hentakan luar biasa saat kejadian. Perlu di ketahui, suhu panas api berwana merah < 1000oC, namun api warna biru dan putih bersuhu > 1000oC sd > 2000oC
    ...Ada pengalaman khusus dari salah seorang Team work kami didaerah kawasan rehabilitasi mangrove, Rungkut Surabaya. Yakni ada seorang pemancing di sebuah kolam pemancingan tersambar petir (meninggal seketika) saat itu juga kawan sepemancingan yang duduk sejauh 3 meter dari korban, terlempar sejauh 5 meter dari posisinya memancing.

    Untuk korban yang meninggal dunia dia terkena direct strike (sambaran langsung) yang menghunjam tepat di tubuhnya tentu ini sangat fatal . Sedangkan untuk orang yang berada sejauh 3 meter terkena efek impact tanpa sengatan listrik, dengan perkiraan berat tubuh 50 kg bisa terlempar sejauh 5 meter, tentu efek tumbukan yang luar biasa.

    Pernah pula kita mendapati kesaksian dari seorang direktur perusahaan di Pasuruan, bahwa dia mengalami koma selama 3 hari disebabkan sambaran petir melewati tepat di depannya (tanpa mengenai tubuhnya) hal ini biasa kita sebut pula efek induksi petir.

    ..kita bisa bayangkan tenaga yang sangat dahsyat dengan kekuatan dalam ukuran giga joule masuk..akan terjadi hal yang luar biasa kalo boleh diumpamakan seperti hebohnya kembang api di tahun baru. [sumber: Serangan Fajar]
Berhubung tidak ada informasi tentang luas pelataran korban sembelihan yang dibakar, maka sebagai perkiraan untuk memperkirakan laju gelombang radiasi panas/detik, kita gunakan luas mezbah tembaga 600oC (T = 873.15oK, emisivitas (e) = 0.6, Luas Mezbah (A): 9 m x 9 m = 81 M2 dan σ konstanta Stefan-Boltzmann: 5,67 x 10-8 W/m2.K4, dengan rumus q = σ T4 A), maka laju gelombang radiasi panas mezbah tembaga adalah 1.6 Mega Watt (Joule/detik) yang berlangsung terus selama korban bakaran terbakar sampai perlahan mendingin.

Inilah efek menakutkan pasca sambaran api yang turun langit.

Namun,
Sekumpulan orang yang berada dihadapan pelataran tempat bakar-bakaran rupanya tidak mengalami hentakan dan/atau luka terkena gelombang radiasi panas/angin panas bersuhu tinggi atau tidak ada korban sembelihan yang terpental setelah tersambar "api dari langit dan/atau bangunan kayu rumah tuhan tidak mengalami kerusakan ataupun bagian kayu (atap) tidak ikut hangus terbakar terkena gelombang panas.

Tentu saja, akan ada yang berkata, "tidak ada yang tidak mungkin jika tuhan menghendaki" :)

Selain rumah tuhan,
Sulaiman juga membangun juga istananya selama 13 tahun, diantarannya "hutan libanon: 100 hasta/45 m, lebar: 50 hasta/22.5 m, tinggi: 13.5 m. Balai Saka: 50 hasta/22.5 m x 13.5 m. Gedung bagi dirinya dan bagi anak Firaun yang dijadikan istri dibuatkan bangunan, dimana dasar gedung-gedung dari batu yang mahal berukuran 10 hasta dan 8 hasta

Setelah lewat 20 tahun selesailah Sulaiman mendirikan kedua rumah itu, yakni rumah TUHAN dan istana raja. [1 Raja 9.10]

sayangnya ini hanyalah klaim kosong belaka. Samasekali TIDAK ADA bukti temuan arkeologi berupa bangunan monumental, atau prasasti apapun sebagai buktinya...0 (nol) ...tidak ada!

Padahal tidak kurang banyaknya piramida, rumah, kuburan yang bahkan jauh lebih tua ditemukan di dunia ini atau telah pula ditemukan seruling yang berumur 35.000an tahun dan masih dapat dilihat hingga hari ini, namun TIDAK 1 (satu)-pun ada bukti bagi keberadaan Sulaiman di muka bumi ini, kecuali kisah dongeng yang disirkulasikan secara berulang selama berabad-abad :) [↑]


Klaim keberadaan Ratu Bilqis/Sheba
Setelah istana Sulaiman selesai, ratu Sheba mengadakan kunjungan ke Yerusalam [2 Taw 9.1-12], Peristiwa ini terjadi sekurangnya setelah lewat tahun ke-24 (tahun ke4 mulai memerintah + 7 tahun (pembangunan rumah tuhan) + 13 tahun (pembangunan istananya).

Benarkah ratu Sheba/Bilqis ada?
Dimanakah letak Negeri Saba itu?


Walaupun banyak filem dan buku menceritakan tentang dirinya namun TIDAK ADA bukti fisik mendukung keberadaannya. [Gnosis: The Secret of Solomon's Temple Revealed: Easyread Comfort Edition, Gardiner Philip, hal. 233] bahkan nama Sheba-pun tidak seragam disebutkan, Kaum Yaman dan Arab di semenanjung Arab menyebutnya dengan nama Bilqis. Kaum Nasrani Ethiophia menyebutnya dengan nama Makeda. Josephus, seorang sejarahwan kuno romawi menyebutnya dengan nama Nicaule.

Alkitab tidak menyebutkan di mana lokasi negara ratu Syeba, namun Seorang Yahudi bernama Josephus (37 - 100 M), menyatakan lokasinya di Ethiophia:
  • ..Saba, yang merupakan ibu kota Ethiopia, dimana Cambyses (529 SM - 522 SM) kemudian menamainya Mero, nama dari adik perempuannya" [Antiquities of the Jews 2.10]
  • ..lebih dari 1300 tahun berlalu sejak Abraham sampai ke Sulaiman..Setelah kematian raja-raja Mesir, termasuk mertua Sulaiman (8.2), berkuasalah seorang perempuan bernama Nicaule sebagai ratu Mesir dan Ethiophia dan ratu inilah yang mengunjungi Sulaiman (8.6)
Nama ratu yang disampaikan Josephus berbeda dengan nama ratu yang disampaikan Alkitab.

Arti nama Nicaule berbeda dengan arti nama Syeba. Nicaule artinya orang-orang yang menang, sedangkan Syeba/Sheba, artinya adalah sumpah seperti arti dari kata bersheba, yang berasal dari 2 kata yaitu: be'er (sumur) dan Sheva (sumpah) [Kej 21.31; 26.33].

Sementara itu,
Islam menyatakan bahwa lokasi negeri Saba adalah di Selatan yaitu Yaman dan berhubungan dengan banjir besar karena hancurnya bendungan Ma'rib:
    Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun (jannatāni) di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan adalah Tuhan Yang Maha Pengampun." Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka Banjir besar (sayla) dari bendungan (Al-ʿarimi) dan Kami ganti kedua kebun mereka (bijannatayhim) dengan dua kebun (jannatayni) yang ditumbuhi yang berbuah pahit (khamṭin) dan pohon Atsl (wa-athlin, cemara) dan sedikit dari pohon Sidr (pohon bidara). Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab, melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. [AQ 34.15-17]
Menurut Tafsir Jalalyn AQ 34.15 dan juga Ibn Kathir untuk AQ 34.15 Arti Saba adalah BUKAN tempat dan BUKAN wanita, namun seorang lelaki Arab yang punya 10 keturunan, 6 orang diantaranya tinggal di Yaman dan 4 sisanya kemudian ke Sham.

Dalam Tafsir Ibn Abbas AQ 34.15:
(Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda) bagi penduduk Sheba, yang merupakan sebuah kota di Yaman (di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan) dari jalan ( dan di sebelah kiri) dari jalan. Ada sekitar 13 kota-kota ke arah Yaman. Allah mengirim mereka 13 nabi. yang berkata pada mereka: (Makanlah olehmu dari rezki Tuhanmu) makan dari harta rampasan..

Hadis Abu Dawud dan Tirmidhi:
    Riwayat Utsman bin Abu Syaibah dan Harun bin Abdullah - Abu Usamah - Al Hasan bin Al Hakam An Nakha'i - Abu Sabrah An Nakha'i - Farwah bin Musaik Al Ghuthaifi berkata, "Aku pernah datang kepada Nabi SAW..kemudian ia menyebutkan hadits tersebut. Seorang laki-laki dari para sahabat lalu berkata, "Wahai Rasulullah, beritahukan kepada kami mengenai Saba`, apakah Saba` itu, tanah ataukah seorang wanita?" Beliau kemudian bersabda: "Bukan tanah dan bukan seorang wanita, akan tetapi seorang laki-laki yang melahirkan sepuluh orang Arab. Kemudian 6 orang menuju ke Yaman dan tinggal di sana, dan 4 orang menuju Syam serta tinggal di sana." Utsman mengatakan, "Al Ghathafani sebagai ganti Al Ghuthaifi." Ia berkata lagi, "Al Hasan bin Al Hakam An Nakha'I menceritakannya kepada kami." [Abu Dawud no.3474, albani menyatakan hadis ini Hasan. Juga di Tirmidhi no. 3156]
Lebih lanjut dalam tafsir Ibn Kathir untuk AQ 34.15-17:
    Saba’ adalah para raja dan penduduk negeri Yaman. Tababi’ah dan Balqis, sahabat wanita Nabi Sulaiman as. Merupakan bagian dari bangsa Saba’. Mereka berada dalam kenikmatan yang amat besar dan kemakmuran di negeri mereka, kebahagiaan, keluasan rizki, tanam-tanaman dan buah-buahan mereka...Maka mereka pun berada seperti itu dalam waktu yang dikehendaki oleh Allah, lalu mereka berpaling dari perintah itu. Sehingga mereka dihukum dengan dikirimnya banjir besar, perpecahan di dalam negeri yang serba kacau. Sebagaimana rincian dan penjelasannya akan diutarakan pada pembahasan lain.

    Imam Ahmad berkata, bahwa ‘Abdurrahman bin Wa’lah berkata, aku mendengar Ibnu ‘Abbas berkata, sesungguhnya ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw. tentang Saba’. Apakah seorang laki-laki, perempuan atau satu negeri? Rasulullah bersabda: “Dia adalah seorang laki-laki yang mempunyai anak 10 orang. Di antara mereka yang tinggal di Yaman ada 6 orang dan yang tinggal di Syam 4 orang. Adapun yang tinggal di Yaman yaitu: Madzhij, Kindah, Adz, Asy’ariyyun, Anman dan Himyar. Sedangkan yang tinggal di Syam adalah: Lakhm, Judzam, ‘Amilah dan Ghassan.” (diriwayatkan pula dari ‘Abd, dari al-Hasan bin Musa dari Ibnu Lahi’ah, dan ini isnadnya hasan dan mereka tidak mentakhrijnya. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abdil Barr di dalam Kitab al-Qashdu Amam bin Ma’rifati Ushuuli Ansaabil ‘Arab wal ‘Ajam. Serta diriwayatkan oleh at-Tirmidzi di dalam Jami’nya dari Abu Kuraib dan ‘Abd bin Humaid yang berakata, telah bercerita kepada kami Abu Usamah, lalu dia menyebutkan hadits yang lebih pendek dari ini, kemudian ia berkata: "Hadits ini hasan dan gharib."...

    Ulama nasab –di antara mereka Muhammad bin Ishaq- berkata: “Nama Saba’ adalah Abdu Syams bin Yasyjab bin Ya’rib bin Qahthan. Dia dinamakan Saba’ karena dia adalah orang yang pertama kali bersaba’ (bersumpah) di antara bangsa Arab. Dia diberi gelar ar-Ra-isy karena dia adalah orang yang pertama kali menerapkan ghanimah dalam peperangan untuk dibagikan kepada kaumnya...

    Aslam merupakan satu kabilah Anshar –sedangkan Anshar dengan Aus dan Khazrajnya adalah dari Ghassan, dari Arab Yaman dari Saba’- mereka menempati Yatsrib, ketika di dalam negeri Saba’ porak-poranda saat di saat Allah mengirimkan banjir besar, dan satu kelompok di antara mereka menempati negeri Syam. Mereka dikatakan Ghassan disebabkan mereka singgah disana; dan satu pendapat mengatakan di Yaman.

    Bendungan tersebut adalah dikarenakan air datang dari dua celah gunung serta bersatu pula di dalamnya dengan air hujan dan mata air. Lalu para raja mereka yang terdahulu mulai membangun suatu bendungan besar yang kokoh di antara dua gunung itu, sehingga air melimpah dan mengalir ke setiap perkebunan.

    Maka mereka mulai menanam pohon-pohon dan memproduksi buah-buahan yang mencapai hasil yang amat banyak dan baik, sebagaimana yang disebutkan oleh banyak kalangan ulama salaf di antara mereka adalah Qatadah.

    Bendungan ini berada di Ma’rib, sebuah kota yang berjarak 3 marhalah (jarak perjalanan 1 hari) dengan Shan’a dan dikenal dengan nama bendungan Ma’rib. Sebagaimana Allah berfirman: laqad kaana lisaba-in fii maskaniHim aayaH (“Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda [kekuasaan Rabb] di tempat kediaman mereka.”) kemudian ditafsirkan oleh firman Allah: jannataani ‘ay yamiiniw wa syimaal (“Yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri.”) yaitu dari sisi kedua gunung. Sedangkan negeri itu berada di antara kedua kebun itu.

    .. Firman Allah: fa a’radluu (“Tetapi mereka berpaling”) yaitu dari tauhid dan beribadah kepada Allah dan bersyukur atas nikmat yang diberikan kepada mereka serta berpaling kepada menyembah matahari, selain Allah. Sebagaimana burung hud-hud berkata kepada Sulaiman as: “Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini. Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan Dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Aku mendapati Dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk,” (an-Naml: 22-24).

    Muhammad bin Ishaq berkata dari Wahb bin Munabbih: “Allah Ta’ala mengutus 13 orang nabi kepada mereka.” wallaaHu a’lam.

    Firman Allah: fa arsalnaa ‘alaiHim sailal-‘arimi (“Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar.”) yang dimaksud dengan al-‘arimi adalah air; dan satu pendapat mengatakan, adalah wadi [lembah]...

    Banyak ulama [di antara mereka adalah: Ibnu ‘Abbas, Waab bin Munabbih, Qatadah dan adl-Dlahhak] yang mengatakan bahwa tatkala Allah hendak menghukum mereka dengan banjir besar, maka Dia mengirimkan kepada bendungan itu binatang melata yang disebut dengan al-juradz [tikus bersar] yang masuk ke bendungan itu dan membuat lubang-lubang sehingga bendungan itu pun runtuh menimpa mereka.

    Firman Allah: wa baddalnaaHum bijannataiHim jannataini dzawaatai ukulin khamthin (“Dan kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi [pohon-pohon] yang berbuah pahit.”) Ibnu ‘Abbas, Mujahid, ‘Ikrimah, ‘Atha’ al-Khurasani, al-Hasan, Qatadah dan as-Suddi mengatakan: “Yaitu kayu arak dan makanan orang Barbar.” Wa atslin; al-‘Aufi berkata dari Ibnu ‘Abbas: “Yaitu pohon yang berduri.” Ulama lain berkata: “Yaitu pohon yang menyerupai pohon berduri.” wallaaHu a’lam.

    Allah berfirman: wa syai-im min sidring qaliilin (“Dan sedikit dari pohon Sidr.”) ketika pohon-pohon yang terbaik ini diganti dengan pohon sidr. Inilah yang terjadi di antara dua kondisi dua kebun tersebut. Setelah buah-buahan yang lezat, pemandangan yang indah, teduhan yang lebat dan sungai-sungai yang mengalir digantikan oleh pohon arak, berduri, sidr yang berduri besar dan berbuah sedikit...[Tafsir Ibnu Katsir, Dr. 'Abdullah b. Muhammad b. Abdurrahman b. Ishaq Al-Syeikh, Pustaka Imam Syafi'i, jilid ke-6, cetakan ke-1, tahun 1994, hal.559-563]
Ibn Ishaq juga mencatat peristiwa turunnya surat Saba dengan kejadian banjir dari bendungan Ma'rib:
    Penyebab keluarnya Amr bin Amir dari Yaman seperti dikatakan Abu Zaid Al-Anshari kepadaku, bahwa ia melihat tikus besar melubangi Bendungan Ma'rib. Bendungan tersebut adalah tempat penampungan air, dan mereka bebas mengalirkannya ke sawah ladang mereka..Oleh karena itu, ia berniat angkat kaki dari Yaman...Amr bin Amir pergi dari Yaman dengan anaknya, dan cucunya. Orang-orang Azd berkata,"Kami tidak akan berpisah dengan Amr bin Amir."..lalu ikut keluar bersama Amr bin Amir hingga berhenti di daerah-daerah Akka..dari Akka dan pergi berpencar-pencar menuju daerah yang berbeda. Keluarga Jufnah bin Amr bin Amir berhenti di Syam, Al-Aus dan Al-Khazraj berhenti di Yatsrib. Khuza'ah berhenti di Marra. Azd As-Sarah berhenti di Sarah. Azd Oman berhenti di Oman. Setelah itu, Allah Ta'ala mengirimkan banjir ke bendungan tersebut dan menghancurkannya. Tentang peristiwa tersebut, Allah Ta'ala menurunkan ayat-Nya kepada Rasul-Nya, Muhammad SAW, Saba'.15-16 [Sirah Nabawiyah Ibn Ishaq/Hisyam, Jilid ke-1, Bab.3, Hal.8-9]
Sangat jelas,
dari sumber-sumber otentik Islam, Nasrani/Yahudi, Saba berada di wilayah Yaman atau di Ethiopia/Abyssina BUKAN di Indonesia (dengan cocoklogi konyol "Wanasaba"-nya). Juga kita ketahui bahwa area Wanasaba di Jawa (juga lombok dan tempat lainnya) lokasinya TIDAK diapit 2 gunung dan juga IDAK ADA bendungan air dan mengenai buah pahit yang tercantum di Quran adalah BUKAN buah Maja.

Jadi yang mengklaim lokasi Saba ada di Indonesia, khususnya di Jawa tengah, disarankan agar lebih giat mempelajari ilmu agamanya.

Klaim bahwa Bar'an (Arsh Bilqis) dan Kuil Awwam (Mahram Bilqis) di Ma'rib sebagai bukti keberadaan Ratu Bilqis

Hasil uji karbon mengungkapkan tahun terawal pembangunan dan tradisi penyembahan di kuil Al Maqah di Bar'an ("Arsh Bilqis"/tahta ratu Bilqis) terjadi di menjelang berakhirnya abad ke-9 SM (atau tahun 800an SM). [Radiocarbon Datings From The AlMaqah Temple of Bra'an, Ma'rib Republic Of Yemen: Approximalterly 800Cal BC to 600 Cal AD, Jochen Görsdorf & Burkhardt Vogt, conclusions, hal.1368]

Sementara itu,
Di kuil Awwam ditemukan beberapa inskripsi penghiasi dinding kuil yang berasal dari Abad ke-7 SM (600an SM). Penemuan piagam perunggu yang ada pada bagian atas lapisan arkeologi tahun abad ke-3 M Kuil ini menuliskan tentang persembahan kepada Al Maqah (Maskulin: dewa Bulan) melalui perantara dewa Attar (Maskulin: dewa bintang fajar, dewa perang) yang dilakukan 2 penguasa abad ke-5 SM.

Siapa Al Maqah itu? Dewa Bulan ataukah Dewa Matahari?.

    Dewa Nasioal kaum Sabean, dewa bulan Al Maqah, adalah dewa kuil tempat piagam perunggu ini ditemukan; Sekarang ini kuil awam umumnya disebut Mahram Bilqis/Kuil Bilqis. Al Maqah sebagai tuhan kuil Awam disebutkan diratusan inskripsi Sabean yang berasal dari Mahram Bilqis dan tempat lainnya...

    Urutan penghormatan mulai dengan Attar, Al Maqah, berlanjut pada Dat Hamim dan Dat Bacdan, dan penguasa (raja) Sabean yaitu Yatacamar and Yada0il. Dat Hamim and Dat Bacdan adalah sebutan untuk dewi matahari Sabean..["A Recently Discovered Inscribed Sabean Bronze Plaque From Mahram Bilqis Near Marib, Yemen", Mohammed Maraqten (Professor at University Marburg)& Yusuf Abdallah (Professor of Archeology & Epigraphy at the University of Sana'a in Yemen), hal.52]

    Note:
    Saad D. Abulhab, dalam "Inscriptional Evidence of Pre-Islamic Classical Arabic: Selected Readings in the Nabataean, Musnad, and Akkadian Inscriptions", tahun 2013, hal.126-127 dan dalam, "DeArabizing Arabia: Tracing Western Scholarship on the History of the Arabs and Arabic Language and Script", tahun 2011, hal.167-168, yaitu ketika menterjemahkan Inskripsi Sa'ad Ta'lib (250 Masehi), Ma'rib, Yaman, ke bahasa arab Modern, Ia menyatakan:

    "..kata pertama "ilmqh", seperti di klaim beberapa ahli merupakan turunan dari kata 'il' (berarti dewa dalam bahasa Ibrani) dan maqah (pelindung). Aku tidak temukan dukungan bukti untuk bacaan ini. Ibn Manzur mengindikasikan di "Lisan Al-'Arab" bahwa akar kata (tanpa tambahan diacritics) mempunyai banyak arti termasuk 'putih bercahaya'. Menurut bukunya, kata Al-Maqh (juga dapat berarti Al-Miqh) dan Al-Amqah adalah kata sifat yang berarti 'putih bercahaya'. terikuti jelas di inskripsi ini, dan juga banyak inskripsi di Yaman, kata ini adalah 'al-maqh' atau 'al miqh' yang menggunakan artikel arab al (bukan ibrani il) yang artinya adalah dewa...Ibn Manzur menyitir sebuah hadis, dimana kata Al maqh artinya "cinta". Juga dapat dimungkinkan kata 'Al Miqh' artinya adalah cahaya "dewa bulan" sebagaimana diyakini dan terindikasi dalam kebanyakan sumber. Namun berdasarkan sisa seluruh inskripsi dapat berarti nama sebuah patung emas juga. Arti dari Al Maqh yang membawa gambaran cahaya terang cocok dengan deskripsi pantulan sinar patung emas dan juga cahaya bulan yang merupakan arti pasti al miqh yang disampaikan dalam lisan al-arab.."
Penyebutan Al Maqah (Dewa Bulan) sebagai dewa nasional kaum Sabean juga sebagai dewa kuil Awam dan Bar'an dan tradisi menyembah dewa-dewa lainnya sejak awal peradaban Sabean, maka tradisi penyembahan area Selatan jazirah Arab ini tidak cocok dengan klaim AQ 27.24 tentang penyembahan yang dilakukan ratu Bilqis dan kaumnya,
    Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk, [27.24]
Namun,
jika ayat tersebut hendak dikaitkan dengan penemuan inskripsi abad ke-5 SM di atas, maka dalam artian lain. secara implisit, Quran menyatakan: "Dia dan kaumnya menyembah Dat Hamim dan Dan Bacdan selain Dewa Bulan.." atau dengan kata lain Quran menyatakan sendiri bahwa Allah adalah Dewa Bulan. [Juga simak PRO VS KONTRA tentang Allah adalah dewa bulan, yang diklaim Dr. Robert Morey di bukunya, "Invasi Islam", mulai hal.49]

Masyarakat kuno mana saja paham bahwa menyembah dewa matahari, dewa bulan dan dewa bintang TIDAK SAMA dengan menyembah matahari (Al Sham: feminim), bulan (Al Qamar: maskulin) dan bintang (kawkaban: Maskulin) sebagai maksud quran:
    Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam." Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku." Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat". Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar." Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan [AQ 6.76-78]

    Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah.[AQ 41.37]

    "Dan ketika Kami tempatkan/tetapkan tempat (bawwa-naa) kepada Ibrahim (li Ibrahim) lokasi/sisi (makaana) Baitullah (albayti) bahwa "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu (baytiya) ini bagi orang-orang yang thawaf (lilththaa-ifiina), dan yang berdiri/beribadat (waalqaa-imiina) dan yang ruku' dan sujud (waalrrukka'i alssujuudi)" [AQ 22.26]
Kaum Sabean dan kaum Selatan Arab lainnya tahu juga bahwa matahari, bulan dan bintang adalah benda-benda yang diciptakan Dewa mereka. Benda-benda tersebut merupakan semacam lokasi rumah dan atau digunakan sebagai perlambangan saja, seperti Islam juga yang dilambangkan dengan bulan sabit dan menyebut Kabah sebagai rumah Allah, maka demikian pula kepercayaan sebelum Islam muncul bahwa matahari, bulan dan bintang adalah benda belaka dan atau rumah dari dewa yang menciptakan benda-benda itu, dan tidak pernah mereka memperserikatkan dewa mereka itu dengan dewa lainnya di rumah dewa mereka (matahari, bulan dan bintang), Namun demikian, Islam memang agak berbeda, yaitu tawaf di Kabah, berhenti di satu sudut, mencium batu hitam yang Muhammad sendiri menyebutnya dengan jelas sebagai Allahuakbar. :)

Di luar itu semua,
TIDAK ADA satu bukti arkeologi yang menyebutkan terdapat sosok penguasa perempuan di Saba, Yaman ataupun di Ma'rib yang disebut sebagai Bilqis. Bahkan dari hasil uji karbon pada kuil-kuil tersebut yang menunjukan bahwa tahun terawal tradisi mereka adalah dikisaran tahun 800an SM. Ini adalah lebih muda 2 abad dari seluruh asumsi keberadaan Sulaiman. Karena Ratu Bilqis hidup sejaman dengan Sulaiman, maka tidak terbukti ada ratu bilqis (dan juga Sulaiman).

Bagaimana dengan klaim Nasrani dan Yahudi bahwa Ratu Saba berasal dari Ethiophia?

Peter Shchmidt (Professor antropologi, arkeolog Prasejarah Afrika) menyatakan:
Pada akhir abad ke-13,
Dinasti Zagwe, Ethiophia, tidak dapat mengontrol beberapa kerajaan Kristen kecil di utara Shewa yang menjadi kaya karena mengalihkan perdagangan jauh dari rute tradisional melalui Lasta. Pemimpin Kaum Shewa saat itu bernama Yekuno Amlak [w.1285], mendapat dukungan kuat dari kaum pendeta Kristen lokal, karena Ia berjanji akan membuat institusi gereja menjadi semi mandiri. Ketika kemudian kaum Shewa memberontak terhadap Yetbarak (raja terakhir Zagwe), Gereja-gereja mengambil sikap netral. Pada 1270, yait setelah serial pertempuran yang terjadi di area Lasta dan Begemdir, Yekuno berhasil membunuh Raja Zagwe terakhir dan mengangkat dirinya menjadi raja di raja (nägäst nəgusä) Ethiophia. Sebagai perampas kekuasaan, raja baru ini menghadapi hambatan kuati dan agar menang melawan Tigray yang padat dengan tradisi Aksumnya, Raja dan para pendukungnya mulai mensirkulasikan dongengan bahwa dirinya adalah keturunan Sulaiman dan Makeda/Ratu Sheba, silsilah itu, memberinya sebuah legitimasi tradisional dan kehormatan yang berkelanjutan di sejarah nasional Ethiopia hingga kemudian. ["A History of Ethiopia", Harold G. Marcus, hal.15-16].

Klaim dengan garis turunan Sulaiman ini tercantum di Kebra Nagast (Kemuliaan para raja), yang dituliskan pada jaman Raja Amda Siyon (1314 M - 1344 M) ["The Fetha Nagast and Its Ecclesiology: Implications in Ethiopian Catholic Church Today", Negussie Andre Domnic, 2010, hal.22]

Para turis yang berkunjung ke Ibu kota Ethiopia, Adis Adeba kerap membeli lukisan komik tentang garis turunan dinasti Sulaiman. 44 adegannya di ambil dari Kebra Nagast (total 117 bab), yang merupakan gabungan bunga rampai legenda awal abad ke-14, oleh 6 ahli Taurat kaum Tigrayan. Yishak, kepala para penyusun, mengklaim bahwa ia dan para rekannya hanya menerjemahkan karya koptik berbahasa Arab ke bahasa Ge'ez. Bahkan timnya mencampurkan tradisi oral lokal dan regional dan gaya dan isi dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, berbagai teks apokrif, Yahudi dan kitab komentar Islam serta tulisan-tulisan Patriastik. Tujuan utama Kebra Negest adalah melegitimasi kekuasaan raja Yekuno Amlak dan 'mengembalikan'nya pada garis Sulaiman. Oleh karenanya, Sebagian besar buku ini sengaja dikhususkan diketurunan Kaisar Menelik-I ["A History of Ethiopia", Harold G. Marcus, hal.17]

Kebra Negast menyampaikan klaim bahwa Ethiopia adalah turunan suku-suku Israel yang datang ke Etiopia bersama Menelik I, putra Sulaiman dan Ratu Sheba (Ratu Makeda, Kebra Nagast, Bab.32). Legenda menyampaikan cerita Menelik, ketika berusia 22 tahun, pergi ke Yerusalem mengunjungi ayahnya, Sulaiman, kemudian Menelik ditempatkan di Ethiopia dengan membawa Tabut Perjanjian bersamanya. [Bab 41 - 50]

Sulaiman dan Ratu Sheba/Bilqis/Makeda
Di beberapa rangkaian kitab-kitab Kaum Abrahamik, Sulaiman dan ratu Bilqia/Sheba berada di jaman yang sama dan Sang ratu sampai melakukan perjalanan panjang sejauh 1500 Mil/2,414 Km menuju Jerusalem untuk menemui Sulaiman. (Pliny, Filsuf dan sejarahman romawi abad ke-1 M: Caravan berjalan 20-25 Mil/32-40 km per hari, sehingga waktu tempuh perjalanan itu minimum 75 hari). Perjalanan Ratu Sheba menuju Jerusalem termuat di Perjanjian Lama [1 Raja 10.2; 2 Taw 9.1], Targum Ester, Quran [AQ 27.42-44] dan Kebra Nagast [mulai bab.21].
    "Targum Ester disebutkan dalam Talmud Yerusalem dan dikutip dalam Tractrate Sopherim (XIII: 6). Dengan demikian keberadaannya sekurangnya di masa Amoraic kali. {Yaitu abad ke-4 M} [The Targum of Esther (kedua) (Targum Sheni), translasi oleh Bernard Crossfeld - Professor Ibrani dan Aramaik University Wisconsin - Milwaukee, dan anggota pendiri Association for Targumic Studies. terbit tahun 1991, oleh T & T CLARK LTD, Edinburgh, bekerja sama dengan The Liturgical Press, Collegeville, Minnesota 56321 USA. ISBN 0-567-09495-8].

    Kemudian:
    Talmud Yerusalem disusun sekitar 1 abad sebelum Babel di 500 M..karena situasi yang terjadi di (Erez) Israel. Kegiatan aliran utama, yaitu Tiberius, berakhir di 421 M [Encyclopedea Judaica 1996 edition, Vol 15, p 772]
Sehingga jika diurutkan kemunculannya dari yang tertua hingga termuda: Perjanjan Lama → Targum ester → Talmud → Quran → Kebra Nagast.

Dalam perjalanan sejarah,
dongengan ini berevolusi dengan banyak variasi pengembangan yang membuatnya makin tidak singkron dengan dongengan sebelumnya, Contoh ketidaksingkronan antara Kebra Nagast vs Perjanjian lama/Talmud, misalnya:
  • Klaim garis turunan Menelik I, Putra Sulaiman - Makeda/Sheba/Bilqis.
    Perjanjan lama (1 Raja-raja 10:1-13 dan 2 Tawarikh 9:1-12), tidak pernah menyampaikan bahwa Sulaiman dan Ratu Sheba berhubungan seksual yang menyebabkan mempunyai anak darinya. Pun jika ada yang mengklaim yang menyinggung ada satu perempuan kulit hitam di kidung Agung 1. 5,

      "Memang hitam aku, tetapi cantik, hai puteri-puteri Yerusalem, seperti kemah orang Kedar, seperti tirai-tirai orang Salma",

    Padahal di ayat berikutnya telah juga disampaikan bahwa hitamnya kulit tersebut akibat dari terik matahari,

      "Janganlah kamu perhatikan bahwa aku hitam, karena terik matahari membakar aku. Putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur; kebun anggurku sendiri tak kujaga" [Kidung agung 1.6]

  • Klaim tabut perjanjian diangkut dari Yerusalem ke Ethiophia
    Di perjanjian lama kita temukan bahwa hingga abad ke-6 SM, yaitu di jaman raja Hizkia, tabut perjanjian itu masih tetap berada di Yerusalem (2 raja-raja 19.15) dan bahkan hingga abad ke-5 SM, yaitu pada jaman raja Josiah, juga masih berada di Yerusalem (2 taw 33-35.3). Bukan hanya itu,

      Profesor Edward Ullendroff, pemegang jabatan pertama satu-satunya untuk kursi Studi Ethiopia di Inggris. Bukunya "Ethiopia and the Bible", yang diterbitkan Oxford University, diakui sebagai karya ilmiah klasik dalam bidang agama di Ethiopia. Ketika buku Graham Hancock tentang Tabut di Ethiopia, "Sign and Seal", pertama kalinya dirilis, Wartawan mencari Ullendroff sebagai saksi ahli untuk mengevaluasi teorinya Hancock. Di sebuah wawancara dengan Los Angeles Times, Ullendroff, setelah mengatakan buku Handcock itu sebagai "lelucon yang menyedihkan", menyatakan bahwa Ia telah melihat sendiri objek di Axum: "Mereka punya kotak kayu, tapi itu kosong ... Kontruksinya dari masa pertengahan hingga akhir abad pertengahan yang khusus dibuat untuk pemalsuan" Lebih lanjut Ullendorff mengatakan bahwa para imam dan pemerintah mengabadikan aura misteri di sekitar objek" utamanya untuk mempertahankan gagasan bahwa itu adalah objek keramat" Hancock dan Cornuke, juga para orang Barat lainnya yang telah mengunjungi situs itu, mengklaim bahwa tidak ada orang yang diizinkan memasuki gereja dan melihat tabut

      Ullendrof, sebaliknya mengatakan ini hanya karena mereka adalah orang Barat yang tidak punya pengetahuan bahasa dan adat istiadat Ethiopia: "Aku telah melihatnya. Tidak ada masalah dalam mendapatkan aksesnya ketika aku melihatnya di tahun 1941 .... Anda harus dapat berbicara bahasa mereka, bahasa klasik Ge'ez; Anda harus mampu menunjukkan keseriusan Anda" oleh karenanya, menurut saksi ahli ini, objek di Axum merupakan peninggalan abad pertengahan yang dapat dilihat siapa saja selama imam ijinkan untuk melihatnya.

      Karena Kebra Negast mendukung klaim kerajaan, yang telah menjadi epik nasional negara dan kepemilikannya "tabut" adalah penting untuk mempertahankan keunggulan Kristen Abyssinia. Ini juga dianggap Tabut oleh mereka yang "Yakin" dan umumnya akui demikian oleh seluruh penduduk yang menganggapnya sebagai bagian kebanggaan nasional mereka. Oleh karenanya, terlepas dari apa yang ada di kapel Axum, Ethiopia tetap mengklaimnya sebagai tabut ["Searching for the Ark of the Covenant", Randall Price, hal.177]

    Berkaitan ini, Bahkan Professor Tidor Parfitt, sejarahwan Smith Hempstone dan banyak ahli lainnya menyatakan INI ADALAH HOAX:

      Professor Tidor Parfitt:
      Mayoritas klaim tentang Amhara berkenaan dengan Ratu Sheba, seorang ratu Ethiophia, yang berkunjung ke Raja Sulaiman di Yerusalem, di mana ia dihamili sang raja besar. Tentang Tabut yang dicuri anak mereka Manelik, raja pertama Ethiophia. Bagi kaum Kristen Amhara kisah tentang tabut merupakan pijakan mitos mereka, pijakan mitos seperti ini tidak bagi kaum lainnya di bumi.

      Namun adakah landasan sejarah untuk dongeng ini? Pada tradisi arab tentang Ratu Seba yang disebut Bilqis dan yang dihubungkan dengan jaman Pra Islam kerajaan Saba di Selatan Saudi. Yang bahkan sama sekali tidak ada bukti bahwa Ratu Sheba pernah ada. Namun, untuk dugaan sebagai pasangannya Sulaiman telah berkembang dalam legenda yang tak terhitung banyaknya di seluruh dunia. Di Ethiopia, legenda ini diceritakan ulang, kisah dan substansi tabut mengalami perubahan bentuk. Kebanyakannya dibumbui menjadi sebuah kotak altar Nasrani cantik. Ini digunakan dalam perayaan kudus Nasrani. Bermetamorfosis menjadi sesuatu yang diterima, aman dan merakyat dan pastinya menyimpang dari tabut Musa. Telah berubah menjadi sesuatu yang lain.

      Juga bukan sebuah petunjuk tipis tentang objek di kapel Gereja St Mary Zion di Aksum yang punya banyak barang kuno atau berkaitan dengan tabut asli atau dengan keaslian tabut dalam banyak hal. Justru sebaliknya: Ini membuktikan dengan tanpa keraguan bahwa itu adalah bukan.

      Namun dalam konsep pun, ini adalah palsu, Tabut Kristen yang digambarkan Abu Salih dan digambarkan sebagai sesuatu yang bahkan lebih berornamen oleh pengunjung lainnya yang ke Aksum, adalah bukan tabut yang saya cari. Ini bukanlah Tabut. [Madote: "The Lost Ark of the Covenant: Solving the 2,500-Year-Old Mystery of the Fabled Biblical Ark, Professor Tudor Parfitt, hal.72-73]

      Sejarahwan Smith Hempstone:
      "Sejarahwan dan para arkeolog secara umumnya sepakat bahwa seluruh kisah ini adalah total pemalsuan [Madote: The Africa, angry young giant, Smith Hempstone, Hal. 69]

  • Klaim keturunan Israel (Yahudi-Ethiophia/Beta-Israel, "Rumah/Komunitas-Israel")
    Kebra Nagast menyatakan bahwa mereka adalah keturunan satu batalion orang-orang Yehuda yang melarikan diri ke arah selatan selatan ke pesisir Arab dari Yudea setelah pecahnya Kerajaan Israel menjadi dua di abad ke-10 SM (ketika Raja Rehabeam memerintah atas Yehuda). Kaum ini sejak abad ke-15 disebut sebagai Falasha (orang luar, pengelana)

    Beberapa kali pengujian DNA terhadap Israel-Beta/Falasha Ethiopia menunjukan bahwa mereka ini TIDAK TERBUKTI secara genetis sebagai keturunan Yahudi.

      Sampel DNA para Beta Israel/Yahudi Falasha dan Etiopia diteliti dengan Y-Kromosom-spesifik DNA probe p49a untuk menyaring TAQ1 pembatasan polimorfisme dan haplotype. Dua haplotype (V dan XI) paling banyak terdapat di Beta Israel dan Etiopia, mewakili sekitar 70% total jumlah haplotipe di Ethiopia. Karena Yahudi haplotipe VII dan VIII tidak terwakili di populasi Falasha, kami menyimpulkan bahwa orang-orang ini berasal dari penduduk kuno Ethiopia yang masuk agama Yahudi [DNA & Tradition: The Genetic Link to the Ancient Hebrews, Yaakov Kleiman, 2004, hal.83]

    Perlu juga diketahui,
    di abad ke-10 masehi, terdapat seorang wanita bernama Yodit (atau Gudit, Judith, Esato, Ester) yang merebut kekuasaan. Beberapa sejarahwan mempunyai ragam spekulasi satu kelompok mengatakan bahwa wanita ini adalah turunan Yahudi namun kelompok lainnya mengatakan wanita ini keturunan kaum penyembah berhala di Selatan

      Ibn Hawqal (w setelah 378 H / 988 M): Berkenaan dengan Negara habasha di perintah oleh seorang wanita selama banyak tahun sekarang: Ia membunuh raja habasha yang bernama Haḍani [Ge'ez: haṣ́ani, modern aṣ́e atau atse]. Hingga hari ini Ia memerintah dengan kebebasan penuh di negaranya dan area perbatasan dari Haḍani, di bagian selatan habashi [The Zagwe period re-interpreted: post-Aksumite Ethiopian urban culture, Tekeste Negash, : Trimingham 1952, hal. 52, juga: Di sini).
Kemudian,
Hasil pengujian karbon pada peradaban Eritrea Asmara, menyajikan umur terawal peradaban tersebut di kisaran abad 8 SM. Penemuan ini 2 abad lebih muda dari apa yang umum yakini mengenai kebudayaan di Afrika. Peter Schmidt, profesor University Florida bersama beberapa rekan mudanya dari departemen arkeologi Universitas Asmara, menunjukkan bahwa antara 800 SM dan 400 SM, di dataran tinggi sekitar Asmara, terdapat komunitas pedesaan dan agraris terawal di tanduk benua Afrika (horn of Africa). ["New discoveries in Africa change face of history", November 2001 atau di sini].

Kemudian,
klaim Dr. Bernard Leeman yang menyatakan bahwa penemuan inskripsi Sabean pada 2 pembakaran dupa, Addi Akaweh, Wukro, Selatan Tigre, Ethiopia terkait dengan Perjanjian Lama Ibrani, memberikan konfirmasi pada tradisi Ethiopia kuno tentang Raja Sulaiman dan Ratu Sheba adalah TIDAK BENAR

Mengapa?

Anda tinggal membuka sendiri tulisan A.K Irvine yaitu "AN ETHIOPIAN SABAEAN INSCRIPTION FROM SOUTHERN TIGRE, ETHIOPIA", membaca isinya, dapat kita ketahui pasti bahwa inskripsi tersebut sama sekali TIDAK ada kaitannya dengan perjanjian lama, TIDAK menyatakan hubungan Raja Sulaiman dan ratu Sheba, TIDAK menyebut keberadaan ratu Sheba maupun turunannya padahal inskripsi itu berasal dari abad ke-4-5 SM .

Tidak ada 1 kerajaan pun di wilayah tanduk benua Afrika (horn of Africa), pada masa itu, menyinggung tentang adanya ratu Sheba atau Tabut Perjanjian di berbagai teks mereka dan bahkan hasil uji tahun dengan C14 ini telah memporakporandakan telak seluruh klaim keberadaan Ratu Bilqis/Sheba.

Apa kesimpulan dari seluruh penelusuran ini?

David, Sulaiman, dan Ratu Sheba ternyata hanyalah tokoh dongeng belaka. [↑]

***

Binatang berkomunikasi dengan Manusia
Sebagai bagian dari kecerdasan, Binatang juga mempunyai ingatan jangka panjang dan pendek. Telah dilakukan uji tanding ingatan jangka pendek antara spesies manusia vs Kera dan hasilnya Kera berhasil mengalahkan sekelompok mahasiswa jepang dan juga juara mengingat dari Inggris:
    Sebuah penelitian di Kyoto, Jepang, baru-baru ini, dalam dua kali tes resmi uji memori jangka pendek menunjukkan simpanse selalu lebih cepat dari manusia.

    Tes yang digelar oleh peneliti Universitas Kyoto sebenarnya relatif sederhana. Peserta tes yakni simpanse dan sejumlah manusia yang jadi relawan. Mereka diharuskan menghapal letak angka yang terlihat pada sebuah layar komputer..

    Waktu yang diberikan untuk mengingat hanya sebentar. Setelah itu, semua angka hilang serta berganti titik putih yang harus disentuh sesuai urutan numerik. Hasil tes membuktikan simpanse berusia lima tahun menyelesaikan tes lebih cepat. Masalah akurasi, kemampuan manusia dan simpanse berimbang..

    Keunggulan simpanse tak hanya saat tes resmi. Dalam masa pelatihan selama enam bulan, tiga dari mahasiswa yang dilatih tetap tidak bisa menyaingi kecepatan tiga simpanse yang juga sudah dilatih. Tes ini mematahkan teori bahwa manusia selalu lebih pandai dari simpanse pada fungsi kognitifnya.[sumber: Di sini, tanggal 05 Desember 2007] dan bahkan kemampuan ingatan seekor simpanse Ayumu malah menang dalam lomba melawan juara mengingat Inggris, Ben Pridmore [sumber: Daily mail, tanggal 29 Januari 2013] [↑]
Kera tersebut tentu saja telah mendapatkan pelatihan agar dapat memahami perintah kapan mulai dan apa yang dilakukannya kemudian. Komunikasi antar spesies memang telah dilakukan sejak jaman dahulu dan pola komunikasi ini berbeda dengan sesama spesiesnya.

Salah satu cara manusia berkomunikasi adalah dengan berbicara dengan dengan suara. Kerja sama Pita suara dengan beraragam otot dan objek (diantaranya angin dan tekanan) menghasilkan suara/bunyi. Secara umum, diperlukan keterlibatan 72 otot dalam memproduksi suara namun lebih tepatnya adalah diperlukan sekurangnnya 10-12 objek berbeda [list: otot untuk memproduksi suara].

Untuk menyampaikan maksudnya, dengan kemampuan kognitif Manusian, suara ini kemudian diterjemahkan dalam huruf/abjad di susun menjadi bentuk kata/kalimat. Alternatif lain dalam berkomunikasi misalnya dengan penemuan Samuel F. B. Morse berupa variasi ketukan panjang dan pendek yang diterjemahkan dalam kode angka dan huruf. Kode-kode ini kemudian disusun dalam kata/kalimat untuk menyampaikan maksud. Dalam kedua contoh diatas, setiap peserta, perlu diajari mengenal caranya dan berkemampuan mengubahnya menjadi bentuk kata/kalimat.

Binatang dengan latihan tertentu dapat berkomunikasi dengan manusia, menyusun bentukan tertentu dalam menyampaikan maksudnya
    Seekor bonobo bernama Kanzi yang belajar berkomunikasi dengan sebuah papan Leksigram, menekan simbol-simbol yang mengartikan kata-kata. Papan tersebut tersambung ke sebuah komputer, sehingga kata tersebut kemudian disuarakan dengan keras oleh komputer. Hal ini membantu Kanzi mengembangkan kosa-katanya dan membuatnya mampu berkomunikasi dengan para peneliti.

    Pada suatu hari, Rumbaugh menggunakan komputer untuk berbicara dengan Kanzi, "Dapatkah kamu membuat anjing menggigit ular?" Dipercaya bahwa Kanzi belum pernah mendengar kalimat ini sebelumnya. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, Kanzi mencari di antara objek-objek yang ada sampai dia menemukan mainan anjing dan ular, menaruh ular di mulut anjing, dan menggunakan jempol dan jarinya untuk menutup mulut anjing dengan ular di dalamnya. Pada tahun 2001, Alexander Fiske-Harrison, menulis di Financial Times, mengamati bahwa Kanzi "ditanya oleh seorang pemeriksa yang tidak terlihat lewat headphone (untuk menghindari pengisyaratan) untuk mengidentifikasi 35 item berbeda dalam 180 percobaan. Laju keberhasilannya adalah 93 persen". Dalam penelitian lebih lanjut, dimulai dari dia berumur 7,5 tahun, Kanzi ditanyai 416 pertanyaan kompleks, menjawab secara benar lebih dari 74% secara keseluruhan. Kanzi telah diamati mengucapkan sebuah kata benda berarti kepada saudara perempuannya [Wikipedia. Juga lihat: ScienceDaily dan NPR.org]
Namun percakapan itupun dilakukan melalui alat bantu dan bukan percakapan penuh yang mengungkapkan hal yang kompleks. Namun rupanya, dunia Islam mempunyai catatan tersendiri bahwa binatang pun mampu bercakap-cakap dengan manusia dan berbicara dengan bahasa manusia [↑]

Dongeng terakhir,

    Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat KAMI [AQ 27.82]
Quran di atas memberikan informasi menggelitik bahwa salah satu peserta "KAMI" dari Allah dalam bentuk jamak ini ternyata...berjenis BINATANG!

Tafsir Ibn Kathir untuk AQ 27.82:
Ibn Abbas, Al Hasan, Qatadah berkata: dan diriwayatkan dari Ali, ia berkata, "dia mengajak mereka berbicara tentang satu pembicaraan, yaitu berdialog dengan mereka"

Binatang membawa tongkat dan mementungi kafir:
Riwayat (Yazid dan Affan) - Hammad bin Salamah - Ali bin Zaid - Aus bin Khalid - Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda:
"Kelak akan ada binatang melata membawa tongkat Musa dan cincin Sulaiman, lalu ia menghancurkan orang kafir." 'Affan berkata dalam riwayatnya; "memukul hidung orang kafir dengan cincin, dan binatang tersebut juga menyibak wajah mukmin dengan tongkat Musa sehingga orang-orang yang berada di meja makanan berkumpul pada meja makanan mereka, lalu yang ini berkata; 'Wahai mukmin, ' dan yang itu berkata; 'Wahai kafir.'" [Ahmad no.7596, no.9966. Tirmidzi no.3111]

Batu dan Pohon bicara saat kiamat:
Riwayat Qutaibah bin Sa'id - Ya'qub bin Abdurrahman - Suhail - ayahnya - Abu Hurairah: Rasulullah SAW bersabda:
"Kiamat tidak terjadi hingga kaum muslimin memerangi Yahudi lalu kaum muslimin membunuh mereka hingga orang Yahudi bersembunyi dibalik batu dan pohon, BATU atau POHON BERKATA, 'HAI MUSLIM, HAI HAMBA ALLAH INI ORANG YAHUDI DIBELAKANGKU, KEMARILAH, BUNUH DIA' kecuali pohon gharqad, ia adalah pohon Yahudi'." [Muslim no.5203. Juga di: Bukhari no.2709, Ahmad no.9029, no.10437]

Rupanya demikianlah salah satu gambaran menjelang kiamat,
yang bahkan hingga menjelang kiamatpun, bangsa Yahudi yang selalu dimusuhi kaum muslim dan Allah ini, tetap tidak mampu dibasmi Allah. [↑]

Hadis-hadis di bawah ini menguak fakta bahwa,
benda mati seperti batu dan juga binatang yang bicara dengan manusia, sudah lumrah terjadi di dunia Islam:


Batu bicara di jaman Muhammad
Riwayat Abu Bakr bin Abu Syaibah - Yahya bin Abu Bukair - Ibrahim bin Thahman - Simak bin Harb - Jabir bin Samurah:
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya akulah yang paling mengenal batu di Mekkah. Batu-batu itu memberi salam kepadaku sebelum aku diutus menjadi Rasul. Kini aku ingat peristiwa itu. [Muslim no.4222. Juga di: Tirmizi no.3557. Darimi no.20. Ahmad no.19912, 19988, 20097] [↑]


Sulaiman mendengarkan semut berbicara
Quran menyampaikan kisah sulaiman yang mendengarkan semut bercakap-cakap sebagai berikut:
    "Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah (Qalat) seekor semut (namlatun, feminim, single): "Hai kaum semut (al-namlu, plural, masukulin), masuklah ke sarang-sarangmu, agar kalian tidak diinjak Sulaiman dan tentaranya, saat mereka tidak menyadarinya; maka dia (Sulaiman) tersenyum tertawa pada perkataannya [qawlihā: single, feminim] dan berkata [waqāla]: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku..." (AQ 27.18-19).
Seberapa jauh jarak antara semut vs tentara Sulaiman tersebut sehingga semut itu mampu mengenali itu adalah tentara Sulaiman bukan segerombolan pedagang? bukan segerombolan binatang yang membuatnya cukup waktu untuk mengindar?
Bagaimana caranya semut itu tahu bahwa orang ini bernama Sulaiman bukan Sutiyem?
Bagaimana caranya semut itu tahu perbedaan perbuatan yang disadari dan tidak?


Ratusan tahun sebelum Islam,
ide semut bercakap-cakap antar sesamanya dengan kemampuan linguistik bak antar manusia bercakap-cakap, sudah dianggap konyol, sebagaimana disampaikan Oregon (185 M – 253/254 M) dalam bukunya "Melawan Celcus":
    ..Tapi kenapa saya mengatakan "tidak rasional," sejak Celsus berpendapat bahwa hewan-hewan ini, yang, mengiyakan ide umum semua orang, yang disebut tidak rasional..Juga ia (celcus) anggap semut..berbicara tentang "hal umum" dan membanggakan kebenarannya ini di bukunya. dalam hal bahwa semut-semut bercakap-cakap antar satu dengan lainnya, Ia (Celcus) menggunakan bahasa: "Dan ketika mereka bertemu satu sama lainnya, mereka berada dalam percakapan, yang menyebabkan mereka tidak pernah keliru dalam berjalan; konsekuensinya mereka punya sekumpulan penuh hal dan beberapa ide tentang topik-topik umum dan suara untuk mengekspresikan diri mereka sehubungan dengan hal-hal tertentu" Sekarang percakapan antar satu manusia dan manusia lainnya dibawakan dalam bentuk suara, untuk mengekspresikan pada makna yang dimaksud dan juga pengucapan pada apa yang disebut dengan "hal-hal tertentu" namun untuk menyatakan ini pada kasus semut adalah pernyataan yang sangat konyol.[Oregon, "Contra Celcus", bab 84, dituliskan pada 248
Para semut tidaklah bercakap seperti manusia, cara mereka berkomunikasi dengan sesamanya adalah:
  1. melalui bau-bauan [Feromon) dan
  2. membuat 2 jenis bunyi-bunyian, yaitu ketukan tubuh ke lantai subtratum) dan gesekan/garukan (stridulation)
  3. [the ants, Bert Hölldobler, hal 255-257]
Tafsir AQ 27.18-19:
    Ketika Qatada (680 M/61AH -735 M/117AH), seorang Muhaddith, datang ke Kufa (Iraq), Ia dikelilingi para muslim, di sana berkali-kali berkata: "sallu aman shi'atum" (engkau dapat bertanya padaku apapun yang engkau mau). Abu Hanifa (699 M/80AH — 757 M/148AH), yang saat itu masih muda, melalui seseorang, bertanya padanya: "Semut yang ada di kisah Sulaiman apakah jantan atau betina?". Qatada terdiam. Abu Hanifa diminta menjawab pertanyaannya itu, menjawab: "Semut itu betina". Qatada bertanya: "buktinya?". Abu Hanifa: "Buktinya ada di Quran pada kalimat "wa qaalat namlatun", jika semutnya jantan, kalimat yang digunakan "wa qaalat namlun". [di sini, islamicencyclopedia atau pada Behind the Veil, Ch.13, terdapat informasi: "Ini yang Zamakh-shari sampaikan. Ia bahkan menyebutkan bahwa semut yang memberikan peringatan teman-temannya itu bernama Tahina dan Sulaiman mendengarnya ketika masih 3 mil jauhnya]
      note:
      NAML(نَمْل):NAMLAH( نملة) NAMLATUN( نَمْلَةٌ) artinya seekor semut digunakan baik maskulin dan feminim dan AN-NAML(النَّمْل) adalah juga kata benda plural dan kata benda keterangan. artinya sebuah tempat yang penuh dengan semut [quransynonyms].

      Namlun = "semut-semut (penyebutan umum)", naml+atun "seekor semut", Naml+at+āni "dua semut", namal+ātun atau nimālun "beberapa semut (jumlah tertentu) [A Descriptive and Comparative Grammar of Andalusi Arabic, Federico Corriente, hal.66]

    Ibn Kathir menyampaikan kemampuan Sulaiman mengerti bahasa binatang bukan kemampuan alami, namun baru terjadi setelah menjadi raja menggantikan Daud yang wafat. [Ibn kathir dalam "Story of Prophet Sulaiman"]

    Jalaludin (Mahalli dan Suyuthi) untuk ayat ini menyatakan bahwa lokasi lembah semut itu berada disalah satu tempat, di Thaif atau di Suriah dan semut yang berbicara adalah semut ratu serta Semut adalah seperti makhluk rasional dalam penggunaan percakapan mereka [Tafsir Jalalyn].

    Ibn Qayyim menyampaikan bahwa perkataan semut di AQ 27.18 mengandung 10 parameter linguistik: Al Nida-a (Seruan); Al Tanbih (Peringatan); Al Tasmiyah (Penamaan); Al Amr (Perintah); An Nass (Penegasan); At Tahdhir (peringatan keras); Al Takhsis (pengkhususan); Al Tafhim (pemahaman); At Ta'mim (pengumuman); Al I'itithar (alasan) [Miftaah Dar as Sa'aadah: 2/150 atau Vol. 1, Pg. 243/arab]
...dan tetap saja tidak tidak dapat menjelaskan bagaimana semut dapat mengenali antara segerombolan tentara vs binatang/pedagang, antara manusia dan bukan, antara Sulaiman vs Sutiyem.. [↑]

Beberapa hadis yang menginformasikan bahwa Muhammad dan beberapa manusia dijamannya pun berkemampuan bak Sulaiman, mampu berbicara dengan binatang.


Sapi dan Serigala bicara
  • Riwayat 'Ali bin 'Abdullah - Sufyan - Abu 'Abdur Razzaq - Zanad - Al A'raj - Abu Salamah - Abu Hurairah;"Rasulullah SAW melaksanakan shalat Shubuh (setelah selesai) Beliau menghadap kepada jama'ah lalu bersabda: "Ada orang yang sedang menggiring sapi betina lalu ketika ditungganginya dia memukul sapi tersebut, lalu SAPI ITU BERBICARA: "Aku diciptakan bukan untuk dipukuli seperti ini, tapi aku diciptakan untuk membantu pengembangan sawah ladang".

    Lalu orang-orang berkata; "Maha suci Allah, SAPI DAPAT BERBICARA?".

    Beliau SAW bersabda: "Aku beriman tentang kejadian itu, begitu juga Abu Bakar dan 'Umar". Saat itu keduanya tidak hadir disana.

    Dan ada pula seseorang yang sedang bersama kambingnya lalu ada seekor serigala yang akan memangsa kambingnya dan ketika serigala itu membawanya kabur, orang itu mencarinya seakan dia mengawasi kambingnya dari ancaman serigala maka SERIGALA ITU BERBICARA KEPADANYA; "Kini kamu merasa menjaganya dari aku tapi siapa yang menjaganya pada hari berburu saat tidak ada pengembala yang mengawasinya?".

    Lalu orang-orang berkata; "Maha suci Allah, serigala dapat berbicara?".

    Beliau SAW bersabda: "Aku beriman tentang kejadian itu, begitu juga Abu Bakar dan 'Umar". Saat itu keduanya tidak hadir disana.

    Dan telah bercerita kepada kami 'Ali - Sufyan - Mis'ar - Sa'ad bin Ibrahim - Abu Salamah - Abu Hurairah - Nabi SAW.[Bukhari no.3212, Hadits-hadits yang meriwayatkan tentang para Nabi, Bab : Hadits gua]

  • Riwayat Muhammad bin Basysyar - Ghundar - Syu'bah - Saad bin Ibrahim - Abu Salamah - Abu Hurairah - Nabi SAW bersabda:
    "orang yang menunggang sapi betina akan diremukkan oleh SAPI TERSEBUT SERAYA BERKATA: Aku diciptakan bukan untuk ini, tapi aku diciptakan untuk membajak ".

    Beliau SAW bersabda; "Aku beriman tentang kejadian itu, begitu juga Abu Bakar dan 'Umar".

    Dan akan ada pula seekor serigala yang memakan kambing lalu pengembalanya mengikutinya. Maka SERIGALA BERKATA KEPADA PENGGEMBALA ITU: "Siapa yang mengawasi kambing itu pada hari berburu ini yang tidak ada yang menjaganya kecuali aku?"

    Beliau bersabda: "Aku beriman tentang kejadian itu, begitu juga Abu Bakar dan 'Umar".

    Berkata, Abu Salamah: "Saat itu Abu Bakar dan 'Umar tidak berada ditengah-tengah orang saat Beliau menceritakan." [Bukhari no.2156]

  • Riwayat 'Abdullah bin Yusuf - Al Laits - 'Uqail - Ibnu Syihab - [Sa'id bin Al Musayyab dan Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] - Abu Hurairah - Rasulullah SAW bersabda:
    "Ada seorang pengembala ketika sedang bersama kambing-kambing gembalaannya, tiba-tiba datang seekor serigala menyerang lalu mengambil seekor kambingnya. Gembala itu pun mencarinya hingga menemukannya lalu SERIGALA MENOLEH KEPADANYA SERAYA BERKATA: "Siapa yang menjaga kambing itu pada hari berburu ketika tidak ada yang menggembalakannya selain aku?".

    Orang-orang berujar keheranan; "Subhaanallah (Maha Suci Allah)!".

    Maka Nabi SAW bersabda: "Sungguh aku beriman tentang kejadian itu. Begitu juga Abu Bakr dan Umar". Saat itu Abu Bakr dan 'Umar tidak berada di sana. [Bukhari no.3414]

  • Riwayat [Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh dan Harmalah bin Yahya] - Ibnu Wahb - Yunus - Ibnu Syihab - Sa'id bin Al Musayyab dan Abu Salamah bin 'Abdur Rahman - Abu Hurairah - Rasulullah SAW:
    'Ketika seorang laki-laki sedang menggiring sapinya dengan muatan, tiba-tiba SAPI ITU MENOLEH dan BERKATA; 'Sesungguhnya aku tidak diciptakan untuk melakukan pekerjaan seperti ini, tetapi aku diciptakan hanya untuk membajak sawah.'

    Para sahabat bertanya-tanya, "Subhanallah, sungguh aneh dan luar biasa! APAKAH MUNGKIN SEEKOR SAPI DAPAT BERBICARA?"

    Maka Rasulullah pun bersabda: "Sesungguhnya aku, Bakar, dan Umar mempercayai hal itu."

    Abu Hurairah berkata; "Rasulullah SAW juga bersabda: 'Ketika seorang laki-laki sedang menggembalakan kambingnya, tiba-tiba seekor serigala menyerang kambing itu dan membawanya pergi. Lalu penggembala itu mencari dan membebaskannya dari cengkraman srigala tersebut. Tetapi, uniknya, SERIGALA ITU MENOLEH KEPADANYA SERAYA BERKATA, Siapakah yang dapat menguasai hari yang sangat menakutkan, di hari ketika tidak ada penguasa selain aku?"

    Para sahabat terheran-heran dan berkata; "Subhaanallah, sungguh aneh dan luar biasa."

    Lalu Rasulullah pun berkata: "Sungguh aku, Abu Bakar, dan Umar mempercayai hal itu."

    Riwayat 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits - Syu'aib bin Al Laits bin Sa'ad - Laits bin Sa'ad bin 'Abdur Rahman -'Uqail bin Khalid - Ibnu Syihab melalui jalur ini --mengenai kisah seekor kambing dan srigala, dia tidak menyebutkan kisah seekor sapi.--

    Riwayat [(Muhammad bin 'Abbad - Sufyan bin 'Uyainah) dan (Muhammad bin Rafi' - Abu Dawud Al Hafari - Sufyan)] - Abu Az Zanad - Al A'raj - Abu Salamah - Abu Hurairah - Nabi SAW yang semakna dengan Hadits Yunus - Az Zuhri, di dalam Hadits keduanya disebutkan kisah seekor sapi dan kambing secara bersamaan. Keduanya juga menyebutkan sabda Rasulullah; 'Sesungguhnya aku, Abu Bakr dan Umar mempercayai hal itu.'

    Riwayat [Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar] - Muhammad bin Ja'far - Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad - Sufyan bin 'Uyainah - Mis'ar keduanya - Sa'd bin Ibrahim - Abu Salamah - Abu Hurairah - Nabi SAW. [Muslim no.4401, Kitab: Keutamaan sahabat, Bab : Keutamaan Abu Bakar Ash Shiddiq, dengan total 11 jalur perawi]

  • Riwayat Mahmud bin Ghailan - Abu Daud Ath Thayalisi - Syu'bah - Sa'd bin Ibrahim - Abu Salamah - Abu Hurairah - Nabi SAW bersabda:
    "Ketika seorang laki-laki sedang menggembalakan kambing miliknya, tiba-tiba seekor serigala datang dan menerkam seekor kambing, lantas pemiliknya datang dan menyelamatkannya dari serigala tersebut, maka SERIGALA ITU BERKATA: "Siapa yang akan menjaganya pada hari yang tidak ada penjaga selain aku? '"

    Rasulullah SAW bersabda: "Maka saya beriman dengannya, juga Abu Bakar dan Umar."

    Abu Salamah berkata; "Padahal pada waktu itu keduanya tidak bersama Nabi."

    Riwayat Muhammad bin Basyar - Muhammad bin Ja'far - Syu'bah - Sa'd bin Ibrahim seperti hadits di atas, Abu Isa berkata; "Hadits ini adalah hadits hasan shahih." [Tirmidhi no.3628]

  • Riwayat Sufyan - Abu Az Zinad - Al A'raj - Abu Salamah - Abu Hurairah - Rasulullah SAW pernah melaksanakan shalat bersama kami, lalu beliau menghadapkan wajahnya ke arah kami seraya bersabda, "Ketika seorang laki-laki mengendarai seekor sapi lalu memukulnya, BERKATALAH SAPI TERSEBUT, 'Sesungguhnya kami tidak dicipatakan untuk ini, tapi kami dicipta untuk membajak.'"

    Maka orang-orang pun berkata; "Subhaanallah, ada seekor sapi yang bisa berbicara?"

    Lalu beliau bersabda: "Sungguh aku beriman dengan ini semua, demikian dengan Abu Bakar dan Umar." Padahal keduanya tidak ada di sana.

    "Dan ketika seorang laki-laki sedang bersama kambing gembalaannya, datanglah srigala dan mengambil seekor darinya, kemudian ia mencarinya sehingga ia temukan dan selamatkan dari terkaman srigala tersebut. Lalu BERKATALAH SERIGALA ITU, 'Wahai pengembala, engkau telah mengambilnya dariku, siapakah yang akan menjaganya pada hari keganasan binatang buas, hari yang tidak ada penjaga selain aku."

    Maka orang-orang pun berkata; "Subhaanallah, SEEKOR SERIGALA BISA BERBICARA."

    Lalu beliau bersabda: " Sungguh aku beriman dengan ini semua, demikian dengan Abu Bakar dan Umar." Padahal keduanya tidak ada di sana. [Musnad Ahmad no.7047]

  • Riwayat Muhammad bin Ja'far - Syu'bah - Sa'd bin Ibrahim - Abu Salamah - Abu Hurairah - Nabi SAW bersabda:
    "Ketika seorang laki-laki mengendarai sapi, SAPI ITU MENOLEH KEPADANYA DAN BERKATA; 'Sesungguhnya aku diciptakan bukan untuk ini, akan tetapi aku diciptakan untuk bertani (membajak), "

    Beliau bersabda: "Maka aku beriman dengannnya, juga Abu Bakar dan Umar."

    Beliau bersabda: "Dan ada seekor serigala yang mencuri seekor kambing dan penggembala mengikutinya untuk mengambil, maka BERKATALAH SERIGALA; 'Siapa yang akan menjaganya pada hari yang tidak ada penjaga selain aku? '"

    Beliau bersabda: "Maka aku beriman dengannya, juga Abu Bakar dan Umar."

    Abu Salamah berkata; "Padahal pada waktu itu keduanya tidak bersama Nabi." [Musnad Ahmad no.8605]

  • Riwayat Abdurrazzaq - Ma'mar - Asy'ab bin Abdullah - Syahr bin Hausyab - Abu Hurairah:
    Ada seekor serigala yang datang kepada penggembala kambing lalu mengambil satu kambingnya, maka sang penggembala pun mencarinya dan mengambil kembali kambingnya dari serigala tersebut, "
    Abu Hurairah berkata; "maka SERIGALA ITU naik ke atas gundukan tanah lalu jongkok dan menggerakkan ekornya BERKATA; "Aku telah berusaha mencari rizqi yang telah Allah berikan kepadaku namun kamu mencabutnya dariku, "

    maka laki-laki pengembala itu berkata; "Aku tidak pernah melihat kejadian seperti hari ini, BAGAIMANA MUNGKIN SEEKOR SERIGALA BERBICARA?"

    SERIGALA BERKATA; "Aku kagum dengan seorang laki-laki yang berada di tanah pohon kurma di antara dua tanah yang tidak berpasir (yaitu madinah), ia memberi kabar kepada kalian tentang cerita yang telah lampau dan kejadian yang akan datang setelah kalian."

    Laki-laki penggembala tersebut adalah seorang Yahudi, lalu ia datang kepada Nabi SAW dan masuk Islam, ia memberitahu beliau tentang apa yang terjadi padanya dan Nabi pun membenarkannya seraya bersabda: "Sesungguhnya yang demikian itu adalah di antara tanda-tanda hari kiamat, sungguh hampir-hampir akan ada seorang laki-laki yang pergi keluar dan tidak kembali sehingga dua sandal dan cemetinya menceritakan kepadanya tentang apa yang terjadi dengan keluarganya sepeninggalnya." [Ahmad no.7718]

  • Riwayat Yazid - Al Qasim bin Al Fadhl Al Hudani - Abu Nadhrah - Abu Sa'id Al Khudri:
    "Seekor serigala mengambil seekor domba, maka penggembala domba tersebut kemudian mencari dan merebutnya kembali, sehingga SERIGALA ITU duduk di atas ekornya seraya BERKATA; "Tidakkah kamu takut kepada Allah, karena kamu telah merebut rizki yang telah Allah berikan kepadaku?"

    Maka penggembala tersebut berkata; "Betapa anehnya, seekor serigala yang duduk di atas ekornya dapat berbicara kepadaku layaknya manusia!"

    Kemudian SERIGALA ITU BERKATA LAGI, "Maukah aku beritahukan kepadamu sesuatu yang lebih menakjubkan dari itu semua? Sesungguhnya Muhammad SAW yang berada di Yatsrib sedang mengabarkan kepada manusia tentang kabar-kabar yang telah berlalu."

    Abu Sa'id berkata; Kemudian penggembala tersebut segera menggiring domba-dombanya hingga sampai di Madinah. Lalu dia menelusuri sudut-sudut kota Madinah, kemudian ia menemui Rasulullah SAW seraya memberitahukan kejadian tersebut kepadanya. Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan seseorang untuk mengumandangkan; 'Asshalaatul jaami'ah'. Maka orang-orang pun berkumpul, lalu Rasulullah SAW memerintahkan penggembala tersebut untuk memberitahukan kepada mereka apa yang telah ia alami, maka ia pun mengabarkan kepada mereka kejadian yang ia alami, setelah itu Rasulullah SAW bersabda: "Kiamat belum akan terjadi sehingga binatang buas dapat berbicara kepada manusia, pecut serta tali sandal seseorang dapat berbicara kepada pemiliknya, dan pahanya dapat memberitahukannya apa yang telah diperbuat istrinya ketika ia tidak ada di rumah." [Musnad Ahmad no.11365]

  • Riwayat Abu Al Yaman - Syu'aib - Abdullah bin Abu Husain - Syahr - Abu Sa'id Al Khudri - Nabi SAW, beliau menuturkan:
    "Ketika seorang arab badui sedang berada di pinggiran kota Madinah bersama kambing gembalaannya, lalu datanglah seekor serigala mencuri seekor kambing miliknya. Arab badui tersebut memergokinya, lalu iapun merampas dan menyelamatkan kambingnya dari serigala tersebut. Akhirnya SERIGALA ITU berjalan dan duduk iq'aa` (duduk di atas pantat) sambil menggerak-gerakkan ekornya, lalu BERKATA KEPADA SANG PENGEMBALA; 'Engkau telah mengambil rizki yang Allah berikan kepadaku,'

    Penggembala itu berkata; 'Sungguh aneh, ada seekor serigala yang duduk sambil menggerak-gerakkan ekornya dapat berbicara denganku,'

    SERIGALA ITU BERKATA LAGI; 'Demi Allah, sungguh engkau akan lebih heran lagi,'

    Penggembala itu berkata; 'Terhadap apa aku akan lebih heran lagi? ' serigala itu menjawab; 'Rasulullah SAW sekarang berada di antara dua pohon kurma, antara dua tanah berbatu sedang menceritakan kepada manusia tentang berita-berita dimasa lampau dan apa-apa yang akan terjadi dimasa mendatang."

    Abu Sa'id berkata; Lalu arab badui tersebut menggiring kambingnya dengan cepat hingga ia tiba di kota Madinah, lalu ia mendatangi Nabi SAW dan mengetuk rumah beliau. Maka ketika Nabi SAW selesai dari shalatnya beliau bersabda: "Mana arab badui sang pemilik kambing itu?"

    Arab badui itu berdiri, lalu Nabi SAW bersabda kepadanya: "Ceritakanlah apa yang telah engkau dengar dan engkau lihat kepada manusia, " lalu arab badui itupun menceritakan kepada orang-orang apa-apa yang telah ia lihat dan ia dengar. Maka saat itulah Nabi SAW bersabda: "Dia benar, itu adalah tanda-tanda sebelum datangnya hari kiamat, demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, tidak akan terjadi hari kiamat hingga salah seorang dari kalian keluar dari rumahnya, lalu sandal, pecut, atau tongkatnya mengabarkan kepadanya tentang apa yang telah dilakukan oleh istrinya sepeninggal kepergiannya." [Musnad Ahmad no.11413] [↑]

Kijang yang bicara
    قال الحافظ أبو نعيم الأصبهاني رحمه الله في كتابه "دلائل النبوة" حدثنا سليمان بن أحمد إملاء، ثنا محمد بن عثمان بن أبي شيبة، ثنا إبراهيم بن محمد بن ميمون، ثنا عبد الكريم بن هلال الجعفي عن صالح المري عن ثابت البناني عن أنس بن مالك قال: مر رسول الله صلى الله عليه وسلم على قوم قد اصطادوا ظبية فشدوها على عمود فسطاط فقالت: يا رسول الله، إني أخذت ولي خشفان فاستأذن لي أرضعهما وأعود إليهم. فقال: "أين صاحب هذه؟" فقال القوم: نحن يا رسول الله. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم "خلوا عنها حتى تأتي خشفيها ترضعهما وترجع إليكم" فقالوا من لنا بذلك؟ قال: "أنا" فأطلقوها فذهبت فأرضعت، ثم رجعت إليهم فأوثقوها فمر بهم رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: "أين أصحاب هذه؟" فقالوا: هو ذا نحن يا رسول الله. فقال: "تبيعونيها؟" فقالوا هي لك يا رسول الله فقال: "خلوا عنها" فأطلقوها فذهبت.

    وقال أبو نعيم: حدثنا أبو أحمد محمد بن أحمد الغطريفي من أصله، ثنا أحمد بن موسى بن أنس بن نصر بن عبيد الله بن محمد بن سيرين بالبصرة، ثنا زكريا بن يحيى بن خلاد ثنا حبان بن أغلب بن تميم ثنا أبي، عن هشام بن حسان عن الحسن عن ضبة بن محصن، عن أم سلمة زوج النبي صلى الله عليه وسلم قالت: بينما رسول الله صلى الله عليه وسلم في صحراء من الأرض إذا هاتف يهتف: يا رسول الله، يا رسول الله. قال: "فالتفت فلم أر أحدا" قال: "فمشيت غير بعيد فإذا الهاتف: يا رسول الله، يا رسول الله قال. التفت فلم أر أحدا وإذا الهاتف يهتف بي فاتبعت الصوت وهجمت على ظبية مشدودة في وثاق وإذا أعرابي منجدل في شملة، نائم في الشمس، فقالت الظبية: يا رسول الله إن هذا الأعرابي صادني قبيل ولي خشفان في هذا الجبل فإن رأيت أن تطلقني حتى أرضعهما ثم أعود إلى وثاقي؟" قال: "وتفعلين؟ قالت: عذبني الله عذاب العشار إن لم أفعل" فأطلقها رسول الله صلى الله عليه وسلم فمضت فأرضعت الخشفين وجاءت قال: فبينما رسول الله صلى الله عليه وسلم يوثقها إذ انتبه الأعرابي فقال بأبي أنت وأمي يا رسول الله، إني أصبتها قبيلا، فلك فيها من حاجة؟ قال: قلت: نعم قال هي لك. فأطلقها فخرجت تعدو في الصحراء فرحا وهي تضرب برجليها في الأرض وتقول: أشهد أن لا إله إلا الله وأنك رسول الله.

    راجع البداية و النهاية لإبن كثير .. باب حديث الغزالة

    Terjemahannya kurang lebih:
    Riwayat dari Al-HafiZ Abu Naim Al-Asbahani dalam bukunya "tanda kenabian" yang diriwayatkan dari Sulaiman Ibn Ahmad - Muhammad Ibn Uthman Ibn Abu Shabiba - Ibrahim Ibn Muhammad Ibn Maimun - Abd Al-Karim Ibn Hilal Al-Ja’fy - Salih Al-Murri - Thabit Al-Banani - Anas Ibn Malik berkata:
    "Nabi SAW melewati seorang badui yang membawa seekor kijang yang diikat di tiang granit. KIJANG BERKATA, ‘O Nabi, Saya telah ditangkap dan mempunyai anak. Ijinkan aku menyusui mereka dan setelahnya aku akan kembali kemari’ Kemudian Nabi berkata: Siapa yang punya kijang ini? orang badui itu berkata, "punya kami, Nabi?"

    Nabi menjawab, ‘lepaskan ia agar ia dapat memberi makan anaknya dan ia akan kembali pada mu’ Orang badui itu bertanya, "Siapa yang menjamin kami tentang ini?" Nabi menjawab, "Aku". Kemudian mereka melepaskan kijang itu, dan pergi dan memberi makan anaknya dan kembali dan diikat kembali.

    Nabi melewati lagi tempat itu dan bertemu kijang itu. dan berkata, "Punya siapa kijang ini?" Para suku badui berkata, "kami, O nabi". Nabi kemudian berkata, "jual pada ku". namun mereka menjawab, "Ia milikmu". Kemudian Nabi berkata pada mereka, "bebaskan dia" kemudian mereka membebaskannya dan pergi"

    Abu Naim berkenaan dengan hal tersebut dari riwayat Ahmad Muhammad Ibn Ahmad Al-Ghatrifi - Ahmad Ibn Musa Ibn Anas Ibn Nasr Ibn Ubaid Allah Ibn Muhammad Ibn Sireen asal Al-Basra - Zakariah Ibn Yahya Ibn Khalad - Haban Ibn Aghlab Ibn Tamim - Hisham Ibn Hasan - Al Hasan - Daba Ibn Muhsin - Um Salamah, Istri nabi, berkata:
    "Ketika Nabi SAW, suatu ketika berada di padang pasir ia mendengar panggilan, "O Rasullullah! Rasullullah!" Nabi SAW melihat kesekeliling namun tidak melihat siapapun jadi ia meneruskan perjalanannya lagi. Ia kemudian mendengar panggilan berkata, "O rasullullah! O rasullullah!' Ia melihat sekelilingnya namun lagi tidak melihat siapapun. Pemanggil itu menangis lagi sehingga Nabi mengikuti suaranya hingga menjumpai seekor kijang yang terikat tali. Nabi melihat seorang Badui berbaring disebelahnya, tidur di bawah matahari
    .
    KIJANG BERKATA, "O Rasullullah! Orang Badui ini menangkapku namun aku mempunyai anak di gunung ini. lepaskan aku agar aku bisa memberikan makan padanya, Aku berjanji akan kembali lagi.’ Nabi berkata, "dan kamu akan kembali?"

    KIJANG MENJAWAB, "Biarlah aku disiksa dengan siksaan pendosa jika aku tidak berbuat itu". Nabi kemudian melepaskannya, ia kemudian pergi memberi makan anaknya dan kembali.

    Ketika nabi sedang mengikatnya lagi. Orang Badui itu bangun dan berkata pada Nabi, "Demi ibu dan bapakku, O nabi aku tangkap kijang ini beberapa waktu lalu, namun ada yang anda butuhkan tentangnya?’ Nabi berkata, 'Ya', Kemudian orang Badui itu berkata padanya, "Ini jadi milikmu" Nabi kemudian melepaskannya dan ia kembali dengan riang ke padang pasir. mengetukan kakinya ditanah dan berkata, "aku bersaksi tidak ada tuhan selain allah dan engkau adalah utusan Allah’ [Al-Bidaya wa al-Nihaya, Ibn Kathir, buku ke-6, hal. 163-164]
Kisah Muhammad berbicara dengan kijang, FATWA no. 144539, menyatakan:

"..Berkenaan dengan hadis tentang Nabi SAW berbicara dengan seekor kijang, sebagaimana disampaikan At-Tabaraani di "Al-Mu’jam" dan Abu Naim di "Dalaa’il An-Nubuwwah". Shaykh Al-Albaani dalam "Silsilat Al-Ahadith Adh-Dha’ifah" menyatakannya sangat lemah [Dha’if]. Untuk itu, seorang muslim seharusnya tidak menarasikan hadis ini kecuali untuk mengklarifikasi bahwa ini adalah hadis dhaif.." [↑]


Keledai bicara

Sunni dan Syiah sepakat bahwa Keledai tunggangan Muhammad bernama Yafur/Ufair dapat berbicara :



Mulai dari no.5:
".. أول شئ من الدواب توفي عفير ساعة قبض رسول الله صلى الله عليه وآله قطع خطامه ثم مر يركض حتى أتى بئر بني خطمة بقباء (6) فرمى بنفسه فيها فكانت قبره. وروي أن أمير المؤمنين عليه السلام قال: إن ذلك الحمار كلم رسول الله صلى الله عليه وآله فقال: بأبي أنت وامي إن أبي حدثنى، عن أبيه، عن جده، عن أبيه أنه كان مع نوح في السفينة فقام إليه نوح فمسح على كفله ثم قال: يخرج من صلب هذا الحمار حمار يركبه سيد النبيين وخاتمهم، فالحمد لله الذي جعلني ذلك الحمار."

Terjemahannya kurang lebih:
..Hal pertama yang wafat ketika Rasulullah SAW wafat adalah 'Ufair. Ia putuskan tali kekangnya berjalan mendatangi sumur bani Khutmah lalu menceburkan dirinya yang kemudian menjadi kuburnya. Diriwayatkan Amirul-Mukminiin: “Bahwa KELEDAI TUNGGANGAN Rasullullah SAW BERKATA (kepada Rasullullah SAW): “Demi ayahmu dan ibuku, bahwa ayahku telah menceritakan kepadaku, dari ayahnya, dari kakeknya, dari ayahnya bahwa ia pernah bersama Nuh di dalam perahu. Nuh berdiri mengusapnya dan kemudian berkata: ‘Akan muncul dari sulbi keledai ini seekor keledai tunggangan pemimpin para nabi dan termulia/penutup’. Segala puji bagi Allah yang telah menjadikanku sebagai keledai itu” [Ushulul Kafi, Al Kulaini, 1/237, atau di sini dan juga di sini]

Ibn kathir:
    [حديث الحمار‏:‏

    وقد أنكره غير واحد من الحفَّاظ الكبار فقال أبو محمد بن عبد الله بن حامد‏:‏ أخبرنا أبو الحسن أحمد بن حمدان السحركي، حدَّثنا عمر بن محمد بن بجير، حدَّثنا أبو جعفر محمد بن يزيد إملاءً، أنَّا أبو عبد الله محمد بن عقبة بن أبو الصَّهباء، حدَّثنا أبو حذيفة عن عبد الله بن حبيب الهذلي، عن أبي عبد الرَّحمن السلميّ، عن أبي منظور قال‏:‏ لما فتح الله على نبيه صلَّى الله عليه وسلَّم خيبر أصابه من سهمه أربعة أزواج بغال، وأربعة أزواج خفاف، وعشر أواق ذهب وفضة، وحمار أسود ومكتل‏.‏

    قال‏:‏ فكلَّم النَّبيّ صلَّى الله عليه وسلَّم الحمار، فكلمه الحمار فقال له‏:‏ ‏(‏‏(‏ما اسمك‏؟‏‏)‏‏)‏

    قال‏:‏ يزيد بن شهاب، أخرج الله من نسل جدي ستين حماراً كلَّهم لم يركبهم إلا نبي لم يبق من نسل جديّ غيريّ، ولا من الأنبياء غيرك وقد كنت أتوقعك أن تركبني، قد كنت قبلك لرجل يهوديّ وكنت أعثر به عمداً، وكان يجيع بطنيّ، ويضرب ظهريّ‏.‏

    فقال النَّبيّ صلَّى الله عليه وسلَّم‏:‏ ‏(‏‏(‏سميتك يعفور، يا يعفور‏)‏‏)‏‏.‏

    قال‏:‏ لبيك‏.‏

    قال‏:‏ ‏(‏‏(‏تشتهي الإناث‏؟‏‏)‏‏)‏

    قال‏:‏ لا، فكان النَّبيّ صلَّى الله عليه وسلَّم يركبه لحاجته فإذا نزل عنه بعث به إلى باب الرَّجل، فيأتي الباب فيقرعه برأسه، فإذا خرج إليه صاحب الدَّار أومأ إليه أن أجب رسول الله صلَّى الله عليه وسلَّم‏.‏

    فلمَّا قُبض النَّبيّ صلَّى الله عليه وسلَّم جاء إلى بئر كان لأبي الهيثم بن النبهان فتردَّى فيها فصارت قبره جزعاً منه على رسول الله صلَّى الله عليه وسلَّم‏.‏]


    Terjemahan kurang lebih:
    Riwayat Abu Muhammad Ibn Abdullah Ibn Hamid - Abu Al-Hussian Ahmad Ibn Hadan Al-Sijsi - Umar Ibn Muhammad Ibn Bajir - Abu Jafaar Muhammad Ibn Mazid - Abu Abdullah Muhammad Ibn Akba Ibn Abu Al-Sahba’- Abu Huthaifa - Abdullah Ibn Habib Al-Hathli - Abu Abd Al-Rahman Al-Silmy - Abu Manthur:

    Setelah Allah membukakan Khaibar kepada Nabinya Muhammad SAW, dia (muhammad) mendapat bagian harta rampasan berupa 4 domba, 4 kambing, sepuluh pot emas dan perak dan keledai hitam kuyu,

    Nabi SAW bertanya pada keledai, "Siapa namamu?"

    SI KELEDAI MENJAWAB, “Yazid Ibn Shihab. Allah telah melahirkan dari leluhurku 60 keledai, tak satupun dari mereka ditunggangi kecuali oleh para nabi. Tak satupun dari keturunan kakekku tersisa kecuali aku, dan tak satupun dari para nabi yang tersisa kecuali engkau, dan aku mengharap agar engkau menunggangiku. Sebelum engkau, aku adalah milik seorang laki-laki Yahudi, yang sering kubikin tersandung dan terjatuh sehingga dia biasa menendang perutku dan memukul punggungku.”

    “Nabi SAW berkata kepadanya, ‘Aku akan memanggilmu Ya’fur. Wahai, Ya’fur!’
    Ya’fur MENJAWAB, “Aku tunduk.”
    Nabi bertanya, ‘Pernahkah engkau bernafsu terhadap betina?’
    SI KELEDAI MENJAWAB, ‘Tidak!’”

    Nabi pakai keledai ini dalam menyelesaikan urusannya dan setelah selesai, Ia (nabi) kirim keledai ke rumah orang yang ingin Ia kunjungi dan Ya'foor kemudian mengetuk pintu dengan kepalanya. Ketika pemilik rumah menjawab, keledai akan memberi sinyal kepada orang itu untuk pergi kepada nabi.

    Ketika nabi meninggal, keledai itu mendatangi sumur milik Abu Al - Haytham Ibn Al - Tahyan menceburkan dirinya, karena sedih atas akibat kematian nabi, dan menjadi kuburnya" [Al-Bidaya wa al-Nihaya, Ibn Katsir, buku ke-6, hal.166]
Ibn Hajar berkata, “Ibn Sa‘ad menyebutkan sebuah riwayat dari Abdullah ibn Abdul Rahman ibn Abi Sha‘sha‘ah, dia berkata, “Pada tahun ke-7 H, Raja Muqauqis—salah seorang penguasa Kerajaan Alexandria di Mesir—mengirimkan hadiah kepada Rasulullah Saw Yaitu, Maria dan saudarinya yang bernama Sirin, seribu kantong emas, dua puluh baju yang lembut, bagal Duldul, dan keledai/himar ‘Afir (atau Ya‘fur). ["Maria qibthiyah", Abdullah Hajjaj, hal.42]

Atau dari "Al-Tabaqat Al-Kabir", Ibn Sa'ad, vol 1.37.1:
    Riwayat Ibn Sa`d - Muhammad Ibn `Umar Ibn Waqid al-Aslami - Abd al-Hamid lbn Ja`far - Ayahnya: ketika Rasullullah SAW kembali dari Hudaybiyah di bulan Dhu al-Qa`dah 6 A.H. Ia mengirim Hátib Ibn Abi Balta`ah ke al-Muqawqas Mesir, Penguasa Alexandria dan surat untuk mengajaknya masuk Islam...Ia menjawab surat tersebut namun tidak masuk Islam dan menghadiahkan nabi SAW Mariyah (Mary), adik perempuannya Sirin, keledai Ya'fur dan bagal Duldul yang berwana putih. Di masa itu tidak ada warna tersebut di Arabiya. [lihat juga di: Sejarah hidup Muhammad, Haikal dan juga di: Musnad Ahmad no.21058].
TIDAK PERNAH diriwayatkan bahwa penguasa Mesir juga mengatakan Ya'fur, sang keledai, merupakan keledai ajaib yang dapat berbicara. Rupanya hanya Muhammad SAW saja yang mampu bercakap-cakap dengan keledai tersebut, sementara lainnya tidak.

Berdasarkan rangkaian hadis-hadis di atas ini,
Ya'fur merupakan keledai turunan ke-61 sejak jaman Nuh yang pada 628 M yang diberikan sebagai hadiah kepada Muhammad. Situs ini menyampaikan bahwa rata-rata umur keledai hidup adalah 27 tahun dan dapat hidup lebih dari 40 tahun, sehingga perkirakan jaman Nuh menurut hadis ini terjadi pada antara 1019 SM (61 x 27 - 628 M) s.d 1812 SM (61 x 40 - 628 M)

(KLIK!) Sumber lainnya tentang keledai yang bicara


القاضي عياض - الشفا بتعريف حقوق المصطفى - الجزء : ( 1 ) - رقم الصفحة : ( 314 )

- وما روى عن إبراهيم بن حماد بسنده من كلام الحمار الذى أصابه بخيبر " وقال له اسمى يزيد بن شهاب فسماه النبي صلى الله عليه وسلم " يعفورا" وأنه كان يوجهه إلى دور اصحابه فيضرب عليهم الباب برأسه ويستدعيهم " وأن النبي صلى الله عليه وسلم لما مات تردى في بئر جزعا وحزنا فمات .

أبن عساكر - تاريخ مدينة دمشق - الجزء : ( 4 ) - رقم الصفحة : ( 232 ) - أخبرنا أبو غالب وأبو عبد الله قالا أنبأ أبو سعد بن أبي علانة أنا أبو طاهر المخلص وأبو أحمد بن المهتدي حدثني أبو الحسن الأسدي عمر بن بشر بن موسى نا أبو حفص عمر بن مزيد نا عبد الله بن محمد بن عبيد بن أبي الصهباء نا أبو حذيفة عبد الله بن حبيب الهذلي عن أبي عبد الله السلمي عن أبي منظور قال لما فتح رسول الله ( صلى الله عليه وسلم ) يعني خيبر أصاب أربعة أزواج ثقال أربعة أزواج خفاف وعشر أواقي ذهب وفضة وحمار أسود مكبلا " قال فكلم رسول الله ( صلى الله عليه وسلم ) الحمار فكلمه الحمار فقال له النبي ( صلى الله عليه وسلم ) ما اسمك قال يزيد بن شهاب أخرج الله عز وجل من نسل جدي ستين حمارا كلهم لم يركبهم إلا نبي قد كنت أتوقعك أن تركبني لم يبق من نسل جدي غيري ولا من الأنبياء غيرك قد كنت قبلك لرجل يهودي وكنت أتعثر به عمدا وكان يجيع بطني ويضرب ظهري قال فقال له النبي ( صلى الله عليه وسلم ) فأنت " يعفور " يا يعفور قال لبيك قال أتشتهي الإناث قال لا " قال فكان رسول الله ( صلى الله عليه وسلم ) يركبه في حاجته وإذا نزل عنه بعث به إلى باب الرجل فيأتي الباب فيقرعه برأسه فإذا خرج إليه صاحب الدار أومئ إليه أن أجب رسول الله ( صلى الله عليه وسلم ) فلما قبض النبي ( صلى الله عليه وسلم ) جاء إلى بئر كانت لأبي الهيثم بن التيهان فتردى فيها جزعا على رسول الله ( صلى الله عليه وسلم ) فصارت قبره [ 1008 ] .

إبن كثير - البداية والنهاية - الجزء : ( 6 ) - رقم الصفحة : ( 160 ) - روى البيهقي عن أبي عبد الرحمن السلمي ، سمعت الحسين بن أحمد الرازي ، سمعت أبا سليمان المقري يقول : " خرجت في بعض البلدان على حمار فجعل الحمار يحيد بي عن الطريق فضربت رأسه ضربات ، فرفع رأسه إلي وقال لي : اضرب يا أبا سليمان فإنما على دماغك هو ذا يضرب ، قال : قلت له : كلمك كلاما يفهم ! قال : كما تكلمني وأكلمك " .

الرابط:

http://www.al-eman.com/Islamlib/viewchp.asp?BID=251&CID=95&SW=دماغك#SR1

أبن كثير - البداية والنهاية - الجزء : ( 6 ) - رقم الصفحة : ( 166 ) - أخبرنا أبو الحسن أحمد بن حمدان السحر كي ، حدثنا عمر بن محمد بن بجير ، حدثنا أبو جعفر محمد بن يزيد - إملاء - ، أنا أبو عبد الله محمد بن عقبة بن أبي الصهباء ، حدثنا أبو حذيفة عن عبد الله بن حبيب الهذلي ، عن أبي عبد الرحمن السلمي عن أبي منظور قال : لما فتح الله على نبيه صلى الله عليه وسلم خيبر أصابه من سهمه أربعة أزواج بغال وأربعة أزواج خفاف ، وعشر اواق ذهب وفضة ، وحمار أسود ، ومكتل ، قال : " فكلم النبي صلى الله عليه وسلم الحمار فكلمه الحمار ، فقال له : ما اسمك ، قال : يزيد بن شهاب ، أخرج الله من نسل جدي ستين حمارا كلهم لم يركبهم إلا نبي ، لم يبق من نسل جدي غيري ، ولا من الانبياء غيرك ، وقد كنت أتوقعك أن تركبني ، قد كنت قبلك لرجل يهودي ، وكنت أعثر به عمدا ، وكان يجيع بطني ويضرب ظهري ، فقال النبي صلى الله عليه وسلم : سميتك " يعفور" ، يا يعفور ، قال : لبيك ، قال : تشتهي الاناث ؟ قال : لا "، فكان النبي صلى الله عليه وسلم يركبه لحاجته ، فإذا نزل عنه بعث به إلى باب الرجل فيأتي الباب فيقرعه برأسه فإذا خرج إليه صاحب الدار أومأ إليه أن أجب رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فلما قبض النبي صلى الله عليه وسلم جاء إلى بئر كان لابي الهيثم بن النبهان فتردى فيها فصارت قبره جزعا منه على رسول الله صلى الله عليه وسلم .

الرابط: http://www.al-eman.com/Islamlib/viewchp.asp?BID=251&CID=95&SW=سميتك#SR1

أبن كثير - البداية والنهاية - الجزء : ( 6 ) - رقم الصفحة : ( 166 )

[ النص طويل لذا إستقطع منه موضع الشاهد ] - ...... عن أبي منظور قال : لما فتح الله على نبيه صلى الله عليه وسلم خيبر أصابه من سهمه أربعة أزواج بغال وأربعة أزواج خفاف ، وعشر اواق ذهب وفضة ، وحمار أسود ، ومكتل ، قال : " فكلم النبي صلى الله عليه وسلم الحمار فكلمه الحمار ، فقال له : ما اسمك ، قال : يزيد بن شهاب ، أخرج الله من نسل جدي ستين حمارا كلهم لم يركبهم إلا نبي ، لم يبق من نسل جدي غيري ، ولا من الانبياء غيرك ..........

الرابط:

http://www.al-eman.com/Islamlib/viewchp.asp?BID=251&CID=95&SW=ومكتل#SR1

المقريزي - إمتاع الأسماع - الجزء : ( 7 ) - رقم الصفحة : ( 266 ) - طبعة : دار الكتب العلمية بيروت - سنة : 1999 م

- أنّ رسول الله (ص) أصاب بخيبر أربعة أزواج أخفاف ، وعشرة أواقي ذهب ، وحماراً أسود ، " فقال : ما اسمك ؟ فكلمه الحمار وقال : إسمي يزيد بن أسود ، أخرج الله من نسل جدي ستين حماراً ، كلهم لم يركبهم إلا نبي ، وقد كنت أتوقعك أنْ تركبني ، وكنت ملك رجل يهودي ، وكنت أتعثر به عمداً ، وكان يجيع بطني ، ويظرب ظهري ، قال : فأنت " يعفور" ، يايعفور ؟! قال : لبيك ؟ قال : أتشتهي الإناث ؟ قال : لا "، فكان يركبه ، فإذا نزل عنه بعثه إلى باب الرجل فيقرعه برأسه ، فإذا خرج صاحب الدار أومأ إليه أنْ أجب رسول الله (ص) ، فلما توفي رسول الله (ص) جاء إلى بئر كانت لأبي الهيثم بن التيهان فتردّى فيها فصارت قبره جزعاً منه على رسول الله (ص) .

الملا علي القاري - شرح الشفا - الجزء : ( 1 ) - رقم الصفحة : ( 640 ) - دار الكتب العلمية - بيروت

[ النص طويل لذا إستقطع منه موضع الشاهد ]

- قال الملا علي القاري الحنفي : قصة يعفور ذكرها غير القاضي ، فقد نقلها السهيلي في روضه عن ابن فورك في كتاب الفصول ،قال السيهيلي : وزاد الجويني في كتاب الشامل " أنّ النبي صلى الله عليه (وآله) وسلم كان إذا أراد أحداً من أصحابه أرسل هذا الحمار فيذهب حتى يضرب برأسه الباب ، فيعلم أنْ قد أرسل إليه النبي صلى الله عليه (وآله) وسلم " ، وفي رواية : " فإذا خرج إليه صاحب الدار أومأ إليه أنْ أجب رسول الله صلى الله عليه (وآله) وسلم " وقد أخرجه ابن عساكر عن ابن منظور وله صحبة ".

محمد بن حديدة الأنصاري - المصباح المضئ - الجزء : ( 1 ) - رقم الصفحة : ( 262 )

[ النص طويل لذا إستقطع منه موضع الشاهد ]

- وهذا علم من أعلام نبوته ، " فليتني كنت شعرة في جلد هذا الحمار الذي كان في كل وقت يلامس جلده جلد سيد البشر " ، ويسمع له ، ويُطيعه ، ويُخاطبه ، ويفهم عنه ، وناهيك بها معجزة من معجزاته .
[↑]


Unta bicara
Dari buku, "Risale-i nur Collection 2, "Letters", 1928-1932", Bediuzzaman said nursi, tanda ke-15, hal.190 (atau di sini):
    ...Narasi tentang Unta, secara bulat disampaikan melalui 5 atau 6 rantai perawi para sahabat nabi seperti Abu Huraira, Tha‘laba bin Malik, Jabir bin ‘Abdullah, ‘Abdullah bin Ja‘far, dan ‘Abdullah bin Abi Aufa, yang mengawali perawi..

    Menurut sejumlah rantai perawi, Unta tersebut ngamuk di sebuah taman dan menjadi liar, menyerang siapapun yang mendekatinya. Ketika Rasullullah muncul, unta itu menghampirinya, bersujud di depannya sebagai tanda hormat, berlutut.

    Nabi mengenakan tali kekang padanya dan UNTA TERSEBUT BERKATA, "Mereka membuatku bekerja sangat keras dan sekarang mereka ingin membunuhku. Itulah mengapa aku menjadi liar".

    Rasullullah SAW bertanya pada pemiliknya apakah hal ini benar. "Ya" jawabnya
[Darimi, Muqaddima, 4; Musnad, iv, 173; al-Haythami, Majma’ al-Zawa’id, ix, 4; al-Sa’ati, al-Fath al-Rabbani, xxii, 50-1; al-Khafaji, Sharh al-Shifa’, iii, 87; Ibn Kathir, al-Bidaya wa’l-Nihaya, vi, 135; al-Albani, Silsilat al-Ahadith al-Sahiha, 485; al-Hakim, al-Mustadrak, ii, 99, 100, 618.].

Kisah penciptaan unta.
    Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan [AQ 88.17]

    Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhammu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih."..Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: "Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)." [AQ 7.73-78. Juga di AQ 11.64-68].

    Unta betina minum air bergantian dengan penduduk Tsamud, lihat di AQ 54.28, 26.155. Penduduk Tsamud bersepakat membunuh Unta tersebut lihat juga di AQ 91.14, 17.59. Sejumlah 9 orang yang membunuh Unta tersebut, lihat di: AQ 27.48
Bagaimana unta diciptakan Allah?

Ternyata, menurut Islam,
Unta tercipta dari sebuah batu! Beberapa tafsir quran, menyampaikan hadis mengenai prosesnya, diantaranya di tafsir Ibn kathir untuk AQ 7.73-78:
    ..Mereka sebelumnya meminta kepada Salih mendatangkan suatu tanda dan mengusulkan mengeluarkan seekor unta betina yang sedang hamil dari sebongkah batu yang besar dan keras yang mereka dapat lihat dengan kepala mereka sendiri.

    Satu-satunya batu besar yang ada di Hijr, yang mereka namakan Al-Kaatibah.

    Kemudian Nabi salih mengikat janji mereka, jika Allah mengabulkan maka mereka akan beriman. Setelah mereka berjanji, Nabi salih mengerjakan shalat dan doa kemudian batu itu bergetar, retak dan keluarlah darinya seekor unta betina yang sedang hamil terbungkus kain wol tipis yang janinnya terlihat bergerak di perutnya..

    Unta tersebut tetap berada di Thamud, begitupula turunannya setelah melahirkan dihadapan mereka..Unta ini biasa minum air di sumur di satu hari dan membiarkan kaum Thamud meminumnya di hari berikutnya. Mereka meminum susu unta itu ketika unta itu meminum air dan mengisi bejana-bejana mereka dengan susunya..

    Kejadian ini berlangsung untuk beberapa lama dan keberatan kaum Thamud menjadi meningkat, mereka berniat membunuh unta itu agar mereka dapat mengambil airnya setiap hari. Dikatakan bahwa seluruh kaum Thamud bersepakat membunuh unta tersbut. Qatadah berkata, "Yang ditunjuk membunuh unta mendatangi mereka semua, termasuk perempuan dalam pingitan dan juga anak-anak, dan seluruhnya setuju membunuh unta itu..jumlahnya 9 orang dan mereka adalah pemimpin dari kaumnya dan mereka dapat mempengaruhi seluruh kaumnya setuju membunuh unta tersebut..kemudian Qidah menusuk leher unta itu dan menyembelihnya. Anak unta tersebut naik ke batu dan berteriak.`

    Abdur-Razzaq meriwayatkan dari Ma`mar dari SESEORANG yang mendengar Al-Hasan Al-Basari bahwa ANAK UNTA ITU BERKATA, "O tuhanku! Dimana ibuku'' dan disebtkan anak unta itu melenguh 3x, masuk kedalam batu dan mengilang di dalamnya atau mereka mengikutinya dan membunuhnya bersama dengan ibunya.

      Note:
      Tafsir Ibn Kathir untuk riwayat Abur-razzaq yang meriwayatkan dari seseorang yang tidak diketahui namanya bukanlah merupakan hadis yang baik, namun rupanya Ibn Kathir tidak membuat penilaian mengenai hadis ini.

    [Kisah unta betina yang tercipta dari batu disampaikan di banyak tafsir, diantaranya di tafsir Jalalyn (lihat di: AQ 7.73) dan Tabari yang meriwayatkannya dalam dua rantai perawi, yaitu riwayat (al-Hasan bin Yahya - Abd al-Razzaq - Isra'il - Abd al-'Aziz bin Rufay'- Abu al-Tufayl) dan tiwayat(Al Qasim - Al Husyan - Hajjaj - Abu Bakar bin Abd al rahman - Shahr bin Hawshab - Amir bin Kharijah), lihat di: "History of tabari" vol 2. hal.41-44] [↑]

Terakhir,
Daging kambing bicara bahwa dirinya telah dibubuhi racun
Riwayat Wahb bin Baqiyyah -dalam riwayat lain- dari Khalid - Muhammad bin Amru - Abu Salamah -namun ia tidak menyebutkan Abu Hurairah, Ia berkata,

"Rasulullah SAW menerima hadiah namun tidak makan zakat." Ia menambahkan, "Maka ada seorang wanita Yahudi Khaibar yang memberi hadiah daging guling yang telah dilumuri racun kepada beliau. Rasulullah SAW dan para sahabatnya lalu makan daging kambing tersebut.

Namun kemudian, beliau bersabda: "Angkatlah tangan kalian (berhenti makan), karena sesungguhnya DAGING KAMBING INI TELAH MEMBERIKU KABAR BAHWA IA TELAH DIBUBUHI RACUN"

Bisyr Ibnul Al Bara bin Ma'rur Al Anshari akhirnya meninggal dunia.

Rasulullah kemudian mengutus utusan kepada wanita Yahudi tersebut. Beliau bertanya: "Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu?" Wanita itu menjawab, "Jika engkau seorang Nabi, maka apa yang aku lakukan tidak akan membahayakanmu. Namun jika engkau hanya seorang raja, maka dengan begitu aku telah mengistirahatkan manusia darimu."

Rasulullah SAW lantas memerintahkan agar wanita itu dibunuh, maka ia pun dibunuh. Kemudian beliau berkata pada saat sakit yang membawanya kepada kematian: "Aku masih merasakan apa yang pernah aku makan di Khaibar, dan sekarang adalah waktu terputusnya punggungku (kematianku)." [Abu Dawud no.3912]

Luar biasa, bukan? [↑]

Catatan:
[1] Berikut ini ringkasan peta akibat melakukan pelanggaran 10 Perintah Allah, yaitu:
  1. Hukuman mati bagi yang mempunyai Allah lainnya [Keluaran 22.20, Ulangan 18.20] atau Pendakwah (Nabi, saudara laki-laki, anak ibu, anak sendiri: Pria/wanita, isteri atau sahabat karibmu) yang mengajak MURTAD dan/Atau menyembah Allah lain (Ulangan 13.5-10)

  2. Hukuman mati bagi yang melayani/berbakti pada allah lain (Ulangan 13.5-10) atau pada Molokh/Molekh[2] (Imamat 18.21) atau berkomunikasi/kerasukan roh (Imamat 20.27)

  3. Hukuman mati karena menghujat/mengutuki atau menyebut nama tuhan dengan kesia-siaan/sembarangan (Imamat 24.15-16), atau melanggar tanah suci (Keluaran 19.12)

  4. Hukuman mati karena bekerja di hari Sabat (Keluaran 31.14-15; 35.2, Bilangan 15.35)

  5. Hukuman mati karena tidak menghormati ayah dan ibunya (Keluaran 21.15,17, Imamat 20.9)

  6. Hukuman mati karena membunuh (Keluaran 21.12, Imamat 24.17,21, Bilangan 35.16-31) atau bagi Hewan dan pemilik hewan (setelah dirinya diingatkan) bahwa hewannya telah/sering membunuh orang dan hewan itu membunuh orang lagi (Keluaran 21.29) atau dengan tipu daya [Ulangan 21.14]

  7. Hukuman mati karena Naaph[3] di 18 kategori [Imamat 18.23], yaitu terhadap kerabat dan sesama, Inses, Perkosaan, Homoseksual dan Bestiality[4]:

    (1)
    Istri ayah (Ibu sendiri) [Imamat 18.7, 20.11] atau memperistri Ibu sendiri (Imamat 20.11)
    (2) Istri Ayah (selain ibu sendiri) (Imamat 18.8),
    (3) Saudara perempuan (anak dari) ibu dan/atau ayah yang lahir dimanapun (Imamat 18.9, 20.17),
    (4) Anak perempuan dari anak (Imamat 18.10, 20.17),
    (5) Anak perempuan sendiri (Imamat 18.10),
    (6) Anak perempuan dari Istri ayah yang lahir dari Ayah (Imamat 18.11),
    (7) Saudara perempuan Ayah (Imamat 18.12),
    (8) Saudara perempuan Ibu (Imamat 18.13),
    (9) Istri dari saudara Ayah (Imamat 18.14),
    (10) Menantu perempuan (Imamat 18.15, 20.12),
    (11) Istri saudara sendiri (Imamat 18.16),
    (12) Perempuan dan anaknya yang perempuan dari kerabatmu (Imamat 18.17),
    (13) Madunya kakak (Imamat 18.18),
    (14) Perempuan yang sedang Menstruasi (Imamat 18.19, 20.18),
    (15) Istri sesamamu (Imamat 18.20, 20.10),
    (16) Homoseksualitas (Imamat 18.21, 20.13),
    (17) Bestiality/Seks dengan binatang (18.22, keluaran 22.19, 20.15-16: laki dan perempuan).
    (18) Perkosaan (Ulangan 22.25).

  8. Berkurban hewan karena telah mencuri kekayaan fisik (Imamat 6.2,5), atau hukuman mati karena menculik untuk tujuan menjual dia (Keluaran 21:16, Ulangan 24.7)

  9. Berkurban hewan karena telah berbohong tentang barang titipan (Imamat 6.1-6), atau hukuman mati karena bersaksi dusta di situasi tertentu (Ulangan 5.20, 19.16-21, Amsal 19.9, 21.28)

  10. namun, TIDAK ADA hukuman untuk kategori "mempunyai hasrat/menginginkan" kepunyaaan Orang lain (Istri, Rumah, Budak, Harta, apapun yang dipunyai) [Kel. 20.17]. Mengapa tidak ada hukuman? karena "menginginkan/berhasrat" BUKAN perbuatan dosa, namun pembuka pintu dosa. [↑]
[2] Definisi Molokh/Molekh sendiri tidak bulat, sekurangnya terdapat 3 pendapat tentang ini:
  • Molekh/Melekh adalah nama Allah kaum Ammon dan Phoenisia, yaitu dewa Api, di mana, kaum Israel kuno melakukan ritual membakar bayi mereka untuk dipersembahkan kepada Dewa Molekh di lembah Hinnom (Sebelah Barat dan Selatan Yerusalem). Untuk memperkuat dalih ini, disampaikanlah beberapa nama di Alkitab yang terkait dengan melekh (dewa/raja/pemimpin) misal: Avimelekh (Kejadian 20.2: Ayahku Dewa/Raja/pemimpin); AhiMelekh (1 Sam 21.2: Saudaraku Dewa/raja/pemimpi); EliMelekh (Ruth 1.2:Tuhan Raja), namun ada juga statement bahwa sedari dulu persembahkan RAJA ini untuk Allah

      Sebab sedari dahulu sudah diatur tempat pembakaran (tophet) bukankah itu untuk RAJA (Melekh) dibuat dalam dan lapang, pancakanya penuh api dan kayu; nafas TUHAN (Y@hova/Yahwe) menghanguskannya seperti sungai belerang [Yesaya 30.33]

  • Molekh bukan nama Dewa atau bukan berarti raja, namun terminologi teknis ritual pengorbanan [pengorbanan Molk/mulk] yang ditujukan kepada yahwe (bukan ke Dewa lainnya). Pendapat ini disampaikan oleh Otto Eissfeldt. Seperti pada kisah Yefta, yang setelah di hampiri roh tuhan, ia bernazar dihadapan tuhan, "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon ke tanganku, maka apa yang keluar dari pintu rumahku menemuiku, saat aku selamat kembali dari bani Amon, akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan persembahkannya sebagai korban bakaran (Hakim 11.29-40). Anak sulung perempuan Yefta menemuinya saat itu, sehingga ia dijadikan kurban bakaran bagi yahwe. Juga misalnya ketika Daud mempersembahkan 7 anak Saul bagi kaum Gibon, yang di minta kaum itu untuk dipersembahkan pada tuhan dengan cara di gantung agar bencana kelaparan berhenti (2 Sam 21.1-14). Juga ketika Tuhan meminta Abraham mengurbankan anak lelaki sulungnya, Ishak sebagai korban bakaran (Kej 22.1], namun dalam hal ini Ishak tidak jadi di kurbankan dan berubah menjadi domba jantan (Kej. 22.11-13] atau perintah Allah di Keluaran 22.29, "Janganlah lalai mempersembahkan hasil gandummu dan hasil anggurmu. Yang sulung dari anak-anakmu lelaki haruslah kaupersembahkan kepada-Ku" atau di Mikha 6.7, "Berkenankah TUHAN kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri?" [Lihat juga: "Moloch, Molekh or molk‐sacrifice? A reassessment of the evidence concerning the Hebrew term Molekh", Klaas A.D. Smelik]

  • Molekh adalah tradisi menyerahkan anak bayi disetelah usia sapih untuk diserahkan melayani Tuhn di Kuil, jadi tidak dibakar, seperti pada kejadian Hana menyerahkan Samuel sebagai terpenuhinya sumpahnya (1 Samuel 1.24-28) kepada Yahwe di Shiloh. Pendapat ini dikemukakan oleh Moshe Weinfeld ["The Worship of Molech and of the Queen of Heaven and its Background", 1972]. Lihat juga: "Sacrifice and Gender in Biblical Law", Nicole J. Ruane, hal.215-224
Statement Alkitab mengenai hal ini, tidak konsisten,
dua pendapat di atas menunjukan bahwa Yahwe sendiri senang dengan kurban manusia dan memang bukan hal menjijikan baginya jika dipersembahkan korban manusia. Bahkan, Allah sendirilah yang mengeluarkan peraturan-peraturan ngaco dan membiarkan pengurbanan manusia kepada Allah lainnya sebagai bentuk hukuman
    Kemudian Kuberikan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang tidak dapat memberi hidup. Kubiarkan mereka menajiskan diri dengan kurban-kurban mereka sendiri, bahkan anak-anak lelaki mereka yang sulung mereka kurbankan. Dengan cara itu Aku menghukum mereka supaya mereka tahu bahwa Akulah TUHAN [Yehezkiel 20.25-26]
Lucunya, ia yang mengklaim menyuruh dan membiarkan adanya kurban mansuia tapi juga marah jika kurban manusia itu dialamatkan kepada elohim lain.

Sehingga,
jika kemudian bangsa lain dituduh sebagai sumber kekacauan asal musal persembahan kurban manusia, maka ini 100% tidak benar, salah satu tertuduhnya misalnya kaum Phonesia yang dianggap biang kerok pengurbanan manusia kepada Allah lain. Disamping klaim ini TIDAK didukung Alkitab, TIDAK didukung kitab-kitab lainnya juga TIDAK didukung bukti arkeologi.
  • Pengujian pada sisa-sisa kuburan di Chartage, Punisia, yang dilakukan oleh tim gabungan dari: Fakultas Anthropology + Sejarah dan filsapat sains, Universitas Pittsburgh, Pennsylvania, USA (Jeffrey H. Schwartz); Yayasan Riset Veteran, Pittsburgh, Pennsylvania, USA (Frank Houghton); De´partement de Pre´histoire, Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS), Muse´um national d’Histoire naturelle, Paris, France dan De´partement Ge´osciences, Universite´ de Poitiers, France (Roberto Macchiarelli) dan Sezione di Antropologia, Museo Nazionale Preistorico Etnografico ‘‘L. Pigorini’’, Roma, Italia (Luca Bondioli) menyampaikan Jurnal penelitiannya di February 2010 dengan judul, "Skeletal Remains from Punic Carthage Do Not Support Systematic Sacrifice of Infants".

  • Disertasi Helen M. Dixon, dalam memenuhi persyaratan Doktoral Filsafat dari Universitas Michigan tahun 2013, Ia teliti praktek penguburan Periode jaman besi I s.d III, hingga dokumentasi dan analisa material ekspresi identitas sosial Levantine Phoenicia. Di antaranya, Ia simpulkan bahwa:

    TIDAK ADA SATUPUN dari 24 karya klasik yang ditulis oleh: Sophocles (497-405 SM), Plato (Abad 4 -3 SM), Theophrastus (371 -287 SM), Kleitarchos (Abad 3 SM), Ennius (239 -169 SM), Cicero (106 - 43 SM), Diodorus (90-30 SM), Dionysius (60 - 7 SM), Pompeius Trogus (1 SM) dan penulis lainnya SETELAH MASEHI, yang bercerita tentang adanya kurban bayi di Fenisia merupakan saksi mata kejadian (bahkan tidak ada yang mengutip dari seseorang yang menyaksikan itu), karya-karya ini berasal dari tangan ke-2 dan seterusnya, tidak ada yang mengalaminya sendiri; Beberapa penulis itu bahkan tidak menulis adanya pengorbanan anak kecil SEBELUM kejatuhan Chartage, Punisia pada perang ke-3 (146 SM), bahkan Herodotus (484 SM - 425 SM) tidak menyinggung adanya praktek ini di Fenisia, Chartage; Tidak satupun dari penulis yang asli Fenisia, atau yang tinggal di sana atau yang pernah menetap di sana, atau yang berada di area sana, menyatakan adanya ritual itu berdasarkan pengalaman mereka, kecuali mengutip karya-karya pendahulunya. ["Phoenician Mortuary Practicein the Iron Age I – III (ca. 1200 – ca. 300 BCE) Levantine “Homeland”, Helen M. Dixon, tahun 2013, hal 428-451] [↑]
[3] Naaph adalah hubungan seksual terlarang. Dalam setiap konteks naaph, para Prianya selalu di vonis hukuman mati jika melakukannya, namun kaum wanita tidak selalu di vonis mati, karena masih tergantung faktor lainnya, yaitu: Apakah WANITA itu: sudah BERTUNANGAN (atau MENIKAH)? atau DIPERKOSA?:
  • Hukuman mati kepada Pria dan Wanita, jika Pria (menikah atau tidak) melakukan hubungan seksual (suka sama suka) dengan wanita lain yang TELAH MENIKAH/BERTUNANGAN. [Imamat 20.10, Ulangan 22.22-24]

  • Hukuman mati kepada Pria, jika Pria (menikah atau tidak) memperkosa wanita yang TELAH MENIKAH/BERTUNANGAN [Ulangan 22.25-27 dan pada kasus Sikkhem memperkosa Dina (anak perempuan Yakub, Sikkhem dibunuh setelah anak-anak Yakum menipu Sikkhem agar mau disunat seperti kaum Yahudi [Kejadian 34.1-31] atau pada kejadian Sesama anak David, yaitu Amnon memperkosa Tamar: 2 Sam 13.32]

  • TIDAK dihukum mati, jika Pria (menikah atau tidak) melakukan hubungan seksual (suka sama suka) dengan wanita yang TIDAK/BELUM MENIKAH/BERTUNANGAN:

    • jika wanitanya MASIH PERAWAN, maka si pria WAJIB membayar 50 Syikal Perak[5] kepada orang tuanya dan kemudian yang perempuan harus dikawini (kejadian 4.19; 29.23-30; 31.17; 32.22; 36.2,6, Keluaran 21.10; 22.16-17, Ulangan 21.15-17; 22.28; 25.5-10, Hakim 8.30, 1 Sam 1.2; 25.42-43; 30.18, 2 Sam 5.13, 1 raja 11.1-3, 1 Taw 4.5; 8.8; 14.3, 2 Taw 11.21; 12.7-8; 13.21; 24.3, Daniel 5.2-3]. Jika ayah si gadis menolak si pria itu, maka si Pria tidak mengawini si perempuan namun si pria tetap membayar mas kawin [Keluaran 22.17]

    • Jika wanitanya SUDAH PERNAH MENIKAH/TIDAK PERAWAN, maka tidak dibayar ganti rugi/mas kawin. Ini bertujuan untuk mencegah ayah menjadi mucikari bagi anak perempuannya

  • Dalam kasus pria mengambil istri, yaitu dalam perkawinan, si pria MENUDUH istrinya TIDAK PERAWAN maka:

    • Jika tidak terbukti,
      si PRIA dihajar beramai-ramai, si pria harus membayar 100 Syikal (13.2 juta) kepada ayah si perempuan dan perempuan yang dituduhnya harus tetap menjadi istrinya selama hidup si pria dan tidak boleh membuang perempuan itu. [Ulangan 22.13-19]
    • Jika terbukti,
      si perempuan akan rajam oleh orang sekota hingga mati karena telah menodai orang israel dengan bersundal (zanah) di rumah ayahnya [Ulangan 22.20-22]

  • Perempuan single/janda yang MELACURKAN DIRI dan/atau Pria (menikah/tidak) yang BERMAIN PELACUR PEREMPUAN janda/single BUKAN perbuatan DOSA, tidak ada HUKUMAN untuk hal ini jadi tidak perlu menumpahkan darah untuk mendapat pengampunan, NAMUN khusus bagi anak perempuan seorang Imam, Ia DILARANG bersundal (Zanah), jika melanggar Ia DIBAKAR API [Imamat 21.9]

    • Sample:
      Yehuda (leluhur DAUD) beristri Syua dan punya 3 anak laki-laki: Er, Onan dan Syela. Istri Er adalah Tamar. Er mati tanpa anak dan Onan dikawinkan pada Tamar namun hingga matinya Onan hanya membuang-buang Maninya diluar kandungan Tamar. Tamar disuruh tinggal dirumah sambil menantikan Syela besar untuk dikawinkan dengan Tamar. Jadi status Tamar saat itu adalah perempuan yang bertunangan.

      Istri Yehuda, yaitu Syua wafat. Setelah waktu berkabung, Yehuda bepergian ke kota lain. Syela saat itu sudah besar namun tidak dikawinkan pada Tamar. Tamar melepas baju menjada dan memakai hijab menyusul Yehuda keluar kota. Yehuda saat itu sedang horni dan Tamar yang berhijab tidak dikenalinya, disangka pelacur dan minta untuk berhubungan seks dengannya. Tamar mau dengan meminta bayaran dan setelahnya Tamarpun hamil. Mertua Tamar (Yehuda) mendengar Tamar hamil, menjadi marah dan hendak membakarnya namun Tamar menyampaikan Pelakunya adalah Yehuda dan juga alasannya adalah Syela yang sudah besar yang dijanjikan kepadanya tidak diberikan, jadi ia tidak dalam kondisi bertunangan. Tamar kemudian tidak jadi dibakar dan melahirkan 2 anak kembar yang turunannya kelak adalah David dan Sulaiman [Kejadian 38.1-30].

      Kasus lainnya:
      2 pengintai kiriman Yosua bin Nun bermalam ditempat pelacur (Zanah) bernama Rehab (leluhur perempuan David dan Sulaiman). Rahab si perempuan sundal ini dipuji di Ibrani 11.3 dan Yakobus 2.25) [Yosua 2.1). Juga pada kasus Samson yang meniduri pelacur (Zanah) dan Ia pergi pada tengah malam [Hakim 16.1,3], Mereka semua tidak ada yang dihukum tuhan

    • Yang dilarang:
      (1) menjadi sundal-sundal bakti (qadesh (Pria)/Qadeshah(wanita): pelayan kuil yang melayani tuhan lain) [Ulangan 23.17], Perselingkuhan ini adalah terhadap tuhan, sehingga masuk pada pelanggaran ke-1 s.d 3 dari 10 perintah tuhan.

      (2) Ayah membuat anak perempuannya menjadi pelacur [Imamat 29.19]. namun jika anak perempuannya sendiri yang berkehendak melacur, tidak ada hukuman bagi anak itu sebagaimana yang Allah katakan: "Aku tidak akan menghukum anak-anak perempuanmu karena berzinah (Zanah), atau menantu-menantumu perempuan karena bersundal (naaph: perbuatan terlarang); sebab kalian para laki-laki sendiri mengasingkan diri bersama-sama dengan perempuan-perempuan sundal (zanah) dan mempersembahkan korban bersama-sama dengan sundal-sundal bakti (Qadesha)" [Hosea 4.14].

      Kata Zanah bisa berarti bersundal dengan hubungan seksual atau melayani Allah lain. Jadi larangan anak perempuan seorang Imam bersundal (Imamat 21.9, juga di Ulangan 23.17) adalah untuk keduanya. Walaupun terdapat ayat yang seolah-olah mengutuk profesi pelacur, dengan mengatakan perbuatan ini mengakibatkan, "..banyak orang yang gugur ditewaskannya, sangat besarlah jumlah orang yang dibunuhnya. Rumahnya adalah jalan ke dunia orang mati" (Amsal 7.26-27) namun perempuan pada Amsal ini TELAH BERSUAMI (Amsal 7.19). Sehingga, bukan melacurnya yang menjadi persoalannya karena jika Pria (menikah/tidak) menggauli wanita yang BERSUAMI, maka bagi KEDUANYA dikenakan HUKUMAN MATI.

      (3) Khusus bagi para Imam: Di samping anak perempuan kaum imam tidak boleh melacur (Imamat 21.9), Para imam juga tidak boleh: mengawini seorang perempuan sundal (Zanah) atau perempuan yang sudah dirusak kesuciannya atau seorang perempuan yang telah diceraikan oleh suaminya, Ia harus kawin dengan seorang perawan dari antara orang sebangsanya (Imamat 21.7, 14). Akan tetapi, terdapat satu sample yang menunjukan bahkan nabi saja boleh mengawini pelacur sehingga perempuan yang melacurkan tubuhnya jelas tidak dibenci tuhan yaitu pada kasus Hosea, Di sini, malah tuhan sendiri yang menyuruhnya untuk mengawini pelacur [Hosea 1.1-3].

      Ini mengindikasikan pekerjaan melacur tidak dibenci tuhan, bukan?

      Hosea bin Beeri ini seorang NABI dan dikatakan keturunan Isakhar (ada juga yang mengatakan turunan Ruben, Lihat komentar bible dari Adam Clark) dan menjadi nabi lama sekali, yaitu:

      Tidak diketahui berapa umur Hosea, ketika tuhan pertama kalinya datang dan berbicara padanya. Kejadian tuhan datang dan bicara pada Hosea terjadi pada jaman Yerobeam + Ahazia, yaitu paling cepat setelah tahun ke-14 Yerobeam (hingga 27 tahun kemudian atau maksimum sampai tahun ke-25nya dari 52 tahun pemerintahan Uzzia).

      Saat Amazia memerintah Yehuda pada tahun ke-15, Yerobeam II anak Yoas menjadi Raja Israel/Samaria dan memerintah selama 41 tahun (2 Raja 14.23). Amazia merintah selama 29 tahun, terbunuh (2 Raja 14.1-2. Ini terjadi di tahun ke-14nya Yerobeam) dan digantikan Uzziah yang kemudian memerintah selama 52 tahun.

      Ia mengalami kehidupan banyak raja Yehuda lainnya: Yotam (16 tahun) + Ahas (16 tahun) + Hizkia (29 tahun).

      Dari sisa pemerintahan Uzziah (25 tahun) s.d Ahaz adalah 59 tahun lamanya + Ia juga hidup saat raja Asyur menjatuhkan Israel/Samaria di tahun ke-6 Hizkia (2 raja 18.10, Hosea 8.8] dan Yehuda jatuh di tahun ke-14 Hizkia (2 Raja 18.13-16, Hosea 1. 11, 8.9). Saat itu, sekurangnya ia telah menjadi nabi selama 73 tahun. Kemudian, tampaknya Ia masih hidup saat Hizkia wafat (15 tahun kemudian) dan digantikan Manasye yang kembali memuja Baal (2 raja 21.2. Hosea 11.7, 12), yaitu di awal-awal pemerintahan Manasye (memerintah 55 tahun). Ini menjadikan sekurangnya selama 88 tahunan menjadi nabi. Sehingga jika diasumsikan Ia pertama kali didatangi tuhan pada umur 27an tahunan, maka usia Hosea sekurangnya 115 tahun!

    Dalam Islam, pelacuran diperkenankan dan diatur dalam kawin Mut'ah.
Islam juga memuat ketentuan penanganan perbuatan ilegal seksual, namun jika anda lihat pelaksanaannya dibawah ini, maka hukum kaum Yahudi ini lebih 'women Friendly' dibandingkan hukum kaum muslmin:

Islam:
Pelakunya (AQ 24:2,3) tidak dibedakan apakah bikr/perawan atau thayyib/pernah menikah atau mukhsan/menikah, semuanya disebut Zaanii (pelaku zina Pria, Jamak: yaznuuna)dan Zaaniyah (pelaku zina wanita, Jamak: yaznīna) AQ 25.8, 68 dan AQ 60:12]. Tindakan zina dikategorikan sebagai perbuatan keji "فَاحِشَةً" (fahishah)

Apakah hukuman bagi penzina?
    Dan mereka (waallaatii) yang melakukan (yatiina) perbuatan keji (alfaahisyata) dari (min) para wanitamu (nisaa-ikum) maka datangkanlah saksi-saksi (fa-is'tashhiduu, maskulin) terhadap mereka ('alayhinna) 4 (arba'atan) diantara kalian (minkum). Dan jika (fa-in) mereka telah bersaksi (syahiduu, maskulin), MAKA KURUNGLAH MEREKA (fa-amsikuuhunna) di rumah mereka (fii albuyuuti) HINGGA (hattaa) mereka menemui ajalnya (yatawaffaahunna almawtu) ATAU (aw) dijadikan Allah (yaj'ala allaahu) untuk mereka (lahunna) suatu jalan (sabīlan). [AQ 4.15]

    Dan dua orang (waalladzaani) yang melakukan (yatiyānihā) di antara kalian (minkum), maka berilah hukuman kepada keduanya (faaadzuuhumaa) dan jika (fa-in) bertaubat (taabaa) dan memperbaiki diri (wa-ashlahaa), biarkanlah (berpalinglah dari) keduanya (anhumaa). Sesungguhnya (inna) Allah (allaaha) adalah (kaana) Penerima taubat pengampun (tawwaaban rahiimaan)
Kalimat "Atau dijadikan Allah untuk mereka suatu jalan" menunjukan hukuman ini bukanlah hukuman wajib dan masih terdapat alternatif hukuman lainnya yang juga dapat memberikan jalan bagi pelaku untuk dapat tetap hidup untuk memperbaiki diri dan bertaubat.

Untuk itu, sebagai alternatif lain, adakah HUKUMAN WAJIB bagi para penzina? ADA
    satu surat [suuratun] Kami turunkan [anzalnaahaa] DAN KAMI WAJIBKAN [wafaradhnaahaa] dan Kami turunkan [wa-anzalnaa] di dalamnya [fiihaa] ayat ayat [aayaatin] YANG JELAS [bayyinātin], agar kamu dapat [la'allakum] MENGINGATNYA [tadzakkaruuna] [AQ 24.1]

    Apa hukuman wajibnya?

      Wanita penzina (alzzaaniyatu) dan (wa) pria penzina (alzzaanii), maka deralah (fa-ijliduu) tiap (kulla) seorang (waahidin) dari mereka (minhumaa) 100 (mi-ata) pecutan (jaldatin), dan jangan (walaa) menjadikanmu (takhudh'kum) pada mereka (bihima) kasihan (rafatun) di jalan Allah (fii diini allaahi) jika (in) kamu (kuntum) beriman (tu'minūna) pada Allah dan hari akhir (biallaahi waalyawmi al-aakhiri) dan hendaklah hukuman mereka disaksikan sekumpulan orang beriman. [AQ 24.2]

      ..Para wanita menikah (muḥ'ṣanātin) SELAIN (ghayra) wanita penzina (musāfiḥātin. Untuk Pria: musāfiḥīna) dan bukan (wala) wanita yang mengambil (muttakhidhāti, Untuk pria: muttakhidhī) gundik/piaraan (akhdānin, jenis kelamin: pria); dan jika (fa-idzaa) KAWIN [uhsinna, arti: dijaga, tapi di AQ 5.5 kata muchshinîna artinya mereka yang mengawini], dan jika (fa-in) mereka melakukan (atayna, perempuan) perbuatan keji (bifāḥishatin, sering diartikan zina), maka UNTUK MEREKA (fa'alayhinna, perempuan) 1/2 (niṣ'fu) APA (maa) terhadap/atas ('alaa) WANITA-WANITA YANG BERSUAMI (baca: waalmuhsanaatu di ayat 4.24 juga diartikan wanita2 bersuami tidak menggunakan kata tambahan "merdeka") dari (mina) hukuman (al'adzaabi). Itu (dzaalika), UNTUK SIAPAPUN (liman) yang takut (khasyiya) susah/sulit (al'anata) di antara kalian (minkum), dan itu (wa-an) kamu bersabar (tashbiruu) itu lebih baik (khayrun) bagimu (akum). dan Allah (waallaahu) pengampun (ghafuurun) penyangan (rahiimun)[AQ 4.25]

    Kalimat ini jelas menyampaikan bahwa hukuman dari wanita menikah adalah 100 cambukan, selain itu 50 cambukan. Ini mengindikasikan bahwa PRIA menerima 100 cambukan baik (menikah maupun tidak).

    Kemudian, di AQ 5.5 terdapat kalimat, "pria yang mengambil (muttakhidhī) gundik pria (akhada)", ini adalah tindak homoseksual. Di kisah luth, para pelaku homo seksual mengusir luth dan para pelaku menerima hukuman langsung dari tuhan berupa hujan (mataran) [AQ 7.80-83; 26.165-175 dan 27.54-57]

    Apakah masih ada hukuman wajib tambahan lainnya? YA.

      Seorang pria penzina (alzzaanii) TIDAK AKAN (laa) mengawini (yankihu) SELAIN (illaa): Seorang Wanita penzina (zaaniyatan, jamak) atau (aw) seorang wanita musyrik (musyrikatan, jamak); dan PARA PENZINA PEREMPUAN (waalzzaaniyatu) TIDAK AKAN (Laa) dikawini (yankihuhaa) SELAIN (ilaa) SEORANG PENZINA LELAKI (zaanin) atau (aw) seorang musyrik (musyrikun), dan diharamkan (wahurrima) itu (dzaalika) atas/terhadap ('alaa) para MUKMIN (almu/miniina) [AQ 24.2]

    Ayat ini menunjukan bahwa para penzina ini hanya dapat di kawini oleh penzina lainnya atau oleh para kaum musyrik.

    Apakah masih ada lagi hukuman wajib lainnya di surat ini dan/atau di surat lainnya? TIDAK ADA.
Semua ketentuan dan persyaratan untuk pelaksanaan hukuman pada tuduhan Fahishah (zina), mewajibkan syarat keberadaan 4 (empat) saksi [AQ 24:4,13 dan AQ 4:15 merujuk pada saksi Pria, jika tidak ada saksi pria maka 2 wanita = 1 pria sebagai mana bunyi,"Jika tak ada 2 orang lelaki, maka 1 lelaki dan 2 orang perempuan.." AQ 2.282]. Kegagalan pemenuhan pada syarat kesaksian maka si penuduh akan dihukum 80 x cambukan [AQ 24:24].

Detail lainnya tentang rajam, silakan lihat di: "SELANGKANGAN" [↑]

[4] Sistem kekerabatan ditradisi ini adalah Patrilineal yang terjadi karena perkawinan, namun tampaknya aturan di alkitab tentang perkawinan saling bertabrakan satu sama lainnya:
  • Larangan kawin campur dengan selain suku Yahudi misalnya (Ulangan 7.3; keluaran 34.16; Malaeki 2.11; Ezra 2.59-63; 7.61-65, 13.23-29), bahkan sampai sfesifik untuk tidak mengawini salah satu dari 7 suku lainnya yaitu Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

    Anak yang terlahir dari perbuatan Naaph (seksual ilegal), disebut Mazmer, mereka ini tidak boleh masuk menjadi jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang ke-10pun tidak boleh masuk jemaah TUHAN. [Ulangan 23.2]

    Mengadopsi Anak:
    Alkitab hanya mencatat mengangkat anak yang jelas asal-usulnya, masih lingkup keluarga dan sesama rumpun Yahudi saja, sebagai contoh Esther, diangkat anak oleh sepupunya (Mordekai: Ester 2.7), diluar dari kasus ini, yaitu mengangkat anak yang TIDAK JELAS asal-usulnya (dan/atau bukan Yahudi) TIDAK ADA, dan hanya tercatat dilakukan oleh non Yahudi, seperti bangsa Mesir (dalam kasus Musa dan Genubat) dan bangsa Yunani/romawi (sehingga ada penggunaan kata Huiothesia: misal di Rom 8.23).

    Di ajaran Islam:
    Mengangkat anak telah DIHARAMKAN yaitu diseputaran kasus Muhammad bergairah pada mantunya,"Zainab binti Jahsy" yang sebelumnya adalah istri zayd bin muhammad, anak angkat Muhammad. Allah sampai khusus menurunkan ayat agar nabi halal mengawini mantan mantunya ini, setelah di ayat sebelumnya mengenghapuskan adopsi, dan berdosa jika mengangkat anak dan menganggapnya anak sendiri serta memanggilnya tidak dengan nama ayah kandungnya [33:4,5] (yang mengherankan adalah perlu waktu yang begitu lama untuk seorang rasul menyadari bahwa hal ini adalah dosa dan yang lebih menakjubkan lagi adalah ayat ini turun justru ketika Nabi bergairah melihat istri anak angkatnya sendiri)

    Dalam ISLAM, Bestiality tidak ada hukumannya, hanya binatangnya saja yang dibunuh, sedangkan daging binatangnya boleh dijual asal dijual di luar kotanya

  • Boleh kawin campur, misal dalam kasus: dengan perempuan Kanaan (Yehuda vs Syua: Kejadian 38.1-2). Simeon: Kej 46.10), Dengan perempuan Mesir (Abraham Vs Hagar: 16.3, Yusuf vs Asnat: Kej 41.45), Dengan Budak (Abraham dan Bilha+Zilpha); Dengan perempuan Moab (Boas vs Ruth: Rut 4.13) Dengan perempuan Kush/Ethiopia (Musa vs Zipora: Keluaran 2.21, Bilangan 12.1), Dengan perempuan Geshur: (David vs Macah: 2 SAM 3.3), Dengan berbagai perempuan non Yahudi: Mesir, Moab, Amon, Edom, Sidon, dan Hitti (Sulaiman). Praktis larangan ini telah terjadi di jaman Abraham dan sesudahnya.

    Anjuran mengawini tawanan wanita:
    Ketika berperang dengan musuh dan mendapatkan tawanan cantik, maka ia boleh dijadikan istri (Ulangan 21:10-14). Jadi, mengangkat anak seharusnya tidak bermasalah (kecuali untuk Imam, ia harus menikah dengan sesama Yahudi)

    Islam pun mempunyai referensi mengenai menyetubuhi tawanan wanita:

    "Diharamkan atas kamu..dan wanita yang bersuami, KECUALI ma malakat aymanukum (apa yang tangan kananmu miliki).." [An Nisa 4:24]

    Tafsir Ibn Kathir menjelaskan bahwa bagian dari ayat ini diturunkan Allah sebagai IJIN MEMPERKOSA tawanan wanita:

      Koleksi Imam Ahmad (no.11266, 11370) bahwa Abu Sa`id Al-Khudri berkata, "Kami TANGKAP BEBERAPA PEREMPUAN di area Awtas yang TELAH MENIKAH dan kami TIDAK SUKA melakukan SEKS dengan mereka karena mereka TELAH MEMPUNYAI SUAMI. Jadi KAMI TANYA pada NABi tentang hal ini, DAN AYAH INI DITURUNKAN,

      "وَالْمُحْصَنَـتُ مِنَ النِّسَآءِ إِلاَّ مَا مَلَكْتَ أَيْمَـنُكُمْ".

      Konsekuensinya, KAMI MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS dengan wanita2 ini. Ini ada di koleksi At-Tirmidhi (no.1051, 2942-43) An-Nasa'i (no.3281), Ibn Jarir dan Muslim (8.3342-3343/no.2643-44) di sahihnya (juga di Abu Dawud no.1841/11.2150).

      note:
      Walaupun dalam tafsir tertulis agar dipastikan dulu bahwa mereka yang diperkosa ini tidak sedang hamil, namun Islam JELAS menyebutkan waktu tunggu Iddah untuk menggauli harusnya adalah 4 bulan 10 hari.

      Satu contoh sample hadis yang menarik misal dari Musnad Ahmad no.11266:
      Riwayat Abdurrazzaq - Sufyan - Utsman Al Batti - Abu khalil - Abu Sa'id Al Khudri: "Kami mendapatkan wanita-wanita dari tawanan Awtas, kami tidak ingin menggauli mereka karena mereka telah mempunyai suami, kami bertanya kepada Nabi SAW, lalu turunlah ayat: "dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki..". Abu Sa'id: "MAKA KAMIPUN DENGAN AYAT MENGHALALKAN KEMALUAN-KEMALUAN MEREKA"

    Priaku seksual di atas, yang bagi masyarakat normal dikategorikan sebagai tindakan biadab, namun dalam Islam, tindakan ini BUKAN biadab dan BUKAN ZINA karena telah diperkenankan Allah dan Nabinya.
Alasan mengapa dilarang kawin campur disebutkan jelas,
diantaranya dikhawatirkan suami/istri menjadi pindah sesembahan, namun alasan ini pun tidak dapat digunakan, mengingat beberapa perkawinan campur menghasilkan keturunan yang bahkan disayangi Y@hova, misal Ruth yang mengawini Boas (yang kelak menurunkan David dan Sulaiman), kemudian Yusuf yang mengawini Asnat (yang kelak menurunkan 2 orang suku pilihan Y@hova) dan banyak lagi.

Sehingga alasan yang paling mungkin adalah berkaitan dengan kemurnian atau gara-gara urusan menjadi "BANGSA PILIHAN".

Karena Y@hova BERJANJI memberikan KESELAMATAN HANYA kepada BANGSA turunan ISRAEL (Nama lain Yakob: Kej 32.28, 1 Taw 16.13) dan janji tersebut TIDAK DIBERIKAN dan/atau TIDAK BERLAKU untuk SUKU/BANGSA lain MANAPUN lagi.
    Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN (Y@hova), Allahmu (Elohim); engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya. Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu--bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? --tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu [Ulangan 7.6-8, 14.2, juga di Mazmur 33.12; 105.6, 43]

    Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau (Abraham) serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. [Kej 17.7]..isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya..Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar..Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga." [Kej 17.19-21]

    ..demikianlah firman TUHAN, engkau akan memanggil Aku: Suamiku (Iysh], dan tidak lagi memanggil Aku: TUANKU [Ba'aliy]! Aku menjauhkan nama para Baal dari mulutmu, maka nama mereka tidak lagi disebut.. Aku akan mengikat perjanjian bagimu pada waktu itu..akan membuat engkau berbaring dengan tenteram. Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang..dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN. [Hosea 2.16-20]
Demikianlah ikatan perkawinan JANJI KESELAMATAN PASTI antara Y@hova dan turunan Israel, yaitu ke-12 keturunan Yakub dari ke-4 Istrinya, yang kelak disebut sebagi "12 suku Israel" yang seharusnya 14 suku Israel (kejadian 49.1-28), juga daftar perubahannya, di mana tidak ada Yusuf dan Lewi: Bilangan 2.1-29):
  1. Leah: Ruben
  2. Leah: Simeon
  3. Leah: Levi. Pada Bilangan 1.47-54, karena penugasan Lewi sebagai Imam, maka terjadi perubahan daftar, yaitu nama Lewi tidak ada lagi, dan nama Yusuf yang tidak ada diganti menjadi dua anaknya Yusuf: Manasye dan Efraim. Kemudian di Yehezkiel, terdapat lagi perubahan, yaitu dari turunan Lewi, hanya turunan Zadok (Levi - kohat - Amran - Harun - Eleazar) yang boleh menjadi Imam dan bukan lagi sfesifik turunan Lewi yang boleh menjadi Imam (Yehezkiel 40.46, 43.19, 44.15, 48.11), sehingga daftar kembali ke posisi awal, dimana nama Lewi dan Yusuf muncul kembali (Yehezkiel 48.31-35)
  4. Leah: Judah
  5. Leah: Issachar
  6. Leah: Zebulun
  7. Rachel: Yusuf:, yaitu pada: Manasye + Efraim
  8. Rachel: Benjamin
  9. Bilhah (Budaknya Rachel): Dan
  10. Bilhah (Budaknya Rachel): Naphtali
  11. Zilpah (Budaknya Leah): Gad
  12. Zilpah (Budaknya Leah):Asher
Bersama 14 turunan ini, melekat dalam anak perjanjian tersebut adalah seluruh orang asing yang tinggal bersama 14 suku itu, tapi mereka harus HARUS disunat dan patuh:
    Tetapi apabila seorang asing telah menetap padamu dan mau merayakan Paskah bagi TUHAN, maka setiap laki-laki yang bersama-sama dengan dia, wajiblah disunat; barulah ia boleh mendekat untuk merayakannya; ia akan dianggap sebagai orang asli. Tetapi tidak seorangpun yang tidak bersunat boleh memakannya. [Ulangan 12.48]
Juga,
SEBELUM ada perjanjian antara Y@hova vs Yakub, TERLEBIH DAHULU ada perjanjian antara Y@hova vs Ishak dan Perjanjian Y@hova vs Abraham:
    maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan Yakub; juga perjanjian dengan Ishak dan perjanjian-Ku dengan Abrahampun akan Kuingat dan negeri itu akan Kuingat juga. [Imamat 26.41-42]

    Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal. Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku." .. Setelah itu Abraham memanggil Ismael, anaknya, dan semua orang yang lahir di rumahnya, juga semua orang yang dibelinya dengan uang, yakni setiap laki-laki dari isi rumahnya, lalu ia mengerat kulit khatan mereka pada hari itu juga, seperti yang telah difirmankan Allah kepadanya. [Kejadian 17.13-14, 23)
Mereka yang DI ATAS INI semua terikat HARUS menjalankan 10 Perintah Y@hova.

Dalam kasus mereka tergelicir melanggar dan pada akhirnya mereka akan mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, maka apapun kesalahannya hukuman di dunia telah diberikan, Setelah mati, mereka akan dalam pelukan Y@hova. Ini mirip anak yang senakal apapun adalah tetap anak sendiri, ia akan dimaafkan dan dimanja oleh Ayah dan Ibunya
    Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." [2 sam 7.14-16]
Mengapa? Karena Y@hova telah memperbaharui lagi perjanjian itu untuk selamanya:
    Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel (Samaria) dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN. Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel (keturunan Yakub) sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka. Beginilah firman TUHAN..semesta alam nama-Nya: "Sesungguhnya, seperti ketetapan-ketetapan ini tidak akan beralih dari hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, demikianlah keturunan Israel juga tidak akan berhenti menjadi bangsa di hadapan-Ku untuk sepanjang waktu...demikianlah juga Aku tidak akan menolak segala keturunan Israel, karena segala apa yang dilakukan mereka, demikianlah firman TUHAN. [Yeremia 31.31-37]
Jadi, Keturunan Yakub ini bagaikan mendapatkan rejeki nomplok, SELAMA GEN KELAHIRAN MEREKA mampu mengenali Y@hova sebagai tuhannya, maka SELAMATLAH IA, karena mereka adalah GEN YANG TERPILIH!

Mengapa?
    Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." [Yeremia 1.4-5]

    Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau: Janganlah takut,hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun,yang telah Kupilih! [Yesaya 44.2]

    Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. [Yesaya 55.8-9]

      Note:
      Bahkan di Islampun disebutkan bahwa penempatan surga Neraka telah DITETAPKAN sejak ADAM diciptakan, misalnya:

      iwayat Abu Bakr bin Abu Syaibah - Waki' - Thalhah bin Yahya - bibinya, 'Aisyah binti Thalhah - 'Aisyah ummul Mu'minin:

      "Pada suatu ketika, Rasulullah SAW pernah diundang untuk melayat jenazah seorang bayi dari kaum Anshar. Kemudian saya (Aisyah) berkata kepada beliau; 'Ya Rasulullah, sungguh berbahagia bayi kecil ini! Ia seperti seekor burung dari sekian burung surga yang belum pernah berbuat dosa dan belum pernah ternodai oleh dosa.'

      Rasulullah SAW bersabda: 'hai Aisyah bahwa Allah telah menciptakan orang-orang yang akan menjadi penghuni surga ketika mereka masih berada dalam tulang rusuk (sulbi) bapak-bapak mereka (قَالَ أَوَ غَيْرَ ذَلِكَ يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ لِلْجَنَّةِ أَهْلًا خَلَقَهُمْ لَهَا وَهُمْ فِي أَصْلَابِ آبَائِهِمْ ).

      Allah pun telah menciptakan orang-orang yang akan menjadi penghuni neraka ketika mereka masih berada dalam tulang rusuk bapak-bapak mereka.'

      Riwayat Muhammad bin Ash Shabbah - Isma'il bin Zakaria - Thalhah bin Yahya. Riwayat Sulaiman bin Ma'bad - Al Husain bin Hafsh. Riwayat Ishaq bin Manshur - Muhammad bin Yusuf keduanya dari Sufyan Ats Tsauri - Thalhah bin Yahya dengan sanad Waki' seperti haditsnya. [Muslim 33.6436/no.4813, juga di no. 4812. Juga di Abu dawud no.4090]

      ***

      Riwayat Qa'nabi - Malik - Zaid bin Unaisah - Abdul Hamid bin 'Abdurrahman bin Zaid Ibnul Khaththab - Muslim bin Yasar Al Juhani - Umar Ibnul Khaththab pernah ditanya tentang ayat ini:

      (Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka) -Qs. Al A'raf: 172- Al Qa'nabi membaca ayat tersebut, lalu Umar berkata, "Aku juga pernah mendengar Rasulullah SAW ditanya tentang ayat itu, lalu beliau menjawab; "Sesungguhnya Allah menciptakan Adam,

      lalu ALLAH MENGUSAP PUNGGUNGNYA (sulbi) DENGAN TANGAN KANAN-Nya hingga keluarlah keturunan Adam dari punggungnya. Kemudian Allah berfirman: "AKU MENCIPTAKAN MEREKA UNTUK MASUK SURGA, dan mereka akan beramal dengan amalan-amalan penduduk surga."

      kemudian ALLAH KEMBALI MENGUSAP PUNGGUNG ADAM hingga keluarlah keturunan Adam dari punggungnya. Setelah itu Allah berfirman: "AKU MENCIPTAKAN MEREKA UNTUK MASUK NERAKA, dan mereka akan beramal dengan amalan-amalan penduduk neraka."

      Seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, lalu untuk apa gunanya beramal?"

      Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya jika Allah menciptakan seorang hamba untuk masuk ke dalam surga maka Ia akan menjadikannya beramal dengan amalan penduduk surga, sehingga ia mati dengan amalan penduduk surga lalu memasukkannya ke dalam surga.

      Dan jika Allah menciptakan seorang hamba untuk masuk ke dalam neraka maka Ia akan menjadikannya beramal dengan amalan penduduk neraka, sehingga ia mati dengan amalan penduduk neraka lalu memasukkannya ke dalam neraka."

      Riwayat Muhammad Ibnul Mushaffa - Baqiyyah - Umar bin Ju'tsum Al Qurasyi - Zaid bin Abu Unaisah - Abdul Hamid bin 'Abdurrahman - Muslim bin Yasar - Nu'iam bin Rabi'ah: "Aku sependapat dengan Umar Ibnul Khaththab dengan hadits ini, namun hadits Malik lebih lengkap."

      [Abu Dawud no.4081, Juga di Tirmidhi no.3001 (Hadis Hasan), 3002 (Hadis Hasan sahih). Malik no.1395. Ahmad no. 294, 2157, 17000. Kemudian di hadis Ahmad no. 26216, Riwayat Haitsam - Abu Ar Rabi' - Yunus - Abu Idris - Abu Darda' - Nabi SAW bersabda: "Ketika Allah menciptakan Adam, Allah memukul bahu kanan Adam, maka keluarlah keturunan berkulit putih seperti molekul, dan memukul bahu kirinya keluar keturunan berkulit hitam seperti arang, Allah berkata pada yang di bagian kanannya, 'Masuklah ke Surga dan Aku tidak perduli'. berkata pada yang di bagian kirinya, 'Masuklah ke dalam Neraka dan Aku tidak perduli'"]
Karena kita ketahui sekarang bahwa PERJANJIAN BARU yang dilakukan Y@hova, ADALAH TETAP menyatakan keturunan Yakub sebagai bangsa pilihannya, maka ketika SEKELOMPOK orang MENCOBA MENGKLAIM diri sebagai utusan Y@hova (dan bahkan mengaku sebagai Y@hova), misal:
    Nasrani:
    Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka: "Apakah pendapatmu tentang Kristus (kerap diterjemahkan sebagai mesias padahal kata itu muncul belakangan dan merupakan plesetan dari chrestos yang artinya adalah baik. Matius saat menggunakan kata Kristus, merujuk pada Yesus: Mat 1.1)? Anak siapakah Dia?" Kata mereka: "Daud". Kata-Nya: "maka bagaimanakah Daud dalam Roh menyebutnya Kurios (Tuan/pemilik) berkata: Kurios telah berfirman kepada Kurios: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Karena jika Daud menyebutnya Kurios, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" [Matius 22.41-46]

    Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku [Yohanes 14.6], dan banyak lagi ayat yang menyatakan Yesus menyebutkan dirinya setara Y@hova :). [Lihat juga: di sini, yang menjelaskan mengapa Yesus harus diwafatkan]

    Islam:
    Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya yusallûna (يُصَلُّونَ) untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, sallû (صَلُّوا) untuknya (عَلَيْهِ, alahi).. [AQ 33.56] . [note: Terjemahan Indonesia kata arab "yusalluna" dan "sallu" adalah bersalawat :), padahal di surat lain diartikan SHALAT], Ini mengindikasikan deraja Muhammad lebih tinggi dari Y@hova :). [Lihat aplikasi kata shalat: di sini dan wafatnya muhammad: di sini]
Mereka ini TELAH BERSAKSI PALSU dan/atau mengajak melanggar 10 Perintah Y@hova dengan menduakan Y@hova.

Sejak Y@hova memperbaharui perjanjiannya DENGAN TETAP MENGKAITKAN turunan Yakub sebagai kesayangannya, maka ketika mereka-mereka yang lahir sesudahnya NEKAT mengaku sebagai juru selamat dan atau utusan Y@hova namun MENUMPANGKAN AJARANNYA atau malah menyatakan ajarannya MENGGENAPKAN atau MEMPERBAIKI ajaran Yahudi, INI JADI KONYOL SEKALI, bukan? [↑]

[5] 1 Syikal = 11 gram jadi 50 syikal: 550 gram perak. Misal harga perak/gram=12.000 maka 550 gram = 6.6 juta rupiah. [↑]

6 komentar:

  1. dalam lempengan emas yang berbahasa jawa kuno itu arti tulisannya apa??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Prasasti emas di situs Ratu Boko itu ditulis dalam bahasa Jawa Kuna, dan setelah diteliti oleh para arkeolog disimpulkan berbunyi "Om Rudra ya nama swaha". Artinya adalah pujian untuk Rudra (nama lain Dewa Siwa), sesuai agama yang dianut pada masa itu (sekitar Abad 8 M) adalah sinkretisme Hindu/Siwa-Buddha. Prasasti itu ditemukan pada 1790 oleh Boeckholtz.

      Hapus
  2. broo wirajhana, kasus sri lanka please di konfrotir kebenarannya

    BalasHapus
  3. Menjadi cerdaslah! Dengan berpikir kenapa kita bisa berpikir? Demikian juga dengan seluruh manusia? dan Dimana tercatat dan tersimpan semua pikiran-pikaran  itu jika kita lupa atau otak kita sudah jadi tanah atau abu? dan Dimana pula perbendaharaan pikiran-pikiran, ide-ide, ilmu-ilmu pengetahuan itu  itu sebelum terlintas diotak-otak manusia selama ini padahal sebelumnya mereka-mereka tidak tau menahu?

    Jika saudara bisa menghayati bacaan ini, dan mendapat Bimbingan “Cahaya dari Allah, Insya Allah saudara akan paham tentang semua yang terjadi dimuka bumi ini, dan tidak ada tanya lagi kenapa? dan mengapa? dan pahamlah saudara makna kalimat Laa illaha Illallah = Tidak.ada Penguasa "Yang Kuasa" Kecuali Allah ! Dengan mengimani ini maka tidak ada khawatiran dan duka  yang tak berujung,

     Dan selanjutnya dengan akidah dan keimanan ini Insya Allah saudara akan lebih tenang, sabar, dan syukur sebab apapun keadaan  kita pastilah itulah yang terbaik bagi kita saat ini dan kedepan Insya Allah   saudara akan lebih mengerti dan lebih paham  ketika anda berdialog dengan Allah Swt via Al Qur’an, dan juga mengerti  tujuan Sunnah-sunnah Nabi Muhammad Saw, dan ungkapan-ungkapan keimanan dan kerinduan orang-orang takwa yang terdahulu! Sebab tidak mugkinlah Allah Swt dan Nabi Muhammad menyuruh sesuatu yang tidak ada maksud dan tujuannya, Pastilah sesuatu yang baik untuk kemaslahatan, sebagai pangkal hidup bahagia didunia, bahagia diakhirat dan selamat dari api neraka dan segala siksaan! Dan selanjutnya lagi Allah lah yang akan membimbing kepada orang yang DIA kehendaki!

    Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah paling mengetahui segala sesuatu. (QS.

    Wasalam.

    BalasHapus
  4. Kenalilah dirimu niscaya engkau akan mengenal Penciptamu!

    Ambilah sebuah buku tulis dan pena lalu tulislah dengan akurat setiap pikiran yang terlintas diotak kita, perasaan-perasaan yang terpapar, kata-kata hati yang terbesit dan gerakan-gerakan yang sengaja atau tidak sengaja yang terjadi secara rinci, akurat dan mendetail dalam 5 menit yang lalu dan 5 menit kedepan !

    Jawabnya : tidak bisa dan tidak tahu! Kenapa ? Bagaimana kalau menulis secara rinci semuanya dari semenjak lahir hingga wafat nanti?  Lalu makhluk mana kira-kira yang kita anggap bisa dan tahu (tentang itu), baik pada dirinya dan pada semua makhluk-makhluk yang ada baik pada masa lalu, saat ini dan kedepan?

    Jika setiap makhluk tidak mampu menulis secara mendetail rinci dan akurat setiap pikiran-pikiran yang terlintas, kata-kata hati yang terbesit, perasaan-perasaan yang terpapar, gerakan-gerakan yang terjadi pada dirinya sendiri baik masa yang lalu maupun yang depan? Bagaimana dengan Allah Swt Pencipta setiap makhluk-mahkluk itu, Mungkinkah DIA itu juga tidak tahu menahu?

    Jika begitu anggapannya jadi siapa yang tau persis (tentang itu semua secara rinci dan mendetail) dan yang mengendalikan segala mahkluk hidup dan segala sesuatu didalam semesta ini? Milik siapakah segala-galanya  itu, selain Allah Swt? Apakah kelebihan manusia-manusia padahal tidak tau semua yang telah terjadi dan yang akan terjadi pada dirinya sendiri selain kesesatan,  ketidaktahuan dan kesombongan?

    Pikirlah sejenak Jika ternyata hanya Allah Swt itu yang sesungguhnya mengetahui secara mendetail segala pikiran, perasaan, katahati dan gerakan kita,  baik yang dimasa lalu maupun kedepan , maka pikirkanlah, renungkanlah!, bagaimana dekatnya Allah Swt itu kepada kita?

    Dimanakah kita bisa sembunyi tanpa diketahuiNYA? atau kemanakah kita menghadap tanpa diketahuiNYA? Apa yang bisa kita sembunyikan dariNYA? Atau Apa yang bisa kita sombongkan dihadapanNYA? Apa yang akan terjadi atas kita dan segala sesuatunya yang tidak diketahuiNYA terlebih dahulu? Atau Siapakah yang bisa menolong kita tanpa ada IjinNYA terlebih dahulu?

    Jika saudara bisa “merasakannya” atas ijin Allah Swt, Inilah “Cahaya Hakikat Iman Yang Sejati! Terasa dekatnya tidak terucapkan bahkan “Tak terukur”, dan jauhnya juga tak terhingga “ Tak terjangkakan”! Dan tidak ada keimanan yang lebih tinggi dari ini, yang bisa lebih mendekatkankan kita lagi kepada Allah selain nanti bertemu dengan Allah swt kelak di akhirat itupun jika kita termasuk orang yang beruntung, yaitu orang-orang yang patuh dan setia kepadaNYA tanpa mensekutukanNYA dengan satu apapun serta sungguh-sungguh mencintai dan merindukan untuk bertemu denganNYA kelak. 
    Atau Adakah orang-orang yang lebih dungu dan sesat lagi dari pada orang-orang yang membenci dan memusuhi  Penciptanya sendiri? Tidakkah kita bisa lihat bahwa mereka tengah menganiaya dan menyiksa-nyiksa dirinya sendiri?

    Jika saja kita mau sedikit berpikir maka kita sadar dan betapa lemahnya kita demikian juga dengan makhluk semuanya , maka salahkah kita jika “menyerah, berserah diri” kepada Allah Swt Pencipta kita dan alam semesta ini yang mengetahui apa yang ada dibelakang “ semua yang telah terjadi dan kedepan “ yang akan terjadi” atas kita dan semua ciptaanNYA, seraya bersyukur dan bersabar atas semua ketetapanNYA dengan tetap mengabdi dan meminta PertolonganNYA?

    BalasHapus
  5. Panjang tulisanmu bahkan membuat perbandingan Al kitab beberapa agama yg kamu sekadar baca berdasarkan literasi ya..pembenaran THD pemahamanmu. JELAS mempertegas siapa dirimu sesungguhnya..

    BalasHapus